SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM (SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE)
SEBAGAI METODE PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Untuk memenuhi tugas matakuliah Sistem Informasi Manajemen yang dibina oleh Drs. Mohammad Arif, M.Si.
Oleh kelompok 6
SITI TITIN NUR ASIYAH 130414504786 IKA DEVI ANGGRAINI 130413604607 YENI WINARTI 130413611649
UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN
Daftar isi
Daftar isi ………. 2
Daftar gambar ………. 8
1. Pendahuluan
1.1 Latar belakang ………. 3
1.2 Rumusan masalah ……… 4
1.3 Tujuan ……….. 5
2. Pembasan
2.1 Peranan siklus hidup pengembangan sistem dalam
mengembangkan sstem informasi manajemen ……... 6
2.2 Proses pengolahan data menjadi informasi untuk
mengembangkan system informasi manajemen ……….. 7
2.3 Tahapan-tahapan siklus hidup pengembangan sistem
dalam mengembangkan system informasi manajemen… 11
3. Penutup
Judul : Siklus Hidup Pengembangan Sistem Sebagai Metode Pengembangan Sistem Informasi Manajemen
1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
Perkembangan sistem informasi saat ini berkembang semakin pesat. Hal ini didukung oleh perkembangan teknologi informatika yang ada diseluruh dunia. Dengan adanya hal tersebut, akan memudahkan pengguna informasi untuk meningkatkan penggunaan informasi dari sistem yang dimiliki.Pemanfaatan teknologi informasi menjadi hal yang sangat penting bagi perusahaan agar menjadi perusahaan yang maju dan terdepan dalam suatu industri dengan memanfaatkan sistem informasi yang selalu berkembang.
Perkembangan teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja karyawan sehingga, perusahaan dengan mudah dan cepat dalam menjalankan kegiatan operasionalnya yang dapat meningkatkan produktivitas. Perkembangan teknologi yang cepat sangat membantu perkembangan dunia bisnis saat ini. Dengan
perkembangan teknologi ini, menyebabkan munculnya kegiatan berbasis internet seperti e-commerse dan sejenisnya yang berbasis elektronik. Sistem ini
memudahkan para pelaku bisnis untuk mengembangkan usahanya secara cepat, hemat, tepat, dan efisien, serta berdaya saing. Dengan adanya teknologi informasi ini memudahkan perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya untuk meningkatkan keuntungan.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, makalah ini berjudul Siklus Hidup Pengembangan Sistem sebagai Metode Pengembangan Sistem Informasi Manajemen. Topik ini sangat penting untuk dibahas karena dengan adanya pengembangan sistem informasi akan mempermudah perusahaan dalam menganalisis setiap kegiatan yang dijalankan. Selain itu dengan adanya sistem informasi perusahaan dengan mudah menggunakan data-data dalam proses pengambilan keputusan yang dapat memengaruhi berkembang atau tidaknya suatu perusahaan. Sistem teknologi informasi juga memudahkan perusahaan mencapai tujuan karena dengan informasi yang akurat dan andal perusahaan dapat
meminimalisasi risiko dari sebuah tindakan yang diputuskan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dalam makalah ini akan dibahas beberapa masalah sebagai berikut.
(1) Bagaimana peranan siklus hidup pengembangan sistem dalam pengembangan sistem informasi manajemen ?
(2) Bagaimanakah proses pengolahan data menjadi informasi untuk mengembangkan sistem informasi manajemen ?
(3) Apa saja tahapan-tahapan SDLC dalam mencapai sistem informasi manajemen yang efektif dan efisien ?
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut.
(1) Mendeskripsikan peranan siklus hidup pengembangan system dalam sistem informasi manajemen.
