• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN MUTU, K3 DAN LINGKUNGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN MUTU, K3 DAN LINGKUNGAN"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN

SISTEM MANAJEMEN MUTU, K3 DAN LINGKUNGAN

PT. Sarana Utama Adimandiri

Jakarta Selatan

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Pedoman Slstem Manajemen Mutu, K3 & Lingkungan di buat Oleh :

ah!f~

(Dhama F)

Diperiksa Oleh,

Manajemen PT. Sarana Utama Adimandiri

Nama Tanda Tangan

Hari Nugroho

Management Representative

lrwan Satya Selendra

General Manager

Disetujui Oleh

Direktur PT. Sarana Utama Adimandiri

PT.

SA:~N

IRI

(M. Rifqi lsnanda)

Direktur

Status Dokumen

No Copy: __

(3)

DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PENGESAHAN……… 2

DAFTAR ISI ……… 3

STATUS PERUBAHAN DOKUMEN SMK3L ……… 6

PROFIL PERUSAHAAN……… 7

STRUKTUR PERUSAHAAN……… 8

PENDAHULUAN……… 9

DISTRIBUSI PEDOMAN SMMK3L……….. 10

1. Ruang Lingkup ……… 11

1.1. Penerapan SMMK3L ……… 11

1.2. Tujuan ……….. 11

1.3. Perubahan Pedoman SMMK3L……… 11

1.4. Tinjauan Pedoman SMMK3L……… 12

2. Standar Acuan ………. 12

3. Definisi-Definisi……… 12

4. Konteks Perusahaan……… 16

4.1 Memahami Perusahaan Dan Konteksnya ………. 16

4.2 Kebutuhan Dan Harapan Pihak Berkepentingan……… 16

4.3 Ruang Lingkup Penerapan SMMK3L………. 16

4.4 Proses SMMK3L……….. 17

4.4.1 Proses Kerja PT. Sarana Utama Adimandiri ..…….……… 17

4.4.2 Identifikasi ……… 18

5. Kepemimpinan……….………. 18

5.1 Kepemimpinan dan Komitmen ………...……….. 18

5.1.1 Kepemimpinan dan Komitmen terhadap SMMK3L ………...………. 18

5.1.2 Fokus Kepada Pelanggan……….. 19

5.2 Kebijakan………. 19

(4)

5.3 Peran, Tanggung Jawab Dan Wewenang Secara Perusahaan……… 20

6. Perencanaan………... 20

6.1 Tindakan Untuk Menangani Risiko Dan Peluang……….. 20

6.2 Sasaran & Rencana Pencapaiannya……… 21

6.3 Merencanakan Perubahan………. 21

7. Pendukung………. 22

7.1 Sumber Daya……… 22

7.1.1 Umum………... 22

7.1.2 Sumber Daya Manusia………. 22

7.1.3 Infrastruktur……… 22

7.1.4 Lingkungan Untuk Pengoperasian Proses-Proses……….. 22

7.1.5 Sumber Daya Pemantauan Dan Pengukuran……….. 22

7.1.6 Pengetahuan Perusahaan………. 23

7.2 Kompetensi……….. 23

7.3 Kesadaran……….. 23

7.4 Komunikasi……… 23

7.5 Informasi Terdokumentasi………. 24

7.5.1 Umum………... 24

7.5.2 Penyusunan Dan Pembaharuan……… 24

7.5.3 Pengendalian Informasi Terdokumentasi……….. 24

8. Operasional……… 24

8.1 Perencanaan Dan Pengendalian Operasional………. 24

8.2 Menentukan Persyaratan-Persyaratan Produk Dan Layanan……… 25

8.2.1 Komunikasi Dan Pelanggan……….. 25

8.2.2 Menentukan Persyaratan-Persyaratan Terkait Produk Dan Layanan………… 25

8.2.3 Meninjau Persyaratan Terkait Produk Dan Layanan……….. 25

(5)

8.3 Disain Dan Pengembangan Produk Dan Layanan……… 26

8.4 Pengendalian Penyedia Produk dan Jasa Eksternal (Subcont & Supplier)………… 26

8.4.1 Umum……….. 26

8.4.2 Jenis dan Tingkat Pengendalian Penyediaan Eksternal……… 26

8.4.3 Informasi Untuk Penyedia Eksternal……….. 26

8.5 Pelaksanaan Produksi Dan Layanan……… 26

8.6 Identifikasi Dan Mampu Telusur……… 27

8.6.1 Properti Milik Pelanggan Atau Penyedia Eksternal………. 27

8.7 Pengendalian Output Proses, Produk dan layanan yang tidak sesuai……….. 27

8.8 Tanggap Darurat……… 27

9. Evaluasi……….. 28

9.1 Pemantauan, Pengukuran, Analisa Dan Evaluasi……… 28

9.1.1 Umum……… 28

9.1.2 Kepuasan Pelanggan……… 28

9.2 Audit Internal……….. 28

9.3 Tinjauan Manajemen……….. 29

10. Peningkatan ……… 30

10.1 Umum……….. 30

10.2 Ketidaksesuaian Dan Tindakan Koreksi……….. 30

10.3 Peningkatan Berkelanjutan……….. 30

11 LAMPIRAN

Lamp A Surat Penunjukan Wakil Manajemen SMMK3L Lamp B Struktur Orgsanisasi PT Sarana Utama Adimandiri Lamp C Struktur P2K3

Lamp D Struktur Tim Tanggap Darurat

Lamp E Proses Bisnis Perusahaan

(6)

STATUS PERUBAHAN PEDOMAN SMMK3L

Halaman No.

Revisi Tanggal Uraian Revisi Disetujui

Oleh

(7)

PROFIL PERUSAHAAN

PT. Sarana Utama Adimandiri didirikan pada tahun 2000, berawal sebagai supplier kontraktor M&E dan sekarang telah tumbuh berkembang sebagai perusahaan jasa konstruksi M&E dengan jumlah karyawan tetap lebih dari 160 (seratus enam puluh) karyawan.

Lingkup pekerjaan PT. Sarana Utama Adimandiri adalah Perencanaan, Konstruksi, Pengawasan dan Perawatan untuk Mekanikal Elektrikal di dalam berbagai bangunan seperti Hotel, Pabrik, Gedung Bertingkat, Rumah Sakit, Pergudangan dan Perumahan.

