• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN STRATEGI REACTDALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERKALIAN BILANGAN CACAH : Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas II SDN Cibeunying Kec. Cibodas Lembang Tahun Ajaran 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN STRATEGI REACTDALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERKALIAN BILANGAN CACAH : Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas II SDN Cibeunying Kec. Cibodas Lembang Tahun Ajaran 2013/2014."

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN STRATEGI REACTDALAM PEMBELAJARAN

MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN

BERHITUNG PERKALIAN BILANGAN CACAH

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas II SDN Cibeunying Kec. Cibodas Lembang Tahun Ajaran 2013/2014)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh Nurul Setiowati

1003517

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas II SDN Cibeunying Kec.Cibodas Lembang

Tahun Ajaran 2013/2014)

Oleh

Nurul Setiowati

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Nurul Setiowati 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi Undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)
(4)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Hasil Penelitian ... 6

E. Hipotesis Tindakan ... 7

F. Definisi Operasional ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Berhitung ... 10

1. Berhitung ... 10

2. Kemampuan Berhitung ... 11

B. Hakikat Belajar Matematika ... 13

1. Definisi Matematika ...13

2. Definisi Matematika Menurut Ahli ...14

C. Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar ... 15

1. Tujuan Pembelajaran Matematika SD ...15

2. Ruang Lingkup Matematika ...16

D. Hakikat Strategi REACT ...16

1. Pengertian Strategi Pembelajaran ...16

(5)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Konsep atau Cara Strategi REACT dalam Pembelajaran ...23

4. Kelebihan dan Kekurangan Strategi REACT ...24

E. Teori Belajar Matematika yang Relevan ...26

1. Teori Psikologi Kognitif dan Konstruktivisme dari Piaget ...27

2. Belajar Bermakna Menurut Skemp ...28

3. Teori Bruner ...29

4. Teori Belajar Dienes ...29

F. Perkalian Bilangan Cacah...31

1. Konsep Bilangan Cacah ...31

2. Perkalian ...31

G. Kerangka Berpikir ...35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 36

B. Desain Penelitian ... 38

C. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian ... 40

D. Prosedur Penelitian ... 40

E. Instrumen Penelitian ... 45

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 54

1. Setting Penelitian ... 54

2. Deskripsi Hasil Penelitian ... 55

a. Gambaran Tindakan Siklus I ...55

b. Gambaran Tindakan Siklus II ...71

B. Pembahasan ... 85

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 99

B. Saran ... 100

(6)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LAMPIRAN ... 105

(7)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

IMPLEMENTATION OF THE REACT STRATEGY IN MATH LEARNING TO IMPROVE ARITHMETIC ABILITY OF

MULTIPLICATION NATURAL NUMBERS

Nurul Setiowati (1003517)

Classroom Action Research was conducted in a class II SDN Cibeunying with students numbering 21 students consisted of 12 female students and as many as nine boys. The background of this study is the low numeracy skills of students on multiplication natural numbers caused by the teacher's teaching methods and strategies that apply more or conventional lecture method of teaching, the teacher was just having students memorize multiplication without give understanding the basic concept of multiplication, and teachers rarely use the media in the concrete to provide insight to students. The purpose of this study was to determine how the planning and implementation of learning mathematics with REACT strategy, as well as to describe the increase in students' numeracy multiplication after applying REACT strategy in learning mathematics. The method used in this study is the Class Action Research Model Kemmis and Taggart through two cycles. To obtain data to support this research, made learning instruments and data collection instruments. Data were analyzed by means of quantitative and qualitative. The results of this study are math lesson plan on multiplication with REACT strategy has been designed to systematically and according to curriculum set by the government, the implementation of learning was going well and there is an increasing arithmetic multiplication natural numbers significantly during the study. This can be seen in the rat and the average completeness increased student learning. In the first cycle, the average class II SDN Cibeunying of 68.9 and an increase in cycle II to 83.76. While the views of mastery learning in the first cycle is 66.7% increased to 95.2% in the second cycle. In addition, the gain index scores average grade of 0.60 with a moderate interpretation. It is expected that teachers can implement strategies that REACT in mathematics learning numeracy skills of students on multiplication natural numbers can be increased. And teachers also need to increase the professionalism and creativity by providing innovations in learning that can increase the quality of learning.

(8)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

PENERAPAN STRATEGI REACT DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN

BERHITUNG PERKALIAN BILANGAN CACAH

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas II SDN Cibeunying Kec. Cibodas Lembang Tahun Ajaran 2013/2014)

Nurul Setiowati (1003517)

(9)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

profesionalitas dan kreativitas dengan memberikan inovasi dalam pembelajaran sehingga kualitas pembelajaran dapat meningkat.

(10)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan upaya/usaha yang dilakukan untuk memanusiakan

manusia. Maksud memanusiakan manusia adalah berusaha untuk

mengembangkan segala potensi yang dimiliki manusia. Salah satunya melalui

upaya pembelajaran. Dalam pembelajaran, salah satu mata pelajaran yang harus

dikuasai adalah pelajaran matematika. Menurut Fathani (2008, hlm.

24),“Matematika adalah angka-angka dan perhitungan yang merupakan bagian

hidup manusia”. Oleh karena itu, matematika merupakan ilmu pasti yang penting

harus diajarkan dan dikembangkan kepada peserta didik terutama untuk siswa SD.

Pentingnya matematika sesuai dengan Panduan KTSP (BNSP)

Permendiknas No. 22/2006 tentang Standar Isi, Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar (2006, hlm. 147) bahwa:

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.

Berdasarkan penjelasan tersebut dengan pembelajaran matematika,

diharapkan siswa mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Melalui

matematika, akan membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan berpikir

kreatif, logis dan berpikir kritis. Selain itu, matematika adalah ilmu yang sangat

berguna untuk siswa dalam menjalani kehidupan sehari-hari seperti dalam hal jual

beli memerlukan ilmu matematika.

Dalam matematika selalu berkaitan dengan berhitung. Berhitung juga

diperlukan dalam pelajaran lain seperti fisika, kimia, dan ilmu lainnya. Selain

(11)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

masa mendatang serta dalam kehidupan sehari-hari. Kehidupan sehari-hari yang

membutuhkan konsep berhitung salah satunya adalah dalam jual beli. Konsep

berhitung yang harus dikuasai oleh penjual dan pembeli adalah penjumlahan dan

pengurangan bahkan perkalian.

Berhitung sebetulnya telah diajarkan kepada anak sejak dini. Mulai dari

membilang, penjumlahan dan pengurangan yang telah diajarkan kepada siswa

kelas 1 Sekolah Dasar. Kemudian dilanjutkan dengan perkalian yang merupakan

penjumlahan berulang. Perkalian merupakan materi penting yang harus dikuasai

oleh siswa Sekolah Dasar. Hal tersebut dikarenakan perkalian berkaitan dan

menjadi materi prasyarat untuk materi-materi berikutnya seperti menghitung luas,

volume bangun datar, pecahan, KPK dan FPB serta masih banyak lagi. Untuk

dapat menghitung luas dan volume bangun datar, siswa harus menguasai

perkalian.

