PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON
EXAMPLES TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA
MATERI PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DI
KELAS XI SMA NEGERI 10 MEDAN T.A 2011/2012
S KRIPS I
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar S arjana Pendidikan
Oleh :
RIS MAYAN I NIM.308331068
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
v ABS TRAK
RIS MAYAN I. NIM. 308331068. Penerapan M odel Pembelajaran Examples non examples Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada M ateri Pelestarian Lingkungan Hidup Kelas XI IPS SM A Negeri 10 M edan T.A 2012/2013. Skripsi, Jurusan Pendidikan Geografi FIS UNIM ED.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan: (1) Aktivitas belajar siswa kelas XI IPS SM A Negeri 10 M edan dengan menerapkan model pembelajaran Examples non examples, (2) Hasil belajar siswa kelas XI IPS SM A Negeri 10 M edan dengan menerapkan model pembelajaran Examples non examples.
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam tiga siklus di SM A Negeri 10 M edan dengan subjek penelitian yaitu siswa kelas XI IPS 2 yang berjumlah 37 orang. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui observasi dan Komunikasi Langsung, dan data dianalisis dengan teknik analisis deskriptif.
KAT A PENGANTAR
Puji Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang M aha Esa yang telah memberikan kasih dan rahmatNya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Penerapan M odel Pembelajaran Examples non examples
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada M ateri Pelestarian Lingkungan Hidup Di Kelas XI SM A Negeri 10 M edan T.A 2012/2013”. Penulisan skripsi ini dimaksudkan sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar sarjana pendidikan Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri M edan.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini banyak kekurangan dan rintangan karena keterbatasan dan kurangnya pengetahuan penulis, untuk itu pada kesempatan ini penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan mengucapkan banyak terimakasih atas dukungan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M .Si selaku rektor UNIM ED beserta staf yang mendampingi beliau.
2. Bapak Drs. Restu, M .S selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial.
3. Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M .Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi.
4. Ibu Dra. Asnidar, M .Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi.
5. Ibu Dra. M arlinang Sitompul, M .Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak membantu dengan memberikan bimbingan, motivasi, dan memberikan ilmu yang tidak ternilai harganya.
6. Bapak Drs. Ardin Siallagan selaku dosen pembimbing akademik yang telah membimbing selama penulis menjadi mahasiswa.
8. Bapak Drs. H. Sufrizal Tanjung, M .Si selaku Kepala Sekolah SM A Negeri 10 M edan dan Bapak Drs. M anahara Silaban selaku Guru bidang studi Geografi yang telah banyak membantu dalam penelitian, dan juga siswa-siswi kelas XI IPS 2 yang telah mengikuti pelajaran dengan baik.
9. Teristimewa Kepada orangtua yang sangat saya kagumi dan sayangi yang setia memberikan dukungan kepada saya melalui doa, kasih, dan materi, Ayahanda Suparto dan Ibunda Kasmikem.
10. Teristimewa untuk Kakak, adik dan teman dekatku tersayang : Haryanti, M . Ilham Syahputra, Zaskia Aprilia dan M . Harisetiawan
11. Kepada teman-teman seperjuangan satu PS jurusan pendidikan geografi, Helidah saragih, Wulan sitorus, Asri, Ary.
12. Kepada rekan satu kos, Rahma Safitri, Rika Dahliana, M onika Koriwati, Ramadayani Safitri, Ayuni, Rahmayuli, Anggun Novita, Afsyah, dan Tari terimaksih atas dukungannya.
13. Kepada rekan PPL
14. Kepada teman – teman yang selalu setia memberi dukungan. Rena, Nova, Fitri, Tia, Jiddah, Elfrina, Yanti dan semua teman – teman yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
15. Kepada seluruh teman – teman seperjuangan di Jurusan Geografi khususnya Kelas B Ekstensi 2008.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan semoga skripsi ini berguna dan bermanfaat bagi para pembaca.
