• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB X ASPEK KELEMBAGAAN - DOCRPIJM 8d2dac0226 BAB X12. BAB 10 (Aspek Kelembagaan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB X ASPEK KELEMBAGAAN - DOCRPIJM 8d2dac0226 BAB X12. BAB 10 (Aspek Kelembagaan)"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Final Bab X - 1

10.1. PETUNJUK UMUM

Tujuan peningkatan kelembagaan daerah terkait langsung dengan

pembangunan prasarana kota bidang PU/Cipta karya, yaitu agar investasi

pembangunan dapat dilaksanakan secara optimal oleh Pemerintah Kabupaten

Mandailing Natal serta terjamin keterlanjutannya. Hal ini juga disesuaikan dengan

Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dimana pengaturan

tentang kelembagaan perangkat daerah, diatur dalam pasal 120 s/d 128, menekankan

penataan organisasi perangkat daerah dengan prinsip-prinsip otonomi daerah, yaitu

perlunya suatu organisasi yang efesien, efektif dan rasional serta didukung dengan

kemampuan, kebutuhan dan potensi yang tersedia untuk masing-masing daerah.

Semangat desentralisasi penyelenggaraan pemerintah daerah, sebagiamana

dituangkan dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah beserta aturan-aturan pelaksanaannya membutuhkan upaya-upaya

terkoordinasi agar tujuan pelaksanaan kebijakan otonomi di daerah tercapai.

Selanjutnya pedoman/acuan pengembangan kapasitas sebagiaman dirumuskan dalam

Kerangka Nasional Pengembangan dan Peningkatan Kapasitas (KNP2K) dalam rangka

mendukung desentralisasi, yang dikeluarkan bersama Menteri Dalam Negeri

Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS tanggal 06 Nopember 2002,

merujuk pada kebutuhan untuk menyempurnakan peraturan dan perundangan dengan

melakukan reformasi kelembagaan, memperbaiki tata kerja dan mekanisme

koordinasi, peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) – keterampilan dan

kualifikasi, perubahan pada sistem nilai dan sikap, dan keseluruhan kebutuhan

ekonomi daerah bagi pendekatan baru untuk pelaksanaan good dovernance, sistem

BAB X

(2)

Laporan Final Bab X - 2 administrasi dan mekanisme partisipasi dalam pembangunan agar dapat memenuhi

tuntutan untuk lebih baik dalam melaksanakan demokrasi.

Adanya keseimbangan pembagian tanggung jawab antara pemerintah pusat

dengan pemerintahan daerah bertujuan utnuk menseleraskan dan menjamin

keterlanjutan setiap program yang direncanakan. Sebagaimana yang disebutkan di

dalam Undang-Undang No. 33 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan

antara pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota, dimana disebutkan Urusan pemerintahan yang dibagi bersama antar

tingkatan (konkuren) dan/ atau susunan pemerintahan diluar urusan pemerintahan.

Dengan adanya pembagian tanggung jawab kelembagaan tersebut, akan

memudahkan Pemerintah Daerah dalam menilai kelayakan suatu lembaga untuk

investasi pembangunan daerahnya.

Kelayakan merupakan hasil telahan (asessment) tentang kapasitas suatu subyek

yang mengemban tugas-tugas tertentu bagi tercapainya tujuan-tujuan yang

ditetapkan. Sedangkan kelembagaan adalah suatu subyek dan sekaligus juga

menunjuk kepada bentuk, sifat-sifat dan fungsi-fungsinya (build in) yang terkait

(involve), berkepentingan (concern) dan bertanggung-jawab (responsible) untuk

tercapainya tujuan-tujuan yang ditetapkan.

Kelayakan yang tinggi bagi suatu institusi yang terkait dan bertanggungjawab

atas terselenggaranya visi dan misai-nya, sangat penting artinya bagi tercapai tujuan

yang dikehendaki dengan efektif dan efesien. Makin layak ia makin tinggi tingkat

efisiensi ynag dihasilkan dalam menyelesaikan tugas-tugasnya, demikian juga

sebaliknya.

10.2. KONDISI KELEMBAGAAN

10.2.1. Kondisi Kelembagaan Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal

A. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Mandailing Natal Sebagai Penyelenggara RPI2JM Kabupaten Mandailing Natal

Sesuai dengan Peraturan Bupati Kabupaten Mandailing Natal No. 24 Tahun 2008

(3)

Laporan Final Bab X - 3 Pembangunan Daerah Kabupaten Mandailing Natal, pada Bab II Pasal 2 , menyebutkan

bahwa :

a. Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Perencanaan Pembangunan

Daerah mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan daerah

yang bersifat spesifik (dibidang Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten

Mandailing Natal.

b. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis dibidang Perencanaan Pembangunan Daerah

Kabupaten;

b. Pencarian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah di bidang

Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten;

c. Pelaksanaan tugas lain yang dilakukan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan

fungsinya;

Sesuai dengan Perda No. 41 Tahun 2007 tentang Pembentukan susunan

organisasi dan tata kerja lembaga teknis daerah Kabupaten Mandailing Natal Bab III

bagian Kedua Paragraf I pasal 6 : Susunan Organisasi Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah, terdiri dari :

1. Kepala Badan;

2. Sekretariat, terdiri dari :

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

b. Sub Bagian Keuangan

c. Sub Bagian Program dan Pelaporan;

3. Bidang Penelitian dan Pengembangan;

a. Sub Bidang Penelitian, Pengembangan dan Perencanaan;

b. Sub Bidang Pendataan, Evaluasi dan Pelaporan.

4. Bidang Ekonomi, terdiri dari :

a. Sub Bidang Perindag Koperasi dan Investasi;

b. Sub Bidang Pertanian dan Kelautan.

5. Bidang Sosial Budaya, terdiri dari :

(4)

Laporan Final Bab X - 4 Sosial;

b. Sub Bidang Pendidikan dan Kesehatan.

6. Bidang Sarana Prasarana, teridiri dari :

a. Sub Bidang Lingkungan Hidup, Pemukiman dan Tata Ruang;

b. Sub Bidang Pekerjaan Umum, Perhubungan dan Pertambangan.

7. Unit Pelaksana Teknis;

8. Kelompok Jabatan Fungsional.

Adapun tugas masing-masing jabatan :

1. Sekretariat mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan adminsitrasi

seluruh satuan organisasi dalam lingkungan Bappeda Kabupaten Mandailing Natal.

