PENGGUNAAN ALAT DAN MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN GERAK DASAR RENANG GAYA BEBAS PADA SISWA KELAS V SDN BABAKAN HURIP KECAMATAN
SUMEDANG UTARA KABUPATEN SUMEDANG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi PGSD Penjas
Oleh
Januar Ikhsan 0903208
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASARPENJAS KAMPUS SUMEDANG
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul
“PENGGUNAAN ALAT DAN MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK
MENINGKATKAN GERAK DASAR RENANG GAYA BEBAS PADA SISWA
KELAS V SDN BABAKAN HURIP KECAMATAN SUMEDANG UTARA
KABUPATEN SUMEDANG” ini dan isinya adalah benar-benar karya saya
sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara
yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.
Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan
kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap
etika keilmuan dalam karya ini, atau klaim dari pihak lain terhadap karya saya.
Sumedang, Juni 2013
JANUAR IKHSAN
PENGGUNAAN ALAT DAN MEDIA PEMBELAJARAN
UNTUK MENINGKATKAN GERAK DASAR RENANG GAYA BEBAS PADA SISWA KELAS V SDN BABAKAN HURIP
KECAMATAN SUMEDANG UTARA KABUPATEN SUMEDANG
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :
Pembimbing I,
Drs. Entan Saptani, M.Pd. NIP. 196204131987031002
Pembimbing II,
Drs. H. Anin Rukmana, M.Pd. NIP. 196002061986031001
Mengetahui,
Ketua Program Studi PGSD S-1 PENJAS
iv
KATA PENGANTAR ... i
UCAPAN TERIMA KASIH ... ii
ABSTRAK ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR DIAGRAM ... xi
DAFTAR BAGAN ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. LatarBelakangMasalah ... 1
B. PerumusandanPemecahanMasalah ... 11
1. PerumusanMasalah ... 11
2. PemecahanMasalah ... 11
C. TujuanPenelitian ... 14
D. ManfaatPenelitian ... 15
E. BatasanIstilah ... 16
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 18
A. KajianTeoritis ... 18
1. Pengertian Pembelajaran ... 18
2. Konsep Pendidikan Jasmani ... 19
3. Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani di SD ... 20
4. Perkembangan dan Karakteristik Anak Kelas V SD... 21
5. Pengertian Renang Gaya Bebas ... 22
6. Pengertian Alat dan Media Pembelajaran ... 32
7. Pembelajaran Renang Gaya Bebas Melalui Alat/Media ... 34
a. Pengenalan Aktivitas Air ... 35
b. Gerakan Meluncur ... 35
c. Gerakan Tungkai ... 40
d. Gerakan Lengan ... 43
e. Gerakan Pernafasan ... 44
B. Hasil Temuan Penelitian yang Relevan ... 50
v
2. WaktuPenelitian ... 52
B. SubjekPenelitian ... 53
C. MetodedanDesainPenelitian ... 54
1. MetodePenelitian... 54
2. DesainPenelitian ... 55
D. ProsedurPenelitian... 57
1. TahapPerencanaan Pembelajaran (Planning) ... 57
2. Tahap Kinerja Guru DalamPelaksanaanTindakan (Action) ... 58
3. TahapanObservasi (Observer) ... 60
4. TahapanAnalisisdanRefleksi (Reflection) ... 60
5. Perencanaan Ulang (Re Planning) ... 60
E. InstrumenPenelitian... 61
F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 62
1. Teknik Pengolahan Data ... 62
2. Pengolahan Data Hasil ... 63
3. Analisis Data ... 63
G. Validasi Data ... 64
BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN ... 66
A. Paparan Data Awal ... 66
1. Paparan Data Awal Perencanaan ... 66
2. Paparan Data Awal Pelaksanaan ... 67
3. Paparan Data Awal Aktivitas Siswa ... 68
4. Paparan Data Awal Hasil Tes ... 69
5. Analisis dan Refleksi ... 70
B. Paparan Data Tindakan ... 77
1. Paparan Data Siklus I ... 77
a. Paparan Data Perencanaan ... 77
b. Paparan Data Pelaksanaan... 80
c. Paparan Data Aktivitas Siswa ... 88
d. Paparan Data Hasil Belajar ... 90
e. Analisis dan Refleksi... 92
2. Paparan Data Siklus II ... 104
a. Paparan Data Perencanaan ... 105
b. Paparan Data Pelaksanaan... 108
vi
a. Paparan Data Perencanaan ... 133
b. Paparan Data Pelaksanaan... 136
c. Paparan Data Aktivitas Siswa ... 145
d. Paparan Data Hasil Belajar ... 148
e. Analisis dan Refleksi... 150
4. Paparan Data Siklus IV ... 161
a. Paparan Data Perencanaan ... 161
b. Paparan Data Pelaksanaan ... 163
c. Paparan Data Aktivitas Siswa ... 172
d. Paparan Data Hasil Belajar ... 175
e. Analisis dan Refleksi ... 177
C. Pembahasan ... 187
1. Pembahasan Perencanaan... 187
2. Pembahasan Pelaksanaan ... 189
3. Pembahasan Aktivitas Siswa ... 191
4. Pembahasan Hasil Belajar ... 194
5. Temuan dan Refleksi Hasil Penelitian ... 199
6. Pembuktian Hipotesis ... 215
BAB V KESIMPULANDANSARAN ... 216
A. Kesimpulan ... 216
B. Saran ... 218
DAFTAR PUSTAKA ... 221
LAMPIRAN ... 223
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan suatu alat
pendidikan secara komperhensif. Tujuan pendidikan jasmani selaras dengan
tujuan umum pendidikan. Pengertian pendidikan jasmani menurut Lutan (Safari,
2011:8) yaitu,„Proses belajar untuk bergerak yang tujuannya begitu luhur akan dicapai, setelah mencapai masa yang cukup lama‟. Pengertian pendidikan jasmani
menurut Nixon (Safari, 2011:8) yaitu, „Fase dari proses pendidikan keseluruhan
yang berhubungan dengan aktivitas berat yang mencakup sistem, otot serta hasil
belajar dari partisipasi dalam aktivitas tersebut‟.
Pendidikan jasmani juga merupakan bagian integral dari pendidikan yang
bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak,
keterampilan berpikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional,
tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui
aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara
sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Sedangkan
olahraga merupakan serangkaian gerak raga yang terstruktur dan terencana yang
di dalamnya mempengaruhi kerja otot. Menurut Rukmana dalam perkuliahan
bahwa “olahraga itu berbentuk eksak yang merupakan aktivitas sosial dalam
kehidupan sehari-hari.”
Materi yang diberikan untuk mengembangkan aspek diatas ruang
lingkupnyameliputiaspek-aspek seperti yang tercantum dalam Depdiknas (2006:
175) sebagai berikut:
1. Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan, eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor, non-lokomotor, manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis dan beladiri serta aktivitas lainnya. 2. Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen
kebugaran jasmanidan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya.
4. Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJdan senam aerobik serta aktivitas lainnya.
5. Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air, keterampilan bergerak di airdan renang serta aktivitas lainnya.
6. Pendidikanluar kelas (Outdor Education),
meliputi:piknik/karyawisata,pengenalan lingkungan, berkemah, menjelajahdan mendaki gunung.
7. Kesehatanmeliputi: penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat lingkungan yang sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegahdan merawat cidera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam kegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan merupakan aspek tersendiridan secara implisit masuk ke dalam semua aspek.
Kutipan di atas dapat disimpulkan, bahwa ruang lingkup pendidikan jasmani
merupakan suatu matrik pembelajaran yang sudah memiliki substansi materinya
masing-masing untuk dijadikan bahan pembelajaran.
Apa yang perlu disajikan guru penjas dalam memberikan pembelajaran?
Pembelajaran yang dikemas kedalam bentuk permainan dirancang dalam suatu
proses yang kondusif, diyakini dapat menghasilkan rasa senang bagi siswa. Selain
itu dapat pula membina kesehatan dan rasa percaya diri. Jadi mengajarkan
permainan harus tetap merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
kurikulum pendidikan jasmani.
Permainan merupakan bagian bidang studi pendidikan jasmani yang
mempunyai banyak kegiatan. Seperti halnya pada kegiatan olahraga pada
umumnya, dengan bermain akan terpacu perkembangan manusia secara
menyeluruh misalnya perkembangan jasmani koordinasi gerak, kejiwaan dan
sosial.
Aktivitas permainan menurut Sukintaka (1992:37) yaitu:
Kutipan di atas dapat disimpulkan, bahwa permainan dapat menunjang
pertumbuhan dan perkembangan siswa ke arah yang sempurna, artinya dengan
diadakannya permainan dalam sebuah pembelajaran penjas akan mendorong
minat dan motivasi siswa dalam belajar.
