• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PENYADAPAN DAN ANTI PENYADAPAN.d

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH PENYADAPAN DAN ANTI PENYADAPAN.d"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH PENGAUDITAN

“TEKNIK – TEKNIK DAN PERALATAN PENYADAPAN DAN

ANTI PENYADAPAN”

Disusun Oleh :

RETNO SARI PURWANTI (4.41.14.1.19)

PROGRAM STUDI KOMPUTERISASI AKUNTANSI

JURUSAN AKUNTANSI

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

2016

(2)

Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat memberikan berbagagai kemudahan dalam aspek hidup bermasyarakat. Kemudahan untuk memperoleh informasi dari berbagai belahan dunia membuat perkembangan sosial, ekonomi, budaya, dan bahkan hukum bergerak secara signifikan dan menciptakan dunia yang borderless (tanpa batas).

Teknologi Informasi pada masa sekarang ini menjadi pedang bermata dua. Karena selain mampu memberikan konstribusi dalam peningkatan kesejahteraan dalam peradaban manusia, perkembangan Teknologi Informasi juga mampu menjadi sarana yang efektif dalam melawan hukum.

Mudahnya mengakses informasi tidak menutup kemungkinan timbulnya keinginan untuk mengambil informasi tersebut ataupun turut serta menikmati informasi yang ada oleh pihak – pihak yang kurang bertanggungjawab.

Di dalam peraturan perundang – undangan telah diatur mengenai pengambilan informasi (penyadapan) karena hal ini berkaitan dengan privasi orang. Namun, di dalam undang – undnag juga disebutkan mengenai pihak – pihak yang diperbolehkan untuk melakukan penyadapan.

(3)

2. Pembahasan

2.1 Pengertian Penyadapan

Penyadapan atau intersepsi adalah kegiatan untuk mendengarkan, merekam, membelokkan, mengubah, menghambat, dan atau mencatat transmisi informasi elektronik dan atau Dokumen elektronik yang bersifat publik, baik menggunakan jaringan kabel komunikasi maupun jaringan nirkabel, seperti elektromagnetis atau Radio (Penjelasan Pasal 31 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008).

Pengertian penyadapan juga di atur dalam undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi yaitu kegiatan memasang alat atau perangkat tambahan pada jaringan telekomunikasi untuk tujuan mendapatkan informasi dengan cara tidak sah. Pada

dasarnya informasi yang di miliki oleh seseorang adalah hak pribadi yang harus di lindungi sehingga penyadapan harus di larang (Penjelasan Pasal 40 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999)

Jadi, dapat disimpulkan penyadapan adalah suatu kegiatan untuk mendapatkan, membelokkan, atau menghambat tersampainya informasi oleh pihak yang tidak berhak dengan cara yang tidak sah.

2.2 Teknik – Teknik Penyadapan

2.2.1 Teknik Langsung

a. Kliping

Cara klasik dimana mendapatkan informasi dengan cara mengkliping dari media cetak. Namun saat ini kliping juga dilakukan dari media elektronik. Informasi yang didapat dari cara kliping akan menjadi bahan untuk melakukan intersep (penyadapan).

b. Person

(4)

didapatkan akan dikembangkan untuk di intersepsi lebih lanjut.

c. Aktifitas dan Hobby

Dari aktivitas dan hoby maka akan didapatkan informasi mengenai orang tersebut sehingga penyadap dapat melakukan intersep dengan tepat.

d. Perilaku

Perilaku seseorang diera sekarang sangat mudah dengan membaca dari aktifitas penggunaan kartu debit dan kartu debit, termasuk pola pengambilan uang dimana uang tersebut akan digunakan untuk apa dan siapa termasuk untuk menjamu rekan atau kolega ditempat tertentu. Dari sini pihak yang membutuhkan informasi akan mencegat (intersep) atau menaruh orang atau perangkat penangkap sinyal komunikasi.

e. Foto dan Copying

Menangkap sinyal atau frekuensi baik suara pembicaraan langsung, komunikasi via alat komunikasi, komunikasi data melalui gelombang khusus untuk transfer data seperti infrared, bluetooth dan wifi.