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada diatas, Sekretariat

mempunyai fungsi;

a. Melakukan urusan umum dan kepegawaian;

b. Melakukan urusan keuangan;

c. Menyusun rencana program dan pelaporan kegiatan tahunan Bappeda.

d. Pelaksaaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

2. Kepala Sub Bagian Umum dan kepegawaian mempunyai tugas :

a. Mengumpulkan, mengelola dan menyajikan bahan/data untuk menyusun dan

menyempurnakan standar penyelenggaraan urusan tata usaha, administrasi

umum, perjalanan dinas dan pengelolaan kepegawaian;

b. Menyelenggarakan urusan tata usaha, administrasi umum, perjalanan dinas dan

pengelolaan kepegawaian;

c. Menyelenggarakan administrasi kepegawaian, penegakan disiplin;

d. Melaksanaan tugas lain yang diberikan Sekretaris, sesuai dengan bidang

tugasnya;

e. Menyiapan laporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas sesuai

bidang tugas kepada Sekretaris.

3. Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas :

a. Mengumpulkan, mengelola dan menyajikan bahan/data barang perlengkapan

(5)

Laporan Final Bab X - 5 b. Melaksanakan order keuangan;

c. Melaksanaan tugas lain yang diberikan Sekretaris, sesuai dengan bidang

tugasnya;

d. Menyiapan laporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas sesuai

bidang tugas kepada Sekretaris.

4. Kepala Sub Bagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas :

a. Mengumpulkan, mengelola dan menyajikan bahan/data untuk menyusun

program ;

b. Mengumpul, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk evaluasi dan

pelaporan;

c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretaris, sesuai dengan bidang

tugasnya;

d. Menyiapkan laporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas sesuai

bidang tugas kepada Sekretaris.

5. Bidang Penelitian dan Pengembangan mempunyai tugas mengkoordinasikan dan

melaksanakan kegiatan penelitian di bidang Ekonomi, Sosial Budaya serta fisik dan

Prasarana dalam rangka Perencanaan Pembangunan Daerah, Pengembangan

Sistem Perencanaan, Pendataan, Evaluasi dan Pelaporan. Untuk menyelenggarakan

tugas sebagaiman dimaksud pada diatas, Bidang Penelitian dan Pengembangan

mempunyai fungsi :

a. Menyiapkan bahan perumusan kebijaksanaan kegiatan penelitian dan

pengembangan untuk pembangunan di daerah;

b. Melakukan dan atau mengkoordinasikan penelitian pengembangan fisik

dibidang ekonomi, sosial budaya, dan prasarana serta mengadakan kerja sama

penelitian dengan lembaga-lembaga penelitian;

c. Melakukan dan atau mengkoordinasikan pendataan, evaluasi dan pelaporan

program di daerah.

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.

6. Kepala Sub Bidang Penelitian, Pengembangan dan Perencanaan mempunyai tugas:

a. Mempersiapkan bahan perumusan kebijaksanaan kegiatan penelitian dan

(6)

Laporan Final Bab X - 6 b. Melakukan dan mengkoordinasikan penelitian pengembangan;

c. Mengadakan kerjasama penelitian pengembangan di bidang Ekonomi, Sosial

Budaya, Infrastruktur dengan dengan lembaga-lembaga lainnya;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Penelitian,

Pengembangan dan Perencanaan.

7. Kepala Sub Bidang Pendataan, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas:

a. Mempersiapkan bahan perumusan kebijaksanaan kegiatan pendataan, evaluasi

dan pelaporan

b. Pelaksanaan program pembangunan daerah, melakukan dan atau

mengkoordinasikan, kegiatan pendataan, evaluasi dan pelaporan program

pembangunan daerah.

c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Penelitian,

Pengembangan dan Perencanaan.

8. Bidang Ekonomi mempunyai tugas melakukan dan mengkoordinasikan kegiatan

perencanaan pembangunan pertanian, industri, pertambangan dan energi,

perdagangan, koperasi, kelautan serta pengembangan dunia usaha/invenstasi.

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada diatas, Bidang

Ekonomi mempunyai fungsi :

a. Menyiapkan bahan perumusan kebijaksanaan kegiatan perencanaan

pembangunan pertanian, industri, pertambangan dan energi, perdagangan,

koperasi, kelautan serta pengembangan dunia usaha (investasi);

b. Melakukan kegiatan perencanaan pembangunan pertanian, industri,

pertambangan dan energi, perdagangan, koperasi, kelautan serta

pengembangan dunia usah(investasi);

c. Mengkoordinasikan dan memadukan rencana pembangunan pertanian,

industri, perdagangan, pertambangan dan energi, koperasi, kelautan serta

pengembangan dunia usaha (investasi) yang disusun oleh dinas-dinas daerah

lembaga teknis daerah, satuan organisasi lain dalam lingkungan pemerintahan

daerah, instansi vertikal, kecamatan-kecamatan, desa-desa dan badan-badan

(7)

Laporan Final Bab X - 7 d. Melakukan investasi permasalahan di bidang ekonomi serta merumuskan

langkah-langkah kebijakan pemecahannya;

e. Melakukan dan atau mengkoordinasikan penyusunan program tahunan dalam

ekonomi yang meliputi pertanian, industri, perdagangan, pertambangan dan

energi, koperasi, kelautan serta pengembangan dunia usaha (investasi).

9. Kepala Sub Bidang Perindustrian dan Perdagangan, Koperasi dan Investasi

mempunyai tugas :

a. Mempersiapkan bahan penyusunan rencana program pembangunan industri,

perdagangan, pertambangan dan energi, koperasi, kelautan serta

pengembangan dunia usaha (investasi), pemasaran.

b. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Ekonomi.

10. Kepala Sub Bidang Pertanian dan Kelautan mempunyai tugas:

a. Mempersiapkan bahan penyusunan rencana dan program pembangunan

pertanian, tanaman pangan, ketahanan pangan, peternakan, perikanan,

kelautan, perkebunan, kehutanan, taman nasional batang gadis.

b. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Ekonomi

11. Bidang Sosial Budaya mempunyai tugas malakukan dan mengkoordinasikan

perencanaan pembangunan di bidang pemerintahan umum, pemerintahan desa,

kesejahteraan umum, kesejahteraan sosial, pendidikan dan kesehatan. Untuk

menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada diatas, Bidang Sosial Budaya

mempunyai fungsi :

a. Menyiapkan bahan perumusan kebijaksanaan kegiatan perencanaan

pembangunan di bidang pemerintahan umum, pemerintahan desa,

kesejahteraan umum, kesejahteraan sosial, pendidikan dan kesehatan;

b. Melakukan kegiatan perencana pembangunan dibidang pemerintahan umum,

pemerintahan desa, kesejahteraan umum, kesejahteraan sosial, pendidikan dan

kesehatan;

c. Mengkoordinasikan dan memadukan rencana pembangunan di bidang

pemerintahan umum, pemerintahan desa, kesejahteraan umum, kesejahteraan

(8)

Laporan Final Bab X - 8 lembaga teknis daerah, satuan organisasi lain dalam lingkungan pemerintahan

Kabupaten, instansi vertikal dan kecamatan-kecamatan, desa-desa;

d. Melakukan inventarisasi permasalahan di bidang sosial budaya serta

merumuskan langkah-langkah kebijaksanaan pemecahannya;

e. Melakukan dan/atau mengkoordinasikan penyusunan program tahunan di

bidang sosial budaya yang meliputi bidang pemerintahan umum, pemerintahan

desa, kesejahteraan umum, kesejahteraan sosial, pendidikan dan kesehatan.

