• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN USER EXPERIENCE PADA PENGEMBANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERAN USER EXPERIENCE PADA PENGEMBANGAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN USER EXPERIENCE PADA PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DI DALAM PROYEK TI

Aulia Abdurrahman Ghani 1206223266

(2)

Abstrak

Sistem informasi saat ini telah menjadi aset di dalam sebuah organisasi. Untuk itu, aset sistem informasi pada organisasi dibuat sedemikian agar dapat disesuaikan dengan proses bisnis yang dijalankan. Saat ini organisasi lebih memilih untuk membangun sendiri sistem informasinya agar dapat memenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu, pengembangan sistem informasi di sebuah organisasi merupakan salah satu proyek penting pada bidang TI untuk dapat melakukan investasi jangka panjang dalam organisasi tersebut. Pengembangan sistem informasi dalam proyek TI memerlukan serangkaian proses untuk dapat mencapai tujuannya agar memperoleh keberhasilan dalam mengerjakan proyek tersebut. Untuk dapat membantu pengembangan sistem informasi, user experience dibutuhkan agar sistem yang dikembangkan tersebut dapat disesuaikan dengan penggunanya, sehingga perlu untuk mengetahui seberapa penting peran user experience dalam menjalankan proyek TI agar dapat menghindari kegagalan proyek.

(3)

Pengembangan sebuah sistem informasi adalah salah satu praktik yang dilakukan oleh sebuah organisasi dalam pengerjaan proyek TI. Sebuah proyek TI dikatakan sukses dikembangkan apabila tujuan awal dari pengembangan proyek tersebut dapat dipenuhi[1]. Salah satu tujuan utama yang umum ingin dituju pada sebuah proyek TI adalah mampu untuk memberikan produk (sistem) yang deliverable untuk penggunanya serta memenuhi seluruh kebutuhan penggunanya[1][2]. Proses awal pada sebuah pengembangan sistem informasi dimulai dari mengumpulkan kebutuhan pengguna, menentukan interaksi antara sistem dengan pengguna, menentukan desain sistem, coding, hingga proses deployment[2]. Dari seluruh proses yang ada, proses terpanjang di dalam pengembangan sistem informasi adalah pengumpulan kebutuhan pengguna, proses penentuan interaksi antara sistem informasi dengan pengguna, serta penentuan desain[2]. Di dalam proses penentuan interaksi antara sistem dengan penggunanya serta penentuan desain, dibutuhkan pencapaian titik temu dengan kebutuhan pengguna[2]. Hal tersebut bertujuan untuk dapat memberikan sistem yang deliverable serta memenuhi seluruh kebutuhan pengguna, sehingga secara tidak langsung kedua proses tersebut merupakan proses utama untuk dapat memperoleh kesuksesan dalam pengembangan sistem informasi. Ketika sebuah sistem dikembangkan, proses-proses tersebut perlu dilakukan dan diperhatikan dengan sangat spesifik, karena jika pengguna tidak mampu mengoperasikan kegiatannya melalui sistem, maka pengembangan sistem dapat dikatakan gagal[2]. Untuk itu, perlu ada sebuah sistem interaksi dalam membantu keberhasilan pengembangan sebuah sistem informasi agar mampu untuk mencapai sebuah titik temu yang mampu mempertemukan sistem informasi dengan kebutuhan penggunanya.

