• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEDATANGAN WISATAWAN MANCANEGARA DI KABUPATEN NIAS SELATAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEDATANGAN WISATAWAN MANCANEGARA DI KABUPATEN NIAS SELATAN."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KEDATANGAN WISATAWAN MANCANEGARA

DI KABUPATEN NIAS SELATAN

T E S I S

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Sains

Pada Program Studi Ilmu Ekonomi

Oleh :

YEARNING HAREFA

NIM: 8106162044

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

YEARNING HAREFA. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kedatangan Wisatawan Mancanegara di Kabupaten Nias Selatan. Tesis. Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Maret, 2013.

Sektor pariwisata adalah salah satu sektor penting untuk mendukung pembangunan ekonomi suatu daerah. Kabupaten Nias Selatan memiliki keunikan dan kelebihan tersendiri untuk mengundang wisatawan mancanegara dalam menikmati objek wisata yang ada di daerah ini. Latar belakang pemilihan judul ini adalah untuk meneliti faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi jumlah kedatangan wisatawan di kabupaten Nias Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa seberapa besar pengaruh harga pariwisata, promosi, dan nilai tukar terhadap jumlah wisatawan mancanegara yang datang di kabupaten Nias Selatan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pembuat kebijakan di sektor industri pariwisata, juga sebagai kontribusi ilmiah pada ilmu ekonomi. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Nias Selatan, dan instansi terkait. Data dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif untuk memberikan gambaran bagaimana pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, sedangkan untuk melihat faktor-faktor yang signifikan mempengaruhi kedatangan wisatawan mancanegara digunakan metode OLS dengan bantuan program Eviews. Hasil penelitian menunjukkan kedatangan wisatawan mancanegara di Kabupaten Nias Selatan dapat dijelaskan oleh variabel harga pariwisata, promosi dan nilai tukar dengan R2 sebesar 0,9072, artinya 90,72 % dari variabel endogen dapat dijelaskan oleh variabel eksogen, sisanya sebesar 9,28 % dijelaskan oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam model penelitian ini. Implikasi kebijakan dari penelitian ini adalah kunjungan wisatawan mancanegara di kabupaten Nias Selatan dapat ditingkatkan dengan melakukan efisiensi dan pengendalian harga pariwisata serta meningkatkan kegiatan promosi pariwisata yang efektif.

(6)

ABSTRACT

YEARNING HAREFA. Analysis of Factors Affecting Foreign Tourist Arrivals in South Nias. Thesis. Medan: Post Graduate Program of the state University of Medan, March, 2013

The tourism sector is one of the important sectors to support the economic development of a region. South Nias regency has its own advantages and uniqueness to invite tourists to enjoy the attractions in this area. The background of this title observe about influence totals of tourist arrivals in South Nias. Therefore, the tourism sector in the region should be developed this study aims to analyze the influence of the price of tourism, promotion, and the exchange rate against the number of foreign tourists who arrive in South Nias regency. The results of this study are expected to be useful for policy makers in the tourism industry, as well as scholarly contributions to the science of economics. The data used are secondary data obtained from the Department of Culture and Tourism of South Nias regency, and related agencies. Data were analyzed using descriptive methods to illustrate how the influence of the independent variables to the dependent variable, while to look at the factors that significantly affect tourist arrivals used OLS method with the help of Eviews program. Results showed tourist arrivals in South Nias can be explained by the variable price of tourism, promotion and exchange with R2= 0.9072, meaning that 90.72% of the endogenous variables can be explained by the exogenous variables, the remaining 9.28% is explained by other variables that are not used in this research model. Policy implications of this study are of tourist arrivals in South Nias regency could be improved by making efficiency and price controls and increasing tourism tourism promotion activities are effective.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hikmat sehingga Penulis dapat menyelesaikan penyusunan tesis ini untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar magister sains pada Prodi Ilmu Ekonomi Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Dalam penyusunan tesis ini Penulis telah banyak mendapat bantuan, arahan dan bimbingan dari berbagai pihak, bahkan selama mengikuti pendidikan program pascasarjana, baik moril maupun materil yang tak terhingga. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dari lubuk hati yang terdalam, Penulis menyampaikan rasa hormat dan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si. selaku Rektor Universitas Negeri Medan dan Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd. selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, juga kepada Bapak Dr.Arif Rahman, M.Pd dan Bapak Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd. masing-masing sebagai Asisten Direktur I dan Asisten Direktur II Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

(8)

3. Bapak Dr. Parulian Simanjuntak, M.A. sebagai Pembimbing I yang telah ikhlas dan dengan sabar memberikan banyak arahan dan bimbingan dalam penyusunan tesis ini.

