• Tidak ada hasil yang ditemukan

OBJECT ORIENTED ANALYSIS DESIGN (OOAD)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "OBJECT ORIENTED ANALYSIS DESIGN (OOAD)"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

OBJECT ORIENTED ANALYSIS DESIGN

(OOAD)

Metode yang digunakan adalah diacu dari: Information Modeling and Development.

(Ken Lunn 2001)

1. Information Modeling and Development

What is a model ?

Model adalah beberapa diskripsi dari suatu system, yang dapat digambarkan, dideskripsikan, dan berbentuk prototype. Model tidak hanya berbentuk pendeskripsian sesuatu, tetapi merepresentasikan sesuatu.

Why model ?

Pertimbangan menggunkan model adalah karena mudah dan murah untuk membentuknya dibandingkan sesuatu yang riil. Model berguna untuk berkomunikasi dan perencanaan terhadap solusi permasalahan di dunia nyata. Sehingga model dapat membantu untuk memvisualisasi, merencanakan, berkomunikasi, dan mengestimasi yang paling baik dalam menyelesaikan permasalahan dibandingkan tanpa pemodelan.

High Level Model in Information System Development

Model dalam Information System Development (ISD) meliputi : Business case, Business requirements, System requirements, Logical design, Technical design, Implementation, dan Testing.

Unified Modeling Language (UML)

UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik/gambar untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan software berbasis OO (Object-Oriented). UML sendiri juga memberikan standar penulisan sebuah sistem blue print, yang meliputi konsep bisnis proses, penulisan kelas-kelas dalam bahasa program yang spesifik, skema database, dan komponen-komponen yang diperlukan dalam sistem software (http://www.omg.org).

Pendekatan analisa & rancangan dengan menggunakan model OO mulai diperkenalkan sekitar pertengahan 1970 hingga akhir 1980 dikarenakan pada saat itu aplikasi software sudah meningkat dan mulai komplek. Jumlah yang menggunakaan metoda OO mulai diuji cobakandan diaplikasikan antara 1989 hingga 1994, seperti halnya oleh Grady Booch dari Rational Software Co., dikenal dengan OOSE (Object-Oriented Software Engineering), serta James Rumbaugh dari General Electric, dikenal dengan OMT (Object Modelling Technique).

Kelemahan saat itu disadari oleh Booch maupun Rumbaugh adalah tidak adanya standar penggunaan model yang berbasis OO, ketika mereka bertemu ditemani rekan lainnya Ivar Jacobson dari Objectory mulai mendiskusikan untuk mengadopsi masing-masing pendekatan metoda OO untuk membuat suatu model bahasa yang uniform / seragam yang disebut UML (Unified Modeling Language) dan dapat digunakan oleh seluruh dunia.

(2)

metoda UML version 0.8 dan diselesaikan serta di release pada bulan oktober 1995. Bersamaan dengan saat itu, Jacobson bergabung dan UML tersebut diperkaya ruang lingkupnya dengan metoda OOSE sehingga muncul release version 0.9 pada bulan Juni 1996. Hingga saat ini sejak Juni 1998 UML version 1.3 telah diperkaya dan direspons oleh OMG (Object Management Group), Anderson Consulting, Ericsson, Platinum Technology, ObjectTime Limited, dll serta di pelihara oleh OMG yang dipimpin oleh Cris Kobryn.

UML adalah standar dunia yang dibuat oleh Object Management Group (OMG), sebuah badan yang bertugas mengeluarkan standar-standar teknologi object-oriented dan software component.

Software Development Life Cycle (SDLC)

Tahapan dalam SDLC meliputi :

n Requirements Analysis n Systems Analysis n Design

Gambar 1. Waterfall Model

Spiral Model

Gambar 2. Spiral Model

OOAD Road Map

(3)

Class Diagrams

Requirements Analysis Business

Process Map

Business Process Scenarios

Business Process Activity Diagram Business

Process Map

Business Process Scenarios

Business Process Activity Diagram

Gambar 3. OOAD Road Map

2. Business Process

Diagram UML yang digunakan pada Business Process adalah Activity Diagram. Activity Diagram adalah merepresentasikan aktivitas dan aliran aktivitas system.

P r i n t I n v o i c e

Gambar 4. Activity Diagram untuk Payment Handling

3. System Analysis

Diagram UML yang digunakan pada tahap System Analysis adalah Use Case Diagram. Use Case Diagram adalah merepresentasikan batasan fungsional system.

