• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1. Orientasi Kancah Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Kemampuan Penguasaan Musik dengan Self-Esteem Ditinjau dari Jenis Kelamin pada Siswa Sekolah Dasar Kristen 04 Yayasan Pendidikan Eben Haezer G

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "4.1. Orientasi Kancah Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Kemampuan Penguasaan Musik dengan Self-Esteem Ditinjau dari Jenis Kelamin pada Siswa Sekolah Dasar Kristen 04 Yayasan Pendidikan Eben Haezer G"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Setelah kerangka berpikir dibangun dengan menggunakan teori yang ada dan sampel serta teknik pengambilan sampel telah ditentukan, maka penelitian dilanjutkan dengan pengambilan data dan mengegolahnya dengan menggunakan SPSS. Dalam bab ini akan dibahas tentang orientasi kancah penelitian, karakteristik responden, hasil uji seleksi aitem dan reliabelitas alat ukur, hasil pengukuran variabel, hasil uji statistik, uji hipotesis, serta diskusi.

4.1. Orientasi Kancah Penelitian

Penelitian ini berjudul hubungan kemampuan penguasaan

musik dengan self-esteem ditinjau dari jenis kelamin pada siswa sekolah dasar Kristen 04 YPE Eben Haezer GKI Salatiga. Tujuan

dari penelitian ini adalah untuk mengkaji apakah ada hubungan secara signifikan antara variabel independen dan variabel dependen, pada penulisan ini juga mengkaji apakah ada perbedaan self-esteem

ditinjau dari jenis kelamin pada siswa sekolah dasar Kristen 04 YPE Eben Haezer GKI Salatiga.

(2)

Eben Haezer GKI Salatiga. Dengan alasan bahwa siswa di SD Kristen 03 YPE Eben Haezer adalah siswa-siswa yang bersekolah dibawah kepemimpinan yayasan yang sama dengan Siswa SD 04 YPE Eben Haezer.

4.2. Prosedur Penelitian 4.2.1. Pengambilan Data Awal

Penulis melakukan penelitian melalui pencarian informasi pada siswa SD Kristen 04 YPE Eben Haezer dalam bentuk wawancara dengan guru seni. Pencarian informasi yang lain juga penulis dapatkan pada media surat kabar yaitu warta jemaat GKI Salatiga. Pencarian ini penulis lakukan untuk melengkapi data-data yang diperlukan. Data-data yang dimaksud adalah mengenai program pembelajaran musik di SD Kristen 04 YPE Eben Haezer.

4.2.2. Penyusunan Alat Ukur dan Daya Diskriminasi Permukaan

Pada penelitian ini penulis menggunakan 2 skala psikologi

yaitu, skala self-esteem, dan skala kemampuan pengusaan musik.

a. Skala Self-Esteem disusun dan dikembangkan oleh penulis berdasarkan teori dari Minchinton yang meliputi tiga karakteristik yakni: perasaan mengenai diri sendiri, perasaan terhadap hidup dan hubungan dengan orang lain.

(3)

Keterampilan, Sikap, Apresiasi, Kebiasaan dan Seashore (1919: 11), yang meliputi empat aspek yang dapat dikembangkan dalam kemampuan musikal yaitu Sens of pitch, Sens of intensity, Sens of time, Sens of consonance . Skala Kemampuan Musik Merupakan Penggabungan Dua Teori (GUNARA + SEASHORE) Pengetahuan Tentang Ke-4 Sense (Pitch, Intensitas, Waktu, Konsonan).

4.2.3 Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan try out pada penelitian ini dilakukan melalui proses pembagian skala kepada 65 siswa SD Kristen 03 YPE Eben Haezer GKI Salatiga melalui beberapa bantuan guru kelas untuk membagikan. Peneliti memberi skala untuk dibaca dan isi setelah itu peneliti mengumpulkannya lagi, Skala psikologi yang kembali pada peneliti adalah semuanya yang berjumlah.

