• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIS PADA POKOK BAHASAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIS PADA POKOK BAHASAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIS PADA POKOK BAHASAN PENJUMLAHAN DAN

PENGURANGAN BILANGAN BULAT

(Peneletian Tindakan Kelas di SDN 3 Cikidang kelas IV Semester II Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Jurusan Pedagogik Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

oleh

Wulan Nurchasanah NIM 1003289

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN

MATEMATIS PADA POKOK BAHASAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT

Oleh

Wulan Nurchasanah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Wulan Nurchasanah 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang

(3)
(4)

Wulan Nurchasanah, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk

Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Pernyataan Keaslian Karya ilmiah dan Bebas Plagiarisme... i

Abstrak ... ii

Kata Pengantar ... iii

Ucapan Terima Kasih ... iv

Daftar Isi... v

Daftar Gambar ... vii

Daftar Lampiran ... viii

Bab I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah Penelitian ... 4

C. Tujuan penelitian ... 5

D. Manfaat Hasil Penelitian ... 6

E. Hipotesis Tindakan ... 7

F. Definisi Operasional ... 7

Bab II KAJIAN PUSTAKA ... 9

A. Model Pembelajaran SAVI (Somatis Auditori Visual Intelektual) 9 B. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar ... 17

C. Pemahaman Matematis ... 22

D. Penerapan Model Pembelajaran SAVI (Somatis Auditori Visual Intelektual) untuk meningkatkan pemaham matematis pada pokok bahasana penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat ... 26

E. Penelitian terdahulu yang relevan ... 27

Bab III METODE PENELITIAN... 28

A. Metode Penelitian ... 28

B. Model Penelitian ... 29

C. Subjek, Waktu, dan Tempat Penelitian ... 29

D. Prosedur Penelitian ... 29

(5)

Wulan Nurchasanah, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk

Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Pengolahan dan Analisis Data ... 34

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 37

A. Hasil penelitian ... 37

1. Deskripsi pembelajaran Siklus I ... 37

2. Deskripsi pembelajaran Siklus II ... 44

B. Pembahasan ... 53

Bab V SIMPULAN DAN SARAN ... 58

A. Simpulan ... 58

B. Rekomendasi ... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 61

(6)

Wulan Nurchasanah, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk

Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN

MATEMATIS PADA POKOK BAHASAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT

(7)

Wulan Nurchasanah, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk

Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat

(8)

Wulan Nurchasanah, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk

Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika adalah ilmu dasar yang memiliki nilai esesensial dalam

kehidupan sehari-sehari. Matematika berhubungan dengan ide-ide atau konsep

abstrak yang tersusun secara hierarkis. Untuk mempelajari suatu konsep seseorang

perlu memahami lebih dahulu konsep prasyarat. Mata pelajaran Matematika perlu

diberikan kepada semua siswa dimulai dari sekolah dasar untuk membekali siswa

dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif serta

kemampuan bekerjasama. Pengetahuan yang didapat anak di sekolah dasar akan

sangat mempengaruhi jenjang pendidikan berikutnya. Tingkat pemahaman siswa

akan sebuah konsep prasyarat akan mempengaruhi siswa untuk kelanjutan konsep

berikutnya. Tidak heran mata pelajaran Matematika menjadi mata pelajaran yang

kurang disukai oleh siswa.

Belajar adalah proses perubahan perilaku, dimana perilaku tersebut

dilakukan secara sadar dan bersifat menetap, perubahan perilaku tersebut meliputi

perubahan dalam hal kognitif, afektif dan psikomotor. Menurut Bower dan

Hilgard “Belajar adalah sebagai usaha seseorang memperoleh pengetahuan dan

mengumpulkan sejumlah ilmu pengetahuan. Belajar adalah usaha memperoleh

pengetahuan melalui pengalaman”. Dalam prosesnya, belajar bukanlah kegiatan menghafal saja, tetapi kegiatan memahami dan mengolah apa yang diajarkan oleh

guru. Dalam pembelajaran, peran guru hanya sebagai fasilitator yaitu dengan cara

memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan kegiatan belajar seperti

berdiskusi, mengajukan pertanyaan, mempraktikan, atau mengajarkan temannya

yang belum mengerti. Disini peran siswa dalam proses belajar yang sesungguhnya

dengan menata apa yang didengar, dilihat, dan dipraktikkan menjadi satu kesatuan

yang bermakna.

Realita di lapangan, berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh

(9)

Wulan Nurchasanah, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk

Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siswa dalam penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat terlihat dari perilaku

siswa yang merasa kesulitan dalam pengerjaan penjumlahan bilangan bulat positif

dengan bilangan negatif, serta pengurangan bilangan negatif dengan bilangan

positif, dan sebaliknya. Selain itu siswa juga kesulitan dalam menggambarkan

soal ke dalam bentuk garis bilangan. Fenomena yang terjadi, ketika siswa

disuguhkan soal dengan perintah “gambarkan operasi hitung berikut ke dalam

bentuk garis bilangan!”. Siswa selalu bertanya kembali cara pengerjaanya dan ada

beberapa siswa yang mengerjakan hanya dengan menggambarkan sebuah garis

bilangan saja tetapi mereka sudah mengisi soal tersebut. Ada juga siswa yang

memang masih belum bisa membedakan mana bilangan negatif dan bilangan

positif, mereka lupa letak dari bilangan bulat negatif, nol, dan bilangan bulat

positif, bahkan terkadang tertukar meletakan bilangan bulat positif dan bilangan

bulat negatif.

