• Tidak ada hasil yang ditemukan

makalah biosel

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "makalah biosel"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

A.

LATAR BELAKANG

Sel merupakan bagian terkecil dan merupakan bagian terpenting dari setiap

mahluk hidup. Contohnya adalah mekanisme transpor melalui

membran.membran plasma bersifat selektif permeable (semipermeable) yang

artinya membran plasma dapat dilalui oleh molekul atau ion tertentu.

Dalam hal ini kami membahas tentang transport aktif dan tronspor pasif.

Transpor aktif adalah transport yang memerlukan energi, sedangkan transport

pasif adalah perpindahan molekul atau ion tanpa menggunaka energi sel.

Materi ini kami pilih karena rasa keingintahuan kami yang mendalam terkait

dengan materi ini dan memberi tahu anda bagaimana proses transpor melalui

membran.

Kami menyusun makalah ini dengan mengambil materi dari berbagai sumber

misalnya dari internet, buku paket, dan lks. Dalam hal ini kami juga

menambahkan sumber dimana kami mendapatkan refrensi untuk menyusun

makalah ini. Kami menyusunnya dengan tujuan supaya anda dapat mengetahui

materi yang kami susun pada makalah ini.

Kami juga melengkapi makalah kami dengan berbagai gambar supaya anda

lebih dapat mengenal dan mengatahui materi yang kami jelaskan. Menurut kami

jika di dalam suatu makalah atau buku pelajaran tidak memiliki gambar atau

hal-hal yang menarik maka pembaca akan merasa bosan dan sulit untuk

memahami materi.

(2)

1.

Macam macam transpor melalui membran

Membran sel atau membran plasma terletak di sebelah luar sitoplasma. Di dalam

sitoplasma terdapat bagian-bagian yang disebut organel. Semua organel dibatasi oleh

membran. Membran yang membatasi organel mempunyai struktur molekul yang sama

dengan membran sel, yaitu terdiri atas molekul lemak dan protein.membran sel

berguna sebagai batas antara organel-organel di bagian dalam sel dan cairan yang

membasahi sel.

S. Singer dan E. Nicolson (1972) mengemukakan teori tentang membran sel yang

dikenaldengan teori membrane mozaik cair.(biologi SMA jilid 2, penerbit erlangga th.

2006)

Diantara fungsi suatu membran adalah sebagai pengatur keluar masuknya zat

untuk memperoleh pH (derajat keasaman) yang sesuai, mengendalikan konsentrasi ion

dalam sel, dan membuang sisa metabolisme yang tidak berguna bagi sel. Lalu

bagaimanakah membran sel bisa melakukan semua itu?

Membran sel melakukan semua itu melalui transpor membran. Transpor membran

dibagi menjadi 2, yaitu:

1)

Transpor pasif

,

yaitu transportasi yang tidak membutuhkan energi, transportasi ini terjadi

secara spontan dari zat yang berkonsentrasi tinggi ke zat yang memiliki konsentrasi

rendah. Transpor pasif ada beberapa macam, yaitu:

o)Difusi

, yaitu peristiwa berpindahnya zat pelarut dari yang berkonsentrasi tinggi ke

zat yang memiliki konsentrasi rendah. Proses perpindahan ini akan berhenti ketika

kerapatan dalam ruangan menjadi rata. Analisa proses difusi adalah seperti

menyebarnya molekul gula pada cairan teh yang tawar.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan proses difusi, yaitu :

- Ukuran partikel, semakin kecil bentuk partikel maka proses difusi akan

(3)

b) Difusi terbantu

merupakan proses difusi dengan peratara protein pembawa dari konsentrasi

tinggi ke konsentrasi rendah. Contoh mekanisme difusi terbantu yaitu proses molekul

glukosa melewati membrane. Membrane sel memiliki struktur protein perifer dan

protein integram pada lapisan foslidnya. Fungsi protein ini untuk membantu

pengangkutan molekul gula yang tidak dapat berdifusi secara spontan melewati

membrane sel. Proses pengangkutan dengan bantuan protein juga berlaku bagi ion-ion

Na

+

, Cl

-,

dan Ca

2+.

o) Osmosis

,

yaitu proses berpindahnya suatu zat pelarut atau ion dari zat yang

berkonsentrasi tinggi ke zat yang memiliki konsentrasi rendah melalui suatu membran

atau disebut juga difusi melalui membran yang bersifat semipermeabel (hanya zat

tertentu yang bisa masuk ke dalam sel).

