RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PERHITUNGAN ZAKAT PROFESI BERBASIS MOBILE
Lita Sari Muchlis1 dan Gunawan Ali2
1Program Studi Manajemen Informatika, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, IAIN Batusangkar
2Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dharmas Indonesia
*Corresponding author, e-mail: [email protected]1
Abstrak
Zakat merupakan hal penting dalam kehidupan umat muslim, karena zakat merupakan salah satu rukun islam yang ketiga. Maka hukum menunaikan zakat adalah wajib bagi setiap muslim dan muslimah yang telah memenuhi syarat tertentu. Dengan perkembangan teknologi informasi yang memudahkan dalam mendapat data dan informasi dengan cepat, teknologi informasi memberikan perkembangan ilmu pengetahuan, dan salah satu manfaat teknologi informasi adalah pada pengelolaan zakat mal, karena perlu sebuah sistem secara pribadi yang dapat dikelola pada perencanaan dalam pengumpulan rekapiltulasi zakat mal yang tersimpan secara online sehingga muzakki akan mengetahui pengelolaan dana dan dapat memberikan informasi pengumpalan dana sampai satu nisap yang teingrasi langsung secara mobile seperti smatphone yang dapat diakses dimana dan kapan saja secara virtual account pada web secara online. Dalam mengalisis perhitungan zakat mal dengan merancang sistem informasi manajemen pengeloaan zakat mal yang dapat diakses secara online berbasis mobile dengan menggunakan permodelan UML (Unified Modellling Languange) dengan database Mysql dan bahasa Pemrograman PHP sehingga analisasis sistem informasi perhitungan zakat mal dapat diimplementasikan dengan memanfaatkan oleh umat islam berbasis mobile dalam pengelolaan dan mampu mengefisiensikan dana pribadi sehingga akan mengetahui kapan muzakki berzakat.
Kata Kunci: Sistem Informasi Perhitungan Zakat Profesi, mobile, dan UML
Volume 2 Issue 3, March 2018
ISSN PRINT : 2598-814X
A. PENDAHULUAN
Zakat bagi umat Islam merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan, kerena zakat salah satu rukun Islam dan hukumnya wajib setelah syahadat dan shalat. Zakat merupakann salah satu unsur pokok dalam menegakkan syariat Islam dan hukum dalam menunaikan zakat wajib bagi muslim dan muslimah yang telah memenuhi syarat dengan ketentuan dalam membayar zakat. Zakat adalah salah satu sektor penting dalam filantropi Islam. Zakat wajib dibayarkan oleh setiap Muslim yang memenuhi syarat (muzakki) untuk menyucikan hartanya dengan cara menyalurkan zakatnya kepada mustahik (penerima zakat). Zakat ini tidak hanya berfungsi untuk menolong perekonomian mustahik, tetapi juga dapat menjadi instrumen penyeimbang dalam sektor ekonomi nasional. Dalam jangka panjang, tujuan utama zakat adalah mentransformasi para mustahik menjadi muzakki. Hal ini menunjukkan bahwa zakat sangat berpotensi untuk mengatasi kesenjangan ekonomi dan kemiskinan di suatu negara.
Indonesia merupakan salah satu negara dengan mayoritas penduduk Muslim yaitu sejumlah 216,66 juta penduduk atau dengan persentase Muslim sebesar 85 persen dari total populasi (BPS, 2015). Fakta ini menyiratkan bahwa zakat memiliki potensi besar dan dapat berkontribusi dalam mengurangi kemiskinan. Data zakat, infaq, dan sedekah (ZIS) di Indonesia menunjukkan bahwa terdapat kenaikan jumlah penghimpunan zakat dari tahun 2002 hingga 2015 tercatat: 1 USD = Rp13.740,00 [15].
