• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS YURIDIS KOMPARISI PENGHADAP DALAM AKTA NOTARIS BERDASARKAN PUTUSAN NO. 51 PKTUN2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS YURIDIS KOMPARISI PENGHADAP DALAM AKTA NOTARIS BERDASARKAN PUTUSAN NO. 51 PKTUN2013"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS YURIDIS KOMPARISI PENGHADAP

DALAM AKTA NOTARIS BERDASARKAN PUTUSAN

NO. 51 PK/TUN/2013

TESIS

Oleh

META PERMATA SARI

147011047/M.Kn

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

ANALISIS YURIDIS KOMPARISI PENGHADAP

DALAM AKTA NOTARIS BERDASARKAN PUTUSAN

NO. 51 PK/TUN/2013

TESIS

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara

Oleh

META PERMATA SARI

147011047/M.Kn

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

Judul Tesis : ANALISIS YURIDIS KOMPARISI PENGHADAP

DALAM AKTA NOTARIS BERDASARKAN

PUTUSAN NO. 51 PK/TUN/2013 Nama Mahasiswa : META PERMATA SARI

Nomor Pokok : 147011047

Program Studi : KENOTARIATAN

Menyetujui Komisi Pembimbing

(Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, MHum)

Pembimbing Pembimbing

(Notaris Syafnil Gani, SH, MHum) (Notaris Suprayitno, SH, MKn)

Ketua Program Studi, Dekan,

(Prof.Dr.Muhammad Yamin,SH,MS,CN) (Prof.Dr.Budiman Ginting,SH,MHum)

(4)

Telah diuji pada

Tanggal : 18 Oktober 2016

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, MHum Anggota : 1. Notaris Syafnil Gani, SH, MHum

2. Notaris Suprayitno, SH, MKn

(5)

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : META PERMATA SARI

Nim : 147011047

Program Studi : Magister Kenotariatan FH USU

Judul Tesis : ANALISIS YURIDIS KOMPARISI PENGHADAP

DALAM AKTA NOTARIS BERDASARKAN

PUTUSAN NO. 51 PK/TUN/2013

Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri

bukan Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya tersebut Plagiat karena

kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi

Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas

perbuatan saya tersebut.

Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan

sehat.

Medan,

Yang membuat Pernyataan

Nama : META PERMATA SARI

(6)

i ABSTRAK

Komparisi berasal dari bahasa Belanda “Comparatie” yang berarti “Verschijning Partijen” atau tindakan menghadap dalam hukum / dihadapan pejabat / dihadapan pejabat umum, seperti Notaris atau Openbaar Ambtennar dan lainnya. Komparisi berasal dari kata “Comparant” yang arti yang lebih luas yaitu komparisi tidak hanya berupa tindakan menghadap tetapi juga mengenai Identitas Penghadap. Dengan pengertian lain atau pandangan lain komparisi juga diartikan tindakan / kedudukan para pihak / untuk membuat/ menandatangani akta. Penguraian komparisi sangat penting sehingga apabila ada salah penyebutan atau penjabaran kata-kata yang salah dalam penulisan komparisi, baik akibat kelalaian seorang Notaris, baik secara langsung akibat kelalaian Notaris ataupun secara tidak langsung dalam hal dilakukan orang lain/para pihak yang tidak memberikan keterangan dengan sebenarnya maka berpengaruh kepada akta dan para pihaknya serta Notaris yang berwenang akan diminta pertanggungjawaban baik secara pidana maupun perdata. Berdasarkan latar belakang tersebut menarik untuk mengkaji permasalahan sebagai berikut: Bagaimana pembuatan komparisi akta otentik pada suatu akta notaris, Bagaimana pertanggung jawaban Notaris terhadap kesalahan komparisi dalam akta notaris ditinjau dari putusan No. 51/PK/TUN/2013, Upaya apa yang dapat dilakukan oleh notaris untuk menghindari kesalahan dalam membuat komparisi akta notaris.

