• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Struktur dan fungsional protein (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis Struktur dan fungsional protein (1)"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada pujaan alam Allah SWT atas rahmat, dan karunia-Nya kepada saya sebagai penulis, sehingga terciptanya modul tentang metode distribusi momen.

Modul ini merupakan bahan ajar yang digunakan sebagai panduan peserta diklat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk membantu salah satu bagian kompetensi memahami materi pembelajaran mekanika terapan. Modul Metode distribusi momen ini menyajikan tentang cara menghitung dan menganalisis strukur dengan metode distribusi momen (cross) terhadap momen primer dan faktor distribusi guna mencapai keseimbangan momen disetiap titik simpul.

Terima kasih penulis ucapkan kepada segenap rekan yang membantu penulis baik dalam segi moril maupun materil, sehingga penulis mampu menyelesaikan modul pembelajaran ini. Modul ini tentu tidak luput dari kekurangan maupun kesalahan, baik dari segi format, bahasa maupun penulisannya. Untuk itu, penulis mohon maaf atas segala kekurangan, dan sangat mengharapkan kritik maupun saran guna kesempurnaan Modul-modul berikutnya. Semoga Modul ini ada manfaatnya.

Penulis,

(4)

PETA KEDUDUKAN MODUL

Pendefinisian Metode Distribusi

Menghitung momen primer

Menghitung faktor kekakuan

Menghitung faktor distribusi

momen

(5)

GLOSARY

Momen : Gaya yang bekerja pada suatu benda, tapi garis kerja gayanya tidak melalui titik pusat benda itu/gaya dikali jarak.

Momen primer: adalah momen yang terjadi pada ujung batang sebagai akibat dari beban-beban yang bekerja disepanjang batang

Distribusi momen : Proses analisis dengan cara induksi dan pembagian terhadap momen primer sebanyak beberapa putaran guna mendapatkan keseimbangan di setiap titik simpul.

T. Sendi : Tumpuan yang dapat menerima gaya tarik maupun gaya tekan asal melalui titik pusat engsel

T. Rol : Tumpuan yang dapat menerima gaya tekan yang tegak lurus pada bidang perletakan rol.

(6)

BAB l

PENDAHULUAN

A. DESKRIPSI

Modul ini membahas tentang analisis struktur dengan metode distribusi momen. Metode ini melakukan distribusi (pembagian) momen dan induksi terhadap momen primer sebanyak beberapa putaran guna mendapatkan keseimbangan di setiap titik simpul.

B. PRASYARAT

Agar dapat memahami dan mengerti tentang pembahasan modul metode distribusi momen ini, terlebih dulu syaratnya siswa sudah belajar dan lulus Mekanika Dasar.

C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

1. Pahami dengan seksama daftar kedudukan modul serta daftar isi modul yang mencakup seluruh pembahasan ketentuan pembelajaran modul. 2. Pelajari dan pahami contoh-contoh soal yang tercantum dalam modul, dan

pelajari sampai mengerti.

3. Jawablah soal-soal latihan dalam modul sebagai evaluasi atas pemahaman dalam pembelajaran isi modul.

4. Jika ada kesalahan atau kurang mengerti tentang modul, maka pelajari kembali contoh atau hubungi guru yang bersangkutan.

D. TUJUAN AKHIR MODUL

Setelah mempelajari modul ini, diharapkan siswa : 1. Memahami konsep Metode Distribusi Momen

2. Memahami dan mengerti cara menghitung momen primer, faktor kekakuan, dan faktor distribusi momen

(7)

BAB II

PEMBELAJARAN

1. Pendahuluan

Analisis struktur dengan metode distribusi momen pertama kali diperkenalkan oleh Harry Cross pada tahun 1933 dalam bukunya yang berjudul "Analysis of Continous Frames by Distributing Fixed-End Moments", dan disebarluaskan oleh ilmuan lainnya. Metode distribusi momen juga dikenal sebagai metode Cross. Metode ini merupakan salah satu metode yang dipakai untuk analisis struktur balok menerus dan portal statis tak tentu.