Kemudian, pada tahap pengambilan data dilakukan pada hari Senin tanggal 18 September 2017 sampai dengan hari Senin tanggal

25 September 2017 kepada 55 siswa SD Kristen 04 YPE Eben Haezer GKI Salatiga. Tahap pengambilan data penelitian ini membawa surat pengantar dari Program Magister Sains Psikologi

(4)

4.3 Deskripsi Hasil Try Out

4.3.1 Deskripsi Hasil Try Out

Data pada penelitian ini adalah data primer dalam bentuk skala psikologi dari hasil jawaban responden terkait self-esteem dan kemampuan penguasaan musik. Skala psikologi digunakan sebagai alat ukur yang didistribusikan dengan bantuan para guru kelas serta secara langsung di kelas terhadap 65 siswa, dan semuanya kembali.

4.3.2 Distribusi Frekueunsi Identitas Responden Try Out

Tabel 4.1

Demografi Responden Try Out MenurutJenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Responden

Presentase

Laki-laki 37 57%

Perempuan 28 43%

Total 65 100%

Tabel 4.1 memberikan informasi bahwa responden try out

yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 37 orang dengan persenntase 57% dan perempuan berjumlah 28 orang dengan persentase 43%.

4.3.3 Hasil Try Out Uji Daya Diskriminasi Aitem dan Reliabilitas

Sebelum dilakukan penelitian atau pengambilan data, alat ukur perlu diuji coba (try out) terlebih dahulu untuk mengetahui ketepatan dan kecermatan, serta untuk mengetahui tingkat reliabilitas alat ukur

(5)

4.4 Uji Diskriminasi dan Reliabilitas Skala

Untuk mengetahui skala psikologi yang digunakan, terlebih dahulu dilakukan seleksi aitem skala psikologi dan reliabilitas psikologi, dengan tujuan untuk memilih aitem yang baik digunakan dalam penelitian ini. Seleksi aitem dilakukan melaui proses try out

sehingga pada proses pengambila data dengan responden yang sebenarnya akan mendapat hasil yang benar-benar dipertanggungjawabkan.

4.4.1 Daya Diskriminasi Aitem dan Reliabilitas Skala Self-Esteem

Aitem yang digunakan untuk menjaring data self-esteem siswa adalah sebanyak 40 aitem, Setelah dilakukan diskriminasi aitem melalui corrected item-total correlation diperoleh tujuh aitem yang memiliki koefisien korelasi < 0,30 dan dinyatakan gugur. Adapun aitem yang gugur tersebut adalah nomor: 4, 5, 8, 14, 24, 32, dan 33. Hasil lengkap terlampir dalam Tabel 4.2 di bawah ini:

Tabel 4.2

Sebaran Aitem Lolos Seleksi dan Aitem Yang Gugur Pada Skala

(6)

Dengan berpatokan pada blue print skala self-esteem, maka untuk melakukan penelitian akan digunakan 33 aitem. Dari aitem-aitem yang lolos seleksi di atas, karena jumlah corrected item-total correlation yang tinggi, serta dapat mewakili setiap indikator dari aspek yang ada. Setelah itu diuji reliabilitas dari 33 aitem tersebut untuk melihat apakah aitem tersebut telah memenuhi standar aitem yang baik dan layak digunakan dalam penelitian. Pengujian reliabilitas pada penelitian ini mengunakan pengujian internal konsisten dengan melihat koefisien Cronbach’s alpha.

Pada hasil pengujian reliabilitas skala self-esteem dapat dilihat pada Tabel 4.3 di bawah ini:

Tabel 4.3

Hasil Uji Reliabilitas Skala Self-Esteem

Koefisien Alpha Batas Hasil

Self-esteem 0,912 0,70 Reliabel

Hasil uji realibitas pada Tabel 4.3 di atas, diketahui bahwa variabel self-esteem memiliki koefisien cronbach’s alpha sebesar 0,912dari batas minimal yang ditetapkan adalah 0,70 sehingga skala psikologi dalam variabel self-esteem dinyatakan reliabel.