12. Kepala Sub Bidang Pemerintahan Umum, Kesejahteraan Umum dan Kesejahteraan

Sosial mempunyai tugas :

a. Mempersiapkan bahan penyusunan rencana dan program pembangunan

ketenagakerjaan, ketransmigrasian, kependudukan dan catatan sipil, peranan

wanita dan keluarga berencana, pariwisata, agama, dan pemerintahan,

pemberdayaan masyarakat desa.

b. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Sosial Budaya

13. Kepala Sub Bidang Pendidikan dan Kesehatan mempunyai tugas:

a. Mempersiapkan bahan penyusunan rencana dan program pembangunan

pendidikan, kesenian dan adat budaya, kepemudaan, keolahragaan, kesehatan.

b. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Sosial Budaya

14. Bidang Sarana Prasarana mempunyai tugas melakukan dan mengkoordinasikan

kegiatan perencanaan pembangunan lingkungan hidup, permukiman dan tata

ruang, pekerjaan umum, perhubungan, pertambangan dan energi, pertanahan,

sumber daya alam dan lingkungan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana

dimaksud pada diatas, Bidang Sarana Prasarana mempunyai fungsi :

a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan perencanaan pembangunan

lingkungan hidup, permukiman dan tata ruang, pekerjaan umum,

perhubungan, pertambangan dan energi, pertanahan, sumber daya alam dan

lingkungan;

b. Melakukan kegiatan perencana pembangunan lingkungan hidup, pemukiman

dan tata ruang, pekerjaan umum, perhubungan, pertambangan dan energi,

(9)

Laporan Final Bab X - 9 c. Mengkoordinasikan dan memadukan rencana pembangunan lingkungan

hidup, permukiman dan tata ruang, pekerjaan umum, perhubungan,

pertambangan dan energi, pertanahan, sumber daya alam dan lingkungan

yang disusun oleh dinas-dinas daerah, lembaga teknis daerah, satuan

organisasi lain dalam lingkungan pemerintahan kabupaten, instansi vertikal,

kecamatan-kecamatan, desa-desa;

d. Melakukan inventarisasi permasalahan di bidang sarana dan prasarana serta

merumuskan langkah-langkah kebijaksanaan pemecahannya;

e. Melakukan dan atau mengkoordinasikan penyusunan program tahunan di

bidang sarana dan prasarana yang meliputi lingkungan hidup, permukiman dan

tata ruang, pekerjaan umum, perhubungan, pertambangan dan energi,

pertanahan, sumber daya alam dan lingkungan dalam rangka pelaksanaan

program pembangunan daerah.

15. Kepala Sub Bidang Lingkungan Hidup Pemukiman dan Tata Ruang mempunyai

tugas :

a. Melakukan kegiatan perencanaan pembangunan lingkungan hidup,

permukiman dan tata ruang, pertanahan, sumber daya alam dan lingkungan.

b. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Sarana Prasarana

16. Kepala Sub Bidang Pekerjaan Umum, Perhubungan, Pertambangan mempunyai

tugas :

a. Mempersiapkan bahan penyusunan rencana dan program pembangunan

pertambangan dan energi, pekerjaan umum, dan perhubungan.

b. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Sarana Prasarana

17. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan tugas khusus

sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana

dimaksud pada diatas, Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai fungsi :

a. Melakukan kegiatan penyuluhan, bimbingan teknis, penyiapan bahan-bahan,

penyebaran informasi dan terobosan-terobodsan baru dalam rangka

pembinaan pengembangan perencanaan pembangunan;

(10)

Laporan Final Bab X - 10 c. Memberikan saran dan informasi/masukan kepada Kepala Badan dalam rangka

perbaikan dan penyempurnaan kinerja Badan Perencanaan Pembangunan

Kabupaten Mandailing Natal;

d. Melakukan tugas-tugas teknis lainnya sesuai dengan keahlian setelah

melakukan koordinasi dan persetujuan dari Kepala Badan.

(11)

Laporan Final Bab X - 11

Gambar 10.1

Bagan Organisasi Bappeda Kabupaten Mandailing Natal

(12)

Laporan Final Bab X - 12

B. Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Mandailing Natal

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Mandailing Natal Nomor 40 tahun

2007 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah

Kabupaten Mandailing Natal pada bab III Bagian pertama bahwa :

1. Kedudukan Dinas Daerah yang ada di Kabupaten Mandailing Natal :

a. Dinas Daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah

b. Dinas Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan

bertanggung Jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah

c. Kepala Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diangkat dan diberhentikan

sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Tugas Dinas Daerah yang ada di Kabupaten Mandailing Natal melaksanakan urusan

pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan.

3. Fungsi Dinas Daerah yang ada di Kabupaten Mandailing Natal adalah :

a. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan

lingkup tugasnya;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas dan fungsinya.

Sesuai dengan peraturan Daerah Kabupaten Mandiling Natal No. 40 Tahun 2007

Bab III Bagian kedua paragrap 10 Pasal 15 tentang Susunan Organisasi Dinas Cipta

Karya Kabupaten Mandailing Natal adalah :

1. Kepala Dinas;

2. Sekretariat membawahkan :

a. Sub Bagian Umum dan Perlengkapan;

b. Sub Bagian Keuangan;

c. Sub Bagian Kepegawaian;

3. Bidang Program dan Evaluasi terdiri dari;

a. Seksi Program;

b. Seksi Evaluasi dan Pelaporan;

4. Bidang Ruang dan Pemukiman terdiri dari;

(13)

Laporan Final Bab X - 13 b. Seksi Perumahan dan Pemukiman;

5. Bidang Bangunan dan PLP terdiri dari;

a. Seksi Tata Bangunan dan Perizinan;

b. Seksi Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan;

6. Unit Pelaksana Teknis.

7. Kelompok Jabatan Fungsional.

(14)

Laporan Final Bab X - 14

Gambar 10.2

Bagan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Mandailing Natal

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Mandailing Natal

(15)

Laporan Final Bab X - 15

C. Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Mandailing Natal

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Mandailing Natal Nomor 40 tahun

2007 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah

Kabupaten Mandailing Natal pada bab III Bagian pertama Pasal 3 sampai dengan pasal

5 bahwa :

1. Kedudukan Dinas Daerah yang ada di Kabupaten Mandailing Natal :

a. Dinas Daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah

b. Dinas Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan

bertanggung Jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah

c. Kepala Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diangkat dan diberhentikan

sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Tugas Dinas Daerah yang ada di Kabupaten Mandailing Natal adalah melaksanakan

urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan.

