viii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT
Balanced Scorecard (BSC) is a performance measurement system that not only measure performance through the financial perspective, but through non-financial perspective as well. Balanced Scorecard can translate the vision, mission and strategy of the company into four perspectives, namely financial perspective, customer, internal business processes, and learning and growth. , Balanced Scorecard as a performance measurement tool, can provide a comprehensive framework for translating the vision and strategy of the company into an integrated set of performance measures from time to time.
The purpose of this study was to determine how much Effect of Balanced Scorecard as Strategic Management System to employee performance. The method used is Eksplanatory research. Data collection through a questionnaire. Testing data through validity test, reliability test, and normality of the data. Statistical analysis used is regression analysis, the correlation coefficient, determination coefficient and hypothesis testing.
Based on simple linear regression analysis regression equation Y = 1.670 + 0.588X.
The correlation between the Balanced Scorecard as Strategic Management System with the employee's performance can be said to be strong. Based on the coefficient of determination that the effect of Balanced Scorecard as Strategic Management System to employee performance in In PD. Heartwarmer in Singapore amounted to 49.28% and the remaining 50.72% influenced by other factors not examined by the author. From the test results obtained hypothesis that Ho is rejected and Ha accepted, so it can be concluded that there is significant influence Balanced Scorecard as Strategic Management System to employee performance.
ix Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK
Balanced Scorecard (BSC) merupakan sistem pengukuran kinerja yang tidak hanya mengukur kinerja melalui perspektif finansial saja, tetapi melalui perspektif non-finansial juga. Balanced Scorecard dapat menerjemahkan visi, misi dan strategi perusahaan ke dalam empat perspektif, yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta pertumbuhan dan pembelajaran. . Penerapan Balanced Scorecard sebagai alat pengukuran kinerja, dapat memberikan kerangka kerja yang komprehensif untuk menerjemahkan visi dan strategi perusahaan ke dalam seperangkat ukuran kinerja yang terpadu dari waktu ke waktu.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar Pengaruh Balanced Scorecard Sebagai Sistem Manajemen Strategik terhadap kinerja karyawan. Metode penelitian yang digunakan adalah Eksplanatory research. Teknik pengumpulan data melalui kuesioner. Pengujian data melalui uji validitas, uji reliabilitas, dan normalitas data. Analisis statistik yang digunakan yaitu analisis regresi, koefisien korelasi, koefisien determinasi dan pengujian hipotesis.
Berdasarkan Analisis Regresi Linear Sederhana diperoleh persamaan regresi Y= 1,670 + 0.588X.
Hasil korelasi antara Balanced Scorecard Sebagai Sistem Manajemen Strategik dengan kinerja karyawan dapat dikatakan kuat. Berdasarkan koefisien determinasi bahwa besarnya pengaruh Balanced Scorecard Sebagai Sistem Manajemen Strategik terhadap kinerja karyawan pada Pada PD. Heartwarmer di Bandung sebesar 49,28% dan sisanya 50,72% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis. Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan Balanced Scorecard Sebagai Sistem Manajemen Strategik terhadap kinerja karyawan.
x Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... vi
KATA PENGANTAR ... v
ABSTRACT ... viii
ABSTRAK ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 5
1.3 Tujuan Penelitian ... 5
1.4 Kegunaan Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Konsep Akuntansi Manajemen ... 7
2.1.1 Definisi Akuntansi Manajemen ... 7
2.1.2 Tujuan Akuntansi Manajemen ... 8
2.2 Balanced Scorecard ... 9
2.2.1 Definisi Balanced Scorecard ... 9
2.2.2 Hubungan dengan Visi, Misi dan Strategi Perusahaan ... 11
2.2.3 Empat Perspektif Balanced Scorecard ... 14
2.2.3.1 Pespektif Keuangan ... 14
2.2.3.2 Perspektif Pelanggan ... 17
xi Universitas Kristen Maranatha
2.2.3.4 Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan ... 20
2.2.4 Elemen – Elemen Balanced Scorecard ... 21
2.2.5 Membangun Balanced Scorecard ... 23
2.2.6 Ciri-ciri Balanced Scorecard Yang Baik ... 26
2.2.7 Peranan Balanced Scorecard dalam Sistem Manajemen Strategik ... 27
2.2.8 Keunggulan Balanced Scorecard ... 28
2.2.9 Manfaat Balanced Scorecard ... 29
2.3 Kinerja ... 30
2.3.1 Pengertian Kinerja ... 30
2.3.2 Manfaat Pengukuran Kinerja ... 32
2.3.3 Standar Kinerja Karyawan ... 32
2.3.4 Syarat-Syarat Pengukuran Kinerja Yang Berkualitas ... 34
2.3.5 Penilaian Kinerja ... 36
2.3.6 Kinerja Manajer ... 37
2.3.7 Hubungan Penerapan Balanced Scorecard dengan Kinerja Manajer ... 38
2.4 Penelitian Terdahulu ... 39
2.5 Kerangka Pemikiran ... 42
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 44
3.2 Metode Penelitian ... 44
3.2.1 Desain Penelitian ... 44
3.2.2 Operasional Variabel ... 45
3.2.3 Unit Analisis ... 47
3.2.4 Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ... 47
3.2.5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 48
3.2.6 Metode Pengujian Data ... 49
3.2.6.1 Uji Validitas ... 49
xii Universitas Kristen Maranatha
3.2.7 Uji Normalitas Data ... 52
3.2.8 Metode Analisis Data ... 52
3.2.8.1 Analisis Regresi Linear Sederhana ... 52
3.2.8.2 Analisis Koefisien Korelasi ... 53
3.2.8.3 Koefisien Determinasi (R2) ... 54
3.2.9 Uji Hipotesis ... 55
BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 57
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 57
4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan Dagang Heartwarmer ... 59
4.1.3 Kegiatan Usaha perusahaan ... 62
4.1.4 Kriteria Pembobotan ... 69
4.1.5 Deskripsi Tanggapan Responden ... 71
4.1.6 Tanggapan Responden Terhadap Balanced Scorecard Sebagai Sistem Manajemen Strategik Pada PD. Heartwarmer di Bandung 71 4.2 Tanggapan Responden Mengenai Kinerja karyawan Pada PD. Heartwarmer di Bandung ... 84
4.3 Pengaruh Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Sistem Manajemen Strategik terhadap Kinerja karyawan ... 94
4.3.1 Pengujian Instrumen ... 94
4.3.1.1 Uji Validitas ... 94
4.3.1.2 Uji Reliabilitas ... 96
4.3.2 Uji Normalitas Data ... 97
4.3.3 Analisis Regresi Linear Sederhana ... 98
4.3.4 Analisis Koefisien Korelasi ... 99
4.3.5 Koefisien Determinasi ... 100
4.3.6 Pengujian Hipotesis ... 101
4.4 Pembahasan ... 102
xiii Universitas Kristen Maranatha Manajemen Strategik terhadap Kinerja karyawan ... 102
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ... 106 5.2 Saran ... 109
xiv Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I Penelitian Terdahulu ... 39
Tabel.II Indikator Variabel dan Skala Pengukuran ... 45
Table III Tingkat Hubungan Korelasi ... 54
Tabel IV Penerapan Balanced Scorecard ... 71
Tabel V Perspektif Keuangan ... 74
Tabel VI Persperktif Pelanggan ... 75
Tabel VII Perspektif Proses Bisnis Internal ... 76
Tabel VIII Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan ... 78
Tabel IX Tanggapan Responden Mengenai Balanced Scorecard Sebagai Sistem Manajemen Strategik Secara Keseluruhan ... 79
Tabel X Kompetensi (Kemampuan untuk mengidentifikasi tingkat kinerja) ... 84
Tabel XI Produktivitas (Tingkat keunggulan yang diharapkan) ... 88
