• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA BLI TAHUN 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN KINERJA BLI TAHUN 2017"

Copied!
120
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

LAPORAN KINERJA

Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi

Tahun 2017

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

(3)
(4)

Dr. Ir. Agus Justianto, M.Sc.

Kepala Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi

KATA PENGANTAR

Laporan Kinerja Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi (BLI) tahun 2017 ini merupakan pertanggungjawaban atas pencapaian kinerja BLI dan pemenuhan akuntabilitas administratif atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BLI pada tahun 2017. BLI yang merupakan salah satu unit Eselon I Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mempunyai tugas menyelenggarakan penelitian, pengembangan, dan inovasi di bidang lingkungan hidup dan kehutanan termasuk penyebarluasan hasil-hasil penelitian dan pengembangan kepada pengguna baik internal maupun eksternal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Pencapaian kinerja BLI dalam laporan ini dilihat dari pencapaian tiga sasaran program yang diukur dari pencapaian target-target pada 3 (tiga) Indikator Kinerja Program yang juga sekaligus merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU) BLI. Tiga sasaran program tersebut tertuang dalam Perjanjian Kinerja antara Kepala Badan Litbang dan Inovasi dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2017. Adapun tiga sasaran program tersebut adalah: 1) Tersedianya iptek bidang lingkungan hidup dan kehutanan yang mendukung pencapaian kualitas lingkungan hidup, 2) Tersedianya iptek bidang lingkungan hidup dan kehutanan yang mendukung pencapaian pada devisa dan penerimaan negara, dan 3) Tersedianya iptek bidang lingkungan hidup dan kehutanan yang mendukung keseimbangan ekosistem.

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, kinerja BLI tahun 2017 telah mencapai 104,54% dari yang ditargetkan. Capaian tersebut diharapkan menggambarkan peran BLI dalam memberikan dukungan iptek yang diperlukan dalam pencapaian Sasaran Strategis dan Sasaran Program Eselon I KLHK.

(5)

sejatinya merupakan media untuk melakukan evaluasi dan merumuskan tindak lanjut perbaikan-perbaikan kinerja yang penting dilakukan dalam rangka peningkatan kinerja.

Hasil evaluasi kinerja sebagaimana tertuang dalam laporan ini selanjutnya akan menjadi pijakan dalam upaya-upaya nyata peningkatan akuntabilitas kinerja BLI tahun 2018. Diharapkan hasil dari upaya-upaya tersebut akan membuat BLI mampu menjadi institusi riset yang memberikan kontribusi nyata pada pembangunan bidang lingkungan hidup dan kehutanan di Indonesia. Akhir kata, semoga laporan ini dapat memenuhi akuntabilitas yang diharapkan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta masyarakat atas mandat yang diemban BLI.

Jakarta, Februari 2018 Kepala Badan,

(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

RINGKASAN EKSEKUTIF ... vii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. LATAR BELAKANG ... 1

B. TUJUAN ... 1

C. ASPEK STRATEJIK ORGANISASI ... 2

D.DATA UMUM ORGANISASI ... 3

1. Tugas dan Fungsi dan Struktur Organisasi ... 3

2. Sumber Daya Manusia ... 5

3. Sarana dan Prasarana ... 7

E. SISTEMATIKA ... 9

BAB II. PERENCANAAN KINERJA ... 11

A. RENCANA STRATEGIS 2015-2019 ... 11

B. RENCANA KERJA TAHUN 2017 ... 14

C. PERJANJIAN KINERJA ... 15

D.PENGUKURAN KINERJA ... 17

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA ... 19

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI ... 19

B. EVALUASI KINERJA ... 22

C. CAPAIAN KINERJA LAINNYA ... 65

1. Hasil Litbang Dimanfaatkan Pengguna ... 65

2. Penetapan Pusat Unggulan Iptek (PUI) ... 65

3. Penyelenggaraan IUFRO-INAFOR Joint International Conference 2017 ... 66

4. Akreditasi Internasional Indonesian Journal of Forestry Research ... 68

5. Kerjasama ... 68

6. Akuntabilitas Kinerja ... 69

D.AKUNTABILITAS ANGGARAN ... 70

E. EFISIENSI KINERJA BLI ... 73

F. UPAYA PENINGKATAN KINERJA ... 73

BAB IV. PENUTUP ... 76

(7)
(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Daftar KHDTK lingkup BLI ... 7

Tabel 2. Sasaran dan Indikator Kinerja Program/Indikator Kinerja Utama BLI ... 12

Tabel 3. Kegiatan pada Program Litbang LHK dan Indikator Kinerja Kegiatan ... 13

Tabel 4. Rencana Kerja BLI tahun 2017 ... 14

Tabel 5. Perjanjian Kinerja BLI tahun 2017 ... 16

Tabel 6. Kriteria capaian nilai kemanfaatan/outcome pada setiap kegiatan penelitian ... 17

Tabel 7. Capaian kinerja IKU/ IKP BLI tahun 2017 ... 19

Tabel 8. Capaian kinerja sasaran program dan IKU/ IKP BLI tahun 2017 ... 21

Tabel 9. Capaian Kinerja IKU/IKK BLI tahun 2017 ... 22

Tabel 10. Capaian kinerja penelitian kualitas lingkungan tahun 2017 ... 24

Tabel 11. Sintesa hasil penelitian integratif kualitas lingkungan tahun 2017 ... 24

Tabel 12. Kinerja tingkat judul penelitian litbang kualitas lingkungan tahun 2017 ... 25

Tabel 13. Progres capaian terget Renstra BLI 2015-2019 penelitian lingkungan ... 26

Tabel 14. Capaian kinerja outcome litbang sosekjak dan perubahan iklim tahun 2017 ... 27

Tabel 15. Capaian judul penelitian litbang RPPI tahun 2017 ... 27

Tabel 16. Sintesa hasil penelitian sosekjak dan perubahan iklim tahun 2017 ... 28

Tabel 17. Capaian Renstra BLI 2015-2019 penelitian sosekjak dan perubahan iklim ... 30

Tabel 18. Kegiatan pengelolaan laboratorium rujukan tahun 2017 ... 31

Tabel 19. Daftar laboratorium daerah yang dibina tahun 2017 ... 33

Tabel 20. Status akreditasi laboratorium daerah yang dibina tahun 2015-2017 ... 33

Tabel 21. Capaian kinerja pengembangan IKU 1 Tahun 2017 ... 34

Tabel 22. Kinerja pilot iptek lingkungan serta sosekjak dan perubahan iklim tahun 2017 ... 34

Tabel 23. Capaian sasaran program dan IKU 2 tahun 2017 ... 36

Tabel 24. Capaian penelitian pengelolaan hutan tahun 2017 ... 37

Tabel 25. Capaian judul penelitian dalam RPPI bidang pengelolaan hutan tahun 2017 ... 37

Tabel 26. Capaian target Renstra BLI 2015-2019 penelitian pengelolaan hutan ... 39

Tabel 27. Kinerja outcome litbang peningkatan nilai tambah hasil hutan tahun 2017 ... 40

Tabel 28. Kinerja outcome penelitian peningkatan nilai tambah hasil hutan tahun 2017 ... 40

Tabel 29. Progres capaian target Renstra BLI 2015-2019 peningkatan nilai tambah hasil hutan ... 42

Tabel 30. Pengembangan bidang peningkatan nilai tambah hasil hutan tahun 2017 ... 43

Tabel 31. Pengembangan bidang peningkatan nilai tambah hasil hutan tahun 2017 ... 43

Tabel 32. Capaian sasaran program dan IKU 3 tahun 2017 ... 45

(9)

Tabel 34. Pengembangan bidang pengelolaan hutan tahun 2017 ... 48

Tabel 35. Pengembangan pengembangan pilot iptek bidang pengelolaan hutan tahun 2017 ... 49

Tabel 36. Realisasi kinerja kegiatan tematik unggulan daerah di 15 UPT ... 51

Tabel 37. Capaian bahan sintesa iptek terhadap target Renstra BLI 2015-2019 ... 51

Tabel 38. Capaian hasil penelitian penyusun bahan sintesa ... 52

Tabel 39. Capaian kinerja pengembangan pilot iptek unggulan daerah tahun 2017... 56

Tabel 40. Capaian judul kegiatan pilot iptek litbang di daerah ... 58

Tabel 41. KHDTK untuk penelitian lingkup BLI yang dikelola UPT ... 63

Tabel 42. Kerjasama BLI tahun 2017 ... 68

Tabel 43. Perubahan Nilai SAKIP Eselon I KLHK ... 69

Tabel 44. Realisasi Anggaran APBNP BLI tahun 2017 berdasarkan jenis belanja ... 70

Tabel 45. Realisasi Anggaran APBNP BLI tahun 2017 berdasarkan sumber dana ... 70

Tabel 46. Realisasi anggaran APBNP BLI tahun 2017 berdasarkan jenis belanja ... 70

Tabel 47. Realisasi anggaran APBNP BLItahun 2017 berdasarkan jenis belanja ... 72

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi Badan Litbang dan Inovasi ... 4

Gambar 2. Pegawai BLI tahun 2017 berdasarkan jabatan ... 5

Gambar 3. Pegawai BLI berdasarkan tingkat pendidikan tahun 2017... 5

Gambar 4. Komposisi peneliti BLI tahun 2017 ... 6

Gambar 5. Teknisi Litkayasa BLI tahun 2017 ... 6

Gambar 6. Komposisi Pengendali Dampak Lingkungan BLI tahun 2017 ... 6

Gambar 7. Capaian Kinerja BLI tahun 2017... 20

Gambar 8. Perbandingan kinerja IKU/ IKP dan BLI tahun 2015, 2016 dan 2017 ... 22

Gambar 9. Perkembangan nilai persen kemanfaatan penelitian bidang lingkungan ... 25

