• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSES KEBIJAKAN PENDIDIKAN melalui program

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROSES KEBIJAKAN PENDIDIKAN melalui program "

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Proses Kebijakan Pendidikan

STUDI KEBIJAKAN

PENDIDIKAN DI INDONESIA

(2)

Proses Pembuatan Kebijakan

Tahapan proses dasar perumusan

kebijakan:

o

Perumusan masalah

o

Interpretasi

o

Identifikasi alternatif

o

Evaluasi

o

Pemilihan alternatif

o

Interpretasi

(3)

Agenda Perumusan Kebijakan

Pembuatan agenda kebijakan

(agenda setting) ;

Langkah pertama yang sangat

penting dalam pembuatan

kebijakan.

(4)

Agenda Perumusan Kebijakan

Tingkat perhatian pemerintah terhadap isu kebijakan :

Agenda sistemik, merupakan semua isu

yang dipandang masyarakat sebagai hal yang patut memperoleh perhatian publik

Agenda pemerintah,

merupakanserangkaian masalah yang

(5)

Agenda Perumusan Kebijakan

Pendekatan pembuatan agenda

kebijakan :

Pendekatan pluralistik

Pendekatan elitis

Pendekatan negara-pusat

kekuasaan

Outside initiative model

Inside acces model

(6)

Agenda Perumusan Kebijakan

Dari isu menjadi agenda jika mengandung :

Terdapat masalah sosial

Diterima kelompok

Bergabung dengan kelompok yang lain

Menjadi isu sosial

Sampai pada agenda publik

Tindakan pengartikulasian

Keputusan kebijakan atas beberapa masalah

(7)

Aktor-aktor perumus kebijakan

Empat tipe aktor yang terlibat

dalam proses kebijakan

(Charles O. Jones)

Golongan rasionalis

Golongan tekhnisi

Golongan inkrementalis

(8)

Aktor-aktor perumus kebijakan

Aktor yang terlibat :

Aktor Utama (MPR, DPR, DPD dan

DPRD)

Aktor ditataran eksekutif

(Presiden, Menteri, Gubernur,

Bupati/Walikota, Kepala Dinas)

Aktor dalam bidang pendidikan

(Mendikbud, Menag, Dirjen,

(9)

Aktor-aktor perumus kebijakan

Unsur lain non pemerintah :

o

NGO (non governmental

organization) atau LSM

o

Dewan pendidikan

o

Badan Pertimbangan Pendidikan

o

Ormas dan Orsospol

(10)

Aktor-aktor perumus kebijakan

Stakeholder dalam kebijakan ada 3 :

1. Stakeholder kunci; mereka yang memiliki kewenangan secara legal untuk membuat keputusan (eksekuti dan legeslatif sesuai dengan tingkatnnya)

2. Stakeholder primer; mereka yang memiliki kaitan

kepentingan secara langsung dengan suatu kebijakan, program dan proyek (masyarakat yang berdampak, tokoh masyarakat, pihak manger publik)

3. Stakeholder sekunder; mereka yang tidak memiliki kaitan kepentingan langsung dengan suatu kebijakan, program dan proyek namun memiliki kepedulian dan perhatian

sehingga mereka turut bersuara dan berupaya untuk

(11)

Aktor-aktor perumus kebijakan

Aktor perumus kebijakan :

Legeslatif

Eksekutif

Administrator

Partai politik

Interest group

Organisasi massa

Perguruan tinggi

(12)

Formulasi Kebijakan Pendidikan

Merupakan mekanisme yang sesungguhnya untuk memecahkan masalah publik yang telah masuk dalam agenda pemerintah

Kriteria menghasilkan rumusan kebijakan pendidikan yang baik :

o Rumusan kebijakan tidak mendiktekan

keputusan spesifik atau hanya

menciptakan lingkungan tertentu

o Rumusan kebijakan dapat dipergunanakan

(13)

Formulasi Kebijakan Pendidikan

Prosedur formulasi perumusan

kebijakan :

Identifikasi isu kebijakan

Penyusunan agenda kebijakan

Membuat proposal kebijakan

(14)

Proses Legitimasi

dan Komunikasi Kebijkan

Legitimasi bersal dari dua kata :

Legitimacy

, berarti memberi

kuasa atau wewnang (otorisasi)

pada dasar bekerjanya sistem

politik

Legitimation

, berarti suatu proses

spesifik dimana

program-program pemerintah

(15)

Proses Legitimasi

dan Komunikasi Kebijkan

Kebijakan setelah dirumuskan sebelum

diimplementasikan pada masyarakat,

kebijakan tersebut haruslah

memperoleh legitimasi (pengesahaan)

atau kekuatan hukum yang mengatur

implementasi kebijakan tersebut pada

masyarakat atau public

Pada umumnya wewenang melakukan

legitimasi dimiliki oleh pemerintah

(16)

Proses Legitimasi

dan Komunikasi Kebijkan

Problem yang dapat muncul dalam legitimasi :

Terdapat resistensi dari eks aktor kebijakan yang sekarang tidak menjabat lagi

Terdapat resistensi dari kelompok konservatif

Terdapat pengikut kelompok eks aktor dan kelompok resistensi yang cenderung

mengikuli pimpinannya

Terdapat resistensi dari kelompok yang

(17)

Proses Legitimasi

dan Komunikasi Kebijkan

 Komunikasi kebijakan pendidikan adalah sosialisasi atas rumusan kebijakan pendidikan yang sudah

dilegitimasi

 Komunikator = para perumus kebijakan

 Komunikan = para pelaksana kebijakan pendidikan beserta perangkatnya

 Yang dikomunikasikan = rumusan-rumusan kebijakan (konsideran, isi, penjelasan)

ˈPelaksana kebijakan mensosialisasikan ke masyarakat, dan masyarakat menyampaikan ke

Referensi

Dokumen terkait

2011, ESC Guidelines for the management of acute coronary syndromes in patients presenting without persistent ST-segment elevation: The Task Force for the

Ruang lingkup dari penelitian ini adalah: (1) penelitian dilakukan pada bagian produksi dan PPIC; (2) produk yang diteliti antara lain klem, plat dan brake; (3) objek penelitian

3.2 Perancangan Perangkat lunak Rancangan perangkat lunak pada website Putra Lie Motor disusun berdasarkan analisa kebutuhan pengguna dan kebutuhan sistem yang

Maka dengan dibuatnya struktur daun pintu Jepang yang membuka ke arah keluar mampu menahan kotoran dan air yang membasahi badan untuk tidak langsung masuk dan membasahi genkan,

Berdasarkan rumusan di atas, yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah implementasi karakter tanggung jawab dan kerja keras pada anak pedagang jamu di Desa

Dari berbagai data diatas dihasilkan kondisi optimum dari proses esterifikasi kain kapas dengan turunan kitosan terjadi pada konsentrasi 0,8% dimana ketiga jenis kain

Kelebihan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah dengan menggabungkan beberapa penelitian sebelumnya dengan memberikan terapi warna hijau yang dilakukan

Dari studi ini kami ambil kesimpulan bahwa skor CHA2DS2-VASc_HSF dapat digunakan sebagai suatu skor yang sederhana dan dapat digunakan untuk memprediksi kejadian CIN pada pasien