ANALISIS INTERNAL DAN EKSTERNAL DI PERUSAHAAN PIDOA
SEPUH COLLECTION
(Manajemen Startegik)
Devi Aprilia1 & Warlina2
ABSTRAK
Setiap perusahaan memiliki kelemahan dan kekuatan yang datang dari dalam perusahaan dan juga memiliki ancaman dan peluang yang datang dari luar perusahaan. Analisa lingkungan internal adalah proses dimana perencanaa n strategi mengkaji faktor internal untuk menentukan di mana perusahaan memiliki kekuatan dan kelemahan secara efektif dan menghadapi ancaman yang terdapat dalam lingkungan. Sedangan analisis lingkungan eksternal mencakup pemahaman berbagai faktor di luar perusahaan yang mengarah pada munculnya kesempatan bisnis, bahkan ancaman bagi perusahaan. Salah satu bentuk analisis perusahaan adalah analisis SWOT. Analisis SWOT mengarahkan analisis strategis dengan memfokuskan perhatian pada kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity) dan ancaman (threat) yang menentukan keberhasilan perusahaan. Strategi juga terdiri dari strategi umum dan strategi fugsional. Strategi fungsional adalah kegiatan-kegiatan jangka pendek yang harus dilaksanakan oleh setiap bidang fungsional dalam suatu perusahaan guna mengimplementasikan strategi umum. Yang menjadi objek dalam penelitian jurnal ini adalah perusahaan Pidoa Sepuh Collection yang memproduksi boneka kain.
Kata kunci :Analisis Internal Perusahaan, Analisis Eksternal Perusahaan, Analisis SWOT, Strategi Umum, Strategi Fungsional
1 Mahasiswi STAI Muhammadiyah Bandung, jalan Banteng No. 6 Bandung, NIM : 1617.02.1.008
(apriliadevi865@gmail.com, 08972016268)
2 Mahasiswi STAI Muhammadiyah Bandung, jalan Banteng No. 6 Bandung, NIM : 1617.02.1.008
A. PENDAHULUAN
Setiap perusahaan memiliki kelemahan dan kekuatan yang datang dari
dalam perusahaan dan juga memiliki ancaman dan peluang yang datang dari
luar perusahaan. Hal-hal tersebut perlu untuk dianalisis untuk selanjutnya
dirumuskan strategi-strategi yang bisa diterapkan oleh perusahaan guna
mengoptimalkan profit dan benefit perusahaan tersebut.
Salah satu analisis yang dapat digunakan dalam perusahaan yaitu analisis
SWOT yang menganalis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada
perusahaan untuk selanjutnya dirumuskan strategi-strategi yang tepat untuk
perusahaan tersebut.
Perusahaan juga membutuhkan rumusan strategi umum yang akan
dicapai dalam jangka panjang dan strategi fungsional dari setiap bidang yang
dapat mengarah kepada strategi umum yang telah dirumuskan.
Begitupun bagi perusahaan Pidoa Sepuh Collection, yang bergerak
dalam produksi boneka kain. Perusahaan Pidoa Sepuh Collection adalah salah
satu perusahaan yang berada di kawasan sentra industri Kampung Boneka
Sukamulya yang masih dapat bertahan hingga sekarang, setelah
perusahaan-perusahaan lain banyak gulung tikar karena tidak dapat bertarung dalam
persaingan. Sebagai perusahaan yang dapat mempertahankan eksistensinya
hingga saat ini perusahaan Pidoa Sepuh Collection tentu saja telah mengalami
berbagai macam ancaman dari luar perusahaan dan juga dapat memanfaatkan
peluang dengan baik. Selain itu juga perusahaan Pidoa Sepuh Collection pasti
mampu bertahan dengan kelebihan-kelebihan yang dimiliki dan mampu
mengatasi kelemahan-kelemahannya.
Namun demikian masih banyak aspek-aspek dari perusahaan ini yang
perlu dianalisis kembali untuk mengetahui strategi apa yang tepat untuk
diterapan di perusahaan.
B. KAJIAN TEORITIS
a. Analisis Lingkungan Internal
Menurut Jauch dan Glueck. Analisa lingkungan internal adalah proses
mana perusahaan memiliki kekuatan dan kelemahan secara efektif dan
menghadapi ancaman yang terdapat dalam lingkungan.3
Aspek-aspek yang dianalisis dalam analisis lingkungan internal antara
lain :
1. Aspek manajemen dan Sumber Daya Manusia (SDM)
2. Aspek pemasaran
3. Aspek keuangan
4. Aspek produksi
5. Aspek penelitian dan pengembangan
6. Aspek sistem informasi
Di samping aspek-aspek di atas, aspek internal lainnya adalah budaya
organisasi, yang meliputi :
1. Menjungjung nilai-nilai luhur standar etika moral, ilmu pengetahuan,
dan profesi.
2. Membantu pengembangan manusia secara optimal, baik di lingkungan
pendidikan maupun masyarakat.
3. Mengembangkan ilmu secara bertanggung jawab dan
berkesinambungan serta menjadikan budaya belajar (learning culture) dan peningkatan mutu diri yang berkesinambungan sebagai falsafah
hidup.
4. Mengembangkan ilmu bagi kepentingan dan kesejahteraan umat
manusia tanpa membedakan agama dan suku bangsa.
5. Memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya.
b. Analisis Lingkungan Eksternal
Analisis lingkungan eksternal mencakup pemahaman berbagai faktor
di luar perusahaan yang mengarah pada munculnya kesempatan bisnis,
bahkan ancaman bagi perusahaan. 4
Lingkungan eksternal perusahaan terdiri dari tiga perangkat faktor,
yaitu lingkungan jauh, lingkungan industri dan lingkungan operasional.5
3
Tulisan Terkini, “Analisa Lingkungan Internal”, diakses dari http://tulisanterkini.com/artikel/artikel-ilmiah/7678-analisa-linkungan-internal.html , pada tanggal 9 mei 2018
4
Lingkungan jauh terdiri dari faktor-faktor yang bersumber dari luar
dan biasanya tidak berkaitan dengan situasi operasi perusahaan tertentu,
yaitu faktor ekonomi, sosial-budaya, teknologi, demografi, politik-hukum
dan ekologi. Lingkungan industri terdiri dari persaingan di antara anggota
industri, hambatan masuk, produk substitusi, daya tawar pembeli dan daya
tawar pemasok. Lingkungan operasional meliputi faktor-faktor yang
mempengaruhi situasi persaingan perusahaan, yaitu posisi bersaing, profil
pelanggan, pemasok, kreditor, dan pasar tenaga kerja.6
Faktor-faktor lingkungan eksternal7 :
1) Lingkungan Jauh (Remote Environment)
Faktor ekonomi
Faktor ekonomi memiliki pengaruh langsung terhadap potensi
menarik tidaknya berbagai strategi. Sebagai contoh, ketika suku
bunga meningkat, dana yang dibutuhkan untuk ekspansi modal
menjadi lebih mahal atau tidak tersedia.
Faktor Sosial-budaya
Faktor sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan adalah
kepercayaan, nilai, sikap, opini dan gaya hidup orang-orang di
lingkungan eksternal perusahaan, yang berkembangan dari
pengaruh kultural, ekologi, demografi, agama, pendidikan dan etnik.
Trend baru menciptakan tipe konsumen yang berbeda, jasa yang
berbeda dan strategi yang berbeda.
Faktor teknologi
Perubahan teknologi yang revolusioner dan penemuan baru
memiliki pengaruh yang dramatis terhadap organisasi. Kekuatan
teknologi menggambarkan peluang dan ancaman utama yang harus
dipertimbangkan dalam formulasi strategi. Kemajuan teknologi
dapat menciptakan pasar baru, yang menghasilkan penciptaan
5
M. Suyanto, Marketing Strategy Top Brand Indonesia , (Yogyakarta : Penerbit Andi, 2007), hal 24
6
Ibid, hal 24-25
7
produk baru dan produk yang lebih baik, perubahan posisis biaya
kompetitif dalam suatu industry dan membuat produk danjasa saat
ini menjadi ketinggalan zaman.
Faktor demografi
Trend demografi yang terbentuk sangat andal digunakan sebagai
dasar pengambilankeputusan jangka pendek dan menengah.
Kekuatan demografi yang dipantau adalah populasi, karena orang
membentuk pasar. Yang dapat dianalisis dalam faktor demografi
adalah besarnya jumlah penduduk dan angka pertumbuhan
penduduk, bauran umur populasi, etnis, kelompok pendidikan, pola
rumah tangga, pergeseran geografis dan populasi.
Faktor politik-hukum
Perubahan dalam undang-undang paten, peraturan anti-monopoli,
tarif pajak dan aktifitas lobi dapat mempengaruhi perusahaan secara
signifikan. Salah satu variabel politik-hukum dalah regulasi dan
deregulasi pemerintah.
Faktor ekologi
Istilah ekologi mengacu pada hubungan antara manusia dan
makhluk hidup lainnya dengan udara, tanah dan air yang
mendukung kehidupan. Ancaman terhadap ekologi pendukung
kehidupan kita yang utamanya disebabkan oleh kegiatan manusia
dalam suatu masyarakat industrial, yang biasanya dinamakan polusi.
2) Lingkungan Industri
Persaingan di antara anggota industri
Ketika persaingan antar perusahaan sejenis semakin intensif, laba
perusahaan menurun, dalam beberapa kasus bahkan membuat suatu
industri menjadi sangat tidak menarik.
Hambatan masuk
Ketika perusahaan baru dapat dengan mudah masuk ke dalam
Produk substitusi
Keberadaan produk substitusi menciptakan batas harga tertinggi
yang dapat dibebankan sebelum konsumen beralih ke produk
substitusi. Tekanan kompetisi yang berasal dari produk substitusi
meningkat sejalan dengan biaya konsumen untuk beralih ke produk
lain menurun.
Daya tawar pembeli
Kekuatan tawar-menawar pembeli atau konsumen terjadi ketika
konsumen terkonsentrasi atau besar jumlahnya, membeli dalam
jumlah besar, perusahan pesaing menawarkan garansi yang lebih
panjang atau jasa khusus untuk mendapatkan kesetiaan pelanggan
dan ketika yang dibeli adalah produk standar atau tidak
terdiferensiasi.
Daya tawar pemasok
Kekuatan tawar-menawar penjual atau pemasok mempengaruhi
intensitas persaingan dalam industri, khususnya ketika ada sejumlah
besar pemasok, ketika hanya ada sedikit barang substutusi yang
cukup bagus, atau ketika biaya untuk mengganti bahan baku sangat
mahal.
3) Lingkungan Operasional
Posisi bersaing
Bagian penting dalam analisis eksternal adalah mengidentifikasi
perusahaan pesaing dan menentukan kekuatan, kelemahan,
kemampuan, peluang, anacaman, tujuan dan strategi.
Mengumpulkan dan mengevaluasi informasi tentang pesaing
merupakan hal yang penting untuk keberhasilan formulasi strategi.
Profil pelanggan
Mengembangkan profil pelanggan dan calon pelanggan perusahaan
meningkatkan kemampuan para manajer untuk merencanakan
untuk merelokasi sumber daya guna mendukung perubahan pola
permintaan.
Pemasok
Perusahaan selalu bergantung pada pemasok untuk dukungan
keuangan, layanan, bahan baku dan peralatan. Selain itu ada kalanya
perusahaan terpaksa mengajukan permintaan khusus seperti
pengiriman capat, syarat kredit yang lunak atau pesanan berukuran
khusus.