Sistem informasi merupakan suatu elemen yang sudah menjadi kebutuhan untuk hampir seluruh organisasi[2]. Dapat dikatakan dalam sebuah organisasi tidak hanya satu ataupun segelintir pengguna dari sistem informasi yang diadaptasi di organisasi tersebut, melainkan ratusan, ribuan, bahkan jutaan pengguna. Sebuah sistem informasi yang baik harus mampu untuk dapat memberikan satu pandangan yang seragam pada seluruh pengguna yang ada[2]. Telah dikatakan sebelumnya, bahwa dalam mencapai tujuan dari pengembangan sistem informasi harus benar-benar memperhatikan kedua proses yang telah disebutkan di atas agar dapat mencapai keberhasilan pengembangan sistem. Kedua proses tersebut juga bertujuan untuk memberikan satu pandangan yang seragam pada seluruh pengguna dari sistem[2]. Dalam menjalankan kedua proses penentuan interaksi dan desain, dibutuhkan user experience[2][3]. User experience (UX) di dalam sebuah sistem informasi merupakan pengalaman yang dirasakan oleh penggunanya dimana kegunaan sistem tersebut mampu berperilaku sesuai dengan kebutuhan pengguna[3]. Para UX designer harus mampu untuk menganalisa, membangun, dan mengontrol perilaku sistem agar pengguna dapat memberikan pandangan yang sama kepada seluruh penggunanya. Selain itu, karakteristik utama di dalam interaksi dan desain adalah tujuan user experience dan usability yang spesifik, teridentifikasi, dan terdokumentasi dengan baik[3]. Dengan demikian, user experience dan usability adalah dua hal penting di dalam proses interaksi dan desain pada pengembangan sistem informasi.

(4)

sistem informasi tentunya membutuhkan pengguna agar sistem tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik. Dengan kata lain, proses pengembangan sistem informasi di sebuah proyek TI bersifat user-centric. Proses interaksi dan desain menjadikan pengguna sebagai tolak ukur utama untuk mampu menyediakan user experience dan usability yang baik bagi penggunanya. Dengan bantuan penuh dari proses awal pengembangan yaitu pengumpulan kebutuhan pengguna, maka proses interaksi dan desain membutuhkan kebutuhan pengguna sebagai pedoman untuk menjalankan proses tersebut. Oleh karena itu, ketiga langkah awal proses pengembangan sistem informasi secara langsung melibatkan penggunanya dalam pengembangan sistem informasi di dalam proyek TI. Dengan demikian, kebutuhan pengguna, user experience, dan usability merupakan penghubung dalam melibatkan pengguna di dalam tiga proses awal pengembangan sebuah sistem informasi di dalam proyek TI.

Kebutuhan pengguna, user experience, dan usability mampu membantu sebuah sistem informasi untuk dapat berjalan serta digunakan dengan baik oleh penggunanya. Untuk menghubungkan ketiga hal tersebut dapat dilihat dalam dua indikator, yaitu Human-Computer Interaction (HCI) dan Software Engineering (SE)[4]. Kedua indikator tersebut didasari oleh isu-isu terkait pengembangan sistem informasi dan juga penetapan usability untuk dapat mematangkan user experience secara bersamaan[4]. Dalam indikator HCI, cakupan yang terkait mengarah pada user experience yang meliputi emosional pengguna yang dapat mempengaruhi motivasi pengguna terhadap value yang diberikan oleh sistem terhadap pengguna[4]. Cakupan tersebut di luar kriteria utama dalam tujuan user experience, dimana ease of use dan ease of learning dipandang sebagai sebuah pandangan subjektif dari setiap pengguna[4]. Untuk SE, cakupan yang terkait lebih mengarah pada usability yang memfokuskan pada proses pengumpulan kebutuhan pengguna, desain arsitektur sistem, dan pemilihan komponen sistem[4]. Kedua indikator menjelaskan bahwa usability mempengaruhi beberapa kegiatan di dalam proses pengembangan secara teknis, sedangkan user experience memberikan pengaruh terhadap sisi pandang pengguna secara emosional. Ketika pengguna menggunakan sebuah sistem informasi, dampak emosional sistem dapat dipengaruhi oleh faktor teknis terkait tampilan sistem, kemampuan sistem, serta pemenuhan kebutuhan pengguna di dalam sistem. Sebagai contoh, ketika pengguna menggunakan sebuah sistem yang memberikan desain yang memadai serta kemampuan sistem sesuai dengan ekspektasi pengguna yang didasari oleh kebutuhannya, hal ini akan memberikan sebuah rasa puas dan motivasi untuk memanfaatkan sistem tersebut, sehingga pengguna dapat menilai bahwa sistem tersebut dapat memberikan value-nya kepada pengguna. Dengan demikian, usability dapat mempengaruhi user experience dan kedua hal tersebut tidak dapat digunakan secara terpisah untuk menentukan tolak ukur proses interaksi dan desain.