Walaupun zakat mengalami peningkatan setiap tahun, berdasarkan data dari BAZ nasional Jumlah dana zakat yang terkumpul secara nasional tahun 2010 sampai 2015 mengalami peningkatan. Namun, pertumbuhan tersebut tidak selalu meningkat di setiap tahunnya, seperti pada tahun 2013 dan 2015. Peningkatan pada tahun 2013 (19,31 persen) lebih rendah daripada peningkatan di tahun 2012 (27,97 persen), begitu pula peningkatan pada tahun 2015 (10,62 persen) yang lebih rendah dari peningkatan di tahun 2014 atau 25,02 persen (15).
Dunia zakat memiliki potensi untuk dikembangkan secara ekonomi. Pada satu dekade terakhir, zakat mengalami perkembangan yang pesat jika dilihat dari pertumbuhannya. Namun, pertumbuhan zakat tersebut masih sangat jauh dengan potensi zakat sebenarnya. Menurut Kahf, total potensi zakat di negara-negara anggota OIC berkisar antara 1,8 – 4,34 persen dari total PDB. Jika potensi zakat ini dikalikan dengan PDB harga berlaku tahun 2010 dari negara-negara anggota OIC, maka potensi zakat dunia mencapai USD 600 miliar [7].
beberapa hal, seperti: 1. Rendahnya kesadaran wajib zakat (muzakki), rendahnya kepercayaan terhadap BAZ dan LAZ, dan perilaku muzakki yang masih berorientasi jangka pendek, desentralis dan interpersonal. 2. Basis zakat yang tergali masih terkonsentrasi pada beberapa jenis zakat tertentu, seperti zakat fitrah dan profesi. 3. Masih rendahnya insentif bagi wajib zakat untuk membayar zakat, khususnya terkait zakat sebagai pengurang pajak sehingga wajib zakat tidak terkena beban ganda.
Pada kenyaatan bagi umat Islam masih rendahnya inisiatif muzakki untuk membayar zakat dan belum ada sistem informasi pribadi yang mencatat data penghasilan muzakki yang dapat dia gunakan secara haul (satu tahun) secara mobile, sehingga akan mendapat informasi kapan muzakki pengelolaan dana pribadi sehingga dapat menentukan kapan membayar zakat dengan ketentuan sampai satu nisap dimana setiap penghasilan yang didapat muzakki akan dientrikan sehingga akan terekam rekap data dalam sistem informasi dengan nominal data yang akan dizakatkan.
Dengan perkembangan teknologi informasi yang memudahkan dalam mendapat data dan informasi dengan cepat, teknologi informasi memberikan perkembangan ilmu pengetahuan, dan salah satu manfaat teknologi informasi adalah pada pengelolaan profesi, karena perlu sebuah sistem secara pribadi yang dapat dikelola pada perencanaan dalam pengumpulan rekapiltulasi zakat mal yang tersimpan secara online sehingga muzakki akan mengetahui pengelolaan dana dan dapat memberikan informasi pengumpalan dana sampai satu nisap yang teingrasi langsung secara mobile seperti smatphone yang dapat diakses dimana dan kapan saja secara virtual account pada web secara online.
Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Rifa’atunnisa dengan rancangan berupa
tampilan sistem berupa halaman yang berisi mengenai panduan zakat yang terdiri dari pengertian, dalil tentang zakat dan macam-macam zakat, kemudian mengenai hitung zakat yang terdiri dari zakat fitrah, zakat mal dan zakat profesi, serta tentang aplikasi dapat digunakan dalam perangkat handphone/tablet berbasis android berdasarkan kesimpulan hasil pengujian yang telah dilakukan kepada pengguna handphone android oleh pengurus lembaga zakat, namun belum ada aplikasi yang merekam data penghasilkan muzakki sehingga dapat mengetahui kapan dilaksanakan zakat maka perlu pengembangan dengan membuat sistem tentang merekam data penghasilan zakat dalam sebuah sistem yang langsung diakses secara mobile oleh muzakki
Robert J.Varzelo/John Reuter III dalam Jogiyanto menjelaskan bahwa perancangan sistem adalah tahap setelah analisis dari dari siklus pengembangan sistem, pendefenisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi dan menggambarkan bagaimana sistem dibentuk. Robert J.Varzelo/John Reuter III menjelaskan bahwa perancangan sistem merupakan tahapan yang dilakukan setelah analisis sistem [6]. Perancangan sistem adalah tahap awal dimana pendekatan awal untuk menyelesaikan masalah dan mengembangkan solusi terbaik bagi permasalah yang ada dan menurut Joe Valacich (2012) pengembangan sistem adalah menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang sedang berjalan [6].
