• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS X AKUNTANSI PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF AKUNTANSI DI SMK PASUNDAN 1 CIMAHI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS X AKUNTANSI PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF AKUNTANSI DI SMK PASUNDAN 1 CIMAHI."

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT

BASED LEARNING (PjBL) TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

KELAS X AKUNTANSI PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF

AKUNTANSI DI SMK PASUNDAN 1 CIMAHI

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh :

Ratih Wulan Sari NIM. 1102791

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015

(2)

BASED LEARNING (PjBL) TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

KELAS X AKUNTANSI PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF

AKUNTANSI DI SMK PASUNDAN 1 CIMAHI

Oleh : Ratih Wulan Sari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

©Ratih Wulan Sari

Universitas Pendidikan Indonesia Agustus, 2015

Hak Cipta dilindungi oleh undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang,

(3)
(4)

Saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama Lengkap : Ratih Wulan Sari

NIM : 1102791

Program Studi : Pendidikan Akuntansi FPEB UPI

Menyatakan dengan sebenarnya, bahwa skripsi yang berjudul :

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas X Akuntansi pada Mata Pelajaran Produktif Akuntansi di SMK Pasundan 1 Cimahi

adalah hasil karya saya sendiri.

Saya menyatakan pula bahwa saya tidak melakukan pengutipan sebagian atau seluruh gagasan, pemikiran, atau tulisan orang lain dengan cara-cara yang melanggar hukum dan etika penulisan karya ilmiah. Sebagian atau seluruh gagasan, pemikiran atau tulisan orang lain yang saya kutip dalam skripsi saya ini telah saya cantumkan sumbernya dalam naskah skripsi dan daftar pustaka.

Atas pernyataan ini saya bersedia menerima sanksi apapun jikadikemudian hari ditemukan bukti pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam skripsi ini atau jika ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian skripsi ini.

Bandung, Agustus 2015 Yang membuat pernyataan

(5)

Skripsi ini telah dipertahankan dalam Ujian Sidang pada :

Hari / Tanggal : Kamis, 27 Agustus 2015

Waktu : 08.00 – 09.30

Tempat : Ruang Laboratorium Pendidikan Akuntansi

Panitia Ujian :

Ketua : Dr. H. Edi Suryadi, M.Si Dekan

NIP. 19600412 198603 1 002

Sekertasris : Dr. Hj. Meta Arief, M.Si Ketua Prodi

NIP. 19640206 198803 2 001

Anggota : 1. Dr. H. Kusnaedi, M.Si PD 1

NIP. 19600112 198403 1 003

2. Drs. H. Ajang Mulyadi, M.M PD 2

NIP. 19611102 198603 1 002

Penguji : 1. Dr. Kurjono, M.Pd

NIP. 19681020 199802 1 003

2. Imas Purnamasari, S.Pd, M.M

NIP. 19770512 200112 2 001

3. Asep Kurniawan, S.Pd, M.Pd

(6)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS X AKUNTANSI PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF AKUNTANSI DI

SMK PASUNDAN 1 CIMAHI

Ratih Wulan Sari

Pembimbing : Heni Mulyani, S.Pd, M.Pd

ABSTRAK

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya perbedaan minat belajar siswa kelas X Akuntansi 1 pada mata pelajaran Produktif Akuntansi sebelum dan sesudah diterapkannya model pembelajaran Project Based Learning (PjBL). Pada penelitian ini digunakan metode Quasy Experimental Design

dengan bentuk One Group Pretest-Posttest. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling, dan sampel yang digunakan adalah siswa kelas X Akuntansi 1 yang berjumlah 27 orang siswa. Instrumen yang digunakan adalah angket yang disusun dalam skala numerik. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian instrumen terlebih dahulu, yaitu pengujian reliabilitas dan validitas instrumen, selanjutnya dilakukan pengujian normalitas data dan kemudian dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji statistika parametrik yaitu Paired Sample T-Test.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis didapatkan thitung uji signifikansi antara minat belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkannya model pembelajaran PjBL adalah -8,847, sementara ttabel diketahui sebesar -2,0555, ini artinya -thitung ≤ -ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan minat belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkannya model pembelajaran Project Based Learning dan dengan adanya perbedaan tersebut artinya penerapan model pembelajaran Project Based Learning ini dapat mempengaruhi minat belajar siswa. Dari hasil penelitian ini peneliti menyarankan agar penerapan model PjBL ini dapat menggunakan media yang lebih menarik dan disarankan model pembelajaran ini diterapkan pada mahasiswa

(7)

THE INFLUENCE OF PROJECT BASED LEARNING (PjBL) MODEL IMPLEMENTATION TOWARDS STUDENT INTEREST LEARNING OF THE

10th GRADE ACCOUNTING STUDENT WITH PRODUCTIVE ACCOUNTING

SUBJECT AT SMK PASUNDAN 1 CIMAHI

Ratih Wulan Sari

Councelor : Heni Mulyani, S.Pd, M.Pd

ABSTRACT

The purpose of this research is to know is there any difference of 10th grade of Accounting student interest learning with productive accounting subject, before and after Project Based learning (PjBL) model implementation. The method that used in this research is Quasy Experimental Design method with One Group Pretest-Posttest form. The sampling used purposive sampling technique and the student itself is the sample, which is 27 student of 10th grade Accounting 1. The instrument in this research used questioner which is numerical scale. The first testing instrument in this research is reliability test and validity test, then normality test and the last is Paired Sample T-Test which is hypothesis testing used parametric statistic test.

Hypothesis testing result showed tcount between student interest learning

before and after implementation of PjBL model is -8,847 while ttable known for 2,0555,

this mean tcount ≤ ttable so H0 void and H1 accept. So it can be concluded that there is

difference of student interest learning before and after PjBL model implementation, and that mean implementation of PjBL model have give influence to the student interst learning. The suggestion frim this research is this implementation could used more interesting media and this learning model could implemented for stundent of uninersity.

