STUDI PERBANDINGAN DAYA DUKUNG TIANG
PANCANG BERDASARKAN DATA SPT, UJI
PEMBEBANAN STATIK DAN PDA PADA
PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMENT
BIRD’S PARK – CEMARA ASRI
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Melengkapi Tugas - Tugas dan Memenuhi Syarat untuk Menempuh Ujian Sarjana Teknik Sipil
Disusun Oleh :
070404114
SAMUEL B C PASARIBU
BIDANG STUDI GEOTEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
STUDI PERBANDINGAN DAYA DUKUNG TIANG
PANCANG BERDASARKAN DATA SPT, UJI
PEMBEBANAN STATIK DAN PDA PADA
PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMENT
BIRD’S PARK – CEMARA ASRI
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat untuk Menempuh Ujian Sarjana Teknik Sipil
Disusun Oleh :
070404114
SAMUEL B C PASARIBU
Pembimbing :
19510629 198411 1 001
Prof. Dr. Ir. Roesyanto, MSCE
BIDANG STUDI GEOTEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas berkat
dan karunia-Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan
baik.
Adapun tugas akhir yang saya susun ini berjudul “Studi Perbandingan Daya
Dukung Tiang Pancang Berdasarkan Metode Konvensional, Uji Pembebanan
Statik dan PDA pada Proyek Pembangunan Apartement Bird’s Park – Cemara
Asri”. Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk melengkapi persyaratan dalam
menempuh ujian sarjana Teknik Sipil pada fakultas Teknik Departemen teknik Sipil
Universitas Sumatera utara.
Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis menghadapi berbagai kendala, tetapi
karena bantuan dari berbagai pihak penulisan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar –
besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Roesyanto, MSCE, sebagai Dosen Pembimbing yang telah
dengan sabar member bimbingan dan saran kepada penulis untuk
menyelesaikan Tugas akhir ini.
2. Bapak Prof. Dr. Ing. Johanes Tarigan, sebagai Ketua Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Ir. Syahrizal, MT, sebagai Sekretaris Departemen Teknik Sipil Fakultas
4. Bapak Ir. Rudi Iskandar, MT. dan Ibu Ika Puji Hastuti, ST, MT sebagai Dosen
Pembanding dan Penguji Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Sumatera Utara.
5. Bapak dan Ibu Staf pengajar dan seluruh pegawai Departemen teknik Sipil
6. Kedua orang tua saya yang penuh dengan kasih sayang dan kesabaran yang
tulus menjaga dan mendidik saya serta senantiasa menemani saya dalam
menyelesaikan Tugas Akhir ini.
7. Kepada kakak dan adik saya yang selalu mendukung dan mendoakan saya serta
membatu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini Josephine Bintang
Pasaribu, Johanna Pasaribu dan Putri Ivana Pasaribu.
8. Kepada Amg.Tua dan Amg.Uda saya Ir.Leonard Siahaan dan Ir.Lamsihar
Pasaribu yang selalu menemani, mendukung dan membantu saya dalam
penulisan Tugas Akhir ini.
9. Kepada seluruh sahabat saya alumni Teknik Sipil stambuk 2006 ; Alexander
Siringoringo, Dionisius Rajagukguk, Erick Purba, Gom Gom Manalu, Guntur
Purba, Hendra Sihombing, Marni K Sagala, Samuel Hutasoit, Samuel K Silaen,
Sinar Jadi Simarmata .
10. Rekan dan sahabat saya stambuk 2007 ; Deddy Gultom dalam menyelesaikan
Tugas Akhir kami.
11. Rekan-rekan mahasiswa dan adik-adik stambuk yang telah memberikan
motivasi dan segala kekerabatan serta kerja sama selama pendidikan di
Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, oleh
Bapak dan Ibu staf pengajar serta rekan – rekan mahasiswa demi penyempurnaan
Tugas Akhir ini.
Akhir kata, penulis berharap Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat
yang sebesar – besarnya bagi kita semua.
Medan, Maret 2014
ABSTRAK
Pondasi dalam atau pondasi tiang dipergunakan sebagai penopang bangunan tinggi memiliki beban berat (high rise building). Untuk itu, pondasi bangunan harus direncanakan secara cermat dan teliti agar dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap berat sendiri, beban-beban yang bekerja, gaya-gaya luar seperti tekanan angin, gempa bumi, dan lain-lain dan tidak boleh terjadi penurunan melebihi batas yang diijinkan. Pondasi tiang pancang merupakan salah satu jenis dari pondasi dalam yang umum digunakan. Untuk menghitung kapasitas tiang, terdapat banyak rumus yang dapat digunakan. Hasil masing- masing rumus tersebut menghasilkan nilai kapasitas yang berbeda beda.
