PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Sel merupakan bagian terkecil dan merupakan bagian terpenting dari setiap
mahluk hidup. Contohnya adalah mekanisme transpor melalui
membran.membran plasma bersifat selektif permeable (semipermeable) yang
artinya membran plasma dapat dilalui oleh molekul atau ion tertentu.
Dalam hal ini kami membahas tentang transport aktif dan tronspor pasif.
Transpor aktif adalah transport yang memerlukan energi, sedangkan transport
pasif adalah perpindahan molekul atau ion tanpa menggunaka energi sel.
Materi ini kami pilih karena rasa keingintahuan kami yang mendalam terkait
dengan materi ini dan memberi tahu anda bagaimana proses transpor melalui
membran.
Kami menyusun makalah ini dengan mengambil materi dari berbagai sumber
misalnya dari internet, buku paket, dan lks. Dalam hal ini kami juga
menambahkan sumber dimana kami mendapatkan refrensi untuk menyusun
makalah ini. Kami menyusunnya dengan tujuan supaya anda dapat mengetahui
materi yang kami susun pada makalah ini.
Kami juga melengkapi makalah kami dengan berbagai gambar supaya anda
lebih dapat mengenal dan mengatahui materi yang kami jelaskan. Menurut kami
jika di dalam suatu makalah atau buku pelajaran tidak memiliki gambar atau
hal-hal yang menarik maka pembaca akan merasa bosan dan sulit untuk
memahami materi.
1.
Macam macam transpor melalui membran
Membran sel atau membran plasma terletak di sebelah luar sitoplasma. Di dalam
sitoplasma terdapat bagian-bagian yang disebut organel. Semua organel dibatasi oleh
membran. Membran yang membatasi organel mempunyai struktur molekul yang sama
dengan membran sel, yaitu terdiri atas molekul lemak dan protein.membran sel
berguna sebagai batas antara organel-organel di bagian dalam sel dan cairan yang
membasahi sel.
S. Singer dan E. Nicolson (1972) mengemukakan teori tentang membran sel yang
dikenaldengan teori membrane mozaik cair.(biologi SMA jilid 2, penerbit erlangga th.
2006)
Diantara fungsi suatu membran adalah sebagai pengatur keluar masuknya zat
untuk memperoleh pH (derajat keasaman) yang sesuai, mengendalikan konsentrasi ion
dalam sel, dan membuang sisa metabolisme yang tidak berguna bagi sel. Lalu
bagaimanakah membran sel bisa melakukan semua itu?
Membran sel melakukan semua itu melalui transpor membran. Transpor membran
dibagi menjadi 2, yaitu:
1)
Transpor pasif
,
yaitu transportasi yang tidak membutuhkan energi, transportasi ini terjadi
secara spontan dari zat yang berkonsentrasi tinggi ke zat yang memiliki konsentrasi
rendah. Transpor pasif ada beberapa macam, yaitu:
o)Difusi
, yaitu peristiwa berpindahnya zat pelarut dari yang berkonsentrasi tinggi ke
zat yang memiliki konsentrasi rendah. Proses perpindahan ini akan berhenti ketika
kerapatan dalam ruangan menjadi rata. Analisa proses difusi adalah seperti
menyebarnya molekul gula pada cairan teh yang tawar.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan proses difusi, yaitu :
- Ukuran partikel, semakin kecil bentuk partikel maka proses difusi akan
b) Difusi terbantu
merupakan proses difusi dengan peratara protein pembawa dari konsentrasi
tinggi ke konsentrasi rendah. Contoh mekanisme difusi terbantu yaitu proses molekul
glukosa melewati membrane. Membrane sel memiliki struktur protein perifer dan
protein integram pada lapisan foslidnya. Fungsi protein ini untuk membantu
pengangkutan molekul gula yang tidak dapat berdifusi secara spontan melewati
membrane sel. Proses pengangkutan dengan bantuan protein juga berlaku bagi ion-ion
Na
+, Cl
-,dan Ca
2+.o) Osmosis
,
yaitu proses berpindahnya suatu zat pelarut atau ion dari zat yang
berkonsentrasi tinggi ke zat yang memiliki konsentrasi rendah melalui suatu membran
atau disebut juga difusi melalui membran yang bersifat semipermeabel (hanya zat
tertentu yang bisa masuk ke dalam sel).