(5)

proses pengembangan serta membantu meminimalisir kesenjangan antara sistem dan kebutuhan pengguna agar tidak terjadi kesalahan dalam proses deployment. Berdasarkan indikator-indikator dan aspek yang telah dijelaskan sebelumnya terbukti bahwa user experience dan usability dapat meminimalisir kegagalan pengembangan sistem informasi di dalam proyek TI.

User experience dan usability dalam proses interaksi dan desain memiliki peran yang sangat penting dalam mengembangkan sistem informasi dalam proyek TI. Beberapa manfaat user experience dan usability yang dapat memberikan dampak langsung pada pengembangan sistem informasi dalam proyek TI meliputi:

1) User experience dan usability mampu merepresentasikan kebutuhan pengguna yang telah terdeklarasi pada proses pengumpulan kebutuhan dalam pengembangan sistem informasi di dalam proyek TI

2) User experience dan usability membantu dalam menjalankan proses penentuan interaksi dan desain pada pengembangan sistem informasi di dalam proyek TI

3) User experience dan usability membantu dalam menjalankan proses coding dan deployment pada pengembangan sistem informasi di dalam proyek TI

4) Dapat menghubungkan pengguna dan sistem untuk dapat menyesuaikan kegunaan sistem terhadap pengguna

5) User experience dan usability merepresentasikan sifat user-centric pada pengembangan sistem informasi dalam proyek TI

6) User experience dan usability mempengaruhi aspek kognitif pada pengguna 7) Meminimalisir kegagalan pengembangan sistem informasi dalam proyek TI

(6)

Daftar Pustaka

[1] Schwalbe, Kathy. (2010). Managing Information Technology Project (6th ed.). Boston, MA: Thomson Course Technology.

[2] Pressman, Roger S. (2010). Software Engineering: A Practitioner’s Approach (7th ed.). Mc. Graw Hill International, USA.

[3] Sharp, H., Rogers, Y, & Preece, J. (2015). Interaction design: Beyond human computer Interaction (4th ed.). West Sussex, England: John-Wiley & Sons.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil pengujian terhadap aplikasi kontroler PID dengan menggunakan metode hand tunning ini didapatkan nilai Kp = 1, Ki = 0,15, dan Kd = 0 yang menunjukkan bahwa

 Persiapan bagi Pelayan Firman Ibadah Pelkat PKP, PKB dan PKLU dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 06 Oktober 2015 pukul 19.00 WIB bertempat di Gedung Gereja

Persiapan bagi Presbiter yang akan melayani pada Ibadah Hari Minggu (Perjamuan HPKD/HPII), tanggal 01 Oktober 2017 dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 26 September

Menyadari hal tersebut Analitika Mandiri Utama menyelenggarakan pelatihan Good Laboratory Practices - GLP untuk membantu laboratorium, industri, organisasi, instansi dan pelaku

Perpustakaan Berputar adalah perpustakaan yang melekat pada seorang Pengajar Muda, berbentuk sebuah tas yang berisikan buku- buku yang dapat digunakan di suatu sekolah penempatan

Karyawan administrasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta memberikan ketepatan dan ketegasan dalam penyelesaian masalah yang dialami oleh mahasiswa. Karyawan administrasi Universitas

Pengembangan aplikasi Sistem Informasi khusus adalah proses yang terjadi dalam Sistem Informasi Terpadu di Universitas Ngudi Waluyo.. Dalam proses pengembangan

Jadi, mulailah dengan mencobakan melakukan bidikan, seperti video dari orang yang merupakan subyek cerita anda, akan tetapi ingat untuk mendapatkan bidikan jenis lain yang