Namun pada kenyataannya, masih banyak siswa yang belum menguasai

perkalian sehingga nilai mereka rendah dalam materi perkalian yaitu banyak anak

yang memperoleh nilai di bawah 70. Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara

dan observasi yangdilakukan di SDN Cibeunying Lembang. Menurut guru kelas

2, selama ini anak-anak mengalami kesulitan dalam materi perkalian. Anak-anak

sering memperoleh nilai di bawah KKM yaitu kurang dari 65.

Dari hasil observasi dan praktek mengajar yang peneliti lakukan ada

beberapa siswa yang belum menguasai pembelajaran matematika. Dari hasil pre test yang telah dilakukan berkaitan dengan perkalian, 67% siswa belum mencapai nilai ketuntasan (KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah. Selain itu,

kemampuan berhitung siswa pun masih kurang sebab ketika peneliti melakukan

tanya jawab kepada siswa mengenai perkalian bilangan cacah antara 1 - 10,

banyak siswa yang tidak teliti dalam menghitung sehingga salah menjawab, ada

siswa yang belum menguasai perkalian bahkan ada siswa yang kebingungan

menjawab pertanyaan dan memilih untuk diam saja.

Dalam hal ini, tentunya bukan berarti siswa tidak menguasai matematika,

(12)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

keberhasilan proses pembelajaran, salah satunya adalah guru. Guru harus

menggunakan strategi pembelajaran yang tepat dalam memberikan materi kepada

siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan dan sesuai dengan

karakteristik siswa. Itu semua dilakukan demi tercapainya kualitas pembelajaran

yang lebih baik.

Selama ini guru di sekolah dasar lebih banyak menerapkan strategi dan

metode mengajar secara konvensial dengan mengajarkan secara ceramah

mengenai perkalian tanpa media yang kongkrit dan pemahaman konsep yang

kurang mendalam. Tidak hanya itu, guru juga sering menerapkan metode

menghafal dalam pembelajaran matematika. Argumen tersebut didasarkan pada

hasil wawancara yang telah dilakukan pada beberapa guru SD. Padahal dengan

menghafal cenderung akan mudah lupa. Hal tersebut sejalan dengan yang

diungkapkan Fathani (2008, hlm. 88) yang menyatakan bahwa:

Pembelajar biasa tidak dapat berharap bisa memahami matematika, mereka berharap sederhana untuk menghafalnya dan menerapkan apa yang dipelajari secara mekanis. Akibatnya, seorang siswa akan memandang kebenaran solusi matematika sebaga sebuah kebenaran yang dicangkokkan ke dalam kepala bukan hasil pembuktian yang dapat ditelusuri oleh dirinya sendiri.

Metode menghafal pun guru terapkan dalam materi berhitung perkalian.

Metode hafalan ini kurang tepat sebab daya ingat siswa terbatas. Sebetulnya

metode menghafal ini kurang tepat diterapkan pada anak-anak, seperti yang

diungkapkan dalam teori humanismebahwa

belajarbukanhanyamenghafaldanmengingat, tetapibelajaradalahsuatu proses yang

ditandaidenganadanyaperubahanpadadirisiswa.

Untuk mengatasi masalah tersebut, guru harus berusaha secara profesional

dengan menggunakan metode, media dan strategi pembelajaran yang menarik dan

melibatkan siswa secara aktif. Guru pun harus menanamkan konsep dasar dari

suatu materi sehingga siswa menjadi paham tanpa harus menghafal. Hal tersebut

sesuai dengan yang diungkapkan oleh Purnomo (2012, hlm. 21) dalam bukunya

(13)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Guru dapat mengakomodir seluruh modalitas beragam yang dimiliki oleh siswanya ke dalam metode pembelajaran. Dengan menggunakan model, metode dan strategi yang beragam disetiap pembelajaran dengan memaksimalkan interaksi pembelajaran, maka inilah sebuah program pembelajaran mega super.

Saat ini telah banyak berkembang berbagai metode dan strategi

pembelajaran yang membuat siswa menjadi aktif, pembelajaran menjadi menarik,

dapat mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari siswa tanpa menghilangkan

konsep dasar dari materi tersebut sehingga pembelajaran akan bermakna. Salah

satunya melalui penerapan Strategi REACT. “Strategi ini merupakan penjabaran dari pendekatan kontekstual yang memotivasi siswa untuk memahami makna

materi pembelajaran yang dipelajarinya dengan mengaitkan materi tersebut

dengan konteks kehidupan sehari-hari” (Heriawan, 2012, hlm. 20).

Menurut Center of Occupational and Development (CORD) (dalam Komalasari, 2013, hlm. 8) menyampaikan lima Strategi REACT yaitu (1) Relating

adalah belajar dikaitkan dengan konteks pengalaman kehidupan nyata dan

pengetahuan siswa sebelumnya, (2) Experiencing adalah belajar yang ditekankan pada penggalian, penemuan dan penciptaan, (3) Applying adalah belajar harus dapat dimanfaatkan dan diaplikasikan dalam kehidupan nyata, (4) Cooperating

adalah belajar melalui konteks komunikasi interpersonal, pemakaian bersama dan

sebagainya, dan (5) Transferring adalah belajar melalui pemanfaatan pengetahuan di dalam situasi atau konteks baru.

Penerapan Strategi REACT dalam pembelajaran memungkinkan siswa untuk mengetahui manfaat dari materi yang sedang dipelajari bagi kehidupannya, aktif dalam kegiatan pembelajaran, menemukan sendiri konsep-konsep yang telah dipelajari tanpa harus selalu tergantung pada guru, mampu memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan konsep yang dipelajari dan berani untuk mengemukakan pendapat (Putra, 2014, hlm. 5).

Peneliti pun merasa Strategi REACTini cocok untuk diterapkan di kelas 2 dalam materi perkalian sebab dengan strategi ini siswa akan mengaitkan materi

(14)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk siswa kelas 2 memerlukan sesuatu yang kongkrit dalam pembelajarannya,

sehingga dengan strategi ini akan menkongkritkan benda yang abstrak dengan

menghadirkan benda-benda yang ada di sekitar siswa dalam pembelajaran.

Penelitian ini dititikberatkan dilakukan di kelas 2 yang merupakan dasar dari

pembelajaran perkalian bilangan cacah.

Masalah kemampuan berhitung perkalian ini harus segera diselesaikan.

Sebab jika tidak, akan menghambat siswa untuk melanjutkan ke materi berikutnya

sehingga siswa dapat menilai matematika sebagai mata pelajaran yang sulit. Oleh

karena itu, guru harus mengembangkan strategi yang tepat untuk mengatasi

masalah tersebut. Salah satunya dengan mengembangkan Strategi REACTdi sekolah dasar yang diharapkan dapat mengatasi dan meningkatkan kemampuan

berhitung siswa.

Dari latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka akan dilakukan

penelitian yang berjudul, “Penerapan StrategiREACT dalam Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan

Cacah"

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan, secara

umum permasalahan yang akan diteliti adalah “Bagaimana kemampuan berhitung

siswa tentang perkalian bilangan melalui penerapan StrategiREACTuntuk siswa kelas II SDN Cibeunying Lembang?”