Penelitian ini merupakan penelitiaan yuridis normatif yang bersifat pendekatan preskriptif. Pengumpulan data diperoleh dari studi kepustakaan. Kemudian dianalisis secara kualitatif yang memaparkan sekaligus menganalisis terhadap permasalahan yang ada dalam hal ini digunakan metode deduktif-induktif, yang mana akan diambil kesimpulan yang tepat.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka diketahui bahwa komparisi akta otentik terdiri dari : Identitas para penghadap dan/atau orang yang mereka wakili, . Kedudukan yaitu bertindak untuk dirinya sendiri atau sebagai kuasa atau penerima kuasa berdasarkan surat kuasa dan bebagai wakil atau mewakili. Berdasarkan kasus No. 51/PK/TUN/2013, Notaris dikenakan sanksi administrasi yang melanggar ketentuan Pasal 85 UUJN karena membuat kesalahan komparisi akta yang menyatakan kewenangan bertindak seseorang seolah-olah berhak mewakili suatu badan hukum sehingga dikenakan sanksi pemberhentian sementara selama 6 (enam) bulan. Membuat komparisi berdasarkan UUJN yaitu sesuai dengan Pasal 38 ayat 2 dan 3, Pasal 39, Pasal 40, Pasal 47 dan notaris harus melakukan tugasnya sesuai dengan asas-asas perbuatan Notaris seperti asas kepastian hukum, asas profesionalisme, asas kehati-hatian, asas kepercayaan, asas persamaan, dan asas kepercayaan. Maka itu Notaris dalam melaksanakan tugasnya, harus berdasarkan UUJN agar tidak terjadi kesalahan atau kelalaian yang disengaja maupun tidak disengaja dalam membuat akta dengan lebih memperhatikan atau mengenal jelas penghadap dan dokumen-dokumen yg dibawanya.

(7)

ii ABSTRACT

Personal appearance is derived from Dutch “Comparatie” which means “Verschijning Partijen” or the act of appearing before law/ officials/ public official, such as Notary or Openbaar Ambtennar and others. Personal Appearance comes from the word ‘Comparant” which has broader meaning i.e. it does not only refer to the act of appearing, but also regarding identity of the person appearing. In other words or perspective, personal appearing is also defined as an act/ position of the party involved/ to make/ sign deeds. Analyzing personal appearing is important in order that whenever there is any misquote or mistyped in the personal appearing writing, caused by Notary’s carelessness or indirectly caused by other people who do not give true statement that influence the deed and all parties as well as the Notary are authorized and going to be responsible civilly and criminally. Therefore, it is interesting to analyze these problems; how to make personal appearance an authentic deed in a notarial deed, how about Notary’s liability for personal appearance error in a notarial deed reviewed from the Ruling No.51/PK/TUN/2013, and what efforts should be made by a notary in order to prevent such error in making person appearance in a notarial deed.

This was a judicial normative research which applied prescriptive approach. The data collection was obtained from library study. The data were qualitatively analyzed and explained. The research analyzes the questions by means of deductive and inductive to draw the right conclusion.

Based on the research done, it was figured that personal appearance of an authentic deed consists of identities of all persons appearing and/or people whom they represented. Positions refers to act for one self or as an authority or its holder according to the power of attorney and various representative. Based on the case No. 51PK/TUN/2013, the Notary was administratively sentenced for violating the stipulation in Article 85 of UUJN (Laws on Notary’s Position) which in the line with article 38, paragraphs 2 and 3, Article 39, Article 40, and Article 47 that a Notary must perform his/her duty in accordance with the principles of Notary’s action such as the principles of legal certainly, professionalism, conscientiousness, trustworthy, and equalit. Therefore, a Notary has to base his/her acts on UUJN in order to prevent any error and negligence either intentionally or unintentionally and to be more conscientious in makin deed or to clearly know the person appearing and the documents he/she brought.

(8)

iii

KATA PENGANTAR

ِﻢْﯿِﺣﱠﺮﻟأ ِﻦَﻤْﺣﱠﺮﻟأ ِﮫﱠﻠﻟأ ِﻢـــــــْﺴِﺑ

Syukur Alhamdulillah diucapkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan nikmat hidup bagi umat manusia dan karena rahmat dan

kehendak-Nya telah dapat diselesaikan penulisan tesis ini yang berjudul ANALISIS

YURIDIS KOMPARISI PENGHADAP DALAM AKTA NOTARIS

BERDASARKAN PUTUSAN NO.51PK/TUN/2013. Shalawat dan salam tidak

lupa pula disanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa

manusia dari alam kegelapan sampai ke alam yang penuh dengan ilmu

pengetahuan.