Setelah dianalisis setiap jawaban siswa dengan berpedoman pada

penskoran pemahaman matematis, didapatkan presentase jumlah siswa yang

tuntas mendapatkan skor pemahaman matematis adalah sebanyak 30% siswa

dikategorikan paham dan yang tidak tuntas sebanyak 70% siswa dikategorikan

belum paham. Dengan skor rata-rata pemahaman matematis kelas IV adalah 2,4

yang dapat dikatakan bahwa kelas IV SDN 3 Cikidang dikategorikan belum

paham pada pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.

selengkapnya terlampir pada lampiran X. Hal ini, menggambarkan banyak siswa

yang merasa kesulitan ketika dihadapkan dengan masalah penjumlahan dan

pengurangan bilangan bulat disebabkan karena siswa tidak mengetahui prosedur

pengerjaan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dalam bentuk

garis bilangan.

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa siswa masih

sangat kurang dalam kemampuan pemahaman matematisnya untuk mengerjakan

pokok bahasan Penjumlahan dan Pengurangan bilangan bulat terutama

Penjumlahan dan Pengurangan berbeda tanda. Kemudian setelah ditelusuri

(10)

3

Wulan Nurchasanah, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk

Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berawal dari model pembelajaran konvensional yang diterapkan oleh guru,

keterbatasan media pembelajaran, kurangnya pemahaman matematis siswa

terhadap konsep prosedural penggambaran operasi Penjumlahan dan

Pengurangan Bilangan Bulat dalam bentuk garis bilangan yang terlihat dari

jawaban-jawaban siswa ketika menjawab soal, dan rendahnya minat siswa pada

mata pelajaran Matematika. Kurangnya pemahaman siswa itu sendiri sebenarnya

tidak terlepas dari penggunaan model dan strategi pembelajaran yang digunakan

oleh guru. Penggunaan model pembelajaran konvensional yang digunakan oleh

guru menyebabkan siswa tidak aktif.

Sebagaimana dikemukakan oleh Meier (2002, hlm. 90) dalam bukunya The acclerated Learning hand Book menyatakan bahwa “Belajar secara konvensional cenderung membuat orang tidak aktif secara fisik dalam jangka waktu yang lama. Terjadilah kelumpuhan otak dan belajar pun melambat layaknya merayap atau berhenti sama sekali. Mengajak orang untuk bangkit dan bergerak secara berkala akan menyegarkan tubuh, meningkatkan peredaran darah dan otak, dan dapat berpengaruh positif pada belajar.”

Dalam membelajarkan matematika kepada siswa, apabila guru

menggunakan paradigma lama dalam arti komunikasi dalam pembelajaran

matematika cenderung satu arah umunya dari guru ke siswa, maka pembelajaran

akan cenderung monoton sehingga mengakibatkan siswa jenuh dan tidak

menyukai mata pelajaran Matematika. Oleh karenanya, dalam mengajarkan

matematika kepada siswa hendaknya lebih memilih berbagai variasi pendekatan,

strategi, model, dan metode yang sesuai dengan situasi sehingga tujuan

pembelajaran yang direncanakan akan tercapai. Baik tidaknya suatu pemilihan

model pembelajaran akan tergantung pada tujuan pembelajarannya, kesesuaian

dengan materi pembelajaran, tingkat perkembangan siswa, serta kemampuan guru

dalam mengelola pembelajaran.

(11)

Wulan Nurchasanah, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk

Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

concrete operasional dimana anak telah dapat membuat pemikiran logis, kematangan anak dalam memahami hubungan antara suatu peristiwa dengan peristiwa lainnya. (Surya. 2003, hlm. 55)

Dengan melihat tahap perkembangan siswa, guru harus dapat menemukan

model pembelajaran yang membuat siswa aktif dengan memanfaatkan indranya

sebanyak mungkin dan membuat seluruh tubuh maupun pikiran terlibat langsung

dalam proses pembelajaran, sehingga pembelajaran akan menjadi lebih bermakna,

menarik dan menyenangkan. Tidak hanya mendengar ceramah dari guru, melihat

hal-hal yang ditulis oleh guru di papan tulis, tetapi juga menggerakkan fisik dan

aktifitas intelektual dalam proses pembelajaran.

Gerakan fisik mampu meningkatkan proses mental. Bagian otak manusia

yang terlibat dalam gerakan tubuh terletak tepat di bagian otak yang digunakan

untuk berpikir dalam memecahkan masalah. Oleh karena itu, dengan melibatkan

tubuh dalam belajar cenderung membangkitkan kecerdasan terpadu manusia

sepenuhnya. Model pembelajaran yang menggabungkan gerakan fisik, aktivitas

intelektual dan juga penggunaan indra adalah Model pembelajaran SAVI yaitu

Somatis (belajar bergerak), Auditori (belajar dengan berbicara dan

mendengarkan), Visual (belajar dengan mengamati dan menggambarkan), dan

Intelektual (belajar dengan memecahkan masalah dan merenung).

Berdasarkan paparan di atas peneliti tertarik melakukan penelitian dengan

judul penelitian “Penerapan Model Pembelajaran SAVI (Somatis Auditori Visual

Intelektual) untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan

Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat (Penelitian Tindakan Kelas Di

SDN 3 Cikidang Kelas IV Semester II Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung

Barat).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan diatas,

secara umum permasalahan yang akan diteliti adalah mengenai “Bagaimanakah

(12)

5

Wulan Nurchasanah, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk

Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

meningkatkan pemahaman matematis siswa kelas IV SDN 3 Cikidang pada

pokok bahasan Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat?”.

Masalah tersebut dijabarkan kedalam rumusan masalah yang lebih khusus

yaitu berupa pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran matematika melalui penerapan

model pembelajaran SAVI (Somatis Auditori Visual Intelektual) pada pokok

bahasan Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Positif dan Negatif

terhadap siswa kelas IV SDN 3 Cikidang?