4.4.2 Daya Diskriminasi dan Reliabilitas Skala Kemampuan Penguasaan Musik

(7)

adalah nomor: 4,12, dan 21. Hasil lengkap terlampir dalam Tabel 4.4 di bawah ini:

Tabel 4.4

Sebaran Aitem Lolos Seleksi dan Aitem Yang Gugur Pada Skala Kemampuan Penguasaan Musik

Dengan berpatokan pada blue print skala kemampuan penguasaan musik, maka untuk melakukan penelitian akan digunakan 22 aitem. Dari aitem-aitem yang lolos seleksi di atas, karena jumlah corrected item-total correlation yang tinggi, serta dapat mewakili setiap indikator dari aspek yang ada. Setelah itu diuji reliabilitas dari 22 aitem tersebut untuk melihat apakah aitem tersebut telah memenuhi standar aitem yang baik dan layak digunakan dalam penelitian. Pengujian reliabilitas pada penelitian ini mengunakan pengujian internal konsisten dengan melihat koefisien Cronbach’s alpha.

Pada hasil pengujian reliabilitas skala kemampuan penguasaan musik dapat dilihat pada Tabel 4.5 di bawah ini:

Tabel 4.5

Hasil Uji Relibilitas Skala Kemampuan Penguasaan Musik

Koefisien Alpha Batas Hasil

(8)

Hasil uji reliabilitas pada Tabel 4.5 di atas, diketahui bahwa variabel kemampuan penguasaan musik memiliki koefisien

cronbach’s alpha sebesar 0,913 dari batas minimal yang ditetapkan

adalah 0,70, sehingga skala psikologi pada variabel kemampuan penguasaan musik dinyatakan reliabel.

4.5 Deskripsi Responden Penelitian

Responden penelitian adalah siswa SD 04 YPE Eben Haezer GKI Salatiga yang berjumlah 55 orang.

4.5.1 Distribusi Frekuensi Identitas Responden Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Berikut pada tabel di bawah ini, adalah karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin siswa SD 04 YPE Eben Haezer GKI Salatiga.

Tabel 4.6

Demografi Responden Menurut Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Responden Presentase

Laki-laki 23 42%

Perempuan 32 58%

Total 55 100%

(9)

4.6 Hasil Analisis Deskriptif

Tabel 4.7 Analisis Deskriptif

Analisis Deskriptif

N Min Max Rata-rata Std. Dev

Self-esteem 55 52 130 101,44 13,078

Penguasaan Musik 55 32 84 66,13 10,637

N yang valid 55

Berdasarkan Tabel 4.7 hasil analisis di atas dapat diartikan sebagai berkut:

1. Variabel self-esteem memiliki rata-rata hitung sebesar 101,44 dengan standar deviasi 13,078, artinya bahwa self-esteem berada pada posisi positif, maka hal ini menunjukkan bahawa para responden menilai skala psikologi tentang self-esteem sesuai dengan dirinya.

2. Variabel kemampuan penguasaan musik memiliki rata-rata hitung

sebesar 66,13 dengan standar deviasi 10,637, artinya bahwa kemampuan penguasaan musik berada pada posisi positif, maka hal ini menunjukkan bahawa para responden menilai skala psikologi tentang kemampuan penguasaan musik sesuai dengan dirinya.

4.7 Identifikasi Skor

4.7.1 Identifikasi Skor Self-Esteem

(10)

self-esteem, digunakan 5 kategori, yakni: sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Dengan demikian gambaran tinggi rendah hasil dari self-esteem dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.8

Kategorisasi Skor Self-Esteem

Kategori Interval Mean N Persentase Sangat Tinggi 112,2-132 7 13% Tinggi 92,4-112,2 101,44 40 72%

Sedang 72,6-92,4 6 6%

Rendah 52,8-72,6 1 2%

Sangat Rendah 33-52,8 1 2%

Jumlah 55 100 %

SD = 13,078 Min = 52 Max= 130

Dari Tabel 4.8 di atas diketahui bahwa sebesar 13% siswa memiliki self-esteem pada kategori sangat tinggi, 72% siswa yang

memiliki self-esteem pada kategori tinggi, 11% adalah siswa yang memiliki self-esteem pada kategori sedang, 2% siswa yang memiliki

self-esteem pada kategori rendah, dan 2% siswa yang memiliki self-esteem pada kategori sangat rendah. Dengan demikian, jika dilihat dari nilai maksimal sebesar 130, nilai minimal sebesar 52, dan nilai rata-rata self-esteem siswa yang sebesar 101,44 dengan standar deviasi sebesar 13,078, maka dapat dikatakan bahwa siswa SD Kristen 04 YPE Eben Haezer GKI Salatiga memiliki self-esteem

yang tinggi.

