1 Dimas Agung Pamungkas | Katalog Dokmentasi Ilmiah
PENGARUH HUBUNGAN DIPLOMATIK KORUT DAN AS ATAS PERISTIWA RUDAL NUKLIR KORUT TERHADAP INDONESIA
Akhir-akhir ini Korea Utara menjadi topik perbincangan hangat karena tindakan
offensive nya terus menerus mengembangkan senjata berhulu ledak nuklir yang telah
dikembangkan Korut sejak dekade 90-an. Berulang kali Korut melakukan uji coba
misil dan rudal jarak jauh yang berbuntut ketegangan dan membuat banyak pihak
merasa cemas dan terancam. Di sisi lain pengerahan unit tempur angkatan laut AS
menggunakan kapal induk USS Carl Vinson ke semenanjung Korea atas perintah
Presiden Donald Trump1 telah meningkatkan ketegangan kedua Negara tersebut.
Pengamat isu internasional dan pakar bidang militer telah mengingatkan risiko
pecahnya pertempuran disemenanjung Korea yang bisa berujung pada perang nuklir
antara Korea Utara dan Amerika Serikat. Tentu saja momen ini akan memicu
pecahnya perang dunia ke tiga, dan bukan hal yang mustahil bahwa imbas
peperangan tersebut bisa saja merambah kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia.
Lantas jika ketegangan tersebut berujung pada peperangan, bagaimana situasi
hubungan diplomatik Indonesia terhadap kedua Negara tersebut?
Seperti yang kita ketahui Indonesia menganut prinsip politik luar negeri bebas aktif,
yaitu terlibat dalam kerjasama-kerjasama bilateral maupun multilateral dengan
negara-negara lain di kancah internasional2. Keterlibatan Indonesia dalam kerjasama
internasional baik bilateral maupun multilateral tersebut tentunya tidak terlepas dari
tujuan politik luar negeri Indonesia yang memiliki kepentingan nasional di dalamnya.
Dengan demikian, Indonesia dapat mengambil manfaat sebesar-besarnya dari
kerjasama yang dilakukan, khususnya ketika kerjasama dilaksanakan dengan
1
Korut 'siap tenggelamkan' kapal induk Amerika Serikat
http://www.bbc.com/indonesia/dunia-39687230 diakses pada 9 Mei 2017
2
Hubungan Bilateral Indonesia-Amerika Serikat
http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?mod=download&sub=DownloadFile&act=view&typ=html&
2 Dimas Agung Pamungkas | Katalog Dokmentasi Ilmiah
negara yang memiliki kemampuan lebih dalam bidang politik, ekonomi ataupun
keamanan.
Amerika Serikat dan Korea Utara dalam konteks ini merupakan mitra yang penting
dalam kerjasama bilateral yang dilakukan Indonesia.
HUBUNGAN DIPLOMATIK DENGAN AMERIKA SERIKAT
Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Amerika Serikat sudah lama terjalin,
bahkan sejak fase-fase awal Indonesia merdeka. Seiring berjalannya waktu hubungan
kedua Negara ini mengalami pasang surut dan perbedaan yang cukup signifikan pada
masa pemerintahan Presiden-Presiden Indonesia3. Hubungan tersebut mencakup
kerjasama dibidang politik, pertahanan, keamanan, ekonomi, perdagangan,
pendidikan, investasi., pariwisata dan lain-lain4.
Tak bisa disangkal bahwa AS merupakan mitra yang sangat strategis untuk Indonesia.
AS merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia. AS merupakan salah satu
tujuan utama pasar ekspor Indonesia, terutama untuk ekspor komoditi utama seperti
karet, gas, dan minyak bumi. Demikian juga dari sisi investasi, AS merupakan salah
satu investor utama untuk Indonesia. Kerja sama yang sudah dibina selama ini telah
meningkatkan arus investasi AS ke Indonesia dan perdagangan bilateral yang
memberi keuntungan kepada kedua pihak5.
HUBUNGAN DIPLOMATIK DENGAN KOREA UTARA
Indonesia dan Korea Utara mempunyai hubungan bilateral yang baik selama lebih
dari 50 tahun. Korea Utara seringkali kembali merujuk penggalan sejarah 1964-1965
3
Ibid, hlm. 1
4 Hubungan Bilateral Indonesia dengan Amerika Serikat,
http://www.kemlu.go.id/washington/id/Pages/Amerika-Serikat.aspx# , diakses pada 9 Mei 2017
5 Hubungan Indonesia-Amerika Serikat Setelah Terpilihnya Donald Trump Sebagai Presiden
http://berkas.dpr.go.id/puslit/files/info_singkat/Info%20Singkat-VIII-22-II-P3DI-November-2016
3 Dimas Agung Pamungkas | Katalog Dokmentasi Ilmiah
dalam hubungan bilateral yang mencatat dilakukannya saling kunjung oleh Presiden
Soekarno ke Korea Utara pada tahun 1964 dan Presiden Kim II Sung ke Indonesia
pada tahun 1965, dua pemimpin dari dua negara berkembang baru yang ketika itu
mempunyal kepentingan bersama dalam kancah politik global paska era
kolonialisme6. Frekuensi pertukaran kunjungan pejabat tinggi kedua negara tersebut
kini semakin meningkat. Hal ini menjadi kesempatan bagi kedua negara untuk untuk
mempererat persahabatan serta meningkatkan hubungan bilateral dan kerjasama
ekonomi, perdagangan dan investasi serta peluang kerjasama di bidang budaya, olah
raga dan obat tradisional7. Namun upaya untuk meningkatkan kerjasama bilateral
kedua Negara tersebut terkadang menemui kesulitan yang disebabkan oleh
faktor-faktor politik seperti terbatasnya jalur-jalur komunikasi resmi dan non resmi untuk
urusan kedinasan yang bisa dilakukan di Korea Utara karena menerapkan sistem
terpusat yang ketat yang membatasi komunikasi dengan Negara lain. Namun
disamping itu hubungan kerja sama dibidang sosial budaya berjalan dengan baik.
Seperti partisipasi tahunan Indonesia dalam kegiatan-kegiatan seni budaya di Korut,
begitupun dengan Korut yang rutin ikut berpatisipasi dalam acara sosial budaya di
Indonesia.
Dari pembahasan diatas kita dapat menyimpulkan bahwa pola hubungan yang sudah
terjalin lama antara Indonesia dengan AS dan Korea Utara ini memiliki arti strategis
bagi masing-masing pihak. Maka konsekuensi logis apabila pertempuran di
semenanjung Korea pecah adalah tetap menjalin hubungan baik dengan kedua Negara
tersebut tanpa memihak. Karena bagaimana pun, dalam pelaksanaan politik luar
negerinya, pemerintah Indonesia harus mempertimbangkan serta mengidentifikasi
kepentingan nasional yang ingin diperjuangkan. Pemerintah Indonesia harus
memperhitungkan segala konsekuensi yang akan timbul dari peperangan tersebut.
6
Hubungan Bilteral Indonesia-Korea Utara http://www.kemlu.go.id/pyongyang/id/Pages/Korea
Utara.aspx , diakses pada 9 Mei 2017
4 Dimas Agung Pamungkas | Katalog Dokmentasi Ilmiah
Indonesia tidak dapat mengabaikan posisi strategis AS dan Korut, begitupun
sebaliknya. Maka penulis berpendapat bahwa sudah seharusnya Indonesia berada