(Studi Kasus : UPN “Veteran” J atim)
SKRIPSI
Disusun Oleh :
WACHID AL’ARIF MASHURI 0935010069
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
KETERANGAN REVISI
Kami yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa mahasiswa berikut : Nama : Wachid Al’arif Mashuri
NPM : 0935010069
Program Studi : Sistem Informasi
Telah mengerjakan revisi Ujian Negara Lisan Skripsi pada tanggal 29 November 2013 dengan judul :
“PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJ EMEN ASET BERBASIS WEB : PENERIMAAN, PENGELOLAAN DAN PENYUSUTAN
(studi kasus : UPN “Veter an” J atim)”
Oleh karenanya mahasiswa tersebut diatas dinyatakan bebas revisi Ujian Negara Lisan Skripsi dan diijinkan untuk membukukan laporan SKRIPSI dengan judul tersebut.
Surabaya, 06 Januari 2014 Dosen penguji yang memeriksa revisi:
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJ EMEN ASET BERBASIS WEB : PENERIMAAN, PENGELOLAAN DAN PENYUSUTAN
(Studi Kasus : UPN “Veteran” J atim)
Disusun Oleh:
WACHID AL’ARIF MASHURI NPM : 0935010069
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skr ipsi Pr ogram Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Industri
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur Pada Tanggal 29 November 2013
Pembimbing : 1.
Mohamad Irwan Afandi, S.T, M.Sc NIP/NPT. 376070702201
2.
Agung Brastama Putr a, S.Kom NIP/NPT. 385111303571
Tim Penguji : 1.
Mohamad Irwan Afandi, S.T, M.Sc NIP/NPT. 376070702201
2.
Pr iza Pandunata, S.Kom, M.Sc NIP/NPT. 383010602121
3.
Rizka Hadiwiyanti, S.Kom, M.Kom NIP/NPT. 386071303501
Mengetahui,
Dekan Fakultas Teknologi Industri
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
LEMBAR PENGESAHAN
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJ EMEN ASET BERBASIS WEB : PENERIMAAN, PENGELOLAAN DAN PENYUSUTAN
(Studi Kasus : UPN “Veteran” J atim)
Disusun Oleh:
WACHID AL’ARIF MASHURI NPM : 0935010069
Telah disetujui mengikuti Ujian Negara Lisan Gelombang II Periode 2013/2014 pada Tanggal 29 November 2013
Menyetujui,
Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2
Mohamad Irwan Afandi, S.T, M.Sc Agung Brastama Putra, S.Kom NIP/NPT. 376070702201 NIP/NPT. 385111303571
Mengetahui,
Ketua Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Industri
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Dengan memanjatkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat, Taufiq, serta Hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini.
Tugas Akhir ini untuk memenuhi persyaratan untuk menempuh ujian sarjana pada Fakultas Teknologi Industri Program Studi Sistem Informasi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Dengan selesainya tugas akhir dan laporan ini, tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya, pada :
1. Ayah (Chusnul Ma’arif), Ibu (Yosofin Lenora Yaphet), Adik (Jayanti Mayasari dan Keyla Laura Jessica) serta keluarga Saya yang telah banyak memberikan dukungan moril, materiil dan do’a kepada saya sehingga semua dapat berjalan dengan lancar.
2. Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP selaku Rektor UPN “Veteran” Jawa Timur. 3. Ir. Sutiyono, MT selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4. Nur Cahyo Wibowo, S.Kom, M.Kom, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi FTI Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur. 5. Bapak Mohammad Irwan Afandi, S.T, M.Sc selaku Dosen Pembimbing 1 yang
telah memberikan arahan dan meluangkan waktu selama bimbingan.
pengetahuan serta wawasan yang cukup.
8. Alfies Syahri (Badak/botak) yang telah menerima, menemani dan membantu dalam penelitian bersama ini.
9. Tri Yuningtyas yang selalu setia mendukung dan menemani.
10.Arvani Akbar, Dwi Ayu, Surya Prisma (Surkek), M. Azzam (Arab), Syamsul Arifin (Mbah), Faisal Hilmi (Icank), Reza fahmi (Toyeb) dan seluruh teman yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang selalu menemani saya dalam mengerjakan Skripsi dan meluangkan waktunya untuk refreshing di warung UNAIR, BIMO dan JUBAKOPI.
11.Teman - teman Jurusan Sistem Informasi khusunya angkatan 2009 yang tidak bisa disebutkan satu per satu “Terimakasih”.
Semoga Allah SWT melimpahkan berkah dan karunia-Nya kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Skripsi ini. Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih banyak kekurangan, penulis berharap semoga Skripsi ini dapat bermanfaat.
Surabaya, November 2013
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
1.6. Metodologi Penelitian ... 4
1.6. Sistematika Penulisan ... 5
BAB II TINJ AUAN PUSTAKA ... 7
2.1. Profil UPN “Veteran” Jatim ... 7
2.2. Manajemen Aset ... 8
2.2.1 Pengertian Aset ... 8
2.2.2 Pengertian Manajemen ... 9
2.2.3 Konsep Dasar Manajemen Aset ... 9
2.3. Sistem Informasi Manajemen Aset... 12
2.4. Sistem Informasi Manajemen Aset... 13
2.5. PHP... ... 14
2.5.1 Sejarah PHP ... 16
2.5.2 Dasar-Dasar Program PHP ... 17
2.5.3 Type Data Dalam PHP ... 18
2.7. PDM (Physical Data Model)... ... 23
2.8. DFD(Data Flow Diagram) ... 25
2.8.1 Syarat – Syarat Pembuatan DFD ... 26
2.9. Database MySQL ... 29
2.9.1 Pengertian Database ... 29
2.9.2 Pengenalan MySQL ... 30
2.10. XAMPP ... 30
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 32
3.1. Analisis Sistem ... 32
3.2. Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Keras dan Perangkat Lunak ... 33
3.3. Bagian Yang Terlibat ... 34
3.4. Work Flow ... 34
3.4.1 Work Flow Penerimaan Materiil ... 35
3.4.2 Work Flow Pengelolaan Materiil ... 37
3.4.3 Work Flow Penyusutan Materiil ... 39
3.5. Data Flow Diagram (DFD) ... 40
3.5.1 Diagram Konteks ... 40
3.5.2 DFD Level Nol (0) ... 41
3.5.3 DFD Level 1 Proses Pencatatan Satker ... 44
3.5.4 DFD Level 1 Proses Pencatatan Materiil ... 44
3.5.4.1 DFD Level 2 Proses Pencatatan Berita Acara Serah Terima ... 45
3.5.4.2 DFD Level 2 Proses Pencatatan Jenis Materiil ... 46
3.5.5 DFD Level 1 Proses Pencatatan Kerusakan Materiil ... 46
3.5.6 DFD Level 1 Proses Pencatatan Perbaikan Materiil ... 47
3.5.7 DFD Level 1 Proses Pencatatan Perbaikan Rutin Materiil .. 47
3.7. Physical Data Model (PDM) ... 50
3.8. Struktur Tabel ... 50
3.9. Perancangan Arsitektur Antar Muka ... 71
3.9.1 Perancangan Antar Muka Halaman Login ... 71
3.9.2 Perancangan Antar Muka Halaman Home Admin... 72
3.9.3 Perancangan Antar Muka Halaman Home Bendaharawan Materiil ... 72
3.9.4 Perancangan Antar Muka Halaman Home Kasatker... 73
3.9.5 Perancangan Antar Muka Halaman View ... 75
3.9.6 Perancangan Antar Muka Halaman Penambahan dan Pengubahan ... 76
3.9.7 Perancangan Antar Muka Halaman Aksi Detail ... 77
3.9.8 Perancangan Antar Muka Halaman Aksi Detail yang Memiliki Sub Menu ... 77
3.9.9 Perancangan Antar Muka Halaman Aksi Detail yang Memiliki Sub Menu dengan Aksi Penambahan Data ... 78
