69
Lampiran 10 Riwayat Hidup
CURICULUM VITAE
DATA PRIBADI
Nama
: Maduma Pandiangan
NIM
: 21112145
Tempat,Tanggal Lahir
: Panji Porsea, 11 Maret 1994
Agama
: Kristen Protestan
Alamat
: Jl. Tubagus Ismail
Gg.Kubangsari 1 Bandung
Telp/Hp
: 082240424437
: riskamaduma.pandi21@gmail.com
Status
: Mahasiswa
Tahun
Pendidikan
Keterangan
2000-2006
SDN 030289 PANJI
Lulus dan Berijasah
2006-2009
SMPN 1 SITINJO
Lulus dan Berijasah
2009-2012
SMAN 2 SIDIKALANG
Lulus dan Berijasah
2012- Sekarang
Universitas Komputer
Indonesia
Masih tercatat sebagai
PENGARUH PENGHINDARAN PAJAK DAN
PEMERIKSAAN PAJAK TERHADAP
PENERIMAAN PAJAK
(Survey Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tegallega Bandung)
THE EFFECT TAX AVOIDANCE AND TAX AUDITS
TO TAX REVENUE
(
Survey in KPP Tegallega Bandung
)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Program Strata 1
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Pada Program Studi Akuntansi
Oleh:
Nama: Maduma Pandiangan
Nim: 21112145
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
vi
KATA PENGANTAR
Salam Sejahtera,
Segala Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas berkat dan izin-Nya peneliti dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi dengan
judul :
“
Pengaruh Penghindaran Pajak dan Pemeriksaan Pajak terhadap
Penerimaan Pajak
”
yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh
jenjang Strata Satu Program Studi Akuntansi.
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penyusunan laporan ini
masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan oleh
keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis. Oleh karena itu, kritik dan
saran akan senantiasa diterima penulis sebagai masukan yang berarti, sehingga
dalam penulisan karya tulis lainnya penulis dapat menyusun dengan lebih baik.
Dalam kesempatan ini, penulis menyadari dalam menyelesaikan laporan
ini tidak lepas dari peran pembimbing dan bantuan dari banyak pihak. Dengan
segala kerendahan hati yang tulus, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.
Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto
selaku Rektor Universitas Komputer
Indonesia.
2.
Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra,SE.,M.Si
selaku Wakil Rektor I
Universitas Komputer Indonesia.
vii
4.
Dr.Siti Kurnia Rahayu, SE.,M.Ak.,CA
selaku Ketua Program studi
Akuntansi.
5.
Dr.Adeh Ratna Komala, SE.,M.Si
selaku Ketua Sidang yang telah
mendukung dalam penyusunan Skripsi ini.
6.
Dr.Ony Widilestariningtyas, SE.,M.Si.,AK
selaku Wali Dosen dan Penguji
I yang telah memberikan waktu untuk memotivasi dalam penyusunan Skripsi
ini.
7.
Dr.Ely Suhayati,SE.,Msi.,AK.,CA
selaku dosen pembimbing yang telah
banyak mengeluarkan waktu untuk membimbing dalam penyusunan Skripsi
ini.
8.
Ery Rahmat, SE.,M.Ak
selaku dosen Penguji II yang telah memotivasi dan
memberikan waktu dalam penyusunan Skripsi ini.
9.
Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi
khususnya Akuntansi terima kasih untuk
pengabdian serta ilmu yang telah diberikan kepada penulis, semoga ilmu
yang di ajarkan bisa bermanfaat untuk kehidupan penulis dan lingkungan
sekitar penulis.
10.
Teh Seni dan Teh Dona
, selaku Sekjur Program Studi Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis yang sudah banyak membantu penulis dalam mengurus
yang berkaitan dalam penyusunan Skripsi ini.
11.
Seluruh staff KPP Pratama Tegallega Bandung yang membantu dan
membimbing penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini.
viii
13.
Orangtua dan Keluarga Tercinta
( CH.Pandiangan & M.Sitanggang
) ,dan
juga Adik-adikku (
Maria , Aries & Lydia Pandiangan
) dan
semua
keluarga besar Pandiangan dan Sitanggang
yang senantiasa memberikan
dukungan moral, material dan spritual dalam menyelesaikan Skripsi ini.
14.
Kakek dan Nenek (
K br Ujung (Alm) , K.Pandiangan
, dan
D. Sitanggang,
S.br Malau
) yang senantiasa memberikan dukungan dan doa dalam
menyelesaikan Skripsi ini.
15.
Sahabat-sahabatku
( Rita, Kartika, Ruth, Giandini, Marisa, Maria)
yang
senantiasa mendukung dan menemani dalam proses Skripsi Penelitian.
16.
Paulus Christofel Situmorang, Gery Baldi, Jack Nainggolan , Jabar
Hasibuan, Siska Sihombing, Efrianto Pakpahan, Rifqy Pratama
terima
kasih atas bantuan dan dukungan nya selama proses penyusunan Skripsi ini.
17.
Ramhot Herijan P. Simanungkalit
atas doa, dukungan nya selama
penyusunan Skripsi ini.
18.
Teman-teman seperjuangan AK 4
, terima kasih untuk doa , dukungan , dan
perhatian nya selama ini.
19.
Teman-teman Fakultas Ekonomi dan Spesialisasi Perpajakan
angkatan
2012 terima kasih atas masukan , diskusi dan bantuan dalam menyelesaikan
usulan penelitian ini, serta teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu per
satu yang juga telah membantu penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini.
20.
Teman teman sepersekutuan PMK UNIKOM, GEMPAR,
terima kasih
atas doa dan dukungan kalian selama penyusunan Skripsi ini, semoga Tuhan
ix
Akhir kata, penulis berharap semoga laporan ini dapat berguna bagi semua
pihak yang membutuhkan khususnya bagi penulis, dan semoga doa,
dorongan, perhatian, dan semangat yang diberikan kepada penulis mendapat
balasan pahala yang berlipat dari Tuhan Yang Maha Esa.
Bandung, Agustus 2016
ix
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ... i
SURAT PERNYATAAN ... ii
ABSTRACK ... iii
ABSTRAK ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1
Latar Belakang Penelitian... 1
1.2
Identifikasi Masalah ... 7
1.3
Rumusan Masalah ... 8
1.4
Maksud dan Tujuan Penelitian ... 8
1.5
Kegunaan Penelitian ... 9
1.5.1
Kegunaan Praktis ... 9
1.5.2
Kegunaan Akademis ... 10
x
2.1
Kajian Pustaka ... 11
2.1.1 Pengertian Pajak ... 11
2.1.1.1 Fungsi Pajak ... 12
2.1.2
Penghindaran Pajak ... 13
2.1.2.1 Indikator Penghindaran Pajak ... 14
2.1.3 Pemeriksaan Pajak
...
16
2.1.3.1 Indikator Pemeriksaan Pajak
...
17
2.1.4 Penerimaan Pajak ... 18
2.1.4.1 Indikator Pajak Penerimaan Pajak ... 18
2.2
Kerangka Pemikiran ... 19
2.2.1
Hubungan Penghindaran Pajak dengan
Penerimaan Pajak ... 19
2.2.2
Hubungan Pemerikasaan Pajak Terhadap
Penerimaan Pajak ... 19
2.3
Hipotesis ... 20
BAB III METODE PENELITIAN ... 22
3.1
Metode Penelitian ... 22
3.2
Operasionalisasi Variabel ... 23
3.3
Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ... 26
3.3.1 Sumber Data ... .26
3.3.2 Teknik Pengumpulan Data ... 26
3.4
Populasi, Sampel, dan Tempat Serta Waktu Penelitian... 28
3.4.1 Populasi ... 28
3.4.2 Penarikan Sampel... 29
3.4.3 Lokasi Penelitian... 31
xi
3.5 Metode Pengujian Data... 31
3.5.1 Rancangan Analisis ... 32
3.5.2 Metode Pengujian Hipotesis ... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 45
4.1
Hasil Penelitian ... 45
4.1.1 Hasil Penelitian Deskriptif ... 45
4.1.2 Hasil Analisis Verikatif ... 70
4.2 Pembahasan... 83
4.2.1 Pengaruh Penghindaran Pajak terhadap Penerimaan Pajak ... 85
4.2.2 Pengaruh Pemeriksaan Pajak terhadap Penerimaan Pajak... 88
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 91
5.1 Kesimpulan... 91
5.2 Saran ... 92
DAFTAR PUSTAKA ... 93
93
DAFTAR PUSTAKA
Alena (2011)
Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi terhadap
Penerimaan Pajak Penghasilan di Indonesia
(2011) Diakses pada (2011)
dari
http://alena19.wordpress.com/2011/04/23/pengaruh-kepatuhan-wajib-pajak-orang-pribadi-terhadap-penerimaan-pajak-penghasilan-diindonesia/.
