• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN FASILITAS PENUNJANG WISATA DI KAWASAN WISATA AIR TERJUN BINUSAN, KABUPATEN NUNUKAN UKDW. Disusun Oleh:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGEMBANGAN FASILITAS PENUNJANG WISATA DI KAWASAN WISATA AIR TERJUN BINUSAN, KABUPATEN NUNUKAN UKDW. Disusun Oleh:"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

PENGEMBANGAN FASILITAS PENUNJANG WISATA

di KAWASAN WISATA AIR TERJUN BINUSAN,

KABUPATEN NUNUKAN.

TUGAS AKHIR

PENGEMBANGAN FASILITAS PENUNJANG WISATA DI KAWASAN WISATA AIR TERJUN

BINUSAN, KABUPATEN NUNUKAN

EVI SALEMPANG LOLOLAEN Disusun Oleh:

61 . 15 . 0070

(2)

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI/TESIS/DISERTASI UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademika Universitas Kristen Duta Wacana, saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Evi Salempang Lololaen

NIM : 61150070

Program studi : Arsitektur

Fakultas : Fakultas Arsitektur dan Desain Jenis Karya : Skripsi

demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Kristen Duta Wacana Hak Bebas Royalti Noneksklusif (None-exclusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:

“PENGEMBANGAN FASILITAS PENUNJANG WISATA DI KAWASAN WISATA AIR TERJUN BINUSAN, KABUPATEN NUNUKAN”

beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti/Noneksklusif ini Universitas Kristen Duta Wacana berhak menyimpan, mengalih media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama kami sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Yogyakarta

Pada Tanggal : 05 November 2020

Yang menyatakan

(Evi Salempang Lololaen)

NIM.61150070

(3)

TUGAS AKHIR

PENGEMBANGAN FASILITAS PENUNJANG WISATA DI KAWASAN WISATA AIR TERJUN BINUSAN, KABUPATEN NUNUKAN.

Fakultas Arsitektur dan Desain, Universitas Kristen Duta Wacana - Yogyakarta, Diajukan kepada Program Studi Arsitektur,

sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Arsitektur

Disusun Oleh :

EVI SALEMPANG LOLOLAEN

61150070 Dosen Pembimbing I Dr.-Ing. Wiyatiningsih, S.T., M.T. Dosen Pembimbing II Tutun Seliari, S.T., M.Sc. Mengetahui,

Ketua Program Studi Arsitektur

Tanggal : 10 November 2020 Diperiksa di : Yogyakarta

(4)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Pengembangan Fasilitas Penunjang Wisata di Kawasan Wisata Air Terjun

Semester : Gasal

Nama Mahasiswa : Evi Salempang Lololaen

Fakultas : Arsitektur dan Desain

Binusan, Kabupaten Nunukan.

Mata Kuliah : Tugas Akhir

NIM : 61150070

Tahun : 2020/2021 Kode : DA8336 Prodi : Arsitektur

27 Oktober 2020 Dan dinyatakan DITERIMA

Untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Arsitektur pada tanggal : Universitas Kristen Duta Wacana

Fakultas Arsitektur dan Desain, Program Studi Arsitektur Telah dipertahan didepan Dewan Penguji Tugas Akhir

Yogyakarta, 10 November 2020

Dr.-Ing. Wiyatiningsih, S.T., M.T.

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Tutun Seliari, S.T., M.Sc.

Dosen Penguji I

Dr.-Ing. Ir. Winarna, M.A.

Dosen Penguji II

Linda Octavia, S.T., M.T.

ii

©UKDW

(5)
(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan yukur dipanjatkan kepada Tuhans yang Maha Esa karena, berkat-Nya saya dapat menyelesaikan Tugas Akhir saya yang berujudul

“Pengembangan Fasilitas Penunjang Wisata Di Kawasan Wisata Air Terjun Binusan, Kabupaten Nunukan “ ini dengan baik.

Karya ini telah saya buat dengan maksimal meski jauh dari kata sempurna, namun demikian banyak ilmu dan pembelajaran yang saya dapat selama proses pengerjaannya hingga akhirnya dapat menyelesaikan semua tahap tugas akhir.

Pada kesempatan ini, saya akan menyampaikan ucapatan terima kasih kepada pihak-pihak yang mendukung dalam penyelesaian Tugas Akhir ini. Secara khusus saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Tuhan Yesus Kristus yang telah menuntun serta memberikan hikmat dan anugrah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir . 2. Orang tua yang telah bersabar dan senantiasa memberikan dukungan baik moril maupun materi.

3. Wiyatiningsih, Dr.Ing., ST, M.T . selaku dosen pembimbing yang membantu dalam memberikan referensi yang berguna dalam pembuatan konsep desain.

4. Tutun Seliari, S.T., M.Sc . selaku dosen pembimbing yang membantu dalam mengeksplorasi ide-ide konsep desain . 5. Imelda Irmawati Damanik, ST., MA(UD) sebagai dosen yang membantu dalam mengeksplorasi ide-ide konsep desain.

