PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA
PERDAGANGAN ORANG BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR
21 TAHUN 2007 (Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Nomor:
578/Pid.B/2014/PN.Bks )
SKRIPSI
Oleh :
ARIF ANJAR WANTO
201310115059
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA
ABSTRAK
Arif Anjar Wanto 201310115059, Skripsi, “PENEGAKAN HUKUM TERHADAP
PELAKU TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG BERDASARKAN UNDANG – UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2007” ( Studi Kasus Putusan Perkara Nomor: 578 /PID.B/ 2014/PN.BKS )
Penelitian ini berjudul “PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG” (Studi Kasus Dalam Putusan Pengadilan Negeri Bekasi Nomor: 578/PID.B/2014/PN.Bks)”. Penelitian dilakukan di Pengadilan Negeri Bekasi. Tujuan Penelitian untuk mengetahui penerapan unsur-unsur tindak pidana perdagangan orang serta untuk mengetahui dasar hukum pertimbangan hakim dalam memutus perkara Tindak pidana perdagangan orang pada perkara Nomor: 578/PID.B/2014/PN.Bks. Penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif. Pendekatan yang digunakan adalah yuridis normatif. Spesifikasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis. Data sekunder diperoleh yaitu dengan mempelajari peraturan perundang-undangan, literature, hasil penelitian serta dokumen-dokumen resmi yang berkaitan dengan obyek penelitian. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Unsur-unsur dari tindak pidana Perdagangan orang yaitu, Pertama, Setiap Orang, yaitu terdakwa Nining, Kedua, Yang mengeksploitasi ekonomi atau seksual, yaitu terdakwa menerima saksi korban untuk berkerja sebagai Pekerja Seks Komersial, Ketiga, Dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain, yaitu membagi (2) dua imbalan yang korban peroleh masing-masing keuntungan. Pertimbangan Hakim Dalam Memutus Perkara tindak pidana pencabulan di Pengadilan Negeri Bekasi Dalam Perkara Nomor: 578/PID.B/2014/PN.Bks tidak sesuai dengan fakta dilapangan/ unsur , sebab pelaku dinyatakan oleh Hakim bersalah telah melanggar Pasal 296 Kitab undang undang Hukum Pidana. Namun Hakim tidak mencantumkan undang-undang yang lebih khusus untuk mengatur tindak pidana perdagangan orang (lex specialis derogate lex generalis) tersebut. Kesimpulan penelitian ini adalah mengenai upaya penegakan, keadilan serta kepastian hukum terhadap pelaku perdagangan orang dan penerapan undang-undang tindak pidana perdagangan orang.
Kata Kunci : Tindak Pidana Perdagangan Orang, Mucikari
Pembimbing:
1. Anggreany Haryani Putri, S.H,MH.
viii ABSTRACT
Arif Anjar Wanto, 201310115059 Thesis, "the law enforcement ON BUSINESS CRIME OF TRADING BY LAW - LAW NUMBER 21 OF 2007” (Case Study Case Decision Number: 578 /PID.B/ 2014 / PN.BKS)
This study entitled "ENFORCEMENT OF TRADING BUSINESS CRIME" (Case Study In Bekasi District Court's Decision No. 578 / Pid.B / 2014 / PN.Bks) ". The study was conducted in the Bekasi District Court. Objective to determine the application of the elements of the crime of trafficking of people as well as to know the legal basis for consideration of the judge in deciding the case of criminal acts of trafficking in Case Number: 578 / Pid.B / 2014 / PN.Bks. Research using qualitative research methods. The approach used is normative. Specification used in this research is descriptive. Secondary data were obtained by studying the legislation, literature, research and official documents relating to the object of research. Based on the results of this study concluded that the elements of the crime of Trafficking in Persons, namely, first, Everyone, that the defendant Nining, Second, Yang economic or sexual exploitation, which the defendant received a witness victim to work as commercial sex workers, Third, the purpose of mutual themselves or others, is dividing (2) two victims earn rewards each advantage. Consideration Judge In Case Breaking felony obscenity in Bekasi District Court In Case Number: 578 / Pid.B / 2014 / PN.Bks incompatible with the fact the field / element, since the perpetrators expressed by Judge guilty of violating Article 296 Criminal Law Book , But Judge did not include legislation more specifically to criminalize trafficking in persons (lex derogate lex generalis) is. The conclusion of this study is about enforcement, justice and legal certainty of traffickers and the application of the law crime of trafficking in persons.
Keywords: Crime of Human Trafficking, Pimps.