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 80
4.1 Implementasi Desain Antarmuka ... 80
4.1.1 Antarmuka Halaman Utama ... 80
4.1.2 Antarmuka Login Admin ... 81
4.1.3 Antarmuka Gagal Login ... 81
4.1.4 Antarmuka Beranda Admin ... 82
4.1.5 Antarmuka Admin Kelola Data Pegawai ... 82
4.1.6 Antarmuka Admin Kelola Data Satker... 83
4.1.7 Antarmuka Admin Kelola Data Pejabat ... 85
4.1.8 Antarmuka Admin Berhasil Keluar Halaman ... 86
4.1.12 Antarmuka BM Kelola Data Berita Acara... 89
4.1.13 Antarmuka BM Kelola Data Kelompok Materiil ... 93
4.1.14 Antarmuka BM Kelola Data Detil Kelompok Materiil ... 94
4.1.15 Antarmuka BM Kelola Data Sumber Materiil ... 96
4.1.16 Antarmuka BM Kelola Data Merk ... 97
4.1.17 Antarmuka BM Kelola Data Kategori ... 98
4.1.18 Antarmuka BM Kelola Data Produk ... 99
4.1.19 Antarmuka BM Kelola Data Aset Bergerak ... 100
4.1.20 Antarmuka BM Kelola Data Jenis Penggunaan ... 101
4.1.21 Antarmuka BM Kelola Data Aset Tanah ... 102
4.1.22 Antarmuka BM Kelola Data Aset Rumah Dinas ... 104
4.1.23 Antarmuka BM Kelola Data Aset Gedung ... 105
4.1.24 Antarmuka BM Kelola Data Aset Ruang Gedung ... 107
4.1.25 Antarmuka BM Kelola Data Gedung Satker ... 108
4.1.26 Antarmuka BM Kelola Penyusutan aset Bergerak... 110
4.2 Uji Coba Sistem ... 111
4.2.1 Skenario Uji Coba Login ... 111
4.2.2 Skenario Uji Coba Penerimaan Materiil ... 112
4.2.3 Skenario Uji Coba Pengelolaan Kelompok Materiil ... 115
4.2.4 Skenario Uji Coba Pengelolaan Detil Kelompok Materiil ... 116
4.2.5 Skenario Uji Coba Pengelolaan Sumber Materiil ... 117
4.2.6 Skenario Uji Coba Pengelolaan Merk Aset Bergerak ... 117
Bergerak ... 119
4.2.9 Skenario Uji Coba Pengelolaan Data Aset Bergerak ... 120
4.2.10 Skenario Uji Coba Pengelolaan Jenis Penggunaan Aset Tidak Bergerak ... 121
4.2.11 Skenario Uji Coba Pengelolaan Data Tanah... 122
4.2.12 Skenario Uji Coba Pengelolaan Data Rumah Dinas ... 123
4.2.13 Skenario Uji Coba Pengelolaan Data Gedung ... 125
4.2.14 Skenario Uji Coba Pengelolaan Data Ruang Gedung... 126
4.2.15 Skenario Uji Coba Pengelolaan Data Ruang Gedung Satker ... 127
4.2.16 Skenario Uji Coba Penyusutan Materiil ... 128
BAB V PENUTUP... ... 130
5.1. Kesimpulan ... 130
5.2. Saran ... 130
DAFTAR PUSTAKA ... 131
LAMPIRAN ... 133
Lampiran 1 : CDM Sistem Informasi Manajemen Aset ... 133
Lampiran 2 : PDM Sistem Informasi Manajemen Aset... 134
Lampiran 3 : DFD Level 0 ... 135
Lampiran 4 : DFD Level 1 Proses Pencatatan Satker dan DFD Level 1 Proses Pencatatan Materiil... 136
DFD Level 1 Proses Pencatatan Usul Penghapusan dan
Gambar 2.1 Program Hello World ... 17
Gambar 2.2 Contoh Ilustrasi CDM ... 23
Gambar 2.3 Contoh Ilustrasi PDM... 24
Gambar 2.4 Contoh Penggambaran DFD Levelisasi ... 29
Gambar 2.5 Xampp ... 31
Gambar 3.1 Work Flow Penerimaan Materiil ... 36
Gambar 3.2 Work Flow Pengelolaan Materiil ... 38
Gambar 3.3 Work Flow Penyusutan Materiil ... 39
Gambar 3.4 Diagram Konteks Sistem Informasi Manajemen Aset UPN “Veteran” Jatim ... 40
Gambar 3.5 Rancangan Antar Muka Halaman Login ... 71
Gambar 3.6 Rancangan Antar Muka Halaman Home Admin ... 72
Gambar 3.7 Rancangan Antar Muka Halaman Home Bendaharawan Materiil ... 73
Gambar 3.8 Rancangan Antar Muka Halaman Home Kasatker ... 74
Gambar 3.9 Rancangan Antar Muka Halaman View ... 75
Gambar 3.10 Rancangan Antar Muka Halaman Penambahan dan Pengubahan ... 76
Gambar 3.11 Rancangan Antar Muka Aksi Detil ... 77
Gambar 3.12 Rancangan Antar Muka Aksi Detil yang Memiliki Sub Menu... ... 78
Gambar 3.13 Rancangan Antar Muka Aksi Detil yang Memiliki Sub Menu dengan Aksi Penambahan Data ... 79
Gambar 4.4 Antarmuka Beranda Admin ... 82
Gambar 4.5 Antarmuka Admin Kelola Data Pegawai ... 82
Gambar 4.6 Antarmuka Admin Tambah Data Pegawai ... 83
Gambar 4.7 Antarmuka Admin Detail Data Pegawai ... 83
Gambar 4.8 Antarmuka Admin Kelola Data Satker ... 84
Gambar 4.9 Antarmuka Admin Tambah Data Satker ... 84
Gambar 4.10 Antarmuka Admin Detail Data Satker ... 84
Gambar 4.11 Antarmuka Admin Kelola Data Pejabat Struktural... 85
Gambar 4.12 Antarmuka Admin Tambah Data Pejabat Struktural ... 85
Gambar 4.13 Antarmuka Admin Detail Data Pejabat Struktural ... 86
Gambar 4.14 Antarmuka Admin Berhasil Keluar Halaman... 86
Gambar 4.15 Antarmuka Login Bendaharawan Materiil ... 87
Gambar 4.16 Antarmuka Gagal Login BM ... 87
Gambar 4.17 Antarmuka Beranda Bendaharawan Materiil ... 88
Gambar 4.18 Potongan script home Bendaharawan Materiil ... 86
Gambar 4.19 Antarmuka BM Kelola Data Berita Acara Serah Terima Materiil ... 89
Gambar 4.20 Antarmuka BM Tambah Data Berita Acara Serah Terima Materiil ... 90
Gambar 4.21 Potongan script Proses Tambah Data... 90
Gambar 4.22 Antarmuka BM Detail Data Berita Acara Serah Terima Materiil ... 91
Gambar 4.23 Potongan script Proses Antarmuka Detail ... 91
Gambar 4.27 Antarmuka BM Kelola Data Kelompok Materiil ... 93
Gambar 4.28 Antarmuka BM Tambah Data Kelompok Materiil ... 94
Gambar 4.29 Antarmuka BM Detail Data Kelompok Materiil ... 94
Gambar 4.30 Antarmuka BM Kelola Data Detail Kelompok Materiil ... 95
Gambar 4.31 Antarmuka BM Tambah Data Detail Kelompok Materiil ... 95
Gambar 4.32 Antarmuka BM Detail Data Detil Kelompok Materiil... 95
Gambar 4.33 Antarmuka BM Kelola Data Sumber Materiil ... 96
Gambar 4.34 Antarmuka BM Tambah Data Sumber Materiil ... 96
Gambar 4.35 Antarmuka BM Detail Data Sumber Materiil ... 97
Gambar 4.36 Antarmuka BM Kelola Data Merk Aset Bergerak... 97
Gambar 4.37 Antarmuka BM Tambah Data Merk Aset Bergerak ... 98
Gambar 4.38 Antarmuka BM Kelola Data Kategori Aset Bergerak ... 98
Gambar 4.39 Antarmuka BM Tambah Data Kategori Aset Bergerak ... 98
Gambar 4.40 Antarmuka BM Kelola Data Produk Aset Bergerak ... 99
Gambar 4.41 Antarmuka BM Tambah Data Produk Aset Bergerak ... 99
Gambar 4.42 Antarmuka BM Detail Data Produk Aset Bergerak ... 100
Gambar 4.43 Antarmuka BM Kelola Data Aset Bergerak ... 100
Gambar 4.44 Antarmuka BM Tambah Data Aset Bergerak ... 101
Gambar 4.45 Antarmuka BM Detail Data Aset Bergerak ... 101
Gambar 4.46 Antarmuka BM Kelola Data Jenis Penggunaan ... 102
Gambar 4.47 Antarmuka BM Tambah Data Jenis Penggunaan ... 102
Gambar 4.48 Antarmuka BM Kelola Data Aset Tanah ... 103
Gambar 4.49 Antarmuka BM Tambah Data Aset Tanah ... 103
Gambar 4.53 Antarmuka BM Detail Data Aset Rumah Dinas ... 105
Gambar 4.54 Antarmuka BM Kelola Data Aset Gedung ... 106
Gambar 4.55 Antarmuka BM Tambah Data Aset Gedung ... 106
Gambar 4.56 Antarmuka BM Detail Data Aset Gedung... 107
Gambar 4.57 Antarmuka BM Kelola Data Aset Ruang Gedung ... 107
Gambar 4.58 Antarmuka BM Tambah Data Aset Ruang Gedung ... 108