Terdapat beberapa aspek permainan dan olahraga diantaranya meliputi
cabang olahraga Renang yang masuk kedalam permainan air.Berenang adalah
gerakan sewaktu bergerak diair.Berenang biasanya dilakukantanpa perlengkapan
buatan.Kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk rekreasi dan olahraga.Berenang
dipakai sewaktu bergerak dari satu tempat ke tempat lainnyadi air, mencari ikan,
mandi, atau melakukan olahraga air.Berenang untuk keperluan rekreasi dan
kompetisi dilakukan di kolam renang.Olahraga renang membuat tubuh sehat
karena hampir semua otot tubuh dipakai sewaktu berenang.
Renang memiliki kegiatan yang khas seperti terapung, meluncur, menyelam
hingga melakukan koordinasi gerakan lengan dan tungkai dalam satu gaya renang.
Hal ini merupakan pola gerak dasar dominan dalam renang sebagai pondasi bagi
keterampilan siswa ketika bermain di dalam air dan juga merupakan gerak dasar
bagi pembinaan olahraga.Sebagaimana dikemukakan oleh Suherman (2001:29)
tentang pola gerak dasar dominan dalam renang yaitu:
Kemampuan dasar renang yang harus dipahami oleh para guru, yaitu anak perlu belajar renang yang dimulai dari keterampilan gerak dasar yang paling sederhana.Kemampuan tubuh yang mendasari semua gaya renang yakni meringankan tubuh di permukaan air, mengapung atau mengambang di air dan meluncur.
Dari pernyataan diatas, bahwa sebelum siswa belajar satu gaya dalam
renang, siswa terlebih dahuluharus menguasai dan berani beradaptasi di
lingkungan sekitar kolam renang. Sebelum siswa mempraktikkan suatu gaya
dalam renang, menurut Suherman (2001:17) siswa harus belajar memperaktikkan
pengenalan di air sebagai wujud aktivitas belajar keberanian dan
kesenangan.Aktivitas tersebut meliputi:
1. Belajar berdiri dan membasahi muka di kolam renang, 2. Berjalan di kolam renang,
5. Menahan dan mengeluarkan udara di dalam air, 6. Melakukan aneka gerak tubuh di dalam air, dan 7. Melakukan berbagai aktivitas permainan di dalam air.
Kutipan di atas dapat disimpulkan, bahwa kegiatan pengenalan aktivitas di
air adalah aktivitas yang dilaksanakan pada pra pembelajaran sebelum siswa
melakukan renang dalam suatu gaya.
Selain itu, yang menentukan keberanian dan kesenangan siswa dalam
memperaktikkan renang adalah alat dan media pembelajaran yang lengkap.
Keberhasilan siswa dalam belajar renang sangat ditentukan oleh alat bantu.
Keberhasilan tersebut menurut Suherman (2001:10) yaitu :
Beberapa macam alat bantu belajar renang dapat digunakan untuk memperkaya bahan ajar, sehingga waktu aktif belajar dapat dimanfaatkan secara penuh. Artinya, dengan dukungan alat bantu, anak tidak banyak menunggu giliran atau harus satu-satu dilayani oleh guru. Alat bantu akan sangat besar manfaatnya pada situasi kelas yang jumlah siswanya banyak. Selain itu, alat ini bermanfaat untuk menjaga keselamatan siswa. Dengan demikian tercipta rasa aman.
Kutipan di atas dapat disimpulkan, bahwa alat bantu dalam belajar renang
merupakan alat untuk menunjang keselamatan dan keberhasilan siswa.
Dari keberanian, kesenangandan keberhasilan siswa di atas telah terjawab
berdasarkan landasan teori tentang penggunaan alat dan media dalam proses
pembelajaran renang gaya bebas. Teori mengenai alat diperkuat oleh Sukintoko
(1983:10) yaitu:
Fasilitas renang yang menentukan cara penyampaian pelajaran. Alat-alat yang langsung digunakan dalam pelajaran harus dapat ditentukan secara pasti bagaimana cara menggunakannya,dan hasilyangdiharapkan dengan menggunakan alat tersebut, misalkan batu-batu kecil untuk latihan menyelam, papan-papan untuk berlatih kaki danstang untuk belajar dan berlatih teknik tangan atau kaki dalam bermacam-macam gaya. Macam-macam alat tersebut harus dapat dikenal, baik sifat maupun kegunannya dalam pelajaran, sehingga guru dapat dengan tepat cara menggunakannya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Kutipan di atas dapat disimpulkan, bahwa teori tentang alat menjelaskan
Sedangkan teori mengenai media diperkuat oleh Sudin dan Saptani (2009:5)
adalah“sarana komunikasi dalam proses belajar mengajar yang berupa perangkat keras maupun perangkat lunak untuk mencapai proses dan hasil pembelajaran
secara efektif dan efisien, serta tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan
mudah.”
Kutipan di atas dapat disimpulkan, bahwa teori tentang media menjelaskan
ketercapaian tujuan pembelajaran melalui sebuah media berupa perangkat yang
berkaitan dengan media sebagai alat bantu dalam belajar mengajar.
Mengapa alat dan media menjadi tolak ukur dalam mencapai keberhasilan
siswa dalam belajar renang? Sebagaimana yang dikemukakan oleh Suherman
(2001: 10) yaitu:
Karena alat bantu belajar renang dapat digunakan untuk memperkaya bahan ajar, sehingga waktu aktif belajar dapat dimanfaatkan secara penuh dan sangat besar manfaatnya pada situasi kelas yang jumlah siswanya banyak. Selain itu, alat ini bermanfaat untuk menjaga keselamatan siswa. Dengan demikian, tercipta rasa aman.
Kutipan di atas dapat disimpulkan, bahwa tolak ukur dalam mencapai
keberhasilan siswa ditentukan oleh pembelajaran yang kegiatannya dikemas ke
dalam penggunaan alat bantu belajar renang sebagai bentuk latihan siswa sebelum
mempraktikkan suatu gaya dalam renang. Latihan dengan alat, siswa akan merasa
aman dan nyaman, serta dengan keamanan dan kenyamanan tersebut secara
bertahap akan menunjang keberhasilan siswa.
Sedangkan peranan media pada pra pembelajaran yaitu“untuk menarik
minat dan perhatian siswa pada materi yang akan disampaikan, pada tahap
penyajian pelajaran yaitu untuk mengikat perhatian siswa selama pelajaran
berlangsung, pada tahap tindak lanjut yaitu memberi kesempatan pada siswa
untuk mencoba menerapkan berbagai prosedur yang baru didapat” (Sudin dan
Saptani, 2009:16).
Kutipan di atas dapat disimpulkan, bahwa materi yang disampaikan melalui
media pembelajaran yang dikemas secara menarik,akan pula menarik minat dan
Perlu diketahui bahwa renang gaya bebas merupakan gaya yang tidak terikat
dengan teknik-teknik dasar tertentu.Gaya bebas dilakukan dengan beranekaragam
gerakan dalam berenang yang bisa membuat perenang dapat melaju didalam air.
Proses belajar mengajar renang gaya bebas melalui beberapa tahapan berdasarkan
unsur atau elemen gerak yang ada pada renang gaya bebas. Unsur gerak tersebut
adalah:
1. Pengenalan aktivitas/sifat-sifat air
2. Posisi tubuh dari setiap elemen
3. Meluncur
4. Gerakan kaki
5. Gerakan lengan dan tangan
6. Pernafasan
7. Koordinasi
Pengertian renang gaya bebas (The Free Style) menurut PRSI (Dumadi,
1992:2) ialah:
Gaya renang yang benar-benar bebas menggunakan atau memilih salah satu gaya renang dalam nomor gaya bebas. Hal ini ada kaitannya dengan nomor renang gaya berganti, dimana gaya bebas dibatasi memilih gaya renangnya, yaitu tidak boleh menggunakan tiga gaya renang yang mendahuluinya.
Dalam upaya memperbaiki proses belajar mengajar, peneliti akan mencoba
mengatasi permasalahan yang timbul dalam 1 kelas di SD ketika belajar gerak
dasar renang gaya bebas, dengan terlebih dahulu peneliti melakukan pra observasi
yangbertujuan untuk mendapatkan data awal melalui analisis proses serta
wawancara dengan siswa dan guru.Pada tugas penelitian ini, peneliti bukan hanya
sebagai ketua peneliti dan observer saja melainkan sebagai praktisi, karena
peneliti memiliki visi untuk memecahkan permasalahan dalam kegiatan belajar
mengajar yang dialami oleh guru dan siswa.
