SKRIPSI
ANALISA PERBANDINGAN
TINGKAT
PENGBMBALIAN
INVESTASI
INDIVIDU
DARI PENDIDIKAN
SMU
dAN
SMK
(Studi
Kasus :
SMAN
2
Jambi
dan
SMKN
2
Jambi)
Oleh: SUS{
ERLINA
05151072
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Strata 1
(S-l)
JTIRTJSAN
ILMIJ
EKONOMI
FAKTJLTAS
EKONOMI
TJNIVERSITAS
ANDALAS
PADA}.IG
2009
No.Alumni Universitas Susi Erlina No.Alumni Fakultas
a) TemplaUtgl
iaffr:
P. Lintang 127 juli 1987 b) Nama Orang Tua:Alwis danMusni c) Fakultas: Ekonomi d) Jurusan: llmu Ekonomi e)
No.BP:05
151OTZf) Tgl lulus : 10 November 2009 g) Predikat lulus: Sangat Memuaskan h) IPK
:3.
i) Lama Studi: 4 tahun2
bulan j) Alamat Orang Tua: Jl. SultanHasanuddin kelurahan Talang Bakung Kecamatan Jambi Selatan, Jambi
Analisapg$1nsilndividuDariPendidikanSMUdan
SMK (SK: SMAN 2 Jambi dan SMKN 2 Jambi) Skripsi 51 Oleh: Susi Erlina
Pembimbing Yulia Anas SE,Msi
ABSTRAK
pergeseran-pergeseran dalam dunia ketengakerjaan menuntut tenaga kerja yang memiliki tuaiifikasi yanglinggi yang memiliki keterampilan khusus. Tenaga kerja yang terampil tersebut dapat Oipe-roen meialui pendidikan menengah kejuruan, tetapi dalam masyarakat masih ada
pandangan yang menganggap pendidikan kejuruan sebagai sekolah "kelas dua" hal ini dapat
dilihat dari - peibandingan
jumlah
SMK:SMUyaitu
30:70. Penelitianini
bertujuan untukmengetahui bagaimana perbandingan tingkat pengembalian investasi individu dari pendidikan SMU dan SMK. Variabel-variabel yang digunakan adalah jenis kelamin, usia, jumlah jam kerja,
skill dan lama masa tunggu kerja antara lulusan SMK dan SMU. Penelitian ini menggunakan
analisis deskriptif
dengin
menggunakandata
primeryang
diperoleh melalui kuesioner.penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pengembalian investasi pendidikan dari pendidikan SMK lebih besar SMU. Hal ini disebabkan karena lulusan SMK memang lebih lebih diarahkan untuk memasuki dunia kerja daripada lulusan SMU. Mereka yang lulusan SMK lebih memiliki keterampilan dan keahlian khusus yang telah mereka pelajari semasa sekolah sehingga mereka dapat lanqsung teriun kedunia kerja dengan keahlian khusus yang mereka miliki tersebut.
Skripsi telah dipertahankan di depan sidang penguji dan dinyatakan lulus pada 10 November 2009. Abstrak telah disetujui oleh pembimbing ,)Fr \ ujt :
Tanda Tangan
4rY,,
V
.|uz
)M
\,--"
;
Nama Terang Yulia Anas SE,MS| Ferry Andr rnus SE,MSi
'X{sy
An{r'nfni SE, M. IDECMengetahui,
Ketua Jurusan :
Prof.Dr.H.Firwan
@
fl
I
t
I
t
Ketua Jurusan :
Prof.Dr.H.Firwan
Tan.SE.M.Ec.DEA.Ing
NIP.130812952 Tanda Tangan
Alumnus telah mendaftar ke Fakultas/Universitas Andalas dan mendapat nomor Alumnus
Petugas Fakultas /Universitas Andalas
No.Alumni Fakultas
No.Alumni Universitas
Nama Tanda Tangan
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Program pendidikan merupakan suatu proses peningkatan kualitas sumber
daya manusia
yang dilakukan
secara bertahap, sistimatisdan
sesuai kebutuhanpasar. Program pendidikan yang dikembangkan harus mampu menyiapkan peserta
didik
untuk menjadi
anggota masyarakatyang
memiliki
kemampuan akademikdalam
menerapkan, mengembangkan, dan/ataumemperkaya khasanah ilmu
pengetahuan,
dan
teknologi
serta
menyebarluaskan
dan
mengupayakanpenggunaannya
untuk
meningkatkan
taraf
kehidupan
masyarakat. Untuk
mencapai
tujuan
tersebut, pesertiaprogftrm pendidikan
harus menguasaidasar-dasar
keilmuan dan
keterampilandalam bidang keahlian tertentu dan
mampumenerapkan
ilmu
pengetahuan dan ketrampilan yangdimilikinya
dalam kegiatanproduktif.
Konsep dan pendekatan
ideal
tersebutjika
mampu teraplikasikan secarakomprehensif dalam program pendidikan,
maka
masalah pengangguran akanteratasi. Saat
ini
di Indonesia muncul satu problem yang signifikan, yaitu besarnyaangka pengangguran
terdidik.
Pada tahun 2008, sebanyak 4,5juta
dang,43juta
orang pengangguran berasal
dari
lulusan
SMA, SMK,
program
Diploma,
danUniversitas.
Artinyd,
separuh dari total angka pengangguran adalah pengangguranterdidik.
