• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat Plagiarisme pada Skripsi Mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan Lulusan Tahun 2015 berdasarkan Plagiarism Checker X Scanner

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tingkat Plagiarisme pada Skripsi Mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan Lulusan Tahun 2015 berdasarkan Plagiarism Checker X Scanner"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Ilmu pengetahuan dan teknologi dalam era globalisasi berkembang dengan

sangat pesat. Hal ini ditandai dengan kemampuan mahasiswa di bidang ilmu

pengetahuan dan teknologi yang mengakibatkan munculnya salah satu faktor

tindakan negatif mahasiswa dalam melakukan kecurangan dalam menghasilkan

sebuah karya yang original. Tindakan negatif yang dilakukan mahasiswa inilah

yang disebut plagiarisme. Plagiarisme yang dilakukan mahasiswa dilatarbelakangi

oleh motivasi untuk melakukan kecurangan dan rendahnya kemampuan

mahasiswa itu sendiri dalam berkreasi dan berinovasi dalam mengerjakan tugas

kuliah maupun skripsi.

Plagiarisme merupakan sebuah tindakan mengambil, mencuri ide, hasil

pikiran, karya orang lain yang diakui sebagai milik sendiri tanpa menyertakan

sumber terkait. Fenomena plagiarisme lebih sering terjadi di dalam dunia

akademis khususnya dilakukan oleh mahasiswa. Mahasiswa umumnya

berinteraksi dengan komputer dalam mengerjakan karya ilmiah sehingga

memudahkan dalam menyalin (copy-paste) suatu teks ke dalam dokumen lainnya.

Plagiarisme merupakan suatu tindakan mengemukakan gagasan, pandangan, teori,

serta menggunakan fakta yang memuat informasi dan data, melakukan

paraphrase (mengubah kalimat orang lain ke dalam susunan kalimat sendiri tanpa

(2)

tersebut sering kali ditemukan dalam kegiatan penulisan karya ilmiah yang

ditentukan oleh penulis dan pembaca melalui cara penyampaian isi atau pesan

dalam tulisan.

Pelanggaran hak cipta dalam sebuah karya yang orisinal dapat dibuktikan

melalui pengabaian atau penghilangan identitas sumber tulisan sehingga tulisan

tersebut seolah-olah hasil pemikiran penulis padahal bukan. Pengabaian atau

penghilangan sumber kutipan tersebut terjadi karena kelalaian dan kesengajaan

penulis.

Plagiat merupakan tindakan yang bertentangan dengan nilai-nilai dan etika

akademik karena berupa penjiplakan, pencurian, atau perampokan intelektual

karya orang lain dan diakui sebagai karya sendiri. Oleh karena itu, tindakan

plagiat merupakan tindakan yang sangat bertentangan dengan keaslian hasil karya

seseorang. Sejumlah aturan atau Undang-undang tentang plagiat memang sudah

ada, seperti dalam Peraturan Menteri Nasional Republik Indonesia Nomor 17

Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan

Tinggi. Walaupun undang-undang yang mengatur plagiarisme sudah ada, namun

pada kenyataannya tindakan plagiat masih sering terjadi di kalangan akademisi.

Sebagai contoh kasus plagiarisme yang sudah pernah terjadi di perguruan tinggi di

Indonesia yaitu, salah satu dosen Jurusan Hubungan Internasional Universitas

Katolik Parahyangan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai dosen akibat

skandal plagiarisme. Artikelnya di sebuah surat kabar harian Jakarta Post

(16/11/2009) berjudul RI as a New Middle Power? menjiplak karya tulis ilmiah

(3)

Australian Journal of Politics and Histroy Volume 53 Number 4, pada tahun

2007. Tak hanya itu, Wakil Rektor II Universitas Hasanuddin, diduga

menerbitkan hasil penelitian orang lain dengan judul Effect of Isolated Active

Compound (BV103) of Boehmeria Virgata (Forst) Guil Leaves on Anti-

Proliferation in Human Cervix Hela Cells Through Activation of Caspase 3 dan

p53 Protein yang dimuat di jurnal Tropical Medicine & Surgery (TMS), Volume 1,

Issue 3, 2013. artikel itu memiliki kesamaan/ kemiripan dengan judul sama yang

dimuat di majalah Farmasi dan Farmakologi, Volume 16, No 3 November 2012,

Halaman 115-120. Secara tidak langsung, hal ini menunjukkan bahwa aturan atau

undang-undang tentang plagiat belum mempunyai kekuatan hukum yang kokoh,

dan perlu pemikiran kreatif lain sebagai solusi mencegah plagiat.

Banyak lembaga pendidikan dan tenaga pengajar yang menerapkan sanksi

akademis terhadap pelaku plagiat untuk mengurangi kasus plagiarisme.