Gambar 10. Perbandingan capaian kinerja penelitian lingkungan tahun 2015-2017 ... 26

Gambar 11. Progres kemanfaatan penelitian sosekjak dan perubahan iklim ... 29

Gambar 12. Capaian kinerja penelitian sosekjak dan perubahan iklim 2015-2017 ... 29

Gambar 13. Perkembangan pembinaan laboratorium lingkungan daerah ... 32

Gambar 14. Persen kemanfaatan RPPI pengelolaan hutan tahun 2015 - 2017 ... 38

Gambar 15. Perbandingan capaian kinerja penelitian pengelolaan hutan 2015-2017 ... 38

Gambar 16. Persen kemanfaatan RPPI peningkatan nilai tambah hasil hutan ... 41

Gambar 17. Perbandingan capaian kinerja peningkatan nilai tambah hasil hutan ... 41

Gambar 18. Rancangan Stasiun Riset Kehati pada periode 2015-2017 ... 47

Gambar 19. Rancangan Stasiun Riset Kehati yang sudah dibangun ... 47

Gambar 20. Perkembangan jumlah pilot iptek litbang di daerah ... 56

Gambar 21. Perkembangan target dan capaian nilai SAKIP BLI ... 69

Gambar 22. Realisasi belanja Satker lingkup BLI ... 71

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Penetapan IKU BLI ... 79

Lampiran 2. Perjanjian Kinerja ... 83

Lampiran 3. Pengukuran Kinerja Tahun 2017 ... 85

Lampiran 4. Realisasi Anggaran BLI Tahun 2017 ... 95

(12)

RINGKASAN EKSEKUTIF

1. Kinerja Badan Litbang dan Inovasi tahun 2017 didasarkan pada pencapaian tiga sasaran program, yang diukur dari target-target kinerja pada 3 (tiga) Indikator Kinerja Program (IKP) yang sekaligus merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU), yaitu 1) Jumlah paket iptek untuk mendukung pencapaian kualitas lingkungan hidup meningkat setiap tahun, 2) Jumlah paket iptek untuk mendukung peningkatan kontribusi hutan dan lingkungan pada devisa dan penerimaan negara meningkat setiap tahun, dan 3) Jumlah paket iptek bidang lingkungan hidup dan kehutanan yang mendukung keseimbangan ekosistem.

2. Berdasarkan pengukuran kinerja, capaian kinerja Badan Litbang dan Inovasi tahun 2017 adalah sebesar 104,54%. Capaian ini sedikit menurun dibandingkan tahun 2016 (104,9) namun tetap berada diatas 100% atau melampaui target kinerja.

3. Pada pengukuran kinerja tingkat IKU, sebanyak 2 (dua) IKU telah memenuhi target yang ditetapkan yaitu paket iptek yang mendukung peningkatan pendapatan dan devisa negara (102,2%) dan paket iptek yang mendukung kelestarian ekosistem (119,3%). Sedangkan satu IKU yaitu paket iptek yang mendukung peningkatan kualitas lingkungan hidup hanya mencapai 94% dari target. Meskipun capaian IKU ini belum mencapai target yang tercantum dalam Rencana Kerja 2017, namun masih memenuhi target Renstra sampai dengan tahun 2017. Hal ini disebabkan target Renja BLI pada beberapa indikator ditetapkan lebih tinggi dari target tahun 2017 yang tercantum dalam dokumen Renstra 2015-2018.

4. Realisasi anggaran BLI tahun 2017 adalah sebesar Rp. 289.300.560.943 atau sebesar 97,80% dari pagu (Rp 295.800.312.000,- ).

5. Nilai efisiensi kinerja BLI tahun 2017 adalah sebesar 1,07 yang menunjukkan bahwa kinerja BLI tahun 2017 telah berjalan efisien. Nilai efisiensi tahun 2017 tersebut lebih rendah dibandingkan tahun 2016 (1,12), namun tetap berada diatas 1 sehingga masihberjalan pada tingkat yang efisien.

6. Berdasarkan output fisik kegiatan, BLI pada tahun 2017 menghasilkan 15 sintesis hasil penelitian integratif, 16 pilot iptek litbang di KPH, 2 pilot iptek lingkungan, 36 pilot iptek litbang di daerah, 21 hasil pengembangan iptek, 7 SNI pengujian parameter lingkungan, 6 laboratorium lingkungan binaan di daerah, 3 rancangan stasiun riset kehati di Taman Nasional, dan pengelolaan 34 KHDTK.

(13)

8. Permasalahan yang masih dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan tahun 2017 antara lain menyangkut masih rendahnya dukungan BLI dalam penyusunan kebijakan kementerian dan prioritas nasional pembangunan, publikasi dan diseminasi hasil litbang yang masih perlu ditingkatkan, kurangnya kecukupan tenaga peneliti, lambatnya proses penetapan KHDTK, belum dapat dilakukannya pemanfaatan langsung PNBP pengujian laboratorium, serta terdapatnya beberapa capaian kinerja yang masih dibawah target renstra.

(14)

BAB I.

PENDAHULUAN

(15)
(16)

BAB I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara. Salah satu elemen penting dalam tata kelola pemerintahan yang baik adalah akuntabilitas publik,disamping transparansi, tegaknya hukum dan aturan, responsif, partisipasi aktif, efektifitas dan efisiensi. Sesuai Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), setiap instansi pemerintah sebagai penyelenggara pemerintahan mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas, fungsi dan peranannya dalam pengelolaan sumberdaya dan kebijakan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan dalam bentuk laporan.

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Peraturan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah menyebutkan bahwa setiap Instansi Pemeritah wajib menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) merupakan suatu sistem yang komprehensif untuk memperbaiki proses-proses pengambilan keputusan mulai dari perumusan kebijakan stategis, perencanaan kinerja, pelaksanaan, pengukuran kinerja dan pelaporan kinerja, sehingga setiap instansi pemerintah didorong untuk dapat akuntabel dan dapat meningkatkan kinerjanya secara berkelanjutan.

Badan Litbang dan Inovasi mempunyai tugas menyelenggarakan penelitian, pengembangan, dan inovasi di bidang lingkungan hidup dan kehutanan termasuk penyebarluasan hasil-hasil penelitian dan pengembangan kepada pengguna baik internal maupun eksternal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Sebagai bagian dari instansi Pemerintah, BLI juga berkewajiban untuk memenuhi amanah tersebut dengan menyiapkan, menyusun dan menyampaikan Laporan Kinerja Instansi PemerintahTahun 2017. Selain sebagai bagian dari proses akuntabilitas, laporan kinerja dapat merupakan salah satu bentuk penyampaian formal hasil litbang kepada pengguna, sehingga hasil-hasil litbang dapat lebih dikenal oleh masyarakat dan pengambil kebijakan.

B. TUJUAN

(17)

C. ASPEK STRATEJIK ORGANISASI

Dalam Renstra KLHK 2015-2019, telah ditetapkan 3 (tiga) sasaran strategis yang ingin dicapai oleh KLHK, yaitu::

1. Meningkatnya kualitas LH dengan indikator kinerja Indeks Kualitas Lingkungan Hidup berada pada kisaran 66,5-68,6, angka pada tahun 2013 sebesar 63,12. Anasir utama dari besarnya indeks ini yang akan ditangani, yaitu air, udara dan tutupan hutan;

2. Memanfaatkan potensi sumberdaya hutan dan lingkungan hutan secara lestari untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan, dengan indikator kinerja peningkatan kontribusi SDH dan LH terhadap devisa dan PNBP. Komponen pengungkit yang akan ditangani yaitu produksi hasil hutan, baik kayu maupun non kayu (termasuk tumbuhan dan satwa liar), ekspor; dan

3. Melestarikan keseimbangan ekosistem dan keanekaragaman hayati serta keberadaan SDA sebagai sistem penyangga kehidupan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan, dengan indikator kinerja derajat keberfungsian ekosistem meningkat setiap tahun. Kinerja ini merupakan agregasi berbagai penanda (penurunan jumlah hotspot kebakaran hutan dan lahan, peningkatan populasi spesies terancam punah, peningkatan kawasan ekosistem esensial yang dikelola oleh para pihak, penurunan konsumsi bahan perusak ozon, dan lain-lain)

Posisi BLI sebagai institusi pendukung unit Eselon I KLHK memiliki peran strategis dalam menyiapkan iptek yang diperlukan untuk mendukung pencapaian sasaran strategis Kementerian. Dalam mewujudkan itu, Badan Litbang dan Inovasi menjalankan program Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang memiliki sasaran:

1. Tersedianya Iptek Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang Mendukung Pencapaian Kualitas Lingkungan Hidup;

2. Tersedianya Iptek Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang Mendukung Pencapaian pada Devisa dan Penerimaan Negara; dan

3. Tersedianya Iptek Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang Mendukung Keseimbangan Ekosistem. Pencapaian ketiga sasaran program tersebut diyakini akan mendorong pencapaian sasaran strategis KLHK.