Masalah tersebut dijabarkan kedalam rumusan masalah yang lebih khusus

yaitu berupa pertanyaan penelitian sebagai berikut.

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran matematika pada perkalian bilangan

cacah dengan StrategiREACT untuk siswa kelas II SDN Cibeunying Lembang?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran matematika pada perkalian bilangan

(15)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bagaimana peningkatan kemampuan berhitung siswa kelas II SDN

Cibeunying Lembang pada perkalian bilangan cacah menggunakan

StrategiREACT?

C. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan

penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan “Penerapan StrategiREACT dalam Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian

Bilangan Cacah untuk siswa kelas II SDN Cibeunying Lembang.

Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui bagaimana perencanaan pembelajaran matematika pada

perkalian bilangan cacah dengan StrategiREACT untuk siswa kelas II SDN Cibeunying Lembang

2. Untuk mendeskripsikan bagaimana pelaksanaan pembelajaran matematika

pada perkalian bilangan cacah dengan StrategiREACT untuk siswa kelas II SDN Cibeunying Lembang

3. Untuk mendeskripsikan bagaimana peningkatan kemampuan berhitung siswa

kelas II SDN Cibeunying Lembang pada perkalian bilangan cacah

menggunakan StrategiREACT

D. Manfaat Hasil Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Secara umum, hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan

pemikiran dan inovasi terhadap pembelajaran matematika terutama pada materi

perkalian di sekolah dasar dengan mengembangkan StrategiREACT.

(16)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Dapat mengembangkan metode, model dan strategi pembelajaran dalam

setiap kegiatan belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran

salah satunya menerapkan StrategiREACT

2) Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran

3) Dapat menerapkan pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan

b. Bagi Siswa

1) Dapat meningkatkan kemampuan berhitung siswa terutama dalam perkalian

bilangan cacah

2) Dapat membuat pembelajaran menjadi menarik dan bermakna

3) Membuat siswa menjadi menyenangi matematika terutama berhitung

perkalian tanpa harus menghafal

4) Dapat meningkatkan hasil belajar siswa

c. Bagi Sekolah

1) Meningkatkan profesionalisme guru dalam mengajar, perbaikan kualitas

belajar mengajar dan hasil belajar siswa

2) Memberikan sumbangan pemikiran dalam meningkatkan kualitas belajar

mengajar

d. Bagi Peneliti

1) Memperoleh gambaran tentang kemampuan konsep perkalian pada siswa

kelas II

2) Dapat memperoleh gambaran mengenai kecocokan StrategiREACT ini untuk dikembangkan dalam berhitung perkalian pada siswa

E. Hipotesis Tindakan

Hipotesis dari penelitian ini adalah melalui penerapan StrategiREACT

benar dapat meningkatkan kemampuan berhitung siswa pada perkalian bilangan

(17)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Definisi Operasional

Penelitian ini difokuskan untuk mengetahui penerapan StrategiREACT

dalam meningkatkan kemampuan berhitung perkalian bilangan cacah, dengan

penjabaran sebagai berikut.

1. Kemampuan Berhitung

Dari berbagai macam rujukan yang ditulis pada kajian pustaka dapat

disimpulkan bahwa kemampuan berhitung adalah kemampuan seseorang dalam

memecahkan masalah matematis dengan menggunakan operasi hitung

pertambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Pada penelitian ini lebih

difokuskan untuk meningkatkan kemampuan berhitung perkalian dengan

indikator sebagai berikut.

a. Menjelaskan konsep perkalian melalui model

b. Menyatakan konsep operasi hitung perkalian

c. Memperkenalkan cara dan metode melakukan perhitungan

d. Mengaplikasikan konsep dalam soal cerita

2. Strategi REACT

Strategi REACT merupakan elemen dari pembelajaran kontekstual yang terdiri dari lima strategi yang harus tampak yaitu

a. Relating

Belajar dalam konteks pengaitan. Siswa berusaha untuk mengaitkan

pengetahuan yang ada pada dirinya dengan pengetahuan baru yang akan

diperolehnya dan mengaitkannya dengan kehidupan nyata siswa.

b. Experiencing

Belajar dalam konteks pencarian dan pengalaman. Siswa mendapatkan

pengalaman langsung melalui kegiatan eksplorasi, penemuan, investigasi dan

sebagainya.

(18)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Belajar ketika pengetahuan diperkenalkan dalam konteks penerapan. Siswa

menerapkan materi yang telah dipelajari untuk diterapkan pada situasi lain

yang berbeda.

d. Cooperating

Belajar melalui konteks komunikasi, bekerjasama dan saling berbagi. Siswa

dapat bekerja sama dalam konteks saling bertukar pikiran, mengajukan dan

menjawab pertanyaaan, komunikasi interaktif antarsesama siswa dan

antarsiswa dan guru.

e. Transferring

Belajar penggunaan pengetahuan dalam konteks atau situasi baru.

Kemampuan siswa untuk mentransfer pengetahuan, keterampilan dan sikap

yang telah dimiliki pada situasi lain.

3. Pembelajaran Matematika

Berdasarkan penjelasan berbagai macam rujukan yang ditulis pada kajian

pustaka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika adalah ilmu

pengetahuan suatu konsep yang berhubungan antara satu dengan lainnya dan

dibutuhkan penalaran. Matematika terbagi dalam tiga bagian besar yaitu aljabar,

analisis dan geometri

4. Perkalian Bilangan Cacah

Perkalian bilangan cacah pada dasarnya didefinisikan sebagai hasil

penjumlahan berulangan bilangan-bilangan cacah. Jika a dan b bilangan cacah

maka a x b dapat didefinisikan sebagai b + b + b + ... + b (sebanyak a kali). Oleh

karena itu, 4 x 3 = 3 + 3 + 3 + 3. Dalam penelitian ini perkalian yang dimaksud

adalah perkalian satu angka dengan satu angka yang menghasilkan dua angka

(19)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

(20)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Banyak persoalan yang guru hadapi ketika mengajar di depan kelas.

berbagai solusi atau cara penyelesaian masalah juga sudah banyak dibahas dalam

berbagai penelitian akademik. Akan tetapi guru tidak dapat memahaminya,

apalagi mengaplikasikannya dalam pembelajaran sehari-hari karena banyaknya

kendala. Yang dibutuhkan para guru adalah penelitian pendidikan yang

membatasi kegunanaannya kepada kebutuhan sehari-hari sehngga dapat

dimanfaatkan guru yang ingin memperbaiki kinerjanya. Maka untuk memenuhi

tuntutan tersebut, guru dapat menggunakan penelitian kelas.

Berdasarkan latar belakang, maksud dan tujuan penelitian ini, metode

penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dengan

menggunakan pendekatan kualitatif yang didukung dengan data-data kuantitatif

serta bertujuan untuk mencari data secara merata dari siswa tentang pembelajaran

Matematika dengan materi perkalian bilangan cacah menggunakan Strategi

REACT.