4.7.2 Identifikasi Skor Kemampuan Penguasaan Musik

(11)

variabel kemampuan penguasaan musik, digunakan 5 kategori, yakni: sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Dengan demikian gambaran tinggi rendah hasil dari kemampuan penguasaan musik dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.9

Kategorisasi Skor Kemampuan Penguasaan Musik

Kategori Interval Mean N Persentase Sangat Tinggi 74,8-88 12 22% Tinggi 61,6-74,8 66,13 25 45%

Sedang 48,4-61,6 15 27%

Rendah 35,2-48,4 4 4%

Sangat Rendah 22-35,2 2 2%

Jumlah 55 100 %

SD = 10,637 Min = 32 Max= 84

Dari Tabel 4.9 di atas, diketahui bahwa sebesar 22% siswa memiliki kemampuan penguasaan musik pada kategori sangat tinggi, 45% siswa yang memiliki kemampuan penguasaan musik pada kategori tinggi, 27% adalah siswa yang memiliki kemampuan penguasaan musik pada kategori sedang, 4% adalah siswa yang

(12)

4.8 Pengujian Persyaratan Analisis (Uji Asumsi)

Pengujian asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, dan linearitas.

4.8.1 Uji Normalitas

Gambar 4.1

Hitogram Variabel Dependen Self-Esteem

Gambar histogram 4.1 di atas, menunjukkan pola distribusi normal. Sebab memperlihatkan grafik mengikuti sebaran kurva normal, dimana kurva berbentuk lonceng atau bell shaped curve

(13)

Grafik Normal P-P Plot of regression standardized residual

gambar 4.2 menunjukkan bahwa sebaran data-data (titik-titik) berada disekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal tersebut, sehingga datanya dapat diasumsikan berdistribusi normal.

Uji normalitas data dapat dilakukan dengan menggunakan uji one sample kolmogorov smirnov. Data dapat dikatakan berdistribusi normal jika diperoleh nilai signifikansi pada output kolmogrov smirnov alpha lebih dari 0,05 (p>0,05). Hasil uji normalitas masing-masing variabel ditunjukkan dengan menggunakan hasil uji one sample kolmogorov smirnov pada Tabel 4.10 di bawah ini.

Tabel 4.10

Normal Parametersa Mean 66.13 101.44

Std. Deviation 10.637 13.078

Most Extreme Differences Absolute .079 .121

Positive .049 .082

Negative -.079 -.121

Kolmogorov-Smirnov Z .586 .899

Asymp. Sig. (2-tailed) .883 .395

a. Test distribution is Normal.

(14)

dengan taraf signifikansi = 0.883 dimana nilai p>0,05, yang berarti bahwa kemampuan penguasaan musik berdistribusi normal. Begitu juga untuk variabel self-esteem memiliki nilai K-S-Z sebesar 0,899 dengan signifikansi sebesar 0,395, yang berarti bahwa self-esteem

berdistribusi normal.

Dengan demikian, secara keseluruhan, dengan melihat pada grafik histogram, grafik normal P-P Plot of regression standardized residual dan berdasarkan hasil uji one sample kolmogorov smirnov,

dapat dikatakan bahwa data dari variabel-variabel penelitian ini memenuhi asumsi normalitas dan model regresi layak digunakan.

4.8.2. Uji Linieritas

(15)

Tabel 4.11

Hasil Uji Linieritas Kemampuan Penguasaan Musik Dengan

Self-Esteem

Tabel 4.11 di atas, diperoleh nilai signifikan pada linearity

adalah 36,541 dengan nilai signifikan sebesar 0,000 yang kurang dari 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat linearitas antara kemampuan penguasaan musikdengan self-esteem.