3. Fungsi Dinas Daerah yang ada di Kabupaten Mandailing Natal adalah :

a. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan

lingkup tugasnya;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas dan fungsinya.

Sesuai dengan peraturan Daerah Kabupaten Mandiling Natal No. 40 Tahun 2007

Bab III Bagian kedua paragrap 18 Pasal 25 tentang Susunan Pengelolaan Keuangan dan

Aset Daerah Kabupaten Mandailing Natal adalah :

1. Kepala Dinas;

2. Sekretariat membawahkan :

a. Sub Bagian Tata Usaha dan Umum;

b. Sub Bagian Keuangan;

c. Sub Bagian Kepegawaian;

3. Bidang Program terdiri dari;

a. Seksi Perencanaan;

b. Seksi Evaluasi dan Pelaporan;

(16)

Laporan Final Bab X - 16 5. Bidang Pendapatan terdiri dari;

a. Seksi Pendapatan dan Penetapan;

b. Seksi Penagihan;Bagi Hasil dan penerimaan Lainnya

c. Seksi Dana Perimbangan/ Bagi Hasil dan penerimaan Lainnya

6. Bidang Keuangan terdiri dari;

a. Seksi Anggaran;

b. Seksi Verifikasi dan Pembukuan;

c. Seksi Perbendaharaan dan Gaji.

7. Bidang Kekayaan dan Aset Daerah;

a. Seksi Inventarisasi dan Analisa Kebutuhan Barang;

b. Seksi Pengadaan dan Pendistribusian

c. Seksi Pengendalian dan Perawatan.

8. Unit Pelaksana Teknis.

9. Kelompok Jabatan Fungsional.

(17)

Laporan Final Bab X - 17

Gambar 10.3

Bagan Organisasi Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Mandailing Natal

Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Mandailing Natal

(18)

Laporan Final Bab X - 18

D. Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Kabupaten Mandailing Natal (BAPEDALDA)

Sesuai dengan Peraturan Bupati Kabupaten Mandailing Natal No. 12 Tahun 2008

tanggal 10 April 2008 tentang penjabaran tugas pokok dan fungsi Badan Pengendalian

Dampak Lingkungan Daerah Kabupaten Mandailing Natal, pada Bab II Pasal 2,

menyebutkan bahwa : Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah mempunyai

tugas melaksanakan kewenangan otonomi daerah dibidang pengendalian dampak

lingkungan antara lain sebagai berikut :

a. Melaksanakan perumusan kebijakan operasional pencegahan dan pemulihan

kualitas lingkungan;

b. Melaksanakan koordinasi pencegahan dan penaggulangan pencemaran, kerusakan

dan pemulihan kualitas lingkungan.

c. Melaksanakan pengembangan program kelembagaan dan peningkatan kualitas

dan kapasitas: pengendalian dampak lingkungan;

d. Menyelenggarakan pembinaan teknis pencegahan dan penanggulangan

pencemaran, kerusakan lingkungan serta pemulihan kualitas lingkungan;

e. Menyelenggarakan pembinaan dan pengendalian teknis analisis mengenai dampak

lingkungan hidup;

f. Menyetenggarakan pengawasan pelaksanaan pengendalian dampak dan

kerusakan lingkungan.

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Badan

Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis dibidang Pengendalian Dampak Lingkungan;

b. Pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum;

c. Pelayanan Penunjang Penyelenggaraan Pemerintahan di Kabupaten Mandailing

Natal;

d. Pengelolaan urusan ketatausahaan dan rumah tangga.

Sesuai dengan Perda No. 41 Tahun 2007 tentang Pembentukan susunan

organisasi dan tata kerja lembaga teknis daerah Kabupaten Mandailing Natal Bab III

bagian Kedua Paragraf IV pasal 9 : Susunan Organisasi Badan Pengendalian Dampak

(19)

Laporan Final Bab X - 19 1. Kepala Badan;

a. Sekretariat, terdiri dari:

b. Sub Bagian Program dan Evaluasi;

c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

d. Sub Bagian Hukum

2. Bidang Analisa Pencegahan Dampak Lingkungan Hidup terdiri dari:

a. Sub Bidang Teknis Analisa Mengenai Dampak Lingkungan Hidup;

b. Sub Bidang Pengembangan Kelembagaan dan Kapasitas.

3. Bidang Pengawasan dan Pengendalian, terdiri dari:

a. Sub Bidang Pengawasan;

b. Sub Bidang Pengendalian dan Perizinan.

4. Bidang Pemantauan dan Pemulihan, terdiri dari ;

a. Sub Bidang Pemantauan Kualitas Lingkungan;

b. Sub Bidang Pembinaan dan Pemulihan Kualitas Lingkungan.

5. Bidang Litbang dan Laboratorium, terdiri dari ;

a. Sub Bidang Penelitian, Pengembangan;

b. Sub Bidang Laboratorium.

6. Unit Pelaksana Teknis.

7. Kelompok Jabatan Fungsional.

Adapun tugas masing-masing jabatan :

Sekretaris Badan Pengendalian Dampak Lingkungan mempunyai tugas pokok

membantu Kepala Badan dalam melaksanakan penyusunan program dan laporan

evaluasi, pembinaan administrasi kepegawaian, keuangan, perlengkapan, dan

kerumahtanggaan,memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada Kepala

Badan dan seluruh satuan,organisasidi lingkungan BAPEDALDA dan melakukan proses

administrasi dalam rangka penegakan peraturan perundang-undangan di bidang

lingkungan hidup.

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Sekretaris Badan

Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah mempunyai fungsi :

a. Penyusunan program dan evaluasi pengendalian dampak lingkungan dan

(20)

Laporan Final Bab X - 20 b. Penyelenggaraan pembinaan administrasi dalam arti melakukan urusan

ketatausahaan, kepegawaian, perlengkapan, kerur-nahtanogaan, dan keuangan;

c. Penyelenggaraan proses administrasi dalam rangka penegakan peraturan

perundang-undangan di biding pengendalian dampak lingkungan konservasi dan

pemulihan lahan kawasan lindung;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.