Gambar 4.59 Antarmuka BM Detail Data Aset Ruang Gedung... 108
Gambar 4.60 Antarmuka BM Kelola Data Aset Ruang Gedung Satker ... 109
Gambar 4.61 Antarmuka BM Tambah Data Aset Ruang Gedung Satker ... 109
Gambar 4.62 Antarmuka BM Detail Data Aset Ruang Gedung Satker ... 110
Gambar 4.63 Antarmuka BM Kelola Penyusutan Aset Bergerak ... 110
Tabel 2.1 Tabel Operator Aritmatika ... 20
Tabel 2.2 Tabel Operator Penugasan ... 20
Tabel 2.3 Tabel Operator Perbandingan ... 21
Tabel 2.4 Tabel Operator Logika ... 21
Tabel 2.5 Tabel Perbedaan Antara CDM dan PDM ... 24
Tabel 2.6 Tabel Komponen Dasar DFD ... 25
Tabel 3.1 Tabel Pegawai ... 51
Tabel 3.2 Tabel Satker... 51
Tabel 3.3 Tabel Pejabat Struktural ... 52
Tabel 3.4 Tabel Sumber Materiil ... 52
Tabel 3.5 Tabel Kelompok Materiil ... 53
Tabel 3.6 Tabel Detil Kelompok ... 53
Tabel 3.7 Tabel Berita Acara Serah Terima ... 54
Tabel 3.8 Tabel Pemeriksa Pembantu ... 54
Tabel 3.9 Tabel Detil Hasil Pemeriksaan ... 55
Tabel 3.10 Tabel Materiil ... 55
Tabel 3.11 Tabel Aset Tidak Bergerak ... 56
Tabel 3.12 Tabel Jenis Penggunaan ... 56
Tabel 3.13 Tabel Tanah ... 57
Tabel 3.14 Tabel Rumah Dinas ... 57
Tabel 3.15 Tabel Gedung ... 58
Tabel 3.16 Tabel Gedung Ruang ... 58
Tabel 3.17 Tabel Merk ... 59
Tabel 3.21 Tabel Berita Acara Penempatan Aset Bergerak ... 61
Tabel 3.22 Tabel Aset Bergerak Satker ... 61
Tabel 3.23 Tabel Jenis Perbaikan ... 62
Tabel 3.24 Tabel Rekanan Perbaikan... 62
Tabel 3.25 Tabel Gedung Satker ... 63
Tabel 3.26 Tabel Laporan Kerusakan Gedung ... 63
Tabel 3.27 Tabel Detil Kerusakan Gedung ... 64
Tabel 3.28 Tabel Perbaikan Gedung ... 64
Tabel 3.29 Tabel Detil Perbaikan Gedung ... 65
Tabel 3.30 Tabel Perbaikan Rutin Gedung ... 65
Tabel 3.31 Tabel Detil Perbaikan Rutin Gedung ... 66
Tabel 3.32 Tabel Laporan Kerusakan Aset Bergerak ... 66
Tabel 3.33 Tabel Detil Kerusakan Aset Bergerak ... 67
Tabel 3.34 Tabel Perbaikan Aset Bergerak ... 67
Tabel 3.35 Tabel Detil Perbaikan Aset Bergerak ... 68
Tabel 3.36 Tabel Perbaikan Rutin Aset Bergerak ... 68
Tabel 3.37 Tabel Detil Perbaikan Rutin Aset Bergerak ... 69
Tabel 3.38 Tabel Usul Penghapusan ... 69
Tabel 3.39 Tabel Usul Penetapan Hapus... 70
Tabel 3.40 Tabel Detil Usulan Penetapan ... 70
PENYUSUTAN (Studi Kasus : UPN “Veteran” Jatim) Penulis : Wachid Al’arif Mashuri
Pembimbing 1 : Mohammad Irwan Afandi, S.T, M.Sc Pembimbing 2 : Agung Brastama Putra, S.Kom
ABSTRAK
Keberadaan sarana dan prasarana penunjang kegiatan administrasi dan perkuliahan di sebuah lembaga pendidikan sangat penting artinya dalam menunjang proses belajar mengajar serta meningkatkan rating sebuah lembaga pendidikan. Adanya kekeliruan dalam proses pencatatan serta pengelolaan aset akan mengakibatkan meningkatnya biaya operasional pengadaan aset. seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi dari waktu ke waktu memungkinkan berbagai kegiatan dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat khususnya dengan memanfaatkan Sistem Informasi Manajemen Aset di UPN “Veteran” Jatim. Sistem informasi ini dibangun dan dibuat untuk mencatat penerimaan serta mengelola dan melaporkan data penyusutan aset yang ada di UPN “Veteran” Jatim.
Aplikasi ini dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP dan seluruh datanya ditampung di database MySQL. Dimana dalam penerapannya akan dimasukkan beberapa fitur untuk pengelolaan seluruh aset yang ada di UPN “Veteran” Jatim. Perancangan sistem dalam aplikasi ini menggunakan workflow, DFD, CDM, PDM. Sedangkan perancangan interface dan pembuatan aplikasinya menggunakan Sublime sebagai tools untuk membuat halaman web.
Tujuan utama yang ingin dicapai dalam pembuatan aplikasi ini adalah memberikan kemudahan bagi user dalam melalukan pengelolaan data aset serta melaporkan seluruh data aset yang ada di UPN “Veteran” Jatim.
Hasil yang telah dicapai dalam pembuatan aplikasi ini adalah user dapat melakukan pencatatan penerimaan materiil, pencatatan pengolaan materiil serta melaporkan seluruh data aset maupun penyusutan aset bergerak yang ada di UPN “Veteran” Jatim.
1.1. Latar Belakang
Seiring dengan berjalannya waktu, masih banyak masalah yang terjadi pada pengelolaan aset yang dimiliki mulai dari pencatatan aset yang dilakukan secara manual sehingga menyebabkan penelusuran aset akan menjadi lebih sulit, inventarisasi yang belum jelas, belum adanya sistem yang terintegrasi dapat menyebabkan pembuatan laporan aset menjadi lebih sulit, selain itu dari sisi biaya penggunaan kertas dan tinta menyebabkan biaya yang lebih tinggi. Oleh karena itu diperlukan sebuah Sisten Informasi Manajemen Aset yang dapat mengelola seluruh aset yang ada agar lebih mudah untuk dipantau, dikelola dan ditelusuri.
Aset merupakan barang atau benda yang terdiri dari benda yang bersifat tidak bergerak dan benda yang bersifat tidak bergerak yang tercakup dalam kekayaan suatu instansi atau instansi. Kebutuhan informasi mengenai data dan informasi suatu aset sangatlah penting guna untuk memperbaiki kinerja atau efisiensi di dalam suatu instansi atau lembaga. Dimana tiap aset memiliki umur dan cara perawatan yang berbeda-beda.
Untuk pengembangan penilitian selanjutnya maka akan ditambahkan beberapa fitur, yaitu :
a. Berita acara serah terima materiil yang meliputi pembantu pemeriksaan materiil, dan hasil pemeriksaan materiil.
b. Pengelolaan materiil yang meliputi aset bergerak dan aset tidak bergerak yang lebih terperinci.
c. Penyusutan materiil dengan Metode Garis Lurus (Straight Line Method).
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari uraian latar belakang diatas yaitu bagaimana mengembangkan sistem informasi manajemen aset khususnya penerimaan, pengelolaan, dan penyusutan materiil berbasis web di UPN ‘Veteran’ Jatim.
1.3 Batasan Masalah
Agar pembahasan dan penyusunan tugas akhir ini dapat dilakukan secara terarah dan tidak menyimpang dari judul, maka perlu ditetapkan batasan-batasan dari masalah yang dihadapi yaitu :
1. Mengelola pencatatan data aset bergerak berupa alat elektronik dan alat non elektronik, alat elektronik dapat berupa AC(Air Conditioner), Komputer, LCD TV, Proyektor, dll dan alat non elektronik dapat berupa meja, bangku, kursi, mobil, dll.
3. Tidak membahas tentang penyewaan aset.
4. Tidak mencakup aset tanah yang statusnya tanah sewa.
5. Penyusutan aset bergerak menggunakan metode garis lurus (Straight Line Method).
6. Tidak membahas tentang kenaikan harga aset tidak bergerak. 7. Tidak membahas tentang pengadaan Materiil.
8. Tidak membahas tentang aset tidak berwujud (intangible).
1.4 Tujuan
Tujuan tugas akhir ini adalah merancang ulang aplikasi berbasis web yang mampu mengelola serta melaporkan data aset yang ada di UPN ‘VETERAN’ JATIM.
