• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA TUTOR DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK USIA DINI DI TK ELPATISIA AYAHANDA MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA TUTOR DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK USIA DINI DI TK ELPATISIA AYAHANDA MEDAN."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA TUTOR DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN

BERBAHASA ANAK USIA DINI DI TK ELPATISIA AYAHANDA MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S1)

Oleh:

NIM 071211320024 GABOR ESRA SIALLAGAN

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi yang Diajukan oleh :

Nim 071211320024 GABOR ESRA SIALLAGAN

Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Fakultas Ilmu Pendidikan

Telah Memenuhi Syarat Untuk Mempertahankan

Gelar Sarjana Pendidikan

Medan, Agustus 2012

Dosen Pembimbing

Nip. 195712271984032003 ( Dra. Hj. Nasriah M.Pd )

Disetujui oleh :

Ketua Jurusan:

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat

dan kasih karunia-Nya yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan pada peneliti

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Skripsi berjudul “Upaya Tutor dalam mengembangkan kemampuan Berbahasa Anak

Usia Dini di TK Elpatisia Ayahanda Medan” disusun untuk memperoleh gelar sarjana

Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Dalam penyelesaian skripsi ini banyak kendala yang dihadapi peneliti dan telah dapat

diselesaikan berkat bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak yang akhirnya penulisan

skripsi ini dapat diselesaikan sebagaimana adanya.

Pada kesempatan ini peneliti menyampaikan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Hj.Nasriah, M.Pd sebagai Dosen pembimbing skripsi dan Dosen pembimbing

akademik yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada peneliti sejak awal

sampai dengan terselesaikannya penulisan skripsi ini.

2. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Pd sebagai Rektor Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Drs. Nasrun, M.S sebagai Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Medan.

4. Ucapan terima kasih juga peneliti sampaikan kepada Dra. Rosdiana, M.Pd, Dr. Sudirman,

S.E, M.Pd, dan Dra. Ratna Juwita, M.Pd selaku dosen pembanding yang telah

memberikan masukan dan saran-saran kepada peneliti dalam penyusunan skripsi ini.

5. Terima kasih juga peneliti sampaikan kepada Ibu Dra. Rosdiana, M. Pd, dan Dr.

Sudirman, S.E, M.Pd, selaku ketua dan sekretaris Jurusan Pendidikan Luar Sekolah yang

(4)

6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta Staf pegawai jurusan Pendidikan Luar Sekolah FIP

Unimed yang telah banyak membantu peneliti.

7. Ucapan terima kasih juga disampaikan kapada ibu Dra. Saddiah selaku kepala sekolah

TK Elpatisia Ayahanda Medan yang memberikan izin penelitian serta para pekerja sosial

dan pegawai yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan penelitian.

8. Teristimewa peneliti sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ayahanda

tercinta A. Siallagan dan Ibunda tercinta S. Pandiangan yang senantiasa telah

memberikan motivasi, doa yang tulus, dan dukungan moril dan materil.

9. Ucapan terima kasih yang tulus kepada Kakak, Abang dan Adik tersayang Katarina

Siallagan, Kakakku Eme Rentiana Siallagan, Abangku Josabat Mangido Siallagan dan

Adikku James Doklas Siallagan yang telah memberikan dorongan, bantuan dan doa

sehingga peneliti dapat menyelesaikan studi dan skripsi ini.

10. Ucapan terima kasih juga saya persembahkan buat Bpktuaku RJ. Sinaga, Inangtuaku S.

Pandiangan, serta kakak sepupuku dan Abang Sepupuku dan Abang Iparku dan Ito-itoku

yang di kost.

11. Buat sahabat-sahabat saya Yuni, Vinna, Ani Twins, Juna, Juwita, Mona, Jhon, dan Willy

dan semuanya yang tetap setia dan telah banyak memberikan bantuan moral dalam

penyelesaian perkuliahan dan penulisan skripsi ini dan teman-teman seperjuangan

stambuk 2007.

12. Buat Teman-teman SMPku dan SMAku yang telah memberikan support dan bantuan

dalam penyelesaian skripsi ini.

13. Buat teman seperjuangan selama mengikuti bimbingan skripsi yaitu Dwi, Ipeh, Wulan,

Nila, Ani Juniati, Vinna dan Yuni terima kasih buat motivasi dan kebersamaannya.

