• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN - Analisis Kesalahan Kata Negasi Bu (不) dan Mei (没) dalam Bahasa Mandarin Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara”.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN - Analisis Kesalahan Kata Negasi Bu (不) dan Mei (没) dalam Bahasa Mandarin Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara”."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan manusia, bahasa adalah sarana yang sangat penting.

Begitu pun dalam kehidupan bermasyarakat yang tentu memerlukan sarana atau

alat untuk berhubungan antara yang satu dengan yang lain. Sarana yang

diperlukan itu adalah bahasa. Bahasa juga merupakan hal yang tidak akan pernah

terpisahkan dari manusia, karena bahasa merupakan alat atau sarana yang kita

pakai untuk membentuk pikiran dan perasaan.

Selain itu, tanpa adanya bahasa kita tidak akan bisa mengetahui bagaimana

kebudayaan-kebudayaan dari nenek moyang kita, dan perkembangan ilmu

pengetahuan. Bahasa sebagai suatu sistem komunikasi ialah bagian atau subsistem

dari sistem kebudayaan; bahkan bahasa merupakan bagian yang terpenting atau

inti kebudayaan (Hastuti, 2003:14). Jadi, bahasa merupakan faktor yang

memungkinkan terbentuknya kebudayaan. Dengan bahasa kita juga bisa

menyampaikan suatu ide, pikiran, dan keinginan kepada orang lain baik secara

lisan maupun tulisan. Menurut Gorys Keraf (1980:53) , bahasa merupakan alat

komunikasi yang paling efektif untuk menyampaikan gagasan, pikiran, maksud

dan tujuan kepada orang lain

Sama halnya dengan Samsuri (1994:4) yang menyatakan bahwa bahasa

adalah alat yang dipakai manusia untuk membentuk dan menyampaikan pikiran,

(2)

mempengaruhi dan dipengaruhi. Hal senada juga disampaikan oleh Kridalaksana

(2008:24) memandang bahasa sebagai sistem lambang arbitrer (berubah-ubah)

yang digunakan suatu masyarakat untuk kerjasama, berinteraksi dan

mengidentifikasi diri.

Dari pendapat para ahli bahasa di atas, dapat dipahami bahwa bahasa

memiliki peranan antara lain dalam membentuk pengalaman sehubungan dengan

tanggapan terhadap dunia secara simbolik, menjadi alat yang menyertai dan

membentuk proses berfikir, mengolah gagasan serta menjadi alat penyampai

gagasan lewat kegiatan komunikasi. Untuk dapat berkomunikasi diperlukanlah

alat, media penghubung, media sarana, dan dalam hal ini adalah bahasa. Dengan

mempergunakan bahasa seseorang dapat berbicara dengan orang lain untuk dapat

dipahami dan dimengerti.

Di dunia, setiap bangsa mengunakan bahasa yang berbeda-beda, dan yang

sering digunakan, termasuk di antaranya adalah bahasa Inggris dan bahasa

Mandarin. Bahasa Mandarin adalah bahasa resmi yang dipakai oleh negara Cina.

Bahasa Mandarin adalah bahasa utama Cina dan merupakan salah satu bahasa

paling popular dan paling berkembang di dunia (Suharsono, 2005:1)

Beberapa tahun terakhir ini banyak bangsa telah mulai mempelajari bahasa

Mandarin dan perkembangannya pun sangatlah pesat. Selain cara pengucapan dan

tulisan, tata bahasanya yang berbeda dengan tatabahasa dari bahasa lain,

merupakan daya tarik tersendiri khususnya di kalangan mahasiswa di Indonesia.

Dalam proses belajar dan mengajar bahasa Mandarin, biasanya diajarkan

(3)

ditemukan dalam bahasa tulisan, bahasa ucapan tidak memiliki tata bahasa atau

setidak-tidaknya begitu banyak bercampur aduk sehingga sebagian saja yang

bertata bahasa (Chaedar, 1992:30). Dalam menganalisis tata bahasa, morfem, kata,

gabungan kata, dan kalimat merupakan bagian dari tata bahasa yang perlu di

analisis.

