• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS FROZEN SHOULDER DEXTRA AT CAUSA CAPSULITIS ADHESIVA DI RS. DR. RAMELAN SURABAYA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS FROZEN SHOULDER DEXTRA AT CAUSA CAPSULITIS ADHESIVA DI RS. DR. RAMELAN SURABAYA."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

Dalam upaya mewujudkan pembangunan masyarakat Indonesia seutuhnya, maka setiap warga Indonesia berhak memperoleh derajat sehat yang setinggi- tingginya yang meliputi sehat jasmani, rohani, dan sosial. Tidak hanya bebas dari penyakit, cacat, bahkan kelemahan maka dalam sistem kesehatan nasional diupayakan pelaksanaan kesehatan yang bersifat terpadu, merata, menyeluruh, dan dapat terjangkau masyarakat luas.

Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat diselenggarakan upaya kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotive), pencegahan penyakit (preventive), penyembuhan (curative), dan pemulihan (rehabilitative) yang diselenggarakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan (UU RI no.23/1992 Bab V pasal 10).

Pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Dalam kerangka mencapai tujuan tersebut, pembangunan kesehatan dilaksanakan secara sistematis dan berkesinambungan (Depkes, 2005).

(2)

A. Latar Belakang Masalah

Shoulder complex adalah sendi yang paling kompleks pada tubuh manusia.

Gerakan shoulder complex (shoulder girdle) saling mempengaruhi, dengan pengertian jika salah satu mengalami gangguan gerak (terbatas) maka dapat dilakukan aktifitas fungsional dengan cara kompensasi dan gerak sendi yang lain (Maskun, 2002).

Frozen shoulder merupakan rasa nyeri yang mengakibatkan keterbatasan

lingkup gerak sendi (LGS) pada bahu. Mungkin timbul karena adanya trauma, mungkin juga timbul secara perlahan-lahan tanpa tanda-tanda atau riwayat trauma. Keluhan utama yang dialami adalah nyeri dan penurunan kekuatan otot penggerak sendi bahu dan keterbatasan LGS terjadi baik secara aktif atau pasif. Frozen shoulder secara pasti belum diketahui penyebabnya. Namun kemungkinan

terbesar penyebab dari frozen shoulder antara lain tendinitis, rupture rotator cuff, capsulitis, post immobilisasi lama, trauma serta diabetes mellitus. Respon

autoimmunal terhadap rusaknya jaringan lokal yang diduga menyebabkan penyakit tersebut (Appley,1993). Capsulitis adhesive ditandai dengan adanya keterbatasan luas gerak sendi glenohumeral yang nyata, baik gerakan aktif maupun pasif. Ini adalah suatu gambaran klinis yang dapat menyertai tendonitis, infark miokard, diabetus mellitus, fraktur immobilisasi lama, atau redukulus cervicalis (Kuntono, 2004).

Frozen shoulder juga dapat disebabkan oleh trauma langsung pada bahu,

(3)

yang dilakukan secara teratur pada bahunya, disamping itu juga karena faktor immunologi serta hubungannya dengan penyakit lain misalnya: Tuberkulosa paru, hemiparase, ischemic heart desease, bronchitis kronis dan Diabetus Melitus. Diduga ini merupakan respon autoimun karena rusaknya jaringan lokal (Appley, 1997).

Diantara beberapa faktor yang menyebabkan frozen shoulder adalah capsulitis adhesiva. Keadaan ini disebabkan karena suatu peradangan yang

mengenai kapsul sendi dan dapat menyebabkan perlengketan kapsul sendi dan tulang rawan, ditandai dengan nyeri bahu yang timbul secara perlahan-lahan, nyeri yang semakin tajam, kekakuan dan keterbatasan gerak. Pada pasien yang menderita capsulitis adhesiva menimbulkan keluhan yang sama seperti pada penderita yang mengalami peradangan pada jaringan disekitar sendi yang disebut dengan periarthritis, keadaan ini biasanya timbul gejala seperti tidak bisa menyisir karena nyeri disekitar depan samping bahu. Nyeri tersebut terasa pula saat lengan diangkat untuk mengambil sesuatu dari saku kemeja, ini berarti gerakan aktif dibatasi oleh nyeri. Tetapi bila mana gerak pasif diperiksa ternyata gerakan itu terbatas karena adanya suatu yang menahan yang disebabkan oleh perlengketan. Gangguan sendi bahu sebagian besar didahului oleh adanya rasa nyeri, terutama rasa nyeri timbul sewaktu menggerakan bahu, penderita takut menggerakan bahunya. Akibat immobilisasi yang lama maka otot akan berkurang kekuatannya (Shidarta, 1984).

