PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI
DI SMA YAYASAN ATIKAN SUNDA (YAS) BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun oleh
DIAN FRIDAYANI
NIM. 0807035
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMA
YAS BANDUNG
Telah disetujui oleh:
Pembimbing I
Drs. H. Umar Faruk, M.Si NIP.195307031987031001
Pembimbing II
Aristanti Widyaningsih, S,Pd, M.Si NIP.197409112001122001
Ketua Prodi Pendidikan Akuntansi
MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMA YAS BANDUNG Dian Fridayani
Pembimbing 1 : Drs. H. Umar Faruk, M.Si Pembimbing 2 : Aristanti Widyaningsih, S.Pd, M.Si
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran penggunaan media serta gambaran partisipasi siswa dalam pembelajaran akuntansi. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran dan partisipasi siswa dalam pembelajaran terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif verifikatif dengan teknik pengumpulan data
sample random sampling. Penelitian dilakukan terhadap data mengenai penggunaan media
pembelajaran, partisipasi siswa, dan hasil belajar siswa yang diperoleh melalui angket. Untuk menganalisis data tersebut, digunakan perhitungan regresi linear berganda.
Berdasarkan hasil perhitungan regresi pada variabel penggunaan media pembelajaran ( ) diperoleh nilai koefesien regresi ganda sebesar 0,762. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan media berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa. Untuk perhitungan regresi pada variabel partisipasi siswa dalam pembelajaran ( ) diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,803. Hal ini menunjukkan bahwa partisipasi siswa berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa.
THE SUBJECT OF ACCOUNTING IN SMA YAS BANDUNG
Dian Fridayani
Supervisor : Drs. H. Umar Faruk, M.Si Co-Supervisor : Aristanti Widyaningsih, S.Pd, M.Si
ABSTRACT
This research is meant to find out how the outlook for the use of media learning as well as the outlook of student participation in accounting learning. This research is also meant to find out the influence of the use of media learning and students participation to students learning outcomes at accounting subject.
This research using a method of descriptive verifikatif that, with the technique of collecting data sample random sampling. Research done on the data regarding the use of the media learning, student participation, and student learning outcomes that are obtained via the questionnaire form. To analyze the data, used multiple linear regression calculation.
Based on the result of reckoning regression on the variables of the use of the media learning ( ) obtained the value of multiple regression coefficient 0,762. It showed that the use of the media influential favorably on students learning outcomes. For reckoning regression on the variables student participation in learning (X2) obtained value of the regression coefficient 0,803. It showed that the participation of the students influential favorably on students learning outcomes.
KATA PENGANTAR ...i 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ...12
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian...12
1.4 Manfaat Penelitian ...13
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Media Pembelajaran...15
2.1.1.Pengertian Media Pembelajaran ...15
2.1.2.Landasan Teoritis Penggunaan Media Pembelajaran ...17
2.1.3. Manfaat Media Pembelajaran ...18
2.1.4. Fungsi Media Pembelajaran ...19
2.1.5. Klasifikasi Media Pembelajaran ...20
2.1.6. Faktor-faktor Yang Diperhatikan Dalam Pembuatan Media Pembelajaran Akuntansi ...21
2.2 Partisipasi ... 25
2.2.1. Pengertian Partisipasi ... 25
2.2.2.Jenis-jenis Partisipasi ... 26
2.2.3. Faktor-faktor Yang Menyebabkan dan Manfaat Partisipasi ... 27
2.2.4. Prasyarat Terjadinya Partisipasi ... 28
2.2.5. Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran ... 29
2.3 Akuntansi ... 30
2.3.1. Pengertian Akuntansi ... 30
2.4.5. Pengertian Hasil Belajar ...38
2.4.6. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ...39
2.4.7. Indikator Hasil Belajar ...40
2.5. Hubungan Penggunaan Media Dengan Hasil Belajar ... 41
2.6. Hubungan Partisipasi Dengan Hasil Belajar ... 42
2.7.Penelitian Terdahulu ... 44
3.3.Populasi dan Sampel ... 55
3.4.Teknik Pengumpulan Data ... 58
3.5. Teknik Pengolahan Data ...62
3.5.1. Uji Instrumen Penelitian ... 62
3.5.2. Uji Asumsi Klasik ...68
3.6. Teknik Analisi Data ...72
3.7. Pengujian Hipotesis ...73
3.7.1. Uji F ...73
3.7.2 .Uji t ...74
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Objek Penelitian ...76
4.1.1. Sejarah Singkat SMA YAS Bandung ...76
4.1.2. Fasilitas Sekolah ...77
4.1.3. Struktur Organisasi SMA YAS Bandung ...78 4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ...80
4.3. Pengujian Hipotesis Penelitian ...115
4.3.1. Uji Asumsi Klasik ...115
4.3.2. Regresi Linier Berganda ...120
4.3.3. Uji Hipotesis ...121
4.3.3.1. Uji F ...121
4.3.3.2. Uji t ...123
4.4. Pembahasan Hasil Penelitian ...126
4.4.1. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi ...126
4.4.2. Pengaruh Partisipasi Siswa Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi ...127
4.4.3. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran dan Partisipasi Siswa Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi ...128
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan ...129
5.2. Saran ...131 DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat penting dalam meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Melalui pendidikan diharapkan siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap yang sangat diperlukan. Untuk memecahkan persoalan yang dihadapi. Pendidikan memiliki peran penting dalam mencerdaskan bangsa. Dalam dunia pemdidikan, hasil belajar merupakan hal yang sangat penting dan menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan pembelajaran. Hasil belajar yang dicapai antara siswa yang satu dengan siswa yang lain memiliki perbedaan maka dari itu, hasil belajar siswa merupakan cerminan kemampuan siswa dalam mempelajari suatu mata pelajaran.