(8)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. LATAR BELAKANG MASALAH ... 1

B. IDENTIFIKASI MASALAH ... 6

C. RUMUSAN MASALAH PENELITIAN ... 11

D. MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN ... 12

1. Maksud Penelitian ... 12

2. Tujuan Penelitian ... 12

E. KEGUNAAN PENELITIAN... 12

1. Kegunaan Teoritis ... 12

2. Kegunaan Praktis ... 12

BAB II LANDASAN TEORI ... 14

A. BELAJAR ... 14

1. Pengertian Belajar ... 14

2. Prinsip Belajar ... 15

3. Faktor yang Mempengaruhi Belajar... 16

4. Teori Belajar... 16

B. MINAT BELAJAR ... 18

1. Pengertian Minat Belajar... 18

(9)

3. Indikator Minat Belajar ... 21

4. Cara Meningkatkan Minat Belajar ... 22

C. MODEL PEMBELAJARAN ... 23

1. Pengertian Model Pembelajaran ... 23

2. Ciri-ciri Model Pembelajaran ... 24

3. Fungsi Model Pembelajaran ... 25

4. Jenis-jenis Model Pembelajaran ... 26

D. MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING ... 28

1. Pengertian Model Pembelajaran Project Based Learning ... 28

2. Kerangka Umum Model Pembelajaran PjBL ... 29

3. Kelebihan Model Pembelajaran PjBL ... 30

4. Langkah-langkah Model Pembelajaran PjBL ... 31

E. PEMBELAJARAN AKUNTANSI ... 33

F. PENELITIAN TERDAHULU ... 35

G. KERANGKA PEMIKIRAN ... 37

H. HIPOTESIS ... 39

BAB III METODE PENELITIAN ... 40

A. DESAIN PENELITIAN ... 40

B. OPERASIONALISASI VARIABEL ... 40

C. POPULASI DAN SAMPEL ... 42

1. Populasi ... 42

2. Sampel ... 42

D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA DAN PENGUJIAN INSTRUMEN 42

1. Teknik Pengumpulan Data ... 42

2. Pengujian Instrumen... 44

E. PROSEDUR EKSPERIMEN ... 47

F. TEKNIK ANALISIS DATA DAN PENGUJIAN HIPOTESIS ... 50

(10)

2. Uji Normalitas ... 51

3. Uji Signifikansi ... 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 55

A. SMK PASUNDAN 1 CIMAHI ... 55

1. Sejarah Sungkat SMK Pasundan 1 Cimahi ... 55

2. Visi dan Misi SMK Pasundan 1 Cimahi ... 56

3. Program Keahlian... 56

4. Struktur Organisasi... 56

5. Sivitas Akademika SMK Pasundan 1 Cimahi ... 57

B. DESKRIPSI HASIL PENELITIAN ... 60

C. ANALISIS DATA DAN PENGUJIAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 65

1. Uji Normalitas ... 65

2. Uji Signifikansi ... 66

D. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ... 67

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 72

A. SIMPULAN ... 72

B. SARAN ... 72

(11)

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

TABEL 1.1 Minat Belajar Siswa Kelas X AK 1 Dalam Mata Pelajaran

Produktif Akuntansi di SMK Pasundan 1 Cimahi ... 3

TABEL 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu ... 35

TABEL 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 41

TABEL 3.2 Hasil Uji Reliabilitas Angket Minat Belajar Siswa ... 45

TABEL 3.3 Hasil Uji Validitas Angket Minat belajar Siswa ... 47

TABEL 3.4 Prosedur Eksperimen ... 48

TABEL 4.1 Deskripsi Minat Belajar Siswa Sebelum Penerapan Model pembelajaran Project Based Learning... 60

TABEL 4.2 Kegiatan Selama Proses Pembelajaran dengan Model Pembelajaran Project Based laerning ... 62

TABEL 4.3 Deskripsi Minat Belajar siswa Sesudah penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning ... 64

TABEL 4.4 Test of Normality ... 66

TABEL 4.5 Hasil Perhitungan Uji Signifikansi Pired Samples Test ... 67

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional tentang fungsi dan tujuan pendidikan di Indonesia disebutkan bahwa :

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan di masyarakat, bangsa dan Negara.

Di dalam undang-undang ini disebutkan bahwa pendidikan bukan hanya sekedar usaha yang dilakukan secara sadar melainkan juga sebagai usaha yang telah terencana, oleh karena itu dalam sebuah pembelajaran diperlukan perencanaan pembelajaran yang baik untuk membantu pengembangan potensi peserta didik agar di masa yang akan datang mereka mampu memberikan manfaat baik bagi dirinya, lingkungan dimana ia tinggal, serta bagi bangsa dan negaranya.

Sejalan dengan undang-undang tersebut Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 menyebutkan bahwa “pendidikan kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian akhlak mulia, serta keterampilan peserta didik untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya”.

(13)

Untuk mencapai hal tersebut dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 pasal 19 ayat 1 mengenai Standar Nasional Pendidikan dijelaskan bahwa :

Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.”

Dari Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 pasal 19 ayat 1 tersebut proses pembelajaran di kelas harus dapat menarik siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran, sebuah pembelajaran juga harus menyenangkan dan membuat siswa tertantang dengan begitu siswa akan termotivasi untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran dikelas. Untuk memunculkan hal-hal tersebut minat belajar siswa dalam pembelajaran sangatlah diperlukan, karena minat belajar dalam diri siswa akan dimanifestasikan dalam kegiatan atau aktifitas yang berhubungan dengan pembelajaran. Jadi dengan adanya minat belajar pada diri siswa maka siswa akan berpartisipasi lebih aktif dalam pembelajaran, namun jika tidak ada minat dalam diri siswa maka partisipasi siswa dalam pembelajaran juga akan kurang.

(14)

lebih tinggi. Oleh karena itu pada fenomena ini peneliti tertarik untuk menunjuk SMK Pasundan 1 Cimahi sebagai objek dalam penelitian ini.

Fenomena rendahnya minat belajar ini terjadi di kelas X AK 1 SMK Pasundan 1 Cimahi pada materi siklus akuntansi perusahaan jasa dalam mata pelajaran Produktif Akuntansi. Rendahnya minat belajar siswa lebih jelasnya bisa dilihat dari tabel minat belajar siswa di bawah ini:

Tabel 1.1

Minat Belajar Siswa Kelas X AK 1 Dalam Mata Pelajaran Produktif Akuntansi

Di SMK Pasundan 1 Cimahi

Klasifikasi Interval Frekuensi Persentase

Rendah 28-48 14 51,9%

Sedang 49-69 8 29,6%

Tinggi 70-90 5 18,5%

Jumlah 27 100%

Sumber : Pra Penelitian di SMK Pasundan 1 Cimahi (data diolah)

Berdasarkan tabel tersebut hanya 5 orang siswa atau 18,5% yang memiliki minat belajar yang tinggi, 8 orang siswa atau 29,6% memiliki minat belajar sedang, dan sebanyak 14 orang siswa atau sebesar 51,9% memiliki minat belajar rendah, itu artinya minat belajar siswa di kelas X AK 1 tergolong rendah karena lebih dari 50% siswanya memiliki minat yang rendah. Padahal minat sendiri merupakan hal yang penting dalam pembelajaran seperti yang disebutkan oleh Djamarah (2008:133):

Anak didik yang berminat terhadap suatu pelajaran akan mempelajari dengan sungguh-sungguh, karena ada daya tarik baginya. Anak didik mudah menghapal yang menarik minatnya. Proses belajar akan berjalan dengan lancar bila disertai dengan minat. Minat merupakan alat motivasi yang utama yang dapat membangkitkan kegairahan belajar anak didik.

