• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP ONLINE SHOP PADA MEDIA SOSIAL FACEBOOK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERSEPSI MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP ONLINE SHOP PADA MEDIA SOSIAL FACEBOOK."

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

ii

ARINA SETYAWATI AGUSTIN NPM. 0843010093

Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Pada tanggal 13 Juni 2012

Pembimbing Utama Tim Penguji:

1.Ketua

Yuli Candrasari S.Sos, MSi Dra.Sumardjijati,MSi NPT. 371079400271 NIP.196203231993092001

2.Sekretaris

Drs.Kusnarto,MSi NIP. 195808011984021001

3.Anggota

Yuli Candrasari S.Sos,MSi

NPT. 371079400271

Mengetahui, DEKAN

(2)

Disusun Oleh :

ARINA SETYAWATI AGUSTIN NPM. 0843010093

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Skripsi

Menyetujui,

Pembimbing

YULI CANDRASARI S.Sos, Msi NPT. 371079400271

Mengetahui,

Dekan

(3)

v

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL………....vi

DAFTAR LAMPIRAN………...vii

ABSTRAKSI………...viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 10

1.3 Tujuan Penelitian ... 10

1.4 Manfaat Penelitian ... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 16

2.1 Landasan Teori ... 12

2.2 Facebook sebagai Media Sosial ... 27

2.3 Online Shop ... 33

2.4 Teori Computer Mediated Communication ... 34

2.5 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian ... ... 38

(4)

vi

3.3 Lokasi Penelitian ... 45

3.4 Subyek dan Informan Penelitian ... 46

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 46

3.6 Teknik Analisis Data ... 47

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN……… 49

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ... 49

4.2 Penyajian Hasil Penelitian ... 53

4.3 Pembahasan ... 74

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... ... 77

4.3 Saran ... 78

DAFTAR PUSTAKA ... 79

(5)

Tabel 1. Data Informan Penelitian ……… 52

(6)

Arina Setyawati Agustin

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur arina_setyawati@yahoo.co.id

Abstract : The study was based on the use of an online shop. Online shop which has become the current trend of spending has mushroomed in many facebook. Facebook users in Indonesia are growing to be the biggest reason for online shop owners to take advantage of social media. There have been many people who depend their lives to try their luck over the fate of the online shop.

In this study researchers used the Theory of Computer Mediated Communications. In this theory there is a device called groupware, which can make it easier to communicate with and update real time (immediately and at that moment). Advantages with the Groupware is that everyone can do anything, anywhere, anytime, even among members of the distance apart, so it is more cost efficient and time.. This theory is closely related to the concept of online shopping shop favored by the Surabaya. Where anyone,

anytime and anywhere can do online shopping shop.

Methods in qualitative research is descriptive, ie a method that is easier to adjust when it is in fact double this study, presents the direct relationship between the researcher with the object of research, more sensitive and able to adjust to a lot of influence on the patterns of the face value. Techniques of data analysis in this research is descriptive method, ie the data which were collected in the form of words and images. Data collection techniques in the form of interviews with six informants in-depth interview with the guide-interview. To obtain a positive public perception, qualitative method used was based on four aspects that perception consists of knowledge, judgment, confidence and effect. The results of this study is a positive community perception of the online shop in Surabaya social media facebook. It is based on the results of interviews that have been conducted with the informants. To six informants who have different ages and occupations, but have the same perception of the online shop. positive perceptions they say based on their experience - one online shop for shopping at facebook.

(7)

melalui online shop.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Teori Computer Mediated Communications. Dalam teori ini ada salah satu perangkat yang disebut Groupware, yaitu perangkat yang dapat memudahkan komunikasi bersama dan up date real time ( segera dan saat itu juga). Keuntungan dengan adanya Groupware adalah setiap orang dapat mengerjakan apapun, dimana saja, kapan saja, meskipun antar anggota terpisah jarak, jadi lebih efisien biaya dan waktu. Teori ini berkaitan erat dengan komsep belanja online shop yang digemari oleh masyarakat Surabaya. Siapa saja, kapan saja dan dimana saja dapat melakukan belanja online shop.

Metode penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, yaitu sebuah metode yang lebih mudah menyesuaikan bila dalam penelitian ini kenyataannya ganda, menyajikan secara langsung hubungan antara peneliti dengan obyek peneliti, lebih peka serta dapat menyesuaikan diri dengan banyak pengaruh terhadap pola – pola nilai yang dihadapi. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu data yang dikumpulkan berupa kata – kata dan gambar. Teknik pengambilan adata berupa wawancara langsung dengan ke enam informan secara indepth interview dengan guide interview. Untuk memperoleh persepsi positif publik, metode kualitatif yang digunakan adalah berdasarjan empat aspek persepsi yang terdiri dari pengetahuan, penilaian, kepercayaan dan efek.

Hasil penelitian ini adalah persepsi positif masyarakat Surabaya terhadap online shop pada media sosial Facebook. Hal ini berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan peneliti dengan para informan. Ke enam informan yang memiliki perbedaan usia dan pekerjaan namun memiliki persepsi ynag sama tentang online shop. persepsi positif mereka katakana berdasarkan pengalaman mereka selama belanja di online shop Facebook.

(8)

Saat ini internet bukan lagi hal yang tabu bagi seluruh masyarakat. Mulai

dari anak – anak hingga orang dewasa mampu bermain internet dengan lihai. Melalui internet mereka mendapatkan apa yang mungkin tidak mereka dapatkan di dunia nyata. Kecanggihan internet adalah alasan utama mereka menggunakan

internet untuk mempermudah segala aktifitasnya. Dapat diakses dimana saja dengan memanfaatkan fasilitas pribadi, misalnya handphone, Ipad, laptop atau

bahkan layanan wifi yang dapat ditemukan dan digunakan oleh siapa saja adalah keunggulan internet.

Di Indonesia sendiri, pengguna internet sudah mencapai 48 juta orang. Hal

ini dirasakan wajar oleh Henry Subiakto, Staf Ahli Bidang Komunikasi dan Media Massa Kementerian Komunikasi dan Informatika. Bahkan menurut beliau bahwa “Jumlah pengguna Internet yang cukup besar tersebut berdampak positif bagi

kemajuan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat tetapi juga bisa berdampak negatif," ( www.antaranews.com ). Hal ini dapat ditunjang dengan berbagai fakta

yang ada. Melalui internet masyarakat dapat memperoleh informasi dengan mudah, bahkan ada banyak di antara mereka yang menggunakan internet sebagai lahan bisnis. Hal ini lah yang memberikan dampak positif bagi masyarakat karena

internet mampu menyejahterakan kehidupan masyarakat.

(9)

Namun, dibalik ini semua internet juga dapat memberikan dampak negatif. Misalnya dengan adanya

masyarakat yang memanfaatkan internet sebagai lahan bisnis, namun ada sebagian masyarakar yang menyalahgunakannya. Masyarakat yang tidak bertanggung

jawab ini lah dapat melakukan kejahatan bahkan penipuan.

Berbagai kecanggihan internet juga dapat dinikmati saat menggunakan facebook. Facebook, sebagai salah penghuni intenet juga menjadi account favorit

bagi sebagaian besar masyarakat Indonesia. Hal ini terbukti dengan meledaknya pengguna account Facebook. Hingga 6 Maret 2012, berdasarkan penelitian di

website resmi ya

ke – 3, di bawah Amerika dan India, sebagai pengguna Facebook terbanyak di dunia. Angka mencapai 43.523.740 pengguna Facebook ini adalah fakta yang

menyatakan kebutuhan dan ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap facebook sangatlah besar.

Tidak hanya untuk mejalin komunikasi, Faceboook juga menyimpan berjuta manfaat bagi penggunanya. Dibandingkan dengan jejaring sosial yang lain, seperti twitter, myspace, blog dll, Facebook jelas memiliki keunggulan baik

secara audio maupun visual. Melalui Facebook masyarakat dapat melakukan video chat yang memungkinkan adanya interaksi langsung dengan cara tatap

(10)

hingga kampanye. Kebanyakan orang melakukan hal tersebut menggunakan Facebook dengan alasan bahwa Facebook adalah jejaring sosial yang paling

familiar di telinga masyarakat. Bahkan seorang tukang becak di Jogjakarta dapat menjadikan Facebook sebagai salah satu mata pencaharian. Dengan cara membuat

fan page di facebook, maka beliau dapat memberikan informasi tentang tempat penginapan dan tempat pariwisata yang patut dikunjungi oleh wisatawan. Dari fan page inilah beliau menawarkan jasa untuk pemesanan penginapan, tiket masuk

tenpat wisata, hingga keliling Jogjakarta dengan becaknya. Sehebat inilah Facebook dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

Facebook juga memiliki keunggulan lebih dibandingkan dengan jejaring

sosial lainnya. Adanya album foto banyak dirasakan pengguna facebook, karena dengan fasilitas tersebut pengguna Facebook dapat mengupload foto – foto untuk

dijadikan dalam account pribadinya. Kapasitas foto dalam 1 ( satu ) album ada 200 foto. Selain itu, pemilik account Facebook juga dapat menjadikan menandai

teman – teman yang dirasakan perlu untuk mengetahui foto tersebut.