(18)

D. DATA UMUM ORGANISASI

1. Tugas dan Fungsi dan Struktur Organisasi

Sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.18/MenLHK-II/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi mempunyai tugas menyelenggarakan penelitian, pengembangan, dan inovasi di bidang lingkungan hidup dan kehutanan termasuk penyebarluasan hasil-hasil penelitian dan pengembangan kepada pengguna baik internal maupun eksternal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Dalam melaksanakan tugas Badan Litbang dan Inovasi menyelenggarakan fungsi:

1) Penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program penelitian,pengembangan, dan inovasi di bidang lingkungan hidup dan kehutanan;

2) Pelaksanaan penelitian, pengembangan, dan inovasi di bidang lingkungan hidup dan kehutanan;

3) Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan penelitian, pengembangan, dan inovasi di bidang lingkungan hidup dan kehutanan;

4) Pelaksanaan administrasi Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi; 5) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, Badan Litbang dan Inovasi terdiri atas beberapa unit kerja sebagai berikut:

1) Sekretariat Badan;

2) Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan 3) Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

4) Pusat Penelitian dan Pengembangan Kualitas dan Laboratorium Lingkungan

5) Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim 6) Balai Besar Penelitiandan Pengembangan Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan 7) Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Ekosistem Hutan Dipterokarpa

8) Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Agroforestry

9) Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan 10)Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu

11)Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai 12)Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Konservasi Sumber Daya Alam 13)Balai Penelitian Teknologi Serat Tanaman Hutan

(19)

PUSAT LITBANG HASIL HUTAN

BPPLHK MANADO

BPPTSTH KUOK

BPPTA CIAMIS

BPPTKSDA SAMBOJA BPPTPTH BOGOR BADAN PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN INOVASI

BPPLHK PALEMBANG

BPPLHK KUPANG

BPPLHK MAKASAR

BPPLHK MANADO BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

EKOSISTEM HUTAN DIPTEROKARPA

BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BIOTEKNOLOGI DAN PEMULIAAN TANAMAN HUTAN PUSAT LITBANG HUTAN

BPPLHK AEK NAULI

BPPLHK PALEMBANG

BPPTHHBK MATARAM

BPPTPDAS SOLO SEKRETARIAT BADAN LITBANG

DAN INOVASI

PUSAT LITBANG SOSEKJAK DAN PERUBAHAN IKLIM PUSAT LITBANG KUALITAS DAN

LABORATORIUM LINGKUNGAN

(20)

2. Sumber Daya Manusia

Pada saat ini Badan Litbang dan Inovasi didukung sumber daya manusia yang berstatus Pegawai Negeri Sipil sejumlah 1.592 orang dan tenaga kontrak berjumlah 334 orang. Pengelompokan pegawai berdasarkan jabatan dan tingkat pendidikan dilihat pada Gambar 2 dan 3. Adapun komposisi fungsional peneliti, teknisi litkayasa dan pengendali dampak lingkungan disajikan pada Gambar 4, 5, dan 6.

Gambar 2. Pegawai BLI tahun 2017 berdasarkan jabatan

Gambar 3. Pegawai BLI berdasarkan tingkat pendidikan tahun 2017

Jumlah: 1592 orang

Tenaga Kontrak: 334 orang

(21)

Gambar 4. Komposisi peneliti BLI tahun 2017

Gambar 5. Teknisi litkayasa BLI tahun 2017

(22)

3. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana pendukung Badan Litbang dan Inovasi antara lain berupa Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK), laboratorium penelitian, herbarium dan xylarium. KHDTK adalah kawasan hutan yang ditetapkan untuk keperluan penelitian dan pengembangan, pendidikan dan pelatihan serta kepentingan religi dan budaya setempat. Saat ini Badan Litbang dan Inovasi memiliki 34 KHDTK yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kehutanan.

Tabel 1. Daftar KHDTK lingkup BLI

No KHDTK Luas Status Pengelola

9. Kemampo 250 ha Penunjukan BPPLHK Palembang

10. Benakat 3.724,8 ha Penetapan BPPLHK Palembang

11. Suban jeriji 761,98 ha Penunjukan BPPLHK Palembang

12. Gombong 191 ha Penetapan BPPTPDAS

13. Cemoro 1.311,6 ha Penetapan BPPTPDAS

14. Modang 350 ha Penetapan BPPTPDAS

15. Wonogiri 93,25 ha Penunjukan BBPPBPTH

16. Watusipat 10 ha Penetapan BBPPBPTH

17. Petak 93 Playen 93 ha Penetapam BBPPBPTH

18. Kaliurang 10 ha Penunjukan BBPPBPTH

19. Padekan Malang 21,4 ha Penunjukan BBPPBPTH

20. Sumberwringin 23,6 ha Penunjukan BBPPBPTH

21. Riam Kiwa 1.45 5 ha Penetapan BPPLHK Banjarbaru

22. Kintap 1.000 ha Penunjukan BPPLHK Banjarbaru

23. Rantau 180 ha Penunjukan BPPLHK Banjarbaru

24. Tumbang Nusa 5.000 ha Penunjukan BPPLHK Banjarbaru

25. Sangai 630,1 ha Penetapan BBPPEHD

26. Sebulu 2.960,6 ha Penunjukan BBPPEHD

27. Labanan 7.900 ha Penetapan BBPPEHD

28. Samboja 3.504 ha Penunjukan BPPTKSDA

29. Borisallo 180 ha Penunjukan BPPLHK Makassar

30. Mengkendek 100 ha Penunjukan BPPLHK Makassar

31. Malili 737,7 ha Penunjukan BPPLHK Makassar

32. Nusa Penida 157,7 ha Penetapan BPPTHHBK

33. Rarung 306,6 ha Penetapan BPPTHHBK

(23)

Untuk keperluan pengujian dan penelitian, BLI memiliki 4 laboratorium unggulan yaitu Laboratorium Lingkungan Rujukan Nasional di Puslitbang KLL, Laboratorium Pengujian Hasil Hutan di Puslitbang Hasil Hutan, Laboratorium Bioteknologi di Balai Besar Litbang Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan, serta Indonesian Tropical Culture Collection (INTROC-CC) di Puslitbang Hutan. Selain memiliki fungsi riset, laboratorium tersebut juga melakukan pembinaan ke laboratorium daerah, menyelenggarakan uji profisiensi, dan terlibat aktif dalam kajian isu aktual serta penegakan hukum LHK. Kedepan, laboratorium lingkungan, laboratorium pengujian hasil hutan, serta laboratorium bioteknologi akan dikembangkan menjadi laboratorium forensik bidang LHK.

Fasilitas lain yang dimiliki BLI adalah Perpustakaan R.I. Ardi Koesoema merupakan hasil relokasi, renovasi dan revitalisasi perpustakaan yang telah ada di Badan Litbang dan Inovasi, yaitu perpustakaan Puslitbang Konservasi dan Rehabilitasi, perpustakaan Puslitbang Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan, dan perpustakaan Puslitbang Perubahan Iklim dan Kebijakan. Perpustakaan selanjutnya akan dikembangkan menjadi pusat informasi penelitian dan pengembangan kehutanan serta terkait dalam jaringan kerjasama secara nasional dan internasional.

Salah satu upaya peningkatan layanan dan koleksi pada tahun 2017, Perpustakaan R.I. Ardi Koesoema menambah langganan jurnal internasional online yang semula hanya berlangganan Journal Environment Complete EBSCO, tahun ini ditambah dengan mulai berlangganan CABI Forest Science Database. Perpustakaan R.I. Ardi Koesoema juga berlangganan terbitan berkala dalam negeri. Penambahan layanan ini diharapkan dapat memberikan referensi bagi peneliti akan temuan-temuan ilmiah terbaru dan beragam dari jurnal ilmiah internasional. Database yang bersifat online memungkinkan untuk diakses dengan mudah dari lokasi manapun dan kapanpun.

Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi juga mengelola website sebagai upaya menyebarluaskan hasil litbang secara efektif, yaitu Website Badan Litbang dan Inovasi (Website Forda: www.forda-mof.org atau http://litbang.menlhk.go.id) dan Website REDD-I (http://redd-indonesia.org). Pada tahun 2017, Website BLI dikunjungi oleh 91.766 pengunjung.

(24)

E. SISTEMATIKA

Sistematika penyajian Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi tahun 2017 mengacu pada format yang sudah diatur dalam Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 53 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, sebagai berikut:

BAB I – Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas latar belakang, maksud dan tujuan penyusunan dan penyampaian Laporan Kinerja, serta gambaran umum organisasi Badan Litbang dan Inovasi.

BAB II – Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, menjelaskan beberapa hal penting dalam perencanaan dan perjanjian kerja (dokumen penetapan kinerja).

BAB III – Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan pencapaian sasaran-sasaran organisasi, analisis pencapaian kinerja Badan Litbang dan Inovasi dikaitkan dengan pertanggungjawaban publik terhadap pencapaian sasaran strategis untuk tahun 2017

(25)

BAB II.

PERENCANAAN KINERJA

Indonesian Journal of Forstry Research mendapat akreditasi internasional dari LIPI pada bulan September tahun 2017, yang merupakan 1 dari 7

(26)

BAB II. PERENCANAAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS 2015-2019

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan merumuskan tujuan pembangunan Tahun 2015-2019, yaitu memastikan kondisi lingkungan berada pada toleransi yang dibutuhkan untuk kehidupan manusia dan sumberdaya berada rentang populasi yang aman, serta secara paralel meningkatkan kemampuan sumberdaya alam untuk memberikan sumbangan bagi perekonomian nasional. Untuk memastikan tercapainya tujuan tersebut, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan merumuskan tiga sasaran strategis pembangunan Lingkungan Hidup dan Kehutanan yaitu:.

1. Meningkatnya kualitas lingkungan hidup dengan indikator kinerja Indeks Kualitas Lingkungan Hidup berada pada kisaran 66,5-68,6, angka pada tahun 2013 sebesar 63,12. Anasir utama pembangun dari besarnya indeks ini yang akan ditangani, yaitu air, udara dan tutupan hutan;

2. Meningkatnya sumbangan sektor kehutanan terhadap Produk Dometik Bruto, dengan indikator kinerja sumbangan sektor kehutanan untuk Produk Domestik Bruto Indonesia meningkat setiap tahun, dimana tahun 2013 sebesar Rp. 56,994 Trilyun berdasarkan harga berlaku dan Rp. 17,442 Trilyun sesuai harga konstan tahun 2000. Komponen pengungkit yang akan ditangani yaitu produksi hasil hutan, baik kayu maupun non kayu (termasuk tumbuhan dan satwa liar), eksport; dan,

3. Meningkatnya keseimbangan ekosistem, dengan indikator kinerja derajat keberfungsian ekosistem meningkat setiap tahun, yang merupakan agregasi berbagai penanda (penurunan jumlah hotspot kebakaran hutan dan lahan, peningkatan populasi spesies terancam punah, peningkatan kawasan ekosistem esensial yang dikelola oleh para pihak, penurunan konsumsi bahan perusak ozon, dan lain-lain).

