• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. kuantitatif. Penelitian kuantitatif digunakan untuk menjawab rumusan masalah dari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III. kuantitatif. Penelitian kuantitatif digunakan untuk menjawab rumusan masalah dari"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

20 BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif digunakan untuk menjawab rumusan masalah dari penelitian yang dilakukan (Sugiyono, 2015). Penelitian kuantitatif merupakan sebuah penelitian yang menggunakan metode bilangan untuk mendeskripsikan suatu objek atau variabel yang dimana bilangan tersebut menjadi bagian pengukuran (Sudjana, 2004). Definisi lain dari penelitian kuantitatif adalah sebuah metode yang berlandaskan pada positivisme (Sugiyono, 2012). Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian kuantitatif merupakan penekanan pada fenomena kemudian dapat dipakai untuk untuk meneliti populasi dan sampel tertentu.

3.2 Jenis penelitian

Jenis peneitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif (Mahmud, 2011). Penelitian deskriptif digunakan untuk menjabarkan dan menggambarkan terkait fenomena yang sedang terjadi, baik dari masa lampau maupun sekarang. Penelitan ini dapat mendeskripsikan suatu kejadian hingga hanya dalam keadaan perkembanagn sehingga peneliti memncoba untuk mendapatakan data data yang asli dan apa adanya tanpa harus memanipulasi.

(2)

21 3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi digunakan sebagai penyebutan sekelompok objek dari sasaran penelitian, populasi dari penelitian adalah semua objek penelitian secara menyeluruh baik yang berupa, manusia, hewan, tumbuhan, gejala, peristiwa, nilai, sikap dan lain sebagainya sehingga dapat dijadikan sebagai sumber data penelitian (Bungin, 2006).

Definisi lain dari populasi menurut (Sugiyono, 2015) populasi merupakan wilayah generalisjjasi yang terdiri dari: objek atau subjek yang memiliki karakteristik dan kualitas tertentu yang sudah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian dapat diambil kesimpulan. Sehingga dalam hal ini populasi bukan hanya sekedar jumlah objek akan tetapi meliputi keseluruhan dari sifat yang dimiliki oleh objek tersebut.

Setelah peneliti melakukan pra survey untuk mengetahui jumlah anggota aktif dari Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tuban mulai dari pegawai honorer hingga yang berstatus pegawai negeri. Berdasarkan hasil survey dapat diketahui dari 163 anggota Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga kabupaten Tuban terdapat 101 anggota yang menjawab terkait iklim komunikasi yang sedang terjadi dalam Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tuban.

(3)

22 3.3.2 Sampel

Sampel merupakan bagian dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi, jika jumlah populasi besar sehingga menutup kemungkinan peneliti untuk mempelajari semua populasi maka dilakukan pengambilan sampel dari populasi tersebut (Sugiyono, 2015). Berdasarkan kemampuan serta keterbatasan tenaga dan waktu dari peneliti sehingga peneliti memutuskan untuk tidak mengambil keseluruhan dari total populasi agar lebih efektif dalam melakukan penelitian.

Dengan menggunakan teknik sampling probability sampling yang dimana teknik ini memberikan peluang yang sama populasi untuk dipilih sebagai anggota sampel. Sampel dari penelitian ini adalah karyawan dari Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga yang tediri dari Kepala dinas, sekertaris, dan anggota kerja dari setiap devisi baik yang berstatus pegawai tetap maupun honorer.

Metode pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan Simple random sampling.