Sampai saat ini PT. Sarana Utama Adimandiri telah memiliki reputasi dan kepercayaan yang cukup baik terutama di pasar Konstruksi investasi lokal & Jepang. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya kerja sama dengan perusahaan Konstruksi (Main Contractor) Jepang

& Lokal

PT. Sarana Utama Adimandiri, beralamat di : Head Office :

Gedung Anakida

Jl. Prof. DR. Supomo, RT.2/RW.3, Tebet Bar., Tebet, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12810

Email : ptsua@sua.co.id

Branch Office :

Kompleks Tanrise Central Square Kavling C-10

Jl. Raya Achmad Yani No. 41-43, Gedangan Sidoarjo 61254 Jawa Timur – Indonesia

p. +62 31 8554120 f. +62 31 855 4121 Email : ptsuasby@sua.co.id

Warehouse :

Kampung Babakan RT 01 RW 04 Kelurahan Mustika Sari Kecamatan Mustika Jaya

Kota Bekasi Jawa Barat

(8)

STRUKTUR PERUSAHAAN PERUSAHAAN

(9)

PENDAHULUAN

Tujuan penerapan Sistem Manajemen Mutu, K3, dan Lingkungan berdasarkan ISO 9001:2015, OHSAS 18001:2007 & PP Nomor 50 Tahun 2012, dan ISO 14001:2015 dalam kegiatan operasional PT. Sarana Utama Adimandiri adalah untuk menetapkan dan menjelaskan Sistem Manajemen Mutu & K3L dan mengendalikan atau menghilangkan bahaya dan risiko K3L yang diketahui dalam lingkungan kerja yang secara langsung berdampak pada keselamatan, kesehatan dan lingkungan pekerja/karyawan.

Program SMMK3L akan mengarahkan pada pengembangan dan penerapan sasaran, kebijakan, pedoman, prosedur dan praktek-praktek kerja, dengan berfokus pada pencegahan dari kerugian akibat kecelakaan dan dampak lingkungan.

Persyaratan penerapan dokumen ini berlaku juga untuk karyawan/pekerja sub- kontraktor, pemasok dan pihak ketiga yang terikat dengan pekerjaan untuk dan atas nama PT. Sarana Utama Adimandiri.

Menciptakan suatu SMMK3L ditempat kerja dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka :

1. Memenuhi persyaratan pelanggan.

2. Memenuhi Persyaratan perundangan dan peraturan yang berlaku bagi produk jasa.

3. Melaksanakan Persyaratan yang dibuat oleh PT. Sarana Utama Adimandiri.

4. Mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

5. Menciptakan tempat kerja yang aman terhadap bahaya kebakaran, peledakan, kerusakan dan pencemaran lingkungan yang pada akhirnya akan melindungi investasi yang ada serta membuat tempat kerja yang sehat.

6. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja dengan menurunkan biaya kompensasi penyakit akibat kerja, kecelakaan kerja dan dampak lingkungan.

PT. Sarana Utama Adimandiri bertekad untuk melaksanakan SMMK3L ini dengan

konsisten di semua kegiatan operasionalnya dan selalu men-sosialisasikan kepada

seluruh karyawannya agar mempunyai pemahaman dan kesadaran yang sama mengenai

SMMK3L yang diterapkan oleh PT. Sarana Utama Adimandiri.

(10)

DISTRIBUSI PEDOMAN SMMK3L

JABATAN NOMOR SALINAN TANDA TANGAN Management Representative SMMK3L 00 (Asli)

Direktur 01

General Manager 02

HRD & GA Manager 03

Operasional Manager 04

SCM Manager 05

Engineering Manager 06

QHSE Manager 07

Finance & Acc Manager 08

Project Control Manager 09

Gudang & Tool Sec 10

(11)

1. RUANG LINGKUP

1.1 Penerapan SMMK3L

PT. Sarana Utama Adimandiri menerapkan SMMK3L dengan tujuan mempunyai kemampuan yang secara konsisten dapat memberikan produk atau pelayanan yang memenuhi persyaratan pelanggan, regulasi, dan perundangan terkait SMMK3L.

PT. Sarana Utama Adimandiri selalu berusaha meningkatkan kepuasan pelanggan melalui penerapan SMMK3L yang efektif secara berkelanjutan dan menjamin berkesesuaian dengan persyaratan pelanggan, regulasi, dan perundangan yang berlaku.

1.2 Tujuan

Pedoman SMMK3L ini bertujuan untuk memberikan panduan bagi PT. Sarana Utama Adimandiri dalam merencanakan, menerapkan, memantau dan mengukur serta mengembangkan sistem manajemen mutu, kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungan sesuai dengan persyaratan standar ISO 9001:2015, ISO 14001:2015, OHSAS 18001 : 2007 & PP Nomor 50 Tahun 2012.

Selain itu Pedoman SMMK3L juga bertujuan untuk memberikan bukti komitmen manajemen dalam hal mutu serta pencegahan terjadinya kecelakaan kerja & dampak lingkungan selama dalam proses operasional perusahaan melalui sistem yang dapat diterapkan secara efektif termasuk proses-proses untuk peningkatan berkelanjutan dan pencegahan ketidaksesuaian.

1.3 Perubahan Pedoman SMMK3L

Setiap perubahan/revisi pada Pedoman SMMK3L ini dapat berasal dari hasil rapat tinjauan manajemen, temuan hasil audit internal/eksternal SMMK3L, ataupun karena adanya perubahan kebijakan manajemen.

Bagian yang mengalami perubahan dicatat pada riwayat perubahan Pedoman SMMK3L pada lembar revisi. Lembar status revisi diparaf oleh MR sebagai bukti persetujuan.

Tanggal berlakunya revisi ditulis pada kolom tanggal.

Pengendali Dokumen harus memastikan bahwa bagian yang direvisi telah digabungkan

ke dalam master dokumen dan Pedoman SMMK3L dengan status salinan terkendali

ditarik dari peredarannya untuk dimusnahkan dan masternya disimpan serta diberi cap

dengan tulisan “OBSOLETE DOCUMENT”.

(12)

Pengendali Dokumen tidak wajib untuk memperbaiki Pedoman SMMK3L bila status salinan yang direvisi tidak terkendali.