Melejitnya pengguna Facebook juga menjadi kesempatan emas untuk para entrepreneur dalam meraup pundi – pundi keuntungan. Tidak hanya mampu

berkomunikasi melalui jejaring sosial, berbisnis di media online seakan kegiatan baru yang cukup menjanjikan bagi sebagian masyarakat. Dalam bukunya “Sukses

di Era Faceboook” Haris Priyatna mengutip perusahaan yang sukses

memanfaatkan media online untuk berbisnis, seperti Oracle, Starbuck, Wal-Mart dan H&R Block. Selain itu kesuksesan Coca Cola dalam menggunakan media

(11)

189) juga mempertegas manfaat dari Facebook. Hal ini menjadi contoh kecil dari banyaknya orang yang sukses meraih keuntungan melalui media online yaitu

Facebook. Oleh karena itu, online shop sekarang ini banyak menjamur pada facebook.

Online shop adalah sebutan untuk toko online yang ada di Facebook.

Berbagai macam produk dapat di jual melalui account yang dirilis oleh Mark Zuckerberg. Dari pakaian, alat olahraga, makanan ringan, hingga alat elektronik

dapat dijajakan dalam situs jejaring sosial tersebut. Kemudahan bagi konsumen adalah hal utama yang ditawarkan oleh online shop. Cukup dengan duduk dan membuka situs Facebook, konsumen dapat melihat, mencari bahkan mendapatkan

barang yang diinginkan. Para owner online shop cukup mengupload foto barang yang akan dijual, memberikan keterangan mengenai harga, bahan, ukuran dan

kualitas dari barang tersebut lalu menandai temannya secara random. Hal ini jelas menguntungkan bagi owner maupun customer. Tanpa harus membuang tenaga dan waktu untuk berkeliling pusat perbelanjaan. Belanja menjadi hal yang sangat

mudah dilakukan oleh siapapun dalam online shop di account Facebook.

Belanja adalah aktivitas yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan

sehari – hari. Baik laki – laki atau perempuan memiliki kebutuhan untuk belanja. Dalam rangka mengikuti gaya hidup masa kini, banyak masyarakat yang memilih belanja di online shop. Belanja melalui online shop adalah kemudahan yang

ditawarkan dalam kecanggihan Facebook. Kecepatan waktu dan penawaran adalah keunggulan bagi Facebook. Online Shop yang menawarkan berbagai

(12)

sederhana dan mudah dilakukan. Cukup dengan memilih kebutuhan yang dinginkan melalui katalog yang disediakan oleh owner, customer dapat memiliki

barang tersebut cukup dengan melakukan pembayaran via internet banking. Segala kemudahan yang ditawarkan online shop dan keterbatasan waktu

masyarakat saat ini mendorong besarnya aktivitas belanja secara online shop.

Budaya belanja online yang sebelumnya telah melanda negeri jiran seperti

Singapura dan Malaysia, dan sekarang telah melanda Indonesia. Pasalnya, masyarakat Indonesia dinilai telah akrab dengan penggunaan internet. Jumlah pengguna internet di Indonesia dari tahun pada tahun 2008 sebanyak 25 juta orang

dan pada 2009 dan 2010 diperkirakan akan meningkat sebanyak 37 persen, diyakini sebagai titik awal berkembangnya penggunaan internet ke arah baru,

yakni belanja online. Selain itu, pertumbuhan internet di Indonesia terbesar ke 2 (dua) di dunia. Sementara pengguna facebook yang sekarang mencapai 43.523.740 orang di Indonesia terbesar ke 3 (tiga) di dunia. Melihat hal itu, dalam

waktu dekat belanja online sepertinya akan menjadi fase baru masyarakat internet Indonesia.

Belanja Online Shop pada awalnya hanya dilakukan oleh wanita atau pria yang berpendapatan dan berpendidikan tinggi. Namun, hal itu tak lagi terjadi pada

saat ini. Kemudahan jangkauan dan transaksi yang ditawarkan oleh online shop berhasil menarik banyak masyarakat untuk mulai cenderung berbelanja di online shop. Tanpa ada batasan status sosial ataupun gender, siapapun dapat melakukan

(13)

Selain itu, pengguna facebook yang 55 % nya adalah wanita juga menjadi alasan yang kuat untuk membudidayakan belanja online shop bagi para pebisnis di

dunia maya karya Mark Zuckerberg. Pengguna yang mayoritas adalah berumur 18-24 tahun dengan nilai prosentase 24% ini juga menunjukkan usia yang matang

dan memiliki dana cukup untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri. Hal ini lah yang dipertimbangkan oleh pemilik usaha online shop untuk tetap eksis di Facebook.

Namun, tak selamanya pembeli bernasib baik dengan menemukan penjual yang jujur dan dapat dipercaya. Dengan memanfaatkan kecanggihan Facebook. Pihak yang tidak bertanggung jawab bisa melakukan berbagai modus untuk

menguntungkan dirinya sepihak. Kasus yang baru – baru ini terjadi adalah penipuan yang terjadi di online shop. Banyak modus yang dilakukan oleh penipu

untuk mengelabui korban. Kasus penipuan ini biasanya di terjadi pada online shop Di balik berjuta manfaat Facebook dengan segala fasilitasnya. Facebook juga memiliki dampak negatif, khususnya di online shop. Banyak alasan untuk

masyarakat memiliki rasa ketakutan atau kecemasan saat pertama kali belanja di online shop. Hal itu sangatlah wajar, karena dengan belanja di online shop customer tidak mengetahui lebih lanjut identitas owner online shop tersebut. Para

owner online shop hanya mencantumkan nomor telepon yang bisa dihubungi, cara melakukan pemesanan barang, serta nama bank yang digunakan untuk transaksi.

(14)

penjual barang – barang elektronik. Penjual menawarkan berbagai gadget canggih dengan harga miring. Hal ini jelas menggiurkan bagi masyarakat awam. Contoh

kasus adalah penipuan sebesar Rp. 11.600.000 ,- yang dialami oleh Aprilia Paramitasari, gadis ini telah berhasil ditipu oleh Online Shop yang bernama Aulia

Celluler Shop. Kejadian yang terjadi 14 Januari 2011 kemarin ini melibatkan 3 (tiga) buah laptop merek Sony Vaio VPCEB16FG 14 inch baru yang dijual Rp. 3.750.000/ unit. Harga tersebut jelas sangatlah murah untuk kelas Sony Vaio.

Padahal di pasaran harga laptop tersebut berkisar antara 8 – 9 juta. Namun sang korban sudah terlanjur tergiur dengan harga yang super miring tersebut. Transaksi

pun berhasil dilakukan. Dan itulah awal dari Aprilia mendapatkan pengalaman pahit saat belanja di online shop.

tinggal di Labuhan Bajo, NTT. Namun, korban tertipu oleh online shop yang

menjual beraneka macam jenis baju sehingga sang korban tertarik untuk membelinya. Setelah uang ditranfer, bukan barang yang dinginkan yang datang melainkan hanya kekecewaan yang di dapatkan. Dan masih banyak lagi kejadian

serupa yang menimpa masyarakat saat belanja di online shop. Hal ini jelas merugikan bagi online shop lain yang jujur dalam berdagang. Image online shop

menjadi tercemar karena ulah pihak – pihak yang tidak bertanggung jawab.

Tidak semua online shop yang melakukan penipuan serupa dan tidak semua masyarakat merasakan keluhan tersebut. Ada masyarakat yang puas dan

(15)

pelanggan tetap dari sebuah online shop. Dia mengaku puas dengan pelayanan dan harga yang diberikan. Sebagian online shop yang bekerja secara jujur pun

berusaha untuk mengembalikan image positif online shop.

Surabaya sebagai ibu kota Jawa Timur memiliki ciri khas masyarakat

mudah bergaul (

menduduki peringkat ke 3 ( tiga ) untuk bidang jumlah terbesar pengguna facebook se Pulau Jawa – Bali.

Dari seluruh masyarakat tersebut, terdapat sebagian masyarakat yang selalu mengikuti gaya hidup masa kini. Termasuk salah satunya adalah belanja di online

shop pada Facebook. Masyarakat Surabaya memiliki kecenderungan untuk belanja di online shop. Baik pria maupun wanita memiliki kemampuan belanja

online shop yang sama. Namun, persamaan tersebut dibedakan oleh dasar kebutuhan belanja antara pria dan wanita.

Pengetahuan masyarakat tentang online shop pada media facebook juga

menjadi penentu bahwa online shop tersebut sudah dikenal atau belum. Terlebih lagi, online shop itu dapat dipercaya atau tidak. Bagi masyarakat awam, jelas

butuh informasi dasar tentang online shop. Maka dari itu, pemilik online shop pada Facebook selalu melengkapi cara pemesanan dan cara pembayaran dalam account info Facebook. Dalam info tersebut juga dicantumkan nomor tekepon

pemilik online shop (owner) dan terkadang ada juga yang mencantumkan alamat lengkap rumah maupun toko dari owner. Dari pengetahuan masyarakat tersebut

(16)

Facebook, entah itu merujuk pada kepuasan atau ketidakpuasan. Kepuasan para pengguna facebook juga dapat dilihat dari peristiwa yang telah terjadi. Setelah

berbagai kejadian yang muncul pada online shop di media sosial Facebook kemungkinan banyak terjadi peningkatan maupun penurunan kepuasan yang

dialami oleh penikmat belanja online shop di Facebook. Entah itu keraguan ataupun kepuasan yang muncul dari mereka.