(15)

menunjukan minat belajar yang rendah, hal ini tentu tidak diharapkan karena yang menjadi harapan guru adalah adanya minat siswa yang tinggi dalam pembelajaran agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik.

Rendahnya minat belajar siswa ini jika dibiarkan akan memberikan dampak buruk seperti yang disebutkan Hamalik (2004:118) yang berpendapat bahwa “Kurangnya minat menyebabkan kurangnya perhatian dalam usaha belajar, sehingga menghambat studinya”. Seperti yang disebutkan bahwa rendahnya minat ini akan membuat siswa kurang memperhatikan saat pembelajaran berlangsung sehingga akan menghambat pembelajaran yang ia dapatkan.

Dalam penelitian ini fenomena rendahnya minat belajar siswa ditunjukan oleh siswa Kelas X AK 1 pada mata pelajaran Produktif Akuntansi, mata pelajaran ini diambil karena menurut guru mata pelajaran produktif akuntansi yaitu Ibu Ayi Hendayani, SE pada mata pelajaran ini minat belajar yang ditunjukan siswa Kelas X AK 1 rendah terutama dalam materi siklus akuntansi perusahaan jasa. Mata Pelajaran produktif akuntansi sendiri merupakan mata pelajaran yang diberikan untuk membekali siswa agar memiliki kompetensi sesuai dengan program keahliannya yaitu program keahlian akuntansi.

Materi akuntansi yang diberikan dalam mata pelajaran ini berupa konsep dan dan praktik keterampilan. Ini artinya siswa diharapkan mampu memahami konsep (pengertian, ciri-ciri, dll) dan mampu menerapkan konsep tersebut melalui praktik-praktik. Oleh karena itu pembelajaran yang mengaitkan materi dengan kondisi nyata yang terjadi di lapangan serta pemberian tugas praktik akan mampu membekali siswa untuk lebih memahami pembelajaran dan menyiapkan siswa untuk dapat langsung terjun di dunia kerja.

(16)

proses pembelajaran yang berlangsung. Jika pembelajaran terhambat dan materi yang disampaikan tidak dapat diterima dengan baik oleh siswa maka akan sulit untuk mengejar ketertinggalan terlebih lagi dalam materi ini siswa harus mampu menyelesaikan siklus akuntansi perusahaan jasa yang materinya berupa tahapan-tahapan yang harus siswa ikuti hingga akhir tanpa melewatkan satupun bagian dari siklus tersebut. Dengan terhambatnya pembelajaran dalam materi siklus akuntansi ini juga akan berpengaruh terhadap hasil dan prestasi belajar siswa, hal ini terbukti dari nilai UTS semester genap tahun ajaran 2014/2015 pada mata pelajaran Produktif Akuntansi, dimana hanya 6 orang siswa atau hanya 22,22% yang mampu memenuhi nilai KKM yaitu 75, sedangkan sisanya berada dibawah KKM yaitu sebanyak 21 orang siswa atau 77,78%. Jika hal tersebut dibiarkan maka akan memberikan dampak pada mutu dan kualitas pendidikan di sekolah tersebut akan menjadi rendah, lulusan yang dihasilkan menjadi tidak berkualitas dan tidak siap untuk memasuki dunia kerja. Jika hal ini terjadi di kebanyakan program keahlian akuntansi di SMK kelompok bisnis dan manajemen di Indonesia maka dampaknya akan lebih luas lagi, yaitu bisa berdampak pada mutu dan kualitas pendidikan kejuruan di Indonesia. Selain itu dikhawatirkan Indonesia tidak memiliki lulusan SMK yang berkualitas. Padahal di era global seperti sekarang ini lulusan SMK yang berkualitas dan berdaya saing tinggi sangatlah dibutuhkan untuk dapat bersaing dalam persaingan global.

(17)

senin 20 April 2015. Berdasarkan hasil wawancara tersebut mereka kurang tertarik untuk mempelajari pelajaran produktif akuntansi dikarenakan mereka merasa pembelajaran tersebut membosankan, guru lebih banyak menerangkan di depan kelas selama jam pelajaran yang cukup panjang sehingga mereka mudah bosan dan pada akhirnya mereka jarang memperhatikan penjelasan guru dan lebih sering mengobrol. Jika kita kaitkan dengan pendapat dari Slameto (2010:54) tentang faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa ada dua golongan yaitu faktor internal dan ekternal, dan rendahnya minat belajar di kelas X AK 1 ini disebabkan oleh faktor ekternal yaitu model pembelajaran yang kurang menarik.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Belajar menurut teori Konstruktivisme adalah “proses menghubungkan pengalaman atau bahan yang dipelajarinya dengan pengertian yang sudah dimilikinya sehingga pengertian tersebut berkembang” (Sardiman , 2008:30). Ini artinya siswa yang telah memiliki pengetahuan awal diberikan stimulus untuk dapat mengembangkan pengetahuannya melalui pengalaman yang diberikan dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran sendiri dipengaruhi oleh beberapa hal, dan menutut Syamsudin (2007 : 165) faktor yang memepengaruhi proses belajar tersebut adalah :

1. Raw Input (Siswa), meliputi intelegensi, bakat, minat, kematangan, kesiapan, kebisaaan, masalah kebutuhan dan lain-lain.

2. Instrumental input (sarana), meliputi proses, metode, bahan, sumber, dan fasilitas 3. Environmental input (lingkungan), meliputi lingkungan sosial, lingkungan fisik,

lingkungan kultural dan lain-lain.

4. Expected factor (hasil belajar yang diharapkan), meliputi koginitif, afektif, dan psikomotor.

(18)

yang menyebabkannya minat belajar yang rendah tersebut. Maka dari itu dilakukan identifikasi masalah untuk mengetahui faktor yang menyebabkan rendahnya minat belajar siswa. Berikut adalah pendapat dari beberapa ahli mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar.

Slameto (2010:54) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa yaitu:

1. Faktor Intern

a. Faktor jasmaniah, seperti faktor kesehatan dan cacat tubuh

b. Faktor psikologi, seperti intelegensi, perhatian, bakat, kematangan dan kesiapan.