Anastasia Diana & Lilis Setiawati.
“Perpajakan
-
Teori dan Peraturan Terkini”
.
ANDI. Yogyakarta.
Bambang Soesatyo (2012)
Penggelapan Pajak Selalu Libatkan Oknum
Pemerintah
(2012) Diakses pada 2012 dari libatkan-oknum-pemerintah.
Bariyima D. Kiabel et all, (2009)
, Journal of “
Curbing Tax Evasion and
Avoidance Personal Income Tax Administration
: A Study of the
South-South States of Nigeria”t.
Bibit Samad Riyanto (2011) KPK:
Penerimaan Pajak Tahun ini Berpotensi
Hangus
Rp
50
Triliun
(2011)
Diakses
pada
(2011)
dari
http://www.detiknews.com/read/2011/05/06/152539/1634090/10/kpkpener
im aan-pajak-tahun-ini-berpotensi-hangus-rp-50-triliun.
Chairil Anwar Pohan, (2011)
, “
Pemeriksaan Pajak
”.
Jakarta: Salemba Empat
Darussalam (2015) Dirjen Pajak Penerimaan Pajak Menurun (2015) di akses pada
2015 dari http://www.pajakonline.com/engine/artikel/art.php?artid=1158.
Dedi Rudaedi (2012) Gelapkan Pajak Rp 32 M, Bos Pabrik Kasur Diadukan ke
Kejati(2012)Diaksespada(2012)darihttp://bandung.detik.com/read/2011/0/.
Direktorat Jenderal Pajak, Undang-undang Nomor 16 Tahun (2007) tentang
Perubahan Ketiga atas Undang-undang Nomor 6 tahun (1983) tentang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.
Gujarati,
(2003)
, “
Ekonometri
Dasar
”. Terjemahan: Sumarno Zain,
Jakarta:Salemba Empat
Gujarati, Damodar N, and Dawn C. Porter. (2012). Dasar-dasar Ekonometrika.
Jakarta: Salemba Empat.
Hidayat Nur. (2013).Pemeriksaan Pajak. Jakarta :Gramedia.
Husein Umar, (2005)
. “
Metode Penelitian
”. Jakarta : Salemba Empat
94
Indrayagus Slamet, (2007)
, “ Tax Planning, Tax Avoidance, dan Tax Evasion”,
dalam Inside Tax, Edisi Perkenalan
Ivan Christian, (2010) Perbedaan Antara Penghindaran Pajak (
Tax Avoidance
),
Penyelundupan Pajak (
Tax Evasion
) dan Penghematan Pajak (
Tax
Saving
)Diaksespada(2010)darihttp://www.docstoc.com/docs/21572176/PE
RBEDAAN-ANTARAPENGGELAPAN-PAJAK-DAPENGHINDARAN-PAJAK.
Juliansyah Noor. (2013).Pemeriksaan Pajak. Jakarta :Gramedia.
Laurens Bahang Dama (2011) Pasang Surut Pajak Nasional (2011) Diakses pada
(2011)darihttp://www.detiknews.com/read/2011/01/20/171235/1550912/4
71/ pasang-surut-pajak-nasional.
Putu Putra Mahendra.(2014). Pengaruh Pemeriksaan Pajak dan Penagihan Pajak
Terhadap Penerimaan Pajak yang Dimoderasi oleh Pemeriksaan Pajak
Pada KPP Pratama. Simposium Nasional Akuntansi (SNA)- XII
Palembang.
Rahayu (2015). Pengaruh Pemeriksaan Pajak dan Penagihan Pajak Terhadap
Penerimaan Pajak Pada KPP Pratama.
Rizki Yuslam Primerdo.(2015). Pengaruh Pemeriksaan Pajak dan Penagihan
Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Pada KPP Pratama.
Rochmat Soemitro. (2011).
Hukum Pajak. Edisi 2
. Salemba Empat. Jakarta.
Sekaran, Uma. (2011).
Research Methods for businner Edisi I and 2
. Jakarta:
Salemba Empat
Salip dan Tendy Wato (2006) Pemeriksaan Pajak atau Penggelapan Pajak (2006)
Diaksespada2006darihttp://trihastutie.wordpress.com/2006/05/20/pemerik
saan-atau penggelapan-pajak
Suandy,Erly. (2002).
Hukum Pajak. Edisi 2
. Salemba Empat. Jakarta.
Santoso, Singgih. (2012). Statistik Deskriptif: Konsep dan Aplikasi dengan
Microsoft Exel dan SPSS. Yogyakarta: ANDI
Singgih Santoso, (2002)
, “SPSS Statistik Parametrik”, Yogyakarta : C.V ANDI
OFFSE
Simanjuntak, Timbul Hamonangan dan Imam Mukhlis.(2012).
Dimensi Ekonomi
Perpajakan Dalam Pembangunan Ekonomi
. Penerbit raih asa sukses.
Jakarta.
Siti Kurnia Rahayu, (2010)
, “
Perpajakan Indonesia: Konsep dan Aspek Formal
”,
95
Siti Kurnia Rahayu dan Ely Suhayati. (2013).
Perpajak Teori dan Teknis
Perhitungan.
Yogyakarta : Graha Ilmu.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Bandung.
Sugiyono. (2010).
Metode Penelitian Kusntitstif Kualitatif dan R&D
. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono, (2011)
, “
Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D
”, Bandung:
CV Alfabeta
Sugiyono. (2012).
Memahami Penelitian Kualitatif
. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2013).
Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D
. Bandung: Alfabeta.
Supramono & Damayanti, Theresia Woro, (2015), Perpajakan
Indonesia-mekanisme dan perhitungan, Yogyakarta: CV ANDI
Suryadi, (2006),
Model Hubungan Kausal kesadaran, Pelayanan, Kepatuhan
Wajib Pajak dan Pengaruhnya terhadap Kinerja Penerimaan Pajak
:
Survei di wilayah Jawa Timur.
Taufik Hidayat dan Nina Istiadah. (2002). Perpajakan Indonesia. Penerbit Andi.
Jakarta.
Umi Narimawati. (2007).
Riset Manajemen Sumber Daya Manusia
. Jakarta :Agus
Media.
Umi Narimawati ., Sri Dewi Anggadini., & Linna Ismawati. (2010).
Penulisan
Karya Ilmiah : Panduan Awal Menyusun Skripsi dan Tugas Akhir Aplikasi
Pada Fakultas Ekonomi UNIKOM
. Bekasi : Genesis.
Waluyo. (2011).
Perpajakan Indonesia Buku I. Edisi 10
. Salemba Empat. Jakarta.
Widodo Widi (2010)
Pengaruh Self Asessment System
dan Pemeriksaan Pajak
terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan di Indonesia
(2010) Diakses
pada (2010) dari
http://widiwidodo.wordpress.com/2010/09/21/pengaruh-selfassesment
-sistem-pemeriksaan-pajak-terhadap-penerimaan-pajak-penghasilan-diindonesia/.