Kepala Sub Bagian Program dan Evaluasi mempunyai tugas menyiapkan bahan

dan mengkoordinasikan penyusunan program dan laporan evaluasi Pengendalian

dampak lingkungan serta menyusun informasi lingkungan. Untuk menyelenggarakan

tugas sebagaimana di maksud diatas, Kepala Sub Bagian Program dan Evaluasi

mempunyai fungsi :

a. Pengumpulan rencana Usulan dari setiap bidang

b. Penyusunan Anggaran Badan

c. Pengumpulan dan Pengelolaan lapoar dari setiap kegiatan dari bidang-bidang

d. Penyusunan Laporan bulanan, triwulan, semester dan tahunan badan

e. Penyusunan Informasi lingkungan hidup

f. Pelaksanaan pemantauan penerapan suatu rencana pengelolaan lingkungan (RKL)

dan rencana pemantauan lingkungan (RPL) dari suatu kegiatan dan/atau usaha;

g. Pelaksanaan analisis dan evaluasi pelaksanaan pengendalian dampak lingkungan

dari suatu kegiatan dan/atau usaha;

h. Pengujian laporan yang disampaikan oleh pemrakarsa usaha dan/atau kegiatan;

i. Penyiapan laporan evaluasi kepada Menteri secara berkala sekurangkurangnya 2

(dua) kali dalam 1 (satu) tahun dengan tembusan kepada instansi berwenang

menerbitkan izin dan Gubernur;

j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris.

Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan

urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kehumasan dan

kerumahtanggaan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana yang dimaksud

diatas Kepala Sub Bagian Umurn dan Kepegawaian mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan Urrusan ketatausahaan;

(21)

Laporan Final Bab X - 21 c. Pelaksanaan urusan keuangan;

d. Pelaksanaan urusan perlengkapan,

e. Pelaksanaan Urusan kehumasan;

f. Pelaksanaan urusan kerumah tanggaan;

g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris;

Kepala Sub Bagian Hukum mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melakukan

proses administrasi dalam rangka penegakan peraturan perundang-undang di bidang

lingkungan hidup. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana di maksud diatas,

Kepala Sub Bagian Hukum mempunyai fungsi :

a. Penginventarisasian peraturan perundang-undangan dibidang lingkungan hidup;

b. Penyiapan konsep peraturan daerah, peraturan dan keputusan bupati dengan

mempedomani legal drafting peraturan lingkungan hidup;

c. Perumusan Kebijakan Opersaional penegakan hukum linqkungan;

d. Pelaksana koordiriasi dalam penegakan hukum lingkungan;

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris.

Kepala Bidang analisis Pencegahan Dampak Lingkungan mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan di bidang Analisis Pengendalian Dampak

Lingkungan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana di maksud diatas Kepala

Bidang Analisis Pencegahan Dampak Lingkungan mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan kebijakan rasional pencegahan pencemaran dan kerusakan

lingkungan;

b. Pelaksana koordinasi pencegahan pencemaran dan kerusakan kigkungan;

c. Pengembangan program kelembagaan dan peningkatan kualitas dan kapasitas

pengendalian dampak lingkungan;

d. Pelaksanaan pembuatan pedoman teknis analisis mengenai dampak lingkungan

(AMDAL);

e. Pelaksanaan pemantauan penerapan( rencana pengelolaan lingkungan (RKL) dan

rencana pemantauan lingkungan (RPL) serta menganalisis dan mengevaluasi

pelaksanaan pengendalian dampak lingkungan;

(22)

Laporan Final Bab X - 22 Kepala Sub Bidang Teknis Amdal mempunyai tugas pokok melaksanakan

sebagian tugas Bidang Analisis Pencegahan ampak Lingkungan di bidang Teknis Analsis

Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Untuk menyelenggarakan tugas

sebagaimana di maksud diatas, Kepala Sub Bidang Teknis Amdal mempunyai fungsi :

a. Penyusunan pedoman teknis analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL);

b. Penyiapan rekomendasi layak atau tidak layak lingkungan suatu rencanana

kegiatan dan / atau usaha;

c. Pelaksanaan kebijakan operasi encegahan pencemaran dan kerusakan lingkungan;

d. Pelaksana koordinasi pencegaha pencemaran dan kerusakan lingkungan;

e. Pelaksanaan tugas lain yang di berikan oleh kepala bidang Analisis pencegahan

dampak lingkungan.

Kepala Sub Bidang Pengembangan Kelembagaan dan Kapasitas mempunyai

tugas Pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Analisis Pencegahan dampak

lingkungan dibidang pengembangan kelembagaan dan kapasitas. Untuk

menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Kepala Sub Bidang

Pengembangan Kelembagaan dan Kapasitas mempunyai fungsi :

a. Pengembangan program Kelembagaan dan sumberdaya manusia dalam rangka

Pengendalian dampak lingkungan;

b. Pengkoordinasian pelaksanaan Pindidikan, pelatihan dan ceramah dibidang analisis

mengenai dampak lingkungan;

c. Pengkoordinasian penyelenggaraan lembaga pendidikan dan pelatihan dibidang

Analisis mengenai dampak lingkungan ;

d. Pelaksanaan tugas lain yang di berikan oleh kepala biding analisis pencegahan

dampak lingkungan.

Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian mempunyai tugas Pokok

melaksanakan sebagian tugas Badan di bidang pengawasan dan pengendalian dampak

lingkungan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana di maksud diatas, Kepala

Bidang Pengawasan dan Pengendalian mempunyai fungsi:

a. Pelaksanaan kebijakan operasional pengendalian pencemaran dan kerusakan hutan

b. Pelaksanaan pengawasan pengendalian dampak lingkungan

(23)

Laporan Final Bab X - 23 d. Pelaksanaan pengendalian pencemaran air, udara dan tanah;

e. Pengawasan dan pengendalian perizinan pembuangan limbah;

f. Pelaksanaan tugas lain yang di berikan Kepala Badan.

Kepala Sub Bidang Pengawasan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian

tugas Bidang Pengawasan dan Pengendalian di bidang pengawasan pengelolaan

lingkungan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana di maksud diatas, Kepala

Sub Bidang Pengawasan mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan kebijakan operasional pengendalian perencanaan dan kerusakan

lingkungan;

b. Pelaksanaan koordinasi pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan;

c. Pelaksanaan pengawasan dan pembinaan teknis pengendalian pencemaran dan

kerusakan lingkungan;

d. Pelaksanaan pengendalian pencemaran air udara dan tanah;

e. Pelaksanaan tugas lain yang diherikan oleh Kepala Bidang Pengawasan dan

Pengendalian.

