Elemen Kimia
dalam
M inyak Bumi
M inyak Bum i (M B)
Kom ponen m inyak bum i:
•
hidrokarbon (hydrocarbon, HC)jum lah atom C-1 hingga lebih dari C-50
•
non-hidrokarbon (belerang, oksigen, nit rogen,logam ) Komposisi % Berat
Karbon 83,00 – 87,00 Hidrogen 11,00 – 15,00 Belerang 0,04 – 6,00
Oksigen 0,10 – 2,00
Nit rogen 0,10 – 2,00
Fraksi M inyak Bum i
Pengelom pokan Hidrokarbon
•
Jenuh, rantai terbuka (alkana atau parafin)•
Jenuh, rantai tert ut up/ siklis (naften)•
Tidak jenuh, rantai tert ut up (arom at is)•
Tidak jenuh, rantai terbuka (alkena atau olefin)HC Jenuh, Rant ai Terbuka
(Parafin)
Termasuk kelompok gugus alkana, rumus empiris: CnH2n+2
M erupakan senyawa kimia hidrokarbon jenuh asiklis, dapat berantai lurus (n-parafin atau n-alkana) atau bercabang (isoparafin atau isoalkana)
N-parafin merupakan kelompok terbesar dalam m inyak mentah
n-heptana (oct ane num ber 0)
Contoh n-parafin:
n-hexadecana (cet ane num ber 100)
HC Jenuh, Rant ai Terbuka
(Parafin)
Termasuk kelompok gugus alkana, rumus empiris: CnH2n+2
M erupakan senyawa kimia hidrokarbon jenuh asiklis, dapat berantai lurus (n-parafin atau n-alkana) atau bercabang (isoparafin atau isoalkana)
Tit ik didihnya paling rendah diantara HC naften dan aromat is, banyak terdapat pada fraksi ringan
Sifat -sifat : nilai kalor t inggi, SG rendah, API gravit y t inggi,
tahan terhadap oksidasi,
HC Jenuh, Rant ai Terbuka
(Parafin)
Isoparafin m em iliki kandungan angka oktan t inggi, tapi secara alam i hanya terbent uk sedikit sekali
i-oktana m erupakan golongan rantai bercabang yang paling diinginkan dalam jum lah besar & terbent uk oleh reaksi hydrocracking
Isookt ana / 2,2,4-t rimet ilpentana (oct ane num ber 100)
Contoh isoparafin
Senyawa Hidrokarbon Parafin (C
nH
2n+2)
C1–C4 berupa gas pada T kam ar, P at m osfer
•
M etana (CH4) dan etana (C2H6): kom ponen utam a gas alam•
Propana, butana dan i-butana: kom ponen utam a LPGC5–C16 berupa cairan pada T kam ar, P at m osfer
•
i-oktana: golongan rantai bercabang yang paling diinginkan dalam jum lah besar>C16 berupa padatan pada T kam ar, P at m osfer
HC Jenuh, Rant ai Tert ut up
(Naften)
• M erupakan senyawa hidrokarbon jenuh, ditem ukan berlimpah secara alami dalam minyak mentah
• M emiliki sifat sepert i senyawa HC parafin, nam un dengan st rukt ur molekul siklis, rumus empiris: CnH2n
• HC naftem lebih stabil dibanding parafin karena rantai atom nya tert ut up sedang HC parafin rantai atom C-nya terbuka
• Disebut juga senyawa sikloalkana/ sikloparafin
• Penamaan: siklopropana, siklobutana, dst (siklo diikut i nama alkananya)
Senyawa Hidrokarbon Naft en (C
nH
2n)
HC Tidak Jenuh, Rant ai Tert ut up
(Aromatis)
• M erupakan senyawa hidrokarbon t idak jenuh, rum us empiris: CnH2n-6
• Termasuk senyawa yang sangat reakt if: mudah dioksidasi dengan asam,
dapat mengalami reaksi subst it usi atau reaksi adisi
• Hanya sedikit sekali minyak mentah yang mengandung senyawa aromat is dengan TD rendah, sepert i Benzene (80,1 C) dan Toluene (110,6 °C)
• Xylene: senyawa arom at is dengan TD sekit ar 140 C (o-xilene: 144 C, m-xilene: 139 C, p-xilene: 138C)
Senyaw a Hidrokarbon M ono-Arom at
Senyaw a Hidrokarbon Poli-Arom at
Napht halene (C10H8)
M et hylnapht halene (cetane number 0)
HC Tidak Jenuh, Rant ai Terbuka
(Olefin)
•
M erupakan senyawa HC t idak jenuh dengan sat u buah ikatan rangkap 2 (alkena)•