Tabel XII Tanggapan Responden Tentang Kinerja karyawan Secara Keseluruhan ... 89
Tabel XIII Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Balanced Scorecard Sebagai Sistem Manajemen Strategik ... 94
Tabel XIV Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja karyawan ... 95
Tabel XV Uji Reliabilitas Variabel Balanced Scorecard Sebagai Sistem Manajemen Strategik ... 96
Tabel XVI Uji Reliabilitas Variabel Kinerja karyawan ... 96
Tabel XVII Uji Normalitas Data ... 97
Tabel XVIII Regresi Linier Sederhana antara X terhadap Y ... 98
Tabel XIX Perhitungan Korelasi Pearson Product Moment Variabel X dan Variabel Y ... 100
Tabel XX Regresi Berganda Antara Ketersediaan fasilitas Dan Pemberian insentif Terhadap Kinerja karyawan ... 79
Tabel XXI Koefisien Korelasi dan Determinasi ... 80
xv Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Model sistem Balance Scorecard ... 13 Gambar 2 Hubungan Antara Empat Perspektif dalam Balanced
Scorecard ... 23
xvi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A : Kuesioner
Lampiran B : Rekapitulasi Jawaban Kuesioner Variabel X Lampiran C : Rekapitulasi Jawaban Kuesioner Variabel Y Lampiran D : Tabel Product Moment
Lampiran E : Tabel Distribusi t Lampiran F: Surat Survey Lampiran G: Output SPSS
1 Universitas Kristen Maranatha BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangPenelitian
Dalam perkembangan era globalisasi ini, tujuan perusahaan adalah mencari keuntungan atau laba yang tinggi, akan tetapi bukan itu tujuan utama satu-satunya tetapi ada yang lebih penting lagi yaitu kelangsungan hidup dari perusahaan tersebut. Menurut artikel yang ditulis oleh Rias Andriati (2010), mengatakan bahwa manajemen yang bijak mengelola perusahaan bukan hanya berorientasi pada laba, yaitu keuntungan yang didapat dari penjualan produk, tetapi juga mengelola perusahaan untuk kepentingan jangka panjang. Jika perusahaan tidak dapat berkembang secara berkelanjutan, maka perusahaan tersebut akan kalah dalam persaingan. Hal–hal tesebut dapat dicapai dengan cara memperbaiki kinerja perusahaan di dalam persaingan dengan perusahaan lain. Hal terpenting dalam pengukuran kinerja manajemen adalah pengevaluasian dan perencanaan tujuan dimasa yang akan datang.
BAB I : Pendahuluan2
Universitas Kristen Maranatha dan masuk akal bagi seluruh personil untuk menghasilkan kinerja keuangan melalui perwujudan berbagai kinerja non keuangan.
Menurut Umi Pratiwi dalam Jurnal Manajemen dan Akuntansi, Vol 11, No. 2, Oktober 2010: 166-174, Balance Scorecard bukan hanya dijadikan alat pengukuran kinerja tetapi juga digunakan sebagai sistem manajemen strategis, karena Balance Scorecard akan memberikan petunjuk guna membuat visi, misi, dan tujuan
perusahaan yang komprehensif guna menghadapi kompleksnya persaingan. BalancedScorecard (BSC) merupakan sistem pengukuran kinerja yang tidak hanya
mengukur kinerja melalui perspektif finansial saja, tetapi melalui perspektif non-finansial juga.Balanced Scorecard dapat menerjemahkan visi, misi dan strategi perusahaan ke dalam empat perspektif, yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta pertumbuhan dan pembelajaran (Kaplan dan Norton : 2005). Balanced Scorecard bermanfaat untuk memudahkan perusahaan dalam menerjemahkan dan mengkomunikasikan visi, misi, dan strategi perusahaan menjadi aksi atau tindakan nyata dalam operasi sehari-hari.
BAB I : Pendahuluan3
Universitas Kristen Maranatha memadukan fungsi-fungsi manajemen seperti fungsi manajemen keuangan, manajemen pemasaran, manajemen operasi dan manajemen SDM. Fungsi-fungsi tersebut dijadikan sasaran-sasaran yang bersifat strategis dan saling berhubungan satu dengan lainnya secara seimbang. Istilah yang sering digunakan adalah koherensi yang berarti ada keterhubungan sebab akibat antar masing-masing perspektif. (www.kompas.com/06 Juli 2012).