Persepsi adalah serangkaian proses yang dilakukan seseorang guna

memperoleh gambaran mengenai sesuatu melalui pemilihan, pengolahan, hingga pengertian informasi mengenai sesuatu yang diinginkannya. Persepsi tersebut nantinya akan mempengaruhi tindakan seseorang terhadap hal yang

dipersepsikannya itu.

Persepsi menurut Dedy Mulyana dalam bukunya Ilmu Komunikasi Suatu

Pengantar (2001:167) adalah proses internal individu yang memungkinkan untuk memilih, mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan yang ditangkap oleh indra manusiawi dari lingkungan sekitarnya dan proses tersebut dapat

mempengaruhi perilaku individu tersebut. Selain itu masih banyak pengertian persepsi seperti yang dikutip Mulyana (ibid : 167-168)

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai persepsi masyarakat Surabaya terhadap

(17)

date. Baik dalam segi fashion, teknologi, hingga peralatan sekunder seperti alat olahraga. Masyarakat Surabaya yang termasuk dalam masyarakat metropolis jelas

selalu ingin mengikuti tren jaman sekarang, namun di sisi lain kepadatan aktivitas yang meteka alami memperkecil kemungkinan mereka untuk bisa mengunjungi

pusat perbelanjaan demi barang yang diinginkan. Sekarang Online Shop menawarkan solusi untuk hal tersebut. Dengan berbagai kemudahan dalam memilih barang dan transaksi pembayaran yang dapat dilakukan dimana pun,

belanja online shop menjadi alternative bagi mereka. Namun, masalahnya penipuan yang akhir – akhir ini terjadi di online shop dapat mempengaruhi

persepsi masyarakat Surabaya saat ini.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas maka perumusan

masalah yang diajukan adalah : Bagaimana persepsi masyarakat Surabaya terhadap online shop pada media sosial Facebook ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat Surabaya terhadap online shop pada media sosial Facebook terlebih lagi saat mengetahui adanya penipuan online shop yang telah memakan korban.

(18)

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi media sosial Facebook khususnya, online shop dalam hal mengembalikan dan

meningkatkan image positif online shop. Selain itu, penelitian ini juga berguna untuk menambah literature dalam bidang media sosial yaitu

Facebook.

2. Manfaat Praktis

Kegunaan praktis yang akan di peroleh dari penelitian ini adalah dapat menjadi referensi bagi online shop yang ada pada media sosial Facebook

khususnya untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat Surabaya terhadap online shop, agar ke depannya online shop dapat memperbaiki

(19)

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Persepsi

Persepsi merupakan rangkaian proses yang dilakukan seseorang guna memperolah gambaran mengenai sesuatu melalui pemilihan,

pengolahan, hingga pengertian informasi mengenai sesuatu yang diinginkannya. Persepsi tersebut nantinya akan mempengaruhi tindakan

seseorang terhadap hal yang dipersepsikannya itu.

Persepsi menurut Dedy Mulyana dalam bukunya Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (2001:167) adalah proses internal individu yang

memungkinkan untuk memilih, mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan yang ditangkap oleh indra manusiawi dari lingkungan sekitarnya dan proses tersebut dapat mempengaruhi perilaku individu

tersebut. Selain itu masih banyak pengertian mengenai persepsi lainnya seperti dikutip Mulyana antara lain :

Brian Fellows : persepsi adalah proses yang memungkinkan suatu organisme menerima dan menganalisis informasi.

Kenneth A.Sereno dan Edward M.Bodaken : persepsi adalah sarana yang memungkinkan seseorang memperoleh kesadaran akan sekelilingnya dan lingkungannya.

(20)

Dalam bukunya Ilmu Komunikasi, Ruswandi mengutip beberapa

pengertian persepsi dari beberapa pakar, antara lain menurut Sciffman dan

Kanuk yang mendefinisikan persepsi sebagai sebuah proses dimana

individu menseleksi, mengorganisasikan dan mengintepretasikan stimuli

ke dalama sebuah pengertian atau pelabelan yang ditampilkan dalam

sebuah gambar dari sebuah dunia. “process by which an individual selects,

organizes, and interprets stimuli into a meaningful and coherent picture of

the world” (1999:162)

Dari pengertian – pengertian persepsi di atas diketahui bahwa

persepsi merupakan inti komunikasi, sebab apabila persepsi tidak akurat

maka tidak mungkin akan terjadi komunikasi. Persepsilah yang

menentukan seseorang untuk memilih suatu pesan dan mengabaikan pesan

lain.

2.1.2 Proses Persepsi

Seperti dikatakan Mulyana bahwa inti dari komunikasi adalah

persepsi, sedangkan inti dari persepsi adalah interpretasi atau penafsiran.

Proses terjadinya persepsi ini adalah suatu objek yang menimbulkan stimuli

atau rangsangan, dan stimuli mengenai alat indera atau reseptor (Mulyana :

167-170). Proses persepsi terbagi menjadi tiga aspek, antara lain : sensasi,

(21)

1. Sensasi

Sensasi merujuk kepada objek atau peristiwa yang ada di lingkungan kita

dengan satu atau lebih pesan yang dikirimkan ke otak kita melalui lima,

indera kita, antara lain :

a. Mata sebagai indera penglihatan menyampaikan pesan non verbal ke

otak untuk diinterpretasikan. Otak menerima kira – kira dua per tiga

pesan melalui rangsangan visual, sehingga dapat dikatakan penglihatan

sebagai indera yang penting.

b. Telinga sebagai indera pendengar juga menyampaikan pesan non

verbal ke otak untuk ditafsirkan dan suara ini dapat diterima dari

semua arah. Hidung, kulit dan lidah sebagai indera pencium, peraba,

dan pengecap juga memiliki peran yang penting dalam persepsi dan

komunikasi.

2. Organisasi

Organisasi merujuk pada melakukan kategorisasi dari rangsangan yang

telah dipilih atau diterima. Melalui faktor – faktor yang mempengaruhi

persepsi tersebut individu mengorganisasikan rangsangan yang diterima.

3. Interpretasi

Penafsiran pesan yang diperoleh melalui salah satu atau lebih indera

seseorang merupakan tahap terpenting dalam proses persepsi. Namun tidak

semua pesan atau rangsangan yang ditangkap oleh indera akan

diinterpretasikan semuanya oleh orang tersebut, karena berbagai alasan

(22)

panca indera dalam menangkap rangsangan yang terlampau banyak dalam

satu waktu yang sama dan tidak semua rangsangan memiliki daya tarik

bagi orang tersebut.

2.1.3 Jenis Persepsi

Menurut Mulyana (2005 : 171), pada dasarnya persepsi manusia

terbagi menjadi dua yaitu :

1. Persepsi terhadap objek atau lingkungan fisik (obyek)

Persepsi manusia terhadap objek melalui lambang – lambang fisik atau

sifat – sifat luar dari suatu benda. Dapat diartikan manusia dalam

menilai suatu benda mempunyai persepsi yang berbeda – beda. Dan

persepsi terhadap obyek bersifat statis karena obyek tidak

mempersiapkan manusia ketika manusia mempersiapka obyek – obyek

tersebut. Seseorang dapat melakukan kekeliruan dalam mempersepsi,

sebab terkadang indera seseorang menipu diri orang tersebut, hal

tersebut dikarenakan :

a. Kondisi yang mempengaruhi pandangan seseorang, seperti keadaan

cuaca yang membuat orang melihat fatamorgana, pembiasan

cahaya seperti pada peristiwa ketika seseorang melihat bahwa

tongkat yang dimasukkan ke dalam air terlihat bengkok padahal

sebenarnya tongkat tersebut lurus. Hal inilah yang disebut ilusi.

b. Latar belakang pengalaman yang berbeda antara seseorang dengan

(23)

c. Budaya yang berbeda

d. Suasana psikologi yang berbeda juga membuat perbedaan persepsi

seseorang dengan orang lain dalam mempersepsikan suatu obyek.

2. Persepsi terhadap manusia atau persepsi sosial

Persepsi manusia atau persepsi sosial adalah proses menangkap arti

objek – objek sosial dan kejadian – kejadian yang dialami oleh

seseorang dalam lingkungannya. Penilaian – penilaian ini terjadi dalam

upaya manusia memahami orang lain. Persepsi manusia atau persepsi

sosial merupakan sumber terpenting dalam pola interaksi antar

manusia, karena menentukan hubungan seseorang dengan orang lain.