M edan, Juli 2012 Penulis,
vi DAFTAR IS I
LEM BAR PERSETUJUAN PEM BIM BING ... i
LEM BAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii
KATA PENGANTAR... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... iv
ABSTRAK ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAM BAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang M asalah ... 1
B. Identifikasi M asalah ... 5
C. Pembatasan masalah... 5
D. Rumusan masalah... 6
E. Tujuan Penelitian... 6
F. M anfaat Penelitian... 7
BAB II. KAJ IAN PUS TAKA A. Kerangka Teoritis ... 8
B. Penelitian yang Relevan ... 22
C. Kerangka Berpikir ... 24
vii BAB III. METODOLOGI PEN ELIT IAN
A. Lokasi penelitian ... 27
B. Subjek dan Objek Penelitian ... 27
C. Variabel dan Definisi Operasional ... 27
D. Jenis Penelitian ... 28
E. Teknik Pengumpulan Data ... 33
F. Pengembangan Instrumen Penelitian ... 34
G. Tehnik Analisis Data ... 36
BAB IV. D ES KRIPS I DAERAH WILAYAH A. Keadaan Fisik ... 39
B. Keadaan Non Fisik ... 39
BAB V. HAS IL PEN ELIT IAN DAN PEMB AHAS AN A. Hasil Penelitian... 47
B. Pembahasan ... 68
BAB VI. KES IMPULAN DAN S ARAN A. Kesimpulan... 78
B. Saran ... 79
DAFTAR PUS TAKA ... 80
viii
DAFTAR T AB EL
No. Uraian Hal
1. Kriteria Penilaian Aktivitas Belajar ... 35
2. Kisi-kisi Tes ... 36
3. Keadaan Guru SM A Negeri 10 M edan ... 40
4. Keadaan Siswa SM A Negeri 10 M edan... 41
5. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus 1 ... 50
6. Data Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus 1... 52
7. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II... 57
8. Data Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 58
9. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus III ... 63
ix
DAFTAR GAMB AR
No. Uraian Hal
1. Skema Kerangka Berpikir ... 25
2. Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 30
3. Struktur Organisasi SM A Negeri 10 M edan ... 44
4. Denah SM A Negeri 10 M edan ... 45
5. Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus 1 ... 51
6. Persentase Aktivitas Belajar Siswa Siklus 1 ... 52
7. Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 57
8. Persentase Aktivitas Belajar Siswa Siklus II... 59
9. Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus III ... 63
10. Grafik Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Per Siklus ... 64
11. Persentase Aktivitas Belajar Siswa Siklus III ... 65
12. Grafik Peningkatan Per Aspek Aktivitas Belajar Siswa ... 66
x
14. Tabel validitas dan reabilitas tes ... 124
15. Hasil perhitungan validitas tes ... 125
16. Hasil perhitungan reabilitas tes ... 126
17. Lembar kerja siswa (LK S) ... 128
18. Kunci jawaban Lembar kerja siswa (LKS) ... 135
19. Hasil tes siklus 1... 141
20. Hasil Tes siklus 2 ... 142
21. Hasil Tes siklus 3 ... 143
22. Tabel ketuntasan hasil belajar siswa siklus 1 ... 144
23. Tabel ketuntasan hasil belajar siswa siklus 2 ... 145
24. Tabel ketuntasan hasil belajar siswa siklus 3 ... 146
25. Aktivitas belajar siswa siklus 1 ... 147
26. Aktivitas belajar siswa siklus 2 ... 149
27. Aktivitas belajar siswa siklus 3 ... 151
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyebutkan, bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan merupakan aspek
penting bagi perkembangan sumber daya manusia, sebab pendidikan adalah
wahana atau salah satu instrument yang digunakan bukan saja untuk
membebaskan dari keterbelakangan, melainkan juga dari kebodohan dan
kemiskinan. Pendidikan diyakini mampu menanamkan kapasitas baru bagi semua
orang untuk mempelajari pengetahuan dan keterampilan baru sehingga dapat
diperoleh manusia produktif.
Oleh karena itu, pemerintah Indonesia selalu terus menerus berusaha
meningkatkan kualitas pendidikan, walaupun hasilnya belum memenuhi harapan.