Tidak terdapat dalam m inyak m entah•
Terbent uk dalam proses dist ilasi m inyak m entah atau dalam proses rengkahan (cracking)•
Term asuk senyawa yang reakt if•
Etene (C2H4), propena dan butena berbent uk gasSenyawa Hidrokarbon Olefin (C
nH
2n)
Etene (Et ilen)
Senyawa Hidrokarbon Diolefin (C
nH
2n-2)
•
M erupakan senyawa HC t idak jenuh dengan dua buah ikatan rangkap 2•
Tidak terdapat dalam m inyak m entah•
Terbent uk dalam dist ilasi m inyak m entah dan dalam proses rengkahan (cracking)•
Term asuk senyawa yang t idak st abil dan sangat reakt if•
Contoh: butadiena (C2H4)Senyaw a Non-Hidrokarbon
•
Senyawa belerang (0,04–6 % b/ b)•
Senyawa oksigen (0,1–2 % b/ b)•
Senyawa nit rogen (0,1–2 % b/ b)•
Senyawa logam (0–0,1 % b/ b)Senyaw a Belerang
Bila densit y suat u m inyak bum i t inggi (API rendah), berpeluang kandungan sulfurnya t inggi
Belerang m enim bulkan kerugian, antara lain:
• Pencem aran udara
Senyawa S berbau t idak sedap dengan TD rendah, m isal H2S, SO2
• Korosi
Korosi terjadi pada suhu > 300F (149C)
• M enurunkan angka oktan bensin
Tergant ung pada jum lah dan t ipe senyawa belerang (m erkaptan dan et il t risulfida); 0,1% S dapat m enurunkan 0–2 sat uan angka oktan
• M eracuni katalis
Senyaw a Oksigen
•
Hasil oksidasi yang t idak larut dapat m enyum bat pipa-pipa dalam sistem perpipaan•
Kandungan oksigen dalam m inyak bum i t idak proprsional dengan berat jenis API•
Dim ungkinkan M B berhubungan dengan udara sehingga terdapat oksigen yang bereaksi dengan unsur–unsur yang terkandung dalam m inyak bum i unt uk m enghasilkan senyawaan oksigenSenyaw a Nit rogen
Senyawa nit rogen dalam M B: pirimidin, qinolin, indol, karbasol
Kerugian akibat senyawa nit rogen:
• M enurunkan akt ivitas katalis dalam proses rengkahan, reforming, polimerisasi, isomerasi
• Kerosin yang seharusnya jernih sepert i air, warnanya akan menjadi kemerahan jika terkena sinar matahari
• Dalam bensin, akan mem percepat pem bent ukan dammar dalam karburator
Senyaw a Logam
•
Biasanya berupa logam vanadium, nikel, besi dan tembaga yang terikat sebagai senyawa-senyawa organik•
M enyebabkan deakt ivasi katalis saat proses hydrocracking•
Salah sat u penyebab deakt ivasi adalah deposit coke pada permukaan katalis yang terbent uk selama proses hydrocracking.•
Deposit coke tersebut akan menut upi permukaan akt if dari katalis sehingga menghalangi kontak antara logam akt if dan reaktannya.Klasifikasi M inyak Bum i
•
Berdasarkan American Pet roleum Inst it ut e Gravit y (API)•
Berdasarkan kandungan m alam dan aspal•
Berdasarkan US Bureau of M inesBerdasarkan API Gravit y
•
M erupakan klasifikasi yang paling sederhana•
Jika gravitas API m inyak m entah t inggi atau berat jenis m entah rendah, m aka kecenderungan m inyak m entah tersebut m engandung fraksi ringan dalam jum lah yang sangat besar•
M inyak m entah dengan gravitas 35
API biasanya lebih berharga daripada m inyak m entah dengan gravitas 30
API.Berdasarkan API Gravit y
Dikelom pokkan m enjadi 5 jenis m inyak m entah:
•
M inyak m entah ringan•
M inyak m entah ringan sedang•
M inyak m entah berat sedang•
M inyak m entah beratBerdasarkan Kandungan M alam dan Aspal
•
M inyak mentah berdasarkan parafinBanyak mengandung lilin dan sedikit mengandung aspal
•
M inyak mentah berdasarkan aspalBanyak mengandung naften dan sedikit parafin
•
