RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013
KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN
BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN BATU
2012
i
KATA PENGANTAR
Sesuai dengan INPRES Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah untuk melaksanakan Akuntabilitas Kinerja Instansi sebagai perwujudan pertanggungjawaban dalam mencapai misi dan tujuan organisasi, salah satu kegiatan yang harus dilakukan adalah menyusun Rencana Strategis (Renstra) yang selanjutnya dijabarkan dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT).
Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu tahun 2013 merupakan penjabaran dari Renstra BBPP Batu 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, arah kebijakan dan strategi untuk mencapai tujuan program dan kegiatan Balai tahun 2013.
Dengan disusunnya RKT tahun 2013 diharapkan dapat memandu pelaksanaan tugas dan fungsi serta meningkatkan kinerja Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu.
.
Batu, Mei 2012 Kepala Balai,
Dr. drh. Rudy Rawendra, M.App.Sc.
NIP. 19580630 198503 1 001
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... ii
I. PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Tujuan ... 3
II. VISI,MISI,TUJUAN,DAN SASARAN 4 2.1. Visi ... 4
2.2. Misi ... 4
2.3. Tujuan ... 4
2.4. Sasaran ... 5
III. KEBIJAKAN, STRATEGI,PROGRAM DAN KEGIATAN 6 3.1. Kebijakan ... 6
3.2. Strategi ... 7
3.3. Program dan Kegiatan ... 7
1. Pemantapan Kelembagaan Pelatihan ... 7
2. Peningkatan Ketenagaan Pelatihan Pertanian ... 7
3. Peningkatan Penyelenggaran Pelatihan ... 8
4. Pengembangan Program dan Kerjasama Pelatihan Peternakan ... 8
5. Pengelolaan Administrasi dan Manajemen yang Transparan dan Akuntabel ... 9
MATRIK RENCANA KINERJA BIRO PERENCANAAN TAHUN 2013 IV. PENUTUP... 10
1 | P a g e BAB. I
PENDAHULUAN 1.1 . Latar Belakang
Sektor peternakan di masa mendatang diperkirakan semakin cerah dan memegang peran yang sangat strategis sebagai penghela pembangunan ekonomi nasional, karena mempunyai kontribusi yang nyata bagi 237.556.363 jiwa penduduk Indonesia (hasil sensus tahun 2010), penyedia bahan baku industri, peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB), penghasil devisa negara melalui ekspor, penyedia lapangan pekerjaan, dan peningkatan pendapatan masyarakat.
Sedangkan pembangunan di bidang peternakan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan produksi dan populasi ternak dakam rangka mencapai swasembada protein hewani asal ternak, sekaligus memenuhi permintaan pasar/konsumsi dalam negeri, perbaikan gizi masyarakat, meningkatkan pendapatan peternak serta membuka lapangan pekerjaan baru.
Sasaran peningkatan produksi komuditas peternakan adalah daging, telur dan susu. pembangunan bidang peternakan tidak lepas dari pemanfaatan tehnologi peternakan, serta peningkatan kwalitas produk untuk memenuhi tuntutan konsumen terhadap bahan pangan yang bermutu.
Potensi pengembangan bidang peternakan di indonesia masih terbuka lebar.
Selama dua dasawarsa terkhir, permintaan produk peternakan indonesia terus mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan oleh pertambahan penduduk, perkembangan ekonomi, perbaikan tingkat pendidikan berhubungan dengan kesadaran pentingnya makanan bergizi tinggi, perubahan gaya hidup, harga produk semakin terjangkau serta dorongan arus globalisasi informasi, transportasi dan perdagangan. Dengan penduduk lebih dari 215 juta jiwa, Indonesia merupakan pangsa pasar potensial yang didukung oleh semakin meningkatnya daya beli masyarakat.
Disamping itu, Potensi Ekspor Ternak Juga Masih Terbuka Lebar dan perlu perhatian lagi.