Karena membran sel bersifat semipermeabel maka zat terbagi menjadi dua,

yaitu:

- Zat yang dapat melewati membran sel (bersifat permeabel).

Zat yang dapat melewati membran bermacam macam, yaitu zat zat terntentu yang

larut dalam lemak, zat yang tidak bermuatan (netral), asam amino, asam lemak,

gliserol, gula sederhana, dan air. Zat yang berelektrolit lemah lebih cepat melalui

membran daripada zat yang berelektorlit kuat.

- Zat yang tidak dapat melewati membran sel (bersifat impermeabel)

Zat yang tidak dapat melewati membran yaitu zat gula protein, zat yang larut dalam

pelarut organik, dan zat yang berukuran besar.

2)

Transpor aktif

yaitu transportasi yang membutuhkan energi, dan transportasi ini melawan

gradien konsentrasi. Transpor ada beberapa macam, yaitu:

o) Pompa kalium - natrium

.

Ion kalium penting untuk mempertahankan muatan listrik yang berfungsi untuk

memacu transpor aktif zat zat lain. Sebenarnya ion kalium dan natrium dapat melewati

membran, namun karena ion kalium diluar sel mempunyai konsentrasi rendah

sedangkan didalam sel mempunyai konsentrasi yang tinggi dan sebaliknya ion natrium

di dalam sel memiliki konsentrasi yang rendah sedangkan di luar sel memiliki

konsentrasi yang tinggi maka untuk menukar 2 ion kalium dengan 3 ion natrium dan

memasukkan semua ion kalium ke dalam sel membutuhkan energi ATP.

(4)

yang menempel pada protein dan bentuknya pun berubah menjadi membuka ke dalam

lalu ion kalium keluar dari protein dan masuk ke dalam sel.

o) Endositosis

Endositosis adalah proses pemasukan partikel atau cairan ke dalam sel melalui

membran. Endositosis terbagi menjadi dua, yaitu :

- Fagositosis : Proses dimana membran plasma membungkus partikel yang

berukuran kurang dari 250 nm yang berada di luar sel dan menangkapnya dalam suatu

vakuola makanan ( vakuola makanan yang terbentuk pada proses fagositosis disebut

fagosom ). Contoh proses fagositosis adalah sel amoeba yang memakan bakteri.

- Pinositosis : Proses dimana suatu sel memakan zat cair yang berukuran kurang dari

150 nm. Caranya, sel akan mengelilingi cairan yang akan dimakan lalu membentuk

sebuah gelembung dan disimpan dalam suatu vakuola yang disebut pinosom.

o) Eksositosis

Eksosotosis adalah proses pengeluaran zat yang tidak diperlukan di dalam sel

melalui membran pada peristiwa sekresi ( proses keluarnya zat cair melalui kelenjar ).

Caranya zat akan di masukkan ke dalam vakuola lalu berjalan menuju tepi sel. Setelah

berada di tepi membran itu akan membuka dan zat zat tersebut akan keluar dari sel.

KESIMPULAN :

Mekanisme transport melalui membran dapat kami simpulkan bahwa

mekanisme transport melalui membrane dapat digolongkan menjadi dua yaitu

transport aktif dan transport pasif. Transport pasif merupakan perpindahan molekul

tanpa menggunakan energy sel. Contoh transport ini adalah difusi dan osmosis.

Osmosis merupakan difusi melalui membrane yaitu perpindahan ion dari kerapatan

tinggi ke kerapatan rendah dengan melewati membran selektif permeable.