2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran matematika melalui penerapan

model pembelajaran SAVI (Somatis Auditori Visual Intelektual) pada pokok

bahasan Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Positif dan Negatif

terhadap siswa kelas IV SDN 3 Cikidang?

3. Bagaimana peningkatan pemahaman matematis siswa kelas IV SDN 3

Cikidang pada pokok bahasan Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat

Positif dan Negatif melalui penerapan model pembelajaran SAVI (Somatis

Auditori Visual Intelektual)?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, secara umum penelitian ini memiliki

tujuan memperoleh deskripsi mengenai penerapan model pembelajaran SAVI

(Somatis Auditori Visual Intelektual) untuk meningkatkan pemahaman matematis

siswa kelas IV SDN 3 Cikidang pada pokok bahasan Penjumlahan dan

Pengurangan Bilangan Bulat.

Secara khusus, penelitian ini memiliki tujuan memperoleh deskripsi

mengenai :

1. Perencanaan pembelajaran matematika melalui penerapan model

pembelajaran SAVI (Somatis Auditori Visual Intelektual) pada pokok

bahasan Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Positif dan Negatif

(13)

Wulan Nurchasanah, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk

Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Pelaksanaan pembelajaran matematika melalui penerapan model

pembelajaran SAVI (Somatis Auditori Visual Intelektual) pada pokok

bahasan Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Positif dan Negatif

terhadap siswa kelas IV SDN 3 Cikidang

3. Peningkatan pemahaman matematis siswa kelas IV SDN 3 Cikidang pada

mata pelajaran matematika pokok bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan

Bilangan Bulat Positif dan Negatif melalui penerapan model pembelajaran

SAVI (Somatis Auditori Visual Intelektual)

D. Manfaat Hasil Penelitian

Dari hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan

manfaat sebagai berikut:

1. Bagi siswa

a. Sebagai motivasi untuk mendorong siswa agar menyenangi mata

pelajaran Matematika.

b. Memfasilitasi pembelajaran sesuai dengan gaya belajar anak yang

beragam

c. Meningkatkan pemahaman matematis siswa pada pokok bahasan

Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat.

2. Bagi guru

a. Memberikan informasi untuk menyelenggarakan pembelajaran aktif

dalam pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan.

b. Memberikan pilihan-pilihan alternatif model pembelajaran yang variatif

dan inovatif melalui model pembelajaran SAVI (Somatis, Auditori,

Visual, Intelektual).

c. Memberikan informasi bahwa dengan adanya pembelajaran dengan

memperhatikan gaya belajar anak akan dapat mewujudkan siswa yang

kreatif, aktif, cerdas, terampil, bersikap baik dan berprestasi.

(14)

7

Wulan Nurchasanah, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk

Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Sebagai informasi untuk memotivasi tenaga kependidikan agar lebih

menerapkan metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif.

b. Sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan dan penyempurnaan

program pengajaran matematika di Sekolah.

c. Untuk meningkatkan mutu pendidikan sekolah terutama dalam bidang

matematika.

4. Bagi Peneliti

a. Memperoleh pengalaman langsung dalam pelaksanaam pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran SAVI (Somatis Auditori

Visual Intelektual)

b. Mengetahui penerapan model pembelajaran SAVI (Somatis Auditori

Visual Intelektual) untuk meningkatkan pemahaman matematis siswa

pada pokok bahasan penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat, dan

c. Sebagai bahan atau gambaran dalam mengembangkan pembelajaran.

E. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian literatur dan penelitian sebelumnya maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran SAVI dapat meningkatkan pemahaman matematis siswa dalam masalah yang berkaitan dengan pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat pada siswa kelas IV SDN 3 Cikidang akan meningkat.

F. Definisi Operasional

1. Model pembelajaran SAVI (Somatis Auditori Visual Intelektual) adalah model

pembelajaran yang mengaktifkan indra peserta didik baik kinestetik, audio,

visual, serta intelektual mereka. Model pembelajaran SAVI (Somatis Auditori

(15)

Wulan Nurchasanah, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk

Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Langkah Somatis, tergambar dari aktivitas siswa melalui gerakan tari

dengan mengikuti lirik lagu yang dinyanyikan

b. Langkah Auditori, tergambar dari aktivitas siswa dalam mendengarkan

dan menyimak penjelasan yang disampaikan oleh guru.

c. Langkah Visual, tergambar dari aktivitas siswa dalam mengamati dan

melihat cara guru menggambarkan langkah-langkah penjumlahan dan

pengurangan bilangan bulat dalam bentuk garis bilangan.

d. Langkah Intelektual, tergambar dari aktivitas siswa dalam melakukan

latihan pengerjaan lembar kerja siswa yang disediakan oleh guru baik

secara kelompok maupun individu.

2. Pemahaman matematis adalah kemampuan kognitif seseorang atas konsep dan

prosedural matematika yang ditandai dengan seseorang itu mampu

mengkontruksi dan mengkomunikasikan ke dalam bentuk kata-kata, tulisan

ataupun gambar.

Indikator pemahaman matematis yang digunakan peneliti disesuaikan

dengan kebutuhan dan latar belakang yang terjadi pada objek penelitian yaitu

siswa kelas IV SDN 3 Cikidang. Berikut indikator yang digunakan peneliti:

1. Menginterpretasikan yaitu suatu kemampuan seseorang dalam

menafsikan yang diawali dengan proses perubahan suatu representasi

(numerik) menjadi representasi yang lainnya (secara verbal). Misalnya

menafsirkan gambar-gambar dengan kata-kata atau sebaliknya,

menafsirkan bilangan dengan kata-kata atau sebaliknya.

