• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBINAAN DISIPLIN YANG DILAKUKAN OLEH PIMPINAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SUBANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBINAAN DISIPLIN YANG DILAKUKAN OLEH PIMPINAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SUBANG."

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

No. Daftar FPEB : 431/UN.40.FPEB.1.PL/2012

PENGARUH PEMBINAAN DISIPLIN YANG DILAKUKAN

OLEH PIMPINAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA

PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SUBANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran

Oleh:

Astri Rachmawati

(0802587)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

No. Daftar FPEB : 431/UN.40.FPEB.1.PL/2012

PENGARUH PEMBINAAN DISIPLIN YANG DILAKUKAN

OLEH PIMPINAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA

PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SUBANG

Oleh:

Astri Rachmawati

(0802587)

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Astri Rachmawati 2012

Universitas Pendidikan Indonesia

November 2012

Hak cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH PEMBINAAN DISIPLIN YANG DILAKUKAN

OLEH PIMPINAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA

PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SUBANG

Skripsi ini telah Disetujui dan Disahkan oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Uep Tatang Sontani, M.Si

NIP. 19570415 198503 1 005

Drs. H. Alit Sarino, M.Si

NIP. 19561211 198803 1 001

Mengetahui, Ketua Program Studi

Pendidikan Manajemen Perkantoran Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

UPI

Dr. Rasto, M.Pd

(4)

ABSTRAK

PENGARUH PEMBINAAN DISIPLIN YANG DILAKUKAN

OLEH PIMPINAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA

PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SUBANG

Oleh:

Astri Rachmawati, NIM. 0802587

Skripsi ini dibimbing oleh:

Drs. Uep Tatang Sontani, M.Si dan Drs. H. Alit Sarino, M.Si

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah rendahnya produktivitas kerja pegawai di Dinas Pendidikan Kabupaten Subang yang ditandai dengan kerjasama antar pegawai rendah, adanya tumpang tindih dalam tanggung jawab kerja dan masih terdapat pegawai yang lalai dalam mengerjakan tugasnya sehingga tidak mampu untuk menyelesaikan tugas sesuai dengan waktunya. Permasalahan ini jika tidak segera ditangani akan menjadi penghambat bagi tercapainya produktivitas kerja Dinas Pendidikan Kabupaten Subang. Oleh karena itu, permasalahan tersebut harus segera diatasi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh efektivitas pembinaan disiplin terhadap produktivitas kerja pegawai di Dinas Pendidikan Kabupaten Subang. Metode penelitian yang digunakan adalah eksplanatory

survey, dengan teknik pengumpulan data angket, yang dikumpulkan dari

responden dengan populasi 62 pegawai. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji regresi linier sederhana.

(5)

ABSTRACT

INFLUENCE ON PRODUCTIVITY DEVELOPMENT WORKING

EMPLOYEE DISCIPLINE DEPARTMENT

OF EDUCATION DISTRICT SUBANG

By:

Astri Rachmawati, NIM. 0802587

This research is guided by:

Drs. Uep Tatang Sontani, M.Si dan Drs. H. Alit Sarino, M.Si

Issues that were examined in this research is the low productivity of labor in the District Education Bureau officials Subang characterized by cooperation among employees is low, the overlap in job responsibilities and there are employees were negligent in doing his job and is unable to complete the task in accordance with the time. This problem if not treated immediately will become an obstacle to the achievement of workplace productivity Department of Education District Subang. Therefore, the problem must be addressed immediately.

This research aims to find out is there any influence on the productivity of labor discipline coaching staff in Department of Education District Subang. The method used is explanatory survey, the questionnaire data collection techniques, which were collected from respondents with a population of 62 employees. The data analysis technique used is simple linear regression.

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... 16

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah... Error! Bookmark not defined.

1.3 Tujuan Penelitian... Error! Bookmark not defined.

1.4 Kegunaan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.4.1 Kegunaan Teoretik ... Error! Bookmark not defined.

1.4.2 Kegunaan Praktis ... Error! Bookmark not defined.

BAB II KERANGKA TEORITIS ... Error! Bookmark not defined.

2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1 Konsep Dasar Pembinaan DisiplinError! Bookmark not

(7)

2.1.2 Konsep Dasar Produktivitas KerjaError! Bookmark not

defined.

2.1.3 Pengaruh Pembinaan Disiplin terhadap Produktivitas Kerja

Pegawai ... Error! Bookmark not defined.

2.2 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.

2.3 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.3 Operasionalisasi Variabel ... Error! Bookmark not defined.

3.4 Sumber Data Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.4.1 Sumber Data Primer ... Error! Bookmark not defined.

3.4.2 Sumber Data Sekunder ... Error! Bookmark not defined.

3.5 Populasi ... Error! Bookmark not defined.

3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.

3.7 Pengujian Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.7.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined.

3.7.2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.

3.8 Pengujian Persyaratan Analisis Data... Error! Bookmark not defined.

(8)

ix

3.8.2 Uji Linieritas Data ... Error! Bookmark not defined.

3.9 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

3.9.1 Teknik Analisis Data DeskriptifError! Bookmark not

defined.

3.9.2 Teknik Analisis Data InferensialError! Bookmark not

defined.

3.10 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

3.10.1 Analisis Regresi Linier SederhanaError! Bookmark not

defined.

3.10.2 Menghitung Koefisien Korelasi antara Variabel X dan

Variabel Y ... Error! Bookmark not defined.

3.10.3 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not

defined.

4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1.1 Gambaran Umum Lokasi PenelitianError! Bookmark not

defined.

4.1.2 Gambaran Karakteristik RespondenError! Bookmark not

defined.

4.1.3 Hasil Uji Coba Instrumen PenelitianError! Bookmark not

(9)

4.1.4 Gambaran Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1.5 Pengujian Persyaratan Analisis DataError! Bookmark not

defined.

4.1.6 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

4.2 Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.

4.2.1 Gambaran Pembinaan Disiplin Error! Bookmark not defined.

4.2.2 Gambaran Produktivitas Kerja PegawaiError! Bookmark not

defined.

4.2.3 Pengaruh Pembinaan Disiplin terhadap Produktivitas Kerja

Pegawai ... Error! Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI .. Error! Bookmark not defined.

5.1 Kesimpulan... Error! Bookmark not defined.

5.2 Rekomendasi ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.

(10)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Data Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Subang Periode

Januari-Juni 2012 ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 1 Operasionalisasi Variabel Pembinaan Disiplin (X)Error! Bookmark

not defined.

Tabel 3. 2 Operasionalisasi Variabel Produktivitas Kerja (Y)Error! Bookmark

not defined.

Tabel 3. 3 Populasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 4 Model Tabel Uji Barlett ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 5 Pola Pembobotan Kuesioner Skala LikertError! Bookmark not

defined.

Tabel 3. 6 Rekapitulasi Hasil Skoring Angket ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 7 Pedoman Interpretasi Koefisien KorelasiError! Bookmark not

defined.

Tabel 4. 1 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4. 2 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan UsiaError! Bookmark

not defined.

Tabel 4. 3 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan

... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 4 Jumlah Item Angket Uji Coba ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 5 Hasil Uji Validitas Variabel X ... Error! Bookmark not defined.

