• Tidak ada hasil yang ditemukan

Geologi Dan Pengenalan Mineral (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Geologi Dan Pengenalan Mineral (1)"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

Bismillahirrahmanirahim Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji Syukur Kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayat-Nya laporan akhir yang berjudul “ Geologi Dan Pengenalan Mineral” Dapat di selesaikan. Diharapkan atas selesainya laporan ini dapat digunakan untuk keperluan yang sebagai mana semestinya.

Dalam penyusunannya, saya ucapkan terima kasih kepada Instruktur Laboratorium Geologi yang telah memberikan ilmu, waktu dan tenaga dalam membimbing di Praktikum Geologi Umum.

Laporan akhir ini dibuat untuk memenuhi tugas Praktikum Geologi Umum dari Laboratorium Geologi Universitas Islam Bandung. Dalam laporan ini, berisikan hasil pembelajaran pada saat praktikum serta tugas yang diberikan oleh instruktur Laboratorium Geologi Universitas Islam Bandung.

Akhir kata saya mengucapkan terima kasih, semoga laporan hasil praktikum ini dapat bermanfaat.

Wabillahitaufiq walhidayah Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandung, 23 Maret 2016 Penyusun,

(2)

Halaman

3.1.1 Mengapa mineral di Indonesia berbeda-beda tiap daerahnya ... 13

3.1.2 Mengapa warna tiap mineral bisa berbeda-beda ... 13

3.1.3 Deskripsi 10 Mineral ... 13

3.1.4 Gambarkan proses Orogenesa ... 13

3.1.5 Gambarkan Reaksi Seri Bowen ... 13

3.2 Pembahasan... 13

3.2.1 Mengapa mineral di Indonesia berbeda-beda tiap daerahnya ... 13

3.2.2 Mengapa warna tiap mineral bisa berbeda-beda ... 13

(3)

1.1 Latar Belakang

Ilmu Geologi (ge = bumi dan logos = ilmu) adalah pengetahuan tentang susunan zat serta bentuk dari bumi, seperti juga ilmu Biologi, Meteorologi, dan Astronomi merupakan bagian dari pengetahuan alam. Ialah pengetahuan yang mempelajari segala sesuatu tentang benda-benda yang terdapat di alam. Geologi mempejari tentang asal – usul kejadian planet bumi. Dalam ilmu Geologi pun mempelajari sejarah perkembangan dari bumi serta mahluk-mahluk yang pernah hidup didalam dan diatas bumi.

Mineral biasanya didefinisikan sebagai bagian kulit bumi yang terdiri dari senyawa unsur – unsur kimia, baik yang berbentuk padat maupun cair bersifat homogen, yang tidak terjadi dengan perantaraan manusia dan tidak berasal dari tumbuh – tumbuhan atau hewan dan dibentuk oleh alam. Meskipun demikian, ada beberapa zat atau bahan yang berguna, yang terjadi karena perubahan atau penguraian sisa tumbuhan dan hewan secara alami. Mineral mempunyai karakteristik tersendiri.

1.2 Maksud dan Tujuan Prkatikum

1.2.1 Maksud

Maksud dari praktikum ini adalah untuk mengetahui dan memahami proses Geologi dan mengetahui jenis-jenis mineral.

1.2.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum ini, yaitu :

 Mengetahui pemahaman tentang formasi batuan dan mineral.

 Menegetahui jenis – jenis batuan dan mineral.

 Dapat mendeskripsikan batuan dan mineral.

 Mengetahui kandungan dari batuan dan mineral.

(4)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1

Macam

Macam Mineral

2.1.1 Almunium

Almunium terbagi atas dua jenis, yaitu Bauksit dan Kriolit. Bauksit berbentuk kerang. Dalam Bauksit terkandung 37% almunium, oksigen, air, dan mengandung banyak besioksida sebagai bahan pencampur. Bauksit mempunyai berbagai warna, biasanya coklat kemerah-merahan. Bauksit digunakan sebagai pembuatan (pengecoran) alumunium dan untuk bahan tahan api.