Menurut artikel yang ditulis oleh Setyo Wibowo (2010), mengatakan bahwa Balanced Scorecard merupakan konsep manajemen yang diperkenalkan Robert
Kaplan tahun 1992, sebagai perkembangan dari konsep pengukuran kinerja (performance measurement) yang mengukur perusahaan dalam menerjemahkan visi dan misi serta strategi perusahaan. Isniar Budiarti (2005 : 51) mengatakan :“Robert
Kaplan mempertajam konsep pengukuran kinerja dengan menentukan suatu pendekatan efektif yang seimbang (balanced) dalam mengukur kinerja strategi perusahaan.”
Balanced Scorecard mulai banyak diadopsi di Eropa, Australia, dan Asia
oleh organisasi besar, menengah, dan kecil. Menurut artikel Herry (2009), mengatakan bahwa organisasi swasta yang menggunakan Balanced Scorecard berkisar 60% dari 1.000 organisasi dalam fortune, masih cukup banyak organisasi yang kurang memandang pentingnya penerapan Balance Scorecard dalam perusahan.
BAB I : Pendahuluan4
Universitas Kristen Maranatha menerjemahkan visi dan strategi perusahaan ke dalam seperangkat ukuran kinerja yang terpadu dari waktu ke waktu. Pada saat ini banyak perusahaan yang berfungsi sebagai penjual aksesoris dan kado yang mendistribusikan berbagai macam barang kebutuhan aksesoris dan kado untuk anak muda. Untuk menawarkan produk yang baik, yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen, perusahaan hendaknya memantau perkembangan yang terjadi di masyarakat dan menentukan strategi yang tepat dan terencana. Strategi yang diterapkan ikut menentukan apakah perusahaan dapat bertahan dan tidak kalah bersaing dengan perusahaan yang sejenis.
PD. Heartwarmer, adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan aksesoris dan kado yang merupakan salah satu perusahaan dagang yang dapat mempertahankan eksistensinya. Agar perusahaan dapat tetap mempertahankan eksistensi dan kelangsungan hidupnya, maka diperlukan suatu sistem baru bagi perusahaan untuk dapat mencapai keberhasilan jangka panjang. Gaspersz (2005:68) menyatakan bahwa dengan Balanced Scorecard dapat mampu memberi manajer suatu pengetahuan dan sistem yang memungkinkan karyawan dan manajer belajar dan berkembang secara terus menerus (perspektif pertumbuhan dan pembelajaran) dalam berinovasi untuk membangun kapabilitas strategis yang tepat serta efisien (perspektif proses bisnis internal) agar mampu memberikan nilai spesifik ke pasar (perspektif pelanggan) dan selanjutnya akan mengarah pada keuntungan jangka panjang bagi perusahaan (perspektif keuangan).
BAB I : Pendahuluan5
Universitas Kristen Maranatha Scorecard Sebagai Sistem Manajemen Strategik terhadap Kinerja Karyawan” (Studi kasus pada PD. Heartwarmer di Bandung).
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskanmasalah sebagai berikut:
1. Apakah Balanced Scorecard Sebagai Sistem Manajemen Strategik pada PD. Heartwarmer di Bandung sudah memadai?
2. Bagaimana kinerja karyawan pada PD. Heartwarmer di Bandung?
3. Seberapa besar Pengaruh Balanced Scorecard Sebagai Sistem Manajemen Strategik terhadap kinerja karyawan pada PD. Heartwarmer di Bandung?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah Balanced Scorecard Sebagai Sistem Manajemen Strategik pada PD. Heartwarmer di Bandung sudah memadai
2. Untuk mengetahui bagaimana kinerja karyawan pada PD. Heartwarmer di Bandung?
BAB I : Pendahuluan6
Universitas Kristen Maranatha 1.4 Kegunaan Penelitian
Penelitian yang dilakukan penulis pada perusahaan dan ditunjang oleh studi kepustakaan diharapkan dapat berguna untuk berbagai pihak berikut ini:
1. Kegunaan Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya bahan kepustakaan dan mampu memberikan kontribusi pada pengembangan teori, terutama yang berkaitan dengan akuntansi manajemen khususnya untuk memahami BalancedScorecard.