2. Pembahasan
2.1 Peranan Siklus hidup pengembangan system dalam Pengembangan Sistem Informasi Manajemen.
Teknologi informasi merupakan hal yang sanagt penting bagi suatu perusahaan karena dengan adanya teknologi infomasi akan tercapai suatu sistem informasi manajaemen yang dapat dipertanggung jawabkan. Sistem informasi manajemen merupakan serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar criteria mutu yang telah ditetapkan ( Scott , 2002). Penerapan teknologi informasi ini membawa dampak yang besar terhadap berbagai perusahaan yang ada bahkan tidak sedikit perusahaan yang produktivitasnya meningkat sebagai salah satu dampak dari perkembangan teknologi informasi yang pesat. Sistem informasi berperan untuk menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, serta dalam pengambilan keputusan. Pada dasarnya sistem informasi manajemen berhubungan dengan laporan di masa datang. Selain itu menurut ahli peran sistem teknologi informasi sebagai berikut.
(1) Performance (kinerja)
Yaitu peningkatan kinerja terhadap sistem yang baru sehingga menjadi lebih efektif. Dimana kinerja dapat diukur dari Throughput dan respon time.
Throughput adalah jumlah dari pekerjaan yang dapat dilakukan suatu saat tertentu. Sedangkan Respon time adalah rata-rata waktu yang tertunda diantara dua
transaksi atau pekerjaan ditambah dengan response untuk menanggapi pekerjaan tersebut.
(2) Information ( Informasi )
(3) Economy ( Ekonomis)
Yaitu penigkatan terhadap manfaat-manfaat atau keuntungan-keuntungan atau penurunan –penurunan biaya yang terjadi. Ekonomi berhubungan degan jumlah sumber daya yang digunakan.
(4) Control ( Pengendalian )
Yaitu peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan dan kecurangan yang dan akan terjadi.
(5) Efficiency ( Efesiensi )
Yaitu peningkatan terhadap efisiensi operasi, dimana berhubungan dengan bagaimana sumber daya tersebut digunakan dengan pemborosan yang paling minimum. Efisiensi dapat diukur dari outputnya dibagi dengan inputnya.
(6) Service ( Pelayanan )
Yaitu peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem. Proses Pembangunan atau pengembangan sistem informasi mulai dari konsep sampai dengan implementasinya disebut dengan istilah System Development Life Cycle (SDLC).
2.2 Proses Pengolahan Data Menjadi Informasi untuk Mengembangkan Sistem Informasi Manajemen.
Teknologi informasi memanfaatkan data sebagai bahan penagmabilan keputusan yang dibutuhkan oleh system informasi manjemen. Data merupakan bahan yang akan diolah atau diproses yang bisa berupa angka-angka,huruf-huruf, simbol-simbol yang menunjukan suatu situasi yang berdiri sendiri atau merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Keberadaan suatu data sangat menunjang terhadap informasi ,karena data
definisi mengenai informasi. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima
kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkans uatut indakan yang lain yang akan
membuat sejumlah data kembali. Berikut bagan pengolahan data menjadi sebuah informasi menurut John Burch
Bagan 2.1 Siklus Informasi PROSES
(MODEL)
OUTPUT (INFORMATION) INPUT
(DATA)
DATA DITANGKAP
HASIL TINDAKAN
KEPUTUSAN TINDAKAN
PENERIMA DASA
Berdasarkan gambar 2.1 di atas, dapat diketahui bahwa data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti
menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input,
diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. siklus ini yang disebut dengan siklus informasi yang kemudian informasi tersebut dapat digunakan untuk bahan pertimbangan keputusan. Informasi yang diperoleh dari pengolahan sebuah data diharapkan memiliki beberapa sifa menurut Iffano dan Sarno (2010:23-25) sebagai berikut.
(1) Mudahnya diperoleh
Sifat ini menunjukkan mudahnya dan cepatnyadapat diperoleh keluaran informasi. Kecepatan memerolehnya dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi berapa nilainya bagi pemakai sulit mengukurnya.
(2) Luas dan lengkap
Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya, sifat ini sangat kabur sehingga sulit mengukurnya.
(3) Ketelitian
(4) Kecocokan
Sifat ini menunjukkan nilai informasi semakin baikbila ada hubungannya dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi oleh pemakai. Informasi yang lainnya menjadi tidak berguna jika tidak sesuai permintaan pemakai, namun sifat ini sulit mengukurnya.
(5) Ketepatan waktu
Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui yang lebih pendek
daripada siklus perolehan informasi, masukan, pengolahan, pelaporan kepada para pemakai. Biasanya agar informasi tepat waktu lamanya siklus ini harus dikurangi.
