• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN ANGGARAN 2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN ANGGARAN 2021"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

TAHUN ANGGARAN 2021

STASIUN KARANTINA PERTANIAN

KELAS II MAMUJU

(2)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Puji Syukur kehadirat Allah SWT bahwa Penyusunan Rencana Kerja Tahunan Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Mamuju 2021 telah dapat diselesaikan dengan baik, sehingga dapat menjadi pedoman dalam pelaksanaan program, kegiatan hingga anggaran pada periode berjalan.

Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) TA. 2021 Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Mamuju merupakan penjabaran dari Renstra SKP Kelas II Mamuju yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, arah kebijakan dan strategi untuk mencapai tujuan program dan kegiatan Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Mamuju Tahun 2021.

Kami menyadari bahwa penyusunan Rencana Kerja Tahunan pada Tahun Anggaran 2021 ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saran dan kritik untuk perbaikan sangat kami harapkan sehingga Rencana Kerja Tahunan ini pada tahun mendatang akan semakin baik.

Mamuju, Januari 2021

Kepala Stasiun,

Drh. Agus Karyono, M.Si NIP.19770828 200912 1 002

(3)

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... ii BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1 B. Tujuan ... 1

BAB II. TUGAS POKOK DAN FUNGSI ……….. 3

BAB III. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI ... 4 A. Visi ... 4 B. Misi ... 4 C. Tujuan ... 5 D. Sasaran ... 5 E. Kebijakan ... 6 F. Strategi ... 7

BAB IV. PROGRAM DAN KEGIATAN ... 10

LAMPIRAN 1. Matrik Rencana Kerja Tahunan (RKT) TA. 2021 ... 13

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Badan Karantina Pertanian merupakan institusi yang mengemban tugas pelaksanaan perkarantinaan di seluruh Indonesia, harus secara terus menerus berusaha meningkatkan kemampuannya dalam rangka mengamankan tuntutan dan tanggungjawab yang telah diamanatkan dalam Undang-Undang No. 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Mamuju merupakan UPT Badan Karantina Pertanian dengan wilayah kerja yang meliputi Bandar Udara Tampa Padang Mamuju, Kantor Pos Mamuju, Pelabuhan Tanjung Silopo Polewali Mandar, Pelabuhan Laut Majene, Pelabuhan Laut Mamuju, Pelabuhan Belang-Belang Mamuju, Pelabuhan Laut Palipi di Pasangkayuyang berada di Sulawesi Barat. SKP Kelas II Mamuju mempunyai tugas pokok sebagai filter dari masuknya Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) / Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dari luar negeri dan mencegah tersebarnya dari daerah tertular ke daerah bebas, melindungi dan melestarikan kekayaan alam hayati nabati dan hewani serta melaksanakan pengawasan keamanan pangan segar.

Dalam rangka memenuhi target dan sasaran Pembangunan Pertanian Nasional dan Pembangunan Pertanian Sulawesi Barat dengan salah satu fokusnya adalah Peningkatan Ketahanan Pangan, penyelenggaraan Karantina Pertanian dilaksanakan dengan upaya menciptakan kondisi agribisnis yang kompetitif di pasar global dan menjaga ketahanan pangan yang bebas dari ancaman OPTK / HPHK serta masuknya produk pertanian impor yang tidak dikehendaki dengan jalan melakukan pengawasan yang efektif di pintu-pintu pemasukan dan pengeluaran (masing-masing wilayah kerja) untuk mengantisipasi makin meningkatnya volume dan frekuensi lalu lintas perdagangan produk pertanian.

(5)

B. T U J U A N

Penyelenggaraan Karantina Pertanian tertuang dalam Program Peningkatan Kualitas Perkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati yang dilaksanakan melalui upaya pencapaian target Kementerian Pertanian dengan menjaga ketahanan pangan yang bebas dari ancaman hama penyakit serta masuknya produk pertanian impor yang tidak dikehendaki melalui pengawasan yang efektif dipintu-pintu / pelabuhan pemasukan dan pengeluaran dalam rangka mengantisipasi semakin meningkatnya volume dan frekwensi lalu lintas perdagangan produk pertanian.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Mamuju, berupaya ikut serta dalam melindungi sumber alam di Wilker Pelabuhan Laut Mamuju yang merupakan sebagai pilar pembangunan ekonomi wilayah, oleh karena itu untuk upaya pencegahan masuk dan tersebarnya OPTK / HPHK yang dapat menghancurkan sumber daya alam yang ada. Fungsi Karantina secara langsung sangat berperan dalam mendukung perekonomian daerah yang salah satunya menuju akselerasi ekspor komoditas pertanian.

