VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIS PADA POKOK BAHASAN PENJUMLAHAN DAN
PENGURANGAN BILANGAN BULAT
(Peneletian Tindakan Kelas di SDN 3 Cikidang kelas IV Semester II Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Jurusan Pedagogik Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
oleh
Wulan Nurchasanah NIM 1003289
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN
MATEMATIS PADA POKOK BAHASAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT
Oleh
Wulan Nurchasanah
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Wulan Nurchasanah 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang
Wulan Nurchasanah, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk
Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
Pernyataan Keaslian Karya ilmiah dan Bebas Plagiarisme... i
Abstrak ... ii
Kata Pengantar ... iii
Ucapan Terima Kasih ... iv
Daftar Isi... v
Daftar Gambar ... vii
Daftar Lampiran ... viii
Bab I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah Penelitian ... 1
B. Rumusan Masalah Penelitian ... 4
C. Tujuan penelitian ... 5
D. Manfaat Hasil Penelitian ... 6
E. Hipotesis Tindakan ... 7
F. Definisi Operasional ... 7
Bab II KAJIAN PUSTAKA ... 9
A. Model Pembelajaran SAVI (Somatis Auditori Visual Intelektual) 9 B. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar ... 17
C. Pemahaman Matematis ... 22
D. Penerapan Model Pembelajaran SAVI (Somatis Auditori Visual Intelektual) untuk meningkatkan pemaham matematis pada pokok bahasana penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat ... 26
E. Penelitian terdahulu yang relevan ... 27
Bab III METODE PENELITIAN... 28
A. Metode Penelitian ... 28
B. Model Penelitian ... 29
C. Subjek, Waktu, dan Tempat Penelitian ... 29
D. Prosedur Penelitian ... 29
Wulan Nurchasanah, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk
Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Pengolahan dan Analisis Data ... 34
Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 37
A. Hasil penelitian ... 37
1. Deskripsi pembelajaran Siklus I ... 37
2. Deskripsi pembelajaran Siklus II ... 44
B. Pembahasan ... 53
Bab V SIMPULAN DAN SARAN ... 58
A. Simpulan ... 58
B. Rekomendasi ... 60
DAFTAR PUSTAKA ... 61
Wulan Nurchasanah, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk
Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN
MATEMATIS PADA POKOK BAHASAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT
Wulan Nurchasanah, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk
Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat
Wulan Nurchasanah, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk
Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Matematika adalah ilmu dasar yang memiliki nilai esesensial dalam
kehidupan sehari-sehari. Matematika berhubungan dengan ide-ide atau konsep
abstrak yang tersusun secara hierarkis. Untuk mempelajari suatu konsep seseorang
perlu memahami lebih dahulu konsep prasyarat. Mata pelajaran Matematika perlu
diberikan kepada semua siswa dimulai dari sekolah dasar untuk membekali siswa
dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif serta
kemampuan bekerjasama. Pengetahuan yang didapat anak di sekolah dasar akan
sangat mempengaruhi jenjang pendidikan berikutnya. Tingkat pemahaman siswa
akan sebuah konsep prasyarat akan mempengaruhi siswa untuk kelanjutan konsep
berikutnya. Tidak heran mata pelajaran Matematika menjadi mata pelajaran yang
kurang disukai oleh siswa.
Belajar adalah proses perubahan perilaku, dimana perilaku tersebut
dilakukan secara sadar dan bersifat menetap, perubahan perilaku tersebut meliputi
perubahan dalam hal kognitif, afektif dan psikomotor. Menurut Bower dan
Hilgard “Belajar adalah sebagai usaha seseorang memperoleh pengetahuan dan
mengumpulkan sejumlah ilmu pengetahuan. Belajar adalah usaha memperoleh
pengetahuan melalui pengalaman”. Dalam prosesnya, belajar bukanlah kegiatan menghafal saja, tetapi kegiatan memahami dan mengolah apa yang diajarkan oleh
guru. Dalam pembelajaran, peran guru hanya sebagai fasilitator yaitu dengan cara
memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan kegiatan belajar seperti
berdiskusi, mengajukan pertanyaan, mempraktikan, atau mengajarkan temannya
yang belum mengerti. Disini peran siswa dalam proses belajar yang sesungguhnya
dengan menata apa yang didengar, dilihat, dan dipraktikkan menjadi satu kesatuan
yang bermakna.
Realita di lapangan, berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh
Wulan Nurchasanah, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk
Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
siswa dalam penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat terlihat dari perilaku
siswa yang merasa kesulitan dalam pengerjaan penjumlahan bilangan bulat positif
dengan bilangan negatif, serta pengurangan bilangan negatif dengan bilangan
positif, dan sebaliknya. Selain itu siswa juga kesulitan dalam menggambarkan
soal ke dalam bentuk garis bilangan. Fenomena yang terjadi, ketika siswa
disuguhkan soal dengan perintah “gambarkan operasi hitung berikut ke dalam
bentuk garis bilangan!”. Siswa selalu bertanya kembali cara pengerjaanya dan ada
beberapa siswa yang mengerjakan hanya dengan menggambarkan sebuah garis
bilangan saja tetapi mereka sudah mengisi soal tersebut. Ada juga siswa yang
memang masih belum bisa membedakan mana bilangan negatif dan bilangan
positif, mereka lupa letak dari bilangan bulat negatif, nol, dan bilangan bulat
positif, bahkan terkadang tertukar meletakan bilangan bulat positif dan bilangan
bulat negatif.