2. Menjelaskan, terjadi ketika seorang siswa dapat mengkontruksi dan

menggunakan penyebab dan efek model sebuah sistem.

3. Pemahaman Mekanikal, yaitu dapat mengingat dan menerapkan

sesuatu secara rutin atau perhitungan sederhana.

Pemahaman matematis yang dibahas dalam penelitian ini terdapat pada

Standar Kompetensi No.5 yaitu menjumlahkan dan mengurangkan bilangan

bulat, dengan Kompetensi Dasar 5.1 menjumlahkan bilangan bulat dan

(16)

9

Wulan Nurchasanah, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk

Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengenai langkah pengerjaan operasi penjumlahan dan pengurangan

(17)

Wulan Nurchasanah, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk

Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research).

Metode penelitian tindakan adalah suatu proses yang dilalui oleh perorangan atau kelompok yang menghendaki perubahan dalam situasi tertentu untuk menguji prosedur yang diperkirakan akan menghasilkan perubahan tersebut dan setelah sampai pada tahap kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan, melaksanakan prosedur tersebut (Riduwan, 2011).

Metode penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN 3 Cikidang yang selalu berupaya untuk memperoleh hasil yang optimal melalui cara dan prosedur yang efektif, sehingga dimungkinkan adanya tindakan yang berulang dengan revisi untuk meningkatkan pemahaman matematis pada pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat melalui model pembelajaran SAVI (Somatis Auditori Visual Intelektual).

B. Model Peneletian Tindakan Kelas

(18)

29

Wulan Nurchasanah, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk

Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1 Skema Model Kemmis and Taggart C. Subjek, Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN 3 Cikidang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat dari bulan Maret hingga bulan Juni. Diharapkan ada perubahan yang terjadi dari subjek penelitian ini, yaitu Siswa SDN 3 Cikidang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat kelas IV berjumlah 40 orang Tahun Ajaran 2013/2014.

D. Prosedur Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti melakukan beberapa tahapan yaitu tahapan persiapan dan tahapan pelaksanaan. Berikut adalah deskripsi dari tahapan-tahapan yang akan dilakukan baik itu tahapan persiapan maupun tahapan pelaksanaan. 1. Tahap Persiapan

Pada tahapan ini peneliti melakukan persiapan sebagai berikut.

1. Mengurus surat perijinan penelitian dari pihak prodi, Fakultas, dan Universitas

2. Memberi surat ijin penelitian kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung barat dan kepada pihak SDN 3 Cikidang lembang.

(19)

Wulan Nurchasanah, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk

Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Konsultasi dengan pihak SDN 3 Cikidang Lembang mengenai teknis pelaksanaan penelitian.

5. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 6. Pembuatan media pembelajaran yang diperlukan

7. Pembuatan lembar observasi dan intrumen lain yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pembelajaran.

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahapan ini, peneliti mulai untuk melaksanakan penelitian yang akan dilakukan dalam dua siklus pembelajaran.

Siklus I

a. Perencanaan (Plan)

Setelah menemukan masalah, peneliti bersama guru wali kelas merencanakan tindakan yang akan dilakukan, meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyiapkan lembar soal latihan siswa, lembar observasi, media pembelajaran jika diperlukan dan lembar evaluasi yang disesuaikan dengan indikkator pemahaman matematis.

b. Pelaksanaan (Act)

Merealisasikan perencanaan yang sudah disiapkan sebelumnya. Meliputi tindakan-tindakan yang dilakukan oleh peneliti menggunakan model pembelajaran SAVI (Somatis Auditori Visual Intelektual) sebagai upaya meningkatkan pemahaman matematis siswa.

1) Guru melakukan langkah Somatis bersama siswa dengan menari bersama dan mendemonstrasikan sebuah lagu.

2) Siswa diminta mendengarkan, menyimak, ketika guru mejelaskan mengenai materi (langkah Auditori)

3) Siswa mengamati langkah-langkah pembuatan garis bilangan mengenai materi. (langkah Visual)

(20)

31

Wulan Nurchasanah, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk

Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

permasalahan yang terdapat pada lembar kerja yang disiapkan guru.(langkah Intelektual)

5) Guru memberikan evaluasi berupa tes untuk mengukur pemahaman matematis siswa

c. Pengamatan (Observe)

Pengamatan penelitian ini dilakukan oleh beberapa observer yang mengikuti jalannya proses pembelajaran dari kegiatan awal hingga kegiatan akhir pembelajaran. Observer bertugas untuk mengamati keberjalanan model pembelajaran SAVI (Somatis Auditori Visual Intelektual) dan mencatat hal-hal yang dilakukan peneliti sebagai guru, kondisi siswa, serta keadaan kelas pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.

d. Refleksi (Reflect)

Pada tahap refleksi peneliti melakukan diskusi dengan para observer mengenai proses pembelajaran yang sebelumnya telah dilaksanakan. Peneliti menganalisis dan menguraikan tentang hasil pemantauan dari lembar observasi dan catatan lapangan yang dimiliki guru. Kemudian, peneliti mencari solusi dan tindakan perbaikan yang akan dilakukan pada siklus selanjutnya.

Siklus II

a. Perencanaan (Plan)

Melihat kekurangan dari hasil siklus 1 maka akan diperbaiki pada siklus II, pembuatan RPP, dan media pembelajaran, dan lembar evaluasi pemahaman matematis.

b. Pelaksanaan (Act)

Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan memperhatikan perencanaan yang disusun sebelumnya sebagai hasil refleksi pada siklus I.

c. Pengamatan (Observe)

(21)

Wulan Nurchasanah, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk

Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran SAVI (Somatis Auditori Visual Intelektua) dan mencatat hal-hal yang dilakukan peneliti sebagai guru, kondisi siswa, serta keadaan kelas pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.

d. Refleksi

Pada tahap ini, peneliti membuat refleksi dan kesimpulan mengenai pembelajaran yang telah dilakukan selama dua siklus mengenai penerapan model pembelajaran SAVI (Somatis Auditori Visual Intelektual) untuk meningkatkan pemahaman matematis siswa.

