• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MURDER DALAM PEMBELAJARAN POLA KALIMAT DASAR BAHASA JEPANG : Eksperimen terhadap siswa kelas XI SMAN 15 Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MURDER DALAM PEMBELAJARAN POLA KALIMAT DASAR BAHASA JEPANG : Eksperimen terhadap siswa kelas XI SMAN 15 Bandung."

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

Chintia Desi Afsari, 2013

Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Murder Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Dasar Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MURDER DALAM

PEMBELAJARAN POLA KALIMAT DASAR BAHASA JEPANG

(Eksperimen pada siswa SMAN 15 Bandung kelas XI)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sarjana Pendidikan di Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang

Oleh:

Chintia Desy Afsari 0907345

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Chintia Desi Afsari, 2013

Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Murder Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Dasar Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

MURDER DALAM PEMBELAJARAN POLA KALIMAT

DASAR BAHASA JEPANG

(Eksperimen siswa SMAN 15 Bandung kelas XI)

Oleh

Chintia Desy Afsari 0907345

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Chintia Desy Afsari 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Chintia Desi Afsari, 2013

Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Murder Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Dasar Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN Nama : Chintia Desy Afsari

NIM : 0907345

Judul : Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif MURDER dalam Pembelajaran Pola Kalimat Dasar Bahasa Jepang (Eksperimen pada siswa SMAN 15 Bandung kelas XI)

SK Dekan Nomor : 37/UN40.3.5.3/DT/2013

Disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Mulyana Adimihardja, M.Ed Dra. Neneng Sutjiati, M.Hum NIP : 194906301980031001 NIP. 195804061985032001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang

(4)

Chintia Desi Afsari, 2013

Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Murder Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Dasar Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu v

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MURDER DALAM PEMBELAJARAN POLA KALIMAT DASAR BAHASA JEPANG

(Eksperimen terhadap siswa kelas XI SMAN 15 Bandung)

“THE EFFECTIVENESS OF “MURDER” COOPERATIVE LEARNING MODEL APPLICATION IN LEARNING BASIC SENTENCE PATTERN OF JAPANESE

LANGUAGE

(A Experimental Research toward students of Eleventh Grade in SMAN 15 Bandung)

Penelitian ini adalah implikasi dari berkurangnya minat siswa dari tahun ke tahun terhadap bahasa Jepang, sehingga menyebabkan hasil belajar yang menurun. Dalam pembelajaran bahasa Jepang, diajarkan pula pola kalimat bahasa Jepang. Pembelajar sering mengeluhkan susahnya memahami pola kalimat bahasa Jepang, dikarenakan pola kalimat bahasa Jepang secara struktur sangat berbeda dengan bahasa Indonesia. Akibatnya, banyak siswa yang tidak menguasai bahasa Jepang dengan baik karena kurangnya memahami kalimat bahasa Jepang.

Untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti menerapkan model pembelajaran kooperatif MURDER pada pembelajaran pola kalimat dasar bahasa Jepang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran kooperatif MURDER diterapkan pada pembelajaran pola kalimat dasar bahasa Jepang.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen murni “Control Group Pre-test Post-test Design”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMAN 15 Bandung. Dan sampelnya adalah 20 orang siswa kelas XI IPA 4 sebagai kelas eksperimen dan 20 orang siswa kelas XI IPA 3 sebagai kelas kontrol. Adapun instrumen penelitiannya adalah tes dan angket.

Dari hasil analisa data tes diperoleh t hitung = 2,53 db = 38 maka nilai t tabel = 2,03 (5%). Berdasarkan hasil pengolahan data yang diperoleh, disimpulkan t hitung (2,53) > t tabel (2,03) yang berarti hipotesis kerja diterima sedangkan hipotesis nol ditolak. Hal tersebut berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka model pembelajaran kooperatif MURDER efektif terhadap pembelajaran pola kalimat dasar bahasa Jepang.

Hal tersebut diperkuat dengan hasil angket yang menyatakan bahwa hampir seluruh responden beranggapan model pembelajaran kooperatif MURDER yang diterapkan dalam pembelajaran pola kalimat dasar bahasa Jepang itu menarik dan dapat membantu meningkatkan penguasaan pola kalimat dasar bahasa Jepang.

(5)

Chintia Desi Afsari, 2013

Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Murder Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Dasar Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu v

This research is implication from decrease of students’ interest toward Japanese language every year, it causes the result of the study is also decrease. In Japanese language learning is also taught about sentence pattern of Japanese language. Learners rarely complain of difficulties about mastered sentence pattern of Japanese language, it is caused by sentence pattern of Japanese language that very difference structurally with Indonesian language. So, many students not mastered Japanese language well because they lack mastered about basic sentence pattern of Japanese language.

To dissolve the problem, researcher applies MURDER cooperative learning model toward learning basic sentence pattern of Japanese language. The aim of this research is to know the effectiveness of MURDER cooperative learning model that is applied toward learning basic sentence pattern of Japanese language.

This research use one group pretest and posttest. Population of this research is all students of eleventh grade in SMAN 15 Bandung. The sample is 20 students of XI-Science 4 as experimental class and 20 students of XI-XI-Science 3 as control class. The instruments of this research are test and questionnaire.

Based on the result of the test data analysis is found that t calculated = 2, 53 db = 38 so the value of t table = 2, 03 (5%). So, t calculated (2, 53) > t table (2, 03) which means null hypothesis is rejected. It means there is significant difference between experimental class and control class, so MURDER cooperative learning model is effective toward learning basic sentence pattern of Japanese language.

It is reinforced by the result of questionnaire which found that almost all of respondents assume that MURDER cooperative learning model is interesting and can help them in improving basic sentence pattern mastery of Japanese language.