6. Abang Bintang, Kak Chory, Kak Dewi, Adik Fera, Adik Sukoy dan Adik Morai yang selalu memberikan dukungan dalam mengerjakan tugas akhir.

7. Fidel filemon R.L. dan A.A.G. Anom Bayu P. yang menemani dalam mengerjakan tugas akhir.

8. Teman-teman Asrama putri Nunukan (Kak Ciwa, Kak Winda, Kak Nisa, Mayang, Dinda, Lisa, Jumaidah, Tina, Diana, Amanda, dan Santi) yang selalu meberikan dukungan selama pengerjaan tugas akhir.

9. Biawak Gengs (Emon, Ade, Vitri, Zena, Asty, Yudhy, Hendry, Johan, dan Ronald) yang selalu memberikan dukungan dan menemani pada saat pengerjaan tugas akhir.

10. Teman-teman Arsitektur angkatan 2015.

Yogyakarta,06-11-2020

Evi Salempang Lololaen

iv

4. Ir. Dwi Atmono Gregorius, M.T., selaku dosen pembimbing yang membantu dalam proses ekplorasi ide konsep desain.

Karya ini memang masih jauh dari kata memuaskan, tapi proses pengerjaannya telah membuat pikiran dan kepedulian saya terhadap kondisi dan realita di lingkungan sekitar dalam mendesain dan membuat keputusan lebih berkembang dan bijak.

Pada kesempatan ini, saya akan menyampaikan ucapatan terima kasih kepada pihak-pihak yang mendukung dalam penyelesaian Tugas Akhir ini. Secara khusus saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Tuhan Yesus Kristus yang menjadikan semuanya mungkin. 2. Orang tua yang memberikan dukungan moril dan materi.

3. Dr.-Ing. Ir. Paulus Bawole, MIP., selaku dosen pembimbing yang membantu memberikan data sejak memulai tugas akhir ini.

Puji dan syukur kepada Tuhan, atas perkenan-Nya saya dapat menyelesaikan Tugas Akhir berujudul “Prototype Hunian Adaptif Terhadap Rob Di Sungai Lodji Kota Pekalongan“ ini dengan baik.

6. Dr.-Ing. Ir. Winarna, M.A., selaku koordinator Tugas Akhir.

5. Imelda Irmawati Damanik, S.T., M.A(UD). dan Tutun Seliari, S.T., M.Sc. selaku dosen penguji. 7. Rekan-rekan Arsitektur 2015.

8. Florentina Di Angela dan Keluarga, yang sudah membantu dan menemani selama proses Tugas Akhir ini.

Dalam tugas akhir ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam pelaksanaan tugas akhir, sehingga penulis menerima kritik dan saran yang membangun diskusi yang lebih berkembang kedepannya.

Atas perhatiannya, saya mengucapkan terima kasih.

©UKDW

(7)

DAFTAR ISI

BAB 1 : PENDAHULAN

Abstract

BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA & STUDI

Arsitektur Lanskap Sampul Luar Pernyataan Keaslian Abstrak Halaman Pengesahan

PRESEDEN

Kata Pengantar

HALAMAN AWAL

Daftar isi Sampul Dalam Latar Belakang Fenomena Permasalahan Rumusan Masalah

Teori pengembangan Fasilitas Wisata Struktur Bangunan Pada Topografi Tapak Studi Preseden : Naples Botanical Garden Visitor Center & Singapore Botanical Gardens

Analisis Site

konsep Struktur & Konsep Material Besaran Ruang

Konsep Sirkulasi

BAB 3 : TINJAUAN LOKASI & ANALISIS SITE

Kebutuhan Ruang, Besaran Ruang

BAB 5 : KONSEP DESAIN

Konsep Zonasi

Konsep Transformasi Bentuk

Kelompok Kegiatan, Pelaku Kegiatan, Aktivitas kegiatan Lokasi Site

BAB 4 : PROGRAMING

13 15 14 19 21 17 18 20 22 26 24 27 23 ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... iii i iv v vi ii vii 00 ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 01 02 05 03 04 05 06 12 08 11 07

DAFTAR ISI

Pernyataan Keaslian

HALAMAN AWAL

Sampul Luar Sampul Dalam Halaman Pengesahan Kata Pengantar

BAB 1 : PENDAHULAN

Daftar isi Abstract Abstrak

Konsep Transit Oriented Development

Optimslisasi Sirkulasi & Landmark Standar Ruang Stasiun

Kesimpulan Preseden

Latar Belakang & Fenomena

Studi Preseden : Terminal BSD City

Standar Ruang Terminal & Konsep Intermoda

Rumusan Masalah & Metode Ide Solusi

Studi Preseden : Artic

Studi Preseden : Stasiun Gambir X Intramoda BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA &

RUMUSAN MASALAH

Pendeketan Masalah

BAB 3 : TINJAUAN LOKASI & ANALISIS SITE

Struktur Material Pelingkup Bangunan Konsep Utama Analisis Site Kebutuhan Ruang Zonasi Ruang Sirkulasi Kendaraan Rencana Utilitas Analisis Kawasan Profile Site Terpilih

Besaran Ruang

Simulasi Pergerakan Pengguna Alternatif Site

BAB 4 : PROGRAMING

Karakter Pengguna, Pelaku Kegiatan, Pola Aktivitas

BAB 5 : KONSEP DESAIN

Transformasi Bentuk

Penerapan Ide Konsep Bangunan

REFERENSI

LAMPIRAN

Kartu Konsultasi Gambar Kerja Poster 17 18 19 20 16 40 29 30 25 32 34 33 36 35 37 38 24 39 ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 41 69 42 76 ii i vii 00 iii v vi iv ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 02 03 04 01 05 10 06 08 09 11 12 13 15 07

DAFTAR PUSTAKA

Kartu Konsultasi

LAMPIRAN

Poster Gambar Kerja

©UKDW

(8)

PENGEMBANGAN FASILITAS PENUNJANG WISATA DI KAWASAN WISATA AIR TERJUN BINUSAN, KABUPATEN NUNUKAN

Abstrak

Kalimantan Utara merupakan provinsi baru di Indonesia yang masih terus berkembang dalam berbagai sektor, salah satunya yaitu pada sektor pariwisata. Kalimantan Utara sendiri memiliki destinasi objek wisata 203 yang terbagi dalam tiga sektor yaitu wisata alam, sejarah, dan budaya serta buatan, yang tersebar di empat kabupaten dan satu kota. Kabupaten Nunukan merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Kalimantan Utara yang memiliki banyak potensi pada bidang pariwisata, salah satunya pada keindahan dan kekayaan alam yang dapat dikembangkan lagi untuk menjadi salah satu tujuan wisata bagi masyarakat Indonesia maupun mancanegara serta juga dapat menjadi salah satu sumber pemasukan bagi kabupaten Nunukan. Menurut Biro perekonomian Kalimantan Utara terdapat lima objek wisata yang menjadi unggulan Kabupaten Nunukan, Salah satunya Wisata Air terjun Binusan. Wisata Air Terjun Binusan merupakan kawasan wisata alam yang terletak pada

kawasan hutan pagun raya Binusan Desa Binusan, yang memiliki daya tarik yang dapat menjadi atraksi bagi kawasan wisata ini yakni air terjun dan berbagai macam jenis Flora. Sebagai salah satu objek wisata unggulan yang banyak di kunjungi oleh masyarakat lokal untuk berwisata, kawasan wisata ini tidak diimbangi dengan fasilitas penunjang wisata yang memadai yang sesuai dengan standar untuk mendukung kegiatan berwisata masyarakat yang datang serta pengelolaan potensi dari daya tarik yang di miliki kawasan wisata air terjun Binusan. Berdasarkan dari permasalahan di atas maka perlu dilakukan suatu Pengembangan Fasilitas penunjang yang dimiana penyedian fasilitas yang nyaman dan aman yang dapat mendukung kegiatan wisata yang dilakukan oleh wisatawan, Serta penataan lanskap yang dimana memperhatikan keseimbangan kebutuhan fasilitas penunjang dan memelihara lingkungnan kawasan wisata air terjun agar tetap alami sehingga tercipta atau terbentuk ruang-ruang yang fungsional dan estetis.

Kata kunci : Kawasan wisata air terjun, Fasilitas Penunjang, Wisata Alam, Arsitektur Lanskap.

Pada karya tugas akhir saya merancang sebuah terminal intermoda yang didalamnya mengemas perencanaan transportasi moda massal bus dan juga kereta api di Kota Sangatta dengan ide desain yang akan menjadi daya tarik untuk daerah sekitarnya, serta hubungan antar moda yang terkoneksi secara efesien untuk kemudahan penumpang transportasi massal publik. Hubungan struktur, material bangunan yang selaras dengan fungsi bangunan secara visual sebagai landmark maupun fungsi sebagai intermoda, membuat penumpang ataupun pengguna bangunan terminal ini merasakan kenyamanan dalam mengakses fasilitas publik ini dan merasakan pengalaman ruang yang berbeda.

PENGEMBANGAN FASILITAS PENUNJANG WISATA DI KAWASAN WISATA AIR TERJUN BINUSAN,

Abstrak

Kota Sangatta merupakan kota dengan 65% penduduknya bekerja di sektor tambang. Pertambangan adalah sektor paling besar dalam kontribusinya untuk pendapatan daerah di Provinsi Kalimantan Timur. Namun demikian, masyarakat Kota Sangatta tersebut mengeluhkan akan wisata belanja yang hanya ada di pusat kota provinsi. Fasilitas transportasi masal publik di Kota Sangatta belum memadai kebutuhan masyarakat untuk keluar masuk daerah memenuhi wisata belanja mereka sehingga ancaman polusi dari kendaraan pribadi tidak terhindarkan, terlebih penduduk kota yang makin meningkat tiap tahunnya. Faktanya, Kota Sangatta memiliki peran sebagai pusat pelayanan pariwisata dan memiliki wisata alam yang menarik, tetapi Kota Sangatta tidak memiliki gambaran fisik tentang bangunan kota sehingga tidak ada dukungan secara visual untuk melihat kota sangatta sebagai pusat pelayanan pariwisata.