(11)

Tabel 4. 7 Jumlah Item Angket Hasil Uji Coba ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 8 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 9 Rekapitulasi Tanggapan Responden Variabel Pembinaan Disiplin

... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 10 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator Keteladanan

Dalam Bersikap dan Berperilaku ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 11 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator Keteladanan

Dalam Bekerja ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 12 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator Keteladanan

Secara Fisik ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 13 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator Bimbingan

... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 14 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator Pemberian

Sanksi ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 15 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator Keterlibatan

... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 16 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator Saling

Membina Diri ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 17 Rekapitulasi Tanggapan Responden Variabel Produktivitas Kerja

Pegawai ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 18 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator Tanggung

(12)

xiii

Tabel 4. 19 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator Memahami

Pekerjaan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 20 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator Kreatif dan

Inovatif ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 21 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator Selalu

Meningkatkan Diri ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 22 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator Kerjasama

... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 23 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator Memiliki

Rasa Cinta terhadap Pekerjaan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 24 Hasil Pengolahan Uji Homogenitas Variabel Pembinaan Disiplin

... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 25 Hasil Pengolahan Uji Homogenitas Variabel Produktivitas Kerja

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Perilaku Individu Dalam Konteks Perilaku Organisasi ... Error!

Bookmark not defined.

Gambar 2. 2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja ... Error!

Bookmark not defined.

Gambar 2. 3 Kerangka Pemikiran Pengaruh Pembinaan Disiplin terhadap

Produktivitas Kerja Pegawai ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4. 1 Rekapitulasi Tanggapan Responden Variabel Pembinaan Disiplin

... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4. 2 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Keteladanan Dalam

Bersikap dan Berperilaku ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4. 3 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Keteladanan Dalam

Bekerja ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4. 4 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Keteladanan Secara Fisik

... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4. 5 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Bimbingan ... Error!

Bookmark not defined.

Gambar 4. 6 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Pemberian Sanksi .. Error!

Bookmark not defined.

Gambar 4. 7 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Keterlibatan ... Error!

Bookmark not defined.

(14)

xv

Gambar 4. 9 Rekapitulasi Tanggapan Responden Variabel Produktivitas Kerja

Pegawai ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4. 10 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Tanggung Jawab .. Error!

Bookmark not defined.

Gambar 4. 11 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Memahami Pekerjaan

... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4. 12 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Kreatif dan Inovatif

... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4. 13 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Selalu Meningkatkan Diri

... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4. 14 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Kerjasama ... Error!

Bookmark not defined.

Gambar 4. 15 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Memiliki Rasa Cinta

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 SURAT PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

Lampiran 2 STRUKTUR ORGANISASI ... Error! Bookmark not defined.

Lampiran 3 INSTRUMEN PENELITIAN... Error! Bookmark not defined.

Lampiran 4 UJI VALIDITAS DAN UJI RELIABILITASError! Bookmark not

defined.

Lampiran 5 DATA HASIL PENYEBARAN ANGKETError! Bookmark not

defined.

Lampiran 6 DATA ORDINAL ... Error! Bookmark not defined.

Lampiran 7 UJI HOMOGENITAS ... Error! Bookmark not defined.

Lampiran 8 UJI LINIERITAS ... Error! Bookmark not defined.

Lampiran 9 UJI HIPOTESIS ... Error! Bookmark not defined.

Lampiran 10 LEMBAR BIMBINGAN ... Error! Bookmark not defined.

Lampiran 11 PEDOMAN WAWANCARA ... Error! Bookmark not defined.

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Manusia merupakan titik sentral dari produktivitas, karena manusia

manusia merupakan aset yang sangat berharga dalam pencapaian tujuan

organisasi. Sebagai salah satu unsur dari suatu organisasi, manusia tidak dapat

begitu saja disamakan dengan unsur-unsur yang lainnya. Manusia merupakan

makhluk yang kompleks, setiap manusia memiliki akal, pikiran, perasaan, dan

emosi yang berbeda dengan manusia yang lain dalam setiap pengambilan

keputusan maupun tindakannya.

Dalam suatu organisasi unsur manusia merupakan perangkat yang

paling menentukan bahkan dalam mencapai tujuan kegiatannya, terutama

berkaitan erat dengan kebijaksanaan manajerialnya, organisasi dan manusia

adalah suatu sistem dalam mencapai tujuan, sedangkan manusia merupakan

subsistem yang mendukung pelaksanaan tujuan tersebut.

Pegawai sebagai sumber daya dalam suatu organisasi merupakan

sumber daya utama diantara sumber daya yang ada, yang memberikan

kontribusi bagi pencapaian tujuan-tujuan organisasi serta memberikan

kepastian bahwa pelaksanaan fungsi dan kegiatan organisasi berjalan dengan

efektif dan efisien.

Untuk mendorong pegawai agar selalu bekerja lebih giat dan rajin,

(17)

2

memperoleh hasil yang lebih baik dalam melaksanakan kegiatannya. Hal ini

berarti tingkat produktivitas pegawai tinggi. Apabila produktivitas kerja

pegawai tinggi maka produktivitas organisasi pun akan tinggi. Begitu juga

sebaliknya, apabila produktivitas kerja pegawai rendah maka produktivitas

organisasi akan rendah pula.

Nanang Fattah (1996: 15) mengemukakan pendapatnya bahwa:

Pengertian konsep produktivitas berkembang dari pengertian teknis sampai dengan perilaku. Produktivitas dalam arti teknis mengacu pada derajat keefektifan dan efisiensi dalam penggunaan sumber daya. Sedangkan dalam pengertian perilaku, produktivitas merupakan sikap mental yang senantiasa berusaha untuk terus berkembang.

Dari pendapat di atas menyatakan bahwa produktivitas dapat dinilai

dari bagaimana seorang individu dapat menerapkan efektivitas dan efisiensi

kerjanya. Produktivitas juga diartikan sebagai sikap mental seseorang untuk

dapat meningkatkan dan mengembangkan kemampuannya dalam bekerja

sehingga dapat menghasilkan pekerjaan yang memuaskan.

Menyimak pendapat di atas, timbul pertanyaan, sudah produktifkah

sumber daya manusia di Indonesia? Menurut Ketua Dewan Perwakilan Daerah,

Irman Gusman (2012) menyatakan bahwa Indonesia dianugerahi sumber daya

alam yang melimpah, tetapi tidak berdampak maksimal pada tingkat kualitas

masyarakat Indonesia pada umumnya. Hal ini tercermin dari data United

Nations Development Program (UNDP) 2010-2011 yang menempatkan Indeks

Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia tahun 2011 berada di urutan 124 dari

187 negara yang disurvei, dengan skor 0,617. Peringkat ini turun dari peringkat

(18)

3

Di kawasan ASEAN, Indonesia hanya unggul dari Vietnam yang

memiliki nilai IPM 0,593, Laos dengan nilai IPM 0,524, Kamboja dengan nilai

IPM 0,523, dan Myanmar dengan nilai IPM 0,483. Peringkat pertama dalam

hal kualitas manusia adalah Singapura dengan nilai 0,866, kemudian disusul

Brunei dengan nilai IPM 0,838, disusul Malaysia dengan nilai IPM 0,761,

Thailand dengan nilai IPM 0,682, dan Filipina dengan nilai IPM 0,644.

Dari hasil di atas sangat jelas bahwa produktivitas sumber daya manusia

Indonesia masih tergolong sangat rendah di kawasan ASEAN, terlihat dari

peringkat yang menurun setiap tahunnya, dan tentunya hal ini harus menjadi

motivasi agar produktivitas sumber daya manusia di Indonesia meningkat,

tidak terkecuali sumber daya manusia yang ada di Dinas Pendidikan Kabupaten

Subang.