Wirawan B. Ilyas dan Pandu Wicaksono. (2015).
Pemeriksaan Pajak.
Mitra
Wacana Media. Jakarta.
Zakiah M Syahab, (2008), Jurnal dari
” Pengaruh Penagihan Pajak dan Surat
96
Website Resmi:
www.ortax.org (Daftar Kantor Pelayanan Pajak)
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
2.1
Kajian Pustaka
2.1.1 Pengertian Pajak
Pembangunan Nasional adalah kegiatan yang berlangsung secara
terus-menerus
dan
berkesinambungan
yang
bertujuan
untuk
meningkatkan
kesejahteraan rakyat baik materil maupun spiritual. Untuk dapat merealisasikan
tujuan tersebut perlu banyak memperhatikan masalah pembiayaan pembangunan
yaitu menggali sumber dana yang berasal dari dalam negeri berupa pajak. Pajak
digunakan untuk membiayai pembangunan yang berguna bagi kepentingan
bersama.
Menurut Prof. Dr. H. Rochmat Soemitro, S.H. yang dikutip oleh
Mardiasmo (2011:1) menyatakan bahwa :
“Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan Undang
-undang (yang
dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontra Prestasi) yang
langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran
um
um”.
Menurut P. J. A. Andriani, yang dikutip oleh Waluyo (2013:2)
menyatakan bahwa :
“Pajak adalah iuran masyarakat kepada Negara (yang dipaksakan) yang terutang
12
Dari kedua pengertian di atas terdapat persamaan pandangan atau prinsip
mengenai pajak. Perbedaan mengenai kedua definisi tersebut hanya pada
penggunaan gaya bahasa atau kalimatnya saja. Kedua pendapat tersebut
mempunyai unsur-unsur sebagai berikut :
1.
Pajak dipungut berdasarkan Undang-undang.
2.
Tidak ada timbal jasa (Kontraprestasi) secara langsung.
3.
Dapat dipaksakan.
4.
Hasilnya untuk membiayai pembangunan.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pajak adalah iuran kepada Negara (yang
dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut
peraturan-peraturan dan tidak mendapatkan prestasi-prestasi kembali yang secara
langsung dapat ditunjuk.
2.1.1.1
Fungsi Pajak
Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang mempunyai dua fungsi
menurut Mardiasmo (2011:1), yaitu :
“
1.Fungsi Penerimaan
(Budgetair)
Pajak berfungsi sebagai sumber dana yang diperuntukan bagi pembiayaan
pengeluaran-pengeluaran pemerintahan
2.
Fungsi Mengatur
(Regulerend)
Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan
pemerintahan dalam bidang sosial dan ekonomi.
2.1.1.2 Sistem Pemungutan Pajak
Sistem pemungutan pajak menurut Mardiasmo (2011:7) terdiri atas :
1.
Official Assessment System
13
wewenang kepada pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya pajak
yang terutang oleh Wajib Pajak.
2.
Self Assessment System
Self Assessment System
adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi
wewenang kepada Wajib Pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak
yang terutang.
3.
With Holding System
With Holding System
adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi
wewenang kepada pihak ketiga (bukan fiskus dan bukan Wajib Pajak yang
bersangkutan) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib
Pajak.
2.1.2
Penghindaran Pajak (Tax Avoidance)
Pengertian Penghindaran Pajak
(Tax Avoidance
) menurut Indrayagus
Slamet (2007:8), yaitu :
“Penghindaran Pajak
merupakan suatu skema transaksi yang ditujukkan untuk
meminimalkan beban pajak dengan memanfaatkan kelemahan- kelemahan
ketentuan perpajakan suatu negara”.
Pengertian Penghindaran Pajak (
Tax Avoidance)
menurut Erly Suandy
(2011:33), yaitu:
“Penghindaran P
ajak merupakan kegiatan merekayasa beban pajak serendah
mungkin dengan memanfaatkan peraturan yang ada tetapi berbeda dengan tujuan
14
Pengertian Penghindaran Pajak (
Tax Avoidance)
menurut Chairil Anwar
Pohan (2011:15), yaitu:
“
Penghindaran Pajak merupakan usaha yang sama dengan mengeksplotisir celah
celah yang terdapat dalam ketentuan peraturan perundang undangan perpajakan,
pada hakekatnya
Tax Avoidance
merupakan perbuatan yang sifatnya mengurangi
hutang pajak secara legal dan bukan mengurangi kesanggupan/kewajiban wajib
pajak”.
Berdasarkan ketiga pengertian tersebut diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa Penghindaran Pajak (
Tax Avoidance)
adalah
hambatan-hambatan yangterjadi dalam pemungutan pajak sehingga mengakibatkan berkurangnya
penerimaan kas negara
.
Perlawanan terhadap pajak terdiri dari perlawanan aktif
dan perlawanan pasif.
2.1.1.2 Indikator Penghindaran Pajak
Menurut Supramono dkk (2015), saat ini sudah banyak cara dalam
pengukuran
Tax Avoidance,
berikut beberapa cara yang dapat digunakan dalam
mengukur
Tax Avoidance
yang umumnya digunakan dimana di sajikan dalam
tabel dibawah ini:
Tabel 2.1
Tabel Pengukuran Penghindaran Pajak
Pengukuran Cara perhitungan Keterangan
GAAPETR
Total tax expense per dollar
of pre-tax income.
Current ETR
Current tax ecpense per
dollar of pre-tax book
15
Cash ETR
Cash taxes paid per dollar
of pre-tax book income.
Long-run
Cash ETR
Sum of cash taxes paid over
n years divided by the sum of
pre-tax earning overn years.
ETR
Differential
Statutory ETR – GAAP ETR The difference of between the statutory ETR and firm’s GAAP ETR
DTAX Error term form the following regression : ETR
differential x Pre-tax book income = a+bx Conttrol +e
The unexplained portion of
the ETR differential.
Total BTD Pre-tax book income – ((U.S CTE + Fgn CTE)/U.S STR) – (NOLt – NOLt-1))
The total difference between
book and taxable income
Temporary BTD Deffered tax expense/U.S STR The total difference between
book and taxable income.
Abnormal total BTD Residual from BTD/Tait = βTAit + βmi A measure of unexplained total book-tax differences.
Unrecognized tax
benfefits
Disclosed amount post-FIN 48 Tax liability accrued for
taxes not yet paid on
uncertain positions.
Tax shelter Activity Indicator variable for firms accused of engaging in a tax
shelter
Firms identified via firm
disclosure, the press, or IRS
confidental data.
Tax shelter Activity Simulated marginal tax rate Present value of taxes on an
additional dollar of income.
Sumber: Supramono (2015)
Untuk mengukur
Tax Avoidance
dalam penelitian ini penulis
16
diatas.
Cash
ETR
tahunan merupakan cara untuk mengukur
Tax Avoidance
jangka
pendek. Yang diukur dengan
Cash
ETR
yaitu kas yang dikeluarkan untuk biaya
pajak dibagi dengan laba sebelum pajak. Alasan digunakan
Cash ETR
karena
pengukuran
Tax Avoidance
menggunakan cash
ETR
baik digunakan untuk
menggambarkan kegiatan penghindaran pajak oleh perusahaan karena cash
ETR
tidak terpengaruh dengan adanya perubahan estimasi seperti penyisihan penilaian
atau perlindungan pajak.
Keterangan:
Cash ETRit : Pengukuran Tax Avoidance perusahaan pada tahun t
(Cash ETR adalah mengakomodasikan jumlah kas pajak yang
dibayarkan saat ini (t) oleh perusahaan)
Cash Taxes Paidit : Pajak yang dibayarkan perusahaan secara kas pada tahun t (terdapat
dalam laporan arus kas perusahaan)
Pretax Incomeit : Laba perusahaan sebelum pajak pada tahun t (hanya perusahaan yang
mempunyai laba sebelum pajak positif)
2.1.2 Pemeriksaan Pajak
Pengertian Pemeriksaan Pajak menurut Siti Kurnia Rahayu (2010:45),
yaitu:
“
Pemeriksaan Pajak merupakan hal pengawasan pelaksanaan
Self Assesment
System
yang dilakukan oleh wajib pajak, harus berpegang teguh pada
undang-undang perpajakan
”
.