Tujuan studi ini untuk menghitung dan menganalisis daya dukung tiang pancang dari hasil Standard Penetration Test (SPT), dan loading test kemudian
membandingkan hasil perhitungan tersebut dengan hasil dari test Pile Driving
Analizer (PDA)
Hasil perhitungan daya dukung ultimit (Qu) tiang pada kedalaman yang sama
yaitu 16,5 m, untuk SPT diperoleh (Qu) 264,11 ton, data loading test (Qu) 292,21
ton, dan data PDA (Qu) 216 ton. Hasil perhitungan gaya lateral pada tiang pondasi
dengan menggunakan metode Brooms diperoleh gaya lateral izin (Hizin) sebesar
12,27 ton dan defleksi lateral yang terjadi sebesar 0,89cm. Untuk kapasitas kelompok tiang menggunakan metode Converse-Labarre diperoleh efisiensi grup (Eg) sebesar 0,87 dan kapasitas izin kelompok tiang (Qg) pada kedalaman 16,5 m untuk SPT (Qg)
2058,46 ton, loading test (Qg) 2277,48 ton, PDA (Qg) 1683,50 ton. Dengan metode
Los Angeles Group diperoleh efisiensi grup (Eg) 0,79 dan kapasitas izin kelompok tiang (Qg) pada kedalaman 16,5 m untuk SPT (Qg) 1882,52 ton, loading test (Qg)
2082,87 ton, PDA (Qg) 1593,65 ton. Dengan metode Soiler – Keeney diperoleh
efisiensi grup (Eg) ) 0,83 dan kapasitas izin kelompok tiang (Qg) pada kedalaman
16,5 m untuk SPT (Qg) 1972,89 ton, loading test (Qg) 2182,81 ton, PDA (Qg)
1613,52 ton..
Terdapat perbedaan daya dukung dari tujuh titik SPT, loading test dan berdasarkan hasil test PDA. Perbedaan hasil tersebut dapat disebabkan oleh perbedaan jenis tanah yang terdekat sekalipun, kedalaman tanah yang ditinjau, dan cara pelaksanaan pengujian yang bergantung pada ketelitian operator.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
ABSTRAK ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR NOTASI ... xii
BAB 1. PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Tujuan Penelitian ... 2
1.3 Manfaat Penelitian ... 2
1.7 Pembatasan Masalah ... 3
1.8 Sistematika Penulisan ... 3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ... 5
2.1 Umum ... 5
2.2 Penyelidikan Tanah ... 6
2.2.1 Standart Penetration Test (SPT) ... 8
2.3 Penyelidikan Tiang ... 10
2.3.1 Pile Driving Analyzer ... 10
2.3.1.1 Case Method ... 12
2.3.1.2 CAPWAP ... 13
2.4 Pondasi ... 15
2.5 Kapasitas Daya Dukung Tiang ... 17
2.5.1 Daya Dukung Aksial Tiang Tunggal ... 17
2.5.1.1 Berdasarkan Hasil Standard Penetration Test (SPT) ... 17
2.5.1.2 Berdasarkan Hasil Loading Test ... 21
2.5.1.3 Berdasarkan Hasil Uji Pile Driving Analizer ... 27
2.5.2 Daya Dukung Aksial Grup Tiang ... 29
2.5.2.1 Jarak antar tiang dalam kelompok ... 30
2.5.2.2 Kapasitas kelompok dan efisiensi tiang Pancang ... 32
2.5.3 Daya Dukung lateral Tiang ... 36
2.5.3.1 Penentuan kriteria tiang pendek atau panjang ... 36
2.5.3.2 Metode Broms ... 39