1.5 Manfaat
Manfaat dari perancangan ulang sistem manajemen aset berbasis web ini, agar dapat membantu pihak pengelola aset dalam :
1. Mempermudah pencarian data aset di UPN ‘VETERAN’ JATIM.
2. Mempermudah pengelolaan aset yang ada di UPN ‘VETERAN’ JATIM. 3. Mengetahui penurunan nilai harga aset pada aset bergerak yang ada di UPN
1.6 Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang dilakukan dalam menyelesaikan tugas akhir ini meliputi :
1. Studi literatur
Dilakukan studi literatur tentang konsep dan teori dasar mengenai manajemen aset
2. Pengumpulan data
Dilakukan melalui tanya jawab dan wawancara dengan bagian-bagian yang yang melakukan pencatatan dan penyimpanan barang
3. Analisa dan perancangan sistem
Analisa dan perancangan sistem informasi manajemen aset berbasis web ini dengan menggunakan Data Flow Diagram (DFD) untuk mempermudah dalam merancang dan mendesain sistem
4. Implementasi
Pembuatan perangkat lunak pendukung untuk sistem informasi manajemen aset berbasis web ini dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP (Hypertext Prepocessor) dan MySQL sebagai databasenya.
5. Uji Coba
Setelah sistem ini dibangun maka mulai melakukan pengujian, apakah sudah memenuhi tujuan dari aplikasi tersebut. Jika selama ujicoba terdapat hal-hal masih dirasa kurang sesuai dengan yang diharapkan maka dilakukan evaluasiuntuk perbaikannya.
6. Evaluasi
7. Kesimpulan
Dibuat kesimpulan dari pengujian sistem tugas akhir dengan membandingkan apakah hasilnya seperti yang diharapkan pada tujuan tugas akhir sebelumnya.
1.7 Sistematika Penulisan
Didalam proses penyusunan laporan tugas akhir ini, sistematika pembahasan yang digunakan akan terbagi menjadi beberapa bab sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang pendahuluan dimana dilakukannya pra-tugas akhir dan latar belakang yang menjelaskan tentang informasi dari instansi yang bersangkutan dimana berkaitan dengan permasalahan yang sedang dihadapi serta solusi pemecahannya, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat bagi pengguna serta sistematika penulisan yang digunakan dalam laporan Tugas Akhir ini.
BAB II TINJ AUAN PUSTAKA
Berisi landasan – landasan teori dan hal - hal yang bersifat informatif yang akan digunakan sebagai data pendukung dalam penyelesaian permasalahan.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Berisi tentang hasil yang diperoleh dari pra-tugas akhir beserta pembahasan perancangan sistem dan pengimplementasian hasil perancangan sistem yang telah dibuat ke dalam bentuk aplikasi yang akan dibangun. Membahas uji coba aplikasi yang dibuat, untuk mengetahui tingkat keberhasilan sistem dan ketepatan datanya, kemudian melakukan evaluasi terhadap kinerja sistem.
BAB V PENUTUP
Berisi kesimpulan dan saran yang sudah diperoleh dari hasil penulisan Tugas Akhir.
DAFTAR PUSTAKA
2.1 Profil Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” J atim
Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur adalah sebuah perguruan tinggi swasta yang berdiri sejak juli 1959. Berlokasi di kota Surabaya, tepatnya di Jl. Raya Meokan Ayu, Gunung Anyar Rungkut. UPN memiliki 6 fakultas (Ekonomi, Pertanian, Teknologi Industri, Teknik Sipil dan Perencanaan, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Hukum) dan program pasca Sarjana terdiri atas 20 program studi yang seluruhnya telah terakreditasi A dan B oleh badan akreditasi nasional. Didukung oleh 324 staf dosen tetap bergelar profesor, doktor dan magister serta bersertifikat sebagai dosen oleh kementrian pendidikan nasional.
untuk olah raga indoor, olah raga bela diri, pertunjukan seni dan musik, pameran dll, selain sarana diatas UPN juga dilengkapi dengan adanya asrama mahasiswa (100 kamar untuk 400 mahasiswa), guest house, lapangan parkir luas, wifi (hotspot area).
Visi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jatim yaitu :
“Menjadi Universitas terdepan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta sumberdaya manusia yang dilandasi nilai dan semangat kejuangan.”
Misi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jatim yaitu :
1) Menghasilkan Sumber Daya Manusia yang memiliki nilia-nilai moralitas, mentalitas dan intelektualitas serta jasmani yang sehat.
2) Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi menuju "Research university".
3) Mengembangkan sistem pemberdayaan masyarakat.
4) Meningkatkan kerjasama dalam bidang akademik dan non akademik dengan Perguruan Tinggi lain, pemerintah dan Swasta.
2.2 Manajemen Aset 2.2.1 Pengertian Aset
1. Aset bergerak merupakan jenis aset yang memiliki jenis fisik dan dapat berpindah maupun dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain dengan adanya campur tangan suatu individu. Contoh dari aset bergerak dapat berupa kendaraan, papan tulis, AC (Air Conditioner), peralatan furniture dll.
2. Aset tidak bergerak merupakan jenis aset yang memiliki jenis fisik yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan untuk digunakan dalam kegiatan ekonomi suatu instansi. Contoh dari aset tidak bergerak dapat berupa tanah, gedung, lapangan, rumah dll.
2.2.2 Pengertian manajemen
Pengertian manajemen menurut Hani Handoko (2000) adalah kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang menerima tanggung jawab guna menjalankan sebuah organisasi. Dalam organisasi tersebut, mereka akan mengatur, mengarahkan, dan juga mengawasi segala hal yang penting dalam organisasi yang sudah pasti dilakukan bersama-sama dengan kadar tanggung jawab yang seimbang, bahkan manajemen akan memotivasi pihak lain untuk melakukan pekerjaan dengan cara berkoordinasi agar bisa mencapai tujuan organisasi yang mereka harapkan.
2.2.3 Konsep Dasar Manajemen Aset
umur teknik aset tersebut habis sesuai dengan prinsip - prinsip manajemen agar tujuan pengadaan aset dapat terwujud secara efektif dan efisien.
Menurut Siregar (2004), di dunia internasional, manajemen aset telah berkembang cukup pesat, namun di Indonesia hal ini khususnya dalam konteks pengelolaan aset pemerintah daerah sepenuhnya belum dipahami oleh para pengelola daerah. Manajemen aset pemerintah daerah dapat dibagi dalam lima tahap kerja yang meliputi; inventarisasi aset, legal audit, penilaian aset, optimalisasi pemanfaatan dan pengembangan SIMA (sistem informasi manajemen aset), di mana kelima tahapan tersebut adalah saling berhubungan dan terintegrasi satu dengan yang lainnya. Lebih jelas hal tersebut tersebut sebagi berikut :
1. Inventarisasi aset
Inventarisasi Aset merupakan kegiatan yang terdiri dari dua aspek, yaitu inventarisasi fisik dan yuridis/legal. Aspek fisik terdiri atas bentuk, luas, lokasi, volume/jumlah, jenis, alamat dan lain-lain. Sedangkan aspek yuridis adalah status penguasaan, masalah legal yang dimiliki, batas akhir penguasaan. Proses kerja yang dilakukan adalah pendataan, kodifikasi/labelling, pengelompokkan dan pembukuan/administrasi sesuai dengan tujuan manajemen aset.
2. Legal audit
Masalah yang sering dihadapi dalam legal audit, menyangkut status penguasaan yang lemah, aset dikuasai pihak lain, pemindahan aset yang tidak termonitor dan lain lain.
3. Penilaian aset
Kesatuan kerja lanjutan dari manajemen aset, yaitu berupa kegiatan penilaian aset sebagai upaya penilaian atas aset yang dikuasai pemerintah daerah dan biasanya kegiatan ini dilakukan oleh konsultan penilaian independent. Hasil dari nilai tersebut akan dapat dimanfaatkan untuk mengetahui nilai kekayaan maupun informasi untuk penetapan harga bagi aset yang ingin dijual.
4. Optimalisasi aset
5. Pengawasan dan pengendalian
Kemudian sebagai kegiatan akhir dari manajemen aset yaitu pengawasan dan pengendalian dan hal ini sering menjadi bahan hujatan terhadap Pemda saat ini. Sarana yang paling efektif untuk meningkatkan kinerja aspek ini adalah pengembanan SIMA. Melalui SIMA, transparansi kerja dalam pengelolaan aset sangat terjamin tanpa perlu adanya kekhawatiran akan pengawasan dan pengendalian yang lemah. Dalam SIMA, keempat aspek di atas diakomodasi dalam sistem dengan menambah aspek pengawasan dan pengendalian. Demikian setiap penanganan terhadap suatu aset, termonitor jelas, mulai dari lingkup penanganan hingga siapa yang bertanggungjawab menanganinya. Hal ini akan diharapkan meminimalkan KKN dalam pelaksanaan pelayanan oleh Pemda.
