MANFAAT HASIL BELAJAR PENCELUPAN KAIN KAPAS (COTTON) SEBAGAI KESIAPAN MENJADI TENAGA PELAKSANA
DYEING-FINISHING
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Tata Busana
Oleh:
Aura Santika Pratiwi
0700879
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
AURA SANTIKA PRATIWI 0700879
MANFAAT HASIL BELAJAR PENCELUPAN KAIN KAPAS (COTTON) SEBAGAI KESIAPAN MENJADI TENAGA PELAKSANA
DYEING-FINISHING
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :
Pembimbing I,
Dra. Marlina, M.Si NIP. 19590203198603 2 001
Pembimbing II,
Mila Karmila, S.Pd, M.Ds NIP. 19720712 200112 2 001
Diketahui oleh
MANFAAT HASIL BELAJAR PENCELUPAN
KAIN KAPAS (COTTON) SEBAGAI
KESIAPAN MENJADI TENAGA
PELAKSANA DYEING-FINISHING
Oleh
Aura Santika Pratiwi
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Tata Busana
© Aura Santika Pratiwi2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
ABSTRAK
MANFAAT HASIL BELAJAR PENCELUPAN KAIN KAPAS (COTTON) SEBAGAI KESIAPAN MENJADI TENAGA PELAKSANA
DYEING-FINISHING
Kajian masalah dalam penelitian ini mengenai bagaimana manfaat hasil
belajar pencelupan kain kapas (cotton) sebagai kesiapan menjadi tenaga pelaksana
dyeing-finishing yang dilakukan di SMK Negeri 1 Katapang tingkat II program
keahlian teknologi tekstil. Metode yang digunakan yaitu metode deskriftif.
Sampel penelitian yang digunakan adalah sampel total berjumlah 30 orang.
Teknik pengumpulan data menggunakan angket. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa: sebagian besar responden mengetahui manfaat hasil belajar pencelupan
kain kapas (cotton) sebagai kesiapan menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing,
ditinjau dari penguasaan pengetahuan kain kapas (cotton), tujuan pencelupan,
pengetahuan alat pencelupan, zat warna direk, tehnik kerja pencelupan kain kapas
(cotton) dengan zat warna direk. Lebih dari setengahnya responden mengetahui
manfaat hasil belajar pencelupan kain kapas (cotton) sebagai kesiapan menjadi
tenaga pelaksana dyeing-finishing, ditinjau dari konsep dasar pencelupan.
Rekomendasi ini ditujukan untuk para peserta didik agar hasil penelitian dapat
dijadikan bahan informasi untuk mengembangkan dan meningkatkan ketrampilan
dengan cara banyak berlatih pencelupan kain kapas (cotton) dengan zat warna
direk, untuk staf pengajar diharapkan dapat dijadikan bahan materi dalam proses
pembelajaran mata diklat pencelupan kain kapas (cotton) dengan zat warna direk.
ABSTRACT
FABRIC COTTON DYEING BENEFITS OF LEARNING OUTCOMES AS READINESS TO EXECUTIVE POWER DYEING-FINISHING
This research studies the problem of how the benefits of learning outcomes
dyeing cotton fabric as a personnel executive readiness dyeing-finishing is done in
SMK Negeri 1 Katapang level II programs textile technology expertise. The
method used is descriptive method. The samples used in this study is the total
sample were 30. Techniques of data collection using questionnaires. The results
showed that: the majority of respondents know the benefits of learning outcomes
dyeing cotton fabric as the readiness of a dyeing-finishing executive power, in
terms of knowledge acquisition cotton cloth, dyeing purposes, knowledge of tools
dyeing, dyestuff directors, working techniques dyeing cotton fabric with a dye
directors. More than half of the respondents know the benefits of learning
outcomes dyeing cotton fabric as a personnel executive readiness
dyeing-finishing, in terms of the basic concept of immersion. This recommendation is
addressed to the learners so that research results can be used as information to
develop and improve skills by practicing a lot of dyeing cotton fabric with a dye
direk, for the teaching staff are expected to be used as materials in the learning
process and training eye dyeing cotton fabrics (cotton) with a dye direk.
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
UCAPAN TERIMAKASIH ... ii
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR GAMBAR ... v
DAFTAR TABEL ... vi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 6
E. Struktur Organisasi Skripsi ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERTANYAAN PENELITIAN .... A. Tinjauan Pembelajaran proses pencelupan ... 8
1. Tujuan Pembelajaran proses pencelupan ... 8
2. Materi Pembelajaran Proses Pencelupan ... 9
B. Hasil Belajar Pencelupan Kain Katun dengan Zat Warna Direk ... 25
1. Hasil Belajar ... 25
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 27
C. Kesiapan Menjadi Tenaga Pelaksana Dyeing-Finishing... 28
1. Pengertian Kesiapan ... 28
2. Prinsip-Prinsip Kesiapan ... 29
3. Aspek-Aspek Kesiapan ... 29
D. Tenaga Pelaksana Dyeing-finishing ... 30
E. Pertanyaan Penelitian ... 32
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 33
B. Metode Penelitian ... 34
C. Definisi Operasional ... 34
B. Pembahasan Data………....89 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan..……….97 B. Rekomendasi………101
DAFTAR PUSTAKA……….102
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 Kisi-Kisi ………....………..104 Lampiran 2 InstrumenPenelitian……….108
Lampiran 3 Surat-surat ………..123
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Alat-alat Pencelupan ... 15 2.2 Skema Penceluppan Kain Kapas (Cotton) Dengan Zat Warna Direk
Pada Suasana Netral ... 20 2.3 Skema Pencelupan Kain Kapas (Cotton) Dengan Zat Warna Direk
Pada Suasana Alkali ... 21 2.4 Skema Pencelupan Kain Kapas (Cotton) Dengan Zat Warna Direk
DAFTAR TABEL
4.1
4.2
Motivasi Masuk dan Memilih Program Keahlian Teknologi Tekstil………. Tujuan Masuk Program Keahlian Teknologi Tekstil ……….…...