Persepsi sosial dikatakan lebih sulit dan kompleks disebabkan :

a. Manusia bersifat dinamis, oleh karena itu persepsi terhadap

manusia dapat berubah dari waktu ke waktu, dan lebih cepat

daripada persepsi terhadap objek.

b. Persepsi sosial tidak hanya menanggapi sifat – sifat yang tampak

dari luar namun juga sifat – sifat atau alasan – alasan internal.

c. Persepsi sosial bersifat interaktif karena pada saat seseorang

mempersepsi orang lain, orang lain tersebut tidak diam saja,

melainkan ikut serta mempersepsi orang tersebut (Mulyana,

(24)

Persepsi sosial terdiri atas tiga elemen, yaitu :

1. Pribadi (person) yaitu persepsi sosial yang dilakukan dengan cepat

ketika melihat penampilan seseorang. Contoh : jenis kelamin, ras, usia,

latar belakang etnik, aspek demografi lainnya.

2. Situasi (situation) yaitu persepsi sosial seseorang mengenai keadaan

yang sedang dialami berdasarkan pengalaman terdahulu. Contoh :

seseorang pernah melewati suatu jalan asing yang dulu pernah ia

lewati ketika tersesat

3. Perilaku (behavior) persepsi sosial yang dibentuk berdasarkan gejala –

gejala perilaku orang lain. Contoh : menilai seseorang berdasarkan

sifat dan tingkah lakunya.

Pada penelitian ini, penulis akan meneliti tentang persepsi sosial yang

berkaitan dengan obyek atau fenomena. Dimana akan diteliti persepsi yang

berbeda berdasarkan latar belakang pengalaman yang mana semakin banyak

pengalaman yang diperoleh maka semakin banyak tingkat pengetahuan yang

diperolehnya juga., perbedaan budaya sering kali terjadi dalam kehidupan sehari –

hari. Hal ini didasari oleh suasana psikologis yang berbeda yang dimiliki setiap

masyarakat pengguna account facebook yang akan diteliti. Dari perbtedaan itulah

(25)

2.1.4 Prinsip Persepsi Sosial

a. Persepsi berdasarkan pengalaman

Persepsi manusia terhadap seseorang, objek, atau kejadian dan reaksi

mereka terhadap hal – hal itu berdasarkan pengalaman (dan

pembelajaran) masa lalu mereka berkaitan dengan orang, objek, atau

kejadian serupa. Cara seseorang menilai pekerjaan atau hal lainnya apa

yang baik untuk kita atau tidak sangat bergantung pada apa yang telah

diajarkan budaya mengenai hal – hal itu.

b. Persepsi bersifat selektif

Atensi seseorang pada saat rangsangan merupakan faktor utama yang

menentukan selektivitas seseorang atas rangsangan tersebut. Faktor

internal yang mempengaruhi atensi adalah, faktor biologis, faktor

fisiologis, faktor sosial budaya dan faktor psikologis. Sedangkan faktor

eksternal yang mempengaruhi atensi adalah atribut – atribut objek yang

dipersepsi seperti gerakan, intensitas, kontras, kebaruan, dan perulangan

objek yang dipersepsi.

c. Persepsi bersifat dugaan

Proses persepsi yang bersifat dugaan memungkinkan seseorang

menafsirkan suatu objek dengan makna yang lebih lengkap dari suatu

sudut pandang mana pun. Oleh karena informasi yang lengkap tidak

pernah tersedia, dugaan diperlukan untuk membuat suatu kesimpulan

(26)

Menurut Busch dan Houstan (1985) yang dikutip oleh Ujang

Sumarwan (2004:114), persepsi memiliki beberapa karakter sebagai

berikut :

1. Bersifat Selektif

Manusia mempunyai keterbatasan dalam hal kemampuan mereka

menyerap semua informasi dari lingkungan. Seseorang pasti

berhadapan dengan sub kumpulan yang terbatas dari obyek – obyek dan

peristiwa – peristiwa yang banyak sekali dalam lingkungan. Masyarakat

cenderung memperhatikan aspek lingkungan yang berhubungan dengan

urusan pribadi mereka. Mereka mengesampingknan urusan – urusan

lain yang tidak berkaitan dengan urusan pribadi mereka.

2. Terorganisir atau Teratur

Suatu perangsang atau pendorong tidak biasa dianggap terisolasi dari

perangsang lain. Rangsangan – rangsangan dikelompokkan ke dalam

suatu pola atau informasi yang membentuk keseluruhan. Jadi ketika

seseorang memperhatikan sesuatu, perangsang harus berusaha untuk

mengatur.

3. Stimulus

Stimulus adalah apa yang dirasakan dan arti yang terdapat di dalamnya

adalah fungsi dari perangsang atau pendorong itu sendiri.

4. Subyektif

Persepsi merupakan fungsi faktor pribadi hal – hal yang berasal dari

(27)

masa lalu, pola piker dan kepribadian seseorang dalam individu

memainkan suatu peran dalam persepsi.

2.1.5 Hal – Hal Yang Mempengaruhi Persepsi

Mulyana mengatakan bahwa setiap orang memiliki gambaran

yang berbeda mengenai realitas di sekelilingnya. Berikut ini beberapa

prinsip penting mengenai persepsi terutama yang berkaitan dengan

persepsi sosial, yang dapat dikatakan bahwa prinsip – prinsip ini

mempengaruhi persepsi yang dilakukan manusia, antara lain :

1. Persepsi berdasarkan pengalaman

Pola – pola perilaku manusia berdasarkan persepsi mereka

mengenai realitas (sosial) yang telah diajari sebelumnya. Menurut

Gudy Kunst dan Kim dalam Mulyana ( 2005 : 158) bahwa persepsi

manusia terhadap hal – hal yang berdasarkan pengalaman (dan

pembelajaran) masa lalu mereka berkaitan dengan orang, objek, atau

kejadian serupa. Ketiadaan pengalaman terdahulu dalam menghadapi

suatu obyek jelas akan membuat seseorang menafsirkan objek tersebut

berdasarkan dugaan semata atau pengalaman yang mirip. Hal tersebut

membuat seseorang sering gagal mempersepsikan perbedaan yang

sama dalam suatu objek tersebut seperti sebelumnya, padahal terdapat

(28)

2. Persepsi Bersifat Selektif

Jika setiap saat seseorang diserbu dengan jutaan rangsangan

inderawi dan diharuskan menafsirkan rangsangan tersebut, pastilah

orang tersebut tidak mampu melakukannya, sebab adanya keterbatasan

kemampuan dalam menangkap rangsangan di sekitarnya. Faktor utama

yang mempengaruhi selektifitas adalah atensi, di mana atensi ini

sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :

A. Faktor internal seperti : Faktor biologis antara lain rasa lapar

dan haus ; Faktor fisiologis yakni kondisi fisik yang tampak ;

Faktor sosial seperti perbedaan gender, agama, tingkat

pendidikan, pekerjaan, penghasilan, peranan, status,

pengalaman masa lalu, dan kebiasaan; Faktor psikologis seperti

kemauan, keinginan, motivasi, emosi dan harapan.

B. Faktor eksternal adalah atribut – atribut objek yang dipersepsi

seperti gerakan, kontras, kebaruan, dan perulangan.

3. Persepsi bersifat dugaan

Langkah ini dianggap perlu karena seseorang tidak mungkin

memperoleh rincian yang jelas melalui panca inderanya. Proses ini

memungkinkan seseorang menafsirkan sesuatu (objek) dengan makna

yang lebih lengkap dari sudut dari sudut pandang manapun.

Keterbatasan informasi yang diperoleh melalu alat – alat indera

(29)

menciptakan persepsi yang bersifat dugaan untuk menyediakan

informasi yang lengkap bagi ruang kosong tersebut.

4. Persepsi bersifat evaluatif

Tidak pernah ada persepsi yang seratus persen objektif, setiap

orang melakukan interpretasi berdasarkan masa lalu dan

kepentingannya ketika melakukan persepsi. Sebelum melakukan

interpretasi pesan, seseorang harus melakukan evaluasi pesan

berdasarkan pengalaman terdahulu untk mencocokkan apakah

kejadiannya sama. Dengan demikian persepsi bersifat pribadi dan

subjektif.

5. Persepsi bersifat kontekstual

Suatu rangsangan dari luar harus diorganisasikan. Mulyana

(2005:191) mengatakan bahwa dari semua pengaruh yang ada dalam

persepsi seseorang, konteks merupakan salah satu pengaruh paling

kuat. Dalam mengorganisasikan suatu objek, seseorang biasanya

meletakkannya dalam suatu konteks tertentu dengan prinsip – prinsip :

a. Struktur objek atau kejadian berdasarkan prinsip kemiripan atau

kedekatan dan kelengkapan.

b. Kecenderungan seseorang dalam mempersepsi suatu rangsangan

(30)

Yang akan digunakan sebagai dasar analisa dalam penelitian ini

adalah :

a. Masyarakat Surabaya yang berusia 17 tahun – 50 tahun dan

berbeda profesi.

b. Mengetahui tentang Facebook dan online shop.

2.1.6 Faktor – Faktor Yang Berperan Dalam Persepsi

Menurut Walgito (dalam Chairunnisa, 2007 : 23) dalam persepsi stimulus

merupakan salah satu faktor yang mempunyai peranan. Faktor – faktor yang

berperan dalam persepsi adalah :

1. Objek yang dipersepsikan, dimana objek menimbulkan stimulus yang

mengenai alat indra. Stimulus dapat datang dari luar individu yang

bersangkutan. Dapat diartikan pengaruh bahwa konsumen dalam

mempersiapkan suatu produk dipengaruhi oleh rangsangan yang baik

dalam maupun dari luar individu.