1.4 Tinjauan Pedoman SMMK3L

Untuk penyelarasan perkembangan perusahaan, secara berkala MR PT. Sarana Utama Adimandiri akan melakukan peninjauan terhadap Pedoman SMMK3L ini dengan tujuan untuk menilai efektifitas dan kesesuaian SMMK3L dalam penerapannya sehingga dapat mengindentifikasi peluang peningkatan dalam penerapan SMMK3L.

2. STANDAR ACUAN

Referensi yang digunakan dalam Manual SMMK3L PT. Sarana Utama Adimandiri adalah sebagai berikut :

a) ISO 9001 : 2015, International Organization for Standardization Management System Quality.

b) ISO 14001 : 2015, International Organization for Standardization Management System Environment.

c) OHSAS 18001 : 2007, Occupational Health and Safety Management System Requirements.

d) Peraturan Pemerintah (PP) nomor 50 Tahun 2012 tentang Pedoman Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

3. DEFINISI

a. OBSOLETE DOCUMENT

Dokumen yang sudah kadaluarsa (tidak berlaku lagi).

b. PENGENDALI DOKUMEN

Orang/tim yang ditunjuk untuk mengurusi masalah penerbitan, pengesahan, pendistribusian, penyimpanan, pengendalian, dan pemusnahan dokumen.

c. PELANGGAN

Pelanggan dibedakan atas :

(a) Pelanggan Internal : Orang yang berada di dalam perusahaan yang

berpengaruh pada kinerja perusahaan, yaitu Unit/Divisi lain di PT. SUA.

(13)

(b) Pelanggan Eksternal : Pihak lain di luar PT. SUA yaitu perusahaan Manufacture, pabrik, Main Contractor, dan pihak lain di luar perusahaan.

d. SITE

Lokasi project yang dikerjakan.

e. KECELAKAAN

Peristiwa yang tidak diinginkan, menyebabkan kematian, penyakit, cedera, serta kerusakan atau kerugian lain.

f. RISIKO YANG DAPAT DITERIMA

Risiko yang telah dikurangi sampai tingkat yang dapat ditolerir oleh Perusahaan berkenaan dengan kewajiban dan kebijakan K3L.

g. AUDIT

Sistematika proses evaluasi yang independen dan terdokumentasi untuk memperoleh “bukti audit” serta menilai secara objektif agar dapat menentukan cakupan kriteria audit yang terpenuhi.

h. TINDAKAN PERBAIKAN

Tindakan untuk mengurangi penyebab pelanggaran terdeteksi atau situasi yang tidak diinginkan.

i. DOKUMEN

Informasi dan media pendukung.

j. PENGEMBANGAN BERKELANJUTAN (CONTINUAL IMPROVEMENT)

Pengembangan proses SMMK3L untuk mencapai performa MK3L sesuai dengan kebijakan perusahaan.

k. BAHAYA

Sumber, situasi atau tindakan yang dapat menimbulkan bahaya seperti cedera, penyakit, hilang hari kerja, atau gabungan semua kerugian.

l. IDENTIFIKASI BAHAYA

Proses telisik dan pengakuan bahwa terdapat bahaya di wilayah yang dimaksud

(14)

m. LINGKUNGAN

Keadaan sekeliling tempat perusahaan beroperasi, termasuk air, udara, tanah, sumber daya alam, flora, fauna, manusia dan keterkaitannya.

n. IDENTIFIKASI ASPEK LINGKUNGAN

Proses telisik dan pengakuan bahwa terdapat unsur dari kegiatan, produk dan jasa dari perusahaan yang dapat berinteraksi dengan lingkungan.

o. KEJADIAN

Peristiwa terkait pekerjaan yang dapat menimbulkan cedera atau penyakit (tanpa memperhitungkan tingkat keparahan) atau kematian.

p. PIHAK YANG BERKEPENTINGAN

Orang atau kelompok, di dalam atau di luar tempat kerja yang terkena dampak performa K3 perusahaan.

q. KESEHATAN

Kondisi yang dapat diidentifikasi buruk atau mental karyawan serta pihak terkait dan pihak yang berkepentingan terkena dampak atau diperburuk akibat kegiatan kerja atau situasi kerja perusahaan.

r. TUJUAN SMMK3L

Cita-cita SMMK3L secara menyeluruh, yang timbul dari kebijakan MK3L, yang ditentukan oleh perusahaan itu sendiri, untuk dicapai, dan dikuantifikasikan bila memungkinkan.

s. SASARAN SMMK3L

Target kinerja secara rinci, dikuantifikasikan bila memungkinkan, berlaku untuk perusahaan, serta berasal dari tujuan SMMK3L yang perlu ditentukan dan dipenuhi untuk mencapai tujuan SMMK3L.

t. SISTEM MUTU, KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA & LINGKUNGAN

Kondisi dan faktor yang dapat mempengaruhi mutu, kesehatan, keselamatan &

lingkungan karyawan atau pekerja lain (termasuk pekerja sementara dan personel

kontraktor), tamu atau orang lain yang berada di tempat kerja.

(15)

u. PENILAIAN RISIKO

Proses evaluasi dengan mengkuantifikasikan risiko yang timbul akibat bahaya dengan memperhatikan kecukupan pengendalian yang ada serta dapat emmutuskan apakah risiko tersebut dapat diterima atau tidak.

v. JENIS BAHAYA

Bahaya yang dapat terjadi selama kegiatan usaha PT. Sarana Utama Adimandiri dapat dikelompokkan sebagai berikut :

a) Bahaya Fisik

 Kebisingan

 Tekanan, Percepatan, Berat

 Listrik

 Karakteristik fisik (benda tajam, licin, benda berputar) b) Bahaya Kimia

 Zat yang mudah terbakar

 Karat

 Racun

Uap logam (welding fume) c) Bahaya Ergonomi

 Cara pengangkatan barang

 Cara pemindahan barang d) Pencemaran Lingkungan w. KONDISI NORMAL

Keadaan dimana suatu kegiatan operasi, produk atau jasa sesuai dengan yang ditetapkan dan diinginkan.

x. KONDISI ABNORMAL

Keadaan dimana suatu kegiatan operasi, produk atau jasa tidak sesuai dengan

(16)

(unscheduled maintenance), kegagalan tenaga listrik , kebocoran, ceceran, tumpahan, dan lain-lain.

y. KONDISI DARURAT

Keadaan yang tidak diharapkan terjadi dan apabila tidak ditanggulangi dengan segera akan menimbulkan suatu masalah besar. Contoh : kecelakaan, kebakaran, banjir, tumpahan minyak ke sungai dan ledakan.

z. TINDAKAN PENCEGAHAN

Tindakan untuk mengurangi penyebab kemungkinan pelanggaran atau situasi yang tidak diinginkan.

aa. BAHAN B3

Zat atau bahan-bahan lain yang dapat membahayakan kesehatan atau kelangsungan hidup manusia, makhluk lain, dan atau lingkungan hidup pada umumnya. Karena sifat-sifatnya itu, bahan berbahaya dan beracun serta limbahnya memerlukan penanganan yang khusus.

bb. LIMBAH B3

Sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusakan lingkungan hidup dan atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta mahluk hidup lain.