Karena membran sel bersifat semipermeabel maka zat terbagi menjadi dua,
yaitu:
- Zat yang dapat melewati membran sel (bersifat permeabel).
Zat yang dapat melewati membran bermacam macam, yaitu zat zat terntentu yang
larut dalam lemak, zat yang tidak bermuatan (netral), asam amino, asam lemak,
gliserol, gula sederhana, dan air. Zat yang berelektrolit lemah lebih cepat melalui
membran daripada zat yang berelektorlit kuat.
- Zat yang tidak dapat melewati membran sel (bersifat impermeabel)
Zat yang tidak dapat melewati membran yaitu zat gula protein, zat yang larut dalam
pelarut organik, dan zat yang berukuran besar.
2)
Transpor aktif
yaitu transportasi yang membutuhkan energi, dan transportasi ini melawan
gradien konsentrasi. Transpor ada beberapa macam, yaitu:
o) Pompa kalium - natrium
.
Ion kalium penting untuk mempertahankan muatan listrik yang berfungsi untuk
memacu transpor aktif zat zat lain. Sebenarnya ion kalium dan natrium dapat melewati
membran, namun karena ion kalium diluar sel mempunyai konsentrasi rendah
sedangkan didalam sel mempunyai konsentrasi yang tinggi dan sebaliknya ion natrium
di dalam sel memiliki konsentrasi yang rendah sedangkan di luar sel memiliki
konsentrasi yang tinggi maka untuk menukar 2 ion kalium dengan 3 ion natrium dan
memasukkan semua ion kalium ke dalam sel membutuhkan energi ATP.
yang menempel pada protein dan bentuknya pun berubah menjadi membuka ke dalam
lalu ion kalium keluar dari protein dan masuk ke dalam sel.
o) Endositosis
Endositosis adalah proses pemasukan partikel atau cairan ke dalam sel melalui
membran. Endositosis terbagi menjadi dua, yaitu :
- Fagositosis : Proses dimana membran plasma membungkus partikel yang
berukuran kurang dari 250 nm yang berada di luar sel dan menangkapnya dalam suatu
vakuola makanan ( vakuola makanan yang terbentuk pada proses fagositosis disebut
fagosom ). Contoh proses fagositosis adalah sel amoeba yang memakan bakteri.
- Pinositosis : Proses dimana suatu sel memakan zat cair yang berukuran kurang dari
150 nm. Caranya, sel akan mengelilingi cairan yang akan dimakan lalu membentuk
sebuah gelembung dan disimpan dalam suatu vakuola yang disebut pinosom.
o) Eksositosis
Eksosotosis adalah proses pengeluaran zat yang tidak diperlukan di dalam sel
melalui membran pada peristiwa sekresi ( proses keluarnya zat cair melalui kelenjar ).
Caranya zat akan di masukkan ke dalam vakuola lalu berjalan menuju tepi sel. Setelah
berada di tepi membran itu akan membuka dan zat zat tersebut akan keluar dari sel.
KESIMPULAN :
Mekanisme transport melalui membran dapat kami simpulkan bahwa
mekanisme transport melalui membrane dapat digolongkan menjadi dua yaitu
transport aktif dan transport pasif. Transport pasif merupakan perpindahan molekul
tanpa menggunakan energy sel. Contoh transport ini adalah difusi dan osmosis.
Osmosis merupakan difusi melalui membrane yaitu perpindahan ion dari kerapatan
tinggi ke kerapatan rendah dengan melewati membran selektif permeable.
Sedangkan transport aktif merupakan transport yang memerlukan energy. Contohnya
anatara lain companatrium-kalium dan endositosis dan eksositosis.
Email This
BlogThis!