Seperti yang dikemukakan Sudjana (2011 : 22) “hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.” Dengan kata lain hasil belajar merupakan suatu perubahan tingkah
laku sebagai hasil dari proses pembelajaran diri dan pengaruh lingkungan, baik secara kognitif, afektif, maupun psikomotor dalam diri siswa yang diperoleh selama beberapa periode tertentu.
kegiatan belajar perlu memiliki ketekunan belajar, motivasi belajar yang tinggi, disiplin belajar yang baik, dan berpartisipasi dalam pelaksanaan pembelajaran.
Proses belajar mengajar pada dasarnya merupakan suatu bentuk proses komunikasi yang merupakan proses penyampaian pesan dari sumber pesan (guru), kepada seseorang atau sekelompok orang (siswa). Pesan yang ingin disampaikan dalam hal ini adalah materi pelajaran yang diorganisir dan disusun sesuai dengan tujuan tertentu yang ingin dicapai. Pada proses komunikasi, guru yang berfungsi sebagai sumber pesan, siswa sering kali mengalami hambatan dan gangguan. Biasanya disebabkan oleh perhatian siswa yang bercabang, kurangnya perhatian pada materi pelajaran, dan terjadinya verbalisme. Pengalaman menunjukkan sering terjadi penyimpangan sehingga proses tersebut tidak berlangsung secara efektif.
berupa nilai yang dapat diukur atau diperoleh dari hasil ulangan atau tes sumatif. Dari semua itu dapat dilihat sejauh mana perkembangan dari siswa tersebut.
Dalam penelitian ini peneliti mengambil kasus di SMA YAS karena peneliti melihat adanya ketidak seimbangan antara prestasi yang diraih siswa-siswi SMA YAS dalam bidang ekstrakurikuler dengan prestasi dalam bidang intrakurikuler. Sekolah ini lebih sering mendapatkan prestasi dalam bidang ekstrakurikuler di bandingkan dalam bidang intrakurikuler, hal ini dapat dilihat dari rendahnya hasil belajar akuntansi siswa kelas XI program IPS tahun ajaran 2011/2012. Terdapat banyak siswa siswi yang belum memenuhi standar Kriteria Ketentuan Minimum (KKM). Hal ini tentu saja bukan hal yang diharapkan bagi siswa maupun guru.
kenyataannya sebagian besar siswa disekolah ini masih banyak yang nilainya di bawah KKM. Berikut ini dapat dilihat tabel hasil tes formatif dari SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) di Kota Bandung.
Mengingat begitu pentingnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran, tentunya setiap sekolah mengharapkan siswa-siswinya mencapai hasil belajar yang memuaskan dalam setiap mata pelajaran, khususnya mata pelajaran akuntansi. Tetapi dalam kenyataannya pada kasus di SMA YAS (Yayasan Atikan Sunda) Bandung masih banyak siswanya memperoleh nilai akuntansi di bawah Kriteria Ketentuan Minimum (KKM).
Berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan, nilai rata-rata tes formatif semester genap mata pelajaran akuntansi siswa kelas XI IPS 1, XI IPS 2 dan XI IPS 3 di SMA YAS (Yayasan Atikan Sunda) Bandung yang menjadi responden, dinyatakan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 1.1
Nilai Rata-Rata Ulangan Mata Pelajaran Akuntansi
Kelas XI IPS SMA YAS (Yayasan Atikan Sunda) Bandung Tahun Pelajaran 2011/2012
Sumber: guru mata pelajaran akuntansi (sudah diolah)
bahwa hasil belajar yang diraih kurang optimal, karena masih berada jauh dari standar KKM. Dari 36 siswa kelas XI IPS 1 yang memiliki ketuntasan di atas KKM hanya terdapat 1 orang yang memenuhi standar KKM atau sebesar 2,78%, pada kelas XI IPS 2 dari jumlah siswa 39 hanya terdapat 1 siswa yang memenuhi standar KKM atau hanya sebesar 2,56% yang memenuhi standar KKM, sedangkan pada kelas XI IPS 3 dengan jumlah murid 38 siswa, hanya 10 siswa yang memenuhi standar KKM atau hanya sebesar 26,32% siswa sudah memenuhi standar KKM.
Dari fenomena di atas terlihat adanya masalah serius mengenai hasil belajar akuntansi siswa di sekolah ini, yang apabila dibiarkan akan berakibat buruk bagi siswa serta reputasi sekolah itu sendiri. Mengingat mata pelajaran akuntansi merupakan salah satu mata pelajaran penting di jurusan IPS dan merupakan salah satu mata pelajaran yang masuk dalam Ujian Nasional (UN) maka harus dilakukan perubahan dalam proses pembelajaran akuntansi demi mencapai hasil belajar yang baik. Tetapi apabila masalah ini dibiarkan, siswa siswi di sekolah ini akan mendapat kesulitan yang sangat berarti pada saat menghadapi Ujian Nasional (UN), tentunya pihak sekolah juga akan merasa malu apabila banyak siswa-siswinya yang gagal dalam menghadapi Ujian Nasional, tentu saja akan berdampak buruk bagi reputasi sekolah ini dikalangan masyarakat.
dilihat dari rendahnya prestasi yang didapat dari segi akademis berbanding tingginya prestasi yang diraih di luar bidang akademis seperti contohnya, sekolah ini sering mendapat juara pada perlombaan pergelaran seni tingkat provinsi maupun nasional, sekolah ini juga mendapat juara paskibra dalam kejuaraan tingkat provinsi.