Take Order

Sales Operative

Check Order Progress

Gambar 5. Use Case Diagram

4. Object and Class Definition

(4)

cat name breed favourite food name2

eat() miaiow() sleep() catchMouse()

Gambar 6. Class Cat

Inheritance adalah pengelompokan class yang memiliki kesamaan properties, sehingga setiap class anak/turunan dapat mewarisi semua properties class induk dan tidak berlaku sebaliknya.

Gambar 7. Inheritance Class Person

square

Gambar 8. Inheritance Class 2DShape

5. Design

(5)

: S a l e s O p e r a t i v e

O r d e r E n t r y S c r e e n

O r d e r D i s p a t c h

E n t e r O r d e r D e t a i l s

E n t e r D e l i v e r y D e t a i l s

Gambar 9. Sequence Diagram

: Sales Operative

Order Entry Screen

Order Dispatch

Enter Order Details Enter Delivery Details

Gambar 10. Collaboration Diagram

Customer Name Address

OrderEntryScreen OrderLine

Quantity ProductID Order

Customer ID Date

AddOrderLine()

0..n 0..n

0..n 0..n

(6)

6. Mapping ke Relational Table

Setiap class yang bersifat persistent harus dilakukan mapping ke dalam relational table.

name address

telephone number customer

order() pay for goods() name

address

telephone number

We “remember” attributes

by storing them on a

computer’s hard disk

The most common way to

keep a record of the

attributes is to use a

database

Gambar 12. Penyimpanan Object ke dalam Database

Name Address

Telephone number

Peter 12 Ladbroke Street 01484 324345

Mary 14 Perry Avenue

01274 98209

Gambar 13. Hasil Mapping ke dalam Relational Table

7. Case Study

Odd Shoe Company

Odd Shoe Company adalah toko yang melayani penjualan Shoe secara online. Adapun proses bisnis yang terjadi adalah sebagai berikut :

§ Untuk melakukan order, customer harus terdaftar Odd shoe Company. Dalam melakukan registrasi dibutuhkan name and address, payment details (credit card, etc), shoe sizes, gender, and any special details.

§ Dalam melakukan order customer akan memilih shoe range. System akan memberitahu apakah stocknya ada atau dibutuhkan untuk memesan ke supplier. Jika stock ada maka dengan segera akan dilakukan pengiriman.

§ Customer dapat melakukan order secara online, dimana statusnya dapat menunggu delivery ke Odd shoe Company, menunggu pengiriman, menunggu pemeriksaan kredit atau pengiriman. Sebelum dikirimkan ke customer seharusnya ada pilihan untuk membatalkan order.

§ Odd Shoe Company setiap minggu ingin mengetahui laporan mengenai jumlah customer, statistic ukuran Shoe, order, stock, dan order-order yang dibatalkan. § Setiap bulan customer akan dikirim statmen melalui email, bersama-sama

dengan list penawaran khusus. Penawaran yang disampaikan hanya untuk stock sepatu yang ada sesuai dengan ukuran customer.

(7)

Business Process

Hear about Odd Shoe Company

Visit Web Site

Identify shoe(s) that suit

add to shopping basket

view shopping

basket decide to view more

commit order no more shoes wanted

supply credit card details

shoes delivered

shoes accepted

wait for

delivery non-deliveryact on no delivery

credit card problems

shoes returned shoes rejected

(8)

Tahapan Analisis

delete from basket add to basket

amend quantity

check stock level <<include>>

<<include>>

stock control system

reserve stock <<include>>

supply credit card details

finance system visit home page

browse catalogue

<<extend>>

view basket

<<extend>>

<<extend>>

order <<include>>

<<include>> customer

Advise of credit card problem

(9)

Tabel 1. Performansi Use Case Home Page

Use Case Number: 1 Use Case Name: Home Page

Brief Description: Menampilkan home page

Actors:Customer

Pre-conditions: Web site operational

Post-conditions: Home page ditampilkan

Frequency of Execution: Diperkirakan setiap hari di akses100 dalam 3 bulan, dan terjadi peningkatan menjadi 1000 dalam setahun.

Scalability:Diharapkan diatas 100 user mengakses secara concurrent

Criticality:Sangat. Tanpa ada web site, perusahaan tidak melakukan penjualan.

Primary Path:

Customer memasukan alamat URL

Use Cases Related to Primary Path:

None

Alternatives:

None

Use Cases Related to Alternatives:

None

Exceptions:

None

Use Cases Related to Exceptions:

None

Data Requirements: None, selain home page pada web site

User Interfaces:Lihat Interface pada gamabar 16.

Change Record:

(10)

Tabel 2. Performansi Use Case Browse Catalog

Use Case Number: 2 Use Case Name: Browse Catalogue

Brief Description: Customer akan melakukan browse katalog shoes.