Kreditor
Karena kuantitas, harga dan aksesabilitas sumber daya keuangan,
manusia dan bahan baku jarang sekali ideal, penilaian atas pemasok
dan kreditur sangat pendting untuk evaluasi lingkungan operasional
perusahaan yang akurat.
Pasar tenaga kerja
Kemampuan perusahaan menarik dan mempertahankan karyawan
yang berkemampuan penting untuk sukses. Akses perusahaan ke
karyawan yang dibutuhkan utamanya dipengaruhi oleh tiga faktor,
yaitu reputasi perusahaansebagai penyedia kesempatan kerja,
tingkat kesempatan kerja setempat dan ketersediaan orang dengan
keterampilan yang dibutuhkan.
c. Analisis SWOT
Analisis SWOT mengarahkan analisis strategis dengan memfokuskan
perhatian pada kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity) dan ancaman (threat) yang menentukan keberhasilan perusahaan. 8
Kekuatan adalah keahlian dan sumber daya yang dimiliki perusahaan
jauh melebihi perusahaan lain. Sebaliknya kelemahan menunjukkan
kekurangan perusahaan dalam keahlian atau kompetensi penting tertentu
yang relatif dimiliki oleh perusahaan pesaing. Sedangkan peluang
8
merupakan situasi menguntungkan yang penting dalam lingkungan
perusahaan, sebaliknya ancaman merupakan situasi paling tidak
menguntungkan di lingkungan perusahaan. 9
Dalam analisis SWOT terdapat empat tipe strategi, yaitu :
1) Strategi SO (Strength-Opportunity)
Strategi ini menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk meraih
peluang-peluang yang ada di luar perusahaan.
2) Strategi WO (Weakness-Opportunity)
Strategi ini bertujuan untuk memperkecil kelemahan-kelemahan
internal perusahaan dengan memanfaatkan peluang-peluang eksternal.
3) Strategi ST (Strenght-Threat)
Melalui strategi ini perusahaan berusaha untuk menghindari atau
mengurangi dampak dari ancaman-ancaman eksternal.
4) Strategi WT (Weakness-Threat)
Strategi ini merupakan taktik untuk bertahan dengan cara mengurangi
kelemahan internal serta menghindari ancaman.
d. Strategi Umum dan Strategi Fungsional
Strategi fungsional adalah kegiatan-kegiatan jangka pendek yang harus
dilaksanakan oleh setiap bidang fungsional dalam suatu perusahaan guna
mengimplementasikan strategi umum.10
Perbedaan strategi umum dan strategi fungsional :11
1. Cakupan waktu (time horizon)
Strategi fungsional mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukan sekarang atau dalam waktu dekat. Sedangkan strategi umum
difokuskan pada sosok atau postur perusahaan 3-5 tahun ke depan.
2. Kespesifikan
Strategi fungsional mengidentifikasi kegiatan-kegiatan lebih spesifik
daripada strategi umum, dengan demikian membantu keberhasilan
9
Ibid, hal 58-59
10
Dr. Amarullah Hamali, Modul : “Ma na jemen Stra tegik, Teori da n Aplika si”, (Bandung : Universitas Nasioal Pasim, 2012), hal 118
11
implementasi karena menambah substansi, kelengkapan dan makna apa
yang harus dilakukan oleh unit tertentu dalam perusahaan, menjelaskan
kepada manajemen puncak bagaimana manejer-manajer fungsional akan
mencapai strategi umum, memudahkan koordinasi di antara unit-unit
operasional dalam perusahaan dengan menjelaskan bidang-bidang yang
saling bergantung dan bidang-bidang yang potensial menyebabkan
konflik.
3. Peserta dalam pengembangan strategi
Dalam pengembangan strategi di tingkat fungsional dan bisnis dilibatkan
orang-orang yang berbeda.
C. DESKRIPSI KASUS
Objek penelitian kami adalah perusahaan Pidoa Sepuh Collection, yang
memproduksi boneka kain. Perusahaan ini terletak di jalan Bebakan Caringin
No. 21 RT.004/04, Kelurahan Sukagalih, Kecamatan Sukajadi, Bandung atau
yang lebih dikenal dengan daerah Sukamulya. Perusahaan ini terletak di
kawasan sentra industri Kampung Boneka Sukamulya.
Kami melakukan penelitian dengan metode wawancara kepada
pemimpin perusahaan Pidoa Sepuh Collection, Bapak Robby U. Awaludin,
metode pengamatan dan juga metode pencarian data di internet, yang hasilnya
adalah sebagai berikut.
Berdirinya Kampung Boneka Sukamulya adalah dari gagasan seorang
warga Sukamulya yang bernama H.Ade yang berawal dari rasa suka terhadap
boneka dan hobinya membuat boneka, yang akhirnya menimbulkan nilai jual
sehingga mampu menghasilkan uang. H.Ade berinisiatif untuk merintis usaha
Patung Panda sebagai penanda sentra industri Kampung Boneka Sukamulya
Pada mulanya warga daerah Sukamulya mengikuti usaha H. Ade.
Mereka berguru kepada beliau hingga akhirnya Bapak H. Ade kewalahan
dalam mengerima pesanan jadilah warga lain setelah paham tentang pembuatan
boneka, mereka mulai membuka usahanya sendiri bermodal kemampuan dan
tekad dan kemampuan marketing.
Pada tahun 1990-2005, jumlah perajin boneka mencapai ratusan. Saat itu,
hampir semua warga yang berada di Sukamulya memilih profesi sebagai
perajin, di tiap rumah di sana disulap menjadi gerai.12 Namun seiring dengan
berjalannya waktu perusahaan-perusahaan perajin boneka kain tersebut tidak
mampu bertahan dari pergempuran persaingan, hingga saat ini yang bertahan
hanya sekitar 10 perusahaan saja, termasuk perusahaan Pidoa Sepuh Colletion.
Perusahaan Pidoa Sepuh Collection sendiri didirikan oleh H. Atang.