(6)

Chintia Desi Afsari, 2013

Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Murder Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Dasar Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu xv

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... i

Abstraksi ... v

Sinopsis ... vii

Daftar Isi... xv

Daftar Tabel ... xviii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan dan Batasan Masalah ... 3

1. Rumusan Masalah ... 3

2. Batasan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian... 5

D. Manfaat Penelitian... 5

E. Definisi Operasional ... 6

F. Anggapan Dasar dan Hipotesis ... 7

G. Metode Penelitian ... 8

1. Jenis Metode Penelitian ... 8

2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 9

3. Instrumen Penelitian ... 9

(7)

Chintia Desi Afsari, 2013

Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Murder Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Dasar Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu xvi

BAB II LANDASAN TEORITIS

A. Model Pembelajaran Kooperatif ... 11

B. MURDER ... 15

1. Penelitian Terdahulu mengenai MURDER ... 15

2. Definisi MURDER ... 17

C. Pembelajaran Pola Kalimat Dasar Bahasa Jepang ... 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 30

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 33

1. Populasi ... 33

2. Sampel ... 33

3. Teknik Sampling ... 33

C. Teknik Pengumpulan Data ... 34

1. Tes ... 34

2. Angket ... 39

D. Teknik Pengolahan Data ... 40

1. Tes ... 40

2. Angket ... 43

E. Uji Kelayakan Instrumen Tes ... 45

(8)

Chintia Desi Afsari, 2013

Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Murder Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Dasar Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu xvii

2. Validitas ... 47

3. Reliabilitas ... 48

4. Hasil Uji kelayakan Instrumen Tes ... 50

F. Rancangan Eksperimen ... 51

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Laporan Eksperimen ... 56

1. Laporan Eksperimen ke-1 ... 56

2. Laporan Eksperimen ke-2 ... 59

3. Laporan Eksperimen ke-3 ... 62

B. Analisis Data ... 65

1. Hasil tes ... 68

2. Hasil angket ... 71

C. Pembahasan ... 81

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 84

B. Saran ... 86

DAFTAR PUSTAKA ... 87

LAMPIRAN

(9)

Chintia Desi Afsari, 2013

Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Murder Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Dasar Bahasa Jepang

(10)

Chintia Desi Afsari, 2013

Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Murder Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Dasar Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru SMAN 15 Bandung, beliau menyatakan minat siswa terhadap bahasa Jepang dari tahun ke tahun semakin menurun. Hal itu disebabkan bahasa Jepang bukan mata pelajaran pokok terutama kelas XI dan XII yang sudah di juruskan menjadi jurusan IPA atau IPS.

Minat yang kurang dapat menyebabkan hasil belajar yang menurun. Seperti yang dikemukanan oleh Slameto (1987), siswa yang mempunyai minat belajar yang tinggi akan menghasilkan prestasi belajar yang tinggi pula. Prestasi belajar siswa SMA yang tinggi dalam pembelajaran bahasa Jepang yaitu saat siswa bisa memahami hal-hal yang terkandung dalam materi pembelajaran bahasa Jepang.

(11)

Chintia Desi Afsari, 2013

Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Murder Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Dasar Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2

dikarenakan pola kalimat bahasa Jepang sangat berbeda dengan bahasa Indonesia. Perbedaan tersebut terdapat dalam partikel dan susunan kalimat. Susunan kalimat dalam bahasa Indonesia yaitu subjek - predikat – objek, sedangkan dalam bahasa Jepang yaitu subjek - objek – predikat. Kesulitan-kesulitan tersebut dialami oleh penulis ketika belajar pola kalimat bahasa Jepang. Terlebih jika disertai dengan minat yang kurang tehadap bahasa Jepang.

Bagi pembelajar bahasa Jepang, penggunaan model pembelajaran konvensional, membuat mereka bosan sehingga menghambat proses belajar siswa dan hasil yang diharapkan tidak akan tercapai (Muneo:1998 dalam Adene, 2008:3). Hal itu dikarenakan model pembelajaran konvensional merupakan model lecturer centered (Isjoni & Firdaus, 2008:60) yang memfokuskan pada guru

sebagai pentransfer ilmu dan siswa hanyasebagai penerima. Dari kenyataan yang telah disebutkan di atas maka timbul pertanyaan bagaimanakah memperbaiki metode yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar.

(12)

Chintia Desi Afsari, 2013

Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Murder Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Dasar Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3

hati), understand (pemahaman), recall (pengulangan), detect (pendeteksian), elaborate (elaborasi), review (pelajari kembali). (Wayan, 2008:15)

Hythecker (Wayan, 2008:15) mengemukakan bahwa MURDER merupakan salah satu model pembelajaran yang dihasilkan dari perspektif psikologi kognitif. Psikologi kognitif merupakan salah satu cabang dari ilmu psikologi yang mempelajari tentang cara manusia menerima, mempersepsi, mempelajari, menalar, mengingat dan berpikir tentang suatu informasi. Informasi pola kalimat bahasa Jepang yang diterima oleh siswa tidak hanya perlu diingat, tapi juga perlu dipahami, diulang, dan perlu diaplikasikan sesuai konteks oleh siswa, sesuai dengan unsur-unsur dalam MURDER.

Oleh karena itu, penulis akan mengadakan penelitian yang berjudul

“Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif MURDER dalam

Pembelajaran Pola Kalimat Dasar Bahasa Jepang (Eksperimen pada Siswa

SMAN 15 Bandung Kelas XI)”

B. Rumusan dan Batasan Masalah

1. Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut :

(13)

Chintia Desi Afsari, 2013

Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Murder Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Dasar Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 4

2. Bagaimana kemampuan siswa kelas kontrol setelah diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional?

3. Adakah perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif MURDER dan yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional?

4. Bagaimana tanggapan siswa pembelajaran pola kalimat dasar bahasa Jepang dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif MURDER?