39 40
4.3
4.4
4.5
Manfaat Pengetahuan Kain Kapas (Cotton) Sebagai Kesiapan Menjadi Tenaga Pelaksana Dyeing-Finishing……… Manfaat Sifat Fisika Kapas Sebagai Kesiapan Menjadi Tenaga Pelaksana
Dyeing-Finishing ………..….
Manfaat Sifat Kimia Kapas Sebagai Kesiapan Menjadi Tenaga Pelaksana
Dyeing-Finishing……….
Manfaat Konsep Dasar Pencelupan Sebagai Kesiapan Menjadi Tenaga Pelaksana Dyeing-Finishing ……….. Manfaat Mengidentifikasi Aspek-Aspek Yang Mempengaruhi Proses Pencelupan Sebagai Kesiapan Menjadi Tenaga Pelaksana
Dyeing-Finishing... Manfaat Tujuan Pencelupan Sebagai Kesiapan Menjadi Tenaga Pelaksana
Dyeing-Finishing……….
Manfaat Keunggulan Zat Warna Direk Sebagai Zat Pewarna Pada Pencelupan Kain Kapas Sebagai Kesiapan Menjadi Tenaga Pelaksana
Dyeing-Finishing ………...………..
Manfaat Berlatih Menggunakan Alat-Alat Pada Proses Pencelupan Sebagai Kesiapan Menjadi Tenaga Pelaksana Dyeing-Finishing……...……….…….. Manfaat Jenis Alat Pencelupan Sebagai Kesiapan Menjadi Tenaga Pelaksana Dyeing-Finishing………...……….. Manfaat Alat Gelas Piala Pada Proses Pencelupan Sebagai Kesiapan Menjadi Tenaga Pelaksana Dyeing-Finishing……….………...……….. Manfaat Berlatih Menggunakan Alat Kasa Asbes Pada Proses Pencelupan Sebagai Kesiapan Menjadi Tenaga Pelaksana Dyeing-Finishing.…….……..
45
4.18
Manfaat Berlatih Proses Pencelupan Kain Kapas Berdasarkan Penggunaan Golongan Zat Warna Direk Tipe C SebagaiKesiapan Menjadi Tenaga PelaksanaDyeing-Finishing ………...………..
Manfaat Berlatih Mempraktekkan Proses Pencelupan Kain Kapas Dengan Zat Warna Direk Golongan A Berdasarkan Kerataan Sebagai Kesiapan Menjadi Tenaga Pelaksana Dyeing-Finishing....………...……….. Manfaat Berlatih Mempraktekkan Proses Pencelupan Kain Kapas Dengan Zat Warna Direk Golongan C Berdasarkan Kerataan Sebagai Kesiapan Menjadi Tenaga Pelaksana Dyeing-Finishing………….……...……….. Manfaat Berlatih Mengidentifikasi Faktor Yang Mempengaruhi Zat Warna Direk Pada pencelupan Kain Kapas Sebagai Kesiapan Menjadi Tenaga Pelaksana Dyeing-Finishing………..………...……….. Sebagai Kesiapan Menjadi Tenaga Pelaksana Dyeing-Finishing ………….. Manfaat Sikap Mengembangkan Kualitas Kerja Sebagai Kesiapan Menjadi Tenaga Pelaksana Dyeing-Finishing………...……….. Manfaat Tehnik Kerja Pencelupan Sebagai Kesiapan Menjadi Tenaga Pelaksana Dyeing-Finishing ………..…………...……….. Manfaat Persiapan Pencelupan Kain Kapas Dengan Zat Warna Direk
Sebagai Kesiapan Menjadi Tenaga Pelaksana Dyeing-Finishing………….... Manfaat Berlatih Mengidentifikasi Resep Pencelupan Kain Kapas Dengan Zat Warna Direk Dalam Suasana Netral Sebagai Kesiapan Menjadi Tenaga Pelaksana Dyeing-Finishing ………..……...……….. Manfaat Pengetahuan Alat Pencelupan Kain Kapas Dengan Zat Warna Direk Dalam Suasana Netral Sebagai Kesiapan Menjadi Tenaga Pelaksana
Dyeing-Finishing ………...………..
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan memiliki peranan penting dalam mendukung kelangsungan
pembangunan nasional, karena pendidikan merupakan faktor utama dalam upaya
meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang menjadi modal dasar dalam
pembangunan nasional. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas dapat
dilakukan melalui upaya pendidikan, seperti yang tercantum dalam
Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, bab II pasal 3 mengenai ketentuan umum adalah :
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan taqwa kepada tuhan yang maha esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Realisasi dari tujuan pendidikan nasional dapat dicapai melalui satuan
pendidikan yang sifatnya formal, nonformal, dan informal. Pendidikan dalam jalur
formal salah satunya adalah pendidikan menengah kejuruan. Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan yang berfungsi mencetak
tenaga-tenaga terampil yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhan dunia
industri/perusahaan dalam rangka mensukseskan pembangunan nasional.