Penerimaan

(5)

Bugs

Teknik kuno mendapatkan komunikasi maupun citra dengan memasang alat pemancar dan amplifier pada area yang menjadi target, ada yang dalam bentuk perangkat kecil yang ditempatkan di tembok, bawah meja dan sebagainya, namun ada juga yng diselipkan di perangkat pribadi seseorang seperti HP, Ballpoint atau jam, bahkan banyak lagi jenisnya, termasuk saat ini banyak diperjual belikan ballpoint perekam dan ballpoin dengan kamera.

Lalu lintas Komunikasi

Menerima atau menangkap semua lalulintas komunikasi secara elektronik seperti fax, e-mail, sms, mms, BBS, BBM, chatting dan lain sebagainya.

Software

Beberapa software yang umum digunakan dan bersifat strategis bila terkoneksi dengan jaringan akan mengirimkan data termasuk huruf-huruf yang diketik dan citra yang dihasilkan seperti software untuk penulisan, software GIS, software Grafis dan sebagainya

Lalulintas Pribadi

Data lalulintas keseharian seseorang seperti data keuangan, data pergerakan keuangan seseorang, data penyebaran pembayaran dan penerimaan maupun data transaksi yang bersifat pribadi. Hal ini untuk menunjukkan bagaimana seseorang beraktifitas dan jaringan yang dimiliki.

2.2.2 Teknik Tidak Langsung a. Jaringan Khusus

(6)

Horizon Radar seperti yang dipasang Australia di negaranya sehingga memantau semua komunikasi dari jarak jauh

b. Satelit

Wahana satelit dapat digunakan sebagai pemantau sinyal komunikasi dan pengambilan citra obyek sesuai dengan kebutuhan seperti saat operasi Osama Bin Laden, beberapa satelit diluncurkan secara diam-diam baik melalui kapal selam atau melalui pesawat, namun ada juga yang dirilis seperti Keyhole milik Amerika Serikat.

c. Airborne (Wahana Terbang)

Pesawat adalah wahana yang paling sering digunakan untuk mendapatkan sinyal komunikasi dan citra target. Pesawat khusus ini menggunakan Pesawat atau helikopter yang dirancang khusus untuk memantau seperti AWACS dan AEW&C seperti Singapore menggunakan E-2C Hawkeyes. d. Surveillance Ship

Beberapa kapal ada yang dirancang khusu untuk memberikal informasi komunikasi dari perairan lepas, kapal-kapal ini ada yang secara khusus menggunakan cat militer namun ada juga yang dalam bentuk kamuflase seperti kapal survei untuk sipil ataupunh kapal komersil namun membawa peralatan khusus baik mendapatkan sinyal komunikasi maupun menangkap sinyal dan obyek bawah permukaan.

e. Teknologi Khusus Lainnya

(7)

dilakukan seperti untuk pengideraan jarak jauh, pemetaan area pertambangan, hutan dan daerah.

2.3 Peralatan Penyadapan

2.3.1 ATIS (Audio Telecommunication International Systems)

Sebuah generasi baru dari Instant Recall Recorders (IRC) dalam teknologi solid-state, yang dapat dikoneksikan ke dalam audio source berupa telepon atau handphone GSM/AMPS/CDMA dan akan merekam atau menyadap seluruh komunikasi suara dengan kapasitas aktif lebih dari 680 menit dan 1000 panggilan yang berbeda. Kompresi algoritma yang ada di dalam ATIS telah memperbesar kapasitas penyimpanan dan kualitas suara yang cukup jernih. Dengan menggunakan koneksi telepon.

2.3.2

Spy Ear GSM ( Alat Sadap Suara Berbasis GSM )

(8)

menelpon (mendengarkan) dengan menggunakan alat perekam telepon.

2.3.3

Clothes Hanger Spy Camera (Kamera Gantungan Baju)

Peralatan canggih untuk merekam video dan audio, dimana camera-nya tersembunyi pada gantungan baju, yang cocok dipasang di kamar atau tempat lainnya tanpa dicurigai. Hasil rekaman beresolusi tinggi dengan format AVI (1280x960 pixel), yang dapat langsung dilihat di komputer.

2.3.4

Pen Spy Camera (Video Recorder + Photo)

Peralatan canggih untuk merekam video dan audio, dimana camera-nya tersembunyi di dalam pulpen, sehingga cocok digunakan untuk kegiatan memata-mati atau merekam objek tanpa dicurigai. Alat ini memiliki memory internal 4GB sebagai media penyimpan video hasil rekamannya, dan dapat juga berfungsi sebagai flash-disk untuk menyimpan data.