Share to Twitter
Share to Facebook
Laporan Praktikum Mekanisme Transport Membran
Posted by edi sumarno on 15:21 in KUMPULAN MATERI | No comments
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Membran sel atau membran plasma terletak di sebelah luar sitoplasma. Membran yang membatasi organel mempunyai struktur molekul yang sama dengan membrane sel, yaitu terdiri atas molekul lemak dan protein. Membran sel tersusun dari ±50% lipid dan 50% protein. Lipid terutama merupakan fosfolipid yang tersusun 2 lapis, sedangkan protein tersebar di antara kedua lapis fosfolipid tersebut. Protein yang tersembul di antara dua lapis fosfolipid disebut protein ekstrinsik ( perifer ). Protein yang tenggelam di antara dua lapis fosfolipid disebut protein intrinsik ( integral ). Protein ekstrinsik bersifat hidrofilik (suka air), sedangkan protein intrinsik bersifat hidrofobik ( menolak air ).
Karena susunan membran sel yang demikian, maka membran sel bersifat semipermeabel atau selektif permeabel. Artinya membrab sel hanya dapat dilalui oleh air dan zat – zat tertentu yang terlarut di dalamnya. Membran sel berfungsi mengatur gerakan materi atau transportasi dari dan keluar sel. Transport melalui membran sel dapat dibedakan menjadi 2, yaitu transport pasif dan transport aktif. Transport pasif adalah transport yang tidak memerlukan energi. Transport aktif adalah transport yang memerlukan energi.
Dalam laporan ini saya akan melaporkan mengenai praktikum transport pasif yang terdiri dari difusi, osmosis dan plasmolisis yang termasuk di dalam osmosis.
B. Rumusan Masalah
Untuk Difusi
1. Bagaimana pergerakan yang terjadi pada tinta setelah dimasukkan ke dalam
air?
Untuk Osmosis
1. Bagaimana perubahan dan perbandingan berat masing-masing kentang
sebelum dan sesudah direndam dalam larutan aquadest, gula 0,25M; 0,5M; dan 1M?
Untuk Plasmolisis
1. Bagaimana pengaruh konsentrasi terhadap peristiwa plasmolisis?
Dengan adanya praktikum mengenai transport pasif dalam mata pelajaran biologi ini, kami mempunyai beberapa tujuan yang diantaranya adalah :
1. Mampu menjelaskan prinsip dasar mekanisme transport pada makhluk hidup
melalui proses difusi dan osmosis.
2. Mampu membedakan prinsip dasar difusi dan osmosis.
3. Mampu menganalisis pengaruh konsentrasi gula terhadap plasmolisis dengan
teliti melalui percobaan menggunakan mikroskop.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. DIFUSI
Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan kesetimbangan dimana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi kecepatan difusi, yaitu:
Ukuran partikel : Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu
akan bergerak, sehingga kecepatan difusi semakin tinggi.
Ketebalan membran : Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan
difusi.
Luas suatu area: Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan
difusinya.
Konsentrasi : semakin besar gradien ( perbedaan ) konsentrasi antara dua
daerah ( larutan ) maka kecepatan rata – rata difusi semakin tinggi.
Suhu: Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak
dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya.
Dalam mengambil zat-zat nutrisi yang penting dan mengeluarkan zat-zat yang tidak diperlukan, sel melakukan berbagai jenis aktivitas, dan salah satunya adalah difusi. Ada dua jenis difusi yang dilakukan, yaitu difusi biasa dan difusi khusus.
Difusi biasa terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul yang hydrophobic atau tidak berpolar / berkutub. Molekul dapat langsung berdifusi ke dalam membran plasma yang terbuat dari phospholipids. Difusi seperti ini tidak memerlukan energi atau ATP [Adenosine Tri-Phosphate].
Difusi khusus terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul yang hydrophilic atau berpolar dan ion. Difusi seperti ini memerlukan protein khusus yang memberikan jalur kepada partikel-partikel tersebut ataupun membantu dalam perpindahan partikel. Hal ini dilakukan karena partikel-partikel tersebut tidak dapat melewati membran plasma dengan mudah. Protein-protein yang turut campur dalam difusi khusus ini biasanya berfungsi untuk spesifik partikel.