E. Teknik Pengumpulan data dan Intrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan tiga teknik pengumpulan data yaitu. 1. Observasi

Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. Apabila objek penelitian bersifat perilaku dan tindakan manusia, fenomena alam proses kerja dan penggunaan responden kecil. Catatan anekdot adalah catatan peneliti mengenai segala sesuatu yang terjadi pada saat pengamatan berlangsung. Peristiwa atau segala sesuatu yang dianggap penting dicatat dengan singkat tanpa harus menuruti aturan tertentu. (Riduwan, 2011, hlm. 76)

Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai hasil observasi dari aktivitas guru dan aktisvitas siswa selama proses kegiatan belajar mengajar berlangsung.

2. Tes

Tes merupakan himpunan pertanyaan yang harus dijawab. Pernyataan yang harus dipilih dan ditanggapi, atau tugas yang harus dilakukan oleh siswa dengan tujuan untuk mengukur suatu aspek tertentu. (Puerwanti, 2008).

(22)

33

Wulan Nurchasanah, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk

Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai hasil dari pemahaman matematis siswa.

3. Studi dokumentasi

Menurut Riduwan (2011, hlm. 77) menyatakan bahwa dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang relevan.

Studi dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data berupa LKS, foto-foto ketika pelaksanaan tidakan kelas berlangsung, catatan lapangan, hasil refleksi dari RPP yang telah disusun untuk diperbaiki di siklus berikutnya.

Riduwan (2011, hlm. 78) menyatakan bahwa Intrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Sehubungan dengan teknik pengumpulan data tersebut, intrumen dari penelitian ini adalah sebagai berikut

1. Pedoman Observasi

Observasi dalam penelitian ini berupa lembar observasi yang ditujukan untuk melihat keterlaksanaan data mengenai aktivitas siswa dan aktivitas guru selama proses pembelajaran. Aspek-aspek yang diamati melalui observasi berupa observasi aktivitas guru dan aktivitas belajar siswa yang disesuaikan dengan langkah-langkah model pembelajaran SAVI (Somatis Auditor Visual Intelektual) yang diterapkan dalam proses pembelajaran.

2. Lembar Tes

Intrumen pengumpul data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan instrumen tes yang dibuat sesuai dengan indikator pemahaman matematis siswa. Tes siklus ini berfungsi untuk mengukur tingkat pemahaman matematis siswa. Tes ini berbentuk tes uraian objektif sebanyak 4 butir soal.

(23)

Wulan Nurchasanah, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk

Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Catatan Lapangan (field notes) menurut Kunandar (2008, hlm. 197), yaitu “Catatan yang dibuat oleh peneliti atau mitra peneliti yang melakukan pengamatan atau observasi terhadap subjek atau objek penelitian tindakan kelas.

F. Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini cukup sederhana. Hasil penelitian ini akan dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif.

1. Hasil Observasi

Melalui kegiatan observasi, peneliti dapat mengumpulkan data tentang aktivitas siswa dan guru untuk melihat keterlaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran SAVI (Somatis Auditori Visual Intelektual). Analisis data yang dilakukan pada hasil observasi ini ialah analisis data kualitatif. Ada beberapa langkah yang dapat digunakan untuk mengolah dan menganalisis data kualitatif yaitu sebagai berikut.

a. Seleksi dan Reduksi data

Dalam pengolahannya, peneliti harus mengetahui hal-hal yang perlu dan hal yang tidak perlu dalam penelitian. Pada tahap ini dilakukan penyeleksian data-data yang penting dan sesuai dengan kebutuhan penelitian.

b. Klasifikasi data

Klasifikasi data artinya penggelompokan data. Pada tahap ini peneliti menggelompokan data ke dalam dua macam yaitu proses atau aktivitas belajar yang dilakukan siswa dan guru, dan hasil pemahamam matematis yang diperoleh siswa.

c. Deskripsikan

Mendeskripsikan hal-hal yang terjadi dilapangan disesuaikan dengan tahap penklasifikasian sebelumnya.

(24)

35

Wulan Nurchasanah, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk

Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Memberikan interpretasi atau penilaian terhadap data-data yang sudah dideskripsikan pada tahap sebelumnya.

2. Hasil tes

Jenis tes yang dipergunakan dalam penelitian kali ini adalah post-test yang berfungsi untuk mengetahui pencapaian kemampuan kognitif siswa pada akhir pembelajaran. Analisis data yang dilakukan pada data hasil tes yaitu dengan analisis kuantitatif. Adapun pengolahan data tes tersebut dilakukan dengan teknik, diantaranya :

x = Jumlah skor keseluruhan

= Jumlah siswa atau banyaknya data

2) Pedoman penskoran pemahaman matematis

Untuk menghindari subjektivitas, penskoran dilakukan dengan berdasarkan pada ketentuan standar nilai untuk setiap soal dengan indikator pemahaman matematis berikut pedoman penskoran pemahaman matematis.

Tabel 3.1.Rubrik Skoring Pemahaman Matematis Tidak Paham

0 point

Siswa yang pekerjaannya tidak berarti, tidak ada perkembangan; Siswa gagal mendapatkan informasi yang terdapat dalam masalah

1 poin

(25)

Wulan Nurchasanah, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk

Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2 poin

Respon adalah sebuah petunjuk yang baik, tapi siswa membuat kesalahan-kesalahan tertentu. Responnya menampakkan beberapa ide yang teridentifikasi tapi hubungan diantara mereka tidak dapat dijelaskan.