Pusat Produktivitas Nasional dalam Rosidi (1993: 58) melaporkan

bahwa terdapat 14 faktor yang mempengaruhi produktivitas nasional, yaitu:

1) pendidikan, 2) keterampilan, 3) disiplin), 4) motivasi), 5) sikap dan etika kerja, 6) gizi dan kesehatan, 7) tingkat penghasilan, 8) jaminan sosial, 9) lingkungan dan iklim kerja, 10) hubungan industrial pancasila, 11) teknologi, 12) sarana produksi), 13) manajemen, 14) kesempatan berprestasi.

Satu diantara banyak faktor di atas yang dapat mempengaruhi

produktivitas adalah disiplin. Untuk mencapai produktivitas yang tinggi

pimpinan organisasi harus memperhatikan kedisiplinan seluruh anggota yang

ada dalam organisasi tersebut karena disiplin merupakan faktor determinan

(19)

4

Hal ini sesuai dengan pernyataan yang diungkapkan Sedarmayanti

(2009: 72-76), mengemukakan berbagai faktor yang mempengaruhi

produktivitas kerja antara lain:

(1) Sikap mental (motivasi kerja, disiplin kerja, etika kerja); (2) Pendidikan; (3) Keterampilan; (4) Manajemen; (5) Hubungan Industrial Pancasila (HIP); (6) Tingkat penghasilan; (7) Gizi dan kesehatan; (8) Lingkungan dan iklim kerja; (9) Sarana produksi; (10) Teknologi; (11) Kesempatan berprestasi”.

Berdasarkan wawancara dengan Kasubag Kepegawaian Dinas

Pendidikan Kabupaten Subang, terungkap fenomena yang menunjukkan

rendahnya produktivitas kerja pegawai, yaitu:

1. Kurangnya pengetahuan pegawai tentang pedoman kerja yang

seharusnya.

2. Kerjasama antar pegawai rendah.

3. Suasana kerja yang kurang kondusif.

4. Kurangnya pemahaman tentang pekerjaan yang diembannya.

5. Adanya tumpang tindih dalam tanggung jawab kerja karena lebih

mementingkan kepentingan sendiri.

6. Masih terdapat pegawai yang lalai dalam mengerjakan tugas atau

pekerjaannya sehingga tidak mampu untuk menyelesaikan tugas atau

pekerjaan sesuai dengan waktunya, yang membuat pekerjaan semakin

menumpuk dan semakin lama untuk terselesaikan. Hal ini terlihat dari

(20)

5

5

Tabel 1. 1

Data Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Subang Periode Januari-Juni 2012

No. Unit Kerja

Jumlah Pegawai Yang Wajib Menyampaikan Laporan Laporan Yang Seharusnya Diterima Laporan Yang Diterima Jumlah Pegawai Yang Rutin Menyampaikan Laporan Jumlah Pegawai Yang Tidak Menyampaikan Laporan Ket.

1. Bagian Umum 6 35 25 5 1 Tidak

Tercapai

2. Bagian Keuangan 5 52 40 4 1 Tidak

Tercapai

3. Bagian Kepegawaian 9 50 35 5 4 Tidak

Tercapai

4. Bidang Bina Program 6 20 18 4 2 Tidak

Tercapai

5. Bidang Pendidikan TK/ SD 7 25 21 5 2 Tidak

Tercapai

6. Bidang Dikmenumjur 7 22 15 2 5 Tidak

Tercapai

7. Bidang Pendidikan

Nonformal 8 26 20 4 4

Tidak Tercapai

(21)

Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa pegawai pada seluruh

bagian terlihat masih banyak yang tidak melaksanakan pekerjaannya

padahal sudah masuk jatuh tempo (deadline) sehingga target berupa

laporan tidak dapat dilaporkan tepat waktu. Dengan kata lain pekerjaan

belum dilaksanakan dengan optimal.

Ketidaktercapaian target di atas dapat disebabkan oleh beberapa faktor,

diantaranya tanggung jawab pegawai kurang sehingga mengalami

keterlambatan dalam menyelesaikan laporan, kurangnya kerjasama yang baik

antar pegawai sehingga pekerjaan tidak cepat selesai, dan kurangnya

pemahaman pegawai terhadap tugas yang diembannya.

Umumnya produktivitas kerja mengacu pada perilaku-perilaku pegawai

dalam melaksanakan pekerjaannya. Berdasarkan permasalahan di atas, penulis

berasumsi bahwa salah satu cara yang dapat dilakukan dalam meningkatkan

produktivitas pegawai adalah pimpinan harus lebih memperhatikan

kedisiplinan seluruh anggota yang ada dalam organisasi tersebut. Organisasi

harus berusaha mencari jalan untuk memacu sikap-sikap pegawai yang positif

seperti: semangat kerja yang tinggi, disiplin, mau dan mampu melaksanakan

tugas-tugas dengan sungguh-sungguh, dan bertanggung jawab. Salah satu cara

yang dapat ditempuh organisasi dalam menjaga produktivitas kerja pegawai

adalah membina kembali disiplin para pegawainya.

Pembinaan adalah usaha yang dilakukan oleh pimpinan untuk

meningkatkan kemampuan bawahannya dalam proses kerjasama untuk

(22)

bawahan agar dapat bekerja secara berdaya guna dan berhasil guna, sehingga

pekerjaan yang dihasilkan mempunyai kualitas.

Secara khusus tujuan adanya pembinaan disiplin dikemukakan oleh

Bedjo Siswanto (1989: 280), yaitu:

1. Agar para tenaga kerja menepati segala peraturan dan kebijakan ketenagakerjaan maupun peraturan dan kebijakan perusahaan yang berlaku, baik tertulis maupun tidak tertulis serta melaksanakan perintah manajemen;

2. Dapat melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya serta mampu memberikan service yang maksimal kepada pihak tertentu yang berkepentingan dengan perusahaan sesuai dengan bidang pekerjaan yang dibebankan kepadanya;

3. Dapat menggunakan dan memelihara sarana dan prasarana, barang dan jasa perusahaan sesuai dengan bidang pekerjaan yang diberikan kepadanya;

4. Dapat bertindak dan berperilaku sesuai dengan norma-norma yang berlaku pada perusahaan.

5. Follow-up dari hal-hal tersebut di atas para tenaga kerja mampu

memperoleh tingkat produktivitas kerja yang tinggi sesuai dengan harapan dan perusahaan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Pembinaan Disiplin yang

Dilakukan Oleh Pinpinan terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Dinas

Pendidikan Kabupaten Subang”.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Fokus kajian dalam penelitian kali ini adalah masalah produktivitas

kerja pegawai yang masih rendah pada Dinas Pendidikan Kabupaten Subang.

Hal tersebut dirasa penting untuk dikaji dan dianalisis apa penyebabnya

(23)

itu perlu adanya suatu pendekatan tertentu terhadap pegawai dalam rangka

meningkatkan produktivitas kerja pegawai.

Berdasarkan hasil kajian data empirik terhadap faktor-faktor yang

mempengaruhi produktivitas kerja pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten

Subang, diduga faktor determinan yang paling berpengaruh terhadap

produktivitas kerja adalah disiplin.

Masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini dirumuskan dalam

pernyataan masalah (problem statement) sebagai berikut: “Disiplin kerja pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Subang masih tergolong rendah

sehingga berdampak pada belum optimalnya produktivitas kerja pegawai.

Kondisi ini harus segera ditanggulangi dengan cara dibina oleh pimpinan,

mengingat bila tidak akan berpengaruh terhadap citra dari pegawai

pemerintahan yang cenderung negatif”.

Berdasarkan pernyataan masalah (problem statement) di atas, masalah

dalam penelitian ini secara spesifik dirumuskan dalam pernyataan penelitian

(research question), sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran efektivitas pembinaan disiplin di Dinas

Pendidikan Kabupaten Subang?