A. Perangacan sistem dengan UML
Pemodelan (modeling) adalah proses merancang piranti lunak sebelum melakukan pengkodean (coding). Membuat model dari sebuah sistem yang kompleks sangat penting agar dapat memahami sistem secara menyeluruh. Semakin komplek sebuah sistem, semakin penting pula pengguaan teknik pemodelan yang baik. Dengan menggunakan model, diharapkan pengembangan piranti lunak dapat memenuhi semua kebutuhan pengguna dengan lengkap dan tepat. Kesuksesan suatu pemodelan piranti lunak ditentukan oleh tiga unsur, yaitu pemodelan (notation), proses (process), dan tool yang digunakan [4].
UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menejelaskan dan memvisualisasikan artifak dari proses analisis dan desain berorientasi objek. UML menyediakan standar pada notasi dan diagram yang bisa digunakan untuk memodelkan suatu sistem. UML memungkinkan developer melakukan permodelan secara visual, yaitu penekanan pada penggambaran, bukan didominasi oleh narasi. Pemodelan visual membantu untuk menangkap struktur dan kelakuan dari objek, mempermudah penggambaran interaksi antara elemen dalam sistem, dan mempertahankan konsistensi antara desain dan implementasi dalam pemrograman (Hermawan,2005). UML, merupakan bahasa untuk visualisasi, spesifikasi, kontruksi, serta dokumentasi. Sejalan dengan itu [6], Menjelaskan UML adalah sebuah bahasa yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang, dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem [4].
Collaboration Diagram, Statechart Diagram, Activity Diagram, Component Diagram,
Deployment Diagram [6]. Akan tetapi Sulistyorini (2009) menyatakan bahwa kesembilan diagram tersebut tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semua dibuat sesuai dengan kebutuhan [6].
1) UseCaseDiagram
Use Case Diagram bersifat statis, diagram ini memperlihatkan himpunan use case
dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna [6].
2) ClassDiagram
Class adalah sebuah spesifikasi yang akan menghasilkan objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class diagram menggambarkan struktur dan dekripsi kelas, package beserta hubungan satu sama lain [4].
3) ActivityDiagram
Grady Booch (2005) berpendapat bahwa, An activity diagram is essentially a
flowchart, showing flow of control from activity to activity, activity diagram secara esensial mirip dengan flow chart atau diagram alir yang menunjukkan aliran kendali dari sebuah aktivitas ke aktivitas lainnya. Dalam activity diagram terdapat aksi atau aktivitas, activity nodes, flows atau aliran, dan objek.
B.Zakat Profesi a. Pengertian Zakat
Zakat profesi dikenal dengan istilah zakah rawatib al-muwazhaffin (zakat gaji pegawai) atau zakah kasb al-‘amal wa al-mihan al-hurrah atau zakat hasil pekerjaan dan profesi swasta [1]. Profesi didefinisikan sebagai zakat yang dikenakan pada tiap pekerjaan atau keahlian profesional tertentu, baik yang dilakukan sendiri maupun bersama orang atau lembaga lain, yang mendatangkan penghasilan (uang) yang memenuhi nishab [12].
b. Cara mengeluarkan zakat profesi
Hizam bahwa Rasulullah SAW bersabda: “…. dan paling baiknya zakat itu dikeluarkan dari kelebihan kebutuhan…” [1].
C. METODE PENELITIAN
Adapun kerangka kerja dari penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Kerangka Kerja Penelitian Penjelasan dari Gambar 2.