Tuntutan masyarakat atas penyelenggaraan perkarantinaan yang sesuai dengan kemajuan teknologi, globalisasi, otonomisasi daerah dan atas kebijakan pembangunan system dan usaha agribisnis yang mampu mendorong dan meningkatkan daya saing produk agribisnis di pasar global, sehingga Karantina Pertanian terus berbenah diri dengan cara meningkatkan segala kemampuan demi terpenuhinya produk yang berkualitas.

(6)

BAB II

TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Mamuju sebagai kepanjangan tangan dari Badan Karantina Pertanian di masing-masing wilayah kerja di Provinsi Sulawesi Barat melaksanakan tugas pokok :

1. Mencegah masuknya hama dan penyakit hewan dan tumbuhan karantina dari luar negeri ke dalam wilayah Negara RI;

2. Mencegah tersebarnya hama dan penyakit hewan karantina ke area lain di dalam wilayah Negara RI;

3. Mencegah keluarnya hama dan penyakit hewan karantina dari wilayah Negara RI.

Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Mamuju melaksanakan fungsi sebagai berikut :

1. Penyusunan rencana, evaluasi dan pelaporan;

2. Pelaksanaan Pemeriksaan, Pengasingan, Pengamatan, Perlakuan, Penahanan, Penolakan, Pemusnahan dan Pembebasan Media Pembawa Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK);

3. Pelaksanaan pemantauan daerah sebar OPTK dan HPHK; 4. Pelaksanaan pembuatan koleksi OPTK dan HPHK;

5. Pelaksanaan pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati;

6. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina hewani dan tumbuhan;

7. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati;

8. Pengelolaan sistem informasi, dokumentasi dan sarana teknis karantina hewan dan tumbuhan;

9. Pelaksanaan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang karantina hewan, karantina tumbuhan dan keamanan hayati hewani dan nabati;

(7)

BAB III

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGIS

A. V I S I

Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Mamuju menetapkan visinya dengan menjabarkan visi Badan Karantina Pertanian dalam mewujudkan Karantina Pertanian Yang Modern dan Terpercaya yaitu :

“Menjadi Fasilator dan Pelayanan Masyarakat yang Profesional, Tangguh dan Terpercaya dalam Penyelenggaraan Karantina di Provinsi Sulawesi Barat”

Visi Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Mamuju ini ditetapkan karena Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Mamuju sebagai institusi pemerintah yang langsung memberikan pelayanan kepada publik sehingga dituntut untuk memberikan pelayanan jasa karantina tumbuhan dan hewan sebagai pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang diembannya yang transparan,

efektif dalam waktu, efisien dalam hasil, konsisten dan bertanggung jawab dalam pelaksanaan tugasnya sesuai ketentuan yang berlaku.

B. M I S I

Untuk mewujudkan visi tersebut Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Mamuju mengemban misi “Melindungi pertanian Indonesia (semua wilker dari SKP

Kelas II Mamuju) dari ancaman masuk dan tersebarnya OPTK dan HPHK ke wilayah RI (semua wilker dari SKP Kelas II Mamuju), mendukung akselerasi ekspor komoditas pertanian serta pengawasan keamanan hayati dan ketahanan pangan”.