Hopkins (dalam Wiriaatmadja, 2012, hlm. 11) menjelaskan mengenai

Penelitian Tindakan Kelas bahwa:

Pengertian penelitian tindakan kelas, untuk mengidentifikasi penelitian kelas, adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri atau suatu usaha seseorang untuk memahami yang sedang terjadi sambil terlibat dalm perbaikan dan perubahan.

Sedangkan menurut Ebbutt (dalam Wiriaatmadja, 2012, hlm. 12) adalah:

Penelitian tindakan adalah kajian sistemik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut.

Rapoport (dalam Wiriaatmadja, 2012, hlm. 11), mengartikan penelitian

(21)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

persoalan yang dihadapi dalam situasi darurat dan membantu pencapaian tujuan

almu sosial dengan kerjasama dalam kerangka etika yang disepakati bersama.

Berdasarkan pengertian di atas, jelas bahwa PTK adalah salah satu metode

penelitian yang dapat dikembangkan dilakukan oleh guru sebagai peneliti. Sebab

telah jelas PTK bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas

pembelajaran di dalam kelas. Selain itu, dengan PTK akan membuat guru untuk

berpikir kritis dalam memecahkan masalah di kelasnya tanpa tergantung pada

pakar peneliti lainnya. Dan metode penelitian ini dapat dilakukan ketika guru

mengajar tanpa harus mengganggu tugas dan tanggung jawab guru sebagai

pengajar.

Karakteristik PTK menurut Mulyasa (2010, hlm. 38) yang membedakan

dari penelitian formal yang lain dapat diidentifikasi sebagai berikut.

1. Berawal dari kerisauan kinerja guru, situasional, praktis dan secara langsung berkaitan dengan pembelajaran

2. Fleksibel dan adaptif memungkinkan adanya perubahan selama masa percobaan dan mengabaikan pengontrolan

3. Kolaboratif dan partisipatif sehingga guru sebagai peneliti ambil bagian secara langsunng dalam melaksanakan penelitian

4. Self evaluatif, yaitu modifikasi secara kontinu dievaluasi dalam situasi

yang ada dengan tujuan akhirnya untuk memperbaikai dan meningkatkan praktik pembelajaran

5. Fokus penelitiannya pada pembelajaran sehingga proses dan pengambilan keputusan biasanya dilakukan oleh guru atau bersama peserta didik secara desentralisasi

Kegunaan Penelitian Tindakan Kelas menurut Suparno (2008, hlm. 22)

adalah sebagai berikut.

1. Memecahkan persoalan pendidikan yang dihadapi guru dan sekolah 2. Menjadikan guru atau pendidik terampil dalam melakukan refleksi

terhadap apa yang dibuat

3. Guru dapat mengecek dan mencoba-cobakan ide atau metode baru di kelas dan melihat apakah hal itu efektif dan membantu siswa atau tidak 4. Membantu guru lebih percaya diri pada apa yang diputuskan dan

dilakukan dunia pendidikan

5. Membuat perubahan dalam pendidikan secara nyata

(22)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7. Dapat digunakan untuk membantu pengembangan profesi calon guru dan guru.

Oleh karena itu, penelitian tindakan kelas penting untuk dikembangkan

oleh para pendidik sebab mereka dapat memperbaiki praktek pembelajaran untuk

menjadi lebih baik dan lebih berkualitas.

B. Desain Penelitian

“Model penelitian kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah model yang menggambarkan sebuah spiral dari beberapa siklus. Model tersebut sesuai

dengan yang dikemukakan oleh Kemmis dan Taggar” (Kusumah, 2009, hlm. 27).

Model ini banyak digunakan oleh para guru. Selain mudah pelaksanaannya, juga

sederhana.

Penelitian ini diprediksi akan selesai dalam beberapa siklus. Alur dalam

penelitian dapat digambarkan dalam bagan 3.1 berikut ini. Secara mendetail

Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja, 2012, hlm. 66) menjelaskan

tahap-tahap penelitian tindakan yang dilakukannya. Peneliti berusaha untuk mencari

masalah dengan cara melakukan tanya jawab kepada siswa dan guru kesulitan

selama kegiatan belajar mengajar. Akhirnya peneliti berusaha untuk mencari

strategi yang tepat untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi selama

kegiatan belajar mengajar. Semua kegiatan ini dilakukan pada tahap perencanaan

(plan).

Pada kotak tindakan/pelaksanaan (act), peneliti melaksanakan penelitian sesuai dengan strategi yang telah dipilih untuk memecahkan masalah. Pada tahap

ini pun peneliti melakukan tanya jawab kepada siswa mengenai hal-hal yang telah

dipahami oleh siswa.

Pada kotak pengamatan (observ), jawaban-jawaban siswa dicatat atau direkam untuk melihat apa yang sedang terjadi dan mengamati kekurangan

strategi yang diterapkan untuk memecahkan masalah di kelas tersebut.

(23)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

analisis terhadap tindakan dalam penelitian yang telah dilakukan untuk

memberikan arah perbaikan selanjutnya.

Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat dalam gambar 3.1 berikut ini.

Gambar3.1 – Alur penelitian Kemmis dan Taggart

(Diadaptasi dari Suharmini dalam https://www.usd.ac.id)

Wiriaatmadja (2012, hlm. 63) pun menambahkan bahwa dalam model

Kemmis dan Taggart menggambarkan spiral yang terdiri dari beberapa siklus

kegiatan. Setelah pelaksanaan siklus pertama dilakukan refleksi, apabila peniliti

merasa ada kekurangan dapat diperbaik di siklus kedua. Setelah siklus kedua

kemudan dilakukan evaluasi, jika terdapat kesalahan dapat diperbaiki dengan

perencanaan siklus ketiga dan hal tersebut dilakukan terus secara spiral. Siklus PERENCANAAN

TINDAKAN

REFLEKSI

OBSERVASI

PERENCANAAN

TINDAKAN OBSERVASI

(24)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

akan berhenti apabila tindakan yang dilakukan dapat dievaluasi dengan baik dan

data yang dikumpulkan peneliti sudah stabil.

JadiModel Kemmis dan Taggart ini terdiri dari identifikasi masalah,

perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Langkah pertama yang dilakukan

adalah mengidentifikasi masalah atau mengamati masalah yang muncul di dalam

kelas lalu berusaha untuk penyusunan rencana tindakan yang akan dilakukan

untuk mengatasi masalah tersebut. Tahap berikutnya pelaksanaan atas segala yang

telah direncanakan sekaligus dilakukan pengamatan terhadap pelaksanaan

tindakan. Hasil pengamatan kemudian dievaluasi dalam bentuk refleksi. Apabila

hasil refleksi siklus pertama masih terdapat kekurangan yang harus diperbaiki dan

hasil yang diperoleh belum sesuai dengan yang diharapkan, maka disusun kembali

rencana tindakan untuk dilaksanakan pada siklus kedua. Begitu pun seterusnya,

penelitian dihentikan ketika hasil yang diinginkan telah tercapai.

C. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelas II SDN Cibeunying Lembang yang

terletak di Jalan Maribaya Timur Kp. Cibeunying No. 94 Cibodas – Lembang

yang dikepalai oleh Iros Rosimah, M.Pd.

2. Subyek Peneliti

Subyek penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah siswa kelas IISDN

Cibeunying Lembang tahun ajaran 2013-2014 sebanyak 21 orang siswa dengan

jumlah siswa perempuan sebanyak 12 orang siswa dan laki-laki sebanyak 9 orang

siswa.

3. Waktu Penelitian

Penelitian tindakan kelas mengenai penerapan strategi REACT dalam meningkatkan kemampuan berhitung perkalian ini diperkirakan akan selesai

selama 4 – 5 bulan terhitung dari bulan Maret.

(25)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sebelum penelitian ini dimulai peneliti terlebih dahulu melakukan

persiapan dengan mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan, dan peneliti

melakukan tahap pendahuluan setelah itu peneliti akan melakukan tahap

pelaksanaan.

1. Tahap Pra Perencanaan Tindakan

a. Menentukan sekolah dan kelas yang akan dijadikan penelitian

b. Mengurus surat perizinan dari pihak prodi dan fakultas

c. Menghubungi pihak sekolah yang akan dilaksanaknnya penelitian untuk

mengurus surat perizinan pelaksanaan penelitian

d. Membuat dan menyusun instrumen wawancara

e. Wawancara dengan guru kelas II SDN Cibeunying Lembang dan siswa

mengenai pembelajaan matematika

f. Observasi terhadap situasi kelas dan siswa kelas II SDN Cibeunying

Lembang selama guru mengajar

g. Mengidentifikasi masalah-masalah pembelajaran yang terdapat di sekolah

tempat penelitian

h. Mencari studi literatur untuk memeroleh teori yang akurat mengenai

permasalahan yang akan dikaji

2. Tahapan Pelaksanaan

Pada tahap tindakan ini peneliti berencana akan melakukan penelitian

sebagai berikut :

a. Siklus I

1) Perencanaan (Planning)

Sebelum melakukan pembelajaran di siklus 1 ini peneliti membuat

perencanaan sebagai berikut.

a) Menyusun instrumen pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) dan membuat lembar kerja siswa (LKS) sesuai

(26)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b) Menyediakan berbagai sumber dan bahan ajar yang diperlukan

c) Menyusun dan menyiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi,

lembar wawancara dan tes untuk mengukur kemampuan berhitung

perkalian bilangan cacah,

d) Menyusun dan menguji lembar judgement untuk indikator kemampuan

berhitung perkalian kepada para ahli matematika seperti dosen matematika

e) Konsultasi instrumen dengan dosen pembimbing

2) Pelaksanaan (Acting)

Pada tahap pelaksanaan ini peneliti melakukan apa yang sudah dibuat pada

perencanaan. Pelaksanaan ini berlangsung dikelas dalam proses belajar

mengajar.Karena pembelajaran yang dilakukan adalah pembelajaran tematik maka

pada siklus pertama dilaksanakan tiga pertemuan dengan alokasi waktu 5 x 35

menit. Pada siklus pertama ini, peneliti akan menerapkan Strategi REACTselama proses pembelajaran. Selain itu, pembelajaran pun akan menggunakan media yang

terdapat di lingkungan dalam menanamkan konsep perkalian sebagai penjumlahan

berulang seperti buku, pensil, permen dan benda-benda lainnya yang mudah

ditemukan oleh siswa.

Tema pada pembelajaran di siklus pertama ini adalah kerjasama yang

terdiri dari tiga mata pelajaran yaitu Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Bahasa

Indonesia dan Matematika. Di akhir pembelajaran, siswa diberi tes secara individu

untuk mengetahui hasil belajar siswa. Tes ini digunakan untuk mengukur

kemampuan berhitung perkalian bilangan cacah.

3) Pengamatan (Observation)

Pengamatan dilaksanakan pada kegiatan pembelajaran, adapun hal yang

perlu dilihat atau diamati pada pelaksanaan pembelajaran adalah sebagai berikut :

penampilan mengajar, keaktifan siswa, kondisi kelas dan siswa, situasi pada saat

(27)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berikut ini adalah penjelasan pengamatan yang dilakukan selama

penelitian dan pembelajaran berlangsung:

a) Observasi terhadap RPP yang telah dirancang oleh peneliti dan aktivitas

guru serta siswa selama pembelajaran berlangsung. Hal ini dilakukan

untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa dalam menerapkan Strategi

REACT dan kesesuaian langkah dalam RPP dengan langkah yang terjadi di

lapangan

b) Melakukan tes evaluasi kemampuan berhitung perkalian bilangan cacah di

akhir pembelajaran untuk memperoleh datat mengenai peningkatan

kemampuan dan pemahaman siswa

c) Melakukan wawancara kepada observer yang dilakukan setelah proses

pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk mengetahui penilaian observer

lebih detail terhadap pembelajaran dan kekurangan serta kelebihan dalam

penerapan Strategi REACT.

4) Refleksi (Reflecting)

Pada tahap refleksi ini berfungsi untuk mendiskusikan hal-hal apa saja

yang terjadi pada tahap pelaksanaan yang telah ditulis pada tahap observasi.

Membahas mengenai penampilan mengajar maupun situasi siswa dan kelas,

semua hal yang telah ditemukan pada saat pelaksanaan semuanya dibahas pada

tahap refleksi ini. Agar kekurangan atau kelemahan yang ada pada pelaksanaan

siklus I dapat diperbaiki dan dilaksanakan lagi untuk siklus berikutnya yaitu siklus

II.

Siklus I dianggap berhasil apabila :siswa bisa menjadi lebih aktif dalam

pembelajaran, dan adanya peningkatan kemampuan berhitung siswa melalui

pengerjaan soal tes dari guru minimal sesuai KKM matematika yang telah

ditentukan oleh pihak sekolah. Soal yang dibuat berdasarkan indikator dalam

meningkatkan kemampuan berhitung perkalian siswa.

(28)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada siklus II ini sama dengan siklus sebelumnya, tahapannya pun diawali

dengan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Adapun penjelasannya

sebgai berikut:

1) Perencanaan (Planning)

Pada tahap pembuatan perencanaan siklus II ini berdasarkan dari hasil

refleksi yang telah dilakukan pada siklus I, dengan rincian sebagai berikut:

a) Menyusun instrumen pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) dan membuat lembar kerja siswa (LKS) sesuai

dengan Strategi REACT,

b) Menyediakan berbagai sumber dan bahan ajar yang diperlukan

c) Menyusun dan menyiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi,

lembar wawancara dan tes untuk mengukur kemampuan berhitung

perkalian bilangan cacah,

d) Menyusun dan menguji lembar judgement untuk indikator kemampuan

berhitung perkalian kepada para ahli matematika seperti dosen matematika

e) Konsultasi instrumen dengan dosen pembimbing

2) Pelaksanaan (Acting)

Pada pelaksanaan siklus II guru melaksanakan perencanaan yang telah

dibuat berdasarkan hasil refleksi siklus I.Di siklus kedua ini guru akan tetap

menerapkan strategi REACTselama proses pembelajaran dengan indikator pembelajaran yang berbeda. Pada siklus kedua dilaksanakan tiga kali pertemuan

dengan alokasi waktu 5 x 35 menit. Dan di siklus kedua ini peneliti akan mencoba

menggunakan stik berwarna sebagai media pendukung yang digunakan dalam

operasi hitung perkalian.