Akan tetapi tidak dapat dipungkiri, hasil akademis merupakan hal yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Tetapi pada kenyataan dalam sekolah ini, prestasi dalam bidang ektrakulikuler berbanding terbalik dengan prestasi dalam bidang akademis. Hal ini merupakan tantangan bagi pihak sekolah dan juga peneliti untuk mengetahui faktor apa yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa siswi disekolah ini. Menurut teori tiga komponen proses belajar mengajar dapat digambarkan sebagai berikut sesuai yang diungkapkan Nasution (Djamarah 2011 : 176)
Sumber: Djamarah, 2011:176
Dari skema di atas dapat dilihat ada banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa di sekolah, faktor-faktor tersebut digolongkan menjadi dua jenis, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam individu yang sedang belajar, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu. Faktor eksternal terdiri atas dua macam, yaitu faktor lingkungan yang terdiri dari lingkungan alami dan lingkungan sosial budaya, dan faktor instrumental yang terdiri dari kurikulum, program sarana prasarana, media pembelajaran dan guru. Aspek yang termasuk dalam faktor internal antara lain ada dua aspek yaitu aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah) dan aspek psikologis (yang bersifat rohaniah). Aspek fisiologis meliputi keadaan umum jasmani dan kondisi panca indra, sedangkan aspek psikologis meliputi intelegensi, sikap, partisipasi, minat, bakat, dan motivasi.
Tabel 1.2
Gambaran Hasil Wawancara Pra Penelitian Terhadap Hasil Belajar Terhadap Hasil Belajar Kelas XI SMA YAS (Yayasan Atikan Sunda)
Bandung
Tahun Ajaran 2011-2012
Instrumental input Banyaknya Dalam persen
a. Guru 5 orang 16,67 %
b. Metode Mengajar 5 orang 16,67 %
c. Media Pembelajaran 18 orang 60%
d. Sarana dan Prasarana Balajar
2 orang 6,66%
Jumlah 30 orang 100 %
Sumber:SMA YAS (Yayasan Atikan Sunda) Bandung (Data Diolah)
Dari data di atas diperoleh hasil bahwa sebanyak 60% siswa berpendapat bahwa penggunaan media dalam pembelajaran akuntansi merupakan faktor yang penting peranannya dalam proses pembelajaran, sebesar 16,67% menyatakan sikap guru dalam pembelajaran merupakan faktor penting pada proses pembelajaran, 16,67% siswa juga berpendapat metode mengajar guru juga merupakan faktor penting dalam proses pembelajaran akuntansi serta sisanya 6,66% siswa menyatakan sarana dan prasarana belajar merupakan faktor penting dalam proses pembelajaran. Dari hasil penelitian di atas, sebagian besar siswa mengatakan media pembelajaran merupakan faktor penting dalam proses pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran merupakan salah satu faktor terpenting dalam pembelajaran, oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti penggunaan media dalam proses pembelajaran.
verbal. Oleh karena itu dalam pembelajaran akuntansi penggunaan media harus mampu mengemas materi akuntansi agar menarik, mudah dipahami dan dapat diaplikasikan. Adapun contohnya penggunaan media dalam pembelajaran akuntansi adalah penggunaan karton pada materi jurnal, penggunaan modul/LKS untuk mengerjakan tugas, menggunakan contoh bukti transaksi seperti cek, faktur dan lain-lain.
Selain media pembelajaran peneliti menilai tingkat partisipasi siswa sebagai salah satu faktor yang membuat kegiatan belajar tersebut sukses, efektif dan efisien. Siswa dituntut untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran karena siswalah yang akan menentukan suatu pembelajaran dikatakan sukses. Siswa yang aktif dalam kegiatan pembelajaran dapat dilihat dari baik buruknya hasil belajar siswa.
Sudjana (dalam Mulyasa, 2004:156) mengatakan “syarat kelas yang efektif adalah adanya keterlibatan, tanggung jawab, dan umpan balik dari siswa”. Keterlibatan siswa merupakan syarat utama dalam kegiatan belajar dikelas. Untuk terjadinya keterlibatan tersebut harus memiliki arti penting sebagai bagian dari dirinya dan perlu diarahkan secara baik oleh sumber belajar.
kesesuaian materi dengan daya fikir, serta disiplin belajar. Dari delapan faktor
raw input tersebut siswa memilih faktor manakah yang penting peranannya dalam
proses pembelajaran. Hasil pra penelitian tersebut, dijabarkan dalam tabel 1.3: Tabel 1.3
Gambaran Hasil Wawancara Pra Penelitian Terhadap Hasil Belajar Kelas XI SMA YAS (Yayasan Atikan Sunda) Bandung Tahun Ajaran
2011-2012
Raw Input Banyaknya Dalam Persen
a. Kecerdasan 4 13,33%
b. Perhatian 1 3,33%
c. Ketertarikan Belajar 4 13,33%
d. Bakat 3 10%
e. Dorongan untuk belajar 5 16,67%
f. Partisipasi siswa dalam bentuk sikap dan prilaku dalam belajar
6 20%
faktor penting dalam proses pembelajaran, serta 3,3% siswa berpendapat bahwa perhatian siswa pada pembelajaran merupakan faktor penting dalam proses belajar. Dari hasil tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa siswa siswi SMA YAS (Yayasan Atikan Sunda) Bandung sebenarnya menyadari pentingnya partisipasinya dalam pembelajaran sangat diperlukan dalam proses pembelajaran serta pada hasil belajar.