(6) Kejelasan
Sifat ini menunjukkan tingkat keluaran informasi, bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas.
(7) Keluwesan
Sifat ini berhubungan dengan lebih dari satu keputusan, tetapi kiga dengan lebih dari seorang pengambil keputusan. Sifat ini sulit mengukurnya, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.
(8) Dapat dibuktikan
(9) Tidak ada prasangka
Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.
(10) Dapat diukur
Sifat ini menunjukkan bahwa hakikat informasi adalah yang dihasilkan dari system informasi formal. Meskipun dugaan sering dianggap sebagi
informasi, hal tersebut berada diluar lingkup perusahaan.
2.3 Tahapan-Tahapan Siklus hidup pengembangan Sistem dalam Mengembangkan Sistem Informasi Manajemen secara Efektif dan Efisien.
SDLC merupakan suatu sistem informasi yang digunakan sebagai pengembanagn sistem informasi manajemen. Adapun tahapan-tahapan SDLC sebagai metode pengembanagan sistem informasi manajemen menurut ahli sebagai berikut.
(1) Tahap Perencanaan
Tahap ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memprioritaskan sistem informasi yang akan dikembangkan, sasaran yang diinginkan, dan jangka waktu pelaksanaan serta mempertimbangkan dana yang tersedia. Perusahaan menerapkan sistem perencanaan berbasis computer. Adapun keuntungan perencanaan sistem informasi berbasis komputer sebagai berikut.
Memungkinkan para manajer untuk mengelola pembangunan sistem jangka panjang.
(2) Tahap Analisis
Merupakan kegiatan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi, dan kebutuhan yang diharapkan sehingga, dapat disusulkan perbaikannya. Pada tahap ini pembuat sistem akan menganalis permasalahan lebih mendalam dengan
menyusun suatu studi kelayakan. Menurut Mc. Leod terdapat 6 dimensi kelayakan :
Kelayakan teknis, adalah menganalisis ketersediaan perangkat keras, perangkat lunak, dan organisasi untuk melaksanakan proses yang diperlukan.
Pengembalian ekonomis, adalah menganalisis manfaat, penggunaan dan potensi pengembalian secara ekonomis dari pembangunan sistem itu. Dengan memantau sejauh mana penghematan dapat dilakukan, maka peningkatan pendapatan dan kemampulabaan dapat diperoleh sehingga perusahaan dapat merasakan manfaat nyata dari pembangunan sistem informasi tersebut.
Pengembalian non-ekonomis, adalah menganalisis manfaat, penggunaan, potensi dan keuntungan yang tidak dapat diukur secara finansial, seperti ketersediaan informasi yang akurat, citra perusahaan, moral karyawan, layanan konsumen yang semakin memikat dan penguatan posisi perusahaan terhadap pesaingnya.
Hukum dan etika, adalah menganalisis bahwa sistem yang dibuat akan beroprasi dengan batasan hukum dan etika pada umumnya dan kultur perusahaan pada khususnya.
para pemakai, baik dari sisi perusahaan maupun dari sisi konsumen, dapat digunakan model kuesioner.
Jadwal dengan menganalisis mungkinkah dalam keterbatasan waktu yang ada, sistem tersebut dapat disusun dan diselesaikan.
(3) Desain sistem
Desain berkonsentrasi pada sistem pembangunan untuk memenuhi kebutuhan pada fase analisis. Manfaat desain sistem adalah memberikan
gambaran rancang bangun yang lengkap dan sebagai penuntun bagi progammer dalam membuat aplikasi. Desain system terdiri dari sistem informasi yang terkomputerisasi antara lain :
Hardware : terdiri dari komponen input, proses, output, dan jaringan. Software : terdiri dari sistem operasi, utilitas, dan aplikasi.
Data : mencakup struktur data, keamanan, dan intregritas data. Prosedur : seperti dokumentasi, prosedur sistem, buku petunjuk
operasional, dan teknis.
