• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS MAKALAH KEWARGANEGARAAN TENTANG : PENTINGNYA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN BANGSA YANG BERKARAKTER PANCASILA KELOMPOK 4 : SYAFERI ANWAR 0142000094 ASIH SUPENI 0142000092 DESI ISPIRANI 0142000089 DIANA SHALFITRI 01420000

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUGAS MAKALAH KEWARGANEGARAAN TENTANG : PENTINGNYA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN BANGSA YANG BERKARAKTER PANCASILA KELOMPOK 4 : SYAFERI ANWAR 0142000094 ASIH SUPENI 0142000092 DESI ISPIRANI 0142000089 DIANA SHALFITRI 01420000"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS MAKALAH KEWARGANEGARAAN

TENTANG :

PENTINGNYA PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN TERHADAP

PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN BANGSA

YANG BERKARAKTER PANCASILA

KELOMPOK 4 :

SYAFERI ANWAR

0142000094

ASIH SUPENI

0142000092

DESI ISPIRANI

0142000089

DIANA SHALFITRI

0142000073

SANDRA NOVIANTI

0142000045

(2)

PENTINGNYA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN BANGSA YANG BERKARAKTER

PANCASILA

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan banyak nikmat dan karunianya kepada kami, serta salam dan salawat semoga selalu tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW. Beserta para keluarga, sahabat, dan kita semua selaku para pengikutnya, sehingga kami mampu menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang bertemakan “Pentingnya pendidikan kewarganegaraan terhadap pembentukan kepribadian bangsa yang berkarakter pancasila” sebagaimanasesuai dengan waktu yang kami rencanakan. Makalah ini kami buat dalam rangka memenuhi salah satu syarat penilaian mata kuliah Pembelajaran Pendidikan Kewargangaraan.

Dalam penyusunan tugas atau materi ini tidak sedikit hambatan yang kami hadapi,namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan dari berbagai pihak, sehingga kendala-kendala yang kami hadapi dapat teratasi.

Penyusunan makalah ini diharapkan dapat memberikan tambahan pada hal yang terkait dengan Kepentingan Pendidikan Pancasila dalam perkembangan Negara Indonesia di Era Reformasi dan pastinya di zaman Globalisasi dewasa ini.

Kami sebagai penyusun pastinya tidak pernah lepas dari kesalahan. Begitu pula dalam penyusunan makalah ini, yang mempunyai banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mohon maaf atas segala kekurangannya dan semoga isi dari makalah ini dapat menjadi sebuah referensi untuk membuka pandangan dan wawasan kita semua sebagai bangsa serta warga negara INDONESIA.

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... 1

DAFTAR ISI ... 2

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG ... 4

1.2 RUMUSAN MASALAH ... 6

1.3 TUJUAN PEMBUATAN ... 6

1.4 METODE PENGUMPULAN DATA ... 7

1.5 SISTEMATIKA PENULISAN ... 7

BAB II. PEMBAHASAN / ISI II.1 PENTINGNYA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN A. PENGERTIAN PEND. KEWARGANEGARAAN ... 9

B. TUJUAN MEMPELAJARI PKN ... 9

C. MANFAAT MEMPELAJARI PKN ... 11

D. UPAYA MEWUJUDKAN PKN ... 11

II.2 KARAKTER BANGSA A. PENGERTIAN KARAKTER BANGSA ... 12

B. TUJUAN PEMBENTUKAN KARAKTER BANGSA ... 13

C. KARAKTER BANGSA YANG DIHARAPKAN ... 14

(4)

II.3 KEPRIBADIAN PANCASILA

A. PENGERTIAN KEPRIBADIAN PANCASILA ... 26

B. ARTI & MAKNA PANCASILA SBG ID. NEGARA ... 26

C. FUNGSI DAN PERANAN PANCASILA ...

29

D. BENTUK IMPLEMENTASI KEP. PANCASILA ... 35

II.4 KEMAJUAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

A. PENGERTIAN IPTEK ... 37

B. SEJARAH PERKEMBANGAN IPTEK DI INDONESIA ... 39

C. DAMPAK PERKEMBANGAN KEMAJUAN IPTEK ... 41

D. DAMPAK IPTEK PADA MASYARAKAT DAN BUDAYA

SETEMPAT ... 44

BAB III. PENUTUP

III.1 KESIMPULAN ... 47

III.2 SARAN ... 49

(5)

BAB I . PENDAHULUAN

I.I LATAR BELAKANG

Pembinaan karakter bangsa memiliki urgensi yang sangat luas dan bersifat multi-dimensional. Dikatakan sangat luas karena terkait dengan pengembangan multi-aspek potensi-potensi keunggulan bangsa dan bersifat multi-dimensional karena mencakup dimensi-dimensi kebangsaan. Dalam hal ini dapat juga disebutkan bahwa:

1) Karakter merupakan hal yang sangat esensial dalam berbangsa dan bernegara, hilangnya karakter akan menyebabkan hilangnya generasi penerus bangsa.

2) Karakter berperan sebagai “kemudi” dan kekuatan sehingga bangsa ini tidak terombang-ambing pada perubahan zaman yang ada.

3) Karakter tidak datang dengan sendirinya, tetapi harus dibangun dan dibentuk untuk menjadi bangsa yang bermartabat.

Selanjutnya, pembinaan karakter bangsa akan mengerucut pada tiga macam, yaitu :

1. Untuk menumbuhkan dan memperkuat jati diri bangsa.

2. Untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 3. Untuk membentuk manusia dan masyarakat Indonesia yang berakhlak

muliadan bangsa yang bermartabat.

(6)

memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa dalam naungan NKRI. Pembinaan karakter bangsa harus dilakukan melalui pendekatan sistematik dan integratif dengan melibatkan keluarga; satuan pendidikan; pemerintah; masyarakat termasuk teman sebaya, generasi muda, lanjut usia, media massa, pramuka, organisasi kemasyarakatan, organisasi politik, organisasi profesi, lembaga swadaya masyarakat; kelompok strategis seperti elite struktural, elite politik, wartawan, budayawan, agamawan, tokoh adat, serta tokoh masyarakat.

Adapun strategi pembinaan karakter dapat dilakukan melalui sosialisasi, pendidikan kewarganegaraan, pemberdayaan, pembudayaan, dan kerja sama dengan memperhatikan kondisi lingkungan dan kebutuhan masyarakat. Apalagi ditengah kemajuan dunia yang semakin maju, diperlukan banyak sekali upaya-upaya dan bentuk kegiatan positif untuk memanfaatkan, mengoptimalkan segala macam hal perkembangan tersebut untuk menjadi sesuatu hal yang berdaya guna, serta tidak menghilangkan identitas diri, kepribadian diri yaitu kepribadian pancasila, serta karakter nasional yang dimiliki bangsa Indonesia berkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada.

(7)

I.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apakah yang dimaksud dengan pendidikan kewarganegaraan, karakter & karakter bangsa, kepribadian pancasila serta IPTEK ?

2. Seberapa pentingkah pendidikan kewarganegaraan harus dipelajari dan diketahui oleh bangsa dan warga negara INDONESIA ?

3. Mengapa kita harus memiliki suatu karakter bangsa yang berkepribadian pancasila ?

4. Bagaimana perananan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi dewasa ini dalam pembentukan kepribadian pancasila seseorang terkhusus kepada kepribadian bangsa Indonesia ?

5. Seperti apakah wujud implementasi dari semua hal tersebut dalam kehidupan sehari-hari, seperti dalam kehidupan sosial, politik, maupun ekonomi ?

I.3 TUJUAN PEMBUATAN

(8)

I.4 METODE PENGUMPULAN DATA

Metode pengumpulan informasi / data yang didapatkan ialah melalui :

1) Sumber bacaan seperti buku-buku pelajaran terkait dengan kewarganegaraan, majalah, dll.

2) Media Internet seperti web sites, blog ataupun hal terkait yang didapat sebagai sumber referensi.