Hal ini lebih berfokus lagi setelah diamanatkan bahwa tujuan pendidikan nasional
adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan pada setiap jenis dan jenjang
pendidikan. Adanya berbagai pembaharuan dalam pengembangan kurikulum
merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan paradigma baru dalam dunia
pendidikan Indonesia yang diharapkan akan membawa perbaikan di dunia
Disamping itu, persyaratan penting untuk terwujudnya pendidikan
bermutu adalah pelaksanaan proses pembelajaran oleh guru yang professional,
handal dalam layanan dan handal dalam keahliannya. Guru dituntut untuk
membantu perkembangan siswa dalam segi kognitif, afektif dan psikomotorik
bukan hanya semata-mata memberikan sejumlah ilmu pengetahuan, tetapi juga
harus menciptakan kondisi yang kondusif agar siswa belajar terus menerus.
Namun, pada kenyataannya dunia pendidikan sampai saat ini masih didominasi
oleh pandangan bahwa pengetahuan adalah seperangkat fakta-fakta yang harus
dihafal. Guru berperan sebagai sumber utama pengetahuan yang melakukan
perencanaan, pelaksanaan, penilaian serta hasil belajar sedangkan siswa hanya
berperan sebagai pengikut kegiatan belajar yang dilakukan oleh guru.
Geografi sebagai mata pelajaran formal pertama yang membawa siswa
kontak dengan realitas kehidupan yang dapat menjadi satu mata pelajaran yang
cukup menarik. Bahkan, arti penting geografi bagi kehidupan juga diakui oleh
tokoh atau pejabat dari kalangan ketentaraan maupun pemerintah. Kenyataannya
geografi menjadi kurang menarik bagi sebagian besar siswa. Faktor kemenarikan
ini menjadi salah satu faktor rendahnya hasil belajar geografi (Khafid, 2007).
Rendahnya hasil belajar geografi disebabkan paradigma pendidikan
konvensional yang menggunakan metode pembelajaran klasikal dan ceramah,
tanpa diselingi aneka metode pembelajaran inovatif. Pembelajaran yang dilakukan
guru geografi dikelas hanya menekankan ranah kognitif dan hafalan serta kurang
mendorong siswa berpikir kritis dan kreatif (Khafid, 2007).
Pembelajaran tradisional pada guru sampai saat ini masih menemukan
proses pembelajaran dikelas, interaksi aktif antara siswa dengan guru atau siswa
dengan siswa jarang terjadi. Siswa kurang terampil menjawab pertanyaan atau
bertanya tentang konsep yang diajarkan. Siswa kurang bisa bekerja dalam
kelompok diskusi dan pemecahan masalah yang diberikan. M ereka cenderung
belajar sendiri-sendiri. Pengetahuan yang didapat bukan dibangun sendiri secara
bertahap oleh siswa atas dasar pemahaman sendiri. Karena siswa jarang
menemukan jawaban atas permasalahan atau konsep yang dipelajari.
Kondisi seperti ini juga ditemui SM A N. 10 M edan. Berdasarkan hasil
wawancara dengan Bapak Silaban S.Pd salah satu guru bidang studi Geografi
yang mengajar di SM A N. 10 M edan mengatakan terdapat beberapa permasalahan
yang ditemukan di dalam kelas pada saat proses belajar mengajar yaitu : (1) pada
umumnya guru hanya menggunakan metode ceramah sehingga kurang melibatkan
siswa, (2) Hasil belajar geografi masih rendah, (3) Kurangnya minat belajar siswa,
(4) Kurangnya kemampuan guru dalam memvariasikan dan memilih model
pembelajaran yang sesuai dengan materi, (5) Siswa kurang aktif dalam belajar, (6)
guru tidak menggunakan media pembelajaran secara maksimal, (7) Siswa jarang
bertanya ataupun mengajukan pendapat. Semua permasalahan ini pada akhirnya
akan berpengaruh pada aktivitas dan hasil belajar siswa.
Hasil belajar siswa di SM A N.10 M edan pada pelajaran geografi masih
relatif rendah. Terlihat dari nilai formatif siswa kelas XI IPS 2 tahun sebelumnya
pada materi Pelestarian Lingkungan Hidup hanya 15 siswa atau 40% yang mampu
memperoleh nilai rata-rata 67 dari 37 siswa, sedangkan 22 siswa atau 60%
memperoleh nilai dibawah 67, sehingga hasil belajar tidak mencapai kriteria
dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa di kelas tersebut tidak tuntas secara
keseluruhan baik ketuntasan individual maupun ketuntasan klasikal. Oleh karena
itu, perlu dilakukan perubahan dalam proses pembelajaran dengan menerapkan
suatu strategis belajar yang dapat membantu siswa untuk memahami materi ajar
dan menekankan peran aktif siswa.
Salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat dikembangkan dalam
proses belajar mengajar adalah M odel Pembelajaran Examples Non Examples atau
juga biasa di sebut Examples and non Examples merupakan model pembelajaran
yang menggunakan gambar sebagai media pembelajaran. Penggunaan media
gambar ini disusun dan dirancang agar siswa dapat menganalisis gambar tersebut
menjadi sebuah bentuk deskripsi singkat mengenai apa yang ada didalam gambar.
Penggunaan M odel Pembelajaran Examples Non Examples ini lebih
menekankan pada konteks analisis siswa. M odel Pembelajaran Examples Non
Examples menggunakan gambar dapat melalui OHP, infokus, ataupun yang paling
sederhana adalah poster. Gambar yang kita gunakan haruslah jelas dan kelihatan
dari jarak jauh, sehingga anak yang berada di belakang dapat juga melihat dengan
jelas.
M odel pembelajaran Examples Non Examples dapat diterapkan pada
materi Pelestarian Lingkungan Hidup karena sesuai dengan indikator dan
kompetensi yang ingin dicapai yaitu siswa mampu menganalisis pemanfaatan
pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan
berkelanjutan. M odel pembelajaran Examples Non Examples sesuai pada materi
pelestarian lingkungan hidup karena indikator dan tujuan pembelajaran yang akan
gambar atau contoh materi Pelestarian Lingkungan Hidup yang ditampilkan
melalui infokus berdasarkan model Examples Non Examples. Keunggulan model
pembelajaran Examples Non Examples yaitu siswa lebih kritis dalam menganalisis
materi pelajaran yang disampaikan dan memberi kesempatan lebih baik kepada
siswa untuk mengemukakan pendapatnya. Oleh karena itu dengan diterapkannya
model pembelajaran ini diharapkan siswa mampu meningkatkan hasil belajarnya.
(http://gurupkn. wordpress.com/2007/11/10/model-examples-non-examples.
B.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka identifikasi masalah yang
ditemukan adalah (1) Kurangnya variasai dalam mengajar (2) Hasil belajar siswa
pada materi pelestarian lingkungan hidup yang masih rendah, (3) siswa kurang
aktif dalam belajar khususnya mata pelajaran geografi, (4) proses pembelajaran
yang masih berpusat pada guru (5) M odel pembelajaran yang digunakan tidak
tepat, (6) Kurangnya minat belajar siswa, (7) Guru tidak menggunakan media
pembelajaran secara maksimal.
C.Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini tidak terlampau meluas dan dapat terjangkau oleh
kemampuan peneliti, maka peneliti membatasi masalah yaitu peningkatan
aktivitas dan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran
Examples Non Examples pada materi Pelestarian Lingkungan Hidup di kelas XI
D.Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran Examples Non Examples
dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi Pelestarian
Lingkungan Hidup di kelas XI IPS 2 SM A Negeri 10 M edan?
2. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran Examples Non Examples
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Pelestarian
Lingkungan Hidup di kelas XI IPS 2 SM A Negeri 10 M edan?
E. Tujuan Penelitian
M engacu kepada rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui :
1. Peningkatan Aktivitas belajar siswa dengan menerapkan model
pembelajaran Examples Non Examples pada materi Pelestarian
Lingkungan Hidup di kelas XI IPS 2 SM A Negeri 10 M edan.
2. Peningkatan Hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran
Examples Non Examples pada materi Pelestarian Lingkungan Hidup di
F.Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, antara lain :
1. Bagi peneliti, Sebagai informasi bagi peneliti untuk mengetahui
bagaimana melaksanakan proses belajar mengajar dengan menggunakan
model mengajar yang tepat dalam kegiatan belajar mengajar.
2. Bagi guru, Sebagai masukan bagi guru untuk dapat memilih model
pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Bagi siswa, agar termotivasi dan selalu aktif dalam proses belajar
mengajar yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
4. Bagi sekolah, Sebagai masukan dan sumbangan bagi pengembangan
pendidikan khususnya dengan menggunakan model pembelajaran yang
BAB VI
KES IMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil p enelitian y ang telah dilakukan maka dap at dip eroleh
kesimp ulan sebagai b erikut :
1. Penggunaan model pembelajaran Examples non examples d ap at meningk atkan
aktivitas belajar siswa p ada materi Pelestarian Lingkun gan Hidup dari siklus I
sebesar 54,92% menjadi 63,25% pada siklus II dan 70,33% pada siklus III.