Untuk mencapai target Sastra KLHK tersebut, melaksanakan 13 program Eselon I yaitu:

1. Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem 2. Program Pengendalian DAS dan Hutan Lindung

3. Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Usaha Kehutanan 4. Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan

5. Peningkatan Penyuluhan dan Pengembangan SDM 6. Pengendalian Perubahan Iklim

7. Penegakan Hukum LHK

8. Penelitian dan Pengembangan LHK 2. Planologi dan Tata Lingkungan

3. Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan 4. Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3

(27)

Program Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan memiliki 3 (tiga) sasaran program yang selanjutnya diukur pancapaiannya melalui 3 (tiga) Indikator Kinerja Program (IKP) Litbang LHK (Renstra KLHK 2015-2019/PermenLHK Nomor P39/MenLHK-II/2015 tanggal 7 Agustus 2015). IKP tersebut selanjutnya ditetapkan menjadi Indikator Kinerja Utama(IKU) BLI melalui peraturan Kepala Badan Litbang dan Inovasi (Lampiran 1). Adapun Sasaran Program dan Indikator Kinerja Program tersebut disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Sasaran dan Indikator Kinerja Program/Indikator Kinerja Utama BLI

No. Sasaran Program Indikator Kinerja Target

1 Tersedianya Iptek Bidang Lingkungan

-3 Sintesa Hasil Penelitian Kualitas Lingkungan serta 70% kemanfaatan

-3 Sintesa Hasil Penelitian Sosekjak dan Perubahan Iklim serta 70% kemanfaatan

-5 Paket Rekomendasi Kebijakan LHK

-1 Paket Pengelolaan Laboratorium Rujukan Nasional

-15 Laboratorium Lingkungan Daerah

-100% Pengembangan Iptek Bidang Bidang Sosekjak dan Perubahan Iklim

-100% Pengembangan Iptek Bidang Bidang Sosekjak dan Perubahan Iklim 2 Tersedianya Iptek

Bidang Lingkungan Hidup pada Devisa dan Penerimaan Negara Meningkat Setiap Tahun

-6 Sintesa Hasil Penelitian Pengelolaan Hutan serta 70% kemanfaatan

-3 Sintesa Hasil Penelitian Peningkatan Nilai Tambah Hasil Hutan serta 70% kemanfaatan

-40% Pengembangan Iptek Bidang Peningkatan Nilai Tambah Hasil Hutan

3 Tersedianya Iptek Bidang Lingkungan

-Rancangan dan pengelolaan Stasiun Riset Kehati terintegrasi pada 12 TN,

pengelolaan 4 KHDTK

-100 % Pengembangan Iptek Bidang Pengelolaan Hutan

-75 Paket Bahan Sintesa Hasil Penelitian di UPT Litbang LHK di daerah

-15 paket Iptek unggulan daerah

-Pengelolaan 30 KHDTK melalui Satker BLI di Daerah

-"SAKIP" dengan nilai > 82,00 (memuaskan) di tahun 2019

(28)

Tabel 3. Kegiatan pada Program Litbang LHK dan Indikator Kinerja Kegiatan

NAMA KEGIATAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)

Penelitian dan Pengembangan Pengelolaan Hutan

1. Jumlah rancangan dan pengelolaan stasiun riset Kehati terintegrasi pada 12 TN serta pengelolaan 4 KHDTK

2. Jumlah capaian paket IPTEK dan persen kemanfaatan IPTEK: Konservasi Keanekaragaman Hayati; Konservasi Sumber Daya Air; Peningkatan Produktivitas Hutan (Kayu dan Hasil Hutan Bukan Kayu); Sumber Pangan Alternatif dari Hutan; Sumber Energi; Obat-obatan Tanaman Hutan (6 Sintesa Hasil Penelitian dan minimal 70% Hasil Penelitian termanfaatkan

3. Persen capaian paket pengembangan hasil penelitian meningkat setiap tahun (5 Pilot Iptek di KPH dan 1 Paket Pengembangan Iptek Penelitian dan

Pengembangan Peningkatan Nilai Tambah Hasil Hutan

4. Jumlah capaian IPTEK dan persen kemanfaatan IPTEK: revitalisasi pemanfaatan energi, pangan dan obat-obatan alternative dari hutan; pengolahan hasil hutan; dan keteknikan hutan (3 Sintesa Hasil Penelitian dan minimal 70% Hasil Penelitian termanfaatkan) 5. Jumlah capaian paket pengembangan hasil penelitian meningkat

setiap tahun (1 Pilot Iptek di KPH dan 1 Paket Pengembangan Iptek) Penelitian dan

6. Jumlah capaian paket IPTEK dan persen kemanfaatan IPTEK: Kualitas Lingkungan (air, tanah, udara dan kebisingan) untuk IKLH; Kualitas Lingkungan untuk indeks pembangunan berkelanjutan; dan pola konsumsi dan produksi berkelanjutan (3 Sintesa Hasil Penelitian dan minimal 70% Hasil Penelitian termanfaatkan)

7. Jumlah pengelolaan laboratorium rujukan (pengembangan metode pengujian kualitas lingkungan dan metodologi lingkungan)

8. Peningkatan kapasitas pengembangan laboratorium lingkungan di daerah pada 15 provinsi

9. Persen capaian paket pengembangan hasil penelitian meningkat setiap tahun (1 Paket Pengembangan Iptek)

Penelitian dan Pengembangan Sosekjak Perubahan Iklim

10. Jumlah capaian paket IPTEK dan persen kemanfaatan IPTEK Sosekjak dan Perubahan Iklim: Sosek, Kebijakan, Pemberdayaan Masyarakat dan resolusi konflik kawasan hutan; Keekonomian dan daya saing industri serta Kebijakan Tata Kelola LHK; Politik dan hukum lingkungan hidup dan kehutanan; (3 Sintesa Hasil Penelitian dan minimal 70% Hasil Penelitian termanfaatkan)

11. Jumlah rekomendasi kebijakan di bidang LHK ( 5 Paket Rekomendasi)

12. Persen capaian paket pengembangan hasil penelitian meningkat setiap tahun (1 Pilot Iptek di KPH, 1 Paket Pengembangan Iptek, serta Demonstration Activity di 10 ekosistem)

Pelaksanaan Kegiatan Penelitian Tematik Unit Litbang LHK di Daerah (15 Satker)

13. Jumlah bahan sintesa Hasil Penelitian Terintegrasi di Seluruh Satker Balai Besar/ Balai (75 paket)

14. Persen capaian IPTEK Litbang Unggulan Daerah di Seluruh Satker Balai Besar/ Balai (15 IPTEK)

15. Jumlah Pengelolaan KHDTK di masing-masing unit Litbang LHK di Daerah (30 KHDTK)

Dukungan Manajemen

(29)

B. RENCANA KERJA TAHUN 2017

Kegiatan pada Program Litbang Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2017 merupakan tahun ketiga periode Renstra Badan Litbang dan Inovasi tahun 2015-2019. Meskipun demikian, rencana kegiatan tahun 2017 juga mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2017 sehingga tidak sepenuhnya sesuai dengan Renstra/mengalami penyesuaian. Rencana Kerja BLI tahun 2017 disajikan pada Tabel 4 dan Lampiran 2.

Tabel 4. Rencana Kerja BLI tahun 2017

KEGIATAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK) TARGET

Penelitian dan Pengembangan Pengelolaan Hutan

Sintesis Hasil Penelitian Bidang Pengelolaan Hutan: (1) Konservasi Keanekaragaman Hayati; (2) Konservasi Sumber Daya Air; (3) Produktivitas Hutan; (4) Sumber Pangan Alternatif; (5) Sumber Energi Alternatif; (6) Obat-obatan Alternatif Tanaman Hutan. yang mendukung Program-program LHK sesuai Prioritas Nasional Tahun 2017; Persen

Kemanfaatan IPTEK; serta Publikasi Ilmiah di Jurnal Terakreditasi

Jumlah Rancangan Pengelolaan Stasiun Riset Kehati Terintegrasi di Taman Nasional

2 TN

Pengembangan Iptek LHK di KPH melalui Pilot Iptek: (1) Inokulan gaharu; (2) Sutera Alam; (3) Rotan Jernang; (4) Bambu; (5) Teknologi KOFFCO; (6) Agroforestry; (7) Teknologi INTROF-CC; (8) Pengembangan Iptek bidang pengelolaan hutan (Iptek bidang pengelolaan hutan)

8 Pilot IPTEK

Jumlah Pengelolaan KHDTK dan Hutan Penelitian 4 KHDTK

Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Nilai Tambah Hasil Hutan

Sintesis Hasil Penelitian Bidang Peningkatan Nilai Tambah Hasil Hutan: (1) Revitalisasi Pemanfaatan Hasil Hutan Pasca Panen untuk Energi, Pangan dan Obat-obatan alternatif dari Hutan; (2) Pengolahan Hasil Hutan; (3) Pemanenan Hutan; yang mendukung Program-program LHK sesuai Prioritas Nasional Tahun 2017; Persen Kemanfaatan IPTEK; serta Publikasi Ilmiah di Jurnal Terakreditasi

3 Paket Sintesis Pengembangan Iptek LHK di KPH melalui Pilot Iptek: (1)

Pellet Kayu; (2) Arang Terpadu; (3) Biodiesel Nyamplung; (4) Aren untuk Bioetanol,