Pada tahun 1990 beliau merintis usaha kerajinan boneka kain bersama seluruh
warga Sukamulya hingga menjadikan Kampung Sukamulya menjadi Kampung
Boneka.
Nama unik “Pidua Sepuh” Collection berasal bahasa Sunda. Pidua artinya doa, dan Sepuh artinya orang tua. Filosofinya adalah diharapkan
perusahaan ini akan berlangsung terus dengan iringan doa dari orang tua.
12
Doni Ramdhani, “Ka mpung Boneka Ba ndung Ingin Ba ngkit Kemba li:,
Perusahaan ini mempunyai visi yang menginduk kepada visi pemerintah,
yaitu untuk mensejahterakan kehidupan bangsa. Sedangkan untuk misi
perusahaan sendiri yaitu :
1. Ikut serta bekerja membangun kreativitas masyarakat, guna meningkatkan
kesejahteraan dan menghidupkan ekonomi rakyat.
2. Membantu pemerintah dalam memberdayakan masyarakat sekitar
perusahaan.
3. Membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar perusahaan.
4. Memberikan pendidikan yang kreatif agar masyarakat lebih mandiri.
Karena perusahaan Pidoa Sepuh Collection adalah merupakan home indusrty maka manajeman perusahaannya dikelola oleh keluarga dari Bapak H. Atang, yaitu Bapak Robby, yang sekarang memimpin perusahaan tersebut
merupakan putra dari Bapak H. Atang.
Perusahaan ini memiliki karyawan sebanyak 10 orang, yang terdiri dari 3
orang pekerja laki-laki dan 7 orang pekerja wanita. Para karyawan tersebut
bekerja sesuai tugas masing-masing. Tugas-tugas tersebut dibagi menjadi tugas
membuat pola dan cutting (menggunting) kain, tugas menjahit, tugas mengisi boneka dengan material, dan bagian finishing. Karyawan-karyawan tersebut rata-rata adalah warga sekitar perusahaan. Pemilik perusahaan mengakui tidak
ada kendala mengenai perekrutan karyawan, karena warga sekitar perusahaan
sudah terbiasa dengan membuat boneka, sehingga orang-orang yang memiliki
kemampuan dalam pembuatan boneka selalu ada. Kalaupun ada karyawan yang
belum memiliki kemampuan dalam pembuatan boneka ini, perusahaan
biasanya mengajarinya terlebih dahulu dengan melibatkan karyawan lama.
Mengenai modal, Pak Robby mengaku tidak ada kendala. Perusahaan
juga mencatatkan pemasukan dan pengeluaran perusahaan, tetapi sistemnya
tidak selengkap pencatatan akuntansi di perusahaan besar. Dan pencatatan pun
dilakukan oleh pemimpin sendiri bekerja sama dengan istrinya, bukan oleh ahli
Perusahaan juga mengeluarkan kebijakan mengenai bonus yang
diberikan kepada karyawan yang diakui efektif membuat karyawan betah
bekerja di perusahaan tersebut dan dapat memotivasi kinerja karyawan.
Pesaing (competitor) dari perusahaan ini datang dari perusahaan-perusaaan di Kampung Boneka Sukamulya sendiri dan dari perusahaan di luar
Kampung Boneka Sukamulya yang bergerak di bidang yang sama, seperti
perajin boneka di daerah Kopo, daerah Karawang, dan lain-lain. Untuk
menyiasati persaingan tersebut, perusahaan ini membuat diferensiasi produk
boneka yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain yang bisa menjadi produk
unggulan perusahaan.
Perusahaan mendapat ide model-model boneka biasanya dari film kartun
anak-anak yang sedang menjadi trend karena bentuk boneka kebanyakan
adalah karakter-karakter kartun anak. Tetapi perusahaan memiliki produk yang
sudah menjadi unggulan dari perusahaannya yaitu boneka beruang dengan
ukuran besar. Perusahaan sendiri mendapatkan pasokan bahan baku dari bekasi.
Perusahaan memasarkan produknya selain secara offline juga secara
online. Pemasaran secara online yaitu melalui reseller-reseller yang menjual kembali produk mereka di marketplace-marketplace seperti bukalapak dan tokopedia. Pelanggan biasanya datang sendiri ke perusahaan mereka,
melihat-lihat produknya sehingga mereka mengetahui kualitas produksi perusahaannya.
Selain itu perusahaan juga memasok pedagang-pedagang di luar daerah yang
telah menjadi langganan mereka, seperti pelanggan dari daerah Batam, Medan
dan Bangka. Pendekatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk membuat
pelanggannya loyal adalah dengan pendekatan emosional dengan pelanggan
yang dibangun dan dijaga. Bapak Robby memperlakukan pelanggannya seperti
keluarga agar mereka mejadi lebih loyal. Yang menjadi pelanggan mereka
rata-rata adalah pedagang-pedagang yang memang sudah berkecimpung lama di
bidang penjualan boneka.
Sampai saat ini jarang sekali terjadi pelanggan yang meretur barang yang
sudah dibeli dari perusahaan ini karena ketidakpuasan, walapun sekali-dua kali
Menjadi impian dari pemilik perusahaan ini adalah membuka pasar
selebar-lebarnya selain ke daerah-daerah yang sekarang telah menjadi daerah
pemasaran perusahaan ini, bahkan mungkin kalau bisa sampai ke luar negeri.
Hal ini adalah agar produksi bisa meningkat dan juga bisa menyerap tenaga
kerja lebih banyak lagi. Hanya saja perusahaan juga harus melihat situasi dan
kondisi. Menurut pemilik perusahaan, sampai saat ini di pasar lokal Indonesia
juga masih banyak daerah yang harus dicari untuk dijadikan pasar produknya.
Nama Kampung Boneka Sukamulya yang sudah dikenal sendiri masih
memiliki pengaruh untuk keberlangsungan perusahaan. Namun selain itu
mereka juga berusaha membuat produk yang berkualitas, dan bapak Robby
mengatakan bahwa walaupun jika harga produk perusahaannya sedikit di atas
pesaingnya namun perusahaannya menjamin kualitas produknya lebih baik.