2.4 Teknik – Teknik Anti Penyadapan

2.4.1 Teknik Manual

a. Tidak mengaktifkan GPS dan bluetooth sepanjang waktu b. Membiarkan informasi mengalir dan membuat banyak versi

2.4.2 Teknik Kriptografi

a. Enkripsi Data

Penerapan dalam kehidupan sehari – hari adalah enskripsi yang dibuat oleh Bank dalam hal PIN ATM.

b. PGP (Pretty Good Privacy)

(9)

c. Kriptografi Kuantum

Dengan kriptografi kuantum penyadapan akan sia – sia karena setiap terjadi penyadapan akan selalu diketahui dengan mudah.

2.5 Peralatan Anti Penyadapan

2.5.1 Alat Penyapu Bug

Alat ini digunakan untuk mendeteksi bug (alat sadap yang kecil) dikenal dengan sebutan superbroom. Superbroom merupakan pendeteksi non linear (NLJD / non linear junction detector), bekerja seperti radar yang mempunyai 3 antena dimana antena pertama sebagai transmitter dan 2 antena lainnya sebagai receiver untuk menganalisa reaksi dari frekuensi harmonik kedua dan ketiga yang dipantulkan target. Operator dapat mengidentifikasi sebuah target adalah benda elektronik atau alat sadap berdasarkan perbedaan frekuensi pantulan yang ditangkap.

2.5.2 Detektor HF (High Frequency)

Alat pendeteksi HF (HF detector) ini dapat bekerja dari 10 MHz sampai 10 GHz dan mampu menganalisa frekuensi yang disamarkan melalui antena yang dirancang khusus dengan sensitifitas hingga -90 db. Menggunakan batere isi ulang dan dikemas dalam koper sehingga memudahkan untuk dibawa-bawa.

2.5.3 Alat Pengidentifikasi RF (Radio Frequency)

RF detector ini mampu mengidentifikasi RF yang beroperasi pada frekuensi 100 KHz sampai 2500 MHz, dapat dikendalikan secara remote dan dapat memvisualisasikan gelombang secara real-time dalam LCD. Pengoperasian yang terbaik adalah pengendalian secara lokal (tidak remote)

2.5.4 Alat pengganggu telepon selullar quadband

(10)

gangguan di semua frekuensi yang digunakan GSM dan telepon DECT sampai dengan 2200 MHz. Mengkonsumsi listrik 220 volt, 50-60 Hz dengan power 32 watt yang dibagi dalam 4 frekuensi dan 4 antena luar. Dapat digunakan dalam situasi tertentu atau dapat pula dalam area yang luas dengan jarak 100-300 meter.

2.5.5 Alat pengganggu gelombang laser

Laser jamming ini digunakan untuk menghalau semua penyusupan/penyadapan/intrusion yang menggunakan sinar/ gelombang laser. Digunakan dengan cara menempelkannya ke semua jenis kaca jendela (stained-glass) untuk melindunginya dari usaha-usaha penyusupan. Memiliki 6 sensor yang dapat ditempel di jendela. Power yang dibutuhkan 12 V DC.

2.5.6 DMC – 1

DMC-1 adalah relay sinyal GSM, yaitu sinyal yang biasanya dipancarkan dari telepon seluler dengan range frekuensi GSM dari 850 sampai 1900 MHz dan range frekuensi analog dari 20 sampai 600 MHz. Sensitifitas GSM dengan protokol standar ETSI dapat disesuaikan dari 10 sampai 50 meter sedangkan sensitifitas analog per 1W ERP/440 MHz dapat disesuaikan dari 1 sampai 5 m. Alat ini menganalisa sinyal GSM dan mengeliminasi alarm palsu yang disebabkan oleh sinyal RF lainnya.

2.5.7 RFDS – 3 (Radio Frequency Detector System)

RFDS-3 ini adalah sebuah alat pendeteksi multifungsi untuk menyelidiki bugs, telepon atau mikrofon tersembunyi secara umum. Bekerja dalam frekuensi radio dari 30 MHz sampai 10 GHz; 0.1 MHz - 20 GHz, 2.4 meter. Mendeteksi telefon offline LTA-2, 100 Hz - 0.5 MHz, dan sensitifitas 0.3 - 7 mV. Generator WHG untuk mendeteksi kabel tersembunyi dengan spektrum khusus 8 Vp-p, modulasi 1 kHz.