Sekolah Menengah Kejuruan merupakan bentuk satuan pendidikan
menengah yang diselenggarakan untuk melanjutkan dan meluaskan pendidikan
dasar serta mempersiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja dan
mengembangkan sikap professional. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan
sekolah menengah kejuruan yang tercantum dalam kurikulum SMKN 1 Katapang
(2010:10), sebagai berikut :
b. Menyiapkan peserta didik agar mampu memiliki sifat ulet dan gigih dalam berkompetisi, beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap professional dalam bidang keahlian yang diminatinya.
c. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni agar mampu mengembangkan diri dikemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
d. Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih.
Pada program keahlian penyempurnaan tekstil terdiri atas program
normatif, adaptif, dan produktif. Standar kompetensi pencelupan kain kapas
(cotton) dengan zat warna direk merupakan salah satu mata diklat pada program
produktif yang mempelajari materi proses pelaksanaan dan pengendalian
parameter pencelupan kain kapas dengan zat warna direk.
Standar kompetensi pencelupan kain kapas (cotton) dengan zat warna
direk diajarkan di tingkat II dan disajikan dalam bentuk teori dan praktek.
Pembelajaran teori dan praktek dilaksanakan dua kali seminggu sebanyak 12 jam
pelajaran yaitu teori 1x4 jam pelajaran dan praktek 1x8 jam pelajaran. Indikator
pembelajaran proses pencelupan meliputi : pengetahuan kain kapas (cotton),
konsep dasar pencelupan, tujuan pencelupan, pengetahuan alat pencelupan, zat
warna direk, tehnik kerja pencelupan kain kapas (cotton) dengan zat warna direk
sebagai kesiapan menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing.
Tujuan yang diharapkan dari standar kompetensi pencelupan kain kapas
(cotton) yaitu peserta didik yang telah mengikuti pembelajaran pencelupan kain
kapas (cotton) dengan zat warna direk diharapkan dapat mengalami
perubahan-perubahan tingkah laku pada dirinya yang disebut dengan hasil belajar, seperti
yang dikemukakan oleh Nana Sudjana (2011:22), bahwa “hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”. Hasil belajar pencelupan merupakan kemampuan dalam menguasai pengetahuan kain kapas (cotton), konsep dasar pencelupan, tujuan pencelupan,
diharapkan dapat memberikan manfaat untuk siap mengaplikasikan dan
mengembangkan pengetahuan, sikap serta keterampilan sebagai cerminan hasil
belajar yang diperoleh dan dijadikan tolak ukur terhadap kesiapan peserta didik
untuk menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing yang diperlukan di lingkungan
industri tekstil.
manfaatnya oleh peserta didik untuk siap bekerja menjadi tenaga pelaksana
dyeing-finishing di industri tekstil. Kesiapan dapat diartikan keseluruhan kondisi
seseorang yang membuatnya siap memberi respon atau jawaban didalam cara
tertentu terhadap suatu situasi, sesuai yang diungkapkan Slameto (2003 : 113)
adalah :
Kesiapan adalah suatu kondisi peserta didik yang mampu memberikan hasil terhadap situasi lingkungan kerja. Kesiapan kerja tersebut ditunjang oleh pendidikandan latihan yang mengarah pada professionalism kerja yang terencana. Kesiapan seseorang sangat berpengaruh dalam membentuk kepercayaan diri seseorang untuk melakukan pekerjaan baik secara fisik maupun mental
Kesiapan merupakan salah satu indikator keberhasilan dari proses
pembelajaran pencelupan kain kapas (cotton) dengan zat warna direk untuk
mempersiapkan peserta didik yang terampil dan terlatih saat memasuki industri
tekstil khususnya bidang dyeing-finishing. Industri tekstil adalah jenis usaha yang
bergerak di bidang pertekstilan dengan jumlah produksi, peralatan, dan tenaga
kerja dalam skala yang besar. Sistem produksi dan pemasarannya pun sudah lebih
berkembang dibandingkan dengan jenis usaha lainnya. Industri tekstil memiliki
beberapa divisi atau departemen, salah satu depertemen dalam industri tekstil
adalah divisi pencelupan, tenaga ahli yang melakukan proses tersebut dinamakan
tenaga pelaksana dyeing-finishing. Tenaga pelaksana dyeing-finishing memiliki
peranan yang cukup penting dalam sebuah industri tekstil diantaranya adalah
mempersiapkan bahan-bahan (resep) serta alat yang diperlukan dalam pencelupan.
Oleh karena itu diperlukan skills dan pemahaman mengenai karakteristik kain, zat
warna, dan proses pencelupan itu sendiri sehingga mendapatkan produk yang
berkualitas tinggi dan mencapai target yang memuaskan sesuai dengan standar
industri tekstil.
Uraian latar belakang ini penulis jadikan dasar pemikiran yang selanjutnya dijadikan penelitian untuk mengetahui “Manfaat Hasil Belajar Pencelupan Kain Kapas (Cotton) Sebagai Kesiapan Menjadi Tenaga Pelaksana
Dyeing-Finishing”, dengan membatasi penelitian pada peserta didik tingkat II
tahun ajaran 2012/2013 bidang keahlian Teknologi Tekstil SMKN 1 Katapang.
