• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DAN PROBLEM SOLVING DITINJAU DARI HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS 3 SD GUGUS RA KARTINI BANCAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERBEDAAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DAN PROBLEM SOLVING DITINJAU DARI HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS 3 SD GUGUS RA KARTINI BANCAK"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

i

PERBEDAAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

DISCOVERY LEARNING

DAN

PROBLEM SOLVING

DITINJAU DARI HASIL BELAJAR RANAH

KOGNITIF PADA MATA PELAJARAN

IPA KELAS 3 SD GUGUS

RA KARTINI

BANCAK

TUGAS AKHIR

untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Universitas Kristen Satya Wacana

oleh

Dian Sri Wijayanti 292013134

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

vi ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah model pembelajaran Discovery Learning memberi dampak hasil belajar IPA lebih tinggi dibanding

model pembelajaran Problem Solving pada siswa kelas 3 SD Gugus RA Kartini.

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 3A SD N Boto 01 (SD Inti) dan SD N Boto 02 (SD Imbas dekat) sebagai kelompok eksperimen 1 kemudian siswa kelas 3B SDN Boto 01 (SD Inti) dan SD N Bancak (SD Imbas Jauh) sebagai kelompok eksperimen 2. Dalam penelitian ini variabelnya adalah model pembelajaran Discovery Learning dan Problem Solving sebagai variabel bebas kemudian hasil belajar sebagai variabel terikat, dan pretest sebagai variabel kovariat. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan instrumen soal tes. Teknik analisis data pada hasil penelitian ini menggunakan teknik diskriptif

dan teknik stastistik ANCOVA. Dari uji ANCOVA yang sudah dilakukan terhadap

skor posttest kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 diperoleh hasil

uji F hitung sebesar 17,296, pada taraf signifikansi/probaliatas 0,00 kerena nilai probalitas < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Maknanya hasil belajar IPA

pada siswa kelas 3 SDN Gugus RA Kartini dalam penerapan pembelajaran model Discovery Learning lebih tinggi secara signifikan dibandingkan Problem Solving. Hasil belajar IPA didukung dengan hasil rata-rata dari dua sampel penelitian, dari hasil belajar penerapan model Discovery Learning memperoleh rata-rata 81,33

sedangkan rata-rata hasil belajar pada penerapan model pembelajaran Problem

Solving memperoleh rata-rata 72,85. Artinya adalah pemberian treatment

pembelajaran dengan model Discovery Learning memberikan dampak pada hasil

belajar yang lebih tinggi secara signifikan dibandingkan model pembelajaran Problem Solving. Saran guru dapat mempertimbangkan untuk memilih model pembelajaran yang terbukti meningkatkan hasil belajar IPA secara signifikan.

(7)

vii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

LEMBAR PENGESAHAN ... iv

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR LAMPIRAN...xi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.4.1 Manfaat Teoritis ... 4

1.4.2 Manfaat Praktis ... 4

(8)

viii BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SD ... 5

2.1.1.1Pengertian ... 5

2.1.1.2Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar Pembelajaran IPA SD ... 6

2.1.1.3Pembelajaran IPA SD ... 6

2.1.1.4Penilaian IPA di SD ... 8

2.1.2 Model Pembelajaran Discovery Learning ... 8

2.1.2.1Pengertian Model Pembelajaran Discovery Learning ... 8

2.1.2.2Karakteristik Model Pembelajaran Discovery Learning ... 9

2.1.2.3Langkah Model Pembelajaran Discovery Learning ... 9

2.1.2.4Analisis Komponen Model Pembelajaran Discovery Learning ... 10

2.1.2.5Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning dalam Pembelajaran IPA SD ... 13

2.1.3 Model Pembelajaran Problem Solving ... 15

2.1.3.1Pengertian Model Pembelajaran Problem Solving ... 15

2.1.3.2Karakteristik Model Pembelajaran Problem Solving ... 16

2.1.3.3Langkah Model Pembelajaran Problem Solving ... 16

2.1.3.4Analisis Komponen Model Pembelajaran Problem Solving ... 16

2.1.3.5Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving dalam Pembelajaran IPA SD ... 19