Peningk atan itu dari siklus I ke siklus II sebesar 8,33 % dan dari siklus II ke
siklus III sebesar 7,9 %.
2. Penggunaan model pembelajaran Examples non examples d ap at meningk atkan
hasil belajar siswa p ada materi Pelestarian Lingkun gan Hidup dari siklus I
sebesar 51,35 % menjad i 78,38 % p ada siklus II dan 89,19 % p ada siklus III
(tuntas secara klasikal). Peningk atan itu dari sik lus I ke siklus II seb esar 27,03 %
dan dari siklus II ke sik lus III sebesar 10,81 %.
B. S aran
Berdasarkan k esimp ulan y ang dip eroleh, maka p enulis memb eri beberap a
saran sebagai b erikut :
1. Kep ada guru geo grafi hendakny a : Menggunakan mod el pembelajaran Examples
non examples p ada materi Pelestarian Lin gkun gan Hidup dalam p roses
p embelajar an di sekolah untuk menin gk atkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
M enggunak an model p embelajar an y ang sesuai dengan materi pembelajaran d i
sekolah untuk menin gkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
2. Kep ada siswa hendakny a lebih aktif dalam p roses p embelajaran terutama dalam
aktivitas bertany a dan menan ggap i. Serta Kep ada kep ala sekolah agar
meny arankan kep ada guru- guru untuk dap at menerap kan model-model
DAFTAR PUS TAKA
Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta
Hamdani, 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Pustaka Setia.
Slameto, 2010. Belajar Dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Trianto, 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif : Konsep, Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Jakarta : Kencana.
Kiranawati, 2008. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Examples Non Examples.
M edan : (http://www.google.com. Diakses tgl 03 M aret 2012).
Nurhayati. 2007. Penerapan M odel Pembelajaran Kooperatif Tipe Examples Non Examples Untuk M eningkatkan Haisl Belajar Siswa Pada M ata Diklat Akuntansi (Studi kasus SM K ” AMK “ 01 M alang). (http://one. Indoskripsi. Com/skripsi/judul-skripsi-Jurusan/Pendidikan ekonomi. Di akses 03 M aret 2012).
Damayanti, Yunika.2012. Penerapan M odel Examples Non Examples Dengan Pendekatan Fungsional Untuk M eningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada M ata Pelajaran Seni Budaya Bidang Tari. (http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/seni-desain/article/view/17567. Di akses 03 M aret 2012).
Anton M. M ulyono (Ikip-jkt@ indo.net.id). 06 M aret 2012. Artikel Untuk Jip. E-mail Kepada Daniel (JIPPSi@Jkt.Ywcn.or.id)
Sriyono. 2010. Aktivitas Belajar Siswa. (http://www. Jakarta. Echi. Au, diakses 06 M aret 2012
http:// id. Shvoong.com / social- sciences/1961162. Aktivitas Belajar ( Download tanggal 06 M aret 2012 )
Engle. 2008. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI SM A Negeri KUTALIM BARU M elalui M odel Pembelajaran Examples Non Examples Pada Sub M ateri Pokok Sistem Pernapasan Pada manusia tahun Ajaran 2008/2009. Skripsi, M edan :FM IPA Unimed.
M uslimimani, Ghilang Khinaris Fithro. 2012. Efektivitas M odel Pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) Tipe Role Playing dan Tipe Examples Non Examples Untuk M eningkatkan hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas VII M Ts Surya Buana M alang. Skripsi, Jurusan Ekonomi Pembangunan. http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/ekonomi
pembangunan/article/view/18333.
Siklus. 2005. Implikasi penerapan M odel Pembelajaran Kooperatif STAD dan Examples Non Examples terhadap kualitas proses dan hasil belajar Kimia SM A Negeri Dampit Kabupaten M alang. http:// google.com.
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar. Bandung : Rosda
Wardiyatmoko, K. 2006. Geografi untuk SMA kelas XI. Jakarta : Erlangga.