Metode distribusi momen didasarkan pada anggapan sebagai berikut:

1. Perubahan bentuk akibat gaya normal dan gaya geser diabaikan, sehingga panjang batang-batangnya tidak berubah.

2. Semua titik simpul (buhul) dianggap kaku sempuma.

Dalam proses analisis, metode ini melakukan distribusi momen dan induksi

(carry over) terhadap momen primer (Fixed End Moment) sebanyak beberapa

putaran (iterasi) guna mendapatkan keseimbangan di setiap titik simpul. Hal ini dilakukan karena momen-momen primer yang bekerja di setiap tumpuan maupun simpul suatu struktur tidak sama besarnya, sehingga simpul tidak seimbang. Untuk mendapatkan keseimbangan simpul melakukan perputaran, sehingga momen-momen primer di tiap simpul melakukan distribusi (pembagian) sampai jumlah momen primer di masing-masing simpul sama dengan nol. Proses distribusi dan induksi secara manual dapat dilakukan sebanyak empat putaran (iterasi), dan dianggap semua simpul sudah seimbang atau mendekati nol.

(8)

2. Momen Primer

Momen primer adalah momen yang terjadi pada ujung batang sebagai akibat dari beban-beban yang bekerja di sepanjang batang. Besarnya momen primer sama dengan momen jepit (momen reaksi) dengan tanda atau arah yang berlawanan. Dengan kata lain, momen jepit atau momen reaksi merupakan kebalikan dari momen primer. Momen primer biasanya digambarkan melengkung ke luar pada bagian dalam ujung batang dengan arah tertentu sesuai dengan pembebanan. Arah momen primer ditentukan berdasarkan kecenderungan melenturnya batang, seolah-olah batang akan patah akibat momen yang bekerja di ujung batang. Dilain pihak, momen jepitan atau momen reaksi merupakan kebalikan dari momen primer, disebut juga sebagai momen perlawanan (Gambar 1).

Gambar 1 Momen Primer dan Momen Reaksi

3. Faktor Distribusi Momen

Apabila struktur portal bekerja momen primer sebesar M' di simpul A (Gambar 2), maka di masing-masing ujung batang simpul A akan terjadi distribusi momen sebesar MAB, MAC, dan MAD dengan arah berlawanan dengan momen primer M'. Hal ini terjadi karena simpul A kaku sempurna, sehingga batang-batang berputar menurut garis elastisnya guna mendapatkan keseimbangan.

(9)

Gambar 2 Distribusi Momen

Jika diamati Gambar 2, pada batang AB terjadi rotasi (perputaran sudut) sebesar θA akibat pengaruh MAB, pada batang AB terjadi rotasi (perputaran sudut) sebesar θA akibat pengaruh MAC, dan pada batang AD terjadi rotasi (perputaran sudut) sebesar θA akibat pengaruh MAD. Jadi, keseimbangan simpul A, yaitu:

M' = MAB + MAC + MAD.

Apabila kAB, kAC, dan kAD merupakan faktor kekakuan masing-masing batang AB, AC, dan AD, maka:

MAB = kAB θA ; MAC = kAC θA ; MAD = kAD θA

Jadi:

M' = (kAB + kAC + kAD) θA

M = ∑kA . θA

θA = M' / ∑kA

Dengan demikian, diperoleh:

MAB = kAB

kA. M

'

MAC = kAC

kA. M

'

MAD= kAD

kA. M

(10)

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa:

1. Faktor distribusi (FD) adalah perbandingan kekakuan batang (k) dengan kekakuan batang total di titik simpul (∑k).

Jadi, faktor distribusi FD = k / ∑k

2. Momen distribusi (MD) adalah hasil perkalian faktor distribusi dengan rnomen primer (M').

Jadi, momen primer MD= M’ . FD

4. Faktor kekakuan batang dan momen induksi

Untuk mengetahui faktor kekakuan batang dan momen induksi pada portal (Gambar 3), dapat diuraikan berdasarkan rumus slope deflection (sudut kemiringan lendutan) pada masing-masing jenis batang.