B. Identifikasi Dan Perumusan Masalah
Proses pencelupan merupakan salah satu standar kompetensi pada bidang
keahlian keahlian teknik penyempurnaan tekstil di SMKN 1 Katapang, Bandung
yang dapat membekali peserta didik agar mampu mengusai secara terampil dan
tepat proses pencelupan kain kapas (cotton) dengan zat warna direk. Ruang
lingkup proses pencelupan mencakup materi teori dan praktek mulai dari konsep
pencelupan samapi pada prosedur pencelupan kain kapas (cotton) dengan zat
warna direk.
Hasil belajar pencelupan kain kapas (cotton) dengan zat warna direk
meliputi penguasaan pengetahuan, diharapkan dapat mempengaruhi perubahan
tingkah laku yang mencangkup ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap
sehingga memberikan bekal ilmu dan keterampilan yang cukup bagi peserta didik
dan dapat memberikan sumbangan yang cukup berarti terhadap munculnya
kesiapan peserta didik menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing.
Identifikasi masalah ditentukan untuk memudahkan dan mengetahui
masalah yang akan dikaji, identifikasi masalah dalam penelitian adalah sebagai
pencelupan kain kapas (cotton) dengan zat warna direk sebagai kesiapan menjadi
tenaga pelaksana dyeing-finishing.
1. Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku atau pribadi seseorang
berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu.
2. Pencelupan adalah suatu proses pemberian warna pada bahan tekstil secara
merata dan baik, sesuai dengan warna yang diinginkan.
3. Tenaga kerja dyeing-finishing yaitu bertugas melakukan pengecekan barang
yang akan diproses dalam pencelupan, mempersiapkan bahan-bahan (resep)
serta alat yang diperlukan dalam pencelupan.
4. Kesiapan yang dimiliki oleh seseorang memegang peranan penting dalam
memulai suatu pekerjaan, karena dengan memiliki kesiapan maka orang
tersebut dapat melakukan pekerjaan sebaik mungkin sesuai dengan
keterampilan yang dimilikinya, kesiapan seseorang sangat berpengaruh
dalam bentuk kepercayaan diri seseorang untuk melakukan pekerjaan baik
secara fisik maupun mental.
Setelah mengidentifikasi permasalahan seperti yang diuraikan di atas, maka
diperlukan perumusan masalah sebagai langkah awal untuk memperjelas ruang
lingkup penelitian dan bagian pokok dari kegiatan penelitian. Nana Sudjana
(2001:9) berpendapat bahwa : “Masalah perlu dirumuskan berupa pertanyaan
yang jelas dan spesifik. Jelas berarti memberi arah penyelesaian masalah melalui
prosedur ilmiah dan langkah penelitian. Spesifik berarti masalah dibatasi ruang
lingkupnya untuk menemukan jawaban yang bermakna bagi masalah itu”.
Pokok permasalahan yang menjadi titik tolak penelitian ini dirumuskan
sebagai berikut: “Bagaimana Manfaat Hasil Belajar Pencelupan Kain Kapas
(Cotton) Sebagai Kesiapan Menjadi Tenaga Pelaksana Dyeing-Finishing?”
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan pedoman atau dasar dalam melakukan
penelitian. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah untuk memperoleh
data mengenai manfaat hasil belajar pencelupan kain kapas (cotton) di SMKN 1
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
memperoleh data mengenai manfaat hasil belajar pencelupan kain kapas (cotton),
berdasarkan indikator:
1. pengetahuan kain kapas (cotton) membahas kain kapas (cotton), sifat fisika
kapas, sifat kimia kapas, sebagai kesiapan menjadi tenaga pelaksana
dyeing-finishing
2. Kemampuan penguasaan konsep dasar membahas pengertian pencelupan,
gaya-gaya ikat pada pencelupan, aspek-aspek yang mempengaruhi proses
pencelupan sebagai kesiapan menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing
3. Kemampuan penguasaan tujuan pencelupan tujuan dan prinsip dasar proses
pencelupan kain kapas (cotton) dengan zat warna direk sebagai kesiapan
menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing
4. Kemampuan penguasaan pengetahuan alat yaitu membahas jenis-jenis alat,
bahan dan parameter proses pencelupan sebagai kesiapan menjadi tenaga
pelaksana dyeing-finishing
5. Kemampuan penguasaan konsep zat warna direk, sifat-sifat dan mekanisme
pencelupan zat warna direk, faktor-faktor yang mempengaruhi zat warna direk
pada kain kapas sebagai kesiapan menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing
6. Kemampuan penguasaan tehnik pencelupan kain kapas (cotton) yaitu
membahas tentang prosedur resep pencelupan kain kapas (cotton) dengan zat
warna direk sebagai kesiapan menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai
pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung, terutama dalam rangka
pengembangan ilmu dan peningkatan mutu pendidikan serta peningkatan
sumber daya manusia. Hasil penelitian ini dapat dilihat dari beberapa aspek
di bidang pertekstilan khususnya pencelupan kain kapas (cotton) dengan
zat warna direk bagi peserta didik SMKN 1 Katapang Bandung.
2. Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan informasi bahwa
manfaat hasil belajar pencelupan kain kapas (cotton) dengan zat warna
direk dapat dijadikan bekal dan dapat menumbuhkan kesiapan peserta
didik untuk menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing.
E. Struktur Organisasi
Skripsi dibuat dalam 5 bab. Pada bab I pendahuluan menjelaskan
mengenai latar belakang masalah penulisan skripsi, perumusan masalah, tujuan
penelitian, metode penelitian, manfaat peneitian, serta struktur organisasi
skripsi. Bab II kajian pustaka berisi telaah tentang hasil belajar pencelupan kain
kapas (cotton) dengan zat warna direk, dan pertanyaan penelitian. Bab III
metode penelitian berisi uraian mengenai metode penelitian yang terdiri atas
lokasi, populasi dan sample penelitian, desain penelitian, metode penelitian,
definisi operasional, instrumen penelitian, alat pengumpul data, dan tehnik
pengolah data. Bab IV pengolahan data untuk hasil temuan yang berkaitan
dengan masalah penelitian, dan pembahasan hasil penemuan penelitian. Bab V
kesimpulan dari hasil penelitian dan saran ditujukan kepada pengguna hasil
33
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian
1. Lokasi
Lokasi penelitian adalah tempat melakukan kegiatan penelitian guna
memperoleh data yang berasal dari responden. Lokasi penelitian yang dipilih
adalah SMK Negeri 1 Katapang-Bandung, dengan alasan bahwa lokasi
penelitian tersebut merupakan sekolah menengah kejuruan dengan beberapa
program keahlian di dalamnya. Salah satu program keahliannya adalah teknologi
tekstil, khususnya pencelupan kain kapas (cotton) dan hal itu yang berhubungan
dengan penelitian yang akan dilakukan penulis, sehingga diharapkan penulis
memperoleh efektivitas dalam mengumpulkan data penelitian.
2. Populasi
Populasi dapat diartikan sejumlah individu atau subyek yang terdapat pada
kelompok tertentu dan dijadikan sebagai sumber data yang berada pada daerah
yang jelas. Sugiyono (1997:57) mengemukakan bahwa:“populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas: subyek/obyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulanya”. Populasi yang penulis tentukan dalam
penelitian ini adalah peserta didik tingkat II tahun ajaran 2012/2013 bidang
keahlian Teknologi Tekstil SMKN 1 katapang yang berjumlah 30 0rang dan
telah mengikuti pelajaran pencelupan kain kapas (cotton) dengan zat warna
direk.
3. Sampel
Sampel adalah keseluruhan unit analisis yang akan diteliti dan dianggap
dapat menggambarkan karakteristik populasi. Sampel yang digunakan pada
34
B. Metode Penelitian
Pemilihan metode dalam suatu penelitian mengacu pada data yang diteliti.
Metode dapat diartikan sebagai cara kerja yang tepat dalam mencapai tujuan
penelitian dan berfungsi untuk mempermudah dalam proses penelitian. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripktif, karena
penelitian ini bermaksud untuk memecahkan masalah yang ada pada masa
sekarang sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Nana Sudjana
(2001:52), yaitu “metode penelitian deskriptif digunakan apabila bertujuan
untuk mendeskripsikan atau menjelaskan peristiwa dan kejadian pada masa
sekarang”
Metode deskriptif perlu didukung oleh kegiatan pengumpulan,
penyusunan, penjelasan dan penganalisaan data. Penelitian ini akan
mengungkapkan informasi yang aktual tentang gambaran Manfaat Hasil
Belajar Proses Pencelupan kain kapas (cotton) Sebagai Kesiapan Menjadi
Tenaga Pelaksana Dyeing-Finishing, dengan membatasi penelitian pada peserta
didik tingkat II tahun ajaran 2012/2013 bidang keahlian Teknologi Tekstil
SMKN 1 Katapang.
C. Definisi Operasional
Definisi operasional diperlukan untuk menghindari perbedaan pengertian
dan penafsiran dari judul penelitian. Oleh karena itu penulis perlu memperjelas
iatilah penggunaan dalam penelitian ini.
1. Manfaat hasil belajar proses pencelupan kain kapas (cotton)
a. Manfaat
Manfaat menurut W.J.S Poerwadarminta (2008:912) adalah “guna atau
faedah suatu hal”
b. Hasil belajar
“Hasil belajar adalah suatu perubahan tingkah laku siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam
pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotor”.
35
c. Pencelupan kain kapas (cotton) dengan zat warna direk
Pencelupan menurut Dede Karyana, dkk (2005:7) “Pencelupan adalah
suatu proses pemberian warna pada bahan tekstil secara merata dan permanen”.
Kain kapas (cotton) adalah kain yang berasal dari serat alam yang
diperoleh dari rambut biji tanaman kapas jenis Gossypium (Soeprijono,
dkk. 1974:46).
Zat warna Direk adalah Zat warna yang dapat mencelup kain kapas
secara langsung tanpa bantuan suatu mordan. Disebut juga sebagai zat
subtansif karena dapat terserap dengan baik oleh kain kapas dan dalam
proses pencelupannya hasrus selalu ditambahkan garam untuk
memperbesar penyerapan. (modul pencelupan I, STTT).
