• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBIJAKAN PEMERINTAH TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEBIJAKAN PEMERINTAH TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

LILIK INDAHWATI, M. KEB

(2)

Permenkes RI no 34 2015

Penanggulangan CaCx & Ca Payudara

Pasal 1 :

Promotif dan preventif : masyarakat

Kuratif dan rehabilitatif serta paliatif : perorangan

Kanker Payudara adalah keganasan dari sel

kelenjar, saluran kelenjar, dan jaringan penunjang

payudara,

tidak termasuk

kulit payudara

(3)

Pasal 4 :

Kegiatan bersifat promotif dan preventif

Penyuluhan di fasilitas umum, jejaring/media

dalam ruang maupun di luar ruang, media

cetak, media elektronik, media sosial,

perkumpulan sosial budaya, keagamaan dan

kegiatan/lembaga publik lainnya

Kegiatan promotif dapat dilaksanakan oleh

tokoh/kelompok masyarakat

Bertujuan : menciptakan/mentradisikan perilaku

(4)

Perilaku Cerdik

Kegiatan preventif

a. perlindungan

khusus massal;

b.

penapisan/skrining

massal;

(5)

Kegiatan penapisan/skrining massal dan penemuan

dini massal serta tindak lanjut dini :

dilakukan pada

masyarakat sehat

dapat dilaksanakan oleh dokter

atau bidan terlatih di fasilitas kesehatan tingkat

pertama atau fasilitas umum yang memadai

PASAL 5

Hasil Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA)

positif :

Dilakukan krioterapi secara massal paling lambat 1

(satu) tahun setelah waktu pemeriksaan

Langsung dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan

yang memiliki fasilitas krioterapi setelah dilakukan

konseling yang adekuat sesuai kebutuhan klien

(6)

PASAL 6

Diagnosis, terapi, prognosis, dan pelayanan paliatif

dilaksanakan oleh

dokter spesialis

yang berwenang

di

fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan

Pelayanan paliatif

dilaksanakan secara terpadu

(7)

Tahapan Pelaksanaan

Kegiatan

1. Promosi dan edukasi kepada masyarakat

Ajakan berperilaku hidup bersih dan sehat serta CERDIK

2. Sosialisasi

Pemahaman tentang pemeriksaan deteksi dini kanker leher rahim dan kanker payudara agar mendapatkan informasi yang lengkap dan mengerti manfaat dari pemeriksaan. Dilakukan sebelum pemeriksaan deteksi dini

3. Konseling

Konseling diberikan agar klien mau melakukan

pemeriksaan deteksi dini kanker leher rahim dan payudara 4. Pencanangan Program Nasional Gerakan Pencegahan dan

Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara oleh Ibu Negara

(8)

Sasaran Pemeriksaan

Deteksi dini kanker leher rahim dan kanker

payudara dilakukan pada kelompok sasaran

perempuan 20 tahun ke atas, prioritas program

deteksi dini di Indonesia pada perempuan usia

30-50 tahun dengan target 50 % perempuan

sampai tahun 2019.

Deteksi dini kanker payudara dilakukan dengan

pemeriksaan payudara klinis (SADANIS) yaitu

pemeriksaan payudara oleh petugas kesehatan

sambil mengajarkan kepada Ibu/klien untuk

(9)
(10)

PESAN UTAMA

“Mencegah lebih baik daripada mengobati “

Upaya pencegahan kanker payudara dan

kanker leher rahim dengan CERDIK

Cegah kanker : Inspeksi Visual dengan Asam

(11)

Kepmenkes RI no HK.02.02 th 2016

Pelaksanaan Pemberian Imunisasi Human

Papilloma Virus Di Provinsi Daerah Khusus

Ibukota Jakarta Dan Daerah Istimewa Yogyakarta

Pertimbangan

beban penyakit kanker leher

rahim dan kesiapan

di Provinsi Daerah Khusus

Istimewa Jakarta dan Daerah Istimewa

(12)

Penetapan

Imunisasi Human Papilloma Virus (HPV) di

Provinsi Daerah Khusus Istimewa Jakarta dan

Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan

tahapan demonstrasi

Pemberian Imunisasi

HPV sebagai dasar pengembangan dan

introduksi ke dalam

program imunisasi

nasional

Dilaksanakan secara terintegrasi dengan

kegiatan

Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS)

dengan sasaran anak perempuan Sekolah

(13)

PP RI No 61 th 2014 : Kesehatan

Reproduksi

PASAL 8

Pelayanan kesehatan ibu :

Pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja

Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil,

Hamil, Persalinan, dan Sesudah Melahirkan

Pengaturan kehamilan, pelayanan

kontrasepsi dan kesehatan seksual

Pelayanan Kesehatan Sistem Reproduksi.