2.1.4 Hasil Belajar ... 21

(9)

ix

2.1.4.2 Pengukuran Hasil Belajar IPA ... 22

2.2Kajian Penelitian yang Relevan ... 24

2.3Kerangka Pikir ... 25

2.4Hipotesis Penelitian ... 26

BAB III METODE PENELITIAN 3.1Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian ... 28

3.1.1 Jenis Penelitian ... 28

3.1.2 Desain Penelitian ... 29

3.1.3 Lokasi Penelitian ... 30

3.2 Variabel dan Definisi Operasional ... 30

3.3 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ... 31

3.3.1 Populasi ... 31

3.3.2 Sampel ... 32

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ... 33

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data ... 33

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data ... 32

3.5 Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 39

3.5.1 Uji Validitas ... 39

3.5.2 Uji Reliabilitas ... 40

3.5.3 Daya Pembeda ... 40

3.5.4 Tingkat Kesukaran Soal ... 40

3.6 Prosedur Pemberian Perlakuan ... 41

3.6.1 Kelompok Eksperimen 1 ... 41

3.6.2 Kelompok Eksperimen 2 ... 42

3.7 Teknik Analisis Data ... 43

3.7.1 Uji Normalitas ... 43

3.7.2 Uji Homogenitas ... 44

3.7.3 Uji Homogenitas Koefisien Regresi Linear ... 44

(10)

x

3.8 Uji Hipotesis ... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 48

4.1.1 Hasil Implementasi Pembelajaran IPA menggunakan Model Pembelajaran Discovery Learning sebagai Kelompok Eksperimen 1 .. 48

4.1.1.1 Hasil Observasi Proses Pembelajaran IPA ... 50

4.1.1.2 Tingkat Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 3 pada Kelompok Eksperimen 1 ... 53

4.1.2 Hasil Implementasi Pembelajaran IPA menggunakan Model Pembelajaran Problem Solving sebagai Kelompok Eksperimen 2 ... 56

4.1.2.1 Hasil Observasi Proses Pembelajaran IPA ... 57

4.1.2.2 Tingkat Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 3 pada Kelompok Eksperimen 2 ... 61

4.1.3 Deskripsi Komparasi Hasil Pengukuran ... 64

4.1.4 Hasil Uji ANCOVA Rerata Hasil Belajar ... 65

4.1.5 Hasil Uji Hipotesis ... 70

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 70

4.3 Keterbatasan Penelitian ... 73

BAB V PENUTUP 5.1Simpulan ... 74

5.2Saran ... 74

(11)

xi

DAFTAR TABEL

2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPA Kelas 3 ... 6

2.2 Pemetaan Sintak Discovery Learning ... 14

2.3 Pemetaan Sintak Problem Solving ... 20

3.1 Nonequivalent Control Grup Design ... 29

3.2 Daftar SD Gugus RA Kartini ... 32

3.3 Daftar Sampel Penelitian... 32

3.4 Kisi-kisi Intrumen Observasi Aktivitas Guru pada Pembelajaran IPA dengan Model Discovery Learning ... 34

3.5 Kisi-kisi Intrumen Observasi Aktivitas Guru pada Pembelajaran IPA dengan Model Problem Solving ... 35

3.6 Kisi-kisi Intrumen Observasi Aktivitas Siswa pada Pembelajaran IPA dengan Model Discovery Learning ... 36

3.7 Kisi-kisi Intrumen Observasi Aktivitas Siswa pada Pembelajaran IPA dengan Model Problem Solving ... 37

3.8 Kisi-Kisi Instrumen Tes ... 38

3.9 Hasil Uji Validitas Instrumen Soal SIswa Kelas 3 Berdasarkan Program Anates ... 39

4.1 Statistik Deskriptif Skor Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen 1 ... 53

4.2 Distribusi Frekuensi Skor Hasil Pretest Kelompok Eksperimen 1 ... 54

4.3 Distribusi Frekuensi Skor Hasil Posttest Kelompok Eksperimen 1... 55

4.4 Statistik Deskriptif Skor pretest dan posttest Kelompok Eksperimen 2 ... 61

4.5 Distribusi Frekuensi Skor Hasil Pretest Kelompok Eksperimen 2 ... 62

(12)

