• Tidak ada hasil yang ditemukan

REAKSI HETEROGEN GAS/CAIR CAIR NON KATALITIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "REAKSI HETEROGEN GAS/CAIR CAIR NON KATALITIS"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Teknik Reaksi Kimia

REAKSI HETEROGEN GAS/CAIR – CAIR

NON KATALITIS

1

REAKSI HETEROGEN NON KATALITIS

Reaksi heterogen dipengaruhi oleh variabel-variabel yang kecepatan reaksi dan variabel-variabel yang menentukan perpindahan massa, yaitu :

1. Luas permukaan bidang persentuhan a.Menghaluskan zat padat

b.Menyemprotkan zat cair melalui nozzle c.Mendispersikan zat cair

2. Kecepatan difusi zat alir ke dan melalui lapisan batas yang dipengaruhi oleh :

a.Tekanan gas

b.Kecepatan relatif dari kedua fase c.Suhu campuran

d.Sifat-sifat fisis dari zat pereaksi dan bentuk tempatnya 3. Kecepatan difusi dari zat hasil menjauhi daerah reaksi

Hanya penting untuk reaksi bolak-balik

(2)

MACAM-MACAM REAKSI HETEROGEN 1. Gas – padat

a. Pembakaran arang batu

b. Pembuatan H

2

dari uap air dan besi

c. Pembuatan SO

2

dengan pembakaran pirit 2. Cair – padat

a. Ion exchange b. Hidrasi CaO

c. Pembuatan H

3

PO

4

dari batu phosphat dan H

2

SO

4

3. Gas – cair

a. Penyerapan CO

2

dengan MEA (Mono Etilen Amin) b. Penyerapan NO

2

dalam air (pembuatan HNO

3

) c. Hidrogenasi minyak

3

MACAM-MACAM REAKSI HETEROGEN 4. Cair – cair

a. Pembuatan NaOH

b. Pembuatan sabun dengan reaksi antara lemak dan larutan NaOH

c. Nitrasi zat organik dengan asam nitrat 5. Padat – padat

a. Pembuatan semen

b. Pembuatan CaC

2

dari CaO dan C

c. Pembuatan soda abu dengan proses Leblanc

(3)

Kecepatan perpindahan massa :

Kecepatan reaksi kimia :

PERSAMAAN KECEPATAN REAKSI UNTUK REAKSI HETEROGEN

Persamaan kecepatan untuk reaksi heterogen diperhitungkan dari kecepatan perpindahan massa dan kecepatan reaksi kimia. Jika r1, r2, … , rnadalah kecepatan perubahan masing-masing proses, maka jika perubahan terjadi secara paralel

r

overall

= ∑ r

i i=1

Jika perubahan terjadi secara berurutan, maka pada keadaan steady state

roverall= r1= r2=...= rn

Qperpindahan = 1 d NS dtA

Qreaksi= rA" = 1 d NS dtA

5

REAKSI HETEROGEN GAS – CAIR

Reaksi heterogen gas-cair dilakukan dengan tujuan :

1. Untuk memperoleh hasil akhir yang bernilai lebih tinggi Contoh : - CO2 + NaOH

- SO3 + H2O

- gas CO2 + lar. amonia - oksidasi aldehid - chlorisasi benzene - absorbsi NO2dalam air - absorbsi SO3dalam H2SO4

Na2CO3 + H2O H2SO4

am. karbonat asam H.C. lain HNO3 oleum

(4)

7

2. Memisahkan komponen yang tidak diinginkan atau memungut kembali gas yang berharga

Contoh : Solute gas CO2

CO2

SO2 Cl2 H2S

Reagent

larutan NaOH/KOH

MonoEthanol Amine (MEA) Di Ethanol Amine (DEA) larutan KOH

H2O

Ethanol Amine 7

Faktor yang harus diperhatikan pada penjabaran persamaan kecepatan reaksi antara gas-cair :

1. Pengaruh kecepatan perpindahan massa dari fase gas ke dalam larutan dan kecepatan reaksi kimia antara gas terlarut dengan zat pereaksi yang ada dalam larutan.