2 | P a g e Untuk meningkatkan peran sektor peternakan terhadap pembangunan ekonomi nasional melalui 4 (empat) sukses pertanian, dibutuhkan sumberdaya manusia yang profesional, inovatif, kreatif dan berwawasan global, sehingga salah satu dari 7 (tujuh) gema revitalisasi pertanian yang telah ditetapkan Kementerian Pertanian adalah revitalisasi sumberdaya manusia. Dalam revitalisasi sumberdaya manusia, diperlukan upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia (SDM) pertanian, terutama masyarakat pelaku agribisnis yang profesional, kreatif, inovatif, dan berwawasan global. Di samping itu juga, diperlukan upaya peningkatan profesionalisme aparatur pertanian yang kompeten, visioner, serta memahami peran dan fungsinya dalam pembangunan peternakan. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia khususnya di bidang peternakan perlu diarahkan pada peningkatan kompetensi, kreatifitas, inovasi dan kredibilitas yang dapat dibangun antara lain dengan upaya peningkatan kapasitas aparatur dan non aparatur SDM pertanian melalui pelatihan yang juga ditujukan untuk: 1) memperkuat kelembagaan peternak, 2) memberdayakan usaha peternak, dan 3) mewujudkan pelaku utama pembangunan pertanian khususnya peternakan yang mandiri, berjiwa wirausaha, berdaya saing, dan berwawasan global.
Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis Pelatihan (UPT) berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian, harus berperan aktif dalam meningkatkan kualitas sumberdaya manusia pertanian agar pelaku utama pembangunan pertanian mampu bersaing, baik di pasar regional maupun di pasar global.
Berdasarkan tugas pokok dan fungsinya sebagai Unit Pelaksana Teknis Pelatihan, BBPP Batu perlu merumuskan rencana strategis (renstra) tahun 2010 – 2014 dengan berpedoman pada Renstra Kementerian Pertanian, Renstra Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian dan Renstra Pusat Pelatihan Pertanian, yang selanjutnya Renstra tersebut dijadikan sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Tahunan (RKT) BBPP Batu.
Dalam rangka perencanaan kinerja Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu pada tahun 2013, maka disusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu tahun 2013.
3 | P a g e 1.2. Tujuan
Tujuan penyusunan RKT Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu tahun 2013 adalah sebagai berikut :
a. Menyusun RKT Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu Tahun 2013.
b. Menyediakan arahan penyusunan penetapan kinerja (PK) Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu tahun 2013.
c. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas, ketertiban, transparansi serta akuntabilitas Balai.
4 | P a g e BAB. II
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
2.1. Visi
Menjadi lembaga Pelatihan yang INOVATIF, TERPERCAYA dan MANDIRI untuk menghasilkan sumber daya manusia bidang peternakan yang PROFESIONAL.
2.2. Misi
Meningkatkan kualitas program berbasis kinerja
Meningkatkan pendayagunaan sarana dan prasarana pelatihan serta produktivitas instalasi agribisnis
Melaksanakan pengembangan pelatihan teknis, fungsional dan kewirausahaan bagi aparatur dan non aparatur peternakan sesuai dengan standar kompetensi kerja (SKK).
Meningkatkan Kompetensi tenaga pelatihan dalam memberikan pelayanan konsultasi agribisnis yang prima.
Meningkatkan kerjasama pelatihan dalam negeri dan melaksanakan pelatihan kerjasama luar negeri.
Melaksanakan sistem informasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelatihan dan melakukan pengendalian internal yang akurat dan kredibel.
Meningkatkan kualitas pengelolaan administrasi penatausahaan, keuangan dan rumah tangga balai yang transparan dan akuntabel.
2.3. Tujuan
Berdasarkan visi dan misi BBPP Batu, maka tujuan yang akan dicapai dalam Rencana Strategi adalah :
1. Meningkatkan kompetensi kerja aparatur dan non aparatur pertanian,
2. Menghasilkan aparatur dan non aparatur yang kompeten serta sistem standarisasi dan sertifikasi profesi SDM pertanian yang kredibel,
3. Meningkatkan kapasitas kelembagaan BBPP Batu berdasarkan standar nasional dan internasional,
4. Meningkatkan kapasitas tenaga fungsional widyaiswara dan tenaga pelatihan berdasarkan standarisasi dan sertifikasi profesi,
5. Menyelenggarakan program dan kerjasama pelatihan peternakan,
6. Melaksanakan pembinaan, pemantauan, evaluasi dan pengendalian internal penyelenggaraan pelatihan teknis, fungsional dan kewirausahaan,
5 | P a g e 7. Meningkatkan pelayanan dan tata kelola administrasi dan manajemen yang efektif