Paham

3 poin

Siswa berlatih menemukan solusi beserta alasannya, tapi terjadi sedikit kesalahan. Beberapa penjelasan menunjukan kekurangan yang ada, tetapi bukan kesalahan yang subtansial

4 poin

Solusi lengkap, semua ide penting teridentifikasi, signifikan dan berkaitan dengan yang telah didiskusikan,

Masingila dan Wisniowska (1996) (dalam Junaedi, 2007, hlm. 54)

Berdasarkan analisis rubrik pemahaman matematis diatas, peneliti menarik kesimpulan dengan menginterpretasikan ke dalam bentuk tabel pemahaman matematis berikut ini.

Tabel.3.2.Interpretasi Nilai Pemahaman Matematis

Nilai Interpretasi Pemahaman

0 ≤ Skor < 3 Tidak Paham

3 ≤ Skor ≤ 4 Paham

3) Menghitung presentase ketuntasan pemahaman matematis siswa

Untuk menghitung presentase jumlah siswa yang sudah memenuhi kriteria pemahaman matematis yang sesuai dengan pedoman adalah sebagai berikut.

% ketuntasan =

× 100%

4) Menghitung presentase ketuntasan KKM

Untuk menghitung presentase jumlah siswa yang tuntas atau telah

memenuhi nilai KKM pada mata pelajaran matematika yaitu 70, diformulasikan

(26)

37

Wulan Nurchasanah, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk

Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

% ketuntasan siswa =

(27)

Wulan Nurchasanah, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk

Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil temuan dari penelitian secara umum dapat disimpulkan

bahwa hipotesis penelitian yaitu penerapan model pembelajaran SAVI (Somatis

Auditori Visual Intelektual) dapat meningkatkan pemahaman matematis siswa

dalam masalah yang berkaitan dengan pokok bahasan penjumlahan dan

pengurangan bilangan bulat telah terbukti.

Sedangkan secara khusus dari hasil penelitian disimpulkan, sebagai

berikut.

1. Perencanaan penerapan model pembelajaran SAVI (Somatis Auditori Visual

Intelektual) terdapat pada penyusunan RPP dengan menggunakan sistematika

RPP kurikulum 2006, dengan indikator pemahaman matematis yang

digunakan, disesuaikan dengan indikator capaian kompetensi yang ingin

dicapai siswa. RPP yang disusun memiliki karakteristik tersendiri yakni

terlihat dari perbedaan pada langkah-langkah kegiatan inti yang

mencerminkan dari model pembelajaran SAVI (Somatis Auditori Visual

Intelektual) yaitu langkah somatis, langkah auditori, langkah visual dan

langkah intelektual. Perencanaan penerapan model pembelajaran SAVI pada

siklus I, pada proses pembelajarannya, pada langkah somatis guru bersama

siswa mensimulasikan lagu “Posisiku”, pada langkah visual guru belum

menggunakan media yang menarik, dan pada langkah intelektual siswa

melakukan kegiatan pembelajaran secara individu dari awal pembelajaran

hingga memasuki tes evaluasi. Kemudian terjadi perubahan dari hasil refleksi

siklus I. Pada siklus II, proses pembelajaran pada langkah somatis guru

bersama siswa mensimulasikan lagu yang lebih dikenal siswa, pada tahap

visual guru menggunakan media wayang-wayangan, pada tahap intelektual

kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara berkelompok dan secara individu

(28)

59

Wulan Nurchasanah, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk

Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Pelaksanaan model pembelajaran SAVI (Somatis Auditori Visual Intelektual)

ini terlihat dari hasil observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam

kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan dalam dua siklus. Keterlaksanaan

model pembelajaran ini dirasa baik karena telah mengikuti dari

langkah-langkah model pembelajaran SAVI dan berhasil membuat siswa beraktivitas

lebih aktif dari biasanya. Empat langkah utama dalam model pembelajaran

SAVI yaitu langkah somatis, guru bersama siswa memeragakan dan

mensimulasikan lagu yang dinyanyikan. Pada langkah ini memiliki tujuan

untuk memotivasi siswa agar muncul prinsip keenam dalam SAVI yaitu

munculnya emosi positif yang akan membantu dalam pembelajaran.

Berikutnya langkah auditori, guru memberikan penjelasan mengenai

langkah-langkah cara pengerjaan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan

bulat beserta kata-kata kunci yang harus siswa pahami. Pada langkah auditori

terdapat banyak informasi yang harus disimak dan diperhatikan dengan baik

oleh siswa, jika tahapan ini terlewatkan oleh siswa maka pada langkah

selanjutnya siswa akan merasa kebingungan dan kesulitan. Selanjutnya

langkah visual, guru memvisualisasikan materi yang telah dijelaskan pada

langkah auditori ke dalam bentuk garis bilangan, siswa mengamati prosedur

penggambaran operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat pada

garis bilangan menggunakan media wayang-wayangan yang disiapkan guru.