Sintesis Hasil Penelitian Bidang Kualitas Lingkungan dan Pengelolaan Laboratorium Lingkungan : (1) Kualitas Lingkungan untuk Indeks Kualitas Lingkungan (IKLH) dan Indonesia Standard Testing Method (ISTM); (2) Kualitas

Lingkungan untuk Indeks Pembangunan Berkelanjutan; (3) Pola Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan yang mendukung Program-program LHK sesuai Prioritas Nasional Tahun 2017; Persen Kemanfaatan IPTEK; serta Publikasi Ilmiah di Jurnal Terakreditasi

Pengembangan Iptek LHK di KPH atau melalui Pilot Iptek: (1) Kualitas Lingkungan (Air, Tanah, Udara kebisingan)

1 Pilot IPTEK

Pengembangan Uji Kualitas Lingkungan melalui Laboratorium Rujukan Nasional

(30)

KEGIATAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK) TARGET

Sintesis Hasil Penelitian Bidang Sosekjak dan PI : (1) Sosek, Kebijakan dan Pemberdayaan Masyarakat serta Resolusi Konflik; (2) Keekonomian dan Daya Saing Industri serta Kebijakan Tata Kelola LHK; (3) Politik dan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan; Policy Brief Bidang LHK minimal dari 15 RPPI untuk mendukung Program-program LHK sesuai Prioritas Nasional Tahun 2017; Persen

Kemanfaatan IPTEK; serta Publikasi Ilmiah di Jurnal Terakreditasi

Pengembangan Iptek LHK di KPH melalui Pilot Iptek:(1) Perhutanan Sosial untuk Resolusi Konflik Tenurial Kawasan Hutan di KHDTK atau KPH (2) Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim; (3) Kajian Sosial Ekonomi dan Kebijakan Energi Baru Terbarukan; (4) Kajian Kelayakan Sosial Ekonomi Jenis-Jenis Tanaman untuk Lahan Gambut

4 Pilot IPTEK

Jumlah Bahan Sintesis Hasil Penelitian LHK terintegrasi di seluruh Satker, Balai Besar dan Balai lingkup BLI sebanyak 15 (paket) yang mendukung Program-program LHK sesuai Prioritas Nasional Tahun 2017; Persen Kemanfaatan IPTEK; serta Publikasi Ilmiah di Jurnal Terakreditasi

15 Paket Bahan Sintesis IPTEK; 60% Kemanfaatan IPTEK; Jumlah Pilot IPTEK Satker BLI di Daerah (Sutera; Limbah

Sabut Kelapa; Kebun Benih Unggul Ebony; Anoa Breeding Center; Pengelolaan Sampah untuk Urban Farming; Mikrohidro; Sumber Daya Air Mandiri Berbasis Desa; Spesies Kunci Budaya; Pengelolaan Rawa Gambut beresiko Kecil Kebakaran; Budidaya Gemor Gaharu Nyawai; Sumber Benih Pinus; Penangkaran Rusa dan Trenggiling; Budidaya Madu; Pengembangan Massoi; Kayu Energi; Pengembangan Kayu Putih; Restorasi Hutan Rawa Gambut; Perhutanan Sosial untuk Resolusi Konflik Tenurial Kawasan Hutan di KHDTK atau KPH; Kultur Jaringan untuk Hutan Rakyat; Sanctuary Orang Utan; Ekowisata Bekantan)

21 Pilot IPTEK

Jumlah Pengelolaan KHDTK dan Hutan Penelitian 30 KHDTK Dukungan

Manajemen

Nilai capaian tata kelola pemerintahan yang baik di lingkungan Badan Litbang dan Inovasi sesuai kerangka reformasi birokrasi untuk menjamin kinerja yang optimal: "SAKIP" dengan nilai > 82,00 (memuaskan) di tahun 2019

80 Poin

C. PERJANJIAN KINERJA

(31)

Tabel 5. Perjanjian Kinerja BLI tahun 2017

No. Sasaran Program Indikator Kinerja Target

1 Tersedianya Iptek Bidang Lingkungan

-3 Sintesa Hasil Penelitian Kualitas Lingkungan serta 60% kemanfaatan (kumulatif)

-3 Sintesa Hasil Penelitian Sosekjak dan Perubahan Iklim serta 60%

kemanfaatan(kumulatif)

-1 Paket Pengelolaan Laboratorium Rujukan Nasional

-60% Pengembangan Iptek Bidang lingkungan serta bidang Bidang Sosekjak dan Perubahan Iklim

2 Tersedianya Iptek Bidang Lingkungan Hidup pada Devisa dan Penerimaan Negara Meningkat Setiap Tahun

-6 Sintesa Hasil Penelitian Pengelolaan Hutan serta 60% kemanfaatan (kumulatif)

-3 Sintesa Hasil Penelitian Peningkatan Nilai Tambah Hasil Hutan serta 60% kemanfaatan (kumulatif)

-60% Pengembangan Iptek Bidang Peningkatan Nilai Tambah Hasil Hutan 3 Tersedianya Iptek

Bidang Lingkungan

-Rancangan dan pengelolaan stasiun riset Kehati terintegrasi pada 2 TN,

pengelolaan 4 KHDTK

-60 % Pengembangan Iptek Bidang Pengelolaan Hutan

-15 Paket Bahan Sintesa Hasil Penelitian di UPT Litbang LHK di daerah

-21 paket Iptek unggulan daerah

-Pengelolaan 30 KHDTK melalui Satker BLI di Daerah

Untuk melaksanakan seluruh kegiatan tersebut, Badan Litbang dan Inovasi pada tahun 2017 memperoleh dukungan dana sebesar Rp.295.800.312.000,- untuk pembiayaan 6 kegiatan BLI Tahun 2017 yaitu:

1. Penelitian dan pengembanan pengelolaan hutan

2. Penelitian dan pengembangan peningkatan nilai tambah hasil hutan

3. Penelitian dan pengembangan peningkatan kualitas dan pengelolaan lab. lingkungan 4. Penelitian dan pengembangan sosial, ekonomi, kebijakan dan perubahan iklim 5. Penelitian dan pengembangan tematik unggulan daerah

(32)

D. PENGUKURAN KINERJA

Persentase capaian kinerja merupakan perbandingan antara capaian realisasidengan target yang diberikan untuk setiap target indikator kinerja. Perhitungan capaian output dilakukan dengan perbandingan capaian volume fisik kegiatan dengan target volume kegiatan dan dikalikan 100%. Untuk satu target yang memiliki beberapa target volume, capaian terget tersebut dihitung dari rata-rata capaian beberapa volume target tersebut. Sedangkan perhitungan outcome hasil Iptek, kinerja dihitung dalam tingkatan kebermanfaatan hasil Iptek. Pada dasarnya nilai outcome tertinggi akan dicapai bila hasil penelitian telah diterapkan oleh pengguna, menjadi bahan kebijakan, dan mendapat perlindungan HKI atau Jurnal Internasional. Mengingat hasil penelitian (output) membutuhkan proses sehingga bisa berfungsi dan diterapkan para pengguna (outcome), maka skoring penilaian disusun berdasarkan tahapan proses mencapai nilai outcome tertinggi sepertiditunjukkan Tabel 6.

Tabel 6. Kriteria capaian nilai kemanfaatan/outcome pada setiap kegiatan penelitian

No. Jenis Kriteria Nilai (%)

1. Riset

Terapan/Teknis

Telah diterapkan, RSNI 100

Demplot, jurnal terakreditasi, buku 80

Alih teknologi, prosiding, publikasi populer (koran, warta)

60

Gelar teknologi, pameran 40

Draft publikasi, poster, banner, leaflet 20 2. Riset

Terapan/Kebijakan

Menjadi kebijakan, SK Menhut, RSNI 100

Bahan kebijakan, draft SK Menteri, jurnal terakreditasi, buku, petunjuk teknis, pedoman

80

Policy brief, prosiding, publikasi ilmiah (koran, warta) 60

Seminar 40

Draft publikasi, draft petunjuk teknis, draft pedoman

20

3. Riset Dasar Paten, hak cipta, perlindungan varietas tanaman, RSNI, penemuan teori/inovasi baru, jurnal internasional

100

Jurnal terakreditasi, buku, draft paten 80 Prosiding, publikasi populer (koran, warta) 60

Seminar 40

(33)

BAB III.

AKUNTABILITAS KINERJA

(34)

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Hasil pengukuran kinerja IKU BLI tahun 2017 disajikan pada Tabel 7 dan Gambar 7.