Setelah dianalisis setiap jawaban siswa dengan berpedoman pada
penskoran pemahaman matematis, didapatkan presentase jumlah siswa yang
tuntas mendapatkan skor pemahaman matematis adalah sebanyak 30% siswa
dikategorikan paham dan yang tidak tuntas sebanyak 70% siswa dikategorikan
belum paham. Dengan skor rata-rata pemahaman matematis kelas IV adalah 2,4
yang dapat dikatakan bahwa kelas IV SDN 3 Cikidang dikategorikan belum
paham pada pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
selengkapnya terlampir pada lampiran X. Hal ini, menggambarkan banyak siswa
yang merasa kesulitan ketika dihadapkan dengan masalah penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat disebabkan karena siswa tidak mengetahui prosedur
pengerjaan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dalam bentuk
garis bilangan.
Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa siswa masih
sangat kurang dalam kemampuan pemahaman matematisnya untuk mengerjakan
pokok bahasan Penjumlahan dan Pengurangan bilangan bulat terutama
Penjumlahan dan Pengurangan berbeda tanda. Kemudian setelah ditelusuri
3
Wulan Nurchasanah, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk
Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berawal dari model pembelajaran konvensional yang diterapkan oleh guru,
keterbatasan media pembelajaran, kurangnya pemahaman matematis siswa
terhadap konsep prosedural penggambaran operasi Penjumlahan dan
Pengurangan Bilangan Bulat dalam bentuk garis bilangan yang terlihat dari
jawaban-jawaban siswa ketika menjawab soal, dan rendahnya minat siswa pada
mata pelajaran Matematika. Kurangnya pemahaman siswa itu sendiri sebenarnya
tidak terlepas dari penggunaan model dan strategi pembelajaran yang digunakan
oleh guru. Penggunaan model pembelajaran konvensional yang digunakan oleh
guru menyebabkan siswa tidak aktif.
Sebagaimana dikemukakan oleh Meier (2002, hlm. 90) dalam bukunya The acclerated Learning hand Book menyatakan bahwa “Belajar secara konvensional cenderung membuat orang tidak aktif secara fisik dalam jangka waktu yang lama. Terjadilah kelumpuhan otak dan belajar pun melambat layaknya merayap atau berhenti sama sekali. Mengajak orang untuk bangkit dan bergerak secara berkala akan menyegarkan tubuh, meningkatkan peredaran darah dan otak, dan dapat berpengaruh positif pada belajar.”
Dalam membelajarkan matematika kepada siswa, apabila guru
menggunakan paradigma lama dalam arti komunikasi dalam pembelajaran
matematika cenderung satu arah umunya dari guru ke siswa, maka pembelajaran
akan cenderung monoton sehingga mengakibatkan siswa jenuh dan tidak
menyukai mata pelajaran Matematika. Oleh karenanya, dalam mengajarkan
matematika kepada siswa hendaknya lebih memilih berbagai variasi pendekatan,
strategi, model, dan metode yang sesuai dengan situasi sehingga tujuan
pembelajaran yang direncanakan akan tercapai. Baik tidaknya suatu pemilihan
model pembelajaran akan tergantung pada tujuan pembelajarannya, kesesuaian
dengan materi pembelajaran, tingkat perkembangan siswa, serta kemampuan guru
dalam mengelola pembelajaran.
Wulan Nurchasanah, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk
Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
concrete operasional dimana anak telah dapat membuat pemikiran logis, kematangan anak dalam memahami hubungan antara suatu peristiwa dengan peristiwa lainnya. (Surya. 2003, hlm. 55)
Dengan melihat tahap perkembangan siswa, guru harus dapat menemukan
model pembelajaran yang membuat siswa aktif dengan memanfaatkan indranya
sebanyak mungkin dan membuat seluruh tubuh maupun pikiran terlibat langsung
dalam proses pembelajaran, sehingga pembelajaran akan menjadi lebih bermakna,
menarik dan menyenangkan. Tidak hanya mendengar ceramah dari guru, melihat
hal-hal yang ditulis oleh guru di papan tulis, tetapi juga menggerakkan fisik dan
aktifitas intelektual dalam proses pembelajaran.
Gerakan fisik mampu meningkatkan proses mental. Bagian otak manusia
yang terlibat dalam gerakan tubuh terletak tepat di bagian otak yang digunakan
untuk berpikir dalam memecahkan masalah. Oleh karena itu, dengan melibatkan
tubuh dalam belajar cenderung membangkitkan kecerdasan terpadu manusia
sepenuhnya. Model pembelajaran yang menggabungkan gerakan fisik, aktivitas
intelektual dan juga penggunaan indra adalah Model pembelajaran SAVI yaitu
Somatis (belajar bergerak), Auditori (belajar dengan berbicara dan
mendengarkan), Visual (belajar dengan mengamati dan menggambarkan), dan
Intelektual (belajar dengan memecahkan masalah dan merenung).
Berdasarkan paparan di atas peneliti tertarik melakukan penelitian dengan
judul penelitian “Penerapan Model Pembelajaran SAVI (Somatis Auditori Visual
Intelektual) untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan
Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat (Penelitian Tindakan Kelas Di
SDN 3 Cikidang Kelas IV Semester II Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung
Barat).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan diatas,
secara umum permasalahan yang akan diteliti adalah mengenai “Bagaimanakah
5
Wulan Nurchasanah, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk
Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
meningkatkan pemahaman matematis siswa kelas IV SDN 3 Cikidang pada
pokok bahasan Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat?”.