4. Bapak Prof. Dr. Sahyar, MM, M.Si. sebagai Pembimbing II, yang juga dengan ikhlas meluangkan waktu dan memberikan masukan yang berharga pada penyusunan tesis ini.

5. Bapak Dr. H.M.Yusuf, M.Si., dan Bapak Dr, Rahmanta, M.Si., masing-masing sebagai penguji yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mempertanggungjawabkan hasil penelitian dalam tesis ini.

6. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Nias Selatan yang telah memberikan bantuan dalam memperoleh data-data yang dibutuhkan penulis dalam melakukan penelitian.

7. Yayasan Perti Nias yang telah memberikan kesempatan kepada penulis sebagai Dosen Yayasan IKIP Gunungsitoli untuk Tugas Belajar pada Program Studi Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Negeri Medan. 8. Teristimewa kedua orang tuaku, A/I. Darno Harefa serta mertuaku, A/I.

Efori Telaumbanua, yang selalu mendukung dan mendoakan Penulis dalam mengikuti pendidikan hingga penyelesaian program pascasarjana ini.

(9)

10. Abang, kakak, dan adik-adik serta seluruh keluarga besar penulis; juga rekan-rekan dosen IKIP Gunungsitoli; rekan-rekan mahasiswa Program Studi Ilmu Ekonomi; dan semua pihak yang tidak dapat Penulis sebutkan satu persatu, yang telah mendukung dan membantu Penulis dalam menyelesaikan program pascasarjana ini.

Akhirnya Penulis menyadari bahwa tesis ini masih banyak kekurangan dan kelemahan, oleh karena itu tidak menutup kemungkinan adanya kritik dan saran yang dapat membuat tesis ini menjadi lebih baik. Selanjutnya Penulis berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Medan, Mei 2013 Penulis,

(10)

DAFTAR ISI

1.4. Manfaat Penelitian... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis... 12

2.1.1. Pariwisata... 12

2.1.2. Wisatawan dan Jenis- Jenisnya... 13

2.1.3. Motivasi Melaksanakan Kegiatan Wisata... 16

2.2. Teori Permintaan dan Penawaran... 18

2.3. Permintaan dan Penawaran dalam industri pariwisata... 22

2.3.1. Harga Pariwisata... 36

2.3.2. Promosi Penjualan... 27

2.3.3. Nilai Tukar... 29

2.4. Fungsi Permintaan... 29

2.5. Penelitian Terdahulu... 32

2.6. Kerangka Konseptual dan Hipotesis... 35

2.6.1. Kerangka Konseptual... 35

2.6.2. Hipotesis... 36

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian ... 37

3.2. Jenis dan Sumber Data ... 37

3.3. Teknik Analisis Data ... 37

3.3.1. Normalitas... 39

3.3.2. Autokorelasi... 40

3.3.3. Multikolinieritas... 42

3.4. Defenisi Operasional ... 45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Kabupaten Nias Selatan... 46

4.1.1 Lokasi dan Keadaan Geografi... 46

4.1.2 Iklim... 47

(11)

4.1.4 Penduduk... 48

4.1.5 Perhubungan ... 48

4.2 Kondisi Kepariwisataan di Kabupaten Nias Selatan... 50

4.2.1 Objek Kunjungan Wisata ... 50

4.2.2 Perkembangan Kedatangan Wisatawan Mancanegara di Kabupaten Nias Selatan ... 53

4.2.3 Perkembangan Harga Pariwisata di Kabupaten Nias Selatan ... 54

4.2.4 Perkembangan Biaya Promosi di Kabupaten Nias Selatan ... 55

4.2.5 Perkembangan Nilai Tukar ... ... 4.3 Hasil Estimasi Model Penelitian ... 64

4.4 Pengujian Hasil Estimasi Penelitian ... ... 66

4.4.1 Uji Kriteria ”A Priori” Ekonomi ... . 59

4.4.2 Uji Kriteria Statistik ... 60

4.4.2.1 Uji Regresi Secara Parsial ... 60

4.4.2.2 Uji Regresi Secara Serentak ... 61

4.4.2.3 Uji Ketepatan Letak Taksiran Garis Regresi... 62

4.4.3 Uji Kriteria Ekonometrika ... .... 63

4.4.3.1 Uji Normalitas ... ... 63

4.4.3.2 Uji Autokorelasi ... 64

4.4.3.3 Uji Multikolinearitas ... 64

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ... .... 65

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... .... 69

5.2 Saran... .... 70

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Wisatawan yang Datang di Kabupaten Nias Selatan Tahun 2001-2010...