KABUPATEN NUNUKAN

Transit oriented development merupakan suatu perencanaan kota yang telah di terapkan di daerah-daerah maju saat ini sebagai cara untuk

mengurangi resiko terhadap urban sprawl dan kemacetan lalu lintas akibat tidak teraturnya pertumbuhan penduduk. Konsep intermoda didalam

TOD pun meningkatkan efesiensi perpindahan orang dalam konteks ini adalah masyarakat Kota Sangatta maupun sekitarnya yang ingin bergerak

menuju kota ataupun sebaliknya untuk kebutuhan wisata atau urusan lainnya dengan menggunakan transportasi massal . Sebagai pusat pelayanan pariwisata, teori image of the city yang memiliki unsur landmark untuk penanda kota, sangat diperlukan untuk branding kota dengan membangun suatu landmark sehingga Kota Sangatta tidak hanya menjadi tempat transit saja tetapi sebagai sebuah kota hub.

Kata kunci : Transit Oriented Development, Intermoda, Landmark Kawasan.

vi

©UKDW

(9)

Abstract

THE DEVELOPMENT OF BINUSAN WATERFALL TOURISM FACILITIES SUPPORT IN NUNUKAN DISTRICT

North Kalimantan is a new province in Indonesia which is still developing in various sectors, one of which is the tourism sector. North Kalimantan itself has 203 tourist destinations which are divided into three sectors namely natural, historical, and cultural and artificial tourism, which are spread over four districts and one city. Nunukan Regency is one of the regencies located in North Kalimantan Province which has a lot of potential in the tourism sector, one of which is the beauty and natural wealth that can be developed again to become one of the tourist destinations for Indonesians and foreigners and can also be a source of income for Nunukan district. According to the North Kalimantan economic bureau, there are five tourist objects that are featured in Nunukan Regency, one of which is Binusan Waterfall Tour. Binusan Waterfall Tourism is a natural tourism area located in the forest area of the Binusan Pagun Raya, Binusan Village, which has attractions that can become attractions for this tourist area, namely waterfalls and various types of flora. As one of the leading tourist objects visited by many local people for traveling, this tourist area is not balanced with adequate tourism support facilities in accordance with the standards to support the tourism activities of the people who come and manage the potential of the attractions in the water tourism area. Based on the above problems, it is necessary to develop supporting facilities that provide comfortable and safe facilities that can support tourist activities carried out by tourists, as well as landscape arrangement which takes into account the balance of supporting facilities needs and maintains the environment of the waterfall tourism area to keep it natural. so that functional and aesthetic spaces are created or formed.

Key words: Waterfall tourism area, Supporting Facilities, Nature Tourism, Landscape Architecture.

(10)

Kabupaten

Nunukan

Pulau

Nunukan

Kabupaten Nunukan

- Merupakan salah satu Kabupaten yang berada di Kalimantan Utara yang terletak di bagian paling utara dari Indonesia, dan berbatasan langsung dengan wilayah negara Malaysia (Sabah). Nunukan memiliki luas wilayah 14.585,70 km2, memiliki 73 destinasi wisata dengan 55 diantaranya merupakan objek wisata alam.

Aturan pemerintah mengenai Rencana Tata Ruang Wilayah tahun 2013-2033 Kabupaten Nunukan dalam penataan pola ruang merencanakan pengembangan Kawasan Pariwisata. Tujuan Pengelolaan kawasan wisata adalah untuk memanfaatkan potensi keindahan alam dan budaya guna mewujudkan pembagunan yang berkelanjutan.

RTRW KAB. NUNUKAN TAHUN 2013-2023 Rencana Pola Ruang Kawasan Pariwisata. Pengembangan Kawasan Wisata A i r t e r j u n Binusan. P e n g e m b a n g a n Kawasan Wisata air t e r j u n b i n u s a n dibutuhkan untuk meningkatkan daya tarik pengunjung dan dapat memfasilitasi k e g i a t a n w i s a t a pengunjung.

PERATURAN PEMERINTAH

KAWASAN WISATA AIR TERJUN BINUSAN

Sektor pariwisata Kabupaten Nunukan memiliki potensi untuk dikembangkan seperti objek wisata alam, bahari maupun wisata sejarah dan budaya. Seperti didalam RTRW Kabupaten Nunukan 2013-2033 terdapat beberapa objek wisata yang masuk didalam program pengembangan pada sektor pariwisata, yakni Wisata Air Terjun Binusan, Pantai Ecing, Pantai Batu Lamampu, Taman Nasional Kayan Mentarang, dan Wisata Batu Sicien.