Merekaini
sebetulnyamemiliki
latar belakang pendidikan yang cukup,rutmun
tidak
terserapoleh
pasar
kerja. Yang
memprihatinkan
pula,
jumlah
tahun
20a4
menjadi
26
persen,
dan
pada
tahun 2008 menjadi 50,3
persen.
Penyumbang terbesar pengangguran
terdidik
tersebut berasaldari
lulusansMU,
dimana lulusanSMU
menrumbang psngangguran sebanyak3,36juta
orang atau
35,6 persen dan 9,43 jutapenganggur.(Kompas,
Ledy
za}g)
Jumlah pengangguran yang cukup besar tersebut mengindikasikan ada hal
yang kurang tepat dalam pengembangan program sistem pendidikan. Hal
ini
dapatdipahami karena pengangguran merupakan
hasil interaksi
arfiam supply tenagakerja dari
institusi pendidikan
dengan demanddari
dunia
usaha didalam pasartenaga kerja. Dalam kerangka konsepsional ideal, yang seharusnya
terjadi
adalahadanya kesesuaian antara
spesifikasi keahlian
tenagakerja
yang
masuk pasardengan apa
yang
dibutuhkan
oleh
pasar tenagakerja.
Ini
berarti,
bila
tedadipengangguran' salah safu penyebabnya adalah adanya ketidaksesuaian antara yang
ditawarkan dengan yang diminta dalam pasar tenaga kerja.
Tuntutan
kualifikasi
terhadap tenaga kerja tersebut merupakan akibat daripergeseran
dunia
ketenagakerjaan. Pada masyarakatindustri
kebutuhan tenaga
kerja
terampil
dan produktivitas merupakan tuntutan yangwajar.
perkembangantekonologr
dan industri
perlu
diimbangi
dengan tersedianya tenagakerja
yangmempunyai
kualifikasi
yang sesuai dengan kebutuhan tersebut.Menghadapi
pergeseran-pergeseranpenting dunia
ketenagakerjaan dilndonesia pemerintah ditunhlt untuk melaksanakan berbagai kebijakan baik dalam
rangka
mencerdaskankehidupan
bangsa,
menyesuaikanpendidikan
dengankebutuhan industri maupun dalam peningkatan penguasaan
ilmu
pengetahuan danteknologi
BAB
V
KESIMPULAN DAN
SARAN
Dari hasil
penelitian dan temuan
empiris yang
dilakukan
terhadap 50responden (25 tamatan
SMK
dan 25 tamatanSMU)
di
Kota
Jambi dapatditarik
kesimpulan
dan
saran-saran mengenaitingkat
pengembalian investasiindividu
pada jenjang pendidikan
SMK
dan SMU.5.1
Kesimpulan
Berdasarkan
penelitian
yang
dilakukan, penulis mengambil
kesimpulansebagai berikut:
1.
Dari
hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa faktor-fbktor
yangmempengaruhi penghasilan
inidividu
selain pendidikan
adalah jenis
kelamino usia, jumlah
jam
kerja,skill
dam lama masa tunggu kerja.2.
Pendidikan kejuruan memberikantingkat
pengembalian yanglebih tinggi
dibandingkan pendidikan
umum,
hal
ini
mungkin
dikarenakan
padapendidikan kejuruan lulusannya telah
diprsiapkan
untuk
langsung terjunkepasar
kerja
dengankahlian dan
keterampilantertentu yang
membuatmereka lebih unggul dalam bersaing dengan lulusan sekolah umum.
3.
Pendidikan merupakanfhktor
yang sangat menentukan dalam penentuanDAFTAR
PUSTAKA
Anantao
Aris.
Sugiharso. 1993. Dampak Pendidikan Pada Penghasilan. StudtKasus Jatim. Jakarta: Lembaga Demografi FEUI.
Ayu N. Andini.2007
.
Isu-Isu Pendidikan Jakarta: Depdiknas R[.Biro
Pusat Statisitik, Jambi DalamAngk4
BPS JambiBiro
Pusat Statisitik, Kota Jambi Dalam Angka, BPS JambiCohen,
Daniel Q}AD. Fear
of
Globalization:
TheHuman
Capital
Nexus Annual WorldBank
Conferenceon
Development Economics2001/2002.
The
International
Bank
for
Reconstruction
and DevelelopmenUThe World Bank.Elfindri.
2001 , Ekonomi Sumber Daya Manusia. Padang: Andalas UniversityPress.
Ghozali,
Abbas. 2000.
Pendidikan
Antara
Investasi
Manusia dan
Alat
Diskriminasio Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan,No.
023 Tahun ke 6.Gujarati, Damodar. 1999. Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga.
Hadi,
Sutrisno. 1999. Metode Resesch dan Aplikasinya dalam pemasaran,jilid
2. Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM.Obei,
A.S.
1978. Changesin
The Stuctureof
Employmentwith
Economic Development. Geneva: Internasional Labor Organization.PP No.29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah.
Republik
Indonesia. 2A03.
Undang-undang SistemPendidiksn
NasionalNo.
20
Tahun 200 3, Republik Indonesi a,3l juli.
Sahara,
H.
dan Jamal Usman. 1992. Pengantar PendidikanI.
Jakarta:
PT. Gramedia Widia Sarana.Samani, Muchlas. 2000. Revitalisasi Setrolah Menengah Keiuruan. Diskusi
di