... 4 Tabel 1.2 Perbandingan Jumlah Wisatawan Mancanegara yang Datang

di Nias Selatan dan Sumatera Utara tahun 2001 – 2011 ... 6 Tabel 1.3 Perkembangan Jumlah Hotel dan Restoran Kabupaten Nias

Selatan Tahun 2001-2011 ... 7 Tabel 1.4 Jenis dan Jumlah Objek Wisata Menurut Kecamatan ... 8 Tabel 3.1 Kriteria Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Uji Durbin

Watson ... 41

Tabel 4.1 Perbandingan Kesesuaian Tanda Parameter Variabel Independen ... 59

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran... 36 Gambar 3.1 Kriteria Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Uji

Durbin-Watson... 42 Gambar 4.1 Perkembangan Harga Pariwisata di Kabupaten Nias Selatan

selama tahun 2001-2011 ... 55 Gambar 4.2 Perkembangan Biaya Promosi Pariwisata di Kabupaten

Nias Selatan Selama Tahun 2001-2011 ... 56 Gambar 4.3 Perkembangan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar Selama

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rekapitulasi Jumlah Wisatawan Mancanegara yang berkunjung ke Kabupaten Nias Selatan, Harga Pariwisata, Biaya Promosi, dan Nilai Tukar periode

tahun 2001-2011 ... 74

2. Hasil Analisis Data... 75

3. Uji Normalitas dengan menggunakan JB-test ... 76

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah sebuah negara kesatuan yang terdiri dari beberapa pulau dengan potensi alam dan budaya yang berbeda-beda antara satu pulau dengan pulau lainnya. Namun perbedaan tersebut justru menjadi kekayaan bangsa Indonesia yang harus dilestarikan dari kepunahan seperti dengan keanekaragaman flora dan fauna, peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, serta seni dan budaya yang mengundang orang-orang baik dari dalam maupun dari luar negeri untuk datang berkunjung dan menikmati semuanya itu.

Kekayaan bangsa Indonesia inilah yang dapat menjadi modal utama untuk membangun dunia pariwisata yang tentunya dapat mendukung pembangunan ekonomi suatu negara. Ada beberapa hal yang menjadi potensi dan keunggulan sektor pariwisata untuk bidang ekonomi menurut Hill (2001: 85) yaitu:

1. Memberikan sumbangan terhadap penerimaan devisa yang sangat diperlukan untuk membiayai pembangunan nasional, meringankan beban utang negara dan memelihara nilai mata uang rupiah terhadap mata uang asing.

2. Penciptaan lapangan kerja tidak hanya terbatas di kota, tetapi juga menyebar di pedesaan.

(16)

4. Peningkatan pendapatan pemerintah pusat dan daerah melalui berbagai pajak dan retribusi

5. Peningkatan pendapatan masyarakat.

6. Pemerataan pembangunan dan mengurangi ketimpangan pembangunan baik secara struktural ataupun sektoral.

Pembangunan bidang ekonomi adalah suatu aspek yang memerlukan perhatian pemerintah pusat dan daerah sebagai bagian pelaksanaan pembangunan nasional. Setiap keputusan yang diambil oleh pemerintah baik pusat maupun daerah seyogianya harus dapat berakselerasi dengan baik guna mewujudkan pembangunan nasional untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Khususnya pembangunan di sektor pariwisata tidak dapat dilakukan hanya secara simultan akan tetapi harus dilakukan secara berkelanjutan dan terpelihara.