Tabel 7. Capaian kinerja IKU/ IKP BLI tahun 2017

No. Indikator

3 Sintesa Hasil Penelitian Kualitas Lingkungan serta 60% kemanfaatan (kumulatif)

3 Sintesa Hasil Penelitian Kualitas Lingkungan serta 53.3% kemanfaatan (kumulatif)

89

3 Sintesa Hasil Penelitian Sosekjak dan Perubahan Iklim serta 60%

kemanfaatan(kumulatif)

3 Sintesa Hasil Penelitian Sosekjak dan Perubahan Iklim serta 59.1% bidang Bidang Sosekjak dan Perubahan Iklim

45% Pengembangan Iptek Bidang lingkungan serta bidang Bidang Sosekjak dan

6 Sintesa Hasil Penelitian Pengelolaan Hutan serta 60% kemanfaatan (kumulatif)

6 Sintesa Hasil Penelitian Pengelolaan Hutan serta 65.2% kemanfaatan (kumulatif)

104.4

3 Sintesa Hasil Penelitian Peningkatan Nilai Tambah Hasil Hutan serta 60% kemanfaatan (kumulatif)

3 Sintesa Hasil Penelitian Peningkatan Nilai Tambah Hasil Hutan serta 62.5% kemanfaatan (kumulatif)

terintegrasi pada 2 TN, pengelolaan 4 KHDTK

Rancangan dan pengelolaan stasiun riset Kehati terintegrasi pada 3 TN, pengelolaan 4 KHDTK

125

60 % Pengembangan Iptek Bidang Pengelolaan Hutan

60 % Pengembangan Iptek Bidang Pengelolaan Hutan

100

15 Paket Bahan Sintesa Hasil Penelitian di UPT Litbang LHK di daerah

15 Paket Bahan Sintesa Hasil Penelitian di UPT Litbang LHK di daerah

100

21 paket Iptek unggulan daerah

36 paket Iptek unggulan daerah 171

Pengelolaan 30 KHDTK melalui Satker BLI di Daerah

Pengelolaan 30 KHDTK melalui Satker BLI di Daerah

100

(35)

Gambar 7. Capaian Kinerja BLI tahun 2017

(36)

Tabel 8. Capaian kinerja sasaran program dan IKU/ IKP BLI tahun 2017

No Sasaran Program IKU/ IKU 2017

1 Tersedianya IPTEK bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang mendukung pencapaian kualitas lingkungan hidup

Jumlah paket IPTEK untuk mendukung peningkatan kualitas lingkungan hidup meningkat setiap tahun

92.2

2 Tersedianya IPTEK bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang mendukung pencapaian pada devisa dan penerimaan negara

Jumlah paket IPTEK untuk mendukung peningkatan kontribusi hutan dan lingkungan hidup pada devisa dan penerimaan meningkat setiap tahun

102.2

3 Tersedianya IPTEK bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang mendukung keseimbangan ekosistem

Jumlah paket IPTEK untuk mendukung peningkatan kontribusi hutan dan lingkungan hidup untuk mendukung keseimbangan ekosistem

119,3

Total 104.5

Berdasarkan Tabel 7 dan 8, capaian kinerja Program Penelitian dan pengembangan lingkungan hidup dan kehutanan tahun 2017 adalah sebagai berikut:

1. Kinerja sasaran program dan IKP/IKU pertama yaitu Jumlah paket IPTEK untuk mendukung peningkatan kualitas lingkungan hidup meningkat setiap tahun mencapai 92.2% dari target. Tidak tercapainya target pada IKU ini disebabkan munculnya kegiatan penelitian baru tahun 2017 sehingga hasilnya belum dapat dimanfaatkan pada tahun berjalan (2017). Namun hasil-hasil penelitian baru ini akan dapat termanfaatkan pada tahun 2018.

2. Kinerja sasaran program dan IKP/IKU kedua yaitu Jumlah paket IPTEK untuk mendukung peningkatan kontribusi hutan dan lingkungan hidup pada devisa dan penerimaan meningkat setiap tahunmencapai 102,2% dari target. Sebanyak 3 (tiga) target pada IKP kedua telah seluruhnya tercapai.

3. Kinerja sasaran program dan IKP/IKU ketiga yaitu Jumlah paket IPTEK untuk mendukung peningkatan kontribusi hutan dan lingkungan hidup untuk mendukung keseimbangan ekosistemtercapai 119,33% dari target. Sebanyak 5 (lima) target pada IKP/ IKU ketiga telah seluruhnya terpenuhi atau terlampaui.

4. Secara keseluruhan, kinerja program litbang yang dilaksanakan oleh Badan Litbang dan Inovasi tahun 2017 mencapai 104,5% dari target

(37)

B. EVALUASI KINERJA

Perbandingan capaian kinerja Sasaran Program dan IKU tahun 2017 dengan tahun-tahun sebelumnya disajikan pada Tabel 9 dan Gambar 8.

Tabel 9. Perbandingan capaian Kinerja IKU/IKK BLI tahun 2015-2017

Sasaran Program IKP/ IKU 2015 2016 2017

Tersedianya IPTEK bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang mendukung pencapaian kualitas lingkungan hidup

Jumlah paket IPTEK untuk mendukung peningkatan kualitas lingkungan hidup meningkat setiap tahun

95.3 101,8 92.2

Tersedianya IPTEK bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang mendukung pencapaian pada devisa dan penerimaan negara

Jumlah paket IPTEK untuk mendukung peningkatan kontribusi hutan dan lingkungan hidup pada devisa dan penerimaan meningkat setiap tahun

102,9 111,3 102.2

Tersedianya IPTEK bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang mendukung keseimbangan ekosistem

Jumlah paket IPTEK untuk mendukung peningkatan kontribusi hutan dan lingkungan hidup untuk mendukung keseimbangan ekosistem

102,95 101,6 119,3

Total 100,38 104,9 104.5

Gambar 8. Perbandingan kinerja IKU/ IKP dan BLI tahun 2015, 2016 dan 2017

(38)

1. Sasaran Program 1: Tersedianya Iptek Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang Mendukung Pencapaian Kualitas Lingkungan Hidup

Sasaran program pertama dicapai melalui IKU: Jumlah Paket Iptek untuk Mendukung Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup Meningkat Setiap Tahun yang pada tahun 2017 memiliki 4 (empat) target yaitu:

a. 3 Sintesa hasil penelitian kualitas lingkungan dengan 60 % kemanfaatan

b.3 Sintesa hasil penelitian sosekjak dan perubahan iklim dengan 60% kemanfaatan c.1 Paket pengelolaan laboratorium rujukan nasional

d.60% Pengembangan iptek bidang lingkungan dan bidang sosekjak dan perubahan iklim

Capaian target-target pada IKP/IKU 1 tahun 2017 disajikan pada Tabel 10 berikut.

Tabel 10. Capaian kinerja penelitian lingkungan tahun 2017

No Target Realisasi Persen

1 3 Sintesa Hasil Penelitian Kualitas Lingkungan serta 60%

kemanfaatan (kumulatif)

3 Sintesa Hasil Penelitian Kualitas Lingkungan serta 53.3% kemanfaatan (kumulatif)

89

2 3 Sintesa Hasil Penelitian Sosekjak dan Perubahan Iklim serta 60% kemanfaatan(kumulatif)

3 Sintesa Hasil Penelitian Sosekjak dan Perubahan Iklim serta 59.1% kemanfaatan(kumulatif)

99.3

3 1 Paket Pengelolaan Laboratorium Rujukan Nasional

1 Paket Pengelolaan Laboratorium Rujukan Nasional

100

4 60% Pengembangan Iptek Bidang lingkungan serta bidang Bidang Sosekjak dan Perubahan Iklim

45% Pengembangan Iptek Bidang lingkungan serta bidang Bidang Sosekjak dan Perubahan Iklim

75

Capaian IKU 92.2

Pada tahun 2017 hanya satu target dalam IKU 1 yang mememiliki kinerja mencapai target yaitu pengelolaan laboratorium rujukan nasional. Hal ini disebabkan oleh::

1. Terdapat judul-judul penelitian baru yang muncul tahun 2017 sebagai respon atas Rencana Kerja Pemerintah tahun 2017. Mengingat penelitian tersebut baru dilaksanakan tahun 2017, maka tidak ada hasil riset yang bisa disampaikan atau dipublikasikan pada tahun berjalan sehingga menyebabkan angka persen kemanfaatan menjadi rendah, mengingat judul-judul baru tersebut tetap merupakan faktor pembagi dalam perhitungan kinerja.

2. Target persen kemanfaatan serta progres pengembangan bidang lingkungan pada Renja dan PK tahun 2017 ditetapkan lebih tinggi dari target Renstra tahun 2017 sebesar 50%. Dengan demikian, meskipun targt-target tersebut tidak mencapai kinerja dalam PK tahun 2017, namun masih memenuhi target Renstra BLI 2015-2019.

(39)

1.1. SP 1/IKU 1 Target satu: 3 Sintesa Hasil Penelitian Kualitas Lingkungan dengan 60% tingkat kemanfaatan

Capaian kinerja SP 1/IKU 1 target 1 berupa sintesa hasil dan tingkat kemanfaatan penelitian lingkungan disajikan pada Tabel 10.

Tabel 10. Capaiankinerja penelitian kualitas lingkungan tahun 2017

No RPPI Target Realisasi Kinerja

(%)

1 Sintesa Hasil Penelitian

Kualitas Lingkungan untuk IKLH dan ISTM 1 1 100

Kualitas Lingkungan untuk IPB (Indeks Pembangunan Berkelanjutan)

1 1 100

Pola Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan, 1 1 100

Jumlah 3 3 100

2 Kemanfaatan Iptek

Kualitas Lingkungan untuk IKLH dan ISTM 60% 40% 67

Kualitas Lingkungan untuk IPB (Indeks Pembangunan Berkelanjutan)

60% 60% 100

Pola Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan, 60% 60% 100

Rata-rata 60% 53.3% 89

Rata-Rata 94

Berdasarkan Tabel 10, target 3 sintesa hasil penelitian penelitian kualitas lingkungan pada tahun 2017 telah tercapai 100% dengan dihasilkannya 3 sintesa tahun 2017 dari RPPI 10, RPPI 11 dan RPPI 12. Substansi sintesa bidang lingkungan yang dihasilkan pada tahun 2017 disajikan pada Tabel 11. Sedangkan capaian laporan penelitian yang berada dibawah koordinasi RPPI litbang kualitas lingkungan disajikan pada Tabel 12.