Memang tidak dipungkiri bahwa pembeli mencari yang murah, namun jika
perbedaan harga hanya sedikit, Bapak Robby yakin pelanggan akan lari ke
produk dengan kualitas yang lebih bagus.
Berhubungan dengan kebijakan pemerintah mengenai aturan SNI
(Standar Nasional Indonesia) untuk mainan anak, pemilik perusahaan mengaku
masih dalam tahap pengurusan sertifikat SNI dan hal ini menjadi kendala bagi
perusahaan karena mahalnya pengurusan sertifikat SNI, yaitu seharga 30 juta
rupiah dan harus diperbaharui setiap 6 bulan dengan biaya yang hampir sama
dengan pengurusan awal.
Perusahaan tidak memiliki kendala dari pengadaan peralatan yang
digunakan untuk produksi karena bandung memiliki persediaan peralatan untuk
home industry yang cukup komplit dan mudah didapat.
Bapak Robby mengakui kondisi ekonomi dan politik Indonesia yang
naik-turun mempengaruhi pasar produknya semenjak dulu hingga sekarang.
Kondisi tersebut mempengaruhi penjualan produknya karena kegalauan pasar
apalagi penjualan online. Jika suhu politik sedang panas perusahaan bisa kehilangan omset sekitar 30%. Dan begitu juga jika ekonomi Indonesia lesu
sehingga daya beli masyarakat berkurang, dan masyarakat pun lebih memilih
bukan merupakan kebutuhan pokok. Hanya saja Pak Robby masih optimis
karena penjualan di daerah masih bagus pada saat keadaan ekonomi yang lesu
pun.
Perusahaan ini telah beberapa kali diliput oleh media, baik media cetak
maupun media elektronik seperti NetTV. Selain itu perusahaan ini sering
menjadi objek penelitian para mahasiswa dari universitas sekitar perusahaan,
seperti Universitas Kristen Maranatha dan Universitas Pendidikan Indonesia
(UPI).
Adapun denah ruangan dan lokasi perusahaan adalah sebagai berikut,
Denah Gedung Perusahaan Lokasi Perusahaan
D. PEMBAHASAN
a. Analisis internal perusahaan Pidoa Sepuh Collecion
Dari hasil penelitian, faktor internal perusahaan yang dapat dianalisis
adalah sebagai berikut :
1) Aspek manajemen dan Sumber Daya Manusia (SDM)
Manajer atau pemimpin di perusahaan memang dipilih dari kalangan keluarga pemilik, namun tetap dipilih secara objektif, yaitu dipilih
orang yang dapat menjalankan bisnis perusahaan dengan baik.
Untuk ukuran perusahaan seperti Pidoa Sepuh Collection, struktur organisasi yang hanya terdiri dari pemilik, pemimpin, pengurus
keuangan dan karyawan dirasakan telah cukup dan sesuai dengan
kebutuhan perusahaan. Karena jika ditambahkan lagi dengan jabatan
lainnya, maka akan menimbulkan pemborosan bagi perusahaan.
Job descriptions dan job specification para pekerja dalam perusahaan sangat jelas dan dilaksanakan dengan baik sesuai tugas
masing-masing.
Pelaksanaan reward berupa bonus untuk karyawan telah efektif membuat para karyawan loyal terhadap perusahaan.
2) Aspek pemasaran
Posisi perusahaan di antara para pesaing berada pada posisi yang baik.
Pangsa pasar telah cukup luas, karena telah mencapai daerah luar jawa, yaitu daerah Batam, Medan dan Bangka.
Perusahaan melakukan penelitian pasar dengan memperhatikan
daerah-daerah yang belum dicapai oleh pemasaran perusahaan untuk
melihat peluang.
Perusahaan memiliki produk dengan kualitas yang baik, hanya saja produknya belum berlabel SNI.
Perusahaan melayani pelanggannya dengan baik, dengan cara
melakukan pendekatan kekeluargaan.
Harga yang ditawarkan oleh perusahaan untuk produknya telah sesuai dengan kualitas yang ditawarkan oleh perusahaan.
penelitian mahasiswa juga dapat dijadikan peluang untuk melakukan
promosi.
Perusahaan ini tidak memiliki manajer pemasaran. Pemasaran dilakukan oleh pemimpin perusahaan.
3) Aspek keuangan
Kondisi keuangan diketahui dengan cermat karena keuangan diurus juga oleh pemimpin perusahaan bekerja sama dengan istrinya.
Perusahaan tidak mengalami kesulitan dengan modal produksi. Modal diperoleh dari pemilik perusahaan dan mengembangkan
modal ada.
4) Aspek produksi
Pemasok bahan baku perusahaan dapat diandalkan, terbukti dengan tidak adanya kendala perusahaan dalam mendapatkan bahan bakunya.
Perusahaan memperoleh pasokan bahan baku dari daerah bekasi.
Mesin-mesin jahit yang dipakai untuk produksi dalam keadaan yang baik dan fasilitas pun mencukupi, hanya saja pengaturan ruang
produksi saja yang masih belum teratur karena barang-barang yang
sudah jadi diletakkan begitu saja di tengah-tengah ruangan sebelum
dimasukan ke ruang pemasaran.
Teknologi yang digunakan oleh perusahaan dalam produksi telah memadai.
5) Aspek penelitian dan pengambangan
Di perusahaan tidak terdapat fasilitas R&D karena tidak terlalu dibutuhkan.
Penelitian untuk pengembangan produk baru dilakukan dengan mengamati trend film kartun anak-anak.
6) Aspek sistem informasi
Perusahaan tidak memiliki sistem informasi 7) Aspek budaya organisasi
Perusahaan memberlakukan jam kerja yang sesuai, yaitu dari jam 08.00 sampai jam 16.00 dan jam istirahat diberikan selama satu jam
pada jam 12.00 sampai jam 13.00.