B. OSMOSIS
harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran. Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.
Osmosis dapat menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel.
PLASMOLISIS
Plasmolisis merupakan dampak dari peristiwa osmosis yang menyebabkan tumbuhan menjadi layu. Plasmolisis merupakan proses dimana apabila sel Kehilangan air lebih banyak akan menyebabkan terjadinya plasmolisis: tekanan terus berkurang sampai di suatu titik di mana protoplasma sel terkelupas dari dinding sel, menyebabkan adanya jarak antara dinding sel dan membran.
Akhirnya cytorrhysis - runtuhnya seluruh dinding sel - dapat terjadi. Ada beberapa mekanisme di dalam sel tumbuhan untuk mencegah kehilangan air secara berlebihan, juga mendapatkan air secara berlebihan, tetapi plasmolisis dapat dibalikkan jika sel diletakkan di larutan hipotonik. Proses sama pada sel hewan disebut krenasi. Cairan di dalam sel hewan keluar karena peristiwa difusi.
Plasmolisis hanya terjadi pada kondisi ekstrem, dan jarang terjadi di alam. Biasanya terjadi secara sengaja di laboratorium dengan meletakkan sel pada larutan bersalinitas tinggi atau larutan gula untuk menyebabkan ekosmosis, seringkali menggunakan tanaman Elodea atau sel epidermal bawang yang memiliki pigmen warna sehingga proses dapat diamati dengan jelas.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Praktikum biologi ini berlangsung pada Hari Rabu, tanggal 05 September 2012 di laboratorium biologi SMA N 1 Jetis Bantul.
B. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1. Eksperimen “DIFUSI”
Alat : Bahan :
1. Gelas ukur 1. Tinta
2. Eksperimen “OSMOSIS”
Alat : Bahan :
1. Timbangan 1. Irisan kentang
2. Gelas ukur 2. Larutan gula 0,25M; 0,5M; 1M
3. Cawan petri 3. Air
4. Pisau
5. Pinset
6. Penggaris
3. Eksperimen “PLASMOLISIS”
Alat : Bahan :
1. Counter 1. 1 lembar daun Rhoeo discolor
2. Cutter / silet baru, pipet tetes 2. Larutan glukosa 0,25M; 0,5M dan 1M
3. Mikroskop cahaya 3. Aquadest
C. Prosedur Kerja
1. DIFUSI
a. Siapkan air ke dalam gelas ukur
b. Masukkan setetes tinta ke dalam air tersebut
c. Amati pergerakan yang terjadi dengan seksama
a. Buatlah irisan kentang dengan potongan dadu ( 1x1x1x1 cm ) sebanyak 4 buah
b. Timbanglah masing – masing irisan kentang dan beri tanda atau dicatat jangan
sampai keliru
c. Masukkan masing – masing 20 ml larutan aquadest, gula 0,25M; 0,5M dan 1M
pada gelas I, II, III, dan IV
d. Masukkan 1 potongan kentang ke dalam gelas I, II, III, dan IV
e. Diamkan kira – kira 20 – 30 menit, kemudian ambil dengan pinset lalu
ditimbang
f. Catat perubahan berat kentang dalam table, dan bandingkan dengan berat
kentang sebelum direndam tadi
3. PLASMOLISIS
a. Buatlah 3 sayatan tipis epidermis bawah daun Rhoeo discolor
b. Letakkan masing-masing sayatan epidermis di atas gelas benda
c. Amati dan gambar
d. Tetesi preparat sayatan epidermis tersebut dengan larutan ( glukosa 0,25M;
0,5M dan 1M )
e. Amati masing-masing di bawah mikroskop
f. Amati dan gambar, hitung jumlah sel yang terplasmolisis pada ketiga preparat
dalam 2 menit
g. Tetesi kembali preparat dengan aquadest
BAB IV
Seharusnya berat kentang setelah dimasukkan dalam larutan gula 0,25 M dan larutan gula 1M adalah berkurang karena air yang berada pada kentang bergerak keluar ke gelas ukur sehingga kadar air pada kentang berkurang dan menyebabkan berat pada kentang berkurang. Namun, pada praktikum saya berat kentang yang dimasukkan dalam larutan gula 0,25M tidak mengalami perubahan berat. Hal ini mungkin dikarenakan, pada saat menimbang kentang tidak bisa tepat karena timbangan yang digunakan tidak bisa seimbang. Atau mungkin dikarenakan, kesalahan pada saat menimbang..