4. KONTEKS PERUSAHAAN

4.1 Memahami Perusahaan dan Konteksnya

Perusahaan harus selalu mengembangkan kemampuannya dalam menghasilkan produk dan layanan yang bermutu, dan selalu memantau masalah-masalah yang timbul antara lain :

1. Masalah internal : Masalah yang muncul didalam Perusahaan yang berpengaruh kepada kinerja Perusahaan.

2. Masalah eksternal : Masalah hukum, teknologi, persaingan, sosial, budaya dan

ekonomi yang berpengaruh pada Perusahaan.

(17)

4.2 Kebutuhan dan Harapan Pihak berkepentingan

Perusahaan melakukan identifikasi kebutuhan dan harapan pihak yang terkait dengan bisnis perusahaan dan membuat rencana kerja untuk pemenuhan.

4.3 Ruang Lingkup Penerapan SMMK3L

Penerapan SMMK3L PT. Sarana Utama Adimandiri berlaku di Kantor pusat Jakarta, Gudang dan seluruh proyek/Site serta sub-kontraktor dan supplier yang bekerja di area PT. Sarana Utama Adimandiri.

Pedoman SMMK3L termasuk dokumen pendukungnya, wajib dipatuhi dan dipahami oleh seluruh karyawan, kontraktor dan siapa saja yang berada diwilayah operasi PT. Sarana Utama Adimandiri termasuk pekerja borongan, pekerja harian, pelajar yang sedang melaksanakan kerja praktek, penelitian, maupun para tamu.

Apabila bekerja dibawah control Main contractor, kemudian Main Cont mengharuskan atau menghendaki untuk mengikuti Prosedur/SOP, IK milik Main Cont, maka PT. Sarana Utama Adimandiri wajib mengikuti permintaan tersebut sebagai bentuk pemenuhan atas persyaratan lainnya sesuai dengan ISO 9001:2015, ISO 14001:2015, OHSAS 18001 : 2007

& PP Nomor 50 Tahun 2012.

Dalam penerapatan Sistem Manajemen Mutu Keselamatan & Kesehatan Kerja serta Lingkungan (SMMK3L) ini, PT. Sarana Utama Adimandiri menerapkan semua persyaratan yang ditetapkan ISO 9001:2015 kecuali pasal 8.3, ISO 14001:2015 kecuali pasal 8.3, OHSAS 18001 : 2007 & PP Nomor 50 Tahun 2012.

4.4 Proses SMMK3L

4.4.1 Proses Kerja PT. Sarana Utama Adimandiri

PT. Sarana Utama Adimandiri melaksakan pekerjaan instalasi Mekanikal & Elektrikal.

Pekerjaan dimulai dari mengikuti tender dengan melakukan penghitungan design dan pembuatan penawaran yang dilakukan oleh engineering dept untuk diajukan kepada customer.

Perusahaan melakukan klarifikasi dan negosiasi kepada customer untuk mendapat

keputusan pemenang tender dalam pengerjaan project dari customer. Maka setelah

medapatkan keputusan dan penunjukan pelaksana project bagian operasional menerima

dokumen perhitungan dan penawaran dari bagian engineering untuk dilaksanakan di

lapangan. pihak operasional melakukan penerimaan, persiapan, pelaksanaan, sampai

dengan closing project yang dibantu oleh Supply Chain Management dalam proses

(18)

Sumber Daya Manusia, penggajian, serta pengembangan karyawan. QHSE berperan dalam menjalakan system untuk pelaksanaan project, H finance menerima kontrak / PO, untuk dilakukan pengarsipan sebelum melakukan penagihan sesuai waktu yang ditentukan.

4.4.2 Identifikasi

a. PT. Sarana Utama Adimandiri memahami adanya isu-isu internal dan eksternal sehingga dilakukan identifikasi di setiap proses kerja.

b. PT. Sarana Utama Adimandiri menetapkan sasaran MK3L setiap proses kerja berikut indikator kinerja dan metode pengukurannya.

c. PT. Sarana Utama Adimandiri mengembangkan dokumentasi untuk pencapaian sasaran MK3L yang ditetapkan.

d. PT. Sarana Utama Adimandiri menyediakan sumber daya yang dibutuhkan dalam pencapaian sasaran MK3L dan menetapkan penanggung jawab beserta kewenangannya.

e. PT. Sarana Utama Adimandiri melakukan evaluasi pencapaian sasaran MK3L dan selalu berusaha melakukan perbaikan secara berkelanjutan.

5. KEPEMIMPINAN

5.1 Kepemimpinan dan Komitmen

Top Management berkomitmen penuh dalam penerapan SMMK3L agar dapat berjalan dengan efektif.

5.1.1 Kepemimpinan Dan Komitmen Terhadap Sistem Manajemen Mutu & K3 Lingkungan

a) Manajemen Puncak harus menunjukkan komitmennya terhadap penerapan SMMK3L dengan:

1. Mengkomunikas ikan pentingnya pemenuhan persyaratan pelanggan serta peraturan perundangan yang berlaku dan persyaratan lainnya yang terkait dengan produk maupun bahaya dan aspek lingkungan;

2. Menetapkan Kebijakan Mutu, K3 dan Lingkungan;

3. Memastikan Tujuan dan Sasaran Mutu, K3 dan Lingkungan telah ditetapkan;

4. Melaksanakan Tinjauan Manajemen;

5. Menyediakan sumber daya yang memadai.

(19)

b) Manajemen Puncak memastikan bahwa persyaratan pelanggan telah ditentukan dan dipenuhi dengan tujuan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.

c) Manajemen Puncak memastikan bahwa kinerja Manajemen Mutu K3 dan lingkungan telah mengikuti peraturan perundangan yang berlaku dan persyaratan lainnya yang terkait.

d) Mengidentifikasi dan memperbaharui peraturan perundangan yang berlaku dan persyaratan lainnya yang diikuti dengan mengevaluasi kegiatan produk dan jasa bahaya – risiko dan aspek - dampak lingkungan yang terjadi .