17
Pengertian Pemeriksaan Pajak menurut Dr. Wirawan B.Ilyas (2015:1),
yaitu:
“Pemeriksaan Pajak merupakan proses
pengumpulan evaluasi atas bukti mengenai
informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat korespondensi antara
informasi dan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya”.
Pengertian Pemeriksaan Pajak menurut Anastasia Diana (2014:1), yaitu:
“Serangkaian ke
giatan menghimpun dan mengolah data, keterangan, dan bukti
yang dilaksanakan secara objektif dan profesional berdasarkan suatu standar
pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan
untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan
perundan-undangan perpajakan”.
Berdasarkan ketiga pengertian di atas maka Pemeriksaan Pajak adalah hal
pengawasan kegiatan dalam mengolah data yang dilaksanakan secara profesional
berdasarkan pemeriksaan untuk menguji kepatuhan dan harus berpegang teguh
pada Undang-Undang perpajakan.
2.1.2.1
Indikator Pemeriksaan Pajak
Indikator pemeriksaan pajak dalam penelitian ini menggunakan dasar
pemikiran menurut Siti Kurnia Rahayu (2010: 323) adalah sebagai berikut:
“Laporan pemeriksaan pajak merupakan dasar untuk penerbitan suatu produk
hukum perpajakan yait
u Surat Ketetapan Pajak (SKP)”.
Dari hasil pemikiran diatas, indikator untuk pemeriksaan pajak adalah
penerbitan Surat Ketetapan Pajak (SKP) yaitu jumlah Surat Ketetapan Pajak
18
2.1.3 Pengertian Penerimaan Pajak
Pengertian Penerimaan Pajak Menurut Siti Kurnia Rahayu (2010:45),
yaitu:
”
Pajak Negara yang terdiri dari dari Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai
barang dan jasa dan pajak, Bea Materai, Bea perolehan tanah dan bangunan,
penerimaan negara yang berasal dari Migas
”.
Adapun pengertian Penerimaan Pajak menurut Suryadi (2006:105), yaitu:
“Penerimaan Pajak merupakan sumber pembiayaan negara yang domain baik
untuk belanja
rutin maupun pembangunan”.
Pengertian Penerimaan Pajak menurut Simanjuntak Timbul H. dan
Mukhlis Imam (2012:30), yaitu:
“
Penerimaan negara dari pajak merupakan salah satu komponen penting dalam
rangka kemandirian pembiayaan pembangunan
”.
Berdasarkan ketiga pengertian di diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
Penerimaan Pajak adalah sumber pembiayaan negara dan sumber penerimaan
yang terdiri dari pajak dalam negeri dan pajak perdagangan internasional yang
dilakukan melalui instrumen kebijakan dan administrasi perpajakan.
2.1.3.1 Indikator Pajak Penerimaan Pajak
Pengertian Penerimaan Pajak Menurut Siti Kurnia Rahayu (2010:45)
menyatakan bahwa :
”
Pajak Negara yang terdiri dari Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan nilai
barang dan jasa dan pajak, Bea Materai, Bea perolehan tanah dan bangunan,
19
Indikator dalam penelitian ini adalah jumlah realisasi Penerimaan Pajak di
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tegallega Bandung.
2.2
Kerangka Pemikiran
2.2.1 Hubungan Penghindaran Pajak dengan Penerimaan Pajak
Menurut Bariyima D. Kiabel (2009), mengatakan bahwa:
“P
enghindaran adalah masalah sosial yang sangat serius yang menyebabkan
banyak keprihatinan dan berpengaruh besar pada pengumpulan Penerimaan Pajak
di setiap negara
”
.
Menurut Siti Kurnia Rahayu (2010:146), mengatakan bahwa:
“
Sebagai bentuk dari perlawanan pajak tersebut adalah penghindaran pajak,
penggelapan pajak dan melalaikan pajak. Perlawanan terhadap pajak ini akan
mempengaruhi jumlah penerimaan
pajak suatu negara”.
Menurut John Hutagaol (2007:135), mengatakan bahwa:
“
Baik penghindaran pajak maupun penggelapan pajak memiliki dampak yang
sama yaitu mengakibatkan hilangnya potensi Penerimaan Pajak (
tax revenue
forgone
) suatu negara”.
2.2.2 Hubungan Pemeriksaan Pajak dengan Penerimaan Pajak
Menurut
Salip dan Tendy Wato (2006) mengatakan bahwa:
“
Hasil Pemeriksaan Pajak secara nominal telah meningkatkan Penerimaan Pajak
”
.
Menurut Wirawan dan Pandu (2015:3) mengatakan bahwa :
“Tujuan dari P
emeriksaan Pajak adalah untuk menguji kepatuhan Wajib Pajak
dalam memenuhi kewajiban perpajakannya, disisi lain Pemeriksaan Pajak
diharapkan mempunyai pengaruh terhadap peningkatan Penerimaan Pajak baik
yang berasal dari temuan-temuan pemeriksaan maupun peningkatan kepatuhan
20
Sedangkan menurut Widi Widodo (2010:67) mengatakan bahwa :
“J
ika angka kepatuhan pajak rendah, maka secara otomatis akan berdampak pada
rendahnya penerimaan pajak sehingga menurunkan tingkat penerimaan APBN
pula
”.
Rizki Yuslam Primerdo (2015) dalam penelitiannya mengatakan bahwa:
“Pengaruh Pemeriksaan Pajak dan Penagihan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak
menunjukan bahwa Pemeriksaan Pajak berpengaruh signifikan terhadap
Penerimaan Pajak”
.
2.3
Hipotesis
Menurut Sugiono (2010:96), Hipotesis adalah:
“H
ipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,
dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat
pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan
pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis
juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah
penelitian,belum jawaban yang empiric dengan data
”
.
Sedangkan Menurut Sekaran (2011), Hipotesis adalah:
“H
ipotesis bisa didefinisikan sebagai hubungan yang diperkirakan secara logis
diantara dua atau lebih variabel yang diungkapkan dalam bentuk pertanyaan yang
dapat diuji
”
.
Menurut Umi Narimawati (2007:73), Hipotesis adalah:
“
Asumsi atau dugaan sementara yang harus di uji kebenarannya dalam suatu
21
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka penulis mengambil
keputusan sementara (hipotesis) dalam penelitian ini bahwa penghindaran pajak
dan pemeriksaan pajak mempengaruhi Penerimaan Pajak suatu negara.
Bariyima D. Kiabel (2009) Siti Kurnia Rahayu (2010:146) John Hutagaol (2007:135)
Salip dan Tendy Wato (2006) Wirawan dan Pandu (2015:3) Widi Widodo (2010 : 67) Rizki Yuslam Primerdo (2015)
Gambar 2.1 Paradigma Penelitian
Pengaruh Penghindaran Pajak dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak
H
1: Penghindaran Pajak berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak
H
2: Pemeriksaan Pajak berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak
Penghindaran Pajak
(X
1)
Indrayagus Slamet (2007:8) Suandy Erly (2011:33
Chairil Anwar Pohan (2011:15)
Pemeriksaan Pajak
(X
2)
Siti Kurnia Rahayu (2010:45)
Dr. Wirawan B.Ilyas (2015:1)
Anastasia Diana (2014:1),
Penerimaan Pajak
(Y)
Siti Kurnia Rahayu (2010:45)
Suryadi (2006:105)
“Pengaruh Penghindaran Pajak dan Pemeriksaan Pajak terhadap Penerimaan Pajak“ (Survei Pada KPP Pratama Tegalega Bandung)
Maduma Pandiangan
Jurusan Akuntansi Universitas Komputer Indonesia
ABSTRACT
This study empirically examine the Influence of Tax Avoidance and Tax audit on Tax Revenue on STO Tegallega Bandung . Problems that occur in this Tegallega KPP is an increase in taxation and a rise in tax inspection but was not followed by an increase in the Tax Revenue .
