• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS INTERNAL DAN EKSTERNAL DI PERUS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS INTERNAL DAN EKSTERNAL DI PERUS"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS INTERNAL DAN EKSTERNAL DI PERUSAHAAN PIDOA

SEPUH COLLECTION

(Manajemen Startegik)

Devi Aprilia1 & Warlina2

ABSTRAK

Setiap perusahaan memiliki kelemahan dan kekuatan yang datang dari dalam perusahaan dan juga memiliki ancaman dan peluang yang datang dari luar perusahaan. Analisa lingkungan internal adalah proses dimana perencanaa n strategi mengkaji faktor internal untuk menentukan di mana perusahaan memiliki kekuatan dan kelemahan secara efektif dan menghadapi ancaman yang terdapat dalam lingkungan. Sedangan analisis lingkungan eksternal mencakup pemahaman berbagai faktor di luar perusahaan yang mengarah pada munculnya kesempatan bisnis, bahkan ancaman bagi perusahaan. Salah satu bentuk analisis perusahaan adalah analisis SWOT. Analisis SWOT mengarahkan analisis strategis dengan memfokuskan perhatian pada kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity) dan ancaman (threat) yang menentukan keberhasilan perusahaan. Strategi juga terdiri dari strategi umum dan strategi fugsional. Strategi fungsional adalah kegiatan-kegiatan jangka pendek yang harus dilaksanakan oleh setiap bidang fungsional dalam suatu perusahaan guna mengimplementasikan strategi umum. Yang menjadi objek dalam penelitian jurnal ini adalah perusahaan Pidoa Sepuh Collection yang memproduksi boneka kain.

Kata kunci :Analisis Internal Perusahaan, Analisis Eksternal Perusahaan, Analisis SWOT, Strategi Umum, Strategi Fungsional

1 Mahasiswi STAI Muhammadiyah Bandung, jalan Banteng No. 6 Bandung, NIM : 1617.02.1.008

(apriliadevi865@gmail.com, 08972016268)

2 Mahasiswi STAI Muhammadiyah Bandung, jalan Banteng No. 6 Bandung, NIM : 1617.02.1.008

(2)

A. PENDAHULUAN

Setiap perusahaan memiliki kelemahan dan kekuatan yang datang dari

dalam perusahaan dan juga memiliki ancaman dan peluang yang datang dari

luar perusahaan. Hal-hal tersebut perlu untuk dianalisis untuk selanjutnya

dirumuskan strategi-strategi yang bisa diterapkan oleh perusahaan guna

mengoptimalkan profit dan benefit perusahaan tersebut.

Salah satu analisis yang dapat digunakan dalam perusahaan yaitu analisis

SWOT yang menganalis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada

perusahaan untuk selanjutnya dirumuskan strategi-strategi yang tepat untuk

perusahaan tersebut.

Perusahaan juga membutuhkan rumusan strategi umum yang akan

dicapai dalam jangka panjang dan strategi fungsional dari setiap bidang yang

dapat mengarah kepada strategi umum yang telah dirumuskan.

Begitupun bagi perusahaan Pidoa Sepuh Collection, yang bergerak

dalam produksi boneka kain. Perusahaan Pidoa Sepuh Collection adalah salah

satu perusahaan yang berada di kawasan sentra industri Kampung Boneka

Sukamulya yang masih dapat bertahan hingga sekarang, setelah

perusahaan-perusahaan lain banyak gulung tikar karena tidak dapat bertarung dalam

persaingan. Sebagai perusahaan yang dapat mempertahankan eksistensinya

hingga saat ini perusahaan Pidoa Sepuh Collection tentu saja telah mengalami

berbagai macam ancaman dari luar perusahaan dan juga dapat memanfaatkan

peluang dengan baik. Selain itu juga perusahaan Pidoa Sepuh Collection pasti

mampu bertahan dengan kelebihan-kelebihan yang dimiliki dan mampu

mengatasi kelemahan-kelemahannya.

Namun demikian masih banyak aspek-aspek dari perusahaan ini yang

perlu dianalisis kembali untuk mengetahui strategi apa yang tepat untuk

diterapan di perusahaan.

B. KAJIAN TEORITIS

a. Analisis Lingkungan Internal

Menurut Jauch dan Glueck. Analisa lingkungan internal adalah proses

(3)

mana perusahaan memiliki kekuatan dan kelemahan secara efektif dan

menghadapi ancaman yang terdapat dalam lingkungan.3

Aspek-aspek yang dianalisis dalam analisis lingkungan internal antara

lain :

1. Aspek manajemen dan Sumber Daya Manusia (SDM)

2. Aspek pemasaran

3. Aspek keuangan

4. Aspek produksi

5. Aspek penelitian dan pengembangan

6. Aspek sistem informasi

Di samping aspek-aspek di atas, aspek internal lainnya adalah budaya

organisasi, yang meliputi :

1. Menjungjung nilai-nilai luhur standar etika moral, ilmu pengetahuan,

dan profesi.

2. Membantu pengembangan manusia secara optimal, baik di lingkungan

pendidikan maupun masyarakat.

3. Mengembangkan ilmu secara bertanggung jawab dan

berkesinambungan serta menjadikan budaya belajar (learning culture) dan peningkatan mutu diri yang berkesinambungan sebagai falsafah

hidup.

4. Mengembangkan ilmu bagi kepentingan dan kesejahteraan umat

manusia tanpa membedakan agama dan suku bangsa.

5. Memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya.

b. Analisis Lingkungan Eksternal

Analisis lingkungan eksternal mencakup pemahaman berbagai faktor

di luar perusahaan yang mengarah pada munculnya kesempatan bisnis,

bahkan ancaman bagi perusahaan. 4

Lingkungan eksternal perusahaan terdiri dari tiga perangkat faktor,

yaitu lingkungan jauh, lingkungan industri dan lingkungan operasional.5

3

Tulisan Terkini, “Analisa Lingkungan Internal”, diakses dari http://tulisanterkini.com/artikel/artikel-ilmiah/7678-analisa-linkungan-internal.html , pada tanggal 9 mei 2018

4

(4)

Lingkungan jauh terdiri dari faktor-faktor yang bersumber dari luar

dan biasanya tidak berkaitan dengan situasi operasi perusahaan tertentu,

yaitu faktor ekonomi, sosial-budaya, teknologi, demografi, politik-hukum

dan ekologi. Lingkungan industri terdiri dari persaingan di antara anggota

industri, hambatan masuk, produk substitusi, daya tawar pembeli dan daya

tawar pemasok. Lingkungan operasional meliputi faktor-faktor yang

mempengaruhi situasi persaingan perusahaan, yaitu posisi bersaing, profil

pelanggan, pemasok, kreditor, dan pasar tenaga kerja.6

Faktor-faktor lingkungan eksternal7 :

1) Lingkungan Jauh (Remote Environment)

 Faktor ekonomi

Faktor ekonomi memiliki pengaruh langsung terhadap potensi

menarik tidaknya berbagai strategi. Sebagai contoh, ketika suku

bunga meningkat, dana yang dibutuhkan untuk ekspansi modal

menjadi lebih mahal atau tidak tersedia.

 Faktor Sosial-budaya

Faktor sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan adalah

kepercayaan, nilai, sikap, opini dan gaya hidup orang-orang di

lingkungan eksternal perusahaan, yang berkembangan dari

pengaruh kultural, ekologi, demografi, agama, pendidikan dan etnik.

Trend baru menciptakan tipe konsumen yang berbeda, jasa yang

berbeda dan strategi yang berbeda.

 Faktor teknologi

Perubahan teknologi yang revolusioner dan penemuan baru

memiliki pengaruh yang dramatis terhadap organisasi. Kekuatan

teknologi menggambarkan peluang dan ancaman utama yang harus

dipertimbangkan dalam formulasi strategi. Kemajuan teknologi

dapat menciptakan pasar baru, yang menghasilkan penciptaan

5

M. Suyanto, Marketing Strategy Top Brand Indonesia , (Yogyakarta : Penerbit Andi, 2007), hal 24

6

Ibid, hal 24-25

7

(5)

produk baru dan produk yang lebih baik, perubahan posisis biaya

kompetitif dalam suatu industry dan membuat produk danjasa saat

ini menjadi ketinggalan zaman.

 Faktor demografi

Trend demografi yang terbentuk sangat andal digunakan sebagai

dasar pengambilankeputusan jangka pendek dan menengah.

Kekuatan demografi yang dipantau adalah populasi, karena orang

membentuk pasar. Yang dapat dianalisis dalam faktor demografi

adalah besarnya jumlah penduduk dan angka pertumbuhan

penduduk, bauran umur populasi, etnis, kelompok pendidikan, pola

rumah tangga, pergeseran geografis dan populasi.

 Faktor politik-hukum

Perubahan dalam undang-undang paten, peraturan anti-monopoli,

tarif pajak dan aktifitas lobi dapat mempengaruhi perusahaan secara

signifikan. Salah satu variabel politik-hukum dalah regulasi dan

deregulasi pemerintah.

 Faktor ekologi

Istilah ekologi mengacu pada hubungan antara manusia dan

makhluk hidup lainnya dengan udara, tanah dan air yang

mendukung kehidupan. Ancaman terhadap ekologi pendukung

kehidupan kita yang utamanya disebabkan oleh kegiatan manusia

dalam suatu masyarakat industrial, yang biasanya dinamakan polusi.

2) Lingkungan Industri

 Persaingan di antara anggota industri

Ketika persaingan antar perusahaan sejenis semakin intensif, laba

perusahaan menurun, dalam beberapa kasus bahkan membuat suatu

industri menjadi sangat tidak menarik.

 Hambatan masuk

Ketika perusahaan baru dapat dengan mudah masuk ke dalam

(6)

 Produk substitusi

Keberadaan produk substitusi menciptakan batas harga tertinggi

yang dapat dibebankan sebelum konsumen beralih ke produk

substitusi. Tekanan kompetisi yang berasal dari produk substitusi

meningkat sejalan dengan biaya konsumen untuk beralih ke produk

lain menurun.

 Daya tawar pembeli

Kekuatan tawar-menawar pembeli atau konsumen terjadi ketika

konsumen terkonsentrasi atau besar jumlahnya, membeli dalam

jumlah besar, perusahan pesaing menawarkan garansi yang lebih

panjang atau jasa khusus untuk mendapatkan kesetiaan pelanggan

dan ketika yang dibeli adalah produk standar atau tidak

terdiferensiasi.

 Daya tawar pemasok

Kekuatan tawar-menawar penjual atau pemasok mempengaruhi

intensitas persaingan dalam industri, khususnya ketika ada sejumlah

besar pemasok, ketika hanya ada sedikit barang substutusi yang

cukup bagus, atau ketika biaya untuk mengganti bahan baku sangat

mahal.

3) Lingkungan Operasional

 Posisi bersaing

Bagian penting dalam analisis eksternal adalah mengidentifikasi

perusahaan pesaing dan menentukan kekuatan, kelemahan,

kemampuan, peluang, anacaman, tujuan dan strategi.

Mengumpulkan dan mengevaluasi informasi tentang pesaing

merupakan hal yang penting untuk keberhasilan formulasi strategi.

 Profil pelanggan

Mengembangkan profil pelanggan dan calon pelanggan perusahaan

meningkatkan kemampuan para manajer untuk merencanakan

(7)

untuk merelokasi sumber daya guna mendukung perubahan pola

permintaan.

 Pemasok

Perusahaan selalu bergantung pada pemasok untuk dukungan

keuangan, layanan, bahan baku dan peralatan. Selain itu ada kalanya

perusahaan terpaksa mengajukan permintaan khusus seperti

pengiriman capat, syarat kredit yang lunak atau pesanan berukuran

khusus.

 Kreditor

Karena kuantitas, harga dan aksesabilitas sumber daya keuangan,

manusia dan bahan baku jarang sekali ideal, penilaian atas pemasok

dan kreditur sangat pendting untuk evaluasi lingkungan operasional

perusahaan yang akurat.

