• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Pendeteksi Tingkat Baku Mutu Air Limbah Menggunakan Teknologi Wireless Sensor Network

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Pendeteksi Tingkat Baku Mutu Air Limbah Menggunakan Teknologi Wireless Sensor Network"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki fungsi sangat penting bagi kehidupan manusia serta untuk memajukan kesejahteraan umum. Sumber air yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari pada umumnya didapat dari sungai dan air pegunungan. Air sungai yang sering digunakan oleh masyarakat untuk minum, memasak, mandi dan lain-lain haruslah tetap terjaga kualitas kebersihannya. Namun tidak jarang kita lihat air yang keruh dan berbau pada beberapa sumber air. Setiap sumber air memiliki baku mutu yang telah ditentukan standarnya.

Dewasa ini terdapat banyak industri besar maupun kecil yang dibangun oleh pemerintah maupun perorangan. Setiap industri menghasilkan berbagai produk yang berbeda dan juga menghasilkan limbah yang berbeda. Limbah yang mengandung berbagai zat kimia yang tidak berbahaya maupun berbahaya pada umumnya haruslah diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke perairan atau sungai. Menurut ketentuan yang ada bahwa setiap pemrakarsa usaha wajib melaporkan hasil instalasi pengolahan air limbah. Namun pada kenyataannya limbah yang dibuang ke sungai masih mengandung zat-zat kimia dengan kadar yang dapat merusak lingkungan dan Badan Lingkungan Hidup (BLH) terkadang kesulitan dalam melakukan pengawasan terhadap pengelolaan limbah industri yang dikarenakan terdapat beberapa industri tidak melaporkan hasil instalasi pengolahan air limbah.

(2)

dan biaya uji laboratorium yang cenderung mahal menjadi salah satu kendala dalam pengawasan air limbah.

Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan melakukan pemantauan secara real-time terhadap kualitas air limbah. Dengan adanya sistem pendeteksi dan pemantauan terhadap kualitas air limbah maka setiap industri maupun badan usaha lain dapat mengetahui tingkat zat berbahaya yang ada pada limbah mereka. Setiap badan usaha juga dapat lebih mudah memberikan laporan dari hasil instalasi pengelolaan air limbah mereka ke Badan Lingkungan Hidup (BLH) dan Badan Lingkungan Hidup (BLH) juga dapat lebih mudah untuk mengontrol status sungai atau perairan.

Penelitian mengenai pemantauan kualitas air dengan teknologi Wireless Sensor Network ini sudah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya. Penelitian yang

membahas tentang pemantauan kualitas air secara real-time dilingkungan Internet of Things (IoT) dengan menggunakan raspberry PI B+ sebagai inti pemrosesannya dan

menggunakan sensor temperature, PH, turbidity, conductivity dan dissolve oxygen sebagai penentuan kualitas air (Vijayakumar, R. & Ramya, R., 2013). Penelitian lainnya yaitu menggunakan teknologi wireless sensor network untuk sistem pemantauan kualitas air secara real-time dengan menggunakan sensor PH, turbidity dan conductivity yang dimana ketika kualitas air diketahui sangat berbahaya maka sistem akan mengirimkan pesan kepada pengguna yang memiliki akses terhadap sistem (Barabde, M. & Danve, S., 2015). Penelitian lainnya yaitu menggunakan mikrokontroler untuk memantau limbah cair dengan parameter suhu, PH, kekeruhan dan emisi gas CO, pemantauan dilakukan secara lokal pada website yang telah dibuat (Mahendra, S. & Heriyanto, 2014).

(3)

1.2. Rumusan Masalah

Banyaknya pabrik atau industri rumah tangga yang ada disuatu wilayah membawa beberapa dampak negatif dan positif terhadap lingkungan hidup. Salah satu dampak negatif dari adanya pabrik atau industri rumah tangga adalah pencemaran terhadap air disekitar lingkungan tempat tinggal masyarakat yang diakibatkan oleh pembuangan limbah. Kesulitan yang dihadapi Badan Lingkungan Hidup (BLH) dalam melakukan pengawasan terhadap pengolahan limbah dikarenakan terdapat beberapa pihak tidak melaporkan hasil instalasi pengolahan air limbah. Pengujian air limbah yang masih dilakukan secara manual, tidak real-time dan biaya uji laboratorium yang relatif mahal menjadi salah satu kendala dalam pengawasan air limbah. Oleh karena itu diperlukan suatu sistem yang dapat mendeteksi kandungan zat kimia pada air limbah secara real-time.