2. Faktor Ekstern

a. Faktor keluarga, seperti cara orang tua mendidik, relasi antaranggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan.

b. Faktor sekolah, seperti metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar penilaian diatas ukuran, keadaan gedung, metode mengajar dan tugas rumah

Menurut Jannah (2010:12) faktor faktor yang mempengaruhi minat belajar dibagi menjadi dua golongan, yaitu :

1. Faktor Internal

a. Faktor Jasmaniah,

b. Faktor Psikologis, diantaranya perhatian siswa, minat siswa, bakat siswa, dan motivasi siswa.

2. Faktor Eksternal

a. Faktor Keluarga, diantaranya cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, dorongan dan pengertian orangtua.

b. Faktor Sekolah, diantaranya metode mengajar guru, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, media belajar, waktu sekolah, keadaan gedung atau tata ruang kelas, dan metode belajar. c. Faktor masyarakat, diantaranya teman bergaul/ teman bermain di rumah,

kegiatan siswa dalam masyarakat.

(19)

intelegensi, minat perhatian, kondisi fisik siswa, kematangan dan kesiapan siswa, dan faktor eksternal yang dikemukakan diantaranya : metode pembelajaran, kurikulum, guru, sekolah dan keluaran. Pendapat tersebut dikuatkan diangan pendapat yang dikemukakan oleh Suryaningsih (2013:7) faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembangnya minat ataupun sebaliknya mematikan minat belajar adalah sebagai berikut :

1. Faktor internal a. Kematangan

Kematangan dalam diri siswa dipengaruhi oleh pertumbuhan mentalnya. Mengajarkan sesuatu pada siswa dapat dikatakan berhasil jika taraf pertumbuhan pribadi telah memungkinkan dan potensi-potensi jasmani serta rohaninya telah matang untuk menerima hal yang baru. b. Latihan dan ulangan

Latihan dan seringkali mengalami sesuatu, maka seseorang dapat timbul minatnya pada sesuatu.

c. Motivasi

Motivasi merupakan pendorong bagi siswa untuk melakukan sesuatu. Motivasi dapat mendorong seseorang, sehingga akhirnya orang itu menjadi spesialis dalam bidang ilmu pengetahuan tertentu.

2. Faktor eksternal a. Faktor guru

Seorang guru mestinya mampu menumbuhkan dan mengembangkan minat diri siswa. Kompetensi itu terdiri dari kompetensi personal yaitu kompetensi yang berhubungan dengan kepribadian guru dan kompetensi professional yaitu kemampuan dalam penguasaan segala seluk beluk materi yang menyangkut materi pelajaran, materi pengajaran maupun yang berkaitan dengan metode pengajaran. Hal demikian ini dapat menarik minat siswa untuk belajar, sehingga mengembangkan minat belajar siswa.

b. Faktor metode

Minat belajar siswa sangat dipengaruhi metode pengajaran yang digunakan oleh guru. Menarik tidaknya suatu materi pelajaran tergantung pada kelihaian guru dalam menggunakan metode yang tepat sehingga siswa akan timbul minat untuk memperhatikan dan tertarik untuk belajar

c. Faktor materi pelajaran

(20)

Dari beberapa teori di atas dapat disimpulkan beberapa faktor yang mempengaruhi minat belajar dapat digolongkan menjadi dua yaitu :

1. Faktor internal, yang termasuk faktor internal diantanaya : a. Pemahaman siswa

b. Intelegensi siswa c. Kematangan siswa d. Kondisi fisik siswa

2. Faktor eksternal, yang termasuk faktor eksternal diantaranya : a. Keluarga

b. Lingkungan sekolah melitiputi sarana dan prasarana c. Guru

d. Metode belajar

e. Materi dan sumber belajar

(21)

kurangnya ketertarikan siswa akan pelajaran tersebut selain kurangnya ketertarikan atau minat siswa, interaksi di dalam kelas juga kurang dimana siswa menjadi kurang aktif bertanya atau menjawab pertanyaan guru atau berdiskusi dengan temannya. Model pembelajaran yang kurang menarik minat siswa membuat interaksi yang dilakukan guru dengan siswa juga kurang. Oleh karena itu perlu dilakukan rekayasa interaksi dalam pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran yang lebih menarik. Dengan demikian dalam penelitian ini peneliti akan meneliti mengenai pengaruh model pembelajaran terhadap minat belajar siswa.

Model pembelajaran yang akan peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL). Model Project Based Learning sendiri merupakan model yang didalamnya mengaitkan materi pembelajaran dengan persoalan nyata . Harahap (2013:2) menyebutkan dalam mempelajari konten tertentu

Project Based Learning dapat digunakan dengan berbagai cara, yakni :

1. PBL dapat digunakan untuk membimbing peserta didik memperkenalkan konsep tertentu dan mengembangkan minat peserta didik

2. PBL dapat digunakan untuk membimbing peserta didik mempelajari konsep-konsep melalui proses inkuiri, riset, berfikir krtis dan penyelesaian masalah. 3. PBL dapat digunakan (setelah konsep secara spesifik diajarkan) menguatkan,

menerapkan dan mengembangkan belajar.

4. PBL dapat digunakan untuk mengintegrasikan pengalaman melalui konteks.

Dari pendapat harahap tersebut dapat diketahui bahwa model pembelajaran

Project Based Learning (PjBL) dapat digunakan untuk mengembangkan atau meningkatkan minat belajar siswa. PjBL sendiri dapat digunakan untuk membimbing siswa dalam mempelajari suatu konsep melalui proses inkuiri, riset, berfikir kritis serta penyelesaian masalah. Melalui penugasan proyek siswa juga diarahkan untuk mampu menerapkan pengetahuan konsep yang mereka dapatkan melalui permasalahan dunia nyata.