Simple random sampling adalah teknik yang tepat untuk menentukan jumlah sampel secara acak tanpa melihat dan memperdulikan strata yang terdapat dalam populasi tersebut yang kemudian ditetapkan dengan menggunakan pendekatan rumus dari Taro Yamane:

N= 131 N=131 = 55, 709 dibulatkan menjadi 55 orang 131 x 0,12 +1=2,31

Keterangan:

n = ukuran sampel

(4)

23 N= jumlah populasi

d2= presisi (ditetapkan 10%)

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan sebuah cara dari peneliti untuk mendapatkan dan mengumpulkan data sehingga dapat terkumpul data yang valid (Kriyantono, 2009). Definisi lain menurut (Sugiyono, 2015) pengumpulan data bisa dilakukan berbagai setting (alamiah), cara dan dan berbagai sumber (primer atau skunder). Adapun teknik pengumpulan data dalam penelian ini adalah sebagai berikut:

Kuisioner (angket)

Kuisioner adalah sebuah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan memberi sperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Teknik pengumpulan data kuisioner dengan kuisioner dapayt efektif dan efisien jika peneliti sudah mengetahui variabel yang hednak diukur dan mengerti aoa yang bisa diaharapkan dari responden. Kuisiner sangat digunakan apabila jumlah reponden sukup besar dan menyebar diberbagai wilayah luas. Dalam mengajukan pertanyaan dalam kuisoner dapat berupa pertanyaan terbuka maupun tertutup yang dapat ditanyakan secara langsung atau bisa melalui internet (Sugiyono, 2016). Sehingga dalam penelitian ini kuisiner akan dibagikan kepada pihak karyawan karyawan dari Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga.

Pengukuran dalam penelitian ini menggunkan skla likert yang digunaan untuk sikap, pendapat dan presepsi kelompom maupun perorangan mengenai fenomena social. Dengan menggunakan skala linkert jawaban dari respon memiliki

(5)

24 gradasi snagat positi sampai sangat negative yang juda dapat berupa kata kat antara lain adalah:

Sangat setuju Setuju Netral Tidak setuju Sangat tidak setuju

3.5 Uji Instrumen Penelitian

3.5.1 Uji Validitas

Instrument yang valid berarti alat yang digunakan untuk mengukur itu valid yang berarti bahwa instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur tentang apa yang memang seharusnya diukur. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji validitas konstruk. Valisitas konstruk melihat instrument kemudian dikontruksikan berlandasakan teori, kemudina dkonsultasikan dengan para ahli yag dimana dalam penelitian adalah dosen pembimbing (Sugiyono, 2012).

Dalam penelian ini variabelnya adalah iklim komunikasi dan berdasarkan teori indicatornya adalah, Saling Percaya, Partisipasi dalam pembuat keputusan, Pemberian dukungan dan Perhatian untuk kinerja tinggi. Kemudian selanjutnya faktor dari masing- masing indicator dikembangan menjadi 5 pernyataan yang selanjutnya akan diujikan kepada 55 responden. Perhitungan (analisis) validitas

(6)

25 item dilakukan dengan mengorelasikan skor tiap butir dengan skor total (Pearson Moment) (Hamidi, 2010).

r = 𝑁 (𝑋𝑌)−(𝑋𝑌)

√[(𝑁𝑋2− (𝑋)2) (𝑋𝑌2−(𝑌)2)]

Keterangan:

X = skor pertanyaan no 1 Y = skor total

XY = pernyataan no 1 dikalikan skor total

3.5.2 Uji Reliabilitas

Dengan menggunkan uji reliabilitas dapat membantu menunjukan sejauh mana hasil yang konsisten apabila dilakukan pengukuran dua kali bahkan lebih.

Dalam penelitian ini peneliti menggunkan pendekatan rumus Alpha Cronbach adalah sbagai berikut:

Keterangan

r = koefisien reabilitas instrument (Alpha Cronbach) k = banyak butir pertanyaan

∑ 𝜎𝑡2 = total varian skor tiap butir pertanyaan

∑ 𝜎𝑡 2 = total varian

Menghitung ∑ 𝜎𝑡2 rumus (Arikunto, Suharsimi 2002:171)

∑ 𝜎𝑡2 = ∑ X I 2 – (∑ X I) 2 N

N Keterangan:

(7)

