No. Daftar FPEB : 431/UN.40.FPEB.1.PL/2012
PENGARUH PEMBINAAN DISIPLIN YANG DILAKUKAN
OLEH PIMPINAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA
PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SUBANG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran
Oleh:
Astri Rachmawati
(0802587)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
No. Daftar FPEB : 431/UN.40.FPEB.1.PL/2012
PENGARUH PEMBINAAN DISIPLIN YANG DILAKUKAN
OLEH PIMPINAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA
PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SUBANG
Oleh:
Astri Rachmawati
(0802587)
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Astri Rachmawati 2012
Universitas Pendidikan Indonesia
November 2012
Hak cipta dilindungi undang-undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH PEMBINAAN DISIPLIN YANG DILAKUKAN
OLEH PIMPINAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA
PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SUBANG
Skripsi ini telah Disetujui dan Disahkan oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Uep Tatang Sontani, M.Si
NIP. 19570415 198503 1 005
Drs. H. Alit Sarino, M.Si
NIP. 19561211 198803 1 001
Mengetahui, Ketua Program Studi
Pendidikan Manajemen Perkantoran Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
UPI
Dr. Rasto, M.Pd
ABSTRAK
PENGARUH PEMBINAAN DISIPLIN YANG DILAKUKAN
OLEH PIMPINAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA
PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SUBANG
Oleh:
Astri Rachmawati, NIM. 0802587
Skripsi ini dibimbing oleh:
Drs. Uep Tatang Sontani, M.Si dan Drs. H. Alit Sarino, M.Si
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah rendahnya produktivitas kerja pegawai di Dinas Pendidikan Kabupaten Subang yang ditandai dengan kerjasama antar pegawai rendah, adanya tumpang tindih dalam tanggung jawab kerja dan masih terdapat pegawai yang lalai dalam mengerjakan tugasnya sehingga tidak mampu untuk menyelesaikan tugas sesuai dengan waktunya. Permasalahan ini jika tidak segera ditangani akan menjadi penghambat bagi tercapainya produktivitas kerja Dinas Pendidikan Kabupaten Subang. Oleh karena itu, permasalahan tersebut harus segera diatasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh efektivitas pembinaan disiplin terhadap produktivitas kerja pegawai di Dinas Pendidikan Kabupaten Subang. Metode penelitian yang digunakan adalah eksplanatory
survey, dengan teknik pengumpulan data angket, yang dikumpulkan dari
responden dengan populasi 62 pegawai. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji regresi linier sederhana.
ABSTRACT
INFLUENCE ON PRODUCTIVITY DEVELOPMENT WORKING
EMPLOYEE DISCIPLINE DEPARTMENT
OF EDUCATION DISTRICT SUBANG
By:
Astri Rachmawati, NIM. 0802587
This research is guided by:
Drs. Uep Tatang Sontani, M.Si dan Drs. H. Alit Sarino, M.Si
Issues that were examined in this research is the low productivity of labor in the District Education Bureau officials Subang characterized by cooperation among employees is low, the overlap in job responsibilities and there are employees were negligent in doing his job and is unable to complete the task in accordance with the time. This problem if not treated immediately will become an obstacle to the achievement of workplace productivity Department of Education District Subang. Therefore, the problem must be addressed immediately.
This research aims to find out is there any influence on the productivity of labor discipline coaching staff in Department of Education District Subang. The method used is explanatory survey, the questionnaire data collection techniques, which were collected from respondents with a population of 62 employees. The data analysis technique used is simple linear regression.
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.
ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.
UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... 16
BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah... Error! Bookmark not defined.
1.3 Tujuan Penelitian... Error! Bookmark not defined.
1.4 Kegunaan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1.4.1 Kegunaan Teoretik ... Error! Bookmark not defined.
1.4.2 Kegunaan Praktis ... Error! Bookmark not defined.
BAB II KERANGKA TEORITIS ... Error! Bookmark not defined.
2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined.
2.1.1 Konsep Dasar Pembinaan DisiplinError! Bookmark not
2.1.2 Konsep Dasar Produktivitas KerjaError! Bookmark not
defined.
2.1.3 Pengaruh Pembinaan Disiplin terhadap Produktivitas Kerja
Pegawai ... Error! Bookmark not defined.
2.2 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.
2.3 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.
3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.2 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.3 Operasionalisasi Variabel ... Error! Bookmark not defined.
3.4 Sumber Data Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.4.1 Sumber Data Primer ... Error! Bookmark not defined.
3.4.2 Sumber Data Sekunder ... Error! Bookmark not defined.
3.5 Populasi ... Error! Bookmark not defined.
3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.
3.7 Pengujian Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.7.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined.
3.7.2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.
3.8 Pengujian Persyaratan Analisis Data... Error! Bookmark not defined.
ix
3.8.2 Uji Linieritas Data ... Error! Bookmark not defined.
3.9 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.
3.9.1 Teknik Analisis Data DeskriptifError! Bookmark not
defined.
3.9.2 Teknik Analisis Data InferensialError! Bookmark not
defined.
3.10 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
3.10.1 Analisis Regresi Linier SederhanaError! Bookmark not
defined.
3.10.2 Menghitung Koefisien Korelasi antara Variabel X dan
Variabel Y ... Error! Bookmark not defined.
3.10.3 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not
defined.
4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.1.1 Gambaran Umum Lokasi PenelitianError! Bookmark not
defined.
4.1.2 Gambaran Karakteristik RespondenError! Bookmark not
defined.
4.1.3 Hasil Uji Coba Instrumen PenelitianError! Bookmark not
4.1.4 Gambaran Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.1.5 Pengujian Persyaratan Analisis DataError! Bookmark not
defined.
4.1.6 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
4.2 Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.
4.2.1 Gambaran Pembinaan Disiplin Error! Bookmark not defined.
4.2.2 Gambaran Produktivitas Kerja PegawaiError! Bookmark not
defined.
4.2.3 Pengaruh Pembinaan Disiplin terhadap Produktivitas Kerja
Pegawai ... Error! Bookmark not defined.
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI .. Error! Bookmark not defined.
5.1 Kesimpulan... Error! Bookmark not defined.
5.2 Rekomendasi ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 Data Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Subang Periode
Januari-Juni 2012 ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. 1 Operasionalisasi Variabel Pembinaan Disiplin (X)Error! Bookmark
not defined.
Tabel 3. 2 Operasionalisasi Variabel Produktivitas Kerja (Y)Error! Bookmark
not defined.
Tabel 3. 3 Populasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. 4 Model Tabel Uji Barlett ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. 5 Pola Pembobotan Kuesioner Skala LikertError! Bookmark not
defined.
Tabel 3. 6 Rekapitulasi Hasil Skoring Angket ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. 7 Pedoman Interpretasi Koefisien KorelasiError! Bookmark not
defined.
Tabel 4. 1 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4. 2 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan UsiaError! Bookmark
not defined.