 Pasar tenaga kerja

Kemampuan perusahaan menarik dan mempertahankan karyawan

yang berkemampuan penting untuk sukses. Akses perusahaan ke

karyawan yang dibutuhkan utamanya dipengaruhi oleh tiga faktor,

yaitu reputasi perusahaansebagai penyedia kesempatan kerja,

tingkat kesempatan kerja setempat dan ketersediaan orang dengan

keterampilan yang dibutuhkan.

c. Analisis SWOT

Analisis SWOT mengarahkan analisis strategis dengan memfokuskan

perhatian pada kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity) dan ancaman (threat) yang menentukan keberhasilan perusahaan. 8

Kekuatan adalah keahlian dan sumber daya yang dimiliki perusahaan

jauh melebihi perusahaan lain. Sebaliknya kelemahan menunjukkan

kekurangan perusahaan dalam keahlian atau kompetensi penting tertentu

yang relatif dimiliki oleh perusahaan pesaing. Sedangkan peluang

8

(8)

merupakan situasi menguntungkan yang penting dalam lingkungan

perusahaan, sebaliknya ancaman merupakan situasi paling tidak

menguntungkan di lingkungan perusahaan. 9

Dalam analisis SWOT terdapat empat tipe strategi, yaitu :

1) Strategi SO (Strength-Opportunity)

Strategi ini menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk meraih

peluang-peluang yang ada di luar perusahaan.

2) Strategi WO (Weakness-Opportunity)

Strategi ini bertujuan untuk memperkecil kelemahan-kelemahan

internal perusahaan dengan memanfaatkan peluang-peluang eksternal.

3) Strategi ST (Strenght-Threat)

Melalui strategi ini perusahaan berusaha untuk menghindari atau

mengurangi dampak dari ancaman-ancaman eksternal.

4) Strategi WT (Weakness-Threat)

Strategi ini merupakan taktik untuk bertahan dengan cara mengurangi

kelemahan internal serta menghindari ancaman.

d. Strategi Umum dan Strategi Fungsional

Strategi fungsional adalah kegiatan-kegiatan jangka pendek yang harus

dilaksanakan oleh setiap bidang fungsional dalam suatu perusahaan guna

mengimplementasikan strategi umum.10

Perbedaan strategi umum dan strategi fungsional :11

1. Cakupan waktu (time horizon)

Strategi fungsional mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang akan

dilakukan sekarang atau dalam waktu dekat. Sedangkan strategi umum

difokuskan pada sosok atau postur perusahaan 3-5 tahun ke depan.

2. Kespesifikan

Strategi fungsional mengidentifikasi kegiatan-kegiatan lebih spesifik

daripada strategi umum, dengan demikian membantu keberhasilan

9

Ibid, hal 58-59

10

Dr. Amarullah Hamali, Modul : “Ma na jemen Stra tegik, Teori da n Aplika si”, (Bandung : Universitas Nasioal Pasim, 2012), hal 118

11

(9)

implementasi karena menambah substansi, kelengkapan dan makna apa

yang harus dilakukan oleh unit tertentu dalam perusahaan, menjelaskan

kepada manajemen puncak bagaimana manejer-manajer fungsional akan

mencapai strategi umum, memudahkan koordinasi di antara unit-unit

operasional dalam perusahaan dengan menjelaskan bidang-bidang yang

saling bergantung dan bidang-bidang yang potensial menyebabkan

konflik.

3. Peserta dalam pengembangan strategi

Dalam pengembangan strategi di tingkat fungsional dan bisnis dilibatkan

orang-orang yang berbeda.

C. DESKRIPSI KASUS

Objek penelitian kami adalah perusahaan Pidoa Sepuh Collection, yang

memproduksi boneka kain. Perusahaan ini terletak di jalan Bebakan Caringin

No. 21 RT.004/04, Kelurahan Sukagalih, Kecamatan Sukajadi, Bandung atau

yang lebih dikenal dengan daerah Sukamulya. Perusahaan ini terletak di

kawasan sentra industri Kampung Boneka Sukamulya.

Kami melakukan penelitian dengan metode wawancara kepada

pemimpin perusahaan Pidoa Sepuh Collection, Bapak Robby U. Awaludin,

metode pengamatan dan juga metode pencarian data di internet, yang hasilnya

adalah sebagai berikut.

Berdirinya Kampung Boneka Sukamulya adalah dari gagasan seorang

warga Sukamulya yang bernama H.Ade yang berawal dari rasa suka terhadap

boneka dan hobinya membuat boneka, yang akhirnya menimbulkan nilai jual

sehingga mampu menghasilkan uang. H.Ade berinisiatif untuk merintis usaha

(10)

Patung Panda sebagai penanda sentra industri Kampung Boneka Sukamulya

Pada mulanya warga daerah Sukamulya mengikuti usaha H. Ade.

Mereka berguru kepada beliau hingga akhirnya Bapak H. Ade kewalahan

dalam mengerima pesanan jadilah warga lain setelah paham tentang pembuatan

boneka, mereka mulai membuka usahanya sendiri bermodal kemampuan dan

tekad dan kemampuan marketing.

Pada tahun 1990-2005, jumlah perajin boneka mencapai ratusan. Saat itu,

hampir semua warga yang berada di Sukamulya memilih profesi sebagai

perajin, di tiap rumah di sana disulap menjadi gerai.12 Namun seiring dengan

berjalannya waktu perusahaan-perusahaan perajin boneka kain tersebut tidak

mampu bertahan dari pergempuran persaingan, hingga saat ini yang bertahan

hanya sekitar 10 perusahaan saja, termasuk perusahaan Pidoa Sepuh Colletion.

Perusahaan Pidoa Sepuh Collection sendiri didirikan oleh H. Atang.

Pada tahun 1990 beliau merintis usaha kerajinan boneka kain bersama seluruh

warga Sukamulya hingga menjadikan Kampung Sukamulya menjadi Kampung

Boneka.

Nama unik “Pidua Sepuh” Collection berasal bahasa Sunda. Pidua artinya doa, dan Sepuh artinya orang tua. Filosofinya adalah diharapkan

perusahaan ini akan berlangsung terus dengan iringan doa dari orang tua.