1) Pengumpulan data terdiri atas, (a) Penelitian Lapangan (Field Research) yaitu, melakukan serangkaian penelitian langsung untuk mendapatkan data-data dengan cara observasi dan wawancara, (b) Penelitian Pustaka (Library Research) yaitu, penelitian pustaka ini dilakukan untuk melengkapi pembendaharaan konsep dan teori yang akan digunakan sebagai landasan keilmuan, (c) Penelitian Laboratorium (Laboratory Research), dimaksudkan untuk melakukan pengujian terhadap penerapan sistem.
2) Analisis sistem terdiri atas, (a) analisis permasalahan, dilakukan analisis masalah yang timbul, kemudian diharapkan dapat menemukan solusi dari permasalahan-permasalahan yang ada di dalam perancangan sistem; (b) analisis kebutuhan, dengan melakukan observasi, wawancara dan pengisian kuesioner, studi literatur dari sumber-sumber yang dapat dipercaya; (c) analisis data, analisis data bertujuan untuk melakukan pengelompokan terhadap data yang diperoleh sehingga akan memudahkan peneliti melakukan analisis berikutnya.
Pengumpulan Data
Analisis Sistem
Perancangan Sistem
Implementasi dan Pengujian
3) Perancangan sistem terdiri atas, (a) perancangan input, pada tahap ini perhitungan secara komputerisasi tentang input dan proses yang nantinya menghasilkan output; (c) perancangan output, berdasarkan perancangan input, maka langkah berikutnya akan dilakukan perancangan terhadap output.
4) Implementasi dan pengujian, pada tahap ini melakukan implementasi dan pengujian sistem yang telah dirancang.
5) Evaluasi Sistem, tahap ini merupakan tahap untuk melihat kehandalan sebuah sistem, apakah sistem yang dibuat sudah sesuai dengan ketentuan yang telah ada dan keinginan yang diharapkan serta sejauh mana sistem tersebut diterapkan.
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Use Case Diagram
Use case diagram digunakan untuk mendapatkan functional requirement dari sebuah sistem. Use Case berisi apa yang dilakukan oleh sistem atau apa yang terjadi pada sistem, bukan bagaimana sistem melakukan. Disini digambarkan secara naratif bagaimana interaksi antara pengguna dengan sistem. Pada Use case diagram, ada dua aktor yang berinteraksi dengan sistem, yaitu : Muzakki dan admin. Peran admin dalam sistem ini yaitu mengolah data Muzakki, menentukan haul, dan menentukan nisab.
Gambar 2 Use Case Diagram
2. Activity Diagram
Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir.
Registrasi
Login
Muzakki
Input Penghasilan Input Haul
Input Nisab Admin
Jumlah Zakat
<<include>> <<include>>
Gambar 3 Activity Diagram pada Muzakki
3. Sequence Diagram
Sequence Diagram pada Muzakki menggambarkan bahwa interaksi antara objek yang ada di sekitar sistem, interaksi di saat seorang Muzakki melakukan login, serta interaksi di saat Muzakki mengimput penghasilan. Setelah mengimput penghasilan tiap bulannya, maka apabila telah sampai haul maka akan diberikan hasilnya berupa jumlah zakat yang akan dibayarkan apabila sampai nisabnya.
Gambar 5. Sequence Diagram pada Muzakki
Home Login
Muzakki
Input Penghasilan
Jumlah zakat
Logout
Muzakki Home Login Input
Penghasilan
Logout
1. Pilih Menu
2. Masukkan Id dan Pass 3. Validasi
4. Masukkan Penghasilan
4. Class Diagram
Class Diagram menggambarkan struktur dari suatu sistem yang disajikan dalam bentuk class beserta atribut-atribut dan hubungan antar class. Umumnya class diagram
dari suatu sistem akan menggambarkan juga bagaimana struktur database yang dibutuhkan untuk membangun sistem tersebut.