Pada saat pra observasi, semata-mata siswa hanya difokuskan untuk
bermainsaja ketika berada diair. Tetapi hal demikian tidaksalah, karena dengan
bermain akan terpacu perkembanganmanusia secara menyeluruh misalnya
dan sosial.“Bermain menurut prinsip psikologi sangat diperlukan sekali, karena
tanpa disadari sudah mendorong mereka untuk menyenangi cabang olahraga air
ini, dan meningkatkan rasa percaya diri, ketekunan, serta menghilangkan rasa
takut” (Murni, 2000: 21). Kutipan tersebut dapat disimpulkan, bahwa sebetulnya
bermain di air itu hanya untuk menciptakan suasana belajar yang menarik serta
untuk membangkitkan semangat siswa dalam belajar. Tetapi pada proses KBM,
siswa diharuskan untuk bisa melakukan gerak dasar renang gaya bebas agar
mencapai hasil belajar yang optimal sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
diharapkan. Bukti empirikyang penulis cantumkan dalam penelitian ini hanya
sebagai acuan bukan verifikasi dan hasilnya tidak harus seperti keterampilan
seorang atlet karena dasar kemampuan manusia berbeda-beda (individualisasi),
apalagi kemampuan anak SD yang masih perlu diasah.
Berdasarkan hasil pra observasi dilapangan pada tanggal 7 Desember 2012,
terbukti pada proses KBM gerak dasar renang gaya bebas, ternyata adabeberapa
masalah urgen yang dianalisis langsung oleh peneliti pada saat menjadi observer,
sebagai berikut:
1. Perencanaan Pembelajaran
Pada saat peneliti melaksanakan observasiterhadap Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) guru penjas SDN Babakan Hurip dengan materi
pembelajaran gerak dasar renang gaya bebas, ternyata masih perlu diperbaiki dan
ditingkatkan. Permasalahan pada perencanaan yaitu perumusan indikator dan
tujuan pembelajaran renang gaya bebas hanya terfokus pada teknik dasar tanpa
adanya pengenalan aktivitas air terlebih dahulu yang secara psikologis dapat
memupuk rasa senang, keberanian, percaya diri, ketekunan serta dalam
perencanaantidak mengembangkan dan mengorganisasikan alat dan media
pembelajaran sebagai alat bantu belajar gerak dasar renang gaya bebas.
2. Kinerja Guru Dalam Pelaksanaan Pembelajaran
Pada saat peneliti melaksanakan observasiterhadap kinerja guru dalam
KBM gerak dasar renang gaya bebas, ternyata masih perlu diperbaiki dan
ditingkatkan. Permasalahan pada proses pembelajaran yaitu sebagian besar tidak
menyampaikan sebuah teori melalui metode ceramah dan komando saja,
kemudian banyak mendemonstrasikan teknik dasar dibanding gerak dasar gaya
bebas dan kegiatan pengenalan air yang dapat memupuk rasa senang. Pada proses
KBMtidak didukungoleh alat dan media pembelajaran serta alur pembelajaran
tidak sistematis sesuai alur KBM yaitu apresepsi (pra pembelajaran), eksplorasi,
elaborasi dan konfirmasi serta evaluasi di akhir pembelajaran.
3. Pelaksanaan Aktivitas Siswa
Pada saat peneliti melaksanakan observasi terhadap aktivitas siswa dalam
KBM gerak dasar renang gaya bebas, ternyata masih perlu diperbaiki dan
ditingkatkan. Permasalahan pada aktivitas siswa ini sebagai dampak dari prilaku
kinerja guru, sehingga sebagaian besar siswatidak menguasai gerakan renang gaya
bebas. Saat KBM berlangsung sebagian besar siswa kurang disiplin, semangat dan
kerjasama pada implementasi pembelajaran gerak dasar renang gaya bebas dan
permainan maupun kegiatan pengenalan di air.
4. Hasil Belajar
Pada saat peneliti melaksanakan pra observasi terhadap pelaksanaan tes
renang gaya bebas,hasilnya dari jumlah 38 orang siswa kelas V SD mayoritas
tidak menguasainya.Karena ada beberapa penyebab yang muncul sehingga siswa
kesulitanmelakukangerak dasar renang gaya bebas yaitu:
a. Ditemukannya siswa yang kurang mengenal dengan gerakan-gerakan renang
gaya bebas,
b. Terdapat siswa-siswi yang takut berenang di air (takut tenggelam),
c. Terdapat siswa-siswi yang tidak bisa mengapung di air,
d. Pembelajaran kurang inovatif seperti pembelajaran berpusat pada guru, yang
terjadi siswa kurang termotivasi dalam mengikuti pembelajaran. Hal itu
diperkirakan karena guru hanya menyampaikan sebuah teori melalui metode
ceramah dan komando tanpa adanya suatu praktek langsung yang mampu
mengkonkretkan tentang gerak dasar renang gaya bebas,
e. Kurang kondusifnya kondisi lapangan (kolam renang), banyak siswa yang
f. Setelah pemanasan siswa langsung dihadapkan pada teknik dasar renang gaya
bebas tanpa terlebih dahulu melakukan pengenalan aktivitas di air, sehingga
siswa merasa ketakutan dan ketidaktahuan harus melakukan gerakan seperti
apa, sertapembelajaranterlihat monoton dan membosankan,
g. Alat dan media pembelajaran yang tidak mendukung siswa untuk
memaksimalkan kemampuannya dalam melakukan gerak dasar renang gaya
bebas.
Permasalahan padahasil tes, terbukti dari data awal yang dipaparkan pada
tabel 1.1 di bawah ini:
Tabel 1.1
Data Awal Hasil Tes Renang Gaya Bebas
No Nama Siswa
Aspek Yang di Nilai
Skor Nilai
Ketuntasan Posisi
Tubuh Meluncur Tungkai Lengan Pernafasan Koordinasi T T
T
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Ade S. √ √ √ √ √ √ 6 25 √
2 Aditya H. √ √ √ √ √ √ 6 25 √
3 Aditya N. √ √ √ √ √ √ 6 25 √
4 Agun G. √ √ √ √ √ √ 9 37 √
5 Agim G. √ √ √ √ √ √ 6 25 √
6 Aji M. √ √ √ √ √ √ 6 25 √
7 Andi R. √ √ √ √ √ √ 6 25 √
8 Arif N. √ √ √ √ √ √ 6 25 √
9 Bayu S. √ √ √ √ √ √ 6 25 √
10 Bunga N. √ √ √ √ √ √ 6 25 √
11 Cindi S. √ √ √ √ √ √ 6 25 √
12 Dadan S. √ √ √ √ √ √ 6 25 √
13 Evi N. √ √ √ √ √ √ 6 25 √
14 Fitri W. √ √ √ √ √ √ 6 25 √
15 Gina A. S. √ √ √ √ √ √ 6 25 √
16 Gita P. √ √ √ √ √ √ 6 25 √
17 Heru A. L. √ √ √ √ √ √ 6 25 √
18 Imat A. √ √ √ √ √ √ 6 25 √
19 Iwa C. √ √ √ √ √ √ 6 25 √
20 Maulana Y. √ √ √ √ √ √ 22 91 √
21 Memey Y. √ √ √ √ √ √ 6 25 √
22 M. Ardiansyah √ √ √ √ √ √ 6 25 √
23 M. Habibul H. √ √ √ √ √ √ 6 25 √
24 M. Faturahman √ √ √ √ √ √ 6 25 √
25 M. Ihsan F. √ √ √ √ √ √ 6 25 √
26 M. Solah √ √ √ √ √ √ 22 91 √
27 Muna M. √ √ √ √ √ √ 6 25 √
28 Neng H. √ √ √ √ √ √ 6 25 √
29 Rafi Suci R. √ √ √ √ √ √ 6 25 √
30 Rafli √ √ √ √ √ √ 6 25 √
31 Rahman H.A. √ √ √ √ √ √ 22 91 √
32 Rijal T. √ √ √ √ √ √ 6 25 √
33 Risa Aryani √ √ √ √ √ √ 6 25 √
34 Rizal Cahya P. √ √ √ √ √ √ 6 25 √
36 Sisky Setia √ √ √ √ √ √ 6 25 √
37 Vionita Abada √ √ √ √ √ √ 6 25 √
38 Wiwin Nuryeni √ √ √ √ √ √ 6 25 √
Jumlah 1160 3 35
Persentase (%) 30
% 8 %
92 %
Rata-rata 30
Jumlah Skor Maksimal (Skor Ideal) = 24
Melihat dari tabel diatas tentang hasil tes awal renang gaya bebas
diperoleh8% yang artinyadari jumlah 38 siswa kelas V, ternyata hanya3 orang
siswa yang lulus melakukan gerak dasar renang gaya bebas. Sedangkan 92% atau
35 orang siswa yang tidak lulus melakukan gerak dasar renang gaya bebas.Nilai
rata-rata kelas hanya mencapai angka30. Dengan hal ini perlu adanya refleksi
serta tindakan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan siswa dalam melakukan gerak
dasar renang gaya bebas.