(22)

jasa yang di dalamnya siswa dituntut untuk mampu memahami konsep siklus akuntansi perusahaan jasa dan mampu menerapkan konsep tersebut dalam praktik pembuatan siklus akuntansi perusahaan jasa. Penerapan model PjBL diharapkan akan memberikan pembelajaran yang lebih menarik dan bermakna bagi siswa sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan juga tentunya penerapan model

Project Based Learning ini diharapkan dapat meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran produktif akuntansi dengan materi siklus akuntansi perusahaan jasa. Selain itu menurut penelitian sebelumnya dalam pembelajaran melalui penugasan proyek siswa dapat lebih mengembangkan pengetahuan yang telah diberikan sehingga pembelajaran dapat melekat lebih lama dalam diri siswa dan hasil belajar siswa menjadi meningkat, dalam hal minat belajar siswa menunjukan minat yang tinggi saat pembelajaran siswa tampak senang dan bersemangat saat pembelajaran dan dari hasil pehitungan statistik menunjukan peningkatan minat siswa yang signifikan. Penelitian sebelumnya tersebut dilakukan oleh Ni Ketut Suarni, dkk dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Projek Terhadap Minat dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Gugus 1 Kecamatan Kuta, dalam penelitian ini disimpulkan bahwa dengan diterapkannya model pembelajaran ini dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa. Dengan demikian akan dilakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran

Project Based Learning (PjBL) Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas X

Akuntansi pada Mata Pelajaran Produktif Akuntansi di SMK Pasundan 1 Cimahi”

C. RUMUSAN MASALAH PENELITIAN

(23)

D. MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN 1. Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan minat belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkannya model pembelajaran Project Based Learning (PjBL).

2. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian di atas, tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya perbedaan minat belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkannya model pembelajaran Project Based Learning.

E. KEGUNAAN PENELITIAN

Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi berbagai pihak, adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi semua pihak terutama pihak-pihak yang telah berkontribusi dalam pelaksanaan model pembelajaran ini. Secara khusus penelitian ini diharapkan dapat memverifikasi mengenai hubungan antara model pembelajaran dan minat belajar siswa.

2. Kegunaan Praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada :

a. Guru

(24)

b. Siswa

Dengan penerapan model pembelajaran Project Based Learning ini dapat memberikan pengalaman belajar baru bagi siswa serta dapat bermanfaat untuk meningkatkan minat belajar siswa.

c. Sekolah

Dengan penerapan model pembelajaran Project Based Learning ini diharapkan dapat meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di sekolah yang bersangkutan.

d. Peneliti

(25)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. DESAIN PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan model desain ekperimental semu atau istilah lainnya adalah Quasy Experimental Design, dengan desain penilitian ini peneliti ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan minat belajar pada siswa setelah diterapkannya model pembelajaran Project Based Learing (PjBL).

Bentuk desain Quasy Experimental Design yang dipilih adalah One Group Pretest-Posttest . Dalam One Group Pretest-Posttest hanya terdapat satu kelompok yang melakukan percobaan tanpa adanya kelompok pembanding, dan berikut gambarannya :

Keterangan :

T1 : Pretest ( Tes Awal) T2 : Posttest (Tes Akhir)

X : Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) (Suryabrata, 2010:118)

B. OPERASIONALISASI VARIABEL

Operasional variabel dalam penelitian ini adalah minat belajar siswa pada mata pelajaran Produktif Akuntansi di SMK Pasundan 1 Cimahi.

Model pembelajaran yang akan digunakan pada penelitian ini adalah model pembelajaran Project Based Learning (PjBL). Model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan bagi siswa untuk menggali kemampuannya untuk memecahkan suatu masalah dengan

(26)

berfikir kritis dan kreatif melalui pembuatan suatu proyek yang mampu memberikan gambaran permasalahan sebenarnya. Dalam model ini guru memiliki peranan untuk membimbing siswa agar mampu mengembangkan kemampuannya untuk memecahkan suatu permasalahan melalui pembuatu suatu proyek, dalam model ini siswa juga dituntut untuk mampu mengkomunikasikan hasil pembelajarannya dengan mempresentasikan proyek yang dibuatnya.

Minat belajar adalah kecenderungan siswa untuk menyukai dan tertarik pada suatu kegiatan belajar yang ditunjukan dalam kegaiatan-kegiatan yang berkaitan dengan hal yang menjadi minatnya.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Indikator Skala No. Item

Minat

Ada rasa suka dan senang pada sesuatu

yang diminati 3, 4, 5, 6

Memperoleh suatu kebanggaan dan

kepuasan pada sesuatu yang diminati 7, 8 Ada rasa ketertarikan pada sesuatu

aktivitas-aktivitas yang diminati 9, 10 Lebih menyukai suatu hal yang menjadi

minatnya daripada yang lainnya

(27)

dengan judul Pengaruh Pembelajaran Kontekstual Terhadap Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Produktif Akuntansi di SMK.

C. POPULASI DAN SAMPEL 1. Populasi

Menurut Sugiyono (2011:80) menjelaskan bahwa “populasi adalah generalisasi yang terdiri atas subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya”

Dari penjelasan di atas, yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Program Akuntansi yang terdiri dari dua kelas yaitu X AK 1 dan X AK 2 di SMK Pasundan 1 Cimahi yang terdiri dari 53 siswa.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2011:73) “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi tersebut”. Dalam penelitian ini akan digunakan adalah salah satu teknik non random sampling yaitu sampling tujuan atau purposive sampling. Purposive sampling menurut Purwanto (2012:257) adalah “pengambilan sampel yang dilakukan dengan memilih secara sengaja menyesuaikan dengan tujuan penelitian”.

Dari penjelasan tersebut peneliti memilih siswa kelas X AK 1 yang berjumlah 27 siswa sebagai sampel penelitian.

D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA DAN PENGUJIAN INSTRUMEN 1. Teknik Pengumpulan Data

(28)

Dalam penelitian ini penulis menggunakan angket tertutup yaitu seperangkat pernyataan dengan jawaban yang telah tersedia yang harus dipilih oleh responden, dimana responden hanya memilih salah satu dari kemungkinan jawaban tersebut. Untuk memperoleh data mengenai minat siswa melalui angket, maka dibuat beberapa pertanyaan yang disusun dalam Skala Numerik (Numeric Scale). Dan berikut ini adalah gambaran skala penilaian Numerical Scale.

Sekaran, (2006:33)

Keterangan :

 Angka 5 menyatakan positif paling tinggi  Angka 4 menyatakan positif tinggi  Angka 3 menyatakan positif sedang  Angka 2 menyatakan positif rendah  Angka 1 menyatakan positif paling rendah

Penyebaran angket ini akan dilakukan kepada siswa kelas X AK 1. Dengan langkah-langkah penyusunn angket sebagai berikut :

1. Menyusun kisi-kisi daftar pernyataan

2. Merumuskan item-item pernyataan dan alternatif jawaban 3. Menetapkan skala penilaian angket

No. Pernyataan Skor

5 4 3 2 1

(29)

2. Pengujian Instrumen

Untuk menguji reliabilitas dan validitas dari angket tersebut maka akan dilakukan Uji Validitas dan Uji Reliabilitas dengan rumus sebagai berikut :

1. Uji Reliabilitas

Menurut Arikunto (2011:86) “suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap”. Dari penjelasan tersebut bisa disimpulkan bahwa suatu tes dikatakan reliabel jika dalam pengukuran tes tersebut hasilnya konsisten.