2. Daya larut gas ke dalam larutan.

3. Reaktor yang dipakai.

(5)

Reaktor yang dipakai untuk mereaksikan gas dengan larutan :

1. Menara isian (packing)

2. Menara yang diisi dengan bubble cup (Plate Tower) 3. Larutan disemprotkan dari atas menara dan gas

dialirkan dari bawah

4. Reaktor alir tangki berpengaduk yang diberi sekat 5. Labu leher tiga berpengaduk, gas digelembungkan

ke dalam larutan 6. Scrubber

9

KINETIKA REAKSI GAS – CAIR

Reaksi antara gas dengan cairan dapat dibagi menjadi 8 kelompok dari reaksi yang sangat cepat sampai reaksi yang sangat lambat.

Jika diambil reaksi sebagai berikut : A (g) + bB (larutan)

hasil Gas A larut dalam cairan.

B tidak larut dalam phase gas.

Jadi A masuk phase cair dan reaksi hanya terjadi pada phase cair.

A. REAKSI KIMIA SANGAT CEPAT, CB<<

Bidang reaksi terletak di dalam lapisan cairan. Kecepatan difusi dari A dan B menentukan kecepatan reaksi.

Gas A habis bereaksi di dalam bidang reaksi.

(6)

A

H

A

k

A g

k

Al

b H

A

S dt 1 + 1

D

Bl

. C

b

+ p

A

= D

A l

= − 1 d N

A

− r

− rA = kA lCA iE

Jika tahanan lapisan gas tidak berpengaruh : kA g= ∞ pa =pa1; pA = pAi dengan

DBl = koefisien difusi zat B dalam phase cair DAl = koefisien difusi zat A dalam phase cair pA = tekanan parsiil A

HA = konstanta Henry

kA g= koefisien transfer massa A dalam phase gas kAl = koefisien transfer massa A dalam phase cair i = interface

i = interface

E = enhancement factor =kec. mass transfer dengan reaksi kimia kec. mass transfer tan pa reaksi kimia

E = 1 + D୆୪ C b D୅୪ C୅୧

11

B. REAKSI KIMIA SANGAT CEPAT, CB>>

reaksi bergeser ke Bidang

interface. Kecepatan reaksi keseluruhan ditentukan oleh difusi A melalui lapisan gas.

Gas A habis bereaksi di interface.

Penambahan CB tidak akan merubah kecepatan reaksi.

B A g A

k p ≤kbBl

C A A g A

S dt = k p

= − 1 d N

A

− r

(7)

C. REAKSI KIMIA CEPAT, CB <<

Reaksi merupakan reaksi tingkat dua dengan persamaan

-rA = k.CA CB

Reaksi terjadi secara sempurna di dalam zone reaksi. Tidak ada gas A yang berdifusi ke phase larutan.

A

A

p

k

A g

k

A l

E

1 H

A

+ 1

− r =

13

D. REAKSI KIMIA CEPAT, CB>>

Karena CB> > maka banyaknya CB y g bereaksi dengan A membentuk hasil relatif kecil thd CB0 shg CB dianggap tetap. Reaksi menjadi tingkat 1 (semu)

-rA = k1 CA

Karena kec. reaksi berbanding lurus dengan CACB, jika CB makin besar, kec. reaksi juga makin besar.

A

A

1 p

1 + H

A

k

A g

D

A l

kC

B

− r =

(8)

E. REAKSI KIMIA SEDANG

Karena kec. reaksi kurang cepat, A yang belum bereaksi dengan B akan terus berdifusi masuk ke larutan dan bereaksi dengan B di fase cairan.

Kecepatan reaksi ditentukan oleh kecepatan perpindahan massa gas A melalui lapisan gas, melalui lapisan cair difusi masuk ke dalam larutan dan reaksi kimia.

Reaksi terjadi di lapisan cairan dan di dalam fase larutan sehingga persamaan kecepatan reaksinya kompleks sehingga tidak dibicarakan.

Kecepatan reaksi dipengaruhi oleh luas bidang batas antara lapisan gas dan cairan dan juga oleh volume gas fase larutan.