Salah satu tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar gerak
dasar renang gaya bebas yaitu melalui penggunaan alat dan media pembelajaran
yang dapat membantu siswa di kolam renangagar siswa mampu menghindari
dirinya dari rasa takut berenang di air dan ketidakbisaan melakukan renang gaya
bebas.Pelaksanaan penggunaan alat dan media yang diimplementasikan oleh guru
dan siswa pada proses KBM sebagai berikut:
1. Siswa melakukan gerakan meluncur, tungkai, lengan, pernafasan dan
koordinasi/rangkaian gerak dasar renang gaya bebas dibantu oleh pelampung,
sedangkan guru mendemonstrasikan cara-cara menggunakan alat bantu renang
tersebut yang dibantu oleh salah seorang siswa mulai dari penggunaan
pelampung ketika meluncur sampai dengan gerakan koordinasi renang gaya
bebas.
2. Siswa melakukan gerakan meluncur, tungkai, lengan, pernafasan dan
koordinasi/rangkaian gerak dasar renang gaya bebas dengan menggunakan
media tali (tambang), bambu dan jarak secara bertahap. Tugas guru adalah
menjelaskan penggunaan media tali dan bambu tersebut dengan cara
berpasangan, yaitu dipegang oleh teman yang membantunya, serta
menggunakan jarak secara bertahap dengan mematok batas kolam yang harus
Tindakandiatassecara bertahap akan memberikan dampak yang baik
terhadap kelancaran proses belajar gerak dasar renang gaya bebas.Mencermati
kutipan di atas, peneliti mempunyai perencanaan dan pelaksanaan tindakan
yang lebih kompleks lagi untuk mengatasi masalah guru dan siswa di kelas V
SD pada proses KBM gerak dasar renang gaya bebas.
Dari uraian tersebut maka peneliti tertarik untuk mengembangkannya ke
dalam metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebagai upaya perbaikan
perencanaan, pelaksanaan (kinerja guru), aktivitas siswa dan hasil belajar dalam
praktik renang gaya bebas dengan mengambil judul penelitian yaitu ”Penggunaan
Alat dan Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Gerak Dasar Renang Gaya
Bebas Pada Siswa Kelas V SDN Babakan Hurip Kecamatan Sumedang Utara
Kabupaten Sumedang.”
B.Perumusan dan Pemecahan Masalah
1. Perumusan Masalah
Melihat 4 substansi permasalahan yang terdapat pada latar belakang
masalah, maka deskripsi rumusan masalah akan peneliti tuangkan ke dalam
pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut :
a. Bagaimana perencanaan pembelajaran gerak dasar renang gaya bebas dengan
menggunakan alat dan media pembelajaran?
b. Bagaimana kinerja guru dalam pembelajaran gerak dasar renang gaya bebas
dengan menggunakan alat dan media pembelajaran?
c. Bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran gerak dasar renang gaya bebas
dengan menggunakan alat dan media pembelajaran?
d. Bagaimanapenggunaanalat dan media pembelajaranterhadappeningkatan hasil
belajargerak dasar renang gaya bebas?
2. Pemecahan Masalah
Munculnyapermasalahan dari latar belakang, maka langkah selanjutnya
yaitu mencari alternatif untuk pemecahan masalah tersebut melalui penelitian
inimempunyai kelebihan seperti yang dijelaskan Wiriaatmaja(Rukmana, 2012:1-2):
a. PTK sangat kondusif untuk membuat guru menjadi peka dan tanggap terhadap dinamika pembelajaran di kelasnya. Para guru menjadi reflektif dan kritis terhadap apa yang ia dan muridnya lakukan.
b. PTK dapat meningkatkan kinerja guru sehingga menjadi tenaga profesional. Guru tidak lagi sebagai seorang praktisi, yang sudah merasa puas terhadap apa yang dikerjakan selama bertahun-tahun tanpa ada upaya perbaikan dan inovasi, namun juga sebagai peneliti di bidangnya. c. Dengan melaksanakan tahap-tahapan dalam PTK, guru mampu
memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian yang terjadi di kelasnya. Tindakan yang dilakukan guru semata-mata didasarkan pada masalah aktual dan faktual yang berkembang di kelasnya.
d. Pelaksanaan PTK tidak mengganggu tugas pokok seorang guru karena dia tidak perlu meninggalkan kelasnya. PTK merupakan suatu kegiatan penelitian yang terintegrasi dengan pelaksanaan proses pembelajaran. e. Dengan melaksanakan PTK, guru menjadi kreatif karena selalu dituntut
untuk melakukan upaya-upaya inovasi sebagai implementasi dan adaptasi berbagai teori dan teknik pembelajaran serta bahan ajar yang dipakainya. Dalam setiap kegiatan, guru diharapkan dapat mencermati kekurangan dan mencari berbagai upaya sebagai pemecahan.
Kutipan di atas dapat disimpulkan, bahwa PTK ini digunakan untuk
mengadakan perbaikan dan peningkatan terhadap kinerja guru dan siswa dalam
proses KBM mulai dari substansi perencanaan, kinerja guru, aktivitas siswa dan
hasil belajar.
Berdasarkan permasalahan yang muncul, maka peneliti mengajukan
pemecahan masalah dengan menerapkan pembelajaran gerak dasar renang gaya
bebas melalui penggunaan alat dan media. Langkah-langkahnya dapat dilakukan
sesuai dengan 4 pertanyaan rumusan masalah di atas sebagai berikut:
1) Tahap PerencanaanPembelajaran
a) Guru akan menjelaskan kepada siswa mengenai indikator kegiatan, tujuan
pembelajaran dengan mencantumkan kriteria keberhasilan, pokok-pokok
kegiatan yang tertuang pada Rencana Pelaksanaan Pembelajarannya (RPP)
tentanggerak dasar renang gaya bebas melalui penerapan alat dan media
b) Guru akan mempersiapkan alat dan media pembelajaran sebagai tindakan
utama yakni alat bantu siswa dalam praktik renang gaya bebas diantaranya
pelampung, tali (tambang), bambu dan jarak bertahap.
2) Tahap Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran
Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan perencanaan yang telah
dipersiapkan. Guru akan mendemonstrasikangerak dasar renang gaya bebas
melalui penggunaanalat dan media pembelajarandengan tidak langsung
mengajarkan teknik dasarrenang gaya bebas, artinya dilaksanakan secara
berurutan sesuai dengan pengelompokkan elemen gerak menuju pelaksanaan
praktik gerak dasar renang gaya bebas mulai dari pengenalan aktivitas air, posisi
tubuh, meluncur, gerakan tungkai, gerakan lengan, pernafasan,
koordinasi/rangkaian.Praktik renang akan diawali dengan simulasi gerakan renang
gaya bebas yang dilaksanakan di darat (sekitar kolam), bisa juga ketika
melakukan pemanasan di darat dengan melakukan gerakan yang berorientasi pada
gerakan renang gaya bebas. Kegiatan tersebut sebagai adaptasi siswa dengan
gerakan renang gaya bebas sebelum masuk ke air. Kemudian alur pembelajaran
akan dilaksanakan secara sistematis sesuai alur KBM yaitu apresepsi (pra
pembelajaran), eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi serta evaluasi di akhir
pembelajaran.
3) Tahap Pelaksanaan Aktivitas Siswa
Pada tahapan ini siswa melakukan gerak dasar renang gaya bebas sesuai
dengan perencanaan yang sudah dipersiapkan oleh guru. Siswa tidak langsung
melakukan renang gaya bebas, melainkan terlebih dahulu melakukan aktivitas
pengenalan di air. Pada saat melakukan gerakan renang gaya bebas, siswa akan
dibantu dengan alat (papan pelampung) serta dengan penggunaan media (tali,
bambu dan jarak tempuh secara bertahap) dengan berpasangan untuk kelancaran
proses pembelajaran. Pada sela-sela pembelajaran, siswa melakukan aktivitas
permainan di air agar menciptakan suasana yang menyenangkan. Semua kegiatan
guru akan menjelaskan pembelajaran,suaranya harus lantang serta menunjukkan
sikap tegas kepada siswa apabila ada siswa yang tidak sungguh-sungguh
mengikuti pembelajaran. Dengan kegiatan tersebut dapat mengembangkan minat
dan motivasi siswa agar selalu semangat dan bekerjasama mengikuti
pembelajaran serta dengan ketegasan guru siswa dapat membiasakan diri bersikap
disiplin. Aktivitas siswa ini terjadi sebagai dampak dari kinerja guru dalam
merencanakan dan melaksanakan pembelajaran. Maka perencanaan dan
pelaksanaan harus menunjang kepada aktivitas siswa agar selalu menunjukkan
sikap disiplin serta semangat dan selalu bekerjasama.