2. Bagaimana gambaran tingkat produktivitas kerja pegawai di Dinas

Pendidikan Kabupaten Subang?

3. Seberapa besar pengaruh pembinaan disiplin terhadap produktivitas

(24)

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui, memahami

dan memperoleh informasi yang jelas guna memecahkan permasalahan

mengenai pembinaan disiplin dan produktivitas kerja pegawai.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui gambaran mengenai efektivitas pembinaan disiplin

di Dinas Pendidikan Kabupaten Subang.

b. Untuk mengetahui gambaran tingkat produktivitas kerja pegawai di

Dinas Pendidikan Kabupaten Subang.

c. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pembinaan disiplin

terhadap produktivitas kerja pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten

Subang.

1.4 Kegunaan Hasil Penelitian

Jika tujuan dari penelitian di atas tercapai maka penelitian ini akan

menghasilkan dua macam kegunaan, yaitu kegunaan teoretik dan kegunaan

praktis.

1.4.1 Kegunaan Teoretik

Secara ilmiah hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan pemikiran dan menambah informasi bagi pengembangan ilmu

pengetahuan di bidang manajemen khususnya, bidang Manajemen Sumber

(25)

1.4.2 Kegunaan Praktis

1. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini berguna sebagai wahana latihan pengembangan

kemampuan dalam bidang penelitian dan penerapan yang di dapat di

bangku kuliah, serta menambah pengetahuan peneliti berkaitan dengan

pembinaan disiplin dan produktivitas kerja.

2. Bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Subang

Hasil penelitian ini dapat memberi masukan kepada pimpinan kantor

Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Subang dalam rangka pembinaan

pegawai negeri sipil. Dalam hal ini berkaitan dengan mengadakan

pembinaan, khususnya pembinaan disiplin, sehingga pegawai dapat lebih

bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Serta sebagai

bahan perbandingan baik pada keadaan sebelumnya maupun yang akan

datang mengenai disiplin kerja di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten

Subang.

3. Bagi Perguruan Tinggi

Sebagai lembaga pendidikan, hasil penelitian ini dapat digunakan

(26)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Sebagaimana telah disebutkan dalam latar belakang masalah, inti kajian

dalam penelitian ini adalah masalah produktivitas kerja pegawai di Dinas

Pendidikan Kabupaten Subang. Penulis melihat bahwa aspek tersebut diduga

perlu dibina dan dikembangkan dalam rangka mewujudkan keberhasilan yang

diharapkan. Sudut pandang yang penulis gunakan untuk mengkaji masalah

produktivitas kerja pegawai di Dinas Pendidikan Kabupaten Subang ini adalah

sejauh mana pembinaan disiplin berpengaruh terhadap produktivitas kerja.

Pemilihan lokasi penelitian di Dinas Pendidikan Kabupaten Subang

didasarkan atas pertimbangan objektif sesuai dengan tujuan penelitian serta

pertimbangan sebagai berikut:

1. Berdasarkan data empirik, Dinas Pendidikan dinilai memiliki

produktivitas yang rendah sebagaimana disebutkan dalam latar

belakang masalah. Fenomena yang terjadi, belum tercapainya target

ketercapaian kinerja pegawai.

2. Di samping alasan tersebut di atas, pemilihan lokasi penelitian

didasarkan atas terbatasnya tenaga, waktu, dan biaya penelitian.

Objek penelitian (yang menjadi responden) dalam penelitian ini adalah

(27)

38

Untuk setiap variabelnya diberikan simbol-simbol sebagai berikut: Pembinaan

Disiplin (X) dan Produktivitas Kerja Pegawai (Y).

Dalam hal ini penulis mencoba menganalisis sampai sejauh mana

pengaruh pembinaan disiplin terhadap produktivitas kerja pegawai Dinas

Pendidikan Kabupaten Subang.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang

valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan dan dikembangkan suatu

pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami,

memecahkan dan mengatasi masalah (Sugiyono, 2007:4).

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif,

yaitu untuk melihat keterkaitan antara dua variabel atau lebih melalui analisa

data yang didapat. Metode deskriptif lebih menekankan pada suatu studi untuk

memperoleh informasi mengenai gejala yang muncul pada saat penelitian

berlangsung.

Berdasarkan jenis penelitiannya yaitu deskriptif yang dilaksanakan

melalui pengumpulan data di lapangan, maka penelitiannya adalah metode

explanatory survey. Penelitian explanatory survey adalah penelitian yang

dilakukan terhadap sejumlah individu atau unit analisis, sehingga ditemukan

fakta atau keterangan secara faktual mengenai gejala suatu kelompok atau

perilaku individu, dan hasilnya dapat digunakan sebagai bahan pembuat

(28)

39

kuesioner sebagai alat pengumpul datanya (Uep Tatang Sontani dan Sambas

Ali Muhidin, 2011:6).

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif, yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan dan

menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan perhitungan statistik.

Dan juga penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis dalam hubungannya

dengan variabel-variabel yang ada. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan

untuk mengetahui hubungan yang ada di antara variabel-variabel tersebut.

3.3 Operasionalisasi Variabel

Penelitian ini memiliki variabel-variabel yang akan diteliti yang bersifat

saling mempengaruhi. Dalam hal ini variabel-variabel ini dapat juga disebut

sebagai objek penelitian. Sugiyono (2007:20) menyatakan bahwa variabel

penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau aspek dari orang ataupun objek

yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan ditarik kesimpulannya.

Definisi variabel dibuat agar tidak terjadi kesalahan dalam menafsirkan

variabel yang ingin diteliti dan juga dapat dijadikan kerangka acuan bagi

peneliti untuk mendeskripsikan permasalahan yang hendak diungkapkan.

Sering kali terjadi kesalahpahaman dalam mengartikan istilah-istilah, hal ini

disebabkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan di bidang-bidang yang sudah

semakin maju sehingga banyak istilah-istilah yang dipergunakan untuk maksud

tertentu berlebihan meskipun pada dasarnya bertujuan untuk menerangkan

(29)

40

Berdasarkan hal ini, penulis mendefinisikan istilah-istilah yang termuat

dalam judul penelitian yaitu “Pengaruh Pembinaan Disiplin terhadap

Produktivitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Subang”. Maka

dapat ditentukan variabel yang digunakan dalam penelitian, terdiri variabel X

sebagai variabel bebas yang tidak tergantung pada variabel lain dan variabel Y

sebagai variabel terikat atau variabel yang tergantung pada variabel lain, yaitu:

a. Variabel X adalah Pembinaan Disiplin

b. Variabel Y adalah Produktivitas Kerja Pegawai

Untuk lebih jelasnya, maka penulis menjabarkan variabel-variabel

tersebut ke dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 3. 1

Operasionalisasi Variabel Pembinaan Disiplin (X)

Variabel Indikator Ukuran Skala

Pengukuran No. Item Pembinaan Disiplin (X) “Kegiatan atau upaya yang dilakukan untuk meningkatkan disiplin pegawai” (Maltis, 2000:275). Keteladanan dalam bersikap dan berperilaku

Kesantunan dalam berbicara

Penggambaran sosok yang bijak

Ordinal Ordinal 1 2 Keteladanan dalam bekerja

Datang tepat waktu Kesesuaian pekerjaan dengan tugas dan kewenangan Ordinal Ordinal 3 4 Keteladanan secara fisik Kesesuaian pakaian dengan ketentuan yang telah ditetapkan

(30)