2. Batasan Masalah

Agar penelitian ini menjadi lebih terarah, maka peneliti membatasi sebagai berikut :

1. Penelitian ini hanya akan membahas efektivitas penerapan model pembelajaran kooperatif MURDER saja.

2. Penerapan model pembelajaran kooperatif MURDER hanya pada pembelajaran pola kalimat dasar bahasa Jepang saja.

3. Pola kalimat yang diteliti hanya yang terdapat pada buku ajar Mengenal Bahasa Jepang 2 MGMP Jawa Barat.

(14)

Chintia Desi Afsari, 2013

Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Murder Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Dasar Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 5 C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui kemampuan siswa kelas eksperimen setelah diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif MURDER.

2. Untuk mengetahui kemampuan siswa kelas kontrol setelah diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional.

3. Untuk mengetahui ada-tidaknya perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif MURDER dan yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional.

4. Untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran pola kalimat dasar bahasa Jepang dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif MURDER.

D. Manfaat Penelitian

(15)

Chintia Desi Afsari, 2013

Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Murder Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Dasar Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 6

1. Manfaat Teoritis

(16)

Chintia Desi Afsari, 2013

Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Murder Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Dasar Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 7

2. Manfaat Praktis

Memberikan informasi baru mengenai efektivitas penerapan model pembelajaran kooperatif MURDER dalam pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang siswa SMAN 15 Bandung Kelas XI, sehingga memberikan referensi untuk pengajar atau calon pengajar bahasa Jepang dalam pengembangan dan peningkatan kualitas pengajaran pola kalimat bahasa Jepang.

Bagi siswa, agar dapat memanfaatkan penelitian ini sebagai sarana latihan dan peningkatan wawasan sehingga mampu menguasai pola kalimat dengan baik. Dan bagi penulis, agar dapat mengembangkan wawasan, pengetahuan, dan pengalaman dalam penelitian khususnya model pembelajaran kooperatif MURDER dalam pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang.

E. Definisi Operasional

1. Kalimat

(17)

Chintia Desi Afsari, 2013

Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Murder Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Dasar Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 8 2. Pola kalimat dasar bahasa Jepang

Pola kalimat dasar bahasa Jepang adalah pola kalimat yang terdapat pada buku buku ajar Mengenal Bahasa Jepang 2 MGMP Jawa Barat.

3. Model pembelajaran kooperatif MURDER

Model pembelajaran kooperatif MURDER adalah model pembelajaran kooperatif yang dihasilkan dari perspektif psikologi kognitif (Hythecker dalam Wayan, 2008:15). Model pembelajaran ini memiliki enam langkah yaitu (1)Mood (suasana hati), (2)Understand (pemahaman), (3)Recall (pengulangan), (4)Detect (pendeteksian), (5)Elaborate (elaborasi), (6)Review (pelajari kembali).

F. Anggapan Dasar dan Hipotesis

(18)

Chintia Desi Afsari, 2013

Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Murder Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Dasar Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 9

memiliki pengetahuan tentang metode dan teknik pembelajaran. Terdapat beberapa macam metode dan teknik pembelajaran bahasa Jepang. Namun yang terpenting guru harus mampu memilih metode yang paling cocok bagi pembelajar. Untuk itu, guru harus benar-benar menguasai berbagai macam metode dan teknik pembelajaran. (Takamizawa:1991 dalam Sudjianto, 2010:23)

Model pembelajaran kooperatif MURDER dalam pembelajaran pola kalimat dasar bahasa Jepang, dapat memudahkan siswa dalam penguasaan dan pemahaman pola kalimat bahasa Jepang.

Berdasarkan anggapan di atas maka penelitian ini memiliki hipotesis :

1. Hipotesi kerja (Hk) : Terdapat perbedaan yang signifikan antara variabel X (kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif MURDER) dan Y (kelas eksperimen yang tidak menggunakan model pembelajaran kooperatif MURDER)

2. Hipotesi nol (Ho) : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara variabel X dan variabel Y

G. Metode Penelitian

(19)

Chintia Desi Afsari, 2013

Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Murder Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Dasar Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 10

Metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimental, yaitu metode yang digunakan untuk menguji efektivitas dan efisiensi dari suatu pendekatan, metode, teknik, atau media pengajaran dan pembelajaran, sehingga hassilnya dapat diterapkan jika memang baik, atau tidak digunakan jika memang tidak baik, dalam pengajaran sebenarnya (Sutedi, 2011:64).

2. Populasi dan Sampel

1) Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMAN 15 Bandung.

2) Sampel

Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 40 orang siswa kelas XI SMAN 15 Bandung, yang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu 20 orang untuk kelas eksperimen dan 20 orang untuk kelas kontrol.

3. Instrument Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan dua macam instrument yaitu :

1) Tes

Tes yang digunakan berupa tes tulisan individu dengan 20 soal PG yang sama pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.

(20)

Chintia Desi Afsari, 2013

Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Murder Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Dasar Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 11

Angket yang digunakan berupa angket pilihan berganda yang berjumlah 10 pertanyaan hanya untuk kelas eksperimen.

4. Teknik Pengolahan Data

1) Pengolahan data tes

a. Mencari mean dari kedua variabel dengan rumus :

b. Mencari standar deviasi dari variabel X dan Y dengan rumus :

c. Mencari standar eror mean kedua variabel tersebut dengan rumus :

d. Mencari standar eror perbedaan mean X dan Y, dengan rumus :

(21)

Chintia Desi Afsari, 2013

Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Murder Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Dasar Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 12

2) Pengolahan data angket

Pengolahan data angket menggunakan rumus sebagai berikut,

(22)

Chintia Desi Afsari, 2013

Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Murder Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Dasar Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 30

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signfikan pada hasil belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif MURDER berdasarkan hasil posttest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pemilihan metode penelitian yang tepat dapat menunjang pada pencapaian tujuan dengan baik, tepat, efektif, dan efisien (Sutedi, 2011 : 54). Metode eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah true eksperimental design atau biasa disebut metode eksperimen murni. Karena

(23)

Chintia Desi Afsari, 2013

Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Murder Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Dasar Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 31

Design eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah “Control Group Pretest-Posttest”, yaitu suatu perlakuan yang dilaksanakan dengan adanya kelompok pembanding atau kelas kontrol (Arikunto, 1998). Hal ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap hasil belajar siswa. Dalam design ini observasi yang dilakukan sebanyak 3 kali yang dilkukan sebelum dan sesudah eksperimen.