Berikut ini adalah rumus yang akan digunakan untuk mengukur reliabilitas dalam penelitian ini (Arikunto, 2006:196):

- Langkah 1 : Mencari varian tiap butir item

∑ [ ∑ ]

: Jumlah kuadrat jawaban responden dari tiap item (∑X)2

: Jumlah skor seluruh responden dari tiap item

N : Jumlah responden - Langkah 2 : Mencari varian total

∑ [ ∑ ]

: Jumlah kuadrat jawaban responden dari seluruh item (∑Y)2

(30)

N : Jumlah responden

Langkah 3 : Mencari reliabilitas dengan rumus alpha

[ ] [ ∑ ]

(Arikunto,2006:112) Keterangan :

: Reliabilitas soal

: Varians total

k : Banyaknya item/ butir pertanyaan ∑ : Jumlah varians butir

Taraf signifikansi yang digunakan adalah 5%. Kriteria dalam uji reliabilitas ini adalah jika r11 > rtabelmaka item instrument dinyatakan reliabel, dan jika r11 < rtabel maka item instrument dinyatakan tidak reliabel. Berikut adalah hasil Uji Reliabilitas angket minat belajar siswa dengan menggunakan perangkat lunak SPSS 20 :

Tabel 3.2

Hasil Uji Reliabilitas Angket Minat Belajar Siswa

Variabel rhitung rtabel Hasil

Y 0,972 0,3809 Reliabel

Sumber :Hasil Penelitian (data diolah)

(31)

2. Uji Validitas

Menurut Arikunto (2011:65) mengatakan bahwa sebuah tes dikatakn valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur”

Pengujian validitas instrument dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik korelasi product momen dari Karl Pearson dengan rumus sebagai berikut :

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

(Arikunto, 2006:162) Keterangan :

: Koefisien korelasi yang dicari

∑ : Hasil skor X dan Y untuk setiap responden ∑ : Skor item

∑ : Skor responden ∑ : Kuadrat skor item ∑ : Kuadrat skor responden

N : Jumlah responden

Setelah diperoleh rxy selanjutnya adalah membandingkan thitung dan ttabel dengan taraf signifikansi 5% untuk mengambil keputusan dengan kaidah jika thitung > ttabel maka berarti valid , sedangkan jika thitung < ttabel maka berarti tidak valid. (Riduwan, 2012:101)

(32)

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas Angket Minat Belajar Siswa Nomor

Sumber : Hasil Penelitian (data diolah)

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dari seluruh item angket yang berjumlah 18 item tidak terdapat item yang tidak valid, sehingga tidak ada item yang perlu dihilangkan dan seluruh item dapat digunakan sebagai alat ukur atau intrumen penelitian.

E. PROSEDUR EKSPERIMEN

(33)

Tabel 3.4 Guru mengajukan pertanyaan –pertanyaan yang

mengaitkan materi pembelajaran dengan kondisi nyata dilapangan.

Dari pertanyaan-pertanyaan tersebut guru mulai mengarahkan siswa untuk membuat suatu proyek yaitu membuat siklus akuntansi perusahaan jasa yang lebih kontekstual.

Guru menjelaskan mengenai penugasan proyek. Kemudian guru mengumumkan pengelompokan siswa yang terdiri dari 4-5 orang siswa.

Setelah dibentuk kelompok, siswa duduk secara berkelompok. Siswa diarahkan untuk berdiskusi mengenai proyek yang akan mereka kerjakan. Siswa diberikan kesempatan untuk memberikan masukan untuk penugasan proyek ini. Guru bisa menampung masukan dari siswa dan kemudian menyesuaikannya dengan kegiatan proyek

Guru dan siswa berdiskusi untuk menetapkan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek dan kapan proyek tersebut harus dikumpulkan.

(34)

Pertemuan

Ke- Sintaks Kegiatan

Jam Pelajaran Guru mengarahkan siswa untuk mampu

menyelesaikan proyek pada waktu yang ditentukan dengan membuat pembagian tugas dan merencanakan kegiatan.

Guru membagikan buku soal yang berisi bukti-bukti transaksi, buku kwitansi, buku jurnal, buku besar dan lembar neraca lajur.

Siswa mulai mengerjakan proyek pembuatan siklus akuntansi perusahaan jasa berdasarkan perintah pada buku soal.

Guru memonitor pengerjaan proyek setiap kelompok untuk memastikan setiap kelompok mengerjakan sesuai dengan perintah dari soal. Guru membimbing kelompok yang mengalami kesulitan.

Siswa kembali mengerjakan proyek bersama kelompoknya dengan pengawasan dan bimbingan dari guru.

Siswa kembali mengerjakan proyek bersama kelompoknya dengan pengawasan dan bimbingan dari guru, dan diharapkan pada pertemuan ini seluruh kelompok sudah menyelesaikan proyeknya.

(35)

Pertemuan dikumpulkan dan setiap kelompok melakukan presentasi.

Kelompok lainnya memberikan tanggapan ataupun komentar mengenai kelompok penampil. Guru memberikan komentar dan masukan untuk setiap kelompok penampil.

Setelah semua kelompok mempresentasikan hasil proyeknya, guru mengajak siswa untuk berdiskusi mengenai pembelajaran yang telah dilakukan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan pembelajaran yang telah mereka ikuti.

4 x 45 Menit

Pemberian angket minat belajar siswa (Post Test)

F. TEKNIK ANALISIS DATA DAN PENGUJIAN HIPOTESIS 1. Analisis Deskriptif

Langkah-langkah untuk memperoleh gambaran minat belajar siswa baik setiap indikator maupun secra keseluruhan adalah sebagai berikut :

a. Menentukan jawaban responden dan dimasukan kedalam format berikut:

No. Responden

Indikator 1 Indikator 2 Indikator … Skor Total 1 2 3 ∑ 3 4 5 ∑ 7 8 … ∑ ∑ 1-…

(36)

b. Menentukan klasifikasi dengan terlebih dahulu menetapkan :

a) Skor tertinggi dan terendah berdasarkan hasil jawaban responden untuk setiap indikator maupun secara keseluruhan

b) Rentang = Skor Tertinggi – Skor Terendah

c) Banyak kelas interval dibagi menjadi tiga yaitu rendah, sedang dan tinggi

d) Panjang kelas

e) Menetapkan interval untuk setiap klasifikasi.

c. Memasukan distribusi frekuensi baik untuk gambaran umum maupun setiap indikator dengan format sebagai berikut:

Kalsifikasi Interval Frekuensi Presentase (%) Rendah

Sedang Tinggi

Jumlah

d. Menginterpretasikan hasil distribusi frekuensi untuk mengetahui gambaran secara keseluruhan maupun setiap indikator.