Sedangkan transport aktif merupakan transport yang memerlukan energy. Contohnya

anatara lain companatrium-kalium dan endositosis dan eksositosis.

Email This

BlogThis!

Share to Twitter

Share to Facebook

(5)

Laporan Praktikum Mekanisme Transport Membran

Posted by edi sumarno on 15:21 in KUMPULAN MATERI | No comments

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Membran sel atau membran plasma terletak di sebelah luar sitoplasma. Membran yang membatasi organel mempunyai struktur molekul yang sama dengan membrane sel, yaitu terdiri atas molekul lemak dan protein. Membran sel tersusun dari ±50% lipid dan 50% protein. Lipid terutama merupakan fosfolipid yang tersusun 2 lapis, sedangkan protein tersebar di antara kedua lapis fosfolipid tersebut. Protein yang tersembul di antara dua lapis fosfolipid disebut protein ekstrinsik ( perifer ). Protein yang tenggelam di antara dua lapis fosfolipid disebut protein intrinsik ( integral ). Protein ekstrinsik bersifat hidrofilik (suka air), sedangkan protein intrinsik bersifat hidrofobik ( menolak air ).

Karena susunan membran sel yang demikian, maka membran sel bersifat semipermeabel atau selektif permeabel. Artinya membrab sel hanya dapat dilalui oleh air dan zat – zat tertentu yang terlarut di dalamnya. Membran sel berfungsi mengatur gerakan materi atau transportasi dari dan keluar sel. Transport melalui membran sel dapat dibedakan menjadi 2, yaitu transport pasif dan transport aktif. Transport pasif adalah transport yang tidak memerlukan energi. Transport aktif adalah transport yang memerlukan energi.

Dalam laporan ini saya akan melaporkan mengenai praktikum transport pasif yang terdiri dari difusi, osmosis dan plasmolisis yang termasuk di dalam osmosis.

B. Rumusan Masalah

 Untuk Difusi

1. Bagaimana pergerakan yang terjadi pada tinta setelah dimasukkan ke dalam

air?

 Untuk Osmosis

1. Bagaimana perubahan dan perbandingan berat masing-masing kentang

sebelum dan sesudah direndam dalam larutan aquadest, gula 0,25M; 0,5M; dan 1M?

 Untuk Plasmolisis

1. Bagaimana pengaruh konsentrasi terhadap peristiwa plasmolisis?

(6)

Dengan adanya praktikum mengenai transport pasif dalam mata pelajaran biologi ini, kami mempunyai beberapa tujuan yang diantaranya adalah :

1. Mampu menjelaskan prinsip dasar mekanisme transport pada makhluk hidup

melalui proses difusi dan osmosis.

2. Mampu membedakan prinsip dasar difusi dan osmosis.

3. Mampu menganalisis pengaruh konsentrasi gula terhadap plasmolisis dengan

teliti melalui percobaan menggunakan mikroskop.

(7)

BAB II

KAJIAN TEORI

A. DIFUSI

Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan kesetimbangan dimana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi.

Ada beberapa faktor yang memengaruhi kecepatan difusi, yaitu:

 Ukuran partikel : Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu

akan bergerak, sehingga kecepatan difusi semakin tinggi.

 Ketebalan membran : Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan

difusi.

 Luas suatu area: Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan

difusinya.

 Konsentrasi : semakin besar gradien ( perbedaan ) konsentrasi antara dua

daerah ( larutan ) maka kecepatan rata – rata difusi semakin tinggi.

 Suhu: Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak

dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya.

Dalam mengambil zat-zat nutrisi yang penting dan mengeluarkan zat-zat yang tidak diperlukan, sel melakukan berbagai jenis aktivitas, dan salah satunya adalah difusi. Ada dua jenis difusi yang dilakukan, yaitu difusi biasa dan difusi khusus.