Kepala Sub Bidang Pengendalian dan Perizinan mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian tugas Bidang Pengawasan dan Pengendalian dibidang

pengendalian dan perizinan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana di maksud

diatas, Kepala Sub Bidang Pengendalian dan Perizinan mempunyai fungsi :

a. Penyiapan Surat rekomendasi kelayakan lingkungan sebagai syarat sebagai syarat

penerbitan izin usaha dan/atau kegiatan yang telah berjalan;

b. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian perizinan pembuangan limbah;

c. Pelaksanaan pengawasan pengendalian dampak dan kerusakan lingkungan;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan kepala bidang pengawasan dan

pengendalian

Kepala Bidang Pemantauan dan Pemulihan mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian tugas Badan di bidang Pemantauan dan Pemulihan Kualitas

Lingkungan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana di maksud diatas, Kepala

Bidang Pemantauan dan Pemulihan mempunyai fungsi:

a. Pelaksanaan kebijakan operasional pemulihan kualitas lingkungan;

(24)

Laporan Final Bab X - 24 c. Pelaksanaan pembinaan teknis pemantauan dan pemulihan kualitas lingkungan;

d. Pelaksanaan pemantauan lingkungan;

e. Perlaksanaan penyuluhan dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat.

dalam pemantauan dan pemulihan kualitas lingkungan;

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Badan.

Kepala Sub Bidang Pemantauan Kualitas Lingkungan mempunyai tugas pokok

meleksanakan sebagian tugas Bidang Pemantauan dlan Pemulihan dibidang

Pemantauan Lingkungan Hidup. Untuk menyelenggarakana tugas sebagaimana di

maksud diatas, Kepala Sub Bidang Pemantauan Kualitas Lingkungan mempunyai

fungsi:

a. Pelaksanaan Registrasi wilayah yang akan dipantau di Daerah Kabupaten

mandailing Natal;

b. Pelaksanaan kebijakan operasional pemantauan lingkungan hidup;

c. Pelaksanaan penyuluhan dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat

dalam memantau lingkungan hidup;

d. Pelaksanaan pengawasan dan bimbingan teknis pemantauan pencemaran dan

kerusakan lingkungan;

e. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi lain dalam rangka pemantauan

pencernaran dan kerusakan lingkungan;

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Pemantauan dan pemulihan.

Kepala Sub Bidang Pembinaan dan Pemulihan Kualitas Lingkungan mempunyai

tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pemantauan dan Pemulihan di

bidang pembinaan dan pemulihan kualitas lingkungan. Untuk menyelenggarakan tugas

sebagaimana di maksud diatas, Sub Bidang Pembinaan dan Pemulihan Kualitas

Lingkungan mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan kebijakan operasional pembinaan, pemulihan kualitas lingkungan,

b. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka pelaksanaan

pembinaan dan pemulihan kualitas lingkungan;

c. Pelaksanaan pembinaan teknis pemulihan kualitas lingkungan;

d. Pelaksanaan penyuluhan dan sosialisasi dalam rangka meningkatkan peran serta

(25)

Laporan Final Bab X - 25 e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Pemantauan dan Pemulihan.

Kepala Bidang Penelitian Pengembangan dan Laboratorium mempunyai tugas

pokok melaksanakan sebagian tugas Badan di bidang Penelitian Pengembangan

informasi. Pengelolaan lingkungan dan pelaksanaan pengujian indikator

komponen-komponen lingkungan hidup melalui analisis Laboratorium. Untuk menyelenggarakan

tugas sebagaimana di maksud diatas, Kepala Bidang Penelitian Pengembangan dan

Laboratorium mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana program penelitian pengembangan informasi pengelolaan

lingkungan hidup;

b. Pelaksanaan kebijakan operesional penelitian, pengembangan pengelolaan

lingkungan hidup;

c. Pelaksanaan program penelitian komponen-komponen lingkungan dan

pegembangan pengelolaan lingkungan hidup;

d. Pelaksanaan pengujian laboratorium terhadap indikator kualitas lingkungan hidup.

e. Pelaksanaan penentuan status mutu dan Pengembangan Pengelolaaan Lingkungan

Hidup

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Badan

Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian tugas bidang Penelitian Pengembangan dan laboratorium

bangan mempunyai tugas pokok melaksa, akin sehagian tugas Bidang, Penelitian

Pengembangan dan Laboratorium di bidang penelitian pengembangan pengelolaan

lingkungan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana di maksud diatas, Kepala

Sub Bidangf Penelitian dan Pengembangan mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana kegiatan Penelitian dan pengembangan informasi

pengelolaan lingkungan;

b. Pelaksanaan pengkajian metode dan sarana prasarana pongelolaan Lingkungan

hidup;

c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Penelitian Pengembangan

(26)

Laporan Final Bab X - 26 Kepala Sub Bidang Laboratorium mempunyai tugas pokok, melaksanakan

sebagian tugas Bidang Penelitian Pengembangan dan Laboratorium di bidang

pengujian laboratorium. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana di maksud

diatas, Kepala Sub Bidang Laboratorium mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana kegiatan pengujian taboratorium;

b. Penyusunan laporan hasil pengujian laboratorium;

c. Penentuan mutu kualitas lingkungan hidup;

d. Penyusunan kebijakan pengelolaan lingkungan hidup;

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Penelitian Pengembangan

dan Laboratorium

Unit Pelaksana Teknis mempunyai tugas membantu Kepala Badan melakukan

koordinasi, memajukan Skala prioritas Pembangunan atas wilayah kerjanya, seita

melaporkan petaksanaan tugasnya. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana

dimaksud diatas, Unit Pelaksana Teknis mempunyai fungsi :

a. Membantu tugas-tugas Kepala Badan dan bidang selaku perpanjangan tangan di

wilayah kerjanya dalam mensukseskan pembangunan Badan Pengendalian

Lingkungan Hidup Daerah;

b. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait di daerahnya dan sinkronisasi tugas

tugas dengan unit pelaksana teknis yang berada di wilayah kerjanya;

c. Melakukan pengumpulan dan analisa data atas potensi di daerahnya serta

mengajukan ketingkat atasan setelah mendapat peresetujuan masyarakat, untuk

selanjutnya dijadikan bahan penyusunan program kegiatan ditingkat Badan;

d. Melakukan pelaporan atas tugas-tugas baik secara rutin maupun insidensial sesuai

dengan yang digariskan oleh Kepala Badan.

(27)

Laporan Final Bab X - 27

Gambar 10.4

Bagan Organisasi Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan, dan Pertamanan Kabupaten Mandailing Natal

Sumber : BAPEDALDA Kabupaten Mandailing Natal

(28)

Laporan Final Bab X - 28

E. Kantor Pertamanan, Kebersihan dan Pemadam Kebakaran

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Mandailing Natal Nomor 40 tahun

2007 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pertamanan,

Kebersihan dan Pemadam Kebakaran Daerah Kabupaten Mandailing Natal pada bab III

Bagian keduabedaerah :

1. Kedudukan Dinas Daerah yang ada di Kabupaten Mandailing Natal :

a. Dinas Daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah

b. Dinas Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan

bertanggung Jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah

c. Kepala Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diangkat dan diberhentikan

sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Tugas Dinas Daerah yang ada di Kabupaten Mandailing Natal adalah melaksanakan

urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan.