This research uses descriptive analysis verification by as many as 16 companies of sample selection using purposive sampling so obtained samples ar 6 companies . Data analysis technique used is multiple linear regression analysis.
The results of this study indicate that variable taxation positive and significant impact on the Tax Audit and Inspection variable positive and significant impact on the Tax Revenue
Keywords : Tax Avoidance , Tax Audits and Tax Revenues
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Pajak pada mulanya dibayar secara natura, yaitu pembayaran pajak dengan menggunakan hasil pertanian, hasil hutan dan hasil perkebunan serta barang tambang mulia seperti emas dan perak kepada penguasa, selain itu juga pajak dapat dibayar dengan tenaga, yaitu dengan melakukan pekerjaan tanpa diberi imbalan (Siti Kurnia Rahayu, 2010:8). Kemudian sejalan dengan perkembangan waktu, perekonomian dengan menggunakan barter diganti dengan peran uang sebagai alat pembayaran berakibat perubahan pembayaran pajak pun dilakukan dengan uang (Siti Kurnia Rahayu, 2010:8).
penerimaan negara dari dalam negeri yang paling utama selain dari minyak dan gas bumi untuk mendanai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) (Zakiah M Syahab, 2008). Misi utama Direktorat Jendral Pajak adalah misi fiskal yaitu menghimpun penerimaan pajak berdasarkan Undang-Undang perpajakan yang mampu menunjang kemandirian pembiayaan pemerintah dan dilaksanakan secara e4fektif dan efesien (Suryadi, 2006:8).
Dalam usaha meningkatkan penerimaan dari sektor pajak, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perpajakan terus melaksanakan terobosan guna mengoptimalkan penerimaan di sektor ini, melalui kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan (Siti Kurnia, 2010:109). Selain itu, usaha untuk meningkatkan penerimaan pajak, antara lain fiskus melakukan ekstensifikasi dan intensifikasi penerimaan pajak (Alena, 2011). Masih menurut Alena (2011), ekstensifikasi ditempuh dengan meningkatkan jumlah Wajib Pajak yang aktif, sedangkan intensifikasi dapat ditempuh melalui meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak, dan pembinaan kualitas aparatur perpajakan, pelayanan prima terhadap Wajib Pajak, dan pembinaan kepada para Wajib Pajak, pengawasan administratif, pemeriksaan, penyidikan dan penagihan pasif dan aktif serta penegakan hukum.
Pemerintah, dibantu oleh KPK terus berupaya untuk menghilangkan potensi-potensi kerugian negara dari hangusnya pendapatan negara dari sektor pajak (Bibit Samad, 2015). Hilangnya potensi kerugian negara dikemukakan oleh (Bibit Samad,2015) sebesar Rp 2 Triliun pada tahun 2014 dan sebesar rp 50 triliun pada tahun 2015.
Tidak tercapainya penerimaan pajak dikarenakan adanya potensi pajak yang belum terlaksanakan (Moch. Tjiptardjo, 2015). Untuk itu Moch. Tjiptarjo mengatakan, pada tahun 2016 ini pihaknya akan meningkatkan penerimaan pajak dari orang pribadi, apalagi pada tahun tersebut terdapat beberapa potensi kehilangan akibat pengalihan penerimaan dari BPHTB dan fiskal luar negeri.
Beberapa kebijakan negara di sektor pajak menjadi pemicu hilangnya potensi penerimaan pajak (Laurens Bahang, 2011). Kebijakan perpajakan yang ditetapkan salah satunya adalah menetapkan sistem pemungutan pajak yang memberikan kepercayaan pada wajib pajak
untuk menghitung, melapor, dan membayar sendiri pajak terutangnya yang disebut Self
Assessment Sytem (Siti Kurnia, 2010:50). Kondisi yang juga menjadi variabal penting dalam mendongkrak penerimaan pajak adalah stabilitas ekonomi dan tingkat kesejahteraan masyarakat (Laurens Bahang, 2011).
Pengertian Penerimaan Pajak menurut Simanjuntak Timbul H. dan Mukhlis Imam (2012: 30), yaitu:
“Penerimaan negara dari pajak merupakan salah satu komponen penting dalam rangka
kemandirian pembiayaan pembangunan”.
Sejalan dengan semakin meningkatnya kebutuhan dana untuk pembangunan maka setiap tahunnya Dirjen pajak dituntut untuk selalu meningkatkan penerimaan dari sektor pajak (Rahayu, 2007). Kotribusi penerimaan pajak terhadap penerimaan negara diharapkan semakin meningkat disetiap tahunnya (Harinurdin, 2009).
Pengertian Penghindaran Pajak (Tax Avoidance) menurut Early Suandy (2011:33), yaitu:
“Penghindaran Pajak merupakan kegiatan merekayasa beban pajak serendah mungkin dengan
memanfaatkan peraturan yang ada tetapi berbeda dengan tujuan pembuat Undang-Undang”.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk memilih penulisan
susulan penelitian dengan judul “Pengaruh Penghindaran Pajak Dan Pemeriksaan Pajak
Terhadap Penerimaan Pajak”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi yang telah diuraikan diatas, maka rumusan penelitian adalah sebagai berikut :
1. Seberapa besar pengaruh penghindaran pajak terhadap penerimaan pajak 2. Seberapa besar pengaruh pemeriksaan pajak terhadap penerimaan pajak
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian
1.4.2 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penghindaran pajak terhadap penerimaan pajak 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pemeriksaan pajak terhadap penerimaan pajak.
1.5 Kegunaan Penelitian
1.5.1 Kegunaan Praktis
Adapun kegunaan praktis yang diharapkan dari informasi yang akan dikumpulkan adalah:
a. Kantor Pelayanan Pajak
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Kantor Pelayanan Pajak, sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam memahami pengaruh penghindaran pajak, sistem perpajakan, dan kemungkinan terdeteksinya kecurangan terhadap persepsi wajib pajak mengenai etika penghindaran, pemeriksaan dan penerimaan pajak.
b. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini semoga dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya, dalam menambah pengetahuan dan memberikan keyakinan mengenai pengaruh penghindaran, sistem perpajakan, dan bisa mencari tahu terdeteksinya kecurangan terhadap persepsi wajib pajak mengenai etika penghindaran, pemeriksaan dan penerimaan pajak.
c. Pembaca
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang berkaitan dengan pengaruh penghindaran, sistem perpajakan, kecurangan terhadap persepsi wajib pajak mengenai etika Penghindaran Pajak, Pemeriksaan Pajak dan Penerimaan Pajak.
1.5.2 Kegunaan Akademis
Adapun kegunaan praktis yang diharapkan dari informasi yang akan dikumpulkan adalah:
a. Pengembangan Ilmu
c. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini semoga dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya, dalam menambah pengetahuan dan memberikan keyakinan mengenai pengaruh penghindaran, sistem perpajakan, dan bisa mencari tahu terdeteksinya kecurangan terhadap persepsi wajib pajak mengenai etika Penghindaran Pajak, Pemeriksaan Pajak dan Penerimaan Pajak.
c. Pembaca
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang berkaitan dengan pengaruh penghindaran, sistem perpajakan, kecurangan terhadap persepsi wajib pajak mengenai etika Peng hindaran Pajak, Pemeriksaan Pajak dan Penerimaan Pajak.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Pengertian Pajak
Menurut Prof. Dr. H. Rochmat Soemitro, S.H. yang dikutip oleh Mardiasmo (2011:1) menyatakan bahwa :
“Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan Undang-undang (yang dapat
dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontra Prestasi) yang langsung dapat
ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum”.