2. Alat indera merupakan alat yang digunakan manusia dalam menerima

stimulus. Dengan mempunyai alat indera maka konsumen dapat

memberikan respon terhadap suatu produk atau jasa yang ditawarkan oleh

produsen.

3. Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas

individu yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan obyek. Perhatian

merupakan langkah pertama sebagai sesuatu persiapan dalam rangka

(31)

diri pada salah satu alat indera. Apa yang dihayati seseorang tidak hanya

tergantung pada proses kognitif yang merefleksikan tujuan dan harapan

seseorang pada saat itu. Pemusatan persepsi tersebut yang disebut Sobur

sebagai perhatian. Perhatian dapat berfungsi memiliki dan menggerakkan

rangsangan – rangsangan yang sampai pada kita, sehingga tidak kita

terima secara kacau.

2.1.7 Stimuli Pemasaran dan Persepsi Konsumen

Stimuli atau stimulus merupakan bentuk fisik, visual, atau

komunikasi verbal yang dapat mempengaruhi individu. Stimuli terdiri dari

dua bentuk yaitu :

a. Stimuli Pemasaran

Stimuli pemasaran adalah setiap komunikasi atau stimuli fisik yang

didesain untuk mempengaruhi konsumen. Produk dan komponen –

komponen (seperti kemasan, isi, ciri – cirri fisik) adalah stimuli utama

(primary / instrinsic stimulus). Komunikasi yang didesain untuk

mempengaruhi konsumen adalah stimuli tambahan (secondary

stimulus) yang mereprentasikan produk seperti kata – kata, gambar,

dan symbol atau melalui stimuli lain yang diasosiasikan dengan

(32)

b. Stimuli Lingkungan (sosial & budaya)

Stimuli lingkungan adalah stimuli fisik yang didesain untuk

mempengaruhi keadaan lingkungan. Ada dua faktor kunci yang

menentukan stimuli itu dipersepsi, yaitu :

1. Karakteristik stimulus yang mempengaruhi perspesi,

karakteristik ini dibagi dalam dua kelompok, yaitu elemen

inderawi (censory element) dan elemen structural

(structural element).

2. Kemampuan konsumen untuk mendeteksi perbedaan dalam

suara, cahaya, bau atau stimuli yang lainnya, ditentukan

oleh tingkat ambang batasnya (threshold level).

Dua faktor yang mempengaruhi itu akan berinteraksi dalam

menentukan persepsi konsumen.

2.1.8 Strategi Marketing Online (Sub-Model 4C-Diamond)

Sesuai dengan namanya, 4C-Diamond terdiri dari empat faktor

yang saling terkait satu sama lain yaitu change (perubahan), customer

(pelanggan), competitor (pesaing), dan company (perusahaan). Ketiga

faktor pertama merupakan unsur – unsur utama lanskap bisnis, sementara

faktor terkakhir yaitu company, adalah berbagai faktor interal perusahaan

yang sangat kritikal posisinya dalam proses penyusunan strategi. ( Kotler

dan Kartajaya, 2003:27). Banyak yang menyatakan bahwa pemasarn di

(33)

lebih matang. Sehingga internet merupakan media yang sangat menarik

untuk pemasaran.

2.2 Facebook sebagai Media Jejaring Sosial

Facebook merupakan media jejaring sosial yang dapat

menggabungkan jaringan yang diorganisir oleh kota, tempat kerja, sekolah

dan daerah serta saling berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain

yang merujuk kepada suatu komunitas.

Facebook terletak pada kompleksitas dan simplisitas. Layanan

Facebook hadir dengan berbagai macam fitur yang dapat dikatakan

komplit. Semua ada di Facebook, mulai dari sekedar update status, berbagi

link, berbagi gambar, berbagi video, berkirim pesan, blogging (note),

chatting. Selain itu, Facebook juga menyediakan fitur undangan

(Invitation), quiz, group, dan lain – lain. Facebook seolah – olah

menawarkan konsep “one-stop-visit” analogi dari konsep belanja “

one-stop-shopping”. Facebook turut memberikan fasilitas bagi penggunanya

untuk mencapai banyak motif yang dapat menunjang eksistensi pengguna

Facebook di dalamnya.

Facebook adalah jejaring sosial yang diluncurkan pada tahun 2004.

Facebook didirikan oleh Mark Zuckerberg bersama teman sesama

mahasiswa ilmu komputer Eduardo Saverin, Dustin Moskovitz dan Chris

Hughes. Keanggotaan situs web ini awalnya terbatas untuk mahasiswa

(34)

segera jejaring ini menyebar ke kampus lain. Misalnya di perguruan lain di

Boston, Ivy League, dan Universitas Stanford. Situs ini secara perlahan

membuka diri kepada mahasiswa di universitas lain sebelum dibuka untuk

siswa sekolah menengah atas, dan akhirnya untuk setiap orang yang

berusia minimal 13 tahun. Pada awal berdirinya, nama yang dipilih Mark

adalah TheFacebook namun setelah membeli nama ranah facebook.com

pada tahun 2005 dengan harga $200.000. Setelah perkembangan yang

pesat yang telah dialami Facebook, pihak lain seperti Apple dan Microsoft

mulai melirik Facebook, hingga pada 24 Oktober 2007 Microsoft

mengumumkan telah memiliki 1,6% saham dari Facebook.

Facebook telah menghadirkan berbagai fasilitas menarik lainnya

yang tidak dimiliki media sosial lainnya. Media sering memperbandingkan

Facebook dengan MySpace, namun satu perbedaan utama di antara kedua

situs tersebut adalah tingkat kustomisasinya. Perbedaan lainnya adalah

persyaratan Facebook agar pengguna dapat mengatur identitas asli mereka,

dan langkah tersebut tidak diterapkan di MySpace. Bulan Juli 2007,

Facebook mulai mengizinkan pengguna mengirimkan lampiran di

Dinding, berbeda dari Dinding sebelumnya yang terbatas pada konten teks

saja. Sedangkan untuk mencegah keluhan tentang privasi, Facebook

mengizinkan pengguna mengatur privasi mereka dan memilih siapa saja

yang dapat melihat bagian-bagian tertentu dari profil mereka. Situs web

ini gratis untuk pengguna dan mengambil keuntungan melalui iklan seperti

(35)

(jika ada) agar dapat diakses oleh setiap orang. Pengguna dapat

mengontrol siapa saja yang dapat melihat informasi yang mereka bagikan,

juga menemukannya melalui pencarian dengan memanfaatkan pengaturan

privasi

Sepanjang waktu, Facebook menambahkan fitur ke situsnya. Pada

6 September 2006, News Feed diluncurkan yang ditempatkan di setiap

halaman utama pengguna dan memberitahukan informasi seperti

perubahan profil, acara berikutnya, dan ulang tahun teman pengguna. Hal

ini memungkinkan pengirim spam dan pengguna lain memainipulasi

fitur-fitur tersebut dengan membuat acara bohong atau ulang tahun bohong

demi menarik perhatian ke profil atau kampanye tersebut. Awalnya, News

Feed memunculkan ketidakpuasan di antara pengguna Facebook; sejumlah

di antaranya mengeluh karena terlalu berantakan dan penuh dengan

informasi yang tidak perlu, sementara pengguna lain menganggapnya

mudah bagi pengguna untuk melacak aktivitas seseorang (seperti

perubahan status hubungan, acara, dan percakapan dengan pengguna lain).

Sebagai respon, Zuckerberg mengirimkan permintaan maafnya atas

kegagalan situs ini untuk memasukkan fitur privasi yang dapat diatur

sendiri. Sejak itu, pengguna mulai mendapat kontrol terhadap jenis-jenis

informasi apa saja yang dapat dibagikan secara otomatis kepada teman.

(36)

pembaruan aktivitas-aktivitasnya seperti perubahan profil, kiriman

Dinding, dan teman yang baru ditambahkan.

Tanggal 23 Februari 2010, Facebook diberikan paten terhadap

serangkaian aspek News Feed-nya. Paten ini mencakup News Feed ketika

pranala dikirimkan sehingga satu pengguna dapat berpartisipasi dalam

aktivitas yang sama seperti pengguna lain. Paten ini mendorong Facebook

untuk mengambil tindakan terhadap situs-situs yang melanggar patennya,

seperti Twitter.

Salah satu aplikasi paling populer di Facebook adalah Foto, tempat

pengguna dapat mengunggah album dan foto. Facebook mengizinkan

pengguna untuk mengunggah foto dalam jumlah tak terbatas,

dibandingkan layanan penyimpanan gambar seperti Photobucket dan

Flickr yang membatasi jumlah foto yang dapat diunggah seseorang. Pada

tahun-tahun pertamanya, pengguna Facebook dibatasi untuk mengunggak

60 foto per album. Pada Mei 2009, batas ini dinaikkan menjadi 200 foto

per album.