Difusi biasa terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul yang hydrophobic atau tidak berpolar / berkutub. Molekul dapat langsung berdifusi ke dalam membran plasma yang terbuat dari phospholipids. Difusi seperti ini tidak memerlukan energi atau ATP [Adenosine Tri-Phosphate].

Difusi khusus terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul yang hydrophilic atau berpolar dan ion. Difusi seperti ini memerlukan protein khusus yang memberikan jalur kepada partikel-partikel tersebut ataupun membantu dalam perpindahan partikel. Hal ini dilakukan karena partikel-partikel tersebut tidak dapat melewati membran plasma dengan mudah. Protein-protein yang turut campur dalam difusi khusus ini biasanya berfungsi untuk spesifik partikel.

B. OSMOSIS

(8)

harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran. Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.

Osmosis dapat menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel.

PLASMOLISIS

Plasmolisis merupakan dampak dari peristiwa osmosis yang menyebabkan tumbuhan menjadi layu. Plasmolisis merupakan proses dimana apabila sel Kehilangan air lebih banyak akan menyebabkan terjadinya plasmolisis: tekanan terus berkurang sampai di suatu titik di mana protoplasma sel terkelupas dari dinding sel, menyebabkan adanya jarak antara dinding sel dan membran.

Akhirnya cytorrhysis - runtuhnya seluruh dinding sel - dapat terjadi. Ada beberapa mekanisme di dalam sel tumbuhan untuk mencegah kehilangan air secara berlebihan, juga mendapatkan air secara berlebihan, tetapi plasmolisis dapat dibalikkan jika sel diletakkan di larutan hipotonik. Proses sama pada sel hewan disebut krenasi. Cairan di dalam sel hewan keluar karena peristiwa difusi.

Plasmolisis hanya terjadi pada kondisi ekstrem, dan jarang terjadi di alam. Biasanya terjadi secara sengaja di laboratorium dengan meletakkan sel pada larutan bersalinitas tinggi atau larutan gula untuk menyebabkan ekosmosis, seringkali menggunakan tanaman Elodea atau sel epidermal bawang yang memiliki pigmen warna sehingga proses dapat diamati dengan jelas.

(9)
(10)

BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum biologi ini berlangsung pada Hari Rabu, tanggal 05 September 2012 di laboratorium biologi SMA N 1 Jetis Bantul.

B. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :

1. Eksperimen “DIFUSI”

Alat : Bahan :

1. Gelas ukur 1. Tinta

2. Eksperimen “OSMOSIS”

Alat : Bahan :

1. Timbangan 1. Irisan kentang

2. Gelas ukur 2. Larutan gula 0,25M; 0,5M; 1M

3. Cawan petri 3. Air

4. Pisau

5. Pinset

6. Penggaris

3. Eksperimen “PLASMOLISIS”

Alat : Bahan :

1. Counter 1. 1 lembar daun Rhoeo discolor

2. Cutter / silet baru, pipet tetes 2. Larutan glukosa 0,25M; 0,5M dan 1M

3. Mikroskop cahaya 3. Aquadest

C. Prosedur Kerja

1. DIFUSI

a. Siapkan air ke dalam gelas ukur

b. Masukkan setetes tinta ke dalam air tersebut

c. Amati pergerakan yang terjadi dengan seksama

(11)

a. Buatlah irisan kentang dengan potongan dadu ( 1x1x1x1 cm ) sebanyak 4 buah

b. Timbanglah masing – masing irisan kentang dan beri tanda atau dicatat jangan

sampai keliru

c. Masukkan masing – masing 20 ml larutan aquadest, gula 0,25M; 0,5M dan 1M

pada gelas I, II, III, dan IV

d. Masukkan 1 potongan kentang ke dalam gelas I, II, III, dan IV

e. Diamkan kira – kira 20 – 30 menit, kemudian ambil dengan pinset lalu

ditimbang

f. Catat perubahan berat kentang dalam table, dan bandingkan dengan berat

kentang sebelum direndam tadi

3. PLASMOLISIS

a. Buatlah 3 sayatan tipis epidermis bawah daun Rhoeo discolor

b. Letakkan masing-masing sayatan epidermis di atas gelas benda

c. Amati dan gambar

d. Tetesi preparat sayatan epidermis tersebut dengan larutan ( glukosa 0,25M;