Manusia : pihak yang terlibat dalam penggunaan sistem informasi. Selain itu ada beberapa hal yang dilakukan dalam design sistem adalah :
Pemodelan sistem Desain Basis Data Desain Aplikasi
Desain Perangkat Keras/Jaringan Desain Jabatan/Deskripsi Pengguna
(4) Pembuatan Sistem
Membuat aplikasi berdasarkan rancangan yang telah dibuat. Selain aplikasi, membuat juga buku panduan penggunaan aplikasi agar mudah saat melakukan training pada saat implementasi.
Sebelum melakukan implementasi, seharusnya melakukan persiapan secara matang mengenai perangkat keras, perangkat lunak, ruangan, dan fasilitas pendukung lainnya. Beberapa hal yang penting harus diperhatikan dalam implementasi sistem antara lain :
Konversi biasanya diperlukan konversi dari sistem lama ke sistem baru, jika sebelumnya juga telah menggunakan aplikasi terkomputerisasi. Pelatihan secara menyeluruh untuk setiap pihak yang menggunakan. Dan
melakukan sosialisasi kepada pihak-pihak yang terelibat dalam sistem namun tidak menggunakan aplikasi sistem secara langsung.
Testing Penerimaan selama periode tertentu sebagai proses belajar. (6) Pengelolaan Sistem
Tahapan pengelolaan sistem mencakup seluruh proses yang diperlukan untuk menjamin kelangsungan, kelancaran, dan penyempurnaan sistem yang telah dioperasikan. Beberapa hal yang seharusnya dilakukan sebagai berikut.
Pemantauan Pengoperasian yang melibatkan tim pengembang untuk memantau secara langsung pada waktu-waktu tertentu mengenai cara pihak-pihak pengguna mengoperasikan sistem yang dibuat.
Antisipasi Gangguan Kecil, biasanya selalu ada gangguan kecil dalam suatu aplikasi yang baru dikembangkan.
Melakukan penyempurnaan.
3. PENUTUP 3.1 Kesimpulan
Perkembangan sistem teknologi informasi saat ini semakin pesat mengikuti perkembangan jaman. Hal ini membuat suatu perkerjaan lebih efisien dengan didukung oleh kemajuan teknologi yang sangat pesat . Dengan teknologi yang semakin berkembang perusahaan akan lebih mudah dalam menetapkan setiap kebijakan. Hal ini juga akan meningkatkan persaingan yang positif antara pelaku bisnis.
Dalam proses pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan oleh perusahaan, didasarkan pada data-data yang ada dan kemudian diolah menjadi sebuah informasi yang akurat dan andal sehingga perusahaan yang selalu mengikuti sistem perkembangan informasi akan lebih mudah mengoptimalkan produktivitas usahanya.
Namun dalam penggunaan sistem teknologi informasi, perusahaan terlebih dahulu membuat perencanaan agar tercapai sasaran yang diinginkan dan
menganalisis permasalah atau pun hambatan yang dapat menggagu sistem yang mengakibatkan penerapan suatu sistem menjadi kurang tepat.
3.2 Saran
(1) Seharusnya semua perusahaan selalu mengikuti perkembangan system teknologi informasi yang sangat berpengaruh terhadap system informasi manajemen dan yang memengaruhi produktivitas perusahaan.
(2) Perusahaan seharusnya melakukan pengolahan data secara tepat sehingga menjadi sebuah informasi yang dapat digunakan sebagai bahan
pertimbanagn pengambilan keputusan.
DAFTAR PUSTAKA
Sarno, Riyanarto, dan Iffano, Irsyat.2009. Sistem manajemen Keamanan Informasi. Surabaya:
ITS Press Surabaya.
Scott, George.2002. Prinsip-prinsip Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Raja Grafindo.
http://ekkydwi.tumblr.com/post/11224637743/fungsi-sistem-informasi-manajemen. Diakses
pada 10 Oktober 2014.
http://www.esaunggul.ac.id/article/peran-teknologi-informasi-dalam-dunia-komunikasi/. Diakses
pada tanggal 10 Oktober 2014.
Universitas Negeri Malang.2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah : Skripsi, Tesis, Disertasi,
Artikel, Makalah, Tugas Akhir, Laporan Penelitian. Edisi kelima. Malang : Universitas