(Sugiyono,2012:169)

2. Uji Normalitas

Untuk mengatahu apakah data yang akan diuji berdistribusi normal atau tidak maka akan digunakan metode Chi Kuadrat (X2). Metode Chi Kuadrat (X2) digunakan untuk mendapatkan pendekatan dari bebrapa faktor atau mengevaluasi frekuensi yang diselidiki atau frekuensi hasil toleransi (fo) dengan frekuensi yang diharapkan (fe) dari sampel apakah berhubungan atau tidak.

Berikut ini langkah yang akan digunakan untuk menghitung Chi Kuadrat (X2) menurut Riduwan (2010,188-190) :

1. Menentukan skor terbesar dan terkecil.

2. Menentukan rentang ( R ) → {R = skor terbesar – skor terkecil} 3. Menentukan banyaknya kelas (BK)

(37)

4. Menentukan panjang kelas (i)

5. Membuat tabulasi dengan table penolong

No. Kelas Interval F Nilai Tengah

7. Menentukan simpangan baku (S)

√ ∑

8. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara :

a) Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikurango 0,5 dan kemudian angka skor kanan kelas kanan kelas interval ditambah 0,05

b) Mencari nilai Z-score untuk kelas batas interval dengan rumus:

̅

c) Mencari luas 0-Z dari table kurve normal dari 0-Z dengan menggunakan angka-angka untuk kelas batas

d) Mencari luas setiap kelas interval dengan jalan mengurangkan angka-angka 0-Z yaitu angka-angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka-angka baris kedua dikuangi angka baris ketiga dan begitu seterusnya. Kecuali untuk angka yang berbeda pada baris tengah ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya.

e) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe). Dengan cara mangalikan luas tiap interval dengan jumlah responden (n)

9. Mencari Chi Kuadrat hitung (x2tabel) ∑

10.Membandingkan (x2hitung)dengan (x2hitung)

Untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k-1 Kaidah keputusannya :

(38)

 Jika, x2hitung≤ nilai x2tabel, maka distribusi data normal.

Untuk mengetahui apakah data dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak akan digunakan perangkat lunak SPSS 20.

3. Uji Signifikansi (Uji t )

Uji signifikansi dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata pada sampel sebelum dan sesudah dilakukannya eksperimen.

Hipotesis dalam uji signifikansi ini adalah :

H0 : µ1 = µ2 : Tidak terdapat perbedaan minat belajar siswa pada mata pelajaran Produktif Akuntansi sesudah diterapkannya model pembelajaran Project Based Learning (PjBL)

H1 : µ1≠ µ2 : Terdapat perbedaan minat belajar siswa pada mata pelajaran Produktif Akuntansi sesudah diterapkannya model pembelajaran Project Based Learning (PjBL)

Untuk menentukan nilai uji statistik yaitu dengan mencari thitung, maka digunakan rumus berikut :

̅̅̅̅ ̅̅̅̅

Keterangan :

̅̅̅ : Nilai rerata kelas eksperimen ̅̅̅ : Nilai rerata kelas kontrol

: Simpangan baku

: Jumlah siswa kelas eksperimen : Jumlah siswa kelas kontrol

Dan untuk menghitung simpangan baku (s) digunakan rumus :

(39)

S : Simpangan baku

: Varians kelas eksperimen : Varianskelas kontrol

: Jumlah siswa kelas eksperimen : Jumlah siswa kelas kontrol

(Sudjana, 2004:162)

Sama halnya dengan pengujian sebelumnya, dalam pengujian signifikansi (uji t) ini akan digunakan perangkat lunak SPSS 20. Dan untuk mengetahui apakah hipotesis diterima atau ditolak maka nilai thitung dibandingkan dengan nilai ttabel dengan dk = n-1. Kriteria keputusannya adalah sebagai berikut :

Jika, -thitung≤ ttabel≤ thitung , maka H0 diterima dan H1 ditolak

(40)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil dari penelitian mengenai pengaruh penerapan model pembelajaran Project Based Laerning (PjBL) terhadap minat belajar siswa kelas X Akuntansi 1 yang diterapkan pada mata pelajaran Produktif Akuntansi dapat disimpulkan bahwa :

Terdapat perbedaan minat belajar siswa kelas X Akuntansi 1 pada mata pelajaran Produktif Akuntansi. Perbedaan minat belajar siswa ini dapat dilihat dari hasil perhitungan data penyebaran angket kepada siswa kelas X Akuntansi 1, hasil perhitungan data penyebaran angket sebelum diterapkannya model PjBL siswa di kelas tersebut menunjukan klalsifikasi yang rendah, sedangkan setelah penerapan model pembelajaran PjBL minat belajar siswa menunjukkan klasifikasi yang tinggi, ini artinya terdapat peningkatan minat belajar siswa yang juga berarti terdapat perbedaan minat belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkannya model pembelajaran PjBL, serta berarti bahwa dengan diterapkannya model pembelajaran PjBl ini dapat mempengaruhi minat belajar siswa.

B. SARAN

(41)

1. Bagi Guru

Guru disarankan untuk dapat menerapkan model pembelajaran PjBL ini, karena dengan diterapkannya model pembelajaran PjBL ini telah dibuktikan dapat meningkatkan minat belajar siswa. Dalam penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) ini guru diharapkan dapat menggunakan media pembelajaran yang lebih menarik dan membuat tugas proyek yang lebih kreatif dan lebih mendekati kondisi nyata di lapangan, atau jika memungkinkan guru dapat mengajak siswa untuk melihat langsung kegiatan yang berkaitan dengan materi yang dipelajari untuk memberikan pengalaman yang lebih nyata bagi siswa.

2. Bagi Sekolah

Sekolah disarankan untuk memberikan dukungan dalam pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran ini dengan menambah fasilitas penunjang pembelajaran seperti buku sumber, infokus dan fasilitas internet agar dapat lebih membantu kelancaran pelaksanaan pembelajaran di sekolah.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya disarankan untuk menerapkan model pembelajaran

(42)

Sumber Buku :

Amri, S, dan Ahmasi, K. I. (2010). Proses Pembelajaran Kraeatif dan Inofatif Dalam Kelas. Jakarta : Pustaka Raya.