Tabel 4. 3 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan
... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 4 Jumlah Item Angket Uji Coba ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 5 Hasil Uji Validitas Variabel X ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 7 Jumlah Item Angket Hasil Uji Coba ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 8 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 9 Rekapitulasi Tanggapan Responden Variabel Pembinaan Disiplin
... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 10 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator Keteladanan
Dalam Bersikap dan Berperilaku ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 11 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator Keteladanan
Dalam Bekerja ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 12 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator Keteladanan
Secara Fisik ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 13 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator Bimbingan
... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 14 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator Pemberian
Sanksi ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 15 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator Keterlibatan
... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 16 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator Saling
Membina Diri ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 17 Rekapitulasi Tanggapan Responden Variabel Produktivitas Kerja
Pegawai ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 18 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator Tanggung
xiii
Tabel 4. 19 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator Memahami
Pekerjaan ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 20 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator Kreatif dan
Inovatif ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 21 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator Selalu
Meningkatkan Diri ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 22 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator Kerjasama
... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 23 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator Memiliki
Rasa Cinta terhadap Pekerjaan ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 24 Hasil Pengolahan Uji Homogenitas Variabel Pembinaan Disiplin
... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 25 Hasil Pengolahan Uji Homogenitas Variabel Produktivitas Kerja
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Perilaku Individu Dalam Konteks Perilaku Organisasi ... Error!
Bookmark not defined.
Gambar 2. 2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja ... Error!
Bookmark not defined.
Gambar 2. 3 Kerangka Pemikiran Pengaruh Pembinaan Disiplin terhadap
Produktivitas Kerja Pegawai ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4. 1 Rekapitulasi Tanggapan Responden Variabel Pembinaan Disiplin
... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4. 2 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Keteladanan Dalam
Bersikap dan Berperilaku ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4. 3 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Keteladanan Dalam
Bekerja ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4. 4 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Keteladanan Secara Fisik
... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4. 5 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Bimbingan ... Error!
Bookmark not defined.
Gambar 4. 6 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Pemberian Sanksi .. Error!
Bookmark not defined.
Gambar 4. 7 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Keterlibatan ... Error!
Bookmark not defined.
xv
Gambar 4. 9 Rekapitulasi Tanggapan Responden Variabel Produktivitas Kerja
Pegawai ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4. 10 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Tanggung Jawab .. Error!
Bookmark not defined.
Gambar 4. 11 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Memahami Pekerjaan
... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4. 12 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Kreatif dan Inovatif
... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4. 13 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Selalu Meningkatkan Diri
... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4. 14 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Kerjasama ... Error!
Bookmark not defined.
Gambar 4. 15 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Memiliki Rasa Cinta
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 SURAT PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 2 STRUKTUR ORGANISASI ... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 3 INSTRUMEN PENELITIAN... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 4 UJI VALIDITAS DAN UJI RELIABILITASError! Bookmark not
defined.
Lampiran 5 DATA HASIL PENYEBARAN ANGKETError! Bookmark not
defined.
Lampiran 6 DATA ORDINAL ... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 7 UJI HOMOGENITAS ... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 8 UJI LINIERITAS ... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 9 UJI HIPOTESIS ... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 10 LEMBAR BIMBINGAN ... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 11 PEDOMAN WAWANCARA ... Error! Bookmark not defined.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Manusia merupakan titik sentral dari produktivitas, karena manusia
manusia merupakan aset yang sangat berharga dalam pencapaian tujuan
organisasi. Sebagai salah satu unsur dari suatu organisasi, manusia tidak dapat
begitu saja disamakan dengan unsur-unsur yang lainnya. Manusia merupakan
makhluk yang kompleks, setiap manusia memiliki akal, pikiran, perasaan, dan
emosi yang berbeda dengan manusia yang lain dalam setiap pengambilan
keputusan maupun tindakannya.
Dalam suatu organisasi unsur manusia merupakan perangkat yang
paling menentukan bahkan dalam mencapai tujuan kegiatannya, terutama
berkaitan erat dengan kebijaksanaan manajerialnya, organisasi dan manusia
adalah suatu sistem dalam mencapai tujuan, sedangkan manusia merupakan
subsistem yang mendukung pelaksanaan tujuan tersebut.
Pegawai sebagai sumber daya dalam suatu organisasi merupakan
sumber daya utama diantara sumber daya yang ada, yang memberikan
kontribusi bagi pencapaian tujuan-tujuan organisasi serta memberikan
kepastian bahwa pelaksanaan fungsi dan kegiatan organisasi berjalan dengan
efektif dan efisien.
Untuk mendorong pegawai agar selalu bekerja lebih giat dan rajin,
2
memperoleh hasil yang lebih baik dalam melaksanakan kegiatannya. Hal ini
berarti tingkat produktivitas pegawai tinggi. Apabila produktivitas kerja
pegawai tinggi maka produktivitas organisasi pun akan tinggi. Begitu juga
sebaliknya, apabila produktivitas kerja pegawai rendah maka produktivitas
organisasi akan rendah pula.
Nanang Fattah (1996: 15) mengemukakan pendapatnya bahwa:
Pengertian konsep produktivitas berkembang dari pengertian teknis sampai dengan perilaku. Produktivitas dalam arti teknis mengacu pada derajat keefektifan dan efisiensi dalam penggunaan sumber daya. Sedangkan dalam pengertian perilaku, produktivitas merupakan sikap mental yang senantiasa berusaha untuk terus berkembang.
Dari pendapat di atas menyatakan bahwa produktivitas dapat dinilai
dari bagaimana seorang individu dapat menerapkan efektivitas dan efisiensi
kerjanya. Produktivitas juga diartikan sebagai sikap mental seseorang untuk
dapat meningkatkan dan mengembangkan kemampuannya dalam bekerja
sehingga dapat menghasilkan pekerjaan yang memuaskan.
Menyimak pendapat di atas, timbul pertanyaan, sudah produktifkah
sumber daya manusia di Indonesia? Menurut Ketua Dewan Perwakilan Daerah,
Irman Gusman (2012) menyatakan bahwa Indonesia dianugerahi sumber daya
alam yang melimpah, tetapi tidak berdampak maksimal pada tingkat kualitas
masyarakat Indonesia pada umumnya. Hal ini tercermin dari data United
Nations Development Program (UNDP) 2010-2011 yang menempatkan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia tahun 2011 berada di urutan 124 dari
187 negara yang disurvei, dengan skor 0,617. Peringkat ini turun dari peringkat
3
Di kawasan ASEAN, Indonesia hanya unggul dari Vietnam yang
memiliki nilai IPM 0,593, Laos dengan nilai IPM 0,524, Kamboja dengan nilai
IPM 0,523, dan Myanmar dengan nilai IPM 0,483. Peringkat pertama dalam
hal kualitas manusia adalah Singapura dengan nilai 0,866, kemudian disusul
Brunei dengan nilai IPM 0,838, disusul Malaysia dengan nilai IPM 0,761,
Thailand dengan nilai IPM 0,682, dan Filipina dengan nilai IPM 0,644.
Dari hasil di atas sangat jelas bahwa produktivitas sumber daya manusia
Indonesia masih tergolong sangat rendah di kawasan ASEAN, terlihat dari
peringkat yang menurun setiap tahunnya, dan tentunya hal ini harus menjadi
motivasi agar produktivitas sumber daya manusia di Indonesia meningkat,
tidak terkecuali sumber daya manusia yang ada di Dinas Pendidikan Kabupaten
Subang.