3. PLASMOLISIS
Pada pengamatan proses plasmolisis, daun Rhoe discolor yang ditetesi larutan glukosa setelah didiamkan selama kurang lebih 2 menit menghasilkan bentuk yang berbeda dari bentuk asal sel daun Rhoe discolor.
C. Diskusi
Difusi
1. Apa yang terjadi pada eksperimen difusi?
Difusi terjadi atas respon terhadap perbedaan konsentrasi. Pada difusi pada tinta yang terjadi pada tinta adalah tinta tersebut akan bercampur dengan air, dan dalam beberapa menit kemudian tanpa di aduk, tinta sudah bercampur dengan air secara keseluruhan.
2. Apa yang dapat disimpulkan dari ekserimen tersebut?
Difusi adalah suatu perpindahan partikel atau zat terlarut dari yang hipertonik (konsentrasi tinggi) ke partikel atau zat terlarut yang hipotonik ( konsenntrasi rendah).
Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan kesetimbangan dimana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi.
Osmosis
1. Apa yang terjadi pada irisan kentang pada tiap perlakuan? Mengapa demikian?
Irisan kentang yang dimasukkan dalam larutan gula, beratnya akan berkurang karena air yang berada pada kentang bergerak keluar ke gelas ukur sehingga kadar air pada kentang berkurang dan menyebabkan berat pada kentang berkurang. Irisan kentang yang dimasukkan dalam air, beratnya akan bertambah karena air masuk ke dalam sel-sel kentang, karena sel-sel kentang hipertonis dibandingkan air. Akibat masuknya air ini menyebabkan isi sel bertambah, dan sel tekanan turgornya tinggi. Inilah yang menyebabkan kentang menjadi keras dan beratnya bertambah.
2. Apa yang dapat disimpulkan dari eksperimen di atas?
Osmosis adalah suatu proses pepindahan suatu zat pelarut dari konsentrasi tinggi ke zat pelarut yang konsentrasi rendah melalui membrane semi permeable ( dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat.
Latar belakangnya karena sel epidermis daun Rhoeo discolor tersebut ditetesi larutan hipertonis ( gula 1 M ) protoplasmanya akan menyusut dan lepas dari dinding selnya.
c. Disebut peristiwa apa itu?
Peristiwa plasmolisis.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Difusi adalah suatu perpindahan partikel atau zat terlarut dari yang hipertonik
(konsentrasi tinggi) ke partikel atau zat terlarut yang hipotonik ( konsenntrasi rendah).
Osmosis adalah suatu proses pepindahan suatu zat pelarut dari konsentrasi
tinggi ke zat pelarut yang konsentrasi rendah melalui membrane semi permeable ( dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat ).
Plasmolisis adalah peristiwa mengkerutnya sitoplasma dan lepasnya membran
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Sukoco.2009.DIKTAT BIOLOGI KELAS XI.Yogyakarta.Drs. Sukoco
Pratiwi, D.A.BIOLOGI Untuk SMA Kelas XI.2006.Penerbit. ERLANGGA.Jakarta
http://id.wikipedia.org//
http://www.google.com/id.wikipedia/wiki/difusi//
http://www.google.com/id.wikipedia/wiki/osmosis//
http://www.google.com/id.wikipedia/wiki/plasmolisis//
Mekanisme Transpor Membran
Juni 13, 2013 nurhidayah49Tinggalkan komentar