3) Berdasarkan hasil pemikiran masing-masing anggota kelompok atau kami bersama, pemikiran yang logis dan mudah dimengerti.

4) Mengumpulkan informasi dari lingkungan sekitar terkait informasi yang diketahuinya berkenaan dengan kewarganegaraan.

I.5 SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan dari pembuatan Makalah ini dibagi dalam 3 BAB :

BAB I . PEMBUKAAN

(9)

BAB II . PEMBAHASAN / ISI

Pada bab ini, berisi semua penjelasan atau rincian hal-hal yang sudah di rangkum dalam Rumusan masalah diatas, seperti Mengetahui seberapa pentingkah kita untuk mempelajari Pendidikan Kewarganegaraan, kemudian penjelasan segala hal terkait dengan Karakter, Karakter Bangsa, Kepribadian Pancasila, Nilai-Nilai Pancasila, Perkembangan kemajuan IPTEK / Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang ada di era Globalisasi yang ada, Pengaruh atau Dampak yang akan kita dapatkan baik positif maupun negatif, serta Bagaimana Contoh atau Bentuk Implementasi dari semua hal-hal tersebut dalam kehidupan kita sehari-hari.

BAB III . PENUTUP

(10)

BAB II . PEMBAHASAN / ISI

A. PENGERTIAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan suatu dasar ilmu pendidikan yang mengajarkan masyarakat untuk menjadi warga negara yang memiliki karakter bangsa dan kepribadian atau ideologi pancasila, mampu menjadi warga negara dan bangsa yang bermartabat, dan bertanggung jawab dalam ruang lingkup lingkungan, negara, sosial, politik maupun ekonomi sehingga terwujudnya cita-cita atau tujuan nasional untuk hidup layak, aman, damai dan sejahtera.

B. TUJUAN MEMPELAJARI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Menurut Branson (1999:7) tujuan Civic Education / Pendidikan Kewarganegaraan adalah partisipasi yang bermutu dan bertanggung jawab dalam kehidupan politik dan masyarakat baik tingkat lokal, negara bagian, maupun nasional. Tujuan pembelajaran PKn dalam Depdiknas (2006:49) adalah untuk memberikan kompetensi sebagai berikut:

a. Berpikir kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan.

b. Berpartisipasi secara cerdas dan tanggung jawab, serta bertindak secara sadar dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

(11)

c. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat di Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lain.

d. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam peraturan dunia secara langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

Tujuan PKn yang dikemukakan oleh Djahiri (1994/1995:10) adalah sebagai berikut:

A. Secara umum. Tujuan PKn harus mendukung keberhasilan pencapaian Pendidikan Nasional, yaitu “Mencerdaskan kehidupan bangsa yang mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya. Yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti yang luhur, memiliki kemampuan pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani, dan rohani, kepribadian mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.”

(12)

C. MANFAAT MEMPELAJARI PEND. KEWARGANEGARAAN

Manfaat dari kita mempelajari dan mendapatkan Pendidikan Kewarganegaraan ialah untuk dididik menjadi warga negara agar menjadi warga negara yang baik, yang dapat dilukiskan dengan “warga negara yang patriotik, toleran, setia terhadap bangsa dan negara, beragama, demokratis ..., Pancasila sejati” (Somantri, 2001:279).

Fungsi dari mata pelajaran PKn adalah sebagai wahana untuk membentuk warga negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang setia kepada bangsa dan negara Indonesia dengan merefleksikan dirinya dalam kebiasaan berpikir dan bertindak sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD NRI 1945 sehingga tercipta adanya tujuan nasional untuk hidup sejahtera dalam kesejahteraan sosial.

D. UPAYA MEWUJUDKAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Untuk mewujudkan pendidikan PKn sebagai bagian dari pendidikan karakter yang mengandung moral, nilai, demokrasi serta Pancasila, maka ada beberapa hal yang perlu dilakukan yakni sebagai berikut :

1) Dalam pembelajaran PKn sebaiknya dilakukan dengan pendekatan komprehensif, baik komprehensif dalam isi, metode, maupun dalam keseluruhan proses pendidikan. Isi pendidikan PKn hendaknya meliputi semua permasalahan yang berkaitan dengan pilihan nilai pribadi sampai nilai-nilai etika yang bersifat umum.

(13)

3) Untuk mewujudkan PKn sebagai bagian dari pendidikan karakter maka harus menciptakan kultur lingkungan yang kondusif bagi pengembangan karakter bangsa. Sehingga, kultur seperti norma-norma, nilai-nilai, sikap, harapan-harapan, dan tradisi yang ada di lingkungan dapat dipegang bersama yang mempengaruhi pola pikir, sikap, dan pola tindakan seluruh warga negara.

4) Supaya dapat lebih tercapainya Pendidikan Kewarganegaraan tersebut, diperlukannya tindakan atau implementasi dari berbagai cara atau opsi metode yang sudah dipilih ataupun dilakukan, karena dengan kita menerapkan metode tersebut secara langsung, maka tanpa disadari kita sudah melakukan sesuatu hal yang dapat meningkatkan kesadaran kita sebagai warga negara dan bangsa Indonesia serta menjadi suatu cara untuk tetap menjaga, memelihara dan melestarikan kekuatan dan keberlangsungan negara melalui Pendidikan Kewarganegaraan ini.

A. PENGERTIAN KARAKTER DAN KARAKTER BANGSA

Menurut KBBI (2008) karakter merupakan sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain. Oleh karena itu, karakter adalah nilai yang baik yang terpatri dalam diri dan terwujud dalam perilaku (Kemendiknas, 2010).

Sedangkan Scerenko dalam Muchlas Samani dan Hariyanto (2012: 42) menyatakan bahwa ”karakter sebagai atribut atau ciri-ciri yang membentuk dan membedakan ciri pribadi, ciri etis dan kompleksitas mental dari seseorang, suatu kelompok atau bangsa”.

(14)

Mengacu dari berbagai pengertian dan definisi karakter tersebut, maka karakter dapat dimaknai sebagai nilai dasar positif yang dimiliki seseorang, yang membedakannya dengan orang lain serta diwujudkan dalam perilakunya.

Dalam pengertian sederhana pendidikan karakter adalah hal positif yang dilakukan seorang pengajar dan berpengaruh kepada peserta didik yang diajarnya. Winton dalam Muchlas Samani dan Hariyanto (2012: 43) mendefinisikan “pendidikan karakter adalah upaya sadar dan sungguh-sungguh dari seorang pengajar untuk mengajarkan nilai-nilai kepada para siswanya”.

Jadi, pendidikan karakter adalah proses pengarahan dan pembimbingan terhadap peserta didik agar memiliki nilai dan berperilaku yang baik, untuk menjadi manusia yang seutuhnya. Dan Karakter bangsa dapat diartikan sebagai karakter-karakter apa saja yang harus dimiliki sebagai suatu bangsa di negara tersebut yang melalui proses dididik, ataupun sudah terlahir dengan memiliki karakter – karakter tersebut.

B. TUJUAN PEMBENTUKAN KARAKTER BANGSA

(15)

C. KARAKTER-KARAKTER BANGSA YANG DIHARAPKAN

1. RELIGIUS a. Pengertian

Religius adalah Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan selalu hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

b. Makna

Nilai religius ini harus kita terapkan, agar dalam kehidupan sehari-hari sikap dan kelakuan kita tetap berlandaskan pada agama yang kita anut serta dapat menjunjung tinggi rasa toleransi dengan penganut agama lain serta dapat menghasilkan kehidupan yang harmonis dan rukun.

c. Contoh

Kita selaku umat muslim senantiasa melakukan hal yang diperintahkan agama, seperti melaksanakan solat, memberi zakat, melaksanakan saum, dll. Serta menjauhi apa yang dilarang oleh agama, seperti mencuri, berzina, mabuk, berbohong, dll.