Pusat Produktivitas Nasional dalam Rosidi (1993: 58) melaporkan
bahwa terdapat 14 faktor yang mempengaruhi produktivitas nasional, yaitu:
1) pendidikan, 2) keterampilan, 3) disiplin), 4) motivasi), 5) sikap dan etika kerja, 6) gizi dan kesehatan, 7) tingkat penghasilan, 8) jaminan sosial, 9) lingkungan dan iklim kerja, 10) hubungan industrial pancasila, 11) teknologi, 12) sarana produksi), 13) manajemen, 14) kesempatan berprestasi.
Satu diantara banyak faktor di atas yang dapat mempengaruhi
produktivitas adalah disiplin. Untuk mencapai produktivitas yang tinggi
pimpinan organisasi harus memperhatikan kedisiplinan seluruh anggota yang
ada dalam organisasi tersebut karena disiplin merupakan faktor determinan
4
Hal ini sesuai dengan pernyataan yang diungkapkan Sedarmayanti
(2009: 72-76), mengemukakan berbagai faktor yang mempengaruhi
produktivitas kerja antara lain:
(1) Sikap mental (motivasi kerja, disiplin kerja, etika kerja); (2) Pendidikan; (3) Keterampilan; (4) Manajemen; (5) Hubungan Industrial Pancasila (HIP); (6) Tingkat penghasilan; (7) Gizi dan kesehatan; (8) Lingkungan dan iklim kerja; (9) Sarana produksi; (10) Teknologi; (11) Kesempatan berprestasi”.
Berdasarkan wawancara dengan Kasubag Kepegawaian Dinas
Pendidikan Kabupaten Subang, terungkap fenomena yang menunjukkan
rendahnya produktivitas kerja pegawai, yaitu:
1. Kurangnya pengetahuan pegawai tentang pedoman kerja yang
seharusnya.
2. Kerjasama antar pegawai rendah.
3. Suasana kerja yang kurang kondusif.
4. Kurangnya pemahaman tentang pekerjaan yang diembannya.
5. Adanya tumpang tindih dalam tanggung jawab kerja karena lebih
mementingkan kepentingan sendiri.
6. Masih terdapat pegawai yang lalai dalam mengerjakan tugas atau
pekerjaannya sehingga tidak mampu untuk menyelesaikan tugas atau
pekerjaan sesuai dengan waktunya, yang membuat pekerjaan semakin
menumpuk dan semakin lama untuk terselesaikan. Hal ini terlihat dari
5
5
Tabel 1. 1
Data Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Subang Periode Januari-Juni 2012
No. Unit Kerja
Jumlah Pegawai Yang Wajib Menyampaikan Laporan Laporan Yang Seharusnya Diterima Laporan Yang Diterima Jumlah Pegawai Yang Rutin Menyampaikan Laporan Jumlah Pegawai Yang Tidak Menyampaikan Laporan Ket.
1. Bagian Umum 6 35 25 5 1 Tidak
Tercapai
2. Bagian Keuangan 5 52 40 4 1 Tidak
Tercapai
3. Bagian Kepegawaian 9 50 35 5 4 Tidak
Tercapai
4. Bidang Bina Program 6 20 18 4 2 Tidak
Tercapai
5. Bidang Pendidikan TK/ SD 7 25 21 5 2 Tidak
Tercapai
6. Bidang Dikmenumjur 7 22 15 2 5 Tidak
Tercapai
7. Bidang Pendidikan
Nonformal 8 26 20 4 4
Tidak Tercapai
Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa pegawai pada seluruh
bagian terlihat masih banyak yang tidak melaksanakan pekerjaannya
padahal sudah masuk jatuh tempo (deadline) sehingga target berupa
laporan tidak dapat dilaporkan tepat waktu. Dengan kata lain pekerjaan
belum dilaksanakan dengan optimal.
Ketidaktercapaian target di atas dapat disebabkan oleh beberapa faktor,
diantaranya tanggung jawab pegawai kurang sehingga mengalami
keterlambatan dalam menyelesaikan laporan, kurangnya kerjasama yang baik
antar pegawai sehingga pekerjaan tidak cepat selesai, dan kurangnya
pemahaman pegawai terhadap tugas yang diembannya.
Umumnya produktivitas kerja mengacu pada perilaku-perilaku pegawai
dalam melaksanakan pekerjaannya. Berdasarkan permasalahan di atas, penulis
berasumsi bahwa salah satu cara yang dapat dilakukan dalam meningkatkan
produktivitas pegawai adalah pimpinan harus lebih memperhatikan
kedisiplinan seluruh anggota yang ada dalam organisasi tersebut. Organisasi
harus berusaha mencari jalan untuk memacu sikap-sikap pegawai yang positif
seperti: semangat kerja yang tinggi, disiplin, mau dan mampu melaksanakan
tugas-tugas dengan sungguh-sungguh, dan bertanggung jawab. Salah satu cara
yang dapat ditempuh organisasi dalam menjaga produktivitas kerja pegawai
adalah membina kembali disiplin para pegawainya.
Pembinaan adalah usaha yang dilakukan oleh pimpinan untuk
meningkatkan kemampuan bawahannya dalam proses kerjasama untuk
bawahan agar dapat bekerja secara berdaya guna dan berhasil guna, sehingga
pekerjaan yang dihasilkan mempunyai kualitas.
Secara khusus tujuan adanya pembinaan disiplin dikemukakan oleh
Bedjo Siswanto (1989: 280), yaitu:
1. Agar para tenaga kerja menepati segala peraturan dan kebijakan ketenagakerjaan maupun peraturan dan kebijakan perusahaan yang berlaku, baik tertulis maupun tidak tertulis serta melaksanakan perintah manajemen;
2. Dapat melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya serta mampu memberikan service yang maksimal kepada pihak tertentu yang berkepentingan dengan perusahaan sesuai dengan bidang pekerjaan yang dibebankan kepadanya;
3. Dapat menggunakan dan memelihara sarana dan prasarana, barang dan jasa perusahaan sesuai dengan bidang pekerjaan yang diberikan kepadanya;
4. Dapat bertindak dan berperilaku sesuai dengan norma-norma yang berlaku pada perusahaan.
5. Follow-up dari hal-hal tersebut di atas para tenaga kerja mampu
memperoleh tingkat produktivitas kerja yang tinggi sesuai dengan harapan dan perusahaan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Pembinaan Disiplin yang
Dilakukan Oleh Pinpinan terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Dinas
Pendidikan Kabupaten Subang”.
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah
Fokus kajian dalam penelitian kali ini adalah masalah produktivitas
kerja pegawai yang masih rendah pada Dinas Pendidikan Kabupaten Subang.
Hal tersebut dirasa penting untuk dikaji dan dianalisis apa penyebabnya
itu perlu adanya suatu pendekatan tertentu terhadap pegawai dalam rangka
meningkatkan produktivitas kerja pegawai.
Berdasarkan hasil kajian data empirik terhadap faktor-faktor yang
mempengaruhi produktivitas kerja pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten
Subang, diduga faktor determinan yang paling berpengaruh terhadap
produktivitas kerja adalah disiplin.
Masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini dirumuskan dalam
pernyataan masalah (problem statement) sebagai berikut: “Disiplin kerja pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Subang masih tergolong rendah
sehingga berdampak pada belum optimalnya produktivitas kerja pegawai.