Penjabaran misi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Mendukung Pembangunan Pertanian di Provinsi Sulawesi Barat;

2. Melindungi Sumber Daya Alam Hayati Flora dan Fauna dari ancaman Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) dan Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK);

(8)

3. Mempertahankan Status Bebasnya Wilayah Sulawesi Barat dari Organisme Pengganggu Tumbuhan dan Penyakit Hewan Menular Utama dan Berbahaya lainnya;

4. Mengoptimalkan Pengawasan Lalulintas Media Pembawa Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) dan Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) Antar Area/Domestik;

5. Memfasilitasi lalulintas Komoditi Pertanian, Perkebunan dan Peternakan dalam rangka kelancaran Perdagangan Domestik dan Internasional;

6. Mewujudkan Pelayanan Prima kepada Pengguna Jasa Karantina; 7. Mendorong Partisipasi Masyarakat dalam Penyelenggaraan Karantina.

C. T U J U A N

Ditinjau dari Visi dan Misi yang memiliki sifat relative sulit untuk diukur oleh karena itu diuraikan tujuan yang ingin dicapai oleh Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Mamuju :

1. Mewujudkan pelaksanaan tindak karantina berdasarkan karantina yang transparan, akuntanbel, efektif, dan efesien;

2. Mewujudkan organisasi Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Mamuju yang sesuai perkembangan jaman;

3. Meningkatkan penerapan teknologi informasi dalam penyelenggaraan perkarantinaan tumbuhan dan hewan;

4. Meningkatkan system perlindungan kelestarian sumber daya alam hayati, lingkungan dan keamanan pangan Nasional;

5. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bebas KKN.

D. S A S A R A N

Sasaran Strategis Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Mamuju adalah meningkatnya kualitas kinerja manajemen dan mendukung penyelenggaraan keamanan hayati sebagai berikut :

1. Terwujudnya perlindungan komoditi pertanian strategis dari ancaman masuk dan tersebarnya Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) dan Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK);

(9)

2. Terpenuhinya sarana dan prasarana untuk memenuhi standar pelayanan operasional perkarantinaan di Stasiun dan wilayah kerja;

3. Terwujudnya pengelolaan keuangan dan perlengkapan yang akuntabel laboratorium karantina hewan dan karantina tumbuhan yang terakreditasi agar hasil uji kredibel;

4. Terwujudnya tingkat kepatuhan dan peran serta masyarakat dalam menyelenggarakan perkarantinaan Hewan dan Tumbuhan.

E. K E B I J A K A N

Untuk dapat melaksanakan operasional tindakan Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati yang efektif dan efisien maka Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Mamuju mempunyai kebijakan sebagai berikut : 1. Melaksanakan kegiatan dengan metode dan prosedur yang standar (SOP)

yang cepat, mudah,terjangkau, transparan dan akuntabel;

2. Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi bekerja sama dengan instansi terkait atas dasar kesetaraan kedudukan antar mitra kerja yang fungsi dan tugasnya sejajar di pintu-pintu pemasukan dan pengeluaran (Pelabuhan/Bandara) maupun instansi terkait lainnya;

3. Memberdayakan sumber daya manusia secara professional sesuai keahlian dan keterampilannya;

4. Melaksanakan pemenuhan persyaratan teknis Negara tujuan melalui Uji Laboratorium dan tindakan perlakuan Karantina;

5. Memberikan jaminan kualitas terhadap komoditas ekspor sesuai ketentuan Negara tujuan di pasar Internasional;

6. Mewujudkan sarana dan prasana yang modern sesuai dengan perkembangan teknologi;

7. Peningkatan pemahaman masyarakat tentang Karantina Pertanian; 8. Meningkatkan koordinasi dan sinergi dengan instansi terkait.

(10)

F. S T R A T E G I

Analisa strategi diidentifikasi faktor kunci keberhasilan mencapai sasaran dan tujuan pembangunan dan pengembangan Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Mamuju adalah sebagai berikut :

 KEKUATAN (STRATEGIS) :

1. Memiliki sumber daya manusia yang kompeten dalam penyelenggaraan perkarantinaan pertanian antara lain pejabat fungsional, Pejabat Struktural dan Pejabat Fungsional Umum, Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dan Intelijen Karantina Pertanian;

2. Memiliki sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan perkarantinaan pertanian yang memadai;

3. Tersedianya sumber pembiayaan penyelenggaraan perkarantinaan pertanian yang memadai berupa DIPA yang pengusulannya melalui perencanaan dan kebutuhan UPT;