Pengaturan privasi dapat diatur untuk album individu yang

membatasi kelompok pengguna yang dapat melihatnya. Misalnya, privasi

suatu album diatur sedemikian rupa sehingga hanya teman pengguna yang

bisa melihatnya, sementara privasi album lain diatur sehingga semua

pengguna Facebook bisa melihatnya. Fitur lain dari aplikasi Foto adalah

(37)

Misalnya, jika sebauh foto berisi seorang teman pengguna, maka pengguna

dapat menandai temannya di foto tersebut. Tindakan tersebut mengirimkan

pemberitahuan kepada teman yang ditandai dan memberikan mereka

tautan untuk melihat foto tersebut.

Facebook Notes diperkenalkan pada 22 Agustus 2006, sebuah fitur

blog yang mengizinkan tag dan penanaman gambar. Pengguna dapat

mengimpor blog dari Xanga, LiveJournal, Blogger, dan layanan blog lain.

Sepanjang minggu 7 April 2008, Facebook merilis aplikasi pesan instan

berbasis Comet bernama "Chat" ke sejumlah profil, yang mengizinkan

pengguna berkomunikasi dengan teman dan fungsinya sama seperti

pengantar pesan instan berbasis desktop.

Facebook meluncurkan Gifts pada 8 Februari 2007 yang

memungkinkan pengguna mengirimkan hadiah virtual kepada temannya

yang muncul di profil penerima. Masing-masing hadiah berharga $1,00

dan pesan pribadi dapat disertakan pada setiap hadiah. Tanggal 14 Mei

2007, Facebook meluncurkan Marketplace, yang memungkinkan

pengguna mengirimkan iklan pendek gratis. Marketplace telah

dibanding-bandingkan dengan Craigslist oleh CNET, yang menunjukkan bahwa

perbedaan utama antara keduanya adalah daftar yang dikirimkan pengguna

di Marketplace hanya bisa dilihat oleh pengguna yang berada di jaringan

yang sama seperti pengguna tersebut, sementara daftar yang dikirimkan di

(38)

Tanggal 13 Juni 2009, Facebook memperkenalkan fitur

"Usernames", yaitu halaman-halaman dapat ditautkan menggunakan URL

yang lebih simple. Banyak telepon pintar baru menawarkan akses ke

Facebook melalui peramban web atau aplikasi mereka. Aplikasi Facebook

yang resmi diluncurkan untuk iPhone OS, Android OS, dan WebOS.

Nokia dan Research In Motion menyediakan aplikasi Facebook pada

telepon genggam mereka. Lebih dari 150 juta pengguna aktif mengakses

Facebook melalui telepon genggam yang terdaftar pada 200 operator di 60

negara.

Tanggal 15 November 2010, Facebook mengumumkan layanan

"Facebook Messages" baru. Pada media hari itu, CEO Mark Zuckeberg

mengatakan, "memang benar bahwa seseorang dapat memperoleh alamat

surel @facebook.com, namun itu bukan surel." Peluncuran fitur tersebut

telah diantisipasi sementara waktu sebelum pengumuman ini, dengan

sejumlah pengamat menyebutnya sebagai "pembunuh Gmail". Sistem ini,

yang akan diluncurkan kepada semua pengguna situs tersebut,

menggabungkan pesan teks, pesan instan, surel, dan pesan reguler, dan

akan meliputi pengaturan privasi sama seperti layanan Facebook. Dijuluki

"Project Titan", Facebook Messages memakan 15 bulan dalam

pengembangannya.

Dari berbagai perkembangan tersebut Facebook makin merajai

(39)

penggunaan adalah alasan utama masyarakat Indonesia menggunakan

account Facebook.

Di dunia ini presentase pengguna Facebook dipegang oleh wanita

dengan 55% dan pria 45%. Sedangkan untuk usia yang lebih dominan

menggunakan Facebook adalah orang yang berusia 18-24 tahun dengan

persentase 24% .

2.3 Online Shop

Belanja online adalah suatu bentuk perdagangan elektronik dimana

konsumen langsung membeli barang atau jasa dari penjual melalui internet

tanpa layanan perantara. Sebuah toko online, eshop, e-toko, toko internet,

webshop, webstore , toko online, memungkinkan konsumen mendapatkan

apa yang diinginkan tanpa harus pergi berbelanja ke pusat perbelanjaan.

Budaya belanja online yang sebelumnya telah melanda negeri jiran

seperti Singapura dan Malaysia, dan sekarang telah melanda Indonesia.

Pasalnya, masyarakat Indonesia dinilai telah akrab dengan penggunaan

internet. Jumlah pengguna internet di Indonesia dari tahun pada tahun

2008 sebanyak 25 juta orang dan pada 2009 dan 2010 diperkirakan akan

meningkat sebanyak 37 persen, diyakini sebagai titik awal berkembangnya

penggunaan internet ke arah baru, yakni belanja online. Selain itu,

pertumbuhan internet di Indonesia terbesar ke 2 (dua) di dunia. Sementara

pengguna facebook yang sekarang mencapai 43.523.740 orang di

(40)

belanja online sepertinya akan menjadi fase baru masyarakat internet

Indonesia.

Online shop bak menjamur dalam media sosial Facebook. Banyak

orang yang menjadikan Facebook tempat untuk menjajakan dagangannya.

Mulai dari baju, sepatu, tas, perlengkapan olahraga hingga gadget canggih

dapat diperoleh melalui online shop. Semua masyarakat dapat menikmati

sensasi belanja online.

Saat ini, belanja online telah menjadi tren tersendiri bagi

masyarakat Indonesia. Hal ini dijadikan tambang emas bagi pemilik usaha

online shop. Mereka berlomba – lomba memberikan yang terbaik bagi

konsumennya, baik dalam segi pelayanan, harga, maupun kualitas.

2.4 Teori Computer Mediated Communication (CMC)

Kini internet telah menjadi salah satu mediator manusia untuk

saling berkomunikasi dan berhubungan atau yang disebut Computer

Mediated Communications (CMC), yaitu interaksi antar manusia melalui

teknologi computer atau dapat dikatakan pertukaran pesan melalui

komputer, melibatkan orang – orang, berada dalam konteks yang terbatas,

dan saling berkaitan dalam proses membentuk media untuk tujuan yang

beraneka ragam. Salah satu perangkatnya adalah Groupware, yang dapat

memudahkan untuk komunikasi bersama dan update real time ( segera dan

saat itu juga ). Keuntungan dengan adanya Groupware adalah setiap orang

(41)

anggota terpisah jarak, jadi lebih efisien biaya dan waktu. CMC

melibatkan pertukaran informasi dalam format tekstual, audio dan atau

video yang dikirim dan dikendalikan menggunakan computer dan

teknologi komunikasi.

Jadi pengetahuan tentang Teori dan fenomena Computer Mediated

Communications sangat penting untuk kolaborasi melalui internet. Salah

satu media yang paling efektif digunakan untuk bekerja sama adalah

internet. Pada kondisi sosial tertentu, dengan adanya teknologi orang –

orang yang berbeda tempat dapat berkomunikasi dengan baik satu sama

lain tanpa harus bertatap muka (Walter, 1997).

Berdasarkan definisi John December (1997), yang dimaksud

dengan Computer Mediated Communications adalah proses komunikasi

manusia melalui computer, melibatkan orang – orang, berada dalam

konteks yang terbatas dan saling berkaitan dalam proses membentuk

media untuk tujuan yang beraneka ragam. Sedangkan Susan Herring

(1996) memberikan definisi klasik Computer Mediated Communications,

yaitu komunikasi yang mengambil tempat antara manusia melalui alat

komputer. Dan dengan perkembangan waktu dan era modernisasi,

keberadaan internet benar – benar menjawab dan mengaplikasikan definisi

– definisi CMC di atas. Menurut pakar Computer Mediated

Communications yaitu Joseph Walther dan Malcolm Parks, berikut

merupakan bentuk teknologi internet yang cenderung menarik di

(42)

a. E-mail, listserve dan mailing list

b. Newsgroup, bulletin board dan blog

c. Internet relay chat dan instant messaging

d. Metaworld dan visual chat

e. Personal homepage dan webcam

Dan saat ini banyak sekali perusahaan – perusahaan media online yang

membuka sarana dan wadah untuk menggalakkan tren CMC ini kepada

khalayak luas. Diantaranya adalah Yahoo, Google!, Hotmail, MSN,

Friendster, OTCBB, MySpace, Facebook, Kaskus, Detik,

TheBulletinBoard, Gmail, MIRC, Wikipedia, Tamil Chat,

IndonesiaTopBlog, OkeZone, Hi5, dan lain – lain.

Semakin meluasnya penggunaan media baru ini, otomatis memicu para

peneliti untuk menemukan dampaknya terhadap perilaku penggunanya.