12

Doni Ramdhani, “Ka mpung Boneka Ba ndung Ingin Ba ngkit Kemba li:,

(11)

Perusahaan ini mempunyai visi yang menginduk kepada visi pemerintah,

yaitu untuk mensejahterakan kehidupan bangsa. Sedangkan untuk misi

perusahaan sendiri yaitu :

1. Ikut serta bekerja membangun kreativitas masyarakat, guna meningkatkan

kesejahteraan dan menghidupkan ekonomi rakyat.

2. Membantu pemerintah dalam memberdayakan masyarakat sekitar

perusahaan.

3. Membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar perusahaan.

4. Memberikan pendidikan yang kreatif agar masyarakat lebih mandiri.

Karena perusahaan Pidoa Sepuh Collection adalah merupakan home indusrty maka manajeman perusahaannya dikelola oleh keluarga dari Bapak H. Atang, yaitu Bapak Robby, yang sekarang memimpin perusahaan tersebut

merupakan putra dari Bapak H. Atang.

Perusahaan ini memiliki karyawan sebanyak 10 orang, yang terdiri dari 3

orang pekerja laki-laki dan 7 orang pekerja wanita. Para karyawan tersebut

bekerja sesuai tugas masing-masing. Tugas-tugas tersebut dibagi menjadi tugas

membuat pola dan cutting (menggunting) kain, tugas menjahit, tugas mengisi boneka dengan material, dan bagian finishing. Karyawan-karyawan tersebut rata-rata adalah warga sekitar perusahaan. Pemilik perusahaan mengakui tidak

ada kendala mengenai perekrutan karyawan, karena warga sekitar perusahaan

sudah terbiasa dengan membuat boneka, sehingga orang-orang yang memiliki

kemampuan dalam pembuatan boneka selalu ada. Kalaupun ada karyawan yang

belum memiliki kemampuan dalam pembuatan boneka ini, perusahaan

biasanya mengajarinya terlebih dahulu dengan melibatkan karyawan lama.

Mengenai modal, Pak Robby mengaku tidak ada kendala. Perusahaan

juga mencatatkan pemasukan dan pengeluaran perusahaan, tetapi sistemnya

tidak selengkap pencatatan akuntansi di perusahaan besar. Dan pencatatan pun

dilakukan oleh pemimpin sendiri bekerja sama dengan istrinya, bukan oleh ahli

(12)

Perusahaan juga mengeluarkan kebijakan mengenai bonus yang

diberikan kepada karyawan yang diakui efektif membuat karyawan betah

bekerja di perusahaan tersebut dan dapat memotivasi kinerja karyawan.

Pesaing (competitor) dari perusahaan ini datang dari perusahaan-perusaaan di Kampung Boneka Sukamulya sendiri dan dari perusahaan di luar

Kampung Boneka Sukamulya yang bergerak di bidang yang sama, seperti

perajin boneka di daerah Kopo, daerah Karawang, dan lain-lain. Untuk

menyiasati persaingan tersebut, perusahaan ini membuat diferensiasi produk

boneka yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain yang bisa menjadi produk

unggulan perusahaan.

Perusahaan mendapat ide model-model boneka biasanya dari film kartun

anak-anak yang sedang menjadi trend karena bentuk boneka kebanyakan

adalah karakter-karakter kartun anak. Tetapi perusahaan memiliki produk yang

sudah menjadi unggulan dari perusahaannya yaitu boneka beruang dengan

ukuran besar. Perusahaan sendiri mendapatkan pasokan bahan baku dari bekasi.

Perusahaan memasarkan produknya selain secara offline juga secara

online. Pemasaran secara online yaitu melalui reseller-reseller yang menjual kembali produk mereka di marketplace-marketplace seperti bukalapak dan tokopedia. Pelanggan biasanya datang sendiri ke perusahaan mereka,

melihat-lihat produknya sehingga mereka mengetahui kualitas produksi perusahaannya.

Selain itu perusahaan juga memasok pedagang-pedagang di luar daerah yang

telah menjadi langganan mereka, seperti pelanggan dari daerah Batam, Medan

dan Bangka. Pendekatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk membuat

pelanggannya loyal adalah dengan pendekatan emosional dengan pelanggan

yang dibangun dan dijaga. Bapak Robby memperlakukan pelanggannya seperti

keluarga agar mereka mejadi lebih loyal. Yang menjadi pelanggan mereka

rata-rata adalah pedagang-pedagang yang memang sudah berkecimpung lama di

bidang penjualan boneka.

Sampai saat ini jarang sekali terjadi pelanggan yang meretur barang yang

sudah dibeli dari perusahaan ini karena ketidakpuasan, walapun sekali-dua kali

(13)

Menjadi impian dari pemilik perusahaan ini adalah membuka pasar

selebar-lebarnya selain ke daerah-daerah yang sekarang telah menjadi daerah

pemasaran perusahaan ini, bahkan mungkin kalau bisa sampai ke luar negeri.

Hal ini adalah agar produksi bisa meningkat dan juga bisa menyerap tenaga

kerja lebih banyak lagi. Hanya saja perusahaan juga harus melihat situasi dan

kondisi. Menurut pemilik perusahaan, sampai saat ini di pasar lokal Indonesia

juga masih banyak daerah yang harus dicari untuk dijadikan pasar produknya.

Nama Kampung Boneka Sukamulya yang sudah dikenal sendiri masih

memiliki pengaruh untuk keberlangsungan perusahaan. Namun selain itu

mereka juga berusaha membuat produk yang berkualitas, dan bapak Robby

mengatakan bahwa walaupun jika harga produk perusahaannya sedikit di atas

pesaingnya namun perusahaannya menjamin kualitas produknya lebih baik.

Memang tidak dipungkiri bahwa pembeli mencari yang murah, namun jika

perbedaan harga hanya sedikit, Bapak Robby yakin pelanggan akan lari ke

produk dengan kualitas yang lebih bagus.

Berhubungan dengan kebijakan pemerintah mengenai aturan SNI

(Standar Nasional Indonesia) untuk mainan anak, pemilik perusahaan mengaku

masih dalam tahap pengurusan sertifikat SNI dan hal ini menjadi kendala bagi

perusahaan karena mahalnya pengurusan sertifikat SNI, yaitu seharga 30 juta

rupiah dan harus diperbaharui setiap 6 bulan dengan biaya yang hampir sama

dengan pengurusan awal.