Pada langkah ini terdapat dua prinsip SAVI yang sedang terbangun dan

terlaksanakan yakni pada langkah visual, otak citra menyerap informasi

secara langsung dan otomatis, dan terdapat pembelajaran pada banyak

tingkatan yang terjadi secara simultan (terjadi pada waktu bersamaan)

dimaksudkan berkaitan dengan langkah sebelumnya yaitu auditori. Langkah

terakhir adalah langkah intelektual, aktivitas siswa pada langkah ini terlihat

ketika memecahkan masalah dari lembar kerja yang disiapkan guru. Lembar

kerja ini dikerjakan secara berkelompok. Guru meminta setiap siswa dalam

kelompok untuk memiliki tanggung jawab pada satu soal, namun tetap dalam

(29)

Wulan Nurchasanah, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk

Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan gaya belajar setiap anak. Pada langkah ini terdapa tiga prinsip SAVI

yang terlaksanakan yaitu belajar adalah berkreasi, bukan mengkonsumsi,

prinsip bahwa kerja sama dapat membantu proses belajar dan prinsip bahwa

belajar adalah mengerjakan pekerjaan itu sendiri. Selain itu, antusiasme

belajar siswa dalam pembelajaran meningkat, banyak siswa yang bertanya,

berebut untuk menjawab pertanyaan, dan ikut serta aktif memeragakan

permasalahan bilangan bulat yang terdapat pada lembar kerja.

3. Peningkatan pemahaman matematis siswa terlihat dari hasil soal tes yang

dikerjakan siswa secara individu pada setiap siklusnya. Pemahaman

matematis siswa dinilai sesuai dengan pedoman penskoran pemahaman

matematis. Presentase jumlah siswa yang tuntas pada siklus I sebanyak 72,5

% siswa dengan materi Penjumlahan Bilangan Bulat dan jumlah siswa yang

tuntas pada siklus II sebanyak 85% siswa dengan materi Pengurangan

Bilangan Bulat. Hal ini, menunjukkan peningkatan pemahaman matematis

yang lebih baik dari setiap siklusnya. Dapat disimpulkan bahwa tingkat

pemahaman matematis siswa kelas IV SDN 3 Cikidang dikategorikan paham

pada pokok bahasan Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat.

B. Rekomendasi

Berdasarkan simpulan sebagai jawaban dari permasalahan penelitian dan

merupakan hasil pengujian hipotesis, penulis memberikan beberapa rekomendasi

sebagai informasi dan tindak lanjut dari penelitian ini. Rekomendasi dari penulis

diharapkan agar menjadi masukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Adapun

rekomendasi dari penulis sebagai berikut.

1. Kepala Sekolah dan Guru

Pengaturan jumlah siswa untuk setiap kelas lebih baik mendekati kelas

ideal tidak terlalu banyak sehingga dalam proses kegiatan belajar mengajar akan

lebih efektif dan semua siswa terperhatikan. Kemudian mulailah membiasakan

siswa untuk belajar aktif, membiasakan siswa untuk berani bertanya, berani

(30)

61

Wulan Nurchasanah, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk

Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memperingan tugas kita sebagai guru untuk memfasilitasi, membimbing dan

memberi arahan kepada siswa. Pembelajaran yang aktif akan sangat membantu

guru untuk mengantisipasi anak-anak yang memang kurang dalam pelajaran.

Kemudian dalam membelajarkan matematika, gunakanlah permainan-permainan

ataupun sesuatu hal yang menarik, mungkin dengan medianya, model

pembelajarannya atau metode pembelajaran yang membuat siswa senang

sehingga akan muncul sugesti positif terhadap pelajaran matematika. Seperti

halnya penggunaan model pembelajaran SAVI (Somatis Auditori Visual

Intelektual) dalam penelitian ini adalah salah satu bentuk usaha penulis agar

siswa menyenangi pembelajaran matematika dan memunculkan sugesti positif

bahwa pelajaran matematika ternyata mudah. Maka di harapkan tidak ada lagi

siswa yang menganggap matematika itu sulit, tetapi matematika itu

menyenangkan dan mudah.

2. Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini membahas mengenai penerapan model pembelajaran SAVI

(Somatis Auditori Visual Intelektual) untuk meningkatkan pemahaman

matematis pada pokok bahasan penjumlahan dan pegurangan bilangan bulat. bagi

peneliti yang tertarik melakukan penelitian mengenai kajian tersebut sebaiknya

dapat lebih mengembangkan model pembelajaran SAVI (Somatis Auditori Visual

Intelektual) ini pada pokok bahasan yang berbeda dan menggunakan metode

yang berbeda juga. Kemudian, pilihlah pokok bahasan yang mendukung

karakteristik dari model pembelajaran SAVI (Somatis Auditori Visual

Intelektual) itu sendiri, dan pilihlah metode yang mendukung keberjalanan model

(31)

Wulan Nurchasanah, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk

Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2011) Definisi Pemahaman Konsep. [online]. Tersedia: http://ahli-definisi.blogspot.com/2011/03/definisi-pemahaman-konsep.html [13 maret 2014].

Charir, H. E. W. (2010) Implementasi Model Pembelajaran SAVI (Somatic,

Auditory, Visual, Intelectual) dengan menggunakan metode demonstrasi untuk meningkatkan prestasi belajar fisika dan berfikir kritis siswa.

Skripsi S1 Universitas Islam Negeri Sunan kalijaga Yogyakarta: Tidak diterbitkan.

Gunawan, P, R. (2013) Kemampuan Pemahaman matematik. [Online] .Tersedia :

http://proposalmatematika23.blogspot.com/2013/05/kemampuan-pemahaman-matematik.html#more. [20 maret 2014].

Herdian. (2009) Model Pembelajaran SAVI. [Online]. Tersedia : http://herdy07. wordpress.com/2009/04/22/model-pembelajaran-savi/ [26 November 2013].

Herdian. (2010) Kemampuan Pemahaman matematis. [Online]. Tersedia :

http://herdy07.wordpress.com/2010/05/27/kemampuan-pemahaman-matematis/. [20 maret 2014].

Hernawan, H, A. Asra. dan Dewi, L. (2007) Belajar dan Pembelajaran Sekolah

Dasar. Bandung: UPI Press.