4) Tahap Peningkatan Hasil Belajar
Setelah siswa melakukan latihan belajar gerak dasar renang gaya bebas
menggunakan alat bantu renang, selanjutnya guru akan menganalisis hasil belajar
siswamelalui postes. Dengan postes tersebut, mungkin akan dapat dilihatfluktuasi
hasil belajargerak dasar renang gaya bebas siswa kelas Vtanpa menggunakan alat
bantu belajar renang. Apabila siswa tersebut telah mampu melakukan gerak dasar
renang gaya bebas dengan baik dan sungguh-sungguh, maka hal tersebut
merupakan sebuah peningkatan kemampuan siswa dalam suatu pembelajaran
renang.
C.Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalahyang telah dikemukakan di atas, maka
tujuan penelitian tindakan kelas ini secara umum bertujuan untuk mengetahui
gambaran praktik pembelajaran gerak dasar renang gaya bebas
melaluipenggunaan alat dan media untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas
V SDN babakan Hurip.Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui perencanaan pada proses pembelajaran gerak dasar renang
gaya bebas melalui penggunaanalat dan media pembelajaran pada siswa kelas
2. Untuk mengetahui kinerja gurupada proses pembelajaran gerak dasar renang
gaya bebas melalui penggunaanalat dan media pembelajaran pada siswa kelas
V SDN Babakan Hurip Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang.
3. Untuk mengetahui aktivitas siswapada proses pembelajaran gerak dasar renang
gaya bebas melalui penggunaanalat dan media pembelajaran pada siswa kelasV
SDN Babakan Hurip Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang.
4. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada proses
pembelajarangerak dasar renang gaya bebas melalui penggunaanalat dan media
pembelajaran pada siswa kelas V SDN Babakan Hurip Kecamatan Sumedang
Utara Kabupaten Sumedang.
D.Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapakan dapat dirasakan oleh berbagai pihak
diantaranya adalah siswa, guru, lembaga dan masyarakat. Peneliti merasa yakin
bahwa masalah di atas penting untuk diteliti terutama ditinjau dari segi
kegunaanya yang akan berpengaruh pada peningkatan pembelajaran renang gaya
bebas. Maka manfaat penelitian yang dapat diambil adalah sebagai berikut :
1. Bagi siswa, hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan berguna untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan gerak dasar renang gaya
bebas. Selanjutnya hasil penelitian ini dapat dijadikan dorongan untuk
terus meningkatkan latihan di luar sekolah. Pengetahuan dan keterampilan
yang optimal diperlukan oleh siswa sebagai bekal untuk dikembangkan di
masyarakat serta untuk mencapai prestasi.
2. Bagi masyarakat, pelatih dan pembina olahraga, hasil penelitian tindakan
kelas ini diharapkan dapat dijadikan :
a. Sumbangan pemikiran bagi kepentingan progresifcabang olahraga
renang, penelitian yang lebih luas, dan berguna pula untuk kegiatan
yang bertujuan untuk pemanduan minat dan bakat.
b. Sebagai bahan bacaan bagi pembaca yang meneliti hal-hal yang ada
relevansi atau korelasinya dengan masalah penelitian ini.
a. Penelitian ini sangat bermanfaat, karena dapat lebih memahami tugas
berat seorang guru serta mengetahui lebih jauh
permasalahan-permasalahan pembelajaran di sekolah.
b. Penelitian ini diharapkan berguna bagi penulis untuk mengetahui manfaat
pembelajaran gerak dasar renang gaya bebas.
c. Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi para guru penjas
dalam menyusun rencanapelaksanaan pembelajaran (RPP) yang berkaitan
dengan materi pembelajaran gerak dasar renang gaya bebas.
d. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber dan acuan dalam proses
pembelajaran gerak dasar renang gaya bebas.
e. Penggunaan pendekatan PTK dapat dipakai sebagai alternatif pemecahan
masalah pembelajaran gerak dasar renang gaya bebas.
4. Bagi lembaga, hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang baik
dalam rangka inovasi pembelajaran yang secara komperhensifnya adalah
perbaikan pendidikanpada internal lembaga.
E.Batasan Istilah
Adapun istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini akan diuraikan
sebagai berikut :
Pengertianalatmenurut Sukintoko (1983:10) yaitu :
Alat-alat yang langsung digunakan dalam pelajaran harus dapat ditentukan secara pasti bagaimana cara menggunakannya. Misalkan dalam pembelajaran renang alat yang digunakan adalah batu-batu kecil untuk menyelam,dapat bertujuan untuk pengenalan sifat air terhadap perenang maupun sebagai alat untuk belajar menyelam. Papan-papan untuk berlatih kaki. Tembok dan stang pada tembok untuk belajar dan berlatih teknik tangan atau kaki dalam bermacam-macam gaya.
Pengertianmedia menurut Sudin dan Saptani (2009:2) bahwa, “kata media
berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang
secara harfiah berarti perantara atau pengantar.” Media adalah perantara atau
Pengertian mediamenurut Ely dan Gerlach (Sudin dan Saptani, 2009:4) ada
dua bagian, yaitu :
1. Arti Sempit, bahwa media itu berwujud: grafik, foto, alat, mekanik dan
elektronikyangdigunakan untuk menangkap, memproses serta
menyampaikan informasi.
2. Arti luas, yaitu: kegiatan yang dapat menciptakan suatu kondisi, sehingga memungkinkan peserta didik dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap yang baru.
Media Pembelajaran menurut Sudin dan Saptani (2009:5)yaitu“sarana
komunikasi dalam proses belajar mengajar yang berupa perangkat keras maupun
perangkat lunak untuk mencapai proses dan hasil pembelajaran secara efektif dan
efisien, serta tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan mudah.”
Meningkatkan adalah proses kegiatan, cara meningkatkan (usaha, kegiatan,
dsb). (Kamus Besar Bahasa Indonesia/Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2005.
Jakarta: Balai Pustaka. Edisi 2).
Gerak dasar adalah kemampuan awal yang dimiliki seseorang (Kamus
Besar, 2004:359).
Renang menurut Hendromartono (1992:48) adalah “olahraga yang
dilakukan di air, dan tempat olahraga tersebut tidak sama dengan kehidupan kita
sehari-hari.”
Renang Gaya Bebas menurut Hendromartono (1992:48) adalah :
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan PendidikandanGarir-garis Besar
Program Pengajaran Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: Dirjen PDM.
Dumadi. (1992). Renang Materi Metode Penilaian. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Hendromartono, Soejoko. (1992). Olahraga Pilihan Renang. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Murni, Muhammad. (2000). Renang. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III.
Rukmana, Anin. (2012). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Sebuah Alternatif
Peningkatan Profesionalisme Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Safari, Indra. (2011). Model Pembelajaran Kooperatif Pendidikan Jasmani. Bandung: CV. Bintang WarliArtika.
Sudin, A. dan Saptani, E. (2009). Media Pembelajaran. Sumedang: Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang.
Suherman, Adang. (2001). Pembelajaran Renang di Sekolah Dasar. Jakarta: Departemen Jendral Pendidikan bekerjasama dengan Direktorat Jendral Olahraga.
Sukintoko. (1983). Renang dan Metodik. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. (2005). Kamus Besar Bahasa
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Babakan Hurip
Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang. Penentuan lokasi ini
diharapkan memberi kemudahan dalam proses adaptasi dengan lingkungan
sekolah serta mengenal dengan berbagai komponen-komponen di dalam sekolah
mulai dari kepala sekolah, karyawan/staf dan guru, terutamapengenalan
lingkungan yang berhubungan dengan siswa sebagai subjek penelitian.Adapun
pemilihan lokasi penelitian ditetapkan dengan pertimbangan sebagai berikut:
a. Masih adanya sejumlah masalah yang dihadapi oleh guru penjas tersebut dalam
pelaksanaan program sekolah, khususnya dalam pembelajaran gerak dasar
renang gaya bebas.
b. Sekolah tersebut tempat peneliti bertugas, sehingga hal ini mempermudah
peneliti untuk mengumpulkan data yang diperlukan serta jalur birokrasi yang
ditempuh tidak terlalu sulit.
c. Peneliti lebih hapal terhadap sifat, karakter dan kebiasaan siswa sehingga
memudahkan peneliti untuk mengidentifikasi siswanya yang selama ini
dianggap bermasalah, dan memudahkan peneliti untuk memantau, merevisi,
dan mencari data-data yang diperlukan selama penelitian.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dari bulan Desember2012 sampai dengan bulanMei
2013, kegiatan penelitian dipusatkan di SDN Babakan HuripKecamatan
Sumedang Utara Kabupaten Sumedang. Berikut jadwal penelitian yang diuraikan
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
B.Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Babakan HuripKecamatan Sumedang
Utara Kabupaten Sumedang, pada siswa kelas V dengan jumlah siswa 38 orang,
yang terdiri dari 25 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan.