4. Status kelembagaan Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Mamuju sebagai Unit Eselon IV/b Badan Karantina Pertanian;

5. Memiliki landasan hukum yang kuat untuk penyelenggaraan perkarantinaan pertanian;

6. Memiliki berbagai peraturan perundang-undangan, juklak dan juknis penyelenggaraan perkarantinaan pertanian;

 KELEMAHAN (WEAKNESSES) :

1. Kuantitas dan kualitas SDM belum mencukupi standar minimum kebutuhan personil Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Mamuju ;

2. Sarana dan prasarana pendukung operasional belum sepenuhnya memenuhi standar kebutuhan dan perkembangan teknologi;

3. Budaya kerja SDM belum memenuhi standar yang sebagaimana mestinya.

4. Begitu Luasnya Wilayah kerja yang menjadi bagian dari daerah tugas Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Mamuju yang belum didukung dengan jumlah SDM yang cukup dan sarana prasarana yang memadai menjadi faktor penghambat pelaksanaan tugas.

(11)

 PELUANG (OPPORTUNITIES) :

1. Meningkatkan kerjasama antar instansi (nasional, regional dan Internasional) melalui forum koordinasi dan komunikasi;

2. Peran Karantina Pertanian semakin penting dalam menetukan akses pasar komoditas pertanian dalam perdagangan internasional;

3. Peran Karantina Pertanian juga sebagai Instruktur untuk menjaga komoditi Impor dalam Era Pasar Bebas;

4. Tersedianya program pendidikan dan pelatihan pegawai di Kementerian Pertanian khususnya di Badan Karantina Pertanian;

5. Tersedianya formasi dan program rasionalisasi pegawai di Kementerian Pertanian khususnya di Badan Karantina Pertanian;

6. Terbukanya perencanaan kebutuhan anggaran penyelenggaraan karantina pertanian yang berbasis kinerja.

 TANTANGAN (THREATS) :

1. Meningkatnya tuntutan publik/masyarakat terhadap kinerja aparatur pemerintah dan terwujudnya pemerintah yang baik dan bersih (good

governance and clean government);

2. Tuntutan publik/masyarakat atas penyelenggaraan perkarantinaan yang sesuai dengan kemajuan teknologi, era globalisasi, otonomi daerah dan arah kebijakan pembangunan sistem dan usaha agribisnis;

3. Meningkatnya tuntutan konsumen terhadap pangan yang berkualitas, aman, dan sehat untuk dikonsumsi;

4. Meningkatnya tuntutan publik/masyarakat atas pelayanan prima dalam penyelenggaraan perkarantinaan pertanian;

5. Masih rendahnya pemahaman publik/masyarakat tentang arti pentingnya karantina pertanian;

6. Banyak dan luasnya wilayah di Sulawesi Barat sebagai tempat pemasukan/pengeluaran lalu lintas Media Pembawa HPHK / OPTK yang belum terawasi oleh Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Mamuju;

7. Kebijakan efisiensi anggaran yang menuntut dinamika dan inovasi dari manajer Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Mamuju.

(12)

BAB IV

PROGRAM DAN KEGIATAN

Rencana kerja adalah merupakan penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana strategis yang akan dilaksanakan oleh Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Mamuju melalui kegiatan tahunan. Kegiatan ini disusun dengan agenda penyusunan dan kebijaksanaan anggaran, serta komitmen bagi Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Mamuju untuk mencapainya dalam tahun 2020 yang tertuang dalam rencana kerja tahunan (RKT). Rencana kerja tahun ini rencananya tertuang dalam DIPA Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Mamuju tahun anggaran 2021.