Secara bagan, rancangan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Tabel 3.1.Desain Eksperimen

Pretest Treatment Posttest

Kelas

Eksperimen

T1 X T2

Kelas Kontrol T1 - T2

Keterangan :

T1 : Pretest untuk mengetahui kemampuan pembelajaran bahasa Jepang terutama mengenai pola kalimat dasar bahasa Jepang sebelum diberikan perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

(24)

Chintia Desi Afsari, 2013

Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Murder Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Dasar Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 32

T2 : Posttest untuk mengetahui kemampuan pembelajaran pola kalimat dasar bahasa Jepang pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Adapun langkah-langkah penelitiannya sebagai berikut :

1. Melakukan pretest (T1) dengan menggunakan tes pilihan ganda (multiple choise) dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

2. Melakukan perlakuan atau treatment (X) dengan melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan model pembelajaran kooperatif MURDER dalam pembelajaran pola kalimat dasar bahasa Jepang pada kelas eksperimen dan kegiatan belajar mengajar dengan model pembelajaran konvensional pada kelas kontrol.

3. Melakukan posttest (T2) untuk mengetahui kemampuan siswa setelah diberikan perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif MURDER dan perlakuan dengan model pembelajaran konvensional.

4. Membandingkan antara hasil posttest pada kelas eksperimen dan hasil posttest pada kelas kontrol untuk mengetahui perbedaan yang ditimbulkan

akibat dari perlakuan model pembelajaran kooperatif MURDER pada kelas eksperimen dan model pembelajaran konvensional pada kelas kontrol. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua variabel tersebut.

(25)

Chintia Desi Afsari, 2013

Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Murder Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Dasar Bahasa Jepang

(26)

Chintia Desi Afsari, 2013

Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Murder Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Dasar Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 34

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 1998 : 115). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMAN 15 Bandung tahun ajaran 20012/2013.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti (Arikunto, 1998 : 117). Sampel untuk penelitian ini adalah 20 orang dari kelas XI yang berbeda yaitu kelas XI IPA 4 sebagai kelas eksperimen dan XI IPA 3 sebagai kelas kontrol.

3. Teknik Sampling

(27)

Chintia Desi Afsari, 2013

Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Murder Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Dasar Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 35

karena memiliki kesamaan yang menjadi ciri dari populasi yaitu sama-sama belajar pola kalimat dasar bahasa Jepang.

C. Teknik Pengumpulan Data

1. Tes

Tes merupakan alat ukur yang biasanya digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa setelah selesai satu satuan program pengajaran tertentu. Jadi, penelitian yang memberikan perlakuan pada siswa (penelitian eksperimental) umumnya akan diukur dengan menggunakan test (posttest) (Sutedi, 2011:157). Tes dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pretest yang digunakan untuk mengukur kemampuan awal siswa mengenai pola kalimat bahasa dasar Jepang sebelum perlakuan. Pretest diberikan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kemudian posttest, yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa mengenai pola kalimat dasar bahasa Jepang setelah perlakuan pada kelas eksperimen. Posttest ini juga diberikan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen, untuk selanjutnya diolah menggunakan statistik.

Selain soal pretest dan posttest, setiap setelah pembelajaran pun (eksperimen) diberikan evaluasi untuk mengukur hasil belajar siswa di hari itu.

1) Eksperimen ke 1

Indikator Soal

Menyebutkan

kalimat sederhana yang menyatakan

(28)

Chintia Desi Afsari, 2013

Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Murder Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Dasar Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 36 kegiatan yang

dilakukan kemarin.

2. Buatlah 1 kalimat tentang kegiatan yang dilakukan kemarin dan artinya. Dalam kalimat tersebut berisi dua buah kegiatan yang berurutan.

Mengubah kata kerja ke dalam bentuk “mashita” dan “te”.

3. Ubahlah kata kerja berikut ke dalam bentuk “mashita” dan bentuk “te”

1. Tulislah kosakata barang di bawah ini dengan bahasa Jepang

2. Tulislah percakapan sederhana tentang lantai tempat jualan/konter suatu barang dan artinya

Membuat kalimat sederhana yang menyatakan harga suatu barang.

3. Buatlah 1 buah kalimat dari pola di bawah ini :

/そ /あ ~ ~ ピ /え

dan artinya.

(29)

Chintia Desi Afsari, 2013

Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Murder Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Dasar Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 37

1. Buatlah 2 kalimat dengan pola di bawah ini dan artinya :

/そ /あ ~

Membuat percakapan sederhana tentang harga dan ciri-ciri barang yang diinginkan.

2. Buatlah 1 buah percakapan tentang harga dan ciri-ciri barang yang diinginkan, dan artinya.

4) Pertemuan selanjutnya diberikan soal posttest yang sama dengan soal pretest yang bersisikan seluruh materi pola kalimat yang sudah

dipelajari pada eksperimen ke 1-3. Soal posttest ini merupakan soal pilihan ganda dengan 4 pilihan sebanyak 25 soal. Hasil dari soal pretest dan posttest diolah pada bab 4.