Dalam proses pembelajaran akuntansi partisipasi siswa diperlukan, karena dengan adanya partisipasi, siswa dituntut untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran akuntansi. Hal ini dapat dilihat dari keterlibatan siswa dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru, seperti mengerjakan LKS maupun, mengerjakan soal didepan kelas, siswa berani mengemukakan pendapat tentang materi ajar mengenai definisi akuntansi, definisi jurnal, konsep persamaan akuntansi dan lain-lain, siswa mampu menarik kesimpulan dari apa yang telah dipelajarinya. Dengan demikian siswa diharapkan mampu mengikuti pelajaran dengan baik serta dapat memperoleh hasil belajar yang baik pula.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran dan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Di SMA YAS (Yayasan Atikan Sunda) Bandung. 1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan masalahnya adalah:
1. Bagaimana gambaran penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran mata pelajaran akuntansi
2. Bagaimana gambaran partisipasi siswa dalam pembelajaran mata pelajaran akuntansi
3. Bagaimana gambaran hasil belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi 4. Bagaimana pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap hasil
belajar pada mata pelajaran akuntansi
5. Bagaimana pengaruh partisipasi siswa dalam pembelajaran terhadap hasil belajar pada mata pelajaran akuntansi
6. Bagaimana pengaruh partisipasi siswa dalam pembelajaran terhadap hasil belajar pada mata pelajaran akuntansi
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana gambaran penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran pada mata pelajaran akuntansi 2. Untuk mengetahui bagaimana gambaran partisipasi siswa dalam
pembelajaran pada mata pelajaran akuntansi.
3. Untuk mengetahui bagaimana gambaran hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi.
4. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap hasil belajar pada mata pelajaran akuntansi. 5. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh partisipasi siswa dalam
pembelajaran terhadap hasil belajar pada mata pelajaran akuntansi. 6. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan media
pembelajaran dan partisipasi siswa dalam pembelajaran berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontrubusi positif bagi pengembangan ilmu pendidikan dalam rangka meningkatkan hasil belajar dalam mata pelajaran akuntansi.
2. Praktis
BAB III
METODE PENELITIAN
1.1 Desain Penelitian
Metode penelitian dapat diartikan sebagai rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosif dan ideologi pertanyaan isu yang dihadapi. Menurut Sugiyono (2010:3) metode penelitian adalah “cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu”. Metode penelitian berkaitan dengan prosedur dan
teknik yang harus dilakukan dalam suatu penelitian, dimana metode penelitian memberikan pedoman mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitian untuk memecahkan masalah yang diteliti.
antara fenomena yang diselidiki, yaitu mengenai penggunaan media dan partisipasi siswa terhadap hasil belajar siswa
1.2 Operasionalisasi Variabel
Dalam penelitian ini, variabel diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian. Suharsimi Arikunto (2006:96), menyatakan bahwa “variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.” Sedangkan operasionalisasi variabel merupakan penjelasan dari
dimensi-dimensi dan indikator dari setiap variabel. Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas (variabel X) dan variabel terikat (variabel Y). Penjelasan dari variabel tersebut yaitu :
1. Variabel Bebas : Penggunaan media pembelajaram
Penggunaan media pembelajaran adalah penggunaan alat bantu atau alat komunikasi belajar yang mempengaruhi efektifitas program pembelajaran (Basyirudin dan Asnaawir, 2002:12)
Skala pengukuran untuk penggunaan media pembelajaran adalah skala interval, semakin besar angka yang didapat menunjukkan bahwa guru selalu menggunakan media pembelajaran dan sebaliknya semakin kecil angka yang didapat menunjukkan guru tidak pernah menggunakan media pembelajaran. 2. Variabel Bebas : Partisipasi siswa dalam pembelajaran
Skala pengukuran untuk partisipasi siswa adalah skala interval. Semakin besar angka yang didapat maka dapat dikatakan siswa selalu berpartisipasi dalam pembelajaran dan sebaliknya semakin kecil angka yang didapat menunjukkan siswa tidak pernah berpartisipasi dalam pembelajaran akuntansi.
3. Variabel Terikat : Hasil belajar siswa
Hasil belajar merupakan perubahan yang diperoleh oleh siswa setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar (Sudjana, 2011:22).
Skala pengukuran yang digunakan untuk prestasi belajar adalah skala interval. Semakin besar angka yang didapat maka prestasi belajar siswa tergolong baik dan sebaliknya semakin kecil angka yang didapat maka prestasi belajar siswa tergolong rendah.
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Dimensi Indikator Skala
Penggunaan
Tingkat kesesuaian jenis media pembelajaran
dengan tujuan
pembelajaran dan suasana belajar.
media pembelajaran dapat memudahkan siswa dalam belajar mandiri.
Tingkat efektivitas biaya suatu media pembelajaran
Nilai formatif Rata-rata nilai ulangan harian semester genap dalam mata pelajaran akuntansi.
1.3Populasi dan Sampel a. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus.
Sesuai dengan permasalahan yang diteliti dalam penentuan populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung, sebanyak 3 kelas yang terdiri dari 113 orang siswa, yaitu :
Tabel 3.2 Jumlah Populasi
Sumber: data diolah
b. Sampel
Sampel adalah wakil populasi yang diteliti yang merupakan bagian dari jumlah dan karakteristrik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan menurut Riduwan (2009:239) “sampel penelitian adalah bagian
Sub populasi Jumlah
KELAS XI IPS 1 36
KELAS XI IPS 2 39
KELAS XI IPS 3 38
dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi”.
Dari pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti, karena tidak semua data dan informasi akan diproses dan tidak semua orang atau benda akan diteliti melainkan cukup dengan menggunakan sampel yang mewakilinya.
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
n =
(Riduwan, 2007 : 65)
Keterangan :
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
d² = presisi (ditetapkan 5%)
Berdasarkan rumus tersebut maka jumlah sampel yang digunakan adalah sebagai berikut :
Berdasarkan dengan jumlah populasi yaitu sebanyak 113 orang siswa, maka di ambil sampel sebanyak 88 orang, maka untuk sampel tiap kelas adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3 Jumlah Sampel
Kelas Banyaknya
Siswa Sampel
XI IPS 1 36
XI IPS 2 39
XI IPS 3 38
Jumlah 113 88
Sumber: data diolah
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Probability
sampling, dengan pengambilan sample secara acak / random sample.