Pulau Nunukan

Kecamatan

Nunukan

Kecamatan

Nunukan

Selatan

Wisata Air Terjun Binusan, terletak di Desa Binusan, Kecamatan Nunukan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, memiliki luas lahan 48 Ha. Wisata Air Terjun Binusan menyuguhkan keindahan alami dari air terjun yang meng-alir langsung dari alam serta keindahan dari hutan yang masih asri dan ala-mi yang meala-miliki berbagai jenis tumbuhan.

JUDUL.

Pengembangan fasilitas wisata kawasan Air terjun Binusan di Kabupaten Nunukan. HUT AN RA Y A BINUSAN

- ARTI JUDUL.

Mengembangkan suatu sarana fasi-litas wisata yang bertujuan untuk mendukung kelancaran kegiatan wisata dan pengembangan tersebut berbasis pada pelestarikan alam dengan seminimal mungkin untuk merusak alam.

GRA

FIS

UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA, 2019

LATAR BELAKANG

BAB 1

- LATAR BELAKANG

- FENOMENA

- PERMASALAHAN

- RUMUSAN MASALAH

1

©UKDW

(11)

PENGEMBAGAN

FASILITAS WISATA

DI AIR TERJUN BINUSAN, NUNUKAN.

Kabupaten Nunukan

Pulau Nunukan

LATAR BELAKANG

KALIMANTAN UTARA merupakan provinsi baru di Indonesia yang masih terus berkembang dalam berba-gai sektor, salah satunya yaitu pada sektor pariwisata yang memiliki potensi yang tak kalah bagus dari pariwisata provinsi lain yang ada di Indonesia. Kalimantan Utara memiliki destinasi objek wisata 203 yang terbagi dalam tiga sekor yaitu wisata alam, Sejarah dan budaya, serta buatan yang tersebar di empat kabupaten dan satu kota. Kabupaten Nunukan merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Kalimantan Utara yang memiliki banyak potensi pada bidang pariwisata salah satunya pada keindahan dan kekayaan alam yang dapat dikembangkan lagi untuk menjadi tujuan wisata warga Indonesia maupun mancanegara dan juga dapat menjadi salah satu sumber pemasukan bagi Kabupaten Nunukan. Kabupaten Nunukan memiliki beberapa jenis objek wisata yang terbagi menjadi 3 sektor yaitu :

OBJEK WISATA KABUPATEN NUNUKAN

OBJEK WISATA ALAM OBJEK WISATA BUDAYA OBJEK WISATA BUATAN

34 Objek

11 Situs

6 Lokasi

Menurut Biro Perekonomian Kalimantan Utara terdapat 5 objek wisata yang menjadi unggulan Kabupaten Nunukan. Salah satunya yaitu :

OBJEK WISATA ALAM AIR TERJUN BINUSAN

SITE

7 hektar

HUTAN PAGUN RAYA BINUSAN, DESA BINUSAN

Kawasan wisata alam Air Terjun Binusan terleatak pada kawasan Hutan Pagun Raya Binusan, Desa Binusan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.

DAYA TARIK WISATA AIR TERJUN BINUSAN

(12)

LATAR BELAKANG

DAYA TARIK/ATRAKSI WISATA AIR TERJUN BINUSAN

Kawasan Wisata Air Terjun Binu-san terletak di kawasan hutan pagun raya yang memiliki keindah-an alam ykeindah-ang masih terjaga. AIR TERJUN B I N U S A N TINGKAT 1 dan 2. APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER 106 294 680 143 197 57 104 100 153 JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI -1668 872 981 862 2132

Dilihat dari grafik jum-lah pengunjung Wisata Air Terjun Binusan Pada tahun 2018-2019 antusias pengunjung untuk datang berlibur di kawasan wi-sata air terjun Binusan terus meningkat, apa lagi pada saat musim libur sekolah jumlah pengun-jung akan melonjak tinggi.

Grafik 2 : Jumlah Wisatawan tahun 2019. Grafik 1 : Jumlah Wisatawan tahun 2018.

JUMLAH PENGUNJUNG AIR TERJUN NUNUKAN

FASILITAS WISATA

KETERANGAN : Parkiran 11 Mushola 12 Toko Souvenir 3 Toilet/Kamar Mandi 4 Panggung 5 Gazebo 6 Warung 7 Menara Pandang 8 Tangga 9 10

Titik Air Terjun

11 Camping ground 7 6 4 9 4 5

HUTAN PAGUN RAYA

8 6 1 2 3 10 8 11

AKTIVITAS WISATAWAN

Wisatawan datang Bermain di air terjun Wisatawan pulang

FASILITAS WISATA

Toko Souvenir Mushola Parkiran mobil dan motor Gazebo 4 unit Panggung Kamar mandi

Area Camping kapa-sitas 2 tenda Tangga Gardu pandang 2 unit Toilet Warung Makan Sumber : Qui, 2019.