Pemilihan kelas V sebagai subyek penelitian dilandasi atas pertimbangan, bahwa
banyak siswa kesulitan dalam melakukan gerak dasar renang gaya bebas.Faktor
yang dianalisis dalam penelitian ini adalah :
a. Faktor siswa: melihat kemampuan siswa belum optimal dalam melaksanakan
pembelajaran gerak dasar renang gaya bebas dari kegiatan pendahuluan, inti
dan akhir.
b. Faktor guru: melihat upaya guru dalam mengembangkan strategi rencana dan
melaksanakanpembelajaran yangmasih belum optimal.
No Penjelasan November Desember Januari Maret April Juni 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pembuatan Proposal 2 Seminar
Proposal 3 Revisi
Proposal 4 Persiapan
dan
Pembekalan 5 Pelaksanaan
Siklus I 6 Pelaksanaan
Siklus II 7 Pelaksanaan
Siklus III 8 Pelaksanaan
Siklus IV 9 Pengolahan
Data 10 Sidang
C.Metode dan Desain Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
tindakan kelas (Classroom Action Research). Karena permasalahan dalam
penelitian ini bertujuan untuk mengadakan suatu perbaikan pembelajaran gerak
dasar renang gaya bebas dalam 1 kelas saja. Penelitian ini berangkat dari
permasalahan yang faktual dalam praktek pembelajaran yang dihadapi guru
berdasarkan hasil identifikasi masalah peneliti melalui analisis proses KBM di
kelas V SD.
Penelitian tindakan kelas menurut Suherman (2012: 59) yaitu “suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu
agar dapat memperbaiki dan meningkatkanpraktekpembelajaran dikelas secara lebih profesional.”
Langkah-langkah umum PTK sebagaimana dikemukakan Soedarsono
(Suherman, 2012: 60) meliputi:
a. Mengidentifikasimasalah,
b. Menganalisis masalah dan menentukan faktor-faktor yang diduga sebagai penyebab utama,
c. Merumuskan gagasan pemecahan masalah bagi faktor penyebab utama yang gawat dengan mengumpulkan data dan menafsirkannya untuk mempertajam gagasan tersebut dan untuk merumuskan hipotesis tindakan pemecahan, dan
d. Kenaikan solusi atau pilihan tindakan pemecahan masalah.
Dalam kegiatan identifikasi masalah, peneliti perlu duduk bersama dengan
guru, kepala sekolah dan kalau memungkinkan dengan penilik atau pengawas.
Kemudian menanyakan kepada mereka berkenaan dengan pertanyaan-pertanyaan
berikut sebagaimana dikemukakan Suherman (2012: 60) yaitu:
a. Apa yang menjadi keprihatinan anda (guru, kepala sekolah dan penilik/pengawas)?
b. Mengapa anda memperhatikannya?
c. Menurut pikiran anda, apa yang anda dapat lakukan tentang itu?
d. Bukti-bukti apa yang anda dapat kumpulkan agar dapat membantu membuat penilaian tentang apa yang terjadi?
f. Bagaimana anda melakukan pengecekan terhadap kebenaran dan keakuratan tentang apa yang terjadi?
Melalui identifikasi masalah tersebut, diperoleh daftar masalah, selanjutnya
peneliti bersama guru dan kepala sekolah perlu melakukan analisis masalah.
Beberapa kriteria pemilihan masalah yang dapat dijadikan acuan sebagaimana
dikemukakan Suherman (2012: 60) yaitu:
a. Masalah harus benar-benar penting bagi guru kelas yang bersangkutan serta bermakna dan bermanfaat bagi pengembangan pembelajaran guna meningkatkan kualitas hasil pendidikan dan pembelajaran,
b. Masalah harus dalam jangkauan kemampuan peneliti maupun guru yang melakukan peran serta dalam melaksanakan PTK,
c. Masalah harus dirumuskan secara jelas agar dapat mengungkap beberapa faktor penyebab utamanya sehingga memungkinkan dapat dicari pilihan-pilihan pemecahan. Ketidakberhasilan menemukan masalah utama, akan menyebabkan pemecahan masalah hanya dipermukaan yang sifatnya sementara.
2. Desain Penelitian
Sekurang-kurangnya ada 4 model penelitian tindakan kelas (PTK) yang
dikenal, yaitu model yang dikembangkan oleh Ebbut (1985), Kemmis dan Mc
Taggart (1988), Eliot (1991), dan Mc Kernan (1991). Dari keempat model
tersebut nampaknya model Kemmis dan Mc Taggart tidak terlalu sulit untuk
dilakukan. Kemmis mengembangkan modelnya berdasarkan konsep asli Lewin
yang kemudian disesuaikan dengan beberapa perkembangan. Dalam
perencanannya, Kemmis menggunakan sistem spiral refleksi diri.
Desain yang digunakan oleh peneliti adalah desain dengan model Kemmis
dan Mc Taggart menggunakan sistem spiral refleksi diri yang dimulai dengan
rencana, tindakan, obsevasi, dan refleksi. Adapun alur tindakan sebagaimana
Gambar 3.1
Penelitian Model Spiral Kemmis dan Mc Taggart Dari Wiriaatmaja (Rukmana, 2012: 6)
Keempat tahapan tersebut harus dilalui oleh peneliti disetiap siklusnya
seperti pada bagan 3.1 di bawah ini:
Siklus I– III :
Bagan 3.1
Tahapan Penelitian Tindakan Kelas
Sumber : Jurnal Pendidikan Dasar Volume II, No. 2 September 2004 (Rukmana, 2012: 7)
Rencana Tindakan
Pelaksanaan Tindakan Observasi
D.Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 4 siklus. Tiap siklus
dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai, mulai dari perubahan
perencanaan, kinerja guru, aktivitas siswa dan hasil belajar renang gaya bebas.
Meskipun desain dengan model Kemmis dan Mc Taggart yang sudah dijelaskan
pada gambar di atas hanya sampai siklus 3, tetapi dalam penelitian ini akan
dilaksanakan sebanyak 4 siklus. Pada siklus ke 4 sistemnya masih konsisten
seperti siklus 1 sampai 3 yaitu menggunakan sistem spiral refleksi diri yang
dimulai dengan rencana, tindakan, obsevasi, dan refleksi.Berdasarkanhasil
observasi awal, maka dalam refleksi ditetapkan bahwa tindakan yang dilakukan
untuk meningkatkan hasil pembelajaran adalah menggunakan alat dan media
pembelajaran supaya siswa merasa senang, mudah dan terbantu dalam mengikuti
pembelajaran serta jauh dari perasaan takut untuk berenang.
Dari refleksi awal yang digunakan sebagai tolak ukur untuk mengadakan
upaya perbaikan pembelajaran, maka dilaksanakanlah PTK(Penelitian Tindakan
Kelas) dengan prosedur sebagai berikut:
1. Tahap Perencanaan Pembelajaran (Planning)
Setelah melaksanakan observasi kinerja guru dan aktivitas siswa pada tahap
awal yang hasilnya belum mencapai target, maka peneliti bersama tim membuat
RPP perbaikan pada proses KBM renang gaya bebas. Hal-hal yang dikerjakan
dalam perencanaan ini adalah segala hal yang meliputi diskusi, koordinasi,
konsultasi dan persiapan-persiapan sebelum tindakan dilaksanakan.Tahapan yang
dilaksanakan dalam perencanaan menurut Wiriaatmaja (Rukmana, 2012: 10)
adalah :
a. Menyusun alternatif tindakan dalambentuk rencana tindakan yang dituangkan dalam bentuk rencana persiapan pembelajaran (RPP),
b. Melakukan analisis secara tim tentang persiapan (RPP) yang disiapkan, c. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan,
e. Melakukan simulasipelaksanaan tindakan selayaknya sebagai guru (praktisi).
f. Mempersiapkan instrumen untuk merekam dan menganalisis data mengenai proses dan hasil tindakan.