2.5.3.2.(a) Metode Broms untuk kondisi tiang pendek ... 39
2.5.3.2 (b) Metode Broms untuk kondisi tiang panjang ... 47
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN ... 54
3.1 Data Umum ... 54
3.2 Data Teknis Proyek ... 54
3.4 Kondisi Umum Lokasi Studi ... 57
BAB 4. ANALISIS DATA ... 58
4.1 Pendahuluan ... 58
4.2 Pembahasan ... 58
4.2.1 Menghitung Kapasitas Daya Dukung Tiang Pancang ... 58
4.2.1.1 Menghitung Kapasitas Daya Dukung Tiang Pancang dari Data SPT ... 58
4.2.1.2 Menghitung Kapasitas Daya Dukung Tiang Bor dari Data Loading Test dengan Metode Chin ... 66
4.2.1.3 Kapasitas daya dukung aksial tiang hasil PDA ( Pile Driving Analizer ) ... 69
4.2.1.4 Perhitungan kapasitas daya dukung aksial kelompok tiang ... 70
4.2.2 Perhitungan Kapasitas Daya Dukung Lateral Tiang ... 75
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN ... 76
5.1 Kesimpulan ... 76
5.2 Saran ... 76
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1Tampilan Program CAPWAP
Gambar 2.2 Beban yang Bekerja pada Kepala Tiang
Gambar 2.3 Beban yang Bekerja pada Tubuh Tiang
Gambar 2.4 Uji Pembebanan dengan Sistem Kentledge
Gambar 2.5 Uji Pembebanan dengan System Reaction Pile (Anchor System)
Gambar 2.6 Kurva interpretasi metode Chin (1970)
Gambar 2.7 Grafik PDA hasil analisis CAPWAP, (CAPWAP®, 2008) Gambar 2.8 Pola-pola kelompok tiang pancang khusus : (a) untuk kaki
tunggal, (b) untuk dinding pondasi (Bowles, J.E., 1991)
Gambar 2.9 Jarak antar tiang
Gambar 2.10 Tipe keruntuhan dalam kelompok tiang : (a) Tiang tunggal,
(b) Kelompok tiang
Gambar 2.11 Daerah friksi pada kelompok tiang dari tampak samping
Gambar 2.12 Daerah friksi pada kelompok tiang dari tampak atas
Gambar 2.13 (a). Pola keruntuhan tiang pendek kepala tiang bebas
(Broms, 1964)
Gambar 2.13 (b). Reksi tanah dan momen lentur tiang pendek kepala tiang
bebas pada tanah non-kohesif (Broms, 1964)
Gambar 2.13 (c). Reaksi tanah dan momen lentur tiang pendek kepala tiang
bebas pada tanah kohesif. (Broms, 1964)
Gambar 2.14 (a). Kapasitas lateral ultimit untuk tiang pendek pada tanah
Gambar 2.14 (b). Lateral ultimit untik tiang pendek pada tanah kohesif
(Broms, 1964)
Gambar 2.14 (c). Pola keruntuhan tiang pendek dengan kepala tiang terjepit
(Broms, 1964)
Gambar 2.15 (a). Pola keruntuhan tiang pendek dengan kepala tiang terjepit
(Sumber : Broms, 1964)
Gambar 2.15 (b). Reaksi tanah dan momen lentur pada tiang pendek dengan
kepala tiang terjepit pada tanah non-kohesif.
(Broms, 1964)
Gambar 2.15 (c). Reaksi tanah dan momen lentur pada tiang pendek dengan
kepala tiang terjepit pada tanah kohesif. (Sumber : Broms, 1964)
Gambar.2.16 Reaksi tanah dan momen yang terjadi pada tiang pendek
akibat beban horizontal pada jenis tanah granuler
(cohesionless soil).