Kondisi ini harus segera ditanggulangi dengan cara dibina oleh pimpinan,
mengingat bila tidak akan berpengaruh terhadap citra dari pegawai
pemerintahan yang cenderung negatif”.
Berdasarkan pernyataan masalah (problem statement) di atas, masalah
dalam penelitian ini secara spesifik dirumuskan dalam pernyataan penelitian
(research question), sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran efektivitas pembinaan disiplin di Dinas
Pendidikan Kabupaten Subang?
2. Bagaimana gambaran tingkat produktivitas kerja pegawai di Dinas
Pendidikan Kabupaten Subang?
3. Seberapa besar pengaruh pembinaan disiplin terhadap produktivitas
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui, memahami
dan memperoleh informasi yang jelas guna memecahkan permasalahan
mengenai pembinaan disiplin dan produktivitas kerja pegawai.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui gambaran mengenai efektivitas pembinaan disiplin
di Dinas Pendidikan Kabupaten Subang.
b. Untuk mengetahui gambaran tingkat produktivitas kerja pegawai di
Dinas Pendidikan Kabupaten Subang.
c. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pembinaan disiplin
terhadap produktivitas kerja pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten
Subang.
1.4 Kegunaan Hasil Penelitian
Jika tujuan dari penelitian di atas tercapai maka penelitian ini akan
menghasilkan dua macam kegunaan, yaitu kegunaan teoretik dan kegunaan
praktis.
1.4.1 Kegunaan Teoretik
Secara ilmiah hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan pemikiran dan menambah informasi bagi pengembangan ilmu
pengetahuan di bidang manajemen khususnya, bidang Manajemen Sumber
1.4.2 Kegunaan Praktis
1. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini berguna sebagai wahana latihan pengembangan
kemampuan dalam bidang penelitian dan penerapan yang di dapat di
bangku kuliah, serta menambah pengetahuan peneliti berkaitan dengan
pembinaan disiplin dan produktivitas kerja.
2. Bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Subang
Hasil penelitian ini dapat memberi masukan kepada pimpinan kantor
Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Subang dalam rangka pembinaan
pegawai negeri sipil. Dalam hal ini berkaitan dengan mengadakan
pembinaan, khususnya pembinaan disiplin, sehingga pegawai dapat lebih
bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Serta sebagai
bahan perbandingan baik pada keadaan sebelumnya maupun yang akan
datang mengenai disiplin kerja di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten
Subang.
3. Bagi Perguruan Tinggi
Sebagai lembaga pendidikan, hasil penelitian ini dapat digunakan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Sebagaimana telah disebutkan dalam latar belakang masalah, inti kajian
dalam penelitian ini adalah masalah produktivitas kerja pegawai di Dinas
Pendidikan Kabupaten Subang. Penulis melihat bahwa aspek tersebut diduga
perlu dibina dan dikembangkan dalam rangka mewujudkan keberhasilan yang
diharapkan. Sudut pandang yang penulis gunakan untuk mengkaji masalah
produktivitas kerja pegawai di Dinas Pendidikan Kabupaten Subang ini adalah
sejauh mana pembinaan disiplin berpengaruh terhadap produktivitas kerja.
Pemilihan lokasi penelitian di Dinas Pendidikan Kabupaten Subang
didasarkan atas pertimbangan objektif sesuai dengan tujuan penelitian serta
pertimbangan sebagai berikut:
1. Berdasarkan data empirik, Dinas Pendidikan dinilai memiliki
produktivitas yang rendah sebagaimana disebutkan dalam latar
belakang masalah. Fenomena yang terjadi, belum tercapainya target
ketercapaian kinerja pegawai.
2. Di samping alasan tersebut di atas, pemilihan lokasi penelitian
didasarkan atas terbatasnya tenaga, waktu, dan biaya penelitian.
Objek penelitian (yang menjadi responden) dalam penelitian ini adalah
38
Untuk setiap variabelnya diberikan simbol-simbol sebagai berikut: Pembinaan
Disiplin (X) dan Produktivitas Kerja Pegawai (Y).
Dalam hal ini penulis mencoba menganalisis sampai sejauh mana
pengaruh pembinaan disiplin terhadap produktivitas kerja pegawai Dinas
Pendidikan Kabupaten Subang.
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang
valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan dan dikembangkan suatu
pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami,
memecahkan dan mengatasi masalah (Sugiyono, 2007:4).
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif,
yaitu untuk melihat keterkaitan antara dua variabel atau lebih melalui analisa
data yang didapat. Metode deskriptif lebih menekankan pada suatu studi untuk
memperoleh informasi mengenai gejala yang muncul pada saat penelitian
berlangsung.
Berdasarkan jenis penelitiannya yaitu deskriptif yang dilaksanakan
melalui pengumpulan data di lapangan, maka penelitiannya adalah metode
explanatory survey. Penelitian explanatory survey adalah penelitian yang
dilakukan terhadap sejumlah individu atau unit analisis, sehingga ditemukan
fakta atau keterangan secara faktual mengenai gejala suatu kelompok atau
perilaku individu, dan hasilnya dapat digunakan sebagai bahan pembuat
39
kuesioner sebagai alat pengumpul datanya (Uep Tatang Sontani dan Sambas
Ali Muhidin, 2011:6).
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif, yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan dan
menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan perhitungan statistik.
Dan juga penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis dalam hubungannya
dengan variabel-variabel yang ada. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan
untuk mengetahui hubungan yang ada di antara variabel-variabel tersebut.
3.3 Operasionalisasi Variabel
Penelitian ini memiliki variabel-variabel yang akan diteliti yang bersifat
saling mempengaruhi. Dalam hal ini variabel-variabel ini dapat juga disebut
sebagai objek penelitian. Sugiyono (2007:20) menyatakan bahwa variabel
penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau aspek dari orang ataupun objek
yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan ditarik kesimpulannya.
Definisi variabel dibuat agar tidak terjadi kesalahan dalam menafsirkan
variabel yang ingin diteliti dan juga dapat dijadikan kerangka acuan bagi
peneliti untuk mendeskripsikan permasalahan yang hendak diungkapkan.