41

Penampilannya memberikan kesan

yang baik bagi

pegawai

Ordinal 6

Bimbingan Pemberian bimbingan kepada pegawai dalam melaksanakan pekerjaan yang baik Mengingatkan pegawai untuk senantiasa patuh pada aturan instansi Ordinal Ordinal 7 8 Pemberian sanksi

Pemberian sanksi ringan kepada

pegawai yang

melakukan

tindakan

indisipliner Pemberian sanksi

sedang kepada

pegawai yang

melakukan

tindakan

indisipliner Pemberian sanksi

(31)

42

melakukan

tindakan

indisipliner

Keterlibatan

Keterlibatan dalam penyusunan

rencana program

instansi

Kerjasama dalam pelaksanaan

program instansi Berpartisipasi dan

kerjasama dalam pemeliharaan program instansi Melakukan pengawasan dan evaluasi program instansi dibantu pegawai Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal 12 13 14 15 Saling membina diri

Usaha untuk meminta berbagai

saran dan kritikan

kepada pegawai

tentang hasil

program instansi Kerjasama dalam

membangun

kembali program

yang lebih baik

Ordinal

Ordinal

16

(32)
[image:32.595.115.512.133.747.2]

43

Tabel 3. 2

Operasionalisasi Variabel Produktivitas Kerja (Y)

Variabel Indikator Ukuran Skala

Pengukuran No. Item Produktivitas Kerja (Y) “Produktivitas adalah sikap mental (attitude of mind) yang mempunyai semangat untuk melakukan peningkatan perbaikan. (National Productivity Board (NBP) Singapore dalam Sedarmayanti, 2001:56) Tanggung jawab

Tingkat pegawai menyelesaikan pekerjaan dengan hasil terbaik Tingkat kesungguhan pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan Ordinal Ordinal 1 2 Memahami Pekerjaan

Tingkat pemberian petunjuk tentang prosedur kerja Tingkat pengetahuan pegawai tentang tugas yang diberikan instansi Ordinal Ordinal 3 4

Kreatif dan inovatif

Tingkat kreativitas yang dimiliki

pegawai Tingkat usaha

pegawai untuk

mencari ide baru

(33)

44

Tingkat kebebasan yang diberikan

instansi untuk

menyelesaikan

pekerjaan dengan

cara baru yang

dianggap lebih

baik

Ordinal 7

Selalu

meningkatkan

diri

Tingkat usaha pegawai untuk

menjadi lebih baik

setiap harinya Tingkat usaha pegawai dalam

mencari cara untuk

memberikan hasil

kerja yang terbaik

Ordinal Ordinal 8 9 Kerjasama Tingkat kemampuan pegawai menjadi

rekan kerja yang

baik

Tingkat pemberian kontribusi positif yang pegawai berikan kepada lingkungan kerja Ordinal Ordinal 10 11

Memiliki rasa cinta terhadap

pekerjaan

Tingkat penghargaan

pegawai terhadap

(34)

45

pekerjaan yang

menjadi tanggung

jawabnya

Tingkat keinginan pegawai untuk

mendapatkan

prestasi atas hasil

kerjanya

Ordinal 13

3.4 Sumber Data Penelitian

Sumber data adalah subjek dari mana data diperoleh (Suharsimi

Arikunto, 2006:129). Berdasarkan jenis dan sumbernya, data dibedakan

menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder.

3.4.1 Sumber Data Primer

Sumber data primer merupakan data yang diperoleh dari hasil penelitian

langsung secara empirik kepada pelaku langsung atau yang terlibat langsung

dengan menggunakan teknik pengumpulan data tertentu (Husein Umar,

2002:64).

3.4.2 Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder merupakan data yang diperoleh dari pihak lain

atau hasil penelitian pihak lain atau data yang sudah tersedia sebelumnya

diperoleh dari pihak lain yang berasal dari buku-buku, literature, artikel dan

(35)

46

3.5 Populasi

Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin (2011:131)

mendefinisikan bahwa:

Populasi (population atau universe) adalah keseluruhan elemen, atau unit penelitian, atau unit analisis yang memiliki ciri atau karakteristik tertentu yang dijadikan sebagai objek penelitian atau menjadi perhatian dalam suatu penelitian (pengamatan).

Langkah awal, seorang peneliti harus menentukan secara jelas

mengenai populasi yang menjadi sasaran penelitiannya yang disebut dengan

populasi sasaran (target population) yaitu populasi yang nantinya akan menjadi

cakupan kesimpulan penelitian. Jadi apabila dalam sebuah hasil penelitian

dikeluarkan kesimpulan, maka menurut etika penelitian, kesimpulan tersebut

hanya berlaku untuk populasi sasaran yang telah ditentukan.

Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai Dinas Pendidikan

Kabupaten Subang sebanyak 62 orang. Penelitian ini dilakukan terhadap

[image:35.595.117.516.197.722.2]

populasi karena jumlah populasi sedikit dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3. 3 Populasi Penelitian

No. Unit Kerja/ Bagian/ Bidang Jumlah Pegawai

1. Bagian Umum 8

2. Bagian Keuangan 7

3. Bagian Kepegawaian 11 4. Bagian Bina Program 9 5. Bagian Pendidikan TK/ SD 8 6. Bagian Dikmenumjur 9 7. Bagian Pendidikan Nonformal 10

Jumlah 62 Orang

(36)

47

3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data menurut Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali

Muhidin (2011:99) adalah “cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk

mengumpulkan data”. Dengan teknik pengumpulan data yang tepat sesuai

dengan karakteristik dari satuan pengamatan yang akan diungkap atau

diketahui. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai

berikut:

1. Angket (questionary)

Angket merupakan salah satu teknik pengumpulan data melalui

penyebaran kuesioner untuk diisi langsung oleh responden seperti yang

dilakukan dalam penelitian untuk menghimpun pendapat umum.

Penulis menyebarkan angket berupa pernyataan-pernyataan tertulis

yang harus dijawab oleh responden. Bentuk angket yang dipergunakan

adalah angket tertutup yaitu pernyataan-pernyataan yang dibuat tidak

memerlukan penjelasan sehingga responden tinggal memilih jawaban

yang tersedia dengan memberikan checklist (√) pada masing-masing

jawaban yang dianggap tepat. Penyusunan angket beranjak dari ruang

lingkup variabel yang diteliti. Oleh karena itu untuk kepentingan

penelitian ini dikonstruksi dua jenis angket, yaitu angket untuk variabel

pembinaan disiplin dan angket untuk variabel produktivitas kerja

pegawai. Langkah-langkah penyusunan angket ini yakni sebagai

berikut:

(37)

48

b. Merumuskan item-item pertanyaan dan alternatif jawaban. Jenis

instrumen yang digunakan dalam angket merupakan instrumen

yang bersifat tertutup. Menurut Suharsimi Arikunto (1998:141)

“instrumen tertutup yaitu seperangkat daftar pertanyaan yang sudah

disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih”.

c. Responden hanya membutuhkan tanda check list pada alternatif

jawaban yang dianggap paling tepat yang telah disediakan.

d. Menetapkan pemberian skor pada setiap item pertanyaan. Pada

penelitian ini setiap jawaban responden diberi nilai dengan skala

Likert. Menurut Sugiyono (2008:107),”Skala Likert mempunyai

gradasi sangat positif dengan sangat negatif.”

2. Observasi

Observasi yaitu mengamati secara langsung kegiatan di Dinas

Pendidikan Kabupaten Subang, khususnya yang berhubungan dengan

keadaan pembinaan disiplin dan produktivitas kerja pegawai.