Hasil belajar pencelupan kain kapas (cotton) dengan zat warna direk
yang dimaksud dalam penelitian ini mengacu pada pendapat yang
dikemukakan di atas yaitu perubahan tingkah laku penguasaan
pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan kemampuan peserta didik dari
pengalaman hasil belajar pencelupan kain kapas (cotton) dengan zat warna
direk.
2. Kesiapan menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing
a. Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap
untuk memberi respon/ jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu
situasi yang mencangkup tiga aspek : kondisi fisik, mental dan emosional
sebagai kesiapan internal, kebutuhan motif dan tujuan sebagai kesiapan
eksternal, keterampilan dan pengetahuan. (Slameto 2010:113).
b. Tenaga pelaksana dyeing-finishing memiliki peranan yang cukup penting
dalam sebuah industri tekstil diantaranya adalah melakukan pengecekan
36
tinggi dan mencapai target yang memuaskan sesuai dengan standar industri
tekstil.
c. Pengertian kesiapan menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing pada
penelitian ini mengacu pada pengertian di atas, sehingga pengertiannya
adalah kondisi seseorang yang membuatnya siap terhadap suatu situasi
pada penyelenggaraan kegiatan untuk melakukan pekerjaan sebagai tenaga
pelaksana dyeing-finishing di industri tekstil dengan tujuan agar melakukan
proses pencelupan sesuai dengan standar yang ditentukan sehingga
menghasilkan produk yang bernilai jual tinggi.
D. Instrumen Penelitian
Pada prinsipnya meneliti adalah suatu kegitan pengukuran data, oleh
karena itu diperlukan alat ukur yang baik untuk membantu proses penelitian
sehingga proses penelitian menjadi lebih mudah dan terukur. Alat ukur dalam
penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Riduwan (2004:37) “ instrumen adalah alat bantu yang dipilih oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya“.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa angket
mengenai manfaat hasil belajar pencelupan kain kapas (cotton) sebagai kesiapan
menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing yang dilaksanakan pada peserta didik
tingkat II tahun ajaran 2012/2013 bidang keahlian teknologi tekstil SMK Negeri 1
Katapang, Bandung.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar
untuk memperoleh data yang diperlukan. Teknik pengumpulan data yang penulis
pergunakan adalah angket atau kuesioner yaitu alat komunikasi yang tidak
langsung dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan untuk mendapatkan data atau
informasi dari responden yang dapat dipertanggungjawabkan.
Kuesioner menurut S. Margono (2004:167): “…. suatu alat pengumpul
37
menjawab secara tertulis pula oleh responden”. Angket yang dimaksud dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan untuk memperoleh data tentang manfaat
hasil belajar pencelupan kain kapas (cotton) sebagai kesiapan menjadi tenaga
pelaksana dyeing-finishing yang dilaksanakan pada peserta didik tingkat II tahun
ajaran 2012/2013 bidang keahlian teknologi tekstil SMK Negeri 1 Katapang,
Bandung yang berjumlah 30 orang.
F. Teknik Pengolahan Data
Pengelolahan data bertujuan untuk mengubah data mentah dari hasil
pengukuran menjadi data yang dapat diinterpretasikan, sehingga dapat
memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut. Teknik pengelolahan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Persentase, yaitu persentase dari jawaban
angket yang dijawab atau direspon oleh responden. Pengelolahan data penelitian
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menyeleksi data yaitu pemeriksaan atau pengecekan terhadap kemungkinan
adanya kesalahan dalam daftar pertanyaan.
b. Mentabulasi data yaitu proses pengelompokkan data dengan cara
menjumlahkannya kemudian memasukkan data ke dalam tabel-tabel, sehingga
data diketahui frekuensinya.
c. Menganalisis data yaitu proses analisis data dengan menggunakan uji statistik
yang bertujuan untuk menginterprestasikan data supaya diperoleh kesimpulan.
Rumusan presentase sebagaimana yang dikemukakan oleh Anas Sudijono
(2003:43) bahwa rumus untuk menghitung persentase yaitu:
Keterangan :
38
d. Penafsiran Data
Rumusan tersebut di atas digunakan untuk mendapatkan angka persentase
jawaban responden pada angket, dengan alternatif jawaban lebih dari satu,
setelah data dipersentasekan kemudian ditafsirkan dengan menggunakan
kriteria sebagai berikut:
100% : Seluruhnya
76%-99% : Sebagian besar
51%-75% : Lebih dari setengahnya
50% : Setengahnya
26%-49% : Kurang dari setengahnya
1%-25% : Sebagian kecil
0% : Tidak seorang pun
97
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Kesimpulan dan saran yang dipaparkan berikut ini, disusun berdasarkan
seluruh kegiatan penelitian mengenai manfaat hasil belajar pencelupan kain kapas
(cotton) sebagai kesiapan menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing pada peserta
didik Program Keahlian Teknologi Tekstil SMK Negeri 1 Katapang Bandung.