1.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah : a. Angket atau Kuesioner
Menurut Suharsimi Arikunto (2010 : 194) “kuesioner adalah sejunlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.”
Kuesioner memiliki beberapa keuntungan, yaitu tidak memerlukan hadirnya peneliti, dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden, dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama (Arikunto, 2010 : 195)
Kuesioner yang digunakan untuk meneliti penggunaan media pembelajaran dan partisipasi siswa dalam pembelajaran adalah kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup ini disusun dengan menggunakan skala numerik (numerical scale). Menurut Uma Sekaran (2006 : 33) “Skala numerik mirip dengan skala differensial semantic, dengan
Tabel 3.4
Penilaian Skala Numerik
No Item Skor
5 4 3 2 1
Sumber: Uma Sekaran (2006 : 33)
Keterangan skor yang ada dalam angket tersebut adalah sebagai berikut:
1) Angka 5 menunjukkan pernyataan dalam angket “selalu” dilakukan oleh siswa terhadap variabel yang diteliti.
2) Angka 4 menunjukkan pernyataan dalam angket “sering” dilakukan oleh siswa terhadap variabel yang diteliti.
3) Angka 3 menunjukkan pernyataan dalam angket “kadang-kadang” dilakukan oleh siswa terhadap variabel yang diteliti.
4) Angka 2 menunjukkan pernyataan dalam angket “pernah” dilakukan oleh siswa terhadap variabel yang diteliti.
5) Angka 1 menunjukkan pernyataan “dalam angket “tidak pernah” dilakukan oleh siswa terhadap variabel yang diteliti.
Tidak Kurang Cukup Baik Sangat Baik Baik Baik Baik
0,5 1 2 3 4 5 (Sugiyono, 2010:135) Keterangan :
Nilai Maksimum : Skor Tertinggi x Jumlah Butir Soal x Jumlah
responden
Nilai Minimum : Skor Terendah x Jumlah Butir Soal x Jumlah
responden
Jarak Interval : [Nilai Maksimum – Nilai Minimum] : 5
Y : Total skor yang diperoleh
Setelah itu, untuk menilai hasil tanggapan responden yang diinterpretasikan dengan kriteria pengklasifikasian variabel x dan y yang mengacu pada ketentuan yang dikemukakan (Husein Umar, 2003:201) dengan rumus sebagai berikut :
(Husein Umar, 2003:201)
Keterangan :
m = Skor tertinggi item
n = Skor terendah item
b = Jumlah kelas
Dengan skor tertinggi 440 yang diperoleh dari {88 (jumlah responden) x 5 (skor tertinggi)}, dan skor terendah 88 yang diperoleh dari {88 (jumlah responden) x 1 (skor terendah)}
b. Dokumentasi
Dokumentasi dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, dan sebagainya.
1.5Teknik Pengolahan Data 1.5.1 Uji Instrumen Penelitian
a. Uji Validitas
Suatu instrumen dapat dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Uji validitas item dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi Product Moment dari Pearson sebagai berikut:
Arikunto (2009:72)
Keterangan : = koefisien korelasi
N = jumlah responden uji coba X = skor tiap item
Y = skor seluruh item responden uji coba Setelah menghitung r hitungnya, hal yang harus dilakukan adalah melihat r tabel, dengan berkonsultasi ke tabel harga kritik r product
moment sehingga dapat diketahui signifikan atau tidaknya korelasi
tersebut. Untuk mengetahui kevaliditasan suatu instrument, dapat dilihat jika:
1. > maka data tersebut valid
1. Uji Validitas Variabel Penggunaan Media Pembelajaran
Uji validitas dilakukan untuk mengukur pernyataan yang ada dalam angket, yakni untuk mengetahui valid atau tidaknya butir-butir soal dalam angket. Uji validitas yang dilakukan oleh penulis adalah dengan melakukan uji coba angket penelitian kepada 25 siswa SMA YAS (Yayasan Atikan Sunda) Bandung dengan jumlah item pertanyaan 14 item. 25 siswa tersebut diambil dari 3 kelas secara acak. Langkah pengujian validitas tersebut harus dibandingkan dengan , dapat diketahui bahwa
untuk 25 responden dengan taraf signifikansi 0,05 adalah 0,396.
Hasil uji validitas variabel penggunaan media pembelajaran dari tiap item yang menggunakan rumus product moment dengan penggunaan software
IBM SPSS V 20 for windows dapat dilihat pada tabel 3.5 sebagai berikut:
Tabel 3.5
Berdasarkan perhitungan validitas di atas, dapat terlihat bahwa dari 14 pernyataan mengenai penggunaan media pembelajaran yang disebarkan kepada responden dinyatakan terdapat sebanyak 4 item tidak valid, yaitu no 6, 7, 10, dan 11. Pernyataan yang tidak valid tersebut kemudian digugurkan dan tidak digunakan. Setelah kemudian 4 pernyataan digugurkan, 10 pernyataan mengenai penggunaan media kemudian digunakan dan akan diujikan kembali kepada responden.