(11)

a.

Menangkap RF yang dipancarkan oleh telepon tersembunyi, bugs dan transmitter yang dikamuflase.

b.

Menangkap VLF (Very Low Frequency) yang dipancarkan dari transmitter alternatif.

c.

Mendengar/memberitahukan keberadaan telepon tersembunyi, bugs serta mikrofon yang tidak aktif dengan amplifier yang sangat sensitif.

d.

Memberikan tanda alarm sebagai perlindungan setelah mendapati adanya device yang mencurigakan.

e.

Dapat merekam suara/visual yang mencurigakan selama 24 jam, saat dihubungkan dengan alat perekam standar.

2.5.9

Stasiun Pendeteksi

Stasiun pendeteksi ini dikemas dalam sebuah flight case yang aman untuk dibawa-bawa. Stasiun ini terdiri dari sebuah PC laptop yang terinstall software profesional untuk manajemen radio frekuensi dan analisis spektrum, sebuah mini printer 12 volt, receiver sensitif ICOM 8500 dan antena yang terhubung ke PC (laptop), receiver CPM 700 dan pengidentifikasi frekuensi radio. Receiver dari 100 kHz sampai 3 GHz.

2.6 Kasus – Kasus Penyadapan

2.6.1 Penyadapan telepon dan aktifitas telekomunikasi yang dilakukan oleh pihak Amerika Serikat terhadap negaranegara di wilayah Asia Timur dan Tenggara.

(12)
(13)

3. Kesimpulan

Penyadapan merupakan kegiatan mengambil informasi, membelokkan, atau menghambat tersampainya informasi oleh pihak yang tidak berhak dengan cara yang tidak sah.

Ada berbagai Teknik dan Peralatan yang berperan dalam kegiatan penyadapan. Teknik Penyadapan dapat digolongkan ke dalam teknik langsung dan tidak langsung. Peralatan penyadapan saat ini sudah dijual bebas di pasaran.

(14)

Daftar Pustaka

S.Simamora, Adelberd. 2013. “Tindakan Penyadapan pada Proses Penyidikan dalam Kaitannya Dengan Pembuktian Perkara Pidana”. Jurnal Ilmiah

Fakultas Hukum USU Medan. Tersedia:

http://jurnal.usu.ac.id/index.php/jmpk/article/view/1484 [16 September 2016] Rifai, Muhammad. Desember 2015. “Macam – macam alat penyadap modern

terbaik”. Tersedia : http://aliyadi1.blogspot.co.id/2015/12/v-behaviorurldefaultvmlo_42.html [20 September 2016]

http://indonesiaindonesia.com/f/34109-alat-alat-penyadapan-ilmu-kriptografi/ [20 September 2016]

http://www.kompasiana.com/lesto_kusumo/teknik-penyadapan-teknik-

mendapatkan-informasi-yang-digunakan-oleh-negara-asing_55208b10813311a47419f980 [21 September 2016]

Referensi

Dokumen terkait

SDIT AL uswah Surabaya is one unified Islamic elementary school that has problems ranging from frequent mistake inputting data, loss of data that has been collected, the data is not

Meskipun hasil glukomanan lebih tinggi dengan menggunakan isopropil alkohol pada temperatur ekstraksi 55°C, perlu diuji dengan menggunakan temperatur yang sama menggunakan

– Zat atau obat yg berasal dari tanaman a bukan tanaman, sintetis a semi sintetis yg dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi

kesejahteraan rakyat yang diantaranya meliputi aspek ekonomi dan Pendidikan oleh pemerintah dewasa ini belum menunjukan hasil sesuai yang diharapkan rakyat Indonesia

Moncrief, 2001, The Role of Satisfaction With Territory Design on the Motivation, Attitudes, and Work Ourcomes of Salespeople, Journal of the Academy of Marketing

Before the accepted manuscript is published in an online issue : Requests to add or remove an author, or to rearrange the author names, must be sent to the Journal Manager from

a.Dipertimbangkan sesudah diperbaiki secara mendasar Naskah yang diterima dengan perbaikan mendasar atau banyak, perlu ditelaah ulang setelah revisi Jika masih belum sesuai,

Desa Lubuk Kertang Kecamatan Berandan Barat Kabupaten Langkat Provinsi. Sumatera Utara ini