Kata adalah bentuk bebas dalam tutur. Bentuk bebas secara morfologis

berarti bentuk tersebut dapat berdiri sendiri, artinya tidak membutuhkan bentuk

lain yang digabung dengannya, dan dapat dipisahkan bentuk lain yang

digabungkan di depan dan dibelakangnya dalam tuturan (Verhar, 2001:97)

Kata adalah satu kesatuan penuh dan komplit dalam ujaran sebuah bahasa,

kecuali partikel. Sebuah kata dalam kalimat dapat dipisahkan dari yang lain

(Parera, 1994:4). Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kata adalah unsur

yang sangat penting dalam penyusunan kalimat.

Dalam sebuah kalimat untuk menyatakan penyangkalan, maka

menggunakan kata negasi. Dalam bahasa Indonesia, kata negasi atau penyangkal

adalah bukan, tidak, belum, jangan dan lain-lain.Kata negasi atau pengingkaran

adalah proses atau konstruksi yang mengungkapkan pertentangan isi makna suatu

kalimat, dilakukan dengan penambahan kata ingkar pada kalimat (Alwi, 2010:

388). Kata negasi juga disebut dengan kata penyangkal. Kata penyangkal adalah

kata-kata yang digunakan untuk menyangkal atau mengingkari terjadinya suatu

peristiwa atau adanya suatu hal (Chaer, 2006:119).

Dalam bahasa Mandarin ada beberapa kata negasi yang sering digunakan

(4)

kata无 (), 别(bié),不 () dan 没(méi) berarti tidak, belum, bukan, serta tanpa.

Yang menarik tentang penggunaan (不) dan méi (没) dalam tata bahasa

Mandarin adalah kata negasi ( 不 ) menunjukkan kepemilikkan,

sedangkan méi (没)

Penggunaan kata negasi

tidak bisa digunakan untuk menunjukkan kepemilikkan. Kata

méi tidak bisa digunakan untuk menentukan sifat dasar, sedangkan bisa

digunakan.

(不) dan méi (没) dalam kalimat bahasa

Mandarin sering digunakan dalam tugas-tugas yang dikerjakan oleh mahasiswa

semester IV Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya USU stambuk

2010/2011 (selanjutnya akan disebut PSSC FIB USU). Proses pengajaran

penggunaan kata negasi (不) dan méi (没) terdapat pada mata kuliah Bahasa

Cina Dasar. Berdasarkan tulisan mereka didapati bahwa mahasiswa Sastra Cina

sering sekali melakukan kesalahan dalam penggunaan kata negasi (不)

dan méi

(1)

(没). Kesalahan tersebut dapat dilihat dalam kalimat di bawah ini :

不 有 谁 会 同意 这样 做

yǒu shuí huì tóng yì zhè yàng zuò

tidak ada siapa bisa setuju seperti ini perlakuan Siapa pun tidak ada yang bisa setuju dengan perlakuan seperti ini

Kalimat di atas adalah contoh kesalahan penggunaan kata negasi dalam

kalimat yang dilakukan oleh mahasiswa. Dalam susunan kalimat contoh (1) kata

(5)

diletakkan di depan kalimat yang berarti “tidak semua”. Berikut adalah

penggunaan yang benar kata negasi méi

(2)

(没)

没 有 谁 会 同意 这样 做

méi yǒu shuí huì tóng yì zhè yàng zuò

tidak ada siapa Bisa setuju seperti ini perlakuan Siapa pun tidak ada yang bisa setuju dengan perlakuan seperti ini

Kalimat berikut ini merupakan kesalahan penggunaan kata negasi méi

(3)

Dalam susunan contoh kalimat (3) kata méi (没) tidak menunjukkan arti

apapun, dan tidak mewakili kata penyangkal. Pada kalimat ini harus digunakan

kata (不), karena kalimat tersebut menggandung makna kata psikologis verba.