Actors:Customer

Pre-conditions: Web site tersedia

Post-conditions: Item- item yang dipilih dimasukan dalam shopping basket

Frequency of Execution: Diperkirakan setiap hari di akses100 dalam 3 bulan, dan terjadi peningkatan menjadi 1000 dalam setahun.

Scalability:Diharapkan diatas 100 user mengakses secara concurrent

Criticality:Sangat. Tanpa ada web site, perusahaan tidak melakukan penjualan.

Primary Path:

1. Customer memilih katalog dari home page

2. Daftar Shoe styles ditampilkan dengan gambar-gambar secara thumbnail 3. Customer memilih shoe style

4. Daftar shoes and prices ditampilkan, dengan thumbnails shoes tersebut 5. Customer memilih shoe

6. Gambar shoe besar ditampilkan, dengan daftar prices, sizes, stock yang tersedia dan colour

7. Customer mengisi quantity, size, foot and colour 8. Customer melakukan clicks add to basket.

Use Cases Related to Primary Path:

None

Alternatives:

Pada setiap saat customer dapat melakukan backtrack ke home page sebelumnya. Pada setiap saat customer dapat melakukan pembatalan.

Use Cases Related to Alternatives:

Add to basket.

Exceptions:

None identified

Use Cases Related to Exceptions:

None

Data Requirements:

Daftar shoe styles dengan gambar-gambar secara thumbnail sebagai indikasi shoe style. Untuk setiap shoe, sizes tersedia, price, colour, a thumbnail picture and a full picture.

User Interfaces: Lihat Interfaces pada gambar 18, 19, 20.

Change Record:

(11)

Tahapan Design

Gambar 16. Prototype Design Home Page

: customer : web browser : internet : Odd Shoe Home Page

acceptURL( )

servePage( )

displayPage( )

open( )

(12)

Gambar 18. Top Halaman untuk Catalogue Shoes Style

(13)

Gambar 20. Detil Halaman Shoe

: shopping basket : customer : Odd Shoe Home Page : Catalogue : shoe style : Shoe Style Page : shoe : Shoe Page

openCatalogue( )

open( )

detDetails( )

format( )

selectStyle( ) open( )

getSummary( )

format( )

selectShoe( )

open( )

getDetails( )

format( )

addItem( ) enterDetails( )

addToBasket( )

(14)

Gambar 22. Prototype Halaman Shopping Basket

: customer : Shoe Page : shopping basket

: Shopping Basket Page

: order

addToBasket( )

open( ) getItems( )

format( )

buy( )

submitOrder( )

create( )

(15)

Odd Shoe Home Page

Shoe Style Page

selectShoe()

Gambar 24. Class Diagram User Interface

shoe style

(16)

8. Daftar Pustaka

§ Bahrami, Object Oriented System Development, McGraw-Hill, 2000.

§ G. Booch J. Rumbaugh, & Jacobson, The Unified Modeling Language, User Guide, Rational Software Corporation, Addison-Wesley, Massachus etts, USA, 1999.

§ Ken Lunn , Information Modeling and Development, 2001

Gambar

Gambar 1. Waterfall Model
Gambar 3. OOAD Road Map
Gambar 7. Inheritance Class Person
Gambar 9. Sequence Diagram
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Pengetahuan Tentang Perbankan Syariah Terhadap Minat Memilih Produk Tabungan BSI Sumenep dari hasil perhitungan secara persial atau Uji t test adalah variabel X

BUKU PANDUAN MASUK SANTRI BARU TAHUN PELAJARAN 2016-2017 ini merupakan panduan kegiatan yang harus difahami dengan baik oleh wali dan santri baru karena di dalamnya

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan bahwa multimedia interaktif berbasis Lectora Inspire pada materi struktur dan fungsi

Cookies yang diberi perlakuan penambahan penstabil CMC memiliki nilai tekstur yang lebih tinggi dibandingkan dengan cookies yang diberi perlakuan penstabil gum

[r]

Indonesia juga memiliki ciri khas memiliki karakter ramah tamah yang dapat ditonjolkan sehingga nantinya dapat menjadi nilai kualitas pribadi yang tidak dimiliki oleh

Tes positif menunjukan orang tersebut terinfeksi atau berpotensi terinfeksi dan memiliki risiko tinggi untuk berkembang menjadi menderita penyakit simptomatik dalam beberapa

“ Tujuan pendidikan adalah merubah yang diingini yang diusahakan dalam proses pendidikan atau usaha pendidikan untuk mencapainya, baik pada tingkah laku individu dari