Sering kali terjadi kesalahpahaman dalam mengartikan istilah-istilah, hal ini
disebabkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan di bidang-bidang yang sudah
semakin maju sehingga banyak istilah-istilah yang dipergunakan untuk maksud
tertentu berlebihan meskipun pada dasarnya bertujuan untuk menerangkan
40
Berdasarkan hal ini, penulis mendefinisikan istilah-istilah yang termuat
dalam judul penelitian yaitu “Pengaruh Pembinaan Disiplin terhadap
Produktivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Subang”. Maka
dapat ditentukan variabel yang digunakan dalam penelitian, terdiri variabel X
sebagai variabel bebas yang tidak tergantung pada variabel lain dan variabel Y
sebagai variabel terikat atau variabel yang tergantung pada variabel lain, yaitu:
a. Variabel X adalah Pembinaan Disiplin
b. Variabel Y adalah Produktivitas Kerja Pegawai
Untuk lebih jelasnya, maka penulis menjabarkan variabel-variabel
tersebut ke dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 3. 1
Operasionalisasi Variabel Pembinaan Disiplin (X)
Variabel Indikator Ukuran Skala
Pengukuran No. Item Pembinaan Disiplin (X) “Kegiatan atau upaya yang dilakukan untuk meningkatkan disiplin pegawai” (Maltis, 2000:275). Keteladanan dalam bersikap dan berperilaku
Kesantunan dalam berbicara
Penggambaran sosok yang bijak
Ordinal Ordinal 1 2 Keteladanan dalam bekerja
Datang tepat waktu Kesesuaian pekerjaan dengan tugas dan kewenangan Ordinal Ordinal 3 4 Keteladanan secara fisik Kesesuaian pakaian dengan ketentuan yang telah ditetapkan
41
Penampilannya memberikan kesan
yang baik bagi
pegawai
Ordinal 6
Bimbingan Pemberian bimbingan kepada pegawai dalam melaksanakan pekerjaan yang baik Mengingatkan pegawai untuk senantiasa patuh pada aturan instansi Ordinal Ordinal 7 8 Pemberian sanksi
Pemberian sanksi ringan kepada
pegawai yang
melakukan
tindakan
indisipliner Pemberian sanksi
sedang kepada
pegawai yang
melakukan
tindakan
indisipliner Pemberian sanksi
42
melakukan
tindakan
indisipliner
Keterlibatan
Keterlibatan dalam penyusunan
rencana program
instansi
Kerjasama dalam pelaksanaan
program instansi Berpartisipasi dan
kerjasama dalam pemeliharaan program instansi Melakukan pengawasan dan evaluasi program instansi dibantu pegawai Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal 12 13 14 15 Saling membina diri
Usaha untuk meminta berbagai
saran dan kritikan
kepada pegawai
tentang hasil
program instansi Kerjasama dalam
membangun
kembali program
yang lebih baik
Ordinal
Ordinal
16
43
Tabel 3. 2
Operasionalisasi Variabel Produktivitas Kerja (Y)
Variabel Indikator Ukuran Skala
Pengukuran No. Item Produktivitas Kerja (Y) “Produktivitas adalah sikap mental (attitude of mind) yang mempunyai semangat untuk melakukan peningkatan perbaikan. (National Productivity Board (NBP) Singapore dalam Sedarmayanti, 2001:56) Tanggung jawab
Tingkat pegawai menyelesaikan pekerjaan dengan hasil terbaik Tingkat kesungguhan pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan Ordinal Ordinal 1 2 Memahami Pekerjaan
Tingkat pemberian petunjuk tentang prosedur kerja Tingkat pengetahuan pegawai tentang tugas yang diberikan instansi Ordinal Ordinal 3 4
Kreatif dan inovatif
Tingkat kreativitas yang dimiliki
pegawai Tingkat usaha
pegawai untuk
mencari ide baru
44
Tingkat kebebasan yang diberikan
instansi untuk
menyelesaikan
pekerjaan dengan
cara baru yang
dianggap lebih
baik
Ordinal 7
Selalu
meningkatkan
diri
Tingkat usaha pegawai untuk
menjadi lebih baik
setiap harinya Tingkat usaha pegawai dalam
mencari cara untuk
memberikan hasil
kerja yang terbaik
Ordinal Ordinal 8 9 Kerjasama Tingkat kemampuan pegawai menjadi
rekan kerja yang
baik
Tingkat pemberian kontribusi positif yang pegawai berikan kepada lingkungan kerja Ordinal Ordinal 10 11
Memiliki rasa cinta terhadap
pekerjaan
Tingkat penghargaan
pegawai terhadap
45
pekerjaan yang
menjadi tanggung
jawabnya
Tingkat keinginan pegawai untuk
mendapatkan
prestasi atas hasil
kerjanya
Ordinal 13
3.4 Sumber Data Penelitian
Sumber data adalah subjek dari mana data diperoleh (Suharsimi
Arikunto, 2006:129). Berdasarkan jenis dan sumbernya, data dibedakan
menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder.
3.4.1 Sumber Data Primer
Sumber data primer merupakan data yang diperoleh dari hasil penelitian
langsung secara empirik kepada pelaku langsung atau yang terlibat langsung
dengan menggunakan teknik pengumpulan data tertentu (Husein Umar,
2002:64).
3.4.2 Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder merupakan data yang diperoleh dari pihak lain
atau hasil penelitian pihak lain atau data yang sudah tersedia sebelumnya
diperoleh dari pihak lain yang berasal dari buku-buku, literature, artikel dan
46
3.5 Populasi
Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin (2011:131)
mendefinisikan bahwa:
Populasi (population atau universe) adalah keseluruhan elemen, atau unit penelitian, atau unit analisis yang memiliki ciri atau karakteristik tertentu yang dijadikan sebagai objek penelitian atau menjadi perhatian dalam suatu penelitian (pengamatan).
Langkah awal, seorang peneliti harus menentukan secara jelas
mengenai populasi yang menjadi sasaran penelitiannya yang disebut dengan
populasi sasaran (target population) yaitu populasi yang nantinya akan menjadi
cakupan kesimpulan penelitian. Jadi apabila dalam sebuah hasil penelitian
dikeluarkan kesimpulan, maka menurut etika penelitian, kesimpulan tersebut
hanya berlaku untuk populasi sasaran yang telah ditentukan.
Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai Dinas Pendidikan
Kabupaten Subang sebanyak 62 orang. Penelitian ini dilakukan terhadap
[image:35.595.117.516.197.722.2]populasi karena jumlah populasi sedikit dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3. 3 Populasi Penelitian
No. Unit Kerja/ Bagian/ Bidang Jumlah Pegawai
1. Bagian Umum 8
2. Bagian Keuangan 7
3. Bagian Kepegawaian 11 4. Bagian Bina Program 9 5. Bagian Pendidikan TK/ SD 8 6. Bagian Dikmenumjur 9 7. Bagian Pendidikan Nonformal 10
Jumlah 62 Orang
47
3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data menurut Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali
Muhidin (2011:99) adalah “cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data”. Dengan teknik pengumpulan data yang tepat sesuai
dengan karakteristik dari satuan pengamatan yang akan diungkap atau
diketahui. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai
berikut:
1. Angket (questionary)
Angket merupakan salah satu teknik pengumpulan data melalui
penyebaran kuesioner untuk diisi langsung oleh responden seperti yang
dilakukan dalam penelitian untuk menghimpun pendapat umum.
Penulis menyebarkan angket berupa pernyataan-pernyataan tertulis
yang harus dijawab oleh responden. Bentuk angket yang dipergunakan
adalah angket tertutup yaitu pernyataan-pernyataan yang dibuat tidak
memerlukan penjelasan sehingga responden tinggal memilih jawaban
yang tersedia dengan memberikan checklist (√) pada masing-masing
jawaban yang dianggap tepat. Penyusunan angket beranjak dari ruang
lingkup variabel yang diteliti. Oleh karena itu untuk kepentingan
penelitian ini dikonstruksi dua jenis angket, yaitu angket untuk variabel
pembinaan disiplin dan angket untuk variabel produktivitas kerja
pegawai. Langkah-langkah penyusunan angket ini yakni sebagai
berikut:
48
b. Merumuskan item-item pertanyaan dan alternatif jawaban. Jenis
instrumen yang digunakan dalam angket merupakan instrumen
yang bersifat tertutup. Menurut Suharsimi Arikunto (1998:141)
“instrumen tertutup yaitu seperangkat daftar pertanyaan yang sudah
disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih”.
c. Responden hanya membutuhkan tanda check list pada alternatif
jawaban yang dianggap paling tepat yang telah disediakan.
d. Menetapkan pemberian skor pada setiap item pertanyaan. Pada
penelitian ini setiap jawaban responden diberi nilai dengan skala
Likert. Menurut Sugiyono (2008:107),”Skala Likert mempunyai
gradasi sangat positif dengan sangat negatif.”
