• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mengelola Perubahan lingkungan bisnis dengan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Mengelola Perubahan lingkungan bisnis dengan "

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

SERI 999 E-ARTIKEL SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT

HALAMAN 1 DARI 3 (C) COPYRIGHT BY RICHARDUS EKO INDRAJIT, 2013

Mengelola Perubahan

oleh Prof. Richardus Eko Indrajit - indrajit@post.harvard.edu

EKOJI

999

Nomor 318, 23 Juli 2013

(2)

Dalam  perjalanannya,  sebuah  sistem  pasti  akan  mengalami  sejumlah  perubahan.  Mulai  perubahan yang sifatnya sederhana seperti adanya pengguna yang ingin mengganti password  hingga yang sifatnya fundamental seperti adanya modul baru yang menggantikan modul lama.  Intinya adalah  bahwa setiap  jenis  perubahan dan pengubahan  sistem,  haruslah dicatat  dan  dikelola  pelaksanaannya.  Hal  ini  untuk  mengurangi  risiko  di  kemudian  hari  yang  tidak  diinginkan  terjadi,  seperti:  salah  alokasi  hak  akses,  saling  lempar  tanggung  jawab,  penggunaan  modul  yang  tidak  sesuai  dengan  kebutuhan  organisasi,  lupa  memutakhirkan  data, dan lain sebagainya.

Secara  prinsip  ada  lima  aktivitas  yang  harus  dilakukan  terkait  dengan  proses  pengelolaan  perubahan ini, masing‐masing adalah sebagai berikut:

1. Mengembangkan  dan mengimplementasikan  mekanisme perekaman aktivitas  terkait  dengan  perubahan  yang  terjadi  pada  sistem  beserta  penentuan  prioritas  pelaksanaannya.

2. Mengkaji  dampak  perubahan  dan  melakukan  prioritasisasi  berdasarkan  kebutuhan  bisnis atau organisasi.

3. Memastikan  bahwa  perubahan  yang  sifatnya  darurat  dan  kritis  ditangani  secara  sungguh‐sungguh berdasarkan protokol atau prosedur yang berlaku.

4. Memberikan  otoritasisasi  kepada  pihak‐pihak  yang  berkepentingan  untuk  segera  melakukan perubahan yang dimaksud.

5. Mengelola  dan  mendistribusikan  berbagai  informasi  kepada  seluruh  pemangku  kepentingan yang terkait secara langsung maupun tidak langsung terhadap perubahan  sistem.

Ada sejumlah entitas pengendali yang harus dimiliki organisasi untuk memastikan efektivitas  dilaksanakannya proses tersebut di atas, antara lain:

Prosedur  dan  Standar  Perubahan  –  menyangkut  langkah‐langkah  baku  yang  harus 

dilakukan  oleh  pihak‐pihak  yang  bertanggung  jawab  terhadap  pelaksanaan  sebuah  perubahan.

Panduan  Kajian  Dampak,  Prioritasisasi,  dan  Pemberian  Otoritas  –  menyangkut 

serangkaian metodologi  dan langkah‐langkah yang harus dilakukan dalam menjawab  berbagai  usulan  atau  inisiatif  perubahan  yang  diajukan  sejumlah  pihak  dalam  organisasi.

Protokol  Perubahan  Darurat  –  menyangkut  langkah‐langkah  strategis,  teknis,  dan 

administratif  yang  harus  dilakukan  dalam  menghadapi  perubahan  yang  bersifat  darurat atau kritis.

Model  Pelaporan  Status  Perubahan  –  menyangkut  sejumlah  standar 

pendokumentasian yang harus dilakukan oleh pihak yang bertanggung jawab terhadap 

(3)

Indikator yang biasa diperguakan untuk memantau apakah proses ini dilakukan dengan baik  atau  tidak  antara  lain:  (i)  jumlah  aplikasi  atau  komponen  infrastruktur  yang  harus  dikembangkan kembali karena kesalahan spesi�ikasi akibat tidak terdiseminasinya informasi  mengenai perubahan yang terjadi; (ii) banyaknya insiden atau kesalahan sistem yang terjadi  karena tidak  atau lupa di‐setting‐nya parameter sebagai  pengaruh atas perubahan tertentu;  (iii)  jumlah  perubahan  yang  ditangani  sesuai  dengan  prosedur  yang  berlaku;  dan  lain  sebagainya.

Pada  organisasi  yang  telah  maju  melaksanakan  prosedur  perubahan  sistemnya,  akan  menempatkan  proses  perubahan  ini  sebagai  bagian  dari  pekerjaan  rutin  sehari‐hari  yang  tidak  boleh luput  dari  perhatian  manajemen.  Dalam hal  ini,  manajemen  kon�igurasi  sistem  akan  memegang  peranan  sangat  besar  sebagai  kunci  berhasil  tidaknya  organisasi  dalam  mengelola  berbagai  perubahan  yang  terjadi.  Demikian  juga  dengan  mengelola  versi  dari  berbagai  perubahan  yang  terjadi,  agar  seluruh  pemangku  kepentingan  dapat  melakukan  manajemen sumber daya secara efektif, e�isien, dan terkendali dengan baik.

‐‐‐ akhir dokumen ‐‐‐

SERI 999 E-ARTIKEL SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT

Referensi

Dokumen terkait

- 16041930 Ikan lainnya utuh atau dalam potongan, tetapi tidak dicincang diolah atau diawetkan, dalam kemasan kedap udara untuk penjualan eceran Diasapi 0305490000 - Ikan

 Jumlah penduduk yang bekerja di Provinsi Aceh pada Februari 2014 mencapai 2,027 juta orang, bertambah sekitar 184 ribu orang jika dibandingkan dengan keadaan pada Agutus 2013

Berdasarkan nilai peluang dua dasarian kering berturut-turut ≤ 10% dan peluang curah hujan forward dan backward ≥ 80%, awal tanam dapat dilakukan pada Nopember

Dalam bidang impor barang-barang jang vital (sandang-pangan) didjalankan negara, sedangkan barang-barang lainnja diserahkan kepada Swasta atau P.T.-P.T. Sebagian

Keefektifan bakteri endofit untuk mengendalikan nematoda Pratylenchus brachyurus pada tanaman nilam.. Hasky-Günther, KS Hoffmann-Hergarten &

b.Selain ilu. dhmnkm agd parr poduscn prcduk kosnerika Pemulih kulit mcmbdik.n banyak infdm6i henaenai prcduk )d! meftka lswd*m.llal ini dikareMtm dai bmil pc.cliti.n

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri, kadar hambat minimum (KHM) dan kadar bunuh minimum (KBM), serta identifikasi senyawa kimia yang terdapat dalam

Data yang didapatkan adalah bahwa telur ikan bandeng pada ketiga jenis perlakuan masih dapat menetas pada salinitas yang cukup rendah yaitu 16 ppt, dengan laju