26

∑ X I 2 = Varians Total

∑ X = jumlah Skor X N = Jumlah peserta

Untuk menghitung 𝜎𝑡 2 rumus (Arikunto, 2006) 𝜎𝑡 2 = ∑Y2 - {∑ (Y) 2}

Keterangan:

𝜎𝑡 2 = Varians Total

∑Y = Jumlah Skor Y N = Jumlah Peserta

Berdasdarkan alat ukur yang digunakan bila hasil yang ditunjukan selalu sama maka instrument dapat dikatan reliable dengan ketentuan sebagi berikut:

Apabila nilai alpha lebih besar (˃) maka instrument penelitian dapat dikatan reliable.

Apabila nilai alpha lebih kecil (˃) maka instrument penelitian dapat dikatan tidak reliable.

3.6 Teknik analisis data

Teknik analisis data adalah cara peneliti untuk menyederhadakan data agar lebih mudah untuk melakukan presentasi (Singarimbun, 1995). Penelitian ini menggunakan teknik analisis data deskriptif yang merupakan cara untuk mendeskripsikan data yang sudah terkumpul tampa membuat kesimpulan generalisisr (Sugiyono, 2016). Dalam hal ini yang termasuk dalam teknik analisis deskriptif adalah penyajian dat amelalui table, diagram, grafik, perhitungan modus, pictogram median, mean (tendensi sentral), persentil dan perhotungan persentase.

(8)

27 Teknik analisis dalam penelitian ini peneliti menggunakan SPSS 22 for windows untuk menentuan nilai tinggi, terendah dan tengah (median) rata- rata (mean)nilai yang frekuensinya paling besar, jarak pengukuran atau range standartd deviasi dan variance. Menurut (Arikunto, 2006) dalam melakukan analisis data perlu memerhatikan data variabel sebgai berikut:

Tabel distribusi frekuensi berdasarkan dengan data yang didapat waktu penelitian.

Tendensi sentral dengan memnggunakan niai rata – rata atau nilai tengah berdasarkan dari nilai keseluruhan dengan memakai rumus sebagai berikut:

x = Mean

n = Banaknya data Xi = niai ke-i

Standart deviasi digunakan dalam pnelitian ini untuk sampel data yang mewakili populasi dengan rumus sebagai berikut:

Rumus Standart Deviasi

Keterangan:

s : Standart Deviasi Xi : Nilai x ke - i x̅ : Rata – rata n : Ukuran sampel

Kategorisasi rentang nilai untuk mengukur tingkat iklim komunikasi yang terjadi dalam organisasi dengan menggunakan tiga kategori yaitu , rendah, sedang, tinggi.

Rendah : M - 3SD sampai dengan M – 1SD Sedang : M - 1SD sampai dengan M + 1SD

(9)

28 Tinggi : M + 1SD sampai dengan M + 3SD

Keterangan:

M = Mean

SD = Standart Deviasi

(10)

29 3.7 Definisi Konseptual

Definisi konseptual merupakan merupakan sebuah definisi dari sebuah konsep dan mempunyai makna yang sangat abstrak walaaupun masih secara intuitif namun masih bisa untuk dipahami maksudnya (Azwar, 2007). Berdasarkan penjabaran yang terdapat pada penjelasan menganai audit komunikasi peneliti hanya berfokus menggunakan iklim komunikasi melihat kondisi yang ingin diteliti adalah suatu hubungan antar sesama anggota organisasi.