Soal posttest tersebut adalah sebagai berikut :

(30)

Chintia Desi Afsari, 2013

Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Murder Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Dasar Bahasa Jepang

(31)

Chintia Desi Afsari, 2013

Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Murder Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Dasar Bahasa Jepang

(32)

Chintia Desi Afsari, 2013

Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Murder Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Dasar Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 40

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau tentang hal-hal yang diketahui (Arikunto, 1998 : 140). Angket diberikan setelah tes dilaksanakan, angket ini diberikan untuk mengetahui interpretasi siswa terhadap model pembelajaran kooperatif MURDER dalam pembelajaran pola kalimat dasar bahasa Jepang. Angket yang diberikan berupa angket tertutup, sebanyak 10 pertanyaan. Angket diberikan setelah siswa mengerjakan soal posttest. Angket tersebut adalah sebagai berikut :

1. Apakah Anda menyukai pelajaran bahasa Jepang? a. Ya, alasannya ...

(33)

Chintia Desi Afsari, 2013

Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Murder Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Dasar Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 41 2. Apakah menurut Anda

mempelajari bahasa Jepang itu sulit?

a. Ya, alasannya ... b. Tidak, alasannya ... 3. Apakah Anda mengalami

kesulitan dalam mempelajari pola kalimat bahasa Jepang? a. Ya, alasannya ... b. Tidak, alasannya ... 4. Apakah Anda pernah belajar pembelajaran pola kalimat dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif MURDER menarik?

a. Ya, alasannya ... b. Tidak, alasannya ... 6. Apakah menurut Anda

pembelajaran pola kalimat dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif MURDER bermanfaat bagi Anda?

a. Ya, alasannya ... b. Tidak, alasannya ...

7. Apakah menurut Anda pembelajaran pola kalimat dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif MURDER menjadi lebih mudah?

a. Ya, alasannya ... b. Tidak, alasannya ... 8. Apakah menurut Anda

pembelajaran pola kalimat dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif MURDER meningkatkan kemampuan Anda?

a. Ya, alasannya ... b. Tidak, alasannya ... 9. Apakah Anda mengalami

kesulitan dalam mempelajari pola kalimat dengan

menggunakan model

pembelajaran kooperatif MURDER?

a. Ya, alasannya ... b. Tidak, alasannya ... 10.Apakah menurut Anda

menggunakan model

pembelajaran kooperatif MURDER hanya menyita waktu?

a. Ya, alasannya ... b. Tidak, alasannya ...

D. Teknik Pengolahan Data

(34)

Chintia Desi Afsari, 2013

Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Murder Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Dasar Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 42

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian eksperimen sedangkan teknik statistik yang digunakan adalah teknik komparansional. Variabel atau titik perhatian dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel X yaitu hasil belajar kelas eksperimen dalam pembelajaran pola kalimat dasar bahasa Jepang dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif MURDER.

2. Variabel Y yaitu hasil belajar kelas kontrol dalam pembelajaran pola kalimat dasar bahasa Jepang tanpa menggunakan model pembelajaran kooperatif MURDER (konvensional).

Setelah dilakukan treatment pada kelas eksperimen dan dilakukan pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional pada kelas kontrol, dilakukan posttest. Langkah-langkah mengolah hasil tes tersebut adalah sebagai berikut :

a. Membuat tabel persiapan

Tabel 3.2 Tabel persiapan untuk menghitung nilai t hitung

No X Y X Y x2 y2

(35)

Chintia Desi Afsari, 2013

Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Murder Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Dasar Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 43 Σ

M

Keterangan :

1) Kolom (1) diisi dengan nomor urut, sesuai dengan jumlah sampel 2) Kolom (2) diisi dengan skor yang diperoleh kelas eksperimen. 3) Kolom (3) diisi dengan skor yang diperoleh kelas kontrol. 4) Kolom (4) deviasi dari skor X.

5) Kolom (5) deviasi dari skor Y.

6) Kolom (6) diisi dengan hasil pengkuadratan angka-angka pada kolom (4).

7) Kolom (7) diisi dengan hasil pengkuadratan angka-angka pada kolom (5).

8) Isi baris sigma (jumlah) dari setiap kolom tersebut, untuk kolom (4) dan (5) jumlahnya harus nol

b. Mencari mean kedua variabel dengan rumus : Σ

(36)

Chintia Desi Afsari, 2013

Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Murder Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Dasar Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 44

c. Mencari standar deviasi dari variabel X dan Y dengan rumus :

√Σ

√Σ

d. Mencari standar eror mean kedua variabel tersebut dengan rumus :

e. Mencari standar eror perbedaan mean X dan Y, dengan rumus : √

f. Mencari nilai t hitung dengan rumus :

g. Memberikan interpretasi terhadap nilai „t hitung‟ tersebut.

Merumuskan hipotesi kerja (Hk) : terdapat perbedaan yang signifikan antara variabel X dan Y ; merumuskan hipotesi nol (Ho) : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara variabel X dan variabel Y.

(37)

Chintia Desi Afsari, 2013

Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Murder Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Dasar Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 45

Melihat t tabel pada statistik pendidikan yaitu pada taraf signifikasi 5% dan 1%.

Uji hipotesis yang berlaku adalah :

t hitung ≥ t tabel maka Hk diterima sedangkan Ho ditolak

t hitung ≤ t tabel maka Hk ditolak sedangkan Ho diterima

(Sutedi, 2011 : 230-232)

2. Angket

Pengolahan data hasil angket dilakukan dengan menggunakan rumus :

Keterangan :

P = presentase frekuensi dari setiap jawaban responden

f = frekuensi setiap jawaban dari resonden

N= jumlah responden

Klasifikasi interpretasi perhitungan presentasi tiap kategori adalah sebagai berikut :

(38)

Chintia Desi Afsari, 2013

Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Murder Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Dasar Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 46

Interval Presentase Keterangan

0,00% Tak seorangpun

01,00%-05,00% Hampir tidak ada

06,00%-25,00% Sebagian kecil

26,00%-49,00% Hampir setengahnya

50,00% Setengahnya

51,00%-75,00% Lebih dari setengahnya

76,00%-95,00% Sebagian besar

96,00%-99,00% Hampir seluruhnya

100% Seluruhnya

E. Uji Kelayakan Instrumen Tes

(39)

Chintia Desi Afsari, 2013

Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Murder Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Dasar Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 47

tingkat kesukaran soal, uji daya pembeda, uji validitas, serta uji reliabilitas. Dari semua uji coba tersebut diambil kesimpulan dari tiap-tiap buti soal yang telah diuji coba apakah layak dijadikan instrumen atau tidak.