Gambar 7Class Diagram
5. Rancangan Program Zakat Profesi
Dengan memperhatikan tahap perancangan yang telah dilakukan sebelumnya dengan pemodelan UML, maka menghasilkan tampilan antar muka sebagai berikut:
1. Rancangan Biodata Muzakki
Menampilkan data muzakki yang akan tersimpan data database, aplikasi akan menyimpan data muzakki yang terlebih dahalu register untuk bisa login sebagai muzakki sehingg muzakki mengelola dana penghasilkan
1. Rancangan Input Penghasilan Zakat Profesi
Muzakki menyimpan penghasilan pribadi secara online setiap berkala, sehingga muzakki dapat mengetrikan data penghasilan yang terakumulasi selama setahun (haul)
Gambar 9. data penghasilan zakat profesi 2. Rancangan Laporan Zakat Haul
Laporan data penghasilan prosfesi muzakki akan tersimpan satu haul dan akan muncul informasi zakat yang harus dikeluarkan oleh muzakki jika sampai satu nisap
Gambar 10 Laporan zakat profesi dalam haul E. KESIMPULAN
2. Aplikasi sistem informasi zakat profesi pribadi yang dapat dikelola pada perencanaan dalam pengumpulan rekapiltulasi zakat mal yang tersimpan secara online.
3. Aplikasi zakat profesi dapat melakukan input penghasilan perbulannya, dan ketika sudah sampai haul maka akan muncul jumlah zakat yang harus dibayarkan, apabila sampai nisabnya.
4. Aplikasi zakat profesi berbasis mobile ini berfungsi sebagai referensi untuk mengetahui perhitungan zakat profesi yang wajib pengguna keluarkan serta menyajikan sedikit informasi mengenai ilmu zakat profei.
5. Aplikasi zakat sudah dapat digunakan dalam perangkat handphone/tablet berbasis
mobile berdasarkan kesimpulan hasil pengujian yang telah dilakukan kepada pengguna handphone yang bisa diakses oleh muzakki sehingga akan mendapatkan informasi kapan mengeluarkan zakat dalam haul sampai satu nisap.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Yusuf Al-Qaradhawi, Fiqh az-Zakah, I/497; Wahbah az-Zuhaili, al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu, II/865; Ali as-Salus, Mausu’ah al-Qadhaya Fiqhiyah
al-Mu’ashirah, hal. 522; Al-Yazid Ar-Radhi, Zakah Rawatib Al-Muwazhaffin, hal. 17.
[2] Jogiyanto. 2008. Metodologi Penelitian Sistem Informasi. CV Andi Offset.Yogyakarta
[3] Grady Booch, J. R. (2005). The Unified Modeling Language User Guide . Addison Wesley Proffesional.
[4] Dharwiyanti, S. (2003, Agustus 05). Kuliah Umum IlmuKomputer.com. Dipetik Juli 01, 2014, dari IlmuKomputer.com: http://www.IlmuKomputer.com.
[5] Rifa’atunnisa, eri satria, rinda cahyana. (2014). Pengembangan Aplikasi Zakat Berbasis Android Menggunakan Metode Prototype,
http://jurnal.sttgarut.ac.id/index.php/algoritma/article/view/142, ISSN : 2302-7339 vol. 11 no.1 2014.
[6] Nugroho, Bunafit. 2005. Database Relational dengan MySQL.Yogyakarta : AndiOffset
[7] Beik, I. S. (2015). Towards International Standardization of Zakat. Conference Paper, November 2015.
[8] Badan Amil Zakat Nasional. (2016). Dokumen Sistem Informasi Manajemen BAZNAS (SIMBA). Jakarta: BAZNAS.
[9] Badan Amil Zakat Nasional. (2016). Dokumen Rencana Strategis BAZNAS 20162020. Jakarta: BAZNAS. Badan Amil Zakat Nasional. (2016).
[10] Dokumen Statistik BAZNAS 2016. Jakarta: BAZNAS.
[11] Puskab BAZNAS.2017. Outlook Zakat Indoensi.Pusat kajian Strategis.
[13] Yusuf Al-Qaradlawi. Fiqh Zakat, 486, Didin Hafidhuddin, Panduan Praktis Tentang Zakat, Infaq, Sedekah, 104
[14] Hermawan, J. Analisa Desain Dan Pemrograman Berorientasi Objek dengan UML Dan VB.Net. Yogyakarta: Andi, 2004.