Iklim komunikasi adalah tentang seberapa jauh karyawan merasa saling percaya, partisipasi dalam pembuatan keputusan, pemberian dukungan, kerelaan mendengar komunikasi dari bawahan, dan yang terakhir adalah pemberian reward keprihatinan untuk tingkat kinerja yang lebih tinggi. Dengan mengacu pada audit komunikasi menurut Pace & Faules, 2005: 180 -185 indikator iklim komunikasi tersebut adalah:

a. Kepercayaan merupakan presepi dari karyawan mengenai sejauh mana rasa saling percaya antar sesama karyawan.

b. Partisipasi dalam kebijakan merupakan sebagai bentuk keikutsertaan karyawan dalam proses pembuatan kebijakan

c. Pemberian dukungan sesama karyawan dalam organisasi

d. Perhatian kinerja yang lebih tinggi merupakan bentuk organisasi dan karyawan dalam meraih tujuan kinerja tinggi

e. Keterbukaan dalam komunikasi Ke Bawah f. Mendengarkan dalam komunikasi keatas

(11)

30 3.8 Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan suatau penjabaran lebih lajut mengenai suatu konsep yang telahh dikelompokan. Variable dalam penelitian ini adalah audit komunikasi internal pada Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga merupakan variable tunggal. Agar tidak terjadi suatu kesalahpahaman dalam memaknai judul maka perlu dijelaskan mengenai definisi operasional dari judul skripsi sebagai berikut:

Tabel 3. 1 Tabel Dimensi Komunikasi

Variabel Dimensi Indikator Definisi Operasional

Iklim

Komunikasi Kepercayaan

Saling Percaya Rasa kepercayaan dengan apa yang dikerjakan oleh rekan sejawat dalam melakukan pekerjaan

Kebersamaan Kebersamaan yang baik antara karyawan dalam menjalankan suatu tugas atau pekerjaan menjadi faktor penting.

Usaha terbaik Usaha terbaik yang diberikan oleh semua rekan kerja dalam melakukan tugas dari organisasi

Kompetensi Setiap devisi harus mempunyai anggota yang dibilang berkompeten dibidangnya

Saling Mengerti Antara pegawai harus saling mengerti

Partisipasi dalam kebijakan

Keikutsertaan Semua anggota karyawan harus hadir dalam setiap agenda rapat harian maupun rapat terkait dengan pembuatan kebijakan – kebijakan yang baru.

Perencanaan Perencanaan yang baik dan terstruktur harus melibatkan semua gagasan dari setiap anggota

(12)

31 Variabel Dimensi Indikator Definisi Operasional

Pendapat Semua anggota yang turut hadir dalam rapat harus memberikan suara atau pendapat dalam pembuatan suatu keputusan

Perwakilan Setiap anggota memberikan wakil untuk mengikuti rapat dalam pembatan kebijakan Tanggung

Jawab

Semua anggota karyawan bertanggung jawab dalam konsekuensi keputusan hasil dalam rapat.

Kejujuran dan Pemberian dukungan

Nasehat / Saran Dalam pemeberian dukungan antar anggota karyawan bisa dalam bentuk memberikan nasehat atau saran yang baik apabila terjadi suatu kesalahan yang dilakauakn oleh perorangan ketika bekerja

Motivasi Memberikan motivasi atau semangat antara karyawan merupakan hal yang penting dalam lingkungan kerja yang sehat.

Natural Menjadi diri sendiri dalam organisasi merupakan suatu bentuk sikap jujur karena dapat menciptakan suatu rasa pedui dan saling membantu sehingga menjadikan lingkungan kerja yang sehat

Contoh Sesame anggata harus saling memebrikan contoh yang baik dalam bekerja dimana hal tersebut dapat menjadi motivasi bagi anggota lain Isi Pikiran Bentuk komunikasi yang

jujur adalah dengan dapat mengungkapakan isi pikiran dalam berkomunikasi dalam organisasi baik dengan atasan bawahan maupun sesame anggota

(13)

32 Variabel Dimensi Indikator Definisi Operasional

Perhatian Terhadap kinerja Tinggi

Maksimal Kerja keras seca amaksimal merupaka suatu bentuk loyalitas tinggi anggota kepada organisasi

Rentan waktu Memberikan reward kepada anggota karyawan yang sudah lama mengabdi dengan rentan waktu yang terbilang lebih lama dari yang lain.