Perusahaan tidak memiliki kendala dari pengadaan peralatan yang

digunakan untuk produksi karena bandung memiliki persediaan peralatan untuk

home industry yang cukup komplit dan mudah didapat.

Bapak Robby mengakui kondisi ekonomi dan politik Indonesia yang

naik-turun mempengaruhi pasar produknya semenjak dulu hingga sekarang.

Kondisi tersebut mempengaruhi penjualan produknya karena kegalauan pasar

apalagi penjualan online. Jika suhu politik sedang panas perusahaan bisa kehilangan omset sekitar 30%. Dan begitu juga jika ekonomi Indonesia lesu

sehingga daya beli masyarakat berkurang, dan masyarakat pun lebih memilih

(14)

bukan merupakan kebutuhan pokok. Hanya saja Pak Robby masih optimis

karena penjualan di daerah masih bagus pada saat keadaan ekonomi yang lesu

pun.

Perusahaan ini telah beberapa kali diliput oleh media, baik media cetak

maupun media elektronik seperti NetTV. Selain itu perusahaan ini sering

menjadi objek penelitian para mahasiswa dari universitas sekitar perusahaan,

seperti Universitas Kristen Maranatha dan Universitas Pendidikan Indonesia

(UPI).

Adapun denah ruangan dan lokasi perusahaan adalah sebagai berikut,

Denah Gedung Perusahaan Lokasi Perusahaan

D. PEMBAHASAN

a. Analisis internal perusahaan Pidoa Sepuh Collecion

Dari hasil penelitian, faktor internal perusahaan yang dapat dianalisis

adalah sebagai berikut :

1) Aspek manajemen dan Sumber Daya Manusia (SDM)

(15)

 Manajer atau pemimpin di perusahaan memang dipilih dari kalangan keluarga pemilik, namun tetap dipilih secara objektif, yaitu dipilih

orang yang dapat menjalankan bisnis perusahaan dengan baik.

 Untuk ukuran perusahaan seperti Pidoa Sepuh Collection, struktur organisasi yang hanya terdiri dari pemilik, pemimpin, pengurus

keuangan dan karyawan dirasakan telah cukup dan sesuai dengan

kebutuhan perusahaan. Karena jika ditambahkan lagi dengan jabatan

lainnya, maka akan menimbulkan pemborosan bagi perusahaan.

 Job descriptions dan job specification para pekerja dalam perusahaan sangat jelas dan dilaksanakan dengan baik sesuai tugas

masing-masing.

 Pelaksanaan reward berupa bonus untuk karyawan telah efektif membuat para karyawan loyal terhadap perusahaan.

2) Aspek pemasaran

 Posisi perusahaan di antara para pesaing berada pada posisi yang baik.

 Pangsa pasar telah cukup luas, karena telah mencapai daerah luar jawa, yaitu daerah Batam, Medan dan Bangka.

 Perusahaan melakukan penelitian pasar dengan memperhatikan

daerah-daerah yang belum dicapai oleh pemasaran perusahaan untuk

melihat peluang.

 Perusahaan memiliki produk dengan kualitas yang baik, hanya saja produknya belum berlabel SNI.

 Perusahaan melayani pelanggannya dengan baik, dengan cara

melakukan pendekatan kekeluargaan.

 Harga yang ditawarkan oleh perusahaan untuk produknya telah sesuai dengan kualitas yang ditawarkan oleh perusahaan.

(16)

penelitian mahasiswa juga dapat dijadikan peluang untuk melakukan

promosi.

 Perusahaan ini tidak memiliki manajer pemasaran. Pemasaran dilakukan oleh pemimpin perusahaan.

3) Aspek keuangan

 Kondisi keuangan diketahui dengan cermat karena keuangan diurus juga oleh pemimpin perusahaan bekerja sama dengan istrinya.

 Perusahaan tidak mengalami kesulitan dengan modal produksi. Modal diperoleh dari pemilik perusahaan dan mengembangkan

modal ada.

4) Aspek produksi

 Pemasok bahan baku perusahaan dapat diandalkan, terbukti dengan tidak adanya kendala perusahaan dalam mendapatkan bahan bakunya.

Perusahaan memperoleh pasokan bahan baku dari daerah bekasi.

 Mesin-mesin jahit yang dipakai untuk produksi dalam keadaan yang baik dan fasilitas pun mencukupi, hanya saja pengaturan ruang

produksi saja yang masih belum teratur karena barang-barang yang

sudah jadi diletakkan begitu saja di tengah-tengah ruangan sebelum

dimasukan ke ruang pemasaran.

 Teknologi yang digunakan oleh perusahaan dalam produksi telah memadai.

5) Aspek penelitian dan pengambangan

 Di perusahaan tidak terdapat fasilitas R&D karena tidak terlalu dibutuhkan.

 Penelitian untuk pengembangan produk baru dilakukan dengan mengamati trend film kartun anak-anak.

6) Aspek sistem informasi

 Perusahaan tidak memiliki sistem informasi 7) Aspek budaya organisasi

(17)

 Perusahaan memberlakukan jam kerja yang sesuai, yaitu dari jam 08.00 sampai jam 16.00 dan jam istirahat diberikan selama satu jam

pada jam 12.00 sampai jam 13.00.

 Perusahaan berusaha mengembangkan kemampuan para pekerja

untuk kesejahteraan para pekerja.

b. Analisis eksternal perusahaan Pidoa Sepuh Collection

Dari hasil penelitian, faktor eksternal perusahaan yang dapat dianalisis

adalah sebagai berikut :

1) Lingkungan jauh perusahaan

 Faktor ekonomi

Keadaan ekonomi Indonesia memberikan pengaruh kepada

penjualan perusahaan. Pada saat ekonomi negara lesu, penjualan

pun menjadi lesu karena daya beli masyarakat berkurang.

Masyarakat lebih memilih untuk membeli kebutuhan pokok

daripada membeli boneka.

