• Tidak ada hasil yang ditemukan

Critical Review Perencanaan Sistem polde

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Critical Review Perencanaan Sistem polde"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PERENCANAAN WILAYAH PESISIR

CRITICAL REVIEW

Perencanaan Sistem Polder di Kampung Tambak Lorok, Kelurahan Tanjung

Mas, Kota Semarang

Disusun Oleh:

Ruth Angelia - 08151037

Dosen Pengampu:

Ariyaningsih, ST., M.T., M.Sc

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN

KOTA

JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

INSTITUT TEKNOLOGI KALIMANTAN

(2)

Indonesia merupakan suatu negara kepulauan yang telah diakui dunia dalam UNCLOS 1982, yaitu memiliki total luas laut yang mencapai 5,9 juta km2. Luas perairan tersebut terdiri

dari 3,2 juta km2 yang merupakan perairan teritorial. Kemudian 2,7 juta km2 merupakan Zona

Ekonomi Ekslusif. Hal itu berarti sejauh 200 mil dari garis pantai, Indonesia memiliki hak kedaulatan untuk memanfaatkan serta pemeliharaan sumber daya alam, dan pembangunan pada pulau-pulau buatan di Indonesia (Lasabuda, 2013). Sebagai Negara kepulauan dengan jumlah pulaunya yang mencapai 17.504 atau tiga perempat Indonesia adalah wilayah laut, maka dapat dikatakan bahwa laut menjadi sumber daya yang sangat potensial untuk dikembangkan dan dimanfaatkan. Faktanya, dari 7000 spesies ikan di dunia, 2000 diantaranya berada di perairan Indonesia. Selain itu tercatat bahwa Indonesia menjadi pusat keanekaragaman terumbu karang dunia yang mencapai 400 spesies terumbu karang. Kekayaan laut yang melimpah, posisi Indonesia yang sangat strategis, serta panjangnya garis pantai yang mencapai 99.093 kilometer menjadi alasan bahwa suatu daerah pesisir dapat dikembangkan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan wilayah dan hal tersebut membuat banyaknya penduduk Indonesia yang menggantungkan kehidupan pada wilayah pesisir di Indonesia.

(3)

banjir rob yang seringkali melanda daerah tersebut. Akibat permasalahan yang kerap kali muncul, maka dibuatlah sejumlah upaya, salah satunya adalah merencanakan sistem polder di Tambak Lorok. Oleh karena itu, penulis membuat critical review ini terkait dengan perencanaan sistem polder pada kawasan pesisir di Kampung Tambak Lorok, Semarang.

Kampung Tambak Lorok merupakan kampung nelayan terbesar di Kota Semarang yang berlokasi di Kelurahan Tanjungmas tepatnya di Kecamatan Semarang Utara (Mussadun, 2016). Letaknya berbatasan dengan Pelabuhan Tanjung Mas dan Laut Jawa (lihat lampiran gambar 1 dan 2). Berdasarkan Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman Kawasan Tambak Lorok, pada tahun 2014 jumlah penduduknya Kampung Tambak Lorok sebesar 9.503 jiwa, yang terdiri atas 1.551 rumah tangga. Kepadatan daerah tersebut >750 jiwa/Ha. Dengan jumlah penduduk yang cukup banyak ini, sebagian masyarakat di Kampung Tambak Lorok menggantungkan kehidupannya dengan sumberdaya laut. Tercatat bahwa sebesar 37% penduduk bermata pencaharian sebagai nelayan dan 28% ialah pedagang yang berkaitan dengan sektor perikanan. Namun, keadaan masyarakat yang bergantung pada sektor laut ini mengalami kendala, tatkala Tambak Lorok merupakan wilayah yang rentan terhadap penurunan muka tanah (lihat lampiran gambar 3).

(4)

Menurut Badan Lingkungan Hidup Kota Semarang dalam Mussadun (2014), selain banjir rob, terdapat banyak lagi persoalan di wilayah pesisir Kecamatan Semarang Utara, antara lain pendangkalan laut, kerusakan lingkungan, pencemaran air sungai dan laut, sampah, permukiman kumuh, reklamasi yang tak terkendali, konflik kepentingan dan alih fungsi lahan di hulu. Salah satu kerusakan lingkungan yang terjadi adalah semakin berkurangnya hutan mangrove. Berkurangnya luasan hutan mangrove tersebut sangat mempengaruhi ekosistem pesisir di sekitarnya seperti, hilangnya habitat hewan-hewan yang tinggal di hutan mangrove atau pun menjadi daerah yang rawan terhadap abrasi. Hal tersebut pada akhirnya mempengaruhi secara tidak lansung ekonomi masyarakat di pesisir Tambak Lorok seperti menurunnya kuantitas tangkapan ikan. Selain itu penyebab mulai menyusutnya lahan hutan mangrove yang lain karena terjadinya erosi serta adanya reklamasi di kawasan pantai. Untuk mengatasi hal tersebut, sebenarnya sudah dilakukan beberapa upaya yaitu dengan melakukan penanaman mangrove kembali di bagian paling timur Tambak Lorok oleh Dinas Kelautan dan Perikanan. Namun upaya tersebut tampaknya belum efektif.