3.7 Pengujian Instrumen Penelitian

Suatu kuesioner dikatakan valid (sah) jika pernyataan pada kuesioner

mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang dapat diukur oleh kuesioner

tersebut. Sedangkan suatu angket dikatakan reliabel (andal) jika jawaban

(38)

49

3.7.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau

kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih

mempunyai validitas yang tinggi. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila

mampu mengukur apa yang diinginkan. Dalam uji validitas digunakan rumus

korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson, yaitu:

rxy

=

(Maman Abdurahman et al. 2011: 50)

Keterangan:

rxy = Korelasi antara variabel X dan Y

X = Jumlah skor tiap item dari seluruh responden uji coba

∑X = Jumlah skor dalam distribusi X

∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y

∑X² = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X

∑Y² = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y

n = Jumlah responden uji coba

Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur validitas

instrumen (Maman abdurahman et al., 2011: 50), adalah sebagai berikut:

1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden

yang bukan responden sesungguhnya.

(39)

50

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya

lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa

kelengkapan pengisian item angket.

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item

yang diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau

pengolahan data selanjutnya.

5. Memberikan atau menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang

sudah diisi pada tabel pembantu.

6. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir

atau item angket dari skor-skor yang diperoleh. Pada derajat bebas (db)

= n – 2.

7. Membandingkan nilai koefisien korelasi product moment yang terdapat

dalam tabel. Kriterianya jika nilai thitung > ttabel maka instrumen tersebut

dikatakan valid.

8. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan

nilai tabel r. Kriterianya:

1. jika rxy hitung > rtabel, maka valid.

2. jika rxy hitung ≤ rtabel, maka tidak valid.

Jika instrumen itu valid, maka item tersebut dapat dipergunakan pada

kuesioner penelitian.

3.7.2 Uji Reliabilitas

(40)

51

dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam

beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama

(homogen) diperoleh hasil relatif sama, selama aspek diukur dalam diri subjek

memang belum berubah. Dalam hal ini, relatif sama berarti tetap adanya

toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil diantara hasil beberapa kali

pengukuran. Menurut Suharsimi Arikunto (1998:170) reliabilitas menunjuk

pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk

dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah

baik.

Formula yang dipergunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam

penelitian ini adalah Koefisien Alfa dari Cronbach, sebagai berikut:

r11 = [ ] [ ]

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya bulir pertanyaan

= jumlah varian item

= varians total

Untuk mencari varian ( total dan varian item dihitung dengan

formula:

Hasil perhitungan r11 dibandingkan dengan rtabel pada taraf nyata (α)

(41)

52

1. r11 rtabel berarti reliabel

2. r11 rtabel berarti tidak reliabel

Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur

reliabilitas instrumen (Maman Abdurahman, et al, 2011: 57), adalah sebagai

berikut:

1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji reliabilitasnya, kepada

responden yang bukan responden sesungguhnya.

2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya

lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa

kelengkapan pengisian item angket.

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item

yang diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau

pengolahan data selanjutnya.

5. Memberikan atau menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang

sudah diisi pada tabel pembantu.

6. Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total.

7. Menghitung nilai koefisien alfa.

8. Membandingkan nilai koefisien alfa dengan nilai koefisien korelasi

product moment yang terdapat dalam tabel.

9. Membuat kesimpulan (jika nilai hitung lebih besar dari nilai tabel

(42)

53

3.8 Pengujian Persyaratan Analisis Data

Sebelum melakukan uji hipotesis untuk mengetahui kebenarannya,

maka tahapan yang harus dilakukan sebelumnya adalah melakukan uji

persyaratan pengolahan data, yang meliputi uji normalitas, uji linieritas dan

homogenitas.

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu distribusi data

normal atau tidak dan data yang normal biasanya dimiliki oleh parameter

populasi (Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin, 2011:202). Berkaitan

dengan hal tersebut karena penelitian ini termasuk penelitian populasi maka uji

normalitas tidak dilakukan.

3.8.1 Uji Homogenitas Data

Pengujian homogenitas varians ini mengasumsikan bahwa skor setiap

variabel memiliki varians yang homogen, hal ini berdasarkan pemaparan dari

Ating dan Sambas (2006: 294). Uji statistika yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah Uji Barlett. Kriteria yang digunakannya adalah apabila

nilai hitung X² nilai tabel,maka Ho menyatakan varians skornya homogen

ditolak, dalam hal lainnya diterima. Nilai hitung diperoleh dengan formula:

X² = . Dimana:

= Varians tiap kelompok data

1 = n – 1 = Derajat kebebasan tiap kelompok

(43)

54

gab = Varian gabungan = gab =

Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin (2006:295) mengemukakan

bahwa langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas

varians ini adalah:

1. Menentukan kelompok-kelompok data dan menghitung varians untuk

tiap kelompok tersebut.

2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses perhitungan,

[image:43.595.120.513.235.628.2]

dengan model tabel sebagai berikut:

Tabel 3. 4 Model Tabel Uji Barlett

Indikator db = n-1 Si2 Log

2

i

S db.Log 2

i

S db. 2

i

S

1 2 3 4 N

Sumber : Sambas dan Maman (2009:85)

3. Menghitung varians gabungan dengan rumus =

4. Menghitung log dari varians gabungan.

5. Menghitung nilai barlett.

6. Menghitung nilai 2

7. Menentukan nilai dan titik kritis pada α = 0,05 dan db = k – 1

8. Membuat kesimpulan

Nilai2hitung < nilai2tabel , H0 diterima (variasi data dinyatakan

(44)

55

Nilai2hitung ≥ nilai2tabel, H0 ditolak (variasi data dinyatakan tidak

homogen).

3.8.2 Uji Linieritas Data

Uji linieritas, dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel

terikat dengan variabel bebas bersifat linier. Uji linieritas dilakukan dengan uji

kelinieran regresi. Langkah-langkah uji linearitas regresi (Ating Somantri dan

Sambas Ali Muhidin, 2006: 296):

1. Menyusun tabel kelompok data variabel x dan variabel y.

2. Menghitung jumlah kuadrat regresi ( ) dengan rumus:

3. Menghitung jumlah kuadrat regresi | | | dengan rumus:

⁄ ∑

4. Menghitung jumlah kuadrat residu dengan rumus:

res = |

5. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a ( ) dengan rumus:

6. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a ( ) dengan rumus:

(45)

56

8. Menghitung jumlah kuadrat error dengan rumus:

Untuk menghitung urutkan data x mulai dari data yang paling kecil sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya.

9. Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok dengan rumus:

10. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok dengan rumus:

11. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error dengan menggunakan rumus:

12. Mencari nilai Fhitung dengan rumus:

13. Mencari nilai Ftabel dengan rumus:

Ftabel = F(1-α)(dk TC, dk E)

Ftabel = F(1-0,05)(dk=k-2, dk=n-k)

14. Menentukan keputusan pengujian

(46)

57

Jika Fhitung > Ftabel artinya data berpola tidak linier

15. Membandingkan Fhitung dengan Ftabel

3.9 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dapat diartikan sebagai cara melaksanakan analisis

terhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut menjadi informasi,

sehingga karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan mudah dipahami

dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan

kegiatan penelitian.

Adapun tujuan dilakukannya analisis data antara lain: (a)

mendeskripsikan data, dan (b) membuat induksi atau menarik kesimpulan

tentang karakteristik populasi. Untuk mencapai tujuan analisis data tersebut

maka langkah-langkah atau prosedur yang dapat dilakukan adalah sebagai

berikut :

1. Tahap mengumpulkan data, dilakukan melalui instrumen pengumpulan

data.

2. Tahap editing, yaitu memeriksa kejelasan dan kelengkapan pengisian

instrumen pengumpulan data.