Dengan melalui berbagai macam metode riset baik survey, experimental

maupun etnografi ternyata ditemukan dampak baru dari penggunaan

internet sebagai media baru dimana beberapa diantaranya akan dijelaskan

sebagai berikut :

1. Perilaku Antisosial

Merupakan perilaku yang berlawanan dengan norma sosial yang

berlaku di masyarakat, yang meliputi pelanggaran hukum maupun perilaku

menyimpang. Berdasarkan penelitian, penggunaan komputer terutama

game yang mengandung kekerasan akan memberikan efek yang sama

(43)

membuat anak tidak dapat membedakan antara dunia nyata dan maya

sehingga kekerasan dapat dipraktikkan dan menjadi hal yang biasa dalam

kehidupannya sehari – hari

2. Computer Anxiety

Merupakan ketakutan terhadap computer atau disebut juga dengan

cyberphobia dan computerphobia. Orang – orang yang terkena efek ini

kebanyakan adalah individu yang lemah dalam hal – hal teknis, matematis,

dan biasanya pernah mengalami hal buruk dengan computer, misalnya

mengkonsumsi computer berlebihan sehingga memicu penyakit vertigo,

nausea, dan keringat dingin. Cyberphobia juga disebabkan karena adanya

dorongan dari diri individu yang menolak computer karena mereka takut

mengacaukan computer ketika mereka menekan tombol yang salah, tidak

mempercayai perlindungan privasi yang dijanjikan provider internet, dan

perasaan bersalah yang berlebihan ketika gagal memecahkan masalah

yang dihadapi dengan computer.

3. Addiction

Kemampuan computer untuk menampilkan audio visual secara

interaktif membuat penggunanya untuk terus kembali dan menggunakan,

baik sebagai hiburan maupun sebagai pemenuhan kebutuhan dalam

mencari informasi. Pengguna computer terutama anak – anak cenderung

“ketagihan” ketika mereka mulai mengenal permainan computer. Mereka

(44)

dan kehidupannya di dunia nyata. Pengguna yang mengkonsumsi

computer diatas empat (4) jam termasuk lam kategori heavy, sehingga

berpotensi untuk menjadi pecandu teknologi ini. apabila sudah mengalami

kecanduan, maka penggunanya tidak tanggung – tanggung untuk

menghabiskan uang dan melakukan apapun untuk mendapatkan dan terus

memperoleh akses terhadap computer dan internet.

Ahli psikologi menyatakan bahwa kekuatan computer untuk

memberikan efek ini tidak datang dari eksternalnya melainkan dari apa

yang dipelajari dan didapatkan pengguna ketika berinteraksi dengan

komputer. Kecanduan akan muncul ketika pengguna merasa mampu untuk

menjelajah dunia melalui computer, mampu mencapai ilusi kedekatan dan

ketertarikan dengan computer secara intim, mampu mengekspresikan diri

dengan caranya sendiri serta mampu mendapatkan pembenaran atau

justifikasi terhadap dirinya.

2.5 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

Secara rinci tahap – tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : Mengenali

Kebutuhan

Pencarian Informasi

Evaluasi Alternatif

Keputusan Membeli

(45)

a. Mengenali Kebutuhan

Proses membeli diawali saat pembeli menyadari adanya masalah

kebutuhan. Kebutuhan ini dapat disebabkan oleh rangsangan internal dalam

kasus pertama dari kebutuhan normal seseorang, yaitu rasa lapar, haus atau

seks meningkat hingga suatu tingkat tertentu dan berubah menjadi

dorongan. Atau suatu kebutuhan yang timbul karena rangsangan eksternal,

misalnya saat seseorang melewati toko roti dan mencium aroma roti yang

baru saja dibakar maka hal ini dapat merangsang rasa lapar.

b. Pencarian Informasi

Seorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong untyk

mencari informasi lebih banyak. Keadaan tingkat pencarian informasi

yang sedang – sedang saja yang disebut perhatian yang meningkta. Proses

mencari informasi secara aktif dimana ia mencari bahan – bahan bacaan,

menelpon teman dan melakukan kegiatan – kegiatan mencari untuk

mempelajari.

c. Evaluasi Alternatif

Ada beberapa proses evaluasi keputusan. Kebanyakan model dari proses

evaluasi konsumen sekarang bersifat kognitif, yaitu mereka memandang

konsumen sebagai pembentuk penilaian terhadap produk terutama

(46)

d. Keputusan Membeli

Ada faktor yang dapat mempengaruhi tujuan membeli dan keputusan

membeli yaitu sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain akan

mengurangi alternative pilihan seseorang akan tergantung pada dua hal :

1. Intensitas sikap negative orang lain tersebut terhadap alternative

pilihan konsumen

2. Motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain tersebut.

e. Perilaku pasca pembelian

Sesudah pembelian terhadap suatu produk yang dilakukan konsumen akan

mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Konsumen

tersebut juga akan terlibat dalam tindakan – tindakan sesudah pembelian

dan penggunaan produk yang menarik minat pasar. Pekerjaan pemasar

tidak akan berkahir pada saat suatu produk dibeli, tetapi akan terus

(47)

2.6 Kerangka Berpikir

Persepsi adalah “process by which an individual selects, organizes, and interprets stimuli into a meaningful and coherent picture of the world”

(Sciffman dan Kanuk)

Online shop pada media sosial Facebook yang berkembang dengan pesat telah berhasil membuat tren sendiri dalam dunia belanja. Namun, peristiwa

yang muncul akhir – akhir ini dapat menimbulkan berbagai persepsi yang berkembang bebas di masyarakat mengenai online shop.

Rasa percaya yang dimiliki pengguna online shop pada media

sosial Facebook yang berarti ini adalah

persepsi positif

Rasa tidak percaya yang dimiliki pengguna online shop pada media sosial Facebook yang

berarti ini adalah persepsi negatif

(48)

kesimpulan yang berlaku secara umum) atau bersifat universal, jadi hanya berlaku pada situasi dan keadaan yang sesuai dengan situasi dan keadaan dimana

penelitian yang serupa dilakukan (Kountur, 2003:29)

Menurut Rakhmat (2004:24), penelitian deskriptif kualitatif ditujukan untuk

beberapa hal, diantaranya adalah :

1. Mengidentifikasikan masalah atau memeriksa kondisi dan praktek – praktek yang berlaku.

2. Membuat perbandingan atau evaluasi.

3. Mengumpulkan informasi actual secara rinci yang melukiskan

gejala yang ada.

4. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk

menetapkan rencana dan keputusan paa waktu yang akan datang.

3.2 Unit Analisis

3.2.1 Online Shop pada media sosial Facebook

Seiring dengan fenomenalnya media sosial Facebook di

Indonesia, online shop semakin bertebaran di dalamnya. Tanpa harus mengeluarkan biaya, para owner dapat mewujudkan online shop impian mereka. Dengan berbagai nama yang diharapkan mudah diingat oleh

(49)

perhatian penting bagi owner online shop khususnya di media sosial Facebook. Online shop menerapkan sistem pay and go, maksudnya setelah

konsumen membayar barang yang dipesan, maka barang itu akan dikirim ke alamat konsumen. Tanpa mengenali secara fisik konsumen diharapkan dapat percaya terhadap owner online shop. Oleh Karen itu, owner perlu

menjaga kepercayaan yang telah diberikan konsumen. Namun, terkadang kepercayaan konsumen inilah yang dimanfaatkan oleh pihak – pihak yang

tidak bertanggung jawab. Mereka melakukan penipuan dengan berkedok sebagai owner online shop. Hal ini jelas mempengaruhi online shop yang lainnya yang benar – benar jujur dengan usahanya dan yang terpenting

adalah mempengaruhi kepercayaan konsumen terhadap online shop pada media sosial.

Hal tersebut akan menimbulkan berbagai macam persepsi dari khalayak penikmat belanja online di media sosial Facebook. Khalayak

bebas mempersepsi menurut pandangan masing – masing setelah menikmati belanja online di media sosial Facebook.

3.2.2 Online shop

Belanja online adalah suatu bentuk perdagangan elektronik dimana konsumen langsung membeli barang atau jasa dari penjual melalui internet tanpa layanan perantara. Sebuah toko online, eshop, e-toko, toko internet,

webshop, webstore , toko online, memungkinkan konsumen mendapatkan

(50)

Penelitian ini memfokuskan pada persepsi masyarakat Surabaya terhadap online shop pada media sosial facebook. Dengan menggunakan

persepsi peneliti dapat mengetahui lebih dalam mengenai proses interaksi yang akan muncul dari tindakan tersebut merupakan respon dari apa yang

dipikirkannya.

Persepsi masyarakat terhadap online shop pada media sosial Facebook juga meliputi beberapa hal yang berkaitan dengan persepsi itu

sendiri, diantaranya adalah :

a. Pengetahuan, seberapa besar pengetahuan masyarakat tentang

kehadiran online shop pada media sosial Facebook.

b. Penilaian, bagaimana penilaian masyarakat terhadap online shop pada media sosial Facebook. Hal ini terkait banyak hal,

misalnya, penilain tentang cara pelayanan ataupun produk dari online shop tersebut, karena dua hal tersebut dapat mencitrakan

bagaimana online shop tersebut. Sehingga pada akhirnya akan membentuk penilain sendiri di mata masyarakat.

c. Kepercayaan, peristiwa yang akhir – akhir ini sekarang terjadi

terkait penipuan melalui online shop pada media sosial mencemarkan nama baik dunia belanja online. Namun tidak semua online shop melakukan penipuan serupa. Banyak juga

online shop yang jujur dalam berdagang. Hal ini kembali ke masyarakat, seberapa besar kepercayaan mereka terhadap

(51)

online shop terhadap kehidupan masyarakat. Seberapa besar media sosial Facebook dapat memberikan kekuatan bagi online

shop itu sendiri.