Selain kerusakan hutan mangrove, terjadi juga pencemaran lingkungan di kawasan pesisir Tambak Lorok. Dalam RTPLP Tambak Lorok tahun 2016, dijelaskan bahwa pada dekade 1970-an tejadi pemb1970-angun1970-an industri-industri baru khususnya di T1970-anjung Mas dikarenak1970-an peruntuk1970-an lahannnya sebagai industri yang dinamakan Kawasan Industri Tanjung Mas. Banyak industri disana memproduksi barang-barang tekstil, mebel, dan barang olahan. Pembangunan tersebut yang membuat terjadinya migrasi penduduk ke Semarang, tidak terkecuali bermigrasi ke Kampung Tambak Lorok. Adanya industri tersebut melahirkan masalah baru yang mana terjadinya pencemaran lingkungan. Tercemarnya pesisir Tambak Lorok oleh limbah pabrik semakin menurunkan kualitas serta kuantitas ikan. Namun, selain limbah dari industri, terdapat juga limbah-limbah yang berasal dari rumah tangga. Masyarakat Tambak Lorok tidak mengolah sampah rumah tangganya terlebih dahulu, tetapi lansung membuangnya ke perairan Laut Jawa tersebut. Sehingga dapat dikatakan pencemaran lingkungan ini bukan merupakan kesalahan dari pihak industri namun juga masyarakat di pesisir Tambak Lorok.

(5)

keberadaannya hanya sementara, terlebih lagi beberapa pompa adalah pinjaman dari kota-kota di sekitarnya. Agar dapat menanggulangi dan sigap dalam menghadapi banjir rob maka pemerintah Kota Semarang pun akhirnya membuat perencanaan sistem polder. Beberapa wilayah di Semarang sudah mempunyai sistem polder saat ini. Rencana sistem polder sebenaranya sudah dirancang dari tahun 2009. Namun, realisasinya di beberapa kelurahan baru ada. Sistem polder merupakan salah satu cara penanganan banjir dengan bangunan fisik, yang meliputi sistem drainase, kolam retensi, tanggul yang mengelilingi kawasan, serta pompa dan/atau pintu air, sebagai satu kesatuan pengelolaan tata air yang tak terpisahkan (Wahyuningrum,2017). Dari hasil analisis yang ada, maka direncanakan drainase sistem polder yang terdiri dari saluran drainase, kolam detensi, tanggul laut, dan rumah pompa (Lihat lampiran gambar 4). Perencanaan sistem polder ini dinilai merupakan perencanaan dalam mengatasi banjir rob yang paling cocok di Tambak Lorok. Namun, diperlukan manajemen yang baik untuk nantinya dalam pembangunan maupun pengoperasian. Hal ini dikarenakan, di Semarang Utara telah dibangun beberapa polder bahkan menjalin kerjasama dari pihak Pemerintah Belanda, yang mana Belanda memang terkenal sebagai Negara dengan keadaannya yang sebagian besar di bawah permukaan air. Namun dikutip dari harian Metro Semarang, bahwa Polder yang baru saja dibangun dan berada di Kelurahan Kemijen, Semarang Utara ini mengalami masalah operasional dan perawatannya. Padahal dalam pembangunannya sudah menghabiskan banyak dana hingga raturan miliar. Dana tersebut pun tidak hanya berhenti disitu, dibutuhkan juga anggaran tiap tahunnya dalam rangka pengoperasian dan perawatannya.

(6)

warming yang membuat perubahan cuaca yang tidak stabil. Warga Kampung Tambak Lorok pun harus menjalin kerjasama dengan pihak lain seperti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau pihak lainnya untuk dapat memprediksi keadaan cuaca ke depannya, sehingga ketika sudah mengetahui keadaan yang akan datang, masyarakat dapat bersiap-siap atau mengantisipasi.

Selain diperlukan peran masyarakat dan pemerintah dalam mengatasi degradasi atau rawannya bencana di Tambak Lorok, dibutuhkan juga peran Swasta. Pihak swasta seharusnya dapat berperan aktif dengan keadaan di Semarang Utara. Karena salah satu kerusakan lingkungan itu juga disebabkan oleh pihak swasta. Pihak swasta dapat diajak untuk melakukan vegetasi di lingkungan pesisir Tambak Lorok, karena selama ini, penanaman mangrove banyak dilakukan oleh mahasiwa maupun pemerintah. Pihak swasta juga dapat membantu dalam pembiayaan terkait perawatan polder yang ada nantinya. Karena apabila banjir rob ini tidak bisa diatasi, tentunya juga akan mempengaruhi keadaan industri yang ada maupun sosial masyarakatnya. Dengan pihak swasta atau pun industri-industri di Kelurahan Tanjung Mas ikut berpatisipasi, hal ini dapat meringankan beban pemerintah dalam anggaran, karena masyarakat pun untuk membantu pemerintah dalam hal dana, saat ini belum bisa, dikarenakan banyaknya penduduk yang masih miskin di Tambak Lorok. Selain bantuan dari pihak industri diperlukan juga tinjauan pada Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, yang mana apakah boleh adanya reklamasi di lingkungan pesisir Tambak Lorok. Karena dapat diketahui salah satu penyebab semakin menyusutnya mangrove adalah karena kegiatan reklamasi di sekitar wilayah tersebut. Dalam pembangunan yang terjadi juga, perlu adanya analisis terhadap dampak lingkungan yang ada.