2. Observasi
Observasi yaitu mengamati secara langsung kegiatan di Dinas
Pendidikan Kabupaten Subang, khususnya yang berhubungan dengan
keadaan pembinaan disiplin dan produktivitas kerja pegawai.
3.7 Pengujian Instrumen Penelitian
Suatu kuesioner dikatakan valid (sah) jika pernyataan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang dapat diukur oleh kuesioner
tersebut. Sedangkan suatu angket dikatakan reliabel (andal) jika jawaban
49
3.7.1 Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau
kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih
mempunyai validitas yang tinggi. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila
mampu mengukur apa yang diinginkan. Dalam uji validitas digunakan rumus
korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson, yaitu:
rxy
=
–√
(Maman Abdurahman et al. 2011: 50)
Keterangan:
rxy = Korelasi antara variabel X dan Y
X = Jumlah skor tiap item dari seluruh responden uji coba
∑X = Jumlah skor dalam distribusi X
∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y
∑X² = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X
∑Y² = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y
n = Jumlah responden uji coba
Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur validitas
instrumen (Maman abdurahman et al., 2011: 50), adalah sebagai berikut:
1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden
yang bukan responden sesungguhnya.
50
3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya
lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa
kelengkapan pengisian item angket.
4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item
yang diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau
pengolahan data selanjutnya.
5. Memberikan atau menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang
sudah diisi pada tabel pembantu.
6. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir
atau item angket dari skor-skor yang diperoleh. Pada derajat bebas (db)
= n – 2.
7. Membandingkan nilai koefisien korelasi product moment yang terdapat
dalam tabel. Kriterianya jika nilai thitung > ttabel maka instrumen tersebut
dikatakan valid.
8. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan
nilai tabel r. Kriterianya:
1. jika rxy hitung > rtabel, maka valid.
2. jika rxy hitung ≤ rtabel, maka tidak valid.
Jika instrumen itu valid, maka item tersebut dapat dipergunakan pada
kuesioner penelitian.
3.7.2 Uji Reliabilitas
51
dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam
beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama
(homogen) diperoleh hasil relatif sama, selama aspek diukur dalam diri subjek
memang belum berubah. Dalam hal ini, relatif sama berarti tetap adanya
toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil diantara hasil beberapa kali
pengukuran. Menurut Suharsimi Arikunto (1998:170) reliabilitas menunjuk
pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk
dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah
baik.
Formula yang dipergunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam
penelitian ini adalah Koefisien Alfa dari Cronbach, sebagai berikut:
r11 = [ ] [ ]
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya bulir pertanyaan
= jumlah varian item
= varians total
Untuk mencari varian ( total dan varian item dihitung dengan
formula:
Hasil perhitungan r11 dibandingkan dengan rtabel pada taraf nyata (α)
52
1. r11 rtabel berarti reliabel
2. r11 rtabel berarti tidak reliabel
Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur
reliabilitas instrumen (Maman Abdurahman, et al, 2011: 57), adalah sebagai
berikut:
1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji reliabilitasnya, kepada
responden yang bukan responden sesungguhnya.
2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.
3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya
lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa
kelengkapan pengisian item angket.
4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item
yang diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau
pengolahan data selanjutnya.
5. Memberikan atau menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang
sudah diisi pada tabel pembantu.
6. Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total.
7. Menghitung nilai koefisien alfa.
8. Membandingkan nilai koefisien alfa dengan nilai koefisien korelasi
product moment yang terdapat dalam tabel.
9. Membuat kesimpulan (jika nilai hitung lebih besar dari nilai tabel
53
3.8 Pengujian Persyaratan Analisis Data
Sebelum melakukan uji hipotesis untuk mengetahui kebenarannya,
maka tahapan yang harus dilakukan sebelumnya adalah melakukan uji
persyaratan pengolahan data, yang meliputi uji normalitas, uji linieritas dan
homogenitas.
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu distribusi data
normal atau tidak dan data yang normal biasanya dimiliki oleh parameter
populasi (Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin, 2011:202). Berkaitan
dengan hal tersebut karena penelitian ini termasuk penelitian populasi maka uji
normalitas tidak dilakukan.
3.8.1 Uji Homogenitas Data
Pengujian homogenitas varians ini mengasumsikan bahwa skor setiap
variabel memiliki varians yang homogen, hal ini berdasarkan pemaparan dari
Ating dan Sambas (2006: 294). Uji statistika yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah Uji Barlett. Kriteria yang digunakannya adalah apabila
nilai hitung X² nilai tabel,maka Ho menyatakan varians skornya homogen
ditolak, dalam hal lainnya diterima. Nilai hitung diperoleh dengan formula:
X² = . Dimana:
= Varians tiap kelompok data
1 = n – 1 = Derajat kebebasan tiap kelompok
54
gab = Varian gabungan = gab =
Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin (2006:295) mengemukakan
bahwa langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas
varians ini adalah:
1. Menentukan kelompok-kelompok data dan menghitung varians untuk
tiap kelompok tersebut.
2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses perhitungan,
[image:43.595.120.513.235.628.2]dengan model tabel sebagai berikut:
Tabel 3. 4 Model Tabel Uji Barlett
Indikator db = n-1 Si2 Log
2
i
S db.Log 2
i
S db. 2
i
S
1 2 3 4 N
Sumber : Sambas dan Maman (2009:85)
3. Menghitung varians gabungan dengan rumus =
4. Menghitung log dari varians gabungan.
5. Menghitung nilai barlett.
6. Menghitung nilai 2
7. Menentukan nilai dan titik kritis pada α = 0,05 dan db = k – 1
8. Membuat kesimpulan
Nilai2hitung < nilai2tabel , H0 diterima (variasi data dinyatakan
55
Nilai2hitung ≥ nilai2tabel, H0 ditolak (variasi data dinyatakan tidak
homogen).
3.8.2 Uji Linieritas Data
Uji linieritas, dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel
terikat dengan variabel bebas bersifat linier. Uji linieritas dilakukan dengan uji
kelinieran regresi. Langkah-langkah uji linearitas regresi (Ating Somantri dan
Sambas Ali Muhidin, 2006: 296):
1. Menyusun tabel kelompok data variabel x dan variabel y.
2. Menghitung jumlah kuadrat regresi ( ) dengan rumus:
3. Menghitung jumlah kuadrat regresi | | | dengan rumus:
⁄ ∑
4. Menghitung jumlah kuadrat residu dengan rumus:
res = |
5. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a ( ) dengan rumus:
6. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a ( ) dengan rumus:
56
8. Menghitung jumlah kuadrat error dengan rumus:
∑
Untuk menghitung urutkan data x mulai dari data yang paling kecil sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya.
9. Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok dengan rumus:
10. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok dengan rumus:
11. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error dengan menggunakan rumus:
12. Mencari nilai Fhitung dengan rumus:
13. Mencari nilai Ftabel dengan rumus:
Ftabel = F(1-α)(dk TC, dk E)
Ftabel = F(1-0,05)(dk=k-2, dk=n-k)
14. Menentukan keputusan pengujian
57
Jika Fhitung > Ftabel artinya data berpola tidak linier
15. Membandingkan Fhitung dengan Ftabel
3.9 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dapat diartikan sebagai cara melaksanakan analisis
terhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut menjadi informasi,
sehingga karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan mudah dipahami
dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan
kegiatan penelitian.
Adapun tujuan dilakukannya analisis data antara lain: (a)
mendeskripsikan data, dan (b) membuat induksi atau menarik kesimpulan
tentang karakteristik populasi. Untuk mencapai tujuan analisis data tersebut
maka langkah-langkah atau prosedur yang dapat dilakukan adalah sebagai
berikut :
1. Tahap mengumpulkan data, dilakukan melalui instrumen pengumpulan
data.
2. Tahap editing, yaitu memeriksa kejelasan dan kelengkapan pengisian
instrumen pengumpulan data.
3. Tahap koding, yaitu proses identifikasi dan klasifikasi dari setiap
pertanyaan yang terdapat dalam instrumen pengumpulan data menurut
variabel-variabel yang diteliti. Dalam tahap ini dilakukan pemberian
kode atau skor untuk setiap opsi dari setiap item berdasarkan ketentuan
yang ada. Adapun pola pembobotan untuk koding tersebut adalah
58
Tabel 3. 5
Pola Pembobotan Kuesioner Skala Likert
No. Alternatif Jawaban Bobot
Positif Negatif
1. Selalu/ Sangat Tinggi 5 1
2. Sering/ Tinggi 4 2
3. Kadang-kadang/ Cukup Tinggi 3 3 4. Hampir Tidak Pernah/ Rendah 2 4 5. Tidak Pernah/ Sangat Rendah 1 5
Sumber : Ating dan Sambas (2006:38)
4. Tahap tabulasi data, yaitu mencatat atau entri data ke dalam tabel induk
penelitian. Dalam hal ini hasil koding dituangkan ke dalam tabel
[image:47.595.119.513.139.625.2]rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel. Adapun
tabel rekapitulasi tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 3. 6
Rekapitulasi Hasil Skoring Angket
Responden Skor Item Total
1 2 3 4 5 6 …. N
1. 2. N
Sumber : Ating dan Sambas (2006:39)
Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan dua
macam teknik yaitu teknik analisis data deskriptif dan teknik analisis data
inferensial.
3.9.1 Teknik Analisis Data Deskriptif
Analisis data ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah no. 1
dan no.2, maka teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif
59
pembinaan disiplin dan tingkat produktivitas kerja pegawai Dinas Pendidikan
Kabupaten Subang. Termasuk dalam teknik analisis data deskriptif antara lain
penyajian data melalui tabel deskriptif, grafik, diagram, presentase, frekuensi
perhitungan mean, median atau modul.
3.9.2 Teknik Analisis Data Inferensial
Sementara untuk kepentingan generalisasi, untuk menjawab
permasalahan sebagaimana diungkapkan pada rumusan masalah no.3 maka
teknis analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
regresi. Tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
pembinaan disiplin terhadap produktivitas kerja pegawai.
Berkaitan dengan analisis regresi, dimana analisis regresi temasuk
analisis parametrik, maka harus dilakukan pengujian persyaratan analisis
terhadap asumsi-asumsinya seperti uji normalitas, analisis regresi sederhana
dan linieritas. Tetapi dilain pihak pengolahan data dengan penerapan statistik
parametrik mensyaratkan data sekurang-kurangnya diukur dalam skala interval.
Tingkat pengukuran interval memberikan ciri angka kepada kelompok objek
yang mempunyai skala nominal dan ordinal, ditambah dengan jarak yang sama
pada urutan objeknya. Skala pengukuran dalam mengumpulkan data penelitian
untuk variabel pembinaan disiplin (X) dan produktivitas kerja pegawai (Y)
diukur dalam skala ordinal, yaitu skala yang berjenjang yaitu jarak yang satu
dengan yang lainnya tidak sama (Sugiyono, 2001:70), maka terlebih dahulu
data skala ordinal tersebut ditransformasikan menjadi data interval. Oleh
60
menjadi data interval. Dengan menggunakan Metode Succesive Interval (MSI)
(dalam Ating dan Sambas, 2006:44).
Metode Succesive Interval (MSI) dapat dioperasikan dengan salah satu
program tambahan pada Microsoft Excel, yaitu Program Succecive Interval.
Langkah kerja yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Input skor yang diperoleh dari lembar kerja (worksheet)Excel.
2. Klik “Analize” pada Menu Bar.
3. Klik “Succesive Interval pada Menu Analize, hingga muncul kotak
dialog “Method of Succesive Interval”.
4. Klik “Drop Down” untuk mengisi Data Range pada kotak dialog Input,
dengan cara memblok skor yang akan diubah skalanya.
5. Pada kotak dialog tersebut, kemudian check list (√) Display Summary.
6. Pada Option Min Value isikan/pilih 1 dan Max Value isikan/ pilih 5.
7. Masih pada Option, check list (√) Display Summary.
8. Selanjutnya pada Output, tentukan Cell Output, hasilnya akan
ditempatkan di sel mana. Lalu klik “OK”.
Adapun untuk menguji hipotesis yang datanya berbentuk interval, maka
digunakan analisis regresi yang dilakukan untuk melakukan prediksi,
bagaimana perubahan nilai variabel dependen bila nilai variabel independen
dinaikkan atau diturunkan nilainya (dimanipulasi).
Dalam penelitian ini, hipotesis yang telah diumuskan akan diuji dengan
statistik parametrik antara lain dengan menggunakan Uji t dan uji f terhadap
61
3.10 Pengujian Hipotesis
Langkah terakhir dalam kegiatan analisis data adalah dengan
melakukan uji hipotesis. Tujuan dari pengujian hipotesis ini yaitu untuk
mengetahui apakah terdapat hubungan yang cukup jelas dan dipercaya antar
variabel independen dan variabel dependen. Melalui pengujian hipotesis ini
akan diambil kesimpulan menerima atau menolak hipotesis. Prosedur
pengujian hipotesis ini meliputi beberapa langkah, yaitu:
3.10.1 Analisis Regresi Linier Sederhana
Langkah selanjutnya adalah dengan menghitungnya dengan
menggunakan analisis regresi linier sederhana. Analisis regresi digunakan
untuk menelaah hubungan antara dua variabel atau lebih, terutama untuk
mengetahui bagaimana variasi dari beberapa variabel independen
mempengaruhi variabel dependen dalam sebuah fenomena. Dalam analisis
regresi linier sederhana ini terdapat satu variabel yang diramalkan (independent
variable) yaitu pembinaan disiplin dan (dependent variable) yang
mempengaruhinya yaitu produktivitas kerja pegawai. Maka bentuk umum dari
analisis regresi linier sederhana adalah:
Ŷ = a + bx
Dimana :
Ŷ = Pembinaan Disiplin
X = Produktivitas Kerja Pegawai
62
b = Angka arah/ koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan
ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel
independen. Bila b (+) maka naik, dan bila b (-) maka terjadi
penurunan.