5.1.2 Fokus Kepada Pelanggan

PT. Sarana Utama Adimandiri menyadari bahwa kepuasan pelanggan adalah dasar dan kunci utama dari keberhasilan suatu perusahaan. Oleh karena itu, PT. Sarana Utama Adimandiri senantiasa berusaha untuk mengembangkan cara-cara yang inovatif untuk memberikan layanan yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan pelanggannya.

Untuk dapat memahami dan memenuhi kebutuhan dan harapan dari para pelanggannya, PT. Sarana Utama Adimandiri berusaha untuk :

a. Mengidentifikasikan dengan baik kebutuhan & harapan para pelanggannya dengan melakukan pertemuan dengan pelanggan, melakukan survey pelanggan minimal satu kali dalam setahun serta melakukan analisa terhadap hasil survey tersebut.

b. Mengkomunikasikan hasil survey kepada seluruh fungsi/bagian yang ada di PT.

Sarana Utama Adimandiri.

c. Terus melakukan perbaikan-perbaikan dan mengusahakan layanan-layanan lain yang inovatif.

5.2 Kebijakan MK3L

a. PT. Sarana Utama Adimandiri telah menetapkan Kebijakan Mutu, K3, dan

Lingkungan, dimana isi dari kebijakan tersebut memuat visi, misi, dan tujuan yang

hendak dicapai oleh perusahaan, sifat dan skala risiko, serta komitmen untuk

memberikan kepuasan terhadap pelanggan. Mentaati peraturan perundangan yang

berlaku dan persyaratan lainnya yang terkait, perbaikan secara berkelanjutan,

mencegah kecelakaan kerja, memastikan kesehatan karyawan serta pencegahan

pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup.

(20)

b. Top Management memastikan bahwa Kebijakan Mutu, K3, dan Lingkungan telah dikomunikasikan kepada seluruh karyawan dan personil yang bekerja untuk atau atas nama PT. Sarana Utama Adimandiri sesuai dengan prosedur komunikasi dan training.

c. Peninjauan Kebijakan Mutu, K3, dan Lingkungan dilakukan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

5.3 Peranan, Tanggung Jawab dan Wewenang Perusahaan

a. Top Management menetapkan, mendefinisikan dan mengkomunikasikan tanggung jawab dan wewenang dalam Perusahaan.

b. Top Management menetapkan Management Representative dengan peran, tanggung jawab, dan kewenangan untuk memastikan berjalan dan terpeliharanya Sistem Manajemen MK3L perusahaan sesuai standar ISO 9001:2015, ISO 14001:2015, dan OHSAS 18001:2007.

6. PERENCANAAN

Perencanaan SMMK3L mencakup cara mengidentifikasi bahaya K3 dan dampak lingkungan yang terjadi dari kegiatan operasional perusahaan.

Perusahaan juga melakukan identifikasi peraturan perundangan dan persyaratan lainnya yang relevan dengan kegiatan operasional, penetapan tujuan dan sasaran serta penyusunan program SMMK3L.

6.1 Tindakan Untuk Menangani Risiko Dan Peluang

PT. Sarana Utama Adimandiri telah menetapkan prosedur untuk mengidentifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko dampak lingkungan dari seluruh proses kegiatan kerja di setiap area/bagian. Identifikasi dan evaluasi dampak lingkungan telah mempertimbangkan kondisi Normal, Abnormal dan Darurat.

Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko dampak lingkungan akan dikaji ulang setiap

tahun dan atau apabila terjadi perubahan kegiatan operasional yang dapat

mempengaruhi potensi bahaya K3 dan dampak lingkungan serta perubahan peraturan

perundangan dan persyaratan lainnya.

(21)

Cara mengidentifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko dampak lingkungan dan cara Bahaya dan Penilaian Risiko dampak lingkungan di perusahaan, diatur dalam Prosedur Bahaya dan Penilaian Risiko dampak lingkungan.

6.2 Sasaran Mutu dan Rencana Pencapaiannya

Perusahaan menetapkan, memantau, mengkaji ulang dan memperbaharui tujuan dan sasaran sesuai dengan Kebijakan Mutu, K3, dan Lingkungan, persyaratan produk, bahaya dan aspek lingkungan pada setiap fungsi dan tingkat yang relevan, serta sumber daya perusahaan

Perusahaan memastikan bahwa tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan konsisten dengan Kebijakan Mutu, K3 dan Lingkungan serta merupakan tolak ukur efektifitas berjalannya SMMK3L, melalui indikasi K3, lingkungan dan kinerja mutu yang dapat terukur.

Perusahaan telah menetapkan cara dan jangka waktu pencapaian tujuan dan sasaran serta menunjuk penanggungjawab program manajemen.

6.3 Merencanakan Perubahan

Apabila terjadi perubahan kegiatan operasional yang dapat mempengaruhi potensi bahaya K3 dan dampak lingkungan serta perubahan peraturan perundangan dan persyaratan lainnya.

Setiap perubahan yang diperlukan akan dilakukan secara terencana dan sistematik, dengan mempertimbangkan :

a. Tujuan perubahan dan implikasi potensialnya.

b. Integrasi sistem mutu, dalam arti harus tetap terjaga, misalnya, perubahan suatu aturan tidak bertentangan dengan aturan yang sudah ada.

c. Ketersediaan sumber daya

d. Perubahan pada tanggung jawab dan wewenang.

(22)

7. PENDUKUNG

7.1 Sumber daya 7.1.1 Umum

Untuk menjamin SMMK3L berjalan dengan efisien dan efektif, Direktur telah menunjuk Management Representative (MR) sebagai wakil manajemen. Peran, Tanggung Jawab dan Kewenangan masing-masing bagian telah ditetapkan, didokumentasikan dan dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang terkait.

7.1.2 Sumber Daya Manusia

Perusahaan telah menentukan dan menyediakan sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk menerapkan dan memelihara SMMK3L.