4.8.3 Uji Hipotesis

Hipotesis 1: terdapat hubungan antara kemampuan penguasaan musik (X) dengan self-esteem (Y). Uji hipotesis pertama dilakukan dengan menggunkan regresi berganda dua variabel. Dua variabel yang dimaksud dalam penelitian ini adalah variabel independen yaitu kemampuan penguasaan musik dan variabel dependen yaitu

(16)

Tabel 4.12

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Berdasarkan hasil perhitungan uji korelasi pada tabel 4.12 di atas, diperoleh koefisien korelasi antara kemampuan pengusaan musik dengan self-esteem sebesar 0,560 dengan sig. = 0,000 (p<0.05) yang berarti ada hubungan yang positif signifikan antara kemampuan pengusaan musik dengan self-esteem.

Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kemampuan penguasaan musik siswa, maka akan semakin tinggi pula self-esteem

yang dimiliki siswa tersebut. Besarnya variasi self-esteem dengan kemampuan penguasaan musik, dapat menjelaskan bahwa kemampuan penguasaan musik memberikan kontribusi terhadap

self-esteem sebesar 31,4% (diperoleh dari r²) dan sisanya sebesar

68,6% yang dipengaruhi oleh faktor lain di luar kemampuan penguasaan musik yang dapat berpengaruh terhadap self-esteem

(17)

Selanjutnya, hipotesis 2: terdapat perbedaan self-esteem

ditinjau dari jenis kelamin. Uji hipotesis kedua dilakukan dengan menggunakan pengujian komparatif karena penelitian ini dilakukan untuk melihat perbedaan antar dua kelompok gender (laki-laki dan perempuan). Hasil pengujiannya dapat dilihat pada Tabel 4.13 di bawah ini.

Tabel 4.13 Hasil Uji Group Statistics

Group Statistics

Jenis

kelamin N Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean Self-esteem laki-laki

23 95.26 14.542 3.032

Perempuan 32 105.88 9.960 1.761

(18)

Tabel 4.14

Hasil Uji Analisis Independent Sample Test

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. T df

esteem adalah 1,492 dengan signifikansi sebesar 0,227. Oleh karena nilai signifikan > 0,05, maka varians populasi adalah sama (homogen). Begitu juga dengan nilai thitung sebesar -3,213 dengan signifikansi 0,002 (p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan self-esteem antara siswa laki-laki dan siswa perempuan di SD Kristen04 YPE Eben Hazer GKI Salatiga.

4.9 Diskusi

Secara umum hasil penelitian membuktikan bahwa hipotesis pertama yang menyatakan bahwa ada hubungan positif signifikan antara kemampuan penguasaan musik dengan self-esteem diterima. Hal ini terlihat dari nilai korelasi sebesar 0,560 dengan signifikansi 0,000 (p<0,05). Dimana dari tabel 4.12 menunjukkan variabel bebas

(19)

efektif sebesar 31,4%, yang berarti 31,4% dari variasi yang terjadi pada variabel self-esteem dapat dijelaskan oleh variasi dari variabel kemampuan penguasaan musik.

Tingginya kemampuan penguasaan musik merupakan salah satu faktor yang berhubungan secara signifikan terhadap meningkatnya self-esteem pada siswa. Adanya hubungan yang signifikan disebabkan karena tingginya kemampuan penguasaan musik yang dimiliki oleh siswa SD Kristen 04 YPE Eben Haezer GKI Salatiga merupakan bagian dari prinsip penguasaan musik yang dilakukan oleh siswa bersangkutan yang turut menentukan pembelajaran musik di kelas menjadi lebih baik dan kompeten dalam bermusik (Gibson, 1994). Pada tabel 4.8 menunjukkan bahwa rata-rata siswa memiliki tingkat self-esteem yang tinggi dengan persentase 72%. Begitu juga pada tabel 4.9 yang menunjukkan bahwa rata-rata siswa memiliki kemampuan penguasaan musik

yang tinggi dengan persentase 45%.