Foto : Wisatawan Wisata Air Terjun Binusan.

Wisata air ter-jun Binusan saat ini menjadi salah satu objek wisa-ta yang banyak dikunjugi oleh wisatawan lokal. Banyak wisata-wan yang datang bersama keluar-ga mereka.

95%

5% APA TUJUAN ANDA KE WISATA AIR TERJUN BINUSAN?

- dari hasil pertanyaan yang diajukan diatas, 95% dari 81 responden menyatakan tujuannya untuk berlibur atau reftresing untuk mencari suasana baru.

Foto : Keadaan alam di kawasan air terjun Binusan

Objek wisata alam Air Terjun Binusan merupakan salah satu objek wisata unggulan Kabupaten Nunukan yang banyak di kunjungi oleh wisatawan lokal untuk berwisata, namun objek wisata alam air terjun Binu-san tidak didukung oleh fasilitas umum yang memadai sesuai dengan standar yang dapat membantu kegi-atan berwisata.

OBJEK WISATA UNGGULAN FAKTA DI SITE KURANGNYA FASILITAS YANG DAPAT MENDU-KUNG KEGIATAN BERWISATA.

TIDAK ADA AREA KOMERSIAL

KURANGNYA TEMPAT DUDUK/BERTEDUH

JALUR SIRKULASI YANG TIDAK EFEKTIF,

KURANGNYA TOILET UMUM. POTENSI ALAM FASILITAS UMUM JALUR SIRKULASI

POTENSI ALAM TIDAK DI OPTIMALKAN

SITE EKSISTING

Penyediakan fasilitas yang Nyaman dan Aman dan mengoptimalkan potensi yang ada pada site Desain dapat merespon dengan

KONSEP DESAIN

PENGOPTIMALAN

Perencanaan

Perancangan

- Pengaturan Lahan - Penyusunan Elemen

- Alam dan Buatan

Dengan memperhatikan keseimbangan kebutu-han pelayanan dan pe-meliharaan sumber da-ya.

Terciptanya/terbentuk r u a n g - r u a n g y a n g fungsional dan estetis.

PENDEKATAN

DESAIN

Yang digunakan dalam merespon konsep desain yaitu :

ARSITEKTUR

LANSKAP

MODUL-MODUL

BENTUK YANG

TERDAPAT

PA-DA SITE

BENTUK LINGKARAN

Di apliasikan untuk konsep bentuk bangunan.

BENTUK TRAPESIUM

FENOMENA

3

(13)

PERMASALAHAN

ASPEK ARSITEKTURAL

GAZEBO

KAMAR

MANDI

TOILET

Terdapat 4 gazebo, kapasitas 5-6 orang/gazebo, sedangkan jumlah penggunjung dapat men-capai ratusan.

Terdapat 4 kamar mandi, 2 un-tuk laki-laki dan 2 unun-tuk pe-rempuan.

Terdapat 2 unit toilet, masing-masing 1 untuk laki-laki dan 1 untuk perempuan.

JALUR SIRKULASI

FASILITAS YANG

BELUM ADA

- Loket tiket - Kantor pengelola - Restoran

LOKET TIKET/

KANTOR

PENGELOLA

MATERIAL

RESTORAN

KENYAMANAN

PRINSIP DESAIN ARSITEKTUR LANSKAP

Keseimbangan pada ukuran, warna dan jumlah unsur untuk men-ciptakan kesimbangan pada lansekap suatu kawasan.

Irama dan pengulangan unsur-unsur lansekap pada tempat yang

TIDAK

SESUAI

DAYA TARIK

WISATA

- Pengembangan atraksi

ASPEK KEBUTUHAN

Pengunjung banyak yang tak mendapatkan tempat untuk duduk, sehingga banyak yang duduk di tepian jalan setapak Sirkulasi yang belum ter-tata dari material, ukuran yang kecil dan kurangnya penanda jalan.

Material tangga yang su-dah rapuh, material jalur sirkulasi yang licin dan material dinding penahan jalur air terjun yang su-dah rubuh.

(14)

RUMUSAN

MASALAH

Bagaimana melakukan pengembangan terhadap fasilitas wisata serta atraksi wisata dan penataan lansekap kawasan air terjun Binusan,

Kabupaten Nunukan, dengan berbasis pada prinsip-prinsip perancangan dalam arsitektur

Lanskap dan merespon site yang berkontur?