1. Analisis Butir Soal

Pada penelitian ini analisis butir soal yang akan dilakukan adalah analisis tingkat kesukaran dan analisis daya pembeda. Berikut adalah langkah-langkah untuk menganalisis butir soal :

1. Mengurutkan jawaban siswa berdasarkan pada skor (nilai) yang diperoleh dari hasil uji coba, mulai dari skor tertinggi sampai pada skor terrendah.

2. Menentukan kelompok atas dan bawah.

3. Menyajikan jumlah jawaban benar dan salah dari kelompok atas dan bawah secara lengkap

Soal yang baik adalah soal yang dapat membedakan antara siswa yang tergolong mampu (kelompok atas) dan siswa yang kurang mampu (kelompok bawah). (Sutedi, 2011 : 212)

a. Analisis Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran soal dihitung dengan menggunakan rumus :

(40)

Chintia Desi Afsari, 2013

Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Murder Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Dasar Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 48 Keterangan :

TK = tingkat kesukaran

BA = jumlah jawaban benar kelompok atas

BB = jumlah jawaban benar kelompok bawah

N = jumlah sampel kelompok atas dan bawah

Tabel 3.4 Penafsiran Tingkat Kesukaran

Rentang Angka Penafsiran

0.00- 0.25 Sukar

0.26-0.75 Sedang

0.76-1.00 Mudah

b. Analisis Daya Pembeda

Daya pembeda dihitung dengan rumus :

Keterangan

(41)

Chintia Desi Afsari, 2013

Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Murder Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Dasar Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 49

BA = jumlah jawaban benar kelompok atas

BB = jumlah jawaban benar kelompok bawah

N = jumlah sampel kelompok atas dan bawah

Tabel 3.5 Penafsiran Daya Pembeda

Rentang Angka Penafsiran

0.00- 0.25 Rendah

0.26-0.75 Sedang

0.76-1.00 Tinggi

2. Validitas

Validitas tes adalah tingkat keabsahan atau ketepatan suatu tes. Menurut Danasasmita dan Sutedi (1996:8) bahwa valid yaitu shahih, artinya suatu instrumen tes dikatakan valid jika instrumen tersebut dengan tepat mengukur apa yang hendak diukurnya.

(42)

Chintia Desi Afsari, 2013

Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Murder Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Dasar Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 50

dianggap standar. Sedangkan validitas internal dapat diukur dengan cara konsultasi pada pakar. (Sutedi, 2011 : 217-218)

Dalam penelitian ini, penulis mengkonsultasikan instrumen tes kepada pembimbing skripsi yang berkompeten untuk menilai valid atau tidaknya suatu instrumen melalui surat pernyataan expert-judgment (terlampir).

Setelah melakukan bimbingan dengan dosen pembimbing mengenai instrumen tes, maka pernyataan expert-judgment dari dosen yang bersangkutan menyatakan bahwa instrumen tes yang diberikan kepada sampel terbukti valid.

3. Reliabilitas

Perangkat tes dikatakan memiliki reliabilitas jika dapat mengukur secara ajeg, artinya meskipun berkali-kali tes tersebut digunakan pada sampel yang sama dengan waktu yang tidak terlalu lama, akan menghasilkan data yang sama pula. (Sutedi 2011 : 220)

(43)

Chintia Desi Afsari, 2013

Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Murder Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Dasar Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 51

r Σ Σ Σ

√ ( Σ Σ ] Σ Σ

Keterangan :

r = koefisien antara variabel X dan Y

N = jumlah sampel

X = jumlah jawaban benar soal bernomor ganjil

Y = jumlah jawaban benar soal bernomor genap

Rumus untuk mencari reliabilitas penuh dalam teknik belah dua :

r rr

Tabel 3.6 Penafsiran Angka Korelasi

Rentang Angka Penafsiran

0.00- 0.20 Sangat kuat

0.21-0.40 Rendah

0.41-0.60 Sedang

(44)

Chintia Desi Afsari, 2013

Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Murder Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Dasar Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 52

0.81-1.00 Sangat kuat

4. Hasil Uji Kelayakan Instrumen Tes

Adapun hasil uji kelayakan instrumen adalah sebagai berikut :  Rata2= 10,60

 Simpang Baku= 5,72  KorelasiXY= 0,67

Reliabilitas Tes = 0,80 ; Penafsiran = Kuat

 Butir Soal= 25  Jumlah Subyek= 10

Tabel 3.7 Hasil uji kelayakan instrumen

Butir

Daya pembeda (%)

Tingkat kesukaran

Korelasi Signifikasi korelasi Keterangan

1 0,00 Sangat Sukar 0,086 - Revisi

2 33,33 Mudah 0,516 Sangat Signifikan

3 0,00 Mudah 0,194 - Revisi

4 66,67 Sedang 0,405 Signifikan

5 66,67 Sedang 0,479 Signifikan

6 66,67 Sedang 0,716 Sangat Signifikan

(45)

Chintia Desi Afsari, 2013

Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Murder Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Dasar Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 53

8 66,67 Sedang 0,542 Sangat Signifikan

9 66,67 Sukar 0,692 Sangat Signifikan

10 100,00 Sedang 0,774 Sangat Signifikan

11 33,33 Sukar 0,313 - Revisi

12 66,67 Sukar 0,450 Signifikan

13 100,00 Sedang 0,850 Sangat Signifikan

14 100,00 Sedang 0,885 Sangat Signifikan

15 33,33 Sedang 0,354 - Revisi

16 66,67 Sedang 0,716 Sangat Signifikan

17 33,33 Sukar 0,330 - Revisi

18 66,67 Sedang 0,549 Sangat Signifikan

19 33,33 Sukar 0,221 - Revisi

20 100,00 Sedang 0,885 Sangat Signifikan

21 33,33 Sangat Sukar 0,393 Signifikan

22 0,00 Sukar 0,083 - Revisi

23 100,00 Sedang 0,885 Sangat Signifikan

24 33,33 Sedang 0,211 - Revisi

25 33,33 Sukar 0,088 - Revisi

(46)