Ada beberapa kemungkinan kemampuan penguasaan musik berhubungan signifikan dengan self-esteem. Pertama, sebagian siswa SD menganggap bahwa penguasaan musik memiliki peran penting

(20)

peningkatan self-esteem yang ada dalam diri mereka, dan memacu mereka memiliki keinginan untuk terus berkompetensi di sekolah.

Pernyataan tersebut di dukung oleh temuan Hallam (2006), yang menyatakan bahwa seseorang yang memiliki kemampuan musik yang baik dalam dirinya, akan membuat individu tersebut mengalami kemudahan dalam belajar bermusik, dan akhirnya menjadikannya sebagai pribadi yang memiliki self-esteem yang tinggi karena kompetensi yang baik dimilikinya. Pandangan ini juga sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Stephen, dkk. (2009), bahwa siswa yang banyak melakukan pengulangan latihan untuk melatih kemampuannya maka individu tersebut akan semakin baik dalam meningkatkan self-esteemnya dan akan semakin matang dalam penguasaan bidang yang dipelajarinya dan meningkatkan kompetensi untuk menjadi berhasil. Hal ini berarti bahwa siswa yang memiliki kemampuan penguasaan musik yang baik akan lebih percaya akan kemampuannya dan memiliki self-esteem yang tinggi

karena memiliki keinginan untuk berprestasi di suatu bidang yang dipelajarinya, salah satunya yaitu dalam musik. Selain itu, dengan kemampuan penguasaan musik yang tinggi dapat menyebabkan

siswa mampu mengatur waktu belajarnya dengan baik lagi, dan akhirnya siswa tersebut menjadi rajin karena memiliki keinginan yang tinggi untuk ikut mengambil bagian dalam proses akademik yang dalam hal ini belajar bermusik sehingga menjadikannya selalu meningkatkan harga dirinya ketika bersama dengan teman-teman yang lainnya.

(21)

dan hasil belajar, serta interaksi mereka dalam berelasi. Jika dilihat dari tahapan perkembangan seorang siswa SD dalam ha ini siswa SD Kristen 04 YPE Eben Haezer GKI Salatiga, mereka dapat mengembangkan kemampuan penguasaan musik yang baik terus menerus, sehingga mampu meningkatkan tindakan mereka untuk mencapai keberhasilan atau kompetensi karena mereka merasa bahwa mereka adalah panutan bagi orang lain.

Temuan dalam penelitian ini sesuai dengan yang hasil penelitian yang disampaikan oleh Horenstein (2008), bahwa melalui suatu seni tarik suara dapat menimbulkan self-esteem pemuda menjadi lebih baik, sehingga membuatnya mampu tampil dengan baik. Kemudian, hasil penelitian ini juga sejalan dengan dengan apa yang disampaikan oleh Djohan (2009) dalam penelitiannya, bahwa siswa yang mampu mengembangkan kemampuannya dalam bermusik akan berdampak baik pada rasa percaya diri, sehingga meningkatkan harga diri dari siswa tersebut untuk lebih mudah

mengusai musik yang dipelajarinya. Pendapat ini sejalan dengan pendapat Giomi (2016), yang mengatakan bahwa siswa yang belajar musik akan sangat nampak self-esteemnya dalam bermusik,

sehingga memiliki keinginan untuk berprestasi, memiliki tujuan untuk maju, dan bahkan merasa bahwa dengan bermusik yang dilakukan adalah cara untuk mengembangkan bakat dan minat, serta mampu mengatasi rasa malas akan belajar dan tugas-tugas belajar yang didapatkan di sekolah. Jika dilihat, siswa perempuan memiliki

self-esteem yang tinggi dibandingkan dengan laki-laki.

(22)

memberikan dampak yang begitu besar pada individu tersebut maupun terhadap masyarakat umum, yang dimana melalui bermusik menjadikannya sebagai kekuatan bertindak, meningkatkan pengetahuan dan pemahaman, dan sebagai aksi sosial sehinggan berdampak pada pengembangan rasa kuat akan harga diri yang tinggi, mendapat popularitas, dan kepuasan akan kemampuan yang dimiliki melalaui bermusik.