Masalah tersebut dijabarkan kedalam rumusan masalah yang lebih khusus
yaitu berupa pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran matematika melalui penerapan
model pembelajaran SAVI (Somatis Auditori Visual Intelektual) pada pokok
bahasan Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Positif dan Negatif
terhadap siswa kelas IV SDN 3 Cikidang?
2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran matematika melalui penerapan
model pembelajaran SAVI (Somatis Auditori Visual Intelektual) pada pokok
bahasan Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Positif dan Negatif
terhadap siswa kelas IV SDN 3 Cikidang?
3. Bagaimana peningkatan pemahaman matematis siswa kelas IV SDN 3
Cikidang pada pokok bahasan Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat
Positif dan Negatif melalui penerapan model pembelajaran SAVI (Somatis
Auditori Visual Intelektual)?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, secara umum penelitian ini memiliki
tujuan memperoleh deskripsi mengenai penerapan model pembelajaran SAVI
(Somatis Auditori Visual Intelektual) untuk meningkatkan pemahaman matematis
siswa kelas IV SDN 3 Cikidang pada pokok bahasan Penjumlahan dan
Pengurangan Bilangan Bulat.
Secara khusus, penelitian ini memiliki tujuan memperoleh deskripsi
mengenai :
1. Perencanaan pembelajaran matematika melalui penerapan model
pembelajaran SAVI (Somatis Auditori Visual Intelektual) pada pokok
bahasan Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Positif dan Negatif
Wulan Nurchasanah, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk
Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Pelaksanaan pembelajaran matematika melalui penerapan model
pembelajaran SAVI (Somatis Auditori Visual Intelektual) pada pokok
bahasan Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Positif dan Negatif
terhadap siswa kelas IV SDN 3 Cikidang
3. Peningkatan pemahaman matematis siswa kelas IV SDN 3 Cikidang pada
mata pelajaran matematika pokok bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan
Bilangan Bulat Positif dan Negatif melalui penerapan model pembelajaran
SAVI (Somatis Auditori Visual Intelektual)
D. Manfaat Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan
manfaat sebagai berikut:
1. Bagi siswa
a. Sebagai motivasi untuk mendorong siswa agar menyenangi mata
pelajaran Matematika.
b. Memfasilitasi pembelajaran sesuai dengan gaya belajar anak yang
beragam
c. Meningkatkan pemahaman matematis siswa pada pokok bahasan
Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat.
2. Bagi guru
a. Memberikan informasi untuk menyelenggarakan pembelajaran aktif
dalam pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan.
b. Memberikan pilihan-pilihan alternatif model pembelajaran yang variatif
dan inovatif melalui model pembelajaran SAVI (Somatis, Auditori,
Visual, Intelektual).
c. Memberikan informasi bahwa dengan adanya pembelajaran dengan
memperhatikan gaya belajar anak akan dapat mewujudkan siswa yang
kreatif, aktif, cerdas, terampil, bersikap baik dan berprestasi.
7
Wulan Nurchasanah, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk
Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Sebagai informasi untuk memotivasi tenaga kependidikan agar lebih
menerapkan metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
b. Sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan dan penyempurnaan
program pengajaran matematika di Sekolah.
c. Untuk meningkatkan mutu pendidikan sekolah terutama dalam bidang
matematika.
4. Bagi Peneliti
a. Memperoleh pengalaman langsung dalam pelaksanaam pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran SAVI (Somatis Auditori
Visual Intelektual)
b. Mengetahui penerapan model pembelajaran SAVI (Somatis Auditori
Visual Intelektual) untuk meningkatkan pemahaman matematis siswa
pada pokok bahasan penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat, dan
c. Sebagai bahan atau gambaran dalam mengembangkan pembelajaran.
E. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian literatur dan penelitian sebelumnya maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran SAVI dapat meningkatkan pemahaman matematis siswa dalam masalah yang berkaitan dengan pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat pada siswa kelas IV SDN 3 Cikidang akan meningkat.
F. Definisi Operasional
1. Model pembelajaran SAVI (Somatis Auditori Visual Intelektual) adalah model
pembelajaran yang mengaktifkan indra peserta didik baik kinestetik, audio,
visual, serta intelektual mereka. Model pembelajaran SAVI (Somatis Auditori
Wulan Nurchasanah, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk
Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Langkah Somatis, tergambar dari aktivitas siswa melalui gerakan tari
dengan mengikuti lirik lagu yang dinyanyikan
b. Langkah Auditori, tergambar dari aktivitas siswa dalam mendengarkan
dan menyimak penjelasan yang disampaikan oleh guru.
c. Langkah Visual, tergambar dari aktivitas siswa dalam mengamati dan
melihat cara guru menggambarkan langkah-langkah penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat dalam bentuk garis bilangan.
d. Langkah Intelektual, tergambar dari aktivitas siswa dalam melakukan
latihan pengerjaan lembar kerja siswa yang disediakan oleh guru baik
secara kelompok maupun individu.
2. Pemahaman matematis adalah kemampuan kognitif seseorang atas konsep dan
prosedural matematika yang ditandai dengan seseorang itu mampu
mengkontruksi dan mengkomunikasikan ke dalam bentuk kata-kata, tulisan
ataupun gambar.