Chintia Desi Afsari, 2013

Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Murder Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Dasar Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 54

Agar eksperimen menjadi terarah, maka sebelum diadakan eksperimen, terlebih dahulu peneliti membuat langkah-langkah penerapan kooperatif MURDER dalam pembelajaran pola kalimat dasar bahasa Jepang, dan rancangan masing-masing kegiatan eksperimen sebagai berikut :

1. Langkah-langkah penerapan Kooperatif MURDER

Langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut :

a. Menciptakan suasana hati yang positif dengan games, atau menampilkan video dan atau gambar kosakata yang sesuai tema pembelajaran, atau dengan memberikan semangat akan pentingnya mempelajari pola kalimat bahasa Jepang yang akan dipelajari. Dalam tahap ini pun siswa dibagi kelompok, masing kelompok berjumlah 4 orang, masing-masing kelompok bertanggung jawab atas 1 pola kalimat. (Mood / Suasana Hati)

b. Dalam kelompok, siswa membaca dan memahami pola kalimat yang telah diberikan sambil membuat catatan mengenai pola kalimat tersebut. (Understand / Pemahaman)

c. Anggota kelompok memberikan sajian lisan dengan mengulang materi yang telah dibaca. (Recall / Pengulangan)

(47)

Chintia Desi Afsari, 2013

Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Murder Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Dasar Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 55

setelah sajian lisan selesai. Pada tahap ini pun, pendeteksian juga dilakukan oleh pengajar kemudian dikemukakan. (Detect / Pendeteksian) e. Siswa mengaplikasikan materi pola kalimat bahasa Jepang dengan mempraktekkannya perkelompok melalui percakapan sederhana. Percakapan tersebut berisi tentang semua pola kalimat yang dipelajari hari itu. (Elaborate/Elaborasi)

f. Mereview materi pembelajaran yang sudah dipelajari. (Review)

2. Rancangan Eksperimen

a. Rancangan Eksperimen ke-1

Pada eksperimen pertama, peneliti akan menjelaskan kepada siswa mengenai model pembelajaran yang akan dilaksanakan. Selanjutnya menerapkan langkah-langkah penerapan kooperatif MURDER dalam pembelajaran pola kalimat dasar bahasa Jepang. Media yang akan digunakan dalam pembelajaran yaitu kartu nyanyian perubahan bentuk “te” (untuk di bagian mood). Tujuan pembelajaran ini yaitu setelah siswa memperoleh pengalaman belajar melalui Kooperatif MURDER, diharapkan siswa dapat menyebutkan kalimat sederhana yang menyatakan kegiatan yang dilakukan kemarin dan dapat mengubah kata kerja ke dalam bentuk “mashita” dan “te”. Pola kalimat yang diajarkan merupakan pola kalimat yang terdapat dalam buku Mengenal Bahasa Jepang 2 bab う dengan pola kalimat sebagai berikut :

(48)

Chintia Desi Afsari, 2013

Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Murder Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Dasar Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 56 2. ~

3. ~ / ~ ~

4. ~ ~

b. Rancangan Eksperimen ke-2

Pada eksperimen kedua, peneliti akan menerapkan langkah-langkah penerapan kooperatif MURDER dalam pembelajaran pola kalimat dasar bahasa Jepang. Media yang akan digunakan dalam pembelajaran yaitu kartu bergambar (untuk di bagian mood) dan denah lantai (untuk di bagian elaborate). Tujuan pembelajaran ini yaitu setelah siswa memperoleh pengalaman belajar melalui Kooperatif MURDER, diharapkan siswa dapat menyebutkan beberapa kosakata barang yang biasa dibeli saat berbelanja, membuat percakapan sederhana tentang lantai tempat jualan/konter suatu barang, dan membuat kalimat sederhana yang menyatakan harga suatu barang. Pola kalimat yang diajarkan merupakan pola kalimat yang terdapat dalam buku Mengenal Bahasa Jepang 2 bab い dengan pola kalimat sebagai berikut :

1. ~ う ~ あ

2. /そ /あ ~ ~ ピ /え

c. Rancangan Eksperimen ke-3

(49)

Chintia Desi Afsari, 2013

Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Murder Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Dasar Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 57

Jepang. Media yang akan digunakan dalam pembelajaran yaitu kartu bergambar dan kartu kosakata (untuk di bagian mood). Tujuan pembelajaran ini yaitu setelah siswa memperoleh pengalaman belajar melalui Kooperatif MURDER, diharapkan siswa dapat membuat kalimat sederhana untuk menunjukkan barang dan ciri-ciri barang tersebut dan menyebutkan kalimat sederhana tentang ciri-ciri barang yang diinginkan. Pola kalimat yang diajarkan merupakan pola kalimat yang terdapat dalam buku Mengenal Bahasa Jepang 2 masih pada bab い dengan pola kalimat sebagai berikut :

1. /そ /あ Kata Sifat + Benda

(50)

Chintia Desi Afsari, 2013

Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Murder Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Dasar Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 84

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, analisis data hasil tes dan angket yang telah dilakukan, peneliti dapat menyimpulkan bahwa :

1. Pada kelas eksperimen, berdasarkan hasil data pre-test dan post-test, dapat dilihat mean (rata-rata) nilai pre-test yaitu sebesar 4,72 dan mean nilai post-test terjadi peningkatan yang tinggi yaitu sebesar 7,04. Hal itu berarti, siswa kelas eksperimen setelah diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif MURDER sebagian besar mengalami peningkatan pada kemampuan penguasaan pola kalimat dasar bahasa

Jepang seperti pola ~ ~ました ~ませ した ~か /ふ

~ ~ました ~ ~ました . ~ うり ~にあります

こ /そ /あ ~ ~ルピア/え す こ /そ /あ Kata Sifat

+ Benda す こ /そ /あ ~ ~ す

(51)

Chintia Desi Afsari, 2013

Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Murder Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Dasar Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 85

konvensional hanya sedikit mengalami peningkatan dalam kemampuan penguasaan pola kalimat dasar bahasa Jepang.