15

F. REAKSI KIMIA SEDANG, CB >>

Karena kec. reaksi kurang cepat, A yang belum bereaksi dengan B akan terus berdifusi masuk ke larutan dan bereaksi dengan B di fase cairan.

Tapi karena CB besar sekali, maka konsentrasi CB dianggap tetap sehingga reaksi menjadi seperti reaksi tingkat satu.

-rA = k1 CA

Reaksi terjadi di lapisan cairan dan di dalam fase larutan sehingga persamaan kecepatan reaksinya kompleks sehingga tidak dibicarakan.

Kecepatan reaksi dipengaruhi oleh luas bidang batas antara lapisan gas dan cairan dan juga oleh volume gas fase larutan.

(9)

G. REAKSI KIMIA LAMBAT

Karena kec. reaksi lambat maka reaksi baru terjadi di dalam fase larutan.

Kecepatan ditentukan

reaksi oleh

heterogen kecepatan perpindahan massa dan kecepatan reaksi kimia.

Jadi luas permukaan bidang batas dan volume larutan

dalam menentukan

berperan kecepatan reaksi heterogen

pA

k CB kA gai kA lai

1

1 + HA + HA

− 1 dNA = Vl dt pA

k CB kA g kAl

S dt

1

1 + HA + HAai

− 1 d NA =

Vl volume cairan a =i S = int erfacial surface

17

H. REAKSI KIMIA SANGAT LAMBAT

Karena reaksi kimia berlangsung sangat lambat maka kecepatan perpindahan massa gas A jauh lebih cepat dari reaksi kimia.

Komposisi A dan B seragam di dalam cairan sehingga kecepatan reaksi hanya ditentukan oleh reaksi kimia saja.

A B

Al = − 1 d NV dtA = k C C

− r

(10)

Review of the Role of the Hatta Number, M

H

19

1. If MH > 2, reaction occurs in the film and we have Cases A, B, C, D.

2. If 0.02 < MH < 2, we then have the intermediate Cases E, F, G.

3. If MH < 0.02, we have the infinitely slow reaction of Case H.

Example 23-1

FINDING THE RATE OF A G/L REACTION

Air with gaseous A bubbles through a tank containing aqueous B.

Reaction occurs as follows:

For this system

For a point in the absorber-reactor where PA= 5 X 103Pa and CB= 100 mol/m3

(a) locate the resistance to reaction (what % is in the gas film, in the liquid film, in the main body of liquid)

(b) locate the reaction zone

(c) determine the behavior in the liquid film (whether pseudo first-

(11)

21

Since no analysis is available for other than second-order reactions, let us replace our third-order reaction with a second order approximation. Thus,

Since (Ei)firstgue>ss 5 MH, then for any other smaller guess for pAi we will still have E, > 5 M,.

Figure 23.4 The enhancement factor for fluid-fluid reactions as a function of MH

(12)

23

Thus,

(a) 2/3 of the resistance is in the gas film, 1/3 is in the liquid film ← (b) the reaction zone is in the liquid film ←

(c) reaction proceeds by a pseudo first-order reaction of A, at the interface ←

(d) the rate Is െ࢘ᇱᇱᇱᇱ= 33 mol/ hr . m3

Teknik Reaksi Kimia

KINETIKA REAKSI GAS-PADAT

(13)

KINETIKA REAKSI SLURRY

Gas yang mengandung zat pereaksi A dialirkan melalui cairan B dimana terdapat suspensi katalis padat, dan zat pereaksi A harus mencapai permukaan katalisator dan bereaksi dengan B.

Mekanismenya :

1. Reaktan A harus melalui lapisan gas sampai pada interface.

2 . A melalui lapisan cairan → sampai pada cairan

3 . A menembus lapisan cairan sekeliling katalitis → mencapai permukaan katalis

4 . A bereaksi dengan cairan B pada permukaan katalis

25

Contoh Soal :

Kadar Asam Sulfida (H2S) sebesar 0,1% dalam carrier gas pada tekanan total 20 atm akan diabsorpsi dengan larutan yang mengandung 0,25 mol/liter Mono Ethanol Amin (MEA). Carilah laju kecepatan reaksi heterogen antara H2S dan M E A !