2. JUJUR

a. Pengertian

Jujur adalah Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan dan perbuatan.

b. Makna

(16)

seseorang terhadap kita. Apabila seseorang sudah percaya pada kita, maka mudah untuk kita membangun kerjasama dengannya. c. Contoh

Kita sebagai mahasiswa apabila berlaku dan bersikap jujur dalam kehidupan sehari-hari tentunya akan mendapatkan kepercayaan dari orang lain, baik dari teman atau dosen. Sehingga mudah bagi kita untuk bekerjasama dengan orang lain. Dan kita senantiasa diberikan kepercayaan sebuah pekerjaan yang penting karena sikap jujur kita.

3. TOLERANSI a. Pengertian

Toleransi adalah Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap dan tindakan orang lain yg berbeda dari dirinya serta tidak melakukan tindakan-tindakan yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.

b. Makna

Nilai toleransi ini menjunjung tinggi rasa tenggang rasa antar sesama agama, suku, etnis, dll. demi keberlangsungan kehidupan yang harmonis dan rukun, aman, damai serta tidak menimbulkan perselisihan.

c. Contoh

(17)

4. DISIPLIN

a. Pengertian

Disiplin adalah Tindakan yang menunjukan perilaku tertib dan patuh terhadap berbagai ketentuan dan peraturan yang berlaku. b. Makna

Nilai disiplin ini merupakan sikap patuh kita terhadap peraturan atau aturan yang berlaku di lingkungan sekitar kita, ataupun mampu untuk mengikuti segala macam prosedur atau urutan sesuatu hal secara optimal.

c. Contoh

Sebagai mahasiswa yang memberlakukan nilai kedisiplinan yang tinggi, sebaiknya kita sehari-hari datang tepat waktu ke kampus, kemudian mengerjakan tugas dengan baik dan mengumpulkannya tepat waktu.

5. KERJA KERAS a. Pengertian

Kerja keras adalah Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.

b. Makna

Nilai kerja keras ini mengandung arti usaha kita dalam mencapai suatu tujuan atau pencapaian suatu pekerjaan yang diharapkan hasilnya baik dan memuaskan.

c. Contoh

(18)

6. KREATIF a. Pengertian

Kreatif adalah Cara berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki untuk menciptakan sesuatu hal yang menarik dan dapat menjadi sesuatu hal yang berdaya guna atau memiliki nilai utility (manfaat). b. Makna

Nilai kreatif ini mengandung arti pengungkapan ide-ide kita terhadap suatu cara atau suatu pekerjaan yang menghasilkan inovasi baru.

c. Contoh

Seorang guru harus memiliki sifat kreatif untuk membantunya dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik. Kreatif dalam strategi pembelajaran yang digunakan, atau metode pembelajaran, atau cara ia mengajar, agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.

7. MANDIRI a. Pengertian

Mandiri adalah Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas- tugas serta mampu bertanggung jawab terhadap segala keputusan yang telah diambilnya.

b. Makna

(19)

c. Contoh

Apabila seorang mahasiswa diberikan tugas individu, hendaklah dikerjakan sendiri tanpa harus menunggu bantuan dari orang lain atau menunda-nunda tugas tersebut.

8. DEMOKRATIS a. Pengertian

Demokratis adalah Cara berpikir, cara bersikap dan cara bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.

b. Makna

Nilai demokratis ini perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, karena akan menghasilkan keseimbangan antara hak dan kewajiban seorang individu dengan individu lain, terciptanya keseimbangan dan keharmonisan antara yang satu dengan yang lainnya, karena keputusan-keputusan yang diambil atas keputuan bersama.

c. Contoh

Dalam pemilihan ketua kelompok dapat dilakukan dengan cara demokrasi, yaitu memilih beberapa calon untuk dipilih menjadi ketua dari suara pemilih yang terbanyak, serta menerima segala hasil dengan kesepakatan bersama.

9. RASA INGIN TAHU a. Pengertian

(20)

b. Makna

Nilai rasa ingin tahu ini merupakan cerminan keaktifan seseorang dalam mempelajari sesuatu untuk menambah pengetahuan atau pemahaman seseorang.

c. Contoh

Sebelum melaksanakan pembelajaran, seorang mahasiswa yang memiliki rasa ingin tahu akan mempelajari materi yang akan diajarkan sehingga dalam pembelajaran nanti ia hanya mendiskusikannya saja dengan teman-teman atau dosennya.

10.SEMANGAT KEBANGSAAN a. Pengertian

Semangat kebangsaan adalah Cara berpikir, bertindak dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan diri dan kelompoknya.

b. Makna

Nilai ini sangat menjunjung tinggi rasa cinta pada tanah air serta rasa patriotisme dan nasionalisme dengan menempatkan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi atau kelompok, dengan hal ini maka akan tercipta kekuatan negara karena rasa semangat yang dimiliki warga negaranya.

c. Contoh

(21)

11.CINTA TANAH AIR a. Pengertian

Cinta tanah air adalah Cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukan rasa kesetiaan, kepedulian dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.

b. Makna

Nilai ini tidak jauh berbeda dengan nilai semangat kebangsaan. Nilai ini lebih mementinkan kepentingan negara dibandingkan kepentingan kelompok atau pribadi.

c. Contoh

Kita dapat menerapkan cinta tanah air kita dengan cara membuat prestasi dalam berbagai bidang akademik atau olahraga demi membanggakan negara.

12.MENGHARGAI PRESTASI a. Pengertian

Menghargai prestasi adalah Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.

b. Makna

Nilai ini perlu kita terapkan dalam kehidupan akademik kita, karena dengan menghargai prestasi kita dapat memotivasi diri sendiri dan orang lain agar dapat maju dan berkembang.

c. Contoh

(22)

13.BERSAHABAT / KOMUNIKATIF a. Pengertian

Bersahabat adalah Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain, saling menghargai antar sesama, dan saling membantu dalam kesulitan. b. Makna

Kita sebagai makhluk sosial harus mampu bergaul / berteman dengan sesama dengan orang di sekitar kita, dan mampu berpendapat serta menghargai seseorang. Tetapi pada saat kita berpendapat kita tidak boleh sampai menyakiti perasaan orang lain, apabila kita mempunyai suatu tugas / pekerjaan kita harus mampu bekerja sama dengan anggota maupun seseorang yang berada di sekitar kita, supaya bisa mencapai hasil yang maksimal.

c. Contoh

Disaat bersama dengan teman, gunakanlah bahasa dan mulai percakapan dengan sesuatu hal yang baik serta berikan respon atau tanggapan yang baik pula, karena komunikasi 2 arah yang terjadi akan menghasilkan reaksi yang baik apabila dilakukan dengan senang hati, bersenda gurau bersama teman, tetap menjaga sopan santun, dll.

14.CINTA DAMAI a. Pengertian

(23)

b. Makna

Manusia adalah makhluk yang monodualistis yaitu tidak dapat hidup sendiri, dan selalu membutuhkan bantuan orang lain. Kita hidup di lingkungan masyarakat harus mampu menciptakan kehidupan yang aman, damai dan sejahtera. Mampu menghargai sesama tanpa memandang status. Mampu membuat seseorang merasa lebih nyaman pada saat bersama kita,begitu pula sebaliknya.

c. Contoh

Disaat ada suatu permasalahan atau terjadi konflik usahakan terapkan jalan yang damai dan tidak dengan anarkis atau secara kekerasan, karena dengan menghadapi persoalan secara damai dan tenang akan menyelesaikan atau minimal mengurangi tingkat ke stresan yang ada dan tidak menambah persoalan baru.

15.GEMAR MEMBACA a. Pengertian

Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya, menyenangi dan menambah informasi terbaru guna memperluas wawasan.

b. Makna

Dengan banyak membaca kita mampu membuka jendela dunia, mampu mengetahui yang belum kita ketahui, dan bisa mengerti apa yang belum kita mengerti. Membaca juga bisa memberikan motivasi, serta wawasan.

c. Contoh

(24)

kita, manfaatkan waktu yang ada dengan membaca buku, majalah, koran atau mencari tahu informasi terkini agar menjadi pribadi yang berwawasan luas.