 Faktor sosial-budaya

Gaya hidup masyarakat yang menganggap penting dalam

menyenangkan anaknya memberikan keuntungan kepada

perusahaan karena dapat meningkatkan penjualan. Selain itu juga

gaya hidup remaja-remaja yang merayakan hari valentine dengan memberikan hadiah boneka kepada pasangannya juga bisa mejadi

peluang. Belum lagi orang dewasa pun ada yang memiliki

kegemaran mengumpulkan boneka.

 Faktor teknologi

Dari segi produksi perusahaan tidak banyak dipengaruhi oleh

kemajuan teknologi yang pesat, karena mesin-mesin yang

digunakan masih memadai dan tidak ada kendala mengenai hal

tersebut. Kemajuan teknologi mungkin berpengaruh terhadap cara

(18)

 Faktor demografi

Meningkatnya kelahiran anak akan memberikan peluang kepada

perusahaan karena pada umumnya boneka dikonsumsi oleh

anak-anak.

 Faktor politik-hukum

Keadaan politik Indonesia sedikit banyak mempengaruhi penjualan

perusahaan terutama pada penjualan online. Jika keadaan politik sedang memanas perusahaan bisa kehilangan omset sebesar 30%

karena konsentrasi masyarakat tersedot juga karena biasanya situasi

politik mempengaruhi juga kondisi ekonomi. Selain itu salah satu

kebijakan pemerintah mengenai aturan sertifikat SNI telah menjadi

kendala bagi perusahaan karena mahalnya pengurusan sertifikat

tersebut.

 Faktor ekologi

Perusahaan tidak menyisakan limbah produksi yang bisa

membahayakan lingkungan. Limbah-limbah perusahaan hanya

berupa kain-kain sisa yang sebenarnya masih dapat dimanfaatkan

untuk hal lain.

2) Lingkungan industri

 Persaingan industri

Pesaing dari perusahaan ini datang dari perusahaan-perusahaan

yang ada di kawasan sentra industri Kampung Boneka Sukamulya

sendiri dan juga dari luar yang memproduksi prosuk sejenis, yaitu

perusahaan-perusahaan yang ada di daerah Kopo dan Karawang.

 Hambatan masuk (kemungkinan masuknya pesaing baru)

Hambatan masuk untuk masuk ke industri ini tidaklah sulit, oleh

karena itu memungkinkan adanya pesaing baru.

 Produk substitusi

Boneka merupakan produk mainan, oleh karena itu produk

substitusinya pun banyak dan beragam. Pelanggan bisa saja

(19)

 Daya tawar pembeli

Perusahaan ini memiliki beberapa pelanggan yang membeli dalam

jumlah banyak dan menjadi pelanggan yang loyal karena

perusahaan mempertahankan pelanggannya dengan strategi

pendekatan emosional kekeluargaan.

Perusahaan berada pada posisi yang baik dalam persaingan.

Perusahaan pun mengetahui informasi yang cukup tentang para

pesaing hingga bisa menentukan strategi dengan tepat.

 Pemasok

Perusahaan memiliki hubungan yang baik dengan pemasok.

 Tenaga kerja

Perusahaan tidak memiliki kendala dalam perekrutan karyawan

karena perusahaan mempekerjakan masyarakat sekitar perusahaan

yang telah terbiasa membuat boneka.

c. Analisis SWOT perusahaan Pidoa Sepuh Collection

Peluang Ancaman

1. Segmen pasar masih cukup besar.

2. Permintaan barang dari

masyarakat masih cukup besar

selama para ibu masih melahirkan

anak

3. Masyarakat menganggap bahwa

boneka anak bisa dijadikan

sasaran untuk membut anaknya

(20)

sehingga membuat orang banyak

mengenal sentar industri

Kampung Boneka Sukamulya.

5. Momentum Valentine dan hari

spesial lainya yang mendorong

pemasaran semakin bagus.

6. Sering dijadikan sasaran untuk

penelitian oleh para mahasiswa

sehingga bisa membuat lebih

dikenal oleh kalangan

masyarakat.

7. Bahan pokok masih banyak.

8. Ketersedian SDM yang cukup

Kekuatan Kelemahan

3. Kualitas produk yang unggul.

4. Mampu bertahan di krisis moneter

1999 karena startegi dan

kepemimpinan yang baik.

5. Mempunyai langganan di

beberapa daerah yang loyal

6. Melakukan pemasaran secara

online dan offline.

1. Belum memiliki label SNI

2. Letak lokasi perusahaan yang

sulit diakses.

3. Tidak ada plang penanda

(21)

Matriks dan Analisis SWOT Pidoa Sepuh Collection

3. Kualitas produk yang unggul. 4. Mampu bertahan di krisis

moneter 1999 karena startegi dan kepemimpinan yang baik. 5. Mempunyai langganan di

beberapa daerah yang loyal 6. Melakukan pemasaran secara

online dan offline.

Kelemahan (weakness)

1. Belum memiliki label SNI

2. Letak lokasi perusahaan yang

sulit diakses.

3. Tidak ada plang penanda

perusahaan.

Peluang (opportunites)

1. Segmen pasar masih cukup besar. 2. Permintaan barang dari masyarakat

masih cukup besar selama para ibu masih melahirkan anak

3. Masyarakat menganggap bahwa boneka anak bisa dijadikan sasaran untuk membut anaknya bahagia. 4. Sudah pernah diliput stasiuan tv

sehingga membuat orang banyak mengenal sentar industri Kampung Boneka Sukamulya.

5. Momentum Valentine dan hari spesial lainya yang mendorong pemasaran semakin bagus. 6. Sering dijadikan sasaran untuk

penelitian oleh para mahasiswa sehingga bisa membuat lebih dikenal oleh kalangan masyarakat. 7. Bahan pokok masih banyak. 8. Ketersedian SDM yang cukup

SO Strategy

Peningkatan kualitas dan membuat inovasi produk baru agar mampu memperluas jalur pemasaran dan meningkatkan potensi pasar.

Meningkatkan jalinan kemitraan dengan berbagai pihak agar usaha dapat berkembang pesat dan mendapat perhatian dari pemerintah.

Membuat stok produk ketika akan menghadapi hari perayaan yang membutuhkan stok boneka yang banyak dengan memanfaatkan strategi SDM dan bahan baku

WO Strategy

Membuat ciri perusahaan berupa plang agar mudah di cari oleh konsumen dan konsumen lebih mengenal nama perusahaan.

Membuat toko boneka di tempat yang strategis agar meningkatkan jumlah penjualan dan margin keuntungan.

Memanfaatakan peluang setiap orang yang datang untuk penelitian atau meliput agar pihak pemerintah memperhatikan home industry kecil dan tidak mempersulit perusahaaan, seperti memudahkan pembuatan sertifikat SNI.

Malakukan strategi pendekatan emosioanal kepada pelanggan agar tidak terpenaruh oleh produk yang baru dan tetap loyal terhadap produk perusahaan.

Tetap mempertahankan kualitas produk agar tidak mengecewakan pelanggan dan pelangaan tidak mencari barang pengganti.

WT Strategy

Melakukan peningkatan promosi yang gencar dan memperbaiki akses perushaan agar barang dapat dikenal oleh masyarakat luas dan laku di pasaran

d. Strategi umum

Strategi umum yang bisa dilakukan oleh perusahaan Pidoa Sepuh

Collection adalah memperluas pemasaran bonekanya, jika bisa sampai bisa

menembus pasar luar negeri, karena kebutuhan boneka bukan saja di dalam

(22)

e. Strategi fungsional

Strategi fungsional dalam bidang pemasaran yang bisa diterapkan

perusahaan Pidoa Sepuh Collection :

 Mengikuti pameran-pameran kerajinan yang dapat membuat perusahaan

dan juga produk dari perusahaan lebih dikenal oleh masyarakat luas.

 Menjalin kerjasama dengan pihak-pihak yang membutuhkan boneka sebagai souvenir seperti bank dan hotel.

Strategi fungsional dalam bidang keuangan yang bisa diterapkan

perusahaan Pidoa Sepuh Collection :

 Walaupun perusahaan mengaku tidak ada kendala dalam pengadaan modal produksi, namun menurut kami perusahaan perlu mencari

bantuan suntikan dana agar mendapatkan dana untuk membantu

pengurusan sertifikat SNI yang mahal.

Strategi fungsional dalam bidang produksi yang bisa diterapkan

perusahaan Pidoa Sepuh Collection :

 Perlunya penambahan ruangan untuk menyimpan hasil produksi

sehingga tidak terlihat semrawut di ruangan produksi.

Strategi fungsional dalam bidang penelitian dan pengembangan yang

bisa diterapkan perusahaan Pidoa Sepuh Collection :

 Selain mencari ide dari film-film kartun anak-anak yang sedang trend, perusahaan juga bisa mencari ide dari bentuk-bentuk lain untuk

menambah variasi bentuk boneka, misalnya bentuk makanan,

(23)

f. Analisis denah dan lokasi perusahaan

Denah di atas menunjukan susunan ruangan yang ada pada bangunan

perusahaan Pidoa Sepuh. Bangunan perusahaan terdiri dari dua lantai,

lantai pertama berfungsi sebagai tempat pemasaran produk dan lantai kedua

berfungsi sebagai tempat produksi boneka.

Lantai pertama atau lantai yang dikhususkan untuk pemasaraan

merupakan ruangan tanpa sekat atau batas sehingga membuat para

pelanggan menjadi nyaman karena areanya leluasa untuk memilih boneka,

selain itu pintu masuk ke dalam ruangan sangat besar sehingga membuat

para pelanggan bisa masuk dengan nyaman. Pintu masuk pada denah

digambarkan dengan garis putus-putus, sedangkan garis utuh merupakan

batas tembok.

Dikarenakan lantai satu merupakan tempat pemasaran sehingga di sana

disediakan rak display produk boneka di bagian kiri. Pada rak tersebut disimpan boneka dari ukuran yang paling kecil hingga boneka yang

(24)

membayarnya. Jarak penepatan meja dan rak display tidak terlalu jauh agar memudahkan para konsumen dalam hal pembayaran. Di sebelah ujung

kanan pun terdapat tempat stok penyimpanan bahan baku untuk membuat

boneka. Alasan tempat penyimpanan barang di simpan di lantai satu agar

bisa lebih memudahkan proses pengangkutan barang yang baru dibeli serta

agar stok barang selalu terkontrol dengan baik. Di belakang meja terdapat

tangga untuk menuju lantai dua yang pada denah digambarkan dengan area

yang diarsir.

Lantai dua merupakan tempat produksi. Ruangan ini pun tanpa sekat.

Tempat membuat pola dan memotong terletak di depan tangga lantai dua.

Pada bagian pola dan memotong terdapat meja yang panjang serta peralatan

untuk memola dan menggunting bahan boneka, selain itu terdapat tempat

untuk menjahit dimana ada tiga unit mesin jahit yang digunakan untuk

menjahit pola boneka yang sudah digunting dan disatukan sehingga

terbentuk bagian boneka yang di harapkan.

Setelah bahan dijahit dan membentuk boneka lalu ada tempat untuk

mengisi dacron terletak di samping kiri mesin jahit. Tempatnya bersatu

dengan tempat untuk menempel hiasan. Pada saat penempelan hiasan

dilakukan dengan manual tanpa mesin, karena detail hiasan lebih rumit dan

tidak bisa dijahit menggunakan teknologi mesin.

Di bagian depan tempat pengsisian dacron terdapat tempat pengecekan

(25)

Perusahaan Pidoa Sepuh Collection terletak jauh dari jalan raya. Untuk

menjangkau lokasi ini perlu waktu kira-kira 15 menit dengan berjalan kaki

atau jika tidak ingin lelah berjalan kaki, diperlukan kendaraan pribadi atau

ojek untuk menuju ke sana. Tidak ada angkutan umum seperti angkot yang

melewati perusahaan ini. Letaknya yang sulit diakses membuat kebanyakan

pelanggan kesulitan menuju kesana.

Namun bagi karyawan tidaklah sulit untuk mencapai perusahaan,

karena kebanyakan para karyawan tinggal di daerah sekitar perusahaan.