Data : H2S + RNH2 → HS- + RNH3+

Reaksi ini dapat berlangsungsegera dan tidak bolak balik.

kAL kA g

DAL

DBL

HA

= 0,030 cm2/det

= 6 x 10-5 cm2/det

= 1,5 x 10-5 cm2/det

= 10-5 cm2/det

= 24,1 atm. liter/mol R = 0,08206 liter.atm/mol.oK

(14)

MATERI

• Regime kinetika untuk pengendali transfer massa dan pengendali reaksi kimia

• Penurunan persamaan kinetika untuk tiap- tiap pengendali kecepatan

• Kelarutan dan parameter konversi lapisan

• Penentuan regime kinetika dari data kinetika atau eksperimen

27

SHRINKING-CORE MODELFOR SPHERICAL PARTICLES OF

UNCHANGINGSIZE

(15)

SHRINKING-CORE MODEL FOR SPHERICAL PARTICLES OF UNCHANGING SIZE

First developed by Yagi and Kunii

• Step 1. Diffusion of gaseous reactant A through the film surrounding the particle to the surface of the solid.

• Step 2. Penetration and diffusion of A through the blanket of ash to the surface of the unreacted core.

• Step 3. Reaction of gaseous A with solid at this reaction surface.

• Step 4. Diffusion of gaseous products through the ash back to the exterior surface of the solid.

• Step 5. Diffusion of gaseous products through the gas film back into the main body of fluid.

29

A(g) + bB(s) solid product

particle of unchanging size.

(16)

Diffusion Through Gas Film Controls

31

ρB= molar density of B in the solid , V = volume of a particle

τ = time for complete conversion of a particle

(17)

Diffusion through Ash Layer Controls

33

(18)

Chemical Reaction Controls

35

(19)

RATE OF REACTION FOR SHRINKING SPHERICAL

PARTICLES

37

Mekanisme

• Step 1. Diffusion of reactant A from the main body of gas through the gas film to the surface of the solid.

• Step 2. Reaction on the surface between reactant A and solid.

• Step 3. Diffusion of reaction products from the

surface of the solid through the gas film back into

the main body of gas. Note that the ash layer is

absent and does not contribute any resistance.

(20)

Chemical Reaction Controls

Behavior, figure, equation is identical to that of particles of unchanging size

39

Gas Film Diffusion Controls

(21)

41

Stokes Regime (Small Particles).

(22)

43

Gambar

Figure 23.4 The enhancement factor for fluid-fluid reactions as a function of MH

Referensi

Dokumen terkait

Korabicu i krumpir očistiti, oguliti, oprati i narezati na kockice pa staviti kuhati u juhu kad meso bude napola kuhano te kuhati dok ne omekša.. Dodati kukuruznu krupicu i kuhati

Selain itu, ketidakseimbangan kekuatan otot- otot kaki anterior bawah dan otot-otot kaki belakang yang lebih rendah juga dapat mengakibatkan cedera pada tendon

Dengan perkembangan yang cukup baik serta dengan perbaikan pencapaian dengan pembukaan bandar udara International serta pelabuhan yang terhubung dengan dunia luar

Data yang diperoleh dari hasil observasi 24 lapangan yaitu dengan cara pengamatan langsung terhadap Pos Observasi Bulan Bukit Syeh Bela Belu Daerah Istimewa

Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan CIPTA BOND yang telah lengkap sesuai dengan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam Kontrak Investasi Kolektif dan

Penelitian ini tidak berhasil membuktikan bahwa gaya kepemimpinan dan besaran imbalan moneter dapat meningkatkan komitmen auditor pada organisasi dan kineija

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasa dapat disimpulkan bahwa tipe nomina takrif bahasa Indonesia yang ter- dapat dalam karangan siswa SD meliputi enam tipe, yaitu

Pengolahan data–data primer dan sekunder yang telah diperoleh digunakan untuk menghitung besarnya emisi GRK yang berasal dari aktivitas pengelolaan sampah yaitu berupa