16.PEDULI LINGKUNGAN a. Pengertian

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. b. Makna

Sebagai manusia yang hidup di lingkungan bermasyarakat kita harus mampu menjaga lingkungan di sekitar kita, seperti melakukan kerja bakti,dengan masyarakat sekitar , selalu memberikan motivasi / manfaat menjaga lingkungan

c. Contoh

Menjaga keamanan dan kebersihan lingkungan, membuang sampah pada tempatnya, tidak mengotori lingkungan atau bahkan merusaknya, serta menjadi pribadi yang sadar dan cinta akan lingkungan yang hijau, asri dan nyaman.

17.PEDULI SOSIAL a. Pengertian

Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

b. Makna

(25)

memberikan kebaikan kepada kita. Dalam menolong dan membantu sesama kita tidak boleh memandang status, karena pada dasarnya kita semua itu sama. Kehidupan itu seperti roda yang berputar terkadang kita berada di atas,dan terkadang pula kita berada di bawah.

c. Contoh

Saling membantu disaat terjadi suatu peristiwa atau kesulitan-kesulitan, membantu korban bencana seperti korban banjir, tsunami, longsor, dsb. Ikut serta dalam pendonor darah, serta menjadi bagian dari organisasi yang membantu dalam bidang ke-sosialan.

18.TANGGUNG JAWAB a. Pengertian

Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan, negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

b. Makna

Sikap dan perilaku seseorang terhadap apa yang mereka lakukan , tanggung jawab itu bersifat kodrati yang artinya sudah menjadi kewajiban di dalam diri manusia apabila kita melakukan sesuatu kita harus berani bertanggung jawab dan mampu dalam mengambil atau menerima resiko yang ada, dan wujud dari tanggung jawab tercermin atas tindakan yang dilakukannya.

c. Contoh

(26)

D. STRATEGI PEMBENTUKAN KARAKTER BANGSA

Karakter khususnya karakter bangsa dapat dibentuk kepada seseorang dari aspek lingkungan / sosial, pendidikan maupun dari keluarga. Dari lingkungan misalnya, seseorang dididik secara non edukasi atau secara langsung melalui segala macam situasi lingkungan yang ada, mereka-mereka ini mencari jalan keluar sendiri atas suatu pemecahan masalah yang ada karena didapat dari pengalaman dan tindakan mereka yang nyata.

Pembentukan karakter lain ialah dari aspek Pendidikan seperti sekolah dan kuliah, melalui tahapan inilah seseorang mendapat didikan secara formal dengan pembelajaran karakter bangsa yang berasal dari nilai-nilai pancasila melalui pendidikan kewarganegaraan, melalui diskusi umum, kerja kelompok, dll.

Serta dari aspek keluarga merupakan aspek terpenting dari pembentukan suatu karakter, karena pada tahapan inilah seseorang dilahirkan serta dibesarkan untuk di-didik menjadi seseorang yang berguna untuk nusa, bangsa, agama dan terkhusus untuk dirinya sendiri.

E. MANFAAT ADANYA PEMBENTUKAN KARAKTER BANGSA

(27)

A. PENGERTIAN KEPRIBADIAN PANCASILA

Kepribadian adalah suatu ekspresi yang keluar yang di tunjukan dari mimik wajah maupun tindakan, agama islam memandang kepribadian dengan fitrah, dimana fitrah disini yang telah di kotori oleh lingkungan dan dapat menjadi suci kembali. Secara Etimologis kepribadian berasal dari bahasa latin “ PER” dan “SONARAE” yang kemudian berkembang menjadi persona yang berarti Topeng. Dan dalam istilah bahasa inggris ialah Personality yang berarti keseluruhan kualitas, tingkah laku dan pribadi seseorang. Analogi: kue yang terbuat dari terigu , singkong, sagu, adalah contoh dari sebuah kepribadian, sementara kue yang di bentuk bulat, kotak, segitiga adalah contoh dari sebuah karakter.

Jadi perbedaan mendasar yang terlihat dari kepribadian ialah sesuatu yang di tunjukan dengan sebuah ekspresi atau tindakan, sementara karakter merupakan sifat atau karakteristik dasar yang melekat dalam diri seseorang.

B. ARTI DAN MAKNA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA

PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH HIDUP DAN CITA-CITA MORAL

Dalam kedudukannya sebagai falsafah hidup dan cita-cita moral, secara ringkas dapat dinyatakan bahwa:

1) Sila Pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa; menuntut setiap warga negara mengakui Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta dan tujuan akhir, baik dalam hati dan tutur kata maupun dalam tingkah laku sehari-hari.

(28)

asasi. Dengan kata lain, ada sikap untuk menjunjung tinggi martabat dan hak-hak asasinya atau bertindak adil dan beradap terhadapnya.

3) Sila Ketiga, Persatuan Indonesia; menumbuhkan sikap masyarakat untuk mencintai tanah air, bangsa dan negara Indonesia, ikut memperjuangkan kepentingan-kepentingannya, dan mengambil sikap solider serta loyal terhadap sesama warga negara.

4) Sila Keempat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawarahan/perwakilan; mengajak masyarakat untuk bersikap peka dan ikut serta dalam kehidupan politik dan pemerintahan negara, paling tidak secara tidak langsung bersama sesama warga atas dasar persamaan tanggung jawab sesuai dengan kedudukan masing-masing.

5) Sila Kelima, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia; mengajak masyarakat aktif dalam memberikan sumbangan yang wajar sesuai dengan kemampuan dan kedudukan masing-masing kepada negara demi terwujudnya kesejahteraan.

PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK KENEGARAAN

Dalam kedudukannya sebagai Etika Politik Kenegaraan, ditegaskan bahwa :

1) Sila pertama, negara wajib:

a. Menjamin kemerdekaan setiap warga negara tanpa diskriminasi untuk beribadah menurut agama dan kepercayaannya dengan menciptakan suasana yang baik.

b. Memajukan toleransi dan kerukunan agama

c. Menjalankan tugasnya untuk meningkatkan kesejahteraan umum sebagai tanggung jawab yang suci.

(29)

a. Negara untuk mengakui dan memperlakukan semua warga sebagai manusia yang dikaruniai martabat mulia dan hak-hak serta kewajiban kewajiban asasi.

b. Semua bangsa sebagai warga dunia bersama-sama membangun di dunia baru yang lebih baik berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

3) Sila Ketiga mewajibkan negara untuk membela dan mengembangkan Indonesia sebagai suatu negara yang bersatu, memiliki solidaritas yang tinggi dan hidup rukun, membina dan menjunjung tinggi kebudayaan dan kepribadian nasional, serta memperjuangkan kepentingan nasional.

4) Sila keempat mewajibkan negara untuk mengakui dan menghargai kedaulatan rakyat serta mengusahakan agar rakyat melaksanakan kedaulatannya secara demokratis tanpa diskriminasi melalui wakil-wakilnya. Negara wajib mendengarkan suara rakyat dan memperjuangkan kepentingan seluruh rakyat.

5) Sila Kelima mewajibkan negara untuk:

a. Mengikutsertakan seluruh rakyat dalam kehidupan ekonomi, sosial dan budaya.

(30)

C. FUNGSI DAN PERANAN PANCASILA

Era globalisasi yang sedang melanda masyarakat dunia, cenderung melebur semua identitas menjadi satu, yaitu tatanan dunia baru. Masyarakat Indonesia ditantang untuk makin memperkokoh jati dirinya. Bangsa Indonesia pun dihadapkan pada problem krisis identitas, atau upaya pengaburan (eliminasi) identitas. Hal ini didukung dengan fakta sering dijumpai masyarakat Indonesia yang dari segi perilaku sama sekali tidak menampakkan identitas mereka sebagai masyarakat Indonesia. Padahal bangsa ini mempunyai identitas yang jelas, yang berbeda dengan kapitalis dan komunis, yaitu Pancasila.

Bangsa Indonesia menetapkan Pancasila sebagai azas. Maka, seluruh perilaku, sikap, dan kepribadian adalah pelaksanaan dari nilai-nilai Pancasila. Perilaku, sikap, dan kepribadian yang tidak sesuai dengan Pancasila berarti bukan perilaku, sikap, dan kepribadian masyarakat Indonesia.

1. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia

Tanpa memiliki pandangan hidup maka sesuatu bangsa akan merasa terus terombang-ambing dalam menghadapi persoalan-persoalan besar yang timbul, baik persoalan di masyarakat sendiri maupun persoalan besar umat manusia dalam pergaulan masyarakat bangsa-bangsa di dunia ini. Dengan pandangan hidup yang jelas sesuatu bangsa akan memiliki pedoman dan pegangan bagaimana ia memecahkan masalah-masalah politik, ekonomi, sosial budaya yang timbul dalam gerak masyarakat yang makin maju. Dengan berpedoman pada pandangan hidup itu pula sesuatu bangsa akan membangun dirinya.

(31)

Karena itulah dalam melaksanakan pembangunan misalnya, kita tidak dapat begitu saja mencontoh atau meniru model yang dilakukan oleh bangsa lain tanpa menyesuaikan dengan pandangn hidup, dan kebutuhan-kebutuhan yang baik dan memuaskan bagi suatu bangsa, belum tentu baik dan memuaskan bagi bangsa lain. Dengan demikian, pandangan hidup suatu bangsa adalah :

Cita-cita bangsa;

Pikiran-pikiran yang mendalam;

Gagasan mengenai wujud kehidupan yang lebih baik.

2. Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia

Kepribadian Indonesia yaitu keseluruhan ciri-ciri khas bangsa Indonesia, yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lainnya. Keseluruhan ciri-ciri khas bangsa Indonesia adalah pencerminan dari garis pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia sepanjang masa.

3. Pancasila sebagai Perjanjian Luhur Bangsa Indonesia

Pancasila sebagai perjanjian luhur rakyat Indonesia. Pancasila merupakan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia itu ditemukan kembali setelah lama terpendam ada masa penjajahan bangsa Barat. Kemudian pada saat bangsa Indonesia bangkit akan hidup mandiri sebagai bangsa yang merdeka,bangsa Indonesia menemukan kembali Pancasila dalam arti dan makna yang sesungguhnya. Pada saat akan mendirikan Negara RI,para pemimpin dan tokoh pendiri negara memusyawarahkan apa yang sebaiknya dijadikan sebagai dasar negara ,sehingga dirumusah Pancasia sebagai perjanjian luhur seluruh bangsa Indonesia.

4. Pancasila sebagai Sumber dari segala Sumber Hukum

(32)

Filsafat atau Dasar Falsafah Negara (Philosofische Gronslag) dari Negara, ideologi Negara atau (Staatsidee). Dalam pengertian ini pancasila merupakan suatu dasar nilai serta norma untuk mengatur pemerintahan Negara atau dengan kata lain perkataan.

Pancasila merupakan suatu dasar untuk mengatur penyelenggaraan Negara. Konsekuensinya seluruh pelaksanaan dan penyelenggaraan Negara terutama segala peraturan perundang-undangan termasuk proses reformasi dalam segala bidang dewasa ini dijabarkan dan diderivasikan dari nilai-nilai pancasila. Maka pancasila merupakan Sumber dari segala sumber hukum , pancasila merupakan sumber kaidah hukum Negara yang secara konstitusional mengatur Negara Republik Indonesia beserta seluruh unsur-unsurnya yaitu rakyat wilatah, beserta pemerintah Negara sebagai dasar Negara, Pancasila merupakan suatu asas kerokhanian yang meliputi suasana kebatinan atau cita-cita hukum, sehingga merupakan suatu sumber nilai, norma serta kaidah, baik moral maupun hukum Negara, dan menguasai hukum dasar baik yang tertulis atau Undang-Undang Dasar maupun yang tidak tertulis atau Dalam kedudukannya sebagai dasar Negara, Pancasila mempunyai kekuatan mengikat secara hukum.

Dalam sistem tertib hukum indonesia, penjelasan UUD 1945 menyatakan bahwa Pokok Pikiran itu meliputi suasana kebatinan dari Undang- Undang Dasar Negara Indonesia serta mewujudkan cita- cita hukum, menguasai hukum dasar tertulis (UUD) dan hukum dasar tidak tertulis (convensi), selanjutnya Pokok Pikiran itu di jelmakan dalam pasal- pasal UUD 1945. Pembukaan UUD 45 mempunyai kedudukan Lebih tinggi dibanding Batang Tubuh, alasannya Dalam Pembukaan terdapat :

1) Dasar Negara (Pancasila)

(33)

5. Pancasila sebagai Jiwa Bangsa Indonesia

Menurut Dewan Perancang Nasional, yang dimaksudkan dengan kepribadian Indonesia ialah keseluruhan ciri-ciri khas bangsa Indonesia, yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lainnya. Keseluruhan ciri-ciri khas bangsa Indonesia adalah pencerminan dari garis pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia sepanjang masa. Garis pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia yang ditentukan oleh kehidupan budi bangsa Indonesia dan dipengaruhi oleh tempat, lingkungan dan suasana waktu sepanjang masa.

Mungkin di sana-sini, misalnya di daerah-daerah tertentu atau masyarakat kota kepribadian itu dapat dipengaruhi oleh unsur-unsur asing, namun pada dasarnya bangsa Indonesia tetap hidup dalam kepribadiannya sendiri. Bangsa Indonesia secara jelas dapat dibedakan dari bangsa-bangsa lain. Apabila kita memperhatikan tiap sila dari Pancasila, maka akan tampak dengan jelas bahwa tiap sila Pancasila itu adalah pencerminan dari bangsa kita.

6. Pancasila sebagai Alat Pemersatu Bangsa Indonesia

Bangsa Indonesia yang bersifat majemuk, terdiri atas berbagai agama, suku bangsa, adat istiadat, Bahasa daerah, menempati wilayah dan kepulauan yang sedemikian luas, maka tidak mungkin berhasil disatukan tanpa alat pengikat/ alat pemersatu bangsa, dalam hal ini alat tersebut ialah Pancasila.

(34)

7. Pancasila sebagai Landasan Ideal Bangsa Indonesia

Kemerdekaan Indonesia diikrarkan pada 17 Agustus 1945 merupakan sebagai landasan historis terbentuknya bangsa Indonesia itu sendiri. Sedangkan berhubungan dengan pemuda yang dibahas dalam makalah ini, pemuda memiliki landasan utama hari Sumpah Pemuda yaitu 28 Oktober 1928. Perjalanan sejarah pada masa pergerakan kebangsaan sampai menjelang kemerdekaan, dapat dipetik beberapa hal penting, yaitu;

1) Pentingnya pencerahan dikalangan bangsa untuk membuka wawasan baru yang semakin luas dan demokratis.

2) Perlunya mengembangkan setiap potensi yang dimiliki masyarakat sebagai kekuatan perjuangan untuk tercapainya sebuah cita-cita nasional. 3) Perlunya elemen-elemen pemersatu bangsa disertai kerelaan berkorban

atas kepentingan-kepentingan yang bersifat individual / kelompok.

8. Pancasila sebagai moral Pembangunan

Pembangunan Nasional dilaksanakan dalam rangka mencapai masyarakat adil dan makmur. Pembangunan nasional merupakan perwujudan nyata dalam meningkatkan harkat dan martabat manusia indonesia sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan dan tujuan negara yang tercantum dalam pembukaan Undang-undang Dasar 1945 dengan rincian sebagai berikut:

Tujuan negara hukum formal, adalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah indonesia.

Tujuan negara hukum material dalam hal ini merupakan tujuan khusus atau nasional, adalah memajukan kesejahteraan umum,dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

(35)

Pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional mengandung suatu konsekuensi bahwa dalam segala aspek pembangunan nasional kita harus berdasar pada hakikat nilai sila-sila Pancasila yang didasari oleh ontologis manusia sebagai subjek pendukung pokok negara. Dan ini terlihat dari kenyataan obyektif bahwa pancasila dasar negara dan negara adalah organisasi (persekutuan hidup) manusia. Dalam mewujudkan tujuan negara melalui pembangunan nasional yang merupakan tujuan seluruh warganya maka dikembalikanlah pada dasar hakikat manusia “monopluralis” yang unsurnya meliputi : kodrat manusia yaitu rokhani (jiwa) dan raga, sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial, dan kedudukan kodrat manusia sebagai makhluk pribadi berdiri sendiri dan sebagai makhluk TuhanYME.