7.1.3 Infrastruktur

Perusahaan menentukan, menyediakan dan memelihara infrastruktur yang diperlukan untuk proses operasional perusahaan, seperti:

1. Gedung, ruang kerja, dan perlengkapan terkait.

2. Peralatan proses (baik perangkat keras maupun perangkat lunak), dan Jasa pendukung (seperti angkutan, komunikasi, atau sistem informasi).

7.1.4 Lingkungan Untuk Pengoperasian Proses-Proses

Perusahaan menentukan dan menetapkan persyaratan lingkungan kerja yang terkait dengan kondisi tempat pekerjaan termasuk faktor fisik, lingkungan, dan lain-lain (misalnya kebisingan, temperatur, kelembaban, pencahayaan, atau cuaca) untuk mencapai kesesuaian produk dan persyaratan SMMK3L.

Perusahaan telah menyediakan, memelihara dan meningkatkan infrastruktur yang di perlukan untuk meningkatkan kinerja SMMK3L.

7.1.5 Sumber Daya Pemantauan Dan Pengukuran

PT. Sarana Utama Adimandiri menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk pemantauan dan pengukuran kinerja SMMK3L.

Perusahaan memastikan peralatan yang digunakan untuk memantau dan mengukur terkalibrasi dan dipelihara termasuk catatan prosesnya disimpan.

Proses kalibrasi bisa menggunakan pihak ketiga sebagai penyelenggara dalam

mendapatkan hasil pengukuran dan pemantauan lingkungan yang akurat.

(23)

Kegiatan Pemantauan dan Pengukuran secara detail diatur dalam Prosedur Pemantauan dan Pengukuran K3L.

7.1.6 Pengetahuan Perusahaan

PT. Sarana Utama Adimandiri melakukan identifikasi pengetahuan yang terkait dengan proses operasional perusahaan dan membuat sistem agar tidak akan mengganggu kelangsungan perusahaan.

Sistem pemeliharaan pengetahuan tersebut di atas berupa pelatihan, pembuatan panduan kerja, dll.

7.2 Kompetensi

PT. Sarana Utama Adimandiri menetapkan kompetensi di setiap proses kerja yang berdampak pada MK3L yang harus dipunyai oleh pekerja di proses tersebut.

PT. Sarana Utama Adimandiri harus memastikan setiap pekerja yang terkait dengan MK3L mempunyai kompetensi sesuai yang ditetapkan.

Departemen HRD setiap tahun melakukan identifikasi kebutuhan pelatihan, membuat program pelatihan, melaksanakan pelatihan dan melakukan evaluasi terhadap efektifitas dari pelatihan yang sudah dilaksanakan. Personil yang bekerja dengan risiko MK3L dipastikan memiliki kompetensi, meliputi pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang memadai.

Departemen HRD memelihara catatan pendidikan, pelatihan, ketrampilan dan pengalaman karyawan.

7.3 Kesadaran

PT. Sarana Utama Adimandiri memastikan seluruh karyawannya memahami kebijakan MK3L, Sasaran MK3L di setiap area kerja masing-masing.

PT. Sarana Utama Adimandiri membuat program-program atau sarana komunikasi untuk mengembangan kesadaran karyawan terkait SMMK3L.

7.4 Komunikasi

PT. Sarana Utama Adimandiri telah menetapkan dan memelihara proses komunikasi internal dan ekternal yang terkait dengan SMMK3L.

Komunikasi Internal dapat dilakukan secara lisan dan atau tertulis, misalnya melalui rapat

internal, papan pengumuman, dll.

(24)

PT. Sarana Utama Adimandiri telah menetapkan mekanisme komunikasi dengan pihak- pihak eksternal yang berkepentingan perihal MK3L, dan memelihara dokumentasi setiap keputusan yang ditetapkan.

PT. Sarana Utama Adimandiri juga menerapkan mekanisme untuk melakukan komunikasi dan Konsultasi, dimana tertuang dalam Prosedur komunikasi dan Konsultasi.

Mekanisme, bisa dilaksanakan seperti saat briefing / TBM pagi, meeting, serta sosialisasi Identifikasi Bahaya, dampak lingkungan dan Pengendalian Risiko, sosialisasi Tujuan Sasaran Program MK3L serta berbagai hal lainnya yang terkait dengan komunikasi.

7.5 Informasi Terdokumentasi 7.5.1 Umum

PT. Sarana Utama Adimandiri telah mendokumentasikan SMMK3L dalam bentuk dokumen :

a. Kebijakan, sasaran dan program SMMK3L;

b. Pedoman SMMK3L yang menjelaskan tentang ruang lingkup penerapan SMMK3L;

c. Prosedur (SOP) dan Instruksi Kerja / Work Instruction yang digunakan sebagai pedoman pelaksanaan operasional kerja SMMK3L;

d. Rekaman atau catatan, yang dianggap perlu sebagai bukti implementasi SMMK3L 7.5.2 Penyusunan Dan Pembaharuan

Manajemen PT. Sarana Utama Adimandiri telah menetapkan dokumentasi SMMK3L terdiri dari :

a) Level 1 : Pedoman SMMK3L

b) Level 2 : Prosedur (Standard Operating Procedure)

c) Level 3 : Instruksi kerja /WI bisa berupa gambar, flowchart

d) Level 4 : Catatan/Formulir, Check list, Dokumen Pendukung dari Internal dan Eksternal, dll

7.5.3 Pengendalian Informasi Terdokumentasi

PT.Sarana Utama Adimandiri memelihara dokumen yang terkait SMMK3L yang dilakukan

oleh dokumen control dalam mendistribusikan, pengaksesan, pemeliharaan, pengaturan

perubahan, masa berlaku, dan pemusnahan dokumen yang sudah tidak diperlukan.

(25)

Dokumentasi bersifat rahasia memerlukan izin dari Wakil Manajemen (MR) apabila ada pihak yang ingin memperoleh salinannya.

8. OPERASI

8.1 Perencanaan dan pengendalian operasional

(a) Perusahaan akan melakukan perencanaan secara menyeluruh sebelum memulai sebuah proses kerja baru, termasuk menjamin seluruh potensi bahaya dan aspek lingkungan penting akan dikendalikan, guna memastikan tercapainya tujuan proses kerja baru tersebut.

(b) Pengendalian operasi menjadi bagian yang penting dari setiap kegiatan, dan operasi perusahaan, termasuk kepada pemasok dan kontraktor perusahaan.