Prestasi Memberikan reward kepada anggota karyawan yang sudah memeiliki prestasi cukup baik dalam bekerja.

Apresiasi Bentuk kepedulian kerja merupakan suatu sikap yang timbul dari anggota dengan turut bangga dan mengapresiasi anggota lainya yang sudah melakukan pekerjaan dengan baik

Introspeksi diri Dengan adanya sikap untuk introspeksi diri dan

berbenah dapat

meningkatkan produktifitas dalam bekerja sehingga membentuk sikap tanggung jawab dan loyalitas tinggi.

Keterbukaan dalam

Komunikasi Ke Bawah

Tujuan Atasan harus memberikan informasi terkait tujuan dari kegiatan kedepanya kepada karyawan

Mencegah kesalah pahaman

Pihak atasan hajrus lebih inten dalam menjalin komnikasi agar tidak terjadi kesalah pahaman Antara karyawan dan atasan

Kemudahan informasi

Setiap anggota karyawan harus mendapatakam kemudahan dalam perolehn informasi terkait dengan tugas mereka, keculali informasi tersebut besifat rahasia.

(14)

33 Variabel Dimensi Indikator Definisi Operasional

Penyesuaian diri

Setiap atasan harus membantu anggotanya untuk menyesuaikan diri dengan perubahan dalam organisasi

Koordinasi Setiap anggota harus mampu mengkoordinasikan pekerjaan mereka dengan orang – orang lainya yang berhubungan luas dengan organisasi

Mendengarkan dalam

komunikasi keatas

Timbal balik Setiap atasan harus mendengarkan saran, masukan dari anggota yang berkaitan dengan pekerjaan dalam organisasi

Bersifat penting Informasi yang diberikan anggota cukup peting untuk dilaksanakan

Pertanyaan Setiap anggota berhak menyampaikan pertanyaan kepada atasan terkait pekerjaan dalam organisasi Kejelasan Anggota mempunyai hak

mendapat kejelasan terkait dengan pekerjaan yang diberikan oleh atasan

Pemecahan Masalah

Anggota yang mempunyai permasalahan dalam menjalankan pekerjaan harus diketahui oleh atasan dan diberikan penyelsaian

(15)

Gambar

Tabel distribusi frekuensi berdasarkan dengan data yang didapat waktu penelitian.
Tabel 3. 1 Tabel Dimensi Komunikasi

Referensi

Dokumen terkait

Maka secara klasikal ketuntasan belajar yang telah tercapai sebesar 96,43% (termasuk kate- gori tuntas). Hasil pada siklus II pertemuan ke 2 ini mengalami peningkatan lebih

Hal tersebut menunjukkan bahwa subtes EAS 4 kecepatan dan ketelitian visual memiliki validitas kriteria yang baik yang ditunjukkan oleh korelasi positif yang sangat

Komunikasi dalam satu budaya sudah ada kesepahaman tentang budaya mereka sehingga mereka dapat mengidentifikasikan orang lain sama seperti dirinya Lain halnya

Hubungan respon struktur dengan kandungan frekuensi beban gempa yang bekerja pada struktur yang ditinjau, akan disajikan dalam bentuk gambar plot antara A/V rasio beban gempa

Untuk fungsi yang dapat diubah dalam bentuk eksplisit, turunan fungsi dapat dicari dengan cara seperti yang sudah kita pelajari

Berdasarkan paparan dalam kerangka teori di atas, peneliti mencoba untuk merumuskan model penelitian yang dikembangkan dari teori akomodasi komunikasi dan akan digunakan

 Deskripsi Modul : Membuat laporan hasil pemeriksaan merupakan salah satu modul untuk membekali seorang Ahli Pengawas Konstruksi Bangunan Gedung (Construction

Terdapat beberapa faktor penyebab kejadian anemia yang dialami remaja yaitu kurangnya pengetahuan anemia dan asupan gizi sehingga mempengaruhi pemilihan dalam konsumsi makanan yang