2. Kegunaan Operasional
a. Penelitian ini diharapakan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan masukan bagi PT. Heartwarmer tentang BSC sebagai suatu konsep manajemen bagi perusahaan.
b. Menyajikan model peta strategi (strategy map) bagi PD. Heartwarmer guna meningkatkan kinerja perusahaan untuk memperoleh keberhasilan jangka panjang.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
106 Universitas Kristen Maranatha BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang Pengaruh Balanced Scorecard Sebagai Sistem Manajemen Strategik terhadap kinerja karyawan, maka
penulis menyimpulkan sebagai berikut:
5.1 Kesimpulan
1. Balanced Scorecard Sebagai Sistem Manajemen Strategik pada PD. Heartwarmer di Bandung sudah dilaksanakan dengan baik, hal ini tercermin dari telah dilaksanakan penerapan Balanced Scorecard yaitu Konsep Balanced Scorecard sebagai sistem Manajemen strategik perlu diketahui dan
BAB V : Kesimpulan dan Saran107
Universitas Kristen Maranatha Balanced Scorecard sebagai sistem manajemen strategik menghendaki adanya
penerjemahan visi, misi, dan strategi yang sesuai dengan tujuan perusahaan. Pada perspektif keuangan, Besarnya gaji dan bonus yang diterima karyawan mampu memenuhi kebutuhan keuangan karyawan, karyawan selalu menyisihkan sebagian dari gaji nya untuk menabung. Pada perspektif pelanggan, perusahaan melakukan identifikasi pelanggan dan segmen pasar yang dapat memasuki dan member profitabilitas bagi perusahaan, peningkatan kinerja internal perusahaan mampu mempertahankan pelanggan lama dengan memuaskan. Pada perspektif proses bisnis internal, tersedianya teknologi dan sistem informasi perusahaan mengenai pelanggan, proses internal dan kosekuensi keuangan yang akurat dan tepat waktu, adanya investasi yang besar dan sumber daya manusia yang senantiasa menyelaraskan antara tujuan individu yang dikaitkan dengan tujuan perusahaan, oleh karena itu perusahaan senantiasa memberikan kompensasi bagi para pegawai yang berprestasi sehingga dapat memotivasi produktivitas yang lebih tinggi..
BAB V : Kesimpulan dan Saran108
Universitas Kristen Maranatha positif dengan kerja, adanya sikap memahami akan kebutuhan informasi antara rekan kerja, dalam menyampaikan informasi dan ide setiap individu telah melaksanakannya secara efektif baik secara lisan maupun tulisan, dalam berhubungan dengan yang lain setiap individu mampu bertukar pikiran dengan baik, dalam menyelesaikan masalah setiap individu mampu menindaklanjuti dan dapat memastikan masalah telah diselesaikan, setiap individu telah menyelesaikan tugasnya secara teliti dan akurat sehingga produk yang dihasilkan bermutu, setiap indvidu mampu menunjukkan perhatian pada tujuan-tujuan dan kebutuhan divisinya atau divisi lain yang bergantung pada pelayanan dan hasil kerjanya, dan adanya profit yang meningkat bagi perusahaan karena mampu memuaskan pelanggan secara kualitas dan kuantitas.
BAB V : Kesimpulan dan Saran109
Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis memberikan saran yang kirannya dapat bermanfaat bagi
A. Perusahaan.
1. Pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh pihak pengelola perusahaan disebabkan karena lemahnya peraturan dan perundangan yang mengatur sistem pengelolaan perusahaan. Untuk itu perlu diterapkannya Balanced Scorecard lebih ditingkatkan lagi, misalnya perusahaan harus sering
menyelenggarakan program komunikasi formal (seperti rapat, diskusi, pelatihan, atau bentuk lainnya) yang menjelaskan konsep dan system pengukuran kinerja Balanced Scorecard.
