MEMBANGUN SISTEM INFORMASI USAHA ROSOK INOVATIF
BERBASIS WEB SERVICE DENGAN STUDI KASUS USAHA ROSOK DI
DESA GENENG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Strata Satu
Jurusan Informatika
Disusun Oleh :
DENI AGUS KRISTIANTO
M0507014
JURUSAN INFORMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
MEMBANGUN SISTEM INFORMASI USAHA ROSOK INOVATIF
BERBASIS WEB SERVICE DENGAN STUDI KASUS USAHA ROSOK DI
DESA GENENG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Strata Satu
Jurusan Informatika
Disusun Oleh :
DENI AGUS KRISTIANTO
M0507014
JURUSAN INFORMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
SKRIPSI
MEMBANGUN SISTEM INFORMASI USAHA ROSOK INOVATIF
BERBASIS WEB SERVICE DENGAN STUDI KASUS USAHA ROSOK DI
DESA GENENG
Disusun oleh :
DENI AGUS KRISTIANTO
M0507014
telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Pada tanggal : 27 Oktober 2011
Susunan Dewan Penguji
Pembimbing I
Wiharto, S.T., M.Kom.
NIP. 19750210 200801 1005
Pembimbing II
Sari Widya Sihwi, S.Kom., M.TI.
NIP. 19830412 200912 2 003
Anggota Dewan Penguji Lain :
1. Ristu Saptono, S.Si., M.T. ( )
NIP. 19790210 200212 1001
2. Wisnu Widiarto, S.Si., M.T. ( )
NIP. 19700601 200801 1 009
3. Abdul Aziz, S.Kom., M.Cs ( )
NIP. 19810413 200501 1001
Disahkan oleh
Dekan FMIPA UNS Ketua Jurusan Informatika
Ir. Ari Handono Ramelan, M.Sc. (Hons), Ph.D Umi Salamah, S.Si., M.Kom.
MOTTO
Because there is no guarantee that this life is easy
PERSEMBAHAN
Paniyem dan Gunawan,
Orang Tua Paling Tangguh
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi. Sholawat dan salam
senantiasa penulis haturkan kepada Rosululloh SAW sebagai pembimbing seluruh
umat manusia.
Skripsi ini tidak akan selesai tanpa adanya bantuan dari banyak pihak, karena
itu penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Ir. Ari Handono Ramelan, M.Sc., Ph.D. selaku Dekan FMIPA UNS.
2. Ibu Umi Salamah, M.Kom. selaku Ketua Jurusan Informatika FMIPA UNS.
3. Ibu Dewi Wisnu Wardhani, S.Kom., M.S. selaku Sekretaris Jurusan Informatika
FMIPA UNS.
4. Bapak Wiharto, S.T., M.Kom. selaku pembimbing I
5. Ibu Sari Widya Sihwi, S.Kom., M.TI. selaku pembimbing II
6. Bapak Drs. Wiranto, M.Kom., M.Cs. selaku Pembimbing Akademik.
7. Bapak Ibu Dosen Jurusan Informatika FMIPA UNS.
8. Seluruh keluargaku terutama kedua orangtuaku serta kakakku.
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT membalas jerih payah dan pengorbanan yang telah
diberikan dengan balasan yang lebih baik
Semoga skripsi ini dapat memeberikan manfaat bagi pembaca umumnya dan
mahasiswa Informatika pada khususnya.
Surakarta , Oktober 2011
ABSTRACT
Performer of recycling business in Desa Geneng should promote their
professionalism and their profit. They need the recent information about the recycling
availability or about the current recycling price. Information System for innovative
recycling business is expected to be an alternative problem solver toward their
needed. The most possible condition to build the information system with web
service based is using SMS service.
This application which developed base on web service will provide a fast and
real time information system. It also can be created as tools for recycling business
management related to the information they need. This research is conducted to plan
and develope the information system for innovative recycling business. Information
system is built by object orientation software engineering method.
The implementation of information system using web technology stands as
face to face management and SMS web application, SMS server, SOAP as service
builder, and HTTP as transport protocol for accessing. The result of the research is
the information system application which can be accessed via web and cell (sending
SMS) for understanding the recycling availability and the recycling current price. For
development program, this information system is built with web service based which
can be accessed by other applications with different platform.
Key words: Information System, Innovative Recycling Business, Web Service,
ABSTRAK
Pedagang rosok desa Geneng perlu meningkatkan profesionalisme dan profit.
Pedagang rosok juga membutuhkan informasi terbaru tentang ketersediaan rosok
ataupun tentang harga rosok secara up to date. Sistem Informasi usaha rosok inovatif
diharapkan sebagai solusi alternatif untuk kebutuhan tersebut. Kondisi yang ada
memungkinkan untuk mambangun sistem informasi berbasis web service dengan
layanan SMS.
Layanan SMS yang dibangun berbasis web service ini memberikan layanan
informasi secara cepat dan realtime dan dapat dijadikan tools untuk manajemen usaha
rosok terkait informasi yang diperlukan. Penelitian dilakukan untuk merancang dan
membangun Sistem Informasi usaha rosok inovatif. Sistem informasi dibangun
dengan metode berorientasi objek.
Implementasi Sistem Informasi menggunakan teknologi web sebagai
antarmuka manajemen serta aplikasi SMS web, server SMS, SOAP sebagai
pembangun service, dan HTTP sebagai protokol transport untuk mengakses. Hasil
penelitian berupa aplikasi sistem informasi yang dapat diakses melalui web dan
ponsel (mengirim SMS) untuk keperluan mengetahui informasi ketersedian barang
rosok, harga yang up to date. Untuk keperluan pengembangan, sistem informasi ini
dibangun berbasis web service yang dapat diakses oleh aplikasi lain meskipun
berbeda platform.