Gambar.2.17 Grafik hubungan H/KpB³ϒ dan L/B
Gambar 2.18 Perlawanan tanah dan momen lentur pada tiang panjang
dengan kepala tiang bebas (a) pada tanah non-kohesif dan (b) pada
tanah kohesif (Broms, 1964)
Gambar 2.19 (a) Kapasitas lateral ultimit untuk tiang panjang pada tanah
non-kohesif (Broms, 1964)
Gambar 2.19 (b) Kapasitas lateral ultimit untuk tiang panjang pada tanah
kohesif (Broms, 1964)
kondisi kepala tiang terjepit pada (a) tanah non-kohesif dan b) tanah
kohesif (Broms, 1964)
Gambar. 2.21 Reaksi tanah dan momen akibat gaya horizontal pada tiang
panjang di lapisan tanah granuler
Gambar. 2.22 Grafik hubungan Mu/B4ϒKp dan Hu/ B3ϒKp
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian
Gambar 4.1 Penurunan elastis akibat pembebanan
Gambar 4.2 Grafik Chin hubungan antara penurunan dengan pembebanan
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Hubungan D ,ϕ dan N dari pasir (Peck, Meyerhoff)
Tabel 2.2. Hubungan antara Angka Penetrasi Standard dengan Sudut Geser
Dalam dan Kepadatan Relatif pada Tanah Pasir
Tabel 2.3. Hubungan antara N dengan Berat Isi Tanah
Tabel 2.4. hubungan antara k1 dan cu
Tabel 2.5 Kriteria Jenis Perilaku Tiang
Tabel 2.6. Nilai-nilai ηh untuk tanah granuler (c = 0)
Tabel 4.1 Data BH-1
Tabel 4.2 Data BH-2
Tabel 4.3 Data BH-3
Tabel 4.4 Data BH-4
Tabel 4.5 Data BH-5
Tabel 4.6 Data BH-6
Tabel 4.7 Data BH-7
Tabel 4.8 Load displacement data, Axial load test
Tabel 4.9 Data pembuatan grafik Chin’s plot
Tabel 4.10 Hasil Analisis Program CAPWAP
Tabel 4.11 Perbandingan Perhitungan Daya Dukung Kelompok Tiang
Converse-Labore
Tabel 4.12 Perbandingan Perhitungan Daya Dukung Kelompok Tiang Los Angeles
DAFTAR NOTASI
A = Interval pembacaan (setiap kedalaman 20 cm)
A = Total luas efektif penampang piston (cm2)
s = Luas penampang selimut tiang (cm
2
)
B = Diameter atau sisi tiang (m)
c = Kohesi tanah (Kg/cm2)
c
u = Kohesi Undrained (kN/m
2
)
D = Diameter tiang
Eg = Efisiensi kelompok tiang
Ep = modulus elastisitas tiang (ton/m2)
FK = Faktor Keamanan
f
s = Tahanan gesek dinding tiang (Kg/cm
2
)
h = Tinggi jatuh
H = Gaya Horizontal yang bekerja (ton)
Hu = Gaya lateral ultimit
I = Momen Inersia
Ip = Momen inersia tiang (m4)
i = Kedalaman lapisan tanah yang ditinjau (m)
i
K = Keliling tiang (cm)
ks = modulus subgrade tanah dalam arah horizontal (ton/m3)
L = Panjang batang/tiang
L
i = Panjang lapisan tanah (m)
l
k = Panjang tekuk (panjang batang/tiang yang mengalami perlengkungan)
M = Momen yang bekerja di kepala tiang
m = Jumlah baris tiang
Mu = Momen ultimit dari penampang tiang
N
P1 = Beban yang diterima satu tiang pancang (ton)
P = Keliling tiang (m)
Q = Daya dukung tiang pada saat pemancangan ( Ton)
Qa = Beban maksimum tiang tunggal
Qb = Tahanan ujung ultimit tiang (kg)
Qg = Beban maksimum kelompok tiang yang mengakibatkan keruntuhan
Q
ijin = Kapasitas daya dukung ijin tiang (kg)
Q
p = Tahanan Ujung Ultimate (kN)
Qs = Tahanan gesek ultimit dinding tiang (Kg/cm
2
)
Q
R = Faktor kekakuan
Su = kuat geser tak terdrainase dari tanah kohesif
T = Faktor kekakuan
w = Berat palu
x = Kedalaman yang ditinjau (m)
Xi = Jarak tiang pancang terhadap titik berat kelompok arah x (m)
yi = Jarak tiang pancang terhadap titik berat kelompok arah y (m)
z = kedalaman titik yang ditinjau
ΣV = Jumlah beban vertical (ton)
Σx2 = Jumlah kuadrat tiang pancang arah x (m2)
Σy2 = Jumlah kuadrat tiang pancang arah y (m2)
qc = Tahanan konus pada ujung tiang (Kg/cm 2
)
α = Koefisien Adhesi antara Tanah dan Tiang
ф = Sudut geser tanah (Kg/cm2)
τ = Kekuatan geser tanah (Kg/cm2)
σ = Tegangan normal yang terjadi pada tanah (Kg/cm2)
σ = Tegangan dasar
ω = Faktor tekuk (tergantung pada kelangsingan (λ))
λ = Angka kelangsingan
ηh = konstanta modulus subgrade tanah