Indikator pemahaman matematis yang digunakan peneliti disesuaikan
dengan kebutuhan dan latar belakang yang terjadi pada objek penelitian yaitu
siswa kelas IV SDN 3 Cikidang. Berikut indikator yang digunakan peneliti:
1. Menginterpretasikan yaitu suatu kemampuan seseorang dalam
menafsikan yang diawali dengan proses perubahan suatu representasi
(numerik) menjadi representasi yang lainnya (secara verbal). Misalnya
menafsirkan gambar-gambar dengan kata-kata atau sebaliknya,
menafsirkan bilangan dengan kata-kata atau sebaliknya.
2. Menjelaskan, terjadi ketika seorang siswa dapat mengkontruksi dan
menggunakan penyebab dan efek model sebuah sistem.
3. Pemahaman Mekanikal, yaitu dapat mengingat dan menerapkan
sesuatu secara rutin atau perhitungan sederhana.
Pemahaman matematis yang dibahas dalam penelitian ini terdapat pada
Standar Kompetensi No.5 yaitu menjumlahkan dan mengurangkan bilangan
bulat, dengan Kompetensi Dasar 5.1 menjumlahkan bilangan bulat dan
9
Wulan Nurchasanah, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk
Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengenai langkah pengerjaan operasi penjumlahan dan pengurangan
Wulan Nurchasanah, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk
Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research).
Metode penelitian tindakan adalah suatu proses yang dilalui oleh perorangan atau kelompok yang menghendaki perubahan dalam situasi tertentu untuk menguji prosedur yang diperkirakan akan menghasilkan perubahan tersebut dan setelah sampai pada tahap kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan, melaksanakan prosedur tersebut (Riduwan, 2011).
Metode penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN 3 Cikidang yang selalu berupaya untuk memperoleh hasil yang optimal melalui cara dan prosedur yang efektif, sehingga dimungkinkan adanya tindakan yang berulang dengan revisi untuk meningkatkan pemahaman matematis pada pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat melalui model pembelajaran SAVI (Somatis Auditori Visual Intelektual).
B. Model Peneletian Tindakan Kelas
29
Wulan Nurchasanah, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk
Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1 Skema Model Kemmis and Taggart C. Subjek, Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN 3 Cikidang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat dari bulan Maret hingga bulan Juni. Diharapkan ada perubahan yang terjadi dari subjek penelitian ini, yaitu Siswa SDN 3 Cikidang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat kelas IV berjumlah 40 orang Tahun Ajaran 2013/2014.
D. Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti melakukan beberapa tahapan yaitu tahapan persiapan dan tahapan pelaksanaan. Berikut adalah deskripsi dari tahapan-tahapan yang akan dilakukan baik itu tahapan persiapan maupun tahapan pelaksanaan. 1. Tahap Persiapan
Pada tahapan ini peneliti melakukan persiapan sebagai berikut.
1. Mengurus surat perijinan penelitian dari pihak prodi, Fakultas, dan Universitas
2. Memberi surat ijin penelitian kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung barat dan kepada pihak SDN 3 Cikidang lembang.
Wulan Nurchasanah, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk
Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Konsultasi dengan pihak SDN 3 Cikidang Lembang mengenai teknis pelaksanaan penelitian.
5. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 6. Pembuatan media pembelajaran yang diperlukan
7. Pembuatan lembar observasi dan intrumen lain yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pembelajaran.
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahapan ini, peneliti mulai untuk melaksanakan penelitian yang akan dilakukan dalam dua siklus pembelajaran.
Siklus I
a. Perencanaan (Plan)
Setelah menemukan masalah, peneliti bersama guru wali kelas merencanakan tindakan yang akan dilakukan, meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyiapkan lembar soal latihan siswa, lembar observasi, media pembelajaran jika diperlukan dan lembar evaluasi yang disesuaikan dengan indikkator pemahaman matematis.
b. Pelaksanaan (Act)
Merealisasikan perencanaan yang sudah disiapkan sebelumnya. Meliputi tindakan-tindakan yang dilakukan oleh peneliti menggunakan model pembelajaran SAVI (Somatis Auditori Visual Intelektual) sebagai upaya meningkatkan pemahaman matematis siswa.
1) Guru melakukan langkah Somatis bersama siswa dengan menari bersama dan mendemonstrasikan sebuah lagu.
2) Siswa diminta mendengarkan, menyimak, ketika guru mejelaskan mengenai materi (langkah Auditori)
3) Siswa mengamati langkah-langkah pembuatan garis bilangan mengenai materi. (langkah Visual)
31
Wulan Nurchasanah, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk
Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
permasalahan yang terdapat pada lembar kerja yang disiapkan guru.(langkah Intelektual)
5) Guru memberikan evaluasi berupa tes untuk mengukur pemahaman matematis siswa
c. Pengamatan (Observe)
Pengamatan penelitian ini dilakukan oleh beberapa observer yang mengikuti jalannya proses pembelajaran dari kegiatan awal hingga kegiatan akhir pembelajaran. Observer bertugas untuk mengamati keberjalanan model pembelajaran SAVI (Somatis Auditori Visual Intelektual) dan mencatat hal-hal yang dilakukan peneliti sebagai guru, kondisi siswa, serta keadaan kelas pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
d. Refleksi (Reflect)
Pada tahap refleksi peneliti melakukan diskusi dengan para observer mengenai proses pembelajaran yang sebelumnya telah dilaksanakan. Peneliti menganalisis dan menguraikan tentang hasil pemantauan dari lembar observasi dan catatan lapangan yang dimiliki guru. Kemudian, peneliti mencari solusi dan tindakan perbaikan yang akan dilakukan pada siklus selanjutnya.