Sumber : www.blogs.uajy.ac.id

Foto 1 Bauksit

(5)

Sumber : www.blogs.uajy.ac.id Foto 2 Kliroit

. 2.1.2 Bahan Bakar

Pada mineral bahan bakar dibagi menjadi empat jenis, yaitu Antrasit, Batubara, Lignit, dan Minyak Bumi. Antrasit berbentuk sangat berkilap logam dan kaca. Berwarna hitam besi sampai berwarna hitam-kelabu. Antrasit tidak tembus cahaya. Bergaris hitam-kelabu. Pada antrasit mengandung 90% karbon, abu, sedikit oksigen dan hidrogen. Antrasit sukar terbakar dengan api yang lemah. Pemanasan dalam tetap menghasilkan sedikit air tetapi tidak ada gas. Antrasit merupakan bahan bakar yang berharga terutama untuk tanur pengecoran logam dan pemanasan rumah di daerah dingin.

(6)

Batubara merupakan suatu massa yang berlapis, kadang – kadang juga berada dalam keadaan susunan yang rapat. Kadang – kadang belahanya berlapis tipis, berbentuk belahan dan gumpalan segiempat. Pecahanya berbentuk kulit kerang hingga berbentuk tidak rata. Batubara berwarna coklat kehitaman, hitam legam, hitam kelabu, hingga hitam beludru. Batubara mengandung 74-96% karbon, abu, oksigen dan hidrogen. Batubara mudah terbakar dan terapung jika dipanaskan dan dicampur dengan kaliumhidroksida.

Sumber: www.greenmining.or.id Foto 4 Batubara

Lignit tersusun rapat dari dari kayu atau berbentuk tanah yang terkadang terlihat adanya asal – usul tumbuhan. Pecahanya berbentuk seperti kulit kerang, kayu atau tidak rata. Terkadang dalam Lignit mempunyai kilat lemak, tetapi pada umumnya tidak mengkilap. Lignit berwarna coklat kayu hingga berwarna hitam legam. Struktur lignit tergolong lunak. Lignit mengandung karbon, abu, oksigen dan hidrogen..

Sumber: geologie.vsb.cz

(7)

Minyak Bumi juga termasuk mineral yang tergolong bahan bakar. Minyak Bumi berwarna bening, kekuningan, kecoklatan, hingga hitam. Minyak bumi mengandung Karbon dan Hidrogen.

Sumber: techtektech.blogspot.com

Foto 6 Minyak Bumi 2.1.3 Besi

Pada mineral besi dapat digolongkan menjadi tujuh jenis. Gutit adalah salah satu besi yang berbentuk tiang pendek, jarum, rambut, atau tablet tipis dan kecil. Kristal pada gutit mengarah ke pirit, kalsit, dan barit. Gutit berwarna coklat kekuningan, coklat kemerahan, sampai coklat kehitaman. Dapam gutit mengandung air, beroksida dan sedikit mangan.

Sumber: www.hallegeologicalservices.ca Foto 7

(8)

Hematit/ Spekulatif/ Biji Besi Merah berbentuk rombohedron, ada pula yang berbentuk tablet tipis dan membentuk kelompok kristal. Dalam Hematit/ Spekulatif/ Biji Besi Merah mengandung 70% besi, oksigen dan Magnet. Hematit/ Spekulatif/ Biji Besi Merah biasa berwarna hitam besi hingga berwarna kelabu baja.

Sumber: www.memrise.com

Foto 8

Hematit/ Spekulatif/ Biji Besi Merah

Ilmenit mempunyai bentuk yang sama seperti hematit. Ilmenit memiliki kandungan 20,6-68% besi, besioksida dan titaoksida.

(9)

Kamosit biasanya berbentuk pipih dan tidak rata, tidak tembus cahaya, butirannya terkadang mengkilap, berwarna tihatm ke hijau hijauan. Kamosit mengandung 33-47% besi, silikat, magnesium, tanah kapur dan tanah alumunium.