Penulisan tesis ini merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh

gelar Magister Kenotariatan (M.Kn) Fakultas Hukum Universitas Sumatera

Utara.Penyusunan tesis ini tidak mungkin berhasil diselesaikan tanpa kesempatan,

bantuan, bimbingan, arahan, serta dorongan semangat dari berbagai pihak yang

diberikan oleh penulis. Untuk itu ucapan terima kasih dan penghargaan

setinggi-tingginya disampaikan kepada: Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, SH,

M.Hum., Bapak Notaris Syafnil Gani, SH, M.Hum., dan Bapak Notaris

Suprayitno, SH, M.Kn., selaku komisi pembimbing yang telah dengan tulus

ikhlas memberikan bimbingan dan arahan untuk kesempurnaan penulisan tesis ini.

Selanjutnya ucapan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Runtung, S.H, M. Hum, selaku Rektor Universitas

Sumatera Utara, atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan selama

menyelesaikan pendidikan di Program Studi Magister Kenotariatan, Fakultas

Hukum Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, M.Hum, selaku Dekan Fakultas

Hukum Universitas Sumatera Utara, atas kesempatan dan fasilitas yang

diberikan selama menyelesaikan pendidikan ini.

3. Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN, selaku Ketua Program

(9)

sekaligus dosen penguji tesis yang telah memberikan dorongan kepada penulis

untuk segera menyelesaikan penulisan tesis ini.

4. Ibu Dr. T. Keizerina Devi A. SH, CN, M.Hum, selaku Sekretaris Program

Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara,

sekaligus dosen penguji tesis yang telah memberikan dorongan kepada penulis

untuk segera menyelesaikan penulisan tesis ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas

Sumatera Utara, yang telah memberikan ilmu pengetahuan, bimbingan serta

arahan yang sangat bermanfaat selama penulis mengikuti proses kegiatan

perkuliahan.

6. Seluruh staff/ pegawai di Program Magister Kenotariatan Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara, yang telah banyak memberikan bantuan kepada

penulis selama ini dalam menjalankan pendidikan.

7. Penghargaan setinggi-tingginya kepada Ayahanda Parmatoni, SH, dan

Ibunda tercinta Sumartini dan kakak saya Deasy Aprilla, SH dan adik saya

M. Taufik Alfiansyah untuk doa dan supportnya baik dalam bentuk materiil

maupun dalam bentuk moril, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.

8. Untuk sahabat dari jaman puber sampai dewasa, Lila Apriani, S.KM, Iqa

Desky, Dr. Nandara Elena, Damira S.Pol., Pratiwi Utami, SH., Cynthia

Arsyad, SH., Fifi, Ermy Mauli, SE., dan Novitasary Insya yang telah

menjadi penyemangat saya.

9. Untuk sahabat tercinta S2 terbaik dan terfavorit Idhelia Cinry Hotmaria

Sinambela, SH (Cinry Teguh), Muhammad Taufik Atma, SH (Cintop),

Puji Indah Lestari, SH (Ajojay), Revina Gisella Kaligis, SH (Egi Hits),

dan Farida Roslika, SH (Bunbun), atas doa, dukungan, dan waktunya

karena selalu membantu menemani dan menasehati dikala suka dan duka.

10. Untuk sahabat-sahabat di Program Magister Kenotariatan Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara,Elvira, SH, M.KN., Rahmat Fitrah, SH.M.KN,

serta rekan-rekan MKn USU angkatan 2014 terutama Grup C yang telah

(10)

v

dukungan dalam penulisan tesis ini, sehingga penulisan tesis ini menjadi lebih

baik.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan Rahmat dan Karunia-Nya

kepada semua pihak yang telah memberikan segala bantuan.Disadari sepenuhnya

bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna baik dari segi penulisannya maupun

isinya.Hal ini karena masih kurangnya ilmu pengetahuan dan pengalaman yang

dimiliki, untuk itu diharapkan dengan segala kerendahan hati diharapkan kritik

dan saran dari semua pihak demi tercapainya kesempurnaan sehingga tesis ini

dapat berguna bagi pembangunan pengetahuan hukum.Amin Yaa Rabbal’alamin.

Wassalammu’alaikum Wr. Wb.