Pembangunan dan pengembangan Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Mamuju tahun 2021 dengan mempertimbangkan skala prioritas dan anggaran yang tersedia dituangkan dalam program dan kegiatan sebagai berikut :

1. Sarana dan Prasarana Pendukung :

1.1. Pengadaan Alat Pengolah Data :

 Pengadaan Komputer PC sebanyak 5 (lima) unit;  Pengadaan Scanner A3 sebanyak 1 (satu) unit;  Pengadaan Printer Dot Matrik sebanyak 1(satu) unit;  Pengadaan Printer Laser Jet sebanyak 4 (empat) unit;  Pengadaan LCD Proyektor sebanyak 1 (satu) unit;  Pengadaan Mesin Absensi sebanyak 4 (empat) unit; 1.2. Pengadaan Perangkat Komunikasi :

 Pengadaan GPS sebanyak 2 (dua) unit; 1.3. Pengadaan Fasilitas Perkantoran Lainnya :

 Pengadaan Meja Kerja ½ Biro sebanyak 6 (enam) unit;  Pengadaan Kursi Kerja sebanyak 6 (enam) unit;

 Pengadaan AC 1 PK sebanyak 3 (tiga) unit;

(13)

1.4. Bahan dan Alat Laboratorium, Bahan Pemantauan Daerah Sebar OPT/OPTK dan HPH/HPHK serta Bahan Koleksi OPT/OPTK dan HPH/HPHK serta Media Pembawanya;

1.5. Pengadaan Dokumen Pendukung Operasional Karantina Tumbuhan dan Hewan;

1.6. Pengadaan Operasional Perkantoran dan Pemeliharaan Sarana/Prasarana Perkantoran;

2. Pembinaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia;

2.1. Mengirim pegawai untuk mengikuti pelatihan fungsional, struktural, teknis, dan administrasi yang diselenggarakan Badan Karantina Pertanian guna meningkatkan kompetensi pegawai dibidangnya masing-masing;

2.2. Meningkatkan disiplin pegawai dalam rangka pelaksanaan apel pagi setiap Hari Senin dalam satu minggu, Upacara Bendera Gerakan Disiplin Nasional (GDN) setiap tanggal 17 setiap bulannya dan Upacara memperingati Hari Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus yang sudah berjalan untuk meningkatkan kedisiplinan dan kinerja pegawai;

(14)

RENCANA KERJA TAHUNAN BADAN KARANTINA PERTANIAN 2021

Unit Pelayanan Teknis : Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Mamuju Tahun Anggaran : TA. 2021

Sasaran Strategi Indikator Kinerja Target

Peningkatan Kualitas Pelayanan Karantina Pertanian dan

Pengawasan Keamanan Hayati

Realisasi target operasional sertifikasi karantina dan pengawasan

keamanan hayati;

100 % Tingkat kesesuaian operasional

tindak karantina dan pengawasan keamanan hayati terhadap kebijakan, standar, teknik dan metoda yang diberlakukan;

100 % Prosentase penolakan kiriman

barang ekspor yang disertifikasi karantina pertanian;

≤ 1 % Peningkatan Indeks kepuasan dan

kepatuhan pengguna jasa. 2 %

Mamuju, Januari 2021 Kepala Stasiun Karantina Pertanian

Kelas II Mamuju

Drh. Agus Karyono, M.Si NIP.19770828 200912 1 002

Referensi

Dokumen terkait

Seminar tentang Pembelajaran Sains dan Matematika yang menarik dan menantang yang diselenggarakan pada 12 Januari 2008 oleh Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Kristen Satya

Program : Program Peningkatan Kualitas Perkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati Sasaran Program yang didukung1. Meningkatknya nilai tambah dan daya saing

Beberapa penelitian yang memiliki keterkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan antara lain : Prevalensi Depresi dan Gambaran Stressor Psikososial pada Remaja Sekolah Umum

• Data Pekerjaan Layak , memotret ketenagakerjaan secara lebih mendalam untuk melihat apakah pekerjaan yang ada sudah mengarah kepada kondisi pekerjaan layak.. Pekerjaan Layak

Adapun metode yang digunakan dalam analisis data ini adalah menggunakan metode deskriptif analisis yaitu, suatu metode yang bertujuan untuk menggambarkan secara

018.12.15 Program Peningkatan Kualitas Pengkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati 1823 Peningkatan Kualitas Pelayanan Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan

Sesuai dengan TUPOKSI Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan yaitu melaksanakan perkarantinaan hewan dan tumbuhan serta pengawasan keamanan hayati hewani dan

6) Peningkatan Kualitas Pelayanan Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati ( Pelaksanaan teknis layanan sertifikasi karantina pertanian di