8.2 Menentukan Persyaratan-Persyaratan Produk Dan Layanan 8.2.1 Komunikasi Dengan Pelanggan

Perusahaan menjalin komunikasi dengan pelanggan terkait proyek yang akan dikerjakan, meliputi :

1. Persyaratan-persyaratan produk atau jasa yang diperlukan meliputi MK3L.

2. Setiap perubahan dari kontrak yang disepakati, misal : harga penawaran, perubahan spesifikasi material, dll.

3. Ekspektasi atau keluhan pelanggan sebagai umpan balik dilakukan melalui survey kepuasan pelanggan.

8.2.2 Menentukan Persyaratan-Persyaratan Terkait Produk Dan Layanan

(a) Perusahaan melakukan analisa persyaratan-persyaratan yang terkait dengan pekerjaan baik dari pelanggan, pemerintah, maupun internal perusahaan.

(b) Telah merencanakan dan mengembangkan proses-proses yang diperlukan untuk realisasi produk dan jasa.

8.2.3 Meninjau Persyaratan Terkait Produk Dan Layanan

Perusahaan menerapkan metode yang tepat untuk pemantauan dan pengukuran proses-proses Sistem Manajemen Mutu sesuai dengan yang telah direncanakan. Jika hasil yang direncanakan tidak tercapai, perbaikan dan tindakan perbaikan akan dilaksanakan sesuai kebutuhan.

Perusahaan memantau dan mengukur karakteristik produk untuk memverifikasi bahwa

(26)

serah terima dengan pelanggan. Bukti kesesuaian dengan kriteria penerimaan dipelihara.

Apabila ditemukan produk yang tidak sesuai, pelepasan produk dan pengiriman barang tidak boleh dilanjutkan sampai produk tersebut telah memenuhi syarat, diperbaiki atau disetujui oleh yang berwenang dan oleh pelanggan.

Catatan yang menunjukkan personil yang berwenang melepas pengiriman produk kepada pelanggan dipelihara.

8.3 Disain Dan Pengembangan Produk Dan Layanan

PT. Sarana Utama Adimandiri tidak menerapkan klausul 8.3 terkait desain dan pengembangan prduk dan layanan.

8.4 Pengendalian Penyedia Produk dan Jasa Eksternal (Subcont & Supplier)

Perusahaan mengendalikan seluruh bahaya dan aspek lingkungan pentingmelalui perangkat pengendalian operasi untuk memastikan tercapainya kebijakan, tujuan dan sasaran K3 dan Lingkungan. Pengendalian operasi termasuk kepada pemasok dan kontraktor perusahaan.

8.4.1 Umum

Perusahaan melakukan evaluasi pemilihan, pemantauan dan evaluasi subcont dan supplier serta menyimpan dokumen tersebut. Dokumen evaluasi subcont disimpan oleh bagian operasional dan evaluasi supplier disimpan oleh bagian purchasing.

8.4.2 Jenis dan Tingkat Pengendalian Penyediaan Eksternal

Perusahaan mengendalikan subcont & supplier dengan memperhatikan setiap aspek – aspek yang terkait dengan SMMK3L, baik berupa produk barang maupun jasa.

Perusahaan menentukan proses verifikasi yang dibutuhkan.

8.4.3 Informasi Untuk Penyedia Eksternal

Perusahaan mengkomunikasikan persyaratan yang diperlukan kepada subcont &

supplier serta memastikan bahwa syarat tersebut sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

8.5 Pelaksanaan Produksi Dan Layanan

a. Perusahaan mengidentifikasi, merencanakan dan melaksanakan proyek berdasarkan pada ketersediaan informasi karaktesristik proyek.

b. Perusahaan memastikan ketersedianya sistem untuk memantau dan mengevaluasi pelaksanaan proyek.

c. Perusahaan memastikan bahwa sistem pemantauan dan pengukuran dilaksanakan

untuk semua proyek.

(27)

d. Perusahaan memastikan ketersedianya fasilitas & sarana untuk kebutuhan pelaksanaan operasional proyek.

e. Perusahaan memastikan ketersediaan personel pelaksana proyek yang berkompeten.

f. Perusahaan melakukan validasi terhadap proses pelaksanaan proyek.

g. Perusahaan memastikan ketersediaan prosedur, instruksi kerja, form-form untuk memastikan pelaksanaan proyek sesuai dengan perencanaan proyek dan mencegah terjadinya kesalahan pelaksanaan.

h. Perusahaan memastikan produk yang dikirim (diserah-terimakan) kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

8.6 Identifikasi Dan Mampu Telusur

a. Perusahaan memastikan bahwa jika terjadi ketidaksesuaian pada pelaksanaan proses pekerjaan yang disampaikan dengan pelanggan dapat ditelusuri, dan dilakukan identifikasi untuk mencegah pemakaian dan terkirimnya produk yang tidak sesuai.

b. Memelihara catatan sifat ketidaksesuaian dan berbagai tindakan yang diambil, termasuk konsesi yang diperoleh.

8.6.1 Properti Milik Pelanggan Atau Penyedia Eksternal

Perusahaan mengidentifikasi, verifikasi, memelihara, dan melaporkan bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terhadap barang milik pelanggan/ pihak lain.

8.7 Pengendalian Output Proses, Produk Dan Layanan Yang Tidak Sesuai

(a) Perusahaan memastikan bahwa produk yang tidak memenuhi persyaratan diidentifikasi dan dikendalikan untuk mencegah pemakaian dan terkirimnya produk yang tidak sesuai.

(b) Perusahaan menangani produk yang tidak sesuai dengan cara :

1. Melakukan identifikasi dan tindakan untuk mengurangi ketidaksesuaian yang ditemukan.

2. Jika diperlukan, produk yang tidak sesuai bisa disahkan penggunaannya, dilepaskan atau diterima dengan persetujuan oleh yang berwenang atau pelanggan.

3. Melakukan tindakan yang sesuai terhadap dampak yang berpotensi bila

ketidaksesuaian produk terdeteksi setelah pengiriman atau setelah

(28)

(c) Memelihara catatan sifat ketidaksesuaian dan berbagai tindakan yang diambil, termasuk konsesi yang diperoleh.

8.8 Tanggap Darurat

Perusahaan telah menetapkan Prosedur untuk mengidentifikasi potensi terjadinya keadaan darurat seperti potensi terhadap terjadinya kecelakaan, kebakaran, bahaya peledakan, tumpahan bahan kimia berbahaya serta situasi kedaan darurat lainnya.