Perusahaan berusaha mengembangkan kemampuan para pekerja
untuk kesejahteraan para pekerja.
b. Analisis eksternal perusahaan Pidoa Sepuh Collection
Dari hasil penelitian, faktor eksternal perusahaan yang dapat dianalisis
adalah sebagai berikut :
1) Lingkungan jauh perusahaan
Faktor ekonomi
Keadaan ekonomi Indonesia memberikan pengaruh kepada
penjualan perusahaan. Pada saat ekonomi negara lesu, penjualan
pun menjadi lesu karena daya beli masyarakat berkurang.
Masyarakat lebih memilih untuk membeli kebutuhan pokok
daripada membeli boneka.
Faktor sosial-budaya
Gaya hidup masyarakat yang menganggap penting dalam
menyenangkan anaknya memberikan keuntungan kepada
perusahaan karena dapat meningkatkan penjualan. Selain itu juga
gaya hidup remaja-remaja yang merayakan hari valentine dengan memberikan hadiah boneka kepada pasangannya juga bisa mejadi
peluang. Belum lagi orang dewasa pun ada yang memiliki
kegemaran mengumpulkan boneka.
Faktor teknologi
Dari segi produksi perusahaan tidak banyak dipengaruhi oleh
kemajuan teknologi yang pesat, karena mesin-mesin yang
digunakan masih memadai dan tidak ada kendala mengenai hal
tersebut. Kemajuan teknologi mungkin berpengaruh terhadap cara
Faktor demografi
Meningkatnya kelahiran anak akan memberikan peluang kepada
perusahaan karena pada umumnya boneka dikonsumsi oleh
anak-anak.
Faktor politik-hukum
Keadaan politik Indonesia sedikit banyak mempengaruhi penjualan
perusahaan terutama pada penjualan online. Jika keadaan politik sedang memanas perusahaan bisa kehilangan omset sebesar 30%
karena konsentrasi masyarakat tersedot juga karena biasanya situasi
politik mempengaruhi juga kondisi ekonomi. Selain itu salah satu
kebijakan pemerintah mengenai aturan sertifikat SNI telah menjadi
kendala bagi perusahaan karena mahalnya pengurusan sertifikat
tersebut.
Faktor ekologi
Perusahaan tidak menyisakan limbah produksi yang bisa
membahayakan lingkungan. Limbah-limbah perusahaan hanya
berupa kain-kain sisa yang sebenarnya masih dapat dimanfaatkan
untuk hal lain.
2) Lingkungan industri
Persaingan industri
Pesaing dari perusahaan ini datang dari perusahaan-perusahaan
yang ada di kawasan sentra industri Kampung Boneka Sukamulya
sendiri dan juga dari luar yang memproduksi prosuk sejenis, yaitu
perusahaan-perusahaan yang ada di daerah Kopo dan Karawang.
Hambatan masuk (kemungkinan masuknya pesaing baru)
Hambatan masuk untuk masuk ke industri ini tidaklah sulit, oleh
karena itu memungkinkan adanya pesaing baru.
Produk substitusi
Boneka merupakan produk mainan, oleh karena itu produk
substitusinya pun banyak dan beragam. Pelanggan bisa saja
Daya tawar pembeli
Perusahaan ini memiliki beberapa pelanggan yang membeli dalam
jumlah banyak dan menjadi pelanggan yang loyal karena
perusahaan mempertahankan pelanggannya dengan strategi
pendekatan emosional kekeluargaan.
Perusahaan berada pada posisi yang baik dalam persaingan.
Perusahaan pun mengetahui informasi yang cukup tentang para
pesaing hingga bisa menentukan strategi dengan tepat.
Pemasok
Perusahaan memiliki hubungan yang baik dengan pemasok.
Tenaga kerja
Perusahaan tidak memiliki kendala dalam perekrutan karyawan
karena perusahaan mempekerjakan masyarakat sekitar perusahaan
yang telah terbiasa membuat boneka.
c. Analisis SWOT perusahaan Pidoa Sepuh Collection
Peluang Ancaman
1. Segmen pasar masih cukup besar.
2. Permintaan barang dari
masyarakat masih cukup besar
selama para ibu masih melahirkan
anak
3. Masyarakat menganggap bahwa
boneka anak bisa dijadikan
sasaran untuk membut anaknya
sehingga membuat orang banyak
mengenal sentar industri
Kampung Boneka Sukamulya.
5. Momentum Valentine dan hari
spesial lainya yang mendorong
pemasaran semakin bagus.
6. Sering dijadikan sasaran untuk
penelitian oleh para mahasiswa
sehingga bisa membuat lebih
dikenal oleh kalangan
masyarakat.
7. Bahan pokok masih banyak.
8. Ketersedian SDM yang cukup
Kekuatan Kelemahan
3. Kualitas produk yang unggul.
4. Mampu bertahan di krisis moneter
1999 karena startegi dan
kepemimpinan yang baik.
5. Mempunyai langganan di
beberapa daerah yang loyal
6. Melakukan pemasaran secara
online dan offline.
1. Belum memiliki label SNI
2. Letak lokasi perusahaan yang
sulit diakses.
3. Tidak ada plang penanda
Matriks dan Analisis SWOT Pidoa Sepuh Collection
3. Kualitas produk yang unggul. 4. Mampu bertahan di krisis
moneter 1999 karena startegi dan kepemimpinan yang baik. 5. Mempunyai langganan di
beberapa daerah yang loyal 6. Melakukan pemasaran secara
online dan offline.
Kelemahan (weakness)
1. Belum memiliki label SNI
2. Letak lokasi perusahaan yang
sulit diakses.
3. Tidak ada plang penanda
perusahaan.