(17)

Perkembangan industri pariwisata, diharapkan dapat mengurangi masalah perekonomian Indonesia. Pada saat negara mengalami defisit, seperti ketika neraca pembayaran hutang luar negeri jatuh tempo, pembangunan sarana dan prasarana yang membutuhkan biaya besar dan dalam hal menanggulangi masalah-masalah ekonomi makro lainya, hal ini menuntut negara agar menambah devisa lebih banyak lagi. Bagi suatu negara yang hasil ekspornya terbatas seperti Indonesia misalnya, pemerintah harus selalu mencari sumber-sumber devisa lain yang diharapkan dapat meningkatkan perolehan devisa dan salah satunya adalah dengan mengembangkan sektor pariwisata sebagai industri.

Pariwisata merupakan salah satu industri dengan pertumbuhan tercepat di dunia dan merupakan salah satu sumber penghasilan terbesar devisa dan lapangan kerja bagi banyak negara berkembang. Pariwisata dapat memberikan banyak manfaat bagi masyarakat tuan rumah dan Negara.

Salah satu daerah di Sumatera utara yang memiliki potensi pariwisata adalah kabupaten Nias Selatan yang terletak disebelah barat Pulau Sumatera jaraknya ±92 mil laut dari Kota Sibolga atau Kabupaten Tapanuli Tengah. Kabupaten Nias Selatan berada di sebelah Selatan Kabupaten Nias yang berjarak ± 120 km dari Gunungsitoli ke Telukdalam (ibukota Kabupaten Nias Selatan).

(18)

merupakan tempat wisata yang terkenal dengan pesona rumah adatnya dan uniknya aksi lompat batu.

Tabel 1.1.

Perkembangan Jumlah Wisatawan yang datang Di Kabupaten Nias Selatan tahun 2001 - 2011

Tahun WISATAWAN Jumlah

Dari tabel 1.1 dapat dilihat bahwa jumlah wisatawan yang berkunjung ke Nias Selatan meningkat, dari tahun 2001 hingga 2004 yaitu dari 8.390 hingga 21.893, namun menurun pada tahun 2005 sebesar 21,3 % menjadi 17.228. Ini disebabkan adanya bencana alam gempa bumi dan tsunami. Kemudian tahun 2006 jumlah wisatawan meningkat sebesar 8 % menjadi 22.051. Terus meningkat hingga tahun 2009 sebanyak 24.967. Namun kemudian pada tahun 2010 jumlah wisatawan menurun sebesar 40,4 % menjadi 14.882. Ini adalah pengaruh dari krisis ekonomi global yang menyebabkan lesunya dunia pariwisata. Barulah pada tahun 2011 kembali meningkat sebesar 5,7 % menjadi 15.725.

(19)

gas. Cara memperoleh devisa dari sektor pariwisata berbeda dengan devisa hasil ekspor. Kalau devisa ekspor diperoleh dengan mengirim barang atau komoditi ke luar negeri, akan tetapi pada industri pariwisata, devisa yang diterima dari belanja wisatawan yang datang berkunjung ke Indonesia. Ada tiga syarat agar devisa sektor pariwisata lebih besar diterima, yaitu:

a. Harus diusahakan wisatawan lebih banyak berkunjung ke Indonesia, khususnya di daerah-daerah yang banyak memiliki objek-objek wisata yang menarik.

b. Daerah-daerah yang mempunyai objek wisata tersebut, harus ditata dan dikelola dengan sedemikian rupa, agar wisatawan yang datang berkunjung itu, merasa betah dan lebih lama tinggal di daerah tujuan wista yang ia kunjungi.

c. Mengusahakan agar wisatawan lebih banyak membelanjakan dolarnya di daerah tujuan wisata yang dikunjungi.

Apabila semakin banyak wisatawan yang datang, dan makin lama tinggal serta makin besar belanja yang dikeluarkan masing-masing wisatawan, maka akan semakin besar pula devisa sektor pariwisata yang akan diterima setiap tahunnya. Ini artinya bahwa situasi ini akan menjadi sebuah keuntungan tersendiri bagi daerah tempat atau objek wisata yang akan dikunjungi oleh wisatawan.

(20)

2002 menurun sebesar 5,2 % dari 128.442 menjadi 121.819 bahkan sampai tahun 2003 menjadi 98.336.