Selain kemampuan penguasaan musik, self-esteem pada laki-laki dan perempuan juga memiliki perbedaan. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji hipotesis kedua, yang menunjukkan nilai thitung sebesar -3,215 dengan sig. 0,002 (p<0,05). Dengan demikian, hipotesis kedua juga diterima, yang mengindikasikan bahwa terdapat perbedaan self-esteem antara laki-laki dan perempuan. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Hungu (2007) bahwa pada dasarnya laki-laki dan perempuan memang memiliki perbedaan yang signifikan mulai dari fisik, bentuk, kepribadian, sifat, peran, dan

perilakunya. oleh karena self-esteem itu bukan sifat atau aspek tunggal saja, melainkan sebuah kombinasi beragam dan perilaku. Dengan demikian yang memiliki self-esteem adalah perempuan.

Pertama, karena perasaan tentang diri sendiri, perasaan tentang hidup, dan perasaan tentang orang lain lebih dalam dimiliki oleh perempuan.

(23)

tersinggung yang tinggi. kedua, temuan dari Widya, dkk. (2011) bahwa, baik perempuan maupun laki-laki dengan memiliki self-esteem yang tinggi akan memandang positif sesuatu hal yang terjadi, dan ia dapat memahami dan menerima dirinya apa adanya. Sebaliknya, perempuan maupun laki-laki dengan self-esteem yang rendak tidak dapat memahami dan menerima dirinya. Mereka bukan hanya tidak mau melakukan sesuatu hal yang menurut mereka tidak bisa, tetapi juga dalam pikirannya selalu memunculkan informasi yang negatif dan perasaan takut untuk mencobanya.

Jika diketahui bahwa penentu siswa berhasil dalam belajar di kelas, adalah dari bagaimana siswa itu memiliki keinginan yang tinggi untuk belajar sehingga memiliki kompetensi yang tinggi, dan hal inilah yang dimiliki oleh setiap siswa SD Kristen 04 YPE Eben Haezer GKI Salatiga baik laki-laki maupun perempuan yang bisa berprestasi karena memiliki self-esteem yang tinggi.

Dengan demikian, untuk tetap memiliki self-esteem yang

tinggi maka siswa harus mampu mengevaluasi setiap proses pembelajaran yang dilakukan di kelas, sehingga mampu menyelesaikan setiap masalah yang dihadapi oleh siswa, salah

Gambar

Tabel 4.2 Sebaran Aitem Lolos Seleksi dan Aitem Yang Gugur Pada Skala
Tabel 4.5
Tabel 4.6 Demografi Responden Menurut Jenis Kelamin
Tabel 4.7 Analisis Deskriptif
+7

Referensi

Dokumen terkait

IPS mampu mengajak siswa untuk dapat menganalisis hal-hal yang berkaitan dengan materi dan kehidupan sehari-hari, mata pelajaran ini juga merupakan mapel favorit

Peningkatan intensitas warna pada ikan badut menunjukkan bahwa pemberian astaxanthin sebanyak 30 mg (perlakuan C) dan 40 mg (perlakuan D) kedalam pakan memberikan

Pada bahan pangan yang dikemas dalam kemasan plastik, adanya migrasi ini tidak mungkin dapat dicegah 100%, karena pada suhu kamar dengan waktu kontak yang cukup

Usaha kerajinan sandal unik yang akan saya dirikan adalah jenis usaha kerajinan berskala kecil yang khusus hanya memproduksi berbagai macam sandal berbahan baku

Variabel bebas yang diteliti pada penelitian ini terdiri dari pengetahuan keuangan, sikap terhadap uang, faktor kepribadian sebagai prediktor perilaku berhutang dengan

Kendala proses pembelajaran juga terjadi di SMP Pembangunan Piyungan. Keadaan tersebut tidak lepas dari bahan ajar yang digunakan pada proses pembelajaran IPA di SMP

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rancangan pembelajaran mata pelajaran per unit yang akan diterapkan guru dalam pembelajaran di

Concluded also partially organizational commitment and professional competence have a significant effect on the performance of high school accounting teacher in