Peluang (opportunites)
1. Segmen pasar masih cukup besar. 2. Permintaan barang dari masyarakat
masih cukup besar selama para ibu masih melahirkan anak
3. Masyarakat menganggap bahwa boneka anak bisa dijadikan sasaran untuk membut anaknya bahagia. 4. Sudah pernah diliput stasiuan tv
sehingga membuat orang banyak mengenal sentar industri Kampung Boneka Sukamulya.
5. Momentum Valentine dan hari spesial lainya yang mendorong pemasaran semakin bagus. 6. Sering dijadikan sasaran untuk
penelitian oleh para mahasiswa sehingga bisa membuat lebih dikenal oleh kalangan masyarakat. 7. Bahan pokok masih banyak. 8. Ketersedian SDM yang cukup
SO Strategy
Peningkatan kualitas dan membuat inovasi produk baru agar mampu memperluas jalur pemasaran dan meningkatkan potensi pasar.
Meningkatkan jalinan kemitraan dengan berbagai pihak agar usaha dapat berkembang pesat dan mendapat perhatian dari pemerintah.
Membuat stok produk ketika akan menghadapi hari perayaan yang membutuhkan stok boneka yang banyak dengan memanfaatkan strategi SDM dan bahan baku
WO Strategy
Membuat ciri perusahaan berupa plang agar mudah di cari oleh konsumen dan konsumen lebih mengenal nama perusahaan.
Membuat toko boneka di tempat yang strategis agar meningkatkan jumlah penjualan dan margin keuntungan.
Memanfaatakan peluang setiap orang yang datang untuk penelitian atau meliput agar pihak pemerintah memperhatikan home industry kecil dan tidak mempersulit perusahaaan, seperti memudahkan pembuatan sertifikat SNI.
Malakukan strategi pendekatan emosioanal kepada pelanggan agar tidak terpenaruh oleh produk yang baru dan tetap loyal terhadap produk perusahaan.
Tetap mempertahankan kualitas produk agar tidak mengecewakan pelanggan dan pelangaan tidak mencari barang pengganti.
WT Strategy
Melakukan peningkatan promosi yang gencar dan memperbaiki akses perushaan agar barang dapat dikenal oleh masyarakat luas dan laku di pasaran
d. Strategi umum
Strategi umum yang bisa dilakukan oleh perusahaan Pidoa Sepuh
Collection adalah memperluas pemasaran bonekanya, jika bisa sampai bisa
menembus pasar luar negeri, karena kebutuhan boneka bukan saja di dalam
e. Strategi fungsional
Strategi fungsional dalam bidang pemasaran yang bisa diterapkan
perusahaan Pidoa Sepuh Collection :
Mengikuti pameran-pameran kerajinan yang dapat membuat perusahaan
dan juga produk dari perusahaan lebih dikenal oleh masyarakat luas.
Menjalin kerjasama dengan pihak-pihak yang membutuhkan boneka sebagai souvenir seperti bank dan hotel.
Strategi fungsional dalam bidang keuangan yang bisa diterapkan
perusahaan Pidoa Sepuh Collection :
Walaupun perusahaan mengaku tidak ada kendala dalam pengadaan modal produksi, namun menurut kami perusahaan perlu mencari
bantuan suntikan dana agar mendapatkan dana untuk membantu
pengurusan sertifikat SNI yang mahal.
Strategi fungsional dalam bidang produksi yang bisa diterapkan
perusahaan Pidoa Sepuh Collection :
Perlunya penambahan ruangan untuk menyimpan hasil produksi
sehingga tidak terlihat semrawut di ruangan produksi.
Strategi fungsional dalam bidang penelitian dan pengembangan yang
bisa diterapkan perusahaan Pidoa Sepuh Collection :
Selain mencari ide dari film-film kartun anak-anak yang sedang trend, perusahaan juga bisa mencari ide dari bentuk-bentuk lain untuk
menambah variasi bentuk boneka, misalnya bentuk makanan,
f. Analisis denah dan lokasi perusahaan
Denah di atas menunjukan susunan ruangan yang ada pada bangunan
perusahaan Pidoa Sepuh. Bangunan perusahaan terdiri dari dua lantai,
lantai pertama berfungsi sebagai tempat pemasaran produk dan lantai kedua
berfungsi sebagai tempat produksi boneka.
Lantai pertama atau lantai yang dikhususkan untuk pemasaraan
merupakan ruangan tanpa sekat atau batas sehingga membuat para
pelanggan menjadi nyaman karena areanya leluasa untuk memilih boneka,
selain itu pintu masuk ke dalam ruangan sangat besar sehingga membuat
para pelanggan bisa masuk dengan nyaman. Pintu masuk pada denah
digambarkan dengan garis putus-putus, sedangkan garis utuh merupakan
batas tembok.
Dikarenakan lantai satu merupakan tempat pemasaran sehingga di sana
disediakan rak display produk boneka di bagian kiri. Pada rak tersebut disimpan boneka dari ukuran yang paling kecil hingga boneka yang
membayarnya. Jarak penepatan meja dan rak display tidak terlalu jauh agar memudahkan para konsumen dalam hal pembayaran. Di sebelah ujung
kanan pun terdapat tempat stok penyimpanan bahan baku untuk membuat
boneka. Alasan tempat penyimpanan barang di simpan di lantai satu agar
bisa lebih memudahkan proses pengangkutan barang yang baru dibeli serta
agar stok barang selalu terkontrol dengan baik. Di belakang meja terdapat
tangga untuk menuju lantai dua yang pada denah digambarkan dengan area
yang diarsir.
Lantai dua merupakan tempat produksi. Ruangan ini pun tanpa sekat.
Tempat membuat pola dan memotong terletak di depan tangga lantai dua.
Pada bagian pola dan memotong terdapat meja yang panjang serta peralatan
untuk memola dan menggunting bahan boneka, selain itu terdapat tempat
untuk menjahit dimana ada tiga unit mesin jahit yang digunakan untuk
menjahit pola boneka yang sudah digunting dan disatukan sehingga
terbentuk bagian boneka yang di harapkan.