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini disusun berdasarkan tujuan penelitian,
pengolahan data, dan pembahasan hasil penelitian yang dapat dikemukakan
sebagai berikut :
1. Manfaat Hasil Belajar Pencelupan Kain Kapas (Cotton) yang Berkaitan dengan Kemampuan Penguasaan Pengetahuan Kain Kapas (Cotton) sebagai Kesiapan menjadi Tenaga Pelaksana Dyeing-Finishing
Hasil penelitian mengenai manfaat hasil belajar pencelupan kain kapas
(cotton) ditinjau dari kemampuan penguasaan pengetahuan kain kapas (cotton)
sebagai kesiapan menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing menunjukkan bahwa
sebagian besar responden memahami pengetahuan kain kapas (cotton) bermanfaat
untuk memilih kain kapas dengan kualitas baik, responden memahami sifat fisika
kapas berdasarkan warna bermanfaat untuk mengetahui karakteristik warna kain
kapas, responden memahami sifat kimia kapas berdasarkan oksidasi bermanfaat
agar serat kapas dapat teroksidasi membentuk oksiselulosa sehingga kekuatan
serat akan menurun. Responden menunjukkan kesiapan peserta didik dalam
menerima materi mengenai pengetahuan kain kapas (cotton), sehingga dapat
melaksanakan praktek pencelupan kain kapas dengan baik sebagai kesiapan
menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing.
98
kesiapan menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing menunjukkan bahwa lebih
dari setengahnya responden memahami pengetahuan pencelupan bermanfaat
untuk proses pemberian warna pada kain kapas secara merata, responden berlatih
mengidentifikasi aspek pengaruh elektrolit bermanfaat untuk proses pencelupan,
menunjukan bahwa sudah dapat menerima manfaat materi pencelupan kain kapas
dengan baik, sehingga peserta didik mampu memahami konsep dasar pencelupan
sebagai kesiapan menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing.
3. Manfaat Hasil Belajar Pencelupan Kain Kapas (Cotton) yang Berkaitan dengan Kemampuan Penguasaan Tujuan Pencelupan sebagai Kesiapan menjadi Tenaga Pelaksana Dyeing-Finishing.
Hasil penelitian mengenai manfaat hasil belajar pencelupan kain kapas
(cotton) ditinjau dari kemampuan penguasaan tujuan pencelupan sebagai
kesiapan menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing menunjukkan bahwa
sebagian besar responden memahami keunggulan zat warna direk sebagai zat
warna pada pencelupan kain kapas bermanfaat sebagai zat warna yang mudah
larut dalam pencelupan kain, menunjukan bahwa peserta didik sudah dapat
menerima manfaat materi tujuan pencelupan dengan baik bermanfaat sebagai
kesiapan menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing.
4. Manfaat Hasil Belajar Pencelupan Kain Kapas (Cotton) yang Berkaitan dengan Kemampuan Penguasaan Pengetahuan Alat Pencelupan sebagai Kesiapan menjadi Tenaga Pelaksana Dyeing-Finishing
Hasil penelitian mengenai manfaat hasil belajar pencelupan kain kapas
(cotton) ditinjau dari kemampuan penguasaan pengetahuan alat pencelupan
sebagai kesiapan menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing menunjukkan bahwa
sebagian besar responden memahami pengetahuan alat gelas piala pada proses
pencelupan bermanfaat sebagai wadah penampung yang digunakan untuk
memanaskan, responden terampil menggunakan alat kasa asbes pada proses
pencelupan bermanfaat sebagai penyangga wadah (beaker) diatas kaki tiga.
99
alat, sehingga peserta didik dapat menggunakan sesuai dengan fungsi dan
kegunaannya dengan baik bermanfaat sebagai kesiapan menjadi tenaga pelaksana
dyeing-finishing.
5. Manfaat Hasil Belajar Pencelupan Kain Kapas (Cotton) yang Berkaitan dengan Kemampuan Penguasaan Pengetahuan Zat Warna Direk sebagai Kesiapan menjadi Tenaga Pelaksana Dyeing-Finishing
Hasil penelitian mengenai manfaat hasil belajar pencelupan kain kapas
(cotton) ditinjau dari kemampuan penguasaan pengetahuan zat warna direk
sebagai kesiapan menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing menunjukkan bahwa
sebagian besar dari responden memahami terampil melarutkan zat warna direk
bermanfaat untuk menghasilkan kerataan pewarnaan kain kapas, responden
terampil melakukan cara memperbesar volt bermanfaat untuk memperbesar
kelarutan zat warna direk, responden terampil mengidentifikasi faktor pengaruh
temperatur bermanfaat pada proses pencelupan kain kapas dengan zat warna
direk, responden memahami sifat utama dari zat warna direk bermanfaat untuk
mengetahui penyerapan yang baik pada kain kapas, responden memahami
pencelupan kain kapas dengan zat warna direk bermanfaat untuk mengetahui
elektrolit dapat digunakan untuk memperbesar penyerapan, menunjukan bahwa
peserta didik sudah memahami manfaat materi pengetahuan zat warna direk,
sehingga peserta didik mampu mempraktekkan pencelupan kain kapas dengan zat
warna direk sebagai kesiapan menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing.
6. Manfaat Hasil Belajar Pencelupan Kain Kapas (Cotton) yang Berkaitan dengan Kemampuan Penguasaan Tehnik Kerja Pencelupan Kain Kapas (Cotton) dengan Zat Warna Direk sebagai Kesiapan menjadi Tenaga Pelaksana Dyeing-Finishing
100
untuk menumbuhkan sikap kerja yang disiplin, responden berlatih melakukan
pencelupan kain kapas dengan zat warna direk sesuai standar dan prosedur yang
ditetapkan oleh industri pencelupan kain kapas, responden terampil melakukan
persiapan pencelupan kain kapas dengan zat warna direk bermanfaat untuk
mengetahui ketepatan tehnik kerja dalam proses pencelupan, responden
memahami pengetahuan alat pencelupan kain kapas dengan zat warna direk dalam
suasana netral bermanfaat untuk mengetahui pH paper sebagai mengukur kadar
pH, menunjukkan bahwa peserta didik sudah terampil atau mampu melakukan
pencelupan yang sesuai dengan tehnik kerja pencelupan kain kapas dengan zat
warna direk sebagai kesiapan menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing.