Tabel 1.2

Perbandingan Jumlah Wisatawan Mancanegara

yang Datang di Nias Selatan dan Sumatera Utara tahun 2001 - 2011

Tahun Jumlah Wisatawan

Sumber. BPS (diolah) tahun 2005 - 2012

Hal ini dimungkinkan sebagai dampak dari ledakan bom di Ligian Bali tanggal 12 Oktober 2002 yang merupakan peristiwa yang sangat mengejutkan masyarakat Bali, Indonesia, bahkan masyarakat dunia. Barulah pada tahun 2004 sampai tahun 2011 terjadi peningkatan. Namun wisatawan yang datang ke Kabupaten Nias Selatan justru meningkat dari tahun 2001 hingga 2009, meskipun perbandingan nya dengan propinsi menurun di tahun 2007. Rupanya bencana yang terjadi di Bali tidak begitu berpengaruh dengan wisatawan mancanegara yang datang berkunjung di kabupaten Nias Selatan.

(21)

11,8 % dari jumlah wisatawan yang datang di kabupaten Nias Selatan sebelum terjadi krisis ekonomi global.

Hal lain yang dapat dijadikan gambaran dari perkembangan pariwisata disuatu daerah adalah jumlah hotel dan restoran yang tersedia. Dimana perkembangan industri pariwisata tidak lepas dari usaha akomodasi hotel dan restoran yang tersedia di daerah pariwisata tersebut.

Tabel 1.3 restoran di kabupaten Nias Selatan cenderung tetap dari tahun 2001-2004, namun mulai ada peningkatan di tahun 2005 hingga 2011 seiring dengan peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke kabupaten Nias Selatan.

(22)

prasarana akomodasi yang memadai bagi para pengunjung (baik wisatawan lokal maupun wisatawan asing).

Kabupaten Nias Selatan memiliki potensi wisata yang sebenarnya cukup menjanjikan. Banyak pantai indah yang bisa dijumpai, seperti Pantai Sorake dan Lagundri yang sudah akrab di telinga penggemar olahraga selancar, karena pantai ini mempunyai ombak yang indah dengan ketinggian mencapai 3 meter.

Tabel 1.4

Jenis dan Jumlah Objek Wisata Menurut Kecamatan

(23)

memiliki keunikan tersendiri yang tentunya dapat menarik perhatian para wisatawan baik lokal maupun asing.

Objek wisata ini tentunya merupakan modal besar untuk mendatangkan wisatawan baik wisatawan domestik maupun wisatawan asing. Namun dari tabel 1.1 dan 1.2, perkembangan jumlah wisatawan khusus nya wisatawan mancanegara menurun pada tahun 2010, walaupun secara garis besar dipicu karena adanya krisis ekonomi.Adapun tabel dimaksud seperti tertera di bawah ini.

Bertolak dari kenyataan-kenyataan tersebut, maka menarik untuk meneliti faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi jumlah wisatawan yang datang berkunjung ke kabupaten Nias Selatan. Karena sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang dapat mendukung pembangunan suatu daerah terutama untuk penambahan pendapatan daerah.

Pengembangan potensi pariwisata dapat mencapai berbagai tujuan, seperti menambah perolehan devisa Negara, meningkatkan PAD, meningkatkan pendapatan masyarakat/ PDRB, menciptakan distribusi pendapatan masyarakat, membuka peluang investasi, menyerap tenaga kerja, optimalisasi potensi SDA dan SDM (potensi fisik dan non fisik), dan meningkatkan kreativitas masyarakat untuk menghidupkan kembali keragaman budaya etnik yang memiliki nilai histories dengan paradigma pasar (market oriented). Selain itu dapat juga menciptakan kreasi baru sebagai dampak enkulturasi dengan wisatawan.

(24)

objek wisata secara komprehensif, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kedatangan

Wisatawan di Kabupaten Nias Selatan”

1.2 Perumusan Masalah

Untuk memotivasi wisatawan datang ke kabupaten Nias Selatan bukan hal yang mudah. Banyak variabel yang mempengaruhinya. Di antara variabel-variabel tersebut, ada yang dapat diukur dan ada yang tidak dapat diukur secara kuantitatif. Dalam penelitian ini, permasalahan pokok yang diangkat menyangkut dan mengkaji variabel-variabel yang mempengaruhi kedatangan wisatawan ke kabupaten Nias Selatan. Terdapat banyak variabel yang mempengaruhi kedatangan wisatawan, namun dalam penelitian ini dibatasi beberapa variabel saja, karena ada sejumlah variabel yang sulit dinyatakan secara kuantitatif, sehingga yang diteliti dibatasi pada variabel-variabel ekonomi yang dapat dikuantifikasikan, itupun belum keseluruhannya.