Kedudukan Pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional harus mmperlihatkan konsep berikut ini :

Pancasila harus menjadi kerangka kognitif dalam identifikasi diri sebagai bangsa.

Pancasila sebagai landasan pembangunan nasional.

Pancasila merupakan arah pembangunan nasioanl.

Pancasila merupakan etos pembangunan nasional.

Pancasila merupakan moral pembangunan.

Masyarakat Indonesia yang sedang mengalami perkembangan yang amat pesat karena dampak pembangunan nasional maupun rangsangan globalisasi, memerlukan pedoman bersama dalam menanggapi tantangan demi keutuhan bangsa. Oleh sebab itu pembangunan nasional harus dapat memperlihatkan prinsip-prinsip sebagai berikut :

Hormat terhadap keyakinan religius setiap orang.

(36)

D. BENTUK IMPLEMENTASI KEPRIBADIAN PANCASILA

1. Implementasi Pancasila dalam bidang Politik

Pembangunan dan pengembangan bidang politik harus mendasarkan pada dasar ontologis manusia. Hal ini di dasarkan pada kenyataan objektif bahwa manusia adalah sebagai subjek Negara, oleh karena itu kehidupan politik harus benar-benar merealisasikan tujuan demi harkat dan martabat manusia. Pengembangan politik Negara terutama dalam proses reformasi dewasa ini harus mendasarkan pada moralitas sebagaimana tertuang dalam sila-sila pancasila dam esensinya, sehingga praktek-praktek politik yang menghalalkan segala cara harus segera diakhiri.

2. Implementasi Pancasila dalam bidang Ekonomi

(37)

3. Implementasi Pancasila dalam bidang Sosial dan Budaya

Dalam pembangunan dan pengembangan aspek sosial budaya hendaknya didasarkan atas sistem nilai yang sesuai dengan nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh masyarakat tersebut. Terutama dalam rangka bangsa Indonesia melakukan reformasi di segala bidang dewasa ini. Sebagai anti-klimaks proses reformasi dewasa ini sering kita saksikan adanya stagnasi nilai social budaya dalam masyarakat sehingga tidak mengherankan jikalau di berbagai wilayah Indonesia saat ini terjadi berbagai gejolak yang sangat memprihatinkan antara lain amuk massa yang cenderung anarkis, bentrok antara kelompok masyarakat satu dengan yang lainnya yang muaranya adalah masalah politik. Oleh karena itu dalam pengembangan social budaya pada masa reformasi dewasa ini kita harus mengangkat nilai-nilai yang dimiliki bangsa Indonesia sebagai dasar nilai yaitu nilai-nilai pancasila itu sendiri. Dalam prinsip etika pancasila pada hakikatnya bersifat humanistic, artinya nilai-nilai pancasila mendasarkan pada nilai yang bersumber pada harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang berbudaya.

4. Implementasi Pancasila dalam bidang Pertahanan dan Keamanan

(38)
(39)

A. PENGERTIAN IPTEK

IPTEK adalah Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dimana Ilmu Pengetahuan dan Teknologi memiliki pengertian tersendiri. Ilmu dapat dipandang sebagai produk, proses dan paradigma etika.

1. Ilmu dipandang sebagai proses karena ilmu merupakan hasil dari kegiatan sosial, yang berusaha memahami alam, manusia dan perilakuknya baik secara individu atau kelompok.

2. Ilmu sebagai produk artinya ilmu diperoleh dari hasil metode keilmuan yang diakui secara umum dan sifatnya yang universal. Oleh karena itu ilmu dapat diuji kebenarannya, sehingga tidak mustahil suatu teori yang sudah mapan suatu saat dapat ditumbangkan oleh teori lain.

3. Ilmu sebagai paradigma ilmu, karena ilmu selain universal, komunal, juga alat meyakinkan sekaligus dapat skeptis atau tidak begitu saja mudah menerima kebenaran.

Ilmu diperoleh melalui kegiatan metode ilmiah atau epistemology. Jadi, epistemology merupakan pembahasan bagaimana mendapatkan pengetahuan. Epistemologi ilmu tercermin dalam kegiatan metode ilmiah. Sedangkan pengetahuan adalah pikiran atau pemahaman di luar atau tanpa kegiatan metode ilmiah, sifatnya dapat dogmatis, banyak spekulasi dan tidak berpijak pada kenyataan empiris. Sumber pengetahuan dapat berupa hasil pengalaman berdasarkan akal sehat (common sense) yang disertai mencoba-coba, dan intuisi (pengetahuan yang diperoleh tanpa penalaran).

(40)

Adapun beberapa definisi ilmu menurut para ahli diantaranya adalah :

a) Mohamad Hatta, mendefinisikan ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum kausal dalam suatu golongan masalah yang sama tabiatnya, maupun menurut kedudukannya tampak dari luar, maupun menurut bangunannya dari dalam.

b) Ralph Ross dan Ernest Van Den Haag, mengatakan ilmu adalah yang empiris, rasional, umum dan sistematik, dan ke empatnya serentak.

Teknologi, berasal dari bahasa Yunani, yaitu tekne, yang berari pekerjaan, dan logos, berarti suatu studi peralatan, prosedur dan metode yang digunakan pada berbagai cabang industri. Berikut ini definisi teknologi menurut para ahli :

a) Menurut Prayitno dalam Ilyas (2001), teknologi adalah seluruh perangkat ide, metode, teknik benda-benda material yg digunakan dalam waktu dan tempat tertentu maupun untuk memenuhi kebutuhan manusia. b) Menurut Mardikanto (1993), teknologi adalah suatu perilaku produk,

informasi dan praktek-praktek baru yang belum banyak diketahui, diterima dan digunakan atau diterapkan oleh sebagian warga masyarakat dalam suatu lokasi tertentu dalam rangka mendorong terjadinya perubahan individu & atau seluruh warga masyarakat yang bersangkutan. c) Wikipedia.org mendefenisikan teknologi merupakan perkembangan

suatu media / alat yang dapat digunakan dengan lebih efisien guna memproses serta mengendalikan suatu masalah.

(41)

B. SEJARAH PERKEMBANGAN IPTEK DI INDONESIA

Perkembangan dunia IPTEK yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin. Sistem kerja robotis telah mengalihfungsikan tenaga otot manusia dengan pembesaran dan percepatan yang menakjubkan.

Begitupun dengan telah ditemukannya formulasi-formulasi baru aneka kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktivitas manusia.

Pengembangan IPTEK dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Iptek diyakini akan memberi umat manusia kesehatan, kebahagiaan dan imortalitas. Sumbangan iptek terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidak dapat dipungkiri. Namun manusia tidak bisa memungkiri kenyataan bahwa iptek mendatangkan dampak negative pada manusia.

(42)

Memasuki abad ke-18, ilmu pengetahuan berkembang pesat hingga abad ini sering di sebut dengan abad pemikiran. Abad ke-18 merupakan abad penemuan berbagai bidang ilmu pengetahuan, baik ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, maupun teknologi.

Penemuan di bidang teknologi merupakan awal abad teknologi yang membawa dunia berkembang dengan lebih jauh dan lebih cepat dari masa sebelumnya. Bersamaan dengan itu, pertumbuhan bangsa-bangsa dan segala peradabannya juga melaju dengan cepat sehingga abad ke-21 manusia mampu menciptakan berbagai peralatan dan teknologi canggih.