Tabel 11. Sintesa hasil penelitian integratif kualitas lingkungan tahun 2017

No Sintesa Paket Informasi

1 RPPI 10: Sintesa Hasil Penelitian Integratif Kualitas Lingkungan untuk IKLH dan ISTM

- Indeks pencemar air pada danau prioritas

- Kualitas air di wilayah pesisir dan laut

- Uji tingkat pencemaran tanah untuk produksi biomassa dalam rangka pemanfaatan sumber daya alam

- Aplikasi formulasi tingkat pencemaran udara berdasarkan parameter deposisi asam

- Kualitas udara untuk IKLH 2 RPPI 11: Sintesa Hasil

Penelitian Integratif Kualitas Lingkungan untuk IPB (Indeks Pembangunan Berkelanjutan)

Formulasi Indeks Kualitas Air dalam penilaian status air sungai

3 RPPI 12: Sintesa Hasil Penelitian Integratif Pola Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan

(40)

Tabel 12. Kinerja tingkat judul penelitian litbang kualitas lingkungan tahun 2017

No RPPI Target Realisasi Kinerja

(%)

1 RPPI 10: Kualitas Lingkungan untuk IKLH dan ISTM

3 3 100

2 RPPI 11: Kualitas Lingkungan untuk IPB (Indeks Pembangunan Berkelanjutan)

1 1 100

3 RPPI 12: Pola Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan

1 1 100

Jumlah 5 5 100

Berdasarkan Tabel 12 dapat diketahui bahwa pada tingkat judul penelitian, seluruh kegiatan telah mencapai target yang ditetapkan yaitu tersusunnya 5 Laporan Hasil Penelitian (LHPt) tahun 2017. LHPt tersebut selanjutnya menjadi penyusun utama sintesa hasil penelitian yang menjadi output RPPI 10, 11 dan 12.

Sedangkan progres persen kemanfaatan/outcome litbang lingkungan tahun 2017 mencapai sebesar 53.3% atau 89% dari target (60%). Capaian outcome tersebut diperoleh dari rerata persen kemanfaatan 3 RPPI. Dari ketiga RPPI tersebut, RPPI 10 hanya mencapai tingkat kemanfaatan 40% atau 67% dari target 2017 (60%). Terlepas dari tidak tercapainya target tahun 2017, kemanfaatan penelitian bidang lingkungan menunjukan peningkatan dari tahun 2015 dan 2016 (Gambar 9). Namun, sebagai akibat dari tidak tercapainya kinerja kemanfaatan iptek/outcome tahun 2017, maka capaian kinerja rata-rata IKU 1 target 1 menurun dari tahun 2016 ( Gambar 10).

(41)

Gambar 10. Perbandingan capaian kinerja penelitian lingkungan tahun 2015-2017

Target dalam PK tahun 2017 ditetapkan lebih tinggi dari target 2017 yang tercantum dalam dokumen Renstra BLI 2015-2019. Perhitungan capaian kinerja penelitian litbang lingkungan tahun 2017 terhadap Renstra BLI 2015-2019 disajikan pada Tabel 13.

Tabel 13. Progres capaian terget Renstra BLI 2015-2019 penelitian lingkungan

No Indikator Target 2017 Renstra Target 2019 Renstra

Target Realisasi Persen Target Realisasi Persen 1 Sintesa

RPPI 10 3 3 100 5 3 60

RPPI 11 3 3 100 5 3 60

RPPI 12 3 3 100 5 3 60

Jumlah 9 9 100 15 9 60

2 Kemanfaatan Iptek

RPPI 10 50% 40% 80,0 70% 40% 57,14

RPPI 11 50% 60% 120,0 70% 60% 85,71

RPPI 12 50% 60% 120,0 70% 60% 85,71

(42)

1.2. SP 1/ IKU 2 target dua: 3 sintesa hasil penelitian sosekjak dan perubahan iklim dengan 60% tingkat kemanfaatan

Capaian target 1 IKU 1 berupa sintesa hasil dan tingkat kemanfaatan penelitian bidang sosial, ekonomi, kebijakan (sosekjak) dan perubahan iklim disajikan pada Tabel 14.

Tabel 14.Capaian kinerja penelitian litbang sosekjak dan perubahan iklim tahun 2017

No RPPI Target Realisasi Kinerja

(%)

1 Sintesa Hasil Penelitian

RPPI 13: Sosial, ekonomi, kebijakan dan pemberdayaan masyarakat serta resolusi konflik

1 1 100

RPPI 14: Keekonomian dan daya saing industri serta kebijakan tata kelola LHK

1 1 100

RPPI 15: Politik dan hukum LHK 1 1 100

Jumlah 3 3 100

2 Kemanfaatan Iptek

RPPI 13: Sosial, ekonomi, kebijakan dan pemberdayaan masyarakat serta resolusi konflik

60% 58,2 97

RPPI 14: Keekonomian dan daya saing industri serta kebijakan tata kelola LHK

60% 72,5 121

RPPI 15: Politik dan hukum LHK 60% 46,67 78

Rata-rata 60% 59,12 98,5

Rata-Rata 99.3

Berdasarkan Tabel 14, target 3 sintesa hasil penelitian penelitian sosial, ekonomi, kebijakan dan perubahan iklim pada tahun 2017 telah tercapai 100% dengan dihasilkannya 3 sintesa tahun 2017 dari RPPI 13, RPPI 14 dan RPPI 15. Sedangkan capaian laporan penelitian yang berada dibawah koordinasi RPPI litbang sosekjak dan perubahan iklim disajikan pada Tabel 15. Adapun substansi sintesa penelitian integratif yang dihasilkan pada tahun 2017 disajikan pada Tabel 16

Tabel 15. Capaian judul penelitian litbang sosekjak dan perubahan iklim tahun 2017

No RPPI Target Realisasi Kinerja

(%)

1 RPPI 13: Sosial, ekonomi, kebijakan dan pemberdayaan masyarakat serta resolusi konflik

10 10 100

2 RPPI 14: Keekonomian dan daya saing industri serta kebijakan tata kelola LHK

3 3 100

3 RPPI 15: Politik dan hukum LHK 3 3 100

(43)

Tabel 16. Sintesa hasil penelitian sosekjak dan perubahan iklim tahun 2017

No Sintesa Paket Informasi

1 RPPI 13: Sosial, ekonomi, kebijakan dan pemberdayaan masyarakat serta resolusi konflik

- Ketersediaan dan manfaat perhutanan sosial terhadap pemenuhan pangan, obat dan energi bagi masyarakat

- Pendekatan lanskap dalam implementasi PS lingkup DAS

- Potensi dan resolusi konflik kawasan hutan

- Resolusi konflik kebijakan pengelolaan KHDTK di Kalimantan

- Model KHDTK untuk resolusi konflik

- Konservasi daerah pesisir dan pulau kecil untuk mitigasi dan adaptasi dampak perubahan iklim di Sulawesi Utara

- Model pengelolaan KPH berbasis masyarakat adat Papua

- Penguatan tata kelola lokal pada kawasan hutan terkonversi pertanian di KHDTK Subanjeriji

- Pencegahan kebakaran hutan dan lahan: Perspektif pemanfaatan oleh komunitas lokal di Sumatera Selatan

- Kajian kebijakan pengembangan pemanfaatan wilayah tertentu (wisata alam) di kphl rinjani barat

- Resolusi konflik tenurial di Taman Nasional Meru Betiri

2 RPPI 14:

Keekonomian dan daya saing industri serta kebijakan tata kelola LHK

- Optimasi penggunaan lahan perhutanan sosial sebagai peningkatan efektivitas kebijakan alokasi 12,7 juta ha

- Dampak Peraturan Perdagangan Nasional dan Internasional Terhadap Perdagangan Hasil Hutan

- Desain peraturan perdagangan karbon hutan

- Efisiensi Perijinan Bidang LHK (Kehutanan, PETI, Pertambangan dalam Kawasan Hutan, Jasa Lingkungan)

- Instrumen Evaluasi Keberhasilan KPH

- Pengelolaan Mangrove Lestari dalam Mendukung Peningkatan Ekonomi Daerah

- Kebijakan Perdagangan HHBK dan Market Intelligence Lintas Sektor

- Tata kelola pemulihan fungsi danau Rawapening

3 RPPI 15: Politik dan hukum LHK

-Kebijakan Alokatif Lahan di Tingkat KPH

- Persepsi Lembaga Politik Terhadap Penerapan Politik Lingkungan dan Kehutanan

- Analisis akademik revisi UU 41/1999

- Kelembagaan pengelolaan sampah ramah lingkungan: pola-pola insentif dan

- Kepentingan lintas sektor dan antar tingkat peraturan pemerintah dalam karhutla dan pencemaran

- Peran hukum tradisional terhadap pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan

(44)

Capaian persen kemanfaatan/outcome tahun 2017 litbang sosekjak dan perubahan iklim mencapai sebesar 59.12% atau 98.5% dari target tahun 2017 (60%). Capaian outcome

tersebut diperoleh dari rerata persen kemanfaatan 3 RPPI. Dari ketiga RPPI tersebut, hanya RPPI 14 yang mencapai target tingkat kemanfaatan tahun 2017. Terlepas dari tidak tercapainya target tahun 2017, kemanfaatan penelitian bidang penelitian sosekjak dan perubahan iklim menunjukan peningkatan dari tahun 2015 dan 2016 (Gambar 11)

Gambar 11. Progres kemanfaatan penelitiansosekjak dan perubahan iklim

Perbandingan capaian kinerja IKU 1 target 2 dengan tahun sebelumnya disajikan pada gambar 12. Berdasarkan gambar 12, Penurunan dalam capaian persen kemanfaatan menyebabkan capaian kinerja IKU 1 target 2 menurun dari tahun sebelumnya.

(45)

Berdasarkan dokumen Renstra BLI tahun 2015-2019, target outcome litbang sosekjak dan perubahan iklim yang harus diperoleh pada tahun 2019 adalah minimal 70%, sedangkan target tahun 2017 adalah 50%. Capaian penelitian sosekjak dan perubahan iklim disajikan pada Tabel 17.

Tabel 17. Capaian Renstra BLI 2015-2019 penelitian sosekjak dan perubahan iklim

No Indikator Target 2017 Renstra Target 2019 Renstra

Target Realisasi Persen Target Realisasi Persen 1 Sintesa sosekjak dan perubahan iklim telah mencapai 76,2% dari target renstra tahun 2019 dan 106,7% dari target renstra di tahun 2017. Meskipun capaian persen kemanfaatan penelitian bidang sosekjak dan perubahan iklim tidak memenuhi target Penetapan Kinerja 2017, namun masih dalam koridor pencapaian target Renstra BLI 2015-2019.