3. Fungsi Dinas Daerah yang ada di Kabupaten Mandailing Natal :

a. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan

lingkup tugasnya;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas dan fungsinya.

Sesuai dengan peraturan Daerah Kabupaten Mandiling Natal No. 40 Tahun 2007

Bab III Bagian keduabelas Pasal 17 tentang Susunan Organisasi Kantor Pertamanan,

Kebersihan dan Pemadam Kebakaran Daerah Kabupaten Mandailing Natal adalah :

1. Kepala Kantor;

2. Sub Bagian Tata Usaha;

3. Seksi Pertamanan, Pemakaman dan Lampu Jalan;

4. Seksi Penanggulangan dan Pembinaan Kebersihan;

5. Seksi Pemadam Kebakaran;

6. Kelompok Jabatan Fungsional.

(29)

Laporan Final Bab X - 29

Gambar 10.5

Bagan Organisasi Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Mandailing Natal

Sumber : Dinas Cipta Karya Kabupaten Mandailing Natal

10.2.2 KONDISI KELEMBAGAAN NON PEMERINTAH KABUPATEN MANDAILING NATAL A. Badan Usaha Milik daerah (BUMD) Kabupaten Mandailing Natal

Satu-satunya Badan usaha milik daerah Kabupaten Mandailing Natal adalah

BUMD. Sesuai dengan Peraturan daerah Kabupaten Mandailing Natal nomor 28 tahun

2006 tentang pembentukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten

Mandailing Natal bahwa tujuan dibentuk BUMD adalah untuk memanfaatkan dan

menggali segala potensi daerah serta mengkelola secara profesional. Data-data Teknis

BUMD Kabupaten Manadailing Natal sesuai tupoksi :

a. Tujuan usaha BUMD adalah untuk mernanfaatkan dan menggali segala potensi

daerah serta mengelola secara profesional.

b. Menggali sumber daya alam yang ada di Kabupaten Mandailing Natal sehingga

diharapkan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah guna percepatan

pembangunan Kabupaten Mandailing Natal.

c. Lapangan usaha BUMD bergerak dibidang perdagangan, perkebunan, kehutanan,

perikanan, pertanian, peternakan, pertambangan, Industri, dagang umum dan

segala jenis jasa sesuai dengan peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

d. Penambahan dan Pengurangan unit usaha BUMD dapat dilakukan dengan

(30)

Laporan Final Bab X - 30 e. Modal BUMD terdiri untuk seluruhnya atau sebagian dari kekayaan daerah Yang

dipisahkan.

f. Semua Aktiva dan Passiva BUMD Mandailing Natal menjadi modal BUMD.

g. Penyetoran modal dalam rangka kerjasama dengan pihak ketiga dapat dilakukan

dengan persetujuan Bupati Mandailing Natal;

h. Penambahan Modal dasar dilakukan dengan Peraturan Daerah Kabupaten

Mandailing Natal.

i. Semua alat disimpan likuid Bank setempat Cabang atau Bank Pemerintah lainnya

yang dihunjuk.

j. Susunan Organisasi dan Tata Kerja BUMD ditetapkan oleh Direktur dengan

persetujuan Badan Pengawas dan sesudah mendapat pengesahan dari Bupati

Mandailing Natal.

k. Pengurus BUMD terdiri dari seorang Direktur Utama dan Direktur I. Sekretaris dan

Utama Kepala Divisi BUMD dipimpin oleh seorang Direktur dan Direktur I.

l. Badan Pengawas terdiri dari 3 (tiga) orang, yang diangkat oleh Bupati setelah

terlebih dahulu berkoordinasi dengan DPRD.

Susunan Organisasi Badan Usaha Milik Daearah Kabupaten Mandailing Natal,

terdiri dari :

1. Badan Pengawas

2. Direktur Utama

3. Direktur I

4. Sekretaris

5. Divisi umum dan agrobisnis

Tugas Pokok dan Fungsi BUMD Kabupaten Mandailing Natal adalah :

Tugas Pokok dari Badan Pengawas :

a. Mengawasi kegiatan Operasional BUMD

b. Memberikan pendapat dan saran kepada Kepala Daerah terhadap

pengangkatan dan Pemberhentian Direktur Utama dan Direktur I.

c. Memberikan pendapat dan saran kepada Kepala Daerah terhadap Program

Kerja yang diajukan oleh Direktur Utama dan Direktur I.

(31)

Laporan Final Bab X - 31 Perhitungan Laba/ Rugi.

e. Memberikan pendapat dan saran Laporan Kerja BUMD.

Wewenang Badan Pengawas :

a. Memberikan peringatan kepada Direktur Utama dan Direktur I yang tidak

melaksanakan tugas sesuai dengan program kerja yang telah diseujui.

b. Memeriksa Direktur Utama dan Direktur I yang diduga merugikan BUMD.

c. Mengesahkan rencana kerja dan Anggaran BUMD.

d. Menerima atau menolak pertanggung jawaban keuangan dan program kerja

Direktur Utama dan Direktur I.

Tugas Pokok dari Direktur Utama dan Direktur I :

a. Memimpin dan mengendalikan semua kegiatan BUMD

b. Merencanakan dan menyusun program kerja BUMD periode tahunan dan 4

(empat) tahunan yang disampaikan kepada Badan Pengawas untuk mendapat

pengesahan.

c. Melakukan perubahan terhadap program kerja setelah mendapat persetujuan

Badan Pengawas

d. Membina Pegawai

e. Mengurus dan mengkelola kekayaan BUMD

f. Mewakili BUMD baik didalam dan diluar pengadilan

g. Menyampaikan laporan berkala mengenai seluruh kegiatan termasuk Neraca dan

Perhitungan Laba/ rugi kepada Badan Pengawas.

Wewenang Direktur Utama dan Direktur I :

a. Mengangkat dan memberhentikan pegawai

b. Mengangkat dan memberhentikan serta memindahkan dari jabatan dibawah

Direktur Utama dan Direktur I.

c. Menandatangani ikatan hukum dengan pihak lain

d. Menandatangani Neraca dan Perhitungan Laba/ Rugi.