Arikunto, S. (2011). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Djamarah , S.B. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Hamalik, O. (2004). Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung : Sinar Baru Aglesindo Harahap, S. S. (2007). Teori Akuntansi. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Joyce, B, Weil, M, dan Calhoun, E. (2009). Models of Teaching : Model-model Pembelajaran. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Pribadi, B.A. (2011). Model Desain sistem Pembelajaran. Jakarta : Dian Rakyat

Program Studi Pendidikan Akuntansi. (2013). Pedoman Operasional Penulisan Skirpsi (POPS). Bandung : Pendidikan Akuntansi UPI.

Purwanto. (2012). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Purwanto, N. (2007). Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosda Karya.

Riduwan. (2012). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan, Peneliti Pemula.

Bandung : Alfabeta.

Safari, A. (2003). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Apsi Pusat.

Olson, R..W dan Samosir, A. (1992). Seni Berfikir Kreatif Sebuah Pedoman Praktis.

Jakarta : Erlangga.

Sardiman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta Sardiman. (2008). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Sekaran. (2006). Reasearch Methods for Business-Metodologi Penelitian untuk Bisnis.

Jakarta : Salemba Empat.

(43)

Sudjana. (2004). Statistika. Bandung : Tarsito.

Sugianto. (2009). Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta : Panitia.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta.

Suhayati, E. dan Anggadini, S. D. (2008). Pengantar Akuntansi II. Bandung : UNIKOM Suprijono. (2009). Psikologi Kependidikan. Bandung : Remaja Rosda Karya.

Suprijono, A. (2009). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Suryabrata, S. (2010). Metodologi Penelitian. Jakarta : Rajawali Pers. Syah, M. (2008).Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosda Karya.

Syamsudin, A. (2007). Psikologi Kependidikan. Bandung : Remaja Rosda Karya Trianto. (2011). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana Wahab, A.A (2009). Metode dan Model-model Mengajar. Bandung : Alfabeta.

Warsono, dan Hariyanto. (2013). Pembelajaran Aktif. Bandung : Remaja Rosda Karya. Wena, M. (2009). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta : Bumi Aksara

Sumber Karya Tulis :

Bas, G. (2011). Investigating The Effect of Project Based Learning on Students’

Academic Achievement and Attitudes Towards English Lesson. Jurnal Pada The Online Journal of New Horizons in Education.

Egenrieder, J. A. (2010). Facilitating Student Autonomyin Project Based Learning to Foster Interest and Resilience in STEM Education and STEM Careers. Jurnal pada Virginia Tech, National Capital Region.

Harahap, M. B. (2013). Apa, Mengapa dan Bagaimana PBL.

Jannah, F. (2010). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Siswa Kelas X-4 dalam Belajar Bahasa Arab (Studi Kasus di MAN Wankromo Pleret Bantul Yogyakarta Tahun Ajaran 2009-2010). Skripsi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta : Tidak Diterbitkan.

(44)

Bandung : Tidak Diterbitkan.

Putriari, M. D. Keefektifan Project Based Learning pada Pencapaian Kemampuan Pemecahan Masalah Peserta Didik Kelas X SMK Materi Program Linier. Skripsi UNS Semarang : Tidak Diterbitkan.

Santyasa, I. W. (2006). Pembelajaran Inovatif : Model Kolaboratif, Basis Proyek, dan orientasi NOS.Makalah pada SemNas SMA 2 Semara Pura.

Sofyan, N. (2004). Hubungan Antara Minat dan Perhatian dengan Prestasi belajarSiswa pada Mata Pelajarn IPA pada SDN Labuang Baji 1 Makasar.Skripsi Universitas Veteran republic Indonesia Makasar : Tidak Diterbitkan

Suarni, N. K, dkk. (2014). Pengaruh Penerapan Model Baerbasis Projek Terhadap Minat dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Gugus I Kecamatan Kuta.

Suryaningsih, H. W. (2013). Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII B MTs Ma Arif Nu 1 SOkaraja Melalui Model Pembelajran Course Review Horay. Skripsi UMP Purwokerto : Tidak Diterbitkan.

Syaifudin, A. (2013). Efektifitas Model Pembelajaran Proyek Berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) terhadap Minat dan Hasil Belajar Siswa Kelas X Semester 2 Di SMA Negeri 2 Bangun Tapan. Skripsi UIN Sunan Kalijaga : Tidak Diterbitkan

Wiandini, R. (2013). Pengaruh Pembelajaran Kontekstual terhadap MInat Belajar dalam Mata Pelajaran Produktif akuntansi Di SMK. Skripsi UPI : Tidak Diterbitkan

Widyantini, T. (2014). Penerapan Model Project Based Learning (Model Pembelajaran Berbasis Proyek) dalam Materi Pola Bilangan Kelas VII. Artikel pada Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kerja Kependidikan (PPPPTK) Matematika.

(45)

No. 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan pendidikan Dasar dan Menengah.

[Online] Tersedia : https://asefts63.files.wordpress.com/2011/01/permendiknas-no-22-tahun-2006-standar-isi.pdf [21 januari 2015]

Pemerintahan Republik Indonesia. (2003). Undang-undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. [Online]. Tersedia : http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/13662/nprt/538/uu-no-20-tahun-2003-sistem-pendidikan-nasional [21 Januari 2015]

Gambar

Tabel 1.1 Minat Belajar Siswa Kelas X AK 1
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.2 Hasil Uji Reliabilitas Angket Minat Belajar Siswa
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Angket Minat Belajar Siswa
+3

Referensi

Dokumen terkait

Penulis menggunakan statistik deskriptif ini dimaksudkan untuk menjawab rumusan masalah, yaitu gambaran umum tentang komitmen dan kompetensi guru serta gambaran

Hepatoprotective Effects of Allium cepa (Onion) Extracts Against Paracetamol-Induced Liver Damage in Rats.. African Journal

We propose and analyze a numerical method for solving fourth order differential equations modelling two point boundary value problems.. The scheme is based on

Tunjang Kemanusiaan memberi fokus kepada penguasaan ilmu dan amalan tentang kemasyarakatan dan alam sekitar setempat, negara dan global serta penghayatan semangat

Pejabat Pengadaan pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014, telah melaksanakan Proses Evaluasi

Kontak dengan bahan kimia tertentu dalam waktu yang cukup lama dapat mempercepat penuaan kulit, seperti pemakaian detergen dan pembersih yang mengandung alkohol berlebihan

Direktorat Jenderal Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI, InfoDATIN Situasi dan Analisis HIV/AIDS,

Pokja I Jasa Konsultansi Bagian Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Kabupaten Muara Enim Tahun 2017 akan melaksanakan Pengumuman Prakualifikasi untuk paket