Batang AC:

Gambar 3 Batang AC

Batang prismatis AC dengan tumpuan jepit-jepit, bekerja momen distribusi sebesar MAC di ujung A (simpul) dengan sudut kemiringan lendutan sebesar

θA . Sedangkan, ujung B (tumpuan jepit) berhak menerima momen induksi sebesar MCA dengan arah yang sama. Dengan demikian, diperoleh persamaan:

θA 1 - θA 1 = θA dan θC 2 - θC 1 = 0

Akibat pengaruh memen distribusi MAC saja akan menimbulkan sudut kemiringan lendutan pada kedua ujung batang sebesar:

θA1=MAC . LAC

3EI θC1=

MAC . LAC

(11)

Selanjutnya, pengaruh momen induksi MCA saja akan menimbulkan rotasi dengan sudut kemiringan lendutan pada kedua ujung batang sebesar:

θA2=MAC . LAC

6EI θC2=

MAC . LAC

3EI

Dengan demikian:

θC2−θC1=0

MCA . LCA

3EI

MAC . LAC

6EI =0

MCA=1/2MAC

θA1−θA2=θA

MCA . LCA

3EI

MAC . LAC

6EI =θA

MAC=4EI

LAC.θA

Apabila θA=1 radian, maka: MAC=4EI

LAC

Persamaan ini menunjukkan bahwa ujung A memberi induksi pada ujung C sebesar setengah momen distribusi (1/2 M) dengan arah yang sama. Selanjutnya, nilai momen MAC telah menyebabkan terjadinya rotasi hingga membentuk sudut kemiringan lendutan di ujung A sebesar θA . Nilai momen ini disebut sebagai kekakuan batang AC yang diberi notasi kAC. Dengan demikian, kekakuan batang AC (tumpuan jepit-jepit) dapat diketahui dengan rumus: kAC = 4EI/LAC,

(12)

Gambar 4 Batang AD

Batang prismatis AD dengan tumpuan jepit-sendi, bekerja momen distribusi sebesar MAD di ujung A (simpul) dengan sudut kemiringan lendutan sebesar θ

A. Sedangkan, ujung D tidak berhak menerima momen induksi karena jenis tumpuan sendi (momen induksi sama dengan nol). Dengan demikian, diperoleh persamaan; θ A1 - θ A1 = θ A

Akibat pengaruh memen distribusi MAD akan menimbulkan rotasi dengan sudut kemiringan lendutan pada ujung batang A sebesar:

θA=MAD . LAD

3EI ; dimana θA=1radian , maka:

MAD=3EI

LAD

Persamaan ini menunjukkan bahwa nilai momen MAD merupakan nilai yang dibutuhkan hmgga menyebabkan terjadinya rotasi di ujung A (ujung D sendi), sehingga membentuk sudut kemiringan lendutan di ujung A sebesar θ

A. Nilai momen ini disebut sebagai kekakuan batang AD yang diberi notasi kAD. Dengan demikian, kekakuan batang AD (tumpuan jepit-sendi) dapat diketahui dengan rumus: kAD = 3EI/LAD.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa: 1) Kekakuan batang dengan tumpuan jepit-jepit : k = 4EI/L 2) Kekakuan batang dengan tumpuan jepit-sendi: k = 3EI/L

Contoh Soal 1:

(13)

Gambar Contoh Soal

Peyelesaian:

a. Momen primer masing-masing bagian balok: MAB = -MBA = l/12.q .L2

= 1/12. 5. 52 = 10,416 kNm MBC = -MCB = P.a.b2/L2

= 4.3.32/62 =11,25 kNm

b. Faktor kekakuan dan distribusi momen

Distribusi momen hanya terjadi di titik simpul. Oleh karena itu faktor kekakuan batang dan distribusi momen masing-masing batang hanya ditinjau pada titik simpul saja.