Sumber:www.geology.com

Foto 10 Kamosit

Limonit biasanya berwarna coklat hitam, hingga berwarna coklat kekuningan. Dalam limonite, mengandung 60% besi, air, silikat, mangan, dan asam fosfat.

Sumber:www.geology.com

(10)

Magnetit biasanya kristasnya berkelompok dan massanya agak padat. Magnesit warna garitnya hitam. Magnesit mengandung 72,4% besi dan oksigen, titan dan magnet.

Sumber:www.geology.com

Foto 12 Magnetit

Siderit berbentuk heksagonal, berbentuk seperti buah anggur dan batu ginjal. Siderit berwarna kelabu kekuningan hingga coklat kekuningan. Warna garitnya coklat muda. Dalam siderit mengandung 48,2% besi, dan terkadang terdapat magnet.

Sumber: www.mindat.org Foto 13

(11)

2.1.4 Emas

Pada mineral emas, dapat digolongkan menjadi enam jenis, yaitu Emas Murni, Kalaverit, Krenerit, Nagyagit, Petzit, dan Silvanit. Emas Murni berbentuk oktahedron sangat sering tersebar, berbentuk pailet lempengan besar atau bongkah besar. Berwarna kuning emas, mengandung emas dan sedikit perak.

Sumber: www.mindat.org

Foto 14 Emas Murni

Selain Emas Murni, terdapat juga mineral Kalaverit. Kalaverit berwarna kuning brons. Yang terdakang didapatkan di alam berbentuk butiran. Kalaverit mengandung 34-39% emas, perak dan tellur.

(12)

Krenerit berbentuk batang-batang berbagaris memanjang sebetar 0,5 – 2 mm. Krenerit berwarna putih perak. Mineral ini mengandung 35 – 39% emas, perak dan tellur.

Sumber: www.acomo.ro

Foto 16 Krenerit

Nagyagit biasanya dalam bentuk massa bergelembung, berbentuk lembaran – lembaran tipis dan dapat dilengkungkan. Nagyagit berwarna kelabu timbal kehitaman. Dan mengandung 5,9 – 7,6 % emas, timbal, tellur dan belerang.

Sumber: www.topmin.de

(13)

Petriz berbentuk batang dan bercabang, biasanya kompak dan berbutir. Petriz berwarna kelabu timbal dan kelabu baja kehitaman. Dalam petriz mengandung 18-26% emas, perak, dan tellur.

Sumber: www. brownharinto.blogspot.com Foto 18

Petriz

Silvanit berbentuk jarum pendek dan bergaris memanjang. Silvanit berwarna putih timah hingga kekuning – kuningan. Mineral ini mengandung 27 – 41% emas, perak, dan tellur.

Sumber: www.butovtex.ru

(14)

2.1.5 Perak

Perak adalah salah satu mineral yang bernilai ekonomis tinngi. Perak biasanya ditemukan pada mineral pengikut emas. Perak berwarna abu metalik. Dalam perak biasanya ada mineral belerang sebagai mineral pengikutnya.

Sumber: anekabarangtambang.blogspot.com Foto 20

(15)

3.1

Tugas

3.1.1 Mengapa mineral di Indonesia berbeda-beda tiap daerahnya? 3.1.2 Mengapa warna tiap mineral bisa berbeda-beda?

3.1.3 Deskripsi 10 Mineral!

3.1.4 Gambarkan proses Orogenesa! 3.1.5 Gambarkan Reaksi Seri Bowen!

3.2

Pembahasan

3.2.1 Mengapa mineral di Indonesia berbeda-beda tiap daerahnya? Penyebab bisa berbedanya bahan galian di sebabkan oleh perbedaann pada jenis Host Rock. Magma yang melewati Host Rock akan berubah menjadi mineral, dikarenakan Host Rock tiap daerah berbeda maka hasil mineralnya akan berbeda.

3.2.2 Mengapa warna tiap mineral bisa berbeda-beda?

Hal tersebut disebabkan oleh tiap mineral memiliki pengotor yang berbeda – beda sehingga warna dari mineralnya akan berbeda.