Tema pada pembelajaran di siklus kedua ini adalah binatang yang terdiri

dari tiga mata pelajaran yaitu bahasa Indonesia, Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS). Di akhir pembelajaran, guru akan memberikan test

(29)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Pengamatan (Observation)

Pada tahap pengamatan, observer tetap melihat proses pembelajaran yang

dilakukan oleh guru model yang menggunakan strategi REACTdengan bantuan media stik berwarna.Adapun hal yang perlu dilihat atau diamati pada pelaksanaan

pembelajaran adalah sebagai berikut : penampilan mengajar, keaktifan siswa,

kondisi kelas dan siswa, situasi pada saat pembelajaran, pemanfaatan media yang

telah dibuat.

Berikut ini adalah penjelasan pengamatan yang dilakukan selama

penelitian dan pembelajaran berlangsung:

a) Observasi terhadap RPP yang telah dirancang oleh peneliti dan aktivitas

guru serta siswa selama pembelajaran berlangsung. Hal ini dilakukan

untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa dalam menerapkan Strategi

REACT dan kesesuaian langkah dalam RPP dengan langkah yang terjadi di

lapangan

b) Melakukan tes evaluasi kemampuan berhitung perkalian bilangan cacah di

akhir pembelajaran untuk memperoleh datat mengenai peningkatan

kemampuan dan pemahaman siswa

c) Melakukan wawancara kepada observer yang dilakukan setelah proses

pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk mengetahui penilaian observer

lebih detail terhadap pembelajaran dan kekurangan serta kelebihan dalam

penerapan Strategi REACT.

4) Refleksi (Reflektif)

Pada tahap reflesi ini masih sama dengan siklus I yaitu diskusi mengenai

kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan sebelumnya. Tetap membahas apa

saja yang masih kurang dalam proses pembelajaran.

5) Kesimpulan

Pada tahap ini peneliti membuat sebuah kesimpulan mengenai

(30)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran dengan menggunakan strategi REACT dalam meningkatkan kemampuan berhitung siswa pada materi perkalian.

E. Instrumen Penelitian 1. Instrumen Pembelajaran

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana pelaksanaan pembelajaran dibuat persiklus yang memuat

standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, materi pokok, metode

pembelajaran, skenario pembelajaran yang mengacu pada penggunaan

Strategi REACTdan evaluasi. Tujuannya adalah untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran dengan penggunaan Strategi REACT.

Pada penelitian ini rencana siklus yang akan dilakukan sebanyak dua

buah siklus, apabila pada saat pelaksanaannya kemampuan berhitung dari

hasil belajar yang diharapkan belum tercapai, jika waktu dan tempat

memungkinkan, peneliti akan melakukan lebih dari dua siklus yang seperti

sebelumnya telah direncanakan.

b. Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar kerja siswa berfungsi untuk memfasilitasi selama proses

pembelajaran berlangsung, dimana dalam LKS tersebut memuat

masalah-masalah mengenai perkalian yang harus diselesaikan oleh siswa dalam proses

pembelajaran. Penyajian teori dalam LKS ini diawali dengan petunjuk

kegiatan yang harus dilakukan siswa dan dilanjutkan dengan memberikan

pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa untuk memahami konsep

perkalian sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Lembar

kerja siswa digunakan pedoman atau prosedur agar siswa aktif dalam

kelompok untuk melakukan eksplorasi terbimbing.

2. Instrumen Pengumpulan Data

Data yang diungkap dalam penelitian ini adalah:

(31)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Data ini diperoleh menggunakan pedoman observasi, wawancara dan

dokumentasi. Dengan penjabaran sebagai berikut.

1) Pedoman Observasi

Menurut Suparno (2008, hlm. 45) bahwa, “Observasi adalah cara yang

sangat baik untuk mendapatkan data karena peneliti langsung tahu situasi

nyata yang diteliti.” Sedangkan menurut Kunandar (2008, hlm. 125) bahwa,

“Observasi dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar”.

Observasi dilaksanakan selama pembelajaran atau pemberian tindakan

dengan tujuan untuk mengamati aktivitas guru dan siswa dalam proses

pembelajaran. Lembar observasi berupa aktivitas guru dan siswa dalam

pembelajaran, lembar aktivitas siswa dalam kelompok serta fieldnotes.

Observasi ini dilakukan dengan harapan agar hal-hal yang tidak teramati oleh

peneliti ketika penelitian berlangsung dapat ditemukan.

Lembar observasi aktivitas guru dan siswa dibuat sesuai dengan

langkah-langkah yang terdapat dalam RPP dan observer menambahkan

catatan aktivitas guru dan siswa pada filednotes yang telah disediakan. Sedangkan lembar observasi aktivitas siswa selama pembelajaran dalam

kelompok digunakan untuk mengamati sikap siswa dalam kelompok selama

proses pembelajaran berlangsung. Lembar observasi aktivitas guru dan siswa

serta aktivitas siswa dalam kelompok dapat dilihat pada lampiran. Selain itu,

terdapat pula lembar penilaian RPP. Lembar penilaian ini dinilai oleh

observer atau guru pamong untuk mengetahui kesesuaian RPP yang telah

dibuat dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar, kesesuaian

langkah-langkah pembelajaran dengan pelaksanaan dan kesusaian penggunaan media

dengan materi pembelajaran. Untuk lebih jelasnya mengenai rubrik penilaian

RPP dapat dilihat pada lampiran.

2) Wawancara

(32)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Wawancara atau interview adalah kegiatan yang menuntut peneliti mengadakan pembicaraan terencana terhadap subjek yang diteliti, dengan pertanyaan lisan yang telah disiapkan untuk mendapatkan data yang diinginkan.

Sedangkan menurut Kusumah (2009, hlm. 52),“Untuk memperoleh

data atau informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil

observasi, tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru, siswa atau

kepala sekolah.”Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan untuk

mendapatkan data tentang pendapat guru dan teman sejawat mengenai proses

pembelajaran. Wawancara ini merupakan pelengkap data observasi.

3) Catatan Lapangan

“Guru/peneliti secara sistematis membuat catatan tentang situasi kelas baik selama maupun segera setelah pelajaran usai, mengenai hal-hal penting

yang terjadi di kelas” (Kusumah, 2009, hlm. 62). Pada penelitian ini, catatan

lapangan dibuat oleh peneliti sebagai guru kelas untuk mencatat hal-hal yang

ditemukan oleh peneliti selama proses pembelajaran atau penelitian. Hal-hal

tersebut mencakup kekurangan dan kendala yang dirasakan selama penelitian

berlangsung

Tabel 3.1 Catatan Lapangan

Catatan Lapangan Kendala/Kesulitan Evaluasi

(33)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Data yang kedua adalah analisis kemampuan berhitung siswa yang

difokuskan pada perkalian bilangan cacah. Data yang diperoleh melalui skor

siswa setelah tes evaluasi belajar yang dikembangkan atas dasar konstruk.