Siklus II
a. Perencanaan (Plan)
Melihat kekurangan dari hasil siklus 1 maka akan diperbaiki pada siklus II, pembuatan RPP, dan media pembelajaran, dan lembar evaluasi pemahaman matematis.
b. Pelaksanaan (Act)
Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan memperhatikan perencanaan yang disusun sebelumnya sebagai hasil refleksi pada siklus I.
c. Pengamatan (Observe)
Wulan Nurchasanah, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk
Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajaran SAVI (Somatis Auditori Visual Intelektua) dan mencatat hal-hal yang dilakukan peneliti sebagai guru, kondisi siswa, serta keadaan kelas pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
d. Refleksi
Pada tahap ini, peneliti membuat refleksi dan kesimpulan mengenai pembelajaran yang telah dilakukan selama dua siklus mengenai penerapan model pembelajaran SAVI (Somatis Auditori Visual Intelektual) untuk meningkatkan pemahaman matematis siswa.
E. Teknik Pengumpulan data dan Intrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan tiga teknik pengumpulan data yaitu. 1. Observasi
Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. Apabila objek penelitian bersifat perilaku dan tindakan manusia, fenomena alam proses kerja dan penggunaan responden kecil. Catatan anekdot adalah catatan peneliti mengenai segala sesuatu yang terjadi pada saat pengamatan berlangsung. Peristiwa atau segala sesuatu yang dianggap penting dicatat dengan singkat tanpa harus menuruti aturan tertentu. (Riduwan, 2011, hlm. 76)
Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai hasil observasi dari aktivitas guru dan aktisvitas siswa selama proses kegiatan belajar mengajar berlangsung.
2. Tes
Tes merupakan himpunan pertanyaan yang harus dijawab. Pernyataan yang harus dipilih dan ditanggapi, atau tugas yang harus dilakukan oleh siswa dengan tujuan untuk mengukur suatu aspek tertentu. (Puerwanti, 2008).
33
Wulan Nurchasanah, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk
Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai hasil dari pemahaman matematis siswa.
3. Studi dokumentasi
Menurut Riduwan (2011, hlm. 77) menyatakan bahwa dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang relevan.
Studi dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data berupa LKS, foto-foto ketika pelaksanaan tidakan kelas berlangsung, catatan lapangan, hasil refleksi dari RPP yang telah disusun untuk diperbaiki di siklus berikutnya.
Riduwan (2011, hlm. 78) menyatakan bahwa Intrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Sehubungan dengan teknik pengumpulan data tersebut, intrumen dari penelitian ini adalah sebagai berikut
1. Pedoman Observasi
Observasi dalam penelitian ini berupa lembar observasi yang ditujukan untuk melihat keterlaksanaan data mengenai aktivitas siswa dan aktivitas guru selama proses pembelajaran. Aspek-aspek yang diamati melalui observasi berupa observasi aktivitas guru dan aktivitas belajar siswa yang disesuaikan dengan langkah-langkah model pembelajaran SAVI (Somatis Auditor Visual Intelektual) yang diterapkan dalam proses pembelajaran.
2. Lembar Tes
Intrumen pengumpul data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan instrumen tes yang dibuat sesuai dengan indikator pemahaman matematis siswa. Tes siklus ini berfungsi untuk mengukur tingkat pemahaman matematis siswa. Tes ini berbentuk tes uraian objektif sebanyak 4 butir soal.
Wulan Nurchasanah, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk
Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Catatan Lapangan (field notes) menurut Kunandar (2008, hlm. 197), yaitu “Catatan yang dibuat oleh peneliti atau mitra peneliti yang melakukan pengamatan atau observasi terhadap subjek atau objek penelitian tindakan kelas.
F. Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini cukup sederhana. Hasil penelitian ini akan dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif.
1. Hasil Observasi
Melalui kegiatan observasi, peneliti dapat mengumpulkan data tentang aktivitas siswa dan guru untuk melihat keterlaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran SAVI (Somatis Auditori Visual Intelektual). Analisis data yang dilakukan pada hasil observasi ini ialah analisis data kualitatif. Ada beberapa langkah yang dapat digunakan untuk mengolah dan menganalisis data kualitatif yaitu sebagai berikut.
a. Seleksi dan Reduksi data
Dalam pengolahannya, peneliti harus mengetahui hal-hal yang perlu dan hal yang tidak perlu dalam penelitian. Pada tahap ini dilakukan penyeleksian data-data yang penting dan sesuai dengan kebutuhan penelitian.
b. Klasifikasi data
Klasifikasi data artinya penggelompokan data. Pada tahap ini peneliti menggelompokan data ke dalam dua macam yaitu proses atau aktivitas belajar yang dilakukan siswa dan guru, dan hasil pemahamam matematis yang diperoleh siswa.
c. Deskripsikan
Mendeskripsikan hal-hal yang terjadi dilapangan disesuaikan dengan tahap penklasifikasian sebelumnya.
35
Wulan Nurchasanah, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk
Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Memberikan interpretasi atau penilaian terhadap data-data yang sudah dideskripsikan pada tahap sebelumnya.