3.2.3 Deskripsi 10 Mineral!

Mineral yang di deskripsi berasal dari koleksi mineral yang ada di Laboratorium Geologi Universitas Islam Bandung. Mineral yang di deskripsi meliputi Kode, Warna, Kilap, Gores, Kekerasan, Kemagnetan, Nama Mineral dan Sketsa. Hasil pengdeskripsian mineral, yaitu :

Mineral 1 Kemagnetan : Tidak Ada

(16)

Sketsa :

Sumber: Dokumen Pribadi

Foto 21 Mineral 1 Mineral 2

Kode : LG/ MN/ 002/ 2016 Warna : Burly Wood

Kilap : Non Logam ( Kilap Kaca ) Gores : Tidak Ada

Kekerasan : > 5,5 skalamohs Kemagnetan : Tidak Ada Nama Mineral : -

Sketsa :

Sumber: Dokumen Pribadi

(17)

Mineral 3

Kode : LG/ MN/ 003/ 2016 Warna : Light Cyan

Kilap : Non Logam ( Kilap Kaca) Gores : Tidak Ada

Kekerasan : > 5,5 skalamohs Kemagnetan : Tidak Ada Nama Mineral : -

Kekerasan : > 5,5 skalamosh Kemagnetan : Tidak Ada Nama Mineral : -

(18)

Sumber: Dokumen Pribadi

Foto 24 Mineral 4 Mineral 5

Kode : LG/ MN/ 005/ 2016 Warna : Dark Grey

Kilap : Non Logam ( Kilap Kaca ) Gores : Tidak Ada

Kekerasan : > 5,5 skalamohs Kemagnetan : Tidak Ada Nama Mineral : -

Sketsa :

Sumber: Dokumen Pribadi

(19)

Mineral 6 Kemagnetan : Tidak Ada

(20)

Sumber: Dokumen Pribadi

Foto 27 Mineral 7 Mineral 8

Kode : LG/ MN/ 008/ 2016 Warna : Codet Blue

Kilap : Non Logam ( Kilap Tanah ) Gores : Putih

Kekerasan : > 5,5 skalamohs Kemagnetan : Tidak Ada Nama Mineral : -

Sketsa :

Sumber: Dokumen Pribadi

(21)

Mineral 9 Kemagnetan : Tidak Ada

Nama Mineral : - Warna : Ghost White

Kilap : Non Logam ( Kilap Mutiara ) Gores : Putih

Kekerasan : 1 – 2,5 skalamohs Kemagnetan : Tidak Ada

(22)

Sumber: Dokumen Pribadi

Foto 30 Mineral 10 3.2.4 Gambarkan proses Orogenesa!

Sumber: Dokumen Pribadi

(23)

3.2.5 Gambarkan Reaksi Seri Bowen!

Sumber: Dokumen Pribadi

(24)

Pada praktikum ini, praktikan mempelajari tentang Pengdeskripsian mineral yang meliputi Kode, Warna, Kilap, Gores, Kekerasan, Kemagnetan, Nama Mineral dan Sketsa, Dan mempelajari Proses Orogenesa serta Reaksi Seri Bowen.

Pada pertemuan ini juga, praktikan langsung pengdeskripsian mineral. Pada pengdeskripsian kode mineral mengunakan format LG(laboratorium Geologi) / MN (Mineral) / 001 (nomor mineral)/ 2016 (tahun pengdeskripsian). Pengdeskripsian warna menggunakan skala warna sebagai acuan. Pada kilap, sebagai parameter menggunakan bantuan cahaya matahari untuk menentukan kilap. Kegoresan di tentukan dengan cara mengesekan mineral pada porselin. Kekerasan di tentukan dengan parameter mengosok dengan kuku dan mengoreskan pada kaca, jika mineral sudah berbekas jika digores dengan kuku maka mineral berkekuatan 1 - 2,5 skalamohs, jika digoreskan pada kaca tidak berbekas tetapi dengan kuku berbekas maka mineral berkekuatan 2,5 - 5,5 skalamohs dan jika pada kuku tidak berbekas tetapi pada kaca berbekas maka kekuatan mineral > 5,5 skalamohs. Pada penentuan kemagnetan digunakan cara mendekatkan mineral dengan magnet. Dan pada penamaan mineral masih dikosongkan karena praktikan masih belum mengenal tentang nama mineral.