dan efisien,
8. Melaksanakan administrasi dan manajemen yang transparan dan akuntabel.
2.3. Sasaran
Berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan maka sasaran yang hendak dicapai dalam pengembangan SDM Pertanian di bidang Peternakan adalah :
1. Penataan kelembagaan BBPP Batu yang terakreditasi;
2. Penataan dan klasifikasi kelembagaan P4S ; 3. Standarisasi sarana dan prasarana BBPP Batu;
4. Standarisasi, pemetaan spesialisasi dan sertifikasi widyaiswara;
5. Pemetaan spesialisasi dan peningkatan kompetensi instruktur P4S;
6. Terselenggaranya pelatihan aparatur yang mendukung empat sukses pembangunan pertanian;
7. Terselenggaranya pelatihan non aparatur yang mendukung empat sukses pembangunan pertanian;
8. Terselenggaranya program kerjasama pelatihan peternakan dari dalam negeri dan dari luar negeri.
9. Optimalisasi pelaksanaan pengendalian monitoring, evaluasi dan pelaporan untuk mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik dan pemerintah yang bersih.
6 | P a g e BAB. III
KEBIJAKAN, STRATEGI,PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1. Kebijakan
Arah kebijakan Kementerian Pertanian tahun 2010 – 2014 difokuskan dalam mencapai empat sasaran strategis pembangunan pertanian, yaitu :
1. Terwujudnya swasembada dan swasembada Berkelanjutan;
2. Peningkatan Diversifikasi Pangan;
3. Peningkatan Nilai tambah, Daya Saing dan Ekspor;
4. Peningkatan Kesejahteraan Petani.
Sejalan dengan arah kebijakan tersebut, kebijakan pelatihan Balai besar pelatihan Peternakan (BBPP) Batu diarahkan untuk mewujudkan swasembada daging sapi, mendukung program diversifikasi pangan bidang peternakan, meningkatkan nilai tambah, daya saing dan ekspor komoditas bidang peternakan serta pemberdayaan masyarakat bidang peternakan dalam rangka peningkatan kesejahteraan petani- peternak. Arah kebijakan BBPP Batu dalam mendukung empat (4) sukses program tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pelatihan, permagangan dan pendampingan diarahkan untuk memperkuat pemberdayaan masyarakat tani, antara lain melalui program PUAP, LM3, SMD, dan PMD, guna mempercepat pertumbuhan agribisnis di perdesaan
2. Pelatihan diarahkan untuk menumbuhkan minat generasi muda menjadi wirausahawan agribisnis.
3. Pelatihan bagi aparatur diarahkan untuk meningkatkan kompetensi dalam rangka mendukung program pembangunan pertanian dan reformasi birokrasi.
4. Pengembangan sistem standarisasi dan sertifikasi profesi diarahkan untuk memenuhi kebutuhan SDM pertanian yang profesional.
5. Pemantapan sistem administrasi dan manajemen balai diarahkan untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan pemerintahan yang bersih.
7 | P a g e 3.2. Strategis
Berdasarkan arah kebijakan yang telah ditetapkan, maka strategi yang akan ditempuh adalah sebagai berikut :
1. Penguatan dan pengembangan lembaga pelatihan swadaya (P4S) sebagai pusat pelatihan dan permagangan bidang agribisnis bagi masyarakat tani.
2. Penumbuhan wirausahawan muda di bidang agribisnis dilakukan melalui agri training camp, magang dan pelatihan kewirausahaan pertanian.
3. Penataan dan pengembangan kelembagaan pelatihan pertanian untuk meningkatkan kompetensi dalam rangka mendukung program pembangunan pertanian dan reformasi birokrasi.
4. Pemantapan dan pengembangan tata kelola administrasi dan manajemen balai.
3.3. Program dan Kegiatan
Untuk mengimplementasikan strategi pengembangan SDM pertanian tersebut BPSDMP telah menetapkan program untuk kurun waktu lima tahun, yaitu:
“Program Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian dan Kelembagaan Petani”.