0,5M dan 1M )

e. Amati masing-masing di bawah mikroskop

f. Amati dan gambar, hitung jumlah sel yang terplasmolisis pada ketiga preparat

dalam 2 menit

g. Tetesi kembali preparat dengan aquadest

(12)

BAB IV

Seharusnya berat kentang setelah dimasukkan dalam larutan gula 0,25 M dan larutan gula 1M adalah berkurang karena air yang berada pada kentang bergerak keluar ke gelas ukur sehingga kadar air pada kentang berkurang dan menyebabkan berat pada kentang berkurang. Namun, pada praktikum saya berat kentang yang dimasukkan dalam larutan gula 0,25M tidak mengalami perubahan berat. Hal ini mungkin dikarenakan, pada saat menimbang kentang tidak bisa tepat karena timbangan yang digunakan tidak bisa seimbang. Atau mungkin dikarenakan, kesalahan pada saat menimbang..

(13)

3. PLASMOLISIS

Pada pengamatan proses plasmolisis, daun Rhoe discolor yang ditetesi larutan glukosa setelah didiamkan selama kurang lebih 2 menit menghasilkan bentuk yang berbeda dari bentuk asal sel daun Rhoe discolor.

(14)

C. Diskusi

Difusi

1. Apa yang terjadi pada eksperimen difusi?

Difusi terjadi atas respon terhadap perbedaan konsentrasi. Pada difusi pada tinta yang terjadi pada tinta adalah tinta tersebut akan bercampur dengan air, dan dalam beberapa menit kemudian tanpa di aduk, tinta sudah bercampur dengan air secara keseluruhan.

2. Apa yang dapat disimpulkan dari ekserimen tersebut?

Difusi adalah suatu perpindahan partikel atau zat terlarut dari yang hipertonik (konsentrasi tinggi) ke partikel atau zat terlarut yang hipotonik ( konsenntrasi rendah).

Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan kesetimbangan dimana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi.

Osmosis

1. Apa yang terjadi pada irisan kentang pada tiap perlakuan? Mengapa demikian?

Irisan kentang yang dimasukkan dalam larutan gula, beratnya akan berkurang karena air yang berada pada kentang bergerak keluar ke gelas ukur sehingga kadar air pada kentang berkurang dan menyebabkan berat pada kentang berkurang. Irisan kentang yang dimasukkan dalam air, beratnya akan bertambah karena air masuk ke dalam sel-sel kentang, karena sel-sel kentang hipertonis dibandingkan air. Akibat masuknya air ini menyebabkan isi sel bertambah, dan sel tekanan turgornya tinggi. Inilah yang menyebabkan kentang menjadi keras dan beratnya bertambah.

2. Apa yang dapat disimpulkan dari eksperimen di atas?

Osmosis adalah suatu proses pepindahan suatu zat pelarut dari konsentrasi tinggi ke zat pelarut yang konsentrasi rendah melalui membrane semi permeable ( dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat.

(15)

Latar belakangnya karena sel epidermis daun Rhoeo discolor tersebut ditetesi larutan hipertonis ( gula 1 M ) protoplasmanya akan menyusut dan lepas dari dinding selnya.

c. Disebut peristiwa apa itu?

Peristiwa plasmolisis.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

 Difusi adalah suatu perpindahan partikel atau zat terlarut dari yang hipertonik

(konsentrasi tinggi) ke partikel atau zat terlarut yang hipotonik ( konsenntrasi rendah).

 Osmosis adalah suatu proses pepindahan suatu zat pelarut dari konsentrasi

tinggi ke zat pelarut yang konsentrasi rendah melalui membrane semi permeable ( dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat ).