Berikut adalah penggunaan yang benar dari kata negasi

(4)

Ditemukannya kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa PSSC FIB USU

(6)

Mandarin merupakan salah satu latar belakang yang membuat penulis tertarik

meneliti tentang penggunaan kata negasi tersebut. Disamping itu, kurangnya

pemahaman penggunaan kata negasi (不) dan méi (没) tersebut merupakan

faktor terjadinya kesalahan penggunaan kata negasi (不) dan méi (没) dalam

kalimat. Dalam hal ini penulis memilih mahasiswa Sastra Cina semester IV,

dikarenakan sebagian mahasiswa semester IV belum memahami penggunaan

kata (不) dan méi (没) dalam kalimat bahasa Mandarin secara baik dan benar.

1.2 Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis membatasi masalah penelitian hanya pada

kesalahan penggunaan kata negasi (不) dan méi (没) dalam kalimat yang

dilakukan mahasiswa semester IV Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu

Budaya USU.

1.3 Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan, maka permasalahan

penelitian dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana bentuk kesalahan penggunaan kata negasi (不) dan méi

2. Apakah faktor kesalahan penggunaan kata negasi

(没)

dalam kalimat bahasa Mandarin yang dilakukan oleh mahasiswa semester IV

Program Studi Sastra Cina USU ?

(不) dan méi (没) dalam

kalimat yang dilakukan oleh mahasiswa semester IV Program Studi Sastra

(7)

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan bentuk kesalahan penggunaan kata negasi (不) dan méi

2. Mendeskripsikan faktor kesalahan penggunaan kata negasi

(没)

dalam kalimat bahasa Mandarin yang dilakukan oleh mahasiswa semester IV

Program Studi Sastra Cina USU.

(不) dan méi (没)

dalam kalimat bahasa Mandarin yang dilakukan oleh mahasiswa semester IV

(8)

1.5 Manfaat Penelitian

Sebagaimana yang telah diungkapkan pada latar belakang, perumusan

masalah, dan tujuan masalah. Maka manfaat penelitian yang adalah sebagai

berikut :

1.5.1 Manfaat Teoritis

Menambah wawasan dan pemahaman bagi pembaca mengenai tata bahasa

dalam bahasa Mandarin khususnya tentang kesalahan penggunaan kata

negasi (不) dan méi (没)

1.5.2 Manfaat Praktis

Mempermudah pebelajar mahasiswa Sastra Cina pada umumnya, dan

Mahasiswa Sastra Cina USU pada khususnya untuk memahami dan menggunakan

kata (不) dan méi (没) dalam kalimat bahasa Mandarin sehingga tidak lagi

terjadinya kesalahan dalam penggunaan kata tersebut baik secara lisan maupun

Referensi

Dokumen terkait

Demikian atas kehadir an dan ker jasamanya disampaikan ter ima kasih. Panitia Pengadaan Bar ang /

Cambridge IGCSE (9–1) Literature in English 0992 syllabus for 2019. 6 What else you need

Any public offering of securities to be made in the United States will be made by means of an offering circular that may be obtained from the Company and will contain

 Dengan cara mengecek nilai Tail, jika Tail >= MAX-1 (karena MAX-1 adalah batas elemen array pada C) berarti sudah penuh..

onger restric t www.camb. able

Di Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Cabang Putri Hijau, sekretaris tidak saja. mengatur kegiatan pimpinan, menangani para nasabah yang ingin mengambil

Perbedaan dari kedua sajak tersebut adalah sebagai berikut: dalam Sihir Hujan (1984) setelah kata “sebentar” tidak menggunakan tanda koma (,) dan pada larik kedua tertulis

Sehingga makna Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia adalah adil terhadap sesama yang dijiwai oleh adil terhadap diri sendiri serta adil terhadap Tuhan dan adil terhadap