Irwandi. (2013) Definisi operasional dan indikator. [online]. Tersedia:

http://irwandiaini.blogspot.com/2013/09/defenisi-operasional-dan-indikator.html. [20 Maret 2014].

Junaedi, I. (2007) Meningkatkan kemampuan menulis dan pemahaman matematis

melalui pembelajaran dengan strategi writing from a prompt dan writing in performance task pada siswa madrasah ibtidaiyah. Disertasi S3 UPI

Bandung: Tidak diterbitkan.

Kesumawati, N. (2008) Skripsi Pemahaman Konsep Matematik dalam

pembelajaran Matematika. [online]. Tersedia:

http://eprints.uny.ac.id/6928/1/P-18%20Pendidikan(Nila%20K).pdf. [12 Maret 2014].

(32)

62

Wulan Nurchasanah, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk

Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kurniawan, R. (2010) Peningkatan kemampuan pemahaman matematis dan

pemecahan masalah matematis melalui pembelajaran dengan pendekatan kontekstual pada siswa sekolah menengah kejuruan. Disertasi S3 UPI

Bandung: Tidak diterbitkan.

Marno. dan Idris, M. (2010) Strategi dan Metode Pengajaran. Jakarta: Ar-Ruz Media.

Meier, D. (2002) The Accelerated Learning Handbooks: Panduan Kreatif dan

Efektif Merancang Program Pendidikan dan Pelatihan. Diterjemahkan

oleh Rahmani Astuti. Bandung: Kaifa.

Milawati, T. (2011) Peningkatan Kemampuan Anak Memahami Drama Dan

Menulis Teks Drama Melalui Model Pembelajaran Somatis Auditori Visual Intelektual (SAVI). Tesis S2 Sekolah Pasca Sarjana UPI Bandung:

Tidak diterbitkan.

Muhafidin, I. (2013) Matematika Itu Bukan Hantu. [online]. Tersedia: http://opini.berita.upi.edu/2013/06/02/matematika-itu-bukan-hantu-2/.[26 November 2013].

Mushilin. (2013) Perbedaan pendekatan, strategi, metode, teknik, taktik, dan

model pembelajaran [online]. Tersedia:

http://mushlihin.com/2013/10/education/ perbedaan-pendekatan-strategi-metode-teknik-taktik-dan-model-pembelajaran. php. [12 Maret 2014].

Prabawanto, S. dan Rahayu, P. (2009) Bilangan. Bandung: Upi Press

Pambudi, A, H. (2011). Hakikat matematika dan pembelajaran Matematika

(Piaget)-SD. [Online]

Tersedia:http://haripambudi.blogspot.com/2011/09/hakekat-matematika-dan-pembelajaran.html?m=1 [1 Mei 2014].

Riduwan. (2011) Belajar Mudah penelitian untuk guru-karyawan dan peneliti

pemula. Bandung: Alfabeta.

Sibarani, A. A. (2014) Perbedaan pendekatan, strategi, metode, teknik, dan model

pembelajaran. [online]. Tersedia: http://ahaddinarhamda.blogspot.com

/2013/03/perbedaan-pendekatan-strategi-metode.html. [12 Maret 2014].

Sudibyo, B. (2008) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2008. Jakarta: Depdikbud.

(33)

Wulan Nurchasanah, 2014

Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk

Meningkatkan Pemahaman Matematis Pada Pokok Bahasan Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Surya, M. (2003) Psikologi pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Yayasan bhakti winaya bandung 2003.

Suherman, E. (2010) Belajar dan Pembelajaran Matematika. Bandung: Jurusan pendidikan Matematika FPMIPA UPI.

Suswandi. (2010) Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Dengan

Pendekatan Savi (Somatis, Auditiori, Visual Dan Intelektual) Pada Siswa Kelas VI SD Negeri Kutawaru 04 Kecamatan Cilacap Tengah Kabupaten Cilacap Tahun Pelajaran 2009-2010. Jurnal penelitian Humaniora. 11,

(1), 31-43. Surakarta: Tidak diterbitkan.

Tandililingan, E. (2011) Peningkatan pemahaman komunikasi matematis serta

kemandirian belajar siswa sekolah menengah atas melalui strategi PQ4R dan bacaan repfutation text. Disertasi S3 UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Winarso, W. (2013) Perkembangan Kognisi Siswa Terhadap Kemampuan

Matematika . [online]. Tersedia:

Gambar

Gambar 3.1 Skema Model Kemmis and Taggart
Tabel 3.1.Rubrik Skoring Pemahaman Matematis Tidak Paham

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan yang diperoleh atas penelitian yang telah dilakukan oleh penulis pada bulan januari, februari dan maret adalah diketahui persediaan akhir dengan menggunakan metode

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN MAKRO TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK DI TK AISYIYAH BUSTANUL ARHFAL 2 USIA 5-6 TAHUN.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Pada saat rangkaian terhubung ke sumber tegangan, salah satu led yang mewakili operator aritmatika menyala, kemudian saat tombol Push-On pada S1 ditekan, timer akan terpicu

lateral pada mahasiswa Deutro Melayu FKG USU usia 20-25 Tahun.. Medan: Universitas Sumatera

Papan kunci sebagai penghubung antara pengguna dengan sistem mempunyai fungsi sebagai pengendali sistem dalam proses peng-aktif-an maupun pe-non aktif-an serta sebagai

Penelitian ini melibatkan 26 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha usia 20-22 tahun untuk pengukuran rentang gerak sendi dalam bidang sagital (fleksi

This study used a hybrid approach between triangular fuzzy and neural network that is Fuzzy- Neuro for the many and complex ERP selection criteria.

Proses yang terjadi pada DFD level 2 proses update data hampir sama dengan proses input data, yaitu admin menngubah data yang telah di- input sebelumnya,