 Plasmolisis adalah peristiwa mengkerutnya sitoplasma dan lepasnya membran

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Drs. Sukoco.2009.DIKTAT BIOLOGI KELAS XI.Yogyakarta.Drs. Sukoco

Pratiwi, D.A.BIOLOGI Untuk SMA Kelas XI.2006.Penerbit. ERLANGGA.Jakarta

http://id.wikipedia.org//

http://www.google.com/id.wikipedia/wiki/difusi//

http://www.google.com/id.wikipedia/wiki/osmosis//

http://www.google.com/id.wikipedia/wiki/plasmolisis//

(17)

Mekanisme Transpor Membran

Juni 13, 2013 nurhidayah49Tinggalkan komentar

Metabolisme merupakan aktivitas untuk memenuhi kebutuhan energi yang diperlukan

untuk hidup. Berbagai macam molekul, seperti molekul makanan maupun gas oksigen dan

karbondioksida senantiasa keluar-masuk sel dalam proses tersebut. Setiap molekul memiliki

sifat yang khas, begitu pula membran sel. Transport membran selain merupakan sebuah

proses gerakan, ternyata sangat dipengaruhi oleh interaksi antara membran sel dengan

molekul-molekul yang ditranspor. Hal itu bisa dilihat pada “keragaman jalur” berbagai

molekul untuk melewati membran sel.

Berikut ini pembahasan yang lebih mendalam mengenai transpor pada membran sel.

A. Pengertian Mekanisme Transpor pada Membran

Mekanisme transpor pada membran adalah proses keluar masuknya molekul melewati

membran sel. Berbagai macam molekul, seperti glukosa, oksigen, dan karbondioksida

senantiasa harus melewati membran sel untuk keluar-masuk sel dalam proses metabolisme.

Gambar 1.1 Membran sel diunduh dari (http://citadel.sjfc.edu )

(18)

Membran sel terbentuk dari struktur fosfolipid bilayer. Bagian luar bersifat hidrofilik,

sementara bagian dalam bersifat hidrofobik. Sifat kimia membran sel tersebut, berpengaruh

terhadap molekul-molekul yang bergerak melewatinya. Untuk lebih mendalaminya, berikut

ini disajikan berbagai macam jenis-jenis mekanisme membran sel dan perbandingannya.

B. Jenis-jenis Mekanisme Transpor pada Membran

Gambar 1.3 Analogi perbedaan transpor mebran pasif

dan aktif dinduh dari (http://www.lionden.com/slides-cell.htm)

Transpor membran pada sel dibedakan menjadi dua berdasarkan penggunaan energinya,

yakni transpor membran aktif yang memerlukan energi dan transpor membran pasif yang

tidak memerlukan energi.

1. Transpor Membran Aktif

Mekanisme transpor pada membran secara aktif terjadi karena molekul tidak bisa dilewatkan

secara langsung melewati fosfolipid bilayer atau karena jumlah molekul di luar sel yang lebih

sedikit. Molekul yang mengalami kesulitan untuk melewati membran sel umumnya terjadi

karena interaksi antara membran sel yang memiliki ekor bagian dalam yang bersifat

hidrofobik non polar dengan molekul yang bersifat hidrofilik dan atau polar. Selain itu,

ukuran molekul yang besar juga merupakan faktor penghambat untuk melewati membran sel.

Transpor membran secara aktif sendiri terdiri dari beberapa macam, antara lain:

a. Pompa ATP

(19)

Gambar 1.4 Pompa ATP diunduh dari (pelauts.com)

b. Kotranspor

Kotranspor adalah transpor zat yang mengaktifkan transpor zat lain melewati membran

plasma. Kotransport dibedakan menjadi dua, yaitu simport dan antiport. Disebut simport

apabila kedua jenis zat memiliki arah pergerakan yang sama, dan disebut antiport apabila

arah pergerakannya berlawanan. Contoh mekanisme kotranspor, berupa pompa potasium dan

sodium.