Pertumbuhan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berjalan pesat mendorong berkembangnya berbagai macam industri di berbagai negara, termasuk Indonesia. Di Indonesia, ilmu pengetahuan dan teknologi mulai berkembang sejak masa kolonial Belanda. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa kolonial Belanda ini ditandai dengan berdirinya perusahaan swasta asing, misi keagamaan dan pendidikan Barat. Semuanya itu merupakan bagian dari eksploitasi ekonomi.

Teknologi modern barat memperkenalkan teknologinya yang pertama dengan melalui pabrik gula. Modernisasi teknologi tersebut kemudian menyebar ke sektor lainnya seperti pada galangan kapal, pertambangan batu bara, timah, gas, dan minyak bumi. Sejak pertengahan abad ke-19, perkembangan ilmu pengetahuan barat telah tersebar di Indonesia dengan melalui pembukaan sekolah-sekolah barat bagi penduduk bumiputra.

(43)

C. DAMPAK PERKEMBANGAN KEMAJUAN IPTEK

1. Bidang Informasi dan komunikasi

Dalam bidang informasi dan komunikasi telah terjadi kemajuan yang sangat pesat. Beberapa dampak positif yang dapat kita rasakan yaitu :

 Mempercepat dalam mendapatkan informasi yang akurat dan terbaru di bumi bagian manapun melalui internet.

 Mempercepat sarana berkomunikasi melalui handphone.

 Mendapatkan layanan bank yang dengan sangat mudah.

Disamping keuntungan-keuntungan yang kita peroleh ternyata kemajuan kemajuan teknologi tersebut dimanfaatkan juga untuk hal-hal yang negatif, antara lain :

Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris (Kompas).

Penyalahgunaan informasi dan situs tertentu yang terdapat di internet oleh pihak tertentu.

Kerahasiaan alat tes semakin terancam. Contohnya: melalui internet kita dapat memperoleh informasi tentang tes psikologi.

Kecemasan teknologi, sebagai contoh yaitu: kerusakan komputer karena terserang virus, menyebabkan kehilangan berbagai file penting dalam komputer menimbulkan stres yang terjadi karena teknologi.

2. Bidang Ekonomi dan Industri

Beberapa manfaat dalam kemajuan teknologi di bidang ekonomi & industri antara lain :

Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi.

 Terjadinya industrialisasi.

(44)

Persaingan dalam dunia kerja, sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah skill dan pengetahuan yang dimiliki. Kecenderungan perkembangan teknologi dan ekonomi, akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja dan kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan.

Di bidang kedokteran dan kemajauan ekonomi mampu menjadikan produk kedokteran menjadi komoditi

Meskipun demikian ada pula dampak negatifnya antara lain :

Terciptanya pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan yang dibutuhkan.

Sifat konsumtif sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era globalisasi akan juga melahirkan generasi yang secara moral mengalami kemerosotan: konsumtif, boros dan memiliki jalan pintas yang bermental “instant”.

3. Bidang Sosial dan Budaya

Akibat kemajuan teknologi dalam segi positif yaitu :

Perbedaan kepribadian pria dan wanita.

Meningkatnya rasa percaya diri.

Tekanan, kompetisi yang tajam di berbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan pekerja keras.

Meskipun demikian kemajuan teknologi akan berpengaruh negatif pada aspek budaya :

Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar.

(45)

Semakin melemahnya nilai gotong royong serta tolong menolong membuat susahnya tercipta kesatuan sosial.

Pola interaksi antar manusia yang berubah.

4. Bidang Pendidikan

Teknologi mempunyai peran yang sangat penting dalam bidang pendidikan antara lain :

Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan. Dampak dari hal ini adalah guru bukannya satu-satunya sumber ilmu pengetahuan.

Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode-metode baru yang membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan teknologi bisa dibuat abstrak.

Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka. Dengan kemajuan teknologi proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa pos internet dan lain-lain.

Disamping itu juga muncul dampak negatif dalam proses pendidikan antara lain :

Kerahasiaan alat tes semakin terancam Program tes inteligensi seperti tes Raven, Differential Aptitudes Test dapat diakses melalui compact disk.

(46)

5. Bidang politik

Beberapa dampak positif yang dapat ditimbulkan dalam bidang politik :

Timbulnya kelas menengah baru.

Proses regenerasi kepemimpinan.

Di bidang politik internasional, terdapat kecenderungan tumbuh berkembangnya regionalisme. Kemajuan di bidang teknologi komunikasi telah menghasilkan kesadaran regionalisme. Ditambah dengan kemajuan di bidang teknologi transportasi telah menyebabkan meningkatnya kesadaran tersebut. Kesadaran itu akan terwujud dalam bidang kerjasama ekonomi, sehingga regionalisme akan melahirkan kekuatan ekonomi baru.

Perkembangan teknologi memang sangat diperlukan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun manusia tidak bisa menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa teknologi mendatangkan berbagai efek negatif bagi manusia.

D. DAMPAK IPTEK PADA MASYARAKAT DAN BUDAYA SETEMPAT

(47)

Lingkungan alam adalah segala kondisi alam baik yang organik maupun anorganik (tumbuh-tumbuhan, binatang, air, tanah, batuan, udara, dan lain-lain). Sedangkan lingkungan sosial adalah semua manusia yang ada di sekitar, baik perorangan maupun kelompok ( misalnya keluarga, teman sepermainan, tetangga, dan teman sekerja). Kemudian juga menyangkut lingkungan budaya, yakni hal-hal yang berkaitan dengan karya cipta dan hasil perbuatan atau tingkah laku manusia misalnya yang menyangkut gagasan, norma, kepercayaan, adat istiadat, pakaian, rumah, dan lain-lain.

1. Perubahan Tata Nilai

Berbagai penemuan teknologi telah membawa perubahan yang begitu cepat dalam tata kehidupan masyarakat. Perubahan itu antara lain cara orang bekerja, gaya hidup, dan tata nilai masyarakat. Berbagai penemuan dan penerapan teknologi telah membuka fase industrialisasi. Teknologi dan industrialisasi cenderung mempercepat tempo kehidupan, pengangkutan serba cepat, dan komunikasi secepat kilat.

(48)

2. Adanya Kesenjangan Sosial

Perkembangan industri dapat meningkatkan pendapatan dan membuka lapangan kerja. Tetapi juga memunculkan kesenjangan sosial di masyarakat. Muncullah kelompok masyarakat pemilik modal yang kaya bahkan menjadi konglomerat, tetapi juga ada kelompok masyarakat yang tidak memiliki ketrampilan. Mereka yang tidak menguasai teknologi akan semakin ketinggalan dan hidup miskin. Terjadilah jurang perbedaan yang begitu dalam antara si kaya dan si miskin. Hal ini dapat mendorong kecemburuan sosial dan kerawanan keamanan.

3. Merosot dan Rusaknya Lingkungan Alam

Akibat dari semakin meningkatnya jumlah penduduk, dan penerapan Iptek yang kurang bijaksana telah menimbulakan kemerosotan kualitas lingkungan alam. Bahkan tidak hanya merosot, tetapi juga mulai timbul kerusakan-kerusakan sistem lingkungan alam. Beberapa masalah lingkungan yang berkaitan dengan merosot dan rusaknya kualitas lingkungan alam, sebagai berikut:

a) Kemerosotan Kualitas dan Kuantitas Sumber Daya Alam. b) Pencemaran oleh Limbah dan Bahan Berbahaya.

c) Meningkatnya Lapisan Gas CO2 dan Kenaikan Suhu Bumi. d) Adanya Hujan Asam.

e) Lubang Lapisan Ozon.

f) Adanya Bencana Alam Banjir

4. Kekhawatiran Manusia terhadap Persenjataan Kimia dan Nuklir

(49)

5. Berkembangnya Kenakalan Remaja dan Kriminalitas

Perkembangan dan penerapan iptek telah mendorong terjadinya globalisasi. Dengan berbagai macam media, setiap orang termasuk para remaja mudah kena pengaruh nilai budaya lain, termasuk tingkah laku kekerasan. Media massa dan terutama televisi disebut-sebut sebagai salah satu media yang sangat besar pengaruhnya, khususnya bagi remaja dan manusia pada umumnya.