3. Tahap koding, yaitu proses identifikasi dan klasifikasi dari setiap

pertanyaan yang terdapat dalam instrumen pengumpulan data menurut

variabel-variabel yang diteliti. Dalam tahap ini dilakukan pemberian

kode atau skor untuk setiap opsi dari setiap item berdasarkan ketentuan

yang ada. Adapun pola pembobotan untuk koding tersebut adalah

(47)

58

Tabel 3. 5

Pola Pembobotan Kuesioner Skala Likert

No. Alternatif Jawaban Bobot

Positif Negatif

1. Selalu/ Sangat Tinggi 5 1

2. Sering/ Tinggi 4 2

3. Kadang-kadang/ Cukup Tinggi 3 3 4. Hampir Tidak Pernah/ Rendah 2 4 5. Tidak Pernah/ Sangat Rendah 1 5

Sumber : Ating dan Sambas (2006:38)

4. Tahap tabulasi data, yaitu mencatat atau entri data ke dalam tabel induk

penelitian. Dalam hal ini hasil koding dituangkan ke dalam tabel

[image:47.595.119.513.139.625.2]

rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel. Adapun

tabel rekapitulasi tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 3. 6

Rekapitulasi Hasil Skoring Angket

Responden Skor Item Total

1 2 3 4 5 6 …. N

1. 2. N

Sumber : Ating dan Sambas (2006:39)

Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan dua

macam teknik yaitu teknik analisis data deskriptif dan teknik analisis data

inferensial.

3.9.1 Teknik Analisis Data Deskriptif

Analisis data ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah no. 1

dan no.2, maka teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif

(48)

59

pembinaan disiplin dan tingkat produktivitas kerja pegawai Dinas Pendidikan

Kabupaten Subang. Termasuk dalam teknik analisis data deskriptif antara lain

penyajian data melalui tabel deskriptif, grafik, diagram, presentase, frekuensi

perhitungan mean, median atau modul.

3.9.2 Teknik Analisis Data Inferensial

Sementara untuk kepentingan generalisasi, untuk menjawab

permasalahan sebagaimana diungkapkan pada rumusan masalah no.3 maka

teknis analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

regresi. Tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

pembinaan disiplin terhadap produktivitas kerja pegawai.

Berkaitan dengan analisis regresi, dimana analisis regresi temasuk

analisis parametrik, maka harus dilakukan pengujian persyaratan analisis

terhadap asumsi-asumsinya seperti uji normalitas, analisis regresi sederhana

dan linieritas. Tetapi dilain pihak pengolahan data dengan penerapan statistik

parametrik mensyaratkan data sekurang-kurangnya diukur dalam skala interval.

Tingkat pengukuran interval memberikan ciri angka kepada kelompok objek

yang mempunyai skala nominal dan ordinal, ditambah dengan jarak yang sama

pada urutan objeknya. Skala pengukuran dalam mengumpulkan data penelitian

untuk variabel pembinaan disiplin (X) dan produktivitas kerja pegawai (Y)

diukur dalam skala ordinal, yaitu skala yang berjenjang yaitu jarak yang satu

dengan yang lainnya tidak sama (Sugiyono, 2001:70), maka terlebih dahulu

data skala ordinal tersebut ditransformasikan menjadi data interval. Oleh

(49)

60

menjadi data interval. Dengan menggunakan Metode Succesive Interval (MSI)

(dalam Ating dan Sambas, 2006:44).

Metode Succesive Interval (MSI) dapat dioperasikan dengan salah satu

program tambahan pada Microsoft Excel, yaitu Program Succecive Interval.

Langkah kerja yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Input skor yang diperoleh dari lembar kerja (worksheet)Excel.

2. Klik “Analize” pada Menu Bar.

3. Klik “Succesive Interval pada Menu Analize, hingga muncul kotak

dialog “Method of Succesive Interval”.

4. Klik “Drop Down” untuk mengisi Data Range pada kotak dialog Input,

dengan cara memblok skor yang akan diubah skalanya.

5. Pada kotak dialog tersebut, kemudian check list (√) Display Summary.

6. Pada Option Min Value isikan/pilih 1 dan Max Value isikan/ pilih 5.

7. Masih pada Option, check list (√) Display Summary.

8. Selanjutnya pada Output, tentukan Cell Output, hasilnya akan

ditempatkan di sel mana. Lalu klik “OK”.

Adapun untuk menguji hipotesis yang datanya berbentuk interval, maka

digunakan analisis regresi yang dilakukan untuk melakukan prediksi,

bagaimana perubahan nilai variabel dependen bila nilai variabel independen

dinaikkan atau diturunkan nilainya (dimanipulasi).

Dalam penelitian ini, hipotesis yang telah diumuskan akan diuji dengan

statistik parametrik antara lain dengan menggunakan Uji t dan uji f terhadap

(50)

61

3.10 Pengujian Hipotesis

Langkah terakhir dalam kegiatan analisis data adalah dengan

melakukan uji hipotesis. Tujuan dari pengujian hipotesis ini yaitu untuk

mengetahui apakah terdapat hubungan yang cukup jelas dan dipercaya antar

variabel independen dan variabel dependen. Melalui pengujian hipotesis ini

akan diambil kesimpulan menerima atau menolak hipotesis. Prosedur

pengujian hipotesis ini meliputi beberapa langkah, yaitu:

3.10.1 Analisis Regresi Linier Sederhana

Langkah selanjutnya adalah dengan menghitungnya dengan

menggunakan analisis regresi linier sederhana. Analisis regresi digunakan

untuk menelaah hubungan antara dua variabel atau lebih, terutama untuk

mengetahui bagaimana variasi dari beberapa variabel independen

mempengaruhi variabel dependen dalam sebuah fenomena. Dalam analisis

regresi linier sederhana ini terdapat satu variabel yang diramalkan (independent

variable) yaitu pembinaan disiplin dan (dependent variable) yang

mempengaruhinya yaitu produktivitas kerja pegawai. Maka bentuk umum dari

analisis regresi linier sederhana adalah:

Ŷ = a + bx

Dimana :

Ŷ = Pembinaan Disiplin

X = Produktivitas Kerja Pegawai

(51)

62

b = Angka arah/ koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan

ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel

independen. Bila b (+) maka naik, dan bila b (-) maka terjadi

penurunan.

Dengan nilai a dan b adalah sebagai berikut:

 



      2 2 2 2 2 X X n Y X XY n b X X n XY X X Y a (Sugiyono, 2007:206)

3.10.2 Menghitung Koefisien Korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Untuk mengetahui hubungan variabel X (pembinaan disiplin) dengan

variabel Y (produktivitas kerja pegawai) dicari dengan menggunakan rumus

koefisien korelasi Product Moment dari Pearson, yaitu:

rxy

=

(Maman Abdurahman et al. 2011: 50)

Sementara untuk mengetahui tingkat hubungan (koefisien korelasi)

antara variabel X (pembinaan disiplin) dengan Y (produktivitas kerja pegawai),

maka dapat digunakan pedoman interpretasi koefisien korelasi seperti yang

(52)
[image:52.595.112.513.143.612.2]

63

Tabel 3. 7

Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi

Besarnya nilai r Interpretasi

Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Antara 0,600 sampai dengan 0,799 Antara 0,400 sampai dengan 0,599 Antara 0,200 sampai dengan 0,399 Antara 0,000 sampai dengan 0,199

Sangat Kuat Kuat

Sedang/Cukup Kuat Rendah Sangat Rendah

Sumber : Sugiyono (2006:214)

Untuk menentukan besarnya sumbangan variabel X terhadap variabel

Y, dapat digunakan rumus koefisien determinasi atau koefisien penentu.