Menurut Kusumah (2009, hlm. 78) bahwa,“Tes ialah seperangkat

rangsangan yang diberikan kepada seseorang dengan maksud mendapatkan

jawaban yang dijadikan penetapan skor angka”. Adapun jenis tes dalam penelitian

adalah tes evaluasi belajar dan tes kecerdasan.

Tes evaluasi belajar dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan

dan mengetahui data tentang hasil belajar siswa dalam pemahaman dan

kemampuan berhitung perkalian bilangan cacah. Jenis tes yang digunakan dalam

peneltian ini adalah tes hasil yang dilakukan diakhir pembelajaran pada setiap

siklus. Bentuk yang digunakan adalah tes tertulis yaitu uraian.

Berikut ini adalah penjabaran lebih jelas mengenai indikator kemampuan

berhitung:

1) Menjelaskan konsep perkalian melalui model

2) Menyatakan konsep operasi hitung perkalian

3) Memperkenalkan cara dan metode melakukan perhitungan

4) Mengaplikasikan konsep dalam soal cerita berkaitan dengan perkalian

Indikator di atas merupakan hasil penyesuaian dengan indikator

pembelajaran dan pembuatan tes sesuai dengan indikator yang telah dibuat.

Indikator yang telah dibuat di atas merupakan hasil judgement dari para ahli

matematika.

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

(34)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam pelaksanaan PTK, ada dua jenis data dapat dikumpulkan oleh

peneliti, yakni:

a. Data Kualitatif

Data yang berupa informasi berbentuk kalimat atau deskripsi yang

memberi gambaran tentang seluruh kegiatan dan situasi dalam proses

pembelajaran.Pada penelitian ini, data kualitatif berisi deskripsi tentang aktivitas

guru selama proses pembelajaran dalam penerapan Strategi REACT, keaktifan siswa selama pembelajaran, aktivitas siswa dalam kelompok dan dalam kegiatan

pembelajaran yang dapat dilihat dari lembar observasi.

Dalam analisis kualitatif digunakan pada data hasil observasi dan

wawancara dengan triangulasi. Menurut Suparno (2008, hlm. 71)

bahwa,“Triangulasi adalah melihat sesuatu realitas dari berbagai sudut pandang

atau perspektif dari berbagai segi sehingga lebih kredibel dan akurat”. Untuk

membuat triangulasi, kita perlu mengoreksi tipe data yang berbeda-beda,

menggunakan sumber data berbeda, dalam waktu yang berbeda-beda pula bahkan

juga minta bantuan orang lain untuk meneliti dan mencatatnya.

Pada penelitian ini, kebenaran diperoleh dari sudut pandang guru sebagai

peneliti melalui catatan lapangan dan sudut pandang mitra peneliti melalui lembar

observasi dan wawancara.

b. Data Kuantitatif

Data ini dapat dianalisis secara deskriptif. Dalam hal ini peneliti

menggunakan analisis statistik deskriptif.Dalam penelitian ini menggunakan data

kuantitatif yang berupa hasil belajar siswa yang diperoleh dari hasil tes di akhir

pembelajaran. Hasil belajar siswa tersebut dianalisis dengan statistik deskriptif,

misalnya mencari nilai rerata, persentase ketuntasan belajar, dan lain-lain. Selain

itu, peneliti pun menganalisis lembar aktivitas guru dan siswa selama

pembelajaran melalui persentase.

(35)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Menghitung skor akhir dengan rumus

Nilai Akhir = Perolehan Skor

Skor Maksimum � � � (100)

(Muslich, 2009, hlm. 64)

2) Menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus

X =∑N n Keterangan :

∑N =total nilai yang diperoleh siswa n = jumlah siswa

X = nilai rata-rata kelas

(Sudjana, 2013, hlm. 109)

3) Menghitung persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal

Ketuntasan belajar siswa berdasarkankriteria ketuntasan minimal (KKM)

yang ditetakan oleh sekolah untuk kelas II SDN Cibeunying pada mata pelajaran

matematika yaitu 65. Siswa dikatakan tuntas belajar apabila sudah mencapai nilai

KKM. Dan apabila dilihat dalam bentuk persentase maka dapat dicari dengan

rumus.

TB =

∑S ≥65

n X 100%

Keterangan

S ≥ 65 = jumlah siswa yang mendapat nilai lebih besar dari atau sama dengan 65

n = banyak siswa

100% = bilangan tetap

TB = ketuntasan belajar

(36)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Susilo (2012, hlm. 159) dalam bukunya yang berjudul Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan, pada pembelajaran tuntas kriteria pencapaian

kompetensi yang ditetapkan adalah minimal 75%. Oleh karena itu setiap kegiatan

belajar mengajar diakhiri dengan penilaian pencapaian kompetensi siswa dan

diikuti rencana tindak lanjutnya.

Tuntas belajar dilihat dari kriteria ketuntasan minimal (KKM). KKM mata

pelajaran matematika yang ditetapkan untuk kelas II SDN Cibeunying yaitu 65.

Siswa dikatakan tuntas belajar bila sudah mencapai nilai KKM.

4) Menghitung peningkatan kemampuan siswa setiap siklus

Dari data hasil tes kemampuan berhitung perkalian bilangan cacah di

setiap siklus pembelajaran, ditentukan besarnya gain dengan perhitungan sebagai

berikut (Prabawanto dalam Permatasari, 2013, hlm. 50):

g = (skor tes siklus ke-i + 1) – (skor tes siklus ke-i)

Untuk mengetahui peningkatan kemampuan berhitung perkalian bilangan

cacah dari setiap siklus yang telah dilakukan dengan mengetahui gain rata-rata

yang telah dinormalisasi berdasarkan efektivitas pembelajaran dengan rumus

sebagai berikut (Prabawanto dalam Permatasari, 2013, hlm. 50):

<g> = � −�+1 − ( � −�)

� � − ( � −�)

Adapun kriteria efektivitas pembelajaran adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Interpretasi Gain yang Ternormalisasi

Nilai <g> Interpretasi

0,00 – 0,30 Rendah

0,31 – 0,70 Sedang

0,71 – 1,00 Tinggi

(37)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterlaksanaan aktivitas guru dan siswa dapat dihitung dengan rumus :

Keterlaksanaan pembelajaran = ∑ � � � � � � � � �

∑ ℎ� � �

100%

(Purwati, 2013, hlm. 58)

6) Instrumen Penilaian RPP

Lembar penilaian RPP ini dinilai oleh observer atau guru pamong untuk

mengetahui kesesuaian RPP yang telah dibuat dengan kurikulum yang diterapkan

pemerintah. Berikut ini adalah rumus dalam perhitungan penilaian RPP:

X =∑N 6 Keterangan :

∑N = total nilai yang diperoleh X = nilai rata-rata kelas

6 merupakan jumlah aspek yang dinilai secara keseluruhan, apabila aspek

yang terlaksana adalah 6 aspek, maka rata-rata maksimal yang diperoleh

adalah 4. Sedangkan untuk konversi nilai dapat dilihat pada tabel 3.3 sebagai

berikut:

Tabel 3.3

Konversi Penilaian RPP

SKOR NILAI

3,5 - 4,0

2,5 - 3,4

1,5 - 2,4

Kurang dari 1,5

A

B

C

E

(38)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai penerapan

Strategi REACTdalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan kemampuan berhitung perkalian bilangan cacah pada siswa kelas II SDN Cibeunying, dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut.