Munculah kenakalan remaja antara lain karena adanya pengaruh dari luar melalui media massa termasuk film-film di televisi. Begitu juga berbagai bentuk kriminalitas juga dipengaruhi oleh media massa. Demikian uraian mengenai dampak penerapan IPTEK terhadap lingkungan hidup. Jadi, jelas penerapan IPTEK memiliki banyak keuntungan, tetapi juga ada dampak negatif yang harus dicari jalan pemecahannya. Selain dampak positif, perkembangan sistem informasi, komunikasi, dan transportasi juga memiliki dampak yang negatif.

Dengan adanya media informasi, komunikasi, dan transportasi ternyata telah membawa pengaruh nilai-nilai sosial budaya luar yang mulai menggeser budaya bangsa klasik yang adi luhung. Kehidupan individualistik mulai berkembang dan menggeser nilai-nilai kekerabatan dan gotong royong sebagian rakyat Indonesia.

(50)

BAB III . PENUTUP

III.1 KESIMPULAN

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan suatu dasar ilmu pendidikan yang mengajarkan masyarakat untuk menjadi warga negara yang memiliki karakter bangsa dan kepribadian atau ideologi pancasila, mampu menjadi warga negara dan bangsa yang bermartabat, dan bertanggung jawab dalam ruang lingkup lingkungan, negara, sosial, politik maupun ekonomi sehingga terwujudnya cita-cita atau tujuan nasional untuk hidup layak, aman, damai dan sejahtera.

Dengan kita mempelajari pendidikan kewarganegaraan akan membentuk warga negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang setia kepada bangsa dan negara Indonesia dengan merefleksikan dirinya dalam kebiasaan berpikir dan bertindak sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD NRI 1945 sehingga tercipta adanya tujuan nasional untuk hidup sejahtera dalam kesejahteraan sosial.

(51)

Beberapa karakter yang wajib dimiliki bangsa Indonesia guna terwujudnya hal tersebut ialah kita harus memiliki karakter : Religius, Jujur, Toleransi, Disiplin, Kerja keras, Kreatif, Mandiri, Demokratis, Rasa Ingin Tahu, Semangat Kebangsaan, Cinta Tanah Air, Menghargai Prestasi, Bersahabat / Komunikatif, Cinta Damai, Gemar Membaca, Peduli Lingkungan, Peduli Sosial, dan Tanggung Jawab.

Semua karakter tersebut akan terjalin dengan baik dengan strategi yang tersusun dan dilakukan secara optimal seperti melalui sosialisasi, pendidikan kewarganegaraan, pemberdayaan, pembudayaan, dan kerja sama dengan memperhatikan kondisi lingkungan dan kebutuhan masyarakat. Dengan dibentuknya seorang individu yang memiliki karakter bangsa mereka akan terpola atau terbentuk menjadi seorang individu yang berlaku sesuai dengan peraturan yang ada, menjadi pribadi yang baik, sopan santun, kuat, tahan uji / tahan mental dan akan dengan mudah bersaing dengan bangsa lain karena pribadi hal inilah yang merupakan pribadi berkualitas dan diharapkan bernilai guna untuk bangsa dan negara.

Sementara kaitannya karakter bangsa yang berkepribadian pancasila merupakan bentuk perwujudan atau ekspresi diri yang ditunjukkan dari karakter-karakter tersebut yang memiliki nilai-nilai pancasila yang ada. Karena pancasila, adalah sesuatu hal yang sangat esensial, mengingat posisi Pancasila dapat difungsikan sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia, sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia, sebagai Perjanjian Luhur Bangsa Indonesia, sebagai Sumber dari segala Sumber Hukum, sebagai Jiwa Bangsa Indonesia, sebagai Alat Pemersatu Bangsa Indonesia, sebagai Landasan Ideal Bangsa Indonesia dan moral Pembangunan.

(52)

awal pembentukannya. Dengan perkembangan ini, banyak manfaat yang kita peroleh guna membantu efisiensi waktu, biaya, operasional maupun tenaga dalam pekerjaan kita. Namun kita harus lah sadar, jangan sampai dari berkembang pesatnya dunia Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Tersebut akan merusak dan menghilangkan esensi kita selaku masyarakat yang berbangsa satu BANGSA INDONESIA, berbahasa satu BAHASA INDONESIA, dan Bernegara satu NEGARA INDONESIA.

III.2 SARAN

Sebagai bangsa Indonesia, sebagai faktor pengisi kemerdekaan, sebagai penegak kemajuan negara, kita sepatutnya merasa bangga dan sadar bahwa INDONESIA merupakan negara yang sangat amat kaya, amat sangat besar pentingnya dalam kehidupan kita selaku bangsa Indonesia. Sudah sepatutnya kita mengetahui, mengenal, mengikuti, menyimak, mendalami, serta merasa bangga untuk hidup, tinggal, dan bersosialisasi dengan segala hal yang Indonesia punya ini.

Sebagai bangsa Indonesia, sepatutnya kita mengetahui apa saja yang dimiliki Indonesia ini, dan tidak mengganggap remeh negara sendiri dan lebih menyukai negara orang lain. Kita boleh saja menyukai sesuatu hal dari negara lain karena sesuatu hal, namun kita harus tetaplah mencintai negara sendiri. Jadi cintailah negara mu sebagaimana dirimu berasal.

(53)

DAFTAR PUSTAKA

 http://intanayuda8.wordpress.com/2013/05/13/ilmu-pengetahuan-dan-teknologi-html/

 http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/02/lmu-pengetahuan-dan-teknologi-iptek-perkembangan-dampak-positid-dan-negatif.html

Amori, A. 2007. A Theoritical Framework for Educational Game Development. Educational Technology Research & Development: Game Object Model Version II

Hasan, H.S. 2010. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Jakarta: Litbang Puskur Kemdiknas

Nunut. 2011. Pembentukan karakter bangsa dengan pancasila. http://nunutwaone/2011/5/makalah-pembentukan-karakter-bangsa-pancasila.html

 Syahnakri. 2009. Renungan Kebangsaan Dan Pancasila.

http://syahnakri.blogspot.com/2009/11/renungan-kebangsaan-dan-pancasila.html.

 Kewarganegaraan.Bandung: Grafindo Media Pratama. Bambang, Sugiyarto.2007.

 Pendidikan Kewarganegaraan. Surakarta : Grahadi. Priyatno,Bambang Sidik, Nur Habibi.2011.

 Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta : CV Bina Pustaka.

 http://exalute.wordpress.com/2008/07/24/pancasila-sebagai-paradigma- pembangunan/

http://go.mail.ru/search?

Referensi

Dokumen terkait

Bagi pihak – pihak yang keberatan terhadap Pengumuman ini, Peserta dapat menyampaikan sanggahan atas penetapan Hasil Kualifikasi kepada Panitia Pengadaan

Berdasarkan Hasil Penetapan Pemenang Nomor : 229/KONSULTAN/Pokja ULP Balut/VII/2016 tanggal 20 Juli 2016, Pokja ULP Kabupaten Banggai Laut dengan ini mengumumkan Pemenang serta

Pada gambar 4.26 Desain Input Form Transaksi Registrasi, digunakan untuk menginputkan data diri calon siswa baru yang kemudian akan di simpan sebagai bukti data diri.. Gambar

Penggunaan aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam menentukan sebaran kesehatan pohon adalah salah satu teknik untuk pemeliharaan pohon di Jalur Hijau Kota Medan

MENURUT ORGANI SASI / BAGI AN ANGGARAN, UNI T ORGANI SASI , PUSAT,DAERAH DAN KEWENANGAN. KODE PROVINSI KANTOR PUSAT KANTOR DAERAH DEKONSEN

Universitas Sumatera Utara... Universitas

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ilmu Sosial. © Yuvita Anugerah Putri 2015

Selatan sebagaimana dapat diamati melalui Bertolak dari hasil analisis data (Tabel 3) dapat diketahui bahwa dari 25 responden yang diwawancarai, ternyata ada