M inyak mentah berdasarkan campuranBerdasarkan US Bureau of M ines
• M erupakan klasifikasi yang banyak digunakan saat ini • Sebagai dasar klasifikasi digunakan gravit as API fraksi
kunci nom er 1 dan 2, yang diperoleh dengan alat dist ilasi Ham ple St andar
• Fraksi kunci nom er 1 adalah fraksi m inyak bum i yang m endidih pada suhu ant ara 482–527 F at au ant ara 250– 275C pada t ekanan 1 at m
• Fraksi kunci nom er 2 m endidih pada suhu ant ara 527–572
F at au 275–300 C pada t ekanan 40 m m Hg
• Fraksi kunci nom er 1 t erm asuk dalam f raksi kerosin, sedang fraksi kunci nom er 2 t erm asuk dalam fraksi m inyak pelum as
Berdasarkan US Bureau of M ines
Berdasarkan Kom posisi Kim ia
Klasifikasi ini m em punyai daerah antara 250– 300
CProduk Ut ama M inyak Bumi
PT Pert amina RU V Balikpapan
•
Liquified Pet roleum Gas (LPG)•
Prem ium•
Kerosin•
Aviat ion Gas Turbine Fuel (Avt ur)•
Indust rial Diesel Oil (IDO)•
Autom ot ive Diesel Oil (ADO)Produk Ut ama M inyak Bumi
PT Pert amina RU V Balikpapan
Liquified Pet roleum Gas (LPG)
•
LPG propan, dengan kandungan propan 95%•
LPG butan, dengan kandungan butan 97,5%•
LPG m ixed, dengan cam puran propan (70–80 %) dan butan (20–30 %)LPG propan dan butan digunakan dalam indust ri LPG m ixed digunakan dalam rum ah tangga
Selalu ditam bahkan indikator m erkaptan sebagai indikator bau (pendeteksi adanya kebocoran)
Produk Ut ama M inyak Bumi
PT Pert amina RU V Balikpapan
Premium
(motor gasoline atau pet rol di Britania, benzine di Eropa)
•
M erupakan campuran HC cair yang mudah menguap dan terbakar (light nafta, heavy nafta, reformat )•
Penambahan TEL dilakukan bila RON premium t idak mencapai 88 setelah penambahan reformatRON: Research Octane Number
Produk Ut ama M inyak Bumi
PT Pert amina RU V Balikpapan
Kerosin
(disebut juga m inyak parafin)
•
M erupakan m inyak berwarna kuning pucat bening, dengan arom a antara bensin dan m inyak diesel•
Berasal dari dist ilat m inyak m entah dengan flash point sekitar 25
CProduk Ut ama M inyak Bumi
PT Pert amina RU V Balikpapan
Avt ur
•
M erupakan cam puran nafta dan kerosin, berupa kerosin keduk langsung (st raight run kerosene)•
Digunakan unt uk bahan bakar kapal terbang dengan m esin t urbinIDO
•
Bahan bakar unt uk alat -alat indust ri berm esin dieselProduk Ut ama M inyak Bumi
PT Pert amina RU V Balikpapan
ADO
•
Biasa disebut solar atau gas oil•
Bahan bakar kendaraan berm otor berm esin dieselPertam ax, Pertam ax Plus
•
M odifikasi dari prem ium dengan nilai oktan pertam ax 92 dan pertam ax plus 95Produk Samping M inyak Bumi
PT Pert amina RU V Balikpapan
•
WaxDiperoleh dari minyak mentah yang bersifat parafinik
•
NaphtaDigunakan sebagai bahan blending bensing dan bahan baku indust ri pet rokimia
Proses Pem isahan
•
Dist ilasi At mosferik (1 at m) Berdasarkan perbedaan t it ik didih•
Dist ilasi Vakum (10–40 mmHg)Unt uk mengolah long reside hasil Dist ilasi At mosferik
•
Desalt ing•
AdsorpsiContoh: adsorpsi n-parafin pada moleculer sieves
•
KristalisasiBerdasarkan perbedaan t it ik beku
Contoh: dewaxing unt uk menghasilkan padatan lilin (TB 90–200
F)Proses Pereaksian
•
Perengkahan Katalit ik•
Perengkahan Therm al•
Perengkahan Hidrogen•
Reform asi Katalit ik•
Polim erisasi•
AlkilasiAngka Okt an dan Knocking
• Angka oktan: angka yang m enunjukkan seberapa besar tekanan yang bisa diberikan sebelum bensin terbakar secara spontan.