14. Buat kak Surya Indrawati yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini, terutama

(5)

15. Dan buat semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini, peneliti

mengucapkan terima kasih yang tak terhingga.

Akhirnya, peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan

menjadi bahan masukan bagi pengembang dunia pendidikan.

Medan, Juli 2012

(6)

ABSTRAK

Gabor Esra Siallagan. Upaya Tutor dalam mengembangkan Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini di TK Elpatisia Ayahanda Medan. Skripsi. Program Studi Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, 2012

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana Upaya Tutor dalam mengembangkan kemampuan berbahasa anak usia dini. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui upaya tutor dalam mengembangkan kemampuan berbahasa anak usia dini periode Februari 2012.

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan perhitungan besaran angka dan persentase. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 7 orang tutorl, pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan total sampling sebanyak 7 orang tutor. Data dikumpulkan melalui angket. Analisis data menggunakan rumus P= F/N x 100 % karena menggunakan analisis statistik non parametrik.

(7)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan yang sedang

dihadapi oleh bangsa Indonesia ini. Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan

mutu pendidikan nasional, baik dengan pengembangan kurikulum, peningkatan kompetensi

tutor, pengadaan buku dan alat pelajaran, sarana pendidikan serta perbaikan manajemen

sekolah. Dengan berbagai usaha ini ternyata belum juga menunjukkan peningkatan yang

signifikan.

Oleh karena itu pendidikan Anak Usia Dini merupakan wahana yang sangat penting

dalam mengembangkan bahasa anak sehingga kondisi ini bisa memfasilitasi pengembangan

ketrampilan berbahasa pada anak usia dini. Anak memperoleh bahasa dari lingkungan

keluarga dan lingkungan tetangga. Mengajarkan bahasa sejak dini akan memudahkan bagi

anak karena masa ini merupakan suatu periode yang sangat menakjubkan dimana terjadi

pertumbuhan kosa kata yang sangat cepat bagi anak.

Pembinaan pendidikan sejak usia dini merupakan upaya strategis bagi pengembangan

sumber daya manusia. Soejiarto (1996) mengatakan memulai pembinaan pendidikan pada

usia taman kanak-kanak dipandang terlambat, pembinaan pendidikan harus dimulai sejak usia

0 tahun. Masa-masa semenjak kelahiran hingga tiga tahun merupakan masa yang special

dalam kehidupan anak.

Berdasarkan undang-undang No.20 tahun 2003 tentang system Pendidikan Nasional

(SIKDIKNAS) menjelaskan pada pasal 28 ayat(1): bahwa pendidikan anak usia dini

diselenggarakan bagi anak sejak lahir sampai dengan enam tahun dan bukan merupakan

persyaratan untuk mengikuti pendidkan dasar. Pendidikan taman kanak-kanak dilakukan

(8)

menimbulkan rasa senang pada anak bagaimana karateristik anak usia dini. Program kegiatan

di Taman Kanak-kanak di laksanakan dengan tujuan program (Depdikbud, 1994:158) untuk

melakukan arah perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan, dan daya cipta yang

diperlukan oleh anak dalam menyesuaikan lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta

perkembangan selanjutnya.

Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan belajar merupakan kegiatan utama,

karena pendidikan yang diperoleh warga belajar melalui proses belajar mengajar bukanlah

sekedar dipandang untuk menambah pengetahuan saja, melainkan harus pula dipandang

sebagai suatu proses perubahan kelakuan pribadi secara keseluruhan. Djumhur (1975;23)

mengatakan bahwa belajar dapat diartikan sebagai :

“suatu proses memperoleh perubahan tingkah laku untuk mendapatkan pola respon baru yang diperlukan dalam interaksi dengan lingkungannya. Banyak faktor yang memengaruhi keefektifan dalam proses belajar mengajar, semua ini merupakan suatu sistem. Faktor itu diantaranya adalah keberadaan seorang Tutor. Tutor dalam menyajikan materi yang kurang sistematis, gayanya monoton serta kurang dapat mengaktifkan gerak psikomotoriknya, akan dapat melemahkan motivasi warga belajar dalam mengikuti proses belajar mengajar, sehingga mereka merasa jenuh menerima pelajaran”.