2.1.2 Penghindaran Pajak (Tax Avoidance)
Pengertian Penghindaran Pajak (Tax Avoidance) menurut Indrayagus Slamet (2007:8),
yaitu :
“Penghindaran Pajak merupakan suatu skema transaksi yang ditujukkan untuk meminimalkan
beban pajak dengan memanfaatkan kelemahan- kelemahan ketentuan perpajakan suatu
negara”.
2.1.1.2 Indikator Penghindaran Pajak
Untuk mengukur Tax Avoidance dalam penelitian ini penulis menggunakan pengukuran
CashETR seperti yang telah dijelaskan dalam tabel 2.1 diatas. Cash ETR tahunan merupakan
cara untuk mengukur Tax Avoidance jangka pendek. Yang diukur dengan Cash ETR yaitu kas
ETR karena pengukuran Tax Avoidance menggunakan cash ETR baik digunakan untuk
menggambarkan kegiatan penghindaran pajak oleh perusahaan karena cash ETR tidak
terpengaruh dengan adanya perubahan estimasi seperti penyisihan penilaian atau perlindungan pajak.
Keterangan:
Cash ETRit :
Pengukuran Tax Avoidance perusahaan pada tahun t
(Cash ETR adalah mengakomodasikan jumlah kas pajak yang dibayarkan saat ini (t) oleh perusahaan)
Cash Taxes Paidit : Pajak yang dibayarkan perusahaan secara kas pada tahun t (terdapat
dalam laporan arus kas perusahaan)
Pretax Incomeit : Laba perusahaan sebelum pajak pada tahun t (hanya perusahaan
yang mempunyai laba sebelum pajak positif)
2.1.2 Pemeriksaan Pajak
Pengertian Pemeriksaan Pajak menurut Siti Kurnia Rahayu (2010:45), yaitu:
“Pemeriksaan Pajak merupakan hal pengawasan pelaksanaan Self Assesment System yang
dilakukan oleh wajib pajak, harus berpegang teguh pada undang-undang perpajakan”.
2.1.2.1 Indikator Pemeriksaan Pajak
Indikator pemeriksaan pajak dalam penelitian ini menggunakan dasar pemikiran menurut Siti Kurnia Rahayu (2010: 323) adalah sebagai berikut:
“Laporan pemeriksaan pajak merupakan dasar untuk penerbitan suatu produk hukum perpajakan yaitu Surat Ketetapan Pajak (SKP)”.
Dari hasil pemikiran diatas, indikator untuk pemeriksaan pajak adalah penerbitan Surat Ketetapan Pajak (SKP) yaitu jumlah Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) yang diterbitkan.
2.1.3 Pengertian Penerimaan Pajak
Pengertian Penerimaan Pajak Menurut Siti Kurnia Rahayu (2010:45), yaitu:
”Pajak Negara yang terdiri dari dari Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai barang dan jasa dan pajak, Bea Materai, Bea perolehan tanah dan bangunan, penerimaan negara yang berasal dari Migas”.
2.1.3.1 Indikator Pajak Penerimaan Pajak
Pengertian Penerimaan Pajak Menurut Siti Kurnia Rahayu (2010:45) menyatakan bahwa:
”Pajak Negara yang terdiri dari Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan nilai barang dan jasa dan
pajak, Bea Materai, Bea perolehan tanah dan bangunan, Penerimaan Negara yang berasal dari Migas”.
Indikator dalam penelitian ini adalah jumlah realisasi Penerimaan Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tegallega Bandung.
2.2 Kerangka Pemikiran
2.2.1 Hubungan Penghindaran Pajak dengan Penerimaan Pajak
Menurut Bariyima D. Kiabel (2009), mengatakan bahwa:
“Penghindaran adalah masalah sosial yang sangat serius yang menyebabkan banyak keprihatinan dan berpengaruh besar pada pengumpulan Penerimaan Pajak di setiap negara”.
2.2.2 Hubungan Pemeriksaan Pajak dengan Penerimaan Pajak
MenurutSalip dan Tendy Wato (2006) mengatakan bahwa:
“Hasil Pemeriksaan Pajak secara nominal telah meningkatkan Penerimaan Pajak”.
2.3 Hipotesis
Menurut Sugiono (2010:96), Hipotesis adalah:
“Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana
rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban
teoritis terhadap rumusan masalah penelitian,belum jawaban yang empiric dengan data”.
Bariyima D. Kiabel (2009)
Salip dan Tendy Wato (2006) Gambar 2.1
Paradigma Penelitian
Pengaruh Penghindaran Pajak dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak
H1: Penghindaran Pajak berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak
H2: Pemeriksaan Pajak berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Pengertian metode penelitian menurut Sugiyono (2011:2), adalah sebagai berikut :
“Cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan dan
dikembangkan suatu pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami,
memecahkan dan mengantisifikasi masalah”.
Metode penelitian yang digunakan penulis dalam dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif dengan jenis pendekatan kuantitatif. Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti sehingga menghasilkan kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti.
Penghindaran Pajak
(X
1)
Indrayagus Slamet (2007:8)
Pemeriksaan Pajak
(X
2)
Siti Kurnia Rahayu (2010:45)
Penerimaan Pajak
(Y)
Pengertian metode deskriptif menurut Sugiyono (2011:29), adalah sebagai berikut:
“Metode deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan variable
mandiri, baik hanya pada satu variable atau lebih (variabel yang berdiri sendiri) tanpa membuat
perbandingan dan mencari hubungan variabel itu dengan variabel yang lain”.
Sedangkan metode verifikatif menurut Sugiyono (2009:13), adalah:
“Metode verifikatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism,
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan”.
Menurut Sugiono (2012:13), menyatakan bahwa:
“Data kuantitatif adalah suatu karakteristik dari suatu variabel yang nilai-nilainya dinyatakan
dalam bentuk numerical”.
Dari pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif merupakan metode yang bertujuan menggambarkan secara sistematis dan faktual tentang fakta-fakta serta hubungan antar variabel yang diselidiki dengan cara mengumpulkan data, mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan data dalam pengujian
hipotesis statistik, sedangkan metode penelitian verifikatif digunakan untuk menguji kebenaran
teori dan hipotesis yang telah dikemukakan oleh para ahli mengenai Pengaruh Penghindaran Pajak dan Pemeriksaan Pajak terhadap Penerimaan Pajak.
3.2 Operasionalisasi Variabel
Menurut Umi Narimawati (2008:30), Operasionalisasi Variabel adalah :
“Operasionalisasi variabel adalah proses penguraian variabel penelitian ke dalam sub variabel,
dimensi, indikator sub variabel, dan pengukuran. Adapun syarat penguraian operasionalisasi dilakukan bila dasar konsep dan indikator masing-masing variabel sudah jelas, apabila belum
jelas secara konseptual maka diperlukan analisis faktor”.
3.3 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data
3.3.1 Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini yaitu sumber data sekunder. Pengertian data sekunder menurut (Sugiyono, 2012:141) yaitu :
“Sumber sekunder adalah sumber data yang diperoleh dengan cara membaca, mempelajari dan
memahami melalui media lain yang bersumber dari literatur, buku-buku, serta dokumen
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh dari pihak lain berupa laporan yang berhubungan dengan permasalahan yaitu laporan penerimaan pajak selama 5 tahun terakhir terhitung dari tahun 2010 sampai tahun 2015 pada
Perusahaan dan dapat diakses dari website masing-masing Perusahaan, data termasuk data
panel karena berasal dari objek yang berbeda-beda dan secara runtun waktu.
3.3.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data ini merupakan cara-cara untuk mendapatkan data yang diperlukan oleh peneliti dalam melakukan penelitian.
Pengertian teknik pengumpulan data menurut Juliansyah Noor (2015:138), yaitu:
“Teknik pengumpulan data merupakan cara mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk
menjawab rumusan masalah penelitian”.