Variabel-variabel utama yang akan diidentifikasikan dalam penelitian ini antara lain, harga pariwisata, biaya promosi, pendidikan masyarakat setempat, nilai tukar, dan pendapatan perkapita wisatawan . Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah pokok yang menyangkut kedatangan wisatawan ke kabupaten Nias Selatan dirumuskan sebagai berikut:

“Apakah harga pariwisata, biaya promosi, dan nilai tukar mempengaruhi

(25)

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini ditetapkan sebagai berikut:

”Untuk mengetahui dan menganalisis apakah harga pariwisata, biaya

promosi, dan nilai tukar mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke kabupaten Nias Selatan”

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaaat penelitian dan relevansinya dengan perumusan masalah serta tujuan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Sebagai bahan masukan bagi Pemerintah Kabupaten Nias Selatan khususnya Dinas Pariwisata dalam menentukan kebijakan, strategi dan program pembangunan pada sektor pariwisata.

(26)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

Dari hasil estimasi penelitian dan pembahasan seperti telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Variabel harga pariwisata berpengaruh negatif secara signifikan (t-statistik

= 4,749 > t-tabel = 1,895) terhadap jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke kabupaten Nias Selatan. Hal ini sesuai dengan teori ekonomi yang menyatakan jika harga turun maka permintaan naik, sehingga jika harga pariwisata menurun sebesar 1 % maka jumlah wisatawan mancanegara yang datang berkunjung ke kabupaten Nias Selatan meningkat sebesar 2,2803 %.

2. Demikian juga dengan variabel biaya promosi berpengaruh positif secara signifikan (t-statistik = 7,025 > t-tabel = 1,895) terhadap jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke kabupaten Nias Selatan, sehingga jika biaya promosi dinaikkan sebesar 1 % maka jumlah wisatawan mancanegara yang datang berkunjung ke kabupaten Nias Selatan akan meningkat sebesar 2,2583 %.

(27)

penelitian dengan kenaikan nilai tukar mata uang sebesar 1 % sama dengan akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke kabupaten Nias Selatan secara tidak signifikan sebesar 1,7619 %.

5.2.Saran

1. Diharapkan kepada pengusaha industri pariwisata untuk dapat mempertahankan kestabilan harga pariwisata, seperti: biaya akomodasi, makanan & minuman, cinderamata, tranport lokal, dan lain sebagainya 2. Diharapkan kepada pemerintah dan masyarakat, untuk dapat bekerjasama

dengan baik dalam meningkatkan usaha-usaha promosi untuk menarik perhatian wisatawan mancanegara, seperti menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan serta menjaga keramah tamahan dalam menghadapi wisatawan (budaya hormat menghormati)

3. Diharapkan kepada pengusaha industri pariwisata untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas pariwisata, dengan membuat strategi dan inovasi baru yang dapat mendorong pemodal baik lokal maupun dari luar untuk membantu meningkatkan kualitas baik dalam pelayanan maupun fasilitas pariwisata.

(28)

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 2006. Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta. Ariyanto, 2005. Ekonomi Pariwisata Jakarta: Pada

http://www.geocities.com/ariyanto eks79/home.htm

Badan Pusat Statistik. 2005-2012. Nias Selatan Dalam Angka. Nias Selatan: BPS

Badan Pusat Statistik. 2005-2012. Sumatera Utara Dalam Angka. Medan: BPS

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Nias Selatan. 2013. Harga Pariwisata dan Biaya Promosi Pariwisata.

Goeldner, C.R. and Ritchi, J.R.B. 2000. Tourism: Principles, Practices, Philosophies. New Jersey: John Wiley & Son, Inc.:5.

Gujarati, Damodar N. 2010. Basic Econometrics. Boston: McGraw-Hill Higher Education.

---. 2012. Dasar-Dasar Ekonometrika (Buku 2, edisi ke-5). Jakarta: Salemba Empat.

Hill and Hall. 2001. Ekonomi Indonesia. Edisi kedua. Jakarta: Murai Kencana. Kotler, Philip, Alih Bahasa, Benyamin Molan. 2005. Manajemen Pemasaran.