Berdasarkan arah kebijakan dan strategis yang telah ditetapkan maka direncanakan 5 (lima) program utama sebagai berikut:
1. Pemantapan Kelembagaan Pelatihan
a. Akreditasi BBPP Batu sebagai Lembaga Diklat Aparatur
b. Akreditasi Lembaga pelatihan pertanian menjadi Lembaga Diklat Profesi c. Pengembangan Pusat Inkubator Agribisinis sebagai pusat pelayanan jasa
konsultasi agribisnis
d. Pengembangan sarana dan prasarana pelatihan 2. Peningkatan Ketenagaan Pelatihan Pertanian
a. Standarisasi widyaiswara dan tenaga teknis kediklatan, b. Pemetaan kompetensi dan spesialisasi widyaiswara,
c. Peningkatan kompetensi dan spesialisasi widyaiswara dan tenaga teknis kediklatan,
8 | P a g e d. Peningkatan kompetensi kepemimpinan dan manajerial bagi pejabat UPT
pelatihan.
3. Peningkatan Penyelenggaraan Pelatihan
a. Pelatihan teknis agribisnis, fungsional dan kewirausahaan bagi penyuluh PNS, RIHP non penyuluh dan petugas lainnya lingkup pertanian lingkup pertanian berbasis kompetensi kerja,
b. Pelatihan fungsional dan struktural bagi pejabat lingkup pertanian berbasis reformasi birokrasi,
c. Pelatihan dan permagangan teknis agribisnis dan kewirausahaan berbasis kompetensi kerja bagi penyuluh swadaya, instruktur/pengelola P4S, pengurus gapoktan dan kelembagaan petani lainnya.
4. Pengembangan Program dan Kerjasama Pelatihan Pertanian a. Pemetaan kebutuhan pelatihan pertanian
b. Pengembangan data base pelatihan pertanian
c. Pengembangan kerjasama pelatihan dalam dan luar negeri
d. Pengiriman widyaiswara dan tenaga ahli di bidang pertanian dalam kerangka kerjasama pelatihan pertanian.
e. Pengembangan pelatihan dan permagangan bertaraf internasional pada lembaga pelatihan pertanian.
f. Peningkatan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi program pelatihan pertanian dengan instansi terkait di pusat dan daerah.
5. Pengelolaan Administrasi dan Manajemen yang Transparan dan Akuntabel
a. Reformasi perencanaan untuk mendukung penganggaran kegiatan BPPSDMP, dengan berbasis Restrukturisasi Program dan Kegiatan serta menggunakan pendekatan: (1) anggaran terpadu, (2) Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM), dan (3) penganggaran berbasis kinerja.
b. Revitalisasi pengelolaan anggaran dan barang milik negara dalam mendukung terwujudnya pelaporan keuangan yang akuntabel dan mendapat opini wajar tanpa pengecualian.
9 | P a g e c. Peningkatan disiplin, etos kerja, dan produktivitas aparatur dalam
mewujudkan Reformasi Birokrasi, dengan pemerintah yang bersih dan tata kelola kepemerintahan yang baik.
10 | P a g e
BAB IV PENUTUP
a. Rencana Kinerja Tahunan Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu tahun 2013 merupakan suatu dokumen yang dipersyaratkan dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang dimulai dari perencanaan strategis dan diakhiri dengan Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP).
b. Dengan dokumen RKT ini diharapkan pelaksanaan kegiatan Balai sesuai dengan rencana sehingga berjalan efektif, efisien dan terukur.