Bermain merupakan bagian penting dalam pendidikan anak menuju perkembangan

normal sesuai dengan kodrat anak. Bertitik tolak dari kenyataan tersebut maka pendidikan

anak usia dini dapat digunakan sebagai wahana pembelajaran bahasa khususnya dalam

peningkatan kosakata anak melalui bermain sambil belajar. Anak usia dini yang berumur 0-6

tahun melakukan aktivitas berbahasa yakni mendengarkan dan bicara. Mereka belum mampu

membaca dan menulis. Oleh karena itu, anak usia dini tersebut dalam berbahasa yang perlu

dibina dan dikembangkan terutama keterampilan mendengarkan dan bicara.

Hasil penelitian Ade Irma Suryani (2010:3) menyatakan bahwa upaya tutor dalam

mengembangkan bahasa pada anak usia dini masih sangat kurang sempurna diterima oleh

anak dalam proses belajar sambil bermain. Dan perkembangan bahasa anak dan kemampuan

(9)

membutuhkan waktu yang agak lama. Bahasa juga memberikan sumbangan yang besar dalam

perkembangan anak. Dengan menggunakan bahasa, anak akan tumbuh dan berkembang

menjadi manusia dewasa yang dapat bergaul ditengah-tengah masyarakat.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat dinyatakan bahwa bahasa anak adalah bahasa yang

dipakai oleh anak untuk menyampaikan keinginan, pikiran, harapan, permintaan, dan

lain-lain untuk kepentingan pribadinya. Anak pada umumnya memakai bahasa dalam

kehidupannya untuk memenuhi kepentingan individu anak itu sendiri.

Perkembangan bahasa sebagai salah satu dari kemampuan dasar yang harus dimiliki

anak, terdiri dari beberapa tahapan sesuai dengan usia dan karakteristik perkembangannya.

Dalam berkomunikasi, bahasa merupakan alat yang penting bagi setiap orang. Melalui

berbahasa seseorang atau anak akan dapat mengembangkan kemampuan bergaul dengan

orang lain. Tanpa bahasa seseorang tidak akan dapat berkomunikasi dengan orang lain.

Hasil penelitian Dardjowidjojo (1991:60) menyatakan bahwa anak usia dini dianggap sudah

dapat berbahasa pada waktu ia mampu mengeluarkan kata-kata pertamanya yaitu sekitar usia

satu tahun. Hal ini terjadi pada anak-anak yang normal. Selain anak-anak yang normal,

karena berbagai sebab, ada yang mengalami kesulitan dalam memperoleh bahasa. tutor disini

masih kurang mampu dalam mengembangkan bahasa yng mudah dimengerti oleh anak.

Anak dapat mengekspresikan pikirannya dengan menggunakan bahasa sehingga orang

lain dapat menangkap apa yang dipikirkan oleh anak. Komunikasi antar anak dapat terjalin

dengan baik dengan bahasa sehingga anak dapat membangun hubungan sehingga tidak

mengherankan bahwa bahasa dianggap sebagai salah satu indikator kesuksesan seorang anak.

Mengajarkan bahasa sejak dini akan memudahkan bagi anak karena masa ini merupakan

periode yang sangat menakjubkan dimana terjadi pertumbuhan kosa kata yang sangat cepat

bagi anak. Dengan bahasa, anak dapat mengkomunikasikan maksud, tujuan, pemikiran,

(10)

Anak usia dini, khususnya usia 3-5 tahun dapat mengembangkan kosa kata yang

mengagumkan. Owens mengemukakan bahwa anak usia tersebut memperkaya kosa katanya

melalui pengulangan. Mereka sering mengulangi kosa kata yang baru dan unik sekalipun

mungkin belum memahami artinya. Dalam mengembangkan kosa kata tersebut, anak

menggunakan fast mapping yaitu suatu proses dimana anak menyerap arti kata baru setelah

mendengarnya sekali atau dua kali dalam percakapan. Pada masa kanak-kanak awal inilah

anak mulai mengkombinasikan suku kata menjadi kata, dan kata menjadi kalimat.