Pada saat pengdeskripsian ulang, didapatkan beberapa kesalahan. Kesalahan meliputi penentuan kilap yang terkadang salah pengdeskripsian, dan pengdeskripsian kekerasan yang tidak sesuai. Kesalahan pengdeskripsian terjadi di sebabkan oleh beberapa faktor, yaitu :

 Praktikan kurang mengerti mengenai kilap di karenakan kurang membaca dan mempraktikannya langsung di laboratorium.

 Praktikan tidak mencoba kembali pada saat mengdeskripkan kekerasan.

(25)

23

BAB V

KESIMPULAN

Ilmu Geologi (ge = bumi dan logos = ilmu) adalah pengetahuan tentang susunan zat serta bentuk dari bumi. Dan Mineral biasanya didefinisikan sebagai bagian kulit bumi yang terdiri dari senyawa unsur – unsur kimia, baik yang berbentuk padat maupun cair bersifat homogen.

Tujuan yang telah dicapai dalam praktikum ini, yaitu :

 Praktikan mengetahui pemahaman tentang formasi batuan dan mineral melalui penjelasan oleh asisten.

 Praktikan menegetahui jenis – jenis batuan dan mineral.

 Praktikan mampu mendeskripsikan batuan dan mineral dengan mengdeskripsikan langsung di Laboratorium Geologi.

 Praktikan mengetahui kandungan dari batuan dan mineral.

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Liddell, Henry George, 2014, “Geologi”, https://id.wikipedia.org/wiki/geologi. Evans, Anthony M. ,1997, “Mineral” , https://id.wikipedia.org/wiki/Mineral.

Sulistyo, Andri, 2014, “Manfaat mempelajari "Geologi Struktur" di dunia pertambangan” , http://www.kompasiana.com/andri_sulistyo/manfaat-mempelajarigeologistrukturdiduniapertambangan_54f98e21a333112d3c8b5 94.

Hafizh, Muhammad, 2012, “Manfaat mempelajari geologi struktur” ,

http://detectivehafidz.blogspot.co.id/2012/11/manfaat-dan-tujuan-mempelajari-geologi.html

Unpad, geologi, 2011, “tujuan mempelajari geologi” , https://geologiunpad2010.wordpress.com/2011/10/24/tujuan-mempelajari-geologi-struktur/.

(27)

Referensi

Dokumen terkait

Muatan multikultur pada kompetensi profesional ditemukan secara implisit dalam kompetensi mengelola keterbatasan pribadi dan profesional (Domain Counselor’s Awareness of

Bagian-bagian yang harus diurug sampai mencapai ketinggian yang ditentukan, tanah urugan harus cukup baik, bebas dari sisa (rumput/akar-akar lain-lainnya). Semua

sosial, tetapi dalam perkembangan sangat dipengaruhi oleh pemimpin sebagai sosok kharismatik, hal ini mengakibatkan adanya ketergantungan dari para anggotanya pada sosok

Hanya jumlah anakan produktif yang dipengaruhi oleh perlakuan umur bibit yang ditanam pada sistem tanam pindah padi sawah varietas Batang Lembang.. Sedangkan

Command-command yang terdapat di dalam- nya yaitu Themes untuk menambahkan efek theme yang ada pada Excel 2007; Page Setup untuk mengatur tampilan kertas seperti margin dan

İşlev: Kullanıcı tarafından seçilebilir çok fonksiyonlu analog çıkış OptiDrive, kullanıcıya PO1 analog çıkışı vasıtası ile; hız, akım, motor besleme gerilimi,

Berdasarkan pada beberapa penelitian yang telah dilakukan dibeberapa topik teknologi pembelajaran maka pada masa kini masih terbuka peluang pula untuk mengimplementasikan