Unit Organisasi Eselon II : BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN BATU
Tahun Anggaran : 2013
A)
Diklat Budidaya Sapi Perah 30 orang
Diklat Pengolahan Hasil Ternak 30 orang
Diklat Manajemen Pemberian Pakan Sapi Potong 60 orang
Diklat Manajemen Pakan Sapi Perah 30 orang
Diklat Agribisnis Sapi Potong 60 orang
Diklat Agribisnis Sapi Perah 30 orang
Diklat Pengolahan Limbah 30 orang
Diklat Inseminasi Buatan 60 orang
Diklat Budidaya Sapi Potong 60 orang
Diklat Teknologi Pakan Ternak 30 orang
Diklat Butcher 30 orang
Diklat Keur Master 30 orang
Diklat Pasca Panen Sapi Potong 30 orang
Diklat Kesehatan Dan Reproduksi 30 orang
Diklat diversifikasi pangan 30 orang
Diklat mitigasi dan adaptasi perubahan iklim 30 orang
Diklat Manajemen Pemilihan Bibit Sapi Potong 60 orang
Diklat Teknologi Pengolahan Daging Sapi Potong 30 orang
Diklat Manajemen Pemeliharaan Sapi Perah 30 orang
Diklat sertifikasi Penyuluh 150 orang
Diklat Manajemen RPH 30 orang
Diklat Bagi Penyuluh Pendamping Program PUAP 345 orang
TOT Bagi Penyuluh Kab/Kota 58 orang
Diklat Pembuatan Biogas 30 orang
Diklat Pengolahan Dan Pemanfaatan Pupuk Organik 30 orang
Diklat Pengolahan Jerami Sebagai Pakan 60 orang
Diklat PKB 30 orang
Diklat Asisten Teknis Reproduksi (ATR) 30 orang
Diklat Dasar Medik Veteriner 30 orang
Diklat Dasar Paramedik Veteriner 60 orang
Diklat cara pembuatan pakan yang baik 30 orang
Diklat penyusunan formulasi pakan (ruminansia/non ruminansia) 30 orang
Diklat pengolahan Hijauan Pakan ternak 30 orang
Diklat Tehnik Pembuatan Complit Feed 30 orang
Diklat Pengambilan Contoh / Sample Pakan (PPC) 30 orang
Diklat manajemen Pengelolaan Pakan 30 orang
Diklat Pengawas Mutu Semen 30 orang
Diklat pengawas Mutu DOC 30 orang
Diklat Selektor Bibit Sapi (Perah dan Potong) 30 orang
Diklat Rekorder Sapi (Perah dan Potong) 30 orang
Diklat Tranfer Embrio 30 orang
Diklat pemuliaan Ternak Praktis 30 orang
Diklat Pengawas Obat Hewan 30 orang
Diklat Pengendalian dan Penanggulangan PHM 30 orang
Diklat manajemen Kesehatan Hewan 30 orang
Diklat Dasar Bagi Pengawas Mutu Pakan Ahli 30 orang
Diklat Dasar Bagi Pengawas Bibit Ternak Ahli 30 orang
Diklat dasar Bagi Penyuluh Pertanian Ahli 60 orang
1
Meningkatnya Aparatur dan Non Aparatur yang Mengikuti Pelatihan
Pertanian
Jumlah Aparatur Pertanian yang ditingkatkan kompetensinya melalui pelatihan
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1
1
Meningkatnya Aparatur dan Non Aparatur yang Mengikuti Pelatihan
Pertanian
Jumlah Aparatur Pertanian yang ditingkatkan kompetensinya melalui pelatihan
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
Diklat Alih Kelompok Bagi Penyuluh Pertanian 30 orang
B)
Diklat Agric Training Camp 30 orang
Diklat Butcher 30 orang
Diklat Teknis Pengolahan Hasil Peternakan 30 orang
Diklat Pasca Panen Sapi Potong 60 orang
Diklat Budidaya Sapi Potong 30 orang
Diklat pengolahan dan pengawetan HPT 30 orang
Diklat pengolahan Pakan Unggas 30 orang
Diklat Pengolahan Pakan Ruminansia 30 orang
Diklat Inseminator 30 orang
Diklat PKB 30 orang
Diklat Budidaya Ayam Buras 30 orang
Diklat Budidaya Itik 30 orang
Diklat Budidaya Burung Puyuh 30 orang
Diklat Budidaya Kelinci 30 orang
Diklat Pasca Panen Kelinci 30 orang
Diklat Budidaya Sapi Perah 30 orang
Diklat budidaya Kambing 30 orang
Diklat Penyusunan Bahan Ajar Bagi Instruktur P4S 30 orang
Diklat kepemimpinan bagi pengelola P4S 30 orang
Diklat Manajemen Pengelolaan pelatihan Bagi Pengelola P4S 30 orang
Diklat Magang Petani di P4S 30 orang
Diklat kewirausahaan bagi petani muda 30 orang
Diklat Kewirausahaan Agribisnis bagi Pemuda Tani 30 orang
Diklat bagi Pengurus Gapoktan Program PUAP 30 orang
A) 1 Unit
Seleksi Calon Tenant Tahap III Akreditasi Program Pelatihan Identifikasi Kebutuhan Pelatihan Pengembangan Pusat Inkubator Agribisnis A)
peningkatan Profesionalisme Staf/Struktural 20 orang
Kajiwidya, Magang dan Seminar Bagi Widyaiswara 19 orang
In House Training Bagi Widyaiswara 19 orang
Pembinaan Anti Korupsi 100 orang
Workshop Pembinaan Pegawai 100 orang
Workshop Sosialisasi Pengelolaan BMN 100 orang
A) Jumlah Kegiatan Kerjasama Pelatihan dan Presentase (%) Jumlah jenis Pelatihan Yang Dirancang dan dianggarkan
Administrasi Kegiatan 1 dokumen
Penyusunan Program dan rencana Kerja 1 dokumen
Pelaksanaan Sistem data Base dan Informasi 1 dokumen
Evaluasi dan Pelaporan Program Pelatihan 1 dokumen
Pengembangan Materi dan sistem informasi, promosi dan publikasi
pengembangan jejaring kerjasama 1 dokumen
identifikasi peserta calon magang jepang 1 dokumen
sistem pengendalian intern 1 dokumen
1 dokumen 4
Tersusunnya Dokumen Norma, Standar, Pedoman dan Kebijakan
(NSPK)
2 Kelembagaan Pelatihan Pertanian yang difasilitasi dan dikembangakan
Jumlah Kelembagaan Pelatihan Yang Tertata Kelembagaannya
3 Ketenagaan Pelatihan Pertanian Yang Difasilitasi dan Dikembangkan 1
Meningkatnya Aparatur dan Non Aparatur yang Mengikuti Pelatihan
Pertanian
Penyusunan RKA-KL , penelaahan, konsultasi anggaran dan workshop penyusunan
anggaran dokumen1
Jumlah Non Aparatur Pertanian yang ditingkatkan kompetensinya melalui pelatihan pertanian
Jumlah Ketenagaan Pelatihan Pertanian Yang Difasilitasi dan Dikembangkan
Penyusunan, penyebaran informasi dan pameran dalam rangka sistem informasi, promosi dan publikasi
2
1
Meningkatnya Aparatur dan Non Aparatur yang Mengikuti Pelatihan
Pertanian
Jumlah Aparatur Pertanian yang ditingkatkan kompetensinya melalui pelatihan
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
Workshop P4S 1 dokumen
workshop lembaga diklat profesi 1 dokumen
standarisasi penyelenggaraan pelatihan sesuai ISO 1 dokumen
Aprsiasi program PUAP 1 dokumen
Monitoring dan Evaluasi Program PUAP 1 dokumen
Koordinasi Program PUAP 1 dokumen
A)
Pemantapan kelembagan petani (P4S) A) Jumlah waktu pelaksanaan pelayanan perkantoran
Pembayaran Gaji dan Tunjangan 12 Bulan
Penyelenggaraan Oprasional dan Pemeliharaan Perkantoran 12 Bulan
A) Kendaraan Bermotor
Pengadaan Kendaraan Roda 2 7 Unit
Pengadaan Kendaraan Roda 4 1 Unit
B) Perangkat Pengolah data dan komunikasi
Pengadaan Komputer dan Printer 50 Unit
Alat Pengolah data 5 Unit
C) Peralatan dan fasilitasi perkantoran
Pengadaan peralatan 50 Unit
Pengadaan Meubelair 510 Unit
PNBP 1 Unit
A) Rehab Bangunan
Rehab Gedung Uji Kulaitas Hasil Ternak 162 M2
Rehab Asrama Galluse dan Limosin 562 M2
Rehab Outlet
Rehab Guest House Shorgum 439 M2
B) Pembangunan 216 M2
Pembangunan Rumah Jaga Type 36 (6 unit) 216 M2
Pembangunan Kandang Unggas 125 M2
Pembangunan Plengsengan/dinding penahan 50 M2
Pengadaan Gedung/Bangunan 8
Terlaksananya pelayanan perkantoran 6
Terlaksananya Pengadaan Sarana dan Prasarana 7
5 Kelembagaan Petani yang difasilitasi dan terklasifikasi
Jumlah Kelembagaan Pelatihan Milik Petani (P4S) Yang terbina dan terklasifikasi Kelembagaannya
4
Tersusunnya Dokumen Norma, Standar, Pedoman dan Kebijakan
(NSPK)
3