B. Rekomendasi
Rekomendasi hasil penelitian disusun berdasarkan pada kesimpulan dan
implikasi hasil penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya. Rekomendasi
yang penulis ajukan sekiranya dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang
bersangkutan, yaitu:
1. Peserta Didik Tingkat II Tahun Ajaran 2012/2013 Program Program Keahlian
Teknologi Tekstil SMK Negeri 1 Katapang Bandung, temuan penelitian
menunjukan sebagian besar memahami dan menguasai materi pencelupan kain
kapas (cotton) dengan zat warna direk sehingga hasil penelitian ini diharapkan
menjadi bahan informasi bahwa hasil belajar pencelupan kain kapas (cotton)
dengan zat warna direk untuk peserta didik sebagai kesiapan menjadi tenaga
pelaksana dyeing-finishing. Hasil yang telah dicapai hendaknya dapat
diimplementasikan dalam mengembangkan dan mempertahankan
pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam pembelajaran pencelupan kain
kapas (cotton) dengan zat warna direk dengan cara memanfaatkan potensi
yang ada dan senantiasa bersungguh-sungguh dalam mengikuti pembelajaran
pencelupan pencelupan kain kapas (cotton) dengan zat warna direk, sehingga
hasil yang didapatkan lebih maksimal dan dapat dijadikan bekal dalam
memasuki dunia kerja khususnya menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing
101
2. Staf pengajar (guru)
Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar pencelupan kain kapas (cotton)
sebagai kesiapan menjadi tenaga pelaksana dyeing-finishing pada umumnya
berada pada kategori sebagian besar. Guru pembelajaran pencelupan diharapkan
terus memotivasi peserta didik dalam meningkatkan pengetahuan, sikap, dan
keterampilan yang telah diperoleh untuk dapat dijadikan bekal terhadap kesiapan
DAFTAR PUSTAKA
Ali Moch (1985). Bimbingan Belajar Penulisan Sukses di Perguruan Tinggi dengan Sistem SKS. Bandung: Sinar Baru
Departemen Pendidikan Nasional UPI. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI.
Departemen Pendidikan Nasional. (2009). Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan, Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.
Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Depdikbud.
Djufri, Rasjid, dkk. (1976). Teknologi Pengelantangan, Pencelupan dan Pencapan. Bandung : Institut Teknologi Tekstil
Diknas. (2004). Kurikulum SMK Edisi 2004. Jakarta: Diknas
Ferti . (2010). Modul Pembelajaran Pencelupan. Bandung : SMKN 1 Katapang
Gitopatmojo, I. (1986). Kimia Zat Warna. Bandung: Institut Teknologi Tekstil
Sunarto. (2008). Teknologi pencelupan dan pencapan jilid 1. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Hartanto, N. Sugiarto dan Watanabe . (1986). Teknologi Tekstil . Jakarta : Pradnya Pramita
Isminingsih. (1979). Pengantar Kimia Zat Warna.. Bandung : Institut Teknologi Tekstil
Jumaeri . (1997). Pengetahuan Barang Tekstil. Bandung : Institut Teknologi Tekstil
Karyana, Dede, dkk. (2005). Bahan Ajar Praktikum Pencelupan 1 (Pencelupan Serat Kapas, Wol dan Sutera). Bandung : Institut Teknologi Tekstil
Kartini. (2010). Modul Proses Pencelupan. Bandung : SMKN 1 Katapang.
_____. (2011). Pedoman penulisan karya ilmiah. Bandung : UPI
Moerdoko, Wibowo. (1975). Evaluasi Tekstil Bagian Kimia. Bandung: Institut TeknologiTekstil
Poerwadarminta. W.J.S (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Sudjana, N. (2001). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: CV. Sinar Baru Algesindo
Sudjana, N. (2008). Penelitian Hasil Praktek Belajar Mengajar. Bandung: PT. Rosdakarya
_____. (1979). Teknologi Pencelupan. Bandung : Institut Teknologi Tekstil
Internet :
……. (2013).
http://smk3ae.wordpress.com/2009/01/05/teori-pencelupan-serat-%E2%80%93-serat-tekstil-dyeing-of-textile-fiber/. [ 3 Januari 2013]
……. (2013).
http://dinaampera01.blogspot.com/2010/07/teori-pencelupan-serat-serat-tekstil.html[ 3 Januari 2013]
……. (2013).
https://www.google.com/search?q=nama+kimia+soda+abu&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a. [ 3 Januari 2013]
……. (2013).http://eprints.uny.ac.id/9031/3/bab%202%20-08403244001.pdf. [ 3
Januari 2013]
……….. (2008). Teknologi pencelupan dan pencapan jilid 2. [Online].
Tersedia:http://202.90.195.156/bse/smk/smk/10%20TehnikPencelupan20 Sunarto.pdf.[3 Desember 2012]