3. Berdasarkan hasil analisis data tes, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif MURDER dengan model pembelajaran konvensional. Hal ini terbukti melalui uji statistik dengan t hitung lebih besar dibandingkan dengan t tabel yaitu 2,53>2,03 dengan taraf signifikasi 5%. Oleh karena itu Hipotesis Kerja (Hk) dalam penelitian ini diterima.

(52)

Chintia Desi Afsari, 2013

Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Murder Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Dasar Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 86

B. Saran

Adapun saran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Dalam pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang hendaknya menggunakan model pembelajaran yang bervariasi untuk meingkatkatkan minat siswa dalam belajar bahasa Jepang.

(53)

Chintia Desi Afsari, 2013

Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Murder Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Dasar Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 87

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Asani, Diska. 2012. Pengaruh Project Based Learning dengan Teknik MURDER terhadap Prestasi Belajar Menggunakan Perangkat Lunak Pembuat Presentasi TIK siswa kelas XII SMA Negeri 1 Kesamben. UNM : Tidak Diterbitkan

Adene, Indri Paramita. 2008. Efektivitas Metode Cooperative Learning teknik Concept Sentence pada Pembelajaran Pola Kalimat Dasar Bahasa Jepang. UPI : Tidak Diterbitkan

Fazrin, Nurhidianti. Penerapan Tekik Murder (Mood, Understand, Recall, Detect Dan Review) dalam Pembelajaran Berdiskusi Pada Siswa SMK PGRI 2 Cimahi. UPI : Tidak Diterbitkan

Isjoni & Firdaus L.N. 2008. Pembelajaran Terkini (Perpaduan Indonesia-Malaysia). Pekanbaru : Pustaka Belajar

Iskandarwassid & Suhendar, Dadang. 2008. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Jacobs, G. M., Lee, C, & Ng, M. 1997. Co-operative learning in the thinking classroom. Paper presented at the International Conference on Thinking, Singapore.[online]

http://www.georgejacobs.net/Cooperative_Learning_in_the_Thinking_Classroo m.doc

Kurnianingsih, Asti. 2012. Efektifitas MURDER dalam Pembelajaran Membaca Ditinjau Dari Motivasi Peserta Didik Untuk Belajar. UNS : Tidak Diterbitkan

(54)

Chintia Desi Afsari, 2013

Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Murder Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Dasar Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 88

Melaningsih, Ismaya. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Murder Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar TIK Siswa. UPI : Tidak Diterbitkan

Permatasari, Linda Dwi. 2011. Penerapan Strategi Pembelajaran Murder Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMAN 10 Malang Sampoerna Academy. UNS : Tidak Diterbitkam

Reyndhita, Widya. 2010. Efektivitas Metode Tutorial pada Pembelajaran Huruf Katakana. UPI : Tidak Diterbitkan

Rusman. 2012. Model Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Slameto, 1987. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Bina Aksara.

Sudjianto.2007. Pengantar Linguistik. Jakarta : Kesainc Blanc

Sudjianto. 2010. Metodologi Pembelajaran Keterampilan Bahasa Jepang. Bekasi : Kesaint Blanc.

Sugiyono. 2003. Statistik untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta

Sutedi, Dedi. 2011. Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang. Bandung : UPI PRESS

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Wayan, I Santyasa. 2008. Pembelajaran Berbasis Masalah dan Pembelajaran Kooperatif. Makalah. Disajikan dalam Pelatihan tentang Pembelajaran dan Asesmen Inovatif bagi Guru-Guru Sekolah Menengah di Kecamatan Nusa Penida. UNDIKSA : Tidak Diterbitkan

WIDIANINGSIH, Winda. 2011. Efektivitas Metode Cooperative Learning Teknik Think-Pair-Share Pada Pembelajaran Pola Kalimat Dasar Bahasa Jepang. Tidak diterbitkan

(55)

Chintia Desi Afsari, 2013

Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Murder Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Dasar Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 89

http://wayanardhana.staff.ugm.ac.id/sistem_belajar.pdf

http://www.gurukelas.com/2012/08/eksplorasi-elaborasi-dan-konfirmasi-pada-kegiatan-inti-pembelajaran.html

Gambar

Tabel 3.1.Desain Eksperimen
Tabel 3.2 Tabel persiapan untuk menghitung nilai t hitung
Tabel 3.3 Klasifikasi interpretasi perhitungan presentasi tiap kategori
Tabel 3.4 Penafsiran Tingkat Kesukaran
+4

Referensi

Dokumen terkait

Dari penjelasan diatas dapat dipahami bahwa batasan usia anak yang sudah bisa menerima apa-apa yang diberikan oleh orang dewasa atau orang tua adalah mulai usia 6 tahun,

Bank Indonesia telah merumuskan Grand Strategi Pengembangan Pasar Perbankan Syariah, sebagai strategi komprehensif pengembangan pasar yg meliputi aspek-aspek

Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah untuk mengetahui: (1) perencanaan pembelajaran IPA materi sumber daya alam dengan menerapkan model cooperative

Mendebet rekening- rekening Pemberi Kuasa yang terdapat pada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (“BRI”) sebagaimana dimaksud dalam tabel di bawah ini, untuk pembayaran

Penerapan model cooperative learning tipe jigsaw untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tilaar, H.A.R ( 2002 ), Pendidikan, Kebudayam, dan Masyarakat Madani Masyarakat Indonesia, Strategi Reformasi Pendidikan Nasional, Bandung: PT RemajaRosdakarya. Tilaar,

online untuk memudakan pengguna berinteraksi sesama pengguna dan pengembang SLiMS memberikan kenyaman kepada pengguna forum agar memilih forum sesuai dengan keinginan

Pengertian secara operasional pendidikan budi pekerti adalah upaya untuk membekali peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan selama pertumbuhan