2. Hasil tes
Jenis tes yang dipergunakan dalam penelitian kali ini adalah post-test yang berfungsi untuk mengetahui pencapaian kemampuan kognitif siswa pada akhir pembelajaran. Analisis data yang dilakukan pada data hasil tes yaitu dengan analisis kuantitatif. Adapun pengolahan data tes tersebut dilakukan dengan teknik, diantaranya :
x = Jumlah skor keseluruhan
= Jumlah siswa atau banyaknya data
2) Pedoman penskoran pemahaman matematis
Untuk menghindari subjektivitas, penskoran dilakukan dengan berdasarkan pada ketentuan standar nilai untuk setiap soal dengan indikator pemahaman matematis berikut pedoman penskoran pemahaman matematis.
Tabel 3.1.Rubrik Skoring Pemahaman Matematis Tidak Paham
0 point
Siswa yang pekerjaannya tidak berarti, tidak ada perkembangan; Siswa gagal mendapatkan informasi yang terdapat dalam masalah
1 poin
Wulan Nurchasanah, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk
Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2 poin
Respon adalah sebuah petunjuk yang baik, tapi siswa membuat kesalahan-kesalahan tertentu. Responnya menampakkan beberapa ide yang teridentifikasi tapi hubungan diantara mereka tidak dapat dijelaskan.
Paham
3 poin
Siswa berlatih menemukan solusi beserta alasannya, tapi terjadi sedikit kesalahan. Beberapa penjelasan menunjukan kekurangan yang ada, tetapi bukan kesalahan yang subtansial
4 poin
Solusi lengkap, semua ide penting teridentifikasi, signifikan dan berkaitan dengan yang telah didiskusikan,
Masingila dan Wisniowska (1996) (dalam Junaedi, 2007, hlm. 54)
Berdasarkan analisis rubrik pemahaman matematis diatas, peneliti menarik kesimpulan dengan menginterpretasikan ke dalam bentuk tabel pemahaman matematis berikut ini.
Tabel.3.2.Interpretasi Nilai Pemahaman Matematis
Nilai Interpretasi Pemahaman
0 ≤ Skor < 3 Tidak Paham
3 ≤ Skor ≤ 4 Paham
3) Menghitung presentase ketuntasan pemahaman matematis siswa
Untuk menghitung presentase jumlah siswa yang sudah memenuhi kriteria pemahaman matematis yang sesuai dengan pedoman adalah sebagai berikut.
% ketuntasan =
× 100%
4) Menghitung presentase ketuntasan KKM
Untuk menghitung presentase jumlah siswa yang tuntas atau telah
memenuhi nilai KKM pada mata pelajaran matematika yaitu 70, diformulasikan
37
Wulan Nurchasanah, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk
Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
% ketuntasan siswa =
Wulan Nurchasanah, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk
Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan hasil temuan dari penelitian secara umum dapat disimpulkan
bahwa hipotesis penelitian yaitu penerapan model pembelajaran SAVI (Somatis
Auditori Visual Intelektual) dapat meningkatkan pemahaman matematis siswa
dalam masalah yang berkaitan dengan pokok bahasan penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat telah terbukti.
Sedangkan secara khusus dari hasil penelitian disimpulkan, sebagai
berikut.
1. Perencanaan penerapan model pembelajaran SAVI (Somatis Auditori Visual
Intelektual) terdapat pada penyusunan RPP dengan menggunakan sistematika
RPP kurikulum 2006, dengan indikator pemahaman matematis yang
digunakan, disesuaikan dengan indikator capaian kompetensi yang ingin
dicapai siswa. RPP yang disusun memiliki karakteristik tersendiri yakni
terlihat dari perbedaan pada langkah-langkah kegiatan inti yang
mencerminkan dari model pembelajaran SAVI (Somatis Auditori Visual
Intelektual) yaitu langkah somatis, langkah auditori, langkah visual dan
langkah intelektual. Perencanaan penerapan model pembelajaran SAVI pada
siklus I, pada proses pembelajarannya, pada langkah somatis guru bersama
siswa mensimulasikan lagu “Posisiku”, pada langkah visual guru belum
menggunakan media yang menarik, dan pada langkah intelektual siswa
melakukan kegiatan pembelajaran secara individu dari awal pembelajaran
hingga memasuki tes evaluasi. Kemudian terjadi perubahan dari hasil refleksi
siklus I. Pada siklus II, proses pembelajaran pada langkah somatis guru
bersama siswa mensimulasikan lagu yang lebih dikenal siswa, pada tahap
visual guru menggunakan media wayang-wayangan, pada tahap intelektual
kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara berkelompok dan secara individu
59
Wulan Nurchasanah, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk
Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Pelaksanaan model pembelajaran SAVI (Somatis Auditori Visual Intelektual)
ini terlihat dari hasil observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam
kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan dalam dua siklus. Keterlaksanaan
model pembelajaran ini dirasa baik karena telah mengikuti dari
langkah-langkah model pembelajaran SAVI dan berhasil membuat siswa beraktivitas
lebih aktif dari biasanya. Empat langkah utama dalam model pembelajaran
SAVI yaitu langkah somatis, guru bersama siswa memeragakan dan
mensimulasikan lagu yang dinyanyikan. Pada langkah ini memiliki tujuan
untuk memotivasi siswa agar muncul prinsip keenam dalam SAVI yaitu
munculnya emosi positif yang akan membantu dalam pembelajaran.