1.3. Batasan Masalah

Dengan melihat masalah – masalah yang telah diidentifikasi, maka penulisan ini dibatasi pada hal – hal sebagai berikut :

1. Pemantauan difokuskan pada limbah cair.

2. Parameter yang diukur adalah derajat keasaman (pH), konduktivitas, kadar oksigen terlarut, dan suhu air.

3. Sistem yang dibangun tidak berupa sistem pengambil keputusan.

4. Pengujian dilakukan dengan menggunakan sampel air limbah kelapa sawit

1.4. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeteksi derajat keasaman (pH), konduktivitas, kadar oksigen terlarut dan suhu yang terdapat pada air limbah dan juga membangun sistem peringatan (warning) terhadap air limbah yang dipantau.

1.5. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

(4)

3. Sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya dibidang air limbah.

1.6. Metodologi

Beberapa tahapan yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Studi Literatur

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan referensi yang berkaitan dengan kualitas air, baku mutu suatu air, pencemaran air oleh air limbah, sensor pH, Conductivity sensor, Dissolved Oxygen sensor, sensor suhu air, Waspmote

Smart Water Sensor dan 3G/gprs Module dari berbagai jurnal, tesis dan beberapa sumber lainnya.

2. Analisis Permasalahan

Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap berbagai referensi yang telah dikumpulkan untuk dapat memahami baku mutu suatu air dan memahami proses pengumpulan dan pengiriman data dengan teknologi Wireless Sensor Network.

3. Perancangan

Pada tahap ini dilakukan perancangan perangkat lunak dan perangkat keras seperti perancangan antar muka pengguna, arsitektur, sensor, papan utama sensor dan modul 3G/gprs. Proses perancangan dilakukan berdasarkan hasil analisis terhadap studi literatur yang telah didapatkan dan dipahami.

4. Implementasi

Pada tahap ini dilakukan implementasi dari hasil analisis dan perancangan yang telah dilakukan ke dalam pembangunan kode program.

5. Pengujian

Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap aplikasi yang digunakan untuk mendeteksi nilai-nilai sensor dan aplikasi yang digunakan untuk memantau baku mutu air limbah, serta memastikan sistem notifikasi berfungsi sesuai dengan apa yang diharapkan.

6. Penyusunan Laporan

(5)

1.7. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dari skripsi ini terdiri dari lima bagian utama sebagai berikut:

Bab 1: Pendahuluan

Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi dan sistematikan penulisan dari penelitian ini.

Bab 2: Landasan Teori

Bab ini berisi teori-teori yang berhubungan dan digunakan untuk memahami permasalahan yang dibahas pada penelitian ini. Pada bab ini akan dijelaskan tentang air, limbah, baku mutu, sensor derajat keasaman (pH), sensor konduktivitas, sensor kadar oksigen terlarut, sensor suhu air, Waspmote Smart Water Sensor Board, Waspmote Events Sensor Board, Waspmote 3G/gprs Board, Wireless Sensor Network,

Internet of Things (IoT) serta komunikasi perangkat keras ke jaringan.

Bab 3: Analisis dan Perancangan

Bab ini berisi tentang tahap-tahap kalibrasi sensor, analisis dari baku mutu air limbah yang digunakan sebagai parameter notifikasi tentang air limbah yang diuji, serta perancangan sistem dan alur proses kerja sistem ke dalam flowchart dan use case diagram.

Bab 4: Implementasi dan Pengujian

Bab ini berisi pembahasan tentang implementasi dan analisis dari perancangan yang telah disusun pada Bab 3. Selain itu, pada bab ini juga dipaparkan hasil dari pengujian sistem yang telah dibangun.

Bab 5: Kesimpulan dan Saran

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh penambahan berbagai macam konsentrasi magnesium pada media kultur bristol terhadap pertumbuhan ( growth

Untuk mengetahui dan menganalisis kualitas pelayanan berpengaruh secara langsung positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan Telkomsel pada Grapari Sun

Gaya operasi diuraikan di dalam bagian III adalah serupa untuk operasi dari APWM asli dc/dc konverter resonan, sekalipun pada yang lebih tinggi tegangan ZVS hilang selagi

Pelanggan tentunya memiliki harapan yang besar terhadap layanan yang akan diberikan oleh perusahaan, jika layanan yang diberikan dapat melebihi harapan maka dapat dikatakan

“Sistem Informasi Geografis pemetaan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di Medan berbasis Web” dapat diselesaikan dengan baik dan dalam waktu yang telah

konstruksi menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999. Bahwa sebagai pengguna barang atau jasa adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan barang atau jasa milik

Memperhatikan kebutuhan bahan ajar interaktif menulis kreatif dan pengembangan gerakan cinta bahasa Indonesia, maka peneliti berusaha untuk

Hal ini dapat dilihat dari distribusi frekwensi aktivitas belajar yang menunjukan siswa dalam kelompok mengamati gambar yang telah dipersiapkan 100 %, siswa