Gambar 1.5 Kotranspor diunduh dari (http://keepinapbiologyreal.wikispaces.com)

c. Endositosis dan Eksositosis

(20)

Gambar 1.6 Eksositosis dan Endositosis diunduh dari (http://alevelnotes.com )

2. Transpor Membran Pasif

Mekanisme transpor membran secara pasif terjadi dengan memanfaatkan prinsip sederhana

difusi. Molekul akan berpindah dari seuatu area yang konsentrasinya tinggi ke rendah. Hal ini

menyebabkan sel tidak perlu mengeluarkan energi.

a. Difusi

Difusi adalah perpindahan molekul atau ion. Sebagai akibat gerak acak, dari daerah

berkonsentrasi tinggi ke daerah dengan konsentrasi rendah. Kecepatan difusi zat melalui

membran sel tidak hanya tergantung pada gradien konsentrasi (perbedaan konsentrasi antar

ruang pada sel), tetapi juga pada besar, muatan dan daya larut dalam lipid dari

partikel-partikel tersebut. Pada umumnya zat-zat yang larut dalam lipid, yaitu molekul hidrofobik,

lebih mudah berdifusi melalui membrane daripada molekul hidrofilik. Membrane sel, kurang

permeable terhadap ion-ion (seperti Na+, Cl-, K+) dibandingkan dengan molekul kecil yang

tidak bermuatan. Dalam keadaan yang sama, molekul kecil lebih cepat berdifusi melalui

membrane sel daripada molekul besar

Gambar 1.7 Difusi diunduh dari (http://www.biologyguide.net)

Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi ialah:

(21)

b). Luas permukaan

c). Beda konsentrasi

d). Suhu

e). Permeabilitas membran

f). Ukuran molekul

b. Osmosis

Osmosis adalah bagian khusus dari difusi. Osmosis ialah pergerakan air dari konsentrasi

yang lebih tinggi ke rendah melewati membran semipermeabel.

Gambar 1.8 Osmosis diunduh dari (ww.thestudentroom.co.uk)

Dampak peristiwa osmosis terjadi akibat sel ditempatkan pada kondisi hipertonik maupun

hipotonik.

Gambar 1.9 Dampak Terjadinya Osmosis diundh dari (http://bioserv.fiu.edu)

c. Difusi Terfasilitasi

(22)

Gambar 2.0 Difusi Terfasilitasi diunduh dari (http://biology.about.com)

Molekul-molekul yang melewati membran sel dengan difusi terfasilitasi adalah

molekul-molekul berukuran besar seperti glukosa maupun molekul-molekul-molekul-molekul kecil seperti air yang

memiliki protein membran khusus sebagai media transpor.

C. Perbandingan Mekanisme Transpor pada Membran

Selain penggunaan energi. Perbedaan lain antara transpor membran pasif dan aktif adalah

arah pergerakan zat yang ditranspor terhadap gradien konsentrasinya. Pada mekanisme

transpor pasif, arah pergerakan zat terhadap konsentrasinya adalah dari tinggi ke rendah.

Sebab pada mekanisme transpor ini tidak ada pengeluaran energi. Sedangkan pada

mekanisme transpor aktif, zat yang ditranspor bergerak dari gradien konsentrasi rendah ke

tinggi. Hal ini dimungkinkan sebab ada penggunaan energi. Selain itu, perbedaan lainnya

adalah penggunaan karakteristik molekul yang ditranspor. Molekul bermuatan seperti ion dan

yang berukuran besar hanya ditranspor secara aktif karena tidak bisa menembus fosfolipid

bilayer.