3.3 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di wilayah Surabaya, karena Surabaya sebagai ibu kota Jawa Timur memiliki ciri khas masyarakat mudah bergaul ( www.surabaya.go.id/demographis.php) . Selain itu, Jawa

Timur menduduki peringkat ke 3 ( tiga ) untuk bidang jumlah terbesar pengguna facebook se Pulau Jawa – Bali.

(http://trends.google.com/websites?q=facebook.com&geo=ID&date=all&s ort=0). Dari seluruh masyarakat tersebut, terdapat sebagian masyarakat yang selalu mengikuti gaya hidup masa kini. Termasuk salah satunya

adalah belanja di online shop pada Facebook. Masyarakat Surabaya memiliki kecenderungan untuk belanja di online shop. Hal ini didorong

dengan tingkat aktivitas masyarakat Surabaya yang tinggi.

3.4 Subyek dan Informan Penelitian

Pada penelitin ini, yang menjadi informan atau subjek penelitian

(52)

didapatkan dari beberapa informan dengan kriteria berikut :

1. Laki – laki dan perempuan

2. Pelajar, mahasiswa, pekerja kantoran, dan ibu rumah tangga yang berusia 13-50 tahun

3. Memiliki account facebook aktif 4. Berdomisili di Surabaya

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan :

1. Wawancara

Merupakan percakapan antara periset-seseorang yang berharap mendapatkan informasi. Dan informan adalah seseorang yang diasumsikan mempunyai informasi penting tentang suatu objek (Berger dalam

Krisyantono,2007:96). Wawancara yang dilakukan oleh penulis adalah indepth interview atau wawancara mendalam, yaitu mendapatkan

informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan, dengan maksud mendapatkan gambaran lengkap tentang topik yang diteliti (Bungin, 2001:110)

Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Wawancara

(53)

(indepth interview) kepada kurang lebih enam orang informan yang menjadi narasumber atas penelitian yang dibuat oleh penulis ini.

2. Observasi

Merupakan kegiatan yang setiap saat kita lakukan. Dengan

perlengkapan panca inderanya yang kita miliki, kita sering mengamati objek – objek yang ada disekitar kita. Kegiatan observasi ini merupakan

salah satu kegiatan yang kita lakukan untuk memahami lingkungan. Observasi disini diartikan sebagai kegiatan yang kita lakukan untuk memahami lingkungan. Observasi disini diartikan sebagai kegiatan

mengamati secara langsung tanpa mediator, sesuatu objek untuk melihat dengan dekat kegiatan yang dilakukan objek tersebut (Krisyantono,

2007:160)

Penulis melakukan observasi atau peninjauan dengan mengakses beberapa online shop yang ada pada media sosial Facebook. Baik itu

online shop yang sudah memiliki nama di para konsumennya maupun online shop yang masih baru.

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis

(54)

yang diinginkan.

Pada tahap awal analisis data, penelitian dilakukan bersamaan

dengan proses pengambilan data. Analisis data penelitian berupa proses pengkajian hasil wawancara, pengamatan melalui kunjungan ke online shop di media sosial Facebook, pencarian data melalui studi literatur yang

telah terkumpul. Data kemudian direduksi karena pada saat proses pengambilan data tersebut tidak langsung terdapat proses analisis.

(55)

1. Apakah anda mengetahui online shop pada Facebook ? 2. Pernahkah anda berbelanja online ?

3. Mengapa anda tertarik belanja online ?

4. Berapa kali anda mengunjungi online shop dalam seminggu ?

5. Apakah anda hanya mengunjungi satu online shop atau lebih dalam satu

kali online ?

6. Barang apakah yang sering anda beli di online shop pada Facebook ?

7. Bagaimana suka duka anda saat berbelanja online ?

8. Apakah dari pengalaman anda mempengaruhi anda saat akan belanja online ?

(56)
(57)

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Surabaya

Kota Surabaya adalah ibu kota propinsi Jawa Timur yang merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Dengan jumlah penduduk

metropolisnya yang melebihi 3 juta orang, Surabaya merupakan pusat perniagaan, perdagangan, industri serta pendidikan di kawasan timur Pulau

Jawa dan sekitarnya.

Sebagai kota metropolitan, Surabaya merupakan pusat kegiatan ekonomi di Jawa Timur dan sekitarnya. Sebagaian penduduknya berkegiatan

di sektor – sektor perdagangan dan perindustrian. Banyak perusahaan besar berpusat di Surabaya.

Secara geografis, Surabaya terletak pada 07’ 12’ – 07’ 21’ lintang

selatan dan 112’ 36’ – 112’ 54’ bujur timur. Dengan letaknya di daerah tropis yang strategis tersebut, Surabaya dapat dengan mudah dijangkau melalui jalur

darat, udara dan laut. Daerah Surabaya di sebelah utara dan timur berbatasan

(58)

dengan laut dan selat Madura yang merupakan daerah pantai atau pesisir, serta di sebelah selatan dan Barat berbatasan dengan Sidoarjo dan

Gresik.

Surabaya dibagi dalam lima wilayah, yaitu Surabaya Barat, Surabaya

Timur, Surabaya Selatan, dan Surabaya Pusat.

Sehingga luas wilayah Surabaya secara keseluruhan kurang lebih 326,27 km yang terbagi atas 31 kecamatan dan 163 kelurahan (BPS Kota

Surabaya). Karena luas wilayah Surabaya dan banyaknya jumlah penduduk, maka tidak semua warga Surabaya menjadi informan penelitian ini. Dalam penelitian ini yang menjadi informan adalah masyarakat yang telah memenuhi

syarat sebagai informan.

4.1.2 Gambaran Umum Online Shop

Belanja online adalah suatu bentuk perdagangan elektronik dimana konsumen langsung membeli barang atau jasa dari penjual melalui internet

tanpa layanan perantara. Sebuah toko online, eshop, e-toko, toko internet, webshop, webstore , toko online, memungkinkan konsumen mendapatkan apa

yang diinginkan tanpa harus pergi berbelanja ke pusat perbelanjaan.

(59)

4.1.3 Identitas Informan

Informan yang dipilih dalam penelitian ini dipilih berdasarkan beberapa kriteria, yaitu :

a. Laki – laki dan perempuan

b. Pelajar, mahasiswa, pekerja kantoran, dan ibu rumah tangga yang berusia 13-50 tahun

c. Memiliki account facebook aktif d. Berdomisili di Surabaya

Dipilihnya informan dengan usia 13 – 50 tahun karena usia tersebut adalah pengguna facebook aktif menurut riset yang dilakukan United States. (www.checkfacebook.com) selain itu diharapkan dengan perbedaan usia yang

mencolok, peneliti mendapatkan jawaban yang bervariasi.

No. Nama Informan Umur Alamat Agama Pekerjaan

1. Arini Windya Ningtyas

34 tahun Sawahan, Tidar

Islam Karyawan kantor kontraktor

2. Arizal Dwi

Irmawan

30 tahun Kedurus Islam Enterpreneur

3. Dewi Zumrotus Solecha

25 tahun Jemursari Islam Karyawan EO

(60)

Wulaningtyas Sungkono

5. Amirullah Zuhri 19 tahun Perak Islam Mahasiswa

6. Ning Ita 45 tahun Tanjung Sari, Perak

Islam Ibu rumah tangga

Tabel 1. Data informan

Berdasarkan uraian tersebut dapat diketahui bahwa para informan memiliki latar belakang demografis (usia dan latar belakang pekerjaan) yang

berbeda. Penentuan informan dilakukan secara acak, sehingga diharapkan dapat memperoleh hasil yang lebih bervariasi. Selain itu, dengan usia dan tingkatan pendidikan yang berbeda akan memiliki perbedaan pula dalam hal

pemikiran, cara pandang, dan pengetahuan antara informan satu dengan informan yang lain. Dengan demikian p

Gambar

Tabel 1. Data informan

Referensi

Dokumen terkait

Peningkatan keberagamaan lebih terlihat pada masa sekarang yang mana melalui pemahaman yang diberikan tokoh agama sejak awal seperti ketauhidan, ‘ ubudiyyah, dan akhlak secara

Pin port C dinyatakan tri ketika sebuah kondisi reset menjadi aktif, bahkan jika waktu tidak berjalan.. Penyangga output Port

loket dengan pihak sopir yang tidak memiliki mobil sendiri maupun antara pihak. loket dengan pihak sopir yang memiliki

(3) Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penguasaan sudut terhadap kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal – soal segitiga.. Penelitian ini mengacu pada pembelajaran

The rules of a language are supposed to be the foundation of a language; however, in this case, the writer had only discussed the words (vocabulary). The second

Daging kambing sering menjadi bahan pangan yang diolah dalam industri catering, dimana katering merupakan industri pangan yang bergerak dalam bidang jasa boga yang

kedalaman yang sesuai dengan yang diinginkan (setting). Rangkaian setting kedalaman adalah bagian yang berfungsi untuk me:netaoJ<:an. kedalaman pengeboran

Setelah diperoleh kesimpulan dari proses inferensi maka akan digunakan rata- rata terbobot untuk mengubah nilai dari variable linguistic ke nilai numeric, proses yang