2. Uji Validitas Variabel partisipasi siswa
Uji validitas yang dilakukan untuk variabel partisipasi siswa menggunakan pengujian yang sama dengan uji validitas pada variabel penggunaan media pembelajaran sebelumnya yakni dengan malakukan uji coba angket penelitian kepada 25 siswa SMA YAS (Yayasan Atikan Sunda) Bandung dengan jumlah 11 item pertanyaan. 25 siswa tersebut diambil dari 3 kelas secara acak. Langkah pengujian validitas tersebut harus dibandingkan dengan , dapat diketahui bahwa untuk 25
responden dengan taraf signifikansi 0,05 adalah 0,396. Berikut ini ditampilkan hasil uji validitas variabel kompetensi profesional guru dari tiap item yang menggunakan rumus product moment dengan penggunaan
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Partisipasi Siswa No
Berdasarkan perhitungan validitas di atas, dapat terlihat bahwa 11 pernyataan mengenai partisipasi siswa terdapat 2 item soal yang tidak valid, yaitu no 21 dan 23. Pernyataan yang tidak valid tersebut kemudian digugurkan dan tidak digunakan. Setelah kemudian 2 pernyataan digugurkan, 9 pernyataan mengenai partisipasi siswa kemudian digunakan dan akan diujikan kembali kepada responden.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menurut Arikunto (2009 : 86) adalah “suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.” Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat
Arikunto (2009 : 109) Keterangan : = Realibilitas yang dicari
n = Jumlah item
= Jumlah varians skor tiap item
= Varians total
Cara pengambilan keputusannya adalah membandingkan
dengan rtabel, berdasarkan ketentuan: 1. > r tabel berarti reliabel
2. . ≤ r tabel berarti tidak reliabel.
1. Uji Reliabilitas Penggunaan Media Pembelajaran
Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat ketetapan dari instrumen dalam mengungkapkan fenomena dari responden meskipun dilakukan dalam waktu yang berbeda. Pengujian reliabilitas ini harus membandingkan antara dengan rtabel. Untuk variabel penggunaan
Tabel 3.7
Hasil Uji Reliabilitas Penggunaan Media Pembelajaran
r tabel Keterangan
0,846 0,396 Reliabel
Sumber : Data dioalah
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa instrumen untuk variabel penggunaan media pembelajaran dalam penelitian ini reliabel, karena > rtabel .
2. Uji Reliabilitas Partisipasi Siswa
Uji reliabilitas untuk variabel partisipasi siswa diperoleh dari
responden yang berjumlah 25 siswa dengan taraf signifikansi 0,05 sebesar 0,396. Berikut adalah hasil uji reliabilitas untuk variable partisipasi siswa menggunakan rumus alpha dengan penggunaan software IBM SPSS V 20
for windows yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.8
Hasil Uji Reliabilitas Partisipasi Siswa
r tabel Keterangan
0,859 0,396 Reliabel
Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa instrumen untuk variabel partisipasi siswa dalam penelitian ini reliabel, karena >
1.5.2 Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan analisis data dengan menggunakan model regresi linier berganda, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik. Pengujian asumsi klasik bertujuan untuk memastikan bahwa hasil penelitian adalah valid dengan data yang digunakan secara teori adalah tidak bias, konsisten, dan penaksiran koefisien regresinya efisien. Di samping itu suatu model dikatakan cukup baik dan dapat dipakai untuk memprediksi apabila sudah lolos dari serangkaian uji asumsi ekonometrika yang melandasinya (Gujarati, 2007: 97).
Menurut Firdaus (2004: 96), untuk menggunakan model regresi perlu dipenuhi beberapa asumsi, yaitu:
a. Datanya berdistribusi normal b. Tidak ada autokorelasi
c. Tidak terjadi heteroskedastisitas d. Tidak ada multikolinearitas
Persamaan regresi linier berganda harus memenuhi persyaratan BLUE (Best, Linear, Unbiased, Estimator), yaitu pangambilan keputusan melalui uji F dan uji t tidak boleh bias. Untuk mendapatkan hasil yang BLUE, maka harus dilakukan pengujian asumsi klasik di bawah ini:
a. Uji Normalitas
ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah model regresi yang berdistribusi normal (Wijaya, 2009: 126). Dasar pengambilan keputusan dapat dilakukan berdasarkan probabilitas (Asymtotic Significance), yaitu:
a) Jika probabilitas > 0,05 maka populasi berdistribusi normal
b)Jika probabilitas < 0,05 maka populasi tidak berdistribusi secara normal
Pengujian secara visual dapat dilakukan dengan metode gambar normal Probability Plots dalam program SPSS. Dasar pengambilan keputusan:
Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah
garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. (Santoso, 2002: 322).
b.Uji Linieritas
Uji linieritas digunakan untuk menguji linear tidaknya suatu data yang dianalisis yaitu variabel independen. Menurut Dermawan Wibisono (2008: 1666) menyatakan bahwa “dengan menggunakan diagram pencar (scatter
diagram) maka dapat diketahui hubungan apa yang terjadi diantara kedua
variabel tersebut”. Jika terdapat gejala bahwa letak titik-titik (data) itu ada
variabel-variabel tersebut ada hubungan linear, sedangkan jika datanya menyebar tidak membentuk garis lurus maka termasuk non-linear.
c.Multikolinieritas
Multikolinieritas adalah keadaan dimana pada model regresi tidak ditemukan adanya korelasi yang sempurna atau mendekati sempurna antar variabe independen. Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang sempurna atau mendekati sempurna diantara varibel bebas (koreasinya 1 atau mendekati 1). Beberpa nilai Tolarance dan Inflation
Factor (VIF) pada model regresi atau dengan membandingkan nilai
koefesien determinasi individual ( ) dengan nilai determinasi serentak
( ).
Berikut uji multikolenieritas yang dilakukan :
1) Dengan melihat nilai tolerance dan inflation factor (VIF) pada model regresi
Untuk mengetahui suatu mode regresi bebas dari multikolinearitas, yaitu mempunyai nilai VIF < 10 dan mempunyai angka tolarence > 10.