Simpul B:

Kekakuan batang :

kBA=4EI/L=4EI/5=0,8EI kBC=4EI/L=4EI/6=0,6EI

kB=1,4EI

Faktor distribusi :

FBA=kBA/∑kB=0,8EI/1,4EI=0,571

FBC=kBC/∑kB=0,6EI/1,4EI=0,429

c. Distribusi momen:

(14)

TABEL DISTRIBUSI MOMEN (CROSS)

SIMPUL - BA

BATANG AB BA BC CB

FD - - 0,571 -0,429

-MPRIMER 10,416 - 10,416 11,25 - 11,25

MD1 MI1

-0,238 - 0,476 -0,358 - 0,179

MD2 MI2

- - -

-MD3 MI3

- - -

-MD4 - - -

-M TOTAL 10,178 - 10,892 10,892 - 11,429

MREAKSI -10,178 10,892 -10,892 11,429

Contoh soal 2:

Diketahui balok menerus statis tertentu dengan bentuk, dimensi, dan pembebanan seperti Gambar, hitunglah momen reaksi di titik tumpuan maupun simpul sepanjang balok dengan metode Distribusi Momen (Cross).

Gambar Contoh Soal 2 masing-masing bagian balok:

(15)

MAB = -MBA = l/12.q .L2 = 1/12. 4 . 62 = 12 kNm

MBC = -MCB = l/12.q .L2 + P.a.b2/L2 + P.a2.b/L2

= 1/12. 1 .122 + 4 .3 .92/122+ 4.9.32/122 = 21 kNm

MCD = P.a (L2-a2) / 2L2

= 10 .6 (92 - 62) / 2 .92 = 13,333 kNm

b. Faktor kekakuan dan distribusi momen

Distribusi momen hanya terjadi di titik simpul. Oleh karena itu faktor kekakuan batang dan distribusi momen masing-masing batang hanya ditinjau pada titik simpul saja.

Simpul B:

Kekakuan batang :

kBA=4EI/L=4EI/6=0,667EI kBC=4EI/L=4EI/12=0,333EI

kB=1,000EI

Faktor distribusi :

FBA=kBA/∑kB=0,667EI/1,000EI=0,667

FBC=kBC/∑kB=0,333EI/1,000EI=0,333

Simpul C

Kekakuan batang :

kCB=4EI/L=4EI/12=0,333EI kCD=3EI/L=3EI/9=0,333EI

kB=0,666EI

Faktor distribusi :

FCB=kCB/∑kC=0,333EI/0,666EI=0,5

FCD=kCD/∑kC=0,333EI/0,666EI=0,5

c. Distribusi momen:

(16)

proses distribusi dan induksi momen. Posisi batang yang sejenis sedapat mungkin diusahakan berdampingan agar proses induksi tidak menyulitkan. Dalam hal ini proses distribusi dan induksi momen cukup dilakukan hingga empat kali putaran (dianggap mendakati nol).

TABEL DISTRIBUSI MOMEN (CROSS)

MD4 -0,003 -0,005 -0,003 0,033 0,033

-M TOTAL 8,231 - 19,536 19,607 - 18,102 18,116 0

MREAKSI 8,231 19,536 -19,607 18,102 -18,116 0

Contoh Soal 3:

Diketahui balok menerus statis tertentu dengari bentuk, dimensi, dan pembebanan seperti pada Gambar , hitunglah momen reaksi di titik tumpuan maupun simpul sepanjang balok dengan metode Distribusi Momen (Cross).

Gambar 3.7 Contoh Soal 3 Peyelesaian:

(17)

=13,787 kNm

MCB = - [q/L2

|

1/3.L . X3

−1/4.X4

|

aa12 + Pa2b/L2

= - [2/102 (1/3.10 .43 – 1/4. 44) + 8 .72.3 /102] = -14,747 kNm

MCD = Pab2/L2

= 7.3.52/82 = 8,203 kNm

MDC = - Pa2 b/L2

= -7.32.5/82 = -4,922 kNm

b. Faktor kekakuan dan distribusi momen

Distribusi momen hanya terjadi di titik simpul. Oleh karena itu faktor kekakuan batang dan distribusi momen masing-masing batang hanya ditinjau pada titik simpul saja.