Anak usia 3-5 tahun rata-rata dapat menggunakan 900 sampai 1000 kosa kata yang

berbeda. Mereka menggunakan 4-5 kata dalam satu kalimat yang dapat berbentuk kalimat

pernyataan, negative, tanya dan perintah. Anak usia 4 tahun sudah mulai dapat menggunakan

kalimat yang beralasan seperti “saya menangis karena sakit”. Pada usia 5 tahun pembicaraan

mereka mulai berkembang dimana kosa kata yang digunakan lebih banyak dan rumit.

Kajian tentang perkembangan berbicara pada anak tidak terlepas dari kenyataan

adanya perbedaan kecepatan dalam berbicara, maupun kualitas dan kuantitas anak dalam

menghasilkan bahasa. Anak yang satu dapat lebih cepat, lebih luwes, lebih rumit dalam

mengungkapkan bahasanya, ataupun lebih lambat dari yang lain. Perkembangan berbicara

pada anak berawal dari anak menggumam maupun membeo.

Berdasarkan hasil pengamatan di TK A Elpatisia Medan diketahui bahwa kemampuan

berbahasa anak usia dini disana masih kurang mampu berkomunikasi dengan bahasa yang

baik pada kemampuan anak usia 3-5 tahun. Salah satu alat komunikasi anak adalah

menggunakan bahasa yang mudah dimengerti anak.

Tanpa mengerti bahasa di lingkungannya, anak akan terganggu dalam pergaulannya.

Oleh karena itu, tutor hendaknya memperhatikan perkembangan bahasa anak, tutor dalam

menyajikan materi yang kurang sistematis, gayanya monoton serta kurang dapat

(11)

usia dini dalam mengikuti proses belajar mengajar, sehingga mereka merasa jenuh menerima

pelajaran, dengan melakukan kegiatan belajar sambil bermain dapat meningkatkan

perkembangan bahasa anak usia dini. Atas dasar ini, penulis berkeinginan mengangkat

permasalahan tersebut dalam suatu penelitian yang berjudul “UPAYA TUTOR DALAM

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK USIA DINI TK A DI TK

ELPATISIA AYAHANDA MEDAN”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat diindentifikasi masalah dalam

penelitian ini sebagai berikut :

1. Kurangnya kesadaran tutor dalam mengembangkan kemampuan berbahasa anak.

2. Upaya tutor dalam mengembangkan kemampuan berbahasa anak usia dini yang masih

rendah sehingga perlu pengkajian.

3. Kurangnya kemampuan tutor dalam mengembangkan kemampuan berbahasa pada

kegiatan pengembangan berbicara.

4. Kurangnya kemampuan tutor dalam mengembangkan kemampuan berbahasa pada

kegiatan pengembangan menulis.

5. Sarana dan prasarana yang belum memadai dalam mendukung kegiatan belajar anak.

C. Batasan Masalah

Yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini yaitu “Upaya Tutor Dalam

Mengembangkan Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini TK A Di TK Elpatisia

(12)

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah ditemukan untuk lebih mengarah penelitian,

masalah-masalah yang akan diteliti dirumuskan sebagai berikut : Bagaimana upaya tutor

dalam mengembangkan kemampuan berbahasa anak usia dini TK A di TK Elpatisia

Ayahanda Medan.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui upaya tutor dalam mengembangkan kemampuan berbahasa anak usia dini

TK A di TK Elpatisia Ayahanda Medan.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

a. Secara Praktis

1. Dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi tutor yang ada di TK Elpatisia dalam

mengembangkan kemampuan berbahasa melalui suatu permainan.

2. Dapat dijadikan bahan masukan bagi pengelola sarana pendidikan Luar Sekolah dalam

mengembangkan kemampuan berbahasa anak.

b.Secara Teoritis

Tulisan ini diharapkan memberikan sumbangan dan bahan acuan bagi peneliti yang lain

dalam melakukan pembelajaran dalam mengembangkan lebih lanjut mengenai upaya tutor

(13)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan di TK ELPATISIA AYAHANDA MEDAN

maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Tutor adalah sumber belajar pada pendidikan non Formal maupun informal yang

merupakan sumber daya manusia yang memegang peranan penting dalam pelaksanaan

kegitan belajar mengajar.

2. Para tutor memberikan pengarahan motivasi atau dorongan kepada anak usia dini tanpa

paksaan dan semangat agar para anak usia dini tidak terlalu dipaksa belajar.