Berdasarkan prosedur/tahapan perencanaan di atas, maka peneliti akan
membuat perencanaan tindakan atau RPP perbaikan bersama-sama tim peneliti
pada proses KBM gerak dasar renang gaya bebas dengan tahapan yang ditempuh
sebagai berikut :
a. Menyusun rencana pembelajaran gerak dasar renang gaya bebas berdasarkan
urutan elemen renang gaya bebas meliputi, gerakan posisi tubuh, meluncur,
kaki/tungkai, lengan/tangan, pernafasan dan koordinasi/rangkaian.
b. Menyusun rencana pembelajaran gerak dasar renang gaya bebas melalui
penggunaan alat/media pembelajaran sebagai alat bantu dalam kelancaran
proses KBM. Alat/media yang disiapkan meliputi, pelampung, tali (tambang),
bambu dengan ukuran Panjang 60 cm, diameter 5 cm serta penggunaan jarak
tempuh secara bertahap.
c. Menganalisis cara-cara penggunaan pelampung, tali (tambang), bambu dan
penggunaan jarak tempuh secara bertahap dengan elemen-elemen gerak dasar
renang gaya bebas yang dilakukan oleh siswa.
2. Tahap Kinerja Guru Dalam Pelaksanaan Tindakan (Action)
Skenario tindakan yang telah direncanakan, dilaksanakan dalam situasi yang
faktual. Pada kegiatan ini juga disertai dengan kegiatan pengumpulan data yang
terdiri dari observasi kinerja guru dan aktivitas siswa serta evaluasi hasil belajar.
Pada tahap ini kegiatan yang akan dilaksanakan berdasarkan perencanaan
tindakan yang telah ditetapkan. Fokusnya adalah upaya meningkatkan
kemampuan siswa khususnya pembelajaran gerak dasar renang gaya bebas.
Lokasi kolam renang di Gunung Sari Indah Jalan Bojong Inong No. 21
Gambar 3.2
Lokasi Pengambilan Data
Berikut langkah-langkah yang ditempuh oleh peneliti dan observer dalam
pelaksanaan tindakan ini yaitu :
a. Peneliti menerapkan pembelajaran gerak dasar renang gaya bebas melalui
penggunaan alat dan media yang telah dirancang dalam satuan pengajaran
(skenario pembelajaran). Alat dan media yang digunakan bervariasi, meliputi
papan pelampung, tali (tambang), bambu dan penggunaan jarak secara
bertahap. Salah satu dari alat dan media tersebut digunakan setiap siklusnya
atau setiap pertemuan sebagai alternatif pemecahan masalah pada siswa kelas
V SD dalam belajar gerak dasar renang gaya bebas.
b. Peneliti mengajar langsung di lapangan/kolam renang dan diamati oleh
observer (guru penjas). Selain tugasnya mengamati, observer juga melakukan
pengamatan terhadap seluruh siswa yang belajar. Artinya observer melakukan
pengamatan melalui analisis proses terhadap KBM yang dilaksanakan oleh
peneliti sekaligus praktisi dan siswa kelas V. Proses pengamatan tersebut
didasari dengan sadar, kritis, sistematik dan objektif.
c. Selama kegiatan belajar mengajar (KBM) berlangsung, peneliti mencatat
segala bentuk kegiatan, kejadian, kendala-kendala, yang muncul selama
pembelajaran berlangsung (pendahuluan, inti, akhir) ke dalam lembar observasi
[image:32.595.139.508.106.360.2]3. Tahap Observasi (Observer)
Pelaksanaan observasi bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.
Pengamatan ini dilakukan oleh observer yaitu mitra peneliti yang telah ditentukan.
Observasi terhadap kinerja guru saat penelitian awal dilaksanakan pada tanggal 7
Desember 2012 meliputi observasi rancangan pembelajaran yang tertuang dalam
RPP, dan observasi terhadap aktivitas siswa sebagai dampak dari prilaku kinerja
guru pada saat proses KBM gerak dasar renang gaya bebas. Hasilnya belum
mencapai target 100% untuk perencanaan dan kinerja guru dalam pelaksanaan,
90% (persentase rata-rata) untuk aktivitas siswa, serta 80% untuk hasil belajar.
Maka akan ada jadwal penelitian selanjutnya yang akan dilaksanakan pada awal
bulan April sampai dengan bulan Mei 2013.
4. Tahap Analisis dan Refleksi(Reflection)
Peneliti sebagai praktisi melakukan analisis dan refleksi hasil tindakan
pembelajaran dalam artian merenungkan kembali mengenai kekuatan dan
kelemahan dari tindakan yang telah dilakukan, serta memperkirakan akibat dan
pengaruh dari tindakan yang direncanakan. Analisis dan refleksi ini dilaksanakan
pada akhir pembelajaran melalui diskusi dengan mitra peneliti atau observer.
Untuk keperluan analisis, dilakukan dengan memeriksa lembaran-lembaran
observasi tentang gerak dasar renang gaya bebas yang meliputi perencanaan yang
menggunakan IPKG 1, pelaksanaan yang menggunakan IPKG 2, lembar penilaian
aktivitas siswa dan hasil belajar, serta formatcatatan lapangan selama KBM
berlangsung. Dari hasil analisis tersebut dijadikan bahan refleksiuntuk
mengadakan perbaikan pada siklus selanjutnya bila hasil dari kegiatan siklus yang
telah dilakukan hasilnya belum mencapai target.
5. Perencanaan Ulang (Re Planning)
Berdasarkan catatan hasil observasi mengenai proses KBM yang meliputi
penampilan/performancekinerja guru dan aktivitas siswa, maka dari data-data
keabsahan data sehingga dapat dijadikan bahan refleksi untuk kegiatan
selanjutnya. Re planning yang dibuat dalam penelitian ini adalah:
a. Membuat perbaikan skenerio pembelajaran dari kegiata awal, inti, akhir.
b. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan.
c. Mempersiapkan instrumen untuk merekam dan menganalisa data mengenai
proses dan hasil tindakan pada gerak dasar renang gaya bebas.
E.Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan
data-data dalam upaya perbaikan proses KBM gerak dasar renang gaya bebas di
kelas V SD adalah sebagai berikut :
1. Format Observasi Perencanaan Pembelajaran Menggunakan Instrumen
Penilaian Kinerja Guru (IPKG 1)
Peneliti menggunakan format ini bertujuan untuk mengukur perencanaan
tindakan dalam hal ini kinerja guru dalam upaya merencanakan pembelajaran
gerak dasar renang gaya bebas melalui penggunaan alat dan media. Dalam hal ini
kemampuan kinerja gurudalam merencanakan pembelajaran dapat dilihat pada
saat sebelum melaksanakan pembelajaran.
2. FormatObservasi Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan Instrumen
Penilaian Kinerja Guru (IPKG 2)
Peneliti menggunakan format ini bertujuan untuk mengukur kemampuan
melaksanakan pembelajaran yang dalam hal ini kinerja guru dalam upaya
melaksanakan pembelajaran gerak dasar renang gaya bebas melalui penggunaan
alat dan media bantu. Dalam hal ini kemampuan melaksanakan pembelajaran
seorang guru dapat dilihat pada saat proses belajar mengajar berlangsung.
3. Format Observasi Aktivitas Siswa
Peneliti menggunakan format ini bertujuanuntuk mengetahui aktivitas siswa
selama proses pembelajaran berlangsung. Hal ini berkaitan dengan aspek
kerjasama, dan kedisiplinan pada saat pembelajaran gerak dasar renang gaya
bebas melalui penggunaan alat dan media pembelajaran.
4. Format Tes
Peneliti menggunakan format ini bertujuanuntuk mengukur keberhasilan
belajar siswa dalam melaksanakan pembelajaran gerak dasar renang gaya bebas
melalui penggunaan alat dan media pembelajaran sebelum dan sesudah pemberian
tindakan dengan memverifikasi nilai yang diperoleh dari setiap siklusnya. Tes
dilakukan dalam bentuk praktek setelah proses pembelajaran kegiatan awal
sampai kegiatan inti selesai dilaksanakan, tingkat kesulitan tes ditambah pada
setiap siklusnya dengan tes renang gaya bebas tanpa dibantu oleh alat bantu
renang.
5. Format Wawancara
Peneliti menggunakan format ini bertujuan untuk mendapatkan data dari
hasil wawancara serta mengetahui pendapat, pandangan, dan apa saja yang
diperoleh pada peristiwapembelajaran gerak dasar renang gaya bebas. Dalam
penelitian ini objek yang diwawancarai adalah siswa.