2.3Sistem Infor masi Manajemen Aset
2.4Penyusutan Aset
Menurut Sofyan Harahap (1999) yang dimaksud dengan penyusutan adalah: “ Pengalokasian harga pokok aktiva tetap selama masa penggunaanya atau dapat juga kita sebut sebagai biaya dibebankan terhadap produksi akibat pengunaan aktiva tetap itu dalam prose produksi”. Pentingnya memperhatikan akuntansi penyusutan terhadap akuntansi tetap, karena penyusutan merupakan pengalokasian biaya. Karena kesalahan dalam pengalokasian biaya akan mempengaruhi perhitungan laba rugi. Aktiva yang dapat disusutkan adalah aktiva yang diharapkan untuk digunakan dalam proses produksi atau memasok barang dan jasa, untuk disewakan, atau untuk tujuan administrasi. Jumlah yang dapat disusutkan (depreciable amount) adalah biaya perolehan suatu aktiva atau jumlah lain yang disubstitusikan untuk biaya dalam laporan keuangan dikurangi dengan nilai sisanya. Faktor-faktor yang dapat menentukan beban penyusutan adalah:
a. Harga Pokok atau Perolehan
Adalah jumlaah uang atau yang dapat disetarakan dengan uang yang dikeluarkan untuk memperoleh suatu aktiva yang diperlukan.
b. Nilai r esidu atau nilai sisa
Adalah jumlah yang dapat diterima jika kativa tetap tersebut dijual, ditukar atau cara lain ketika aktiva tetap tersebut sudah tidak digunakan dikurangi biaya yang terjadi saat menjual atau menukar
c. Umur ekonomis atau manfaat
oleh dua faktor, yaitu faktor fisik dan faktor fungsional. Faktor fisik adalah faktor yang mengurangi fungsi dari aktiva tetap. Sedangkan faktor fungsional yaitu faktor yang membatasi umur dari aktiva tetap
d. Metode penyusutan garis lurus (Straight Line Method)
Metode ini merupakan suatu bentuk perhitungan beban penyusutan untuk aktiva tetap, dimana besarnya beban penyusutan ditentukan sama setiap tahunnya, tidak menghiraukan kegiatan dalam periode tersebut. Metode gari lurus sebaiknya digunakan untuk menghitung penyusutan aktiva tetap seperti gedung, mebel, ala-alat kantor, dan lain-lain. Beban penyusutan pertahun = (Harga Perolehan – Nilai Residu) / Taksiran Masa Manfaat (tahun). Misalnya, sebuah aktiva tetap berupa mesin dibeli dengan harga perolehan Rp. 10.000.000,00 dengan nilai sisa (residu) sebesar Rp.2.000.000,00 dan umur ekonomisnya ditaksir selama 4 tahun. Deperesiasi setiap tahunnya dihitung sebagai berikut. Deperesiasi = Rp.10.000.000,00 – Rp.2.000.000,00 / 4 Tahun = Rp.2.000.000,00
2.5PHP (Hypertext Preprocessor)
PHP merupakan singkatan dari "Hypertext Preprocessor", adalah sebuah bahasa scripting yang terpasang pada HTML. Sebagian besar sintaks mirip dengan bahasa C, Java, asp dan Perl, ditambah beberapa fungsi PHP yang spesifik. Tujuan utama bahasa ini adalah untuk memungkinkan perancang web untuk menulis halaman web dinamik dengan cepat.
terdiri dari dua kata yaitu hyper dan text. Dalam konteks php disini hyper berarti tingkat tinggi, dan text adalah teks. Maksudnya bahasa pemrograman php ini dapat melakukan pemrosesan text yang berupa bit-bit tingkat tinggi seperti misalnya video, gambar, dan juga audio dengan menghubungkannya kepada
server yang digunakan oleh php itu sendiri. Sedangkan kalimat kedua yaitu
preprocessor, juga terdiri dari dua kata yaitu pre dan processor yang artinya pre
adalah sebelum dan processor adalah alat untuk memproses. Maksud dari kedua kalimat tersebut adalah pemrosesan yang dilakukan terlebih dahulu atau sebelumnya, kedua kalimat tersebut jika dihubungkan memiliki maksud akan terjadi pemrosesan yang dilakukan oleh web server yang diolah menggunakan bahasa pemrograman php sehingga dapat disajikan kepada web client atau user. PHP memiliki beberapa kelebihan yang tidak ditemukan pemrograman lain yaitu : 1) Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan
sebuah kompilasi dalam penggunaanya.
2) Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana - mana dari mulai apache, IIS, Lighttpd, hingga Xitami dengan konfigurasi yang relatif mudah. 3) Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis - milis dan
developer yang siap membantu dalam pengembangan.
4) Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karena memiliki referensi yang banyak.
5) PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai mesin (Linux, Unix, Macintosh, Windows) dan dapat dijalankan secara runtime
Sedangkan kelemahan yang dimiliki PHP dalam membuat suatu program antara lain :
1) Bukan bahasa yang ideal untuk pembangunan aplikasi dengan resource besar. 2) Tidak lebih baik dibanding yang lain ketika harus menampilkan dengan logic
3) Pemrograman orientasi objek yang belum maksimal
2.5.1 Sejar ah PHP
Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page
(Situs Personal). PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP masih bernama FI (Form Interpreted), yang wujudnya berupa sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form dari web. Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan menamakannya PHP/FI. Dengan perilisan kode sumber ini menjadi open source, maka banyak programmer yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP.
Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini interpreter PHP sudah diimplementasikan dalam program C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan. Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend menulis ulang
interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik, dan lebih cepat. Kemudian pada Juni 1998, perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan meresmikan rilis tersebut sebagai PHP 3.0 dan singkatan PHP dirubah menjadi akronim berulang PHP: Hypertext Preprocessing.
dipakai pada awal abad ke-21. Versi ini banyak dipakai disebabkan kemampuannya untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan dan stabilitas yang tinggi.
Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari
interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek.
2.5.2 Dasar‐ Dasar Program PHP
Dalam sub bab ini akan dibahas mengenai penjelasan mengenai konsep‐konsep dasar pemrograman PHP beserta dengan contoh pengkodeannya. Salah satu contoh paling dasar dalam PHP adalah program hello world, berikut contoh kode program hello world yang ditulis menggunakan PHP.
<?php
echo "Hello World";
?>
2.5.3 Tipe data dalam PHP
Dalam PHP tipe data tidak dideklarasikan oleh programmer akan tetapi ditentukan secara otomatis oleh Intepreter PHP. Jadi anda tidak perlu deklarasikan tipe data tersebut jika ingin memberikan nilai pada suatu variabel.
1) Integer
Tipe data integer adalah tipe data yang berguna untuk menyimpan bilangan bulat, bukan desimal. Sebagai contoh (1),(2),(3),(4),(5),(-1),(-2),(-3),(-4) dan lain-lain. Tipe data ini memiliki range antara -2,147,483,648 sampai dengan +2,147,483,648 platform 32bit.
2) Double Floating
Tipe data floating point numbers biasa juga disebut dengan “double”, ”float” atau “real” adalah tipe data yang berguna untuk menyimpan bilangan desimal. Sebagai contoh (0.1),(1.3),(1.7),(1.8),(9.7),(2.4) dan lain-lain.
3) Boolean
Tipe Data ini adalah tipe data yang paling sederhana. Hanya berupa true
atau false. Cara memasukan ke dalam variabel adalah dengan memberikan nilai true atau false pada variabel tersebut. Penulisannya tidak dipengaruhi penggunaan huruf besar atau kecil.
4) String
5) Array
Array atau Larik merupakan Tipe Compound Primitif, terdapat pada bahasa-bahasa pemrograman lain. Tipe data array digunakan untuk menyimpan banyak data dalam satu variabel. Jenis array dalam php ada 3 (tiga) macam yakni :
a) Numeric Array
b) Associative Array
c) Multidimentional Array
6) Null
Null adalah tipe data yang tidak memuat apapun. Setiap variabel yang diset menjadi tipe data null ini akan menjadikan variabel tersebut kosong, seperti dalam penggunaan fungsi unset(). Cara untuk menset variabel menjadi
null adalah dengan memasukan nilai null pada variabel 7) Resources
Tipe Data Spesial yang satu ini di khususkan untuk menyimpan resource, sumber atau alamat. Variabel tersebut hanya dapat diciptakan oleh suatu fungsi khusus yang mengembalikan nilai berupa resource seperti penggunaan fungsi open, opendir, mysql_connect, mysql_query dan semacamnya.
2.5.4 Operator Dalam PHP
1) Arithmetic Operator atau Operator Aritmatika
Arithmetic Operator (operator aritmatika) adalah operator yang digunakan untuk melaksanakan operasi aritmatika. Beberapa operator aritmatika dapat dilihat dihalaman berikutnya pada tabel 2.2.
Tabel 2.1 Tabel Operator Aritmatika. 2) Assignment Operator / Operator Penugasan
Assignment Operator (operator penugasan) adalah operator yang
menggunakan tanda sama dengan (=) untuk mengisi sebuah nilai dalam suatu
variabel, dapat dilihat di tabel 2.3.
3) Comparison Operator / Operator Perbandingan
Operator Perbandingan adalah operator yang digunakan untuk membandingkan dua buah nilai. Beberapa operator aritmatika dapat dilihat dihalaman berikutnya pada tabel 2.3.
Tabel 2.3 Tabel Operator Perbandingan.