Tugas Pokok Sekretaris

Tugas Pokok Keuangan dan Administrasi :

a. Membuat laporan penerimaan dan pengeluaran BUMD kepada Direktur Utama dan

(32)

Laporan Final Bab X - 32 b. Melaksanakan dan mengendalikan administrasi, penerimaan, dan pengeluaran kas

bank dengan persetu.juan Direktur Utama dan Direktur 1.

c. Mengevaluasi biaya dan pendapatan sehubungan dengan kegiatan yang dilakukan

BUMD

d. Membantu Direktur Utama dan Direktur I mengawasi tugas --tugas Kepala Divisi

e. Mengakornodir bukti – bukti penerimaan dan pengeluaran kas

Tugas Pokok Kepala Divisi:

a. Memembantu dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama dan Direktur I dalam

menlialankan tugasnya sesuai dengan Divisi masing-masing

b. Mengawasi jalannya Divisi masing —masing.

c. Memberikan laporan kepada Sekretaris mengenai perkernbangan usaha untuk

diteruskan kepada Direktur Utama dan Direktur I.

Lihat Gambar 10.6.

Gambar 10.6

Bagan Organisasi BUMD Kabupaten Mandailing Natal

Sumber: BUMD Kabupaten Mandailing Natal

SEKRETARIS

DIREKTUR I

KONSULTAN/ STAF AHLI STAF KEUANGAN

DAN ADMINISTRASI

DIREKTUR UTAMA BADAN PENGAWAS

(33)

Laporan Final Bab X - 33

10.3. Kondisi Kelembagaan Masalah, Analisis dan Usulan Program 10.3.1 Masalah yang Dihadapi

Permasalahan yang sering dihadapi antara lain masih terbatasnya tingkat

pendidikan, pengetahuan dan ketrampilan dari aparatur/ sumber daya manusia (SDM)

yang menangani/ mengelola Bidang Cipta Karya di Kabupaten Mandailing Natal.

Peningkatan pendidikan formal para aparatur, kursus singkat, pelatihan dan

pemberdayaan masyarakat dalam penanganan sarana dan prasarana keciptakaryaan

masih sangat dibutuhkan dalam pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity

building) sehingga kualitas SDM Bidang Cipta Karya semakin tahun semakin meningkat.

Selain masih terbatasnya SDM Bidang Cipta Karya, prasarana dan sarana kerja

juga masih terbatas seperti: ruang kerja, perangkat komputer, perangkat survey,

kendaraan operasional dll sehingga belum optimal dalam pelaksanaan kerja.

10.3.2 Analisis Permasalahan

Pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity building) Bidang Cipta Karya

di Kabupaten Mandailing Natal sangat dibutuhkan sehingga mampu mengikuti

perkembangan waktu, informasi dan teknologi. Peningkatan SDM melalui pendidikan

formal, pelatihan, kursus singkat dll sangat diperlukan sehingga perlu dipersiapkan

SDM yang mau dan mampu dalam meningkatkan kapasitasnya.

Pengembangan teknologi dan informasi Bidang Cipta Karya sangat cepat dan ini

perlu kecepatan pula dalam menangkap dan meresponnya, untuk itu peningkatan SDM

Bidang Cipta Karya di Kabupaten Mandailing Natal sangat dibutuhkan. Bantuan teknis

berupa pelatihan, kursus singkat (persampahan, air minum, tata bangunan dan

lingkungan dll) dan peningkatan pendidikan formal (dari pendidikan S-1 ke S-2) serta

dukungan dari Departemen Pekerjaan Umum dalam pengembangan dan peningkatan

kapasitas (capacity building) Bidang Cipta Karya di Kabupaten Mandailing Natal masih

sangat dibutuhkan.

10.3.3 Usulan Program

Usulan program dalam pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity

building) Bidang Cipta Karya di Kabupaten Mandailing Natal ditekankan pada pelatihan

dan kursus singkat, seperti pengelolaan persampahan, air minum, bangunan gedung

(34)

Laporan Final Bab X - 34 Diharapkan dari peningkatan kapasitas SDM Bidang Cipta Karya ini, dapat

diimplementasikan dalam aktivitas kerja dan pelayanan ke masyarakat.

10.4. Usulan Sistem Prosedur Antar Instansi 10.4.1 Diagram Hubungan Antar Instansi

Dalam pelaksanaan Pembuatan RPI2JM Keciptakaryaan Kabupaten Mandailing

Natal Tahun 2017-2021 ini melibatkan banyak instansi terkait, baik dari sisi perencanaan,

keuangan, pengendalian program/ kegiatan dan pelaksanaan di lapangan. Dinas teknis/

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang menangani Bidang Cipta Karya di

Kabupaten Mandailing Natal adalah Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Daerah

Kabupaten Mandailing Natal. Lihat Gambar 10.7.

Gambar 10.7

Diagram Hubungan Antar Instansi Dalam Pelaksanaan RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Mandailing Natal

10.4.2 Format Umum Rencana Tindakan Peningkatan Kelembagaan

Untuk mewujudkan pelaksanaan pengembangan dan peningkatan kapasitas

(capacity building) di bidang keciptakaryaan perlu disiapkan sumber daya manusia

(SDM) dari aparatur yang menangani bidang keciptakaryaan tersebut. Peningkatan

SDM dapat melalui pendidikan formal maupun non formal atau pelatihan singkat dan

kursus-kursus teknis yang mendukung tugas pokok dan fungsi sehingga mendapatkan

SDM yang profesional sesuai dengan bidangnya. Untuk mendukung peningkatan SDM

ini perlu didukung oleh komitmen Pemerintah Daerah dalam peningkatan

profesionalisme aparatur sehingga pelaksanaan program yang tertuang dalam RPI2JM

dapat terlaksana sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. Dinas Cipta Karya & Tata

Ruang Daerah

- Dinas CK & TRD - PDAM

- Masyarakat - Musyawarah/ Rembug Desa/

Kecamatan/ Kabupaten

- Dokumen Perencanaan yang

Gambar

Gambar 10.1
Gambar 10.2
Gambar 10.3
Gambar 10.4
+4

Referensi

Dokumen terkait

- Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas subbagian keuangan. c) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan

Dinas Pekerjaan Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang. Pekerjaan Umum dan

Tugas dan fungsi organisasi Bidang Cipta Karya di Kabupaten karimun sudah sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing instansi, salah satu tugasnya adalah melaksanakan

Dalam menjalankan tugas – tugas penanganan pembangunan dibidang keciptakaryaan sehari – harinya, Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lampung

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan PP tersebut mencantumkan bahwa bidang pekerjaan umum merupakan bidang wajib yang menjadi

dukungan dari Departemen Pekerjaan Umum dalam pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity building) Bidang Cipta Karya di Kabupaten Probolinggo masih

Keterkaitan langsung dengan penyelenggaran RPIJM bidang keciptakaryaan diantaranya adalah Dinas Pekerjaan Umum Dan Sumber Daya Mineral sebagai instansi perencana,

(1) Bidang Pengelolaan Sampah, Pengendalian Pencemaran dan Pertamanan merupakan unit kerja Dinas Lingkungan Hidup sebagai unsur lini dalam pelaksanaan tugas