2) Dengan membandingkan nilai koefesien determinasi individual )
dengan determinasi secara serentak )
Dalam metode ini cara yang ditempuh adalah dengan meregresikan setiap variabel indepnden dengan variabel independen lainnya, dengan tujuan mengetahui nilai koefesien untuk setiap varibel
dengan nilai koefesien determinasi . Kriteria pengujiannya yaitu
maka terjadi multikolinieritas dan jika maka tidak
terjadi multikolenieritas. Priyatno (2012:151-154) d.Heteroskedastisitas
Heteroskesdetisitas adalah keadaan dimana dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji Heteroskedastisitas yang digunakan adalah dengan cara Melihat pola titik-titik pada scatterplots regresi.
Metode ini dilakukan dengan melihat grafik scatterplot antara
standardized predicted value (ZPRED) dengan studentized residual
(SRESID), ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah yang telah diprediksi dan sum X adalah residual (Y prediksi - Y sesungguhnya).
Dasar pengambilan keputusan yaitu :
Jika ada pola-pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk
suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang kemudian menyempit), maka terjadi heteroskedastisitas
Jika ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di
1.6Teknik Analisis Data
1. Regresi Linier Berganda
Uji regresi linier berganda adalah alat analisis nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel terikat atau dengan kata lain untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel bebas atau lebih dengan satu variabel terikat.
Persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Riduwan (2011 : 253) Keterangan :
= Variabel Y (hasil belajar)
α = Konstanta yang merupakan nilai variabel Y pada saat nilai variabel dan 0 (nol)
= Koefesien Regresi
= Variabel Penggunaan Media
= Variabel Partisipasi Siswa dalam Pembelajaran
Langkah-langkah uji regresi linier berganda adalah :
1)Mengadakan estimasi (penaksiran) terhadap parameter berdasarkan data empiris.
2)Menguji berapa besar variasi variabel terikat (dependen) dapat diterangkan oleh variasi variabel bebas (independen).
3)Menguji apakah penafsiran atau estimasi parameter tersebut signifikan atau tidak.
4)Menguji apakah tanda atau magnitude dari estimasi sesuai dengan teori atau tidak.
1.7 Pengujian Hipotesis 1.7.1 Uji F
Menurut Sudjana (2002 : 91), uji F ini dilakukan untuk menguji keberartian model regresi dengan menggunakan taraf keberartian 5% dimana dalam hal ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel penggunaan media dan partisipasi siswa berpengaruh terhadap hasil belajar. Rumus yang digunakan untuk uji F ini adalah sebagai berikut :
(Sudjana, 2003 : 91)
Keterangan :
Freg = F hitung
JK (Reg) = Jumlah Kuadrat Regresi
JK (Res) = Jumlah Kuadrat Residual
n = Jumlah sampel
Setelah menghitung F, selanjutnya bandingkan dengan Ftabel. Jika Fhitung lebih besar dari Ftabel dengan taraf nyata 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa regresi tersebut berarti, begitupun sebaliknya jika Fhitung lebih kecil dari Ftabel dengan taraf nyata 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa regresi tersebut tidak berarti.
Hipotesis:
Ho : b1 b2 = 0 : Penggunaan media pembelajaran dan partisipasi
siswa tidak berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Ha : b1 b2 ≠ 0 : Penggunaan media pembelajaran dan partisipasi
siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
Kriteria keputusannya adalah sebagai berikut :
Jika Fhitung > Ftabel , maka diterima dan ditolak, artinya
penggunaan media pembelajaran dan partisipasi siswa berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa.
Jika Fhitung ≤ Ftabel , maka ditolak dan diterima, artinya
penggunaan media pembelajaran dan partisipasi siswa tidak berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa.
3.7.2 Uji t
individual dan mengaanggap variabel lain konstan (M. Nazir, 2003 : 63) Rumus yang digunakan untuk uji t ini adalah sebagai berikut :
(Sudjana, 2003 : 31)
Keterangan:
b = koefisien regresi
Sb = standard error dari variabel independen Hipotesis:
a) Ho : b1 = 0 : Penggunaan media pembeajaran tidak berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
b) Ha : b1≠ 0 : Penggunaan media pembeajaran berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
c) Ho : b2 = 0 : Partisipasi siswa tidak berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
d) Ha : b2 ≠ 0 : Partisipasi siswa berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Dalam pengujian hipotesis melalui uji t ini, tingkat kesalahan yang digunakan adalah 5%. Kriteria Uji :
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Gambaran hasil penelitian mengenai penggunaan media pembelajaran di SMA Yayasan Aikan Sunda (YAS) Bandung berada dalam kategori kurang efektif.
2. Gambaran hasil penelitian mengenai partisipasi siswa di SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung berada dalam kategori rendah.
3. Gambaran hasil hasil belajar di SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung berada dalam kategori rendah.
4. Penggunaan media pembelajaran berpengaruh positif terhadap hasil belajar pada mata pelajaran akuntansi di SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung
5. Partisipasi siswa berpengaruh positif terhadap hasil belajar pada mata pelajaran akuntansi di SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung 6. Penggunaan media pembelajaran dan partisipasi siswa berpengaruh
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Hasil data yang diperoleh menunjukan bahwa hasil belajar siswa kelas XI IPS dalam mata pelajaran akuntansi di SMA YAS (Yayasan Atikan Sunda) Bandung tahun ajaran 2011/2012 berada pada kategori rendah. Untuk memperoleh hasil belajar yang optimal haruslah dilakukan secara sadar serta terorganisir dengan baik dan didukung dengan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa dalam hal penggunaan media pembelajaran dan partisipasi siswa.