DAFTAR ISI
1.5 Manfaat Tugas Akhir...4
1.6 Tinjauan Pustaka...4
1.7 Sistematika Penulisan...9
BAB IILANDASAN TEORI...11
2.1 Sistem Informasi...11
2.2 Web service...12
2.3 Layanan Short MessageService (SMS)...15
2.4 Model View Controller (MVC)...16
2.5 Unified Model Language (UML)...17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...23
3.1 Tahap Pengumpulan Data...23
3.3 Tahap Implementasi dan Pengujian...27
3.4 Tahap Penyusunan Dokumentasi...27
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN...28
4.1 Analisis dan Perancangan Sistem...28
4.1.1 Analisis Permasalahan dan Kebutuhan Sistem ... 28
4.1.2 Pemodelan Use Case Diagram ... 31
4.1.3 Activity Diagram ... 44
4.1.4 Class Diagram ... 48
4.1.5 Sequence Diagram ... 51
4.1.6 Struktur Data ... 56
4.1.7 Service-Service yang Tersedia dalam Sistem ... 60
4.1.8 Arsitektur Aplikasi Sistem ... 61
4.1.9 Arsitektur Sistem Jaringan ... 62
4.2 Implementasi Sistem...63
4.2.1 Tampilan Antarmuka ... 63
4.2.2 Implementasi Layanan SMS ... 68
4.3 Kompatibilitas...72
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...73
5.1 Kesimpulan...73
5.2 Saran...73
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Actor Glosary ... 31
Tabel 4.2 Hak dan Kewajiban Aktor dalam Use Case... 31
Tabel 4.3 Use Case Glosary... 31
Tabel 4.4 Use Case Description Manage Pegawai ... 34
Tabel 4.5 Use Case Description Manage Rosok ... 36
Tabel 4.6 Use Case Description SMS Kenal Pegawai ... 38
Tabel 4.7 Use Case Description SMS Harga ... 38
Tabel 4.8 Use Case Description Meminta Order ... 39
Tabel 4.9 UseCase Description View Laporan ... 40
Tabel 4.10 Use Case Description Manage Laporan ... 41
Tabel 4.11 Use Case Description ManageOrder ... 41
Tabel 4.12 Use Case Description Manage SMS ... 42
Tabel 4.13 Use Case Description Notifikasi ... 43
Tabel 4.14 Daftar Tabel yang Digunakan dalam Sistem ... 56
Tabel 4.15 Atribut Tabel User ... 57
Tabel 4.16 Atribut Tabel Pedagang Rosok ... 57
Tabel 4.17 Atribut Tabel Barang Rosok ... 58
Tabel 4.18 Atribut Tabel Customer ... 58
Tabel 4.19 Atribut Tabel Pesanan ... 58
Tabel 4.20 Atribut Tabel Inbox ... 58
Tabel 4.21 Atribut Tabel Outbox ... 59
Tabel 4.22 Service-Service yang Tersedia dalam Sistem... 60
Tabel 4.23 Format SMS yang Diterapkan ... 69
Tabel 4.24 Hasil Ujicoba SMS Pemberitahuan Ketersediaan Rosok ... 71
Tabel 4.25 Hasil Ujicoba SMS Kenal Pegawai Rosok ... 72
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Layanan berorientasi analisis dan pendekatan desain ... 5
Gambar 1.2 Service Oriented Architecture pada Online Lab Sistem ... 6
Gambar 1.3 Arsitektur three tier client-server (Ogunlana, 2009) ... 8
Gambar 2.1 Lapisan Teknologi Web Service (Gunzer, 2002) ... 13
Gambar 3.1 Visualisasi Metodologi Penelitian ... 23
Gambar 4.13 Use Case Diagram ... 33
Gambar 4.14 Activity Diagram untuk Manage Pegawai ... 44
Gambar 4.15 Activity Diagram unuk Manage Rosok ... 45
Gambar 4.16 Activity Diagram untuk Pencarian ... 46
Gambar 4.17 Activity Diagram untuk Melakukan SMS Order ... 47
Gambar 4.18 Activity Diagram untuk Malakukan SMS Harga dan SMS Kenal Pegawai ... 48
Gambar 4.2 Class Diagram... 50
Gambar 4.3 Sequence Diagram untuk Manage Pegawai ... 51
Gambar 4.4 Sequence Diagram untuk Manage Rosok ... 52
Gambar 4.5 Sequence Diagram untuk Pencarian ... 53
Gambar 4.6 Sequence Diagram untuk SMS Order ... 54
Gambar 4.7 Sequence Diagram untuk SMS Kenal Pegawai ... 55
Gambar 4.8 Sequence Diagram untuk SMS Harga ... 56
Gambar 4.9 Relasi Antar Tabel ... 59
Gambar 4.11 Arsitektur Aplikasi Sistem ... 61
Gambar 4.12 Arsitektur Jaringan Sistem ... 62
Gambar 4.19 ScreenshotWeb Service Definition Language ... 63
Gambar 4.20 ScreenshotService yang Tersedia dalam Sistem ... 64
Gambar 4.21 Screenshot Menu Utama Administrator ... 65
Gambar 4.22 Screenshot Halaman Manage Pegawai ... 65
Gambar 4.23 Screenshot Halaman Manage Rosok... 66
Gambar 4.24 Screenshot Halaman Manage Order ... 67
Gambar 4.25 Screenshot Halaman Pencarian ... 67
Gambar 4.26 Screenshot Halaman SMS Rosok Melalui Website ... 68
Gambar 4.27 Screenshot Halaman Muka Tampilan Awal ... 70
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Data Pedagang Rosok Desa Geneng ... 78
Lampiran 2. Data Sensus Ekonomi Kabupaten Sragen 2006 Kecamatan Miri ... 79
Lampiran 3. Daftar Pertanyaan dan Rekapitulasi Interview ... 88
Lampiran 4. Angket untuk Survei Data Pedagang Rosok Desa Geneng ... 90
Lampiran 5. Daftar Nama dan Harga Barang Rosok ... 91
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang kaya sumber daya alam maupun sumber
daya manusia. Namun tampaknya kondisi sumber daya manusianya belum berdaya
guna secara maksimal, sehingga mengakibatkan kehidupan masyarakat masih jauh
dari kata sejahtera. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) pada
pertengahan tahun 2010 angka kemiskinan di Indonesia mencapai 31.023.400 orang,
artinya hampir 13,33% masyarakat Indonesia berada di bawah garis kemiskinan
(BPS, 2010).
Mengacu pada amanat UUD 1945 pasal 33 dan 34, yang memaparkan bahwa
pemerintah menjadikan pengentasan kemiskinan sebagai sasaran utama pembangunan
untuk kesejahteraan rakyat. Namun dalam kondisi krisis keuangan global yang tengah
melanda dunia, maka sangatlah berat untuk mewujudkan cita-cita mulia tersebut.
Perdagangan merupakan sektor yang menjanjikan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan dapat digunakan untuk membantu pemerintah dalam
pengentasan kemiskinan. Masyarakat desa Geneng, kecamatan Miri, kabupaten
Sragen memiliki keunikan dalam usaha perdagangan yang mampu memberikan
ketertarikan kepada masyarakat lain, karena barang yang diperdagangkan adalah
rosok. Rosok adalah barang-barang yg sudah rusak sama sekali; rombengan;
rongsokan (KBBI, 2008). Rosok yang biasanya diperdagangkan misalnya: kertas
bekas, kardus, botol, besi tua, ember bekas, dan lain-lain. Usaha dagang rosok
merupakan peluang usaha yang sangat diminati oleh penduduk desa Geneng. Hal itu
dibuktikan dalam sensus ekonomi terakhir pemerintah kabupaten Sragen tahun 2006
pedagang rosok. Data menyatakan bahwa usaha dagang rosok adalah item usaha yang
menempati urutan pertama dari 32 item usaha yang tercatat (BPS Kab. Sragen, 2006).
Perdagangan yang dilakukan pedagang rosok desa Geneng adalah dengan
keliling di suatu daerah untuk membeli rosok penduduk daerah tersebut dimana
ketersediaan rosok yang dimilki oleh penduduk daerah tersebut belum jelas
ketersediaannya. Berdasar hasil wawancara dengan pedagang rosok, hal inilah salah
satu yang menjadi masalah pedagang rosok sehingga uang modal bisa habis hanya
untuk transportasi dari daerah satu ke daerah lain. Disamping itu, pedagang rosok
sulit mengetahui fluktuasi harga jual, padahal harga jual tersebut dijadikan dasar
dalam pembelian rosok. Belum adanya manajemen perdagangan juga menjadi
kendala dan hambatan pedagang rosok desa Geneng. Sementara ini pedagang rosok
hanya mencari rosok disekitar pedesaan atau perumahan penduduk kota. Artinya,
instansi perkantoran belum dimaksimalkan untuk pencarian rosoknya, padahal
ketersediaan barang rosok di instansi perkantoran juga dapat dimanfaatkan oleh
pedagang rosok. Belum maksimalnya potensi ini disebabkan tidak ada informasi
pemberitahuan tentang ketersediaan rosok yang dimiliki oleh penduduk maupun
instansi perkantoran. Oleh sebab itu, perlu dibangun suatu sistem untuk mendapatkan
informasi dengan cepat, misalnya sistem informasi dengan posisi client hanya cukup
menggunakan SMS. Kebutuhan akan sistem yang mampu bekerja multiplatform
memudahkan pengguna sistem dalam menerapkan dan mengimplementasikannya.
Sistem yang harus mampu bertahan dengan perkembangan teknologi yang ada dan
harus dipersiapkan untuk dikembangkan (ada keberlanjutan). Oleh karenanya, web
service dapat digunakan sebagai arsitektur pembangunan sistem tersebut.
Web service merupakan salah satu implementasi dari suatu sistem yang
menggunakan arsitektur yang berorientasi pada service (Service oriented
architecture, SOA), konsep teknologi web service muncul untuk mendukung sistem
terdistribusi yang berjalan pada infrastruktur serta platform yang berbeda
(multiplatform). Penggunaan arsitektur web service menjadikan aplikasi client
menggunakan aplikasi smart client. Artinya, terdapat keberlanjutan yang dapat
dilakukan dalam mengembangkan sistem ini, menyesuaikan kondisi fasilitas client
yang dimiliki pedagang rosok.
Berdasarkan survei dengan metode angket (lihat lampiran 1), merumuskan
bahwa mayoritas pedagang rosok memiliki ponsel/HP. Namun, kondisi ponsel/HP
pedagang rosok saat ini belum bisa ditanami aplikasi atau belum mendukung
aplikasi-aplikasi smart client. Sistem hendaknya dibangun dengan memperhatikan
kondisi ponsel/HP pedagang rosok yang sekarang. Aplikasi client yang akan
diterapkan adalah aplikasi layanan Short Message Service (SMS) rosok dengan SMS
gateway. Sistem juga mendukung SMS pemberitahuan informasi keberadaan barang
rosok melalui website sebagai upaya memperluas jangkauan sistem. Karena arsitektur
sistem berbasis web service, maka kedepan memungkinkan untuk dikembangkan
seperti aplikasi smart client. Jadi, aplikasi client yang akan dibangun adalah layanan
SMS melalui SMS gateway dan SMS melalui website.
1.2 Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penulisan penilitian ini adalah bagaimana
menyediakan informasi ketersediaan rosok dan harga jualnya secara up to date dalam
sistem informasi berbasis web service dengan layanan SMS yang diterapkan pada
usaha rosok inovatif di desa Geneng.
1.3 Pembatasan Masalah
Yang menjadi pembatasan masalah dalam penulisan penelitian ini adalah:
a. Layanan sistem ini berlaku di desa Geneng
b. Sistem ini dipersiapkan untuk dijalankan di tingkat kelurahan yaitu di kelurahan
Geneng.
c. Sistem ini dipersiapkan untuk dijalankan secara online melalui dua media yaitu
1.4 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan penelitian tugas akhir ini adalah:
membangun sistem informasi untuk menyediakan informasi ketersediaan rosok dan
informasi harga jual secara up to date dalam sistem informasi berbasis web service
denganlayanan SMS yang diterapkan pada usaha rosok inovatif di desa Geneng.
1.5 Manfaat Tugas Akhir
Manfaat yang ingin dicapai dalam penulisan penelitian tugas akhir ini adalah:
Memberikan alternatif solusi untuk meningkatkan profesionalisme kerja dan
menambah keuntungan (profit) pedagang rosok desa Geneng.
1.6 Tinjauan Pustaka
Penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan yang berkaitan denganpenelitian
tugas akhir ini antara lain:
a. Designing Web Services in Health Information Sistems: From Process to
Application Level oleh Juha Mykkanena, Annamari Riekkinena, Marko
Sormunena, Harri Karhunenb, dan Pertti Laitinenc dalam International Journal of
Medical Informatics 76 ( 2007 ) 89 95.
Penelitian tersebut memaparkan teknologi web service diusulkan untuk
menanggapi beberapa tantangan interoperabilitas sistem informasi kesehatan. Sebuah
model digunakan untuk mendefinisikan service dan solusi untuk aplikasi kesehatan.
Secara ringkas dipaparkan bahwa web service memiliki potensi untuk meningkatkan
konektivitas dan fleksibilitas sistem informasi kesehatan.
Penelitian tersebut membagi desain service/layanan pada tiga tingkatan yaitu
proses (process level), aplikasi (application level) dan platform(platform level) dari
sudut pandang penyedia, konsumen, produksi dan manajemen.
Pada tingkat platform diperlukan teknologi rinci atau keahlian dalam
penciptaan dan pengelolaan service dan implementasi aplikasi serta infrastruktur
lunak dan aplikasi adalah konsumen. Manajemen berkaitan dengan pengendalian dan
pemeliharaan aplikasi dan layanan. Produksi mengacu pada alat-alat, teknologi (pada
tingkat platform) dan metode yang digunakan dalam pembangunan. Desain service
pada level aplikasi membutuhkan kombinasi ilmu dan keahlian teknologi. Pada
tingkat proses, penyedia layanan biasanya menyediakan layanan kepada pelanggan.
Proses jasa dan manajemen didukung oleh berbagai konvensi terutama oleh informasi
sistem yang menghubungkan tingkat proses dan tingkat aplikasi. Solusi pada tingkat
ini memerlukan pengetahuan yang terperinci pada domain yang terlibat serta tujuan
dari individu atau organisasi yang berpartisipasi. Tingkat Proses harus mendorong
semua desain aplikasi. Persyaratan yang harus ditangani dalam desain dan tingkat
aplikasi merupakan sesuatu yang menggunakan alat dan teknologi pada tingkat
platform. Berikut ini gambaran untuk layanan berorientasi analisis dan pendekatan
desain:
Gambar 1.1 Layanan berorientasi analisis dan pendekatan desain
(Mykkanen et al, 2007)
Perbedaan dengan penelitian ini adalah pada studi kasus yang ada, penelitian ini
berkaitan erat dengan sistem informasi rosok. Perbedaan ini, otomatis variabel,
sampel, populasi, dan domain masalahnya berbeda.
b. Web Service Enabled Online Laboratory Oleh Yuhong Yan, Yong Liang, Abhijeet
Roy, dan Xinge Du dalam International Journal of Web Services Research ,
Penelitian tersebut memaparkan pembangunan sebuah laboratorium online
dengan web service (berbasis layanan) menggunakan metode IVI (Interchangeable
Virtual Instruments) dan standard VISA (Virtual Instrument Sistem Architecture). Untuk
menghindari instalasi di sisi klien, mereka mengembangkan teknik-teknik berbasis
Web 2.0 untuk menampilkan panel instrumen virtual dan sinyal realtime hanya
dengan web browser standar. Gambaran dari segi arsitektur sistem penelitian tersebut,
ditunjukkan pada Gambar 1.2.
Gambar 1.2 Service Oriented Architecture pada Online Lab Sistem
(Yan et al, 2007)
Perbedaanya dengan penelitian ini adalah pada studi kasusnya serta sisi client
yang digunakan. Penelitian ini menggunakan studi kasus usaha rosok di desa Geneng
serta website dan layanan SMS untuk sisi/antarmuka kliennya.
c. E-Marketing And Digital Communications: Implementing An Effective Knowledge
Based Targeted E-Marketing Campaign oleh Olawale Ogunlana dan Xiao-Chun
Cheng dalam Proceedings of the Eighth International Conference on Machine
Learning and Cybernetics, Baoding, 12-15 July 2009.
Penelitian ini menganalisis permasalahan yang dihadapi oleh sebuah
perusahaan kecil ketika merencanakan, menggelar, dan mengusulkan kegiatan
pemasaran. Untuk mencapai pengetahuan efektif berdasarkan target kampanye
e-commerce, perangkat lunak kampanye pemasaran terpadu, dan layanan web (web
service). Penelitian ini menghendaki pelaksanaan layanan ini melalui salah satu
pilihan yaitu Open Source Software untuk mengembangkan dan melaksanakan
website e-commerce, e-marketing dan web services. Web service menggunakan
teknologi web yang mendasarinya termasuk Extensible Markup Language (XML),
Simple Object Application Protocol (SOAP), Web Services Description Language
(WSDL) dan Universal Description, Discovery and Integrasi (UDDI) spesifikasi
menggunakan NuSOAP web services Toolkit untuk PHP, HTML, MySQL, HTTP dll.
Mereka juga mengevaluasi efektivitas teknologi web yang digunakan dan
merekomendasikan lebih lanjut fungsi yang dapat meningkatkan kecepatan, kinerja,
dan keamanan.
Penelitian e-marketing tersebut mempunyai 3 (tiga) domain masalah yang di
selesaikan yaitu pengembangan website e-commerce, perangkat lunak kampanye
pemasaran terpadu, dan layanan web (web service). Disini penulis mengadopsi
domain masalah yang ketiga tentang web service yang menggunakan NuSOAP. Web
services toolkit untuk PHP yang akan diterapkan dalam studi kasus usaha rosok di
desa Geneng. Bedanya, pada peneletian itu mereka menggunakan CMS (Content
Management Sistem) dari Joomla Open Source. Sedangkan penulis menggunakan
salah satu framework (CodeIgniter).
Dari segi arsitektur, gambaran arsitektur dari penelitian e-marketing tersebut
ditunjukkan pada Gambar 1.3. Perbedaan dengan penelitian ini adalah pada client
side, dimana penelitian ini dari sisi client side terdapat dua antar muka yaitu website
Gambar 1.3 Arsitektur three tier client-server (Ogunlana, 2009)
d. Balanced MVC Architecture for Developing Service-based Mobile Applications
oleh Hyun Jung La and Soo Dong Kim dalam IEEE International Conference on
Web Services tahun 2010 p. 292 s.d 299
Pada penelitian ini, dipaparkan penelitian mereka bertujuan untuk mrnunjukkan
perancangan yang unik. Ideal dan praktis pada aplikasi mobile berbasis service
bernama rancangan MVC yang seimbang. Ada banyak keuntungan teknis dengan
mengadopsi perancangan ini. Mereka juga memaparkan metode untuk
mengoptimalisasi partisi fungsional antara sisi pelanggan dan provider, dan untuk
perancangan keputusan yang lain terkait perancangan tersebut. Mereka menjelaskan
studi kasus pasa peralatan mobile untuk pengaplikasian tujuan metode ini untuk
mendesain perancangan.
Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada studi kasus dan penggunaan
peralatan client. Pada penelitian tersebut sisi client mengakses server melalui mobile
application yang disebut SMA (Service-Based Mobile Application), sedangkan
penelitian ini pada sisi client menggunakan paket layanan SMS menggunakan gammu
e. Perancangan dan Implementasi Sistem Layanan Short Message Service (SMS)
oleh Cahyo Rossy W, Wiranto Herry Utomo, dan Theophilus Wellem dalam
Jurnal Informatika Volume 2 Nomor 2 Tahun 2006, Universitas Maranatha
Bandung.
Dipaparkan tentang sistem informasi data pertandingan serta perancangan
sistem yang dibuat berbasis layanan SMS. Sistem yang dibuat dapat menambah,
mengubah, ataupun menghapus tanpa harus menggunakan PC (Personal Computer).
Sistem dibangun menggunakan telepon seluler dan sistem yang akan dikembangkan
digunakan diberbagai database. Penelitian ini membahas detail tentang merancang
sampai mengimplementasikan sebuah sistem berbasis layanan SMS. Kendala
penelitian ini adalah menggunakan mobile device yang hanya mampu menampung
sedikit inbox serta tidak cukup kapasitas untuk menampung banyak data. Proses
sistem akan menjadi lambat ketika ada gangguan pada mobile device misalnya saat
ada panggilan masuk.
Perbedaan dengan penelitian ini adalah pada device yang digunakan. Penilitian
ini menggunakan modem khusus untuk device SMS yang mampu mengatasi
permasalahan tersebut. Belum ada beberapa fitur seperti autorefresh, autoreplay,
autoforward, dan autoinsert juga menjadi perbedaan dengan penelitian penulis.
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan memuat tentang metode penulisan yang
digunakan dalam pembuatan laporan tugas akhir. Sistematika tersebut dijelaskan
dengan uraian sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini diuraikan secara umum mengenai latar belakang, perumusan masalah,
pembatasan masalah, tujuan, manfaat tugas akhir, tinjauan pustaka, dan sistematika
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini dijelaskan secara umum tentang teori-teori Sistem Informasi, Web
Service, Layanan Short Message Service (SMS), Model View Controller (MVC) dan
Unified Model Language (UML).
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini dipaparkan tentang segala yang berhubungan dengan metode penelian
antara lain Metode pengumpulan data dan Metodologi penelitian.
BAB IV PEMBAHASAN
Pada bab ini dipaparkan tentang analisis kebutuhan, perancangan sistem,
implementasi sistem, pengujian sistem dan hasil penelitian.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Informasi
Menurut Sutedjo (2002), sistem adalah kumpulan elemen yang saling
berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai
suatu tujuan. Sedangkan menurut Sutanta (2003), sistem adalah sekumpulan elemen
atau subsistem yang saling bekerjasama atau yang dihubungkan dengan cara-cara
tertentu sehingga membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna
mencapai suatu tujuan.
Menurut Sutedjo (2002), informasi adalah hasil pemrosesan data yang
diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami
dan merupakan pengetahuan yang relevan yang dibutuhkan oleh orang untuk
menambah pemahamannya terhadap fakta-fakta yang ada. Sedangkan menurut
Sutanta (2003), informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk
yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga
atau secara tidak langsung pada saat mendatang. Sumber dari informasi adalah data,
data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan
nyata. Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat bercerita banyak,
sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk dihasilkan
informasi. Informasi yang diberikan hendaknya akurat, tepat pada waktunya, dan
relevan. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian di dalam
proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan (Jogiyanto, 2000). Jika terdapat
informasi pendukung yang akurat, tepat pada waktunya, dan relevan maka akan
Sistem Informasi adalah suatu kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,
media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur
komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada
manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang
penting dan menyediakan suatu dasar untuk pengambilan keputusan yang cerdik
(Nash et al, 1984). Sistem informasi adalah kumpulan elemen yang saling
berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan untuk mengintegrasikan
data, memproses dan menyimpan serta mendistribusikan informasi (Sutedjo, 2002).
Sistem informasi adalah suatu tipe khusus dari sistem kerja yang fungsi internalnya
terbatas pada pemrosesan informasi dengan melakukan enam tipe operasi:
menangkap (capturing), mentransmisikan (transmitting), menyimpan (storing),
mengambil (retrieving), memanipulasi (manipulating), dan menampilkan (displaying)
informasi (Jogiyanto, 2007)
2.2 Web service
Web service adalah implementasi menjanjikan dari arsitektur berorientasi
layanan, dimaksudkan untuk menyediakan sarana standar interoperating antara
aplikasi perangkat lunak yang berbeda, berjalan pada berbagai platform dan/atau
kerangka kerja. Sistem lain berinteraksi dengan web service dalam cara yang
ditentukan oleh deskripsi dengan menggunakan pesan SOAP, biasanya disampaikan
menggunakan HTTP dengan serialisasi XML dalam hubungannya dengan Web
lainnya yang standar (Protogeros, 2007). W3C mendefinisikan web service sebagai
software aplikasi yang dapat teridentifikasi oleh URI (Uniform Resource
Identifier) dan memiliki interface yang didefiniskan, dideskripsikan, dan dimengerti
oleh XML dan juga mendukung interaksi langsung dengan software aplikasi yang
lain dengan menggunakan message .
Konsep teknologi web service muncul untuk mendukung sistem terdistribusi
yang berjalan pada infrastruktur yang berbeda (Haryanto, 2006). Web service dapat
komunikasi lewat open protocol berbasis XML (eXtensible Markup Language) dan
HTTP (HyperText Transport Protocol) yang dapat digunakan oleh aplikasi-aplikasi
lainnya dan dapat dibuat dengan UDDI (Universal Description Discovery, and
Integration) (Gusti et al, 2009). Konsep teknologi web service muncul untuk
mendukung sistem terdistribusi yang berjalan pada infrastruktur yang berbeda.
Dengan adanya kombinasi dari XML dan HTTP web service yang berbasiskan XML
sangat mungkin untuk diimplementasikan. SOAP (Simple Object Application
Protocol) dan beberapa teknologi yang didukung seperti WSDL (Web Service
Description Language) dan UDDI merupakan kombinasi dari XML yang dikirimkan
melalui HTTP. SOAP menyediakan transmisi data yang sederhana dan fleksibel,
pemanggilan fungsi, pengembalian nilai, multiplatform dan dapat dikembangkan
dengan menggunakan berbagai bahasa pemrograman (Gusti et al, 2009).
Menurut Hartwig Gunzer (2002) dalam papernya Web
Service menjelaskan bahwa lapisan (layer) dari web service terdiri dari 4 bagian
yaitu: XML (Extensible Markup Language), SOAP (Simple Object Access Protocol),
WSDL (Web services Definition Language), UDDI (Universal Discovery Description
Integration) yaitu diilustrasikan dalam gambar 2.2 berikut ini:
Gambar 2.1 Lapisan Teknologi Web Service (Gunzer, 2002)
Dari gambar diatas maka Hartwig Gunzer (2002) memaparkan lapisan XML
adalah sebagai format yang diterima secara luas untuk pertukaran data dan yang
sesuai dengan semantik. Ini adalah sebuah blok bangunan fundamental bagi hampir
setiap lapisan lain yang digunakan untuk web service. Web services akan berjalan
transfer data antara fungsi harus independen dari suatu lingkungan runtime. SOAP
adalah protocol yang memiliki karakteristik ini.
WSDL menggambarkan layanan jaringan dengan menggunakan tata bahasa
XML. WSDL menyediakan dokumentasi untuk sistem terdistribusi dan memiliki
tujuan untuk memungkinkan aplikasi berkomunikasi satu sama lain secara otomatis.
WSDL menjelaskan layanan yang ditawarkan oleh penyedia (sebuah "endpoint") dan
dapat digunakan sebagai resep untuk menghasilkan pesan SOAP yang tepat untuk
mengakses layanan/service yang ada.
UDDI adalah standar yang dirancang untuk menyediakan direktori pencarian
bisnis dan layanan web. Jadi, UDDI merupakan broker layanan yang memungkinkan
peminta layanan untuk mencari penyedia layanan yang sesuai. Dalam banyak hal
UDDI dirancang seperti buku telepon.
Web service yang merupakan bagian dari arsitektur berbasis layanan
mempunyai kelebihan untuk diterapkan dalam kasus ini. Menurut Sujala D Shetty
dkk. bahwa web service dikatakan interoperable karena web service merupakan salah
satu yang dapat bekerja di seluruh platform (multiplatform), bahasa, aplikasi dan
dapat bekerja dengan web service dari vendor yang berbeda (Shetty et al, 2009).
Menurut Boualem Benatallah dkk. dalam penilitian
menganalisis, dan mengelola protokol web service
teknologi yang mendukung pengembangan pelayanan saat ini terutama berkaitan
dengan pelaksanaan dan aspek infrastruktur web service. Mereka juga mengusulkan
operator protokol untuk kebutuhan analisis dan manajemen serta memotivasi dalam
mengikuti pendekatan tersebut untuk melihat evolusi bekerja di interoperabilitas web
service yang mencerminkan kinerja yang dilakukan dalam pengelolaan database
selama bertahun-tahun. Kontribusi utama dari kerja yang disajikan dalam penelitian
mereka adalah kerangka kerja yang memanfaatkan teknologi web service dan notasi
pemodelan untuk memberikan dukungan tingkat tinggi dalam menganalisis derajat
persamaan dan varians antara protokol interoperation serta kemungkinan
Teknologi web service semakin dikerahkan di organisasi bisnis untuk mencapai
kolaborasi antar sistem. Web service menjanjikan keuntungan besar seperti
produktivitas, efisiensi, dan akurasi. Membantu aplikasi untuk berkomunikasi dengan
satu sama lain merupakan fokus dari web service (Moradian, 2006).
2.3 Layanan Short MessageService (SMS)
Short Message Service (SMS) merupakan sebuah layanan yang banyak
diaplikasikan pada sistem komunikasi tanpa kabel, memungkinkan dilakukan pesan
dalam bentuk alphanumeric antar terminal pelanggan atau antara terminal pelanggan
dengan sistem eksternal seperti email, paging, voice mail, dan lain-lain (Rozidi,
2004). SMS merupakan aplikasi ponsel yang menyediakan layanan untuk mengirim
dan menerima pesan pendek berupa huruf atau teks (Oetomo dan Handoko, 2003).
Pada prinsipnya, SMS adalah sebuah perangkat lunak yang menggunakan
bantuan komputer dan memanfaatkan teknologi seluler yang diintegrasikan guna
mendistribusikan pesan-pesan yang di-generate lewat sistem informasi melalui media
SMS yang di-handle oleh jaringan seluler. Short Message Service disingkat SMS
adalah sebuah layanan yang diberikan oleh jaringan komunikasi seluler melalui
telepon seluler untuk mengirim atau menerima pesan-pesan pendek .
SMS memiliki karakteristik utama yang merupakan sebuah sistem pengiriman
data dalam paket yang bersifat out-of-band dengan bandwidth kecil, sehingga
pengiriman suatu burst data yang pendek bisa dilakukan dengan waktu yang singkat
dengan tingkat efisiensi yang lebih tinggi. Karakteristik yang dimiliki oleh fasilitas
SMS inilah yang nantinya dapat menjadi faktor penting untuk mencapai sukses
serviceprovider dalam rangka diferensiasi layanan.
Selain digunakan untuk berkirim pesan pendek yang berbentuk alphanumeric,
SMS juga dipergunakan untuk mengirim pesan yang berbentuk biner dan
mengimplementasikan tumpukan (stack). Menurut Oetomo dan Handoko (2003) ,
a. Karena sifatnya yang nonreal time, hal ini mengakibatkan pesan yang dikirim
dapat dijamin akan sampai ke tujuan, jika terjadi kegagalan sistem akan
memberikan informasi (report) bahwa pesan gagal ke nomor si pengirim.
b. Jika saat pesan dikirim ponsel yang dituju tidak aktif, maka pesan tersebut akan
masuk ke dalam antrian sampai batas waktu tertentu (time out) dan akan segera
terkirim jika ponsel yang dituju telah aktif, tetapi jika sampai batas time out belum
aktif, pesan yang dikirim dianggap gagal.
c. Bandwidth yang digunakan rendah. Hal ini dikarenakan sebuah pesan singkat,
biasanya hanya terdiri dari beberapa karakter saja, berbeda dengan sebuah pesan
email yang terkadang terdiri dari ribuan karakter.
Menurut Asyhari (2003) Secara umum layanan SMS memiliki keuntungan dari
segi kenyamanan, fleksibilitas, dan kemudahan integrasi yang tidak terlihat antara
layanan pesan (messaging service) dengan akses data. Secara garis besar keuntungan
yang didapat oleh pelanggan melalui penggunaan fasilitas SMS antara lain:
Pengiriman notifikasi dan alert, Pengiriman pesan yang terjamin karena sifatnya yang
nonreal time, Pengiriman pesan yang handal (reliable), Layanan komunikasi dengan
biaya murah, Meningkatkan produktifitas, Pengiriman pesan lebih dari satu tujuan
dalam satu waktu, Pembuatan user group, Integrasi dengan aplikasi data dan aplikasi
internet, Mampu menerima informasi yang beragam.
2.4 Model View Controller (MVC)
MVC adalah sebuah design pattern yang berfungsi untuk memisahkan kerja
menjadi tiga bagian. yaitu model, view, dan controller. Design pattern inilah yang
sering digunakan dalam framework yang memungkinkan developer membagi
pekerjaan bagi seorang programmer, database analisis, dan desainer (Myer, 2008).
Model, merepresantiskan struktur data dari website yang bisa berupa basis data
maupun data lain, misalnya dalam bentuk file teks atau file XML. Biasanya didalam
model akan berisi class dan fungsi untuk mengambil, melakukan update dan
dalam menyimpan data maka bagian model biasanya akan berhubungan dengan
perintah-perintah query SQL. Model bisa dibilang khusus digunakan untuk
melakukan koneksi ke basis data oleh karena itu logika-logika pemrograman yang
berada didalam model juga harus yang berhubungan dengan basis data (Myer, 2008).
View, merupakan informasi yang ditampilkan kepada pengunjung website.
Sebisa mungkin didalam view tidak berisi logika-logika kode tetapi hanya berisi
variabel-variabel yang berisi data yang siap ditampilkan. View bisa dibilang adalah
halaman website yang dibuat menggunakan HTML dengan bantuan CSS atau
JavaScript. Didalam view jangan pernah ada kode untuk melakukan koneksi ke basis
data. View hanya dikhususkan untuk menampilkan data-data hasil dari model dan
controller (Myer, 2008).
Controller, merupakan penghubung antara model dan view. Didalam Controller
inilah terdapat class dan fungsi-fungsi yang memproses permintaan dari view
kedalam struktur data didalam model. Controller juga tidak boleh berisi kode untuk
mengakses basis data. Tugas controller adalah menyediakan berbagai variabel yang
akan ditampilkan di view, memanggil model untuk melakukan akses ke basis data,
menyediakan penanganan error, mengerjakan proses logika dari aplikasi serta
melakukan validasi atau cek terhadap input (Myer, 2008).
2.5 Unified Model Language (UML)
UML adalah bahasa grafis untuk mendokumentasi, menspesifikasikan, dan
membangun sistem pernagkat lunak. UML berorientasi objek menerapkan banyak
level abstraksi, tidak bergantung proses pengembangan, tidak tergantung bahasa da
teknologi, pemaduan beberapa notasi di beragam metodologi, usaha bersama dari
semua pihak, disukung oleh kakas-kakas yang diintegrasikan lewat XML. Standar
UML dikelola oleh OMG (Object Managenent Group) (Hariyanto, 2004).
Sebagai bahasa pemodelan, UML fokus pada pemahaman subyek melalui
formulasi model dari subyek (dua konteks yang terhubung). Model memuat
intelejensia. Kegunaan diagram pada pemodelan adalah untuk formalisasi ekspresi
model objek secara koheren, presisi dan mudah dirumuskan. Pemodelan berorientasi
objek memerlukan kakas untuk mengekspresikan model. UML menyediakan
sejumlah diagram untuk mengekspresikan pemodelan berorientasi objek yang
dilakukan (Hariyanto, 2004).
Berikut ini jenis diagram dalam (Hariyanto, 2004) yaitu:
1. Diagram struktur
a. Diagram Kelas (Class Diagram)
Diagram ini meunjukkan sekumpulan kelas, interface dan kolaborasi dan
keterhubungannya. Diagram kelas ditujukan untuk pandangan statik terhadap
sistem. Class diagram mendeskripsikan struktur statis dari kelas di dalam sistem
dan mengilustrasikan atribut, operasi, serta relasi diantara kelas (Sugrue, 2010).
Berikut ini contoh-contoh notasi/simbol dalam class diagram:
Tabel 2.1 Notasi/Simbol dalam Class Diagram
Nama Notasi/symbol
Class
Dependency
Aggregation
Composition
Generalitazion
Boundary Class
Controll Class
Entity Class
2. Diagram Perilaku
a. Diagram Use-Case (Use-Case Diagram)
Diagram ini menunjukkan kasus fungsional dan aktor (jenis kelas khusus) dan
keterhubungannya. Use case diagram sangat berguna untuk merepresentasikan
kebutuhan dari sistem. Diagram menggambarkan interaksi antara user dan entitas
eksternal lainnya dengan sistem yang sedang dikembangkan (Sugrue, 2010).
Tabel 2. 2 Notasi/Simbol Use Case Diagram
Nama Simbol/Notasi
Aktor
Use case
Subject Boundary
Association
Include
Extend
Generalization
b. Sequence Diagram
Diagram ini yang menunjukkan interaksi antar objek, diagram ini merupakan
pandangan dinamis terhadap sistem. Diagram ini menekankan pada basis
keberurutan waktu dari pesan-pesan yang terjadi. Sequence diagram
mendeskripsikan bagaimana entitas berinteraksi, termasuk message yang
digunakan ketika berinteraksi (Sugrue, 2010). Semua message digambarkan
Tabel 2. 3 Notasi/Simbol Sequence Diagram
Nama Notasi/Simbol
Aktor
Objek
Lifeline
Message
Object Destruction
Frame
c. Diagram Aktifitas (Activity Diagram)
Diagram ini menunjukkan aliran aktifitas di sistem. Diagram ini adalah
pandangan dinamis terhadap sistem. Diagram ini penting untuk memodelkan
fungsi sistem dan menekankan pada aliran kendali di anatara objek-objek.
Tabel 2. 4 Notasi/Simbol Activity Diagram
Nama Notasi/Simbol
Action
Object Node
Control Flow
Object Flow
Decision Node
Merge Node
Fork Node
Join Node
Initian Node
Final Node
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian ini terdiri dari tahap pengumpulan data, tahap analisis, tahap
perancangan, serta tahap implementasi dan pengujian, dan tahap. Pemodelan yang
dipakai untuk merancang aplikasi sistem informasi usaha rosok inovatif ini adalah UML
(Unified Model Language). Untuk lebih detail mengenai metode penelitian, perhatikan
gambar berikut ini:
Gambar 3.1Visualisasi Metodologi Penelitian
3.1 Tahap Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah metode yang digunakan untuk
mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penelitian dan penyelesaian tugas
dua macam data yaitu data primer dan data sekunder. Perolehan dua macam data
tersebut adalah dengan penjelasan sebagai berikut:
a. Data Primer
Data primer yang diperlukan dalam penelitian tugas akhir ini dapat diperoleh
dengan beberapa metode, yaitu :
i. Observasi
Observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap usaha rosok di
desa Geneng. Observasi dilakukan dengan melakukan kunjungan ke desa
Geneng, kantor kepala desa Geneng, serta ke tempat pengepul rosok yang
menjadi tempat transaksi penjualan dari pedagang rosok. Observasi ini
dilakukan untuk pengamatan terhadap potensi pedagang rosok, kesejahteraan
pedagang rosok desa Geneng, observasi perputaran rosok, penjualan rosok, dan
proses perdagangan rosok.
ii. Wawancara
Wawancara dilakukan secara langsung bertemu dengan narasumber.
Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada pedagang rosok
desa Geneng, pengepul rosok dan pihak pemerintah desa Geneng.
Masing-masing dari pertanyaan dan ringkasan jawaban terdapat dalam lampiran 3.
Wawancara kepada pedagang rosok desa Geneng bertujuan mengetahui
permasalahan yang menjadi kendala dalam pencarian dan perdagangan rosok.
Kemudian wawancara kepada pengepul rosok bertujuan mengetahui proses
perdagangan rosok selanjutnya, barang rosok, dan harga jual rosok. Wawancara
kepada pemerintah desa Geneng bertujuan mengetahui keterlibatan pemerintah
dalam usaha rosok, data statistik pedagang rosok, serta data monografi desa
Geneng.
iii. Angket/Survei
Survei dilakukan dengan memberikan kuisioner kepada pedagang rosok desa
angket terdapat dalam lampiran 4. Angket bertujuan untuk mengetahui data diri
pegawai rosok, data kepemilikan ponsel/HP serta fiturnya, dan data tentang
modal pegawai rosok.
b. Data Sekunder
Data sekunder dapat diperoleh dengan metode studi pustaka. Studi pustaka
dilakukan dengan membaca buku, artikel dan jurnal dari media cetak maupun
elektronik seputar perancangan sistem informasi, web service, dan hal lain yang
berhubungan dengan pembangunan sistem informasi untuk usaha rosok inovatif.
Studi pustaka dilakukan di BPS kabupaten Sragen, mengunjungi situs e-jurnal, serta
membaca buku sebagai literatur. Studi pustaka bertujuan untuk mendapatkan data
pendukung argumentasi serta teori-teori yang baerkaitan dengan pembangunan sistem
informasi usaha rosok inovatif.
3.2 Tahap Analisis dan Perancangan
Pada tahap analisis, terdapat banyak sub tahap, antara lain sebagai berikut ini:
a. Tahap Analisis Permasalahan dan Deskripsi Kebutuhan
Sub tahap analisis permasalahan ini dilakukan guna melakukan listing semua
permasalahan yang ada, sehingga terdapat penyikapan terhadap permasalahan
tersebut. Tahap ini dilakukan dengan tujuan mengetahui permasalahan, kemudian
dilakukan skala prioritas terhadap semua permasalahan dan menentukan
permasalahan yang harus segera diselesaikan. Penentuan permasalahan yang
harus diselesaikan berdasarkan urutan kepentingan dan/atau berdasarkan urutan
skala prioritas serta dampak yang akan timbul dalam sistem. Analisis kebutuhan
dibedakan menjadi functional dan analisis kebutuhan non functional sistem. Pada
kebutuhan functional dijabarkan tentang kebutuhan sistem dari segi hal yang
harus ada dalam sistem, mekanisme kerja sistem, serta pihak yang terlibat
terhadap sistem. Pada kebutuhan non functional dijabarkan kebutuhan yang
mendukung sistem. Dari tahap ini, maka akan diketahui kebutuhan-kebutuhan
b. Use Case Diagram
Sub tahap ini dilakukan untuk memodelkan analisis permasalahan dan kebutuhan
yang sebelumnya dilakukan dengan membuat use case diagram. Use case
diagram dibuat analisis detail mulai dari actor glossary, hak dan kewajiban
aktor, use case glossary, use case description, dan use case diagram. Dalam use
case diagram ini dimodelkan aktor yang terlibat dalam sistem serta hal yang
dapat dilakukan aktor dalam sistem.
c. Activity diagram
Activity Diagram dibuat untuk pemodelan kegiatan/aktivitas yang dilakukan oleh
aktor yang akan memudahkan implementasi program.
d. Class Diagram
Pada sub tahap ini dilakukan pemodelan class yang dibutuhkan dalam sistem
berdasarkan analisis permaslahan dan kebutuhan. Pada tahap ini, dibuat class
diagram untuk memudahkan pengimplementasian sistem, mengetahui class yang
dibutuhkan berikut atribut kelas dan operasinya. Class diagram ini juga
merepresentasikan relasi antar kelas.
e. Sequence Diagram
Sub tahap ini melakukan analisis alur atau mekanisme aktor yang terkait dengan
sistem. Analisis alur tersebut dilakukan dengan cara dimodelkan dengan
membuat sequence diagram. Diagram ini yang menunjukkan interaksi antar
objek. Diagram ini menekankan pada basis keberurutan waktu dari pesan-pesan
yang terjadi.
f. Data Management Layer Design
Pada sub tahap ini melakukan perancangan basis data mulai dari nama basis data,
tabel dalam basis data, atribut dan tipe data tabel, dan relasi antar tabel. Sub
g. Physical Architecture Layer Design
Pada sub tahap ini dibuat perancangan arsitektur dilihat dari dua macam
arsitektur, yaitu arsitektur aplikasi sistem dan arsitektur sistem jaringan yang
akan diterapkan pada tahap implementasi.
3.3 Tahap Implementasi dan Pengujian
Pada tahap Implementasi, dilakukan construction yaitu pemrograman sistem
dan testing yaitu melakukan pengujian jalannya program. Tahap ini adalah tahap
mengimplementasikan segala sesuatu yang telah di analisis dan dirancang pada tahap
analisis dan tahap perancangan. Hardware yang digunakan untuk
mengimplementasikan sistem mempunyai spesifikasi sebagai berikut: Processor Intel
Pentium Dual Core 1,86 GHz, Ram 1 GB DDR2. Sedangkan untuk hardware layanan
SMS menggunakan modem Wavecom Fastrack dan ponsel/HP sebagai alat untuk
SMSnya.
Sistem dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP Object dengan
framework CodeIgniter yang mendukung konsep MVC (model, view, controller)
menggunakan library nuSOAP untuk pembangunan service-nya, gammu versi 1.25
untuk server smsnya, dan MySQL versi 5 untuk basis datanya yang didukung engine
innoDB.
Pengujian dilakukan dengan cara memberikan input ke program dan dianalisis
outputnya. Penginputan dicoba dengan input yang benar dan/atau yang salah,
kemudian dilakukan perbaikan apabila sistem tidak sesuai dengan perancangan.
3.4 Tahap Penyusunan Dokumentasi
Tahap ini adalah tahapan penyusunan laporan dari setiap tahap yang dikerjakan.
Setiap tahap yang sudah dikerjakan, langsung didokumentasikan laporannya pada
tahap ini. Jadi, tahap ini dilakukan setiap kali satu tahap selesai dikerjakan. Laporan
disusun untuk mendokumentasikan segala report analisis, perancangan, implementasi
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis dan Perancangan Sistem
4.1.1 Analisis Permasalahan dan Kebutuhan Sistem
Analalisis permasalahan ini dimulai dari pihak-pihak yang terlibat dalam
usaha perdagangan rosok yaitu pedagang rosok, pemilik rosok (customer), dan
pengepul rosok. Sasaran pihak yang akan disejahterakan adalah pedagang rosok.
Pemilik rosok selain sebagai customer juga sebagai supplier (penyedia barang rosok).
Pemilik rosok menjual barang rosok kepada pedagang (pegawai) rosok. Berdasarkan
pengamatan, pedagang rosok desa Geneng tidak bisa mengoperasikan komputer.
Dalam pembangunan sistem ini, pedagang rosok mendaftarkan data diri mereka untuk
mendapatkan account sebagai pegawai. Permasalahannya, yang berhak mendaftar ke
sistem hanya pedagang rosok desa Geneng. Pengepul rosok tidak diperbolehkan
mendaftar sebagai pegawai. Oleh karena itu, pendaftaran tidak dilakukan dengan
SMS dengan tujuan melakukan seleksi bahwa yang berhak mendaftar hanyalah
pedagang rosok di desa Geneng.
Kebutuhan informasi yang up to date tentang data customer, harga jual rosok,
dan pemberitahuan keberadaan rosok harus dimanajemen dengan suatu sistem. Untuk
memanajemen ini dibutuhkan administrator sistem. Administrator dapat
menambahkan pegawai, menyunting data pegawai, dan menghapus data pegawai.
Administrator juga dapat menambah data barang rosok, menyunting data barang
rosok, dan menghapus data barang rosok. Untuk memudahkan administrator dalam
memanaje sistem harus dibuat modul pencarian. Kebutuhan terhadap rekapitulasi
order sebagai bagian dari manajemen juga harus ada dalam sistem, sehingga sistem
Informasi keberadaan rosok dari customer dapat dilakukan dengan SMS
melalui dua media yaitu ponsel dan website. Untuk memudahkan administrator dalam
mengelola sistem, pengelolaan SMS harus mendukung beberapa otomatisasi
misalnya membalas SMS secara otomatis (autoreply). Sistem juga hendaknya segera
meneruskan informasi keberadaan rosok dari customer kepada pedagang rosok. Oleh
karena itu, diperlukan otomatisasi penerusan pesan (autoforwarding). Pengelolaan
SMS juga harus selalu me-refresh sistem agar SMS keluar masuk dapat pula dikelola
secara otomatis.
Sistem informasi ini hendaknya menyimpan data customer, data pedagang
(pegawai) rosok, serta data pemberitahuan informasi ketersediaan rosok. Dalam hal
memanajemen kebutuhan tersebut, karena sistem dibuat berbasis web service maka
dibutuhkan beberapa service untuk mendukung keberjalanan sistem. Service yang
harus dibuat antara lain menyimpan data customer yang diinputkan dari setiap pesan
masuk, menyimpan data pemberitahuan informasi ketersediaan rosok, menampilkan
data pegawai rosok, dan menampilkan nomor telpon pegawai rosok untuk
kepentingan penerusan informasi pemberitahuan ketersedian rosok. Upaya dalam
kebutuhan pengembangan sistem juga dipersiapkan dalam sistem ini, yaitu dengan
menyediakan beberapa service tersebut.
Hanya administrator yang berhak memanipulasi data dan administrator masuk
ke sistem dengan cara login (menggunakan session) terlebih dahulu. Sistem dapat
menampilkan data pegawai rosok, data order rosok, dan daftar harga jual rosok
khusus untuk pegawai rosok (pedagang rosok). Pengguna sistem ini adalah semua
pihak yang berkepentingan pada sistem informasi usaha rosok inovatif ini (read)
seperti pengunjung website, pemilik rosok, dan pegawai rosok (pedagang rosok)dan
administrator sistem (write). Setelah administrator melakukan login dengan session,
maka administrator memiliki hak-hak kepada sitem antara lain: manajemen pegawai
(tambah, update, hapus), manajemen rosok (tambah, update, hapus), manajemen
hak mengetahui daftar harga jual rosok secara up to date dan melihat daftar order.
Sedangkan pengunjung digeneralisasikan dari pengunjung biasa (hanya melihat
website) dan pemilik rosok (dapat melakukan sms pemberitahuan kepada sistem
tentang kepemilikan rosok dan sms kenal pegawai rosok). Intinya, yang terlibat dalam
sistem ini adalah administrator, pegawai rosok, dan pemilik rosok (customer).
Berdasarkan analisis permasalahan dan kebutuhan diatas, maka kebutuhan
sistem diklasifisikasikan menjadi dua macam yaitu kebutuhan functional dan
kebutuhan non functional. Masing-masing penjelasan dari kebutuhan adalah sebagai
berikut:
a. Kebutuhan Functional
Kebutuhan functional dari sistem ini, antara lain:
1. Sistem dapat menampilkan seluruh informasi tentang data pegawai rosok,
data barang rosok, serta data order rosok (SMS).
2. Administrator sistem dapat menambahkan, meng-update, menghapus data
pegawai rosok, dan data barang rosok. Administrator juga melakukan
manaje order dan melakukan pencarian.
3. Sistem dapat melakukan pembalasan pesan (autoreply) secara otomatis,
penerusan pesan secara otomatis (autoforward) terhadap pesan masuk dari
SMS yang masuk.
4. Sistem mengelola setiap informasi yang berkaitan dengan ketersediaan rosok
dari customer melalui dua media SMS yaitu ponsel dan website.
5. Sistem dapat menyimpan data customer, data order, data pegawai, dan data
barang rosok.
b. Kebutuhan Non Functional
Kebutunan non functional dari sistem ini, antara lain:
1. Sistem informasi usaha rosok inovatif mudah dipelajari dan digunakan.
2. Dapat dibuka menggunakan browser standar.
3. Sistem dapat dijalankan dengan sistem operasi Windows.
4.1.2 Pemodelan Use Case Diagram
4.1.2.1Use Case Modeling
4.1.2.1Actor Glosary
Tabel 4.1Actor Glosary
Nama Actor Deskripsi
Administrator Orang yang bertanggung jawab terhadap jalannya sistem termasuk melakukan pengelolaan terhadap sistem. Pedagang
(Pegawai) Rosok
Pihak yang menjadi sasaran dari kebermanfaatan pembuatan sistem ini.
Pengunjung/Pemilik Rosok (Guest)
Pihak/instansi yang akan memberi informasi keberadaan rosok yang akan dibeli oleh pegawai rosok serta semua orang yang berkepentingan dengan sistem.
4.1.2.2Hak dan Kewajiban Aktor
Tabel 4.2Hak dan Kewajiban Aktor dalam Use Case
Nama Actor Hak dan Kewajiban
Administrator - Mengelola keseluruhan sistem.
- Memanaje pegawai rosok, mendaftarkan (add), melakukan update data pegawai rosok, dan menghapus data pegawai rosok.
- Memanaje informasi barang rosok termasuk melakukan penambahan, update, dan menghapus data barang rosok.
- Memanaje order dari SMS maupun website, termasuk memanaje laporan order. Intinya managing layanan SMS-nya.
- Mengelola website. Pedagang
(Pegawai) Rosok
- Melakukan SMS permintaan daftar harga secara up to date
- Mendapatkan informasi order rosok
- Melihat laporan order Pengunjung/Pemilik
Rosok (Guest)
- Melakukan SMS kenal pegawai rosok
- Melakukan SMS Informasi keberadaan/kepemilikan rosok
- Melihat laporan order, data seputar rosok
4.1.2.3Use Case Glosary
ID Nama Use Case Deskripsi
1 Login Fungsi yang digunakan agar user dapat mengakses sistem .
2 Manaje Pegawai Fungsi untuk melakukan pengelolaan pegawai, meliputi add, update, dan delete data pegawai. 3 Manaje Rosok Fungsi untuk melakukan pengelolaan barang
rosok, meliputi add, update dan delete data rosok. 4 Manaje Order Fungsi untuk melakukan pengelolaan terhadap order (informasi) rosok, termasuk didalamnya melakukan pengelolaan laporan order dan Managing dari SMS ataupun website.
5 SMS Rosok Fungsi untuk melakukan SMS kepada sistem baik melalui website ataupun ponsel terkait informasi (order) keberadaan/kepemilikan barang rosok.
6 SMS Kenal
Pegawai
Fungsi yang disediakan untuk guest mengenal data diri pegawai rosok melalui SMS.
7 View Laporan Fungsi untuk melihat rekapitulasi order dan data pegawai.
8 SMS Harga Fungsi yang disediakan untuk pegawai (pedagang) rosok agar mengetahui harga jual rosok secara up to date yang dapat di akses melalui SMS dari ponsel masing-masing pegawai rosok.
4.1.2.2Use Case Diagram
Berikut ini adalah use case diagram yang merepresentasikan sistem dengan aktor dan
keterhubungan dengan masing-masing use case yang dimiliki setiap aktor:
4.1.2.2Use Case Description
Tabel 4.4Use Case Description Manage Pegawai
Use Case Name Manage Pegawai
ID 1
Importance Level High
Primary actor Admin
Stakeholders and interest
Admin: melihat data pegawai, tambah data pegawai, update data pegawai, hapus data pegawai, dan mencari data pegawai.
Pegawai.
Brief Description Use case ini berfungsi untuk memanaje data pegawai seperti menambah data pegawai baru, maupun memperbarui data pegawai yang sudah ada. Admin mempunyai data pegawai baru atau data baru tentang pegawai yang ingin ditambahkan.
Trigger
Type Internal
Relationship Assosiation : admin
Include : view pegawai
Extends : add pegawai, update pegawai, hapus pegawai, search pegawai
Generalization : -
2. Sistem menampilkan daftar terbaru pegawai
3. Admin menjalankan salah stu usecase berikut ini:
Tambah Pegawai Memilih nama salah satu pegawai yang ada dalam
3.1.1 Sistem menampilkan data pegawai yang akan di update. 3.1.2 Admin memasukkan data baru
pegawai
3.1.3 Sistem melakukan pengecekan terhadap data yang dimasukkan 3.1.4 Jika data benar, sistem akan melakukan update data pegawai di database
3.1.6 Admin memilih kembali ke halaman manage pegawai
3.2 Add pegawai
3.1.7 Kembali ke tahap 3
3.2.1 Admin mengisikan data pegawai baru
3.2.2 Sistem melakukan pegecekan terhadap data yang dimasukkan 3.2.3 Jika data benar sistem akan menyimpan data di database
3.2.4 Sistem memberikan notifikasi bahwa data berhasil ditambahkan. 3.2.5 Admin memilih kembali ke
halaman manage pegawai
3.2.6 Kembali ke tahap 3
3.3 Hapus pegawai
3.4.4 Kembali ke tahap 3
3.3.1 Sistem mengkonfirmasi kepada admin apakah data benar-benar akan dihapus.
3.3.3 Sistem menghapus data pegawai dari database
3.3.4 Sistem memberikan notifikasi bahwa data berhasil dihapus. 3.3.5 Kembali ke tahap 3
3.4.2 Sistem mencari dalam basis
3.1.3 Data yang dimasukkan salah 3.1.4 Jika data salah, kembali ke halaman update pegawai dengan penandaan di data yang salah 3.2.2 Data yang dimasukkan salah 3.2.3 Jika data salah, kembali ke halaman tambah pegawai dengan penandaan di data yang salah 3.3.2 Admin tidak menyetujui
menghapus data pegawai