1. Perencanaan pembelajaran matematika pada perkalian bilangan cacah dengan

Strategi REACT untuk siswa kelas II SDN Cibeunying Lembang telah dirancang dengan sistematis dan sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan

oleh pemerintah. Hal tersebut dapat terlihat dengan adanya peningkatan pada

penilaian RPP Penelitian yang telah dirancang oleh peneliti

2. Pelaksanaan pembelajaran matematika pada perkalian bilangan cacah dengan

strategi REACT untuk siswa kelas II SDN Cibeunying Lembang berlangsung dengan baik. Proses pembelajaran telah sesuai dengan perencanaan

pembelajaran berdasarkan langkah-langkah dalam Strategi REACT. Relating

yang dimulai dengan mengaitkan perkalian sebagai penjumlahan berulang

melalui benda-benda konkrit, Experiencing ketika siswa menemukan sendiri konsep perkalian sebagai penjumalahan berulang dan sifat-sifat operasi

hitung perkalian serta ketika siswa menggunakan media stik berwarna,

Applying, ketika siswa mengerjakan lembar kerja kelompok dan

mengaplikasikan konsep dalam memecahkan masalah, Cooperating ketika siswa melakukan kerjasama dalam kelompok, dan Tranferring ketika siswa mengerjakan soal tes evaluasi belajar di akhir pembelajaran. Hal ini pun

didukung oleh aktivitas guru dan siswa yang berlangsung dengan baik selama

proses pembelajaran.

3. Peningkatan kemampuan berhitung siswa kelas II SDN Cibeunying Lembang

(39)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

baik. Hal tersebut dapat terlihat pada rata-rata dan ketuntasan belajar siswa

yang mengalami peningkatan. Pada siklus I rata-rata kelas II SDN

Cibeunying sebesar 68,9 dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi

83,76. Sedangkan dilihat dari ketuntasan belajar pada siklus I yaitu 66,7%

meningkat menjadi 95,2% pada siklus II. Selain itu, indeks gain skor rata-rata

kelas sebesar 0,60 dengan interpretasi sedang.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis menyarankan sebagai

berikut.

1. Bagi Guru

Guru sebaiknya menerapkan Strategi REACT di dalam pembelajaran khususnya pada mata pelajaran matematika karena strategi ini terbukti efektif

dalam meningkatkan kemampuan berhitung siswa pada perkalian bilangan cacah.

Penerapan Strategi REACT juga perlu didukung dengan menghadirkan media pembelajaran yang kongkrit untuk memberikan pemahaman konsep dasar dari

suatu materi. Hal ini sesuai dengan tahap perkembangan siswa sekolah dasar.

Selain itu, pemberian soal-soal yang berkaitan dengan kehidupan nyata siswa pun

merupakan hal yang mendukung dari penerapan Strategi REACT. 2. Bagi Sekolah

Sekolah sebaiknya menerapkan kebijakan yang dapat memotivasi guru

untuk menerapkan Strategi REACT dalam pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam mengajar sehingga dapat memperbaiki

kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa dapat meningkat. Sekolah juga

sebaiknya menyediakan saran dan prasarana yang menunjang proses pembelajaran

di dalam kelas.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

(40)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pada siswa kelas II SDN Cibeunying sebaiknya dilanjutkan oleh peneliti

selanjutnya untuk memperoleh hasil yang lebih optimal lagi. Selain itu, penerapan

(41)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Publikasi Departemen

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006) Standar Isi untuk Satuan Pendidikan

Dasar dan Menengah Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SD/MI.

Jakarta: BNSP.

Bafadal, I. (2011) Pedoman Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar. Jakarta: Kemendikbud.

Buku

Crawford, M.L. (2001) Teaching Contextually. Waco, Texas, USA: CORD CCI Publishing, Ic.

Direktorat Akademik UPI. (2013) Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan(PPL

PGSD UPI). Bandung: Direktorat Akademik UPI.

Fathani, A. (2008) Matematika Hakikat dan Logika. Jogjakarta: Ar-Ruz Media.

Fathani, A. (2009) Matematika Intelligence. Jogjakarta: Ar-Ruz Media Grup.

Heriawan, Adkk. (2012) Metodologi Pembelajaran Kajian Teoritis Praktis. Banten: Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru.

Herman, T dkk. (2010) Pendidikan Matematika I. Bandung: UPI PRESS.

Komalasari, K. (2013) Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: PT. Refika Aditama.

Kunandar. (2008) Langkah Mudah PTK sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

(42)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mulyasa, E. (2010) Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Muslich, M. (2009) KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Malang: Bumi Aksara.

Naga, D. (1980) Berhitung Sejarah dan Pengembangannya. Jakarta: PT Gramedia.

Purnomo, E. (2012) Bukan Guru Asal Mengajar. Bengkayang: Penerbit Gava Media.

Ruseffendi. (1979a) Dasar-dasar Matematika Modern untuk Guru. Bandung:

Penerbit “Tarsito”.

Ruseffendi. (1979b) Pengantar Pengajaran Matematika Modern untuk Orangtua,

Guru, dan SPG seri kedua.Bandung: Penerbit “Tarsito”.

Russefendi, H.E.T. (2006) Pengantar kepada Membantu Guru Mengembangkan

Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA.

Bandung: Penerbit Tarsito.

Sudjana, N. (2013) Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Suherman, E dkk. (1992) Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Suherman, E. (2012) Belajar dan Pembelajaran Matematika. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3 Konversi Penilaian RPP

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ini memberitahukan bahwa setelah diadakan Penetapan oleh Pejabat Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Pesawaran maka diberitahukan

Pengembangan Model Pembelajaran Investigasi Kelompok Pada Materi Sifat Koligatif Larutan Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Kredit Modal Kerja terhadap Usaha Kecil dan Menengah (Studi Kasus Bank. BRI KCP

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh model pembelajaran investigasi kelompok dalam materi sifat koligatif larutan yang mampu mengembangkan kemampuan

Ketidak bergantungan permitivitas subtansi nonpolar pada frekuensi membuat bahan ini lebih banyak dipakai dibandingkan dengan bahan yang bersifat polar. Misalnya air

[r]

Penelitian ini mengungkap representasi dua tokoh penting dalam kasus korupsi Hambalang di Harian Umum Pikiran Rakyat, yakni Anas Urbaningrum dan Susilo Bambang

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “ PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN TERHADAP KELUHAN SUBYEKTIF PADA PEKERJA BAGIAN PENGOLAHAN PABRIK KELAPA SAWIT PTPN IV KEBUN