4) Logical Operator / Operator Logika
Operator logika adalah operator yang digunakan untuk melakukan operasi logika yaitu operator yang menghasilkan nilai TRUE (benar) atau FALSE
(salah). Bebarapa macam operator logika antara lain:
2.6CDM (Conceptual Data Model)
Model yang dibuat berdasarkan anggapan bahwa dunia nyata terdiri dari koleksi obyek-obyek dasar yang dinamakan entitas (entity) serta hubungan (relationship) antara entitas-entitas itu. Biasanya direpresentasikan dalam bentuk
Entity Relationship Diagram.
Manfaat Penggunaan CDM dalam perancangan database : memberikan gambaran yang lengkap dari struktur basis data yaitu arti, hubungan, dan batasan-batasan. Jenis-jenis objek dalam CDM diantaranya :
1) Entity, merupakan segala sesuatu yang dapat digambarkan oleh data. Entitas juga dapat diartikan sebagai individu yang mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya) dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain (Fathansyah, 1999).
2) Relationship menunjukkan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan entitas dan himpunan entitas dengan atribut dinyatakan dalam bentuk garis.
3) Inheritance, inheritance akan terjadi Jika sebuah tabel merupakan keturunan dari tabel lain, maka tabel anak secara otomatis memiliki semua field (kolom) dari tabel induk, Jika melakukan query terhadap tabel induk, maka record di semua tabel anaknya juga ikut terkena query.
Suatu aturan yang diikuti oleh system database bisnis yang akan dibuat.
1) Pernyataan yang menjelaskan beberapa aspek bisnis 2) Menegaskan struktur bisnis
3) Kontrol mempengaruhi perilaku bisnis
4) Dinyatakan dalam istilah yang mudah dimengerti oleh end-user 5) Automated through DBMS software
Gambar 2.2 Contoh Ilustrasi CDM.
2.7PDM (Physical Data Model)
Physical Data Model atau yang biasa disebut PDM merupakan representasi fisik dari database yang akan dibuat dengan mempertimbangkan DBMS yang akan digunakan. PDM dapat dihasilkan (di-generate) dari CDM yang valid. PDM dalam penerapannya dapat di samakan dengan skema relasi yang fungsinya adalah memodelkan struktur fisik dari suatu basis data serta menjadi suatu gambaran secara detail suatu basis data dalam bentuk fisik.
Mel akukan
<p i> Variable characters (15) Variable characters (50) harga_jual <pi> Inte ger <M> Identifi er_1 <pi>
PDM juga memiliki pengertian model yang menggunakan sejumlah tabel untuk menggambarkan data serta hubungan antara data-data tersebut. Setiap tabel mempunyai sejumlah kolom di mana setiap kolom memiliki nama yang unik. Dimana pada konsep ini data PDM direpresentasi dalam bentuk record format,
record ordering, dan access path. Access path adalah suatu struktur pencarian, pencarian record dalam database diharapkan bisa efisien. Contoh PDM dapat dilihat pada gambar 2.3 di halaman berikutnya.
Perbedaan antara keduanya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.5 Tabel Perbedaan Antara CDM dan PDM.
2.8DFD (Data Flow Diagram)
Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang
memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi.
DFD merupakan salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikanpenekanan hanya pada fungsi sistem. Selain menjadi salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, DFD juga digunakan sebagai alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program. Ada beberapa komponen dasar pembentuk DFD diantaranya adalah sebagai berikut :
2.8.1 Syar at-syarat pembuatan DFD
Syarat pembuatan DFD ini akan menolong profesional sistem untuk menghindari pembentukkan DFD yang salah atau DFD yang tidak lengkap atau tidak konsisten secara logika. Beberapa syarat pembutan DFD dapat menolong profesional sistem untuk membentuk DFD yang benar, menyenangkan untuk dilihat dan mudah dibaca oleh pemakai. Berikut adalah syarat disertai penjelasan dalam pembuatan DFD :
1) Pemberian nama untuk tiap komponen DFD
2) Pemberian nomor pada komponen proses
Biasanya profesional sistem memberikan nomor dengan bilangan terurut pada komponen proses sebagai referensi. Tidak jadi masalah bagaimana nomor-nomor proses ini diberikan. Nomor proses dapat diberikan dari kiri ke kanan, atau dari atas ke bawah, atau dapat pula dilakukan dengan pola-pola tertentu selama pemberian nomor ini tetap konsisten pada nomor yang dipergunakan. Nomor-nomor proses yang diberikan terhadap komponen proses ini tidak dimaksudkan bahwa proses tersebut dilaksanakan secara berurutan. Pemberian nomor ini dimaksudkan agar pembacaan suatu proses dalam suatu diskusi akan lebih mudah dengan hanya menyebutkan prosesnya saja jika dibandingkan dengan menyebutkan nama prosesnya, khususnya jika nama prosesnya panjang dan sulit.
3) Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat
4) Penghindaran penggambaran DFD yang rumit
Pada banyak masalah, DFD yang dibuat tidak memiliki terlalu banyak proses (maksimal enam proses) dengan data store, alur data, dan terminator yang berkaitan dengan proses tersebut dalam satu diagram. Bila terlalu banyak proses, terminator, data store, dan alur data digambarkan dalam satu DFD, maka ada kemungkinan terjadi banyak persilangan alur data dalam DFD tersebut. Persilangan alur data ini menyebabkan pemakai akan sulit membaca dan mengerti DFD yang terbentu. Jadi semakin sedikit adanya persilangan data pada DFD, maka makin baik DFD yang dibentuk oleh profesional sistem. Persilangan alur data ini dapat dihindari dengan menggambarkan DFD secara bertingkat-tingkat (levelisasi DFD), atau dengan menggunakan pemakaian duplikat terhadap komponen DFD.
5) Penggambaran DFD yang Konsisten
Penggambaran DFD harus konsisten terhadap kelompok DFD lainnya. Profesional sistem menggambarkan DFD berdasarkan tingkatan DFD dengan tujuan agar DFD yang dibuatnya itu mudah dibaca dan dimengerti oleh pemakai sistem. Hal ini sesuai dengan salah satu tujuan atau syarat membuat DFD.
Gambar 2.4 Contoh Penggambaran DFD Levelisasi.
2.9Database MySql
2.9.1 Pengertian Database
(DBMS), yang menyimpan isi database, mengizinkan pembuatan dan
maintenance data dan pencarian dan akses yang lain. Beberapa Database yang ada saat ini adalah : Mysql, Sql Server, Ms.Access, Oracle, dan PostgreSql.
2.9.2 Pengenalan MySQL
MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal. MySQL menggunakan bahasa SQL untuk mengakses database nya. Lisensi Mysql adalah FOSS License Exception dan ada juga yang versi komersial nya.
Tag Mysql adalah “The World's most popular open source database”. MySQL tersedia untuk beberapa platform, diantaranya adalah untuk versi Windows dan versi linux. Untuk melakukan administrasi secara lebih mudah terhadap Mysql, anda dapat menggunakan software tertentu, diantaranya adalah phpmyadmin dan
mysql yog.
2.10 Xampp
Xampp adalah sebuah paket kumpulan software yang terdiri dari apache, mysql,
phpmyadmin, php, Perl, Freetype2,dll. Xampp berfungsi untuk memudahkan instalasi lingkungan php, di mana biasanya lingkungan pengembangan web
memerlukan php,apache,mysql dan phpmyadmin serta software yang terkait dengan pengembangan website. Dengan menggunakan Xampp, tidak perlu menginstall aplikasi-aplikasi tersebut satu persatu. Paket aplikasi perlu di extract
dan di install terlebih dahulu, dengan memilih jenis Xampp sesuai dengan jenis OS nya. Setelah sukses menginstall xampp, dapat langsung mengaktifkan Mysql
1. Login ke user root
2. Masuk ke direktory /opt/lamp 3. Ketik : #./lampp start
4. Maka akan memulai Xampp , termasuk mengaktifkan phpmyadmin. 5. Selanjutnya, bisa masuk ke phpmyadmin, dengan cara :
http://localhost/phpmyadmin
Pada Windows, untuk mengaktifkan phpmyadmin dengan cara sbb : 1. Aktifkan phpmyadmin pada Panel
2. Ketik : http://localhost/phpmyadmin Maka akan terlihat tampilan layar seperti ini :
3.1 Analisis Sistem
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai penggambaran manual pada sistem informasi manajemen aset. Aplikasi ini dibuat agar dapat memudahkan kinerja bagian manajerial dalam mengelola aset yang ada di universitas.