Simpul A:

Kekakuan batang :

kAE=0

kAB=4EI/L=4EI/8=0,5EI

kB=0,5EI

Catt: batang AE tidak memiliki kekakuan, karena ditumpu satu tumpuan saja (balok kantilever)

Faktor distribusi :

FAE=0

FAB=kBA/∑ kA=0,5EI/0,5EI=1

Simpul B:

Kekakuan batang :

kBA=4EI/L=4EI/8=0,5EI kBC=4EI/L=4EI/10=0,4EI

kB=0,9EI

Faktor distribusi :

FBA=kBA/∑kB=0,5EI/0,9EI=0,56

FBC=kBC/∑kB=0,4EI/0,9EI=0,44

Simpul C:

(18)

kCB=4EI/L=4EI/10=0,4EI kCD=4EI/L=4EI/8=0,5EI

kC=0,9EI

Faktor distribusi :

FCB=kCB/∑ kC=0,4EI/0,9EI=0,44

FCD=kCD/∑kC=0,5EI/0,9EI=0,56

c. Distribusi momen:

Untuk mendapatkan keseimbangan momen dilakukan distribusi momen pada masing-masing simpul dengan bantuan tabel cross. Sedapat mungkin tabel cross dirancang sedemikian rupa sesuai kebutuhan. Tempatkan titik simpul dan batang dengan posisi yang tepat pada tabel, sehingga memudahkan proses distribusi dan induksi momen. Posisi batang yang sejenis sedapat mungkin diusahakan berdampingan agar proses induksi tidak menyulitkan. Dalam hal ini proses distribusi dan induksi momen cukup dilakukan hingga empat kali putaran (dianggap mendakati nol).

TABEL DISTRIBUSI MOMEN (CROSS)

SIMPUL A B C

BATANG AE AB BA BC CB CD DC

FD 0 -1 -0,560 -0,440 -0,440 -0,560

-M PRI-MER -4 10,667 - 10,667 13,787 - 14,747 8,203 -4,922 MD1

MD4 - 0,165 0,200 0,157 0,057 0,072 0,036

M TOTAL -4 4 -14,644 14,644 - 12,091 12,091 -2,978

(19)

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN

Metode Distribusi Momen ini dilakukan dengan distribusi (pembagian) momen dan induksi terhadap momen primer sebanyak beberapa putaran guna mendapatkan keseimbangan di setiap titik simpul. Semua materi mengenai Metode Distribusi Momen akan dapat dimengerti setelah kita mengetahui, mempelajari dan memahami materi dan contoh-contoh yang diberikan.

B.SARAN

Gambar

Tabel distribusi
Gambar 1 Momen Primer dan Momen Reaksi
Gambar 2 Distribusi Momen
Gambar 3 Batang AC
+5

Referensi

Dokumen terkait

Terdapat dua jenis jaringan meristem yaitu meristem primer (berada di.. 2 ujung akar dan batang) dan meristem sekunder (terdapat pada jaringan yang sudah..

Struktur rangka pemikul momen adalah suatu sistem struktur berupa portal / rangka yang terdiri dari balok dan kolom yang bekerja secara bersama untuk menahan

Kemudian menghitung kapasitas Profil rencana untuk dimensi balok dan kolom terhadap momen pada balok portal akibat gaya-gaya yang bekerja pada struktur Gedung

Berdasarkan analisis deteksi domain dan motif yang dilakukan dengan menggunakan bantuan beberapa program bioinformatika seperti CDD NCBI CDART NCBI, SMART, PFAM,

Bila beban pada balok sederhana berupa beban terbagi merata yang berada ditengah-tengah konstruksi (gambar 3.12), maka perlu.. Gaya Dalam pada Balok Sederhana

Gedung dan struktur lainnya yang tidak termasuk dalam kategori risiko I V, (termasuk, tetapi tidak dibatasi untuk fasilitas manufaktur, proses, penanganan,

Dengan membandingkan hasil grafik hubungan Momen – Step Pushover dari skenario 1 dan 2, diperoleh perbedaan yang signifikan pada momen ujung saat terjadinya sendi

Jika adjacency map tersebut adalah sebuah HashMap dan sisi dari masing-masing simpul disimpan dalam sebuah senarai ketetanggan maka gambar di representasi internal