Berikutnya langkah auditori, guru memberikan penjelasan mengenai
langkah-langkah cara pengerjaan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan
bulat beserta kata-kata kunci yang harus siswa pahami. Pada langkah auditori
terdapat banyak informasi yang harus disimak dan diperhatikan dengan baik
oleh siswa, jika tahapan ini terlewatkan oleh siswa maka pada langkah
selanjutnya siswa akan merasa kebingungan dan kesulitan. Selanjutnya
langkah visual, guru memvisualisasikan materi yang telah dijelaskan pada
langkah auditori ke dalam bentuk garis bilangan, siswa mengamati prosedur
penggambaran operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat pada
garis bilangan menggunakan media wayang-wayangan yang disiapkan guru.
Pada langkah ini terdapat dua prinsip SAVI yang sedang terbangun dan
terlaksanakan yakni pada langkah visual, otak citra menyerap informasi
secara langsung dan otomatis, dan terdapat pembelajaran pada banyak
tingkatan yang terjadi secara simultan (terjadi pada waktu bersamaan)
dimaksudkan berkaitan dengan langkah sebelumnya yaitu auditori. Langkah
terakhir adalah langkah intelektual, aktivitas siswa pada langkah ini terlihat
ketika memecahkan masalah dari lembar kerja yang disiapkan guru. Lembar
kerja ini dikerjakan secara berkelompok. Guru meminta setiap siswa dalam
kelompok untuk memiliki tanggung jawab pada satu soal, namun tetap dalam
Wulan Nurchasanah, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk
Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan gaya belajar setiap anak. Pada langkah ini terdapa tiga prinsip SAVI
yang terlaksanakan yaitu belajar adalah berkreasi, bukan mengkonsumsi,
prinsip bahwa kerja sama dapat membantu proses belajar dan prinsip bahwa
belajar adalah mengerjakan pekerjaan itu sendiri. Selain itu, antusiasme
belajar siswa dalam pembelajaran meningkat, banyak siswa yang bertanya,
berebut untuk menjawab pertanyaan, dan ikut serta aktif memeragakan
permasalahan bilangan bulat yang terdapat pada lembar kerja.
3. Peningkatan pemahaman matematis siswa terlihat dari hasil soal tes yang
dikerjakan siswa secara individu pada setiap siklusnya. Pemahaman
matematis siswa dinilai sesuai dengan pedoman penskoran pemahaman
matematis. Presentase jumlah siswa yang tuntas pada siklus I sebanyak 72,5
% siswa dengan materi Penjumlahan Bilangan Bulat dan jumlah siswa yang
tuntas pada siklus II sebanyak 85% siswa dengan materi Pengurangan
Bilangan Bulat. Hal ini, menunjukkan peningkatan pemahaman matematis
yang lebih baik dari setiap siklusnya. Dapat disimpulkan bahwa tingkat
pemahaman matematis siswa kelas IV SDN 3 Cikidang dikategorikan paham
pada pokok bahasan Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat.
B. Rekomendasi
Berdasarkan simpulan sebagai jawaban dari permasalahan penelitian dan
merupakan hasil pengujian hipotesis, penulis memberikan beberapa rekomendasi
sebagai informasi dan tindak lanjut dari penelitian ini. Rekomendasi dari penulis
diharapkan agar menjadi masukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Adapun
rekomendasi dari penulis sebagai berikut.
1. Kepala Sekolah dan Guru
Pengaturan jumlah siswa untuk setiap kelas lebih baik mendekati kelas
ideal tidak terlalu banyak sehingga dalam proses kegiatan belajar mengajar akan
lebih efektif dan semua siswa terperhatikan. Kemudian mulailah membiasakan
siswa untuk belajar aktif, membiasakan siswa untuk berani bertanya, berani
61
Wulan Nurchasanah, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk
Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memperingan tugas kita sebagai guru untuk memfasilitasi, membimbing dan
memberi arahan kepada siswa. Pembelajaran yang aktif akan sangat membantu
guru untuk mengantisipasi anak-anak yang memang kurang dalam pelajaran.
Kemudian dalam membelajarkan matematika, gunakanlah permainan-permainan
ataupun sesuatu hal yang menarik, mungkin dengan medianya, model
pembelajarannya atau metode pembelajaran yang membuat siswa senang
sehingga akan muncul sugesti positif terhadap pelajaran matematika. Seperti
halnya penggunaan model pembelajaran SAVI (Somatis Auditori Visual
Intelektual) dalam penelitian ini adalah salah satu bentuk usaha penulis agar
siswa menyenangi pembelajaran matematika dan memunculkan sugesti positif
bahwa pelajaran matematika ternyata mudah. Maka di harapkan tidak ada lagi
siswa yang menganggap matematika itu sulit, tetapi matematika itu
menyenangkan dan mudah.
2. Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini membahas mengenai penerapan model pembelajaran SAVI
(Somatis Auditori Visual Intelektual) untuk meningkatkan pemahaman
matematis pada pokok bahasan penjumlahan dan pegurangan bilangan bulat. bagi
peneliti yang tertarik melakukan penelitian mengenai kajian tersebut sebaiknya
dapat lebih mengembangkan model pembelajaran SAVI (Somatis Auditori Visual
Intelektual) ini pada pokok bahasan yang berbeda dan menggunakan metode
yang berbeda juga. Kemudian, pilihlah pokok bahasan yang mendukung
karakteristik dari model pembelajaran SAVI (Somatis Auditori Visual
Intelektual) itu sendiri, dan pilihlah metode yang mendukung keberjalanan model
Wulan Nurchasanah, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk
Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2011) Definisi Pemahaman Konsep. [online]. Tersedia: http://ahli-definisi.blogspot.com/2011/03/definisi-pemahaman-konsep.html [13 maret 2014].