Perusahaan menetapkan metode untuk mencegah dan mengurangi risiko K3L yang terjadi.

Prosedur Kesiagaan dan Tanggap Darurat dibuat dan dilakukan uji coba secara berkala atau simulasi dan dilakukan pengkajian dan penyempurnaan khususnya setelah terjadi kecelakaan atau situasi darurat.

9 EVALUASI KINERJA

9.1 Pemantauan, Pengukuran, Analisa dan Evaluasi 9.1.1 Umum

Perusahaan telah merencanakan dan menerapkan pemantauan, pengukuran, analisa dan proses peningkatan yang diperlukan untuk :

1. Menunjukkan kesesuaian terhadap persyaratan produk.

2. Memastikan kesesuaian SMMK3L.

3. Meningkatkan terus menerus efektifitas SMMK3L

4. Menunjukkan kesesuaian terhadap bahaya K3 dan aspek dampak lingkungan.

9.1.2 Kepuasan Pelanggan

(a) Perusahaan melakukan pemantauan informasi tentang persepsi pelanggan mengenai apakah perusahaan telah memenuhi persyaratan pelanggan.

(b) Perusahaan telah menetapkan metode dan teknik pengukuran terhadap kepuasan pelanggan

9.2 Audit internal

Untuk menjamin efektifitas penerapan SMMK3L, Perusahaan menetapkan Prosedur Audit

Internal untuk mengevaluasi dan menilai pelaksanaan SMMK3L.

(29)

Audit internal dilaksanakan sesuai dengan rencana yang ditetapkan dan sesuai dengan persyaratan standar ISO 9001:2015, ISO 14001:2015, OHSAS 18001 : 2007 & PP Nomor 50 Tahun 2012. Tujuan dilakukan audit internal adalah :

a. Menentukan efektifitas pelaksanaan SMMK3L secara konsisten dan berkelanjutan.

b. Memberikan informasi dan masukan kepada Manajemen sebagai bahan rapat tinjauan manajemen.

Penetapan jadwal audit akan mempertimbangkan kondisi dan kepentingan proses serta area/proyek yang diaudit maupun hasil audit sebelumnya.

Hasil audit ditindaklanjuti oleh unit terkait sesuai dengan temuan audit dan harus dilakukan verifikasi ulang untuk memastikan tindakan perbaikan dan pencegahan telah sesuai dan berjalan dengan efektif.

Hasil audit dievaluasi dalam Tinjauan Manajemen, dan seluruh catatan audit akan disimpan sampai periode waktu tertentu.

Audit dilaksanakan oleh auditor yang terlatih serta dilakukan oleh auditor yang tidak mempunyai tanggung jawab terhadap bagian/area yang diaudit dan hasil audit.

Secara detail kegiatan audit internal diatur dalam : a. Prosedur Audit Internal

b. Prosedur Tindakan Koreksi, Perbaikan dan Pencegahan 9.3 Tinjauan Manajemen

Manajemen perusahaan meninjau pelaksanaan SMMK3L sesuai dengan ISO 9001:2015, ISO 14001:2015, OHSAS 18001 : 2007 & PP Nomor 50 Tahun 2012.

Manajemen perusahaan melakukan Tinjauan manajemen yang terencana dan mempertimbangkan:

a) Status tindakan dari tinjauan manajemen sebelumnya;

b) Perubahan isu-isu eksternal dan internal yang relevan dengan sistem manajemen mutu termasuk tujuan strategis Perusahaan;

c) Informasi tentang kinerja mutu, termasuk kecenderungan dan indikator terkait:

1) Ketidaksesuaian dan tindakan koreksi;

2) Hasil pemantauan dan pengukuran;

(30)

4) Kepuasan pelanggan;

5) Kebutuhan dan harapan pihak berkepentingan;

6) Kelayakan sumber daya yang dibutuhkan untuk memelihara efektifitas sistem manajemen mutu;

7) Kinerja proses dan kesesuaian produk dan layanan;

d) Efektifitas tindakan yang diambil untuk menangani risiko dan peluang (lihat klausul 6.1);

e) Peluang potensial yang baru untuk peningkatan berkelanjutan.

Output tinjauan manajemen harus mencakup keputusan dan tindakan terkait:

a) peluang peningkatan berkelanjutan;

b) kebutuhan perubahan sistem manajemen mutu, termasuk sumber daya yang dibutuhkan.

Manajemen puncak PT. Sarana Utama Adimandiri melakukan rapat tinjuan manajemen untuk memastikan kesesuaian, kecukupan dan keefektifan pelaksanaan SMMK3L pada interval waktu yang sudah terencana yaitu minimal 1 (satu) kali dalam setahun dipimpin oleh MR, Pimpinan Bagian dan dihadiri oleh Direksi.

Pelaksanaan Tinjauan Manajemen ini dijelaskan dalam Prosedur Tinjauan Manajemen.

10 PENINGKATAN

10.1 Umum

Perusahaan berkomitmen menjalankan SMMK3L secara konsisten untuk meningkatkan kinerja perusahaan di semua bagian.

10.2 Ketidaksesuaian Dan Tindakan Koreksi

Perusahaan memastikan bahwa setiap terjadi ketidaksesuaian pada penerapan SMMK3L, seperti : terjadi insiden, kecelakaan selalu dilaporkan, ditangani dan dilakukan analisa penyebab ketidaksesuaian dan diambil langkah perbaikan untuk memastikan hal-hal tersebut tidak terulang kembali.

Untuk pengendalian ketidaksesuaian ini maka manajemen telah menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur untuk menangani ketidaksesuaian aktual dan potensial dan untuk melakukan tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan.

10.3 Peningkatan Berkelanjutan

a. Perusahaan secara terus menerus meningkatkan SMMK3L berdasarkan kebijakan

(31)

dan sasaran Mutu-K3-Lingkungan, hasil audit, analisa data, tindakan perbaikan dan pencegahan serta tinjauan manajemen.

b. Perusahaan melakukan tindakan perbaikan untuk menghilangkan penyebab

ketidaksesuaian dan tindakan pencegahan untuk menghilangkan penyebab

potensial ketidaksesuaian untuk mencegah terulangnya kembali. Tindakan

perbaikan dan pencegahan yang dilakukan harus sesuai dengan penyebab

atau akar masalah dan dampak potensial yang mungkin terjadi.

Referensi

Dokumen terkait