Teknik pengumpulan data dapat diperoleh dengan cara:
1. Penelitian Secara langsung (Field Research)
a. Observasi (Observasion)
b. Dokumentasi (Filling)
c. Wawancara (Interview)
2. Studi Pustaka (Library Research)
3.4 Populasi, Sampel dan Tempat Serta Waktu Penelitian
3.4.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2011:80), pengertian Populasi adalah sebagai berikut: “Wilayah
generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Berdasarkan pengertian tersebut maka populasi dalam penelitian ini adalah laporan
keuangan tahunan yang terdiri atas jumlah Realisasi Penerimaan Pajak, jumlah Cash ETR, dan
jumlah SKPKB (Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar) yang terdaftar di Kantor Pajak Pratama Tegallega Bandung selama 5 periode dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2015 yaitu sebanyak 16 Perusahaan. Maka jumlah populasinya adalah 16 x 5 = 80.
3.4.2 Penarikan sampel
Penarikan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik Purposive
Sampling. Menurut Sugiyono (2012:85), purposive sampling adalah sebagai berikut :
3.4.3 Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini penulis berencana melaksanakan penelitian di sebuah instansi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tegallega yang berlokasi di Soekarno Hatta No.01 Bandung.
3.4.4 Waktu Penelitian
Adapun waktu yang dilakukan dalam penelitian ini dimulai pada bulan Februari sampai dengan Agustus 2016.
3.5 Metode Pengujian Data
Metode pengujian Pengaruh Penghindaran Pajak dan Pemeriksaan Pajak terhadap
Penerimaan Pajak dapat diteliti dengan beberapa metode. Peneliti menggunakan metode
statistik analisis berganda dan korelasi. Perhitungan dengan metode statistik tersebut
menggunakan program Komputer Statistical Program for Social Science (SPSS).
3.5.1 Rancangan Analisis
Menurut Umi Narimawati (2010:41) mendefinisikan rancangan analisis adalah sebagai berikut:
“Rancangan analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah
diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang lebih penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga
mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain”.
Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1) Uji Asumsi Klasik
Terdapat empat jenis pengujian pada uji asumsi klasik ini, diantaranya:
a) Uji Normalitas
b) Uji Multikolinieritas
c) Uji Heteroskedastisitas
d) Uji Autokorelasi
2) Analisis Regresi Linier Berganda
3) Analisis Korelasi
a) Analisis Korelasi Parsial
3.5.2 Metode Pengujian Hipotesis
Hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Hipotesis nol (H0) tidak terdapat
pengaruh yang signifikan dan Hipotesis alternatif (Ha) menunjukkan adanya pengaruh
antara variabel bebas dan variabel terikat. Rancangan pengujian hipotesis penelitian ini
untuk menguji ada tidaknya pengaruh antara variabel Independent (X) yaitu Penghindaran
Pajak ( ) dan Pemeriksaan Pajak ( ) terhadap Penerimaan Pajak sebagai variabel
dependen (Y).
3.5.2.1 Penetapan Hipotesis
a) Hipotesis Penelitian
Menurut Sugiyono (2013:93) menyatakan bahwa hipotesis adalah sebagai berikut:
“Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu
rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum
didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data”.
b) Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik merupakan jenis hipotesis yang dirumuskan dalam bentuk notasi statistik. Hipotesis ini dirumuskan berdasarkan pengamatan peneliti terhadap populasi dalam bentuk
angka-angka (kuantitatif). Kedua hipotesis tersebut adalah sebagai berikut:
a) Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji Statistik t).
b) Menentukan tingkat signifikan
c) Menghitung nilai thitung dengan mengetahui apakah variabel koefisien korelasi signifikan
atau tidak
d) Selanjutnya menghitung nilai Fhitung
e) Menggambar Daerah Penerimaan dan Penolakan
f) Penarikan Kesimpulan
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Analisis Deskriptif
Pemeriksaan Pajak dan Penerimaan Pajak pada KPP Pratama Tegallega Bandung tahun
2010-2015 dengan menggunakan data laporan Cash ETR , jumlah SKPKB , dan Laporan Penerimaan
Pajak.Perolehan data dari data kuantitatif akan dipaparkan sebagai variabel-variabel terkait dalam penelitian. Data kuantitatif diperolah berdasarkan variabel dan skala pengukuran yang telah ditetapkan sebelumnya. Data-data yang telah tersedia akan disajikan dalam bentuk tabel deskriptif statistik agar mempermudah dalam menjelaskan hasil penelitian.
4.2 Hasil Analisis Verikatif
Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Penghindaran Pajak Pemeriksaan Pajak terhadap Penerimaan Pajak pada Perusahaan yang terdaftar di KPP Pratama Tegallega tahun 2010-2015, maka dilakukan analisis regresi linier berganda yang terdiri dari analisis korelasi, analisis koefisien determinasi dan pengujian hipotesis dengan terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi.
4.2.1 Uji Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan pembentukan model regresi, terlebih dahulu dilakukan pengujian
asumsi supaya model yang terbentuk memberikan estimasi yang BLUE (Best Linier Unbiased
Estimated). Pengujian yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah uji normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dalam model regresi berdistribusi secara normal. Model regresi yang baik adalah data yang mempunyai distribusi normal atau mendekati normal. Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi apakah
data berdistribusi normal atau tidak dilakukan dengan menggunakan analisis kolmogorov
smirnov dan analisis grafik normal probability plot. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat nilai asymp sig. pada uji kolmogorov smirnov jika lebih besar dari 0,05 maka data dinyatakan normal.
b. Uji Heteroskedastisitas
c. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas adalah keadaan dimana pada model regresi ditemukan adanya korelasi yang sempurna atau mendekati sempurna antar variabel independen. Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang sempurna atau mendekati sempurna di antara variabel bebas (korelasinya 1 atau mendekati 1). Untuk mengetahui suatu model regresi bebas dari multikolinearitas, yaitu dengan melihat angka VIF (Variance Inflation Factor) harus kurang dari 10 dan angka tolerance lebih dari 0,1.
4.3 Pembahasan
4.3.1 Pengaruh Penghindaran Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Pada Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Tegallega
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Penghindaran Pajak memberikan kontribusi pengaruh terhadap Penerimaan Pajak sebesar 27,60% sedangkan sisanya sebesar 72.40 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti. Hubungan Penghindaran Pajak terhadap Penerimaan Pajak menunjukkan hubungan kuat dan bertanda positif, artinya apabila semakin banyak Penghindaran Pajak, maka akan mempengaruhi Penerimaan Pajak yang dikeluarkan.
4.3.2 Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Pada Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Tegallega
Berdasarkan penelitian menunjukan bahwa Pemeriksaan Pajak memberikan kontribusi pengaruh terhadap Penerimaan Pajak sebesar 70% dan sisanya sebesar 30% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Hubungan Pemeriksaan Pajak dan Penerimaan Pajak menunjukkan hubungan kuat dan bertanda positif, artinya apabila Pemeriksaan Pajak bertambah, maka akan mempengaruhi Penerimaan Pajak yang dikeluarkan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Penghindaran Pajak berpengaruh positif terhadap Penerimaan Pajak pada KPP Pratama
2. Tegallega. Hubungan Penghindaran Pajak terhadap Penerimaan Pajak berada pada kriteria
sangat kuat dan berdasarkan hasil pengujian didapatkan semakin baik Penghindaran Pajak akan meningkatkan Penerimaan Pajak.
3. Pemeriksaan Pajak berpengaruh positif terhadap Penerimaan Pajak pada KPP Pratama
Tegallega. Hubungan antara Pemeriksaan Pajak terhadap Penerimaan Pajak berada pada kriteria sangat kuat dan berdasarkan hasil pengujian didapatkan semakin naik Pemeriksaan Pajak akan meningkatkan Penerimaan Pajak.