xii

4.7 Komparasi Hasil Pengukuran Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen

1 dan 2 ... 64

4.8 Hasil Uji Normalitas Skor Pengukuran Pretest dan Posttest

Kelompok Eksperimen 1 dan Kelompok Eksperimen 2 ... 66

4.9 Hasil Uji Homogenitas Skor Pretest dan Posttest

Kelompok Eksperimen 1 dan Kelompok Eksperimen 2 ... 67

4.10 Hasil Uji Homogenitas Koefisien Regresi Linear Skor Pengukuran Pretest

dan Posttest Kelompok Eksperimen 1 dan Kelompok Eksperimen 2... 68

(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

2.1 Dampak Pengiring dan Dampak Instruksional Model Pembelajaran

Discovery Learning ... 13

2.2 Dampak Pengiring dan Dampak Instruksional Model Pembelajaran

Problem Solving ... 19

2.3 Kerangka Pikir ... 26

4.1 Grafik Distribusi Frekuensi Skor Pretest Kelompok

Eksperimen 1 ... 55

4.2 Grafik Distribusi Frekuensi Skor Posttest Kelompok

Eksperimen 1 ... 55

4.3 Grafik Distribusi Frekuensi Skor Pretest

Kelompok Eksperimen 2….. ...61

4.4 Grafik Distribusi Frekuensi Skor Posttest Kelompok

Eksperimen 2 ... 62

4.5 Grafik Deskripsi Komparasi Hasil Pretest dan Posttest

(14)

xiv

Lampiran 5 Hasil Uji Reliabilitas dan Validitas Instrumen ... 96

Lampiran 6 Hasil Observasi Model Discovery LearningBoto 01….. ... 102

Lampiran 7 Hasil Observasi Model Problem SolvingBoto 01….. ... 115

Lampiran 8 Hasil Observasi Model Discovery LearningBoto 02….. ... 127

Lampiran 9 Hasil Observasi Model Problem SolvingBancak…... 142

Lampiran 10 Instrumen Soal Uji Coba ... 154

Lampiran 11 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Discovery Learning Boto 01 ... 161

Lampiran 12 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Problem Solving Boto 01 ... 168

Lampiran 13 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Discovery Learning Boto 02 ... 175

Lampiran 14 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Problem Solving Bancak ... 182

(15)

xv

Lampiran 16 Hasil Analisis Data ... 190

Lampiran 17 Materi Pembelajaran Discovery Learning dan Problem Solving ... 191

Lampiran 18 LKS Discovery Learning ... 196

Lampiran 19 LKS Problem Solving ... 198

Lampiran 20 Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran ... 199

Referensi

Dokumen terkait

Sharp (1964), Litner (1965), Mossin (1966) memperkenalkan Capital Asset Pricing Model (CAPM) yang merupakan salah satu model penilaian aset yang menggambarkan hubungan

Dengan alasan inilah, Allah sebagai Tuhan Yang Maha Indah lagi Perkasa, Sang Pencipta yang memiliki kesempurnaan tak terbatas yang telah menciptakan istana alam

[r]

menekankan bahwa di samping kriteria interaksi juga berperan persamaan dan perbedaan varietas sebagai unsur sosial definisi umum analisis bahasa: masyarakat bahasa

Dari kajian dan pembahasan yang dilakukan dapat diambil kesimpulanbahwa, kegiatan dakwah pada majelis taklim di kota Pekanbaru, jika dilihat dari aspek

Dalam berinvestasi seseorang harus bisa memprediksi laba yang akan diperolehnya berdasarkan spekulasi atas investasi yang bernilai fluktuatif, guna menghindari atau

Berdasarkan hasil uji F dapat diketahui bahwa nilai Fhitung adalah sebesar 12,342 dengan taraf signifikan sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak dan Hi

Total Quality Management adalah sistem manajemen yang berfokus pada orang yang bertujuan untuk meningkatkan mutu secara berkelanjutan atau kepuasan pelanggan pada biaya