2. Pelaksanaan tugas belum sepenuhnya menjamin standar kerja yang berpegang pada prinsip kehati-hatian, sebaiknya perusahaan menetapkan standar kerja lebih meningkat lagi, karena hal ini akan memudahkan ke arah pengembangan dan kinerja karyawan.
B. Peneliti selanjutnya
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA
Anthony N. Robert, Govindarajan Vijay, (2007), Sistem Pengendalian Manajemen, diterjemahkan oleh F.X Kurniawan Tjakrawala, Edisi Pertama, Jakarta: Salemba Empat
Arikunto, Suharsimi. (2007). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Aritonang, R. Lerbin, R. (2007). Teori dan Praktik Riset Pemasaran. Bogor:
Ghalia Indonesia
Arthur J. Keown, (2008), Manajemen Keuangan, Edisi 10, Jakarta: PT macanan
Jaya Cemerlang
Gaspersz, Vincent (2005), Total Quality Management, Edisi Kedua, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum
Ghozali, Imam. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Gill, Amarjit dan Obradovich, John. 2012. The Impact of Corporate
Governance and Financial Leverage on the Value of American Firms. International Research Journal of Finance and Economics. ISSN 14502887 Issue 91.
Hansen, Don R. Mowen, Maryane M. (2007). Akuntansi Manajemen. Edisi Tujuh Jakarta: Salemba Empat.
Imam, Ghozali, (2006), Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, edisi ketiga, Semarang, Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Iqbal Hasan (2002), Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, Jakarta: Bumi Aksara
Isniar Budiarti (2005). Balance Scorecard Sebagai Alat Ukur Kinerja dan Alat Pengendali Sistem Manajemen Strategis (Online)
Universitas Kristen Maranatha Mardiasmo, (2009), Akuntansi Sektor Publik, Yogyakarta : Andi
Masri Singarimbun & Sofian Effendi. (2006), Metodologi Penelitian Survai, edisi revisi, Jakarta: Penerbit LP3ES
Mathis, Robert. L. dan J.H. Jackson. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. buku 1 dan buku 2, Terjemahan. Jakarta: Salemba Empat
Mulyadi & Johny Setyawan, (2011), Sistem Perencanaan & Pengendalian Manajemen, Aditya Media, Yogyakarta
Munawir. (2007). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta : Edisi Empat, Liberty.
Nana Sudjana, (2009), Metode Statistika, Bandung : Tarsito
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. (2002). Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi Dan Manajemen. Yogyakarta: BPFE.
Philip Kotler & Kevin Lane Keller, 2009, Manajemenpemasaran, Edisi 13 Jilid 1 Jakarta.
Pratiwi Umi. (2010). Balanced Scorecard dan Manajemen Strategik. Jurnal Ilmiah Manajemen dan Akuntansi. Vol 11. No. 02. 166-174. Purwokerto
Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro. (2007). Cara Menggunakan dan Memaknai Analisis Jalur (Path Analysis). Cetakan Pertama, Januari (2007). Bandung : Alfabeta.
Sekaran, Research Methods For Business. (2006) Metode Penelitian untuk Bisnis (2006). Jakarta: Salemba Empat
Sri wiludjeng SP (2007). Pengantar Manajemen, Bahan/Buku Kuliah, Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama, Bandung
Stoner, James. A. F. (2006). Manajemen. (jilid 1, Penterjemah Alfonsus Sirait). Jakarta: Penerbit Erlangga
Universitas Kristen Maranatha Suyadi Prawirosentono, (2008), Manajemen Operasi Analisis dan Studi Kasus,
Edisi Kedua, Jakarta: Bumi Aksara
Suyana Utama, Made. (2009). Buku ajar Aplikasi Analisis Kuantitatif. Denpasar : Fakultas Ekonomi Universitas Udayana
Tandiontong, Mathius dan Yoland, Erna Rizki. 2011. Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukuran Kinerja Yang Memadai. Jurnal Ilmiah Akuntansi Nomor 05 Tahun ke-2-Mei-Agustus 2011
Veithzal Rivai, dan Mohd. Basri, Dato’ Ahmad Fawzi, (2008), Performance
Appraisal, Jakarta, Penerbit : PT. RajaGrafindo Persada