3. Para tutor adalah pendidik yang sangat penting dalam meningkatkan kemampuan

berbahasa anak.

B. Saran

Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan dan kesimpulan dari penelitian ini, maka

peneliti mengajukan beberapa saran, yakni sebagai berikut:

1. Para tutor sebaiknya adalah lulusan dari PAUD atau Pendidikan Luar Sekolah sehingga

akan sesuai dengan bidang kerjanya.

2. Para tutor sebaiknya jangan memaksakan anak terlalu monoton belajarnya dalam proses

belajar mengajar sehingga akan tujuan pembelajaran tercapai.

3. Para tutor sebaiknya senantiasa berupaya untuk memotivasi dan mendorong anak melalui

Prinsip belajar sambil bermain, sehingga anak tidak jenuh belajar.

4. Perlu kiranya para tutor memberikan waktu luang kepada anak diluar jam belajar anak

(14)

5. Para tutor hendaknya tidak terlalu vakum didalam proses belajar mengajar didalam kelas

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsini,(2006). Prosedur penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Bowler, Like, (2008). Kemampuan Bahasa Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka.

Tim penyusun Dosen, (2008). Diklat Tenaga Pendidik PAUD Nonformal tingkat

dasar. Jakarta: Bahan Ajar

Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, (1990). Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, (1994:158). Program Kegiatan Taman

Kanak-Kanak: Jakarta: Universitas Terbuka.

Dhieni, Nurbiana, dkk(2009). Metode Pengembangan bahasa: Jakarta:

Universitas Terbuka

Djumhur. (1945:23). Arti Pembelajaran Anak Usia Dini: Indonesia: Google.

Dardjowidjojo, (1991:60). Majalah Seputar Anak Usia Dini: Jakarta: Depdikbud.

Kamus Besar Bahasa Indonesia.(1991). Arti Bahasa:Jakarta : Grasindo.

Kamisa. (1997). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Kartika.

Poerwardarminta, (2002). Skripsi Mahasiswa Universitas Terbuka. Jakarta:

Universitas Terbuka.

Universitas Negeri Medan FIP, Pedoman penulisan skripsi,(2010). Medan:

Unimed

Sistem pendidikan nasional,(2003). Undang-undang Republik Indonesia

no.23,Bandung: Perpustakaan Nasional.

Soejiarto, (1996). Pendidikan Anak Usia Dini. Bandung: Angkasa.

Sugiono,(2008). Metode Penelitian Pendidikan(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif

dan R & D).Bandung : Alfabeta.

Sugiono,(2008). konsep dasar pendidikan anak usia dini : Bandung: Alfabeta.

Stern, Clara, (2008). Webster New World Dictionary: Jakarta: Google.

(16)

Suryani, Ade Irma, (2010). Skripsi Pendidikan Luar Sekolah : Medan : Unimed.

http://www.pengertian anak usia dini.naeyc.org

http://id.pengertian anak usia dini.wikipedia.org/wiki/pendidikan

Referensi

Dokumen terkait

learn the second language especially in improving their reading skill, they still.. have many difficulties, such as in understanding the meaning of

Non-native accents (ME, JE, and IE) receive much more negative attitudes; (2) Even though the native accents receive positive attitudes more than non-native accents, more than

pemirsa / tidak hanya kaum laki-laki yang mampu memproduksi kerajinan berbahan kuningan // seperti di dusun NGAWEN / SIDOKARTO / GODEAN / SLEMAN // keberadan kaum hawapun

Data hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memanfaatkan jurnal tercetak sebanyak 55 orang dengan persentase 65,4% menyatakan kadang-kadang memanfaatkan

KETIGA : Pelaksanaan Quick Wins sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA terkait dengan persyaratan, biaya, waktu, prosedur dan pelaporan berpedoman pada Peraturan

Capaian Literasi Sains siswa SMAN Di Kota Padang Dalam Pisa-Kimia Ditinjau Dari Benchmark Nasional Dan Internasional.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

tanggung jawab produsen terhadap konsumen atas pembelian produk elektronik.

B 1.SI JASA STUDI, PENELITIAN DAN BANTUAN TEKNIK. K 4.03 JASA KONSULTANSI