Mengembangan Fasilitas dan

Atraksi Wisata

Meningkatkan kenyamanan

dan keamanan bagi wisatawan

Pendekatan Arsitektur

Lanskap

“Perencanaan dan perancangan

pengaturan lahan, penyusunan elemen-elemen

alam dan buatan, dengan memperhatikan

keseimbangan kebutuhan pelayanan dan

memelihara sumber daya sehingga terciptanya

ruang-ruang yang fungsional dan estetis”

RUMUSAN MASALAH

5

(15)

BAB 5

- KONSEP ZONASI

- KONSEP SIRKULASI

- KONSEP TRANSFORMASI BENTUK

- KONSEP STRUKTUR

- KONSEP MATERIAL

(16)

KONSEP DESAIN

ZONASI MAKRO

ZONA INTI ZONA INTI ZONA INTI ZONA INTI ZONA PENDUKUNG ZONA PENDUKUNG ZONA PRIVAT

ZONA PADA LAYOUT PLAN :

ZONA PENDUKUNG

1. AREA PARKIR PENGUNJUNG 2. LOKET DAN POS SATPAM 3. TOKO SOUVENIR

4. CAFE

5. AREA KULINER

6.TOILET DAN R. BILAS

ZONA INTI

7. VISITOR CENTER 8. AIR TERJUN 1 DAN 2 9. AREA SPOT FOTO

ZONA PRIVAT 10. RUANG GENSET 11 GUDANG 12. PARKIR PENGELOLA 13. KANTOR PENGELOLA

ZONASI MIKRO

1

1

2

3

4

5

5

6

ZONA PENDUKUNG ZONA INTI ZONA PRIVAT

6

7

8

8

9

12

10

11

13

1

2

3

4

5

5

6

6

7

8

8

9

12

10

11

13

DIMANA FASILITAS PENDUKUNG WISATA DI TEMPATKAN UNTUK MEEMPERMUDAH KEGIATAN BERWISATA YANG DILAKUKAN OLEH WISATAWAN

ZONA DI MANA ATRAKSI UTAMA/DAYA TARIK UTAMA BERADA DAN DI LENG-KAPI DENGAN FASILITAS.

ZONA DI MANA FASILITAS YANG HANYA DAPAT DIJANGKAU OLEH PENGELOLA DARI TEMPAT WISATA SEPERTI KANTOR PENGELOLA, GUDANG, DAN SERVICE.

23

(17)

KONSEP DESAIN

JALUR SIRKULASI UNTUK WISATAWAN

JALUR SIRKULASI UNTUK DARURAT DAN SERVIS

(18)

10. RUANG GENSET 11 GUDANG 12. PARKIR PENGELOLA 13. KANTOR PENGELOLA

TRANSFORMASI BENTUK

HUTAN SITE KONTRUR

Site terletak pada kawasan hutan, dan memiliki lahan yang berkontur.

Bentuk lingkaran di ambil dari bentuk lingkaran pohon yang jika dilihat dari atas. Bentuk lingkaran di gunakan agar bagunan memiliki keselarasan bentuk dengan bentuk di se-kitar site.

Di berikan ruang pada tengah dimaksudkan sebagai jalur sirkulasi udara dan cahaya sehingga dapat terdis-tribusi pada seluruh ruangan

TRANSFORMASI BENTUK

Pada bagian atap menggunakan atap pelana untuk merespon hujan dan dedaunan yang jatuh di atas atap tidak tertumpuk di atap.

Dikarenakan akan ada beberapa bangunan yang akan di bangun pada site yang berkontur maka bangunan akan di angkat untuk merespon kondisi muka tanah site yang tidak rata dan memi-nimalkan intervensi bangunan terhadap site.

Pada beberapa atap bangunan akan di letakan atap kaca sebagai jalur masuk cahaya kedalam bangunan untuk men-gurangi penggunaan listrik.

Plaza

Bentuk trapesium di dapat dari pembagian garis grid-grid yang di ambil dari garis-garis batas site yang akan menjadi bentuk dari plaza.

VISITOR CENTER

PLAZA

SHELTER

MENARA PANDANG

FASILITAS AIR TERJUN

AREA KOMERSIAL

Visitor Center merupakan area promosi dan pu-sat informasi bagi flora dan fauna yang terdapat di dalam hutan pagun raya.

Plaza merupakan ruang persiapan bagi wisatawan yang akan berjalan ke air terjun, terdapat fasili-tas tempat duduk, keran air minum dan toilet umum, serta juga ada terdapat plaza yang dapat digunakan bagi kelompok/grup wisatawan yang akan melaksanakan kegiatan.

Shelter merupakan ruang istirahat bagi wisata-wan yang lelah berjalan, jarak antar satu shel-ter dengan shelshel-ter yang lain sejauh 200 m.

Menara pandang merupakan ruang yang dapat memberikan eksperience bagi wisatawan dapat melihat sekitar site dari ketinggian.

Fasilitas yang berada di sekitar air terjun mem-berikan eksperince kepada wisatawan dapat melihat lebih jelas air terjun dan menikmati view dari air terjun. Terdapat fasilitas café bagi wisatawan, arah pandang dari dalam café langsung ditujukan ke air terjun sehingga lebih optimal lagi menikmati view air terjun.

Area komersial merupakan ruang untuk mempro-mosikan potensi lokal (kain, cindramata/souve-nir khas Kalimantan Utara) dengan tujuan mem-berikan manfaat bagi penduduk lokal.