Medan, Oktober 2016 Penulis

(11)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

Nama : Meta Permata Sari

Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 14 Oktober 1991

Alamat : Jln. Luku 1 Gg. Mandor No.9

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 25 Tahun

Kewarganegaraan : Indonesia

Nama Ayah : Parmatoni, SH

Nama Ibu : Sumartini

II. PENDIDIKAN

Sekolah Dasar : SD Negeri 060933 Medan (1996-2002)

Sekolah Menengah Pertama : SMP Negeri 10 Medan (2002-2005)

Sekolah Menengah Atas : SMA Negeri 1 Medan (2005-2008)

Universitas : S1 Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (2008-2013)

(12)

vii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... vi

DAFTAR ISI ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 10

C. Tujuan Penelitian ... 10

D. Manfaat Penelitian ... 11

E. Keaslian Penelitian ... 11

F. Kerangka Teori dan Konsepsi... 13

1. Kerangka Teori ... 13

2. Konsepsi ... 18

G. Metode Penelitian... 19

1. Sifat dan Jenis Penelitian ... 19

2. Sumber Data... 20

3. Alat Pengumpulan Data ... 21

4. Analisis Data ... 21

BAB II PEMBUATAN KOMPARISI AKTA OTENTIK ... 22

A. Tinjauan Umum Akta Otentik... 22

1. Pengertian Akta dan Akta Otentik ... 22

2. Syarat-Syarat Sah Suatu Akta ... 26

3. Akta Sebagai Alat Bukti di Pengadilan... 28

B. Komparisi dalam Akta Otentik ... 30

1. Syarat dan Fungsi Komparisi ... 32

(13)

BAB III PERTANGGUNGJAWABAN NOTARIS TERHADAP KESALAHAN KOMPARISI AKTA NOTARIS DITINJAU

DARI PUTUSAN No. 51/PK/TUN/2013... 52

A. Pertanggungjawaban Notaris ... 52

B. Pelanggaran Notaris ... 55

1. Sanksi Pertanggungjawaban Administratif... 55

2. Sanksi Pertanggungjawaban Perdata ... 61

3. Sanksi Pertanggungjawaban Pidana... 63

C. Posisi Kasus ... 67

D. Analisa Kasus... 69

BAB IV UPAYA MENGHINDARI KESALAHAN DALAM KOMPARISI ... 73

A. Notaris Sebagai Pejabat Umum ... 73

B. Dilihat Dari Asas Legalitas. ... 77

C. Dilihat dari Asas Pelaksanaan Tugas Notaris ... 88

1. Asas Kepastian Hukum ... 88

2. Asas Persamaan... 89

3. Asas Kepercayaan ... 90

4. Asas Kehati-hatian ... 91

5. Asas Profesionalisme ... 92

D. Upaya Pembinaan dan Pengawasan Notaris ... 92

E. Upaya Hukum Notaris Terhadap Sanksi Administrarif ... 97

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 103

A. Kesimpulan ... 103

B. Saran... 105

Referensi

Dokumen terkait

Notaris dituntut memiliki kemampuan menelaah maksud dan kehendak para pihak dengan baik, mengutamakan ketelitian dalam membuat dan menuangkan perbuatan hukum yang dimaksud

Akibat hukum terhadap notaris yang dijatuhi sanksi pidana dalam pemalsuan akta otentik adalah Notaris yang bersangkutan diberhentikan secara tetap dengan tidak

Menurut  pendapat  dari  Notaris  H.  Haryanto,  SH,  MBA   dalam  pendapatnya,  bahwa  tidak  ada  halangan  bagi  seorang  tersangka  atau  pun  seorang  terdakwa 

Wewenang Notaris membuat Surat Keterangan Waris tidak disebutkan dengan jelas dan UUJN karena selain Surat Keterangan Waris bukan akta otentik, juga disebabkan

Keterangan Hak Mewaris yang Dibuat Oleh Notaris, Program Spesialis Notariat dan Pertanahan, Jakarta : Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1999.. Rahardjo, Satjipto, Ilmu Hukum

akta otentik, yaitu tanda tangan dari notaris yang bersangkutan, baik yang ada. 44 Sjaifurrachman dan Habib Adjie,

___________, Meneropong Khazanah Notaris Dan PPAT Indonesia (Kumpulan Tulisan Tentang Notaris Dan PPAT), Bandung: Citra Aditya

Sjaifurrachman dan Habib Adjie, Aspek Pertanggungjawaban Notaris Dalam Pembuatan Akta , Mandar Maju, Bandung, 2011, Hlm.. hukum yang berkaitan dalam hukum perdata, untuk