Pengelolaan aset yang ada di universitas terbilang kurang efektif dan masih membutuhkan biaya operasional yang cukup tinggi, hal itu dikarenakan dalam pengelolaannya yang masih manual tanpa adanya sistem yang meng-integrasikannya. Dengan adanya aplikasi ini pihak manajerial dapat mengelola seluruh aset yang ada di universitas, fakultas maupun jurusan secara terkomputerisasi.
adalah satker-satker yang ada di fakultas. Menu pemeliharaan materiil adalah menu keempat dan pengelolaannya dipegang oleh satker fakultas, menu ini berisi pengaduan kerusakan, perbaikan materiil, perbaikan rutin dan laporan. Menu selanjutnya adalah penyusutan materiil, menu ini hanya berisi tampilan view tanpa adanya proses penyimpanan ke database. Dengan adanya menu ini, pihak manajerial dapat mengetahui berapa besar penyusutan yang terjadi pada tiap materiil yang ada di universitas. Menu yang terakhir adalah menu penghapusan, menu ini berisi pengajuan penghapusan yang dilakukan oleh satker fakultas, setelah itu pengajuan penghapusan tersebut akan dikirimkan ke menu bendaharawan materiil, tugas bendaharawan materiil disini adalah melakukan pengecekan kondisi materiil yang ada pada usul penghapusan, jika barang materiil memenuhi kriteria untuk dihapuskan, bendaharawan materiil akan membuat usul penetapan penghapusan materiil dan materiil yang sudah dihapus akan memiliki status tidak aktif.
3.2 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Keras dan Perangkat Lunak
Sistem Informasi Manajemen Aset ini memerlukan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) agar mampu beroperasi secara maksimal. Oleh karena itu perangkat keras (hardware) yang digunakan harus memiliki spesifikasi berikut ini :
a) Monitor dengan resolusi 1280 x 800
b) Processor dengan kecepatan minimal 1Ghz. c) RAM minimum 1GB
e) Harddisk 10GB (sebaiknya lebih karena aset di universitas sangat banyak) f) Mouse
g) Keyboard h) Printer
Sedangkan spesifikasi perangkat lunak (software) yang digunakan adalah sebagai berikut :
a) Sistem Operasi Windows XP/Seven b) Power Designer Versi 15.2
c) Database MySQL d) Sublim Text Versi 2.0.2
3.3 Bagian Yang Ter libat
Adapun Bagian-bagian yang terlibat dalam sistem ini diantaranya :
1) Admin. Bagian admin dipegang oleh staf admin pengelolaan aset. Admin memiliki tugas memasukkan data-data petugas manajerial yang terlibat dalam pengelolaan aset di UPN “Veteran” Jatim.
2) Bagian Manajerial. Yang termasuk dalam kelompok bagian manajerial disini adalah Bendaharawan Materiil dan satker yang terlibat dalam pengelolaan aset. Bagian manajerial memiliki tugas memasukkan, mengubah dan mencetak data-data aset bergerak dan aset tidak bergerak.
3.4 Wor k Flow
kerja dilewatkan (diproses) dari satu pengguna ke pengguna lainnya sesuai dengan aturan dan prosedur yang berlaku. Workflow menggambarkan alur kerja dari modul-modul yang ada di Sistem Informasi Manajemen aset UPN “Veteran” Jatim.
3.4.1 Wor k Flow Penerimaan Materiil
Gambar 3.1 Work Flow Penerimaan Materiil
3.4.2 Wor k Flow Pengelolaan Materiil
Gambar 3.2 Work Flow Pengelolaan Materiil
3.4.3 Wor k Flow Penyusutan Materiil
Diawali dari Bendaharawan Materiil melakukan login ke sistem. Jika login salah sistem akan meminta bendaharawan materiil untuk kembali login, jika benar maka bendaharawan materiil akan masuk kehalaman utama penerimaan materiil untuk mendata materiil baru. Setelah itu data materiil disimpan kedalam database materiil. Proses selanjutnya jika ingin melihat penyusutan materiil maka cari data materiil yang ingin dilihat penyusutannya, setelah itu sistem akan menghitung penyusutan yang terjadi pada materiil yang dipilih. Alur work flow penyusutan materiil dapat dilihat pada gambar 3.3.
Gambar 3.3 Work Flow Penyusutan Materiil
3.5 Data Flow Diagr am (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) merupakan diagram yang menggunakan notasi-notasi atau simbol-simbol untuk mengambarkan sistem jaringan kerja antar fungsi-fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data. Data Flow diagram dibuat untuk menggambarkan sistem sebagai suatu kesatuan dari jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu dengan yang lain menggunakan alur data sehingga pembuatan DFD ini memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.
3.5.1 Diagram Konteks
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau
output dari sistem.
Gambar 3.4 Diagram Konteks Sistem Informasi Manajemen Aset UPN “Veteran” Jatim
Sistem Informasi Manajemen Aset UPN " Veteran" Jatim
- Lap Serah Terima Materiil - Lap Penempatan Materiil - Lap. Pengaduan Kerusakan Materiil - Lap Perbaikan Materiil
- Lap Perbaikan Rutin Materiil
Dapat dilihat pada gambar 3.4, sebuah diagram konteks yang memiliki 5
entity yakni, kasatker, bendaharawan materiil, rekanan perbaikan, admin dan rektor. Pada entitiy kasatker terdapat 4 buah alur yang masuk ke dalam proses dan 5 buah output yang keluar dari proses. Pada entity bendaharawan materiil terdapat 4 buah alur yang masuk ke proses dan 3 buah output yang keluar dari proses. Sedangkan pada admin memiliki 2 buah alur yang masuk ke proses utama dan rektor memilik 1 alur yang keluar dari proses utama. Dan pada entity rekanan perbaikan memiliki 1 buah alur yang masuk ke proses utama dan 1 alur output
yang keluar dari proses utama. 3.5.2 DFD Level 0 (nol)
Setelah secara keseluruhan alur data yang ada dalam diagram konteks di gambarkan, proses berikutnya adalah decompose (penguraian) dari diagram konteks, Maka akan timbul lagi beberapa alur proses. Diagram ini menjelaskan sedikit lebih detil terhadap proses-proses yang terdapat pada pengelolaan aset. untuk lebih memudahkan dalam memahami proses-proses yang ada di diagram level 0, berikut ini adalah diagram alur proses dari diagram level 0 (lampiran 3).
Berdasarkan gambar maka dapat diketahui bahwa dalam pengelolaan aset yang terdapat di UPN “Veteran” Jatim terdapat beberapa proses yang akan dilakukan, diantaranya adalah sebagai berikut : (Gambar DFD Level 0 dapat dilihat pada lampir an 3 halaman 132).
1) Proses penambahan pegawai
Pada proses ini admin bertugas untuk memasukkan data satker, data satker diambil melalui tabel pegawai yang kemudian dibuat acuan untuk memasukkan data satker baru, setelah itu data satker disimpan kedalam tabel satker.
3) Proses pencatatan materiil
Pada proses ini kasatker dan bendaharawan materiil bertugas untuk mencatat data materiil. Proses dimulai ketika ada materiil baru, setelah itu masukkan data yang akan disimpan, sebelum disimpan terlebih dahulu mengambil data satker dari tabel satker yang digunakan acuan siapakah dan bagian apa user
yang menyimpan data materiil, proses terakhir simpan data materiil kedalam tabel materiil.
4) Proses pencatatan penyusutan materiil
Yang terlibat dalam pencatatan penyusutan materiil adalah bendaharawan materiil. Proses dimulai ketika bendaharawan materiil ingin menampilkan data penyusutan materiil tertentu dengan mencari data materiil dari tabel materiil. 5) Proses pencatatan pengaduan kerusakan
6) Proses pencatatan perbaikan materiil
Pada proses ini kasatker bertugas dalam mencatat perbaikan materiil, proses pertama kasatker mengambil data pengaduan laporan kerusakan, jika termasuk kerusakan bergerak maka data diambil dari tabel detil kerusakan aset bergerak, jika termasuk kerusakan tidak bergerak maka data diambil dari detil kerusakan gedung. Setelah itu materiil yang rusak diberikan ke rekanan perbaikan untuk diperbaiki, setelah selesai diperbaiki proses selanjutnya yang dilakukan adalah melakukan pencatatan perbaikan materiil, selanjutnya materiil yang telah diperbaiki diserahkan ke kasatker.
7) Proses pencatatan perbaikan rutin materiil
Pada proses ini kasatker bertugas dalam mencatat perbaikan rutin materiil, proses pertama kasatker mengambil data materiil dari tabel materiil untuk ditentukan perbaikan rutinnya. Setelah itu materiil diserahkan ke rekanan perbaikan untuk maintenance rutin, jika termasuk perbaikan rutin aset bergerak maka kasatker menyimpan datanya di tabel detil perbaikan rutin aset bergerak, namun jika termasuk perbaikan rutin aset tidak bergerak, maka kasatker menyimpan datanya di detil perbaikan rutin gedung. Setelah itu materiil yang telah diperbaiki oleh rekanan perbaikan diserahkan ke kasatker. 8) Proses pencatatan usul penghapusan
tabel materiil dan satker, setelah itu data disimpan ke tabel usul penghapusan dan data tersebut dikirim ke halaman baendaharawan materiil untuk disetujui. 9) Proses pencatatan penghapusan materiil
Proses ini dilakukan sepenuhnya oleh baendaharawan materiil, pertama-tama baendaharawan materiil mengambil data usul penghapusan dari tabel usul penghapusan, setelah itu bendaharawan materiil bertugas untuk mengkonfirmasi penghapusan materiil, proses terakhir yang dilakukan adalah data penghapusan materiil disimpan kedalam database aset untuk dihapus. 10)Proses pembuatan seluruh laporan
Proses ini dilakukan sepenuhnya oleh Rektor, pertama-tama rektor mancari data untuk dibuat laporan dari tabel pegawai, satker, materiil dan aset untuk dihapus. Setelah itu rektor dapat melihat seluruh laporan tersebut.