Pelayanan kesehatan ibu dilaksanakan

(14)
(15)
(16)
(17)

Permenkes No 25 th 2016

Rencana Aksi Nasional Kes Lanjut Usia th

2016-2019

Visi Rencana Aksi Nasional Kesehatan

Lanjut Usia Tahun 2016-2019 adalah

(18)

Sasaran

Sasaran langsung

Pra lanjut usia (45-59 tahun)

Lanjut usia (60-69 tahun)

Lanjut usia risiko tinggi (lanjut usia >70 tahun atau

usia >= 60 tahun dengan masalah kesehatan).

Sasaran tidak langsung adalah keluarga,

masyarakat, lembaga swadaya

masyarakat, organisasi kemasyarakatan,

kelompok khusus, dan swasta, lintas

(19)
(20)

POSYANDU

Kegiatan utama

kesehatan ibu dan anak  keluarga berencana

 Imunisasi  Gizi

 pencegahan dan penanggulangan diare

Kegiatan pengembangan/pilihan.

 kegiatan baru selain kegiatan utama, dinamakan

Posyandu Terintegrasi.

 Bina Keluarga Balita (BKB)

 Tanaman Obat Keluarga (TOGA  Bina Keluarga Lansia (BKL)

 Pos Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

(21)

Pelayanan kesehatan di kelompok

Usia Lanjut

Pemeriksaan kesehatan fisik dan mental emosional.

Kartu Menuju Sehat (KMS) Usia Lanjut : alat pencatat

dan pemantau untuk mengetahui lebih awal penyakit

yang diderita (deteksi dini) atau ancaman masalah

kesehatan yang dihadapi dan mencatat

perkembangannya dalam Buku Pedoman

(22)

Mekanisme Pelaksanaan

Kegiatan

Sistem 5 tahapan (5 meja)

1. Tahap pertama: pendaftaran pelaksanaan

pelayanan.

2. Tahap kedua: pencatatan kegiatan sehari-hari yang

dilakukan usila, timbang BB dan ukur TB.

3. Tahap ketiga: ukur TD, pemeriksaan kesehatan dan

pemeriksaan status mental

4. Tahap keempat : cek urine dan HB (laboratorium

sederhana)

(23)
(24)

IMT : 18,5 – 25

Pemeriksaan hemoglobine : HB Talquist,

sahli, Cuprisulfat

Pemeriksaan urine : protein, gula darah dll

(25)

Kemitraan/ integrasi yg dpt dilaksanakan

1.

Integrasi Infeksi Saluran Reproduksi (ISR)/Infeksi

Menular Seksual (IMS), Deteksi Dini Kanker

Leher Rahim dengan Inspeksi Visual dengan

Asam Asetat (IVA) dan Deteksi Dini Kanker

Payudara.

2.

Integrasi dengan Keluarga Berencana (KB)

Semua perempuan yang datang untuk

(26)

PKRT (Pelay Kesh Reproduksi

Terpadu)

1.

Kesehatan Ibu dan Anak

2.

Keluarga Berencana

3.

Kesehatan Reproduksi Remaja

4.

Pencegahan dan Penanggulangan IMS,

HIV dan AIDS

(27)

IMS-ISR termasuk HIV dan AIDS

1. Prevalensi gonorrhea

2. Prevalensi angka HIV

3. Prevalensi Sifilis

Kesehatan Reproduksi Usia Lanjut

Referensi

Dokumen terkait

Hasil periksaan terhadap penderita dengan diagnosis terduga mengidap meningitis secara klinis, maka perlu ditentukan berapa: kesahihan (validitas) periksaan IgM/IgG TB

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis jamur antagonis isolat lokal yang berasal dari isolasi tanah di daerah lahan pertanaman kentang Kecamatan

Kegiatan usaha yang dilakukan BPR salah satunya adalah memberikan kredit untuk Usaha Mi kr o, Kecil dan Mene nga h (UMKM), maka dari itu Bank Indonesia membuat suatu program

Nota Kesepahaman ini akan menyediakan kerangka kerja untuk kerjasama dalam mencegah, menekan dan memerangi terorisme internasional dan kejahatan lintas negara yang

6 ) masker dipakai sebelum dan sesudah melakukan kegiatan olahraga diluar rumah, olahraga yang menggunakan masker dilakukan dengan intensitas ringan sampai sedang

Mengetahui bahwa nanti di kemudian hari ketika putranya menjadi raja akan memiliki musuh dari tanah Arab dan tanah Ajam, sang raja memerintahkan kepada patihnya yaitu

Salah satu cara untuk meminimalisir terinfeksinya anak anak dari Covid-19 adalah dengan menerapkan pola asuh yang mengedukasi perilaku hidup bersih dan sehat terhadap

Diisi 1 bila ada data, 0 bila tidak ada data Diisi 1 bila ada data, 0 bila tidak ada data Diisi 1 bila ada data, 0 bila tidak ada data Diisi Jumlah Kader posyandu yang aktif