Penelitian bidang sosekjak dan perubahan iklim juga menghasilkan policy brief yang merupakan media penyampaian hasil penelitian kepada Menteri LHK sebagai pengambil bahan kebijakan. Tahun 2017 dihasilkan 15 policy brief sebagai berikut:

1) Strategi Indonesia bergabung dalam Trans Pacific Partnership, tinjauan lingkungan 2) Kebijakan Reklamasi Pantai Utara Jakarta

3) Kebijakan Penanganan Kantong Plastik di Indonesia : Tinjauan Kritis

4) Peran Konservasi Ekosistem Esensial Mangrove untuk Mitigasi Perubahan Iklim 5) Kriteria Penilaian Cepat Kesesuaian Habitat Untuk Lokasi Pelepasliaran Orangutan

Sumatera (Pongo abelii Lesson): Taman Nasional Bukit Tigapuluh

6) Menggagas Energi Biomassa Hutan Sebagai Sumber Energi Terbarukan 7) Mendorong Kesiapan Implementasi REDD+ di Indonesia

8) Penerapan Bioteknologi pada Seleksi Sengon Unggul Toleran Penyakit Karat Tumor untuk Mendukung Pemuliaan Tanaman Partisipatif

9) Kiat Mensejahterakan Masyarakat Lokal Melalui Perhutanan Sosial 10)Memastikan Program Perhutanan Sosial (12,7 juta ha) Tepat Sasaran 11)Peluang Blue Carbon sebagai komponen khusus NDC Indonesia

12)Penyelamatan Sejarah Hutan Tropis Purba Melalui Konservasi Fosil Kayu

13)Langkah Strategis Menuju Percepatan Realisasi Capaian Program Perhutanan Sosial 14)Kebijakan Fiskal Untuk Mendorong Keterlibatan Swasta Dalam REDD+

(46)

1.3. SP 1/ IKU 1 Target ketiga: 1 Paket pengelolaan laboratorium rujukan nasional

Penyelenggaraan 1 paket pengelolaan laboratorium rujukan nasional telah dilaksanakan oleh BLI pada tahun 2017 atau mencapai 100% dari target. Capaian tahun 2017 ini sama dengan capaian kinerja tahun 2016, namun secara progres mengalami peningkatan. Paket pengelolaan laboratorium rujukan nasional berisi dua kegiatan utama yaitu: pengelolaan laboratorium rujukan nasional dan pembinaan laboratorium lingkungan daerah.

a. Pengelolaan laboratorium lingkungan rujukan nasional

Kegiatan pengelolaan laboratorium rujukan secara garis besar terbagi menjadi kegiatan pengembangan metode, kalibrasi, metrologi dan kajian isu aktual bidang lingkungan sebagaimana disajikan pada Tabel 18.

Tabel 18. Kegiatan pengelolaan laboratorium rujukan tahun 2017

No Kegiatan Hasil kegiatan

1 Penyusunan RSNI

metode pengujian parameter lingkungan

 7 Standar Nasional Indonesia (SNI) bidang pengujian lingkungan

 2 RSNI bidang pengujian lingkungan  5 Pengembangan metode pengujian

2 Kalibrasi  Road show kalibrasi pada 2 laboratorium lingkungan

daerah

 Uji banding 6 laboratorium kalibrasi  Pengembangan peralatan kalibrasi  Pelayanan pengujian kalibrasi

3 Metrologi  Uji Profisiensi 130 laboratorium lingkungan

Workshop metrologi lingkungan nasional

4 Kajian isu aktual  1 kajian isu aktual tentang penanganan sampah plastik

Dalam penyusunan RSNI pengujian lingkungan, 7 SNI dan 2 RSNI dalam proses konsensus yang dihasilkan kegiatan pengelolaan laboratorium rujukan adalah:

1) SNI 7184.5.2017 : Karakteristik limbah B3 bagian 5 : Pengujian toksisitas akut limbah secara oral pada hewan mencit : Up and Down.

2) Standar Nasional Indonesia (SNI) 7119-2:2017 : Udara ambien – Bagian 2: Cara uji kadar nitrogen dioksida (NO2) dengan metode Griess- Saltzman menggunakan spektrofotometer.

3) Standar Nasional Indonesia (SNI) 7119-7:2017 : Udara ambien – Bagian 7: Cara uji kadar sulfur dioksida (SO2) dengan metoda pararosanilin menggunakan spektrofotometer.

4) Standar Nasional Indonesia (SNI) 7119-8:2017 : Udara ambien – Bagian 8: Cara uji kadar oksidan dengan metode neutral buffer kalium iodida (NBKI) menggunakan spektrofotometer.

(47)

6) Standar Nasional Indonesia (SNI) 7119-4:2017 : Udara ambien–Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda destruksi cara basah menggunakan spektrofotometer serapan atom nyala.

7) Sampling Limbah Padat B3 (status : sudah konsensus, menunggu penomoran). 8) Pengukuran Tingkat Kebisingan Lingkungan (status : sudah konsensus, menunggu

penomoran).

Sedangkan 5 metode yang dikembangkan dalam pengelolaan laboratorium rujukan adalah:

1) Pengkajian parameter organoposfat dan pah dengan gc-ms dalam limbah padat dengan kromatografi gas–spektrofotometri massa (kg-sm).

2) Pengujian dermal corrosion

3) Pengkajian parameter sulfida sebagai H2S di air sungai

4) Pengkajian metode alternatif untuk pengukuran emisi sumber tidak bergerak 5) Pengkajian metode pengukuran getaran lingkungan

b. Pembinaanlaboratorium lingkungan daerah

Pada tahun 2017, talah dilakukan pembinaan pada 6 laboratorium lingkungan daerah di 5 Provinsi. Laboratorium tersebut dibina sehingga meningkat kapasitasnya dan memenuhi standar mutu laboratorium sesuai ISO 17025. Dengan capaian tahun 2017, total telah dibina 16 laboratorium di 11 provinsi dalam kurun waktu 2015-2017 dan

demikian telah melampaui target Renstra BLI 2015-2019 (Gambar 13). Daftar 6 laboratorium yang dibina tahun 2017 disajikan pada Tabel 20. Sedangkan status

akreditasi 16 laboratorium daerah yang dibina disajikan pada Tabel 21.

(48)

Tabel 19. Daftar laboratorium lingkungan daerah yang dibina tahun 2017

No Kegiatan Hasil kegiatan

Nilai Kesesuaian

Tabel 20. Status akreditasi laboratorium daerah yang dibina tahun 2015-2017

No Provinsi Lab Lingkungan Tahun Akreditasi

1 Jawa Timur Laboratorium LingkunganKabupaten Tuban

2015 Belum Akreditasi

Laboratorium LingkunganKabupaten

4 Jambi Laboratorium Lingkungan Kabupaten Sarolangun

2016 Daftar Akreditasi

5 Jawa Barat Laboratorium Lingkungan Kabupaten Ciamis

2016 Belum Akreditasi

Laboratorium Lingkungan Kota Depok 2017 Daftar Akreditasi 6 Lampung Laboratorium Lingkungan Kota Bandar

Lampung

2016 Belum Akreditasi

7 Kalimantan Barat

Laboratorium Lingkungan Kabupaten Sintang

2016 Daftar Akreditasi

8 Banten Laboratorium Lingkungan Kota Serang 2017 Daftar Akreditasi Laboratorium Lingkungan Prov. Banten 2017 Daftar Akreditasi 9 Sumatera Barat Laboratorium Lingkungan Kab.Agam 2017 Daftar Akreditasi 10 Sulawesi

Selatan

Laboratorium

LingkunganKab.Bulukumba

2017 Daftar Akreditasi

11 Sumatera Utara

Gambar

Gambar 1. Struktur Organisasi Badan Litbang dan Inovasi
Tabel 1. Daftar KHDTK lingkup BLI
Tabel 2. Sasaran dan Indikator Kinerja Program/Indikator Kinerja Utama BLI
Tabel 6. Kriteria capaian nilai kemanfaatan/outcome pada setiap kegiatan penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target indikator kinerja sasaran, namun demikian juga terdapat beberapa indikator kinerja sasaran yang belum

Untuk itu, seluruh program kerja Pengadilan Tata Usaha Negara Makassar didasarkan pada tujuan, sasaran strategis, indikator kinerja dan target kinerja yang telah ditetapkan

Sasaran Strategis 2 mempunyai 2 indikator kinerja dengan analisis capaian kinerja sebagai berikut : SASARAN STRATEGIS Indikator Kinerja Sasaran Satuan 2017 Kriteria Target

Program dan Kegiatan yang telah disusun untuk mencapai target indikator kinerja sesuai dengan sasaran strategis yang tertuang dalam Renstra Dinas Kelautan dan

Sasaran ini terdiri dari 3 (tiga) Indikator Kinerja Utama dengan target capaian yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja bervariasi: Indikator Kinerja pertama yaitu:

Permasalahan Bidang Urusan Perhubungan Tahun 2020 yang menghambat pencapaian target kinerja tujuan dan sasaran Dinas Perhubungan dengan indikator sasaran Persentase

1. Pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2020 diukur melalui pencapaian Perjanjian Kinerja dengan jumlah 5 sasaran dan 10 indikator kinerja utama. Diperoleh persentase

: Target Kinerja Indikator Kinerja Kesehatan Masyarakat Tahun 2019 SASARAN PROGRAM/ KEGIATAN N O INDIKATOR KINERJA TARGET NASIONAL TARGET PROVSU Pembinaan Gizi