5.2 Saran
5.2.1 Saran Operasional
Setelah penulis memberikan kesimpulan dari hasil penelitian tentang Pengaruh Penghindaran Pajak dan Pemeriksaan Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tegallega, maka penulis akan memberikan saran sebagai berikut :
1. Untuk meningkatkan Penerimaan Pajak KPP harus lebih bekerja lebih optimal dan lebih memelihara atau merawat sistem komputer yang beroperasi agar tidak terjadi masalah penginputan data.
2. Untuk meningkatkan Penerimaan Pajak para petugas pajak harus lebih teliti dalam memeriksa laporan atau data perusahaan. Alangkah lebih baiknya jika bagian Pemeriksaan Pajak lebih tegas dalam memberikan himbauan maupun teguran, kemudian lebih optimal dalam bekerja agar Pemeriksaan Pajak dapat berjalan dengan baik guna tercapainya Pemeriksaan Pajak yang optimal untuk menopang Penerimaan Pajak.
5.2.2 Saran Teknis
BAB VI DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA
Alena (2011) Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi terhadap Penerimaan Pajak
Penghasilan di Indonesia (2011) Diakses pada (2011) dari
http://alena19.wordpress.com/2011/04/23/pengaruh-kepatuhan-wajib-pajak-orang-pribadi-terhadap-penerimaan-pajak-penghasilan-diindonesia/.
Anastasia Diana & Lilis Setiawati. “Perpajakan-Teori dan Peraturan Terkini”. ANDI. Yogyakarta.
Bambang Soesatyo (2012) Penggelapan Pajak Selalu Libatkan Oknum Pemerintah (2012)
Diakses pada 2012 dari libatkan-oknum-pemerintah.
Bariyima D. Kiabel et all, (2009), Journal of “Curbing Tax Evasion and Avoidance Personal Income Tax Administration: A Study of the South-South States of Nigeria”t.
Bibit Samad Riyanto (2011) KPK: Penerimaan Pajak Tahun ini Berpotensi Hangus Rp 50 Triliun
(2011) Diakses pada (2011) dari
http://www.detiknews.com/read/2011/05/06/152539/1634090/10/kpkpenerim aan-pajak-tahun-ini-berpotensi-hangus-rp-50-triliun.
Chairil Anwar Pohan, (2011), “Pemeriksaan Pajak”. Jakarta: Salemba Empat
Darussalam (2015) Dirjen Pajak Penerimaan Pajak Menurun (2015) di akses pada 2015 dari http://www.pajakonline.com/engine/artikel/art.php?artid=1158.
Dedi Rudaedi (2012) Gelapkan Pajak Rp 32 M, Bos Pabrik Kasur Diadukan ke Kejati(2012)Diaksespada(2012)darihttp://bandung.detik.com/read/2011/0/.
Direktorat Jenderal Pajak, Undang-undang Nomor 16 Tahun (2007) tentang Perubahan Ketiga atas Undang-undang Nomor 6 tahun (1983) tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.
Gujarati, (2003), “Ekonometri Dasar”. Terjemahan: Sumarno Zain, Jakarta:Salemba Empat
Gujarati, Damodar N, and Dawn C. Porter. (2012). Dasar-dasar Ekonometrika. Jakarta: Salemba Empat.
Hidayat Nur. (2013).Pemeriksaan Pajak. Jakarta :Gramedia.
Husein Umar, (2005). “Metode Penelitian”. Jakarta : Salemba Empat
Indrayagus Slamet, (2007), “ Tax Planning, Tax Avoidance, dan Tax Evasion”, dalam Inside Tax,
Edisi Perkenalan
Ivan Christian, (2010) Perbedaan Antara Penghindaran Pajak (Tax Avoidance), Penyelundupan
Pajak (Tax Evasion) dan Penghematan Pajak (Tax
Saving )Diaksespada(2010)darihttp://www.docstoc.com/docs/21572176/PERBEDAAN-ANTARAPENGGELAPAN-PAJAK-DAPENGHINDARAN-PAJAK.
Juliansyah Noor. (2013).Pemeriksaan Pajak. Jakarta :Gramedia.
Laurens Bahang Dama (2011) Pasang Surut Pajak Nasional (2011) Diakses pada
(2011)darihttp://www.detiknews.com/read/2011/01/20/171235/1550912/471/
pasang-surut-pajak-nasional.
Putu Putra Mahendra.(2014). Pengaruh Pemeriksaan Pajak dan Penagihan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak yang Dimoderasi oleh Pemeriksaan Pajak Pada KPP Pratama. Simposium Nasional Akuntansi (SNA)- XII Palembang.
Rahayu (2015). Pengaruh Pemeriksaan Pajak dan Penagihan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Pada KPP Pratama.
Rizki Yuslam Primerdo.(2015). Pengaruh Pemeriksaan Pajak dan Penagihan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Pada KPP Pratama.
Rochmat Soemitro. (2011). Hukum Pajak. Edisi 2. Salemba Empat. Jakarta.
Sekaran, Uma. (2011). Research Methods for businner Edisi I and 2. Jakarta: Salemba Empat
Salip dan Tendy Wato (2006) Pemeriksaan Pajak atau Penggelapan Pajak (2006) Diaksespada2006darihttp://trihastutie.wordpress.com/2006/05/20/pemeriksaan-atau penggelapan-pajak
Suandy,Erly. (2002). Hukum Pajak. Edisi 2. Salemba Empat. Jakarta.
Santoso, Singgih. (2012). Statistik Deskriptif: Konsep dan Aplikasi dengan Microsoft Exel dan SPSS. Yogyakarta: ANDI
Singgih Santoso, (2002), “SPSS Statistik Parametrik”, Yogyakarta : C.V ANDI OFFSE
Simanjuntak, Timbul Hamonangan dan Imam Mukhlis.(2012). Dimensi Ekonomi Perpajakan
Dalam Pembangunan Ekonomi. Penerbit raih asa sukses. Jakarta.
Siti Kurnia Rahayu, (2010), “Perpajakan Indonesia: Konsep dan Aspek Formal”, Yogyakarta:
Graha Ilmu
: Graha Ilmu.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kusntitstif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono, (2011), “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”, Bandung: CV Alfabeta
Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Supramono & Damayanti, Theresia Woro, (2015), Perpajakan Indonesia-mekanisme dan perhitungan, Yogyakarta: CV ANDI
Suryadi, (2006), Model Hubungan Kausal kesadaran, Pelayanan, Kepatuhan Wajib Pajak dan
Pengaruhnya terhadap Kinerja Penerimaan Pajak : Survei di wilayah Jawa Timur. Taufik Hidayat dan Nina Istiadah. (2002). Perpajakan Indonesia. Penerbit Andi. Jakarta.
Umi Narimawati. (2007). Riset Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta :Agus Media.
Umi Narimawati ., Sri Dewi Anggadini., & Linna Ismawati. (2010). Penulisan Karya Ilmiah : Panduan Awal Menyusun Skripsi dan Tugas Akhir Aplikasi Pada Fakultas Ekonomi UNIKOM. Bekasi : Genesis.
Waluyo. (2011). Perpajakan Indonesia Buku I. Edisi 10. Salemba Empat. Jakarta.
Widodo Widi (2010) Pengaruh Self Asessment System dan Pemeriksaan Pajak terhadap
Penerimaan Pajak Penghasilan di Indonesia (2010) Diakses pada (2010) dari
http://widiwidodo.wordpress.com/2010/09/21/pengaruh-selfassesment
-sistem-pemeriksaan-pajak-terhadap-penerimaan-pajak-penghasilan-diindonesia/.
Wirawan B. Ilyas dan Pandu Wicaksono. (2015). Pemeriksaan Pajak. Mitra Wacana Media.
Jakarta.
Zakiah M Syahab, (2008), Jurnal dari ” Pengaruh Penagihan Pajak dan Surat Paksa Pajak