Setelah bahan dijahit dan membentuk boneka lalu ada tempat untuk
mengisi dacron terletak di samping kiri mesin jahit. Tempatnya bersatu
dengan tempat untuk menempel hiasan. Pada saat penempelan hiasan
dilakukan dengan manual tanpa mesin, karena detail hiasan lebih rumit dan
tidak bisa dijahit menggunakan teknologi mesin.
Di bagian depan tempat pengsisian dacron terdapat tempat pengecekan
Perusahaan Pidoa Sepuh Collection terletak jauh dari jalan raya. Untuk
menjangkau lokasi ini perlu waktu kira-kira 15 menit dengan berjalan kaki
atau jika tidak ingin lelah berjalan kaki, diperlukan kendaraan pribadi atau
ojek untuk menuju ke sana. Tidak ada angkutan umum seperti angkot yang
melewati perusahaan ini. Letaknya yang sulit diakses membuat kebanyakan
pelanggan kesulitan menuju kesana.
Namun bagi karyawan tidaklah sulit untuk mencapai perusahaan,
karena kebanyakan para karyawan tinggal di daerah sekitar perusahaan.
E. KESIMPULAN
Setelah dianalisis faktor internal dan eksternalnya, perusahaan Pidoa
Sepuh Collection memiliki kekuatan-kekuatan di dalam perusahaannya yang
mampu membuat perusahaannya bertahan dari gempuran persaingan dan
beberapa kekurangan yang harus diperbaiki agar perusahaan bisa terus bertahan
dan bahkan bisa berkembang ke depannya.
Dari analisis SWOT didapat beberapa strategi yang dapat diterapkan
oleh perusahaan. Sedangkan strategi umum yang menurut kami bisa diterapkan
di perusahaan adalah strategi perluasan pasar dengan strategi-strategi
fungsional pada bidang masing-masing, yaitu pada bidang pemasaran, bidang
keuangan, bidang produksi dan bidang riset dan pengembangan yang masih
perlu perhatian dari perusahaan tersebut.
Diharapkan analisis tersebut bisa berguna untuk mempertahankan
eksistensi perusahaan dan mampu mengembangkannya menjadi lebih besar.
DAFTAR PUSTAKA
Blocher, Edward J., Kung H. Chen, Gary Cokins, Thomas W. Lin. 2007. Cost Manajemen, Biaya Penekanan Strategis. Jakarta : Salemba Empat.
Hamali, Amrullah. 2012. “Manajemen Strategik, Teori dan Aplikasi”. Modul.
Bandung : Universitas Nasional Pasim.
Ramdhani, Doni. 2015. “Kampung Boneka Bandung Ingin Bangkit Kembali”.
Diambil dari
http://m.inilah.com/news/detail/2179820/kampung-boneka-bandung-ingin-bangkit-kembali. (7 Mei 2018)
Suyanto, M. 2007. Marketing Strategy Top Brand Indonesia. Yogyakarta : Penerbit Andi.
Tulisan Terkini. 2015. “Analasia Lingkungan Internal”. Diambil dari
http://tulisanterkini.com/artikel/artikel-ilmiah/7678-analisa-linkungan-internal.html . (9 Mei 2018)
LAMPIRAN
Daftar pertanyaan wawancara :
1. Bagaimana sejarah singkat perusahaan anda?
2. Apa visi perusahaan anda?
3. Apa misi perusahaan anda?
4. Bagaimana struktur organisasi perusahaan anda? Apakah telah sesuai dengan
kebutuhan perusahaan?
5. Berapa banyak karyawan yang bekerja di perusahaan anda? Apakah mereka
telah bekerja dengan baik sesuai tugasnya? Adakah kendala yang dialami
perusahaan mengenai sumber daya manusia (karyawan), misal : karyawan
bekerja tidak sungguh-sungguh-sungguh, sering bolos, dll.)
6. Apakah ada kebiasaan memberikan rewa rd dan punishment terhadap karyawan? Jika ada, apakah hal tersebut efektif untuk meningkatkan kinerja
karyawan?
7. Apakah perusahaan anda mengalami kendala dalam mendapatkan modal
usaha?
8. Adakah pesaing bagi perusahaan anda? Menurut anda bagaimana posisi
perusahaan anda terhadap pesaing tersebut, apakah perusahaan anda lebih baik
atau tidak?
9. Dari manakah anda mendapatkan pasokan bahan mentah? Apakah ada kendala
mengenai hal tersebut?
10.Ke manakah perusahaan anda memasarkan hasil produksi? Seluas apakah
pangsa pasar perusahaan anda? Bagaimana perekembangannya beberapa tahun
belakangan ini? Apakah ada rencana dari perusahaan anda untuk memperluas
pangsa pasar?
11.Menurut anda bagaimana kualitas produk perusahaan anda? Dan apakah harga
yang ditawarkan sesuai dengan kulitas tersebut?
12.Adakah pelayanan bagi pelanggan? (misal : call center)
13.Bagaimana anda mempromosikan produk perusahaan anda? Apakah promosi
14.Bagaimana keadaan peralatan (mesin, dll) di perusahaan anda? Adakah
kendala mengenai hal tersebut?
15.Apakah perusahaan mempunyai fasilitas penelitian dan pengembangan?
16.Adakah kendala perusahaan dari segi teknologi?
17.Apakah perusahaan anda pernah mengalami kemerosotan karena dipengaruhi
oleh faktor ekonomi atau politik?
18.Adakah kebijakan pemerintah menjadi kendala atau hambatan bagi
perusahaan anda?
19.Menurut anda apakah pelanggan anda selama ini cukup loyal kepada produk
LAMPIRAN
Bersama Pemimpin Perusahaan Pidoa Sepuh Collection, Bapak Robby U. Awaludin
Ruang Pemsaran (lantai 1)
Ruang Produksi (lantai 2)
Kegiatann Membuat Pola dan cutting