KONSEP SIRKULASI

RAMP dan SKYWALK

Jalur Ramp ramah untuk orang tua dan tidak membuat wisatawan cepat lelah.

Jalur Skywalk untuk jalur utama memiliki lebar 2400 m, yang merupakan 1 arah, na-mun jika terjadi keadaan yang emergency maka jalur tersebut dapat di gunakan dua arah.

KONSEP DESAIN

25

(19)

KONSEP DESAIN

KAYU GORDING 8/12

KAYU USUK 5/7

BAJA IWF 15/30

BAJA IWF 15/30

KAYU GORDING 8/12

KAYU USUK 5/7

ATAP SIRAP

BAJA IWF 20/40

-Bahan fabrikasi

-Lebih fleksibel untuk di bentuk -Dapat dibangun dengan cepat

-Ukuran panjang dapat di buat sesuai dengan kebutuhan.

BAJA IWF

-Membuat bangunan terasa lebih sejuk. -Tahan terhadap serangan rayap.

-Memiliki ketahanan yang baik terhadap cuaca. -Bobotnya lebih ringan

ATAP SIRAP KAYU ULIN

-Lebih awet dari material atap yang lain.

-Bisa di daur ulang untuk di produksi kembali.

WOOD PLASTIC COMPOSITE

-Lebih tahan terhadap api.

-Memiliki daya tahan yang biak terhadap rayap dan hama. -Daya tahan yang tinggi terhadap benturan.

GRASSBLOCK

-Terdapat lubang pada bagian tengah yang dapat ditanami rumput.

DETAIL STRUKTUR

MATERIAL

-Hujan dapat lebih mudah terserap kedalam tanah.

PLAT BAJA 1CM

PLAT BAJA 1CM

BAUT 2CM

PLAT BAJA 1CM

WELD JOINT

BAUT 2CM

ANCHOR 1CM

©UKDW

(20)

27

DAFTAR PUSTAKA

Neufert, E. 2002. Data Arsitek jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan tentang Rencana Tata Ruang Wilayah.(2013-2033). Nunukan:Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Nunukan. Peraturan Mentri Nomor P.50 Pasal 1 Ayat 8 Tahun 2009, tentang APL

Frick, H. 2003. Membangun dan Menghuni Rumah di Lerengan. Yogyakarta: Kanisius Frick, H. Suskiyanto, FX 2007. Dasar-Dasar Arsitektur Ekologis. Yogyakarta: Kanisius

Kbbi.web.id

Widyarini, Suharta. 2018. Dampak Pengembangan Sarana Pariwisata Terhadap Peningkatan Jumlah Pengunjunng Di Wisata Alam Air Panas Angseri, Tabanan.

Jurnal Destinasi Pariwisata, Volume 6 No 2. 2018.

Khotimah, dkk. 2017. Strategi Pengembangan Destinasi Pariwisata Budaya (Studi Kasus Pada Kawasan Situs Trowulan Sebagai Pariwisata Budaya Unggulan Di

Kabupaten Mojokerto.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Volume 41 No 1. Januari 2017.

Nugraha, A 2017. Pusat Budidaya dan Pelestarian Anggrek di Semarang Dengan Pendekatan Arsitektur Metafora.Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang. Djajang,P,. Dkk. 2011. Landasan Pemahaman “Green Architecture” Untuk Pendidikan Arsitektur.

Jurnal Media Matrasain, Volume 8 No 1. Mei 2011.

Referensi

Dokumen terkait

Keberadaan air terjun Sihobuk sebagai salah satu destinasi di Kabupaten Tapanuli Tegah membuat destinasi alam di kabupaten ini bervariatif sehingga dapat menarik perhatian

Untuk mempermudah para wisatawan atau calon wisatawan dalam mengingat Objek Wisata Air Terjun Madakaripura, berdasarkan alternatif pada gambar 5 maka dipilih tagline nomor

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan strategi dalam upaya meningkatkan kunjungan wisatawan di objek wisata Air Terjun Curup Tenang Bedegung Kabupaten Muara Enim serta

Judul Kertas Karya : POTENSI KAWASAN AIR TERJUN SIHOBUK SEBAGAI DAYA TARIK WISATA ALAM DI KABUPATEN TAPANULI TENGAH.. Nama : RYAN

terhadap jasa lingkungan dari Objek Wisata Air Terjun Sikulikap berdasarkan. metode

akan tetapi sebelum pengunjung atau wisatawan sampai ke kawasan objek wisata Air Terjun Cughup Mangkok pengunjung atau wisatawan akan melewati 2 (dua) objek

Sedikitnya kunjungan wisatawan air terjun Watu Ondo di bandingkan objek wisata lainnya, maka perlu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui potensi

HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil temuan dilapangan dan sesuai dengan tujuan penelitian maka didapatkan hasil tentang upaya pengembangan objek wisata air terjun sungai manau