Diantaranya yaitu Universitas Sumatera Utara (USU), banyak diantara mahasiswa

yang lupa mencantumkan daftar pustaka dalam penyusunan skripsi sehingga

dianggap melakukan sebuah tindakan plagiarisme. Perpustakaan USU memiliki

Institusional repository (USU-IR) sebagai media penyimpanan data-data digital

hasil penelitian akademik atau skripsi. USU-IR menyediakan akses penuh ke

ribuan koleksi hasil penelitian milik civitas akademika USU, seperti guide books;

lecture papers; master theases; PhD dissertations; student papers; USU

e-archieves; dan USU journals.

Ruang lingkup yang terdapat pada aspek hukum dalam informasi diatur

(4)

tegas menyebutkan bahwa plagiat merupakan tindakan yang melanggar

undang-undang.

Permasalahannya terletak pada bagaimana cara untuk mengetahui apakah

seorang mahasiswa melakukan plagiarisme atau tidak dalam membuat sebuah

karya tulis. Untuk mengetahuinya perlu dilakukan pendeteksian secara teliti

terhadap skripsi mahasiswa tersebut, kemudian dibandingkan dengan skripsi

mahasiswa lainnya. Tetapi usaha tersebut akan memerlukan waktu yang lama dan

ketelitian yang tinggi jika pembandingan tersebut dilakukan secara manual. Oleh

karena itu diperlukan suatu sistem pendeteksian plagiarisme pada dokumen teks

yang dilakukan secara terkomputerisasi.

Perkembangan teknologi mempunyai andil penting dalam munculnya

perangkat lunak pendeteksi plagiarisme hasil karya cipta. Plagiarism Checker X

merupakan salah satu perangkat lunak yang dapat diunduh secara gratis yang

berfungsi membantu proses pendeteksian tindakan plagiarisme skripsi yang

dilakukan oleh mahasiswa.

Karena semakin banyaknya kasus plagiarisme yang berkembang di dunia

akademis, penulis tertarik untuk memilih masalah ini untuk dijadikan penelitian.

Penulis mengambil sampel skripsi mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan

dan Informasi dari USU-IR dari tahun 2015 untuk diteliti. Berdasarkan masalah

tersebut penulis menetapkan judul penelitian, “Tingkat Plagiarisme pada Skripsi

Mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan Lulusan Tahun 2015 berdasarkan

(5)

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas penulis

merumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut: Seberapa besar kemungkinan

tingkat plagiarisme pada skripsi mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan

lulusan tahun 2015 berdasarkan Plagiarism Checker X scanner.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kemungkinan

plagiarisme pada skripsi mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan lulusan

tahun 2015 berdasarkan Plagiarism Checker X scanner.

1.4. Manfaat Penelitian Manfaat Penelitian ini adalah:

1. Prodi Ilmu Perpustakaan dan Informasi, dapat menjadi kebijakan

menyikapi tindakan plagiarisme pada skripsi mahasiswa yang sudah

dihasilkan.

2. Penulis, untuk menambah pengetahuan dan pemahaman penulis tentang

tindakan plagiarisme.

3. Peneliti selanjutnya, sebagai bahan rujukan untuk melakukan penelitian

selanjutnya.

(6)

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah Bab II dari skripsi mahasiswa

Program Studi Ilmu Perpustakaan yang lulus dan tersedia secara online di

Repository USU tahun 2015 dengan menggunakan perangkat lunak Plagiarism

Referensi

Dokumen terkait

Pada bagian ini mempunyai pola ritme yang sederhana dibandingkan dengan pola bagian A dan B dengan memainkan tangan kanan pada ride cymbal untuk memunculkan suasana tenang,

Menurut Sukmawati (2011), dalam menyikapi keterbatasan lahan produktif perlu dilaksanakan pengembangan teknologi budidaya kede- lai pada lahan kering marginal yang selama ini

Hasil yang dicapai dalam penelitian ini berkenaan dengan: struktur naratif kelisanan ( orality ) Carita Pantun Mundinglaya Di Kusumah ( CPMK) dan struktur naratif

Pemberi Pelayanan Kesehatan selanjutnya disebut PPK adalah sarana pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun swasta yang bekerja sama dengan Pemerintah Kota dalam

Di sektor kehutanan ditemukan tiga ketentuan yang dilanggar, di sektor perkebunan ditemukan lima ketentuan yang dilanggar, dan di sektor pertambangan tidak dapat

keberhasilan: 1) lebih dari tujuh puluh lima persen (>75%) mahasiswa kelas 2G Program Studi Penerbitan (Jurnalistik) mencapai standar nilai minimal 71,6 yang merujuk