(7)

fasilitas umum terendam, hal tersebut akan menyebabkan banyak sekali kerugian, contohnya apabila sekolah terkena banjir rob, maka kegiatan belajar-mengajar nantinya terkena dampak, seperti diliburkan. Yang pasti akan mempengaruhi keadaan sosial dari segi pendidikan penduduk yang ada. Permukiman Tambak Lorok dengan kepadatan yang mencapai >750 jiwa/Ha, membuat permukiman tersebut menjadi kumuh. Diperlukan fasilitas-fasilitas penunjang untuk mengatasi kepadatan penduduk yang ada. Salah satu upaya pemerintah adalah rencana untuk membangun rusun. Namun tentunya diperlukan tinjauan yang detail, karena keadaan rusun nantinya harusnya menjadi solusi bukan menjadi masalah baru. Seiring dengan perbaikan permukiman yang harus diterapkan, sistem drainase pun perlu diperbaiki. Tentunya keberadaan penduduk yang akan semakin bertumbuh harus diatasi dengan membuat adanya peraturan zonasi. Peraturan zonasi di kawasan pesisir ini nantinya untuk mengantisipasi perubahan penggunaan lahan di Tambak Lorok. Karena degradasi lingkungan seringkali terjadi akibat dari perubahan penggunaan lahan.

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, (2017). Perawatan dan Operasional Polder Banger Masih jadi Masalah. Diakses pada 8 Oktober 2017 dari https://metrosemarang.com/perawatan-dan-operasional-polder-banger-masih-jadi-masalah-55299

Himasper, (2017). Peringatan Hari Nelayan Nasional 2017. Diakses pada 3 Oktober 2017 dari http://himasper.lk.ipb.ac.id/harinelayan17/

Lasabuda, Ridwan, (2013). Pembangunan Wilayah Pesisir dan Lautan dalam Perspektif Negara Kepulauan Republik Indonesia. Diakses pada 3 Oktober 2017 dari http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax

Lukita. (2012). Penduduk pesisir dan Pulau Kecil Rawan Bencana. Diakses pada 11 Oktober 2017. http://ekonomi.kompas.com/read/2012/09/12/14312333/Penduduk.Pesisir.dan. Pulau.Kecil.Rawan.Bencana.

Manulang, Sastrawan, (1999). Kesepakatan Konservasi Masyarakat dalam Pengelolaan Kawasan Konservasi. Diakses pada 3 Oktober 2017 dari https://s3.amazonaws.com

Mussadun, dan Putri Nurpratiwi, (2016). Kajian Penyebab Kemiskinan Masyarakat Nelayan di Kampung Tambak Lorok. Diakses pada 2 Oktober 2017 dari http://journals.itb.ac.id

Dokumen Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman Kawasan Tambak Lorok

Wahyuningrum, Catur Ayu, dkk, (2017). Perencanaan Sistem Polder Tambak Lorok Semarang Utara. Diakses pada 6 Oktober 2017 dari http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkts. World Bank. (2017). Population. Diakses pada 3 Oktober 2017 dari

https://www.google.co.id/publicdata

(9)

LAMPIRAN

Gambar 1 Peta Lokasi Tambak Lorok di Kota Semarang

(10)

Gambar 2 Kampung Tambak Lorok di Semarang

(11)
(12)
(13)

Gambar 4. Rencana Sistem Polder di Kampung Tambak Lorok

Gambar

Gambar 1 Peta Lokasi Tambak Lorok di Kota SemarangSumber: Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman Kawasan Tambak Lorok
Gambar 2 Kampung Tambak Lorok di Semarang
Gambar 3. Daerah Rawan Terhadap Penurunan Muka Tanah di Semarang
Gambar 4. Rencana Sistem Polder di Kampung Tambak Lorok

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas promoter keratin dan heat shock pada ikan koi Cyprinus carpio , yang disambungkan dengan gen Green Fluorescent

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih karunia-Nya yang telah membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul ”Analisis

Dalam hal ini, setelah data direduksi, display, selanjutnya verifikasi atau penarikan kesimpulan, data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi yang

Puji syukur pada Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul PENGARUH PRICE DISCOUNT, STORE ATMOSPHERE,

Pada sistem file sharing melalui memalui konsep input data pengguna yang mana data pengguna adalah sebagi yang upload file tersebut, langkah pertama pengguna

Hipotesa kemungkinan penyebab peningkatan ketahanan korosi lokal yang tidak signifikan dari hasil yang didapatkan, bisa jadi karena penambahan unsur boron dan titanium

Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis variansi dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk nitrogen berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap produksi

van Oortmeersen. c) Hasil analisa stabilitas menunjukkan bahwa kapal memiliki nilai GZ maksimum terjadi pada kondisi VII atau pada saat kapal bersandar didermaga