Charir, H. E. W. (2010) Implementasi Model Pembelajaran SAVI (Somatic,
Auditory, Visual, Intelectual) dengan menggunakan metode demonstrasi untuk meningkatkan prestasi belajar fisika dan berfikir kritis siswa.
Skripsi S1 Universitas Islam Negeri Sunan kalijaga Yogyakarta: Tidak diterbitkan.
Gunawan, P, R. (2013) Kemampuan Pemahaman matematik. [Online] .Tersedia :
http://proposalmatematika23.blogspot.com/2013/05/kemampuan-pemahaman-matematik.html#more. [20 maret 2014].
Herdian. (2009) Model Pembelajaran SAVI. [Online]. Tersedia : http://herdy07. wordpress.com/2009/04/22/model-pembelajaran-savi/ [26 November 2013].
Herdian. (2010) Kemampuan Pemahaman matematis. [Online]. Tersedia :
http://herdy07.wordpress.com/2010/05/27/kemampuan-pemahaman-matematis/. [20 maret 2014].
Hernawan, H, A. Asra. dan Dewi, L. (2007) Belajar dan Pembelajaran Sekolah
Dasar. Bandung: UPI Press.
Irwandi. (2013) Definisi operasional dan indikator. [online]. Tersedia:
http://irwandiaini.blogspot.com/2013/09/defenisi-operasional-dan-indikator.html. [20 Maret 2014].
Junaedi, I. (2007) Meningkatkan kemampuan menulis dan pemahaman matematis
melalui pembelajaran dengan strategi writing from a prompt dan writing in performance task pada siswa madrasah ibtidaiyah. Disertasi S3 UPI
Bandung: Tidak diterbitkan.
Kesumawati, N. (2008) Skripsi Pemahaman Konsep Matematik dalam
pembelajaran Matematika. [online]. Tersedia:
http://eprints.uny.ac.id/6928/1/P-18%20Pendidikan(Nila%20K).pdf. [12 Maret 2014].
62
Wulan Nurchasanah, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk
Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kurniawan, R. (2010) Peningkatan kemampuan pemahaman matematis dan
pemecahan masalah matematis melalui pembelajaran dengan pendekatan kontekstual pada siswa sekolah menengah kejuruan. Disertasi S3 UPI
Bandung: Tidak diterbitkan.
Marno. dan Idris, M. (2010) Strategi dan Metode Pengajaran. Jakarta: Ar-Ruz Media.
Meier, D. (2002) The Accelerated Learning Handbooks: Panduan Kreatif dan
Efektif Merancang Program Pendidikan dan Pelatihan. Diterjemahkan
oleh Rahmani Astuti. Bandung: Kaifa.
Milawati, T. (2011) Peningkatan Kemampuan Anak Memahami Drama Dan
Menulis Teks Drama Melalui Model Pembelajaran Somatis Auditori Visual Intelektual (SAVI). Tesis S2 Sekolah Pasca Sarjana UPI Bandung:
Tidak diterbitkan.
Muhafidin, I. (2013) Matematika Itu Bukan Hantu. [online]. Tersedia: http://opini.berita.upi.edu/2013/06/02/matematika-itu-bukan-hantu-2/.[26 November 2013].
Mushilin. (2013) Perbedaan pendekatan, strategi, metode, teknik, taktik, dan
model pembelajaran [online]. Tersedia:
http://mushlihin.com/2013/10/education/ perbedaan-pendekatan-strategi-metode-teknik-taktik-dan-model-pembelajaran. php. [12 Maret 2014].
Prabawanto, S. dan Rahayu, P. (2009) Bilangan. Bandung: Upi Press
Pambudi, A, H. (2011). Hakikat matematika dan pembelajaran Matematika
(Piaget)-SD. [Online]
Tersedia:http://haripambudi.blogspot.com/2011/09/hakekat-matematika-dan-pembelajaran.html?m=1 [1 Mei 2014].
Riduwan. (2011) Belajar Mudah penelitian untuk guru-karyawan dan peneliti
pemula. Bandung: Alfabeta.
Sibarani, A. A. (2014) Perbedaan pendekatan, strategi, metode, teknik, dan model
pembelajaran. [online]. Tersedia: http://ahaddinarhamda.blogspot.com
/2013/03/perbedaan-pendekatan-strategi-metode.html. [12 Maret 2014].
Sudibyo, B. (2008) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2008. Jakarta: Depdikbud.
Wulan Nurchasanah, 2014
Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk
Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Surya, M. (2003) Psikologi pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Yayasan bhakti winaya bandung 2003.
Suherman, E. (2010) Belajar dan Pembelajaran Matematika. Bandung: Jurusan pendidikan Matematika FPMIPA UPI.
Suswandi. (2010) Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Dengan
Pendekatan Savi (Somatis, Auditiori, Visual Dan Intelektual) Pada Siswa Kelas VI SD Negeri Kutawaru 04 Kecamatan Cilacap Tengah Kabupaten Cilacap Tahun Pelajaran 2009-2010. Jurnal penelitian Humaniora. 11,
(1), 31-43. Surakarta: Tidak diterbitkan.
Tandililingan, E. (2011) Peningkatan pemahaman komunikasi matematis serta
kemandirian belajar siswa sekolah menengah atas melalui strategi PQ4R dan bacaan repfutation text. Disertasi S3 UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Winarso, W. (2013) Perkembangan Kognisi Siswa Terhadap Kemampuan
Matematika . [online]. Tersedia: