• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI USAHA ROSOK INOVATIF BERBASIS WEB SERVICE DENGAN STUDI KASUS USAHA ROSOK DI DESA GENENG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Strata Satu Jurusan Informatika

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MEMBANGUN SISTEM INFORMASI USAHA ROSOK INOVATIF BERBASIS WEB SERVICE DENGAN STUDI KASUS USAHA ROSOK DI DESA GENENG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Strata Satu Jurusan Informatika"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI USAHA ROSOK INOVATIF

BERBASIS WEB SERVICE DENGAN STUDI KASUS USAHA ROSOK DI

DESA GENENG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Strata Satu

Jurusan Informatika

Disusun Oleh :

DENI AGUS KRISTIANTO

M0507014

JURUSAN INFORMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI USAHA ROSOK INOVATIF

BERBASIS WEB SERVICE DENGAN STUDI KASUS USAHA ROSOK DI

DESA GENENG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Strata Satu

Jurusan Informatika

Disusun Oleh :

DENI AGUS KRISTIANTO

M0507014

JURUSAN INFORMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(3)

SKRIPSI

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI USAHA ROSOK INOVATIF

BERBASIS WEB SERVICE DENGAN STUDI KASUS USAHA ROSOK DI

DESA GENENG

Disusun oleh :

DENI AGUS KRISTIANTO

M0507014

telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Pada tanggal : 27 Oktober 2011

Susunan Dewan Penguji

Pembimbing I

Wiharto, S.T., M.Kom.

NIP. 19750210 200801 1005

Pembimbing II

Sari Widya Sihwi, S.Kom., M.TI.

NIP. 19830412 200912 2 003

Anggota Dewan Penguji Lain :

1. Ristu Saptono, S.Si., M.T. ( )

NIP. 19790210 200212 1001

2. Wisnu Widiarto, S.Si., M.T. ( )

NIP. 19700601 200801 1 009

3. Abdul Aziz, S.Kom., M.Cs ( )

NIP. 19810413 200501 1001

Disahkan oleh

Dekan FMIPA UNS Ketua Jurusan Informatika

Ir. Ari Handono Ramelan, M.Sc. (Hons), Ph.D Umi Salamah, S.Si., M.Kom.

(4)

MOTTO

Because there is no guarantee that this life is easy

(5)

PERSEMBAHAN

Paniyem dan Gunawan,

Orang Tua Paling Tangguh

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi. Sholawat dan salam

senantiasa penulis haturkan kepada Rosululloh SAW sebagai pembimbing seluruh

umat manusia.

Skripsi ini tidak akan selesai tanpa adanya bantuan dari banyak pihak, karena

itu penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Ir. Ari Handono Ramelan, M.Sc., Ph.D. selaku Dekan FMIPA UNS.

2. Ibu Umi Salamah, M.Kom. selaku Ketua Jurusan Informatika FMIPA UNS.

3. Ibu Dewi Wisnu Wardhani, S.Kom., M.S. selaku Sekretaris Jurusan Informatika

FMIPA UNS.

4. Bapak Wiharto, S.T., M.Kom. selaku pembimbing I

5. Ibu Sari Widya Sihwi, S.Kom., M.TI. selaku pembimbing II

6. Bapak Drs. Wiranto, M.Kom., M.Cs. selaku Pembimbing Akademik.

7. Bapak Ibu Dosen Jurusan Informatika FMIPA UNS.

8. Seluruh keluargaku terutama kedua orangtuaku serta kakakku.

9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT membalas jerih payah dan pengorbanan yang telah

diberikan dengan balasan yang lebih baik

Semoga skripsi ini dapat memeberikan manfaat bagi pembaca umumnya dan

mahasiswa Informatika pada khususnya.

Surakarta , Oktober 2011

(7)

ABSTRACT

Performer of recycling business in Desa Geneng should promote their

professionalism and their profit. They need the recent information about the recycling

availability or about the current recycling price. Information System for innovative

recycling business is expected to be an alternative problem solver toward their

needed. The most possible condition to build the information system with web

service based is using SMS service.

This application which developed base on web service will provide a fast and

real time information system. It also can be created as tools for recycling business

management related to the information they need. This research is conducted to plan

and develope the information system for innovative recycling business. Information

system is built by object orientation software engineering method.

The implementation of information system using web technology stands as

face to face management and SMS web application, SMS server, SOAP as service

builder, and HTTP as transport protocol for accessing. The result of the research is

the information system application which can be accessed via web and cell (sending

SMS) for understanding the recycling availability and the recycling current price. For

development program, this information system is built with web service based which

can be accessed by other applications with different platform.

Key words: Information System, Innovative Recycling Business, Web Service,

(8)

ABSTRAK

Pedagang rosok desa Geneng perlu meningkatkan profesionalisme dan profit.

Pedagang rosok juga membutuhkan informasi terbaru tentang ketersediaan rosok

ataupun tentang harga rosok secara up to date. Sistem Informasi usaha rosok inovatif

diharapkan sebagai solusi alternatif untuk kebutuhan tersebut. Kondisi yang ada

memungkinkan untuk mambangun sistem informasi berbasis web service dengan

layanan SMS.

Layanan SMS yang dibangun berbasis web service ini memberikan layanan

informasi secara cepat dan realtime dan dapat dijadikan tools untuk manajemen usaha

rosok terkait informasi yang diperlukan. Penelitian dilakukan untuk merancang dan

membangun Sistem Informasi usaha rosok inovatif. Sistem informasi dibangun

dengan metode berorientasi objek.

Implementasi Sistem Informasi menggunakan teknologi web sebagai

antarmuka manajemen serta aplikasi SMS web, server SMS, SOAP sebagai

pembangun service, dan HTTP sebagai protokol transport untuk mengakses. Hasil

penelitian berupa aplikasi sistem informasi yang dapat diakses melalui web dan

ponsel (mengirim SMS) untuk keperluan mengetahui informasi ketersedian barang

rosok, harga yang up to date. Untuk keperluan pengembangan, sistem informasi ini

dibangun berbasis web service yang dapat diakses oleh aplikasi lain meskipun

berbeda platform.

(9)

DAFTAR ISI

1.5 Manfaat Tugas Akhir...4

1.6 Tinjauan Pustaka...4

1.7 Sistematika Penulisan...9

BAB IILANDASAN TEORI...11

2.1 Sistem Informasi...11

2.2 Web service...12

2.3 Layanan Short MessageService (SMS)...15

2.4 Model View Controller (MVC)...16

2.5 Unified Model Language (UML)...17

BAB III METODOLOGI PENELITIAN...23

3.1 Tahap Pengumpulan Data...23

(10)

3.3 Tahap Implementasi dan Pengujian...27

3.4 Tahap Penyusunan Dokumentasi...27

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN...28

4.1 Analisis dan Perancangan Sistem...28

4.1.1 Analisis Permasalahan dan Kebutuhan Sistem ... 28

4.1.2 Pemodelan Use Case Diagram ... 31

4.1.3 Activity Diagram ... 44

4.1.4 Class Diagram ... 48

4.1.5 Sequence Diagram ... 51

4.1.6 Struktur Data ... 56

4.1.7 Service-Service yang Tersedia dalam Sistem ... 60

4.1.8 Arsitektur Aplikasi Sistem ... 61

4.1.9 Arsitektur Sistem Jaringan ... 62

4.2 Implementasi Sistem...63

4.2.1 Tampilan Antarmuka ... 63

4.2.2 Implementasi Layanan SMS ... 68

4.3 Kompatibilitas...72

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...73

5.1 Kesimpulan...73

5.2 Saran...73

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Actor Glosary ... 31

Tabel 4.2 Hak dan Kewajiban Aktor dalam Use Case... 31

Tabel 4.3 Use Case Glosary... 31

Tabel 4.4 Use Case Description Manage Pegawai ... 34

Tabel 4.5 Use Case Description Manage Rosok ... 36

Tabel 4.6 Use Case Description SMS Kenal Pegawai ... 38

Tabel 4.7 Use Case Description SMS Harga ... 38

Tabel 4.8 Use Case Description Meminta Order ... 39

Tabel 4.9 UseCase Description View Laporan ... 40

Tabel 4.10 Use Case Description Manage Laporan ... 41

Tabel 4.11 Use Case Description ManageOrder ... 41

Tabel 4.12 Use Case Description Manage SMS ... 42

Tabel 4.13 Use Case Description Notifikasi ... 43

Tabel 4.14 Daftar Tabel yang Digunakan dalam Sistem ... 56

Tabel 4.15 Atribut Tabel User ... 57

Tabel 4.16 Atribut Tabel Pedagang Rosok ... 57

Tabel 4.17 Atribut Tabel Barang Rosok ... 58

Tabel 4.18 Atribut Tabel Customer ... 58

Tabel 4.19 Atribut Tabel Pesanan ... 58

Tabel 4.20 Atribut Tabel Inbox ... 58

Tabel 4.21 Atribut Tabel Outbox ... 59

Tabel 4.22 Service-Service yang Tersedia dalam Sistem... 60

Tabel 4.23 Format SMS yang Diterapkan ... 69

Tabel 4.24 Hasil Ujicoba SMS Pemberitahuan Ketersediaan Rosok ... 71

Tabel 4.25 Hasil Ujicoba SMS Kenal Pegawai Rosok ... 72

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Layanan berorientasi analisis dan pendekatan desain ... 5

Gambar 1.2 Service Oriented Architecture pada Online Lab Sistem ... 6

Gambar 1.3 Arsitektur three tier client-server (Ogunlana, 2009) ... 8

Gambar 2.1 Lapisan Teknologi Web Service (Gunzer, 2002) ... 13

Gambar 3.1 Visualisasi Metodologi Penelitian ... 23

Gambar 4.13 Use Case Diagram ... 33

Gambar 4.14 Activity Diagram untuk Manage Pegawai ... 44

Gambar 4.15 Activity Diagram unuk Manage Rosok ... 45

Gambar 4.16 Activity Diagram untuk Pencarian ... 46

Gambar 4.17 Activity Diagram untuk Melakukan SMS Order ... 47

Gambar 4.18 Activity Diagram untuk Malakukan SMS Harga dan SMS Kenal Pegawai ... 48

Gambar 4.2 Class Diagram... 50

Gambar 4.3 Sequence Diagram untuk Manage Pegawai ... 51

Gambar 4.4 Sequence Diagram untuk Manage Rosok ... 52

Gambar 4.5 Sequence Diagram untuk Pencarian ... 53

Gambar 4.6 Sequence Diagram untuk SMS Order ... 54

Gambar 4.7 Sequence Diagram untuk SMS Kenal Pegawai ... 55

Gambar 4.8 Sequence Diagram untuk SMS Harga ... 56

Gambar 4.9 Relasi Antar Tabel ... 59

Gambar 4.11 Arsitektur Aplikasi Sistem ... 61

Gambar 4.12 Arsitektur Jaringan Sistem ... 62

Gambar 4.19 ScreenshotWeb Service Definition Language ... 63

Gambar 4.20 ScreenshotService yang Tersedia dalam Sistem ... 64

Gambar 4.21 Screenshot Menu Utama Administrator ... 65

Gambar 4.22 Screenshot Halaman Manage Pegawai ... 65

Gambar 4.23 Screenshot Halaman Manage Rosok... 66

Gambar 4.24 Screenshot Halaman Manage Order ... 67

Gambar 4.25 Screenshot Halaman Pencarian ... 67

Gambar 4.26 Screenshot Halaman SMS Rosok Melalui Website ... 68

Gambar 4.27 Screenshot Halaman Muka Tampilan Awal ... 70

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Data Pedagang Rosok Desa Geneng ... 78

Lampiran 2. Data Sensus Ekonomi Kabupaten Sragen 2006 Kecamatan Miri ... 79

Lampiran 3. Daftar Pertanyaan dan Rekapitulasi Interview ... 88

Lampiran 4. Angket untuk Survei Data Pedagang Rosok Desa Geneng ... 90

Lampiran 5. Daftar Nama dan Harga Barang Rosok ... 91

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang kaya sumber daya alam maupun sumber

daya manusia. Namun tampaknya kondisi sumber daya manusianya belum berdaya

guna secara maksimal, sehingga mengakibatkan kehidupan masyarakat masih jauh

dari kata sejahtera. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) pada

pertengahan tahun 2010 angka kemiskinan di Indonesia mencapai 31.023.400 orang,

artinya hampir 13,33% masyarakat Indonesia berada di bawah garis kemiskinan

(BPS, 2010).

Mengacu pada amanat UUD 1945 pasal 33 dan 34, yang memaparkan bahwa

pemerintah menjadikan pengentasan kemiskinan sebagai sasaran utama pembangunan

untuk kesejahteraan rakyat. Namun dalam kondisi krisis keuangan global yang tengah

melanda dunia, maka sangatlah berat untuk mewujudkan cita-cita mulia tersebut.

Perdagangan merupakan sektor yang menjanjikan untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat dan dapat digunakan untuk membantu pemerintah dalam

pengentasan kemiskinan. Masyarakat desa Geneng, kecamatan Miri, kabupaten

Sragen memiliki keunikan dalam usaha perdagangan yang mampu memberikan

ketertarikan kepada masyarakat lain, karena barang yang diperdagangkan adalah

rosok. Rosok adalah barang-barang yg sudah rusak sama sekali; rombengan;

rongsokan (KBBI, 2008). Rosok yang biasanya diperdagangkan misalnya: kertas

bekas, kardus, botol, besi tua, ember bekas, dan lain-lain. Usaha dagang rosok

merupakan peluang usaha yang sangat diminati oleh penduduk desa Geneng. Hal itu

dibuktikan dalam sensus ekonomi terakhir pemerintah kabupaten Sragen tahun 2006

(15)

pedagang rosok. Data menyatakan bahwa usaha dagang rosok adalah item usaha yang

menempati urutan pertama dari 32 item usaha yang tercatat (BPS Kab. Sragen, 2006).

Perdagangan yang dilakukan pedagang rosok desa Geneng adalah dengan

keliling di suatu daerah untuk membeli rosok penduduk daerah tersebut dimana

ketersediaan rosok yang dimilki oleh penduduk daerah tersebut belum jelas

ketersediaannya. Berdasar hasil wawancara dengan pedagang rosok, hal inilah salah

satu yang menjadi masalah pedagang rosok sehingga uang modal bisa habis hanya

untuk transportasi dari daerah satu ke daerah lain. Disamping itu, pedagang rosok

sulit mengetahui fluktuasi harga jual, padahal harga jual tersebut dijadikan dasar

dalam pembelian rosok. Belum adanya manajemen perdagangan juga menjadi

kendala dan hambatan pedagang rosok desa Geneng. Sementara ini pedagang rosok

hanya mencari rosok disekitar pedesaan atau perumahan penduduk kota. Artinya,

instansi perkantoran belum dimaksimalkan untuk pencarian rosoknya, padahal

ketersediaan barang rosok di instansi perkantoran juga dapat dimanfaatkan oleh

pedagang rosok. Belum maksimalnya potensi ini disebabkan tidak ada informasi

pemberitahuan tentang ketersediaan rosok yang dimiliki oleh penduduk maupun

instansi perkantoran. Oleh sebab itu, perlu dibangun suatu sistem untuk mendapatkan

informasi dengan cepat, misalnya sistem informasi dengan posisi client hanya cukup

menggunakan SMS. Kebutuhan akan sistem yang mampu bekerja multiplatform

memudahkan pengguna sistem dalam menerapkan dan mengimplementasikannya.

Sistem yang harus mampu bertahan dengan perkembangan teknologi yang ada dan

harus dipersiapkan untuk dikembangkan (ada keberlanjutan). Oleh karenanya, web

service dapat digunakan sebagai arsitektur pembangunan sistem tersebut.

Web service merupakan salah satu implementasi dari suatu sistem yang

menggunakan arsitektur yang berorientasi pada service (Service oriented

architecture, SOA), konsep teknologi web service muncul untuk mendukung sistem

terdistribusi yang berjalan pada infrastruktur serta platform yang berbeda

(multiplatform). Penggunaan arsitektur web service menjadikan aplikasi client

(16)

menggunakan aplikasi smart client. Artinya, terdapat keberlanjutan yang dapat

dilakukan dalam mengembangkan sistem ini, menyesuaikan kondisi fasilitas client

yang dimiliki pedagang rosok.

Berdasarkan survei dengan metode angket (lihat lampiran 1), merumuskan

bahwa mayoritas pedagang rosok memiliki ponsel/HP. Namun, kondisi ponsel/HP

pedagang rosok saat ini belum bisa ditanami aplikasi atau belum mendukung

aplikasi-aplikasi smart client. Sistem hendaknya dibangun dengan memperhatikan

kondisi ponsel/HP pedagang rosok yang sekarang. Aplikasi client yang akan

diterapkan adalah aplikasi layanan Short Message Service (SMS) rosok dengan SMS

gateway. Sistem juga mendukung SMS pemberitahuan informasi keberadaan barang

rosok melalui website sebagai upaya memperluas jangkauan sistem. Karena arsitektur

sistem berbasis web service, maka kedepan memungkinkan untuk dikembangkan

seperti aplikasi smart client. Jadi, aplikasi client yang akan dibangun adalah layanan

SMS melalui SMS gateway dan SMS melalui website.

1.2 Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penulisan penilitian ini adalah bagaimana

menyediakan informasi ketersediaan rosok dan harga jualnya secara up to date dalam

sistem informasi berbasis web service dengan layanan SMS yang diterapkan pada

usaha rosok inovatif di desa Geneng.

1.3 Pembatasan Masalah

Yang menjadi pembatasan masalah dalam penulisan penelitian ini adalah:

a. Layanan sistem ini berlaku di desa Geneng

b. Sistem ini dipersiapkan untuk dijalankan di tingkat kelurahan yaitu di kelurahan

Geneng.

c. Sistem ini dipersiapkan untuk dijalankan secara online melalui dua media yaitu

(17)

1.4 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan penelitian tugas akhir ini adalah:

membangun sistem informasi untuk menyediakan informasi ketersediaan rosok dan

informasi harga jual secara up to date dalam sistem informasi berbasis web service

denganlayanan SMS yang diterapkan pada usaha rosok inovatif di desa Geneng.

1.5 Manfaat Tugas Akhir

Manfaat yang ingin dicapai dalam penulisan penelitian tugas akhir ini adalah:

Memberikan alternatif solusi untuk meningkatkan profesionalisme kerja dan

menambah keuntungan (profit) pedagang rosok desa Geneng.

1.6 Tinjauan Pustaka

Penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan yang berkaitan denganpenelitian

tugas akhir ini antara lain:

a. Designing Web Services in Health Information Sistems: From Process to

Application Level oleh Juha Mykkanena, Annamari Riekkinena, Marko

Sormunena, Harri Karhunenb, dan Pertti Laitinenc dalam International Journal of

Medical Informatics 76 ( 2007 ) 89 95.

Penelitian tersebut memaparkan teknologi web service diusulkan untuk

menanggapi beberapa tantangan interoperabilitas sistem informasi kesehatan. Sebuah

model digunakan untuk mendefinisikan service dan solusi untuk aplikasi kesehatan.

Secara ringkas dipaparkan bahwa web service memiliki potensi untuk meningkatkan

konektivitas dan fleksibilitas sistem informasi kesehatan.

Penelitian tersebut membagi desain service/layanan pada tiga tingkatan yaitu

proses (process level), aplikasi (application level) dan platform(platform level) dari

sudut pandang penyedia, konsumen, produksi dan manajemen.

Pada tingkat platform diperlukan teknologi rinci atau keahlian dalam

penciptaan dan pengelolaan service dan implementasi aplikasi serta infrastruktur

(18)

lunak dan aplikasi adalah konsumen. Manajemen berkaitan dengan pengendalian dan

pemeliharaan aplikasi dan layanan. Produksi mengacu pada alat-alat, teknologi (pada

tingkat platform) dan metode yang digunakan dalam pembangunan. Desain service

pada level aplikasi membutuhkan kombinasi ilmu dan keahlian teknologi. Pada

tingkat proses, penyedia layanan biasanya menyediakan layanan kepada pelanggan.

Proses jasa dan manajemen didukung oleh berbagai konvensi terutama oleh informasi

sistem yang menghubungkan tingkat proses dan tingkat aplikasi. Solusi pada tingkat

ini memerlukan pengetahuan yang terperinci pada domain yang terlibat serta tujuan

dari individu atau organisasi yang berpartisipasi. Tingkat Proses harus mendorong

semua desain aplikasi. Persyaratan yang harus ditangani dalam desain dan tingkat

aplikasi merupakan sesuatu yang menggunakan alat dan teknologi pada tingkat

platform. Berikut ini gambaran untuk layanan berorientasi analisis dan pendekatan

desain:

Gambar 1.1 Layanan berorientasi analisis dan pendekatan desain

(Mykkanen et al, 2007)

Perbedaan dengan penelitian ini adalah pada studi kasus yang ada, penelitian ini

berkaitan erat dengan sistem informasi rosok. Perbedaan ini, otomatis variabel,

sampel, populasi, dan domain masalahnya berbeda.

b. Web Service Enabled Online Laboratory Oleh Yuhong Yan, Yong Liang, Abhijeet

Roy, dan Xinge Du dalam International Journal of Web Services Research ,

(19)

Penelitian tersebut memaparkan pembangunan sebuah laboratorium online

dengan web service (berbasis layanan) menggunakan metode IVI (Interchangeable

Virtual Instruments) dan standard VISA (Virtual Instrument Sistem Architecture). Untuk

menghindari instalasi di sisi klien, mereka mengembangkan teknik-teknik berbasis

Web 2.0 untuk menampilkan panel instrumen virtual dan sinyal realtime hanya

dengan web browser standar. Gambaran dari segi arsitektur sistem penelitian tersebut,

ditunjukkan pada Gambar 1.2.

Gambar 1.2 Service Oriented Architecture pada Online Lab Sistem

(Yan et al, 2007)

Perbedaanya dengan penelitian ini adalah pada studi kasusnya serta sisi client

yang digunakan. Penelitian ini menggunakan studi kasus usaha rosok di desa Geneng

serta website dan layanan SMS untuk sisi/antarmuka kliennya.

c. E-Marketing And Digital Communications: Implementing An Effective Knowledge

Based Targeted E-Marketing Campaign oleh Olawale Ogunlana dan Xiao-Chun

Cheng dalam Proceedings of the Eighth International Conference on Machine

Learning and Cybernetics, Baoding, 12-15 July 2009.

Penelitian ini menganalisis permasalahan yang dihadapi oleh sebuah

perusahaan kecil ketika merencanakan, menggelar, dan mengusulkan kegiatan

pemasaran. Untuk mencapai pengetahuan efektif berdasarkan target kampanye

(20)

e-commerce, perangkat lunak kampanye pemasaran terpadu, dan layanan web (web

service). Penelitian ini menghendaki pelaksanaan layanan ini melalui salah satu

pilihan yaitu Open Source Software untuk mengembangkan dan melaksanakan

website e-commerce, e-marketing dan web services. Web service menggunakan

teknologi web yang mendasarinya termasuk Extensible Markup Language (XML),

Simple Object Application Protocol (SOAP), Web Services Description Language

(WSDL) dan Universal Description, Discovery and Integrasi (UDDI) spesifikasi

menggunakan NuSOAP web services Toolkit untuk PHP, HTML, MySQL, HTTP dll.

Mereka juga mengevaluasi efektivitas teknologi web yang digunakan dan

merekomendasikan lebih lanjut fungsi yang dapat meningkatkan kecepatan, kinerja,

dan keamanan.

Penelitian e-marketing tersebut mempunyai 3 (tiga) domain masalah yang di

selesaikan yaitu pengembangan website e-commerce, perangkat lunak kampanye

pemasaran terpadu, dan layanan web (web service). Disini penulis mengadopsi

domain masalah yang ketiga tentang web service yang menggunakan NuSOAP. Web

services toolkit untuk PHP yang akan diterapkan dalam studi kasus usaha rosok di

desa Geneng. Bedanya, pada peneletian itu mereka menggunakan CMS (Content

Management Sistem) dari Joomla Open Source. Sedangkan penulis menggunakan

salah satu framework (CodeIgniter).

Dari segi arsitektur, gambaran arsitektur dari penelitian e-marketing tersebut

ditunjukkan pada Gambar 1.3. Perbedaan dengan penelitian ini adalah pada client

side, dimana penelitian ini dari sisi client side terdapat dua antar muka yaitu website

(21)

Gambar 1.3 Arsitektur three tier client-server (Ogunlana, 2009)

d. Balanced MVC Architecture for Developing Service-based Mobile Applications

oleh Hyun Jung La and Soo Dong Kim dalam IEEE International Conference on

Web Services tahun 2010 p. 292 s.d 299

Pada penelitian ini, dipaparkan penelitian mereka bertujuan untuk mrnunjukkan

perancangan yang unik. Ideal dan praktis pada aplikasi mobile berbasis service

bernama rancangan MVC yang seimbang. Ada banyak keuntungan teknis dengan

mengadopsi perancangan ini. Mereka juga memaparkan metode untuk

mengoptimalisasi partisi fungsional antara sisi pelanggan dan provider, dan untuk

perancangan keputusan yang lain terkait perancangan tersebut. Mereka menjelaskan

studi kasus pasa peralatan mobile untuk pengaplikasian tujuan metode ini untuk

mendesain perancangan.

Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada studi kasus dan penggunaan

peralatan client. Pada penelitian tersebut sisi client mengakses server melalui mobile

application yang disebut SMA (Service-Based Mobile Application), sedangkan

penelitian ini pada sisi client menggunakan paket layanan SMS menggunakan gammu

(22)

e. Perancangan dan Implementasi Sistem Layanan Short Message Service (SMS)

oleh Cahyo Rossy W, Wiranto Herry Utomo, dan Theophilus Wellem dalam

Jurnal Informatika Volume 2 Nomor 2 Tahun 2006, Universitas Maranatha

Bandung.

Dipaparkan tentang sistem informasi data pertandingan serta perancangan

sistem yang dibuat berbasis layanan SMS. Sistem yang dibuat dapat menambah,

mengubah, ataupun menghapus tanpa harus menggunakan PC (Personal Computer).

Sistem dibangun menggunakan telepon seluler dan sistem yang akan dikembangkan

digunakan diberbagai database. Penelitian ini membahas detail tentang merancang

sampai mengimplementasikan sebuah sistem berbasis layanan SMS. Kendala

penelitian ini adalah menggunakan mobile device yang hanya mampu menampung

sedikit inbox serta tidak cukup kapasitas untuk menampung banyak data. Proses

sistem akan menjadi lambat ketika ada gangguan pada mobile device misalnya saat

ada panggilan masuk.

Perbedaan dengan penelitian ini adalah pada device yang digunakan. Penilitian

ini menggunakan modem khusus untuk device SMS yang mampu mengatasi

permasalahan tersebut. Belum ada beberapa fitur seperti autorefresh, autoreplay,

autoforward, dan autoinsert juga menjadi perbedaan dengan penelitian penulis.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan memuat tentang metode penulisan yang

digunakan dalam pembuatan laporan tugas akhir. Sistematika tersebut dijelaskan

dengan uraian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini diuraikan secara umum mengenai latar belakang, perumusan masalah,

pembatasan masalah, tujuan, manfaat tugas akhir, tinjauan pustaka, dan sistematika

(23)

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini dijelaskan secara umum tentang teori-teori Sistem Informasi, Web

Service, Layanan Short Message Service (SMS), Model View Controller (MVC) dan

Unified Model Language (UML).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini dipaparkan tentang segala yang berhubungan dengan metode penelian

antara lain Metode pengumpulan data dan Metodologi penelitian.

BAB IV PEMBAHASAN

Pada bab ini dipaparkan tentang analisis kebutuhan, perancangan sistem,

implementasi sistem, pengujian sistem dan hasil penelitian.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

(24)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi

Menurut Sutedjo (2002), sistem adalah kumpulan elemen yang saling

berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai

suatu tujuan. Sedangkan menurut Sutanta (2003), sistem adalah sekumpulan elemen

atau subsistem yang saling bekerjasama atau yang dihubungkan dengan cara-cara

tertentu sehingga membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna

mencapai suatu tujuan.

Menurut Sutedjo (2002), informasi adalah hasil pemrosesan data yang

diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami

dan merupakan pengetahuan yang relevan yang dibutuhkan oleh orang untuk

menambah pemahamannya terhadap fakta-fakta yang ada. Sedangkan menurut

Sutanta (2003), informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk

yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam

pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga

atau secara tidak langsung pada saat mendatang. Sumber dari informasi adalah data,

data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan

nyata. Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat bercerita banyak,

sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk dihasilkan

informasi. Informasi yang diberikan hendaknya akurat, tepat pada waktunya, dan

relevan. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian di dalam

proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan (Jogiyanto, 2000). Jika terdapat

informasi pendukung yang akurat, tepat pada waktunya, dan relevan maka akan

(25)

Sistem Informasi adalah suatu kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,

media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur

komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada

manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang

penting dan menyediakan suatu dasar untuk pengambilan keputusan yang cerdik

(Nash et al, 1984). Sistem informasi adalah kumpulan elemen yang saling

berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan untuk mengintegrasikan

data, memproses dan menyimpan serta mendistribusikan informasi (Sutedjo, 2002).

Sistem informasi adalah suatu tipe khusus dari sistem kerja yang fungsi internalnya

terbatas pada pemrosesan informasi dengan melakukan enam tipe operasi:

menangkap (capturing), mentransmisikan (transmitting), menyimpan (storing),

mengambil (retrieving), memanipulasi (manipulating), dan menampilkan (displaying)

informasi (Jogiyanto, 2007)

2.2 Web service

Web service adalah implementasi menjanjikan dari arsitektur berorientasi

layanan, dimaksudkan untuk menyediakan sarana standar interoperating antara

aplikasi perangkat lunak yang berbeda, berjalan pada berbagai platform dan/atau

kerangka kerja. Sistem lain berinteraksi dengan web service dalam cara yang

ditentukan oleh deskripsi dengan menggunakan pesan SOAP, biasanya disampaikan

menggunakan HTTP dengan serialisasi XML dalam hubungannya dengan Web

lainnya yang standar (Protogeros, 2007). W3C mendefinisikan web service sebagai

software aplikasi yang dapat teridentifikasi oleh URI (Uniform Resource

Identifier) dan memiliki interface yang didefiniskan, dideskripsikan, dan dimengerti

oleh XML dan juga mendukung interaksi langsung dengan software aplikasi yang

lain dengan menggunakan message .

Konsep teknologi web service muncul untuk mendukung sistem terdistribusi

yang berjalan pada infrastruktur yang berbeda (Haryanto, 2006). Web service dapat

(26)

komunikasi lewat open protocol berbasis XML (eXtensible Markup Language) dan

HTTP (HyperText Transport Protocol) yang dapat digunakan oleh aplikasi-aplikasi

lainnya dan dapat dibuat dengan UDDI (Universal Description Discovery, and

Integration) (Gusti et al, 2009). Konsep teknologi web service muncul untuk

mendukung sistem terdistribusi yang berjalan pada infrastruktur yang berbeda.

Dengan adanya kombinasi dari XML dan HTTP web service yang berbasiskan XML

sangat mungkin untuk diimplementasikan. SOAP (Simple Object Application

Protocol) dan beberapa teknologi yang didukung seperti WSDL (Web Service

Description Language) dan UDDI merupakan kombinasi dari XML yang dikirimkan

melalui HTTP. SOAP menyediakan transmisi data yang sederhana dan fleksibel,

pemanggilan fungsi, pengembalian nilai, multiplatform dan dapat dikembangkan

dengan menggunakan berbagai bahasa pemrograman (Gusti et al, 2009).

Menurut Hartwig Gunzer (2002) dalam papernya Web

Service menjelaskan bahwa lapisan (layer) dari web service terdiri dari 4 bagian

yaitu: XML (Extensible Markup Language), SOAP (Simple Object Access Protocol),

WSDL (Web services Definition Language), UDDI (Universal Discovery Description

Integration) yaitu diilustrasikan dalam gambar 2.2 berikut ini:

Gambar 2.1 Lapisan Teknologi Web Service (Gunzer, 2002)

Dari gambar diatas maka Hartwig Gunzer (2002) memaparkan lapisan XML

adalah sebagai format yang diterima secara luas untuk pertukaran data dan yang

sesuai dengan semantik. Ini adalah sebuah blok bangunan fundamental bagi hampir

setiap lapisan lain yang digunakan untuk web service. Web services akan berjalan

(27)

transfer data antara fungsi harus independen dari suatu lingkungan runtime. SOAP

adalah protocol yang memiliki karakteristik ini.

WSDL menggambarkan layanan jaringan dengan menggunakan tata bahasa

XML. WSDL menyediakan dokumentasi untuk sistem terdistribusi dan memiliki

tujuan untuk memungkinkan aplikasi berkomunikasi satu sama lain secara otomatis.

WSDL menjelaskan layanan yang ditawarkan oleh penyedia (sebuah "endpoint") dan

dapat digunakan sebagai resep untuk menghasilkan pesan SOAP yang tepat untuk

mengakses layanan/service yang ada.

UDDI adalah standar yang dirancang untuk menyediakan direktori pencarian

bisnis dan layanan web. Jadi, UDDI merupakan broker layanan yang memungkinkan

peminta layanan untuk mencari penyedia layanan yang sesuai. Dalam banyak hal

UDDI dirancang seperti buku telepon.

Web service yang merupakan bagian dari arsitektur berbasis layanan

mempunyai kelebihan untuk diterapkan dalam kasus ini. Menurut Sujala D Shetty

dkk. bahwa web service dikatakan interoperable karena web service merupakan salah

satu yang dapat bekerja di seluruh platform (multiplatform), bahasa, aplikasi dan

dapat bekerja dengan web service dari vendor yang berbeda (Shetty et al, 2009).

Menurut Boualem Benatallah dkk. dalam penilitian

menganalisis, dan mengelola protokol web service

teknologi yang mendukung pengembangan pelayanan saat ini terutama berkaitan

dengan pelaksanaan dan aspek infrastruktur web service. Mereka juga mengusulkan

operator protokol untuk kebutuhan analisis dan manajemen serta memotivasi dalam

mengikuti pendekatan tersebut untuk melihat evolusi bekerja di interoperabilitas web

service yang mencerminkan kinerja yang dilakukan dalam pengelolaan database

selama bertahun-tahun. Kontribusi utama dari kerja yang disajikan dalam penelitian

mereka adalah kerangka kerja yang memanfaatkan teknologi web service dan notasi

pemodelan untuk memberikan dukungan tingkat tinggi dalam menganalisis derajat

persamaan dan varians antara protokol interoperation serta kemungkinan

(28)

Teknologi web service semakin dikerahkan di organisasi bisnis untuk mencapai

kolaborasi antar sistem. Web service menjanjikan keuntungan besar seperti

produktivitas, efisiensi, dan akurasi. Membantu aplikasi untuk berkomunikasi dengan

satu sama lain merupakan fokus dari web service (Moradian, 2006).

2.3 Layanan Short MessageService (SMS)

Short Message Service (SMS) merupakan sebuah layanan yang banyak

diaplikasikan pada sistem komunikasi tanpa kabel, memungkinkan dilakukan pesan

dalam bentuk alphanumeric antar terminal pelanggan atau antara terminal pelanggan

dengan sistem eksternal seperti email, paging, voice mail, dan lain-lain (Rozidi,

2004). SMS merupakan aplikasi ponsel yang menyediakan layanan untuk mengirim

dan menerima pesan pendek berupa huruf atau teks (Oetomo dan Handoko, 2003).

Pada prinsipnya, SMS adalah sebuah perangkat lunak yang menggunakan

bantuan komputer dan memanfaatkan teknologi seluler yang diintegrasikan guna

mendistribusikan pesan-pesan yang di-generate lewat sistem informasi melalui media

SMS yang di-handle oleh jaringan seluler. Short Message Service disingkat SMS

adalah sebuah layanan yang diberikan oleh jaringan komunikasi seluler melalui

telepon seluler untuk mengirim atau menerima pesan-pesan pendek .

SMS memiliki karakteristik utama yang merupakan sebuah sistem pengiriman

data dalam paket yang bersifat out-of-band dengan bandwidth kecil, sehingga

pengiriman suatu burst data yang pendek bisa dilakukan dengan waktu yang singkat

dengan tingkat efisiensi yang lebih tinggi. Karakteristik yang dimiliki oleh fasilitas

SMS inilah yang nantinya dapat menjadi faktor penting untuk mencapai sukses

serviceprovider dalam rangka diferensiasi layanan.

Selain digunakan untuk berkirim pesan pendek yang berbentuk alphanumeric,

SMS juga dipergunakan untuk mengirim pesan yang berbentuk biner dan

mengimplementasikan tumpukan (stack). Menurut Oetomo dan Handoko (2003) ,

(29)

a. Karena sifatnya yang nonreal time, hal ini mengakibatkan pesan yang dikirim

dapat dijamin akan sampai ke tujuan, jika terjadi kegagalan sistem akan

memberikan informasi (report) bahwa pesan gagal ke nomor si pengirim.

b. Jika saat pesan dikirim ponsel yang dituju tidak aktif, maka pesan tersebut akan

masuk ke dalam antrian sampai batas waktu tertentu (time out) dan akan segera

terkirim jika ponsel yang dituju telah aktif, tetapi jika sampai batas time out belum

aktif, pesan yang dikirim dianggap gagal.

c. Bandwidth yang digunakan rendah. Hal ini dikarenakan sebuah pesan singkat,

biasanya hanya terdiri dari beberapa karakter saja, berbeda dengan sebuah pesan

email yang terkadang terdiri dari ribuan karakter.

Menurut Asyhari (2003) Secara umum layanan SMS memiliki keuntungan dari

segi kenyamanan, fleksibilitas, dan kemudahan integrasi yang tidak terlihat antara

layanan pesan (messaging service) dengan akses data. Secara garis besar keuntungan

yang didapat oleh pelanggan melalui penggunaan fasilitas SMS antara lain:

Pengiriman notifikasi dan alert, Pengiriman pesan yang terjamin karena sifatnya yang

nonreal time, Pengiriman pesan yang handal (reliable), Layanan komunikasi dengan

biaya murah, Meningkatkan produktifitas, Pengiriman pesan lebih dari satu tujuan

dalam satu waktu, Pembuatan user group, Integrasi dengan aplikasi data dan aplikasi

internet, Mampu menerima informasi yang beragam.

2.4 Model View Controller (MVC)

MVC adalah sebuah design pattern yang berfungsi untuk memisahkan kerja

menjadi tiga bagian. yaitu model, view, dan controller. Design pattern inilah yang

sering digunakan dalam framework yang memungkinkan developer membagi

pekerjaan bagi seorang programmer, database analisis, dan desainer (Myer, 2008).

Model, merepresantiskan struktur data dari website yang bisa berupa basis data

maupun data lain, misalnya dalam bentuk file teks atau file XML. Biasanya didalam

model akan berisi class dan fungsi untuk mengambil, melakukan update dan

(30)

dalam menyimpan data maka bagian model biasanya akan berhubungan dengan

perintah-perintah query SQL. Model bisa dibilang khusus digunakan untuk

melakukan koneksi ke basis data oleh karena itu logika-logika pemrograman yang

berada didalam model juga harus yang berhubungan dengan basis data (Myer, 2008).

View, merupakan informasi yang ditampilkan kepada pengunjung website.

Sebisa mungkin didalam view tidak berisi logika-logika kode tetapi hanya berisi

variabel-variabel yang berisi data yang siap ditampilkan. View bisa dibilang adalah

halaman website yang dibuat menggunakan HTML dengan bantuan CSS atau

JavaScript. Didalam view jangan pernah ada kode untuk melakukan koneksi ke basis

data. View hanya dikhususkan untuk menampilkan data-data hasil dari model dan

controller (Myer, 2008).

Controller, merupakan penghubung antara model dan view. Didalam Controller

inilah terdapat class dan fungsi-fungsi yang memproses permintaan dari view

kedalam struktur data didalam model. Controller juga tidak boleh berisi kode untuk

mengakses basis data. Tugas controller adalah menyediakan berbagai variabel yang

akan ditampilkan di view, memanggil model untuk melakukan akses ke basis data,

menyediakan penanganan error, mengerjakan proses logika dari aplikasi serta

melakukan validasi atau cek terhadap input (Myer, 2008).

2.5 Unified Model Language (UML)

UML adalah bahasa grafis untuk mendokumentasi, menspesifikasikan, dan

membangun sistem pernagkat lunak. UML berorientasi objek menerapkan banyak

level abstraksi, tidak bergantung proses pengembangan, tidak tergantung bahasa da

teknologi, pemaduan beberapa notasi di beragam metodologi, usaha bersama dari

semua pihak, disukung oleh kakas-kakas yang diintegrasikan lewat XML. Standar

UML dikelola oleh OMG (Object Managenent Group) (Hariyanto, 2004).

Sebagai bahasa pemodelan, UML fokus pada pemahaman subyek melalui

formulasi model dari subyek (dua konteks yang terhubung). Model memuat

(31)

intelejensia. Kegunaan diagram pada pemodelan adalah untuk formalisasi ekspresi

model objek secara koheren, presisi dan mudah dirumuskan. Pemodelan berorientasi

objek memerlukan kakas untuk mengekspresikan model. UML menyediakan

sejumlah diagram untuk mengekspresikan pemodelan berorientasi objek yang

dilakukan (Hariyanto, 2004).

Berikut ini jenis diagram dalam (Hariyanto, 2004) yaitu:

1. Diagram struktur

a. Diagram Kelas (Class Diagram)

Diagram ini meunjukkan sekumpulan kelas, interface dan kolaborasi dan

keterhubungannya. Diagram kelas ditujukan untuk pandangan statik terhadap

sistem. Class diagram mendeskripsikan struktur statis dari kelas di dalam sistem

dan mengilustrasikan atribut, operasi, serta relasi diantara kelas (Sugrue, 2010).

Berikut ini contoh-contoh notasi/simbol dalam class diagram:

Tabel 2.1 Notasi/Simbol dalam Class Diagram

Nama Notasi/symbol

Class

Dependency

(32)

Aggregation

Composition

Generalitazion

Boundary Class

Controll Class

Entity Class

2. Diagram Perilaku

a. Diagram Use-Case (Use-Case Diagram)

Diagram ini menunjukkan kasus fungsional dan aktor (jenis kelas khusus) dan

keterhubungannya. Use case diagram sangat berguna untuk merepresentasikan

kebutuhan dari sistem. Diagram menggambarkan interaksi antara user dan entitas

eksternal lainnya dengan sistem yang sedang dikembangkan (Sugrue, 2010).

(33)

Tabel 2. 2 Notasi/Simbol Use Case Diagram

Nama Simbol/Notasi

Aktor

Use case

Subject Boundary

Association

Include

Extend

Generalization

b. Sequence Diagram

Diagram ini yang menunjukkan interaksi antar objek, diagram ini merupakan

pandangan dinamis terhadap sistem. Diagram ini menekankan pada basis

keberurutan waktu dari pesan-pesan yang terjadi. Sequence diagram

mendeskripsikan bagaimana entitas berinteraksi, termasuk message yang

digunakan ketika berinteraksi (Sugrue, 2010). Semua message digambarkan

(34)

Tabel 2. 3 Notasi/Simbol Sequence Diagram

Nama Notasi/Simbol

Aktor

Objek

Lifeline

Message

Object Destruction

Frame

c. Diagram Aktifitas (Activity Diagram)

Diagram ini menunjukkan aliran aktifitas di sistem. Diagram ini adalah

pandangan dinamis terhadap sistem. Diagram ini penting untuk memodelkan

fungsi sistem dan menekankan pada aliran kendali di anatara objek-objek.

Tabel 2. 4 Notasi/Simbol Activity Diagram

Nama Notasi/Simbol

Action

(35)

Object Node

Control Flow

Object Flow

Decision Node

Merge Node

Fork Node

Join Node

Initian Node

Final Node

(36)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian ini terdiri dari tahap pengumpulan data, tahap analisis, tahap

perancangan, serta tahap implementasi dan pengujian, dan tahap. Pemodelan yang

dipakai untuk merancang aplikasi sistem informasi usaha rosok inovatif ini adalah UML

(Unified Model Language). Untuk lebih detail mengenai metode penelitian, perhatikan

gambar berikut ini:

Gambar 3.1Visualisasi Metodologi Penelitian

3.1 Tahap Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah metode yang digunakan untuk

mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penelitian dan penyelesaian tugas

(37)

dua macam data yaitu data primer dan data sekunder. Perolehan dua macam data

tersebut adalah dengan penjelasan sebagai berikut:

a. Data Primer

Data primer yang diperlukan dalam penelitian tugas akhir ini dapat diperoleh

dengan beberapa metode, yaitu :

i. Observasi

Observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap usaha rosok di

desa Geneng. Observasi dilakukan dengan melakukan kunjungan ke desa

Geneng, kantor kepala desa Geneng, serta ke tempat pengepul rosok yang

menjadi tempat transaksi penjualan dari pedagang rosok. Observasi ini

dilakukan untuk pengamatan terhadap potensi pedagang rosok, kesejahteraan

pedagang rosok desa Geneng, observasi perputaran rosok, penjualan rosok, dan

proses perdagangan rosok.

ii. Wawancara

Wawancara dilakukan secara langsung bertemu dengan narasumber.

Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada pedagang rosok

desa Geneng, pengepul rosok dan pihak pemerintah desa Geneng.

Masing-masing dari pertanyaan dan ringkasan jawaban terdapat dalam lampiran 3.

Wawancara kepada pedagang rosok desa Geneng bertujuan mengetahui

permasalahan yang menjadi kendala dalam pencarian dan perdagangan rosok.

Kemudian wawancara kepada pengepul rosok bertujuan mengetahui proses

perdagangan rosok selanjutnya, barang rosok, dan harga jual rosok. Wawancara

kepada pemerintah desa Geneng bertujuan mengetahui keterlibatan pemerintah

dalam usaha rosok, data statistik pedagang rosok, serta data monografi desa

Geneng.

iii. Angket/Survei

Survei dilakukan dengan memberikan kuisioner kepada pedagang rosok desa

(38)

angket terdapat dalam lampiran 4. Angket bertujuan untuk mengetahui data diri

pegawai rosok, data kepemilikan ponsel/HP serta fiturnya, dan data tentang

modal pegawai rosok.

b. Data Sekunder

Data sekunder dapat diperoleh dengan metode studi pustaka. Studi pustaka

dilakukan dengan membaca buku, artikel dan jurnal dari media cetak maupun

elektronik seputar perancangan sistem informasi, web service, dan hal lain yang

berhubungan dengan pembangunan sistem informasi untuk usaha rosok inovatif.

Studi pustaka dilakukan di BPS kabupaten Sragen, mengunjungi situs e-jurnal, serta

membaca buku sebagai literatur. Studi pustaka bertujuan untuk mendapatkan data

pendukung argumentasi serta teori-teori yang baerkaitan dengan pembangunan sistem

informasi usaha rosok inovatif.

3.2 Tahap Analisis dan Perancangan

Pada tahap analisis, terdapat banyak sub tahap, antara lain sebagai berikut ini:

a. Tahap Analisis Permasalahan dan Deskripsi Kebutuhan

Sub tahap analisis permasalahan ini dilakukan guna melakukan listing semua

permasalahan yang ada, sehingga terdapat penyikapan terhadap permasalahan

tersebut. Tahap ini dilakukan dengan tujuan mengetahui permasalahan, kemudian

dilakukan skala prioritas terhadap semua permasalahan dan menentukan

permasalahan yang harus segera diselesaikan. Penentuan permasalahan yang

harus diselesaikan berdasarkan urutan kepentingan dan/atau berdasarkan urutan

skala prioritas serta dampak yang akan timbul dalam sistem. Analisis kebutuhan

dibedakan menjadi functional dan analisis kebutuhan non functional sistem. Pada

kebutuhan functional dijabarkan tentang kebutuhan sistem dari segi hal yang

harus ada dalam sistem, mekanisme kerja sistem, serta pihak yang terlibat

terhadap sistem. Pada kebutuhan non functional dijabarkan kebutuhan yang

mendukung sistem. Dari tahap ini, maka akan diketahui kebutuhan-kebutuhan

(39)

b. Use Case Diagram

Sub tahap ini dilakukan untuk memodelkan analisis permasalahan dan kebutuhan

yang sebelumnya dilakukan dengan membuat use case diagram. Use case

diagram dibuat analisis detail mulai dari actor glossary, hak dan kewajiban

aktor, use case glossary, use case description, dan use case diagram. Dalam use

case diagram ini dimodelkan aktor yang terlibat dalam sistem serta hal yang

dapat dilakukan aktor dalam sistem.

c. Activity diagram

Activity Diagram dibuat untuk pemodelan kegiatan/aktivitas yang dilakukan oleh

aktor yang akan memudahkan implementasi program.

d. Class Diagram

Pada sub tahap ini dilakukan pemodelan class yang dibutuhkan dalam sistem

berdasarkan analisis permaslahan dan kebutuhan. Pada tahap ini, dibuat class

diagram untuk memudahkan pengimplementasian sistem, mengetahui class yang

dibutuhkan berikut atribut kelas dan operasinya. Class diagram ini juga

merepresentasikan relasi antar kelas.

e. Sequence Diagram

Sub tahap ini melakukan analisis alur atau mekanisme aktor yang terkait dengan

sistem. Analisis alur tersebut dilakukan dengan cara dimodelkan dengan

membuat sequence diagram. Diagram ini yang menunjukkan interaksi antar

objek. Diagram ini menekankan pada basis keberurutan waktu dari pesan-pesan

yang terjadi.

f. Data Management Layer Design

Pada sub tahap ini melakukan perancangan basis data mulai dari nama basis data,

tabel dalam basis data, atribut dan tipe data tabel, dan relasi antar tabel. Sub

(40)

g. Physical Architecture Layer Design

Pada sub tahap ini dibuat perancangan arsitektur dilihat dari dua macam

arsitektur, yaitu arsitektur aplikasi sistem dan arsitektur sistem jaringan yang

akan diterapkan pada tahap implementasi.

3.3 Tahap Implementasi dan Pengujian

Pada tahap Implementasi, dilakukan construction yaitu pemrograman sistem

dan testing yaitu melakukan pengujian jalannya program. Tahap ini adalah tahap

mengimplementasikan segala sesuatu yang telah di analisis dan dirancang pada tahap

analisis dan tahap perancangan. Hardware yang digunakan untuk

mengimplementasikan sistem mempunyai spesifikasi sebagai berikut: Processor Intel

Pentium Dual Core 1,86 GHz, Ram 1 GB DDR2. Sedangkan untuk hardware layanan

SMS menggunakan modem Wavecom Fastrack dan ponsel/HP sebagai alat untuk

SMSnya.

Sistem dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP Object dengan

framework CodeIgniter yang mendukung konsep MVC (model, view, controller)

menggunakan library nuSOAP untuk pembangunan service-nya, gammu versi 1.25

untuk server smsnya, dan MySQL versi 5 untuk basis datanya yang didukung engine

innoDB.

Pengujian dilakukan dengan cara memberikan input ke program dan dianalisis

outputnya. Penginputan dicoba dengan input yang benar dan/atau yang salah,

kemudian dilakukan perbaikan apabila sistem tidak sesuai dengan perancangan.

3.4 Tahap Penyusunan Dokumentasi

Tahap ini adalah tahapan penyusunan laporan dari setiap tahap yang dikerjakan.

Setiap tahap yang sudah dikerjakan, langsung didokumentasikan laporannya pada

tahap ini. Jadi, tahap ini dilakukan setiap kali satu tahap selesai dikerjakan. Laporan

disusun untuk mendokumentasikan segala report analisis, perancangan, implementasi

(41)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis dan Perancangan Sistem

4.1.1 Analisis Permasalahan dan Kebutuhan Sistem

Analalisis permasalahan ini dimulai dari pihak-pihak yang terlibat dalam

usaha perdagangan rosok yaitu pedagang rosok, pemilik rosok (customer), dan

pengepul rosok. Sasaran pihak yang akan disejahterakan adalah pedagang rosok.

Pemilik rosok selain sebagai customer juga sebagai supplier (penyedia barang rosok).

Pemilik rosok menjual barang rosok kepada pedagang (pegawai) rosok. Berdasarkan

pengamatan, pedagang rosok desa Geneng tidak bisa mengoperasikan komputer.

Dalam pembangunan sistem ini, pedagang rosok mendaftarkan data diri mereka untuk

mendapatkan account sebagai pegawai. Permasalahannya, yang berhak mendaftar ke

sistem hanya pedagang rosok desa Geneng. Pengepul rosok tidak diperbolehkan

mendaftar sebagai pegawai. Oleh karena itu, pendaftaran tidak dilakukan dengan

SMS dengan tujuan melakukan seleksi bahwa yang berhak mendaftar hanyalah

pedagang rosok di desa Geneng.

Kebutuhan informasi yang up to date tentang data customer, harga jual rosok,

dan pemberitahuan keberadaan rosok harus dimanajemen dengan suatu sistem. Untuk

memanajemen ini dibutuhkan administrator sistem. Administrator dapat

menambahkan pegawai, menyunting data pegawai, dan menghapus data pegawai.

Administrator juga dapat menambah data barang rosok, menyunting data barang

rosok, dan menghapus data barang rosok. Untuk memudahkan administrator dalam

memanaje sistem harus dibuat modul pencarian. Kebutuhan terhadap rekapitulasi

order sebagai bagian dari manajemen juga harus ada dalam sistem, sehingga sistem

(42)

Informasi keberadaan rosok dari customer dapat dilakukan dengan SMS

melalui dua media yaitu ponsel dan website. Untuk memudahkan administrator dalam

mengelola sistem, pengelolaan SMS harus mendukung beberapa otomatisasi

misalnya membalas SMS secara otomatis (autoreply). Sistem juga hendaknya segera

meneruskan informasi keberadaan rosok dari customer kepada pedagang rosok. Oleh

karena itu, diperlukan otomatisasi penerusan pesan (autoforwarding). Pengelolaan

SMS juga harus selalu me-refresh sistem agar SMS keluar masuk dapat pula dikelola

secara otomatis.

Sistem informasi ini hendaknya menyimpan data customer, data pedagang

(pegawai) rosok, serta data pemberitahuan informasi ketersediaan rosok. Dalam hal

memanajemen kebutuhan tersebut, karena sistem dibuat berbasis web service maka

dibutuhkan beberapa service untuk mendukung keberjalanan sistem. Service yang

harus dibuat antara lain menyimpan data customer yang diinputkan dari setiap pesan

masuk, menyimpan data pemberitahuan informasi ketersediaan rosok, menampilkan

data pegawai rosok, dan menampilkan nomor telpon pegawai rosok untuk

kepentingan penerusan informasi pemberitahuan ketersedian rosok. Upaya dalam

kebutuhan pengembangan sistem juga dipersiapkan dalam sistem ini, yaitu dengan

menyediakan beberapa service tersebut.

Hanya administrator yang berhak memanipulasi data dan administrator masuk

ke sistem dengan cara login (menggunakan session) terlebih dahulu. Sistem dapat

menampilkan data pegawai rosok, data order rosok, dan daftar harga jual rosok

khusus untuk pegawai rosok (pedagang rosok). Pengguna sistem ini adalah semua

pihak yang berkepentingan pada sistem informasi usaha rosok inovatif ini (read)

seperti pengunjung website, pemilik rosok, dan pegawai rosok (pedagang rosok)dan

administrator sistem (write). Setelah administrator melakukan login dengan session,

maka administrator memiliki hak-hak kepada sitem antara lain: manajemen pegawai

(tambah, update, hapus), manajemen rosok (tambah, update, hapus), manajemen

(43)

hak mengetahui daftar harga jual rosok secara up to date dan melihat daftar order.

Sedangkan pengunjung digeneralisasikan dari pengunjung biasa (hanya melihat

website) dan pemilik rosok (dapat melakukan sms pemberitahuan kepada sistem

tentang kepemilikan rosok dan sms kenal pegawai rosok). Intinya, yang terlibat dalam

sistem ini adalah administrator, pegawai rosok, dan pemilik rosok (customer).

Berdasarkan analisis permasalahan dan kebutuhan diatas, maka kebutuhan

sistem diklasifisikasikan menjadi dua macam yaitu kebutuhan functional dan

kebutuhan non functional. Masing-masing penjelasan dari kebutuhan adalah sebagai

berikut:

a. Kebutuhan Functional

Kebutuhan functional dari sistem ini, antara lain:

1. Sistem dapat menampilkan seluruh informasi tentang data pegawai rosok,

data barang rosok, serta data order rosok (SMS).

2. Administrator sistem dapat menambahkan, meng-update, menghapus data

pegawai rosok, dan data barang rosok. Administrator juga melakukan

manaje order dan melakukan pencarian.

3. Sistem dapat melakukan pembalasan pesan (autoreply) secara otomatis,

penerusan pesan secara otomatis (autoforward) terhadap pesan masuk dari

SMS yang masuk.

4. Sistem mengelola setiap informasi yang berkaitan dengan ketersediaan rosok

dari customer melalui dua media SMS yaitu ponsel dan website.

5. Sistem dapat menyimpan data customer, data order, data pegawai, dan data

barang rosok.

b. Kebutuhan Non Functional

Kebutunan non functional dari sistem ini, antara lain:

1. Sistem informasi usaha rosok inovatif mudah dipelajari dan digunakan.

2. Dapat dibuka menggunakan browser standar.

3. Sistem dapat dijalankan dengan sistem operasi Windows.

(44)

4.1.2 Pemodelan Use Case Diagram

4.1.2.1Use Case Modeling

4.1.2.1Actor Glosary

Tabel 4.1Actor Glosary

Nama Actor Deskripsi

Administrator Orang yang bertanggung jawab terhadap jalannya sistem termasuk melakukan pengelolaan terhadap sistem. Pedagang

(Pegawai) Rosok

Pihak yang menjadi sasaran dari kebermanfaatan pembuatan sistem ini.

Pengunjung/Pemilik Rosok (Guest)

Pihak/instansi yang akan memberi informasi keberadaan rosok yang akan dibeli oleh pegawai rosok serta semua orang yang berkepentingan dengan sistem.

4.1.2.2Hak dan Kewajiban Aktor

Tabel 4.2Hak dan Kewajiban Aktor dalam Use Case

Nama Actor Hak dan Kewajiban

Administrator - Mengelola keseluruhan sistem.

- Memanaje pegawai rosok, mendaftarkan (add), melakukan update data pegawai rosok, dan menghapus data pegawai rosok.

- Memanaje informasi barang rosok termasuk melakukan penambahan, update, dan menghapus data barang rosok.

- Memanaje order dari SMS maupun website, termasuk memanaje laporan order. Intinya managing layanan SMS-nya.

- Mengelola website. Pedagang

(Pegawai) Rosok

- Melakukan SMS permintaan daftar harga secara up to date

- Mendapatkan informasi order rosok

- Melihat laporan order Pengunjung/Pemilik

Rosok (Guest)

- Melakukan SMS kenal pegawai rosok

- Melakukan SMS Informasi keberadaan/kepemilikan rosok

- Melihat laporan order, data seputar rosok

4.1.2.3Use Case Glosary

(45)

ID Nama Use Case Deskripsi

1 Login Fungsi yang digunakan agar user dapat mengakses sistem .

2 Manaje Pegawai Fungsi untuk melakukan pengelolaan pegawai, meliputi add, update, dan delete data pegawai. 3 Manaje Rosok Fungsi untuk melakukan pengelolaan barang

rosok, meliputi add, update dan delete data rosok. 4 Manaje Order Fungsi untuk melakukan pengelolaan terhadap order (informasi) rosok, termasuk didalamnya melakukan pengelolaan laporan order dan Managing dari SMS ataupun website.

5 SMS Rosok Fungsi untuk melakukan SMS kepada sistem baik melalui website ataupun ponsel terkait informasi (order) keberadaan/kepemilikan barang rosok.

6 SMS Kenal

Pegawai

Fungsi yang disediakan untuk guest mengenal data diri pegawai rosok melalui SMS.

7 View Laporan Fungsi untuk melihat rekapitulasi order dan data pegawai.

8 SMS Harga Fungsi yang disediakan untuk pegawai (pedagang) rosok agar mengetahui harga jual rosok secara up to date yang dapat di akses melalui SMS dari ponsel masing-masing pegawai rosok.

(46)

4.1.2.2Use Case Diagram

Berikut ini adalah use case diagram yang merepresentasikan sistem dengan aktor dan

keterhubungan dengan masing-masing use case yang dimiliki setiap aktor:

(47)

4.1.2.2Use Case Description

Tabel 4.4Use Case Description Manage Pegawai

Use Case Name Manage Pegawai

ID 1

Importance Level High

Primary actor Admin

Stakeholders and interest

Admin: melihat data pegawai, tambah data pegawai, update data pegawai, hapus data pegawai, dan mencari data pegawai.

Pegawai.

Brief Description Use case ini berfungsi untuk memanaje data pegawai seperti menambah data pegawai baru, maupun memperbarui data pegawai yang sudah ada. Admin mempunyai data pegawai baru atau data baru tentang pegawai yang ingin ditambahkan.

Trigger

Type Internal

Relationship Assosiation : admin

Include : view pegawai

Extends : add pegawai, update pegawai, hapus pegawai, search pegawai

Generalization : -

2. Sistem menampilkan daftar terbaru pegawai

3. Admin menjalankan salah stu usecase berikut ini:

Tambah Pegawai Memilih nama salah satu pegawai yang ada dalam

3.1.1 Sistem menampilkan data pegawai yang akan di update. 3.1.2 Admin memasukkan data baru

pegawai

3.1.3 Sistem melakukan pengecekan terhadap data yang dimasukkan 3.1.4 Jika data benar, sistem akan melakukan update data pegawai di database

(48)

3.1.6 Admin memilih kembali ke halaman manage pegawai

3.2 Add pegawai

3.1.7 Kembali ke tahap 3

3.2.1 Admin mengisikan data pegawai baru

3.2.2 Sistem melakukan pegecekan terhadap data yang dimasukkan 3.2.3 Jika data benar sistem akan menyimpan data di database

3.2.4 Sistem memberikan notifikasi bahwa data berhasil ditambahkan. 3.2.5 Admin memilih kembali ke

halaman manage pegawai

3.2.6 Kembali ke tahap 3

3.3 Hapus pegawai

3.4.4 Kembali ke tahap 3

3.3.1 Sistem mengkonfirmasi kepada admin apakah data benar-benar akan dihapus.

3.3.3 Sistem menghapus data pegawai dari database

3.3.4 Sistem memberikan notifikasi bahwa data berhasil dihapus. 3.3.5 Kembali ke tahap 3

3.4.2 Sistem mencari dalam basis

3.1.3 Data yang dimasukkan salah 3.1.4 Jika data salah, kembali ke halaman update pegawai dengan penandaan di data yang salah 3.2.2 Data yang dimasukkan salah 3.2.3 Jika data salah, kembali ke halaman tambah pegawai dengan penandaan di data yang salah 3.3.2 Admin tidak menyetujui

menghapus data pegawai

Gambar

Gambar 1.1 Layanan berorientasi analisis dan pendekatan desain
Gambar 1.2 Service Oriented Architecture pada Online Lab Sistem
Gambar 1.3 Arsitektur three tier client-server (Ogunlana, 2009)
Gambar 2.1 Lapisan Teknologi Web Service (Gunzer, 2002)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Olahraga bagi lansia bila dilakukan dengan terprogram akan mempunyai beberapa manfaat, diantaranya adalah untuk mempertahankan kesehatan, meningkatkan kekuatan

Matahari terbit sekitar pukul 5 pagi. Matahari tampak terbit di timur saat fajar. Matahari mula-mula tampak sebagian, akhirnya matahari tampak seluruhnya membentuk

Atas dasar inilah peneliti ingin memberikan bimbingan penerimaan diri dengan menggunakan media audio visual untuk meningkatkan rasa percaya diri kepada anak sekolah dasar

Pada penelitian ini akan menggunakan Template matching adalah salah satu teknik dalam pengolahan citra digital yang berfungsi untuk mencocokan tiap-tiap bagian

Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan seluruh peserta didik dalam mencapai kompetensi disamping dimanfaatkan untuk mata pelajaran lain yang dianggap

Barangsiapa dengan sengaja melakukan penelitian dan pengembangan kesehatan dan penerapannya terhadap manusia, keluarga, atau masyarakat tanpa memperhatikan norma

Untuk lebih memudahkan, maka untuk setiap case baru yang diolah dalam VCIRS (seperti digambarkan pada gambar 1.18 di bawah), dibandingkan dengan rule-rule yang telah ada dalam KB

Dalam pelaksanaannya, pembangunan Kota Medan telah menunjukkan hasil-hasil yang cukup baik, namun tidak diikuti dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat Kota