________________________________________________

Daftar Pustaka

Anonim.____. “Active Transport”. Diakses dari

http://keepinapbiologyreal.wikispaces.com/Active%2BTransport%2Band

%2BCotransport&docid pada 10 Juni 2013 pukul 20.00 WIB

Anonim.____.” Chapter 5 The Movement of Substances Across Cell Membranes”. Diakses

dari

jpkc.scu.edu.cn pada tanggal 7 Mei 2013 pukul 20.00 WIB

Anonim. ____. “Crossing Membrane”. Diakses dari

http://alevelnotes.com/Crossing-Membranes/pada 20 Juni pukul 20.15 WIB

Anonim.____. “Cytology”. Diakses dari http://www.goldiesroom.org/Note

%20Packets/03%20Cytology/00%20Cytology–WHOLE.htm pada 10 Juni 2013 pukul 14.00

WIB

Anonim.____. “Diffusion”. Diakses dari

http://bioserv.fiu.edu/~walterm/human_online/labs/cell_lab/diffusion_osmosis/diffusion.htm

&d pada 10 Juni 21.00 WIB

(23)

Anonim.____. “Endocytosis”. Diakses dari academic.brooklyn.cuny.edu pada tanggal7 Mei

2013 pukul 20.00 WIB

Anonim. 2005. “Osmosis and Diffusion”. Diakses dari faculty.southwest.tn.edu pada tanggal7

Mei 2013 pukul 20.00 WIB

Anonim.____. Osmotic”. Diakses dari ww.thestudentroom.co.uk pada 10 Juni 2013 pukul

21.00 WIB

Anonim.____. “Pinocytosis”. Diakses dari

http://academic.brooklyn.cuny.edu/biology/bio4fv/page/endocytb.htmpada tanggal7 Mei

2013 pukul 20.00 WIB

Anonim.____. “Transport in Angiosperm”. Diakses dari ib.bioninja.com.au pada tanggal7

Mei 2013 pukul 20.00 WIB

Anonim.____.”Transport”. Diakses dari http://www.goldiesroom.org/Note

%20Packets/06%20Transport/00%20Tr

ansport–WHOLE.htm pada tanggal7 Mei 2013 pukul

20.00 WIB

Bailey, Rgina. ____. “Fascilitated Diffusion”. Diakses pada

Gambar

Gambar 1.1 Membran sel diunduh dari (http://citadel.sjfc.edu )
Gambar 1.3 Analogi perbedaan transpor mebran pasif
Gambar 1.4 Pompa ATP diunduh dari (pelauts.com)
Gambar 1.6 Eksositosis dan Endositosis diunduh dari (http://alevelnotes.com )
+3

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Dalam kegiatan KKN ini tentunya memiliki tujuan bagi masyarakat. Adapun tujuan tersebut dapat diwujudkan dengan membuat fokus dalam program kerja selama KKN berlangsung. Di

asid hidroklorik 1.0 mol dm -3 -3  serta radas yang lain, rancang  serta radas yang lain, rancang satu eksperimen untuk menentukan kepekatan larutan satu eksperimen untuk

• Mengidentifikasi polusi /pencemaran lingkungan • Menjelaskan pengertian limbah • Menjelaskan penggolongan limbah • Menjelaskan sifat polutan dan sumber

Hasil obsevasi dalam bentuk tanggung jawab ini, semua pihak memiliki tanggung jawabnya masing-masing, yang dimana Bank Indonesia memiliki peran dan tanggung jawab

5) Route Perjalanan Dapat Di Rubah, Sesuai Jadwal Pesawat, Tanpa Mengurangi Tempat Kunjungan Wisata 6) GUIDE BAHASA INDONESIA selama tour berlangsung. 10 ) PRIVATE TOUR

Subseksi yang menangani Hanggar Pabean dan Cukai paling banyak 2 (dua).. Sub Seksi Hanggar Pabean dan Cukai mempunyai tugas melakukan pelayanan fasilitas dan perijinan

Beberapa saran penting yang dapat dikemukakan dalam penelitian dan pengembangan model pelatihan upakara berbasis nilai pendidikan agama Hindu untuk meningkatkan

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui kemampuan biji asam jawa dan biji kecipir sebagai koagulan alami untuk memperbaiki kualitas air dan mengetahui