2. Hasil penelitian terhadap variabel penggunaan media pembelajaran dalam mata pelajaran akuntansi di SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung termasuk kategori kurang efektif terutama pada indikator jenis media pembelajaran dan kemampuan guru terhadap media pembelajaran. Untuk itu peneliti menyarankan agar ketersediaan media pembelajaran lebih dilengkapi sesuai dengan materi pembelajaran akuntansi dan kemampuan guru terhadap penggunaan media khususnya media elektronik lebih ditingkatkan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa karena penggunaan media merupakan alat atau sarana yang dapat memudahkan siswa dalam belajar secara aktif dan mandiri.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku:
Abin Syamsuddin Makmun. (2005). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya
A.M Sardiman. (2012). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta
Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
Arsyad, A. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persda Basyarudin Usman, M dan Asnawir. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta:
Ciputat Pers
Davis, K Dkk. (1996). Perilaku Dalam Organisasi. Jakarta: Erlangga Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT.
Rineka Cipta
Djamrah, S B. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Firdaus, M. (2004). Ekonometrika Suatu Pendekatan Aplikatif. Jakarta: Bumi Aksara
Gurjati, D. (2007). Dasar-dasar Ekonometrika. Jakarta: Erlangga
Ghozali, I. (2007). Aplikasi Analisis Multivariant dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponogoro
Hamalik, O. (2009). Psikologi Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algesindo
Kurjono. (2010). Proses Belajar Mengajar Dengan Aspek-Aspeknya Panduan Bagi Para Pendidik, Mahasiswa Dan Para Praktisi Pendidikan. Bandung: Program Studi Pendidikan Akuntansi: Tidak Diterbitkan
Kustandi dan Sutjipto. (2011). Media Pembelajaran Manual dan Digital. Bogor: Ghalia Indonesia
Mulyasa, E. (2004). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya
Mulyasa, E. (2009). Kurikulum yang Disempurnakan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Moeslihat, R. (2005). Akuntansi untuk SMA Kelas XI. Bandung: CV.Regina
Nazir, M. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Priyanto, D. (2012). Cara Kilat Belajar Analisis Data Dengan SPSS 20. Jakarta: Andi Publisher
Riduwan. (2009). Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta
Riduwan. (2011). Cara Menggunakan dan Memakai Path Analysis (Analisis Jalur). Bandung: Alfabeta
Said. (2006). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV. Alfabeta Santoso. (2002). SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo
Sastroputro, S. (1995). Partisipasi, Komunikasi, Persuasi Dan Disiplin Dalam Pembangunan Nasional. Bandung: Penerbit Alumni Sanaky, H. (2011). Media Pembelajara Buku Pegangan Wajib Guru Dan
Dosen. Yogyakarta: Kaukaba Dipantara
Sekaran, Uma . (2006). Research Method for Business, Metode Penelitian
Bisnis: Jakarta: Salemba Empat
Sudjana. (2003). Teknik Analisis Regresi dan Korelasi Bagi Para Peneliti. Bandung: Tarsito
Sudjana. (2004). Statistika II Untuk Ekonomi dan Niaga. Bandung: Tarsito Sudjana, N. (2004). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algesindo
Sudjana, N. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Suprijono, A. (2010). Cooperative Learning Dan Aplikasi PAKEM.
Yogyakarta: Pustaka Belajar
Suryosubroto. (2002). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT Rieneka Cipta
Susilana, Rudi dkk. (2006). Kurikulum Pembelajaran. Bandung: Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran
Umar, Husein. (2003). Metode Riset Bisnis. Jakarta: PT Gamedia Pustaka Utama
Weygand. Jerry J. et. Al. (2007). Accounting Principles. USA: John Wiley & Jons Inc.
Wibisono, D. (2008). Riset Bisnis, Panduan Bagi Praktisi Dan Akademisi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Wijaya, T. (2009). Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS. Yogyakarta: Universitas Atmajaya
Winardi, J. (2002). Motivasi Dab Pemotivasian Dalam Manajemen. Jakarta: Rajawali Pkss
Sumber Karya Ilmiah:
Dian Manriantini. (2012). Pengaruh Motivasi Belajar dan Partisipasi Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di SMA PGRI 1 Bandung. Skripsi. Bnadung. Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia Diphda Indra Satrya. (2011). Pengaruh Motivasi Belajar dan Penggunaan
Media Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Akuntansi. Skripsi. Bandung. Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia
Junaidi H Matsum. (2001). Interaksi Sosial dan Hasil belajar siswa di Sekolah. Disertasi. Bandung: Program Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.
Mia Muniyawati. (2011). Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas XII IPS Pada Mata Pelajaran Akuntansi di SMA Negeri 3 Tasikmalaya Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi. Bandung. Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia
Nor Hayati. (2001). Analisis Faktor-faktor yang menyebabkan Kurangnya Partisipasi Mahasiswa Geografi dalam Kegiatan Berorganisasi. Skripsi. Bandung: Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.
Susi Dewi Aisah. 2010. Pengaruh Motivasi Belajar dan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi di SMA Angkasa Bandung Kelas XI IPS Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi. Bandung. Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia
Sumber internet :
TN (2012). Pengertian Hasil Belajar.[Online]. Tersedia :
http:// hasil-belajar-pengertian-dan-definisi.html
(2 April 2012)
Satriyo Eko Laksono, Pengaruh Motivasi dan Partisipasi Siswa dalam pembelajaran terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Pada Siswa Kelas XII IPS SMA Negeri 1 Sulang Rembang. [Online]. Tersedia
http://lib.unnes.ac.id/212/ [ 7 Juli 2012]
Ketut Sudarma, Eva M Sakdiyah, Pengaruh Motivasi Disiplin Dan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar
Akuntansi. [Online]. Tersedia