6. Format Catatan Lapangan
Peneliti menggunakan format ini bertujuanuntuk mencatat hal-hal yang
penting dilapangan ketika pembelajaran berlangsung (pendahuluan, inti, akhir)
dari setiap siklus/pertemuan sehingga akan tergambar peningkatan dari setiap
siklus.Catatan lapangan yaitu catatan kegiatan selama pelaksanaan pembelajaran
berlangsung yang terjadi di kelas ataupun diluar kelas yang berisideskripsi proses
dan hasil atau bisa berupa foto, video dan sebagainya.
F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
1. Teknik Pengolahan Data
Dalam melakukan penelitian tindakan kelas ini, peneliti melaksanakan
Suherman (2012: 84), “jenis data ini merupakan data yang berbentuk kata-kata
yang diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data.”Dapat
disimpulkan bahwa, data kualitatif yang digunakan sebagai bahan pengolahan
data dalam penelitian ini terdiri dari :
a. Data hasil observasi terhadap RencanaPelaksanaan Pembelajaran (RPP),
b. Data hasil observasi terhadap kinerja guru,
c. Data hasil observasi terhadap aktivitas siswa,
d. Data hasil observasi terhadap hasil tes,
e. Catatan lapangan selama KBM berlangsung, dan
f. Wawancara.
2. Pengolahan Data Hasil
Data-data diatas peneliti peroleh berdasarkan penelitian terhadap subjek
yang menjadi sumber data diantaranya guru dan siswa. Selanjutnya pengolahan
data hasil pada penelitian ini sebagai berikut :
a. Data hasil belajar gerak dasar renang gaya bebas diambil melalui pretes, proses
dan post tes (pada saat KBM),
b. Data hasil tentang situasi pembelajaran pada saat pelaksanaan tindakan diambil
melalui lembar observasi/pengamatan,
c. Data hasil tentang refleksi diri serta perubahan-perubahan yang terjadi di
lapangan, diambil dari catatan lapangan dan hasil diskusi antara praktikan dan
observer,
d. Data hasil tentang keterkaitan antara perencanaan dengan pelaksanaan
diperoleh dari rencana pembelajaran dan lembar observasi pada saat
pelaksanaan di lapangan.
3. Analisis Data
Analisis data merupakan kegiatan menyeleksi, menyederhanakan,
memfokuskan, mengabstraksikan, mengorganisasikan secara sistematis dan
dilakukan dalam analisis datamenurut Wiriaatmaja (Rukmana, 2012: 12) melalui
tiga tahap yaitu:
a. Reduksi data adalah proses penyederhanaan yang dilakukan melalui seleksi, pemfokusan dan pengabstraksian data mentah menjadi informasi yang bermakna.
b. Sajian data adalah proses penampilan data secara lebih sederhana dalam bentuk paparan naratif, repsentasi gerak dan sebagainya.
c. Penyimpulanadalah proses pengambilan intisari dari sajian data yang telah diorganisasikan dalam bentuk penyetaraan kalimat atau formula yang singkat dan padat tetapi mengandung arti luas.
Kutipan di atas dapat disimpulkan, bahwa analisis data ini disusun
berdasarkan informasi temuan masalah selama proses KBM yang dikaji sesuai
penyebab-penyebab masalah tersebut yang kemudian disimpulkan.
G. Validasi Data
Validitas merupakan salah satu syarat penting dalam pelaksanaan seluruh
jenis penelitian termasuk dalam PTK. Dalam PTK dikenal dengan practical
validity, yaitu validitas praktis yang bersyaratkan seluruh anggota kelompok
penelitian tindakan mengakui dan meyakini bahwa alat yang digunakan dalam
PTK itu layak digunakan. Jika demikian, maka instrumen tersebut dapat dikatakan
sebagai instrumen yang valid dan reliable. Menurut Lather (Suherman, 2012: 64),
bahwa untuk menguji validasi penelitian dapat dilakukan dengan teknik:
1. Face validity (validitas muka). Validitas ini diperoleh apabila setiap
anggota kelompok action research saling mengecek, menilai, dan memutuskan validitas suatu instrumen dan data dalam proses kolaborasi dan action research.
2. Tringaluation (triangulasi). Pada langkah ini dapat memeriksa kebenaran
data yang diperoleh peneliti dengan membandingkan terhadap hasil yang diperoleh mitra peneliti secara kolaboratif setelah pelaksanaan tindakan. Kegiatan triangulasi ini dilakukan melalui triangulasi sumberyang ditunjukan kepada kepala sekolah, rekan sejawat, dan siswa.
3. Critical reflection (refleksi kritis). Langkah ini bisa dilakukan apabila
setiap siklus action dirancang untuk meningkatkan kualitas pemahaman. Apabila setiap tahap siklus mutu refleksi dipertahankan, maka mutu pengambilan keputusan akan dapat dijamin.
4. Catalic validity. Validitas ini dapat dihasilkan oleh action research
Kutipan di atas dapat disimpulkan, bahwa validasi di atas peneliti gunakan
untuk kebutuhan penelitian atau sebagai alat bantu peneliti dalam melaksanakan
perbaikan pembelajaran gerak dasar renang gaya bebas. Dalam hal ini konsultasi
hasil pembelajaran yang sudah berlangsung kepada mitra peneliti melalui analisis
dan refleksi, serta membandingkan data hasil observasi peneliti dengan mitra
peneliti sebagai bahan pengolahan data untuk mendapatkan data yang valid dan
reliable sesuai dengan perlakuan atau action research.
Rencana dan prosedur penelitian di atas akan peneliti gunakan sebagai
implementasi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dibantu oleh guru penjas
dalam hal ini mitra peneliti/observer untuk memperbaiki dan mengatasi
kesulitan-kesulitan yang dialami oleh guru dan siswa ketika melaksanakan proses KBM
gerak dasar renang gaya bebas melalui penggunaan alat dan media pembelajaran.
Upaya perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan dalam 4 siklus yang harus
diselesaikan selama 4pertemuan. Alokasi waktu setiap pertemuan 2 × 35 menit
DAFTAR PUSTAKA
Rukmana, Anin. (2012). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Sebuah Alternatif
Peningkatan Profesionalisme Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Penelitianini dilaksanakan pada saatanalisis proses pra observasi dan
perbaikan pembelajaran pada siklus I sampai dengan siklus IV. Peneliti yang
menjadi praktikan ini dibantu oleh rekan sejawat atau mitra peneliti yang
bertindak sebagai observer. Berdasarkanpembahasanhasilpenelitian yang telah
dipaparkanmengenaipenggunaan alat dan media pembelajaran untuk
meningkatkan gerak dasar renang gaya bebaspadasiswakelasV
SDNBabakanHuripKecamatanSumedang UtaraKabupatenSumedang, maka
penelitimenarikkesimpulansebagaijawaban pokok dari 4 rumusan masalah yang
telah diajukan, yaitu :
1. Perencanaan Pembelajaran
Mengacu kepada pedoman penilaian kinerja guru dalam perencanaan
pembelajaran (IPKG 1), peneliti mempersiapkan materi yang akan
disampaikan dalam pembelajaran gerak dasar renang gaya bebas. Mulai dari
menentukan tujuan pembelajaran, metode pembelajaran, dan menerapkan
penggunaan alat maupun media pembelajaran untuk meningkatkan
kemampuan siswa dalam melakukan gerak dasar renang gaya bebas. Kemudian
menyusun langkah-langkah kegiatan pembelajaran, menyiapkan lembar
observasi dan instrumen yang akan digunakan selama proses pembelajaran,
serta menentukan teknik pengolahan data yang akan digunakan untuk
mengetahui hasil setelah pembelajaran dengan penggunaan alat dan media.
Berdasarkan penilaian observer, bahwa hasil yang dicapai pada perencanaan
siklus I yaitu baru mencapai 60 % dan belum mencapai persentaseideal,
sehingga diperlukan perbaikan pada siklus II. Dalam siklus II persentase yang
diperoleh 91 %.Meskipun sudah meningkat, tetapi peneliti belum puas, karena
belum mencapai persentase ideal, dan dilakukan perbaikan lagi pada siklus III
dengan perolehan persentase sebesar 100 %. Dikarenakan pada bagian
maksimal, maka RPP untuk siklus IV dibuat, hasilnya tetap signifikan yaitu
100 %.
2. Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran
Pada bagian ini,gurumenyampaikantujuanpenggunaan alat dan
mediauntukmeningkatkankemampuansiswadalampembelajarangerakdasarrenan
g gaya bebas. Guru mendemonstrasikannya di air. Kemudian proses penilaian
dilaksanakan pada saat KBM berlangsung, jadi guru tidak hanya menilai siswa
dari prodak/postes saja.Pelaksanaan kinerja guru mengalami peningkatan