Koefisien determinasi adalah kuadrat koefisien korelasi. Koefisien determinasi

digunakan untuk menghitung besarnya pengaruh pembinaan disiplin (variabel

X) terhadap produktivitas kerja pegawai (variabel Y). Koefisien determinasi

dihitung dengan rumus:

KD = r2.100%

Keterangan:

KD = Koefisien Determinasi

r = Koefisien korelasi

3.10.3 Pengujian Hipotesis

Hipotesis yaitu merupakan jawaban sementara terhadap masalah

penelitian yang kebenarannya masih harus di uji secara empiris dan dengan

pengujian tersebut maka akan didapat suatu keputusan untuk menolak atau

menerima suatu hipotesis. Sedangkan pengujian hipotesis adalah suatu

prosedur yang akan menghasilkan suatu keputusan dalam menerima atau

(53)

64

Pengujian hipotesis hanya memberikan dua kemungkinan keputusan,

yaitu menolak atau tidak dapat menolak hipotesis nol (Ating dan Sambas,

2006:160).

Berhubungan dengan penelitian yang dilakukan termasuk penelitian

populasi atau sensus maka langkah-langkah untuk pengujian hipotesisnya (Uep

Tatang Sotani dan Sambas Ali Muhidin, 2011: 83) yaitu :

1. Nyatakan hipotesis statistik (Ho dan H1) yang sesuai dengan hipotesis

penelitian yang diajukan.

H0 : ρ = 0 : Tidak ada pengaruh pembinaan disiplin terhadap

produktivitas kerja pegawai.

H1 : ρ ≠ 0 : Ada pengaruh pembinaan disiplin terhadap produktivitas

kerja pegawai.

2. Menentukan taraf kemaknaan atau nyata  (level significance  ).

3. Menghitung nilai koefisien tertentu, sesuai dengan teknik analisis data

yang digunakan.

4. Tentukan titik kritis dan daerah kritis atau daerah penolakan H0.

5. Perhatikan apakah nilai hitung koefisien jatuh di daerah penerimaan

atau daerah penolakan.

(54)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan,

maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Gambaran pembinaan disiplin yang ditunjukkan oleh hasil penelitian

didapat bahwa pembinaan disiplin di Dinas Pendidikan Kabupaten

Subang yang meliputi indikator keteladanan dalam bersikap dan

berperilaku, keteladanan dalam bekerja, keteladanan secara fisik,

bimbingan, pemberian sanksi, keterlibatan, dan saling membina diri,

secara statistik berada pada kategori efektif. Hal ini terbukti dari

jawaban tanggapan responden yang sebagian besar memilih kategori

“Sering”, ini artinya bahwa pembinaan disiplin di Dinas Pendidikan

Kabupaten Subang dirasakan efektif atau sesuai harapan.

2. Gambaran tingkat produktivitas kerja pegawai yang ditunjukkan oleh

hasil penelitian didapat bahwa produktivitas kerja pegawai yang

meliputi indikator tanggung jawab, memahami pekerjaan, kreatif dan

inovatif, selalu meningkatkan diri, kerjasama, dan memiliki rasa cinta

terhadap pekerjaan, secara statistik berada pada kategori tinggi. Itu

terbukti dari hasil pengolahan data angket yang banyak dipilih pada

(55)

111

Dinas Pendidikan Kabupaten Subang terasa cukup tinggi oleh

pegawainya.

3. Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa pembinaan disiplin

memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja

pegawai, artinya jika pembinaan disiplin efektif maka produktivitas

kerja pegawai akan tinggi dan sebaliknya jika pembinaan disiplin tidak

efektif maka produktivitas kerja pegawai pun akan rendah pula. Hal ini

ditunjukkan dari hasil uji korelasi parsial yang menunjukkan korelasi

yang berada pada kategori sedang/ cukup.

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan dan pembahasan pada uraian sebelumnya

maka rekomendasi yang dapat diusulkan penulis adalah sebagai berikut:

1. Indikator yang dijadikan kajian pada variabel pembinaan disiplin yaitu

indikator keteladanan dalam bersikap dan berperilaku, keteladanan

dalam bekerja, keteladanan secara fisik, bimbingan, pemberian sanksi,

keterlibatan, dan saling membina diri berada pada kategori efektif.

Dengan hasil yang sudah efekif diharapkan pegawai pada Dinas

Pendidikan Kabupaten Subang mampu untuk mempertahankan

kedisiplinannya.

2. Berdasarkan indikator yang dijadikan kajian pada variabel produktivitas

kerja pegawai, tanggapan responden mayoritas memilih “Tinggi”. Agar

(56)

112

jawab, memahami pekerjaan, kreatif dan inovatif, selalu meningkatkan

diri, kerjasama, dan memiliki rasa cinta terhadap pekerjaan.

3. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pembinaan disiplin

berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja pegawai

Dinas Pendidikan Kabupaten Subang, oleh karena itu yang harus

diperhatikan oleh instansi adalah mempertahankan aspek yang telah

dianggap baik, serta meningkatkan aspek yang dianggap masih kurang.

Berdasarkan rekomendasi yang telah diungkapkan tersebut, sekiranya

dapat memberikan masukan yang baik bagi instansi agar menjadi pertimbangan

(57)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahmat Fathoni. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.

Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin. (2006). Aplikasi Statistika dalam

Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Bedjo Siswanto. (1989). Manajemen Tenaga Kerja Ancangan Dalam

Pendayagunaan dan Pengembangan Unsur Tenaga Kerja. Bandung: Sinar

Baru.

Fathoni. (2006). Dasar-dasar Pembinaan. Jakarta: Rineka Cipta.

Gibson, James L., Jhon M. Ivancevich, James H. Donnelly, Nunuk Adiarni (Translator). (1996). Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses. Jakarta: Binarupa Aksara.

Hadari Nawawi. (1990). Administrasi Personil: Untuk Peningkatan Produktivitas

Gambar

Tabel 4. 21 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator Selalu
Gambar 4. 11 Tanggapan Responden Mengenai Indikator Memahami Pekerjaan
Tabel 1. 1 Data Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Subang
Tabel 3. 1 Operasionalisasi Variabel Pembinaan Disiplin (X)
+6

Referensi

Dokumen terkait

[r]

dan berdasarkan permintaan Badan Pengawas Pemilu, Pengawas Pemilu Provinsi, Pengawas Pemilu Kabupaten/Kota, Pengawas Pemilu Kecamatan, Pengawas Pemilu Lapangan, dan/atau

Analysis of the effect of marine biofouling to ship resistance is carried out by using computational fluid dynamics (CFD) simulation with Reynold-average

Penulisan Ilmiah ini menjelaskan mengenai komputerisasi sistem peminjaman dan pengembalian buku pada perpustakaan yang mempunyai tiga prosedur, yaitu pendaftaran, transaksi

Selain itu pengusaha ATBM harus dapat memasarkan kain tenunnya dan bersaing dengan harga kain tenun ATM yang lebih murah dibanding kain tenun ATBM, sehingga pengusaha kerajinan

Pada perencanaan dalam setiap tindakan dan siklus dibuat tahapan– tahapan pelaksanaan pembelajaran yang akan dilakukan oleh peneliti dalam.. pembelajaran

Berisi tentang data hasil pengujian turbin Savonius satu tingkat dan empat tingkat dan. perbandingan evisiensi turbin Savonius satu tingkat dan

plagiarisme pada skripsi mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan lulusan. tahun 2015 berdasarkan Plagiarism Checker