• Di dalam m esin, cam puran udara dan bensin (dalam bent uk gas) ditekan oleh piston sam pai dengan volum e yang sangat kecil dan kem udian dibakar oleh percikan api yang dihasilkan busi.
• Karena besarnya tekanan ini, cam puran udara dan bensin juga bisa terbakar secara spontan sebelum percikan api dari busi keluar.
• Jika cam puran gas ini terbakar karena tekanan yang t inggi (dan bukan karena percikan api dari busi), m aka akan terjadi knocking atau ket ukan di dalam m esin.
• Knocking ini akan m enyebabkan m esin cepat rusak, sehingga sebisa m ungkin harus kita hindari.
Angka Okt an dan Knocking
•
Nam a oktan berasal dari oktana (C8), karena dari seluruh m olekul penyusun bensin, oktana yang m em iliki sifat kom presi paling bagus.•
Oktana dapat dikom pres sam pai volum e kecil tanpa m engalam i pem bakaran spontan.Angka Okt an
Beberapa contoh angka oktan unt uk bahan bakar:
•
87→ Bensin standar di Amerika Serikat
•
88 → Bensin tanpa
t im bal, Prem ium•
91 → Bensin standar di
Eropa•
92→ Bensin standar di
Taiwan, Pertam ax•
95→ Pertamax Plus
Zat Adit if Bensin
•
TEL (tet raet hyl lead, Pb(C2H5)4): unt uk m enaikkan angka oktan•
EB (et ilen brom ida, C2H5Br): unt uk m engubah Pb dalam bent uk padat m enjadi gas•
M TBE (met hyl tert iary but yl et her, C5H11O): dari etanol, unt uk m enaikkan angka oktan dan dapat m enam bahkan oksigen pada cam puran gas dalm m esinZat Adit if Bensin
•
Etanol dengan bilangan okt an 123 juga digunakan sebagai cam puran•
Etanol lebih unggul dari TEL dan M TBE karena t idak m encem ari udara dengan t im bal.•
Etanol sem akin sering dipergunakan sebagai kom ponen bahan bakar setelah harga m inyak bum i sem akin m eningkat .M esin 4-t ak
(Four-St roke Engine)
M esin 4-t ak
Tahapan dalam M esin 4-t ak
Keterangan gam bar:
•INTAKE
– Gerakan ke bawah unt uk menarik campuran udara/ bb ke dalam
•COM PRESSION
– Kompresi unt uk efisiensi yang lebih baik
•POW ER
– Pembakaran yang dimulai oleh busi (spark plug)
•EXHAUST
M esin 2-t ak
(Two-St roke
Diesel
Engine
Angka Set ana at au Cet ane Number (CN)
• Angka Setana atau CN (Cetane Num ber) adalah ukuran yang m enunjukkan kualitas dari bahan bakar unt uk diesel.
• Angka bahan bakar setana yang lebih t inggi akan m em iliki periode pengapian lebih pendek daripada bahan bakar setana bernilai rendah.
• Sem akin t inggi angka setana akan lebih m udah bagi bahan bakar unt uk terbakar dalam kom presi. Dengan bahan bakar yang m udah terbakar m aka akan m engurangi ket ukan dari m esin diesel, sehingga m esin akan lebih halus.
• Karena it u bahan bakar yang lebih t inggi setananya akan m enyebabkan m esin unt uk berjalan lebih lancar dan tenang.
• Bila nilai setananya lebih rendah m aka akan terjadi delay sehingga m enam bah ket ukan pada proses pem bakaran.
Angka Set ana
Beberapa contoh angka setana unt uk solar:
•
CN min. 40→
di Eropa, tahun 2000•
CN min. 51→ di Uni Eropa, Islandia, Norwegia dan
Sw iss, saat ini•
CN min. 42–45→ di
Amerika UtaraSolar yang bagus biasanya memiliki CN 60