Jakarta: Index.

Mankiw, N. Gregory. 2006. Makroekonomi (edisi ke-4). Jakarta: Penerbit Erlangga.

Manulang, Dapot Tua. 2012. Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kedatangan Wisatawan asal Malaysia di Medan. Thesis

Manurung, J., Manurung H.A.,& Saragih, F.F. 2006. Ekonometrika: Teori dan Aplikasi, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Mishkin, Frederic S. 2008. Ekonomi Uang, Perbankan, dan Pasar Keuangan (Buku 2, edisi ke-8). Jakarta: Salemba Empat.

Murni. 1996. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Pariwisata. Jurnal Pariwisata (Hal. 1-15).

(29)

Nicholson, W. 2002. Mikroekonomi Intermediate dan Aplikasinya, Edisi kedelapan. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Pitana G, Diarta I K S. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta: Andi. Ridwan, Mohammad. 2012. Perencanaan Pengembangan Pariwisata. Jakarta.

P.T. SOFMEDIA.

Saladin, Djaslim 2003. Intisari Pemasaran dan Unsur-unsur Pemasaran. Bandung: cv. Linda Karya.

Scomoll, G.A. 1977. Tourism Promotion. London: Tourism International Press.

Sudarlian. 2009. Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kedatangan Wisatawan Mancanegara ke Kabupaten Simalungun. Thesis

Sukirno, Sadono. 2005. Mikroekonomi teori pengantar. (Edisi ke-3). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

---. 2006. Makroekonomi Teori Pengantar. (Edisi ke-3). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Supranto, J.2005 Statistik Teori dan Aplikasi. Jakarta: Penerbit Erlangga. Supriyono, Arif. 1995. Mengendalikan Pertumbuhan Pariwisata Nasional, 8

Maret. Jakarta: Republika. Diakses tanggal 15 Oktober 2008

Suwartono Gamal. 1997. Dasar- Dasar Pariwisata. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Sutisna. 2001. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Suyitno. 2001. Perencana Wisata. Yogyakarta: Kanisius Yogyakarta

Syahadat, Epi. 2004. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan wisatawan di Taman Nasional Gede Pangrango (TNGP). Jurnal Ekonomi dan Bisnis. (Hal. 3-14)

(30)

Wahab, Salah. 1998. Manajemen Kepariwisataan. Jakarta. PT. Pradnya Paramita

Wardiyanta.2006. Metode Penelitian Pariwisata. Yogyakarta: CV Andi Offset Yoeti, A. Oka. 1997. Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa

Gambar

Tabel 1.1
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran............................................................
Tabel 1.1. Perkembangan Jumlah Wisatawan yang datang
Tabel 1.2 Perbandingan Jumlah Wisatawan Mancanegara
+3

Referensi

Dokumen terkait

Hal lainnya adalah karena pada masa kini tasawuf dituntut melakukan reorientasi dan tanggungjawab tidak hanya pada kesalihan individual serta moral, akan tetapi

model pembelajaran POE. Untuk mengetahui peningkatan sikap ilmiah siswa dengan menggunakan. model pembelajaran POE materi Perubahan Lingkungan

Dalam penelitian ini akan membahas tentang metoda koreksi beta pada perdagangan tidak sinkron dalam pasar thin trading dengan menggunakan tiga metode, yaitu

Langkah-langkah yang digunakan dalam penghitungan banyaknya graf sederhana yang tidak isomorfik yaitu: (1) mengidentifikasi banyaknya titik yang akan dihitung, (2)

 Menetapkan Status Siaga Darurat Penanggulangan Bencana Asap Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan di Provinsi RiauTahun 2017 selama 97 (sembilan puluh tujuh)

HOS Cokroaminoto (Ciledug Raya) No. Gatot Subroto No.. 19 Asshobirin Banten Tangerang RS Jl. Raya Serpong KM. MH Thamrin No. KS Tubun No. Raya Jombang No. Raya PLP Curug No.

Penelitian terkait penggunaan pewarna alami yang menggunakan pigmen tanin dari buah pinang ditujukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan terutama dalam pengamatan

memudahkan peneliti untuk dapat mengambil kesimpulan secara otentik. Dalam penelitian ini yang diteliti adalah kompetensi dan pemgembangan karir yang berpengaruh terhadap