Supervisor:
1. Anggreany Haryani Putri, SH, MH. 2. Esther Masri SH, M.Kn
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Dengan mengucap Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,
karena berkat rahmat, taufik, hidayah, dan inayahnya penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU TINDAK
PIDANA PERDAGANGAN ORANG BERDASARKAN UNDANG-UNDANG
NOMOR 21 TAHUN 2007 (Studi Kasus No. 578/Pid.B/2014/PN.Bks)
Pada kesempatan ini Penulis ingin menyampaikan terima kasih yang tidak
terhingga atas motivasi dan dukungan, baik langsung maupun tidak langsung yaitu
kepada :
1. Allah SWT atas bimbingan hidup yang diberikannya kepada Penulis ;
2. Drs. Bambang Karsono,SH., MM. Selaku Rektor Universitas Bhayangkara
Jakarta Raya.
3. Dr. H. Erwin Owan Hermansyah Soetoto, SE.,SH.,MH.,MM Selaku Dekan
Fakultas Hukum Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
4. Prof. Koesparmono Irsan, S.H., M.M, M.B.A., selaku Guru Besar Universitas
Bhayangkara Jakarta Raya.
5. Anggreany Haryani Putri SH., MH., selaku dosen pembimbing materi I (satu)
yang telah memberikan dan mengorbankan banyak waktunya selama
memberikan kontribusi pemikiran dan bimbingan kepada penulis, sehingga
pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Esther Masri SH., M.Kn., selaku dosen pembimbing materi II (dua) yang telah
memberikan dan mengorbankan banyak waktunya selama memberikan
kontribusi pemikiran dan bimbingan kepada penulis, sehingga pada akhirnya
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
7. Pak Zulkifli Ismail SH., MH & Bu Melani Pita Lestari SS.,MH selaku
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI... v
ABSTRAK ... x
2.1.2 Teori Lex Specialis Derogate lex Generalis ... 22
2.1.3 Teori Keadilan ... 23
2.2 Pengertian Pidana – Pemidanaan, Penegakan Hukum, Perdagangan Orang... 26
2.2.1 Pidana dan Pemidanaan ... 26
x
2.3 Pelaku Tindak Pidana Perdagangan Orang Dalam Bentuk ...
Eksploitasi Seksual ... 38
2.3.1 Pengertian Tindak Pidana ... 38
2.3.2 Pelaku Tindak Pidana ... 40
2.3.3 Eksploitasi Seksual ... 41
BAB III HASIL PENELITIAN ... 44
3.1 Pertimbangan hakim dalam memutus Perkara Nomor: 578/Pid.B /2014/PN.Bks ... 44
3.1.1 Kronologi Kasus ... 44
3.1.2 Dakwaan Jaksa Penuntut Umum ... 46
3.1.3 Tuntutan Jaksa Penuntut Umum ... 50
3.1.4 Fakta – Fakta Persidangan ... 51
3.1.5 Pertimbangan Majelis Hakim ... 57
3.2 Penegakan Hukum Terhadap Pelaku Tindak Pidana Perdagangan Orang Menurut Undang - Undang Nomor 21 Tahun 2007 ... 60
3.2.1 Data Jumlah Tindak Pidana Perdagangan orang ... 60
3.2.2 Penegakan hukum tindak pidana perdagangan orang ... 61
3.2.3 Perdagangan Orang dalam Undang-undang Nomor: 21 Tahun 2007... 63
3.2.4 Pokok - Pokok Masalah ... 65
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ... 68
4.1 Pertimbangan hakim dalam memutus Perkara Nomor:578/Pid /2014/PN.BKS.. ... 68
4.2 Penegakan hukum terhadap pelaku tindak pidana perdagangan orang... ... 83
MOTTO:
Selalu persiapkan diri untuk kemungkinan terburuk. Karena, rencana-rencana indah akan selalu kalah dengan apa yang Tuhan rasa yang
terbaik
PERSEMBAHAN
Untuk Ayah Terhebat Bpk. Ngatiman
DAFTAR SINGKATAN (ATAU YANG LAINNYA)
Lambang / Singkatan Arti dan Keterangan
UU Undang – Undang
TPPO Tindak Pidana Perdagangan Orang
LPSK Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban
TKI Tenaga Kerja Indonesia
MA Mahkamah Agung
PT Pengadilan Tinggi
PN Pengadilan Negeri
PSK Pekerja Seks Komersial
TSK Tersangka/Pelaku
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 (Lembar Konsultasi Pembimbing)
Lampiran 2 (Lembar Keterangan Riset)
Lampiran 3
Lampiran 4
(Lembar Putusan Pengadilan Negeri Kota
Bekasi)
(Lembar Keterangan Riset Lembaga