E. KESIMPULAN

Setelah dianalisis faktor internal dan eksternalnya, perusahaan Pidoa

Sepuh Collection memiliki kekuatan-kekuatan di dalam perusahaannya yang

mampu membuat perusahaannya bertahan dari gempuran persaingan dan

(26)

beberapa kekurangan yang harus diperbaiki agar perusahaan bisa terus bertahan

dan bahkan bisa berkembang ke depannya.

Dari analisis SWOT didapat beberapa strategi yang dapat diterapkan

oleh perusahaan. Sedangkan strategi umum yang menurut kami bisa diterapkan

di perusahaan adalah strategi perluasan pasar dengan strategi-strategi

fungsional pada bidang masing-masing, yaitu pada bidang pemasaran, bidang

keuangan, bidang produksi dan bidang riset dan pengembangan yang masih

perlu perhatian dari perusahaan tersebut.

Diharapkan analisis tersebut bisa berguna untuk mempertahankan

eksistensi perusahaan dan mampu mengembangkannya menjadi lebih besar.

DAFTAR PUSTAKA

Blocher, Edward J., Kung H. Chen, Gary Cokins, Thomas W. Lin. 2007. Cost Manajemen, Biaya Penekanan Strategis. Jakarta : Salemba Empat.

Hamali, Amrullah. 2012. “Manajemen Strategik, Teori dan Aplikasi”. Modul.

Bandung : Universitas Nasional Pasim.

Ramdhani, Doni. 2015. “Kampung Boneka Bandung Ingin Bangkit Kembali”.

Diambil dari

http://m.inilah.com/news/detail/2179820/kampung-boneka-bandung-ingin-bangkit-kembali. (7 Mei 2018)

Suyanto, M. 2007. Marketing Strategy Top Brand Indonesia. Yogyakarta : Penerbit Andi.

Tulisan Terkini. 2015. “Analasia Lingkungan Internal”. Diambil dari

http://tulisanterkini.com/artikel/artikel-ilmiah/7678-analisa-linkungan-internal.html . (9 Mei 2018)

(27)

LAMPIRAN

Daftar pertanyaan wawancara :

1. Bagaimana sejarah singkat perusahaan anda?

2. Apa visi perusahaan anda?

3. Apa misi perusahaan anda?

4. Bagaimana struktur organisasi perusahaan anda? Apakah telah sesuai dengan

kebutuhan perusahaan?

5. Berapa banyak karyawan yang bekerja di perusahaan anda? Apakah mereka

telah bekerja dengan baik sesuai tugasnya? Adakah kendala yang dialami

perusahaan mengenai sumber daya manusia (karyawan), misal : karyawan

bekerja tidak sungguh-sungguh-sungguh, sering bolos, dll.)

6. Apakah ada kebiasaan memberikan rewa rd dan punishment terhadap karyawan? Jika ada, apakah hal tersebut efektif untuk meningkatkan kinerja

karyawan?

7. Apakah perusahaan anda mengalami kendala dalam mendapatkan modal

usaha?

8. Adakah pesaing bagi perusahaan anda? Menurut anda bagaimana posisi

perusahaan anda terhadap pesaing tersebut, apakah perusahaan anda lebih baik

atau tidak?

9. Dari manakah anda mendapatkan pasokan bahan mentah? Apakah ada kendala

mengenai hal tersebut?

10.Ke manakah perusahaan anda memasarkan hasil produksi? Seluas apakah

pangsa pasar perusahaan anda? Bagaimana perekembangannya beberapa tahun

belakangan ini? Apakah ada rencana dari perusahaan anda untuk memperluas

pangsa pasar?

11.Menurut anda bagaimana kualitas produk perusahaan anda? Dan apakah harga

yang ditawarkan sesuai dengan kulitas tersebut?

12.Adakah pelayanan bagi pelanggan? (misal : call center)

13.Bagaimana anda mempromosikan produk perusahaan anda? Apakah promosi

(28)

14.Bagaimana keadaan peralatan (mesin, dll) di perusahaan anda? Adakah

kendala mengenai hal tersebut?

15.Apakah perusahaan mempunyai fasilitas penelitian dan pengembangan?

16.Adakah kendala perusahaan dari segi teknologi?

17.Apakah perusahaan anda pernah mengalami kemerosotan karena dipengaruhi

oleh faktor ekonomi atau politik?

18.Adakah kebijakan pemerintah menjadi kendala atau hambatan bagi

perusahaan anda?

19.Menurut anda apakah pelanggan anda selama ini cukup loyal kepada produk

(29)

LAMPIRAN

Bersama Pemimpin Perusahaan Pidoa Sepuh Collection, Bapak Robby U. Awaludin

Ruang Pemsaran (lantai 1)

(30)

Ruang Produksi (lantai 2)

Kegiatann Membuat Pola dan cutting

(31)
(32)
(33)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil uji tersebut menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan hasil pre-test pada kelas eksperimen dan kontrol sehingga dapat dikatakan kedua kelas tersebut memiliki

Berdasarkan data terakhir dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bahwa jumlah masyarakat yang menginvestasikan dananya di pasar modal BEI (Bursa Efek Indonesia) kurang dari 1% dari

Penggunaan jenis kalimat perintah yang diproduksi oleh anak anak TK Negeri Pembina dalam konteks formal banyak dipengaruhi oleh topik materi yang dibahas oleh

PENDAMPING OSPEK MAHASISWA BARU FMIPA UNY TAHUN

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pemberian zinc sebagai antiinflamasi, pengaruh pemberian zinc pada kadar netrofil sputum dan

Sesungguhnya Allah subhaanahu wata'ala menutup penglihatan manusia dari hal tersebut, tujuaannya adalah sebagai ujian bagi mereka agar menjadi jelas siapakah yang beriman kepada

Masih menurut Dwijoseputro (1979) jka medium selalu diadakan pembaruan dan kondisi lingkungan disekitar bakteri selalu dijaga kondusif, beberapa jenis

Seperti mana yang telah dinyatakan dalam penyelidikan oleh Amir Fasha (2002); Dann, Worthing dan Bond (1999); Kamarul Syahril, Mohd Azian dan Lilawati (2005) dan Robiah dan