Dengan nilai a dan b adalah sebagai berikut:
2 2 2 2 2 X X n Y X XY n b X X n XY X X Y a (Sugiyono, 2007:206)3.10.2 Menghitung Koefisien Korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Untuk mengetahui hubungan variabel X (pembinaan disiplin) dengan
variabel Y (produktivitas kerja pegawai) dicari dengan menggunakan rumus
koefisien korelasi Product Moment dari Pearson, yaitu:
rxy
=
–√
(Maman Abdurahman et al. 2011: 50)
Sementara untuk mengetahui tingkat hubungan (koefisien korelasi)
antara variabel X (pembinaan disiplin) dengan Y (produktivitas kerja pegawai),
maka dapat digunakan pedoman interpretasi koefisien korelasi seperti yang
63
Tabel 3. 7
Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
Besarnya nilai r Interpretasi
Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Antara 0,600 sampai dengan 0,799 Antara 0,400 sampai dengan 0,599 Antara 0,200 sampai dengan 0,399 Antara 0,000 sampai dengan 0,199
Sangat Kuat Kuat
Sedang/Cukup Kuat Rendah Sangat Rendah
Sumber : Sugiyono (2006:214)
Untuk menentukan besarnya sumbangan variabel X terhadap variabel
Y, dapat digunakan rumus koefisien determinasi atau koefisien penentu.
Koefisien determinasi adalah kuadrat koefisien korelasi. Koefisien determinasi
digunakan untuk menghitung besarnya pengaruh pembinaan disiplin (variabel
X) terhadap produktivitas kerja pegawai (variabel Y). Koefisien determinasi
dihitung dengan rumus:
KD = r2.100%
Keterangan:
KD = Koefisien Determinasi
r = Koefisien korelasi
3.10.3 Pengujian Hipotesis
Hipotesis yaitu merupakan jawaban sementara terhadap masalah
penelitian yang kebenarannya masih harus di uji secara empiris dan dengan
pengujian tersebut maka akan didapat suatu keputusan untuk menolak atau
menerima suatu hipotesis. Sedangkan pengujian hipotesis adalah suatu
prosedur yang akan menghasilkan suatu keputusan dalam menerima atau
64
Pengujian hipotesis hanya memberikan dua kemungkinan keputusan,
yaitu menolak atau tidak dapat menolak hipotesis nol (Ating dan Sambas,
2006:160).
Berhubungan dengan penelitian yang dilakukan termasuk penelitian
populasi atau sensus maka langkah-langkah untuk pengujian hipotesisnya (Uep
Tatang Sotani dan Sambas Ali Muhidin, 2011: 83) yaitu :
1. Nyatakan hipotesis statistik (Ho dan H1) yang sesuai dengan hipotesis
penelitian yang diajukan.
H0 : ρ = 0 : Tidak ada pengaruh pembinaan disiplin terhadap
produktivitas kerja pegawai.
H1 : ρ ≠ 0 : Ada pengaruh pembinaan disiplin terhadap produktivitas
kerja pegawai.
2. Menentukan taraf kemaknaan atau nyata (level significance ).
3. Menghitung nilai koefisien tertentu, sesuai dengan teknik analisis data
yang digunakan.
4. Tentukan titik kritis dan daerah kritis atau daerah penolakan H0.
5. Perhatikan apakah nilai hitung koefisien jatuh di daerah penerimaan
atau daerah penolakan.
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan,
maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Gambaran pembinaan disiplin yang ditunjukkan oleh hasil penelitian
didapat bahwa pembinaan disiplin di Dinas Pendidikan Kabupaten
Subang yang meliputi indikator keteladanan dalam bersikap dan
berperilaku, keteladanan dalam bekerja, keteladanan secara fisik,
bimbingan, pemberian sanksi, keterlibatan, dan saling membina diri,
secara statistik berada pada kategori efektif. Hal ini terbukti dari
jawaban tanggapan responden yang sebagian besar memilih kategori
“Sering”, ini artinya bahwa pembinaan disiplin di Dinas Pendidikan
Kabupaten Subang dirasakan efektif atau sesuai harapan.
2. Gambaran tingkat produktivitas kerja pegawai yang ditunjukkan oleh
hasil penelitian didapat bahwa produktivitas kerja pegawai yang
meliputi indikator tanggung jawab, memahami pekerjaan, kreatif dan
inovatif, selalu meningkatkan diri, kerjasama, dan memiliki rasa cinta
terhadap pekerjaan, secara statistik berada pada kategori tinggi. Itu
terbukti dari hasil pengolahan data angket yang banyak dipilih pada
111
Dinas Pendidikan Kabupaten Subang terasa cukup tinggi oleh
pegawainya.
3. Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa pembinaan disiplin
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja
pegawai, artinya jika pembinaan disiplin efektif maka produktivitas
kerja pegawai akan tinggi dan sebaliknya jika pembinaan disiplin tidak
efektif maka produktivitas kerja pegawai pun akan rendah pula. Hal ini
ditunjukkan dari hasil uji korelasi parsial yang menunjukkan korelasi
yang berada pada kategori sedang/ cukup.
5.2 Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan dan pembahasan pada uraian sebelumnya
maka rekomendasi yang dapat diusulkan penulis adalah sebagai berikut:
1. Indikator yang dijadikan kajian pada variabel pembinaan disiplin yaitu
indikator keteladanan dalam bersikap dan berperilaku, keteladanan
dalam bekerja, keteladanan secara fisik, bimbingan, pemberian sanksi,
keterlibatan, dan saling membina diri berada pada kategori efektif.
Dengan hasil yang sudah efekif diharapkan pegawai pada Dinas
Pendidikan Kabupaten Subang mampu untuk mempertahankan
kedisiplinannya.
2. Berdasarkan indikator yang dijadikan kajian pada variabel produktivitas
kerja pegawai, tanggapan responden mayoritas memilih “Tinggi”. Agar
112
jawab, memahami pekerjaan, kreatif dan inovatif, selalu meningkatkan
diri, kerjasama, dan memiliki rasa cinta terhadap pekerjaan.
3. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pembinaan disiplin
berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja pegawai
Dinas Pendidikan Kabupaten Subang, oleh karena itu yang harus
diperhatikan oleh instansi adalah mempertahankan aspek yang telah
dianggap baik, serta meningkatkan aspek yang dianggap masih kurang.
Berdasarkan rekomendasi yang telah diungkapkan tersebut, sekiranya
dapat memberikan masukan yang baik bagi instansi agar menjadi pertimbangan
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahmat Fathoni. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.
Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin. (2006). Aplikasi Statistika dalam
Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.
Bedjo Siswanto. (1989). Manajemen Tenaga Kerja Ancangan Dalam
Pendayagunaan dan Pengembangan Unsur Tenaga Kerja. Bandung: Sinar
Baru.
Fathoni. (2006). Dasar-dasar Pembinaan. Jakarta: Rineka Cipta.
Gibson, James L., Jhon M. Ivancevich, James H. Donnelly, Nunuk Adiarni (Translator). (1996). Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses. Jakarta: Binarupa Aksara.
Hadari Nawawi. (1990). Administrasi Personil: Untuk Peningkatan Produktivitas