3.5.3 DFD Level 1 Proses Pencatatan Satker
Proses ini dimulai dari admin yang telah memegang data pegawai, setelah itu salah satu pegawai dipilih untuk menjadi satker, data diambil dari tabel data pegawai dan data satker baru disimpan di tabel satker. Proses selanjutnya adalah satker tersebut dicatat untuk dijadikan pejabat struktural yang dapat mengelola aset. Proses pencatatan dimulai dari pengambilan data satker dan pegawai dari tabel pegawai dan satker, setelah itu data pejabat struktural disimpan di tabel pejabat struktural. (Gambar DFD Level 1 Pr oses Pencatatan Satker dapat dilihat pada lampir an 4 halaman 133).
3.5.4 DFD Level 1 Proses Pencatatan Materiil
sumber materiil disimpan kedalam tabel sumber materiil. Proses kedua yang dilakukan adalah pencatatan harga perolehan materiil, data ini didapat dari data pembelian materiil. Proses ketiga yang dilakukan adalah pencatatan berita acara serah terima, data berita acara serah terima mengacu dari tabel satker dan detil kelompok agar dapat diketahui siapakah yang melakukan acara serah terima dan barang apa yang ada dalam proses serah terima, setelah itu data disimpan kedalam tabel berita acara serah terima. Setelah ketiga proses tersebut sudah dilakukan, maka kasatker dan bendaharawan materiil dapat membuat penomoran untuk materiil yang baru. Data lengkap materiil baru selanjutnya disimpan kedalam tabel materiil. Proses selanjutnya adalah pencatatan jenis materiil, jika termasuk aset bergerak maka disimpan ke tabel aset bergerak, namun jika termasuk aset tidak bergerak maka disimpan ke dalam tabel aset tidak bergerak. (Gambar DFD Level 1 Pr oses Pencatatan Materiil dapat dilihat pada lampiran 4 halaman 133).
3.5.4.1DFD Level 2 Proses Pencatatan Berita Acara Serah Ter ima
3.5.4.2DFD Level 2 Proses Pencatatan J enis Materiil
Proses ini dimulai dari bendaharawan materiil yang mencatat seluruh proses penerimaan materiil atau berita acara serah terima materiil, diproses tersebut membutuhkan data pemeriksa penerima materiil dan pemberi perintah pengadaan materiil dan dari hasil proses tersebut akan menghasilkan data berita acara serah terima materiil, untuk mendukung proses tersebut maka diperlukan proses penambahan data pemeriksa pembantu materiil dan detail hasil pemeriksaan. (Gambar DFD Level 2 Pr oses Pencatatan J enis Materiil dapat dilihat pada lampir an 5 halaman 134).
3.5.5 DFD Level 1 Proses Pencatatan Kerusakan Materiil
3.5.6 DFD Level 1 Proses Pencatatan Perbaikan Materiil
Proses ini dilakukan oleh kasatker dan rekanan perbaikan. Proses pertama kasatker bertugas membuat laporan perbaikan aset bergerak atau laporan perbaikan aset tidak bergerak. Jika termasuk laporan aset bergerak maka datanya disimpan kedalam tabel perbaikan aset bergerak, namun jika buka aset bergerak maka data disimpan kedalam tabel perbaikan gedung. Setelah itu kasatker harus melakukan pencatatan detil perbaikan aset bergerak atau detil perbaikan aset tidak bergerak, proses ini membutuhkan informasi dari tabel jenis perbaikan, detil kerusakan aset bergerak atau detil kerusakan gedung. Jika termasuk pencatatan detil perbaikan aset bergerak maka datanya disimpan kedalam tabel detil perbaikan aset bergerak, namun jika termasuk pencatatan detil perbaikan gedung maka datanya disimpan kedalam tabel detil perbaikan gedung. Setelah itu kasatker melakukan proses perbaikan materiil rusak, data materiil rusak diambil dari tabel detil kerusakan aset bergerak, detil kerusakan gedung dan materiil, selanjutnya diberikan kepada rekanan perbaikan untuk diperbaiki. Setelah selesai diperbaiki maka akan timbul proses materiil rusak yang telah selesai diperbaiki dan materiil yang sudah diperbaiki dari rekanan diberikan kembali kepada kasatker. (Gambar DFD Level 1 Pr oses Pencatatan Perbaikan Materiil dapat dilihat pada lampir an 6 halaman 135).
3.5.7 DFD Level 1 Proses Pencatatan Perbaikan Rutin Materiil
disimpan kedalam tabel perbaikan rutin aset bergerak, namun jika bukan aset bergerak maka data disimpan kedalam tabel perbaikan rutin gedung. Setelah itu kasatker harus melakukan pencatatan perbaikan rutin aset bergerak atau pencatatan perbaikan rutin gedung, proses ini membutuhkan informasi dari tabel perbaikan rutin aset bergerak atau perbaikan rutin gedung. Jika termasuk pencatatan perbaikan rutin aset bergerak maka datanya disimpan kedalam tabel detil perbaikan rutin aset bergerak, namun jika termasuk pencatatan perbaikan rutin gedung maka datanya disimpan kedalam tabel detil perbaikan rutin gedung. Setelah itu kasatker melakukan proses perbaikan rutin materiil, data perbaikan rutin materiil diambil dari tabel materiil, selanjutnya diberikan kepada rekanan perbaikan untuk diperbaiki. Setelah selesai diperbaiki maka akan timbul proses materiil perbaikan rutin yang telah selesai diperbaiki dan materiil yang sudah diperbaiki dari rekanan diberikan kembali kepada kasatker. (Gambar DFD Level 1 Pr oses Pencatatan Perbaikan Rutin Materiil dapat dilihat pada lampiran 7 halaman 136).
3.5.8 DFD Level 1 Proses Pencatatan Usul Penghapusan
materiil, usul penghapusan dan usul penetapan hapus, selanjutnya data penetapan penghapusan disimpan kedalam tabel detil usulan penetapan. (Gambar DFD Level 1 Pr oses Pencatatan Usul Penghapusan dapat dilihat pada lampiran 7 halaman 136).
3.5.9 DFD Level 1 Proses Pembuatan Selur uh Lapor an
Proses ini akan memberikan informasi untuk rektor. Proses pertama jika rektor ingin melihat dan membuat laporan data seluruh pegawai maka datanya akan diambil dari tabel pegawai. jika rektor ingin melihat dan membuat laporan data seluruh satker maka datanya akan diambil dari tabel satker. jika rektor ingin melihat dan membuat laporan data seluruh materiil maka datanya akan diambil dari tabel materiil. jika rektor ingin melihat dan membuat laporan data seluruh aset yang telah dihapus maka datanya akan diambil dari tabel aset untuk dihapus. (Gambar DFD Level 1 Proses Pembuatan Seluruh Laporan dapat dilihat pada lampiran 7 halaman 136).
3.6 Conceptual Data Model (CDM)
yang ada didalam CDM sistem informasi manajemen aset, dapat dilihat pada lampir an 1 halaman 130.
3.7 Physical Data Model (PDM)
PDM merupakan perancangan database secara fisik Tipe yang memiliki data bersifat lebih khusus dan spesifik. Penerapan PDM dapat di samakan dengan Skema Relasi yang fungsinya adalah memodelkan struktur fisik dari suatu basis data dan merupakan gambaran secara detail suatu basis data dalam bentuk fisik. PDM dapat dihasilkan dengan cara generate dari CDM yang sudah valid.
Ada beberapa syarat jika ingin generate PDM menjadi database. Syaratnya adalah tidak boleh ada nama tabel yang bernama sama dan tidak boleh ada nama relasi yang sama jika masih ada yang nama yang sama maka PDM tidak dapat di
generate menjadi database. Melainkan akan mengeluarkan warning eror sebagai pemberitahuan bahwa ada proses yang salah. Tentunya harus dipastikan terlebih dahulu agar tidak ada nama tabel yang sama atau nama relasi yang sama. hasil
generate nanti akan berupa data notepad yang berisi query-query, untuk membuat tabel database di dalam server database. Gambar PDM dari sistem informasi manajemen aset dapat dilihat pada lampir an 2 halaman 131.
3.8 Struktur Tabel