Frozen shoulder merupakan penyakit dengan adanya nyeri atau kekakuan

(4)

perubahan-perubahan peradangan secara kronis kemudian menyebar meliputi otot seluruh rotator cuff dan persendian sekitar yang mendasari (Appley, 1993).

Untuk semua gangguan pada sendi bahu yang menimbulkan nyeri dan keterbatasan luas gerak sendi istilah yang luas dipergunakan “Frozen Shoulder”. Karenanya ada berbagai macam keadaan yang termasuk dalam “Frozen Shoulder”. Kondisi ini sering dihubungkan dengan: capsulitis adhesiva,

periartritis, perikapsulitis, bursitis obliteratif, komponen bahu dari “Shoulder

hand syndrome” dan periartritis scapulohumeral.

Mengingat luasnya gerakan sendi bahu merupakan faktor yang sangat penting kaitannya dalam hubungannya dengan peningkatan kualitas gerak dan fungsi, maka usaha dan peningkatan merupakan salah satu tujuan dari fisioterapi, dengan semua modalitas tersebut diharapkan tercapainya tujuan utama jangka panjang untuk mengembalikan aktifitas fungsional seperti semula.

Aspek fisioterapi sindroma nyeri bahu pada kondisi frozen shoulder akibat capsulitis adhesiva ini fisioterapis berperan dalam mengurangi nyeri

(5)

B. Rumusan Masalah

Karena keterbatasan kemampuan dan waktu dari penulis maka dalam penulisan ini didapatkan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah penatalaksanaan Infra Red (IR) untuk mengurangi nyeri pada kasus frozen shoulder dextra akibat capsulitis adhesiva?

2. Bagaimanakah penatalaksanaan Ultra Sound (US) untuk mengurangi nyeri dan meningkatkan kemampuan regenerasi jaringan pada kasus frozen shoulder dextra akibat capsulitis adhesiva?

3. Bagaimanakah penatalaksanaan Terapi Latihan untuk memperluas lingkup gerak sendi, meningkatkan kekuatan otot bahu serta mengembalikan aktifitas fungsional pada kasus frozen shoulder dextra akibat capsulitis adhesive ?

C. Tujuan Laporan Kasus

1. Untuk mengetahui penatalaksanaan Infra Red (IR) terhadap pengurangan nyeri pada kasus frozen shoulder dextra akibat capsulitis adhesiva.

2. Untuk mengetahui penatalaksanaan Ultra Sound (US) terhadap pengurangan nyeri dan peningkatan kemampuan regenerasi jaringan pada kasus frozen shoulder dextra akibat capsulitis adhesiva?

(6)

D. Manfaat Laporan Kasus 1. Bagi Penulis

Menambah pemahaman dalam melaksanakan proses fisioterapi pada kondisi frozen shoulder dextra akibat capsulitis adhesive.

2. Bagi Institusi

Sebagai referensi tambahan untuk mengetahui penatalaksanaan fisioterapi kondisi frozen shoulder dextra akibat capsulitis adhesive.

3. Bagi fisioterapis

Untuk mendapatkan metode terapi yang tepat dan bermanfaat dalam melakukan penanganan pada kondisi frozen shoulder dextra akibat capsulitis

adhesive.

4. Bagi masyarakat

Referensi

Dokumen terkait

Model ini berisi jumlah parameter yang sedikit dan telah banyak digunakan dalam penelitian fisiologis untuk memperkirakan efektivitas glukosa ( S G ) dan sensitivitas

ADD merupakan salah satu sumber pendapatan desa yang pada umumnya masih.. menjadi sumber pendapatan utama yang digunakan dalam

Bermaksud untuk mendapatkan Surat Keterangan Lulus dikarenakan……… bersama surat ini saya lampirkan

Pada gambar 18 menunjukkan bahwa pada ujung buah jeruk Siam asal Jember yang memperoleh perlakuan degreening diawali dengan precooling dapat membentuk jeruk berwarna

KLATEN FURNICRAFT CENTRE DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR NEO-VERNAKULAR adalah sebuah wadah kegiatan promosi, transaksi, informasi (berupa data atau fakta), pelatihan dalam

Ogan Komering Ulu Sel.. Ogan Komering

Oleh karena diperlukan tahapan prapemrosesan lebih lanjut seperti membuat spektrum turunan ataupun menggunakan metode normalisasi dan koreksi garis dasar lainnya untuk

pembelajaran ular tangga yang diharapkan aktivitas siswa dalam belajar. matematika